Soal
1. Tuan Aditya, pengambil keputusan operasional PT Marcotama mengevaluasi kinerja operasi berdasarkan
industri. Perusahaan melakukan tiga operasi ambang kuantitatif untuk menentukan segmen operasi yang boleh
diidentifikasi dengan persentase 10 % dari pendapatan.
Hitung uji ambang batas pendapatan dan analisis segmen mana yang harus terlaporkan!
Jawab
Untuk menghitung ambang batas pendapatan, perlu mengalikan total pendapatan perusahaan dengan
persentase ambang batas yang ditetapkan (10%):
Ambang batas pendapatan = Total pendapatan perusahaan x Persentase ambang batas
Total pendapatan perusahaan = Rp 110.000.000
Persentase ambang batas = 10% atau 0,1
Ambang batas pendapatan = Rp 110.000.000 x 0,1
= Rp 11.000.000
Lalu melakukan analisis segmen mana yang harus dilaporkan berdasarkan pendapatan segmen
tersebut. Dari tabel yang diberikan, terdapat empat segmen: Manufaktur, Retail, Distribusi, dan
Pembiayaan.
1. Segmen Manufaktur:
Pendapatan: Rp 55.000.000
Pendapatan antar segmen: Rp 25.000.000
Total pendapatan segmen Manufaktur = Pendapatan - Pendapatan antar segmen
Total pendapatan segmen Manufaktur = Rp 55.000.000 - Rp 25.000.000
= Rp 30.000.000
Karena total pendapatan segmen Manufaktur (Rp 30.000.000) melebihi ambang batas pendapatan
(Rp 11.000.000), segmen Manufaktur harus dilaporkan.
2. Segmen Retail:
Pendapatan: Rp 7.500.000
Karena pendapatan segmen Retail (Rp 7.500.000) tidak mencapai ambang batas pendapatan (Rp
11.000.000), segmen Retail tidak perlu dilaporkan.
3. Segmen Distribusi:
Pendapatan: Rp 38.000.000
Karena pendapatan segmen Distribusi (Rp 38.000.000) melebihi ambang batas pendapatan (Rp
11.000.000), segmen Distribusi harus dilaporkan.
4. Segmen Pembiayaan:
Pendapatan: Rp 9.500.000
Karena pendapatan segmen Pembiayaan (Rp 9.500.000) tidak mencapai ambang batas pendapatan
(Rp 11.000.000), segmen Pembiayaan tidak perlu dilaporkan.
2. Transaksi 1
PT. Mahardika membeli kontrak opsi untuk membeli 25.000 kuintal kopi di harga Rp1.250 per kuintal. Harga
opsi yang dibeli Rp10.000. PT Mega mempertimbangkan pembelian kopi dengan kondisi sebagai berikut:
1. Apabila harga kopi di pasar Rp1.300
2. Apabila harga kopi di pasar Rp1.000
Transaksi 2
PT Mahardika membeli kontrak opsi kopi untuk menjual 25.000 kuintal kopi di harga Rp1.250 per kuintal.
Harga opsi jual di bursa efek adalah Rp10.000. Berikan pertimbangan kepada PT Mahardika apabila terjadi kondisi
berikut ini:
1. Apabila harga kopi di pasar Rp1.300
2. Apabila harga kopi di pasat Rp1.000
Dalam menghadapi kondisi tersebut apakah Opsi akan dieksekusi/diambil atau tidak oleh PT Mahardika?
Hitung uang yang keluar atau yang diterima dari transaksi tersebut!
Buatlah analisisnya!
Jawab
Transaksi 1: Pembelian Opsi Beli PT. Mahardika membeli kontrak opsi untuk membeli 25.000 kuintal
kopi dengan harga opsi Rp1.250 per kuintal dan harga opsi Rp10.000.
1. Apabila harga kopi di pasar Rp1.300: Dalam kondisi ini, PT. Mahardika dapat menggunakan
opsi beli untuk membeli kopi dengan harga Rp1.250 per kuintal, yang lebih rendah dari harga
pasar saat ini. Oleh karena itu, PT. Mahardika akan menggunakan opsi beli dan membeli
25.000 kuintal kopi dengan harga Rp1.250 per kuintal. Total biaya untuk menggunakan opsi
beli adalah: 25.000 kuintal x Rp1.250 per kuintal = Rp31.250.000
Namun, PT. Mahardika harus mengambil kalkulasi harga opsi yang telah dibeli sebesar Rp10.000.
Jadi, total uang yang keluar adalah: Rp31.250.000 + Rp10.000 = Rp31.260.000
2. Apabila harga kopi di pasar Rp1.000: Dalam kondisi ini, harga pasar lebih rendah daripada
harga yang ditetapkan dalam opsi beli (Rp1.250). Oleh karena itu, PT. Mahardika tidak akan
menggunakan opsi beli karena lebih murah untuk membeli kopi langsung di pasar daripada
menggunakan opsi beli. Dalam kondisi ini, PT. Mahardika tidak akan menggunakan opsi beli,
sehingga tidak ada uang yang keluar.
Transaksi 2: Pembelian Opsi Jual PT. Mahardika membeli kontrak opsi untuk menjual 25.000 kuintal
kopi dengan harga opsi Rp1.250 per kuintal dan harga opsi Rp10.000.
1. Apabila harga kopi di pasar Rp1.300: Dalam kondisi ini, harga pasar lebih tinggi daripada
harga yang ditetapkan dalam opsi jual (Rp1.250). Oleh karena itu, PT. Mahardika tidak akan
menggunakan opsi jual karena lebih menguntungkan untuk menjual kopi langsung di pasar
daripada menggunakan opsi jual. Dalam kondisi ini, PT. Mahardika tidak akan menggunakan
opsi jual, sehingga tidak ada uang yang diterima.
2. Apabila harga kopi di pasar Rp1.000: Dalam kondisi ini, PT. Mahardika dapat menggunakan
opsi jual untuk menjual kopi dengan harga Rp1.250 per kuintal, yang lebih tinggi dari harga
pasar saat ini. Oleh karena itu, PT. Mahardika akan menggunakan opsi jual dan menjual
25.000 kuintal kopi dengan harga Rp1.250 per kuintal. Total uang yang diterima dari
menggunakan opsi jual adalah: 25.000 kuintal x Rp1.250 per kuintal = Rp31.250.000
Namun, PT. Mahardika harus mengambil kalkulasi harga opsi yang telah dibeli sebesar Rp10.000.
Jadi, total uang yang diterima adalah: Rp31.250.000 - Rp10.000 = Rp31.240.000
Dalam analisis ini, PT. Mahardika akan menggunakan opsi beli jika harga kopi di pasar lebih tinggi
daripada harga op.
3. PT Bahagia ingin membeli sejumlah perangkat keras dari PT Sahaja berdasarkan kesepakatan secara lisan
antara kedua perusahaan tersebut pada tanggal 30 November 2021. Berdasarkan kesepakatannya tersebut,
nilai peralatan yang akan dibeli oleh PT Bahagia adalah sebesar S$4,000. Peralatan tersebut akan
dikirimkan tanggal 28 Februari 2022. Ini merupakan komitmen dari PT Bahagia untuk membeli sejumlah
barang dari PT.Sahaja. Untuk mengatasi komitmen ini PT Bahagia masuk ke dalam kontrak forward
dengan PT Broker untuk membeli S$4,000 yang akan diserahkan pada tanggal 28 Februari 2022. Kontrak
akan diselesaikan dengan jumlah bersih (net). Berikut disajikan data yang berkaitan dengan tarif kontrak
forward dan spot rate.
Analisis kasus di atas, kemudian buatlah jurnal yang diperlukan PT Bahagia pada saat:
1. Kesepakatan tangga 28 November 2021
Jawab
Berikut adalah jurnal yang diperlukan oleh PT Bahagia pada saat kesepakatan tanggal 28 November
2021:
Tanggal: 28 November 2021
Jurnal PT Bahagia:
Aset Lancar (Perangkat Keras) 4,000
Utang Lancar (PT Sahaja) 4,000
Catatan: Mencerminkan komitmen PT Bahagia untuk membeli perangkat keras dari PT Sahaja
dengan nilai S$4,000.
Jurnal PT Bahagia (Kontrak Forward):
Utang Lancar (PT Broker) 4,000 Utang Lancar (Perangkat Keras) 4,000
Catatan: PT Bahagia masuk ke dalam kontrak forward dengan PT Broker untuk membeli
S$4,000 yang akan diserahkan pada tanggal 28 Februari 2022. Dalam jurnal ini, PT Bahagia
mencatat utang kepada PT Broker dan mengurangi utang kepada PT Sahaja dengan nilai yang
sama.
2. Jurnal penyesuaian nilai kontrak forward tanggal 31 Desember 2021
Jawab
Untuk membuat jurnal penyesuaian nilai kontrak forward pada tanggal 31 Desember 2021, kita perlu
membandingkan nilai forward rate pada tanggal tersebut dengan spot rate yang berlaku pada tanggal
tersebut juga. Dalam hal ini, hanya tersedia tarif forward 3 bulan pada tanggal 30 November 2021
dan tarif forward 2 bulan pada tanggal 31 Desember 2021. Karena tidak ada tarif forward yang
tersedia untuk tanggal 31 Desember 2021, kita tidak dapat melakukan penyesuaian nilai kontrak
forward pada tanggal tersebut.
Jadi, pada tanggal 31 Desember 2021, tidak ada jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh PT
Bahagia terkait dengan kontrak forward
4. Transaksi 1
Pada tanggal 31 Desember 2020, PT Arumanis memiliki investasi pada ventura bersama dengan
kepemilikan 60% dengan nilai tercatat Rp4.546.800. Pada tanggal 2 Januari 2021, perusahaan melepas
10% kepemilikannya kepada partisipan lain secara tunai dengan harga jual Rp500.000. Analisis kondisi
tersebut kemudian jawab pertanyaan berikut ini:
1. Jurnal transaksi pelepasan kepemilikan
Jawab
Transaksi 2
Selama tahun 2021 tercatat bahwa ventura bersama yang PT Arumanis menjadi salah satu venturer
bersamanya, menghasilkan Rugi Rp8.500.000.
Hitunglah bagian laba (rugi) yang menjadi tanggungan PT.Arumanis dan buatlah jurnalnya!
Jawab
Untuk menghitung bagian rugi yang menjadi tanggungan PT Arumanis dalam ventura bersama, kita
perlu merujuk pada persentase kepemilikan PT Arumanis dalam ventura tersebut, yaitu 50%.
Jadi, bagian rugi yang menjadi tanggungan PT Arumanis dapat dihitung sebagai berikut:
Bagian Rugi PT Arumanis = Rugi Ventura Bersama x Persentase Kepemilikan PT Arumanis
Bagian Rugi PT Arumanis = Rp8.500.000 x 50% = Rp4.250.000
Jadi, bagian rugi yang menjadi tanggungan PT Arumanis dalam ventura bersama adalah sebesar
Rp4.250.000.
Berikut adalah jurnal yang diperlukan untuk mencatat rugi yang menjadi tanggungan PT Arumanis:
Tanggal: Akhir tahun 2021
Jurnal PT Arumanis:
Rugi Ventura Bersama 4,250,000 Investasi pada Ventura 4,250,000
Jurnal ini mencerminkan pencatatan rugi ventura bersama yang menjadi tanggungan PT Arumanis.
Nilai tersebut dikurangkan dari nilai investasi pada ventura bersama PT Arumanis.