Anda di halaman 1dari 24

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

SMK NEGERI ......


JL. .....
TELP. ...... FAX. ....... Kode Pos: ......
EMAIL: ....... Website: .......

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : 3.4 Menjelaskan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
4.4 Menggunakan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
dalam kasus-kasus keuangan
Alokasi Waktu : 5 JP (3 JP x 45 menit / 3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan Mengkomunikasikan
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menjelaskan prinsip-prinsip 3.4.1 Menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi.
dan konsep dasar akuntansi. 3.4.2 Menjelaskan konsep dasar akuntansi.
3.4.3 Mengidentifikasi perbedaan antara prinsip-
prinsip dan konsep dasar akuntansi.
4.4 Menggunakan prinsip-prinsip 4.4.1 Menggunakan prinsip-prinsip dan konsep
dan konsep dasar akuntansi dasar akuntansi sebagai pedoman dalam
dalam kasus-kasus keuangan. melaksanakan proses akuntansi.
4.4.2 Menggunakan prinsip-prinsip dan konsep
dasar akuntansi sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan kasus-kasus
keuangan.

C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proses pemberian stimulus, diskusi,
tanya jawab, presentasi, penugasan, dan analisis adalah peserta didik mampu menjelaskan
prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi. Peserta didik juga diharapkan mampu untuk
mengidentifikasi dan menjelaskan perbedaan antara prinsip-prinsip dan konsep dasar
akuntansi.
Keterampilan yang diharapkan adalah peserta didik mampu menggunakan prinsip-prinsip
dan konsep dasar akuntansi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses akuntansi dan
dalam pengambilan keputusan kasus-kasus keuangan yang terjadi. Melalui dua kemampuan
tersebut peserta didik akan dapat menalar, mengolah, dan Mengkomunikasikan secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi.

D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dan konsep dasar
akuntansi serta penerapannya dalam melaksanakan proses akuntansi dan pengambilan
keputusan terhadap kasus-kasus keuangan yang terjadi.

2. Konseptual
Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan dalam melaksanakan proses akuntansi.
Pemakaian prinsip akuntansi memunculkan penilaian secara obyektif terhadap produk
akuntansi sehingga tidak menyebabkan terjadinya perbedaan atau permasalahan.
Konsep dasar akuntansi merupakan suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu
asumsi, anggapan, pandangan, atau pendapat dalam Mengkomunikasikankan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Macam-macam prinsip akuntansi
Macam-macam konsep dasar akuntansi
Perbedaan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi

3. Prosedural

2
Melakukan kegiatan mengidentifikasi perbedaan antara prinsip dan konsep dasar akuntansi
serta mencari contoh aplikasinya di kehidupan sehari-hari dalam proses akuntansi di
berbagai jenis perusahaan yang diketahui.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, kerja kelompok

F. Media Pembelajaran
1. LCD
2. Laptop
3. Powerpoint / Video Pembelajaran

G. Sumber Belajar
1. Buku Pengantar Akuntansi untuk SMK:
Warren, Carl S, James M. Reeve, Jonathan E. Duchac. 2014. Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia. Edisi 25. Jakarta: Salemba Empat.
Puspitasari, Devi. 2010. Pengantar Akuntansi untuk SMK Bisnis dan Manajemen. Jakarta:
CV Arya Duta.
2. Buku Pengantar Akuntansi untuk SMK lainnya
3. Internet
4. E- book
5. Buku teks (peserta didik)
6. Internet

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I: 2 JP x 45 menit = 135 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan
mempersilahkan untuk berdoa;
 Guru melakukan presensi kemudian menanyakan
kesiapan dan kenyamaan belajar belajar
 Guru memersilahkan peserta didik untuk membaca buku
bacaan yang telah dibawa maupun yang telah dipinjam
dari perpustakaan atau sudut baca kelas (kegiatan
literasi)
10 Menit
 Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual mengenai pedoman-pedoman yang harus
ditaati manusia dalam bertindak atau mengerjakan suatu
hal, termasuk dalam proses akuntansi yang dilakukan
harus ada pedoman yang akan dijadikan acuan.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti Mengamati 70 menit
Peserta didik mengamati dan memahami buku pengantar
akuntansi mengenai asumsi dan prinsip akuntansi.
Menanya

3
Merumuskan pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah
berdasarkan bahan tayang maupun sumber lain mengenai
materi asumsi dan prinsip akuntansi.
Mencari informasi
Mengumpulkan data dan informasi di buku paket, internet /
sumber lain mengenai asumsi dan prinsip akuntansi.
Menalar
Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil secara
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang
Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk penguatan
materi mengenai asumsi dan prinsip akuntansi.
Peserta didik diminta untuk menganalisis data dan informasi
yang telah diperoleh.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan laporan tentang asumsi dan prinsip akuntansi
dan mempresentasikannya dalam bentuk tulisan dan lisan.
Penutup  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi mengenai
asumsi dan prinsip akuntansi.
 Bertanya kepada peserta didik apakah masih ada yang
10 Menit
ditanyakan
 Guru dan peserta didik mengucap syukur untuk kegiatan
pembelajaran agar ilmu yang didapatkan bermanfaat

Pertemuan II: 3 JP x 45 menit = 135 menit


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan
mempersilahkan untuk berdoa;
 Guru melakukan presensi kemudian menanyakan
kesiapan dan kenyamaan belajar belajar
 Guru memersilahkan peserta didik untuk membaca buku
bacaan yang telah dibawa maupun yang telah dipinjam
dari perpustakaan atau sudut baca kelas (kegiatan
literasi)
20 Menit
 Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual mengenai pedoman-pedoman yang harus
ditaati manusia dalam bertindak atau mengerjakan suatu
hal, termasuk dalam proses akuntansi yang dilakukan
harus ada pedoman yang akan dijadikan acuan.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti Mengamati 100
Peserta didik mengamati dan memahami buku pengantar menit
akuntansi mengenai asumsi dan prinsip akuntansi.
Menanya
4
Merumuskan pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah
berdasarkan bahan tayang maupun sumber lain mengenai
materi asumsi dan prinsip akuntansi.
Mencari informasi
Mengumpulkan data dan informasi di buku paket, internet /
sumber lain mengenai asumsi dan prinsip akuntansi.
Menalar
Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil secara
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang
Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk penguatan
materi mengenai asumsi dan prinsip akuntansi.
Peserta didik diminta untuk menganalisis data dan informasi
yang telah diperoleh.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan laporan tentang asumsi dan prinsip
akuntansi.dan mempresentasikannya dalam bentuk tulisan
dan lisan.
Penutup  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi tentang
asumsi dan prinsip akuntansi.
 Bertanya kepada peserta didik apakah masih ada yang
15 Menit
ditanyakan
 Guru dan peserta didik mengucap syukur untuk kegiatan
pembelajaran agar ilmu yang didapatkan bermanfaat

Pertemuan III : 3 JP x 45 menit = 135 menit


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan
mempersilahkan untuk berdoa;
 Guru melakukan presensi kemudian menanyakan
kesiapan dan kenyamaan belajar belajar
 Guru memersilahkan peserta didik untuk membaca buku
bacaan yang telah dibawa maupun yang telah dipinjam 20 Menit
dari perpustakaan atau sudut baca kelas (kegiatan
literasi)
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti Mengamati 100
Peserta didik mengamati dan memahami buku pengantar menit
akuntansi mengenai konsep dasar akuntansi
Menanya
Merumuskan pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah
berdasarkan bahan tayang maupun sumber lain mengenai
materi konsep dasar akuntansi
Mencari informasi

5
Mengumpulkan data dan informasi di buku paket, internet /
sumber lain mengenai konsep dasar akuntansi
Menalar
Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil secara
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang
Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk penguatan
materi mengenai konsep dasar akuntansi
Peserta didik diminta untuk menganalisis data dan informasi
yang telah diperoleh.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan laporan tentang konsep dasar akuntansi dan
mempresentasikannya dalam bentuk tulisan dan lisan.
Penutup  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi konsep
dasar akuntansi
 Bertanya kepada peserta didik apakah masih ada yang
15 Menit
ditanyakan
 Guru dan peserta didik mengucap syukur untuk kegiatan
pembelajaran agar ilmu yang didapatkan bermanfaat

H. Penilaian Proses dan Hasil belajar


1. Teknik penilaian
 Tes tertulis
 Pengamatan/non tes
2. Jenis penilaian
 Penilaian pengetahuan : tes tertulis dan penugasan
 Penilaian keterampilan : kinerja
3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Surabaya, Mei 2018


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nama Lengkap Sintya Indriyani


NIP NIM. 15080304019

Lampiran 1: Materi Pembelajaran

a. Pengertian Prinsip Akuntansi


Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan dalam melaksanakan proses akuntansi.
Pemakaian prinsip akuntansi memunculkan penilaian secara obyektif terhadap produk
akuntansi sehingga tidak menyebabkan terjadinya perbedaan atau permasalahan. Selain itu,
laporan keuangan sebagai produk akuntansi haruslah bisa dibaca dan dipahami oleh semua

6
pihak. Karena itu perlu adanya penyeragaman pada prosedur akuntansi. Sehingga terciptalah
prinsip akuntansi yang dikenal dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Ilmu akuntansi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang
berkaitan dengan kegiatan pencatatan, terutama laporan keuangan pada sektor ekonomi.
Sehingga untuk menyusun dan menerapkan ilmu akuntansi tersebut seorang akuntan atau
perusahaan harus memperhatikan prinsip dasar yang dijadikan pedoman untuk membuat
laporan keuangan agar dapat disusun sesuai prosedur akuntansi. Jadi, Prinsip Akuntansi bisa
diartikan sebagai konsep mendasar yang dipergunakan sebagai acuan didalam seluruh kegiatan
akuntansi.

b. Pengertian Konsep Dasar Akuntansi


Konsep dasar akuntansi merupakan suatu konsep yang berlaku secara umum tentang
suatu asumsi, anggapan, pandangan, atau pendapat dalam Mengkomunikasikankan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep dasar akuntansi menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan
(KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi berdasarkan dasar
akrual dan kelangsungan usaha (going concern). Menurut International Financial Reporting
Standards (IFRS) pada The Conceptual Framework for Financial Reporting paragraf 4.1,
sebagai asumsi dasar akuntansi adalah hanya kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Paton
dan Littleton yang dikutip Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdiri dari, konsep
kesatuan usaha (Entity Theory), kontinuitas usaha (going concern), penghargaan sepakatan, kos
melekat (cost attach), upaya dan hasil (effort and accomplishment), bukti terverifikasi, dan
asumsi.
Dengan lebih lengkap, Anthony, Hawkins, dan Merchant sebagaimana yang dikutip
Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdapat beberapa poin, di antaranya konsep
pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, konsep kos, aspek
ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, dan materialitas.

c. Macam-Macam Prinsip Akuntansi


Adapun prinsip-prinsip akuntansi berterima umum tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip entitas ekonomi disebut juga dengan prinsip kesatuan entitas. Prinsip ini
mengakui konsep kesatuan usaha sebuah perusahaan. Maksudnya, bahwa suatu perusahaan
adalah sebuah kesatuan usaha atau ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi
pemilik ataupun entitas ekonomi lainnya. Arti berdiri sendiri dan terpisah adalah dalam hal
aset atau kekayaan perusahaan. Jadi akuntansi menuntut adanya pemisahan aset perusahaan
dengan kekayaan pribadi pemilik perusahaan yang bersangkutan. Seluruh pencatatan atas
semua transaksi keuangan yang terjadi tidak boleh dicampur antara pencatatan perusahaan
7
dengan pencatatan pribadi pemilik. Prinsip ini juga berlaku untuk utang atau kewajiban.
Antara utang perusahaan dengan utang pribadi pemilik harus terpisah dengan jelas. Prinsip
ini menciptakan adanya tanggung jawab yang jelas terhadap keuangan perusahaan.
2. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)
Prinsip periode akuntansi disebut juga prinsip kurun waktu. Arti prinsip ini adalah
penilaian dan pelaporan keuangan entitas usaha dibatasi oleh periode waktu tertentu. Prinsip
ini bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang terukur. Periode akuntansi yang
umum dipakai dalam menjalankan usaha adalah 1 tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember.
3. Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle)
Prinsip satuan moneter adalah pencatatan transaksi keuangan harus dinyatakan dalam
bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-faktor non kuantitatif. Contoh faktor non
kuantitatif ini seperti prestasi, mutu, kinerja, strategi usaha, dan sebagainya. Faktor-faktor
ini tidak termasuk dalam satuan moneter karena tidak bisa dinilai maupun dilaporkan dalam
bentuk uang. Jadi prinsip moneter menekankan pada pencatatan yang terbatas pada segala
sesuatu yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan uang.
4. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip biaya historis mengharuskan penilaian atau pencatatan transaksi keuangan
atas suatu barang atau jasa berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang atau jasa tersebut. Jika terdapat proses tawar-menawar saat transaksi terjadi, maka
yang dinilai dan dicatat adalah harga jadi yang disepakati bersama. Untuk menilai sebuah
barang misalkan saja aset, terdapat berbagai cara yang bisa digunakan seperti nilai buku,
nilai pasar, nilai ganti dan nilai tunai. Dalam Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP), prinsip biaya historis ini menggunakan harga perolehan atau harga akuisisi dalam
mencatat perolehan aset, utang, modal dan biaya.
Harga perolehan yang dimaksud adalah harga pertukaran yang disepakati oleh kedua
belah pihak yang terlibat dalam sebuah transaksi keuangan. Sebagai contoh, sebidang tanah
memiliki harga pasaran berdasarkan lokasinya senilai Rp 100.000.000,- Namun sebuah
perusahaan mampu membeli tanah tersebut dengan harga Rp 90.000.000,- Maka yang
diakui dan dicatat adalah Rp 90.000.000 sebagai harga kesepakatan antara penjual dengan
perusahaan tersebut.
5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)
Prinsip kesinambungan usaha menganggap bahwa sebuah entitas usaha akan
beroperasi terus-menerus dan berkesinambungan. Karena memang tidak ada perusahaan
yang menginginkan usahanya akan berhenti di tengah jalan, kecuali terjadi peristiwa
tertentu misal bencana alam.
6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Prinsip pengungkapan penuh adalah prinsip akuntansi yang Mengkomunikasikankan
informasi keuangan secara lengkap dan informatif. Karena mengingat banyaknya pengguna
8
informasi akuntansi. Namun informasi keuangan tersebut hanya berupa ringkasan dari
seluruh transaksi yang terjadi pada 1 periode. Karena tidak mungkin memuat semua
informasi dalam 1 laporan. Maka pada laporan keuangan diberi keterangan atau informasi
tambahan yang diperlukan yang tidak terdapat dalam laporan keuangan. Informasi
tambahan tersebut berupa catatan kaki atau lampiran yang berisi:
 Metode akuntansi yang digunakan
 Perubahan-perubahan yang terjadi dalam penerapan metode akuntansi, koreksi, taksiran,
dan lain-lain. Catatan tentang perubahan ini sekaligus menunjukkan bagaimana
perlakuan perusahaanterhadap perubahan yang terjadi tersebut
 Kontrak pembelian atau kontrak penting lain
 Kemungkinan adanya laba atau rugi yang bersyarat
 Catatan tentang modal, misal jumlah saham dan lainnya
 Catatan tambahan untuk menunjukkan perhitungan yang lebih detail tentang akun
tertentu yang dianggap penting dan material.
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah penambahan kekayaan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan
usaha seperti penjualan, persewaan, penerimaan bagi hasil, dan sebagainya. Dasar yang
digunakan untuk mengukur pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diperoleh
atas transaksi keuangan tersebut. Pada prinsip ini, pendapatan diakui ketika terjadi transaksi
keuangan dan ada kepastian nilai nominal atas pendapatan tersebut, meski penambahan kas
atau setara kas belum diterima perusahaan. Namun prinsip ini tidak selalu bisa diterapkan
oleh pelaku usaha sehingga memunculkan ketentuan lain untuk bisa mengakui pendapatan.
Contoh ketentuan lain tersebut di antaranya :
 Pengakuan pendapatan ketika produksi barang telah selesai
 Pengakuan pendapatan saat diterima pemesanan oleh konsumen meski barang masih
dalam proses produksi
 Pengakuan pendapatan ketika kas atau setara kas telah diterima perusahaan.
8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip Mempertemukan ini artinya biaya yang dikeluarkan perusaan dipertemukan
atau di-matching-kan dengan pendapatan yang diterima. Maksudnya adalah untuk
menentukan nilai penghasilan bersih tiap periode. Prinsip ini sangat bergantung pada prinsip
pengakuan pendapatan. Karena jika pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan
biaya tidak bisa dilakukan. Ada beberapa kekurangan pada prinsip ini, misal biaya yang
dikeluarkan tidak berhubungan langsung dengan pendapatan yang diterima. Contoh : Biaya
administrasi. Biaya administrasi adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
pendapatan meski mendukung terjadinya pendapatan itu sendiri. Biaya ini bisa dibebankan
pada periode terjadinya pendapatan tersebut. Biaya semacam itu sering disebut dengan
Period Cost.
Contoh period cost lain adalah biaya yang dikeluarkan dan memiliki hubungan
dengan produksi tetapi nilai manfaatnya tidak habis dalam satu periode. Biaya seperti ini
9
akan ditunda pembebanannya. Dalam arti, pembebanan biaya akan dialokasi atau dibagi ke
dalam periode-periode di mana biaya tersebut dimanfaatkan. Pengalokasian biaya tersebut
dihitung berdasarkan jumlah bulan yang ditaksir yang menggunakan manfaat dari biaya
tersebut. Sebagai efek dari prinsip ini dan kondisi di atas, pembebanan biaya disarankan
menggunakan Accrual Basis dalam pencatatan akuntansinya. Sehingga memunculkan
adanya jurnal penyesuaian pada akhir periode untuk mempertemukan antara biaya dan
pendapatan.
9. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Prinsip konsistensi adalah prinsip akuntansi yang harus digunakan pada pelaporan
keuangan secara konsisten atau tidak berubah-ubah dalam hal metode, prosedur dan
kebijakan yang digunakan. Gunanya agar laporan keuangan yang dihasilkan pada suatu
periode bisa diperbandingkan dengan laporan keuangan periode-periode sebelumnya,
sehingga bisa memberikan manfaat bagi para penggunanya. Dengan penggunaan metode
dan prosedur secara konsisten, maka jika ada perbedaan yang terjadi bisa diketahui dengan
cepat. Namun prinsip ini bukan berarti melarang adanya perubahan metode atau prosedur
akuntansi. Sebuah perusahaan boleh mengganti metode yang dipakai dengan memberikan
penjelasan alasan penggantian tersebut pada laporan keuangan perusahaannya.
10. Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan
akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai dalam arti bernilai nominal dan bisa dijual.
Jika tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui. Itulah penjelasan tentang prinsip-
prinsip akuntansi yang berterima umum yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua
pengguna akuntansi guna keseragaman aturan dan pencapaian manfaat bagi seluruh
pengguna informasi keuangan.

d. Macam-Macam Konsep Dasar Akuntansi


Pada dasarnya, semua ilmu memiliki konsep yang mendasari. Tanpa konsep, hal-hal besar
seperti ilmu akuntansi bisa jadi tidak memiliki dasar kuat dalam ilmu dan pelaksanaannya.
Beberapa konsep dasar yang melandasi ilmu akuntansi menurut Anthony, Hawkins, dan
Merchant, adalah sebagai berikut:
1. Entitas Bisnis (Entity Theory)
Dalam konsep ini, perlakuan akuntansi terhadap perusahaan atau bisnis harus berbeda
dengan si pemilik entitas. Kepemilikan aset dan kewajiban antara pemilik dan perusahaan
tidak boleh disamakan. Menurut Suwardjono (2005), Konsep Entitas Bisnis mengandaikan
bahwa sebuah perusahaan sebenarnya sama seperti manusia yang dapat melakukan
perbuatan ekonomi maupun hukum. Sebagai konsekuensi, hubungan antara perusahaan dan
pemilik tersebut tidak bisa di campuradukkan. Meski hubungannya terpisah, tetapi pemilik
entitas memiliki hak dan kesempatan atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan
10
tersebut. Keuntungan tersebut disebut dengan istilah dividen. Perlu diingat bahwa laba
bersih yang dihasilkan perusahaan nantinya tidak langsung mengalir ke kantong pemilik
secara utuh. Ada beberapa bagian yang disebut sebagai Laba Ditahan yang berfungsi untuk
memastikan operasional perusahaan tetap berlanjut.
2. Pengukuran Uang (Money Measurement Concept)
Uang merupakan alat ukur yang paling umum dan dianggap paling tepat untuk
mencatat aktivitas ekonomi. Penyajian akuntansi dengan landasan moneter sebagai tolok
ukur terbaik menjadikan komunikasi informasi ekonomi dari pembuat ke penerima
informasi laporan tersebut lebih obyektif. Laporan akuntansi yang ditampilkan dengan
satuan moneter negara setempat ini juga berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan
berdasarkan kondisi saat ini dibandingkan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Mengapa uang
dijadikan sebagai standar dalam mencatat aktivitas ekonomi menurut konsep ini? Perlu kita
ingat bahwa kita sudah tidak menganut sistem ekonomi barter. Uang memiliki nilai
nominal yang sudah jelas, tidak seperti pengukuran nilai menggunakan barang yang sangat
berpotensi miss karena sifatnya yang subjektif. Itulah mengapa uang menjadi standar
penilaian pokok.
3. Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Konsep ini mempercayai adanya statement bahwa sebuah perusahaan diandaikan
terus berjalan dalam waktu yang tidak ditentukan. Implikasi dari pemahaman konsep
kelangsungan usaha adalah kondisi bangkrut menjadi sesuatu yang aneh dilihat dari sudut
pandang konsep ini. Perusahaan diandaikan bisa bertahan untuk selamanya dan tidak di
rencanakan untuk bangkrut. Implikasi lain dari konsep kelangsungan usaha adalah
perusahaan menjadi yakin untuk beroperasi dalam jangka waktu panjang sehingga mampu
menyelesaikan berbagai proyek, mengumpulkan kepercayaan pemegang kepentingan, dan
menjalankan berbagai programnya. Konsep kelangsungan usaha juga memiliki implikasi
lain terhadap laporan akuntansi periodik. Karena diandaikan sebuah perusahaan tidak akan
mengalami kebangkrutan (alias menghilangkan kemungkinan tak terduga yang terjadi di
masa mendatang), terjadinya pemenggalan aliran kegiatan akan berdampak secara
keseluruhan periode.
4. Dua Aspek Akuntansi
Konsep dua aspek akuntansi memetakan setiap transaksi dalam dua aspek.
Hubungannya kepada penerimaan atas manfaat dan pemberian atas manfaat. Sebagai
contoh, ketika perusahaan baru saja membeli aset baru berupa mesin produksi, aset tersebut
memiliki dua aspek. Aspek pertama adalah ketika mesin bisa memproduksi barang atau
jasa yang akan dijual dan menghasilkan sejumlah uang yang disebut sebagai pendapatan
perusahaan. Sedangkan aspek kedua dari aset ini adalah ketika mesin tersebut melahirkan
kewajiban pembayaran bagi perusahaan yang membeli aset tersebut kepada supplier mesin.
11
5. Kos
Konsep ini lebih banyak digunakan ketika perusahaan hendak menentukan nilai jual
sebuah aset dan mendapatkan laba dari transaksi tersebut. Karena besarnya laba harus
diukur secara pasti dan meminimalisir subyektivitas pemberi nilai, digunakanlah konsep
kos. Maka dalam konsep ini juga dikenal nilai wajar sebagai basis. Contoh penggunaan
konsep kos ini adalah ketika seseorang memiliki sebuah aset yang ketika ia beli nilainya Rp
75.000.000 , padahal mungkin saja nilai itu bukan nilai aslinya karena barang tersebut
merupakan barang secondhand yang dulunya didapatkan dengan harga Rp 100.000.000.
Maka menurut pencatatan orang tersebut, ia tetap mendapatkan sebuah aset dengan harga
Rp 75.000.000.
6. Periode Akuntansi
Sebuah bisnis memang diproyeksikan akan terus berjalan sampai batas waktu tidak
ditentukan, bukan berarti konsep waktu tidak penting untuk urusan akuntansi. Konsep
waktu ini tetap digunakan untuk mengetahui hasil operasi sebuah perusahaan (yang
kemudian disajikan dalam bentuk laporan posisi keuangan).
Pencatatan seperti ini biasanya dibuat dalam periode waktu 1 tahun kalender. Itulah
mengapa, dalam akuntansi juga dikenal adanya laporan tahunan dan laporan keuangan.
Tanpa periode waktu, akuntansi tidak bisa dijadikan sebagai media penilaian atas kinerja
sebuah bisnis dan kita tidak bisa menilai apakah yang sudah dikerjakan telah mencapai
target atau masih berada di bawah harapan.
7. Perbandingan (Matching Concept)
Konsep ini memberikan pemahaman bahwa beban diakui tidak saat pengeluaran
sudah dilunasi. Beban akan diakui ketika produk – baik barang maupun jasa – sudah
memberikan kontribusi pada pendapatan. Misalkan pemerintah menjual surat obligasi
senilai Rp 1.000.000 dengan bunga 12% dan dibayarkan dua kali dalam setahun pada 1
Januari 2017. Maka, pada tahun yang sama tanggal 1 Juli harus membayar bunga sebanyak
Rp 60.000. Ketika dicatat dalam penjurnalan, akun nya adalah beban bunga. Karena selama
6 bulan terhitung penjualan surat obligasi sudah menikmati manfaat dari aktivitas tersebut.
8. Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)
Hampir sama dengan Konsep Perbandingan yang mengakui beban, Konsep Upaya
dan Hasil mengakui adanya pendapatan sekaligus manfaatnya belum diberikan. Misalkan
agen asuransi berhasil mendapatkan konsumen baru yang membayar polis langsung lunas
dalam satu tahun. Sejumlah nominal yang mewakili polis 11 bulan ke depan diakui sebagai
pendapatan diterima di muka. Meski pihak asuransi belum memberikan manfaat untuk
polis yang dibayar dalam waktu 11 bulan selanjutnya, tetapi pihak asuransi sudah berhak
menganggap uang yang dibayarkan pemegang polis sebagai pendapatannya.

12
13
Lampiran 2 : Media

Media yang digunakan berupa handout yang berisikan materi asumsi, prinsip-prinsip dan
konsep dsar akuntansi secara ringkas sehingg mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu juga
menggunakan powerpoint yang berisikan materi pokok secara singkat yang sudah dikondisikan
sehingga tidak membingungkan siswa. selain itu juga di sediakan video pembelajaran yang
diambil dari internet untuk menambah pengetahuan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan.

14
Lampiran 3 : Assesmen
Penilaian Pengetahuan

TES TERTULIS
Nama Sekolah :
Kelas / Semester :X/1
Tahun Pelajaran ; 2017/2018
Paket Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi
Penilaian : Post test
Kompetensi No Bentuk
No Materi Indikator Soal
Dasar Soal Soal
1. Menjelaskan 1. Pengertian prinsip Menjelaskan pengertian 1 Subyektif
prinsip-prinsip akuntansi prinsip akuntansi
dan konsep 2. Pengertian konsep
Menjelaskan pengertian 3 Subyektif
dasar dasar akuntansi
konsep dasar akuntansi
akuntansi 3. Macam-macam
prinsip-prinsip Menjelaskan macam- 2 Subyektif
akuntansi macam prinsip-prinsip
4. Macam-macam akuntansi
konsep dasar Menjelaskan macam- 4 Subyektif
akuntansi macam konsep dasar
5. Perbedaan prinsip- akuntansi
prinsip dan konsep
dasar akuntansi Menjelaskan perbedaan 5 Subyektif
prinsip-prinsip dan
konsep dasar akuntansi
2. Menggunakan 1. Penerapan prinsip- Menjelaskan penerapan 6 Subyektif
prinsip-prinsip prinsip dan konsep prinsip-prinsip dan
dan konsep dasar akuntansi konsep dasar akuntansi
sebagai pedoman
dasar sebagai pedoman dalam
dalam
akuntansi melaksanakan melaksanakan proses
dalam kasus- proses akuntansi. akuntansi
kasus
keuangan

15
SOAL URAIAN

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Paket Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi
Penilaian : Post Test
Jenis Soal : Subyektif

No Soal Penyelesaian Skor


1 Apa yang dimaksud Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan dalam 10
dengan prinsip melaksanakan proses akuntansi. Pemakaian prinsip
akuntansi? Jelaskan! akuntansi memunculkan penilaian secara obyektif
terhadap produk akuntansi sehingga tidak
menyebabkan terjadinya perbedaan atau
permasalahan. Selain itu, laporan keuangan sebagai
produk akuntansi haruslah bisa dibaca dan dipahami
oleh semua pihak. Karena itu perlu adanya
penyeragaman pada prosedur akuntansi. Sehingga
terciptalah prinsip akuntansi yang dikenal dengan
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
2 Sebutkan dan jelaskan 5 1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity 20
macam prinsip-prinsip Principle), maksudnya, bahwa suatu perusahaan
akuntansi yang Anda adalah sebuah kesatuan usaha atau ekonomi yang
ketahui! berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi
pemilik ataupun entitas ekonomi lainnya.
2. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle),
disebut juga prinsip kurun waktu. Arti prinsip ini
adalah penilaian dan pelaporan keuangan entitas
usaha dibatasi oleh periode waktu tertentu.
3. Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary
Principle) adalah pencatatan transaksi keuangan
harus dinyatakan dalam bentuk mata uang tanpa
melibatkan faktor-faktor non kuantitatif.
4. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle),
prinsip biaya historis mengharuskan penilaian
atau pencatatan transaksi keuangan atas suatu
barang atau jasa berdasarkan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa
tersebut.
5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern
Principle), prinsip kesinambungan usaha
menganggap bahwa sebuah entitas usaha akan

16
beroperasi terus-menerus dan berkesinambungan.
3 Apa yang dimaksud Konsep dasar akuntansi merupakan suatu konsep 10
dengan konsep dasar yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi,
akuntansi? Jelaskan! anggapan, pandangan, atau pendapat dalam
Mengkomunikasikankan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
4 Sebutkan dan jelaskan 4 1. Entitas Bisnis (Entity Theory), dalam konsep ini, 20
macam konsep dasar perlakuan akuntansi terhadap perusahaan atau
akuntansi yang Anda bisnis harus berbeda dengan si pemilik entitas.
ketahui! Kepemilikan aset dan kewajiban antara pemilik
dan perusahaan tidak boleh disamakan.
2. Pengukuran Uang (Money Measurement
Concept), uang merupakan alat ukur yang paling
umum dan dianggap paling tepat untuk mencatat
aktivitas ekonomi. Penyajian akuntansi dengan
landasan moneter sebagai tolok ukur terbaik
menjadikan komunikasi informasi ekonomi dari
pembuat ke penerima informasi laporan tersebut
lebih obyektif.
3. Kelangsungan Usaha (Going Concern), konsep ini
mempercayai adanya statement bahwa sebuah
perusahaan diandaikan terus berjalan dalam waktu
yang tidak ditentukan. Implikasi dari pemahaman
konsep kelangsungan usaha adalah kondisi
bangkrut menjadi sesuatu yang aneh dilihat dari
sudut pandang konsep ini.
4. Dua Aspek Akuntansi, konsep dua aspek
akuntansi memetakan setiap transaksi dalam dua
aspek. Hubungannya kepada penerimaan atas
manfaat dan pemberian atas manfaat.
5 Sebutkan perbedaan Prinsip Akuntansi: 15
prinsip-prinsip dan  Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan
konsep dasar akuntansi! dalam melaksanakan proses akuntansi.
 Pemakaian prinsip akuntansi memunculkan
penilaian secara obyektif terhadap produk
akuntansi sehingga tidak menyebabkan terjadinya
perbedaan atau permasalahan.
Konsep Dasar Akuntansi:
 Merupakan suatu konsep yang berlaku secara
umum tentang suatu asumsi, anggapan,
pandangan, atau pendapat dalam
Mengkomunikasikankan informasi keuangan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
 Pemakaian konsep dasar akuntansi akan memiliki
dasar yang kuat dalam ilmu dan pelaksanaan
17
proses akuntansi.
6 Sebutkan dan jelaskan Prinsip Dasar: 25
penerapan prinsip-prinsip 1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle),
dan konsep dasar prinsip biaya historis mengharuskan penilaian
akuntansi sebagai atau pencatatan transaksi keuangan atas suatu
pedoman dalam barang atau jasa berdasarkan biaya-biaya yang
melaksanakan proses dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa
akuntansi! tersebut. Sebagai contoh, sebidang tanah memiliki
harga pasaran berdasarkan lokasinya senilai Rp
100.000.000,- Namun sebuah perusahaan mampu
membeli tanah tersebut dengan harga Rp
90.000.000,- Maka yang diakui dan dicatat adalah
Rp 90.000.000 sebagai harga kesepakatan antara
penjual dengan perusahaan tersebut.
2. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle),
prinsip mempertemukan ini artinya biaya yang
dikeluarkan perusaan dipertemukan atau di-
matching-kan dengan pendapatan yang diterima.
Maksudnya adalah untuk menentukan nilai
penghasilan bersih tiap periode. Contoh: Biaya
administrasi. Biaya administrasi adalah biaya
yang tidak berhubungan langsung dengan
pendapatan meski mendukung terjadinya
pendapatan itu sendiri. Biaya ini bisa dibebankan
pada periode terjadinya pendapatan tersebut.
Biaya semacam itu sering disebut dengan Period
Cost.
Konsep Dasar:
1. Konsep Dasar Kos, konsep ini lebih banyak
digunakan ketika perusahaan hendak menentukan
nilai jual sebuah aset dan mendapatkan laba dari
transaksi tersebut. Contoh penggunaan konsep kos
ini adalah ketika seseorang memiliki sebuah aset
yang ketika ia beli nilainya Rp 75.000.000 ,
padahal mungkin saja nilai itu bukan nilai aslinya
karena barang tersebut merupakan barang
secondhand yang dulunya didapatkan dengan
harga Rp 100.000.000. Maka menurut pencatatan
orang tersebut, ia tetap mendapatkan sebuah aset
dengan harga Rp 75.000.000.
2. Konsep Dasar Perbandingan (Matching Concept),
konsep ini memberikan pemahaman bahwa beban
diakui tidak saat pengeluaran sudah dilunasi.
Misalkan pemerintah menjual surat obligasi
senilai Rp 1.000.000 dengan bunga 12% dan
dibayarkan dua kali dalam setahun pada 1 Januari
18
2017. Maka, pada tahun yang sama tanggal 1 Juli
harus membayar bunga sebanyak Rp 60.000.
Ketika dicatat dalam penjurnalan, akun nya
adalah beban bunga. Karena selama 6 bulan
terhitung penjualan surat obligasi sudah
menikmati manfaat dari aktivitas tersebut.
100

PEDOMAN PENSKORAN

Skor Penilaian
 Skor jika peserta didik mampu menjawab dengan benar (sesuai dengan konsep), antara lain:
10 = untuk soal nomor 1 dan 3
15 = untuk soal nomor 5
20 = untuk soal nomor 2 dan 4
25 = untuk soal nomor 6
 Skor jika peserta didik mampu menjawab namun tidak sesuai dengan konsep, antara lain:
5 = untuk soal nomor 1 dan 3
8 = untuk soal nomor 5
10 = untuk soal nomor 2 dan 4
12 = untuk soal nomor 6
 Skor 1 jika peserta didik tidak menjawab

x 100

19
Penilaian Non Tes

FORMAT LEMBAR PENILAIAN DISKUSI (KELOMPOK)

Nama kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................

Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok

Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)


Nama Peserta didik :.........................................
Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Kualitatif Kuantitatif
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu

Lembar Keaktifan Dalam Diskusi


Nilai Nilai
No Aspek yang dinilai
Kualitatif Kuantitatif
1. Bertanya (cara)
2. Menjawab pertanyaan
3. Kesesuaian dengan topik kajian
4. Cara menyampaikan pendapat
5. Antusiasme mengikuti pembelajaran
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80 – 100 Memuaskan 4
70 - 79 Baik 3
60 - 69 Cukup 2
45 - 59 Kurang cukup 1

20
Lampiran 4 : Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN

Sekolah :
Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi
Kompetensi Dasar :
3.4 Menjelaskan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi.
4.4 Menggunakan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi dalam kasus
kasus keuangan.
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2017/2018

1. Program Perbaikan
1.1. Sasaran Perbaikan : Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah
kegiatan penilaian, yaitu bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM 75.
1.2. Bentuk perbaikan : Tes perbaikan
1.3. Jenis perbaikan : Individual
1.4. Kompetensi Dasar/Materi Pokok:
3.4 Menjelaskan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi.
4.4 Menggunakan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi dalam kasus
kasus keuangan.
1.5. Proses perbaikan : Peserta didik diberikan kesempatan belajar dibawah
bimbingan teman dalam satu kelompok tentang
materi prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi.

2. Program Pengayaan
2.1. Sasaran Pengayaan : Pembelajaran pengayaan dilakukan segera setelah kegiatan
penilaian, yaitu bagi peserta didik yang sudah mencapai
KKM 75. Pembelajaran ini diberikan untuk perluasan atau
pendalaman materi atau kompetensi peserta didik.
2.2. Bentuk Pengayaan : Pemberian materi tambahan
2.3. Jenis Pengayaan : Individual

21
PELAKSANAAN PERBAIKAN/PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi


Kompetensi Dasar/Materi Pokok :
3.4 Menjelaskan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi.
4.4 Menggunakan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi dalam kasus
kasus keuangan.
Kelas :X
Semester : Ganjil
Ulangan Harian ke : ……………………………
Tanggal : ……………………………

PERBAIKAN
Nomor Nama Nilai Tanggal Hasil
Bentuk
Peserta Sebelum Perbaika Perbaika Keterangan
Urut Absen Perbaikan
didik Perbaikan n n
1
2
3
4
Dst....

PENGAYAAN
Nomor Nama Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
Peserta Sebelum Keterangan
Urut Absen Pengayaan Pengayaan Pengayaan
didik Pengayaan
1
2
3
4
5 Dst...

22
SOAL REMIDIAL

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Paket Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi
Penilaian : Remidial
Jenis Soal : Subyektif

1. Sebutkan dan jelaskan prinsip – prinsip


dan konsep dasar akuntansi!
2. Sebutkan penggunaan prinsip – prinsip
dan konsep dasar akuntansi dalam kasus – kasus keuangan!

23
SOAL PENGAYAAN

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Paket Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi
Penilaian : Pengayaan
Jenis Soal : Subyektif

SOAL
Berikan contoh prinsip - prinsip dan konsep dasar akuntansi dalam kasus - kasus keuangan!

24

Anda mungkin juga menyukai