Anda di halaman 1dari 5

Nama: Citra Andini

Kelas : 2C – S1 keperawatan

Modul 7 maternitas

MENGECEK PEMAHAMAN 1

1. Seorang ibu G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar lendir dan darah dari kemaluan yang tidak dapat
ditahan. Ibu mengatakan mules semakin lama semakin meningkat dan menyebar ke daerah panggul. Apakah diagnosa keperawatan yang
tepat berdasarkan kasus tersebut?

a. Nyeri akut

b. Nyeri kronis

c. Nyeri melahirkan

d. Gangguan rasa nyaman

2. Seorang ibu G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar lendir dan darah dari kemaluan yang tidak dapat
ditahan. Ibu mengatakan mules semakin lama semakin meningkat dan menyebar ke daerah panggul. Apakah luaran keperawatan yang
tepat berdasarkan kasus tersebut?

a. Aroma terapi

b. Terapi relaksasi

c. Manajemen nyeri

d. Pengaturan posisi

3. Seorang ibu G1P0A0 hamil 39 minggu di ruang bersalin mengatakan mules semakin lama semakin meningkat dan menyebar ke daerah
panggul. Perawat telah memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri. Apakah intervensi keperawatan selanjutnya
yang tepat berdasarkan kasus tersebut?

a. Identifikasi skala nyeri

b. Fasilitasi istirahat dan tidur

c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

4. Seorang ibu G2P1A0 hamil 37 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar lendir dan darah dari kemaluan yang tidak dapat
ditahan sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit. Ibu mengatakan perdarahan dan mules semakin lama semakin meningkat. Apakah
diagnosa keperawatan yang tepat berdasarkan kasus tersebut?

a. Risiko syok

b. Risiko perdarahan

c. Risiko ketidakseimbangan cairan

d. Risiko ketidakseimbangan elektrolit

5. Seorang ibu G2P1A0 hamil 37 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar lendir dan darah dari kemaluan yang tidak dapat
ditahan sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit. Ibu mengatakan perdarahan dan mules semakin lama semakin meningkat. Apakah luaran
keperawatan yang tepat berdasarkan kasus tersebut?

a. Status cairan

b. Status nutrisi
c. Keseimbangan cairan

d. Keseimbangan elektrolit

MENGECEK PEMAHAMAN 2

1. Sebutkan dan jelaskan kategori bayi baru lahir?


Jawaban:

Bayi baru lahir/ new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adalah bayi dari lahir sampai dengan usia 4 minggu, biasanya lahir pada
usia kehamilan 38 minggu sampai 42 minggu (Wong, 2003). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup bulan adalah 3,5 – 3,75 kg dan
panjang 50 cm (Simkin, Penny., etal). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan
tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih
belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di
belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu.neonatus (BBL)
bukanlah miniature orang dewasa, bahkan bukan pula miniature anak. Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan
didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan yang
paling besar terjadi selama jam Ke 24-72 pertama. Transisi ini hampir meliputi semua sistem organ tapi yang terpenting bagi
anestesi adalah sistem pernafasan sirkulasi, ginjal dan hepar. Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang
matang untuk melakukan suatu anestesi terhadap neonates (BBL).

2. Sebutkan dan jelaskan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi bayi baru lahir?
Jawaban:

1.Popok
Bayi yang baru lahir biasanya perlu ganti popok sebanyak 10–12 kali sehari. Jadi, Bumil perlu menyiapkan stok popok setidaknya
untuk beberapa hari. Popok sekali pakai akan memudahkan Bumil untuk mengganti popok di malam hari atau ketika di luar
rumah. Namun, jika Bumil berencana untuk menggunakan popok kain yang bisa dicuci dan digunakan kembali, sebaiknya
pilihlah bahan katun yang mudah menyerap dan lembut. Pilih juga popok kain yang memiliki tali atau velcro, sehingga Bumil
tidak perlu repot-repot menggunakan peniti.

2.Perlak dan kain alas


Kemudian, ibu juga perlu membeli perlak dan kain alas. Keduanya saat bermanfaat saat ibu hendak memakaikan baju untuk Si
Kecil yang baru lahir setelah mandi atau ganti popok. Tujuannya supaya tubuh Si Kecil tidak langsung bersentuhan dengan meja,
sehingga membuatnya lebih hangat dan nyaman. Selain itu, perlak dan kain alas juga mencegah urine atau feses Si Kecil
mengenai kasur atau meja, saat ibu sedang mengganti popoknya setelah buang air kecil atau buang air besar.

3. Baju dan celana bayi


Saat membeli baju dan celana bayi baru lahir, Bumil disarankan untuk memilih pakaian yang praktis dan tetap membuat Si Kecil
nyaman. Berikut adalah pilihan baju yang sebaiknya bumil siapkan dari awal:
• 4–8 baju jumper pendek dan panjang yang disertai dengan kancing di bahu, selangkangan, atau di sepanjang bagian depan
tubuh
• 4–8 kemeja dengan gaya kimono dengan kancing di bahu
• 4–8 piyama
• 4–8 celana pendek, panjang, atau legging yang elastis dan menutupi perut bayi
• 1–3 sweater atau jaket dengan kancing depan
Memilih pakaian dengan kancing di depan tak hanya demi kenyamanan Si Kecil, tetapi juga untuk memudahkan Bumil dalam
mengenakan atau melepaskan pakaiannya.

4. Kaus kaki, sarung tangan, dan topi


Bumil juga perlu menyiapkan setidaknya 3–4 pasang kaus kaki dan sarung tangan, serta 2–3 topi berbahan katun. Barang-barang
ini sangat penting untuk membuat Si Kecil tetap merasa aman dan nyaman di kondisi dingin. Sarung tangan juga berguna untuk
mencegah Si Kecil menggaruk dirinya sendiri dan melukai wajahnya.

5. Bedong selimut
Selama 9 bulan, posisi bayi seperti dibedong atau dibundel di dalam kandungan. Oleh karena itu, Bumil perlu menyediakan
setidaknya 3–4 selimut atau kain untuk membedong Si Kecil demi kenyamanannya setelah lahir. Bumil bisa menyiapkan selimut
atau kain berbahan katun tipis untuk cuaca yang panas dan selimut dengan bahan yang lebih tebal untuk digunakan dalam
cuaca dingin, ruangan ber-AC, atau saat malam hari.

6. Tempat tidur bayi


Perlengkapan bayi yang perlu dibeli selanjutnya adalah tempat tidur. Barang ini juga tak kalah penting, sebab tempat paling
aman untuk bayi tidur selama 6 bulan pertama adalah di ranjang khusus bayi. Jangan lupa juga untuk menyediakan setidaknya
4–5 sprei pengganti yang berbahan lembut.
7. Kelambu
Kelambu bisa membantu melindungi bayi dari serangan dan gigitan nyamuk, terutama jika tempat tinggal Bumil termasuk
daerah yang banyak nyamuk. Pilihan ini lebih aman dibandingkan obat antinyamuk yang mungkin dapat mengiritasi kulitnya.

8. Perlengkapan untuk mengganti popok


Penting untuk memastikan bumil memiliki semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengganti popok Si Kecil, seperti:
• 2–3 pak bola kapas bayi tanpa pewangi dan alkohol
• 1–2 bungkus tisu basah hipoalergenik yang khusus untuk membersihkan area popok bayi
• 2 botol krim popok

9. Perlengkapan mandi
Kulit bayi yang baru lahir masih sangat halus, lembut, dan sensitif, sehingga membutuhkan perlengkapan dan produk mandi
khusus untuk bayi baru lahir dan tidak menimbulkan alergi atau iritasi. Berikut ini adalah perlengkapan mandi yang dibutuhkan
bayi:
Bak mandi, agar lebih mudah dan aman saat memandikan bayi
2–4 handuk mandi
Sabun dan sampo khusus bayi
Selain perlengkapan saat mandi, Bumil juga perlu mempersiapkan beragam produk perawatan kulit yang dapat digunakan
setelah memandikan Si Kecil, seperti bedak bayi, sisir halus, pelembap kulit, dan minyak pijat atau minyak telon.Minyak telon
dapat menjaga tubuh bayi tetap hangat setelah mandi, meredakan perut kembung, serta mencegah masuk angin dan gigitan
nyamuk.

10. Bib kecil


Bayi biasanya akan mengeluarkan ASI atau gumoh saat bersendawa. Nah, penggunaan bib kecil di leher bayi akan melindungi
pakaiannya agar tetap bersih. Bib juga harus bisa dilepas-pasang dengan mudah.

11. Botol susu


Jika Bumil berencana untuk menggunakan botol susu, misalnya untuk ASI perah, Bumil memerlukan setidaknya 4–6 botol
beserta sikat untuk membersihkannya. Untuk mensterilkan, Bumil bisa merebus botol susu dengan air mendidih selama 30
menit.

12. Deterjen khusus bayi


Bumil mungkin juga memerlukan produk pencuci pakaian bayi yang lembut untuk pakaian Si kecil. Pasalnya, kulit bayi baru lahir
cenderung masih sangat halus dan mungkin sensitif terhadap bahan-bahan kimia yang ada pada deterjen biasa.

13. Gunting kuku dan ear bud


Untuk mencegah bayi melukai wajahnya karena kuku yang panjang, Bumil perlu menyiapkan gunting kuku khusus bayi. Selain
itu, ear bud yang berguna untuk membersihkan area luar telinga bayi juga penting untuk dibeli.

14. Obat-obatan
Bumil bisa menanyakan kepada dokter mengenai obat apa yang bisa diberikan kepada bayi untuk masalah yang umum terjadi,
seperti demam atau kolik. Simpanlah obat di tempat yang sejuk dan kering.

15. Tas bayi


Perlengkapan bayi yang juga tak kalah penting untuk dibeli adalah tas. Sebaiknya, pilihlah tas bayi yang memiliki banyak
kompartemen agar memudahkan Bumil untuk mencari barang yang dibutuhkan.

16. Mainan dan hiburan


Bayi tidak membutuhkan mainan yang mewah. Akan tetapi, beberapa mainan kerincing, mainan musik, atau mainan lunak bisa
berguna untuk merangsang perkembangan otaknya. Selain itu, Bumil juga bisa membacakan buku atau cerita dongeng kepada
Si Kecil sejak dini.

3. Seorang perempuan sedang melahirkan anak ke 2 di RS bayi lahir tidak segera menangis Dalam waktu 1 menit, hasil
pemeriksaan warna kulit pucat, Tinus otot lemah, tidak menangis. Apakah intervensi pertama yang paling tepat pada kasus
tersebut?
Jawaban:
Keringkan
Alasan bayi tidak menangis saat di lahirkan adalah asfiksia, lahir prematur, keracunan air ketuban, kondisi medis ibu bisa
menyebabkan bayi tidak menangis saat lahir, preklamsia, diabetes saat hamil, mengonsumsi obat-obatan tertentu.

MENGECEK PEMAHAMAN 3

1. Apa yang dimaksud dengan termoregulasi ?


Jawaban:
Termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat
mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas normal. Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya. Jika seorang
bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami Hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas
merupakan prioritas utama untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBL. Proses kehilangan panas bayi dapat dihindari bila
bayi dilahirkan dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25°C – 28°C, dikeringkan dan dibungkus dengan hangat. saat lahir,
mekanisme pengaturan suhu tubuh pada BBL, belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
pencegahan kehilangan panas tubuh maka BBL dapat mengalami hipotermia. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang
tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang relatif
hangat. Kulit merupakan sistem pengatur radiator panas yang efektif dan aliran darah ke kulit adalah mekanisme penyebaran
panas yang paling efektif dari inti tubuh ke kulit. Dengan meletakan bayi telungkup didada ibu akan terjadi kontak kulit langsung
ibu dan bayi sehingga bayi akan memperoleh kehangatan karena ibu merupakan sumber panas yang baik bagi bayi.

2. Sebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir?

Jawaban :
Bayi baru lahir memiliki kemampuan terbatas dalam mengatur suhu tubuhnya yang berhubungan
dengan lingkungannya, bayi ini akan terancam hipotermi jika tidak dilakukan tindakan pencegahan. faktor yang berhubungan
dengan perubahan suhu :

1) Situasional (Personal, lingkungan)


2) Berhubungan dengan fluktuasi suhu lingkungan
3) Berhubungan dengan benda-benda yang basah dan dingin (pakaian, tempat tidur)
4) Berhubungan dengan permukaan tubuh yang basah
5) Berhubungan dengan pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca
6) Maturisional
7) Berhubungan dengan terbatasnya regulasi kompensasi metabolik
• Usia lanjut
• Bayi baru lahir

Perubahan Sistem Termoregulasi

Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang
bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah
bayi. Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang
kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Semakin lama usia kehamilan, semakin
banyak persediaan lemak bayi.
• Suhu tubuh normal bayi 36,5°C -37,5°C.
• Suhu normal pada neonatus 36,5°C -37,5°C (suhu ketiak).

Produksi Panas ditempat yang terbuka dan lingkungan yang dingin bayi baru lahir memerlukan penambahan panas. bayi
mempunyai mekanisme fisiologi untuk meningkatkan produksi panas :

1) Basal Metabolisme Rate

Jumlah energi yang digunakan tubuh selama istirahat mutlak dan keadaan sadar. Pada bayi baru lahir, gerakan tubuh, menggigil
merupakan mekanisme penting untuk memproduksi panas. Gerakan menggigil terjadi ketika reseptor kulit menurun pada suhu
lingkungan yang dingin, dan kondisi tersebut akan diteruskan kesusunan saraf pusat yang akan menstimuli sistem saraf simpatis
untuk menggunakan cadangan lemak, yang merupakan sumber panas yang utama untuk mengatasi stres dingin.

2) Aktivitas otot Menggigil

Bentuk dari aktivitas otot yang disebabkan karena suhu yang dingin. Produksi panas terjadi melalui peningkatan metabolisme
rate dan aktivitas otot. Jika bayi tidak menggigil berarti metabolisme rate pada bayi sudah cukup.

3) Termogenesis Kimiawi Disebabkan karena pelepasan norephineprin dan ephineprin oleh rangsang saraf simpatis.

3. Jelaskan proses kehilangan panas melalui:


a. Konveksi
b. Konduksi
c. Evaporasi
d. Radiasi

Jawaban:

a. Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. bayi yang
dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga
terjadi jika ada aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan. Hindari
aliran udara (pendingin udara, kipas angin, lubang angin terbuka)

b. Konduksi

Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.
Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh
bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut. hangatkan seluruh barang-
barang untuk perawatan (stetoskop, timbangan, tangan pemberi perawatan, baju, sprei).

c. Evaporasi

Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi
sendiri. Hal ini merupakan jalan utama bayi kehilangan panas. kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi
tidak segera dikeringkan dan diselimuti.saat mandi, siapkan lingkungan yang hangat. Basuh dan keringkan setiap
bagian untuk mengurangi evaporasi . Batasi waktu kontak dengan pakaian atau selimut basah

d. Radiasi

Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu
lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi dapat kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung). Kurangi benda-benda yang
menyerap panas (logam). Tempatkan ayunan bayi tempat tidur jauh dari tembok (di luar) atau jendela jika mungkin.

Anda mungkin juga menyukai