Anda di halaman 1dari 117

RPP Akuntansi Dasar KD 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Memahami pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi
Kompt. Keahlian : Akuntansi Perbankan Dasar
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi
dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Memahami pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Mengelompokkan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi sesuai
perannya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.1.1 Membaca pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi
3.1.2 melaporkan peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.1.1 Menyalin pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi
4.1.2 Menerapkan tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Menyebutkan pengertian akuntansi
2. Mengetahui tujuan akuntansi
3. Mempelajari peran akuntansi
4. Melaporkan pihak pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
E. Materi Pembelajaran

Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, peng-identifikasian, penggolongan atau
pengklasifikasian, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi,
perusahaan atau entitas.
Definisi akuntansi dari sudut pemakai
Akuntansi sangat umum didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang menyajikan suatu
informasi yang diperlukan dalam melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ekonomi
secara efisien. Dari akuntansi ini, Informasi yang dihasilkan akan diperlukan untuk.
Membuat perencanaan, pengawasan yang efektif, dan pengambilan sebuah keputusan
ekonomi oleh manajemen.
Pertanggung jawaban manajemen entitas bisnis kepada investor atau pemilik, kreditor,
pemerintah dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Tujuan akuntansi
Tujuannya menyediakan informasi yang berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya:
Posisi keuangan, kinerja dan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi pemakai
laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan dari akuntansi juga
membantu pemilik dan calon pemilik perusahaan mengetahui posisi keuangan perusahaan
dan prospek perusahaan di masa datang.
Peran Akuntansi
Peranan akuntansi dalam bidang bisnis terdiri dari, pengendalian keuangan, operasi
perusahaan, pelaporan dan perencanaan.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi ialah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi berserta perubahan yang
terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang, karena
informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh manager atau
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pihak – pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi
Pihak Internal
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
· a. Para pengelola perusahaan :
Pengelola perusahaan adalah para manajer serta jajaran direksi. Bagi pengelola
perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan, diantaranya: Informasi bagi
manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan
dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.

b. Para pegawai atau karyawan perusahaan :


Pegawai dan karyawan perusahaan sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi
akuntansi karena mereka wajib mengetahui keuangan perusahaan, hal ini berkaitan dengan
hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus ( jasa produksi )
serta perangsang social lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan
yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan

Pihak Eksternal
a. Para Investor :
Para investor sangat berkepentingan dalam informasi akuntansi karena investor adalah
mitra perusahaan yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, jelas membutuhkan
karena dia berhak mengetahui keadaan perusaahan tersebut apakah dia aman menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut atau tidak.
· b. Para kreditor :
Kreditor seperti bank pembeli kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan
yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan keputusan penetapan pembelian kredit.
· c. Pemerintah :
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya suatu perusahaan yang
ada di negaranya dan menentukan pajak perusahaan.
· d. Rekanan Perusahaan :
Maksudnya ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan
atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling
mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang dianggap bersama.
· e. Masyarakat :
Masyarakat membutukan informasi akuntansi karena barang kali ada lowongan pekerjaan
yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

F. Model dan Metode :


1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
pengertian akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan tujuan akuntansi

Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan pengertian akuntansi secara lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan tujuan akuntansi secara terperinci dan bias diterapkan
dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pengertian dan tujuan akuntansiberdasarkan
hasil latihan peserta didik

3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali pengertian dan tujuan akuntansi secara
detail.

Pertemuan 2
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu mengenai pengertian akuntansi dan peranan akuntansi.
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai peranan akuntansi.
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan pihak pihak yang memerlukan
informasi akuntansi.
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai peranan akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pihak pihak yang membutuhkan akauntansi atau bagian
yang belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi bidang bidang spesialisasi akuntansi dan pentingnya
etika profesi

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
C
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel Akuntansi

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangestu,S.Pd.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -
RPP Akuntansi Dasar KD 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Memahami jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi
akuntansi, pentingnya etika profesi)
Kompt. Keahlian : Akuntansi Keuangan
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.2 Memahami jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya
etika profesi)
2. KD pada KI keterampilan
4.2 Mengelompokkan profesi akuntansi ( bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya
etika profesi )

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.2.1 Mempelajari bidang bidang spesialisasi akuntansi
3.2.2 Menafsirkan pentingnya etika profesi dalam akuntansi
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.2.1 Menyalin bidang bidang spesialisasi akuntansi
4.2.2 Mereplikasikan pentingnya etika profesi dalam akuntansi

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mengetahui bidang bidang akuntansi
2. Mengetahui pentingnya etika profesi dalam akuntansi

E. Materi Pembelajaran
Bidang bidang spesialisasi akuntansi
1.Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang berfokus pada pencatatan transaksi perusahaan
dan secara periodik menyajikannya dalam laporan keuangan. Artinya, akuntansi keuangan berfokus kepada
penyusunan laporan keuangan secara umum. Dalam membuat laporan keuangan oleh akuntansi keuangan harus
memperhatikan prinsip akuntansi yang diterima secara umum berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

2.Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)


Akuntansi Pemeriksaan merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas
tentang kebenaran dan kewajaran dari pernyataan penyusun laporan,dimana laporan yang diperiksa tersebut tetap
merupakan tanggung jawab dari penyusun laporan. Pemeriksaan dapat dilakukan pada laporan keuangan,kegiatan
operasional perusahaan,dan juga atas kepatuhan terhadap peraturan yang mengikat perusahaan. Auditor melakukan
pemeriksaan terhadap kewajaran dan kebenaran laporan keuangan secara independen dan objektif. Laporan
Keuangan diperiksa oleh Auditor guna memastikan apakah laporan keuangan tersebut disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi.

3.Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Akuntansi Biaya merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang memfokuskan kegiatannya pada pencatatan dan
penyajian informasi biaya operasional. Informasi dari Akuntansi Biaya digunakan untuk melakukan perencaan dan
pengendalian biaya operasional serta menentukan harga pokok produksi secara tepat oleh manajemen. Informasi
dari Akuntansi Biaya biasanya tidak dipublikasikan ke masyarakat.

4.Akuntansi Manajemen (Management Accounting)


Akuntansi Manajemen merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang mengkhususkan diri pada pengembangan dan
penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan perusahaan. Informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi manajemen dapat berasal dari kombinasi berbagai informasi dari bidang akuntansi
lainnya. Informasi ini digunakan untuk melakukan prediksi apa yang akan diambil dimasa mendatang.

5.Akuntansi Pajak (Tax Accounting)


Akuntan yang bekerja sebagai Akuntansi Pajak maka akan memiliki tugas untuk menjalankan peraturan
perpajakan,perencanaan pajak,pelaksanaan administrasi perpajakan,atau mewakili perusahaan sebagai wajib pajak
dihadapan kantor pajak. Akuntan dalam akuntansi perpajakan sangat berfokus pada hal-hal yang terkait dengan
perpajakan.

6.Akuntansi Internasional (International Accounting)


Akuntansi Internasional merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang memiliki
ruang lingkup aktivitas mencakup lebih dari satu negara. Jadi,akuntansi internasional mencakup permasalahan
transaksi dengan pihak luar negeri. Perusahaan Internasional seperti Uniliver,Nestle menggunakan akuntansi
internasional

7.Akuntansi Lembaga Nirlaba (Non-Profit Accounting)


Akuntansi Lembaga Nirlaba merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang diterapkan pada organisasi-organisasi
yang mana aktivitasnya tidak untuk mencari keuntungan. Contoh dari organisasi yang tidak mencari keuntungan
adalah yayasan sosial dan lembaga pendidikan.

8.Akuntansi Pemerintahan/Sektor Publik (Government Accounting)


Akuntansi Pemerintahan/Sektor Publik merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang diterapkan pada instansi-
instansi pemerintahan.

9.Sistem Akuntansi (Accounting System)


Sistem Akuntansi merupakan bidang spesialiasi akuntansi yang menfokuskan kegiatannya pada pembuatan sistem
akuntansi. Di zaman teknologi modern ini,sistem akuntansi cenderung mengacu kepada sistem akuntansi yang
terkomputerisasi
10.Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi Anggaran merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada perencanaan
kegiatan perusahaan. Hasil perencanaan tersebut menjadi bahan perbandingan antara anggaran yang direncanakan
dan hasil kerja yang dicapai.

Pentingnya etika profesi


Berbicara mengenai pentingnya etika profesi, dalam bidang akuntansi etika profesi
sangatlah penting. Mengapa ? Karena etika profesi berisi ketentuan mengenai apa yang baik dan
yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh profesi itu dapat dikatakan
bertanggung jawab atau tidak. Suatu profesi memerlukan etika dikarenakan suatu
profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Dimana keahlian yang dikerjakan dan
dihasilkan itu harus berpedoman dengan sebuah etika. Etika itu sendiri seperti yang sudah
dijelaskan pada artikel sebelumnya adalah seperangkat aturan, norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang
dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.

Tujuan penerapan etika dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi:
a. Kredibilitas
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
b. Profesionalisme
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan
sebagai profesional di bidang akuntansi.
c. Kualitas Jasa
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar
kinerja tertinggi.
d. Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang
melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Dalam kongres tahun 1973 IAI menetapkan kode etik bagi profesi akuntan di Indonesia,
yang saat itu diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik ini mengatur standar
mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan akuntan. Standar mutu ini penting untuk menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Setelah mengalami perubahan, maka tahun
1998 Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku bagi seluruh
anggota IAI baik di pusat maupun di daerah. Seperti yang tercantum pada buku Mulyadi,
2001 Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab profesi


Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat.
Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa
profesional mereka.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu
ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan
memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri
dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Atas kepercayaan yang diberikan publik
kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai
profesionalisme yang tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini
mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan
konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,
kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban
kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku
yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung
jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar
professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia, Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.

Namun dalam pelaksanaannya pemahaman seorang akuntan terhadap Kode Etik IAI
tidak menjamin akuntan tersebut tidak melakukan tindak kecurangan. Terdapat banyak akuntan
yang sudah memahami kode etik akuntansi namun tetap saja masih melanggarnya. Berbagai
pelanggaran etika yang terjadi pada perusahaan go public di Indonesia juga sering terjadi,
padahal semestinya hal ini tidak perlu terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pemahaman,
kemampuan dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam
melaksanakan profesinya.
F. Model dan Metode :

Metode Model Inquiry Learning


G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran
1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti

I. Langkah langkah Pembelajaran

Pertemuan 3
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan kisah-
kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran dengan
nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai bidang bidang akuntansi

Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan bidang bidang akuntansi secara lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan pentingnya etika profesi secara terperinci dan bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pengertian dan jenis-jenis profesi akuntansi
(bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi)berdasarkan
hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 110 menit
Peserta didik menuliskan kembali bidang bidang akuntansi dan etika
profesi secara detail.

Pertemuan 4
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu bidang bidang spesialisasi akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya etika profesi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai bidang bidang spesialisasi akuntansi akuntansi dan pentingnya
etika profesi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya etika profesi atau bagian yang belum
dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-bidang
spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi)
Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -
RPP Akuntansi Dasar KD 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Jenis Jenis dan bentuk badan usaha
Kompt. Keahlian : Akuntansi Keuangan Perbankan Syariah
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.3 Memahami jenis dan bentuk badan usaha
2. KD pada KI keterampilan
4.3 Mengelompokkan jenis dan bentuk badan usaha
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.3.1 Membedakan jenis jenis badan usaha
3.3.2 Memberikan contoh bentuk badan usaha
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.3.1 Menyalin jenis jenis badan usaha
4.3.2 Kembali membuat bentuk badan usaha
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mengetahui jenis jenis badan usaha
2. Mempelajari bentuk badan usaha
E. Materi Pembelajaran

Pengertian Badan Usaha


Badan Usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan atau memberi layanan kepada masyarakat.
Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan

Badan Usaha menggunakan kesatuan yuridis ( aspek-aspek hukum yang harus dipenuhi ) untuk
mencapai tujuan sedangkan perusahaan adalah kesatuan faktor produksi yang melakukan
kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan merupakan salah satu
bagian atau alat badan usaha untuk mencapai tujuan. Badan usaha bisa saja memilki beberapa
perusahaan untuk mencapai tujuan.

Jenis Badan Usaha

1. Badan Usaha Agraris.


Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang membudidayakan tumbuhan dan hewan.
Contoh : perkebunan, peternakan dan pertanian.
2. Badan Usaha Perdagangan.
Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang dilakukan dengan cara membeli barang
untuk dijual lagi agar memperoleh keuntungan. Contoh : pertokoan.
3. Badan Usaha Industri.
Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Contoh : Industri minyak, industri tekstil dan lain sebagainya.
4. Badan Usaha Ekstraktif.
Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang mengambil langsung apa yang dihasilkan
alam. Contoh: pertambangan, penebangan kayu dan pembuatan garam.
5. Badan Usaha Jasa.
Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa, yang memberikan
pelayanan jasa kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Contoh : jasa angkutan dan jasa
telekomunikasi.
Bentuk – Bentuk Badan Usaha
A. Perusahaan Perseorangan
Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal
dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi
manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak terbatas. Namun jika untung, tentu
untuk sendiri dong.
Ciri-cirinya :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan :
Dapat mudah dimulai.
Biaya tergolong rendah.
Bebas dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan :
Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.
B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasisekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6 elemen atau ciri – ciri
yang harus dimiliki :
Koperasi adalah perkumpulan orang – orang.
Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan.
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.
Kelebihan :
Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah menjadi
anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan :
Modal terbatas.
Daya saing lemah.
Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
Sumber daya manusia terkadang kurang.
C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh
Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan pegawai
negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu :

1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus pada
masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak
terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekaran menjadi PT.
KAI.

2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi pada profit
atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai
Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga
Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Perseo.

3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak seperti
Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk pelayanan
masyarakat.
Ciri-ciri Persero :
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa
saham-saham
Dipimpin oleh direksi
Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
Tidak memperoleh fasilitas negara
Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos Indonesia
dan masih banyak lagi.

D. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )


Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan dan dimodali
oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha
yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak
vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan badan
hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :

1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota pendiri. Untuk
laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu
pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan
mendirikan firma.
Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
Modal lebih cepat cair
Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia atau
mengundurkan diri
Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu

2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer


Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan perusahaan
persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya (ciee). Jadi tuh CV merupakan salah
satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal
minim.
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya,
kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan tanggung jawab sekutu komanditer
hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu :
Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab
penuh atas utang- utang perusahaan.
Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada
sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif
bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.
Ciri – ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan satunya lagi
sebagai persero pasif
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab
penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai
kegiatan.
CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
CV lebih fleksibel
Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak penghasilan
Kekurangan :
Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke Departmen
Kehakiman.
Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar

3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa? Karena badan
hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang bisa
dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas
hanya pada modal yang disetorkan.
Ciri – ciri PT :
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah mencari karyawan
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Mudah memperoleh tambahan modal.
Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari
untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri – ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi,
sosial dan kemanusiaan.
Didirikan dengan akta notaris.
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ untuk
merealisasikan tujuan Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan
hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan Yayasan :
Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
Terbatasnya dan

F. Model dan Metode :


1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti

I. Langkah langkah Pembelajaran

Pertemuan 5
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pengertian badan usaha
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan jenis jenis badan usaha

Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan pengertian akuntansi secara lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan tujuan akuntansi secara terperinci dan bias
diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman jenis jenis badan usahaberdasarkan
hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali jenis jenis badan usaha secara detail.

Pertemuan 6
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15 menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu jenis jenis badan usaha.
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai bentuk bentuk badan usaha.
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan kelebihan
bentuk badan usaha.
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai bentuk badan usaha
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi bentuk badan usaha .
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap

Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi jenis dan bentuk badan usaha

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian

Format Penilaian ‘Retelling Story’


(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. _
RPP Akuntansi Dasar KD 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
Kompt. Keahlian : Akuntansi Keuangan
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.4 Memahami asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
2. KD pada KI keterampilan
4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.4.1 Menafsirkan asumsi dasar akuntansi
3.4.2 Menafsirkan konsep/prinsip prinsip dasar akuntansi
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.4.1 Menyalin asumsi dasar akuntansi
4.4.2 Menerapkan konsep/ prinsip prinsip dasar akuntansi
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mengetahui asumsi dasar akuntansi
2. Mempelajari konsep/prinsip-prinsip dasar akuntansi
E. Materi Pembelajaran

A. Asumsi Dasar
Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari akuntansi yaitu:
1. Kesatuan Usaha Khusus (Economic Entity)

Konsep ini memandang bahwa perusahaan merupakan suatu unit usaha yang berdiri sendiri,
yang terpisah dari pemiliknya sehingga seluruh transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari
transaksi-transaksi pemilik dan oleh karenanya semua pencatatan dan pelaporan dibuat untuk
perusahaan tersebut.

2. Kontinuitas Usaha (Going Concern)

Asumsi ini beranggapan bahwa perusahaan akan hidup terus selamanya sehingga akan tersedia
cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahanya.

3. Unit Moneter

Transaksi suatu perusahaan dapat dilakukan pencatatannya dengan ukuran fisik, namun akan
menimbulkan keterbatasan dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan sehingga
diperlukan suatu unit moneter. unit moneter tersebut berupa mata uang.

4. Periode Waktu (Time Periode)


Seperti halnya di Tujuan Kualitatif Laporan Keuangan maka laporan keuangan haruslah tepat
waktu supaya bermanfaat bagi pemakai laporan. Biasanya di dalam time periode ini digunakan
waktu 1(satu) tahun kalender supaya permasalahan dalam hal pengakuan dan pengalokasian ke
dalam periode tertentu dapat di atasi.

B. Konsep Dasar

Konsep dasar yang melandasi akuntansi adalah:


1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menginginkan bahwa digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan biaya. Harga perolehan merupakan harga pertukaran yang disetujui oleh pihak-pihak
yang melakukan transaksi (harga saat terjadinya transaksi).

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)


Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan transaksi pada suatu perode tertentu. Namun di
dalam prinsip ini pendapatan diartiakan dalam istilah yang luas meliputi pendapatan sewa,
pendapatan bunga, laba penjualan dan lain-lain.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)


Prinsip mempertemukan ini merupakan mempertemukan antara biaya dengan pendapatan yang
timbul dari biaya yang dikeluarkan tersebut.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)


Di dalam Tujuan Kualitatif Laporan Keuangan disebutka bahwa laporan harus mempunyai
daya banding misalnya komparatif dengan tahun sebelumnya, maka metoda dan prosedur yang
digunakan dalam proses akuntansi haruslah konsisten dari tahun ke tahun.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure Principle)

Maksudnya adalah menyajikan informasi secara lengkap dalam laporan keuangannya.


F. Model dan Metode :
1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti

I. Langkah langkah Pembelajaran


Pertemuan 7
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai asumsi dasar akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan prinsip-prinsip dasar
akauntansi

Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan asumsi dasar akuntansisecara lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan secara terperinci prinsip-prinsip dasar akuntansi
dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman prinsip-prinsip dasar akauntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali prinsip-prinsip dasar akauntansi
secara detail.

Pertemuan 8
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 9
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai asumsi dasar akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan prinsip-prinsip dasar
akauntansi

Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan asumsi dasar akuntansisecara lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan secara terperinci prinsip-prinsip dasar akuntansi
dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman prinsip-prinsip dasar akauntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali prinsip-prinsip dasar akauntansi
secara detail.

Pertemuan 10
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian

Format Penilaian ‘Retelling Story’


(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya
sesuai dengan jumlah skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -
RPP Akuntansi Dasar KD 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Tahapan siklus akuntansi
Kompt. Keahlian : Akuntansi Perbankan Syariah
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.5 Memahami tahapan siklus akuntansi
2. KD pada KI keterampilan
4.5 Mengelompokkan tahapan siklus akuntansi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.5.1 Menggolongkan tahapan siklus akuntansi
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.5.1 Menerapkan tahapan siklus akuntansi

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mempelajari tahapan siklus akuntansi
E. Materi Pembelajaran

Tahapan Proses Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam beberapa tahap antara lain;


1. Tahap Pencatatan Bukti Transaksi Keuangan;
Suatu proses mengumpulkan dan mencatat bukti atas suatu transaksi yang telah disetujui oleh
perusahaan dan disusun ke dalam buku harian atau Jurnal Umum, memindahbukukan atau
posting dari jurnal umum berdasarkan kelompok akun atau Chart of Account atau jenisnya ke
dalam akun Buku Besar dan Buku Pembantu (Sub Ledger).

2. Tahap Membuat Ikhtisar Laporan Keuangan;


Penyusunan neraca saldo (Trial Balance) berdasarkan data dari akun akun buku besar.
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian (Adjustment Entries). Penyusunan Lembar Kertas Kerja
(Work Sheets) atau neraca lajur. Pembuatan ayat Jurnal penutup (Closing Entries).

3. Tahap Membuat Laporan Keuangan atau Financial Statements


Laporan Keuangan perusahaan terdiri dari:
a. Laporan Neraca (Balance Sheets)
Neraca adalah suatu ihtisar laporan keuangan yang menunjukkan posisi Aktiva atau Assets,
Hutang atau Liabilities, dan Modal atau Equity
b. Laporan Rugi Laba (Income Statements)
Laporan Rugi Laba adalah laporan keuangan dari suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode tertentu yang terdiri dari seluruh pendapatan dan beban sehingga menghasilkan nilai
laba atau rugi.
c. Laporan Perubahan Modal (Equity Statements)
Laporan Perubahan Modal adalah suatu ihtisar dari laporan keuangan yang mencatat informasi
mengenai perubahan modal, yang terdiri dari jumlah Modal disetor awal (Capital Stock),
tambahan modal disetor (Paid-in Capital), Saldo Laba Periode Berjalan (Current Earning), dan
Saldo Laba Ditahan (Reatained Earning)
d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statements)
Laporan Arus Kas adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan dari suatu
periode akuntansi yang terdiri dari aliran dana kas masuk dan keluar, yang biasanya
dikelompokkan berdasarkan Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, dan Aktivitas
Pendanaan.
e. Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah merupakan laporan tambahan catatan informasi yang
lebih terperinci mengenai akun tertentu serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif
dari kondisi laporan keuangan perusahaan.

F. Model dan Metode :


1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.
H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah langkah Pembelajaran

Pertemuan 11
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan tahapan siklus akuntansi secara
lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman tahapan siklus akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 12
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu tahapan siklus akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi tahapan siklus akuntansi
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 13
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan tahapan siklus akuntansi secara
lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman tahapan siklus akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik
P
3 enutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 14
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan tahapan siklus akuntansi secara
lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman tahapan siklus akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 15
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu tahapan siklus akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi tahapan siklus akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 16
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan tahapan siklus akuntansi secara
lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman tahapan siklus akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.
Pertemuan 17
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15 menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu tahapan siklus akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi tahapan siklus akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 18
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai tahapan siklus akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan tahapan siklus akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan tahapan siklus akuntansi secara
lisan maupun tulisan.
Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman tahapan siklus akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi tahapan siklus akuntansi

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20

Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -
RPP Akuntansi Dasar KD 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Persamaan dasar akuntansi
Kompt. Keahlian : Akuntansi Perbankan Syariah
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.6 Menerapkan persamaan dasar akuntansi
2. KD pada KI keterampilan
4.6 Membuat persamaan dasar akuntansi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.6.1 Menggolongkan persamaan dasar akuntansi
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.6.1 Menjabarkan persamaan dasar akuntansi

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mempelajari persamaan dasar akuntansi
E. Materi Pembelajaran
Persamaan Dasar Akuntansi
Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah hubungan dari harta, hutang, dan modal yang
sudah di miliki oleh perusahaan. Persamaan dari dasar akuntansi akan di gunakan sebagai dasar
dari pencatatan sistem akuntansi, jadi setiap transaksi akuntansi yang terjadi pada perusahaan
harus di catat pada dua aspek. Transaksi yang akan merubah aktiva akan di imbangi oleh
perusahaan pada kewajibannya. (Baca juga : Pengertian Hutang Lancar)
Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan dari dua sisi yaitu antara sisi
kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva), sehingga perubahan yang timbul karena adanya transaksi
keuangan dan keseimbangannya akan selalu di pertahankan. (Baca juga : Pengertian Kas Kecil)
Persamaan Akuntansi
Hutang + Modal = Aktiva
Persamaan Dasar Akuntansi dan Elemen Dasar Posisi Keuangan
Setiap perusahaan pasti memiliki posisi dan kondisi keuangan yang berbeda-beda, di dalam
akuntansi sudah sangat umum dengan sebutan “Neraca”, dalam neraca bisa sering di tunjukkan
dengan sebuah formula atau rumus yang sering di sebut dengan Persamaan Dasar Akuntansi.
Rumus dasar ini salah satu rumus yang memiliki hubungan yang saling berkaitan antara : Aset
(Aktiva) dengan Kewajiban atau Hutang (Liability) dan Modal (Capital).
 Aset (Aktiva) : adalah kekayaan yang di miliki oleh perusahaan yang ditunjukan dengan nilai
uang tertentu. Contoh dari aset atau aktiva yaitu : Cash (Kas), Inventory (Persediaan), Building
(Gedung), dan Equipment (Peralatan). (Baca juga : Pengertian Akuntansi Keuangan)
 Kewajiban (Liability) : adalah jumlah hutang yang di miliki oleh perusahaan kepada pihak luar.
Contoh nya : Surat hutang, hutang, hutang obligasi.(Baca juga : Pengertian Jurnal Penerimaan
Kas )
 Modal : adalah kepentingan investor atau pemilik dalam sebuah perusahaan yang memiliki
tujuan dengan memberikan atau menyetorkan uang atau dari bentuk kekayaan yang lainnya.
Modal ini biasanya disebut dengan Ekuitas pemilik (Owner Equity). (Baca juga : Pengertian
Akuntansi)
Dari ketiga elemen yang sudah di jelaskan diatas maka ada kaitannya satu dengan yang lain di
dalam sebuah hubungan akuntansi yang di sebut dengan Persamaan Akuntansi. Persamaan
akuntansi juga menyatakan bahwa kesamaan aset di satu sisi dengan klaim para kreditor dan
pemilik perusahaan (Owner) pada sisi yang lainnya. Sehingga bisa di rumus kan menjadi :
Liabilities + Owner Equity = Aktiva
atau
Kewajiban (Hutang) + Ekuitas Pemilik (Modal) = Aktiva
Point yang harus diketauhi dalam persamaan akuntansi : Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik harus seimbang dengan jumlahnya pada setiap transaksi yang terjadi.
Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi
Dibawah ini akan dijelaskan unsur unsur persamaan dasar akuntansi yang perlu kita ketahui :
 Aset (Aktiva) : adalah sumber daya yang sudah dikuasai oleh pihak perusahaan sebagai akobat
dari sebuah peristiwa yang terjadi di masalalu dan di masa depan akan memanfaatkan ekonomi
dari sumber haraoan yang akan di peroleh perusahaan. (Baca juga : Unsur Unsur Laporan
Keuangan)
 Hutang (Kewajiban) : adalah tanggung jawab perusahaan yang akan terjadi pada saat ini dan
yang timbul dari sebuah peristiwa di masa lalu, dan proses penyelesaiannya akan membutuhkan
sumber daya perusahaan. (Baca juga : Sistem Pencatatan Kas Kecil )
 Ekuitas (Modal) : adalah sisa dari kepentingan yang ada di dalam aktiva yang sudah sesuai
dengan perusahaat setelah di kurangi dengan kewajiban. (Baca juga : Transaksi Bisnis
Perusahaan)
 Pendapatan (Revenue) : adalahaliran yang masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau
penurunan dari kewajiban perusahaan sebagai akibat yang terjadi dari aktivitas penyerahan,
penjualan dan pembuatan barag, jasa atau aktivitas yang lainnya dan yang juga merupakan
kegiatan utama yang secara terus menerus di lakukan oleh perusahaan. (Baca juga : Prosedur
Pengelolaan Dana Kas Kecil)
 Beban (Expenses) : adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau penungkatan
kewajiban karena ada penyerahan atau pembuatan barang, jasa atu juga melakukan aktivitas lain
yang juga merupakan kegiatan utama yang di lakukan secara terus menerus oleh perusahaan.
(Baca juga : Tujuan Akuntansi Biaya).
 Prive (Drawing) : adalah pengambilan aset dari perusahaan yang di lakukan oleh pemilik nya
yang akan di gunakan untuk kepentingan pribadinya. (Baca juga : Pengelolaan Kas Kecil)
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi
1. Keseimbangan Harta dan Modal
Harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah oerusahaan dan merupakan salah satu sumber
untuk pembelanjaan dan untuk melakukan kegiatan kelancaran usahanya. Oleh sebab itu, harta
juga harus seimbang sengan modal atau sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan yang
didapatkan dari pemilik nya yang disebut dengan ekuitas atau modal.
Harta = Modal
2. Hutang ditambah Modal sama dengan Hutang
Harta yang di miliki oleh perusahaan adalah harta yang akan di gunakan sebagai sumber
pembelanjaan dalam kegiatan yang di peroleh dengan melalui dua sumber yaitu, Pemilik dan
Kreditur. Sumber yang di gunakan untuk pembelanjaan dari pemilik sering di sebut dengan
ekuitas. Dan sedangkkan sumber pembelanjaan yang sudah di peroleh dari pihak kreditur
kepada pemilk akan menjadi suatu kewajiban yang akan di kembalikan, hal ini sering di sebut
sebagai kewajiban atau hutang. Sehingga pada unsur ini didapat rumus atau persamaannya yaitu
:
Harta = Hutang + Modal
Dalam operasi sebuah usaha sudah jelas ada kemungkinan pendapatan dan beban. Pendapat
adalah kenaikan harta yang akan di peroleh dari hasil penjualan sebuah barang atau jasa.
Sedangkan beban adalah penurunan harta, karena merupakan salah satu pengorbanan yang akan
memperoleh pendapatan. Pendapatan juga memiliki sifat untuk menambah modal, sedangkan
beban akan memiliki sifat mengurangi modal. Sehingga dengan demikian pendapatan dan beban
yang ada akan mempengaruhi keadaan modal dalam persamaan dasar akuntansi, dicatat dalam
komponen modal. Akan tetapi, untuk mengembangkan akuntansi maka pencatatan pendapatan
dan beban bisa di pisahkan dari midal. Sehingga bentuk persamaannya bisa di rumuskan sebagai
berikut :
Harta = Utang + Modal + Pendapatan – Beban
Persamaan dasar akuntansi sangat berguna untuk mengetahui tentang perubahan dari kekayaan
dalam perusahaan di setiap transaksi yang terjadi. Selain itu fungsi dari persamaan dasar
akuntansi adalah untuk mengetahui beberapa aktiva yang sudah di gunakan dan di belanjakan
dalam satu periode akuntansi.
Analisis dari pengaruh transaksi ke persamaan dasar akuntansi di setiap transaksi yang terjadi
maka akan mempengaruhi posisi dari keuangan perusahaan. Pengaruh yang terjadi pada
transaksi tersebut dapat menambah dan juga dapat mengurangi komponen keuangan pada
perusahaan yaitu : Harta, hutang, dan modal. Perubahan pada komponen posisi keuangan ini
pada persamaan dasar akuntansi juga dapat di kelompokkan sebagai berikut :
Pada setiap transaksi yang dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat dari perubahan harta
yang sudah diikuti dengan suatu perubahan harta dari yang lain tetapi dengan jumlah yang
sama.
Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan hutang dengan jumlah yang sama.
Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan modal dengan jumlah yang sama.
Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dengan perubahan hutang dan modal dengan jumlah
yang sama.
Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Dari setiap transaksi keuangan yang terjadi maka pada dasarnya akibat dari perubahan pada
posisi keuangan perusahaan juga, akan tetapi tidak mempengaruhi keseimbangan persamaan
dari dasar akuntansi. Sudah di jelaskan juga bahwa di dalam akuntansi terjadi suatu transaksi
akan di catat dengan sistem pencatatan ganda yang bisa di artikan bahwa transaksi yang di catat
pada dua aspek akan mempengaruhinya. Catatan perubahan pada aspek yang satu akan di
imbangi dengan catatan perubahan pada aspek yang lain nya juga. Oleh sebab itu catatan
perubahan pada unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas tidak akan mempengaruhi keseimbangan
dari persamaan dasar akuntansi.
Untuk lebih jelas nya maka perhatikan contoh dari transaksi – transaksi yang terjadi di
perusahaan bengkel Maju Makmur selama bulan januari 2017 sebagai berikut ini :
Transaksi 1 (T1)
Perusahaan bengkel Maju Makmur telah menerima uang tunai dari Putra (sebagai pemilik)
sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk di gunakan sebagai modal.
Analisa Transaksi :
Bagi perusahaan bengkel Maju Makmur maka aktiva perusahaan akan bertambah sebesar Rp.
100.000.000,00 dan akan menimbulkan hak Putra (pemilik perusahaan) atas aktiva perusahaan
yang sudah berbentuk investasi sebesar Rp. 100.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada
persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 2 (T2)
Bengkel Maju Makmur membeli peralatan bengkel nya dengan cara kredit di bank dengan
jumlah Rp. 50.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Di satu sisi bisa mengakibatkan penambahan pada aktiva dalam bentuk peralatan bengkel dan di
sisi lain bisa mengakibatkan terjadinya hutang dengan nominal Rp. 50.000.000,00. Perubahan
ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 3 (T3)
Bengkel Maju Makmur membeli perlengkapan kecil untuk bengkel nya seperti mur, baut, oli,
dan lain sebagainya dengan nominal uang yang harus di bayar yaitu Rp. 5.000.000,00 dan di
bayar dengan tunai.
Analisa Transaksi :
Pada satu sisi aktiva akan bertambah dengan keterangan perlengkapan dan seharga Rp.
5.000.000,00 dan di sisi lain aktiva kas akan berkurang sebesar dana yang kita gunakan yaitu
Rp. 5.000.000. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 4 (t4)
Untuk hasil pekerjaan yang telah di kerjakan oleh karyawan nya dan akan menerimal
pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Transaksi ini akan membuat aktiva kas bertambah sebesar Rp. 10.000.000,00 dan dengan
adanya pertambahan penghasilan maka modal bengkel ini akan bertambah sebesar Rp.
10.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 5 (T5)
Bengkel memberikan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan dengan harga Rp. 1.000.000,00
dan baru menerima pembayaran sebesar Rp. 500.000,00 dan kekurangannya ada di bayar di
kemudan hari.
Analisa transaksi :
Transaksi ke 5 ini akan menimbulkan kas bertambah sebesar Rp. 500.000 dan juga akan
menimbulkan tagihan sebesar Rp. 500.000,00. Sehingga pada sisi lain akan menambahkan
penghasilan sehingga mengakibatkan ekuitas bertambah. Perubahan ini akan terlihat pada
persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 6 (T6)
Bengkel akan membayar kewajibannya yaitu beban gaji karyawan sebanyak Rp. 3.000.000,00
dan juga beban sewa sebesar Rp. 1.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Transaksi ke 6 ini akan mengurangi kas sebanyak Rp. 4.000.000,00 dan beban akan berkurang
sehingga modal juga akan berkurang. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar
akuntansi.
Transaksi 7 (T7)
Bengkel memberikan cek sebesar Rp. 25.000.000,00 untuk membayar sebagian utang atas
pembelian peralatan dan baru akan di bayar sebagian.
Analisa Transaksi :
Pengaruh transaksi di atas bisa menimbulkan kas berkurang dan hutang juga akan berkurang
sebesar 25.000.000. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 8 (T8)
Pada akhir bulan januari 2017 akan diadakan pemeriksaan dan juga perhitungan terhadap sisa
dari perlengkapan yang ada di bengkel. Terdapat sisa perlengkapan bengkel dengan jumlah Rp.
2.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Saldo perlengkapan dari persamaan dasar akuntansi data di atas sebesar Rp. 5.000.000,00 – Rp.
2.000.000,00 = Rp. 3.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 9 (T9)
Pemilik bengkel mengambil dana dari kas yang sudah masuk di bnegkel untuk keperluan
pribadi nya sebesar Rp. 5.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Pengambilan aktiva perusahaan yang di gunakan untuk keperluan pribadi pemilik bisa di sebut
dengan prive pemilik (drawing). Pengaruh ini akan mengurangi kas pada aktiva dan modal
sebesar Rp. 5.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian persamaan dasar akuntansi, dan sudah
dilengkapi dengan penjelasan tentang unsur – unsur persamaan dasar akuntansi, bentuk-bentuk
persamaan dasar akuntansi, fungsi persamaan dasar akuntansi dan juga sudah di lengkapi
dengan contoh dan cara penyelesaiannya secara terperinci. Sehingga akan memudahkan anda
semua untuk memahami tentang persamaan dasar akuntansi dan mengetahui bagaimana cara
mengerjakan nya.

F. Model dan Metode :


1. Metode Model Inquiry Learning

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah langkah Pembelajaran

Pertemuan 19
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
persamaan dasar akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan persamaan dasar akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan secara persamaan dasar akuntansi
lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman persamaan dasar akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali persamaan dasar akuntansi
secara detail.

Pertemuan 20
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 21
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 22
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 23
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 24
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 25
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
P
1 endahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan informasi
sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
K
2 egiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
persamaan dasar akuntansi
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan persamaan dasar akuntansi
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan secara persamaan dasar akuntansi
lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman persamaan dasar akuntansi
berdasarkan hasil latihan peserta didik

P
3 enutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali persamaan dasar akuntansi
secara detail.

Pertemuan 26
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 27
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 28
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 29
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
Pertemuan 30
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 31
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansi
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 32
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu persamaan dasar akuntansi
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya persamaan dasar akuntansi

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai persamaan dasar akuntansi
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya persamaan dasar akuntansiatau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks

Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap

Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi persamaan dasar akuntansi

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20

Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.
Mengetahui Geger, Juli 2019
Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI
Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.
NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -

RPP Akuntansi Dasar KD 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Kompt. Keahlian : Akuntansi Perbankan Syariah
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.7 Memahami transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
2. KD pada KI keterampilan
4.7 Mengelompokkan transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.7.1 Menjelaskan transakasi bisnis perusahaan jasa
3.7.2 Menjelaskan transakasi bisnis perusahaan dagang
3.7.3 Menjelaskan transakasi bisnis perusahaan manufaktur
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.7.1 Menerapkan transakasi bisnis perusahaan jasa
4.7.2 Menjelaskan transakasi bisnis perusahaan dagang
4.7.3 Menjelaskan transakasi bisnis perusahaan manufaktur
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mempelajari transakasi bisnis perusahaan jasa
2. Mempelajari transakasi bisnis perusahaan dagang
3. Mempelajari transakasi bisnis perusahaan manufaktur
E. Materi Pembelajaran
Perbedaan Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur

Dalam dunia bisnis, kita akan dikenalkan pada tiga macam usaha berbeda yang tentunya
sedikit memengaruhi bentuk akuntansi dari pencatatan keuangannya. Tiga jenis usaha yang
mempengaruhi pencatatan akuntansinya tersebut adalah perusahaan dagang, perusahaan
manufaktur, dan perusahaan jasa.

Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi
untuk di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil
selisih penjualan sebagai keuntungan bisnis. Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang
dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi. Sedangkan perusahaan jasa tidak
memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka bersifat tidak berwujud
seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa hasil jasa mereka.
Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan terlihat pada bagian persediaan dan
pembelian saja. Dengan kata lain dapat kita ringkas sebagai berikut.
Perusahaan Perusahaan
Perusahaan Jasa
Dagang Manufaktur

- Bahan Baku
- Persediaan dalam
proses produksi
Persediaan Barang Dagang - Persediaan bahan Tidak memiliki persediaan
pembantu
- Persediaan barang
jadi

Langsung dimasukkan dalam


Pembelian Ada Ada
peralatan atau perlengkapan

Ada harga pokok Ada harga pokok Tidak ada harga pokok
Harga
penjualan (HPP) penjualan (HPP) penjualan (HPP)

Akuntansi Tidak ada akuntansi


Ada akuntansi biaya Tidak ada akuntansi biaya
Biaya biaya

Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada
kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi
hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan penjualan
jasa. Adapun tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut.

1. Pencatatan, terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).


2. Pengikhtisaran (ringkasan), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan.
Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama
periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku
besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut
neraca saldo (trial balance). Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran
meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja
(neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Pembuatan Laporan Keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, dan laporan arus kas.

Perbedaan dan Persamaan Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur

Perbedaannya:
1) Perusahaan Jasa
a. Tidak menjual barang atau produk tetapi menjual dalam bentuk jasa.
b. Tujuannya memperoleh laba keuntungan yang ditetapkan.
c. Tidak memiliki persediaan barang.
d. Tidak menentukkan harga pokok barang.
e. Tidak memerlukan pembuatan laporan harga pokok produksi.

2) Perusahaan Dagang
a. Menjual barang yang diperoleh dari pemasok.
b. Tujuannya menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.
c. Memliki persediaan barang jadi.
d. Dalam menetukkan harga pokok barang relative mudah.
e. Tidak menggunakan laporan harga pokok produksi.

3) Perusahaan Manufaktur
a. Menjual barang yang diperoleh dengan cara mengolah bahan baku terlebih dahulu.
b. Tujuannya menghasilkan barang jadi yang bernilai jual.
c. Memiliki persediaan bahan olahan atau bahan baku.
d. Dalam menentukkan harga pokok harus melalui beberapa tahapan.
e. Membuat laporan harga pokok produksi.

Persamaannya:
a. Merupakan unit usaha yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
b. Tujuan utamanya mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari aktifitas
ekonomi tersebut.

F. Model dan Metode :


1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 33
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan
manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan secara lisan tulisan
maupuntulisan transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa,
dagang dan manufaktur

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
detail.

Pertemuan 34
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu mengenai transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa,
dagang dan manufaktur atau bagian yang belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 35
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan
manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan secara lisan maupuntransakasi
bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
detail.

Pertemuan 36
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu mengenai transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa,
dagang dan manufaktur atau bagian yang belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 37
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan
manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan secara lisan maupuntransakasi
bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
detail.

Pertemuan 38
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu mengenai transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa,
dagang dan manufaktur atau bagian yang belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 39
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
2Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan
manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan secara lisan maupuntransakasi
bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
berdasarkan hasil latihan peserta didik
3Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
detail.

Pertemuan 40
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu mengenai transakasi bisnis perusahaan baik
perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transakasi bisnis perusahaan
baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang
dan manufaktur
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa,
dagang dan manufaktur atau bagian yang belum dimengerti.
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi
transakasi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan manufaktur

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI
Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.
NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -

RPP Akuntansi Dasar KD 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk
Kompt. Keahlian : Akuntansi Keuangan
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.8 Menerapkan buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk
jurnal
2. KD pada KI keterampilan
4.8 Mengelompokkan buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan buku jurnal
3.8.2 Menjelaskan konsep debet dan kredit
3.8.3 Menguraikan saldo normal
3.8.4 Menjelaskan sistematika pencatatan
3.8.5 Menjelaskan bentuk jurnal
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.8.1 Menerapkan buku jurnal
4.8.2 Melaksanakan konsep debet dan kredit
4.8.3 Melaksanakan saldo normal
4.8.4 Melaksanakan sistematika pencatatan
4.8.5 Melaksanakan bentuk jurnal

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mempelajari persamaan dasar akuntansi
2. Memahammi konsep debet dan kredit
3. Menghitung saldo normal
4. Menerangkan sistematika pencatatan
5. Melaporkan bentuk jurnal
E. Materi Pembelajaran

Jurnal Umum
Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat
setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di
debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk
mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari
Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun.
Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh.
Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan
apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai
terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-
kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan
analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.
Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka,
yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan
jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan
tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis
transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan
bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan.
Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan efisiensi
bagi perusahaan.
Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus
akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah
penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor
meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh
pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).
Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:
1. Fungsi HistorisArtinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan
tanggal terjadinya transaksi.
2. Fungsi MencatatArtinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam
buku jurnal.
3. Fungsi AnalisisArtnya, pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan
dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.
4. Fungsi InstruktifArtinya, catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan
pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.
5. Fungsi InformatifArtinya, fungsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan
mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.

Manfaat Jurnal Umum


Ada beberapa hal yang akan kita ketahui dalam proses pencatatan pada buku jurnal,
diantaranya:
 Dianalisa untuk mengetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu atau
lebih suatu perkiraan.
 -Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
 - Dilakukan analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan di debet dan di kredit
 - Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di kredit harus sama.
 - Dibuat referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan posting ke perkiraan
yang tepat pada buku besar, sesuai nomor perkiraannya.

Bentuk Jurnal Umum


Keterangan:

1 : Diisi tahun, bulan, serta tanggal transaksi. Untuk tahun cukup ditulis sekali saja tiap halaman
judul, kecuali ada pergantian tahun. Sama halnya dengan bulan.
2 : Diisi nomor bukti transaksi
3 : Diisi oleh akun yang akan didebet dan dikredit. Aturan untuk penulisan akun yang didebet di
mulai dari kiri, dan akun kredit ditulis di bawahnya sedikit ke kanan.
4 : Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah dipindahkan ke buku besar.
5 : Diisi nilai nominal akun yang didebet
6 : Diisi nilai nominal akun yang dikredit
7 : Penambahan keterangan singkat mengenai transaksi (tidak mutlak ada)
Pengertian Debit
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan dari bahasa Latin credere,
merupakan lawan dari debit. Kode perkiraan (akun) jenis liabilitas, ekuitas, dan pendapatan
akan bertambah nilainya jika dikredit, sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit.
Konsep ini dipakai dalam pembukuan berpasangan.

Pengertian Kredit
Dalam akuntansi, debit (disingkat Dr), yang diturunkan dari bahasa Latin debere,
merupakan lawan dari kredit. Kode perkiraan (akun) jenis aset dan beban akan bertambah
nilainya jika didebit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan berkurang jika didebit.
Konsep ini dipakai dalam pembukuan berpasangan.

Sejarah Singkat Munculnya Debit Dan Kredit Dalam Akuntansi


Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada umumnya diasosiasikan
dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya. Pada tahun
1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita
yang didalamnya terdapat dua buah bab-de Computis et Scripturis yang menjelaskan
pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “untuk
memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan
utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam pencatatan untuk
memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia berkata, “Seluruh pencatatan harus berpasangan.
Yaitu, jika Anda membuat seorang kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor”. Tiga
buku digunakan disini : sebuah memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada
waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis,
Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.

Saldo normal atau lengkapnya saldo normal akun adalah klasifikasi terhadap suatu kode
perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan.
Suatu akun dapat memiliki saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr). Akun dengan saldo
normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya, untuk
meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi
kredit.
Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut
Aktiva = Beban + Kas
Pasiva = Kewajiban + Modal
Akun pada sisi pada sisi kiri persamaan memiliki saldo normal kredit, sedangkan akun
pada sisi kanan memiliki saldo normal debit.Saldo normal untuk akun-akun lain diturunkan dari
hubungan dengan ketiga akun utama tersebut. Contohnya
Laba/rugi = Pendapatan - Beban
Karena laba/rugi merupakan komponen dari modal, maka dapat dianggap bahwa
pendapatan berada di sisi kanan persamaan, sedangkan beban berada di sisi kiri.
Berikut saldo normal untuk beberapa akun umum:
 Aktiva: Debit
 Kewajiban: Kredit
 Modal: Kredit
 Pendapatan: Kredit
 Beban: Debit
 Laba ditahan: Kredit
 Dividen: Debit
Saldo Normal dari akun atau rekening sebagaimana disebutkan di atas mulai dari aktiva,
kewajiban, modal, hingga dividen, merupakan suatu ketetapan yang pasti dalam ilmu akuntansi.
Maksud dari ketetapan pasti disini adalah bahwa saldo normal aktiva pasti debit dan saldo
normal kewajiban pasti kredit dan sebagainya.
PROSES PENCATATAN AKUNTANSI
Proses pencatatan akuntansi transaksi keuangan Ssdah merupakan keharusan bahwa setiap
transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah
dilakukanTahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu
informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga terbentuk sebuah laporan keuangan.
Proses yang berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi sampai
dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri dari kegiatan-kegiatan
sebagai berikut .
Langkah-langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan bukti pencatatan
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa
hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran
keuangan
Sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus
disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kerja pada atasan bahwa transaksi telah dilakukan.
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang
terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk
menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
a. Harta (asset), yaitu sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan
jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat
dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta
tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.
b. Utang (kewajiban), yaitu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada
masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan
usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang
c. Modal, yaitu selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas
sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama
pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan
Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham
d. Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan langsung
e. Biaya, yaitu pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh
pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun tidak
berhubungan langsung.
Bukti transaksi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu transaksi internal dan eksternal. Berikut adalah
macam-macam bukti transaksi perlu di catat :
a. Bukti Transaksi Internal
1) Memo antar bagianDibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk
kepentingan perusahaan itu sendiri. Biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan selanjutnya
2) Memorial Post Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya dari bagian
penanggung jawab perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan
b. Bukti Transaksi Eksternal
1) Faktur adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak
penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
2) KwitansiMerupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima uang atau telah
membayar uang secara tunai.
3) Nota KreditBukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur
penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang
tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan
dikirimkan kepada pihak pembeli.
4) Nota DebitBukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli karena sebagian barang yang
dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk
dikirimkan kepada penjual.
5) C e kCek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar
Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut.
Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah :
a) Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek
tersebut.
b) Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
6) Bilyet GiroBilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nya ke dalam rekening
yang namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain.
2. Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan,
buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis dengan menuliskan
akun yang harus di debit dan di kredit.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi
peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan
pengeluaran keuangan.
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang
terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk
menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit.
Jurnal merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis
dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas. Diantaranya waktu
kejadian, keterangan transaksi serta debet dan kredit.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi keuangan.
Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut tanggal kejadiannya.
Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan
mengkredit akun.
Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry accounting].
e. Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama/seimbang.
Beberapa fungsi jurnal sebagai catatan sistematis dalam pencatatan bukti transaksi :
Fungsi pencatatan , artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada
harus dicatat seluruhnya
b. Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya
Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan analisis dari
bukti bukti transaksi
Fungsi instruktif artinya pencatatan dala jurnal merupakan instruksi atau perintah
untukmelakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar
e. Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang terjadi
Transaksi pada awalnya di catat secara kronologis di buku jurnal (journal) sebelum dipindahkan
ke akun – akun. Jadi, jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Jurnal memberikan beberapa
kegunaan yang signifikan pada proses pencatatan :
a. Menggunakan pengaruh lengkap suatu transaksi pada satu tempat
b. Menyediakan catatan transaksi secara kronologis.
Membantu mencegah atau mengetahui adanya kesalahan karena jumlah debit dan kredit untuk
setiap ayat dapat dengan mudah dibandingkan.
Dalam pembagiannya, Jurnal terbagi menjadi 2 yaitu :
Jurnal Umum merupakan jurnal yg mencatat seluruh transaksi dalam satu kesatuan
(berdasarkan urutan waktu).
Bentuk dari jurnal umum sebagai berikut :
Terdapat kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya
transaksi.
Kolom akun atau keterangan digunakan untuk mencatat transaksi yang didebet dan dikredit,
disertai keterangan singkat tentang transaksi tersebut.
Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke
buku besar. Sebelum dipindahkan, kolom ref. tetap dalam keadaan kosong.
4) Kolom debet digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
5) Kolom kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
6) Halaman digunakan sebagai referensi pada buku besar.
Jurnal Khusus dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan
jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
Jurnal penjualan (Sales Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat semua
transaksi penerimaan kas.
Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat semua
transaksi pengeluaran kas.
Jurnal Pembelian (Purchases Journal) Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat
transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit.
3. Melakukan posting kedalam buku besar
Merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang
telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai tahapan catatan terakhir
dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau
diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Berikut adalah jenis-jenis bentuk buku besar :
a. Bentuk Buku Besar
Bentuk ScontroBentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut 2
kolom. Contoh bentuk buku besar 2 kolom adalah sebagai berikut
Bentuk StaffelBentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar
4 kolom. Bentuk ini terdiri dari sisa debet dan sisa kredit. Adapun bentuk Staffel, perhatikan
gambar berikut ini
Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan data yg
terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun bersangkutan di buku besar. Tahap ini di sebut
pemindahanbukuan (posting).
Urutan yg harus di ikuti dalam menganalisis setiap transaksi adalah sebagai berikut :
Tentukan jenis akun yg di pengaruhi oleh transaksi (akun aktiva, kewajiban, modal, pendapatan,
atau beban).
b. Tentukan akibat transaksi terhadap akun (bertambah atau berkurang)
c. Tentukan debit atau kredit atas akun yg di pengaruhi oleh transaksi.
d. Catatan debit atas kredit dalam jurnal umum.
Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut
Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan yang
ada pada buku besar
Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan
buku besar
Catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah
dipindahkan ke buku besar
Catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar setiap pemindah-bukuan.
4. Tahap pelaporan
Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informasi ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan
mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui tahap-
tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum. Laporan
keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misal setiap 3 bulan, persemester atau setahun
sekali dan sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan rugi/laba
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan perubahan posisi keuangan.
e. Catatan atas laporan keuangan
f. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap
Neraca saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-masing buku besar.
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada
periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya
dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada
kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
Bentuk-Bentuk Buku Jurnal (Harian)
Terdapat beberapa macam bentuk jurnal, diantaranya meliputi jurnal umum, jurnal khusus,
jurnal penyesuaian (adjustment journal), jurnal penutup dan jurnal pembalik. Setiap bentuk
jurnal ini memiliki fungsinya masing-masing.

1. Jurnal Umum
Pengertian Jurnal umum adalah jurnal standar untuk transaksi secara umum. Jurnal umum
merupakan jurnal standar yang berbentuk secara umum. Jurnal ini biasanya juga disebut sebagai
jurnal memorial. Umumnya buku jurnal atau buku harian menggunakan bentuk jurnal umum
dua kolom. Kolom-kolom dalam jurnal ini meliputi:
1. Kolom Tanggal (A) Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal kejadian transaksi
yang dicatat berdasar urutan kronologi kejadiaannya.
2. Kolom Keterangan (B) Kolom ini digunakan untuk mencatat ayat-ayat jurnal transaksi
sesuai dengan urutan debet kredit dalam setiap transaksi. Ayat jurnal debit harus dicatat dahulu
kemudian baru diikuti ayat jurnal kredit. Cara penulisan ayat jurnal kredit dilakukan dengan
agak masuk ke dalam. Hal ini dilakukan untuk setiap transaksi.
3. Kolom Referensi (C) Kolom ini digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah
diposting ke buku besar.
4. Kolom Debit (D) Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus didebit dari
suatu transaksi.
5. Kolom Kredit (E) Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus di kredit dari
suatu transaksi.
Selain kolom-kolom tersebut dalam setiap halaman buku jurnal harus diberi halaman
jurnal (G) di pojok kanan atas serta judul jurnal (F) yang dibuat di tengah atas. Ilustrasi jurnal
umum dibawah ini menjelaskan jurnal umum dua kolom dengan ayat jurnal yang sudah dicatat
(dijurnal).

Ilustrasi Jurnal Umum Dua Kolom

2. Jurnal Khusus
Pengertian Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi.
Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi. Jurnal
khusus meliputi jurnal khusus penerimaan kas, jurnal khusus pengeluaran kas, jurnal khusus
penjualan, dan jurnal khusus pembelian.

Contoh jurnal khusus pengeluaran kas dan penerimaan kas nampak dalam ilustrasi jurnal
khusus pengeluran kas dan jurnal khusus penerimaan kas berikut:
Ilustrasi Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Sebagaimana jurnal umum, jurnal khusus ini juga terdiri dari beberapa kolom.
Penjelasan untuk masing-masing kolom diberikan sebagai berikut:
1. Kolom tanggal berisi tanggal terjadinya transaksi yang dicatat secara kronologis.
2. Kolom keterangan berisi penjelasan bukti transaksi pengeluaran maupun penerimaan
kas.
3. Kolom Referensi digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke
buku besar
4. Kolom Debit di jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat akun yang
terpengaruh oleh transaksi pengeluaran kas yang dilakukan beserta junlahnya, sementara itu
kolom debit di jurnal penerimaan kas berisi jumlah kas yang masuk dalam transaksi.
5. Kolom Kredit dalam jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat jumlah yang
dikeluarkan dalam transaksi, sedangkan kolom kredit di jurnal penerimaan kas berisi nama akun
yang terpengaruh transaksi penerimaan kas beserta jumlahnya.
Seperti pada jurnal umum, di jurnal khusus inipun untuk setiap halaman jurnal harus dilengkapi
dengan nomor halaman serta judul jurnal.

3. Jurnal penyesuaian
Pengertian Jurnal penyesuaian (adjustment) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menyesuaikan saldo akun yang belum tepat, seperti saldo pos akrual dan deferal. Jurnal
penyesuaian untuk menyesuaikan ayat-ayat jurnal yang belum tepat
4. Jurnal Penutup
Pengertian Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menutup atau
membuat saldo menjadi nol atas akun pendapatan, akun beban akun laba/rugi, prive dan
sebagainya. Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup adalah akunakun yang termasuk
dalam kelompok akun laba/ rugi.
5. Jurnal Pembalik
Sedangkan jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode untuk membalik jurnal
penyesuaian tertentu. Ilustrasi jurnal-jurnal ini akan disampaikan pada bab-bab berikutnya
dalam buku ini.

F. Model dan Metode :


1. Metode Model Inquiry Learning

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah langkah Pembelajaran

Pertemuan 41
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 42
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 43
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 44
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 45
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan menit
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 46
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 47
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 48
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 49
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 50
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah
skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -

RPP Akuntansi Dasar KD 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Tahapan siklus akuntansi
Kompt. Keahlian : Akuntansi Perbankan Syariah
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.9 Menerapkan posting
2. KD pada KI keterampilan
4.9 Melakukan posting

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.9.1 Menelaah Bentuk kolom posting
3.9.2 Menfokuskan kode kode akun
3.9.3 Menafsirkan posting
3.9.4 Mengidentifikasikan melakukan posting ke buku besar

2. Indikator KD pada KI keterampilan


4.9.1 Menerapkan bentuk kolom posting
4.9.2 Mematuhi kode kode akun
4.9.3 Menyalin posting
4.9.4 Menerapkan postin kebuku besar

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Menjelaskan bentuk kolom posting
2. Menjelaskan kode kode akun
3. Mempelajari cara melakukan posting transaksi

E. Materi Pembelajaran

Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar - Buku besar (ledger) adalah kumpulan
perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang lengkap. Perkiraan-
perkiraan tersebut ada yang berbentuk skontro, perkiraan berlajur tunggal untuk saldo,
perkiraan berlajur rangkap untuk saldo, dan perkiraan bentuk T (T account).
Bentuk setiap perkiraan tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Perkiraan Bentuk Dua Kolom

2. Perkiraan Berlajur Tunggal untuk Saldo

3. Perkiraan Berlajur Rangkap untuk Saldo

4. Perkiraan Bentuk T (T Account)


Keterangan:
Lajur tanggal pada perkiraan tersebut diisi dengan tanggal terjadinya transaksi.
Lajur keterangan, hanya digunakan untuk menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan
transaksi.
Lajur ref. (referensi) diisi dengan nomor halaman jurnal sebagai sumber pembukuan.
Lajur debet diisi dengan jumlah yang harus dibukukan pada sisi kiri atau sisi debet.
Lajur kredit diisi dengan jumlah yang harus dibukukan pada sisi kanan atau sisi kredit.
Lajur saldo diisi dengan jumlah saldo dari perkiraan yang bersangkutan.

Pemindahbukuan pos-pos jurnal ke dalam perkiraan-perkiraan yang bersangkutan di dalam


buku besar disebut posting. Pemindahbukuan tersebut dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Catat tanggal yang tercantum di dalam jurnal ke dalam lajur tanggal perkiraan yang
bersangkutan pada buku besar.
2. Catat jumlah debet pada jurnal ke dalam lajur debet perkiraan yang bersangkutan pada
buku besar. Demikian juga, catat jumlah yang harus di kredit ke dalam lajur kredit
perkiraan yang bersangkutan pada buku besar.
3. Catat nomor halaman jurnal ke dalam lajur ref (referensi) pada perkiraan yang
bersangkutan di buku besar.
4. Catat nomor perkiraan ke dalam lajur ref (referensi) di dalam jurnal. Proses
pemindahbukuan pos-pos jurnal ke dalam perkiraan-perkiraan buku besar dapat
digambarkan sebagai berikut.
1 Aktiva
10 Aktiva lancar
101 Kas
102 Piutang usaha
103 Perlengkapan salon
11 Aktiva tetap
111 Peralatan salon
122 Akumulasi penyusutan peralatan salon
113 Gedung
114 Akumulasi penyusutan gedung
115 Kendaraan
116 Akumulasi penyusutan kendaraan
2 Kewajiban
20 Kewajiban jangka pendek
201 Utang usaha
202 Utang gaji
203 Utang bunga
21 Kewajiban jangka panjang
211 Utang bank
212 Utang hipotek
3 Modal
30 Modal pemilik
301 Modal Nona Amalia
31 Pengambilan pemilik
311 Pengambilan pribadi/prive Nona Amalia
4 Pendapatan
40 Pendapatan usaha
401 Pendapatan salon
41 Pendapatan di luar usaha
411 Pendapatan bunga
5 Beban
50 Beban usaha
501 Beban gaji
502 Beban iklan
503 Beban listrik
504 Beban telepon
51 Beban di luar usaha
511 Beban bunga

2. Penomoran Secara Desimal


Nomor perkiraan secara desimal dibuat berdasarkan kelompok tertentu dengan
menggunakan nomor 0 sampai 9. Nomor perkiraan secara desimal dibuat berdasarkan
banyaknya perkiraan, misalnya dua desimal, tiga desimal, atau empat desimal.
Langkah pertama dalam membuat nomor perkiraan secara desimal, yaitu membagi
perkiraan menjadi beberapa kelompok seperti berikut.
Kelompok 1: perkiraan aktiva lancar
Kelompok 2: perkiraan aktiva tetap
Kelompok 3: perkiraan utang jangka pendek
Kelompok 4: perkiraan utang jangka panjang
Kelompok 5: perkiraan modal
Kelompok 6: perkiraan pendapatan
Kelompok 7: perkiraan beban
Kelompok tersebut dibagi lagi menjadi beberapa golongan. Misalnya, kelompok perkiraan
aktiva dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut.
10 kas
11 piutang usaha
12 perlengkapan
Selanjutnya, golongan tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Misalnya,
golongan piutang usaha dan perlengkapan dibagi menjadi seperti berikut.
111 piutang usaha
112 sewa dibayar di muka/piutang sewa
113 wesel tagih/piutang wesel
121 perlengkapan toko
122 perlengkapan kantor
Jika jumlah perkiraan tidak cukup dibuat dalam tiga desimal, nomor perkiraan dapat dibuat
dalam empat desimal. Misalnya, kas diberi nomor 1011, piutang usaha 1101, piutang bunga
1102, piutang sewa 1103, piutang wesel 1104, perlengkapan toko 1201, dan perlengkapan
kantor 1202.
F. Model dan Metode :
1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )
G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran
1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan, yaitu cara cara
memposting
2 Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya cara cara memposting

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna
meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai cara cara memposting
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi tentang materi pentingnya cara cara
memposting atau bagian yang belum dimengerti.
3 Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.
Pertemuan 2
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya.
2 Kegiatan Inti 30 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai cara memposting
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan cara memposting

Elaborasi
Peserta didik m cara memposting elakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan cara cara memposting lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan secara terperinci cara memposting
dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman cara
memposting berdasarkan hasil latihan peserta didik

3 Penutup 5 menit
 Peserta didik menuliskan kembali cara cara melakukan
posting jurnal secara detail.

Pertemuan 3
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen,
menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan, yaitu cara cara
memposting
2 Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya cara cara memposting

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna
meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai cara cara memposting
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi tentang materi pentingnya cara cara
memposting atau bagian yang belum dimengerti.
3 Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 4
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 10 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya.
2 Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai cara memposting
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan cara memposting

Elaborasi
Peserta didik m cara memposting elakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan cara cara memposting lisan
maupun tulisan.
 Menafsirkan secara terperinci cara memposting
dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman cara
memposting berdasarkan hasil latihan peserta didik
3 Penutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali cara cara melakukan
posting jurnal secara detail.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -

RPP Akuntansi Dasar KD 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Transaksi jurnal penyesuaian
Kompt. Keahlian : Akuntansi Pperbankan Syariah
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.10 Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian
2. KD pada KI keterampilan
4.10 Membuat transaksi jurnal penyesuaian

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.10.1 Mencerahkan akun akun yang termasuk dalam jurnal penyesuaian
3.10.2 Membeda-bedakan Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi karena tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya
3.10.3 Menggolongkan transaksi jurnal penyesuaian
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.10.1 Melakukan akun akun yang termasuk dalam jurnal penyesuaian
4.10.2 Mereplikasikan Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi karena tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya
4.10.1 Menerapkan transaksi jurnal penyesuaian

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Menjelaskan akun akun yang termasuk dalam jurnal penyesuaian
2. Menjelaskan Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi karena tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
3. Mempelajari transaksi jurnal penyesuaian

E. Materi Pembelajaran
Jurnal Penyesuaian
Perlu diketahui bahwa kertas kerja enam kolom disusun tanpa ayat penyesuaian.
Hal ini berarti saldo-saldo akun yang terdapat dalam neraca saldo dianggap telah
menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa biasanya pada akhir
periode belum semua akun saldonya telah mencerminkan jumlah yang sebenarnya (riil).
Begitu juga akun pendapatan dan beban belum menunjukkan jumlah sebenarnya
selama periode yang bersangkutan.
Mengapa demikian? Ini karena selama berjalannya waktu telah terjadi perubahan, tetapi
perubahan tersebut belum dicatat. Jadi, saldo akun masih bersifat sementara.

Contoh
a. Perlengkapan Selama satu periode telah terjadi pemakaian perlengkapan, tetapi belum
dicatat maka saldo akun tersebut perlu disesuaikan pada akhir periode sehingga
mencerminkan jumlah yang sebenarnya.

b. Aktiva Tetap Pemakaian aktiva tetap selama satu periode mengurangi nilai buku aktiva
tetap yang bersangkutan, yang sebenarnya dicatat sebagai beban penyusutan dan
menambah akun akumulasi penyusutan untuk aktiva tetap yang bersangkutan.

c. Beban/Biaya Dibayar di Muka Selama waktu berjalan jumlah biaya berkurang, tetapi
pengurangannya belum dicatat, seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan
iklan dibayar di muka. Sebaliknya, beban yang masih harus dibayar, seperti beban gaji,
pajak, bunga, dan lainnya.

d. Pendapatan/Beban Yang dicatat dalam akun merupakan pendapatan/beban periode yang


bersangkutan. Jika mencakup jumlah untuk periode yang berikutnya, pendapatan perlu
dikurangkan.
Sebaliknya, jika ada pendapatan/beban periode bersangkutan, belum
diperhitungkan, maka pendapatan perlu ditambahkan.Agar saldo akhir sesuai dengan saldo
yang sesungguhnya (riil), pendapatan dan beban harus sesuai jumlah dengan pendapatan dan
beban periode yang bersangkutan.Perlu diinventarisasi data akhir periode yang dijadikan
sebagai dasar penyesuaian (adjustment). Pencatatan penyesuaian dalam bentuk jurnal umum
ini disebut juga dengan jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo
dalam akun sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya.
Dari informasi di atas, dapat ditarik kesimpulan fungsi jurnal penyesuaian adalah sebagai
berikut.

a. Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga sesuai dengan
saldo riil (yang sesungguhnya).
b. Menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan. Perhatikan catatan
berikut ini!

Akun yang biasa memerlukan penyesuaian pada akhir periode, yaitu

a. akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian;


b. akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah
dijalani/jatuh tempo;
c. akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva;

d. akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum
diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan;
e. akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan
atau pembayaran yang belum menjadi beban;
f. akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjalannya
waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.

Contoh

1. Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp500.000,00. Data akhir periode:


Perlengkapan masih ada senilai Rp100.000,00.
Analisis:
Akun perlengkapan (saldonya di sisi debit).
Maka dihitung jumlah yang habis terpakai atau yang telah di sisi debit beban, yaitu
Rp500.000,00 - Rp100.000,00 = Rp400.000,00. Kemudian, catatlah dalam akun beban
perlengkapan debit Rp400.000,00 dan kurangi jumlah akun perlengkapan sejumlah
Rp400.000,00 seterusnya dicatat di sisi kredit.
Jurnal penyesuaiannya adalah

Beban perlengkapan Rp400.000,00


Perlengkapan Rp400.000,00

2. Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp360.000,00. Data akhir
periode: jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp120.000,00 yaitu untuk 4 bulan.
Akun asuransi dibayar di muka (saldonya di sisi debit), dicatat sebagai harta. Yang dicatat
untuk penyesuaian adalah berapa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu sejumlah yang
sudah jatuh tempo/sudah dijalani).
Yang disebut beban asuransi sebesar Rp120.000,00 di sisi debit. Kemudian dan dicatat pada
akun asuransi dibayar di muka dikurangkan Rp120.000,00 dicatat di sisi kredit.
Jurnal penyesuaiannya adalah

Beban asuransi Rp120.000,00


Asuransi dibayar di muka Rp120.000,00

3. Akun peralatan menunjukkan saldo Rp3.000.000,00. Pada akhir periode: peralatan


disusutkan 10 %.
Analisis:
Akun peralatan (saldo di sisi debit). Penyusutan peralatan 10% x Rp3.000.000,00 =
Rp300.000,00 dicatat sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit.
Kemudian dicatat ke dalam akun akumulasi penyusutan peralatan Rp300.000,00 di sisi kredit
untuk menampung setiap penyusutan peralatan setiap tahunnya.
Jurnal penyesuaiannya adalah

Beban penyusutan peralatan Rp300.000,00


Akumulasi penyusutan peralatan Rp300.000,00

4. Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp1.800.000,00. Data akhir periode: dari
pendapatan tersebut sebesar Rp200.000,00 layanan kepada langganan belum dikerjakan.
Analisis:
Akun pendapatan jasa (saldo di sisi kredit). Jumlah pendapatan yang belum menjadi
pendapatan adalah Rp200.000,00 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum
dikerjakan. Jadi kurangkan akun pendapatan jasa Rp200.000,00 dan dicatat di sisi debit.
Kemudian catatlah ke dalam akun pendapatan diterima di muka Rp200.000,00 di sisi kredit
karena dianggap sebagai utang.
Jurnal penyesuaiannya adalah

Pendapatan jasa Rp200.000,00


Pendapatan diterima di muka Rp200.000,00

5. Akun beban iklan menunjukkan jumlah Rp250.000,00. Pada akhir periode, iklan yang
dibayar untuk sepuluh kali pemasangan, sampai akhir periode baru terpasang enam kali.
Analisis:
Akun beban iklan (saldo di sisi debit). Dicatat sebagai beban, sedangkan yang dicatat untuk
penyesuaian adalah berapa yang belum menjadi beban.

Transaksi yang sudah dicatat tetapi belum dikoreksi karena tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya

a. Beban yang Dibayarkan Di Muka


Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya
terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk
ke dalam akun nominal. Akun tersebut diperlukan dengan dua cara sebagai berikut.
1) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada saat pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk
mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban,
akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada akhir periode harus dipisahkan
berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang
akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.
Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar
Rp3.600.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.

Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban periode berjalan dan
beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang
termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai
berikut:
Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di
muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai
beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke
akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun
“Asuransi dibayar di muka”.
Beban periode berjalan =
9/12 × Rp3.600.000,00
= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =
3/12 × Rp3.600.000
= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006.

2) Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban


Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada saat pencatatan
ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas maka pada saat
pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut.

Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan garis waktu sebagai berikut:

Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban
asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode
mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00
Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:

b. Pemakaian Perlengkapan (Supplies)

Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran,
yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban
(pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada akhir periode dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode
akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca
saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui
pemeriksaan fisik
pada akhir periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar
Rp3.200.000,00.
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut:
Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.

Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode
akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

c. Pendapatan yang Diterima Di Muka

1) Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang

Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan
untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan
istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar
Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:
Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah
menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode
berlakunya sewa (12 bulan)

Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah
selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =
4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut

Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan
merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.

2) Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan

Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan
untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan contoh di atas,
maka pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.
Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang belum
menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.

Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8
bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:

Jurnal penyesuaian selain berguna untuk menunjukkan data keuangan yang sebenarnya,
berguna juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup
dilakukan pada saat menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut
ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.

Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1. Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah
2. Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian.

Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak,
dan kesalahan gabungan.

Contoh:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit berbagai perlengkapan kantor seharga
Rp3.000.000,00. Jurnal saat terjadi transaksi adalah
Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama
penyesuaian adalah dengan menghapus jurnal yang salah.

Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.

Kesalahan pada contoh di atas adalah kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian
perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam
kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar
sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.

F. Model dan Metode :


1. Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris
2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah langkah Pembelajaran
Pertemuan 55
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
2 Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transaksi jurnal
penyesuaian
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan transaksi jurnal
penyesuaiansecara lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transaksi jurnal penyesuaian
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3 Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 56
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 10
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan menit
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu transaksi jurnal penyesuaian
2 Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan transaksi jurnal penyesuaian
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna
meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi tentang materi transaksi jurnal penyesuaian
3 Penutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 57
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
2 Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transaksi jurnal
penyesuaian
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan transaksi jurnal
penyesuaiansecara lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transaksi jurnal penyesuaian
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3 Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 58
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu transaksi jurnal penyesuaian
2 Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan transaksi jurnal penyesuaian
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna
meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi tentang materi transaksi jurnal penyesuaian
3 Penutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 59
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
2 Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transaksi jurnal
penyesuaian
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan transaksi jurnal
penyesuaiansecara lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transaksi jurnal penyesuaian
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3 Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 60
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu transaksi jurnal penyesuaian
2 Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan transaksi jurnal penyesuaian
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna
meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi tentang materi transaksi jurnal penyesuaian
3 Penutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 61
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 15 menit
 Peserta didik memahami contoh-contoh berdasarkan
informasi sekitar yang dikenalnya
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
2 Kegiatan Inti 105 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan transaksi jurnal
penyesuaian
Elaborasi
Peserta didik melakukan kegiatan,
 Mempelajari dan menjelaskan transaksi jurnal
penyesuaiansecara lisan maupun tulisan.

Konfirmasi
 Guru menegaskan pemahaman transaksi jurnal penyesuaian
berdasarkan hasil latihan peserta didik

3 Penutup 15 menit
 Peserta didik menuliskan kembali tahapan siklus akuntansi
detail.

Pertemuan 62
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan
materi yang akan diajarkan, yaitu transaksi jurnal penyesuaian
2 Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Peserta didik diminta untuk menyebutkan kekurangan dan
kelebihan transaksi jurnal penyesuaian
Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna
meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai transaksi jurnal penyesuaian
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi tentang materi transaksi jurnal penyesuaian
3 Penutup 10 menit
 Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
b. Penggunaan ungkapan
c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
d. sikap
Membaca Pemahaman:
a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
b. Sikap
Menulis
a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi tahapan siklus akuntansi

Cara penilaian:
a. Tes lisan/tertulis
b. Observasi kelas
c. Portofolio.

Contoh Rubrik Penilaian

Format Penilaian ‘Retelling Story’


(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Akuntansi


No Aspek Yang Dinilai Nilai
.
1 2 3 4
1. Content ( isi pembelajaran )
2. Fluency ( Kefasihan )
3. Language ( Bahasa )
a. Pronunciation and intonation ( Cara pengucapan dan
intonasi )
b. Grammar ( tata bahasa )
c. Vocabulary (kosa Kata )
4. Performance ( eye contact, facial expression,
gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya
sesuai dengan jumlah skor perolehan.

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -
RPP Akuntansi Dasar Kd 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 GEGER


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Laporan keuangan
Kompt. Keahlian : Akuntansi Perbankan Syariah
Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.11 menganalisis perkiraan untuk menyusun laporan keuangan
2. KD pada KI keterampilan
4.11 Menyusun laporan keuangan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.11.1 Menjabarkan perkiraan untuk menyusun laporan keuangan
3.11.2 Menguraikan jenis jenis laporan keuangan
3.11.3 Menelaah cara menyusun laporan keuangan

2. Indikator KD pada KI keterampilan


4.11.1 Membuat kembali laporan keuangan
4.11.2 Meaplikasikan jenis jenis keuangan
4.11.3 Menerapkan cara menyusun laporan keuangan
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu :
1. Mempelajari laporan keuangan
2. Menjelaskan jenis jenis keuangan
3. Menjelaskan Cara menyusun laporan keuangan
E. Materi Pembelajaran

Laporan Keuangan

adalah hasil akhir dari proses pencatatan dan perhitungan yang berisi ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan selama periode tertentu. Manajemen mendelegasikan tugas
pencatatan laporan keuangan ini kepada seorang akuntan. Agar dapat menggambarkan secara
jelas maksud laporan yang akan disampaikan, laporan keuangan disusun berdasarkan standar
atau kaidah sesuai ilmu akuntansi keuangan.
Definisi Laporan Keuangan Menurut Birgham dan Houston
Laporan Keuangan adalah beberapa lembar kerta yang berisi tulisan angka-angka namun
sangat penting juga untuk memikirkan aset nyatanya yang berada di balik angka tersebut.
(Birgham dan Houston, 2010)
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Subramanyam (2010)
Laporan Keuangan ialah produk akhir dari sebuah pelaporan transaksi keuangan yang
penyusunannya diatur oleh standar atau aturan ilmu akuntansi, insentif manager, mekanisme
pelaksanaan dan pengawasan perusahaan.(Subramanyam (2010). Pengetahuan dan pemahaman
lingkungan pelaporan keuangan yang baik sangat mendukung dalam penyampaian informasi
posisi keuangan perusahaan sesungguhnya agar dicapai kinerja perusahaan yang lebih baik.
Arti Laporan Keuangan Menurut Irham Fahmi
Laporan Keuangan merupakan informasi yang menggambarkan kondisi perusahaan dalam hal
keuangan dalam periode tertentu yang mana informasi tersebut sebagai acuan tentang kinerja
perusahaan.
Pengertian LapKeu Menurut STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Kelengkapan sebuah laporan
keuangan antara lain;
 Neraca
 Laporan laba rugi
 Laporan perubahan posisi keuangan
Catatan/ laporan lainnya seperti: keuangan segmen industri dan geografis serta pengaruh
perubahan harga.

Laporan Keuangan Menurut Harahap


Laporan keuangan adalah output / proses akhir dari proses akuntansi. Laporan ini
berfungsi sebagai bahan informasi dan bahan pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Laporan keuangan juga digunakan sebagi bentuk pertanggung jawaban yang accountable serta
sebagai indikator kesuksesan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. (Harahap, 2008)

Laporan Keuangan Menurut Baridwan


Laporan keuangan merupakan ringkasan dalam suatu proses pencatatan selama tahun buku
yang berjalan. Laporan dibuat oleh pihak manajemen sebagai bentuk pertanggung jawaban atas
tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan. (Baridwan, 2004)

Jenis Laporan Keuangan


Berdasarkan cara penyajiannya, menurut PSAK no 1 maka laporan keuangan terdiri dari :
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas Informasi, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
1. Neraca
Neraca berisi gambaran posisi keuangan, yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari
suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca aktiva lancar akan dipisahkan dengan neraca
aktiva tidak lancar. Begitu juga kewajiban jangka pendek tentu akan dipisahkan dengan
kewajiban jangka panjang.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan aktivitas transaksi pada perusahaan yang akan berpengaruh
pada stabilitas, risiko dan prediksi pada suatu periode yang menghasilkan hasil usaha bersih atau
kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Laporan laba rugi perusahaan
menampilkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

3. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan peningkatan maupun penurunan
aktiva-aktiva bersih atau kekayaan perusahaan selama periode tertentu yang didasarkan prinsip-
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. Laporan Arus Kas Informasi


Pada umumnya laporan arus kas banyak digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan
kepastian arus kas masa depan. Selain itu, arus kas berfungsi meneliti kecermatan dan ketepatan
perkiraan/taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga yang
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera
dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi
tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga
mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta
pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.

Periode Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan keuangan disusun secara periodik dan periode pada umumnya digunakan adalah
periode tahunan yaitu mulai 1 Januari hingga 31 Desember. Periode tahunan tersebut disebut
periode kalender atau tahun buku. Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan
perusahaan serta menunjukkan pencapaian perusahaan dalam periode tertentu. Melalui data-data
yang disajikan di laporan keuangan dapat dikaji dan dinilai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi kepada
aktivanya, hasil usaha atau laba yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta
nilai-nilai tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Laporan Keuangan


Pada awalnya, laporan keuangan digunakan oleh perusahaan sebagai alat uji pekerjaan
bagian pembukuan/ akuntansi, tapi pada perkembangannya laporan keuangan juga digunakan
sebagai dasar dalam menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, menganalisa dan
perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat.

F. Model dan Metode :


1. Metode Model Inquiry Learning

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Papan tulis
b. Spidol
c. Pengaris

2. Alat/Bahan
a. LCD/OHP.
b. Komputer/Laptop.

H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Elektronik
3. Alam lingkungan
4. SOP DU/DI
5. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya menyusun laporan keuangan atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 2
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi menyusun laporan keuangan
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 3
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya menyusun laporan keuangan atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 4
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi menyusun laporan keuangan
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 5
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya menyusun laporan keuangan atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 6
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi menyusun laporan keuangan
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 7
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya menyusun laporan keuangan atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 8
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi menyusun laporan keuangan
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 9
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 15
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 110 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi pentingnya menyusun laporan keuangan atau bagian yang
belum dimengerti.
3Penutup 15 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 10
No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1Pendahuluan 10
Menit
 Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan
menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
 Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
 Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara memberikan
kisah-kisah inspiratif atau dengan cara merelevansikan materi pelajaran
dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
 Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan, yaitu menyusun laporan keuangan
2Kegiatan Inti 70 Menit
Eksplorasi
 Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya
mengenai pentingnya menyusun laporan keuangan

Elaborasi
 Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahamamnya dengan memberikan penjelasan
mengenai menyusun laporan keuangan
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi
tentang materi menyusun laporan keuangan
3Penutup 10 menit
Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


3. Media
d. Papan tulis
e. Spidol
f. Pengaris
4. Alat/Bahan
c. LCD/OHP.
d. Komputer/Laptop.

5. Sumber Belajar
a. Buku referensi.
b. SOP DU/DI
c. Modul Akuntansi 1A, karangan Dwi Harti, hal 47 - 66.

K. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


Aspek yang dinilai

Mengetahui Geger, Juli 2019


Kepala SMK Negeri1 Geger Guru Mapel AKUNTANSI

Drs.Edhy Sudaryanto,STd. Budi Pangastuti, S.E.


NIP. 19610905 199601 1 001 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai