Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari
rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani
dēmokratía "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata dêmos "rakyat" dan (Kratos) "kekuasaan".

Demokrasi Dalam Terang Kristen

Apabila kita berbicara mengenai demokrasi, maka kita tidak dapat memisahkannya dengan negara.
Dalam kisah penciptaannya, negara memang tidak disebut. Walaupun demikian, Allah menciptakan
manusia sebagai individu sekaligus mahluk sosial. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, munculah
fenomena yang lain. Di dalam kejadian 11 kita membaca tentang kelahiran bangsa-bangsa. Kisah ini
segera diikuti oleh kejadian 12 mengenai pemilihan Abraham. Di bagian ini dikatakan bahwa Allah
akan membentuk sebuah bangsa yang besar, bangsa pilihan Allah sendiri. Tetapi, Israel kemudian
tidak disebut sebagai “bangsa”, tetapi sebagai “umat”. “Umat” menekankan kesamaan kedudukan
antara manusia, yang satu tidak menguasai yang lain sebab semuanya diikat oleh ketaatan kepada
Allah saja. Dengan demikian, para ahli perjanjian lama menyimpulkan bahwa “umat” adalah sebuah
masyarakat teokratis yang demokratis.

Dari uraian mengenai bangsa Israel, kita mengetahui bahwa pada awalnya pemerintahan teokratis
yang dipimpin Allah mengandung gaya demokrasi. Kuncinya adalah di dalam sistem pemerintahan
tersebut terdapat kesamaan kedudukan antar-manusia dan tidak ada yang saling menguasai. Inilah
prinsip demokrasi. Inilah juga yang menjadi prinsip kristiani. Selama berabad-abad para politikus,
filsuf, dan rohaniawan setuju bahwa kekristenan ibarat ibu yang melahirkan sistem demokrasi.
Kekristenan memberi dasar konsep imago Dei dalam diri setiap manusia. Demokrasi mengaturnya
dan mengakui persamaannya pada diri setiap manusia.

Gregory Vlastos menjelaskan bahwa ada hubungan iman Kristen dan demokrasi. Dalam iman Kristen,
demokrasi memiliki makna ketika kasih menjadi motivasi dan keadilan menjadi tujuan.

Tradisi Kristen menekankan bahwa setiap manusia memiliki martabat untuk menjadi seorang pelaku
moral yang bebas. Kebebasan itu diungkapakan dalam bentuk keputusan dan tindakan pribadi yang
memungkinkan kehidupan bersama dapat berlangsung. Di samping itu juga manusia memiliki
martabat sebagai seorang pekerja (pelayan) yang memungkinkan kehidupan bersama menjadi nyata.
Menurut iman Kristen, kasih dapat dinyatakan bila setiap orang memberikan dirinya bagi pelayanan
dalam masyarakat.

Berdasarkan hal di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap orang Kristen wajib berperan aktif
dalam kehidupan demokrasi. Hal ini dapat diwujudkan antara lain dengan turut berpartisipasi aktif
dalam pemilu, menjadi anggota partai politik, turut serta aktif dalam pengambilan keputusan yang
mengatur kehidupan bersama, dan bentuk-bentuk kegiatan politik lainnya.

Memang, haruslah diakui bahwa dalam pengambilan keputusan yang mengatur kehidupan bersama.
Iman Kristen menegaskan bahwa semua kuasa berasal dan hanya milik Allah. Kuasa adalah
pemberian Allah yang harus dipertanggungjawabkan dalam pelayanan masyarakat. Oleh karena itu,
setiap orang Kristen yang terlibat dalam berbagai kegiatan politik wajib menyuarakan suara
kenabian. Suara kenabian itu didasarkan pada nilai-nilai universal, yaitu: menegakkan keadilan,
menyatakan kebenaran, menghormati kebebasan yang bertanggung jawab, memperjuangkan
kesetaraan, dan mempraktikkan kasih terhadap semua orang.

Kelemahan yang selama ini terjadi adalah orang Kristen cenderung menghidari keterlibatan dalam
aktivitas yang “berbau” politik. Politik hanya dianggap sebagai urusan orang-orang tertentu saja,
yang terlibat di partai politik (anggota DPR/DPRD ), atau pemerintah. Warga gereja lainnya merasa
sudah cukup kalau menjadi “penonton” saja. Padahal, sadar atau tidak, di dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara semua warga negara akan menanggung dampak dari setiap keputusan
politik yang ditetapkan. Dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik, orang Kristen turut
menata kehidupan bersama, sekaligus merupakan upaya kita untuk mewujudkan nilai-nilai
demokrasi yang sesuai dengan iman Kristen.

Kesimpulan

Demokrasi merupakan sistem kekuasaan yang semakin popular di era modern ini. Demokrasi adalah
sistem kedaulatan rakyat, di mana rakyat yang memegang kedaulatan tertinggi untuk mengatur dan
menentukan jalannya kehidupan bernegara. Dalam sejarah politik Indonesia, demokrasi sudah
diterapkan sejak kemerdekaan, dan pada kenyataannya adalah merupakan sistem yang didukung
oleh umat Kristen. Umat Kristen bahkan berpartisipasi aktif untuk mendorong dan memajukan
demokrasi. Namun demikian diperlukan suatu kajian sejauh mana seharusnya umat Kristen terlibat
dalam demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai