Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN DALAM PERKARA

3/SKLN-X/2023

Antara :

Komisi Pemilihan Umum


Selaku Pemohon

Lawan

DPRP dan Gubernur Papua


Selaku Termohon

Yang Mulia Ketua Mahkamah Konstitusi


Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 6
Jakarta Pusat

Dengan Hormat
bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : ACEP LUCKY FAISAL, S.H.,
Kewarganegaraan : Indonesia
Jabatan : Gubernur Papua
Alamat : Jalan Soa Siu Dok II, Jayapura

2. Nama : RAIYATUL RIZKA, S.H.,


Kewarganegaraan : Indonesia
Jabatan : Dewan Perwakilan Rakyat Papua
Alamat : Samratulangi Nomor 2 Jayapura

Bertindak untuk dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan
Gubernur Papua, berdasarkan surat kuasa tertanggal 16 februari 2023 dalam hal
ini memberi kuasa kepada :

AULIA ANANDA, S.H., M.H., Merupakan ADVOKAT pada Kantor


Hukum, AULIA ANANDA, S.H, M.H. berkantor di jalan Silas Papare
Nomor 52 Jaya pura.
Selanjutnya disebut sebagai -----------------------------------------------
TERMOHON

Dalam hal ini memberikan jawaban TERMOHON dalam perkara Nomor


3/SKLN-X/2021

1. Bahwa TERMOHON membantah/menolak/menyangkal dengan tegas seluruh


dalil, alasan dan hal-hal yang dikemukakan oleh PEMOHON di dalam
gugatannya, kecuali yang secara tegas-tegas, dan tertulis dinyatakan/diakui
kebenarannya oleh TERMOHON di dalam jawaban ini.
A. Permohonan Pemohon kabur dan tidak jelas (obscuur libel) karena
Objectum Litis yang tidak jelas Bahwa dalam perbaikan Permohonan, pada
petitum nomor 2 huruf b, Pemohon memohon kepada Majelis Hakim
Mahkamah Konstitusi untuk: Menyatakan Termohon tidak memiliki
kewenangan untuk menerbitkan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus)
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan
Keputusan DPR Papua Nomor 064/DPRP-5/2023 tanggal 27 April 2023.
B. Bahwa dengan demikian, yang menjadi fakta perkara yang disengketakan
(objectum litis) adalah mengenai kewenangan Termohon dalam
menerbitkan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan Keputusan DPR Papua
Nomor 064/DPRP-5/2023 tanggal 27 April 2023.
C. Sementara itu, dalam uraian posita Permohonan dan fakta yang menjadi
pokok persoalan, Pemohon mendalilkan bahwa kewenangan Pemohon telah
diambil alih oleh Termohon dalam menyelenggarakan tahapan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua. Kemudian Pemohon
mendalilkan keberatannya terhadap isi/substansi Pasal 7 Perdasus Nomor 6
Tahun 2011 (vide Permohonan Pemohon Angka IV poin 21 dan 22).
D. Yang menjadi persoalan kemudian adalah ketidakjelasan mengenai yang
apa yang sebenarnya menjadi objectum litis dalam Permohonan Pemohon
tersebut, apakah kewenangan membuat Perdasus Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan Keputusan DPR Papua
Nomor 064/DPRP-5/2023 tanggal 27 April 2023 saja, ataukah isi/substansi
Perdasus Nomor 6 Tahun 2011, ataukah kewenangan Termohon dalam
mengusulkan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai Undang-
Undang Otsus Papua?
E. Bahwa ketidakjelasan ini akan berakibat pada fokus pemeriksaan perkara
ini, apakah akan memeriksa kewenangan Termohon dalam membuat
Perdasus ataukah substansi Perdasus Nomor 6 Tahun 2011 ataukah
memeriksa persoalan kewenangan Termohon dalam mengusulkan bakal
calon Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai Undang-Undang Otsus Papua.
F. Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum karena kewenangan yang
dipersengketakan bukanlah kewenangan yang diberikan oleh Konstitusi
kepada Pemohon.

III. PETITUM

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Termohon mengajukan petitum sebagai


berikut:

A. Dalam Provisi Menolak permohonan provisi Pemohon untuk seluruhnya

B. Dalam Eksepsi

1. Menerima Eksepsi Termohon;

2. Menyatakan bahwa permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

C. Dalam Pokok Perkara

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Termohon memiliki kewenangan untuk menerbitkan Peraturan


Daerah Khusus Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur dan Keputusan DPR Papua Nomor 064/DPRP-5/2012 tanggal 27 April
2012 berdasarkan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

3. Menyatakan kewenangan Termohon melaksanakan tahapan awal berupa


pendaftaran dan verifikasi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk
diserahkan kepada MRP guna mendapat pertimbangan dan persetujuan dan
ditetapkan menjadi calon adalah kewenangan yang sah berdasarkan Undang-
Undang dan aturan perundang-undangan di bawahnya.

Atau, Apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon


putusan yang seadil-adilnya

Hormat Kami,

Termohon / Kuasa Hukum

AULIA ANANDA, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai