Pasal 2 Pasal 3
ANALISIS HARGA
SATUAN PEKERJAAN
2. ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
2.1 UMUM
Pasal 4
(1) AHSP dilakukan untuk menghasilkan Harga Satuan Pekerjaan.
(2) Harga Satuan Pekerjaan merupakan jumlah dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
(3) Dalam hal pekerjaan bersifat lumsum, HSP tidak memperhitungkan biaya tidak langsung.
(4) Biaya langsung disusun melalui analisis biaya langsung berdasarkan analisis HSD dan
penghitungan nilai koefisien.
(5) Analisis biaya langsung memperhitungkan:
a. Lokasi pekerjaan;
b. Jarak dari quarry ke lokasi pekerjaan, basecamp, asphalt mixing plant, batching plant,
dan/atau stone crushing plant;
c. Kondisi jalan ke lokasi pekerjaan;
d. Metode kerja yang mempertimbangkan
keselamatan konstruksi;
e. Rencana detail desain; dan
f. Spesifikasi teknis
(6) Perhitungan Analisis HSD dan nilai koefisien dirinci berdasarkan data desain, asumsi
sesuai kaidah keteknikan yang digunakan dan metode kerja yang berkeselamatan
2.2 BIAYA LANGSUNG DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG
2.2.1 Umum
Pasal 5
(1) Biaya langsung merupakan jumlah dari biaya: a. tenaga kerja; b. bahan; dan
c. peralatan
1. BIAYA
(2) Tenaga kerja terdiri atas Tenaga Kerja Konstruksi dan tenaga kerja
LANGSUNG
nonterampil
(3) Bahan terdiri atas bahan baku, bahan olahan, dan bahan jadi
(4) Peralatan terdiri atas peralatan mekanis dan semimekanis
(5) Tenaga kerja untuk setiap peralatan mekanis paling banyak 2(dua) orang
(6) Dalam hal peralatan mekanis yang digunakan berupa pabrik (plant) dan
peralatan penghamparan, tenaga kerja diperhitungkan sesuai kebutuhan
Pasal 6
(1) Biaya tidak langsung merupakan jumlah dari biaya umum dan
keuntungan
2. BIAYA
(2) Biaya umum termasuk biaya perbaikan dan penanganan dampak dari
TIDAK
LANGSUNG kecelakaan konstruksi
(3) Besaran biaya tidak langsung dihitung sebesar 10 % hingga 15% dari biaya
langsung
2.2.2 Analisis HSD
Pasal 7 Pasal 8
Analisis HSD terdiri atas:
HSD Tenaga Kerja
(1) HSD tenaga kerja diperoleh dari:
a. Ketentuan pemda setempat berupa upah
a. HSD Tenaga Kerja
minimum provinsi atau
b. HSD Bahan upah minimum kabupaten/kota di luar pajak
b. Badan Pusat Statistik; atau
c. HSD Peralatan c. Data hasil survei dan data lainnya yang
dapat dipertanggungjawabkan
(2) HSD tenaga kerja terdiri atas upah pokok dan
tunjangan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan .
(3) HSD tenaga kerja dihitung untuk setiap tenaga
kerja
Pasal 9 (HSD Bahan)
(1) (2)
HSD Bahan terdiri atas: HSD bahan diperoleh dari ketentuan yang terdiri
atas:
a. HSD bahan baku; a. Penetapan oleh kementerian/lembaga atau pemerinta
b. HSD bahan olahan; dan/atau daerah setempat;
c. HSD bahan jadi. b. Data hasil analisis;
c. Data hasil survey; atau
d. Data lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan
(3)
Penyusunan HSD bahan harus dihitung dengan
mengutamakan penggunaan produk dalam negeri,
tingkat komponen dalam negeri, dan produk ramah
lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 10 (HSD Peralatan)
• (4) Perhitungan biaya operasi dipengaruhi oleh Jumlah jam kerja selama 1
(satu) tahun
• (5) Dalam penyusunan HSD peralatan, faktor efisiensi alat yang tertinggi
digunakan untuk memperoleh kapasitas maksimum peralatan
2.2.3 Perhitungan Nilai Koefisien
(3) Nilai Koefisien Tenaga Kerja Konstruksi
(5) Nilai Koefisien Peralatan, dipengaruhi oleh: (7) Pekerjaan Mekanis dan Semimekanis
a. Kapasitas alat Nilai koefisien diperoleh melalui
b. Faktor alat perhitungan analisis produktivitas dan
c. Waktu siklus kerja alat, dan
d. Kondisi lapangan disesuaikan dengan tipe peralatan,
(6) Untuk Pekerjaan Manual karakteristik fisik bahan/material, metode
Nilai koefisien mengikuti ketentuan dalam kerja yang digunakan, dan kondisi lapangan
Peraturan Menteri ini pekerjaan
2.3 KELOMPOK BIDANG AHSP
Pasal 15
(1) Penggunaan AHSP untuk Pekerjaan
Konstruksi harus disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dan jenis infrastruktur yang akan dibangun
1.PERANCANGAN
2.PERENCANAAN PENGADAAN
3.PERSIAPAN PENGADAAN
4.PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA
5.PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pasal 15
(Lanjutan)
ANALISIS BIAYA
PENERAPAN SMKK
3. ANALISIS BIAYA PENERAPAN SMKK
Pasal 18
(1) Analisis Biaya Penerapan (2) Analisis biaya penerapan SMKK dilakukan
SMKK dilakukan untuk berdasarkan:
menghasilkan Biaya a. uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, penetapan
penerapan SMKK yang risiko, dan pengendalian bahaya di dalam RKK;
merupakan biaya tersendiri b. pengendalian terkait lalu lintas di RMLLP (bila ada);
dan bukan bagian dari biaya c. pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di
umum dalam RKPPL (jika ada)
Pasal 18
(Lanjutan)
SISTEM INFORMASI
HPS
Pasal 19
4. SISTEM INFORMASI HPS
KETENTUAN
PERALIHAN
5. KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
PENUTUP
6. PENUTUP
Pasal 21
Harga Perkiraan
Perancang (HPP) atau
Engineer’s Estimate (EE)
Perkiraan Biaya /
Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
setiap mata pembayaran merupakan keluaran (output), yang diperoleh melalui suatu proses perhitungan, masukan data dan
asumsi.
BIAYA LANGSUNG DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG
HSD Bahan:
RpM + RpE(n-1)….RpE(n)
Biaya umum
a. Biaya kantor pusat yang bukan dari biaya g. Biaya periklanan, humas dan promosi;
pengadaan untuk setiap mata pembayaran; h. Biaya pengobatan pegawai pusat dan
b. Biaya upah pegawai kantor lapangan; lapangan;
c. Biaya manajemen (bunga bank, jaminan i. Biaya traveling dan rapat;
bank); j. Biaya asuransi di luar SMKK;
d. Biaya pelatihan (training) di luar SMKK; k. Biaya penyusutan peralatan penunjang;
e. Biaya akuntansi dan auditing; l. Biaya kantor, listrik dan komunikasi;
f. Biaya registrasi dan perijinan lainnya di luar dan/atau
SMKK; m. Biaya lainnya.
HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)
Masukan Data untuk Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Pekerjaan untuk jalan dan jembatan pada umumnya dilaksanakan secara mekanis. Beberapa bagian
pekerjaan yang kuantitasnya relatif sedikit, atau yang sulit dijangkau oleh peralatan berat dilakukan
secara manual menggunakan peralatan sederhana dan tenaga manusia.
Untuk Pekerjaan Konstruksi pada umumnya memerlukan base camp untuk:
❑ menyimpan bahan
❑ memproduksi campuran bahan dengan aspal atau dengan semen, dan
❑ kantor lapangan
Lokasi Pekerjaan adalah sepanjang jalan, termasuk pekerjaan jembatan. Bila pekerjaan hanya
jembatan saja, base camp dapat diusahakan yang berdekatan dengan lokasi jembatan yang akan
dibangun. Hampir semua pekerjaan dilakukan menggunakan alat berat (secara mekanis) dan
sebagian kecil secara manual.
Harga satuan Dasar (HSD)
Asumsi dapat meliputi antara lain, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
b. Lokasi pekerjaan (untuk jalan adalah sepanjang jalan, L dengan satuan km).
c. Kondisi jalan dari quarry ke base camp atau lokasi pekerjaan (baik, sedang, rusak).
d. Kondisi jalan dari base camp ke lokasi pekerjaan (baik, sedang, rusak).
e. Jarak rata-rata dari base camp ke lokasi pekerjaan, L1 (km) (untuk pekerjaan jalan, lihat contoh lembar Informasi).
f. Jarak dari lokasi ke tempat pembuangan bahan untuk pekerjaan galian dan timbunan, L2 (km).
g. Jarak dari stock pile ke cold bin (untuk pekerjaan campuran beraspal) atau ke batch plant untuk pekerjaan campuran beton
semen, L3 (km).
Pekerjaan Mekanis
Data dan Asumsi
Asumsi dapat meliputi antara lain, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
i. Jenis Bahan
j. Faktor bahan meliputi faktor konversi volume bahan (Fk), berat isi (padat, BiP, atau lepas BiL) dalam satuan ton/m³, dan berat
jenis bahan (BJ).
k. Faktor konversi galian (Fv) untuk pekerjaan galian dengan rasio lengan terhadap kedalaman tertentu dan kondisi digging dan
dumping tertentu. Makin tinggi rasionya makin besar Fv.
l. Informasi bahan (bahan baku, bahan olahan, bahan jadi) diterima di base camp atau lokasi pekerjaan.
m. Tebal padat, t (tanah timbunan, agregat, campuran berbasis semen atau aspal).
Asumsi dapat meliputi antara lain, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
tenaga kerja Untuk pekerjaan manual umumnya menggunakan bahan jadi (siap
terampil dan non rakit atau siap pasang).
terampil
Komponen Utama
HS pekerjaan alat manual
manual
Kualitas
bahan
Kepala Tukang
Tukang
Lokasi
Namun, untuk pekerjaan tertentu asal
dibutuhkan juga tenaga kerja non terampil Bahan
berupa pekerja
komponen proses
Analisis HSD peralatan atau
harga sewa alat per jam
Perhitungan biaya operasi dipengaruhi oleh jumlah jam kerja selama 1 (satu) tahun.
Dalam penyusunan HSD peralatan, faktor efisiensi alat yang tertinggi digunakan
untuk memperoleh kapasitas maksimum peralatan.
Masukan Data untuk HSD Peralatan
jenis material/bahan
yang dikerjakan
Masukan Data untuk HSD Peralatan
Masukan Data untuk HSD Peralatan (Manual)
AHSP
menggunakan
peralatan • AHSP Bidang Sumber Daya Air
manual dapat • Bidang Cipta Karya dan Perumahan
mengikuti
Pedoman
B
Contoh AHSP Bidang Umum
Jenis Pekerjaan : Mobilisasi
B
Contoh AHSP Bidang Umum
Jenis Pekerjaan : Pengeboran, Termasuk SPT dan Laporan
Contoh AHSP Bidang Umum
Jenis Pekerjaan : Sondir, termasuk Laporan
LAMPIRAN III. BM
PERATURAN MENTERI PUPR NO. 01 TAHUN 2022
Spesifikasi Umum
Spesifikasi Umum pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan tahun 2018¹ Revisi 2 yang berlaku di
Direktorat Jenderal Bina Marga terdiri atas 10 divisi.
Dokumen ini merupakan bagian dari dokumen kontrak pekerjaan, digunakan sebagai ketentuan teknis
untuk mencapai suatu produk pekerjaan mulai dari proses:
Pengukuran
Metode Pengendalian
Persiapan Bahan Peralatan dan
Pelaksanaan Mutu
Pembayaran
Catatan: ¹ Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan dan Jembatan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga setiap edisi
mungkin ada perubahan. Analisis harga satuan dapat menyesuaikan dengan spesifikasi dan metode pelaksanaan yang digunakan.
Spesifikasi Khusus
Dalam Lampiran III BM Permen Nomor 1 Tahun 2022 Sesuai dengan Spesifikasi Khusus SKh-1.1.22
Perubahan Jumlah Seksi Spesifikasi Umum Bina Marga (2022)
HSD
HSD Bahan
Tenaga
Kerja
HSD
Peralatan
Atau,
(Lanjutan)
ANALISIS HSD
HSD Peralatan meliputiPERALATAN
biaya pasti per jam dan biaya operasi per jam.
Langkah perhitungan HSD peralatan adalah sebagai berikut:
a) Langkah menghitung biaya pasti per jam:
1) Hitung nilai sisa alat;
2) Hitung faktor angsuran modal;
3) Hitung biaya pengembalian modal;
4) Hitung biaya asuransi;
5) Hitung biaya pasti.
Koefisien HSD
Biaya Langsung Bahan Bahan
Koefisien HSD
Peralatan Peralatan
Biaya Umum
(Overhead)
Biaya Tidak
Langsung Keuntungan
(Profit)
Kuantitas Pekerjaan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) besarnya adalah 10% dari harga total
seluruh mata pembayaran.