Anda di halaman 1dari 41

PEMERIKSAAN USG OBSTETRI

DASAR TRIMESTER 2 & 3 NORMAL

KOLEGIUM OBSTETRI GINEKOLOGI


PERKUMPULAN OBSTETRI GINEKOLOGI INDONESIA
2023
AGENDA
• KONSEP BERPIKIR
• PENDAHULUAN
• TUJUAN
• PEMERIKSAAN USG TRIMESTER 2 & 3 NORMAL
• PESAN DIBAWA PULANG
• KEPUSTAKAAN
EBM dan
KONSEP BERPIKIR
data lokal KONSENSUS
INTERNASIONAL
(2018)

STANDAR
USG TRIMESTER DIAGNOSA AKURAT
NASIONAL DAN
2 DAN 3
INTERNASIONAL

KENALI
KENALI FAKTOR
PERSIAPAN STRUKTUR RISIKO
HARUS BAIK NORMAL

JJE-201
9
PRA KONSEP BERPIKIR
HAMIL
Etika, EBM, Standar, Panduan, Profesionalisme, dan Hukum

INTER
KURUN WAKTU REPRODUKSI PREGNANCY
CARE
SKRINING USG TR-1, 2, 3 USG EMERGENCY

INTRA POST
TR-1 TR-2 TR-3 PAR PAR
TUM TUM

MEDICINE IS A
LONG LIFE STUDY
JJE-201
9
PENDAHULUAN
• USG Dasar Trimester 2 dan 3 → struktur normal → usia gestasi,
pertumbuhan, anomali janin

• Pelajari kembali anatomi, embriologi, genetika, fisiologi, dan ilmu


terkait tumbuh kembang embrio dan janin + penyakit ibu

• Kuasai Panduan Pemeriksaan & laporan USG → Uji Kompetensi


🡺 kompetensi USG tingkat dasar → Bukulog & Portfolio
🡺PROFISIEN 🡺 Tingkat Madya 🡺 P2KB USG
TUJUAN
• UMUM
• Mampu melakukan pemeriksaan USG trimester 2 dan 3 dengan baik
dan benar, melalui pemeriksaan transabdominal dan/atau transvaginal

• KHUSUS
• Mampu mengetahui indikasi pemeriksaan USG Obstetri.
• Mampu menentukan jumlah, letak, dan presentasi janin.
• Mampu menentukan implantasi dan morfologi plasenta.
• Mampu menentukan volume cairan amnion.
TUJUAN KHUSUS
• Mampu melakukan pemeriksaan umbilikus.
• Mampu melakukan pemeriksaan biometri dasar janin.
• Mampu menentukan letak jantung dan DJJ normal.
• Mampu menilai morfologi normal janin.
• Mampu menentukan jenis kelamin.
• Mampu menilai aktivitas janin.
• Mampu melakukan evaluasi uterus, adneksa, dan rongga pelvik.
• Mampu membuat dokumentasi dan laporan USG trimester 2 dan 3
(POGI).
PEMERIKSAAN USG TRIMESTER 2-3
• Anamnesis : HPHT, riwayat obstetri, faktor risiko, dll.
• Pemeriksaan Fisik : status generalis dan obstetri
• Pemeriksaan penunjang : lab. Rutin, lab. khusus
• Diagnosis Kerja : ibu dan janin, normal/ada penyulit
• Sistematika Pemeriksaan : Eksplorasi dulu rongga pelvik dan abdomen !
• Ikuti Panduan POGI dan Standar Internasional
• Kenali struktur normal
• Periksa secara sistematis dan serius
EKSPLORASI
• Mulai dari supra simfisis → posisi
transduser transversal, tegak lurus lantai
→ nilai rongga pelvik → menuju prosesus
xyphoideus → ke lateral kanan → lateral
kiri → bila perlu potongan longitudinal

• Perhatikan : presentasi janin, letak


punggung, tanda kehidupan, letak
implantasi dan derajat maturasi plasenta,
serta volume cairan amnion
REKOMENDASI ISUOG DAN
KONSENSUS INTERNASIONAL
• Determination of fetal position • Standard fetal biometry (BPD,
• Assessment of fetal wellbeing, HC, AC, FL)
including fetal movements • Fetal growth and typical causes
• Amniotic fluid volume estimation of abnormal fetal growth
and conditions associated with • Fetal head (intact cranium, head
abnormal amniotic fluid volume shape, midline falx, cerebral
• Placental assessment, including ventricles, cavum septum
relation to the internal cervical pellucidum, cerebellum, cisterna
os magna) and typical anomalies
REKOMENDASI ISUOG DAN
KONSENSUS INTERNASIONAL
• Fetal face (orbits, nose and mouth • Fetal abdomen (stomach, liver with
in different plane) and typical umbilical vein, kidneys and urinary
anomalies bladder, diaphragm, bowel, abdominal
wall and cord insertion) and typical
• Fetal thorax (lung morphology and anomalies
relationship to heart size) and
• Fetal spine in longitudinal and transverse
typical anomalies
planes and typical anomalies
• Fetal heart (situs, four chamber • Fetal limbs (arms, hands, legs, feet) and
view, outflow tracts, three-vessel typical anomalies
view) and typical anomalies
• Umbilical and uterine artery Doppler
• Cervical length: transvaginal and
transabdominal
KRITERIA KELULUSAN
Menentukan Presentasi Janin: NBL 3/3 = 100
Gambar A Gambar B
1. Zona fokus (focal zone) pada 1. Zona fokus (focal zone) pada tempat
tempat yang benar. yang benar.
2. Potongan longitudinal segmen 2. Potongan longitudinal segmen
bawah uterus di atas os pubis ibu bawah uterus di atas os pubis ibu
3. Tampilkan bagian terendah janin 3. Tampilkan bagian terendah janin
dan hubungannya dengan cervix dan hubungannya dengan cervix
uteri (apakah presentasi kepala, uteri (apakah presentasi kepala,
sungsang atau letak lintang ?) sungsang atau letak lintang ?)
Gambar A
Potongan midsagital uterus pada segmen bawah uterus, memperlihatkan janin presentasi kepala. Catatan:
tampak potongan midsagital cervix uteri.

Gambar B
Potongan midsagital uterus pada segmen bawah uterus, memperlihatkan janin presentasi bokong. Catatan:
tampak potongan midsagittal cervix uteri.
QUIZ

SEBUTKAN 3 STRUKTUR YANG HARUS


TAMPAK PADA PEMERIKSAAN BPD
ISUOG Guidelines
Sonographic examination of the fetal central nervous system:
guidelines for performing the basic examination and the fetal neurosonogram
KRITERIA KELULUSAN
Pemeriksaan Kepala, potongan transthalamik: NBL 9/9 = 100

1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.


2. Gambar di perbesar (minimal 60% luas layar monitor).
3. Potongan aksial (transversal) kepala.
4. Tampilan hemisfer cerebri simetris.
5. Tampak gambaran falx cerebri di garis tengah.
6. Tampak gambaran thalamus
7. Tampak gambaran cavum septum pellucidum
8. Tampak gambaran insula
9. Tidak tampak gambaran cerebellum
BIPARIETAL DIAMETER (BPD)
• Tentukan letak dan presentasi janin
• Susuri vertebra hIngga ke daerah kepala 🡺
putar transduser hingga terletak di atas
telinga 🡺 transversal
• Tampak: cranium, falx cerebri, CSP,
Thalamus, Ventrikel 3, ventrikel lateral
• Tidak boleh tampak cerebellum dan orbita
• Ukur: OUTER TO INNER

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Ultrasound/ScanBPD.jpg
KRITERIA KELULUSAN: Pengukuran BPD: NBL 13/13 = 100
Gambar A Gambar B
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar. 1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor). 2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor).
3. Potongan aksial (transversal) kepala.* 3. Potongan aksial (transversal) kepala.*
4. Tampilan hemisfer cerebri simetris. 4. Tampilan hemisfer cerebri simetris.
5. Falx cerebri tampak di garis tengah. 5. Falx cerebri tampak di garis tengah.

6. Tampak gambaran thalamus. 6. Tampak gambaran thalamus.

7. Tampak gambaran cavum septum pellucidum (CSP). 7. Tampak gambaran cavum septum pellucidum (CSP).

8. Tampak gambaran insula.


8. Tampak gambaran insula.
9. Tidak boleh tampak gambaran cerebellum.
9. Tidak boleh tampak gambaran cerebellum.
10. Penempatan caliper terdekat pada tepi luar cranium (tabulla
10. Penempatan caliper terdekat pada tepi luar cranium (tabulla eksterna).
eksterna).
11. Penempatan caliper terjauh pada tepi dalam cranium (tabulla
11. Penempatan caliper terjauh pada tepi dalam cranium (tabulla interna) (pengukuran BPD outer to inner). Catatan: ada yang
interna) (pengukuran BPD outer to inner). Catatan: ada yang memakai metoda outer to outer dalam pengukuran BPD.**
memakai metoda outer to outer dalam pengukuran BPD.**
12. Pengukuran dilakukan pada diameter terlebar.
12. Pengukuran dilakukan pada diameter terlebar.
13. Pengukuran harus tegak lurus terhadap falx cerebri.
13. Pengukuran harus tegak lurus terhadap falx cerebri.
Potongan aksial (transversal) kepala janin pada level BPD, tampak gambaran falx cerebri, cavum
septum pellucidum (CSP), thalamus (T), ventrikel 3 (3rd V) dan insula.

Catatan: pengukuran BPD pada gambar ini dilakukan outer to inner os parietal dari tabulla
eksterna ke tabulla interna.
Head Circumference (HC)
• Bidang potong sama seperti BPD
• Sering dipergunakan pada trimester 3
• Cara ukur : outer to outer, ellips atau tracing

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Ultrasound/ScanBPD.jpg
KRITERIA KELULUSAN
Pengukuran Head Circumference (HC): NBL 10/10 = 100
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor)
3. Potongan aksial (transversal) kepala.*
4. Gambaran hemisfer cerebri simetris.
5. Tampak gambaran falx cerebri tampak di garis tengah
6. Tampak gambaran thalamus.
7. Tampak gambaran cavum septum pellucidum (CSP).
8. Tampak gambaran insula
9. Tidak boleh tampak gambaran cerebellum.
10. Pengukuran lingkar kepala dari outer to outer (sisi luar tabulla externa), berbentuk elips.

*) Bila kriteria ini tidak dipenuhi, maka dianggap gagal mencapai kompetensi.
**) Caliper dapat ditempatkan pada tepi luar tulang kepala berdasarkan pola praktis yang berlaku.
Catatan: lulus uji kompetensi pada bagian ini berarti juga kompeten untuk penilaian potongan transthalamik pada Tabel 3B.
Potongan aksial (transversal) kepala janin pada level BPD, tampak gambaran falx cerebri, cavum
septum pellucidum (CSP), thalamus (T), ventrikel 3 (3rd V) dan insula.

Catatan: pengukuran BPD pada gambar ini dilakukan outer to inner os parietal dari tabulla
eksterna ke tabulla interna.
KRITERIA KELULUSAN
Pemeriksaan abdomen setinggi lingkaran perut (AC): NBL 10/10 = 100
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor)
3. Potongan aksial (transversal) abdomen
4. Buat gambar abdomen sebundar mungkin.
5. Vertebra tampak pada potongan melintang, bila memungkinkan posisi vertebra terletak pada jam 3 atau
9.
6. Tampak gambaran gaster.
7. Bagian intrahepatik V. Umbilicalis tampak sebagai segmen pendek (berbentuk seperti huruf C atau J).
8. Pada sisi lateral tidak boleh tampak lebih dari satu buah costae.
9. Tidak boleh tampak gambaran ginjal.
10. Bila mungkin keseluruhan kulit abdomen dapat dilihat.
Catatan: kompetensi pada potongan ini dapat juga dipastikan sebagai bagian dari kompetensi pengukuran AC, seperti
terlihat pada Tabel 1G.
ABDOMINAL CIRCUMFERENCE (AC)

• Tentukan letak dan presentasi.


• Susuri punggung, hingga tampak Jantung.
• Putar transduser 900.
• Cari vertebra, gaster, dan Vena Porta.
• Tidak boleh tampak ginjal dan jantung
• Buat AC sebundar mungkin.

• Cara ukur : OUTER TO OUTER

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Ultrasound/ScanAC.jpg
KRITERIA KELULUSAN
Pengukuran AC: NBL 11/11 = 100
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor).
3. Potongan aksial (transversal) abdomen.
4. Usahakan bentuk abdomen sebundar mungkin (jangan terlalu ditekan).
5. Jika mungkin posisi vertebra pada potongan melintang abdomen ada pada daerah jam 3 atau jam 9.
6. Tampak gambaran gaster.
7. Tampak gambaran bagian dari V. Umbilicalis intrahepatik, berbentuk seperti huruf C atau J, tidak boleh
tampak insersi V. Umbilicalis pada dinding abdomen.
8. Tidak boleh tampak lebih dari satu buah costae pada setiap sisi lateral abdomen.
9. Tidak boleh tampak gambaran ginjal.
10. Bila mungkin seluruh kulit tampak dalam gambaran USG lingkar perut.
11. Pengukuran lingkar perut dilakukan pada sisi luar perut, outer to outer, berbentuk elips.
Catatan: lulus uji kompetensi pada bagian ini berarti juga kompeten untuk penilaian lingkaran perut (AC) pada Tabel 3H.
Potongan aksial (transversal) abdomen pada level lingkar perut (AC).

Catatan: tampak gambaran bagian vena umbilicalis intra abdominal (UV), gaster (St), vertebra (Sp),
aorta abdominalis desendens (Ao) dan vena cava inferior (IVC). Juga tampak adanya gambaran satu
buah costae pada setiap sisi lateralnya
FEMUR LENGTH (FL)
Tentukan letak dan presentasi, susuri vertebra hingg bokong. Tampak VU dan
bonggol femur putar transduser 900.
Cara ukur : diafisis ke diafisis (tulang ke tulang)

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Ultrasound/ScanFL.jpg
KRITERIA KELULUSAN
Pengukuran panjang diafisis Femur (FL): NBL 7/7 = 100

1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar


2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor)
3. Tampak gambaran seluruh diafisis femur.
4. Arah gelombang suara USG tegak lurus terhadap sumbu panjang femur.
5. Caliper diletakan pada setiap tepi diafisis yang telah mengalami
osifikasi.
6. Pengukuran dilakukan terhadap diafisis terpanjang
7. Artefak spur pada bagian akhir diafisis tidak dimasukan ke dalam
pengukuran panjang femur.
Potongan longitudinal femur, tampak cara pengukuran panjang diafisis femur (FL).

Catatan: bagian proksimal dan distal epifisis femur belum mengalami osifikasi dan tidak diikutkan
dalam pengukuran panjang femur (FL). Juga tampak spur pada bagian distal femur, yang tidak
boleh disertakan dalam pengukuran panjang femur (FL).
KRITERIA KELULUSAN
Pemeriksaan Four Chamber View (4-CV): NBL 7/7 = 100

1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.


2. Gambar di perbesar (minimal 60% luas layar monitor).
3. Potongan transversal (aksial) thorax janin.
4. Tidak boleh lebih dari satu buah costae terlihat pada setiap sisi lateral
thorax.
5. Bila memungkinkan, buat gambaran thorax sebundar mungkin
(sirkular).
6. Vertebra tampak dalam potongan melintang.
7. Tampak gambaran four chamber.
Potongan aksial thoraks setinggi level four-chaber view jantung.

Catatan: pada tampilan four-chamber view tampak ventrikel kanan (RV) sebagai rongga paling anterior, dan
atrium kiri (LA) sebagai rongga paling posterior. Ventrikel kiri (LV) dan atrium kanan (RA) juga tampak
terlihat. Lokasi aorta desendens (Ao) dan vertebra (Sp) tampak di bagian posterior. Apeks jantung mengarah
ke kiri dan juga tampak satu buah kosta
PEMERIKSAAN VOLUME AMNION
• LETAKKAN PROBE DALAM
POSISI LONGITUDINAL (petunjuk
arah terletak pada jam 12)
• GERAKAN PROBE UNTUK
MENCARI DAERAH CAIRAN
AMNION TERDALAM.
• UKUR SATU KANTONG
TERDALAM (MVP ATAU SDP),
TEGAK LURUS LANTAI. Nilai
normal 20 – 80 mm
• CANTUMKAN BODY-MARK
KRITERIA KELULUSAN
Pengukuran Maximum Vertical Pocket (MVP): NBL 6/6 = 100

1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.


2. Gambar memenuhi syarat untuk pengukuran
kedalaman kantong amnion.
3. Gambar menampilkan kantong vertikal cairan amnion terdalam.
4. Caliper ditempatkan dari bagian atas hingga dasar MVP.
5. Pada pengukuran MVP tidak boleh ada bagian tubuh janin atau
umbilicus.
6. Pengukuran MVP dilakukan secara tegak lurus terhadap posisi
transduser dan lantai.
Gambar
Gambaran USG pengukuran MVP untuk menentukan volume cairan amnion, diambil satu
kantong terdalam.
Pengukuran MVP dilakukan secara tegak lurus terhadap posisi transduser dan lantai.
PEMERIKSAAN PLASENTA
• LETAKKAN PROBE DI SUPRA
SIMFISIS DENGAN POSISI
LONGITUDINAL (petunjuk probe pada
jam 12).
• PERHATIKAN TEPI BAWAH
PASTIKAN ADA/TIDAK ADA
PLASENTA PRAEVIA
• SELANJUTNYA GERAKKAN PROBE
UNTUK MENILAI LETAK
IMPLANTASI DAN DERAJAT
MATURASI PLASENTA
• CANTUMKAN BODY-MARK
KRITERIA KELULUSAN
Pemeriksaan Plasenta: NBL 4/4 = 100

1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.


2. Potongan longitudinal segmen bawah uterus di atas
os pubis ibu. Posisi transduser harus longitudinal
dan tampilkan letaknya pada body-mark.
3. Tampilkan bagian terendah plasenta dan hubungannya dengan
ostium uteri internum (apakah plasenta praevia atau bukan?).
4. Bila bukan plasenta praevia, lakukan pemeriksaan ke arah kranial
(superior) untuk menentukan implantasi plasenta.
PEMERIKSAAN TRIMESTER 3
• 28 minggu : mulai pemantauan gerak kartu gerak janin
• 30 minggu : kematangan fungsi SSP 🡺KTG
• 30 – 32 minggu : skrining 🡺 anomali yg baru tampak
• 32 – 34 minggu : hemodilusi maksimal
• 34 – 36 minggu : pelvimetri klinis, PJT
• 36 minggu : plasenta praevia, KTG
• Aterm : inpartu 🡺 USG intra-partum
• Postpartum : HPP, akut abdomen (kista) 🡺 USG postpartum
PESAN DIBAWA PULANG
• Skrining pada “window period”🡺 ada anomali yang baru tampak
pada trimester 3
• Do not jump to conclusion 🡺 OMIM (online Mendelian of
Inheritance of the Man)
• Penilaian 3 bidang potong (L, AP, dan T) 🡺 volume
• KENALI STRUKTUR NORMAL → ikuti standar → laporan
USG → bukulog dan portfolio → profisien
• Bila ragu 🡺 rujuk
KEPUSTAKAAN
1. POGI. Buku Acuan USG Obstetri dan Ginekologi Dasar. Kolegium OBGIN, 2013 (Draft).
2. POGI. Penuntun Belajar USG Obstetri dan Ginekologi. Kolegium OBGIN, 2013.
3. Endjun JJ. USG Obstetri dan Ginekologi Dasar. Edisi 1, Cetakan Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,
2009.
4. Endjun JJ. USG Obstetri dan Ginekologi Dasar untuk Dokter. RSPAD-PT. Sagung Seto, Jakarta, 2016.
5. Norton ME, Scoutt LM, Feldstein VA. Callen’s ultrasonography in obstetrics and gynecology, 6th Ed,
Elsevier, 2017.
6. Salomon LJ, Alfirevic Z, Berghella V et al. ISUOG: Panduan praktik untuk melakukan scan rutin
ultrasonografi janin mid-trimester, UOG 2010. Alih bahasa Indonesia, A. Budi Marjono, Azen Salim, 2016.
7. Abuhamad A, Minton KK, Benson CB, Chudleigh T, Crites L, Doubilet PM, Driggers R, Lee W, Mann
KV, Perez JJ, Rose NC, Simpson LL, Tabor A, Benacerraf R. Obstetric and gynecologic ultrasound
curriculum and competency assessment in residency training programs: consensus report. Ultrasound
Obstet Gynecol 2018; 51: 150-155.
8. JJ Endjun. Panduan Praktis Keterampilan USG Obstetri Ginekologi Dasar, Berbasis Kompetensi,
Berstandar Nasional dan Internasional. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, CV Adia, Bandung, 2018.
EVALUASI DAN MATERI BERIKUTNYA
EVALUASI PEMAHAMAN MATERI BERIKUTNYA
• HAMIL 18 – 22 MINGGU • Dasar-dasar, aplikasi
MERUPAKAN PERIODE
SKRINING ANOMALI
klinis, interpretasi dan
MAYOR pembuatan laporan CTG
• PEMAHAMAN ANATOMI serta penilaian profil
NORMAL YANG BAIK biofisik Manning.
MERUPAKAN DASAR
PEMEHAMAN
PEMERIKSAAN USG
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai