HIP
PEDIATRI MARET 2019
DEFINISI
• Abnormal relationship head femur dengan acetabulum
• Gangguan perkembangan sendi panggul yang muncul dengan bentuk yang bermacam –
macam dan pada usia yang bervariasi
• Etiologi tersering : laxity yang berlebihan pada sendi panggul kegagalan
mempertahankan head femur dalam acetabulum
• Subluksasi (displace sebagian)
• Dislokasi (displace total)
• Teratologi dislokasi sendi panggul dislokasi dalam utero, irreducible pada pemeriksaan
neonatal, muncul dengan pseudoacetabulum; muncul dengan kelainan penyerta lain;
dislokasi sejak sebelum lahir
• Late (adolescent) dysplasia stabil secara mekanikal dan tereduksi namun displastik
EPIDEMIOLOGY
• Insiden
• Dislokasi 1.4 : 1000 kelahiran
• Temuan klinis 2.3 : 100 kelahiran
• Abnormalitas Ultrasound : 8 : 100 kelahiran
• Demografik
• Laik - laki : perempuan 1 : 7
Permukaan articular :
• Head femur berartikulasi dengan acetabulum untuk membentuk sendi Hip
• > ½ head femur berbentuk bulat dan di cover oleh kartilago hialin
• Acetabulum – lunate shape – notch & fossa
PERKEMBANGAN NORMAL
SENDI PANGGUL
• Dimulai pada minggu ke-7 masa gestasional
• Seluruh elemen sendi panggul berdiferensiasi secara in situ dari blastema
• Ligamentum teres pada sendi panggul berkembang secara in situ di dalam sendi
• Minggu ke-7 : diferensiasi prekartilago kartilago (pada head femur dan acetabulum)
• Gangguan atau kegagalan pada masa embriogenesis normal major anomaly (defisiensi
fokal femur proksimal)
• Saat lahir : acetabulum neonatus kartilago terbentuk sempurna, dengan thin rim
fibrokartilago (Labrum)
• Kartilago hialin pada acetabulum kartilago triradiate yang terbagi dan interkoneksi
dengan komponen osseus pelvis (2/5 ilium, 2/5 ischii dan 1/5 pubis)
• Permukaan kartilago acetabulum : major growth plate
ASPEK UMUM PERKEMBANGAN
SENDI PANGGUL
• Pada neonatus : seluruh permukaan femur merupakan struktur kartilago membentuk head
femur, trochanteric mayor dan minor
• Pada femur normal : pusat ossifikasi pada head femur (4 s/d 7 bulan kelahiran)
• Dislokasi kongenital pada sendi panggul tidak dapat terjadi sebelum rongga sendi
mengalami pembukaan
• Pembentukan rongga dimulai pada kartilago acetabulum dan head femur
• Jaringan interzone dari ligamentum teres teksturnya menjadi longgar, seiring waktu akan
terjadi reabsorbsi dan hilang dari rongga sendi
ASPEK UMUM PERKEMBANGAN
SENDI PANGGUL
• Pada akhir masa embrionik, rerata embrio terbentuk 3 cm crown-rump (CR) length
• Neck-shaft angle : 130° selama masa perkembangan fetus
• Rerata anteversi femur :
• 10 - 15 minggu : −4°
• 15 - 20 minggu : 5°
• 20 - 24 minggu : 11°
• Pada saat lahir anteversi femoral meningkat menjadi 35°
PERKEMBANGAN NORMAL
SENDI PANGGUL
PERKEMBANGAN NORMAL
SENDI PANGGUL
LIGAMENTS OF HIP JOINT
1. Kapsul fibrous
2. Labrum acetabular
3. Ligament :
- Iliofemoral
- Pubofemoral
- Ischiofemoral
- Ligament pada head femur
- Ligament transversal pada acetabulum
LIGAMEN PADA SENDI PANGGUL
PEMBULUH DARAH DAN SARAF
• Suplai pembuluh darah
• Dislocatable (occasionally)
• Reducible (occasionally)
• Klisic sign
• Decreased abduction
• Galeazzi sign
PEMERIKSAAN FISIK (INFANT)
PEMERIKSAAN FISIK
(WALKING CHILD)
• dislokasi
• Klisic sign
• Menurunnya abduction
• Galeazzi sign
• Limp
• Short leg
• Meningkatnya lordosis (bilateral)
PEMERIKSAAN FISIK (WALKING
CHILD)
• Ultrasound
IMAGING (USG)
• Indikasi
• Primary imaging modality from bblr hingga 4 bulan
• Pemeriksaan fisik positif pada pasien yang memiliki
faktor (Riwayat keluarga atau lahir sungsang)
• Memonitor selama terapi dengan pelvic harness
• Temuan
• Evaluasi untuk acetabular dysplasia dan/atau
adanya dislokasi pada hip
• Mengukur
• Alpha angle (Sudut Garis sepanjang acetabulum dan
illium ) N>60o
• Beta angle (Sudut garis sepanjang labrum dan )N>
55o
• Staging
• Nilai alfa yang kecil indikasi dari dangkalnya
acetabulum
• Kecilnya sudut beta indikasi dari cartilage
acetabulum yang baik
IMAGING
(USG)
IMAGING (USG)
IMAGING (USG)
IMAGING
• Radiograph
• Indikasi : 4-6 bulan (Setelah head femur mulai mengeras), positif pada pemeriksaan fisik, leg
length discrepancy
• AP of pelvis
• Measurements :
• Hip dislocation
• Hilgenreiner’s line
• Perkin’s line
• Shenton’s line
• Delayed ossification of femoral head dislocation
• Hip dysplasia
• Acetabular Index (AI)
• Center – edge angle (CEA) of wiberg
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan indeks acetabuler,
garis horizontal Hilgenreiner, garis vertikal Perkin serta garis arkuata
dari Shenton.
Keterangan:
Garis Hilgenreiner adalah garis horizontal yang melintasi triradiate cartilage
Garis Perkin adalah garis vertikal yang berjalan melalui aspek lateral dari
acetabulum. Tepi acetabulum pada bayi masih merupakan tulang rawan
sehingga tidak terlihat pada foto rontgen.
Indeks Acetabular (Sudut Hilgenreiner) Dibentuk oleh perpotongan antara
garis sepanjang atap acetabulum dengan garis Hilgenreiner.
Garis Shenton adalah garis yang melewati lesser trochanter ke neck femur dan
terhubung dengan garis sepanjang inner margin dari pubis. Garis ini akan
terpotong bila terdapat dislokasi panggul.
IMAGING (RADIOGRAGPH)
IMAGING (RADIOGRAGPH)
IMAGING (RADIOGRAGPH)
IMAGING (ARTHROGRAPHY)
IMAGING (ARTHROGRAPHY)
IMAGING (ARTHROGRAPHY)
SCREENING
• All infants require screeningphysical exam
• successful screening requires repetitive screening until walking age
• ultrasound
• ultrasound screening of all infants occurs in many countries; however, it has not been proven to
be cost-effective
• USA recommendation is to perform ultrasound at 4-6 weeks in patients with
• risk factors
• positive physical findings
• AAP recommends an US study at 6 weeks in patients who are considered high risk (family
history or breech presentation) despite normal exam
• also utilized to follow Pavlik treatment or for equivocal exams
TERAPI
TERAPI DDH BERDASARKAN USIA
Neonate
- Pavlik harness selama 6 minggu
- Indikasi awal : dislokasi sendi panggul dan dapat direduksi oleh pemeriksa (ortolani sign)
- Dilakukan sesaat setelah diagnosis DDH ditegakkan
- Juga direkomendasikan untuk sendi panggul yang terlokasi (located) / subluksasi pada pemeriksaan (barlow sign)
- Indikasi relatif : panggul yang normal pada pemeriksaan fisik namun abnorma USG (dengan USG ulangan pada
minggu ke 6 abnormal)
• Kekurangan :
- Lapangan pandang operasi sempit
- Resiko mencederai arteri medial circumflexa femur
- Tidak dapat melakukan capsuloraphy
• Anterior approach
• Kelebihan :
- Lapang pandang operasi lebih luas
- Dapat melakukan capsuloraphy
• Kekurangan :
- Diseksi lebih luas
PEMILIHAN APPROACH
• Bergantung pada :
• Adanya laxity dari ligamen yang membutuhkan capsuloraphy atau tidak
• Usia pasien
• Kemampuan operator
MEDIAL APPROACH
• Dapat dilakukan pada anak usia sampai usia 3 tahun
• Rekomendasi terbaik (<1 tahun)
• Hasil maksimal (9 bulan)
• Hasil tidak memuaskan (17 bulan)
PROSEDUR MEDIAL APPROACH
• Transeksi iliopsoas
• Insisi kapsul sendi panggul
• Ekspose sendi panggul (keterbalan dan konstriksi capsul medial menghambat reduksi)
• Singkirkan ligamentum teres mempermudah expose dan reduksi head femur
• Observasi hasil dengan radiograph (gunakan marker jika belum ossifikasi)
Variasi Approach
• Transeksi adductor longus & iliopsoas
• Evaluasi dengan arthrogram intraoperatif
TINDAKAN SESUDAH OPEN
REDUCTION
• Spica cast dibawah lutut (6 minggu)
• Fleksi > 90 º & abduksi
• MRI dengan kontras evaluasi vaskularisasi setelah reduksi
Setelah reduksi :
• Spica cast (ekstensi & abduksi panggul dengan semi internal rotasi)
• Cast dibawah lutut dan cast diatas lutut pada sisi sehat (kontralateral)
• Bar pada intrafemoral pada kedua femur mempertahankan abduksi
ANTERIOR APPROACH
• Kofirmasi reduksi : CT, MRI, USG
• Setelah 6 minggu : observasi reduksi dengan anestesi
• Reduksi memuaskan : second cast (Petrie cast)
OPEN REDUCTION DENGAN
FEMORAL SHORTENING
Indikasi :
• Excessive pressure pada femoral head saat reduksi
• Dislokasi panggul pada usia >2 th
• Sebaiknya dilakukan dengan insisi lateral
• Blade plate & simple lateral plate : osteotomy intertrochater dan subtrochanter
• Juga dapat digunakan untuk reduksi anteversi (valgus) posisi varus
OPEN REDUCTION DENGAN
FEMORAL SHORTENING
TERAPI DDH PADA USIA >2
TAHUN
• Pilihan terapi : Osteotomy
• Head femur lebih proksimal
• Otot – otot lebih kontralsi
• Dibutuhkan femoral shortening
• Lokasi dislokasi yang lebih tinggi shortening lebih tinggi
• Older child : Primary acetabular reorienting osteotomy (e.g., a Salter atau Pemberton
procedure)
• Usia 2 – 3 tahun : evaluasi stabilitas saat open reduction
- Coverage acetabular insufficient Pelvic osteotomy
• Indikasi
• Fraktur non union pada neck femur
• Dislokasi panggul kongenital
TERIMAKASIH