Anda di halaman 1dari 181

PENGARUH PROSES PRODUKSI DAN PEMILIHAN

BAHAN BAKU TERHADAP PENINGKATAN


KUALITAS PRODUK
(Studi Kasus pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung)
THE EFFECT OF PRODUCTION PROCESS AND RAW MATERIAL
SELECTION ON IMPROVING PRODUCT QUALITY
(Case Study at the GS Dabeda Bandung Silk Tofu Factory)

Oleh :

Mulia Dwi Khoirun Nissa

41152010190177

SKRIPSI
Untuk memenuhi syarat penyusunan skripsi
guna memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

2023
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di Universitas Langlangbuana
maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasi orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan
peraturan yang berlaku diperguruan tinggi ini.

Bandung, 25 September 2023

Mulia Dwi Khoirun Nissa

i
PENGARUH PROSES PRODUKSI DAN PEMILIHAN
BAHAN BAKU TERHADAP PENINGKATAN
KUALITAS PRODUK
(Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung)

Oleh:
Mulia Dwi Khoirun Nissa
41152010190177

SKRIPSI

Untuk memenuhi syarat


guna memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen
ini telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal
seperti tertera di bawah ini

Bandung, 29 September 2023

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Inne Satyawisudarini, S.E.,M.M Dedi Junaedi, S.E., M.M

Mengetahui,

Dekan, Ketua Prodi Manajemen,

Dr. Gun Gunawan Rachman, S.E.,M.M.,AK.,CA Inne Satyawisudarini, S.E.,M.M

ii
BERITA ACARA
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
SIDANG DRAFT SKRIPSI

Judul : Pengaruh Proses Produksi Dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap

Peningkatan Kualitas Produk (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda

Bandung)

Disusun oleh mahasiswa :

Nama : Mulia Dwi Khoirun Nissa

NPM : 41152010190177

Telah dilakukan perbaikan sesuai hasil saran/revisi yang diberikan pada saat sidang

usulan penelitian yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 September 2023.

Menyetujui,

Nama Tanda Tanggal


Tangan

1 Inne Satyawisudarini S.E,. M.M


04 Oktober 2023
Pembimbing I

2 Dedi Junaedi, S.E., M.M


04 Oktober 2023
Pembimbing II
H. Dudi Haryadi, S.E., S.T., M.M
3

04 Oktober 2023
Penelaah/ Penguji

4 Sriwardani, S.E., M.M


04 Oktober 2023
Penelaah/ Penguji

iii
MATRIK PERBAIKAN DRAFT SKRIPSI

NPM : 41152010190177
NAMA : Mulia Dwi Khoirun Nissa
Konsentrasi : Manajemen Operasional
Naskah Proposal/ Draft Skripsi sudah diperbaiki sesuai dengan acara persidangan yang dilaksanakan Pada tanggal : Jumat 29
September 2023

Dengan Judul: Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Studi Kasus
Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung)

Dosen Penelaah / Penguji : H. Dudi Haryadi, S.E., S.T., M.M


Saran Hal Hasil Perbaikan Hal Paraf
No
Perbaikan Perbaikan
1 Perbaikan kalimat pada maksud dan tujuan penelitian, 13-14 Sudah di perbaiki 13

2 Justify pada kerangka pemikiran 46 46

3 47 Sudah di perbaiki 47
Penambahan kalimat pada paradigma penelitian

4 53, 60, 62, Sudah di perbaiki 59, 61, 64, 67


Perbaikan kalimat yang menggantung
65

iv
MATRIK PERBAIKAN DRAFT SKRIPSI

NPM : 41152010190177
NAMA : Mulia Dwi Khoirun Nissa
Konsentrasi : Manajemen Operasional
Naskah Proposal/ Draft Skripsi sudah diperbaiki sesuai dengan acara persidangan yang dilaksanakan Pada tanggal : Jumat, 29
September 2023

Dengan Judul: Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Studi Kasus
Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung)

Dosen Penelaah / Penguji : Sriwardani, S.E., M.M


Saran Perbaikan Hal Hasil Hal Paraf
No
Perbaikan Perbaikan
1 Perbaikan kalimat pada kata pengantar, Daftar Isi v-ix Sudah di ix-xiii
perbaiki

2 31-32, 51, Sudah di 32-33, 52, 61-


Perbaikan kalimat yang menggantung
60-65, 73- perbaiki 67, 73-75
75
3 39-42, 52- Sudah di 39-42, 52-58,
Perbaikan Margin pada Tabel Penelitian terdahulu, operasional
57, 94, 103, perbaiki 92, 100, 109-
variabel dan Rekapitulasi Tiap Variabel 114, 117- 110, 112
118

v
ABSTRAK

Skripsi ini disusun oleh Mulia Dwi Khoirun Nissa NPM 41152010190177 dengan
judul“Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap Peningkatan
Kualitas Produk (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung)”.
Skripsi ini dibimbing oleh Ibu Inne Satyawisudarini, S.E., M.M selaku pembimbing
satu dan Bapak Dedi Junaedi, S.E.,M.M selaku pembimbing dua.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peningkatan kualitas


produk sebagai dampak dari proses produksi dan pemilihan bahan baku pada Pabrik
Tahu Sutra Gs Dabeda Bandung

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah


analisis deskriptif dan verifikatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
studi keperpustakaan dan menyebar kuesioner dengan jumlah responden 110 orang.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).

Hasil penelitian ini menunjukan proses produksi pada Pabrik Tahu Sutra Gs Dabeda
Bandung kategori cukup baik dan Pemilihan bahan baku pada Pabrik Tahu Sutra
Gs Dabeda Bandung berada pada kategori baik, dan peningkatan kualitas produk
berada pada kategori cukup baik. Hasil Uji-T menunjukan bahwa proses produksi
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk, pemilihan bahan baku
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk. Uji-F menunjukkan bahwa
proses produksi dan pemilihan bahan baku berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas produk.

Untuk mencapai peningkatan kualitas produk yang ditargetkan Pabrik Tahu Sutra
Gs Dabeda Bandung hendaknya untuk meningkatkan proses produksi dan
pemilihan bahan baku secara simultan. Sebab kedua variabel tersebut memegang
peran penting untuk mencapai peningkatan kualitas produk yang ditargetkan.

Kata kunci : Proses Produksi, Pemilihan Bahan Baku, dan Peningkatan Kualitas
Produk.

vi
ABSTRACT

This thesis was prepared by Mulia Dwi Khoirun Nissa NPM 41152010190177 with
the title "The Influence of the Production Process and Raw Material Selection on
Improving Product Quality (Case Study at the GS Dabeda Bandung Silk Tofu
Factory)". This thesis was supervised by Mrs. Inne Satyawisudarini, S.E., M.M as
the first supervisor and Mr. Dedi Junaedi, S.E., M.M as the second supervisor.

The purpose of this research is to determine the magnitude of the increase in


product quality as a result of the production process and selection of raw materials
at the Gs Dabeda Silk Tofu Factory, Bandung.

This study uses a quantitative approach. The method used is descriptive and
verification analysis. The data collection technique used was library study and
distributing questionnaires to a total of 110 respondents. The analysis method used
is path analysis.

The results of this research show that the production process at the Gs Dabeda
Bandung Silk Tofu Factory is in the quite good category and the selection of raw
materials at the Gs Dabeda Bandung Silk Tofu Factory is in the good category, and
the improvement in product quality is in the quite good category. The T-test results
show that the production process has an effect on improving product quality, the
selection of raw materials has an effect on improving product quality. The F-test
shows that the production process and selection of raw materials have an effect on
improving product quality.

To achieve the targeted increase in product quality, the Gs Dabeda Bandung Silk
Tofu Factory should improve the production process and raw material selection
simultaneously. Because these two variables play an important role in achieving
targeted product quality improvements.

Keywords: Production Process, Raw Material Selection, and Product Quality


Improvement.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji serta Syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya yang

diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap

Peningkatan Kualitas Produk (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda

Bandung)”. Penyusunan skripsi diselesaikan sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Langlangbuana.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak

kendala, juga masih jauh pada kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan baik

secara teori maupun secara praktek. Namun berkat bantuan, bimbingan dan kerja

sama dari berbagai pihak juga dengan berkat dari Allah SWT, kendala-kendala yang

dihadapi tersebut dapat teratasi. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada Ibu Inne Satyawisudarini, S.E., M.M selaku pembimbing satu sekaligus

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Langlangbuana dan Bapak Dedi Junaedi, S.E., M.M selaku pembimbing dua, yang

memberikan bimbingan, motivasi arahan juga saran-saran yang berharga kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini.

viii
Dalam penelitian skripsi ini penulis mendapatkan berbagai dukungan, doa,

bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Dr. H. AR. Harry Anwar, S.H., M.H., selaku Rektor Universitas Langlangbuana.

2. Dr. Gun Gunawan Rachman, S.E., M.M., A.K., CA sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana.

3. R. Ella Sulastri, S.E.,M.Si.,M.FP selaku Wakil Dekan 1 Prodi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana

4. Sriwardani, S.E.,M.M selaku Wakil Dekan 2 Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana

5. Puti Harissa, S.E.,M.M selaku Wakil Dekan 3 Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana

6. Dudi Hendaryan, S.E., M.M selaku Sekretaris Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana

7. Dian Wahyuningsih, S.E.,M.Si sebagai wali dosen kelas manajemen A5 selama

belajar di Universitas Langlangbuana

8. Seluruh dosen juga staff Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Langlangbuana atas ilmu bermanfaat yang diberikan dan

pengalaman berharga bagi penulis selama sama perkuliahan.

ix
Adapun penulis memperoleh dukungan dan doa dari pihak keluarga dan

kerabat. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Orang tua dan kakak saya yang selalu memberikan doa dan dukungan baik

secara moril maupun materil yang memotivasi penulis dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi.

2. Saya ingin berterimakasih kepada diri saya sendiri yang merupakan bagian

kebahagiaan tersendiri karena telah mampu berusaha keras dan berjuang sejauh

ini, terimakasih telah percaya pada diri sendiri bahwa saya bisa melalui semua

ini, terimakasih karena tidak pernah berhenti mencintai dan menjadi diri sendiri,

terimakasih sudah mampu mengendalikan diri dari berbagai tekanan diluar

keadaan dan tetap memutuskan untuk tidak pernah menyerah sesulit apapun

proses penyusunan skripsi ini dengan menyelesaikan sebaik dan semaksimal

mungkin ini merupakan pencapaian yang patut dibanggakan untuk diri sendiri.

3. Terimaksih kepada teman dekat saya Fitria Melyana, Tarisa Nurfitriani, Santi

Febrianti sudah menemani, memotivasi serta mendoakan kelancaran dalam

pembuatan skripsi ini.

4. Terimakasih kepada orang yang spesial sudah memberikan dukungan, motivasi,

dan telah mendoakan kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.

5. Kawan seperjuangan dikampus kelas A5 Manajemen yang sudah memotivasi

serta terlibat dalam skripsi ini dan seluruh teman-teman terbaik salama

dikampus, diluar kampus dan ditempat lain yang tidak bisa disebutkan satu

persatu atas waktu, pengalaman, pemahaman, serta dukungan semangat dalam

x
bentuk kebersamaan semoga keluarga besar A5 Manajemen 2019 sukses serta

dilancarkan segala urusan yang akan dihadapi dalam proses kehidupan.

6. Seluruh teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Angkatan 2019 yang memberikan

warna pada cerita dalam melukis kenangan yang berharga selama masa

perkuliahan sukses semua untuk kedepannya.

7. Terimakasih kepada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung telah mengizinkan

dan memberikan informasi untuk proses pembuatan skripsi ini.

8. Dan terakhir terimakasih kepada semua pihak yang terlibat untuk membantu

dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Dengan segala usaha dan keterbatasan yang ada, penulis telah berusaha

meminimalisir kesalahan yang mungkin ada dalam penulisan skripsi ini. Akhir kata

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca umunya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 25 September 2023

Penulis

Mulia Dwi Khoirun Nissa

xi
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. vi
ABSTRACT............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 13
1.3. Maksud dan Tujuan .............................................................. 13
1.4. Kegunaan Penelitian............................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU,
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS................................... 15
2.1. Tinjauan Pustaka .................................................................. 15
2.1.1. Definisi manajemen ................................................... 15
2.1.2. Konsep Manajemen Operasional ............................... 16
2.1.3. Proses Produksi.......................................................... 24
2.1.4. Bahan Baku................................................................ 29
2.1.5. Kualitas Produk ......................................................... 33
2.2. Penelitian Terdahulu ............................................................. 38
2.3. Kerangka Pemikiran ............................................................. 42
2.3.1. Pengaruh Proses Produksi Terhadap Peningkatan
Kualitas Produk. .................................................... 42
2.3.2. Pengaruh Pemilihan Bahan Baku Terhadap
Peningkatan Kualitas Produk. ............................... 44
2.3.3. Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku
Terhadap Kualitas Produk ..................................... 45
2.3.4. Hubungan Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku
............................................................................... 46
2.4. Paradigma Penelitian ............................................................ 47
2.5. Hipotesis............................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 49
3.1. Desain Penelitian .................................................................. 49
3.2. Operasional Variabel ............................................................ 51
3.3. Sumber dan Cara Pengumpulan Data .................................. 59
3.3.1. Sumber Data .............................................................. 59
3.3.2. Cara Pengumpulan Data ............................................ 60
3.4. Teknik Penentuan Data ........................................................ 62
3.4.1. Populasi ..................................................................... 62
3.4.2. Sampel ....................................................................... 62
3.5. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 64
3.5.1. Uji Validitas ............................................................... 64
3.5.2. Uji Reabilitas ............................................................. 65

xii
3.6. Teknik Analisis Data ............................................................ 66
3.6.1. Analisis Deskriptif ..................................................... 67
3.6.2. Analisis Verifikatif ..................................................... 70
3.6.3. Method Succesive Interval (MSI) .............................. 71
3.6.4 Analisis Jalur (Path Analysis).................................... 72
3.6.5 Uji Hipotesis .............................................................. 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 80
4.1 Hasil Penelitian .................................................................... 80
4.1.1. Gambaran Umum Unit Analisis ................................. 80
4.1.2 Profil Responden ....................................................... 81
4.1.3 Hasil Penelitian ........................................................... 83
4.2.2 Pembahasan Hasil Verifikatif .................................... 123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 126
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 129
LAMPIRAN ............................................................................................ 131

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Konsumsi Tahu perkapita perbulan .................................................... 6


Gambar 2. 1 Paradigma Penelitian.........................................................................47
Gambar 3. 1 Garis Kontinum ................................................................................70
Gambar 3. 2 Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................... 73
Gambar 4. 1 Produk Tahu GS Dabeda...................................................................80
Gambar 4. 2 Garis Kontinum Proses Produksi ..................................................... 94
Gambar 4. 3 Garis Kontinum Pemilihan Bahan Baku ........................................ 102
Gambar 4. 4 Garis Kontinum Peningkatan Kualitas Produk ...............................112
Gambar 4. 5 Struktur Diagram Jalur Secara Keseluruhan ...................................116

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Pra-Survey Proses Produksi ........................................................ 10


Tabel 1. 2 Hasil Pra-Survey Pemilihan Bahan Baku..............................................11
Tabel 1. 3 Hasil Pra-Survey Peningkatan Kualitas Produk ................................... 12
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu...............................................................................39
Tabel 3. 1 Operasional Variabel..............................................................................52
Tabel 3. 2 Skala Likert .......................................................................................... 62
Tabel 3. 3 Skala Likert .......................................................................................... 68
Tabel 3. 4 Batasan Pengelompokan Tanggapan Karyawan ................................... 69
Tabel 3. 5 Indeks Korelasi (r) ................................................................................ 74
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Gender......................................81
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 82
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan jenjang Pendidikan ................. 83
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Proses Produksi ...................................................... 84
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Pemilihan Bahan Baku........................................... 84
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Peningkatan Kualitas Produk ................................. 85
Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 85
Tabel 4. 8 Kategori Skala ...................................................................................... 87
Tabel 4. 9 Tanggapan Responden Pernyataan Kesatu Tentang Proses Produksi .. 88
Tabel 4. 10 Tanggapan Responden Pernyataan Kedua Tentang Proses Produksi . 88
Tabel 4. 11 Tanggapan Responden Pernyataan Ketiga Tentang Proses Produksi . 89
Tabel 4. 12 Tanggapan Responden Pernyataan Keempat Tentang Proses
Produksi.............................................................................................. 90
Tabel 4. 13 Tanggapan Responden Pernyataan Kelima Tentang Proses Produksi 90
Tabel 4. 14 Tanggapan Responden Pernyataan Keenam Tentang Proses
Produksi.............................................................................................. 91
Tabel 4. 15 Tanggapan Responden Pernyataan Ketujuh Tentang Proses Produksi92
Tabel 4. 16 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Proses Produksi ......... 93
Tabel 4. 17 Kategori Skala Proses Produksi ......................................................... 94
Tabel 4. 18 Tanggapan Responden Pernyataan Kesatu Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 95
Tabel 4. 19 Tanggapan Responden Pernyataan Kedua Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 95
Tabel 4. 20 Tanggapan Responden Pernyataan Ketiga Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 96
Tabel 4. 21 Tanggapan Responden Pernyataan Keempat Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 97
Tabel 4. 22 Tanggapan Responden Pernyataan Kelima Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 98
Tabel 4. 23 Tanggapan Responden Pernyataan Keenam Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 98
Tabel 4. 24 Tanggapan Responden Pernyataan Ketujuh Tentang Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................... 99

xv
Tabel 4. 25 Tanggapan Responden Pernyataan Kedelapan Tentang Pemilihan
Bahan Baku ...................................................................................... 100
Tabel 4. 26 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Bahan
Baku ................................................................................................. 101
Tabel 4. 27 Kategori Skala Pemilihan Bahan Baku ............................................ 102
Tabel 4. 28 Tanggapan Responden Pernyataan Kesatu Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 103
Tabel 4. 29 Tanggapan Responden Pernyataan Kedua Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 104
Tabel 4. 30 Tanggapan Responden Pernyataan Ketiga Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 104
Tabel 4. 31 Tanggapan Responden Pernyataan Keempat Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 105
Tabel 4. 32 Tanggapan Responden Pernyataan Kelima Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 106
Tabel 4. 33 Tanggapan Responden Pernyataan Keenam Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 106
Tabel 4. 34 Tanggapan Responden Pernyataan Ketujuh Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 107
Tabel 4. 35 Tanggapan Responden Pernyataan Kedelapan Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 108
Tabel 4. 36 Tanggapan Responden Pernyataan Kesembilan Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 109
Tabel 4. 37 Tanggapan Responden Pernyataan Kesepuluh Tentang Peningkatan
Kualitas Produk ................................................................................ 109
Tabel 4. 38 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Peningkatan Kualitas
Produk ...............................................................................................110
Tabel 4. 39 Kategori Skala Peningkatan Kualitas Produk ...................................112
Tabel 4. 40 Interpretasi Koefisien Korelasi ..........................................................113
Tabel 4. 41 Correlations .......................................................................................113
Tabel 4. 42 Koefisien Determinasi .......................................................................114
Tabel 4. 43 Koefisien Jalur...................................................................................115
Tabel 4. 44 Uji Hipotesis secara Simultan ...........................................................117
Tabel 4. 45 Uji Hipotesis secara Parsial ...............................................................118

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Pra Survey ....................................................................... 131


Lampiran 2 Pra-Survey ....................................................................................... 132
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian......................................................................... 135
Lampiran 4 Tabulasi Data ................................................................................... 138
Lampiran 5 Data Ordinal menjadi Data Interval................................................. 149
Lampiran 6 Validitas ........................................................................................... 157
Lampiran 7 Reliabilitas ....................................................................................... 160
Lampiran 8 Koefisien Korelasi ........................................................................... 161

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri adalah salah satu usaha atau kegiatan yang mengubah bahan mentah

atau barang mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki

nilai tambah untuk menghasilkan keuntungan. Di Indonesia terdapat 3 kegiatan

usaha industri yang meliputi : Industri Kecil, Industri Menengah, dan Industri

Besar.

Peraturan Kementrian Perindustrian No.64 tahun 2016 (Kemenperin, 2018)

mendefinisikan Industri Kecil sebagai industri dengan jumlah karyawan maksimal

19 orang dan nilai investasi kurang dari 1 milyar rupiah, tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha. Di sisi lain, Industri Menengah adalah industri dengan

jumlah karyawan minimal 20 orang dan nilai investasi minimal 1 milyar rupiah.

Dan Industri Besar merupakan industri yang mempekerjakan paling sedikit 20

orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling banyak 15 milyar rupiah.

Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara

kolektif dalam bentuk pemeliharaan saham, tenaga kerja harus memiliki

keterampilan khusus, dan pemimpin perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan

kelayakan (fit and profer test).

Seiring perkembangan industri, setiap bisnis melihat lebih banyak pesaing.

Setiap industri harus memiliki daya saing yang lebih besar untuk bertahan dan

bersaing di tengah arus globalisasi yang terjadi di dunia industri dan jasa. Produsen

1
2

harus memahami produk (barang dan jasa) yang dapat memenuhi dan memuaskan

kebutuhan konsumen agar industri tetap kompetitif di pasar global.

Industri selalu berusaha untuk dapat bertahan dan mengembangkan

bisnisnya maka tujuan industri pada umumnya adalah menghasilkan laba

semaksimal mungkin. Salah satu tujuan sebuah industri adalah menghasilkan

kualitas produk yang baik, hal ini disebabkan kelangsungan hidup suatu industri

ditentukan baik atau tidaknya produk yang dihasilkan. Faktor yang penting dalam

menghasilkan kualitas produk yang baik adalah bahan baku dan proses produksi,

oleh karena itu dalam proses produksi terdapat pemilihan bahan baku yang harus

dilakukan jika sebuah industri ingin mengontrol bahan baku, meningkatkan

kualitas, dan tetap bersaing dengan industri lainnya.

Pada industri, pemilihan bahan baku merupakan bagian penting yang sangat

diperlukan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku sangatlah penting bagi

industri karena keberhasilan tersebut tergantung dari upaya untuk mencari dan

memilih bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi dengan teliti.

Oleh karena itu, adanya bahan baku yang berkualitas baik dan terhindar dari cacat

akan memberikan kualitas produk yang baik pula untuk mendapatkan hasil yang

memuaskan dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, perlu adanya

peningkatan kualitas produk sehingga diperoleh suatu produk yang sesuai dengan

standar kualitas yang diharapkan.

Beberapa industri di Indonesia, terdapat industri yang dimana kualitas

produk sangat tergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan. Jika bahan

baku yang digunakan untuk produksi tersebut baik dan melalui proses produksi
3

yang baik akan memperoleh kualitas produk yang baik pula, maka pastikan sebelum

melakukan proses produksi dengan pasti memilah dan memilih bahan baku yang

dipergunakan dalam proses produksinya adalah bahan baku yang mempunyai

kualitas tinggi.

Proses menciptakan produk yang berkualitas tinggi tidak terlepas dari

adanya proses produksi yang baik dan tepat. Berdasarkan penelitian dari proses

produksi yang dapat berjalan dengan baik dan lancar merupakan suatu hal yang

diharapkan seluruh industri karena baik dan buruknya pelaksanaan proses produksi

akan mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan. Beberapa industri yang

bergantung pada pemilihan bahan bakunya terkadang terdapat pula industri yang

kualitas produksinya tidak terlalu dipengaruhi oleh kualitas produknya. Industri

tersebut meskipun telah menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, namun bila

tidak disertai dengan proses produksi yang baik dan benar, maka akan diperoleh

kualitas yang rendah. Sebaliknya meskipun bahan baku yang digunakan tersebut

berkualitas sedang namun bila didukung dengan proses produksi yang baik, maka

akan diperoleh kualitas produk yang baik pula.

Setiap usaha dalam persaingan yang tinggi selalu menjadi kompetisi, pelaku

bisnis harus memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk. Perhatian pada

kualitas produk memberikan dampak yang positif kepada bisnis, yaitu melalui dua

cara : dampak terhadap pemilihan bahan baku dan dampak terhadap proses

produksi. Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba terutama pada

kegiatan operasinya. Maka dari hal tersebut, pemilihan bahan baku dan proses
4

produksi juga perlu senantiasa diperhatikan untuk memastikan bahwa produk yang

dihasilkan dari kegiatan proses produksi merupakan produk yang berkualitas tinggi.

Salah satu industri pangan yang memiliki kepentingan dengan faktor bahan

baku, proses produksi, dan kualitas produk adalah industri pembuatan tahu. Hal ini

dikarenakan, pelaku usaha dapat memproduksi produk yang berkualitas namun

tetap memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat. Nama tahu pasti sudah

familiar bagi orang Indonesia karena sudah termasuk dalam kategori makanan

pokok sebagai pengganti ikan. Di Indonesia, tahu telah menjadi kebiasaan,

meskipun itu berasal dari China (Sunyoto dkk, 2014). Jenis kacang-kacangan yang

paling umum digunakan sebagai makanan adalah kedelai (Barus dkk, 2019). Tahu

merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai dan disukai Masyarakat

karena sehat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sekitar 38% kedelai di

Indonesia dikonsumsi dalam bentuk produk tahu (BPS, 2017). Kedelai

mengandung sumber protein non hewani paling terkenal di Indonesia (Iswadi,

2021).

Tahu merupakan makanan yang masih banyak dikonsumsi oleh Masyarakat

Indonesia, karena merupakan makanan bergizi dan sumber protein yang tinggi

dengan harga terjangkau oleh hampir seluruh lapisan Masyarakat (Maukar dkk,

2019). Tahu sering disebut dengan daging tanpa tulang karena kandungan gizinya

yang tinggi, terutama mutu protein yang setara dengan daging hewan. Bahkan

protein tahu lebih tinggi dibandingkan dengan protein kedelai dan tahu yang

mempunyai mutu protein nabati terbaik karena memiliki komposisi asam amino

terlengkap dan daya cerna yang tinggi sebesar 85-98%.


5

Jenis-jenis tahu yang umum ditemukan di Indonesia adalah :

1. Tahu Putih : tahu yang paling umum dan mungkin yang paling dikenal di

seluruh Indonesia. Tahu putih memiliki tekstur tahu ini cukup padat, dengan

pori-pori yang besar. Rasa aslinya hambar, namun jika sudah diolah menjadi

aneka menu masakan, tahu putih menyerap bumbu sehingga rasanya akan

gurih.

2. Tahu Coklat : merupakan produk tahu putih yang sudah lebih digoreng

hingga kulitnya kering kecoklatan. Bentuknya segitiga dengan rasa yang

lebih asin, karena direndam ke dalam air garam.

3. Tahu Kuning/Tahu Takwa : tahu kuning memiliki bentuk yang hampir mirip

dengan tahu putih. Bedanya, dalam cara membuat tahu kuning

membutuhkan kunyit sebagai pewarna alami. Teksturnya padat, dengan

pori-pori yang sedikit lebih halus dibandingkan dengan tahu putih.

4. Tahu Susu/Tahu Sutra : salah satau jenis-jenis tahu dan cara buatnya dengan

mengolah kembali tahu putih dengan rendaman soda kue. Sehingga

teksturnya sangat halus dan lembut.

5. Tahu Pong/Tahu Sumedang : produksi jenis-jenis tahu dan cara buatnya

populer di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tekstur kulit

luar tahu saat digoreng akan menjadi renyah, sedangkan bagian dalamnya

tetap lembut namun hanya terdapat sedikit isi bunga tahu. Rasanya asin dan

gurih karena melalui proses perendaman dengan air garam dan bawang

putih yang dihaluskan.


6

Dalam proses pembuatan tahu biasanya ditambahkan bahan kimia untuk

memadatkan susu kedelai seperti asam asetat, batu tahu, atau Glukono Delta

Lactono (GDL) (Herdhiansyah dkk, 2022).

Asam cuka adalah penggumpal protein yang sering digunakan dalam

industri kecil dan menengah. Tahu yang dibuat dengan asam cuka menghasilkan

limbah yang berbau dan dapat merusak lingkungan jika dibuang begitu saja tanpa

proses.

Tahu dijadikan sebagai salah satu sumber protein bagi tubuh, serta saat ini

telah banyak dikonsumsi oleh Masyarakat Asia, disamping memiliki harga yang

ekonomis tahu juga memiliki nilai kandungan protein yang tinggi (Ariyanti dkk,

2016). Berikut data konsumsi tahu perkapita menurut Biro Pusat Statistik :

Sumber : BTPN Mitra Bisnis


Gambar 1. 1
Konsumsi Tahu perkapita perbulan
Berdasarkan data tersebut, maka terlihat bahwa konsumsi tahu pertahun

2017 tercatat sebesar 0,671 kg/kapita setiap bulannya. Kemudian konsumsi tahu

Masyarakat Indonesia kembali naik mencapai 0,676 kg/kapita/bulan atau tumbuh

0,74% (yoy). Kemudian pada tahun 2019, nilai konsumsi tahu menurun mencapai

0,651 kg/kapita/bulan atau turun -3,69% (yoy). Pada tahun 2020, konsumsi tahu
7

meningkat menjadi 0,654 kg/kapita/bulan atau tumbuh 0,46% (yoy). Beranjak ke

tahun 2021, ternyata terjadi pertumbuhan konsumsi tahu yang mencapai 0,675

kg/kapita/bulannya atau tumbuh 3,2% (yoy).

Industri menengah adalah sektor ekonomi yang berada di antara industri

besar dan industri kecil (mikro). Industri-industri menengah biasanya memiliki

ukuran dan kapasitas produksi yang lebih besar daripada usaha mikro atau kecil,

tetapi masih lebih kecil daripada perusahaan besar. Industri menengah berperan

penting dalam Pembangunan ekonomi suatu negara. Mereka memberikan manfaat

ekonomi dan sosial serta mendukung kemajuan inovasi dan diversifikasi. Pabrik

Tahu Sutra GS Dabeda termasuk salah satu industri menengah karena memiliki

pegawai sebanyak kurang lebih 150 orang. Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda juga

memiliki kapasitas produksi dan pendapatan yang lebih besar daripada usaha mikro

atau kecil, tetapi masih jauh lebih kecil daripada perusahaan besar. Memiliki

kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar yang lebih baik daripada

perusahaan besar.

Salah satu yang termasuk kedalam industri menengah di Kota Bandung

adalah industri pembuatan tahu yang berlokasi di Sentra Tahu Cibuntu. Pabrik Tahu

Sutra Galih Dabeda (GS Dabeda), Jalan Aki Padma No.27, Babakan, Kec.Babakan

Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat 40232. Kenapa Pabrik Tahu Sutra Galih

Dabeda (GS Dabeda) tergolong pabrik industri besar karena pabrik ini memiliki

tenaga kerja yang lebih dari 100 orang.

Pabrik Tahu Sutra Galih Dabeda (GS Dabeda) sudah menyebar luas ke luar

kota, seperti Kota DKI Jakarta, Kota Tasikmalaya, dan sebagainya. Pabrik ini
8

memakan waktu selama 1 jam dalam satu kali produksi, dan dalam sehari bisa

memproduksi kurang lebih sampai 30.000 potong tahu atau bahkan bisa lebih

sehingga 50.000 potong tahu. Untuk proses produksi di pabrik ini menggunakan 2

shift kerja yaitu siang dan malam, shift siang produksi untuk memenuhi pesanan

dan untuk diedarkan di pasar atau pedagang keliling di Kota Bandung. Dan untuk

shift malam produksi untuk ke luar Kota agar kualitasnya bagus saat sampai pada

distributor. Proses produksi di pabrik ini sama hal nya dengan pabrik lainnya hanya

saja pabrik ini memiliki keunggalan dalam kualitas air yang lebih bersih

dibandingkan dengan pabrik yang lainnya. Pabrik GS Dabeda juga telah menjadi

penyuplai tahu untuk Gehu Pedas Jeletot sebanyak 26.500 potong dalam sehari.

Dan untuk harga di Pabrik GS Dabeda mempunyai berbagai perbedaan harga untuk

harga eceran dan harga pesanan.

Keberadaan pengusaha tahu merupakan hal yang menarik untuk diteliti

karena sebagian besar masyarakat yang berada di Sentra Tahu Cibuntu bekerja

sebagai pembuat tahu, selain itu juga menjadi suatu penggerak roda perekonomian

Kota Bandung khususnya Desa Cibuntu.

Dalam proses produksinya Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda berusaha

menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan dan selera konsumen. Proses

produksi ini dilakukan melalui perhatian khusus dalam kontrol proses produksi

serta pengawasan dalam proses produksi dengan cara memperhatikan setiap

kegiatan proses produksi guna menghasilkan Tahu Sutra yang mempunyai standar

yang baik.
9

Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda senantiasa memperhatikan keunggulan

produknya dari produk para pesaing. Pengendalian kualitas (quality control)

senantiasa dilakukan dengan sangat teliti untuk memeriksa kualifikasi dan mutu

produk yang merupakan tingkat kesesuaian produk dengan spesifikasi produk yang

telah ditentukan. Kualitas bahan baku juga perlu senantiasa diperhatikan untuk

memastikan bahwa produk yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi

merupakan produk yang berkualitas tinggi.

Dalam pembersihan kedelai di pabrik terkadang terjadi kendala dengan

bahan baku kedelai yang masih muda dan kotor sehingga terjadi iritasi pada kulit

pegawai, kesalahan dalam peletakan atau pengambilan tahu yang tidak hati-hati

akan membuat bentuk tahu tidak lagi sempurna. Pembersihan kedelai dan peletakan

tahu belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pabrik karena masih ada

kendala dalam proses produksinya.

Pemilihan bahan baku kedelai yang dipakai untuk produksi belum sesuai

dengan kebutuhan pabrik karena terkadang kacang kedelai didalamnya

hampa/kosong dan masih muda sehingga kadar aci dalam kacang kedelai sedikit.

Pengontrolan dalam pemilihan bahan baku untuk menghasilkan produk yang baik

perlu dilakukan agar bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Kualitas produk tahu terkadang mengalami tekstur dan bentuk yang tidak

sesuai dengan yang diinginkan, bisa saja dipengaruhi dari proses produksi dan

pemilihan bahan baku yang belum tepat. Tahu belum tentu bertahan selama 2

minggu jika tidak disimpan di dalam kulkas. Untuk meningkatkan kualitas produk
10

pabrik harus melakukan pengawasan dan pemilihan yang tepat agar mendapatkan

hasil produk yang memuaskan.

Berikut hasil pra-survey untuk memperkuat penelitian, peneliti

membagikan kuisioner kepada 30 responden yaitu karyawan bagian produksi di

Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

Tabel 1. 1
Hasil Pra-Survey Proses Produksi
Alternatif Jawaban
No Pernyataan Total
SS S CS TS STS
Responden
Proses pembersihan
1 kedelai hingga bersih dari 26 1 2 1 - 30
bakteri sehingga tidak
menyebabkan iritasi pada (86,7%) (3,3%) (6,7%) (3,3%)
bagian produksi
Proses peletakan atau
2 pengambilan tahu sudah 20 7 3 - - 30
sesuai dengan standar
(66,7%) (23,3%) (10%)
Sumber : Diteliti peneliti pada tahun 2023

Berdasarkan dari data hasil par-survey yang didapatkan dari proses produksi

dengan mencari data real yang dirasakan oleh pegawai yaitu :

1. Pernyataan pertama dengan persentase 87,7% Sangat Setuju, 3,3% Setuju, 6,7%

Cukup Setuju, 3,3% Tidak Setuju, dan 0% Sangat Tidak Setuju.

2. Pernyataan kedua dengan persentase 66,7% Sangat Setuju, 23,3% Setuju, 10%

Cukup Setuju, 0% Tidak Setuju, dan 0% Sangat Tidak Setuju.

Berdasarkan pernyataan responden, banyak yang menjawab sangat setuju

terkait pernyataan proses produksi, dengan demikian menunjukkan bahwa pegawai

merasa proses produksi di Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung sudah cukup

baik.
11

Tabel 1. 2
Hasil Pra-Survey Pemilihan Bahan Baku
Alternatif Jawaban
No Pernyataan Total
SS S CS TS STS
Respond
en
Bahan baku kedelai sudah 19 6 4 1
1 sesuai dengan yang (63,3%) (20%) (13,3%) (3,3%) - 30
ditetapkan
Pabrik melakukan kontrol
2 terhadap pemilihan bahan 22 5 2 1 - 30
baku untuk menghasilkan (73,3%) (16,7%) (6,7%) (3,3%)
produk yang baik
Sumber : Diteliti peneliti pada tahun 2023

Berdasarkan dari data hasil pra-survey yang didapatkan dari pemilihan

bahan baku dengan mencari data real yang dirasakan oleh pegawai yaitu :

1. Pernyataan pertama dengan persentase 63,3% Sangat Setuju, 20% Setuju,

13,3% Cukup Setuju, 3,3% Tidak Setuju, dan 0% Sangat Tidak Setuju.

2. Pernyataan kedua dengan persentase 73,3% Sangat Setuju, 16,7% Setuju, 6,7%

Cukup Setuju, 3,3% Tidak Setuju, dan 0% Sangat Tidak Setuju.

Berdasarkan pernyataan responden, banyak yang menjawab sangat setuju

terkait dengan pernyataan pemilihan bahan baku, dengan demikian menunjukkan

bahwa pegawai merasa pemilihan bahan baku yang dilakukan Pabrik Tahu Sutra

GS Dabeda cukup baik.


12

Tabel 1. 3
Hasil Pra-Survey Peningkatan Kualitas Produk
Alternatif Jawaban
No Pernyataan Total
SS S CS TS STS
Responden
Kualitas produk sudah
1 sesuai dengan yang 22 5 2 1
ditetapkan (73,3%) (16,7%) (6,7%) (3,3%) - 30
Kualitas produk dapat
2 bertahan dalam waktu 22 4 3 1
kurang lebih selama 2 (73,3%) (13,3%) (10%) (3,3%) - 30
minggu
Sumber : Diteliti peneliti pada tahun 2023

Berdasarkan dari data hasil pra-survey yang didapatkan dari peningkatan

kualitas produk dengan mencari data real yang dirasakan oleh pegawai yaitu :

1. Pernyataan pertama dengan persentase 73,3% Sangat Setuju, 16,7% Setuju,

6,7% Cukup Setuju, 3,3% Tidak Setuju, dan 0% Sangat Tidak Setuju.

2. Pernyataan kedua dengan persentase 73,3% Sangat Setuju, 13,3% Setuju, 10%

Cukup Setuju, 3,3% Tidak Setuju, dan 0% Sangat Tidak Setuju.

Berdasarkan pernyataan responden, banyak yang menjawab sangat setuju

terkait peningkatan kualitas produk, dengan demikian menunjukkan bahwa

peningkatan kualitas produk yang dilakukan Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda sudah

cukup baik.

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan

Bahan Baku Terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Studi Kasus Pada

Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung).


13

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses produksi pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

2. Bagaimana pemilihan bahan baku pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

3. Bagaimana kualitas produk pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

4. Berapa besar pengaruh proses produksi terhadap kualitas produk pada Pabrik

Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

5. Berapa besar pengaruh pemilihan bahan baku terhadap kualitas produk pada

Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

6. Berapa besar pengaruh proses produksi dan pemilihan bahan baku terhadap

kualitas produk pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa :

1. Gambaran proses produksi pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

2. Pemilihan bahan baku pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

3. Kualitas produk pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

4. Besarnya proses produksi terhadap kualitas produk pada Pabrik Tahu Sutra GS

Dabeda Bandung.

5. Besarnya pengaruh pemilihan bahan baku terhadap kualitas produk pada Pabrik

Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

6. Besarnya pengaruh proses produksi dan pemilihan bahan baku terhadap kualitas

produk pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.


14

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan wawasan dan manfaat dalam

mengembangkan ilmu manajemen operasional, selain itu penelitian ini dapat

beguna untuk berbagai pihak :

1. Kegunaan Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai pengaruh proses produksi dan pemilihan bahan baku

terhadap peningkatan kualitas produk di industri besar . Dapat dijadikan sebagai

bahan studi kasus dan acuan bagi peneliti selanjutnya serta sebagai bahan

referensi terhadap penelitian yang sejenis di lain waktu. Dan penelitian ini bagi

peneliti dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman pengenalan

dan pemahaman mengenai variabel yang dibahas.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi industri khususnya industri

besar Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung dalam proses produksi, pemilihan

bahan baku dan peningkatan kualitas produknya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Definisi manajemen

Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur,

mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan.

Manajemen dapat dikatakan sebagai seni. Manajemen merupakan seni

dalam menyelesaikan pekerjaan melalui kerjasama dengan orang lain. Seni

manajemen terdiri dari kemampuan untuk melihat totalitas di bagian-bagian yang

terpisah dari suatu kesatuan tentang visi. Aspek-aspek perencanaan kepemimpinan,

komunikasi dan pengambilan keputusan mengenai unsur manusia tentang cara

menggunakan pedekatan manajemen seni. Berikut beberapa pengertian manajemen

menurut para ahli :

Menurut Kristina dan Widyaningrum (2019) manajemen yaitu koordinasi

semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan

tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu.

15
16

Menurut Hasibuan (2020) manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur

suatu proses pemanfaatan sumber daya dan sumber lainnya secara efektif dan

efisien.

Menurut Rustika (2021) manajemen adalah sekumpulan aktivitas untuk

menggerakan sumber daya dalam organisasi yaitu human resources, financial

resources, physical resources, dan information resources guna mencapai tujuan

organisasi dengan efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.

Dari sekian pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat

disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dimulai dari

pengorganisasian hingga pengendalian yang dilakukan untuk mencapai satu tujuan

yang sama di dalam sebuah organisasi.

2.1.2. Konsep Manajemen Operasional

Berbagai jenis organisasi membutuhkan manajemen operasional, termasuk

manufaktur, jasa, dan bisnis jasa. Perusahaan manufaktur menggunakan

manajemen operasional untuk menentukan cara terbaik untuk mengatur pabrik,

membuat produk, dan mengelola inventory, sedangkan bisnis jasa menggunakan

manajemen operasional untuk menentukan cara terbaik untuk mengelola layanan

yang diberikan kepada pelanggan. Adapun pengertian manajemen menurut para

ahli sebagai berikut :

Teori menurut Martono (2018) Manajemen Operasional adalah salah satu

komponen strategi pendukung visi dan misi perusahaan/organisasi yang mencakup

pengolahan input menjadi output (dapat berupa barang atau jasa).


17

Menurut Parinduri, dkk (2020:2) Manajemen operasional ialah suatu bentuk

dari pengelolaan yang menyeluruh dan optimal pada sebuah masalah tenaga kerja,

barang, mesin, peralatan, bahan baku, atau produk apapun yang bisa dijadikan

sebuah barang atau jasa yang bisa diperjual belikan.

Berdasarkan definisi manajemen operasional menurut pendapat para ahli

dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya (baik manusia

ataupun alat-alat) untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Untuk memahami pengertian manajemen operasi lebih jauh, kita dapat

melihat komponen-komponen pembentuknya, yaitu sebagai berikut.

1. Aktivitas Manajemen Manajemen adalah siklus kegiatan merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan. Pengertian umum

manajemen mengandung kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,

menggerakkan, dan mengendalikan lebih tepat jika digunakan dalam konteks

organisasi secara menyeluruh.

2. Konsep IPO Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen.

Setiap proses pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa material,

bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau

sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari proses yang dicirikan dengan

adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses dikatakan baik

jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas hasil

aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator
18

proses dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap

proses dapat menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.

3. Indikator Proses Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri,

yaitu sebagai berikut :

a. Quality adalah kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat

produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam

pemenuhan spesifikasi.

b. Cost ditujukan sebagai ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan

suatu proses. Suatu proses semakin baik apabila memerlukan biaya lebih

murah dengan output yang sama.

c. Delivery/responsive, dimaksudkan sebagai kecepatan perusahaan

mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses semakin

baik jika dapat melakukannya lebih cepat, termasuk ke dalam pengertian

responsif adalah fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa

yang dibutuhkan pelanggan.

d. Safety, dimaksudkan untuk menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan

kerja bagi karyawan dan diperluas hingga keamanan dampak proses bagi

lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus diupayakan dalam

perbaikan proses.

4. Efisiensi dan Efektivitas Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber

daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya,

prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan

perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat. Efisiensi
19

merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya

sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Efektivitas

adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi

pencapaian target atau tujuan proses, proses tersebut semakin efektif. Proses

yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan

lebih aman.

2.1.2.1 Tujuan Manajemen Operasional

Manajemen operasional bertujuan mengatur penggunaan semua sumber

daya yang dimiliki oleh perusahaan (bahan mentah, tenaga kerja, mesin, dan

perlengkapan) sehingga proses produksi berlangsung efektif dan efisien. Berikut

tujuan manajemen operasional menurut P. Ariyanti (2018) sebagai berikut :

1) Meningkatkan Efisiensi (Efficiency)

Untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan yaitu dengan memaksimalkan

output barang dan jasa dengan input sumberdaya minimal.

2) Meningkatkan Efektivitas (Productivity)

Untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan dengan memproduksi

barang dan jasa yang tepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

3) Mengurangi Biaya (Economy)

Untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan yaitu dengan

meminimalkan biaya produksi barang dan jasa yang akan dibuat.


20

4) Meningkatkan Kualitas (Quality)

Untuk meningkatkan kualitas didalam perusahaan dengan memastikan bahwa

barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard an kualitas yang

ditentukan.

5) Mengurangi waktu proses produksi (Reduced processing time)

Untuk meminimalkan waktu yang terbuang sia-sia pada proses produksi dengan

mengontrol waktu dan memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang

digunakan ke dalam aktivitas lain.

2.1.2.2 Ruang Lingkup Manajemen Operasional

Ada tiga aspek yang berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi,

pembahasan dan perancangan meliputi sebagi berikut :

1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen

untuk membangun sistem manajemen operasi dan interaksi satu dengan yang

lain sesuai dengan produk yang diinginkan.

2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan antara manajemen input dengan

organisasi komponen struktural atau interaksinya dimulai dari perencanaan,

penerapan, pengendalian, dan perbaikan agar mendapatkan kinerja dan hasil

optimum.

3) Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi

berupa memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi diluar

sistem seperti masyarakat, pemerintah, teknologi, ekonomi, politik dan sosial

budaya.
21

Berdasarkan aspek-aspek tersebut maka ruang lingkup manajemen operasi

berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan dan penyiapan sistem

operasi tentang keputusan penting sebagai berikut :

1) Perencanaan output

2) Desain proses transformasi produk dan jasa

3) Perencanaan kapasitas

4) Perencanaan lokasi bangunan pabrik

5) Perencanaan tata letak fasilitas

6) Sumber daya manusia

7) Manajemen rantai pasokan

8) Manajemen persediaan

9) Penjadwalan atau scheduling

10) Pengendalian kualitas

11) Pemeliharaan

Ruang lingkup disini menjelaskan bahwa perusahaan harus menghasilkan

kualitas produksi yang baik untuk memperoleh kondisi yang memuaskan dalam

perancangan dan penyeleksian dari produk yang dihasilkan.

2.1.2.3 Ciri-ciri Manajemen Operasional

Pada dasarnya ada tiga ciri karakteristik dari manajemen operasional, yaitu

terdiri dari:

1) Memiliki tujuan memproduksi barang dan jasa

Ciri paling utama dari manajemen ini adalah memiliki tujuan untuk mengatur

seluruh kegiatan produksi barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan.


22

Manajemen ini bertugas mengontrol seluruh kegiatan produksi dan memastikan

Perusahaan memperoleh laba.

2) Memiliki kegiatan proses pengubahan

Proses pengubahan atau transformasi merupakan seluruh kegiatan atau sebagai

kegiatan yang mengambil satu atau beberapa input, mengubahnya, lalu

memberikan nilai guna, hingga pada akhirnya menjadi output untuk konsumen.

3) Adanya sebuah mekanisme pengendalian terhadap sebuah operasi

Yang terakhir sebagai ciri dari manajemen operasional adalah adanya

mekanisme untuk mengendalikan operasi sebuah bisnis. Mekanisme ini harus

diterapkan pada semua departemen bisnis, seperti peningkatan kualitas produk,

cara mengurangi limbah, juga peningkatan penjualan.

2.1.2.4 Fungsi Manajemen Operasional

Manajemen operasi memiliki fungsi yang sangat penting bagi organisasi

karena berkaitan dengan seluruh aktivitas organisasi dalam mencapai tujuannya.

Setiap organisasi memang memiliki berbagai jenis fungsi manajemen namun,

fungsi manajemen operasi memiliki perasana lebih besar karena setiap fungsi

manajemen yang ada seperti pemasaran, sumber daya manusia, dan keuangan

memerlukan fungsi manajemen operasi agar dapat melaksanakan aktivitasnya

secara efektif dan efisien. Fungsi dari manajemen operasi menurut Nurmadhani

Fitri Suyuthi dkk (2020:129) ini adalah:

1) Manajemen operasi merupakan pendekatan sistematis. Hal ini melibatkan

pemahaman sifat masalah dan masalah yang akan dipelajari, menetapkan

ukuran keseriusan, mengumpulkan data yang relevan, menggunakan alat


23

ilmiah, teknik dan metodologi solusi untuk analisis, dan mengembangkan

soludi yang efektif dan efisien untuk masalah yang dihadapi. Oleh karena itu

agar manajemen operasi berjalan dengan sukses, harus berfokus pada

pengembangan seperangkat alat dan teknik untuk menganalisis masalah yang

dihadapi.

2) Manajemen operasi melibatkan penanganan berbagai masalah yang dihadapi

organisasi. Masalah dalam organisasi sangat bervariasi dalam hal kerangka

waktu, sifat dan komitmen sumber daya dalam penyelesaiannya. Masalah

sederhana termasuk membuat keputusan untuk mengembalikan mesin yang

jatuh saat pekerjaan berlangsung atau bagaimana menangani lonjakan

permintaan dengan sistem pelayanan yang ada. Disisi lain pengambilan

keputusan seperti penentuan lokasi pabrik, kapasitas seperti apa yang akan

dibangun dalam sistem organisasi, dan jenis produk dan layanan apa yang akan

ditawarkan kepada pelanggan akan membutuhkan komitmen dan waktu yang

lebih besar bagi organisasi untuk penyelesaiannya. Dalam hal ini metologi

alternatif untuk menangani masalah besar seperti ini.

3) Proses transformasi adalah inti dari sistem operasi. Proses transformasi

memastikan bahwa masukan diubah menjadi keluaran yang berguna. Oleh

Karen aitu fokus dari manajemen operasional adalah untuk menambahkan

desain, perencanaan, dan pengendalian operasi pada proses transformasi.

4) Tujuan dari manajemen operasi adalah untuk memastikan bahwa organisasi

mampu menekan biaya seminimal mungkin dan memperoleh pendapatan yang

melebihi biaya melalui perencanaan dan pengendalian operasi yang cermat,


24

sistem evaluasi kinerja yang tepat diperlukan untuk hal ini. Oleh karena itu

manajemen operasi juga melibatkan pengembangan sistem dan metode evaluasi

kinerja dimana sistem operasi dapat melakukan perbaikan untuk memenuhi

ukuran kinerja yang ditargetkan.

2.1.3. Proses Produksi

Dalam menghasilkan barang atau jasa, perusahaan harus melakukan hal-hal

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat agar dapat menghasilkan

produk yang diinginkan. Proses produksi diperlukan untuk memproduksi barang

yang diinginkan perusahaan tersebut.

Proses Produksi adalah serangkaian cara / tahap dalam mengubah suatu

bahan baku menjadi sebuah bahan jadi yang melibatkan tenaga kerja, bahan mentah

dan peralatan dalam suatu perusahaan / pabrik. Dhimas Manggalaning Sejati (2021)

Proses Produksi merupakan cara metode atau teknik untuk melaksanakan

aktivitas yang dapat meningkatkan atau menciptakan manfaat atau faedah dalam

suatu produk. Menurut Jumadi (2021:9)

Proses produksi merupakan cara, metode maupun teknik bagaimana

kegiatan penambahan faedah atau penciptaan faedah tersebut dilaksanakan. Sifat

proses ini adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara

manual atau dengan menggunakan peralatan. Sehingga menghasilkan suatu produk

yang nilainya lebih dari barang semula. Menurut H.Mushafa (2022)

Sedangkan definisi proses produksi menurut I Wayan Edi Arsawan, dkk

dalam Bukur Ajar Pengantar Bisnis (2021) yaitu Proses Produksi adalah cara,
25

metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau

jasa dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.

Dari pendapat para ahli diatas bahwa proses produksi merupakan aktivitas,

cara, metode, atau teknik yang melibatkan tenaga manusia, bahan, dan peralatan

untuk menghasilkan produk yang diharapkan secara efisien.

2.1.3.1. Jenis-jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi, Menurut Dhimas Manggalaning Sejati (2021)


adalah :
a. Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang dengan

menggunakan aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa

adanya penumpukan pada suati titik dalam proses. Secara umum, industri yang

sesuai dengan jenis ini adalah yang memiliki ciri-ciri dimana output

direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan

rendah, dan produk memiliki standar yang sama.

b. Proses produksi terputus-putus

Produk diolah dalam kelompok produk dan bukan berdasarkan aliran yang

terus-menerus dalam proses produksi. Perusahaan yang menggunakan metode

ini biasanya memiliki beberapa komponen yang akan diolah atau menunggu

untuk diolah, sehingga membutuhkan persediaan barang dalam proses yang

lebih banyak.

2.1.3.2.Tujuan Proses Produksi

Proses Produksi pasti memiliki tujuan untuk melakukan proses produksi,

Menurut Dhimas Manggalaning Sejati (2021) tujuan proses produksi adalah :


26

a. Memenuhi kebutuhan manusia

Individu mempunyai berbagai keperluan akan benda dan layanan yang wajib

dipenuhi melalui aktivitas produksi. Terlebih lagi, populasi individu terus

meningkat.

b. Mencari keuntungan atau laba

Dengan menghasilkan komoditas atau layanan, pembuat (individu yang

menghasilkan) berharap dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan

sebesar-besarnya.

c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan

Dengan menghasilkan komoditas dan layanan, pembuat akan mendapatkan

penghasilan dan keuntungan dari penjualan produknya, yang bisa digunakan

untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan termasuk kehidupan para

pekerja.

d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi

Pembuat produk selalu berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan

melakukan produksi, pembuat produk memiliki kesempatan untuk melakukan

percobaan dan pengujian guna meningkatkan kualitas serta kuantitas

produksinya agar lebih baik dari sebelumnya.

2.1.3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi

Proses produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat memengaruhi

efisiensi, kualitas, dan produktivitas keseluruhan. Berikut adalah beberapa faktor

yang mempengaruhi proses produksi :


27

1. Luas lahan : Perluasan lahan merupakan faktor utama yang mendorong

peningkatan produksi kelapa sawit di Indonesia. Secara umum, jumlah produksi

yang dihasilkan berkorelasi positif dengan luas lahan yang digunakan.

2. Tenaga kerja : Tenaga kerja yang terlatih dan terampil dapat meningkatkan

produktivitas dan efisiensi produksi, tetapi tenaga kerja yang tidak terlatih atau

tidak memadai dapat berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi.

3. Teknologi : Penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan

produktivitas dalam produksi, sementara teknologi yang kurang tepat atau

usang dapat memperlambat produksi dan menghasilkan produk yang kurang

berkualitas.

4. Modal : Jika ada modal yang cukup, perusahaan dapat meningkatkan produksi

dengan membeli bahan baku dan peralatan yang diperlukan. Namun, jika ada

modal yang terbatass, produksi dapat terhambat atau bahkan terhenti.

5. Metode produksi : Produksi yang efisien dan efektif dapat meningkatkan

produktivitas dan kualitas produk, sedangkan produksi yang kurang efisien atau

tidak tepat dapat memperlambat produksi dan menghasilkan produk yang

kurang berkualitas.

6. Perubahan teknologi : Perubahan teknologi dapat mempengaruhi produksi

dengan cara yang positif atau negative. Jika perusahaan tidak mengikuti

kemajuan teknologi, mereka dapat tertinggal dan kehilangan daya saing.

7. Harga : Produksi dipengaruhi oleh harga bahan baku dan produk jadi. Jika harga

bahan baku naik, biaya produksi juga akan naik, yang dapat berdampak pada

harga jual produk.


28

Faktor-faktor ini saling berhubungan dan penting dalam mengoptimalkan

proses produksi. Setiap perusahaan dapat menghadapi tantangan dan variabel yang

berbeda, dan penting untuk menganalisis dan mengelola faktor-faktor ini dengan

baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2.1.3.4.Dimensi-dimensi Proses Produksi

Menurut Sofyan Assauri (2016:84) dalam proses produksi terdapat dimensi-

dimensi sebagai berikut :

1) Perubahan suatu bahan

Ini mengacu pada transformasi bahan mentah atau bahan baku menjadi produk

akhir melalui serangkaian tahap produksi. Proses ini melibatkan berbagai

operasi seperti pemrosesan, perakitan, atau manufaktur untuk mengubah

bentuk, ukuran, atau karakteristik fisik bahan.

2) Menambah nilai kegunaan suatu bahan atau barang

Ini berkaitan dengan mengubah bahan mentah menjadi produk yang memiliki

nilai tambah bagi konsumen. Nilai tambah ini dapat berupa peningkatan

kualitas, fungsionalitas, estetika, atau fitur tambahan pada produk. Dalam

proses ini, nilai produk akhir biasanya lebih tinggi daripada nilai bahan mentah.

3) Menjamin kelangsungan hidup Perusahaan

Ini mencakup pertimbangan tentang efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas

perusahaan dalam proses produksi. Perusahaan harus mengelola proses

produksi dengan baik agar dapat menghasilkan produk dengan biaya yang

sesuai, menghasilkan keuntungan, dan tetap beroperasi secara berkelanjutan.


29

2.1.4. Bahan Baku

Proses memilih dan menentukan bahan-bahan yang akan digunakan dalam

proses produksi atau manufaktur suatu produk dikenal sebagai pemilihan bahan

baku.

Menurut KBBI Daring (2019) Bahan baku adalah bahan untuk diolah

melalui proses produksi menjadi barang jadi; bahan kebutuhan pokok untuk

membuat sesuatu. Bahan baku juga merupakan faktor penting yang ikut

menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produksi usaha. Bahan

baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah, yang setelah melalui beberapa proses

diharapkan menjadi barang jadi (finished goods).

Menurut Lahu (2017) Bahan baku merupakan bahan yang membentuk

sebagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur

dapat diperoleh dari pembelian local, impor atau hasil pengolahan sendiri.

Menurut Zulyanti (2016), istilah Bahan baku adalah bahan baku yang diolah

menjadi hasil akhir dan penggunaannya dapat dikenali secara langsung atau dapat

dilacak pada hasil akhir. Bahan baku merupakan istilah yang digunakan untuk

merujuk pada barang-barang yang diolah dalam proses produksi hingga menjadi

produk jadi. Semua perusahaan yang memproduksi satu atau beberapa produk pasti

membutuhkan bahan baku untuk melaksanakan proses produksinya, kualitas bahan

baku yang baik atau buruk sangat menentukan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan

baku adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi yang diperoleh
30

dari hasil pengolahan sendiri, impor, atau pembelian lokal. Bahan baku adalah

komponen penting yang harus dimanfaatkan secara efektif untuk menciptakan

keuntungan bagi perusahaan.

2.1.4.1.Jenis-jenis Bahan Baku

Jenis-jenis bahan baku menurut Gita Wahyuni (2021) dibedakan menjadi 2

bagian yaitu sebagai berikut :

1. Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung, juga dikenal sebagai direct material adalah semua bahan

baku yang merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang

dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini sebanding dengan jumlah

barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan Baku Tidak Langsung

Bahan baku tidak langsung juga dikenal sebagai indirect material, adalah bahan

baku yang terlibat dalam proses produksi tetapi tidak terlihat secara langsung

pada produk akhir yang dihasilkan.

Adanya bahan baku yang berkualitas tinggi akan menghasilkan produk

berkualitas tinggi juga. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelola bahan

baku ini bergantung pada Upaya perusahaan untuk mengidentifikasi dan memilih

dengan teliti bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Kualitas

bahan baku yang lebih baik akan mengurangi kesalahan dalam proses produksi dan

produksi ulang.
31

Untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas tinggi, pengujian dan

pengetesan dilakukan. Jika mutu bahan baku sesuai dengan standar yang

ditetapkan, maka diharapkan produk yang berkualitas tinggi akan dihasilkan.

Perusahaan berusaha untuk menjual barang dan jasa berkualitas tinggi

kepada pelanggannya. Seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, memahami,

dan memahami kebutuhan pelanggan sangat menentukan keberhasilan bisnis.

Proses produksi diawasi untuk menjaga kualitas produk dengan memeriksa bahan

baku yang diterima secara selektif.

2.1.4.2.Pemilihan Bahan Baku

Dalam setiap perencanaan, pemilihan komponen bahan baku merupakan

faktor utama yang harus diperhatikan. Karena sebelum merencanakan terlebih

dahulu diperhatikan dan diketahui jenis dan sifat bahan yang akan digunakan,

misalnya tahan terhadap kusut, tahan terhadap cuaca dan lain-lain.

Adapun tujuan pemilihan bahan baku, agar bahan yang digunakan untuk

pembuatan produk dapat ditekan se-efisien mungkin di dalam penggunaannya dan

selalu berdasarkan pada dasar kekuatan dan sumber pengadaannya. Supaya bahan

baku dapat memenuhi kriteria yang diharapkan, juga perlu diperhitungkan adanya

beban yang terjadi pada bahan baku tersebut.

2.1.4.3.Dimensi Pemilihan Bahan Baku

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan baku atau

dimensi bahan baku menurut A.Wicaksana, T. Rachman (2018) yaitu sebagai

berikut :
32

1) Fungsi dari komponen

Dalam perencanaan ini, komponen-komponen yang direncanakan mempunyai

fungsi yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan fungsinya adalah bagian-

bagian utama dari perencanaan atau bahan yang akan dibuat dan dibeli harus

sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari bagian-bagian bahan masing-masing.

Namun pada bagian-bagian tertentu atau bagian bahan yang mendapat beban

yang lebih besar, bahan yang dipakai tentunya lebih keras. Oleh karena itu

penulis memperhatikan jenis bahan yang digunakan sangat perlu untuk

diperhatikan.

2) Sifat Mekanis Bahan

Dalam perencanaan perlu diketahui sifat mekanis dari bahan, hal ini bertujuan

untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan bahan. Dengan diketahuinya

sifat mekanis dari bahan maka akan diketahui pula kekuatan daribahan tersebut.

Dengan demikian akan mempermudah dalam perhitungan kekuatan atau

kemampuan bahan yang akan dipergunakan pada setiap komponen. Tentu saja

hal ini akan berhubungan dengan beban yang akan diberikan pada komponen

tersebut. Sifat-sifat mekanis bahan yang dimaksud berupa kekuatan tarik,

tegangan geser, modulus elastisitas dan sebagainya.

3) Sifat Fisik Bahan

Sifat fisis bahan juga perlu diketahui untuk menentukan bahan apa yang akan

dipakai. Sifat fisis yang dimaksud disini seperti : kekasaran, kekakuan,

ketahanan terhadap korosi, tahan terhadap gesekan dan lain sebagainya.


33

4) Bahan Mudah Didapat

Bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk komponen suatu mesin yang akan

direncanakan hendaknya diusahakan agar mudah didapat dipasaran, karena

apabila nanti terjadi kerusakan akan mudah dalam penggantiannya. Meskipun

bahan yang akan direncanakan telah diperhitungkan dengan baik, akan tetapi

jika tidak didukung oleh persediaan bahan yang ada dipasaran, maka pembuatan

suatu alat tidak akan dapat terlaksana dengan baik, karena terhambat oleh

pengadaan bahan yang sulit. Oleh karena itu perencana harus mengetahui

bahan-bahan yang ada dan banyak dipasaran.

5) Harga Realtif Murah

Untuk membuat komponen-komponen yang direncanakan maka diusahakan

bahan-bahan yang akan digunakan harganya harus semurah mungkin dengan

tanpa mengurangi karakteristik dan kualitas bahan tersebut. Dengan demikian

dapat mengurangi biaya produksi dari komponen yang direncanakan.

2.1.5. Kualitas Produk

2.1.5.1.Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

dengan cara yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan seseorang. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), produk ialah berbagai barang atau jasa

yang dibuat dan ditambahkan gunanya atau nilainya selama proses produksi dan

menjadi hasil akhir dari proses produksi.

Menurut Kotler dan Alma (2018:140), Produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.


34

Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, event, orang, tempat, kepemilikan,

organisasi, informasi dan ide.

Menurut Firmansyah (2019:2), Produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki atau dikonsumsikan

sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Berdasarkan definisi diatas, produk dapat didefinisikan sebagai segala

sesuatu yang dapat diberikan kepada pelanggan, seperti barang, jasa, informasi,

konsep, lokasi dan lain-lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

2.1.5.2.Pengertian Kualitas Produk

Kualitas produk menurut Noerpratomo (2018) adalah kondisi terbaik yang

berguna untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sofyan

Assauri dalam Indrasari (2019 : 27), menyatakan bahwa Produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar dimiliki dan digunakan atau di

konsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Ernawati (2019) bahwa kualitas produk adalah suatu faktor penting

yang mempengaruhi keputusan setiap pelanggan dalam membeli sebuah produk.

Semakin baik kualitas produk tersebut, maka akan semakin meningkat minat

konsumen yang ingin membeli produk tersebut.

Kualitas produk merupakan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan atau

harapan pelanggan. Kualitas produk mengacu pada kemampuan suatu produk untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan Menurut Garvin (2021).


35

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat

mengharapkan kualitas produk sebagai salah satu nilai utama dari produsen untuk

membuat barang atau jasa yang bernilai tinggi.

2.1.5.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Produk

Menurut Assauri (2018 : 203), ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas produk adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Suatu Produk.

Produk yang dibuat harus memenuhi fungsi yang dimaksud untuk digunakan,

karena pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi keputusan pembeli untuk

membeli. Meskipun tingkat keputusan tertinggi tidak selalu terpenuhi atau

tercapai, tingkat kualitas produk tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi

keputusan pengguna yang dapat dicapai.

2. Wujud Luar Produk.

Wujud luar produk adalah daktor penting dan sering digunakan oleh konsumen

saat melihat produk pertama kalinya untuk menentukan kualitasnya. Meskipun

produk tersebut dibuat dengan teknologi atau mekanis yang canggih, tetapi jika

tampilannya tidak menarik, akan sulit diterima dan dapat menyebabkan

konsumen tidak senang.

3. Biaya Produk Tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, biaya dan harga suatu produk dapat menunjukkan

kualitas produk tersebut; produk dengan harga mahal dapat menunjukkan

kualitas yang relatif lebih baik, sedangkan produk dengan harga murah dapat

menunjukkan kualitas yang relatif lebih murah.


36

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam Upaya untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan, kualitas produk merupakan

komponen yang paling penting dalam pemasaran. Namun, menurut Harjuno (2018

: 34-35) kualitas produk memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Ada

dua dari faktor-faktor tersebut, yaitu :

1. Teknologi, faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produk adalah mesin,

bahan baku, dan perusahaan.

2. Sumber daya manusia, faktor kedua yang dapat mempengaruhi kualitas produk

adalah operator, mandor, dan karyawan perusahaan lainnya.

2.1.5.4.Unsur-unsur Kualitas Produk

Wijaya (2018) Pengukuran secara langsung sifat-sifat kualitas yang

dihendaki tidaklah mudah sehingga diterapkan sifat-sifat kualitas lain, yang disebut

kualitas pengganti. Sifat pengganti juga harus mencerminkan tuntutan-tuntutan

konsumen. Dibawah ini adalah unsur-unsur kualitas produk yang diterapkan

sebagai sifat pengganti, sebagai berikut :

1. Harga yang wajar : Sebuah produk belum tentu secara mutlak memiliki kualitas

yang baik, yang terpenting adalah produk tersebut memenuhi tuntutan

konsumen karena selain sifat fisik, konsumen juga harus mencari harga yang

wajar, maka produsen harus memperhatikan harga. Akibatnya, kesesuaian harga

dengan kualitas bersifat linier.

2. Ekonomis : Konsumen mencari fitur yang ekonomis seperti kebutuhan energi

yang seminimal mungkin, kerusakan yang seminimal mungkin, biaya


37

pemeliharaan dan keamanan yang seminimal mungkin, tetapi masih digunakan

secara luas.

3. Awet : Pengguna mengharapkan produk terbuat dari bahan yang awet dan tahan

terhadap perubahan yang signifikan.

4. Aman : Produk diharapkan aman untuk digunakan dan tidak membahayakan

kehidupan. Namun, beberapa produk telah menyebabkan masalah.

5. Mudah digunakan : Produk ini biasanya dirancang untuk orang biasa yang tidak

memiliki keterampilan khusus untuk menggunakannya. Konsumen

mengharapkan bahwa produk digunakan segera, terus-menerus, dan tanpa

masalah.

6. Biaya produksi rendah karena mudah dibuat. Produksi harus dibuat dari bahan-

bahan yang mudah didapat dan disimpan, dan prosesnya tidak membutuhkan

proses atau keterampilan khusus.

7. Mudah dibuang dan didaur ulang : di lingkungan saat ini, orang diharapkan

dapat membuang barang yang sudah tidak berguna dengan mudah. Barang-

barang yang sudah tidak berguna menjadi mengganggu dan kadang-kadang

berbahaya. Sifat produk mudah dibuang tidak berarti bahwa mereka dapat

dibuang di mana saja, tetapi hanya di tempatnya tanpa biaya tambahan. Produk

berguna ini dapat didaur ulang untuk mencegah pencemaran lingkungan dan

menjaga kelestarian sumber daya alam.

2.1.5.5.Dimensi Kualitas Produk

Dimensi Kualitas Produk Menurut Indrasari (2019 : 33), terdiri dari

beberapa dimensi yaitu :


38

a. Kinerja (Performance) yaitu berhubungan dengan karakteristik operasi dasar

dari sebuah produk.

b. Daya Tahan (Durabilty), yang berarti berapa lama umur produk bertahan

sebelum produk tersebut harus diganti.

c. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to specifications), yaitu sejauh

mana produk memenuhi spesifikasi atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

d. Fitur (Features) adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau ketertarikan konsumen terhadap produk.

e. Reliabilitas (Reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja

dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.

f. Estetika (Aesthetics), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.

g. Kesan Kualitas (Perceived Quality), kesan kualitas suatu produk yang dirasakan

oleh konsumen. Dimensi kualitas ini berkaitan dengan persepsi konsumen

terhadap kualitas sebuah produk ataupun merek.

Dalam penelitian ini, dimensi yang digunakan hanya Kinerja (Performance),

Daya Tahan (Durability), kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to

spesifications), Fitur (Features), Reliabilitas (Reliability), Estetika (Aesthetics),

Kesan Kualitas (Perceived Quality)

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar untuk penelitian ini. Ini

dilakukan untuk mengetahui apa yang telah dilakukan peneliti sebelumnya dan

uuntuk membuat perbandingan dan gambaran tentang apa yang dapat dilakuka
39

peneliti berikutnya. Dalam hal ini fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan

adalah terkait dengan proses produksi dan pemilihan kualitas bahan baku terhadap

peningkatan kualitas produk.

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil penelitian
1. Alrizal Noerpratomo (2018) Persamaannya Perbedaannya Terdapat
dengan variabel yang terletak pada satu pengaruh proses
Pengaruh Persediaan Bahan diteliti yaitu sama- variabel produksi
Baku dan Proses Produksi sama meneliti proses independent (X1) terhadap kualitas
Terhadap Kualitas Produk Di produksi terhadap yaitu Persediaan produk pintu air
CV. Banyu Biru Connection. kualitas bahan baku. Bahan Baku dan irigasi di CV.
pengambilan tempat Banyu Biru
Jurnal Manajemen dan Bisnis penelitian. Connection, hal
(Almana) VOL. 2 NO. ini terlihat dari
2/AGUSTUS 2018 proses produksi
pembuatan pintu
http://journalfeb.unla.ac.id/inde air irigasi yang
x.php/almana/article/view/131 baik akan
menghasilkan
kualitas produk
pintu air irigasi
yang baik juga.
2. Diovita Hilary (2021) Persamaanya terdapat Perbedaanya Berdasarkan
pada semua variabel terdapat pada hasil penelitian
Pengaruh Kualitas Bahan Baku yang diteliti. pengambilan tempat diperoleh ada
dan Proses Produksi Terhadap penelitian. pengaruh secara
Kualitas Produk PT. simultan kualitas
Menjangan Sakti. bahan baku dan
proses produksi
Jurnal Manajemen Bisnis terhadap kualitas
Krisnadwipayana Vol.9. No. 1 produk.
Januari-April 2021.

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfro
nt.net/84791888/518-3099-1-
PB-
libre.pdf?1650809882=&respo
nse-content-
disposition=inline%3B+filena
me%3DPengaruh_Kualitas_Ba
han_Baku_Dan_Proses.pdf&E
xpires=1690029897&Signature
=CyrpBO3Sn8Z0dA9gfw29X4
Lb3L0kEAqoauom2hbxUYeAI
0C4EYWJtAlExZ9Hfkz2xgIF
ZLV80joBINjpxPCfYk2~EZsy
4hP3WqEGNhoJMflE9kOH95
3Rf6pdgAqHXYf~yahJ2GVg0
ambO~flrOUtjt1d81rFSHCudD
ae92GjoBaOeY0G1H5J3yhm8
1R4XirNiEfz9tnu7N6LpwDvl
NMBXzKCDrdcyHyIynRdt0-
5zgQKVs0QBxhcojIgB90iuX
MPGnA3-
dwP6y~nhUxcw7MBGeL7JZg
40

7~HjW44CQ8yfg3BPNb3n6L
EN-
rpsOLTXFqNA96qRN6~WZY
QcQtIOfcBTFdA__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4
ZA
3. Dhimas Manggalaning Sejati Persamaannya Perbedaan terdapat Proses Produksi
(2021) terdapat di semua pada pengambilan dan Kualitas
variabel yang diteliti. tempat penelitian. Bahan Baku
Pengaruh Proses Produksi dan secara bersama
Kualitas Bahan Baku Terhadap – sama
Kualitas Produk Pada Usaha berpengaruh
Tape Ketan 38 Magelang. positif terhadap
Kualitas Produk
Skripsi Dhimas Manggalaning pada Usaha Tape
Sejati, Universitas Islam Ketan 38
Indonesia Yogyakarta. Magelang.

https://dspace.uii.ac.id/bitstrea
m/handle/123456789/36053/17
311233%20Dhimas%20Mangg
alaning%20Sejati.pdf?sequence
=1
4. Muhammad Satar Adi Israndi Persamaannya Perbedaannya Kualitas Bahan
(2019) dengan variabel yang terletak pada satu Baku secara
diteliti yaitu sama- variabel parsial
Pengaruh Kualitas Bahan Baku sama meneliti independent (X2) berpengaruh
dan Efisiensi Biaya Produksi Kualitas Bahan Baku adalah Efisiensi positif dan
Terhadap Kualitas Produk Pada Terhadap Kualitas Biaya Produksi. signifikan
CV. Granville. Produk. terhadap
Kualitas Produk.
Akurat | Jurnal Ilmiah
Akuntansi Vol. 10 No. 3

https://ejournal.unibba.ac.id/ind
ex.php/akurat/article/view/190/
173
5. Dewi Pratiwi1, Listya Perasamaanya Perbedaannya Kualitas bahan
Sugiyarti2 (2022). dengan variabel yang terdapat pada baku dan proses
diteliti yaitu sama pengambilan tempat produksi
Pengaruh Kualitas Bahan Baku sama meneliti proses penelitian. berpengaruh
dan Proses Produksi Terhadap produksi,kualitas positif terhadap
Kualitas Produk (Studi Kasus bahan baku terhadap kualitas produk.
Pada PT. Kurnia Dwimitra kualitas produk.
Sejati Bogor).

Jurnal Ekonomi, Manajemen,


Bisnis dan Akuntansi. Vol.1,
No. 2.

https://bajangjournal.com/index
.php/JEMBA/article/view/3901
/2884
6. Sjamsuridjal1, Yuni Ambarwati2 Persamaannya Perbedaannya Secara Parsial
(2023) dengan variabel yang terdapat pada Proses produksi
diteliti yaitu sama- pengambilan tempat (X2)
Pengaruh Bahan Baku dan sama meneliti Proses penelitian. memberikan
Proses Produksi Terhadap Produksi Terhadap pengaruh positif
Kualitas Produk Pada PT Kualitas Produk. serta signifikan
Garuda Mas Semesta. terhadap
41

Jurnal Ilmiah Teknik Industri Kualitas Produk


Vol.2 No. 1 (Y).

http://45.118.112.109/ojspasim/
index.php/JITI/article/view/353
/260
7. Erdi1, Dian Haryanti2 (2023) Persamaannya Perbedaannya Kualitas bahan
dengan variabel yang terletak pada baku dan proses
Pengaruh Kualitas Bahan Baku diteliti yaitu dari pengambilan tempat produksi
dan Proses Produksi Terhadap Kualitas bahan baku penelitian. memiliki
Kualitas Produk di PT dan Proses Produksi pengaruh positif
Karawang Lestari. Terhadap Kualitas secara simultan
Produk. terhadap kualitas
Jurnal Ikraith-ekonomika Vol.6 produk di PT
No.1 2023 Karawang Foods
Lestari.
https://journals.upi-
yai.ac.id/index.php/IKRAITH-
EKONOMIKA/article/downloa
d/2482/1870
8. Ahfi Nova Ashriana1 dan Persamaanya dengan Perbedaannya Hasil
Zenita Afifah Fitriyani2 (2020) variabel yang diteliti terletak pada satu penelitiannya
yaitu variabel proses variabel independen dapat
Persediaan Bahan Baku dan produksi terhadap yaitu persediaan disimpulkan
Proses Produksi Terhadap kualitas produk. bahan baku. bahwa bahan
Kualitas Produk Keripik baku yang
Singkong Pada UD. Barokah tersedia dan
Majokerto. proses produksi
yang dilakukan
Jurnal OPTIMA Volume 4 oleh karywan
Nomor 1 2020. memiliki
pengaruh secara
https://jurnal.unitri.ac.id/index. parsial dan
php/Optima/article/view/1990 simultan
terhadap kualitas
produksi yang
dihasilkan oleh
UD. Barokah.
9. Harjono Sibarani1 dan Lutfi Persamaannya Perbedaannya hanya Pada Kualitas
Alhazami2(2022) dengan variabel yang terdapat pada Bahan Baku
diteliti yaitu varibel penempatan memperlihatkan
Analisis Pengaruh Kualitas Kualitas Bahan Baku variabel independen bahwa terdapat
Bahan Baku dan Proses dan Proses Produksi dan tempat pengaruh positif
Produksi Terhadap Kualitas Terhadap Kualitas penelitian. terhadap
Produk Pada Perusahaan PT. Produk. Kualitas Produk
XYZ. pada perusahaan
PT. XYZ dan
Jurnal Riset Rumpun Ilmu begitu juga pada
Ekonomi (JURRIE) Vol.1, no.1 Proses Produksi
terdapat adanya
http://www.prin.or.id/index.php pengaruh positif
/JURRIE/article/view/372/424 terhadap
Kualitas Produk.
Dan jika melihat
secara simultan
atau bersama-
sama bahwa
Kualitas Bahan
Baku dan Proses
Produksi
memiliki
42

pengaruh positif
terhadap
Kualitas Produk
dari hasil
produksi yang
dilakukan oleh
perusahaan PT.
XYZ.
10. Alfisahri Purnomo1, Khusnul Persamaannya Perbedaanya hanya Maka
Fikri2, Hichmaed Tachta dengan variabel yang terdapat pada keputusannya
Hinggo3 (2023) diteliti yaitu variabel tempat penelitian. adalah H1
dependen dan diterima, artinya
Pengaruh Proses Produksi dan variabel independen bahwa kualitas
Pengendalian Kualitas terhadap (kualitas produk). bahan baku
Kualitas Produk Spun Pile Pada berpengaruh
PT. Kunango Jantan Rimbo positif dan
Panjang. signifikan
terhadap kualitas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa produk. Maka
Merdeka EMBA, Vol.2, No.1, keputusannya
Maret 2023. adalah H2
https://jom.umri.ac.id/index.ph diterima, artinya
p/emba/article/view/853/113 bahwa proses
produksi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kualitas
produk.

2.3. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menurut Sugiyono (2019:95), merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

2.3.1. Pengaruh Proses Produksi Terhadap Peningkatan Kualitas Produk.

Proses produksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

kualitas produk. Kualitas produk adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi

keberhasilan Perusahaan dalam pasar. Proses produksi yang konsisten dan

terstandarisasi cenderung menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih tinggi.

Dengan menjaga dan meningkatkan proses produksi dengan benar, perusahaan

dapat secara konsisten menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih tinggi,
43

yang dapat meningkatkan reputasi mereka di pasar dan memenuhi ekspetasi

pelanggan.

Proses produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan peningkatan

kualitas produk. Kualitas produk merupakan salah satu faktor kunci yang

memengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggan. Proses produksi yang baik dapat memberikan kontribusi positif dalam

meningkatkan kualitas produk.

Dengan menjaga kualitas dalam setiap tahap proses produksi, produsen tahu

dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar, mempertahankan pelanggan, dan

membangun reputasi sebagai produsen tahu berkualitas tinggi. Kesalahan atau

ketidaksempurnaan dalam proses produksi dapat menyebabkan tahu tidak

memenuhi standar kualitas yang diharapkan, yang akan berdampak negative pada

citra merek dan penjualan produk.

Menurut Agustina Eunike (2018:3) pengendalian produksi dapat diartikan

sebagai aktivitas mengendalikan material masuk dalam sistem produksi (baik bahan

baku maupun bahan pembantu) mengalir dalam sistem produksi (menjadi

komponen atau subassembly), dan keluar dari sistem produksi) berupa produk jadi

atau spare parts) sehingga permintaan dapat dipenuhi dengan efektif dan efesien

(tepat jumlah, tepat waktu penyerahaan dan biaya produksi yang minimun).

Dari hasil yang penulis peroleh dapat diartikan bahwa nilai pengujian

hipotesis ini menunjukkan bahwa Proses Produksi (X1) memiliki pengaruh positif

terhadap Kualitas Produk (Y). Erni, Dian Haryanti (2023). Hal ini menjelaskan
44

bahwa standarisasi proses produksi yang baik berpengaruh pada peningkatan

kualitas produk.

2.3.2. Pengaruh Pemilihan Bahan Baku Terhadap Peningkatan Kualitas

Produk.

Pemilihan bahan baku memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap

peningkatan kualitas produk. Bahan baku adalah bahan dasar yang digunakan

dalam proses produksi, dan kualitas bahan baku tersebut akan tercermin secara

langsung dalam kualitas produk akhir.

Bahan baku yang berkualitas tinggi memiliki karakteristik yang konsisten

dari satu batch ke batch berikutnya. Konsistensi ini membantu dalam mencapai

kualitas produk yang konsisten pula. Ketika bahan baku berkualitas buruk

digunakan, variasi dalam kualitas bahan tersebut dapat mengakibatkan produk yang

tidak konsisten.

Dengan demikian, pemilihan bahan baku yang tepat merupakan langkah

awal yang krusial dalam mencapai kualitas produk yang baik. Perusahaan harus

melakukan evaluasi dan pemilihan bahan yang cermat, serta menjalin hubungan

yang baik dengan pemasok bahan baku untuk memastikan kualitas yang konsisten.

Pemantauan berkelanjutan terhadap kualitas bahan baku, pengujian, dan audit

pemasok juga dapat membantu memastikan kualitas produk yang tinggi secara

berkelanjutan.

Dalam penelitian Selvia Melani (2015) adalah “diduga bahwa pemilhan

bahan baku dapat meningkatkan kualitas produk tahu pada Usaha Tahu Reski

Amanah di Kabupaten Takalar.”


45

Hasil dari penelitian diperoleh nilai pengujian hipotesis yang menunjukkan

bahwa Kualitas Bahan Baku (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kualitas Produk (Y). Ignatius Wolter Umboh, Lisbeth Mananeke, Indrie Palandeng

(2022).

2.3.3. Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap

Kualitas Produk

Hubungan antara proses produksi dan pemilihan bahan baku memiliki

dampak besar terhadap peningkatan kualitas produk. Kualitas produk akhir sangat

dipengaruhi oleh bagaimana bahan baku diproses selama produksi. Proses produksi

yang baik harus mampu menjaga konsistensi dalam pengolahan bahan baku. Jika

bahan baku yang digunakan bervariasi dalam kualitasnya, maka proses produksi

harus dapat menyesuaikan diri untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang

konsisten. Pemilihan bahan baku yang konsisten dalam kualitasnya akan

memudahkan pencapaian kualitas produk yang stabil. Pemilihan bahan baku yang

sesuai dengan proses produksi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi. Bahan baku

yang cocok dengan proses produksi akan mengurangi risiko pemborosan dan

penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

Menurut hasil penelitian Dhimas Manggalaning Sejati (2021) bahwa Proses

Produksi (X1) dan Kualitas Bahan Baku (X2) secara bersama-sama berpengaruh

positif terhadap Kualitas Produk (Y).

Dengan demikian, proses produksi dan pemilihan bahan baku saling terkait

erat dan berdampak signifikan pada kualitas produk akhir. Untuk mencapai

peningkatan kualitas produk yang konsisten, perusahaan perlu mempertimbangkan


46

baik pemilihan bahan baku yang tepat maupun optimalisasi proses produksi.

Dengan keterpaduan yang baik antara kedua aspek ini, perusahaan dapat

meningkatkan kualitas produk mereka dan memenuhi harapan pelanggan.

2.3.4. Hubungan Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku

Hubungan antara proses produksi dan pemilihan bahan baku sangat erat dan

saling memengaruhi dalam pengembangan produk berkualitas. Kualitas akhir

produk seringkali ditentukan oleh seberapa baik bahan baku dipilih dan diolah

selama proses produksi. Pemilihan bahan baku yang tepat adalah langkah awal yang

kritis dalam menciptakan produk berkualitas tinggi. Kualitas bahan baku akan

tercermin dalam produk akhir, dan proses produksi bertujuan untuk memanfaatkan

potensi kualitas bahan baku.

Proses produksi yang digunakan harus sesuai dengan jenis bahan baku yang

dipilih. Berbagai jenis bahan memerlukan metode pengolahan yang berbeda.

Misalnya, proses produksi untuk bahan baku tahu yang berkualitas tinggi akan

berbeda dari proses produksi untuk bahan baku tahu yang tidak berkualitas tinggi.

Proses produksi dan pemilihan bahan baku adalah dua aspek yang saling terkait

dalam menciptakan produk berkualitas tinggi. Pemilihan bahan baku yang tepat

adalah langkah awal yang penting, dan proses produksi dirancang untuk

memaksimalkan potensi kualitas bahan baku tersebut. Keduanya harus dikelola

dengan cermat untuk mencapai tujuan menghasilkan produk yang berkualitas dan

memuaskan pelanggan. Dengan demikian, menurut saya proses produksi dan

pemilihan bahan baku sangat berkaitan satu sama lain karena jika ingin
47

menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diinginkan maka proses produksi

dan pemilihan bahan baku harus sangat diperhatikan.

2.4. Paradigma Penelitian

Proses Produksi
(X1)

- Perubahan suatu bahan


- Menambah nilai kegunaan
suatu bahan dan barang
- Menjamin kelangsungan hidup
Perusahaan
Peningkatan Kualitas Produk
Sofyan Assauri (2018:84) (Y)
- Kinerja (Performance)
- Daya Tahan (Durability)
- Kesesuaian dengan Spesifikasi
(Conformance to Spesifications)
- Fitur (Features)
Pemilihan Bahan Baku - Reliabilitas (Reliability)
(X2) - Estetika (Aesthetics)
- Kesan Kualitas (Perceived Quality)
- Fungsi dari Komponen
- Sifat Mekanis Bahan Indrasari (2019:33)
- Sifat Fisik Bahan
- Bahan Mudah Didapat
- Harga Relatif Murah

A.Wicaksana, T. Rachman (2018)

Interaksi Teori Proses Interaksi Teori Proses Interaksi Pemilihan Interaksi Teori Proses
Produksi dan Produksi dengan Bahan Baku dengan Produksi dan
Pemilihan Bahan Kualitas Produk Kualitas Produk Pemilihan Bahan
Baku Baku dengan Kualitas
Produk
Diovita Hilary (2021) Erni, Dian Haryanti Ignatius Wolter Dhimas
(2023) Umboh, Lisbeth Manggalaning Sejati
Mananeke, Indrie (2021)
Palandeng (2022)
Gambar 2. 1
Paradigma Penelitian
48

2.5. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2019 : 99), adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian dan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis dapat juga dinyatakan dalam kalimat lain, yaitu pernyataan

hubungan antara dua variabel atau lebih, yang bersifat sementara, atau bersifat

dugaan, atau yang bersifat masih lemah. Lemah dalam hal ini berkaitan erat dengan

benar tidaknya pernyataan yang dibuat dalam hipotesis, bukan hubungan antar

variabel yang lemah.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan masalah yang telah

dikemukan sebelumnya, maka penulis mengambil hipotesis sementara dalam

memecahkan masalah tersebut, bahwa :

1. Proses Produksi di Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung cukup baik.

2. Pemilihan Bahan Baku di Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung cukup baik.

3. Peningkatan Kualitas Produk di Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung cukup

baik.

4. Proses Produksi berpengaruh terhadap Peningkatan Kualitas Produk.

5. Pemilihan Bahan Baku berpengaruh terhadap Peningkatan Kualitas Produk.

6. Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Peningkatan Kualitas Produk.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan bahwa apa yang diteliti benar

dan untuk memecahkan masalah. Penelitian dilakukan dengan metode yang tepat

dan relevan dengan tujuan yang diteliti. Pengertian Metode Penelitian menurut

Sugiyono (2019 : 2), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian berhubungan erat

dengan procedure, teknik, alat serta desain penelitian yang digunakan. Desain

penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang akan dipilih.

Dari perspektif ini, mesin pencari mencakup hampir semua pendekatan

pencarian yang digunakan oleh penulis, mulai dari perencanaan pencarian hingga

pencarian. Rencana pencarian yang baik harus menjelaskan anggaran dan

mencakup kursus, jenis informasi, dan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan, menganalisis, atau menampilkan data. Metode ini dimulai dengan

pengumpulan data, yang mencakup perumusan masalah, landasan teori, perumusan

hipotesis, dan penentuan populasi dan sampel. Kemudian, data yang telah

dikumpulkan dibuat, diuji, dan dianalisis untuk mencapai kesimpulan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

deskriptif verifikatif dengan analisis data kuantitatif, data yang dikumpulkan lalu

diolah menjadi informasi ilmiah sesuai dengan teori yang dipilih, sehingga data dari

49
50

masing-masing variabel dapat diklasifikasikan, teramati, serta terukur seberapa

besar hubungan kausal antara variabel yang diteliti.

Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2021: 206). Metode deskritif ini digunakan untuk

menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana tanggapan responden mengenai

Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku terhadap Peningkatan Kualitas Produk

pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

Sedangkan metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

menguji Kembali teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga penelitian ini

dapat memperkuat atau bahkan menyangkal teori atau hasil penelitian sebelumnya

Menurut Hamzah (2019:208). Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan

perhitungan statistic yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel X1 dan X2,

terhadap Y. metode ini berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis

apakah diterima atau ditolak. Dalam penelitian verifikatif ini, akan diuji apaka

pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku terhadap Peningkatan

Kualitas Produk diterima atau ditolak.

Analisis statistika parametrik diisyaratkan bahwa data yang diolah adalah

minimal berskala interval. Data skala ordinal (skala likert) yang telah diperoleh dari

jawaban karyawan atas kuesioner yang dibagikan kepada karyawan, perlu diubah

menjadi skala interval.


51

3.2. Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2019 : 56) mengemukakan bahwa pengertian dari

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,

organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini setiap masing-masing variabel harus didefinisikan

secara jelas, sehingga tidak dapat menimbulkan penafsiran ganda dan agar lebih

mudah terstruktur dalam mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel

lainnya. Sesuai dengan judul penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu : “Pengaruh

Proses Produksi dan Pemilihan Kualitas Bahan Baku Terhadap Peningkatan

Kualitas Produk pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung”, maka

pengelompokkan pada variabel-variabel yang mencakup dalam judul tersebut

terbagi dua macam variabel dalam penelitian yaitu :

a. Variabel Independen

Variabel ini juga sering disebut dengan variabel stimulus, Prediktor, antecedent.

Dalam Bahasa Indonesia disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terkait). Dalam SEM (Structural Equation

Modeling) / Pemodelan Persamaan Struktur, variabel independen disebut

sebagai variabel eksogen. Dalam penelitian variabel bebas ini yaitu menyangkut

mengenai proses produksi dan pemilihan kualitas bahan baku.


52

b. Variabel Dependen

Yang sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa

Indonesia sering disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) /Pemodelan

Persamaan Struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel indogen.

Dalam penelitian variabel terikat ini adalah mengenai Peningkatan Kualitas

Produk.

Mengacu pada bagaimana akan mendefinisikan dan mengukur variabel

tertentu yang digunakan dalam riset. Penelitian ini termasuk variabel independen

kepada Proses Produksi (X1) dan variabel Pemilihan Bahan Baku (X2) serta satu

variabel dependen (Y) yaitu Peningkatan Kualitas Produk. Berikut ini gambaran

operasionalisasi variabel:

Tabel 3. 1
Operasional Variabel
Variabel Dimensi Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Kuesioner
Proses Proses produksi adalah Ordinal
Produksi kegiatan pengolahan
(X1) bahan baku menjadi
barang jadi yang sering
terjadi dalam
perusahaan industri
pabrik. Jumadi
(2021:9)
Sofyan Perubaha Ini mengacu pada Pemrosesa Lamanya Ordinal
Assauri n suatu transformasi bahan n waktu
(2018:84 bahan mentah atau bahan perendama
) baku menjadi produk n kedelai
akhir melalui pada Pabrik
serangkaian tahap Tahu
produksi. Proses ini
melibatkan berbagai
operasi seperti 1
pemrosesan, perakitan,
atau manufaktur untuk
mengubah bentuk,
ukuran, atau
53

karakteristik fisik
bahan.
Perakitan Tingkat Ordinal 2
kebersihan
pabrik
Menamb Ini berkaitan dengan Peningkat Perbaikan Ordinal
ah nilai mengubah bahan an mesin
kegunaa mentah menjadi Kualitas dalam
n suatu produk yang memiliki kemampua
bahan nilai tambah bagi n proses
atau konsumen. Nilai produksi
barang tambah ini dapat
berupa peningkatan
kualitas,
fungsionalitas,
3
estetika, atau fitur
tambahan pada produk.
Dalam proses ini, nilai
produk akhir biasanya
lebih tinggi daripada
nilai bahan mentah.
Tingkat Ordinal
perubahan
dalam biaya
terkait 4
kualitas,
termasuk
biaya
pencegahan
,
pengecekan
, dan
perbaikan
Estetika Bahan yang Ordinal
atau fitur digunakan
tambahan dalam
proses
produksi
sesuai 5
dengan
standar
kualitas dan
memiliki
tampilan
yang baik.
Menjami Ini mencakup Efisiensi Seberapa Ordinal
n pertimbangan tentang sering
kelangsu efisiensi, produk atau
ngan produktivitas, dan layanan
hidup profitabilitas dikirimkan
perusaha perusahaan dalam tepat waktu
an proses produksi. sesuai
Perusahaan harus dengan
mengelola proses jadwal yang 6
produksi dengan baik ditentukan
agar dapat
menghasilkan produk
dengan biaya yang
sesuai, menghasilkan
keuntungan, dan tetap
54

beroperasi secara
berkelanjutan.

Produktivi Mengelola Ordinal


tas proses
produksi
dengan baik 7
untuk
menghasilk
an
keuntungan
agar tetap
beroperasi
secara
berkelanjut
an
Pemiliha Akan menunjukkan Ordinal
n bahan bagaimana hasil suatu
baku akhir produk tersebut,
bahkan bisa
(X2) menunjukkan
bagaimana kinerja
suatu kegiatan suatu
perusahaan
manufaktur.
A.Wicak Fungsi Dalam perencanaan Ketahanan Produk Ordinal
sana, T. dari ini, komponen- mekanis dapat
Rachma kompone komponen yang mempertah
n (2018) n direncanakan ankan
mempunyai fungsi bentuk dan
yang berbeda-beda. strukturnya
Yang dimaksud dengan selama
fungsinya adalah proses
bagian-bagian utama pembentuk 8
dari perencanaan atau an atau
bahan yang akan pemadatan
dibuat dan dibeli harus
sesuai dengan fungsi
dan kegunaan dari
bagian-bagian bahan
masing-masing.
Namun pada bagian-
bagian tertentu atau
bagian bahan yang
mendapat beban yang
lebih besar, bahan yang
dipakai tentunya lebih
keras. Oleh karena itu
penulis
memperhatikan jenis
bahan yang digunakan
sangat perlu untuk
diperhatikan.
Sifat Dalam perencanaan Kekuatan Memastika Ordinal
mekanis perlu diketahui sifat Tarik n bahwa
bahan mekanis dari bahan, (Tensile tahu
hal ini bertujuan untuk Strenght) memiliki
meningkatkan efisiensi ketahanan
dalam penggunaan mekanis
bahan. Dengan yang cukup
55

diketahuinya sifat untuk


mekanis dari bahan menahan
maka akan diketahui gaya tarik
pula kekuatan yang
daribahan tersebut. mungkin
Dengan demikian akan timbul
mempermudah dalam selama
perhitungan kekuatan proses
atau kemampuan produksi, 9
bahan yang akan distribusi,
dipergunakan pada dan
setiap komponen. penggunaa
Tentu saja hal ini akan n.
berhubungan dengan
beban yang akan
diberikan pada
komponen tersebut.
Sifat-sifat mekanis
bahan yang dimaksud
berupa kekuatan tarik,
tegangan geser,
modulus elastisitas dan
sebagainya.
Sifat Sifat fisik bahan juga Kekasaran Memastika Ordinal
Fisik perlu diketahui untuk n tekstur
Bahan menentukan bahan apa tidak
yang akan dipakai. mudah
Sifat fisis yang hancur
dimaksud disini seperti 10
: kekasaran, kekakuan,
ketahanan terhadap
korosi, tahan terhadap
gesekan dan lain
sebagainya.
Kekuatan Tingkat Ordinal 11
mempertim
bangkan
kekuatan
bahan pada
suhu yang
diperlukan.
Bahan Bahan-bahan yang Sumber Tingkat Ordinal
mudah akan dipergunakan Daya ketersediaa
didapat untuk komponen suatu Alam n jumlah
mesin yang akan bahan baku
direncanakan yang cukup
hendaknya diusahakan untuk
agar mudah didapat memenuhi 12
dipasaran, karena permintaan
apabila nanti terjadi konsumen
kerusakan akan mudah
dalam penggantiannya.
Meskipun bahan yang
akan direncanakan
telah diperhitungkan
dengan baik, akan
tetapi jika tidak
didukung oleh
persediaan bahan yang
ada dipasaran, maka
56

pembuatan suatu alat


tidak akan dapat
terlaksana dengan
baik, karena terhambat
oleh pengadaan bahan
yang sulit. Oleh karena
itu perencana harus
mengetahui
bahanbahan yang ada
dan banyak dipasaran.
Pasar dan Tingkat
Industri memilih
yang bahan baku 13
matang dengan
kualitas
yang
konsisten
dan sesuai
dengan
standar
industri
Harga Untuk membuat Keterjang Mempertim Ordinal
Relatif komponen-komponen kauan bangkan
Murah yang direncanakan sumber harga bahan
maka diusahakan pasokan baku dari
bahan-bahan yang berbagai
akan digunakan pemasok
harganya harus yang lain 14
semurah mungkin
dengan tanpa
mengurangi
karakteristik dan
kualitas bahan
tersebut. Dengan
demikian dapat
mengurangi biaya
produksi dari
komponen yang
direncanakan.
Skala Memastika Ordinal
produksi n pemasok
besar bahan baku
mampu 15
menyediak
an jumlah
yang cukup
besar sesuai
dengan
kebutuhan
produksi
skala besar.
Kualitas Kualitas produk Ordinal
Produk merupakan suatu
(Y) produk untuk
memenuhi kebutuhan
atau harapan
pelanggan. Kualitas
produk mengacu pada
kemampuan suatu
produk untuk
memenuhi kebutuhan
57

pelanggan. Garvin
(2021).
Indrasari Kinerja Berhubungan dengan - Fungsio Peningkata Ordinal
(2019:33 (Perform karakteristik operasi nal value n
) ance) dasar dari sebuah kandungan 16
produk. nutrisi
seperti
protein,
serat,
vitamin,
dan mineral
dalam
produk tahu
dapat
memberika
n nilai
fungsional
yang lebih
tinggi.
Daya Yang berarti berapa Daya Tahu kuat Ordinal
Tahan lama umur produk tahan selama 3-4
(Durabili bertahan sebelum diluar hari diluar
ty) produk tersebut harus kulkas kulkas 17
diganti.

Daya Tahu kuat


tahan selama 2
didalam minggu di 18
kulkas dalam
kulkas
Kesesuai Yaitu sejauh mana Tekstur Tahu tidak Ordinal
an produk memenuhi tidak mudah
dengan spesifikasi atau tidak mudah hancur saat
spesifika ditemukannya cacat hancur digoreng
si pada produk.
(Confor 19
mance to
specifica
tions)
Ukuran Bentuk tahu
dan yang sesuai
bentuk dengan 20
tahu yang
diinginkan
Fitur Karakteristik produk Performa Warna yang Ordinal
(Feature yang dirancang untuk konsisten
s) menyempurnakan dan
fungsi produk atau tampilan 21
ketertarikan konsumen visual yang
terhadap produk. menarik
dapat
meningkatk
an daya
tarik
produk
Daya Produk tahu Ordinal
tahan harus dapat
bertahan
58

selama
proses
pemasakan
atau 22
penggoreng
an tanpa
mengalami
deformasi,
kerusakan,
atau
perubahan
kualitas
yang
signifikan.
Reliabilit Probabilitas bahwa Memperta Produk tahu Ordinal
as produk akan bekerja hankan harus
(Reliabili dengan memuaskan fungsi mempertah
ty) atau tidak dalam ankan
periode waktu tertentu. kandungan
nutrisi yang 23
penting
selama
masa
simpan dan
penggunaa
n, seperti
protein,
vitamin,
mineral,
dan serat.
Estetika Berhubungan dengan Desain Desain Ordinal
(Aestheti bagaimana penampilan visual kemasan
cs) produk. yang 24
menarik
dan estetis
dapat
membuat
produk tahu
menjadi
lebih
menonjol di
rak toko
dan
menarik
perhatian
konsumen
Kesan kesan kualitas suatu Persepsi Dikenal dan Ordinal
Kualitas produk yang dirasakan konsumen diakui
(Perceive oleh konsumen. merek atau
d Dimensi kualitas ini produk oleh
Quality) berkaitan dengan konsumen
persepsi konsumen dapat 25
terhadap kualitas mencermin
sebuah produk ataupun kan
merek. persepsi
mereka
terhadap
kualitas dan
reputasi
59

3.3. Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti memperoleh data dari dua sumber

yaitu data yang diperoleh secara langsung (sumber primer) dan yang diperoleh

secara tidak langsung (sumber sekunder).

3.3.1. Sumber Data

1) Sumber Data Primer

Menurut Sugiyono (2017:137) menjelaskan data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data

primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan

wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan.

Dari uraian di atas, data primer merupakan data yang mengacu pada

informasi yang diperoleh dari tangan pertama, data primer tersebut bersumber

dari hasil pengamatan data berupa kuesioner terhadap pegawai mengenai

pengaruh proses produksi dan pemilihan bahan baku terhadap peningkatan

kualitas produk pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

2) Sumber Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2017:137) menjelaskan data primer adalah sebagai berikut:

“Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.


60

3.3.2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui cara pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2021: 195).Menurut

Sugiyono (2017:137) prosedur pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan

dengan cara wawancara dan kuesioner atau angket.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai pengaturan, sumber, dan

cara. Dapat dilihat dari pengaturannya, data dapat dikumpulkan pada pengaturan

alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, pada

masyarakat dengan berbagai responden dan lain - lain. Dapat dilihat juga

berdasarkan sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber

primer dan sekunder. Selanjutnya dapat dilihat dari cara atau teknik pengumpulan

data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan interview (wawancara),

kuisioner (angket), dan observasi (pengamatan) serta gabungan ketiganya

(Sugiyono, 2021: 194). Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan beberapa cara, berikut uraiannya:

1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian literatur dengan mengumpulkan data dan memahami data- data

dari buku referensi serta mempelajari konsep - konsep dan teori - teori ataubahan

tulisan yang berhubungan dengan objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini.
61

2) Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung

kepada karyawan yang dijadikan objek penelitian, guna memperoleh bahan-

bahan dan data-data yang diperlukan melalui :

a) Observasi

Nasution dalam (Sugiyono, 2021: 297) Observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang di peroleh melalui observasi.

b) Teknik Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2017:231) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

c) Kuesioner

Menurut Sugiyono (2017:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden

secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

Di dalam penelitian ini kuesioner diberikan kepada responden, nantinya

jawaban-jawaban kuesioner dari responden dialihkan kedalam bentuk angka

menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2017:93) Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala likert, maka variabel yang akan
62

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi skor,

yaitu :

Tabel 3. 2
Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor Nilai Positif Skor Nilai Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Cukup Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber : Sugiyono (2021)

3.4. Teknik Penentuan Data

3.4.1. Populasi

Bagian generalisasi yang membahas tentang berbagai hal atau topik

memiliki ciri dan ciri tertentu yang ingin dicari dan ditarik kesimpulannya oleh

peneliti (Sugiyono, 2018:117).

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek

yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah dalam penelitian. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah 150 orang karyawan.

3.4.2. Sampel

Menurut Dr. Drs. Ismail Nurdin, M. Si dan Dra. Sri Hartati (2019:95)

Sampel adalah sebagian karakteristik atau ciri yang dimiliki oleh suatu populasi.

Sampel juga merupakan bagian kecil yang diambil dari anggota populasi
63

berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan sehingga bias digunakan untuk

mewakili populasinya. Dalam penelitian ini penentuan jumlah sampel dilakukan

dengan menggunakan rumus Slovin karna memiliki wilayah populasi yang besar,

tentunya akan mempersulit peneliti dalam pengambilan data sehingga diperlukan

teknik pengambilan sampel. Dimana penentuan jumlah sampel penelitian dapat

dilakukan dengan menggunakan pendekatan rumus Slovin Menurut (Slamet

Riyanto dan Dr. Aglis; 12-13). Rumus tersebut digunakan untuk menentukan

ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya.

Dengan menggunakan tingkat kesalahan adalah 10%. Rumus Slovin yang

digunakan:

𝑛= 𝑁
1 + N(e)2
Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Total Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel

Dengan menggunakan tingkat kesalahan 5%, dengan jumlah populasi

sebanyak 150 karyawan bagian produksi Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung,

maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

𝑛= 150
1 + (150(0,05)2)

𝑛 = 150 = 109,090 Responden dibulatkan menjadi 110


1,375
64

Maka jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 110 karyawan Pabrik

Tahu Sutra GS Dabeda Bandung yang akan dijadikan responden.

3.5. Uji Validitas dan Reabilitas

Validitas dan reliabilitas kuesioner harus diuji terlebih dahulu agar data yang

dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. Validitas dan Reliabilitas mutlak

dilakukan. Karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan

berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data

sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya

data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

3.5.1. Uji Validitas

Validitas berfungsi guna menilai valid atau benar tidaknya sebuah angket.

Item pernyataan valid atau tidaknya dapat dilihat dari dukungan ataupun hubungan

terhadap skor total, penilaian dilihat dengan menghubungkan skor item dengan skor

total (Sugiyono, 2018:202). Maka dari itu data yang valid adalah data yang sama

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek penelitian.

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Untuk

mencari validitas, harus mengkorelasikan skor dari pertanyaan dengan skor total

seluruh pertanyaan. Jika memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,279 maka

dinyatakan valid tetapi jika koefisiennya korelasinya dibawah 0,279 maka

dinyatakan tidak valid.


65

Rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen

adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh pearson sebagai

berikut:

Sumber : Sugiyono (2021:13)

Keterangan :

rxy : Koefisien Korelasi

∑xi : Jumlah Skor Item

∑yi : Jumlah Skor Total (seluruh item)

n : Jumlah Responden

3.5.2. Uji Reabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitias data atau

temuan (Sugiyono, 2021: 177). Uji realiabilitas dilakukan untuk mengukur suatu

kuisioner yang merupakan indikator dari variabel dan digunakan untuk mengetahui

menujukan tingkatan, ketetapan, keakuratan kesetabilan dan kekonsitenan alat

tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu

pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi. Uji reliabilitas pengukuran yang

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (realibel). Suatu kuisioner

dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu.

Menurut skala pengukuran dari item dinyatakan maka teknik perhitungan

koefisien reabilitasnya yang digunakan adalah koefisien relialibitas dengan rumus

Cronbanch Alpha atau Kuder Richardson yaitu :


66

Rumus :

r1 :

Keterangan :

r1 : Realibilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

𝜎12 : Variasi total

∑ 𝜎12 : Jumlah variasi butir

Setelah melakukan uji reliabilitas dan memperoleh angka reliabilitas,

langkah selanjutnya adalah :

Jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.

Jika r hitung < r tabel maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel. Uji

realibilitas kuisioner dilakukan dengan teknik Cronbanch Alpha.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Kegiatan analisis data adalah proses mengelompokan

data berdasarkan variabel dan jenis responden, stabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis (Sugiyono, 2021: 206).

Analisis data merupakan sebuah proses dalam mendapatkan dan menyusun

secara sistematis data yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan
67

Dokumentasi dengan cara mengelompokan data kedalam kategori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun pola, memilih manayang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh

orang lain.

3.6.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2021: 206). Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini

akan menganalisis mengenai:

(1) Proses Produksi (X1)

(2) Pemilihan Bahan Baku (X2)

(3) Peningkatan Kualitas Produk (Y)

Menyebarkan daftar kuesioner kepada seluruh karyawan di Pabrik Tahu

Sutra GS Dabeda bertujuan agar mendapatkan data yang akurat, karena dalam

melakukan analisis data diperlukan data yang akurat serta dapat dipercaya agar

dapat dipergunakan untuk mengambil kesimpulan.

1) Penentuan skor jawaban

Setiap item pertanyaan akan diberikan skor, skor dari pilihan jawaban untuk

kuesioner yang ditujukan baik untuk pertanyaan positif maupun negatif adalah

sebagai berikut :
68

Tabel 3. 3
Skala Likert
Bobot Nilai
No Alternatif Jawaban
Bila Positif Bila Negatif
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Cukup Setuju (CS) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 1 5
(STS)
Sumber : Sugiyono (2015 :93)

2) Skor ideal

Skor ideal merupakan nilai tertinggi atau semua responden diperkirakan

memilih opsi dengan skor tertinggi, hal ini digunakan untuk menghitung skor

serta mengatur rating skala penilaian serta jumlah total tanggapan. Untuk

menentukan hasilnya, digunakan rumus: skor kriterium = nilai skala x jumlah

responden. Lalu menjumlahkan seluruh tanggapan responden serta

memasukkannya ke dalam rating skala untuk menentukan area jawabannya.

3) Rating skala

Untuk mengetahui hasil data kuesioner, maka skor yang diperoleh dari

kuesioner tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rating skala.

4) Nilai jenjang interval

Untuk menganalisis setiap pertanyaan atau indikator variabel bebas dan variabel

terikat, maka frekuensi jawaban dari setiap pilihan jawaban dihitung lalu

dijumlahkan. Setelah setiap indikator mempunyai jumlah, selanjutnya peneliti

menggambarkan garis kontinum.


69

NJI (Nilai Jenjang Interval) =

Setelah nilai rata - rata maka jawaban dapat diketahui kemudian hasil

tersebut di interpretasikan dengan tabel kontinum.

1) Indeks Manimum 1

2) Indeks Maksimum 5

3) Interval : 5-1 = 4

4) Jarak Interval : (5-1) : 5 = 0,8

Maka didapat ketentuan perihal batas tanggapan respon yang dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 3. 4
Batasan Pengelompokan Tanggapan Karyawan
Batasan Keterangan
1 – 1,8 Sangat tidak baik
1,8 – 2,6 Tidak baik
2,6 – 3,4 Cukup baik
3,4 – 4,2 Baik
4,2 – 5,0 Sangat baik
Sumber : Sugiyono (2021)

5) Garis Kontinum

Sugiyono (2021:148) “menjelaskan bahwa garis kontinum adalah garis yang

digunakan bertujuan untuk mengukur, menganalisa dan menunjukkan seberapa

besar kekuatan variabel yang sedang diteliti sesuai dengan instrumen yang

digunakan”.
70

Sangat tidak Tidak Cukup Baik/tinggi Sangat


baik/sangat baik/rendah baik/cukup baik/sangat
rendah tinggi tinggi

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

Gambar 3. 1
Garis Kontinum

3.6.2. Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji

Kembali teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga penelitian ini dapat

memperkuat atau bahkan menyangkal teori atau hasil penelitian sebelumnya

Menurut Hamzah (2019:208). Analisis verifikatif dapat menguji hipotesis dengan

menggunakan perhitungan statistik untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat juga digunakan untuk

menggambarkan karakteristik responden dan variabel penelitian, yang dapat dilihat

dari perbandingan antar skor idealnya. Dalam penelitian ini metode verifikatif

bertujuan untuk mengetahui :

1) Pengaruh proses produksi terhadap peningkatan kualitas produk di Pabrik Tahu

Sutra GS Dabeda Bandung

2) Pengaruh pemilihan bahan baku terhadap peningkatan kualitas produk di Pabrik

Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

3) Pengaruh proses produksi dan pemilihan bahan baku terhadap peningkatan

kualitas produk di Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung


71

Data dari kuesioner akan diolah melalui pendekatan perivikatif, terlebih dahulu

tabulasi dilakukan serta nilai ditetapkan sesuai dengan sistem yang ditentukan,

kemudian data ordinal dirubah menjadi bentuk interval menggunakan Method

Succesive Interval (MSI).

3.6.3. Method Succesive Interval (MSI)

Analisis statistika parametrik diisyaratkan bahwa data yang diolah adalah

minimal berskala interval. Data skala ordinal (skala likert) yang telah diperoleh dari

jawaban karyawan atas kuesioner yang dibagikan kepada karyawan, perlu diubah

menjadi skala interval. Menurut Umar (2013:286) mengubah data berskala ordinal

menjadi interval dapat menggunakan Methode Successive Interval (MSI) melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Perhatikan setiap item tanggapan responden dari kuesioner yang telahdisebar.

2) Tentukan frekuensi setiap skor pertanyaan, lalu hitung seluruh tanggapan

responden yang mendapatkan skor 1,2,3,4, dan 5 untuk pertanyaan positif dan

negatif.

3) Frekuensi dibagi dengan banyaknya responden yang hasilnya disebut proporsi,

tentukan proporsi yang diperoleh dengan cara membagi frekuensi dengan

jumlah responden.

4) Tentukan proporsi tiap skor jawaban dari masing-masing pertanyaan secara

kumulatif.

5) Hitung nilai Z untuk setiap proposi kumulatif dari setiap skor dengan
72

menggunakan tabel distribusi normal.

6) Tentukan nilai identitas tinggi yang diambil dari nilai Z yang diperoleh setiap

skor menggunakan tabel densitas.

7) Menentukan nilai scale value (SC) untuk setiap kategori responden, yang

menggunakan rumus:

8) Tentukan nilai transformasi atau score untuk setiap pilihan jawaban dengan

menggunakan rumus:

𝑎. 𝑁𝑇 = 𝑁𝑆 + [1 + |𝑁𝑆𝑚𝑖𝑛|]

𝑏. Yang dimana 𝑁𝑆𝑚𝑖𝑛 adalah harga mutlak NS yang paling kecil dari skoryang

tersedia.

3.6.4 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis Jalur (Path Analysis) menurut Sugiyono (2018 : 70) adalah bagian

dari model regresi yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan sebab

akibat antar satu variabel dengan variabel lainnya. Analisis jalur digunakan dengan

menggunakan korelasi, regresi dan jalur sehingga dapat diketahui untuk sampai

pada variable intervening.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path

analysis). Karena untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan

menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung antar variabel independent

dan variabel dependen.


73

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini maka variabel yang

dianalisis adalah variabel independent Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku

sedangkan variabel dependen adalah Kualitas Produk. Dalam penelitian ini yang

akan diuji adalah seberapa besar pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Pada Diagram

jalur digunakan dua maca manak panah yaitu :

1) Anak Panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel

eksogen terhadap variabel endogen.

Misalnya : X1 → Y

2) Panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasi antara variabel eksogen.

Misalnya : 𝑋1 ↔ 𝑋2

Diagram Jalur digambarkan sebagai berikut ini :

𝝆 yx 1

𝝆 yx 2

Gambar 3. 2
Analisis Jalur (Path Analysis)
Sumber : Sugiyono (2019 : 216)

y = pyx 1 X 1 + pyx 2 x 2 + 𝜀

Keterangan :

X1 : Proses Produksi

X2 : Pemilihan Bahan Baku

Y : Kualitas Produk

RX1X2 : Pengaruh X1 dan X2


74

Pyx1 : Besarnya pengaruh X1 terhadap X2

Pyx2 : Besarnya pengaruh X2 terhadap Y

𝜀 : Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Y

Gambar menjelaskan hubungan antara variabel bebas yaitu X1 dan X2

dengan variabel terikat yaitu Y digambarkan di dalam kotak sedangkan 𝜀 yaitu

variabel lain di luar Y digambarkan dalam bentuk lingkaran. Hubungan

Korelasi yaitu hubungan yang menggambarkan antara X1 dan X2, sedangkan

hubungan pengaruh (casual path) digambarkan dengan X1 dan X2 terhadap Y.

Pengaruh dari X1 dan X2 terhadap Y disebut pengaruh langsung (direct path)

sedangkan X1 terhadap Y melalui X2, dari X2 terhadap Y melalui X1 disebut

pengaruh tidak langsung (indirect effect).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji analisis jalur (path

analysis) yaitu sebagai berikut :

1) Menghitung korelasi sederhana antar variabel bebas dengan variabel terikat.

Yaitu menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson sebagai berikut :

2) Menyusun matrik koefisien korelasi antar variabel, adalah sebagai berikut

R= 𝑋2 𝑌 𝑌
𝑋1
𝑟𝑥1𝑥2 𝑟𝑦𝑥1 𝑋1

𝑟𝑥2𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑋2

3) Mengukur kriteria keeratan hubungan antar variabel secara rinci, yaitu sebagai

berikut :

Tabel 3. 5
75

Indeks Korelasi (r)


Interval Koefisien Klasifikasi Tingkat Hubungan
0,000-0,199 Sangat Rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2017 : 184)

4) Menghitung koefisien jalur dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

𝑋1 𝑋2 𝑋
R=
𝐶𝑅1.1 𝐶𝑅1.1 𝑋1

𝐶𝑅2.2 𝑋2

5) Menghitung koefisien jalur dengan rumus sebagai berikut :

𝑃𝑦𝑥1 = ∑𝑘 𝐶𝑅 𝑖𝑗 𝑟𝑦𝑥1 ; = 1,2,3,4

Kemudian dilakukan pengembangan dari model tersebut sebagai berikut :

𝑃𝑦𝑥1 = 𝐶𝑅𝑟𝑦𝑥1

Dimana :

PYx1 = Koefisien jalur dari variabel X1 terhadap variabel Y (intensitas

kuatnya pengaruh X1 terhadap Y)

ryx1 = Korelasi antara variabel Y dengan variabel X1

CRij = Elemen pada baris ke 1 dan kolom ke j dari matriks invers korelasi

antar variabel eksogenus

6) Menghitung koefisien determinasi seluruh variabel X terhadap Y dengan

menggunakan rumus :

1. Pengaruh Langsung

= (pyx1)2
76

2. Pengaruh melalui hubungan korelasi dengan X2

= pyx1 X rx1 rx2

3. Pengaruh X1 terhadap Y secara total

= pengaruh langsung X pengaruh langsung melalui korelasi dengan X2

7) Menghitung pengaruh X2 terhadap Y

1. Pengaruh langsung

= (pyx2)2

2. Pengaruh melalui hubungan korelasi dengan X2

= pyx1 X rx1 rx2 pyx

3. Pengaruh X2 terhadap Y secara total

= pengaruh langsung X pengaruh langsung melalui korelasi dengan X1

8) Menghitung koefisien determinasi seluruh variabel X terhadap Y dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

R2Y (j =Xi ) = ∑2 P xy1 ryx1

Dengan pengembangan rumus menjadi : R2YX12 = PYxrYx12

Menguji koefisien determinasi R2YX (pengaruh secara simultan) dengan uji-F dengan
rumus :

3.6.5 Uji Hipotesis

3.6.5.1 Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji hipotesis (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna

menunjukan pengaruh tiap variabel independent secara individu terhadap variabel

dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel


77

independent terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen dengan langkah-

langkah penentuannya sebagai berikut :

1. Membuat formula uji hipotesis

a) H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh X1 terhadap

b) H1 : b2 = 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh X1 terhadap Y

c) H0 : b2 = 0, artinya parsial tidak terdapat pengaruh X2 terhadap Y

d) H1 : b2 = 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh X2 terhadap Y

2. Menentukan tingkat signifikansi

Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan α = 0,05 artinya

kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai

probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%

3. Menghitung nilai t-hitung

Nilai ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak, digunakan rumus sebagai berikut:

Menurut Ir. Syofian Siregar (2017:286)

4. Hasil t-hitung dibandingkan dengan t-tabel, dengan kriteria :

H0 diterima Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel

H0 ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung > t-tabel

5. Penarikan Kesimpulan
78

Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penguijian hipotesis dan didukung

oleh teori yang sesuai dengan objek dan masalah penelitian.

3.6.5.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji f merupakan pengujian hubungan regresi secar simultan yang bertujuan

untuk mengetahui apakah seluruh variabel independent Bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

1. Hipotesis yang diajukan :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya bersama-sama tidak terdapat pengaruh X1 dan X2

terhadap Y

H1 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh antara X1

dan X2 terhadap Y

2. Menentukan daerah penerimaan H0 dan Ha dengan menggunakan distribusi

dengan anova, titik kritis dicari pada table distribusi F dengan tingkat

kepercayaan (α) = 5% dan derajat bebas (df) n-1-k

3. Uji statistik F (mencari F hitung, F hitung dengan rumus :

4. Kesimpulan tolak H0 atau terima Ha

Jika F hitung > F table berarti H0 ditolak

Jika F hitung < F table berarti H0 diterima

3.6.5.3. Koefisien Determinasi


79

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh Tata Letak (X1) dan pemeliharaan (X2) terhadap efektivtas produksi (Y)

yang dinyatakan dengan persentasi, melalui rumus:

KD = r2 x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r2 = Kuadrat dari koefisien korelasi

Uji koefisien determinasi (R Square) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependen. Nilai R

square berada diantara 0-1, semakin dekat nilai R square dengan 1 maka garis

regresi yang digambarkan menjelaskan 100% variasi dalam Y. sebaliknya, jika nilai

Rsquare sama dengan 0 atau mendekatinya makan garis regresi tidak menjelaskan

variasi dalam.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Unit Analisis

4.1.1.1 Gambaran Umum Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung

Tahu Sutra (Galih Dabeda) terletak di Jalan Babakan Ciparay No. 30 yang

dikelola oleh Galih Dabeda sejak tahun 1981. Tahu Sutra (Galih Dabeda) ini

memiliki Citarasi tinggi racikan bumbu dan olahan tanpa bahan pengawet

menghasilkan makanan asli Indonesia, tak asing orang Bandung mendengarnya

terletak di Kawasan Cibuntu Kota Bandung. Perbedaan Tahu Sutra (Galih Dabeda)

ini terletak dari bahan dasar menggunakan susu dengan proses pembuatan modern

menghasilkan tahu tang lembut dan sangat lezat. Dalam sehari, Pak Galih mampu

memproduksi 250 papan tahu, pak galih bahkan mampu mencetak omzet hingga

150 juta sebulan. Tapi hanya bisa mengantongi keuntungan bersih 30%.

Gambar 4. 1
Produk Tahu GS Dabeda

80
81

4.1.2 Profil Responden

Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden sebagai sumber data utama

dalam penelitian ini, Upaya perolehan data didukung dengan studi Pustaka untuk

melengkapi data utama. Kuesioner ini terdiri 25 pernyataan dengan perincian 7

pernyataan mengenai Proses Produksi, 8 pernyataan mengenai Pemilihan Bahan

Baku, dan 10 pernyataan mengenai Peningkatan Kualitas Produk. Responden dalam

penelitian ini adalah karyawan pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung, objek

penelitiannya yaitu Proses Produksi, Pemilihan Bahan Baku, dan Peningkatan

Kualitas Produk. Kuesioner yang telah disebar kemudian memperoleh data sebagai

berikut:

4.1.2.1. Profil Responden Berdasarkan Gender

Karakteristik responden yang pertama adalah Gender. Gender merupakan

suatu penggolongan responden untuk mendapatkan gambaran salah satu aspek

responden yang merupakan karyawan Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung dan

kemudian dihubungkan dengan variabel penelitian yang akan dibahas. Berikut

adalah gambaran jenis kelamin responden.

Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Gender
Gender Frekuensi Persentase
Laki-Laki 68 62%
Perempuan 42 38%
Total 110 100%

Sumber : Hasil Kuesioner 2023

Tabel di atas menggambarkan Jenis Kelamin responden. Dari tabel tersebut

dapat dilihat bahwa dari 110 responden, 68 orang (62%) adalah Laki-laki dan 42
82

orang 38%) adalah Perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden adalah Laki-laki bukan perempuan dan sebabnya Karena Laki-laki

cenderung mempunyai jiwa kepemimpinan yang lebih baik serta mempunyai fisik

yang lebih kuat dalam menjalankan suatu usaha atau berwirausaha dibandingkan

perempuan, selain itu perempuan suka membawa perasaanya dalam suatu kegiatan

termasuk juga dalam menjalankan usahanya

4.1.2.2. Profil Responden Berdasarkan Usia

Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik dari usia

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 <17 Tahun 8 7%
2 17 – 25 Tahun 75 68%
3 26 – 30 Tahun 10 9%
4 31 – 40 Tahun 3 3%
5 >40 Tahun 14 13%
TOTAL 60 100%
Sumber : Hasil Kuesioner 2023

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan data responden menurut kategori usia

dapat diketahui bahwa, responden yang berusia <17 tahun sebanyak 8 orang atau

7%, yang berusia 17 – 25 tahun sebanyak 75 orang atau 68%, yang berusia 26 – 30

tahun sebanyak 10 orang atau 9%, yang berusia 31 – 50 tahun sebanyak 3 orang

atau 3%, dan yang >40 tahun sebanyak 14 orang atau 13% Jadi, dapat dikatakan

bahwa mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini berusia 17 – 25

tahun yakni sebanyak 75 orang atau 68%. Usia 17 – 25 tahun lebih dominan sebab

anak muda cenderung memiliki stamina yang lebih prima untuk bekerja di Pabrik.
83

4.1.2.3. Profil Responden Berdasarkan jenjang Pendidikan

Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik dari jenjang

pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan jenjang Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Persentase
1 SD 15 14%
2 SMP 57 52%
3 SMA/SMK 38 34%
TOTAL 110 100%
Sumber : Hasil Kuesioner 2023

Tabel di atas menggambarkan jenjang pendidikan responden. Dari tabel

tersebut dapat dilihat bahwa dari 110 responden. Responden yang jenjang

pendidikannya SD (Sekolah Dasar) sebanyak 15 orang atau 14%, yang jenjang

pendidikannya SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 57 orang atau 52%,

dan yang jenjang pendidikannya SMA/SMK sebanyak 38 orang atau 34%. Jadi,

dapat dikatakan mayoritas responden berdasarkan pendidikan 57 orang (52%) SMP.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar jenjang pendidikan responden adalah

di Sekolah Menengah Pertama.

4.1.3 Hasil Penelitian

Setelah mengambil data responden, selanjutnya akan dibahas mengenai data

penelitian. Data penelitian ini merupakan jawaban responden bagaimana proses

produksi, pemilihan bahan baku, dan peningkatan kualitas produk yang di ambil

langsung di lapangan yang disebarkan menggunakan kuesioner.


84

4.1.3.1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian

data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh

peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian Menurut

Sugiyono (2021: 361). Hasil dari perhitungan uji validitas Proses Produksi (X1),

Pemilihan Bahan Baku (X2), dan Peningkatan KualitasProduk (Y) :

Tabel 4. 4
Hasil Uji Validitas Proses Produksi
r r
No Kuesioner hitung tabel Kesimpulan
1 0,609 0,110 Valid
2 0,583 0,110 Valid
3 0,651 0,110 Valid
4 0,718 0,110 Valid
5 0,639 0,110 Valid
6 0,694 0,110 Valid
7 0,643 0,110 Valid
Sumber : Uji Perhitungan SPSS 2023

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi setiap pernyataan

lebih besar dari nilai rtabel rhitung > rtabel sehingga, hasil dari seluruh pernyataan

mengenai variabel proses produksi ini valid dan layak untuk digunakan analisis

berikutnya.

Tabel 4. 5
Hasil Uji Validitas Pemilihan Bahan Baku
r r
No Kuesioner hitung tabel Kesimpulan
1 0,385 0,110 Valid
2 0,731 0,110 Valid
3 0,678 0,110 Valid
4 0,683 0,110 Valid
5 0,715 0,110 Valid
6 0,778 0,110 Valid
7 0,602 0,110 Valid
8 0,669 0,110 Valid
Sumber : Uji Perhitungan SPSS 2023

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi setiap pernyataan

lebih besar dari nilai rtabel rhitung > rtabel sehingga, hasil dari seluruh pernyataan
85

mengenai variabel Pemilihan Bahan Baku valid dan layak untuk digunakan analisis

berikutnya.

Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas Peningkatan Kualitas Produk
r r
No Kuesioner hitung tabel Kesimpulan
1 0,428 0,110 Valid
2 0,503 0,110 Valid
3 0,518 0,110 Valid
4 0,530 0,110 Valid
5 0,639 0,110 Valid
6 0,659 0,110 Valid
7 0,493 0,110 Valid
8 0,562 0,110 Valid
9 0,453 0,110 Valid
10 0,574 0,110 Valid
Sumber : Uji Perhitungan SPSS 2023

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi setiap pernyataan

lebih besar dari nilai rtabel rhitung > rtabel sehingga, hasil dari seluruh pernyataan

mengenai variabel Peningkatan Kualitas Produk valid dan layak untuk digunakan

analisis berikutnya.

4.1.3.2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan Menurut Sugiyono (2021: 362). Uji reliabilitas pengukuran yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Suatu kuesioner dikatakan

reliable jika responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu.

Tabel 4. 7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Hasil Hitung Alpha Kesimpulan
Cronbach
Proses Produksi 0,767 0,6 Reliable
Pemilihan Bahan Baku 0,810 0,6 Reliable
Peningkatan Kualitas Produk 0,725 0,6 Reliable
Sumber: Uji Reliabilitas SPSS 2023
86

Tabel 4.7 menunjukkan nilai reliabilitas pernyataan pada kuesioner yang

diuji untuk variabel Proses Produksi 0,767, untuk variabel Pemilihan Bahan Baku

0,810, dan untuk variabel Peningkatan Kualitas Produk 0,725. Maka nilai

reliabilitas untuk ketiga variabel tersebut lebih dari 0,6, hal ini menunjukkan

bahawa setiap pernyataan dari kuesioner memiliki nilai yang tinggi untuk

mengukur variabel tersebut sehingga layak untuk diuji ke pengujian selanjutnya.

4.1.3.3. Hasil Penelitian Deskriptif

Hasil penelitian yang menjawab masalah deskriptif terhadap tiga variabel

yang diteliti dengan menampilkan hasil perhitungan nilai frekuensi, rata-rata, dan

persentase untuk masing-masing indikator pada setiap dimensi variabel yaitu

sebagai berikut:

1. Variabel Proses Produksi terdiri dari 7 pernyataan

2. Variabel Pemilihan Bahan Baku terdiri dari 8 pernyataan

3. Variabel Peningkatan Kualitas Produk terdiri dari 10 pernyataan

Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran dari hasill penelitian

mengenai proses produksi, pemilihan bahan baku, dan peningkatan kualitas produk

pabrik tahu sutra Gs Dabeda Bandung. Sedangkan untuk melihat jawaban

responden terhadap setiap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner, maka

dilakukan analisis deskriptif dengan pendekatan distribusi dan persentase untuk

melihat penilaian responden terhadap setiap variabel yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini dilakukan kategorisasi terhadap skor tanggapan

responden dengan menggunakan skor actual yang diperoleh dari hasil perkalian

antara frekuensi dengan bobot dari masing-masing jawaban yang akan dituangkan
87

dalam garis kontinum. Untuk memberikan interprestasi terhadap persentasi skor

yang telah diperoleh, maka dilakukan pengkategorian dengan cara sebagai berikut:

Persentase jawaban tertinggi = (bobot tertinggi: jumlah kategori) x 100

= (5: 5) x 100 = 100

Persentase jawaban terendah = (bobot terendah: jumlah kategori) x100

= (1: 5) x 100 = 20

Rentang = (maksimum – minimum): kategori

= (100 – 20): 5 = 16

Dari rentang tersebut maka diperoleh kategori sebagai berikut:

Tabel 4. 8
Kategori Skala
Skala Kategori
100 – 180 Sangat Tidak Setuju
181 – 260 Tidak Setuju
261 – 340 Cukup Setuju
341 – 420 Setuju
421 – 500 Sangat Setuju

4.1.3.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Proses Produksi

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dilakukan kepada 110

responden mengenai variabel proses produksi, hasil jawaban dari responden

terhadap pernyataan yang telah diajukan dalam kuesioner bahwa variabel proses

produksi diukur melalui 7 item pernyataan. Adapun hasil dari masing-masing

jawaban responden untuk mengetahui gambaran variabel adalah sebagai berikut :


88

Tabel 4. 9
Tanggapan Responden Pernyataan Kesatu Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 6 5% 30
Setuju 4 31 28% 124
Cukup Setuju 3 56 51% 168
Tidak Setuju 2 16 15% 32
Sangat Tidak Setuju 1 1 1% 1
Total 110 100% 355
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai pabrik melakukan

waktu perendaman kedelai dalam proses produksi terlalu lama sehingga

perendaman di pabrik belum cukup baik, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling

tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 5%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 28%, responden yang

menyatakan cukup setuju sebanyak 56%, responden yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 15%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

mengenai waktu perendaman kedelai dalam proses produksi terlalu lama di pabrik

dan belum cukup baik karena menurut pendapat beberapa responden perendaman

kacang kedelai tidak perlu terlalu lama jika ingin mempertahankan tingkat

kepadatan kedelai.

Tabel 4. 10
Tanggapan Responden Pernyataan Kedua Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 9 8% 45
Setuju 4 42 38% 168
Cukup Setuju 3 38 35% 114
Tidak Setuju 2 20 18% 40
Sangat Tidak Setuju 1 1 1% 1
Total 110 100% 368
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.10 Tanggapan responden mengenai pabrik telah

melakukan kebersihan proses produksi yang sesuai dengan standar hal ini dapat
89

diketahui bahwa yang paling tinggi menyatakan setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 8%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 38%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 35%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 18%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1%

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju mengenai

pabrik telah melakukan kebersihan proses produksi dengan baik karena kebersihan

pada proses produksi sudah sesuai dengan standar.

Tabel 4. 11
Tanggapan Responden Pernyataan Ketiga Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 5 5% 25
Setuju 4 32 29% 128
Cukup Setuju 3 57 52% 171
Tidak Setuju 2 15 14% 30
Sangat Tidak Setuju 1 1 1% 1
Total 110 100% 355
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.11 Tanggapan responden mengenai pabrik melakukan

perbaikan mesin dalam proses produksinya belum cukup baik, hal ini dapat

diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 29%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 52%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 14%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

mengenai perbaikan mesin dalam proses produksi belum cukup baik karena

perbaikan mesin di pabrik belum terlalu diperhatikan dan perbaikan belum


90

mencapai tingkat yang memadai dan belum berdasarkan pada standar kualitas,

keamanan pangan, dan regulasi yang berlaku.

Tabel 4. 12
Tanggapan Responden Pernyataan Keempat Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 7 6% 35
Setuju 4 40 36% 160
Cukup Setuju 3 48 44% 144
Tidak Setuju 2 12 11% 24
Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3
Total 110 100% 366
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.12 Tanggapan responden mengenai peningkatan biaya

kualitas belum cukup baik, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu

menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 6%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 36%, responden yang menyatakan

cukup setuju sebanyak 44%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

11%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

mengenai peningkatan kualitas yang dilakukan pabrik belum cukup baik karena

pabrik memiliki konteks yang berbeda, dan penilaian terhadap kecukupan

perubahan biaya terkait kualitas belum didasarkan pada situasi unik pabrik.

Tabel 4. 13
Tanggapan Responden Pernyataan Kelima Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 11 10% 55
Setuju 4 27 25% 108
Cukup Setuju 3 48 44% 144
Tidak Setuju 2 21 19% 42
Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3
Total 110 100% 352
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.13 Tanggapan responden mengenai bahan yang

digunakan dalam proses produksi belum sesuai dengan standar kualitas, hal ini
91

dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 25%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 44%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 19%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

mengenai bahan yang digunakan dalam proses produksi belum sesuai dengan

standar kualitas karena pabrik belum menjaga transparansi, keterbukaan, dan

pengawasan yang ketat terhadap rantai pasokan bahan baku untuk memastikan

bahwa produk akhir memenuhi standar dan harapan pelanggan.

Tabel 4. 14
Tanggapan Responden Pernyataan Keenam Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 9 8% 45
Setuju 4 37 34% 148
Cukup Setuju 3 35 32% 175
Tidak Setuju 2 25 23% 50
Sangat Tidak Setuju 1 4 4% 4
Total 110 100% 422
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pelayanan yang

dikirimkan oleh pabrik tahu sutra gs dabeda sudah tepat waktu sesuai dengan jadwal

yang ditentukan sudah baik, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu

menyatakan setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 34%, responden yang menyatakan

cukup setuju sebanyak 32%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

23%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju mengenai

pelayanan yang dikirimkan oleh pabrik tahu sutra gs dabeda sudah tepat waktu
92

sesuai dengan jadwal yang ditentukan karena kepatuhan terhadap jadwal

pengiriman yang dilakukan oleh pabrik sudah baik terutama pabrik memiliki

pelanggan atau mitra bisnis yang mengandalkan pengiriman yang tepat waktu.

Tabel 4. 15
Tanggapan Responden Pernyataan Ketujuh Tentang Proses Produksi
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 11 10% 55
Setuju 4 29 26% 116
Cukup Setuju 3 49 45% 147
Tidak Setuju 2 16 15% 32
Sangat Tidak Setuju 1 5 5% 5
Total 110 100% 355
Sumber : Hasil Data 2023

Berdasarkan tabel 4.15 Tanggapan responden mengenai mengelola proses

produksi dengan baik untuk menghasilkan keuntungan agar tetap beroperasi secara

berkelanjutan belum cukup baik, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi

itu menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

10%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 26%, responden yang

menyatakan cukup setuju sebanyak 45%, responden yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 15%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

mengenai mengelola proses produksi dengan baik untuk menghasilkan keuntungan

agar tetap beroperasi secara berkelanjutan di pabrik belum cukup baik karena proses

produksi belum terlalu efisien sehungga belum menghasilkan keuntungan yang

cukup besar.
93

Tabel 4. 16
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Proses Produksi
Rekapitulasi Skor Jawaban Skor Kategori
Dimensi No Pernyataan Responden Aktua
SS S CS TS STS l
1 Waktu perendaman kedelai Cukup
Perubaha sudah cukup 6 31 56 16 1 355 Baik
n suatu 2 Tingkat kebersihan parbik
bahan cukup bersih 9 42 38 20 1 368 Baik
3 Perbaikan pada pabrik Cukup
tahu sutra gs dabeda dalam 5 32 57 15 1 335 Baik
Menamb kemampuan proses sudah
ah nilai sesuai
kegunaa 4 Perubahan dalam biaya
n suatu terkait kualitas, termasuk 7 40 48 12 3 366 Cukup
bahan biaya pencegahan, Baik
atau pengecekan, dan
barang perbaikan sudah baik
5 Bahan yang digunakan Cukup
dalam proses produksi 11 27 48 21 3 352 Baik
sesuai dengan standar
kualitas
6 Pelayanan yang
dikirimkan oleh pabrik 9 37 35 25 4 422 Baik
Menjami tahu sutra GS Dabeda
n sudah tepat waktu sesuai
kelangsu jadwal yang ditentukan
ngan 7 Mengelola proses produksi
hidup dengan baik untuk 11 29 49 16 5 355 Cukup
menghasilkan keuntungan Baik
agar tetap beroperasi
secara berkelanjutan

TOTAL AKUMULASI 2.573 Baik

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2023

Berdasarkan tabel 4.16 menggambarkan tanggapan responden atas 7

pernyataan mengenai variabel Proses Produksi (X1) pada Pabrik Tahu Sutra GS

Dabeda Bandung. Untuk variabel ini secara keseluruhan diperoleh skor total 2.573

dari 7 pernyataan, sebanyak 110 responden yang menjawab sehingga di dapat skor

25,73. Nilai rata-rata tersebut mengacu pada kriteria penilaian dalam kategori

cukup setuju atau dapat di katakan cukup baik. Jika digambarkan ke dalam garis

kontinum sesuai dengan kriteria, pengukurannya adalah sebagai berikut:

Nilai indeks maksimum = 5 X 7 X 100 = 3.500

Nilai indeks minimum = 1 X 7 X 100 = 700


94

Jarak interval = (nilai maksimal – nilai minimum): 5

= (3.500 – 700): 5 = 56

Tabel 4. 17
Kategori Skala Proses Produksi
SKALA KATEGORI

700 – 1.260 Sangat Tidak Baik


1.260 – 1.820 Tidak Baik
1.820 – 2.380 Cukup Baik
2.380– 2.940 Baik
2.940– 3.500 Sangat Baik

2.573

Sangat Tidak Tidak Cukup Baik Sangat

Baik Baik Baik Baik

700 1.260 1.820 2380 2.940 3.500


Gambar 4. 2
Garis Kontinum Proses Produksi
Nilai presentasi yang didapat sebesar 2.573 mengacu pada kriteria penilaian

kedalam kategori baik. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa proses produksi pabrik

tahu sutra GS Dabeda Bandung dinilai baik dari segala ukuran pernyataan kuesioner

yang diberikan.

4.1.3.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Bahan Baku

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dilakukan kepada 110

responden mengenai variabel pemilihan bahan baku, hasil jawaban dari responden

terhadap pernyataan yang telah diajukan dalam kuesioner bahwa variabel pemilihan
95

bahan baku diukur melalui 8 item pernyataan. Adapun hasil dari masing-masing

jawaban responden untuk mengetahui gambaran variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 18
Tanggapan Responden Pernyataan Kesatu Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 8 7% 40
Setuju 4 31 28% 124
Cukup Setuju 3 50 45% 150
Tidak Setuju 2 16 15% 32
Sangat Tidak Setuju 1 5 5% 5
Total 110 100% 351
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.18 Tanggapan responden mengenai pabrik tahu sutra

GS Dabeda sudah mempertahankan bentuk dan struktur tahu selama proses

pembentukan atau pemadatan belum cukup baik, hal ini dapat diketahui bahwa

yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 7%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 28%,

responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 45%, responden yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 15%, dan responden yang menyatakan sangat

tidak setuju sebanyak 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai pabrik tahu sutra GS Dabeda sudah mempertahankan

bentuk dan struktur tahu selama proses pembentukan atau pemadatan karena

kualitas dan karakteristik tahu bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk

teknik produksi, bahan baku yang digunakan, peralatan, dan praktik manufaktur.

Tabel 4. 19
Tanggapan Responden Pernyataan Kedua Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 4 4% 20
Setuju 4 50 45% 200
Cukup Setuju 3 33 30% 99
Tidak Setuju 2 18 15% 36
Sangat Tidak Setuju 1 6 5% 6
Total 110 100% 361
96

Sumber : Hasil Adata 2023


Berdasarkan tabel 4.19 Tanggapan responden mengenai Tahu sutra GS

Dabeda sudah memiliki ketahanan mekanis yang cukup, hal ini dapat diketahui

bahwa yang paling tinggi itu menyatakan setuju. Responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 4%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 45%,

responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 30%, responden yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 15%, dan responden yang menyatakan sangat

tidak setuju sebanyak 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju mengenai

Tahu sutra GS Dabeda sudah memiliki ketahanan mekanis yang cukup karena,

ketahanan mekanis integritas produk selama proses pengolahan, pengiriman, dan

konsumsi sudah baik pada pabrik ini.

Tabel 4. 20
Tanggapan Responden Pernyataan Ketiga Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 13 12% 65
Setuju 4 33 30% 132
Cukup Setuju 3 44 40% 132
Tidak Setuju 2 14 13% 28
Sangat Tidak Setuju 1 6 5% 6
Total 110 100% 363
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.20 Tanggapan responden mengenai tekstur tahu tidak

mudah hancur belum cukup baik, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi

itu menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak

12%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 30%, responden yang

menyatakan cukup setuju sebanyak 40%, responden yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 13%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 5%.
97

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai tekstur tahu tidak mudah hancur karena tekstur tahu

belum mempertahankan bentuk dan integritas selama proses pengolahan,

pengiriman, dan konsumsi.

Tabel 4. 21
Tanggapan Responden Pernyataan Keempat Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 8 7% 40
Setuju 4 34 31% 136
Cukup Setuju 3 41 37% 123
Tidak Setuju 2 23 21% 69
Sangat Tidak Setuju 1 4 4% 4
Total 110 100% 372
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.21 Tanggapan responden mengenai kekuatan bahan

pada suhu sudah sesuai dengan standar ternyata belum cukup baik, hal ini dapat

diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 31%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 37%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 21%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai kekuatan bahan pada suhu yang diperlukan sudah cukup karena tanda

bahwa bahan tersebut dapat mempertahankan integritasnya dalam berbagai kondisi

termasuk dalam proses pengolahan atau pemanasan.


98

Tabel 4. 22
Tanggapan Responden Pernyataan Kelima Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 3 3% 15
Setuju 4 46 42% 184
Cukup Setuju 3 37 34% 111
Tidak Setuju 2 17 15% 34
Sangat Tidak Setuju 1 7 6% 7
Total 110 100% 351
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.22 Tanggapan responden mengenai ketersediaan

jumlah bahan baku yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen sudah

cukup, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan setuju.

Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3%, responden yang

menyatakan setuju sebanyak 42%, responden yang menyatakan cukup setuju

sebanyak 34%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 15%, dan

responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 6%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju mengenai

ketersediaan jumlah bahan baku yang cukup untuk memenuhi permintaan

konsumen sudah cukup karena ketersediaan bahan baku sudah memadai dan

memungkinkan pabrik untuk merencanakan produksi dengan lebih baik dan

meminimalkan risiko gangguan dalam rantai pasokan.

Tabel 4. 23
Tanggapan Responden Pernyataan Keenam Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 7 6% 35
Setuju 4 40 36% 160
Cukup Setuju 3 44 40% 132
Tidak Setuju 2 12 11% 24
Sangat Tidak Setuju 1 7 6% 7
Total 110 100% 358
Sumber : Hasil Data 2023
99

Berdasarkan tabel 4.23 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda sudah memilih bahan baku

dengan kualitas yang konsisten dan sesuai dengan standar industri, hal ini dapat

diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 36%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 40%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 11%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 6%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda sudah memilih bahan

baku dengan kualitas yang konsisten dan sesuai dengan standar industri karena

pabrik masih terkadang mendapatkan kualitas bahan baku yang kurang bagus.

Tabel 4. 24
Tanggapan Responden Pernyataan Ketujuh Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 10 9% 50
Setuju 4 36 33% 144
Cukup Setuju 3 42 38% 126
Tidak Setuju 2 19 17% 38
Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3
Total 110 100% 361
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.24 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai mempertimbangkan harga bahan baku dari berbagai pemasok

yang lain sudah sesuai, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu

menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 9%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 33%, responden yang menyatakan


100

cukup setuju sebanyak 38%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

17%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai mempertimbangkan harga bahan baku dari berbagai pemasok yang lain

sudah sesuai karena pabrik tetap mempertahankan bahan baku dari pemasok yang

kualitasnya lebih baik.

Tabel 4. 25
Tanggapan Responden Pernyataan Kedelapan Tentang Pemilihan Bahan Baku
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 6 5% 30
Setuju 4 44 40% 176
Cukup Setuju 3 45 41% 180
Tidak Setuju 2 12 11% 24
Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3
Total 110 100% 413
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.25 Tanggapan responden belum setuju dengan

pernyataan mengenai pabrik telah memastikan pemasok bahan baku mampu

menyediakan jumlah yang cukup besar sesuai dengan kebutuhan produksi skala

besar, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup

setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, responden yang

menyatakan setuju sebanyak 40%, responden yang menyatakan cukup setuju

sebanyak 41%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 11%, dan

responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai pabrik telah memastikan pemasok bahan baku mampu

menyediakan jumlah yang cukup besar sesuai dengan kebutuhan produksi skala

besar karena pemasok belum tentu menyediakan bahan baku yang sesuai dengan

kualitas yang diinginkan oleh pabrik.


101

Tabel 4. 26
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Bahan Baku
Rekapitulasi Skor Jawaban Kategori
Skor
Dimensi No Pernyataan Responden
Aktual
SS S CS TS STS
1 Pabrik tahu sutra GS Cukup
Fungsi Dabeda sudah 8 31 50 16 5 351 Baik
dari mempertahankan bentuk
kompone dan struktur tahu selama
n proses pembentukan atau
pemadatan
2 Tahu sutra GS Dabeda 4 50 33 17 6 361 Baik
sudah memiliki ketahanan
mekanis yang cukup
Sifat 3 Tekstur tahu tidak mudah 13 33 44 14 6 363 Cukup
Fisik hancur Baik
Bahan 4 Kekuatan bahan pada suhu Cukup
yang diperlukan sudah 8 34 41 23 4 372 Baik
cukup
5 Ketersediaan jumlah bahan
baku yang cukup untuk 3 46 37 17 7 351 Baik
Bahan memenuhi permintaan
Mudah konsumen sudah cukup
Didapat 6 Pabrik Tahu Sutra GS
Dabeda sudah memilih 7 40 44 12 7 358 Cukup
bahan baku dengan kualitas Baik
yang konsisten dan sesuai
dengan standar industri
7 Mempertimbangkan harga
bahan baku dari berbagai 10 36 42 19 3 361 Cukup
Harga pemasok yang lain sudah Baik
Relatif sesuai
Murah 8 Pabrik telah memastikan
pemasok bahan baku Cukup
mampu menyediakan 6 44 45 12 3 413 Baik
jumlah yang cukup besar
sesuai dengan kebutuhan
produksi skala besar

TOTAL AKUMULASI 2.930 Baik

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2023

Berdasarkan tabel 4.26 menggambarkan tanggapan responden atas 8

pernyataan mengenai variabel Pemilihan Bahan Baku (X2) pada Pabrik Tahu Sutra

GS Dabeda Bandung. Untuk variabel ini secara keseluruhan diperoleh skor total

2.930 dari 8 pernyataan, sebanyak 110 responden yang menjawab sehingga di dapat

skor 29,30%. Nilai rata-rata tersebut mengacu pada kriteria penilaian dalam

kategori cukup setuju atau dapat di katakan baik. Jika digambarkan ke dalam garis

kontinum sesuai dengan kriteria, pengukurannya adalah sebagai berikut:


102

Nilai indeks maksimum = 5 X 8 X 100 = 4.000

Nilai indeks minimum = 1 X 8 X 100 = 800

Jarak interval = (nilai maksimal – nilai minimum) : 5

= (4.000 – 800) : 5 = 640

Tabel 4. 27
Kategori Skala Pemilihan Bahan Baku
SKALA KATEGORI
800 – 1.440 Sangat Tidak Baik
1.440 – 2.080 Tidak Baik
2.080 – 2.720 Cukup Baik
2.720 – 3.360 Baik
3.360 – 4.000 Sangat Baik

2.930

Sangat Tidak Tidak Cukup Baik Sangat

Baik Baik Baik Baik

800 1.440 2.080 2.720 3.360 4.000

Gambar 4. 3
Garis Kontinum Pemilihan Bahan Baku
Nilai presentasi yang didapat sebesar 2.930 mengacu pada kriteria penilaian

kedalam kategori baik. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa pemilihan bahan baku

pabrik tahu sutra GS Dabeda Bandung dinilai baik dari segala ukuran pernyataan

kuesioner yang diberikan.

4.1.3.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Kualitas Produk

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dilakukan kepada 110

responden mengenai variabel peningkatan kualitas produk, hasil jawaban dari


103

responden terhadap pernyataan yang telah diajukan dalam kuesioner bahwa

variabel peningkatan kualitas produk diukur melalui 10 item pernyataan. Adapun

hasil dari masing-masing jawaban responden untuk mengetahui gambaran

variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 28
Tanggapan Responden Pernyataan Kesatu Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 15 14% 75
Setuju 4 22 20% 88
Cukup Setuju 3 56 51% 168
Tidak Setuju 2 15 14% 30
Sangat Tidak Setuju 1 2 2% 2
Total 110 100% 363
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.28 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai peningkatan kandungan nutrisi seperti protein, serat, vitamin,

dan mineral dalam produk tahu sudah sesuai dengan standar, hal ini dapat diketahui

bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 14%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 20%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 51%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 14%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai peningkatan kandungan nutrisi seperti protein, serat,

vitamin, dan mineral dalam produk tahu sudah sesuai dengan standar karena

keputusan untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam produk makanan seperti

tahu harus didasarkan pada pertimbangan yang cermat terkait pasar sasaran,

preferensi konsumen, dan tujuan bisnis. Produsen harus memahami kebutuhan dan
104

ekspektasi pelanggan mereka serta mempertimbangkan dampak dari perubahan

nutrisi terhadap kualitas produk dan strategi bisnis mereka.

Tabel 4. 29
Tanggapan Responden Pernyataan Kedua Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 8 7% 40
Setuju 4 32 29% 128
Cukup Setuju 3 35 32% 105
Tidak Setuju 2 31 28% 62
Sangat Tidak Setuju 1 4 4% 4
Total 110 100% 339
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.29 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai tahu kuat selama 3-4 hari diluar kulkas, hal ini dapat diketahui

bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 29%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 32%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 28%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai tahu kuat selama 3-4 hari diluar kulkas karena tahu belum cukup kuat

disimpan diluar kulkas selama 3-4 hari atau bahkan lebih.

Tabel 4. 30
Tanggapan Responden Pernyataan Ketiga Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 4 4% 20
Setuju 4 31 28% 124
Cukup Setuju 3 48 44% 144
Tidak Setuju 2 25 25% 50
Sangat Tidak Setuju 1 2 2% 2
Total 110 100% 340
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.30 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai tahu kuat selama 2 minggu di dalam kulkas, hal ini dapat
105

diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 4%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 28%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 44%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 25%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai tahu kuat selama 2 minggu di dalam kulkas karena meskipun tahu tetap

aman untuk dikonsumsi selama 2 minggu dalam kulkas, kualitas dan tekstur produk

tersebut bisa berubah seiring berjalannya waktu dan tidak disukai oleh beberapa

orang.

Tabel 4. 31
Tanggapan Responden Pernyataan Keempat Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 3 3% 15
Setuju 4 35 32% 140
Cukup Setuju 3 48 44% 144
Tidak Setuju 2 21 19% 42
Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3
Total 110 100% 344
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.31 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai tahu tidak mudah hancur saat dimasak, hal ini dapat diketahui

bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 3%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 32%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 44%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 19%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai tahu tidak mudah hancur saat dimasak karena menurut responden teknik
106

memasak yang digunakan, seperti menggoreng, merebus, atau mengukus, dapat

memengaruhi tekstur tahu. Beberapa teknik memasak membuat tahu lebih tahan

lama, sementara yang lain membuatnya lebih rentan untuk hancur.

Tabel 4. 32
Tanggapan Responden Pernyataan Kelima Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 5 5% 25
Setuju 4 29 26% 116
Cukup Setuju 3 44 40% 132
Tidak Setuju 2 27 25% 54
Sangat Tidak Setuju 1 5 5% 5
Total 110 100% 332
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.32 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai bentuk tahu sudah sesuai dengan yang diinginkan, hal ini

dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 29%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 44%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 27%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai bentuk tahu sudah sesuai dengan yang diinginkan karena produk tahu

terkadang belum berhasil dalam proses pembentukannya.

Tabel 4. 33
Tanggapan Responden Pernyataan Keenam Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 7 6% 35
Setuju 4 18 16% 72
Cukup Setuju 3 46 42% 138
Tidak Setuju 2 32 29% 64
Sangat Tidak Setuju 1 7 6% 7
Total 110 100% 316
Sumber : Hasil Data 2023
107

Berdasarkan tabel 4.33 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai warna yang konsisten dan tampilan visual yang sudah

menarik perhatian konsumen, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu

menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 6%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 16%, responden yang menyatakan

cukup setuju sebanyak 42%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

29%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 6%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai warna yang konsisten dan tampilan visual yang sudah menarik perhatian

konsumen karena warna terkadang tidak konsisten dan tampilan visualnya belum

sesuai dengan yang diinginkan.

Tabel 4. 34
Tanggapan Responden Pernyataan Ketujuh Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 1 1% 5
Setuju 4 28 25% 112
Cukup Setuju 3 48 44% 144
Tidak Setuju 2 30 27% 64
Sangat Tidak Setuju 1 3 3% 3
Total 110 100% 328
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.34 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai Produk tahu dapat bertahan selama proses pemasakan atau

penggorengan tanpa mengalami perubahan kualitas, hal ini dapat diketahui bahwa

yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 1%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 25%,

responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 48%, responden yang


108

menyatakan tidak setuju sebanyak 27%, dan responden yang menyatakan sangat

tidak setuju sebanyak 3%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai produk tahu dapat bertahan selama proses pemasakan

atau penggorengan tanpa mengalami perubahan kualitas karena pengalaman

memasak tahu dapat bervariasi dan sangat tergantung pada resep, teknik memasak,

dan preferensi pribadi.

Tabel 4. 35
Tanggapan Responden Pernyataan Kedelapan Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 3 3% 15
Setuju 4 22 20% 88
Cukup Setuju 3 53 48% 159
Tidak Setuju 2 27 25% 54
Sangat Tidak Setuju 1 5 5% 5
Total 110 100% 321
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.35 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai produk tahu sudah mempertahankan kandungan nutrisi

selama masa simpan, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu

menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 20%, responden yang menyatakan

cukup setuju sebanyak 48%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

25%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

dengan pernyataan mengenai produk tahu sudah mempertahankan kandungan

nutrisi selama masa simpan karena penyimpanan tahu belum dalam kondisi yang

sesuai, seperti suhu dan kelembaban yang tepat, juga dapat membantu
109

mempertahankan kandungan nutrisi. Sebagian besar tahu komersial memiliki

tanggal kedaluwarsa yang memandu konsumen tentang masa simpan yang aman.

Tabel 4. 36
Tanggapan Responden Pernyataan Kesembilan Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 2 2% 10
Setuju 4 29 26% 116
Cukup Setuju 3 47 43% 141
Tidak Setuju 2 27 25% 54
Sangat Tidak Setuju 1 5 5% 5
Total 110 100% 326
Sumber : Hasil Data 2023
Berdasarkan tabel 4.36 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai desain kemasan yang menarik dan aesthetics, hal ini dapat

diketahui bahwa yang paling tinggi itu menyatakan cukup setuju. Responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 2%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 26%, responden yang menyatakan cukup setuju sebanyak 43%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 25%, dan responden yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum dcukup setuju

dengan pernyataan mengenai desain kemasan yang menarik dan aesthetics karena

beberapa orang berpendapat bahwa kualitas dan kegunaan produk lebih penting

daripada tampilan kemasan. Mereka berpendapat bahwa tampilan kemasan yang

menarik tidak selalu mencerminkan kualitas produk di dalamnya.

Tabel 4. 37
Tanggapan Responden Pernyataan Kesepuluh Tentang Peningkatan Kualitas Produk
Kategori Bobot Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 5 4 4% 20
Setuju 4 26 24% 104
Cukup Setuju 3 48 44% 144
Tidak Setuju 2 23 21% 46
Sangat Tidak Setuju 1 9 8% 9
Total 110 100% 323
Sumber : Hasil Data 2023
110

Berdasarkan tabel 4.37 Tanggapan responden belum cukup setuju dengan

pernyataan mengenai produk dan merek tahu sutra GS Dabeda sudah cukup diakui

keberadaannya oleh konsumen, hal ini dapat diketahui bahwa yang paling tinggi itu

menyatakan cukup setuju. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 24%, responden yang menyatakan

cukup setuju sebanyak 44%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

21%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 8%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum cukup setuju

mengenai produk dan merek tahu sutra GS Dabeda sudah cukup diakui

keberadaannya oleh konsumen karena persepsi konsumen tentang merek dapat

sangat bervariasi. Beberapa konsumen belum pernah mendengar tentang merek

tahu sutra GS Dabeda atau belum memiliki pengalaman mencoba produk mereka.

Tabel 4. 38
Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Peningkatan Kualitas Produk
Rekapitulasi Skor Jawaban Kategori
Skor
Dimensi No Pernyataan Responden
Aktual
SS S CS TS STS
Kinerja 1 Peningkatan kandungan Cukup
(Performan nutrisi seperti protein, 15 22 56 15 2 363 Baik
ce) serat, vitamin, dan mineral
dalam produk tahu sudah
cukup
Daya tahan 2 Tahu kuat selama 3-4 hari 8 32 35 31 4 339 Cukup
(Durability diluar kulkas Baik
) 3 Tahu kuat selama 2 minggu 4 31 48 25 2 340 Cukup
di dalam kulkas Baik
Kesesuaian 4 Tahu tidak mudah hancur
dengan saat dimasak 3 29 48 21 3 344 Cukup
spesifikasi Baik
(Conforma
nce to 5 Bentuk tahu sudah sesuai
spesificatio dengan yang diinginkan 5 18 44 27 5 332 Cukup
ns) Baik
Fitur 6 Warna yang konsisten dan
(Features) tampilan visual yang sudah 7 28 46 32 7 316 Cukup
menarik perhatian Baik
konsumen
7 Produk tahu dapat bertahan
selama proses pemasakan 1 22 48 30 3 328 Cukup
atau penggorengan tanpa Baik
111

mengalami perubahan
kualitas
Reliabilitas 8 Produk tahu dapat bertahan
(Reliability selama proses pemasakan 3 22 53 27 5 321 Cukup
) atau penggorengan tanpa Baik
mengalami perubahan
kualitas
Estetika 9 Desain kemasan yang 2 29 47 27 5 326 Cukup
(Aesthetics) menarik dan aesthetics Baik
Kesan 10 Produk dan merek tahu
Kualitas sutra GS Dabeda sudah 4 26 48 23 9 323 Cukup
(Perceived cukup diakui baik
Quality) keberadaannya oleh
konsumen
Cukup
TOTAL AKUMULASI 3.332 Baik

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2023


Berdasarkan tabel 4.38 menggambarkan tanggapan responden atas 10

pernyataan mengenai variabel Peningkatan Kualitas Produk (Y) pada Pabrik Tahu

Sutra GS Dabeda Bandung. Untuk variabel ini secara keseluruhan diperoleh skor

total 3.332 dari 10 pernyataan, sebanyak 110 responden yang menjawab sehingga

di dapat skor 33,32%. Nilai rata-rata tersebut mengacu pada kriteria penilaian dalam

kategori cukup setuju atau dapat di katakan cukup baik. Jika digambarkan ke dalam

garis kontinum sesuai dengan kriteria, pengukurannya adalah sebagai berikut:

Nilai indeks maksimum = 5 X 10 X 100 = 5.000

Nilai indeks minimum = 1 X 10 X 100 = 1.000

Jarak interval = (nilai maksimal – nilai minimum) : 5

= (5.000 – 1.000) : 5 = 800


112

Tabel 4. 39
Kategori Skala Peningkatan Kualitas Produk
SKALA KATEGORI

1.000 – 1.800 Sangat Tidak Baik

1.800 – 2.600 Tidak Baik

2.600 – 3.400 Cukup Baik

3.400 – 4.200 Baik

4.200 – 5.000 Sangat Baik

3.332
Sangat Tidak Tidak Cukup Baik Sangat

Baik Baik Baik Baik

1.000 1.800 2.600 3.400 4.200 5.000

Gambar 4. 4
Garis Kontinum Peningkatan Kualitas Produk
Nilai presentasi yang didapat sebesar 3.332 mengacu pada kriteria penilaian

kedalam kategori cukup baik. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa peningkatan

kualitas produk pabrik tahu sutra GS Dabeda Bandung dinilai cukup baik dari

segala ukuran pernyataan kuesioner yang diberikan.

4.1.3.4. Hasil Penelitian Verifikatif

Setelah memperoleh data dari hasil dari kuesioner dimana yang asalnya

ordinal (skala likert) yang di peroleh dari jawaban responden atau kuesioner yang

diberikan kepada mereka dirubah menjadi skala interval dengan menggunakan

Method of Succesive Interval (MSI). Analisis verifikatif digunakan untuk menguji

hipotesis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Proses Produksi (X1) dan
113

Pemilihan Bahan Baku (X2) terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Y) dengan

menggunakan menggunakkan metode analisis jalur (Path Analysis).

4.1.3.4.1 Analisis Koefisien Korelasi

Korelasi yang akan dilakukan pertama menghitung koefisien korelasi

antar variabel yang diteliti kemudian nilai koefisien korelasi yang diperoleh

dikonsultasikan ke tabel interpretasi korelasi sebagai berikut:

Tabel 4. 40
Interpretasi Koefisien Korelasi
INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN
0,00-1,99 Sangat Tidak Setuju
0,20-0,399 Tidak Setuju
0,40-0,599 Cukup Setuju
0,60-0,799 Setuju
0,80-1000 Sangat Setuju

1. Variabel pada penelitian ini adalah Proses Produksi (X1), Pemilihan Bahan

Baku (X2), dan Peningkatan Kualitas Produk (Y), koefisien korelasi dimana

variabel tersebut dihitung menggunakan rumus korelasi SPSS dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4. 41
Correlations
Correlations
X2 X1 Y
X2 Pearson Correlation 1 .618** .662**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 110 110 110
X1 Pearson Correlation .618** 1 .850**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 110 110 110
** **
Y Pearson Correlation .662 .850 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
114

Tabel diatas dapat menjelaskan tentang korelasi antar variabel, yang dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai korelasi antara Proses Produksi (X1) dengan Pemilihan Bahan

Baku (X2) sebesar 0,618. Pada tabel korelasi klasifikasi nilai korelasi

termasuk pada kategori kuat.

2. Nilai korelasi antara Proses Produksi (X1) dengan Peningkatan Kualitas

Produk (Y) sebesar 0,850. Pada tabel korelasi klasifikasi nilai korelasi

termasuk pada kategori sangat kuat.

3. Nilai korelasi antara Pemilihan Bahan Baku (X2) dengan Peningkatan

Kualitas Produk (Y) sebesar 0,622. Pada tabel korelasi klasifikasi nilai

korelasi termasuk pada kategori kuat.

2. Koefisien Determinasi

Tabel 4. 42
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .697 .485 .476 3.68807
a. Predictors: (Constant), Pemilihan Bahan Baku, Proses Produksi
b. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk

Untuk menghitung epsilon maka didapat dengan rumus dibawah ini :

YꜪ = √ (1 – R2yx1...xn

= √ (1 – 0,485) = 0,72

Jadi besarnya pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti terhadap minat beli

ulang adalah sebesar 0,72 atau 72%.


115

3. Koefisien jalur

Ketika koefisien korelasi antara X1 dan X2 sudah didapatkan, maka

selanjutnya akan dihitung menggunakan analisis jalur dengan aplikasi SPSS:

Tabel 4. 43
Koefisien Jalur
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) 8.749 2.403 3.641 .000
Proses Produksi .377 .085 .318 4.423 .000 .931 1.074
Pemilihan Bahan .564 .075 .542 7.535 .000 .931 1.074
Baku
a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk

Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel X1 mempunyai

koefisien jalur sebesar 0,318 atau 31,8% artinya bahwa proses produksi memiliki

pengaruh sebesar 31,8% terhadap peningkatan kualitas produk. Sedangkan untuk

variabel X2 mempunyai koefisien jalur sebesar 0,542 atau 54,2% artinya bahwa

pemilihan bahan baku memiliki pengaruh sebesar 54,2% terhadap peningkatan

kualitas produk.

Jadi besarnya pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti terhadap minat beli ulang

adalah sebesar 0,276 atau 27,6%.

Hasil tersebut kemudian disusun dalam bentuk diagram jalur sebagai berikut:
116

Ꜫ = 0,72

X1 0,318

0,618
Y

X2 0,542

Gambar 4. 5
Struktur Diagram Jalur Secara Keseluruhan
1. Pengaruh variabel X1 terhadap Y

Pengaruh X1 terhadap Y secara langsung = ρyx1 . ρyx1

= 0,318 . 0,318 = 0,101 / 10,1%

Pengaruh X1 terhadap Y melalui X2 = ρyx1 . rx1x2 . ρyx2

=0,318 . 0,618 . 0,542 = 0,107 / 10,07% +

Pengaruh total X1 terhadap Y = 0,208 / 20,8%

2. Pengaruh variabel X2 terhadap Y

Pengaruh X2 terhadap Y secara langsung = ρYX2 . ρYX2

= 0,542 . 0,542 = 0,294 / 29,4%

Pengaruh X2 terhadap Y melalui X1 = ρYX2. rx1x2 . ρYX1

= 0,542 . 0.618 . 0,318 =0,107/10,7% +

Pengaruh total X2 terhadap Y = 0,401/ 40,1%

3. Pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y

Pengaruh X1 terhadap Y = ρYX1 = 0,208 / 20,8%

Pengaruh X2 terhadap Y = ρYX2 = 0,401/ 40,1% +

Pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y = 0,609


117

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total kontribusi yang

diberikan kedua variabel sebesar 0,609 atau 60,9% sedangkan dilihat dari masing-

masing variabel yaitu Proses Produksi (X1) sebesar 0,208 atau 20,8% dan Pemilihan

Bahan Baku (X2) sebesar 0,401 atau 40,1%.

4.1.3.5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk pembuktian pada variabel proses

produksi dan pemilihan bahan baku yang memberikan pengaruh terhadap

peningkatan kualitas produk baik secara parsial maupun simultan. Maka dilakukan

uji hipotesis sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

H0 : ρYX1X2 = 0 : Artinya, proses produksi dan pemilihan bahan baku tidak

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

H1 : ρYX1X2 ≠ 0 : Artinya, proses produksi dan pemilihan bahan baku

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

Hasil Fhitung dibandingkan Ftabel dengan kriteria :

1) Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5%

2) Tolak H1 jika Fhitung < Ftabel pada alpha 5%

Tabel 4. 44
Uji Hipotesis secara Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1371.411 2 685.706 50.413 .000b
Residual 1455.400 107 13.602
Total 2826.811 109
a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk
b. Predictors: (Constant), Pemilihan Bahan Baku, Proses Produksi
118

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai Fhitung yang

diperoleh sebesar 50.413 Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tabel

distribusi F. Dengan a = 0,05, db1 = 2 dan db2 = 107, diperoleh nilai Ftabel sebesar

2,99. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa Ho ditolak H1 diterima,

artinya secara simultan proses produksi dan pemilihan bahan baku berpengaruh

terhadap peningkatan kualitas produk.

2. Secara Parsial X1 (Uji t)

H0 : ρYX1X2 = 0 : Artinya, proses produksi dan pemilihan bahan baku tidak

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

H1 : ρYX1X2 ≠ 0 : Artinya, proses produksi dan pemilihan bahan baku

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

Dengan taraf signifikan α = 5%

a. Jika –ttabel ≤ thitung ≤ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

b. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Tabel 4. 45
Uji Hipotesis secara Parsial
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien Collinearity
Coefficients ts Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) 8.749 2.403 3.641 .000
Proses Produksi .377 .085 .318 4.423 .000 .931 1.074
Pemilihan Bahan .564 .075 .542 7.535 .000 .931 1.074
Baku
a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk
119

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terlihat bahwa nilai thitung yang

diperoleh proses produksi (X1) sebesar 4.423. Nilai ini akan dibandingkan dengan

nilai ttabel pada tabel distribusi t. Dengan a = 0,05, df = n–k-1 = 110-2-1 = 107, untuk

pengujian dua sisi diperoleh sebesar 4.423 > ttabel sebesar 1,659. Sesuai dengan

kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara

parsial proses produksi berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk pada

pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung.

3. Secara Parsial X2 (Uji t)

H0 : ρYX1x2 = 0 : Artinya, proses produksi dan pemilihan bahan baku tidak

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

H1 : ρYX1x2 ≠ 0 : Artinya, proses produksi dan pemilihan bahan baku

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

Dengan taraf signifikan α = 5%

a. Jika –ttabel ≤ thitung ≤ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

b. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terlihat bahwa nilai thitung yang

diperoleh pemilihan bahan baku (X2) sebesar 7.535. Nilai ini akan dibandingkan

dengan nilai ttabel pada tabel distribusi t. Dengan a = 0,05, df = n–k-1 = 110-2-1 =

107, untuk pengujian dua sisi diperoleh sebesar 7.535 > ttabel sebesar 1.659. Sesuai

dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima artinya

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara X2 terhadap Y. Berdasarkan hasil

tersebut maka hipotesis pemilihan bahan baku (X2) berpengaruh secara langsung

terhadap peningkatan kualitas produk (Y).


120

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Unit Analisis Berdasarkan Variabel Penelitian

4.2.1.1 Gambaran Proses Produksi Pada Pabrik Tahu GS Dabeda Bandung

Berdasarkan hasil penelitian deskriptif proses produksi di pabrik tahu sutra

GS Dabeda Bandung ini pada kategori cukup baik dan memenuhi unsur - unsur

penelitian yang berada di dalam dimensi penelitian yang meliputi perubahan suatu

bahan, menambah nilai kegunaan suatu bahan atau barang, menjamin kelangsungan

hidup.

Menjamin kelangsungan hidup menjadi dimensi dengan nilai tertinggi

berkaitan pada pabrik tahu GS Dabeda Bandung mengelola proses produksi dengan

baik. Karena untuk mencapai keuntungan dan menjaga kelangsungan operasi

pabrik harus bisa mengelola proses produksi dengan baik. Dengan adanya hal ini

membuat penilaian tentang menjamin kelangsungan hidup dikalangan karyawan

memiliki kesan positif.

Dimensi Menambah nilai kegunaan suatu bahan atau barang yang berkaitan

dengan Pabrik Tahu Gs Dabeda Bandung melakukan perbaikan pada pabrik tahu

sutra gs dabeda dalam kemampuan proses produksi sudah sesuai. Penilaian yang

diberikan oleh karyawan menunjukan dua dimensi tersebut pada kategori yang

cukup baik dan berada pada posisi yang cukup rendah, Berdasarkan hasil penelitian

bahwa karyawan banyak menjawab cukup setuju terkait menambah nilai kegunaan

suatu bahan atau barang yang melakukan perbaikan pada pabrik tahu GS Dabeda

dalam kemampuan proses produksi.


121

Secara umum variabel proses produksi ini dengan tiga dimensi yang

dimilikinya termasuk dalam kategori cukup baik, karena tidak dapat di pungkiri

bahwa pihak terkait sudah melakukan yang terbaik untuk memberikan kualitas yang

baik kepada pelanggan, dengan demikian perlu meningkatkan terkait proses

produksi agar mendapatkan produk yang berkualitas.

4.2.1.2 Gambaran Pemilihan Bahan Baku Pada Pabrik tahu Sutra GS Dabeda

Bandung

Berdasarkan hasil penelitian deskriptif yang dilakukan dapat di uraikan

bahwa variabel pemilihan bahan baku berada dalam kategori baik dengan dimensi

penelitian meliputi fungsi dari komponen, sifat mekanis bahan, sifat fisik bahan,

bahan mudah didapat, harga relatif murah. Dimana pada variabel pemilihan bahan

baku, dimensi harga relatif murah yang berkaitan dengan dengan kategori yang

paling tinggi dan cukup baik adalah pabrik telah memastikan pemasok bahan baku

mampu menyediakan jumlah yang cukup besar sesuai dengan kebutuhan produksi

skala besar karena untuk produksi skala besar, pabrik memerlukan pasokan bahan

baku yang berkelanjutan dan konsisten. Ketersediaan bahan baku yang cukup besar

dan stabil membantu menjaga kelancaran operasi produksi. Gangguan dalam

pasokan bahan baku dapat menghentikan produksi, menyebabkan penundaan, dan

meningkatkan biaya produksi.

Dimensi dengan kategori terendah pada variabel pemilihan bahan baku

merupakan dimensi bahan mudah didapat berkaitan dengan ketersediaan jumlah

bahan baku yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen sudah cukup.

Secara umum variabel pemilihan bahan baku ini dengan dimensi yang dimilikinya
122

termasuk dalam kategori baik, karena tidak dapat di pungkiri karena pabrik telah

melakukan pemilihan bahan baku yang terbaik.

4.2.1.3 Gambaran Peningkatan Kualitas Produk Pada Pabrik Tahu Sutra GS

Dabeda Bandung

Berdasarkan hasil penelitian deskriptif yang dilakukan dapat di uraikan

bahwa variabel peningkatan kualitas produk berada dalam kategori cukup baik

dengan dimensi penelitian meliputi peningkatan kualitas produk. Dimana pada

variabel peningkatan kualitas produk, pada dimensi Kinerja (Performance) dengan

kategori yang paling tinggi dan cukup baik terkait pada peningkatan kandungan

nutrisi seperti protein, serat, vitamin, dan mineral dalam produk tahu sudah cukup,

dimensi tersebut menjadi kategori tertinggi dikarenakan peningkatan kandungan

nutrisi dalam produk tahu bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan konsumen, tetapi

juga dapat menguntungkan bisnis dengan meningkatkan daya tarik produk,

keberlanjutan lingkungan, dan inovasi dalam industri makanan.

Dimensi dengan kategori terendah pada variabel peningkatan kualitas produk

merupakan dimensi Fitur (Features) berkaitan dengan warna yang konsisten dan

tampilan visual yang sudah menarik perhatian konsumen.

Secara umum variabel peningkatan kualitas produk ini dengan dimensi yang

dimilikinya termasuk dalam kategori cukup baik, karena tidak dapat di pungkiri

karena pabrik telah melakukan peningkatan kualitas produk dengan baik.


123

4.2.2 Pembahasan Hasil Verifikatif

4.2.2.1 Pengaruh Proses Produksi Terhadap Peningkatan Kualitas Produk

Berdasarkan hasil penelitian verifikatif yang sudah dilakukan sebelumnya,

terdapat pengaruh positif dan signifikan proses produksi terhadap peningkatan

kualitas produk. Hal ini terlihat dari hasil analisis bahwa variabel Proses Produksi

(X1) mempunyai pengaruh langsung sebesar 10,1% dan pengaruh tidak langsung

melalui hubungannya dengan Pemilihan Bahan Baku (X2) sebesar 10,7%, total

pengaruh X1 terhadap Y sebesar 20,8%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik

proses produksi yang dilakukan pabrik maka dapat meningkatkan kualitas produk

yang baik pula.

Apabila proses produksi tidak dilakukan sesuai dengan ketetapan

perusahaan maka tidak menutup kemungkinan bahwa biaya produksi akan

meningkat, waktu atau jam produksi pun akan bertambah. Dalam penelitian ini,

proses produksi sebagai variabel (X1) memberikan kontribusi yang kuat terhadap

peningkatan kualitas produk, hal ini disebabkan karena Pabrik Tahu Sutra GS

Dabeda Bandung memiliki karyawan yang mempunyai kemampuan serta

keterampilan dalam mengolah tahu serta mampu mengelola mesin produksi dengan

sangat baik. Sehingga proses produksi yang dilakukan pun dapat dilakukan dengan

efektif serta efisien. Dengan demikian berdasarkan penelitian diatas bahwa

penelitian ini mampu membuktikan bahwa proses produksi berpengaruh positif

terhadap peningkatan kualitas produk.


124

4.2.2.2 Pengaruh Pemilihan Bahan Baku Terhadap Peningkatan Kualitas

Produk

Berdasarkan hasil penelitian bahwa di Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda

Bandung antara pemilihan bahan baku berkontribusi terhadap peningkatan kualitas

produk. Hal ini terlihat dari hasil analisis bahwa variabel Pemilihan Bahan Baku

(X2) mempunyai pengaruh langsung sebesar 29,4% dan pengaruh tidak langsung

melalui hubungannya dengan Proses Produksi (X1) sebesar 10,7% total pengaruh

X2 terhadap Y sebesar 40,1%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik proses

produksi yang dilakukan pabrik maka dapat meningkatkan kualitas produk yang

baik pula.

Dalam penelitian ini, pemilihan bahan baku sebagai variabel (X2)

memberikan kontribusi yang cukup kuat terhadap peningkatan kualitas produk, hal

ini disebabkan karena semakin baik atau rutinnya pabrik memilih bahan baku maka

tahu yang dihasilkan pun akan semakin berkualitas, sehingga kualitas dari bahan

baku kedelai sudah sesuai dengan standar perusahaan. Dengan demikian penelitian

ini berhasil membuktikan bahwa pemilihan bahan baku berpengaruh positif

terhadap peningkatan kualitas produk.

4.2.2.3 Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap

Peningkatan Kualitas Produk

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hubungan dan kontribusi antara

proses produksi dan pemilihan bahan baku terhadap peningkatan kualitas produk.

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa di Pabrik Tahu Sutra Gs dabeda

Bandung antara proses produksi terdapat kontribusi terhadap peningkatan kualitas


125

produk. Berdasarkan penelitian terdapat kontribusi antara proses produksi dan

pemilihan bahan baku, jika proses produksi yang terstruktur dan bahan baku yang

konsisten akan menghasilkan produk dengan kualitas yang konsisten agar bisa

mempertahankan kepuasan pelanggan dan membangun reputasi produk yang

handal.

Hasil penelitian bahwa proses produksi dan pemilihan bahan baku

berkontribusi dan diterima, karena proses produksi memiliki peran yang penting

terhadap peningkatan kualitas produk, serta pemilihan bahan baku juga berperan

penting karena apabila pemilihan bahan baku tidak dilakukan dengan baik maka

peningkatan kualitas produk tidak akan tercapai. Pabrik tahu Sutra Gs Dabeda telah

melakukan proses produksi dan pemilihan bahan baku yang sudah sesuai dengan

standarnya sehingga bisa meningkatkan kualitas produk tahu.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

mengenai Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku Terhadap

Peningkatan Kualitas Produk Pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung, maka

dapat diperoleh kesimpulan yang diharapkan untuk menjawab yang telah

dirumsukan dalam penelitian yaitu, sebagai berikut :

1. Proses produksi pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung secara

keseluruhan dinilai sudah baik, hal ini terbukti dari persentase tanggapan

responden terhadap dimensi-dimensi yang diteliti dalam penelitian ini seperti

perubahan suatu bahan, menambah nilai kegunaan suatu bahan atau barang,

menjamin kelangsungan hidup.

2. Pemilihan Bahan Baku pada Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung secara

keseluruhan dinilai, hal ini terbukti dari persentase tanggapan responden

terhadap dimensi-dimensi yang diteliti dalam penelitian ini seperti fungsi dan

komponen, sifat mekanis bahan, sifat fisik bahan, bahan mudah didapat, dan

harga relatif murah.

3. Peningkatan kualitas produk pada Pabrik tahu Sutra GS Dabeda Bandung secara

keseluruhan termasuk dalam kategori yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan tanggapan responden terhadap dimensi-dimensi yang diteliti dalam

penelitian ini seperti kinerja (performance), daya tahan (durability), kesesuaian

126
127

dengan spesifikasi (conformance to spesifications), fitur (features), reliabilitas

(reliability), estetika (aesthetics), dan kesan kualitas (perceived quality).

4. Variabel proses produksi berpengaruh terhadap peningkatan kualitas produk

pada Pabrik Tahu Sutra Gs Dabeda Bandung. Artinya, apabila proses produksi

dilakukan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka diantaranya

akan mendapat hasil produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan. Ini bisa berarti produk yang cacat, tidak bermutu, atau tidak

memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

5. Variabel pemilihan bahan baku berpengaruh terhadap peningkatan kualitas

produk pada Pabrik Tahu Sutra Gs Dabeda Bandung dan dinilai berpengaruh

secara parsial dan simultan. Artinya, apabila pemilihan bahan baku tidak sesuai

dengan ketetapan maka akan menurunkan kualitas produk.

6. Variabel proses produksi dan pemilihan bahan baku berpengaruh positif dan

signifikan terhadap peningkatan kualitas produk pada Pabrik Tahu Sutra GS

Dabeda Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka dapat diambil saran

untuk dijadikan acuan bagi pabrik tahu sutra gs dabeda bandung terkait dengan

pelaksanaan proses produksi dan pemilihan bahan baku terhadap peningkatan

kualitas produk pada pabrik agar lebih baik lagi dimasa mendatang, Adapun

sarannya antara lain :


128

1. Sebaiknya Parbik bisa lebih efisien dalam melakukan proses produksi terutama

pada perendaman kedelai yang belum cukup baik karena terlalu lama, sehingga

hasil kedelai tetap padat tidak hampa dan melakukan proses produksi yang lebih

terstruktur dan memastikan pabrik dan fasilitas produksi tetap bersih dan

memenuhi standar kebersihan yang tinggi.

2. Sebaiknya Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung diharapkan dapat melakukan

uji kualitas secara berkala terhadap bahan baku yang diterima dari pemasok

karena untuk membantu memastikan bahwa bahan baku sudah sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditetapkan dan aman untuk digunakan.

3. Sebaiknya Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung diharapkan dapat

meningkatkan lagi kualitas produk sehingga produk tahu yang dihasilkan bisa

mendapatkan kualitas yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

A. Buku :

Ahyari, A. (2016). Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem Produksi.


Yogyakarta: BPFE.

Amir, Hamzah. 2019. Metode Penelitian & Pengembangan R&D. Yogyakarta:


Literasi Nusantara.

Assauri, S. (2016). Manajemen operasi produksi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Fahmi, Irham. (2016). Manajemen Operasi dan Produksi. Bandung: CV. Alfabeta.

Ghodang, H. (2020). Path analysis (analisis jalur). Penerbit Mitra Grup.

Ghozali, I. (2018) Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.
Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D.N.,2012, Dasar-dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong, R.C.,


Salemba Empat, buku 2, Edisi 5, Jakarta

Simbolon, L. D. (2021). Pengendalian Persediaan. Medan: FP. Aswaja.

Nur, R., & Suyuti, M. A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Deepublish.

Prihatini, A. E., & Dewi, R. S. (2021). Buku Ajar Azas-Azas Manajemen.


Yogyakarta: CV. Istana Agency

Sekaran, U. (2017). Metode penelitian untuk bisnis (R. Bougie (ed.); 6th ed.).
Selemba empat.

Sugiyono,. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, Dan R&D. (Sutopo,


Ed.). Bandung: Alfabeta

Sugiyono,. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, Dan R&D. (Sutopo,


Ed.) (Edisi 2). Bandung: Alfabeta

B. Referensi Jurnal

Akuntansi, (2022) Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Proses Produksi Terhadap
Kualitas Produk

Erdi1 & Haryanti, (2022) Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain
Terhadap Proses Produksi Pada PT. Ratna Dewi Tunggal Abadi

129
130

Herawati & Mulyani, (2016) Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi
terhadap Kualitas Produk

Hudri & Mukhsin, (2022) Pengaruh Kualitas Bahan dan Proses Produksi Terhadap
Kualitas Produk, Pelatihan Sebagai Moderating

Ramadhanty & Evitha, (2021) Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku


Kain Terhadap Proses Produksi Pada PT. Ratna Dewi Tunggal Abadi

Rusdiana,. (2014). Buku Manajemen Operasi Prof. Dr. H. Moh. Ali Ramdhani,M.T.
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Penerbit CV Pustaka Setia
Bandung)

Sasongko et al., (2022) Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain


Terhadap Proses Produksi Pada PT. Ratna Dewi Tunggal Abadi

Sibarani & Alhazami, (2022) Analisis Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Proses
Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada Perusahaan Pt. Xyz

Umboh et al., (2022) Pengaruh Kualitas Bahan Baku, Proses Produksi Dan Kualitas
Tenaga Kerja Terhadap Kualitas Produk Pada Pt Cavron Global Lembean

Wicaksana & Rachman, (2018) Dasar-Dasar Pemilihan Bahan Baku


LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Pra Survey

KUISIONER PRA SURVEY


PENGARUH PROSES PRODUKSI DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU
TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK (STUDI KASUS
PADA PABRIK TAHU SUTRA GS DABEDA BANDUNG)

Kepada Yth. Responden

Karyawan Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung,

Perkenalkan nama saya Mulia Dwi Khoirun Nissa, saya merupakan mahasiswi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana, saya mengharapkan

kesediaan responden untuk mengisi kuisioner yang telah saya buat. Kuisioner ini

bertujuan untuk mendapatkan data awal yang akan digunakan untuk penyusunan

skripsi saya dengan judul “Pengaruh Proses Produksi dan Pemilihan Bahan Baku

terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu GS Dabeda

Bandung”. Terimakasih saya ucapkan kepada responden yang mengisi kuisioner

dengan sejujur - jujurnya secara sukarela.

Hormat saya,

Mulia Dwi Khoirun Nissa

131
132

Lampiran 2 Pra-Survey

Bagian I

Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

a) Laki-laki

b) Perempuan

Umur :

a) 15 – 20 Tahun

b) 21 – 25 Tahun

c) 25 – 30 Tahun

d) 31 – 40 Tahun

e) > 40 Tahun
133

Bagian II
Pernyataan Kuisioner Responden

Mohon untuk memilih salah satu jawaban anda:

Keterangan

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

CS : Cukup Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

PROSES PRODUKSI

NO PERNYATAAN SS S CS TS STS

1 Proses pembersihan kedelai hingga bersih


dari bakteri sehingga tidak menyebabkan
iritasi pada bagian produksi

2 Proses peletakan atau pengambilan tahu


sudah sesuai dengan standar

PEMILIHAN BAHAN BAKU


NO PERNYATAAN SS S CS TS STS

1 Bahan baku kedelai sudah sesuai dengan


yang ditetapkan

2 Pabrik melakukan kontrol terhadap


pemilihan bahan baku untuk menghasilkan
produk yang baik

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK


134

NO PERNYATAAN SS S CS TS STS

1 Kualitas produk sudah sesuai dengan yang


ditetapkan

2 Kualitas produk dapat bertahan dalam waktu


kurang lebih selama 2 minggu
135

LAMPIRAN
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH PROSES PRODUKSI DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU


TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Pada
Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda Bandung).

Bagian I
Identitas Responden

Nama :

Gender (beri tanda X pada jawaban) :

a) Laki-laki

b) Perempuan

Usia (beri tanda X pada jawaban) :

a) < 17 Tahun

b) 17 – 25 Tahun

c) 26 – 30 Tahun

d) 31 – 40 Tahun

e) > 40 Tahun

Pendidikan (beri tanda X pada jawaban) :

a) SD

b) SMP

c) SMA/K
136

KUESIONER PENELITIAN
Bagian II

Petunjuk Pengisian:

Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu, isilah pernyataan dibawah ini yang paling

sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu dengan memberikan tanda (√).

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

CS = Cukup Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

PERNYATAAN SKALA JUMLAH


NO
SS S CS TS STS
PROSES PRODUKSI
1 Waktu perendaman kedelai dipabrik
terlalu lama
2 Pabrik telah melakukan kebersihan
proses produksi yang sesuai dengan
standar
3 Pabrik telah melakukan perbaikan
mesin dalam proses produksinya
4 Pabrik sudah melakukan peningkatan
pada biaya kualitas
5 Bahan yang digunakan dalam proses
produksi sesuai dengan standar kualitas
6 Pelayanan yang dikirimkan oleh pabrik
tahu sutra GS Dabeda sudah tepat waktu
sesuai jadwal yang ditentukan
7 Mengelola proses produksi dengan baik
untuk menghasilkan keuntungan agar
tetap beroperasi secara berkelanjutan
PEMILIHAN BAHAN BAKU
8 Pabrik tahu sutra GS Dabeda sudah
mempertahankan bentuk dan struktur
tahu selama proses pembentukan atau
pemadatan
137

9 Tahu sutra GS Dabeda sudah memiliki


ketahanan mekanis
10 Tekstur tahu tidak mudah hancur
`11 Kekuatan bahan pada suhu sesuai
dengan standar

12 Ketersediaan jumlah bahan baku yang


cukup untuk memenuhi permintaan
konsumen sudah cukup
13 Pabrik Tahu Sutra GS Dabeda sudah
memilih bahan baku dengan kualitas
yang konsisten dan sesuai dengan
standar industri

14 Mempertimbangkan harga bahan baku


dari berbagai pemasok yang lain sudah
sesuai

15 Pabrik telah memastikan pemasok bahan


baku mampu menyediakan jumlah yang
cukup besar sesuai dengan kebutuhan
produksi skala besar

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK


16 Peningkatan kandungan nutrisi seperti
protein, serat, vitamin, dan mineral
dalam produk tahu sudah sesuai dengan
standar
17 Tahu kuat selama 3-4 hari diluar kulkas

18 Tahu kuat selama 2 minggu di dalam


kulkas

19 Tahu tidak mudah hancur saat dimasak

20 Bentuk tahu sudah sesuai dengan yang


diinginkan
21 Warna yang konsisten dan tampilan
visual yang sudah menarik perhatian
konsumen
22 Produk tahu dapat bertahan selama
proses pemasakan atau penggorengan
tanpa mengalami perubahan kualitas
23 Produk tahu sudah mempertahankan
kandungan nutrisi selama masa simpan
24 Desain kemasan yang menarik dan
aesthetics
25 Produk dan merek tahu sutra GS Dabeda
sudah cukup diakui keberadaannya oleh
konsumen
138

Lampiran 4 Tabulasi Data

A. Tabulasi Data Proses Produksi


No. X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1
1 4 3 4 5 4 3 4 27
2 5 5 5 5 5 5 5 35
3 4 4 4 4 3 4 4 27
4 4 4 4 4 3 2 3 24
5 2 2 2 2 2 2 2 14
6 3 4 3 3 3 2 2 20
7 3 4 3 3 2 2 3 20
8 2 4 2 2 2 2 2 16
9 1 4 2 2 2 2 1 14
10 3 3 4 4 3 3 3 23
11 2 2 4 4 2 2 2 18
12 2 2 4 4 4 3 3 22
13 2 2 2 3 3 5 5 22
14 2 4 3 3 2 5 5 24
15 2 2 2 2 5 4 2 19
16 2 5 3 4 3 3 2 22
17 2 5 2 4 5 2 2 22
18 3 3 3 3 3 2 4 21
19 2 2 2 2 1 1 1 11
20 5 4 2 4 2 2 2 21
21 3 5 2 4 3 2 3 22
22 5 5 5 5 5 5 5 35
23 3 3 5 5 3 3 3 25
24 4 2 2 2 5 5 5 25
25 5 5 5 3 3 3 3 27
26 2 3 3 5 5 5 4 27
27 3 3 3 2 3 2 2 18
28 3 2 3 4 2 3 4 21
29 3 2 2 3 2 4 4 20
30 3 2 3 4 3 3 4 22
31 3 4 3 3 4 3 3 23
32 3 2 3 3 2 3 3 19
33 3 4 3 4 3 4 3 24
139

34 4 3 2 4 5 4 3 25
35 4 3 4 4 4 3 3 25
36 4 3 4 4 3 3 4 25
37 3 3 3 4 4 3 4 24
38 3 3 3 3 4 4 4 24
39 2 3 4 4 3 4 3 23
40 3 3 3 3 2 1 3 18
41 3 3 3 3 5 5 3 25
42 3 3 3 5 5 5 3 27
43 3 4 4 3 3 4 3 24
44 3 4 3 3 4 4 3 24
45 3 3 4 4 3 4 3 24
46 3 4 3 3 3 4 3 23
47 3 2 3 1 3 2 3 17
48 3 2 3 2 1 2 2 15
49 3 2 2 1 3 2 4 17
50 3 2 3 4 3 3 4 22
51 3 2 1 2 2 2 1 13
52 3 4 4 4 3 3 3 24
53 3 2 3 3 4 4 3 22
54 2 4 3 3 3 4 2 21
55 3 3 3 2 3 2 2 18
56 3 3 3 3 3 4 3 22
57 3 3 4 3 3 3 4 23
58 3 4 3 2 3 3 2 20
59 3 3 3 3 3 4 3 22
60 3 2 3 3 3 3 3 20
61 2 2 3 3 3 2 3 18
62 3 4 4 3 3 4 3 24
63 4 3 4 3 3 4 4 25
64 4 3 3 4 3 3 4 24
65 4 4 3 4 3 3 4 25
66 4 3 3 4 3 3 3 23
67 3 4 4 3 4 4 3 25
68 4 3 3 3 4 4 3 24
69 4 4 3 4 3 3 3 24
70 3 3 4 3 4 4 3 24
71 4 3 3 3 4 4 4 25
140

72 3 4 4 3 3 4 4 25
73 4 3 3 3 4 3 4 24
74 2 4 4 4 4 4 4 26
75 4 4 4 5 4 4 4 29
76 3 4 3 3 2 4 5 24
77 4 4 4 4 4 4 4 28
78 4 4 3 4 3 2 1 21
79 3 4 3 3 2 4 5 24
80 3 3 3 3 2 3 3 20
81 3 3 3 3 4 3 3 22
82 4 4 4 4 3 2 3 24
83 4 5 4 3 4 3 4 27
84 5 3 4 4 4 3 3 26
85 3 3 3 2 3 1 2 17
86 4 4 3 3 4 3 3 24
87 3 2 4 3 3 2 3 20
88 4 3 2 3 4 3 2 21
89 3 4 3 3 2 4 5 24
90 3 3 3 3 2 3 3 20
91 3 3 3 3 4 3 3 22
92 4 4 4 4 3 2 3 24
93 3 3 4 3 3 3 3 22
94 3 4 3 3 2 4 5 24
95 3 4 3 4 3 4 4 25
96 4 4 5 4 5 4 4 30
97 3 4 3 3 2 4 5 24
98 4 5 4 4 3 4 4 28
99 4 4 3 4 4 5 4 28
100 4 4 3 4 4 4 3 26
101 4 5 4 4 5 4 4 30
102 4 4 3 4 3 2 1 21
103 3 4 3 3 2 4 5 24
104 3 3 3 3 2 3 3 20
105 3 3 3 3 4 3 3 22
106 4 4 4 4 3 2 3 24
107 5 4 4 4 4 4 4 29
108 3 3 3 3 4 3 3 22
109 4 4 4 4 3 2 3 24
141

110 2 1 2 1 1 1 2 10

B. Tabulasi Data Pemilihan Bahan Baku


No. X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 X2
1 4 4 3 4 3 4 3 4 29
2 5 4 5 5 5 5 4 5 38
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 5 4 4 4 3 4 4 3 31
5 3 5 5 3 5 3 5 3 32
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 3 3 3 3 4 4 4 4 28
9 3 3 3 3 4 4 4 4 28
10 3 4 4 4 3 2 4 4 28
11 1 5 5 5 3 3 3 3 28
12 2 4 4 4 4 4 4 4 30
13 1 1 5 5 4 3 3 3 25
14 4 4 3 3 4 5 4 3 30
15 4 4 4 4 3 3 3 3 28
16 5 4 3 4 4 3 3 3 29
17 1 1 5 5 4 4 4 4 28
18 2 2 4 4 4 4 4 2 26
19 4 4 4 4 4 4 3 4 31
20 2 3 4 5 4 4 4 4 30
21 2 3 3 3 3 4 4 5 27
22 4 5 4 5 4 5 4 5 36
23 3 4 3 4 3 4 3 4 28
24 3 2 4 3 2 4 3 2 23
25 4 3 4 2 4 3 2 4 26
26 3 3 3 3 3 4 5 4 28
27 3 4 3 4 3 3 3 3 26
28 3 4 5 5 5 3 1 1 27
29 4 4 5 2 2 3 3 3 26
30 3 3 3 4 4 4 5 5 31
31 3 4 4 4 4 3 3 3 28
32 3 4 3 4 4 5 5 3 31
33 2 2 2 2 2 5 5 5 25
34 4 4 4 5 1 1 1 4 24
35 4 4 4 3 3 3 4 3 28
36 4 4 3 3 3 3 4 4 28
37 3 3 3 3 3 3 3 3 24
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
39 3 3 4 3 4 3 3 4 27
40 4 4 3 3 4 3 4 3 28
41 3 3 2 2 3 2 2 2 19
42 3 3 4 4 3 3 3 3 26
43 3 2 3 4 4 4 3 4 27
142

44 3 3 3 3 3 4 4 3 26
45 3 3 3 4 4 3 4 3 27
46 3 4 3 3 3 3 3 3 25
47 2 2 1 2 1 1 2 3 14
48 2 3 2 1 1 2 2 2 15
49 3 2 3 3 2 3 2 3 21
50 2 1 2 1 1 1 2 2 12
51 3 2 3 2 1 1 2 2 16
52 1 2 2 3 1 2 2 3 16
53 3 2 3 2 3 2 2 1 18
54 2 2 2 3 3 3 3 2 20
55 3 2 3 2 2 2 3 2 19
56 3 2 1 2 2 1 2 3 16
57 3 1 2 2 2 1 3 2 16
58 3 2 3 3 2 2 3 3 21
59 2 1 2 2 2 3 2 1 15
60 3 1 1 2 2 2 2 3 16
61 3 2 1 2 1 2 1 2 14
62 4 3 3 4 3 4 4 4 29
63 3 3 4 3 4 4 3 4 28
64 3 4 4 3 4 3 3 4 28
65 4 3 3 4 3 4 4 3 28
66 3 4 4 3 4 3 3 4 28
67 3 3 4 3 3 4 3 3 26
68 3 4 4 3 4 4 3 3 28
69 3 4 3 3 4 4 3 4 28
70 3 3 4 3 4 4 3 4 28
71 4 4 3 4 4 3 3 4 29
72 4 3 4 3 3 3 4 3 27
73 3 4 4 3 4 3 3 4 28
74 2 2 2 2 2 2 4 2 18
75 2 4 3 2 4 3 2 4 24
76 3 4 4 4 4 4 4 4 31
77 2 4 2 2 4 5 5 4 28
78 4 4 3 2 4 3 2 4 26
79 3 4 5 3 2 4 3 3 27
80 3 3 3 3 4 3 4 3 26
81 2 3 3 3 3 3 3 3 23
82 5 3 4 3 2 4 3 3 27
83 3 2 1 1 3 2 4 3 19
84 4 2 1 2 2 3 2 3 19
85 5 3 2 4 3 3 3 4 27
86 5 3 2 1 3 2 3 2 21
87 3 3 2 3 2 1 4 3 21
88 3 4 3 2 4 3 2 4 25
89 4 4 5 3 2 4 3 3 28
90 4 3 3 3 4 3 4 3 27
91 2 3 3 3 3 3 3 3 23
143

92 5 4 3 4 3 4 5 4 32
93 4 4 3 2 4 3 2 4 26
94 4 4 3 4 3 4 3 4 29
95 4 4 5 4 3 4 3 4 31
96 3 4 3 2 4 3 2 4 25
97 4 4 5 4 4 4 5 4 34
98 4 4 4 4 3 4 4 5 32
99 3 5 4 4 3 4 4 4 31
100 2 4 3 4 3 3 4 3 26
101 3 4 2 2 4 5 5 4 29
102 5 4 3 2 4 3 2 4 27
103 3 4 5 3 2 4 3 3 27
104 3 3 3 3 4 3 4 3 26
105 4 3 3 3 3 3 3 3 25
106 4 4 4 4 3 3 3 3 28
107 4 3 3 3 4 3 4 3 27
108 3 3 3 3 3 3 3 3 24
109 3 3 4 3 4 4 4 4 29
110 1 4 5 4 3 4 5 4 30

C. Tabulasi Data Peningkatan Kualitas Produk


No. Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 Y

1 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 36

2 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 45

3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 34

4 5 4 4 3 3 2 3 3 4 4 35

5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32

6 2 3 4 4 2 5 5 5 5 1 36

7 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 34

8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29

9 5 5 4 4 3 3 3 1 1 1 30

10 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 34
144

11 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 24

12 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 28

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

14 3 4 3 3 4 5 1 3 3 3 32

15 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 24

16 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 29

17 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 24

18 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 34

19 1 1 2 2 4 4 4 4 1 1 24

20 2 2 2 2 2 2 2 2 5 4 25

21 3 2 3 2 2 3 4 4 2 3 28

22 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 34

23 2 4 4 3 3 2 3 3 3 4 31

24 4 4 4 4 3 1 3 2 3 4 32

25 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 36

26 3 2 4 2 4 4 4 4 4 5 36

27 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 32

28 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 28

29 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 32

30 5 2 3 2 3 3 3 2 3 3 29
145

31 4 4 4 1 2 2 2 1 2 2 24

32 3 2 4 4 2 2 2 3 3 3 28

33 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 33

34 4 3 3 4 4 4 2 2 4 4 34

35 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 35

36 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 35

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

38 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38

39 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33

40 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 33

41 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 25

42 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33

43 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 32

44 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32

45 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 32

46 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31

47 2 2 1 2 1 1 2 3 4 2 20

48 2 3 2 1 1 2 2 2 4 1 20

49 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 26

50 2 1 2 1 1 1 2 2 4 2 18
146

51 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 21

52 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 23

53 3 2 3 2 5 2 2 1 2 1 23

54 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 25

55 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 24

56 3 2 1 3 2 1 2 3 2 3 22

57 3 1 2 4 2 1 3 2 2 2 22

58 3 2 3 4 2 2 3 3 2 1 25

59 2 1 2 4 2 3 2 1 2 3 22

60 3 5 5 2 2 2 2 2 1 2 26

61 2 2 4 2 4 2 3 2 2 2 25

62 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 34

63 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33

64 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 34

65 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33

66 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 33

67 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33

68 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 34

69 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 34

70 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 33
147

71 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 35

72 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 34

73 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 34

74 2 2 2 4 2 2 4 2 3 1 24

75 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 37

76 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 37

77 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 35

78 3 2 4 4 3 2 3 2 2 2 27

79 2 5 2 2 2 2 2 3 3 3 26

80 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 29

81 3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 27

82 5 4 3 2 2 2 2 1 1 1 23

83 5 5 3 3 3 3 1 3 4 4 34

84 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 26

85 4 5 4 5 4 4 4 2 2 2 36

86 2 2 3 4 4 3 4 4 4 1 31

87 5 2 2 3 3 3 3 2 3 3 29

88 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 26

89 4 2 2 2 2 5 2 3 4 3 29

90 4 2 3 4 4 3 2 2 2 2 28
148

91 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 28

92 3 3 3 3 3 5 4 2 1 2 29

93 5 2 2 2 1 1 1 5 3 2 24

94 5 4 2 4 2 2 2 3 3 3 30

95 3 4 2 4 3 2 4 4 3 3 32

96 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 43

97 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 33

98 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 32

99 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33

100 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 29

101 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 29

102 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 30

103 5 2 2 3 2 4 4 3 2 3 30

104 5 2 3 4 3 3 4 2 3 3 32

105 5 4 3 3 4 3 3 4 3 2 34

106 5 2 3 3 2 3 3 3 3 4 31

107 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 34

108 4 2 2 4 4 4 3 3 3 2 31

109 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 34

110 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 35
149

Lampiran 5 Data Ordinal menjadi Data Interval

a. Proses Produksi (X1)


X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 TOTAL
4.600 3.335 4.623 5.265 4.092 2.992 3.861 28.767
5.723 5.545 5.800 5.265 5.060 5.041 4.857 37.291
4.600 4.342 4.623 4.041 3.135 3.904 3.861 28.505
4.600 4.342 4.623 4.041 3.135 2.106 2.870 25.717
2.231 2.335 2.202 1.877 2.090 2.106 1.888 14.730
3.448 4.342 3.434 2.907 3.135 2.106 1.888 21.260
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 2.106 2.870 21.197
2.231 4.342 2.202 1.877 2.090 2.106 1.888 16.736
1.000 4.342 2.202 1.877 2.090 2.106 1.000 14.617
3.448 3.335 4.623 4.041 3.135 2.992 2.870 24.444
2.231 2.335 4.623 4.041 2.090 2.106 1.888 19.314
2.231 2.335 4.623 4.041 4.092 2.992 2.870 23.184
2.231 2.335 2.202 2.907 3.135 5.041 4.857 22.708
2.231 4.342 3.434 2.907 2.090 5.041 4.857 24.902
2.231 2.335 2.202 1.877 5.060 3.904 1.888 19.497
2.231 5.545 3.434 4.041 3.135 2.992 1.888 23.266
2.231 5.545 2.202 4.041 5.060 2.106 1.888 23.073
3.448 3.335 3.434 2.907 3.135 2.106 3.861 22.225
2.231 2.335 2.202 1.877 1.000 1.000 1.000 11.645
5.723 4.342 2.202 4.041 2.090 2.106 1.888 22.392
3.448 5.545 2.202 4.041 3.135 2.106 2.870 23.348
5.723 5.545 5.800 5.265 5.060 5.041 4.857 37.291
3.448 3.335 5.800 5.265 3.135 2.992 2.870 26.845
4.600 2.335 2.202 1.877 5.060 5.041 4.857 25.972
5.723 5.545 5.800 2.907 3.135 2.992 2.870 28.973
2.231 3.335 3.434 5.265 5.060 5.041 3.861 28.226
3.448 3.335 3.434 1.877 3.135 2.106 1.888 19.223
3.448 2.335 3.434 4.041 2.090 2.992 3.861 22.200
3.448 2.335 2.202 2.907 2.090 3.904 3.861 20.747
3.448 2.335 3.434 4.041 3.135 2.992 3.861 23.245
3.448 4.342 3.434 2.907 4.092 2.992 2.870 24.084
3.448 2.335 3.434 2.907 2.090 2.992 2.870 20.077
3.448 4.342 3.434 4.041 3.135 3.904 2.870 25.174
4.600 3.335 2.202 4.041 5.060 3.904 2.870 26.012
4.600 3.335 4.623 4.041 4.092 2.992 2.870 26.553
4.600 3.335 4.623 4.041 3.135 2.992 3.861 26.587
3.448 3.335 3.434 4.041 4.092 2.992 3.861 25.201
3.448 3.335 3.434 2.907 4.092 3.904 3.861 24.980
2.231 3.335 4.623 4.041 3.135 3.904 2.870 24.140
3.448 3.335 3.434 2.907 2.090 1.000 2.870 19.084
3.448 3.335 3.434 2.907 5.060 5.041 2.870 26.094
150

3.448 3.335 3.434 5.265 5.060 5.041 2.870 28.452


3.448 4.342 4.623 2.907 3.135 3.904 2.870 25.229
3.448 4.342 3.434 2.907 4.092 3.904 2.870 24.996
3.448 3.335 4.623 4.041 3.135 3.904 2.870 25.356
3.448 4.342 3.434 2.907 3.135 3.904 2.870 24.040
3.448 2.335 3.434 1.000 3.135 2.106 2.870 18.329
3.448 2.335 3.434 1.877 1.000 2.106 1.888 16.088
3.448 2.335 2.202 1.000 3.135 2.106 3.861 18.087
3.448 2.335 3.434 4.041 3.135 2.992 3.861 23.245
3.448 2.335 1.000 1.877 2.090 2.106 1.000 13.856
3.448 4.342 4.623 4.041 3.135 2.992 2.870 25.451
3.448 2.335 3.434 2.907 4.092 3.904 2.870 22.990
2.231 4.342 3.434 2.907 3.135 3.904 1.888 21.841
3.448 3.335 3.434 1.877 3.135 2.106 1.888 19.223
3.448 3.335 3.434 2.907 3.135 3.904 2.870 23.033
3.448 3.335 4.623 2.907 3.135 2.992 3.861 24.301
3.448 4.342 3.434 1.877 3.135 2.992 1.888 21.116
3.448 3.335 3.434 2.907 3.135 3.904 2.870 23.033
3.448 2.335 3.434 2.907 3.135 2.992 2.870 21.121
2.231 2.335 3.434 2.907 3.135 2.106 2.870 19.019
3.448 4.342 4.623 2.907 3.135 3.904 2.870 25.229
4.600 3.335 4.623 2.907 3.135 3.904 3.861 26.365
4.600 3.335 3.434 4.041 3.135 2.992 3.861 25.397
4.600 4.342 3.434 4.041 3.135 2.992 3.861 26.404
4.600 3.335 3.434 4.041 3.135 2.992 2.870 24.407
3.448 4.342 4.623 2.907 4.092 3.904 2.870 26.186
4.600 3.335 3.434 2.907 4.092 3.904 2.870 25.142
4.600 4.342 3.434 4.041 3.135 2.992 2.870 25.414
3.448 3.335 4.623 2.907 4.092 3.904 2.870 25.179
4.600 3.335 3.434 2.907 4.092 3.904 3.861 26.132
3.448 4.342 4.623 2.907 3.135 3.904 3.861 26.219
4.600 3.335 3.434 2.907 4.092 2.992 3.861 25.220
2.231 4.342 4.623 4.041 4.092 3.904 3.861 27.093
4.600 4.342 4.623 5.265 4.092 3.904 3.861 30.686
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 3.904 4.857 24.982
4.600 4.342 4.623 4.041 4.092 3.904 3.861 29.462
4.600 4.342 3.434 4.041 3.135 2.106 1.000 22.658
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 3.904 4.857 24.982
3.448 3.335 3.434 2.907 2.090 2.992 2.870 21.076
3.448 3.335 3.434 2.907 4.092 2.992 2.870 23.077
4.600 4.342 4.623 4.041 3.135 2.106 2.870 25.717
4.600 5.545 4.623 2.907 4.092 2.992 3.861 28.619
5.723 3.335 4.623 4.041 4.092 2.992 2.870 27.676
3.448 3.335 3.434 1.877 3.135 1.000 1.888 18.117
4.600 4.342 3.434 2.907 4.092 2.992 2.870 25.236
3.448 2.335 4.623 2.907 3.135 2.106 2.870 21.425
4.600 3.335 2.202 2.907 4.092 2.992 1.888 22.016
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 3.904 4.857 24.982
151

3.448 3.335 3.434 2.907 2.090 2.992 2.870 21.076


3.448 3.335 3.434 2.907 4.092 2.992 2.870 23.077
4.600 4.342 4.623 4.041 3.135 2.106 2.870 25.717
3.448 3.335 4.623 2.907 3.135 2.992 2.870 23.311
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 3.904 4.857 24.982
3.448 4.342 3.434 4.041 3.135 3.904 3.861 26.164
4.600 4.342 5.800 4.041 5.060 3.904 3.861 31.606
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 3.904 4.857 24.982
4.600 5.545 4.623 4.041 3.135 3.904 3.861 29.709
4.600 4.342 3.434 4.041 4.092 5.041 3.861 29.409
4.600 4.342 3.434 4.041 4.092 3.904 2.870 27.282
4.600 5.545 4.623 4.041 5.060 3.904 3.861 31.633
4.600 4.342 3.434 4.041 3.135 2.106 1.000 22.658
3.448 4.342 3.434 2.907 2.090 3.904 4.857 24.982
3.448 3.335 3.434 2.907 2.090 2.992 2.870 21.076
3.448 3.335 3.434 2.907 4.092 2.992 2.870 23.077
4.600 4.342 4.623 4.041 3.135 2.106 2.870 25.717
5.723 4.342 4.623 4.041 4.092 3.904 3.861 30.585
3.448 3.335 3.434 2.907 4.092 2.992 2.870 23.077
4.600 4.342 4.623 4.041 3.135 2.106 2.870 25.717
2.231 1.000 2.202 1.000 1.000 1.000 1.888 10.321

b. Pemilihan Bahan Baku (X2)


X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 TOTAL
3.932 3.728 2.710 3.979 2.661 3.696 3.015 4.019 27.740
5.003 3.728 4.701 5.094 5.265 4.920 3.998 5.331 38.039
3.932 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 4.019 30.775
5.003 3.728 3.668 3.979 2.661 3.696 3.998 2.870 29.604
2.882 5.219 4.701 3.014 5.265 2.618 5.104 2.870 31.673
3.932 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 4.019 30.775
3.932 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 4.019 30.775
2.882 2.655 2.710 3.014 3.755 3.696 3.998 4.019 26.729
2.882 2.655 2.710 3.014 3.755 3.696 3.998 4.019 26.729
2.882 3.728 3.668 3.979 2.661 1.760 3.998 4.019 26.696
1.000 5.219 4.701 5.094 2.661 2.618 3.015 2.870 27.178
1.888 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 4.019 28.731
1.000 1.000 4.701 5.094 3.755 2.618 3.015 2.870 24.053
3.932 3.728 2.710 3.014 3.755 4.920 3.998 2.870 28.927
3.932 3.728 3.668 3.979 2.661 2.618 3.015 2.870 26.472
5.003 3.728 2.710 3.979 3.755 2.618 3.015 2.870 27.679
1.000 1.000 4.701 5.094 3.755 3.696 3.998 4.019 27.262
1.888 1.881 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 1.877 24.742
3.932 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.015 4.019 29.792
1.888 2.655 3.668 5.094 3.755 3.696 3.998 4.019 28.773
1.888 2.655 2.710 3.014 2.661 3.696 3.998 5.331 25.952
152

3.932 5.219 3.668 5.094 3.755 4.920 3.998 5.331 35.916


2.882 3.728 2.710 3.979 2.661 3.696 3.015 4.019 26.691
2.882 1.881 3.668 3.014 1.860 3.696 3.015 1.877 21.893
3.932 2.655 3.668 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 24.764
2.882 2.655 2.710 3.014 2.661 3.696 5.104 4.019 26.741
2.882 3.728 2.710 3.979 2.661 2.618 3.015 2.870 24.464
2.882 3.728 4.701 5.094 5.265 2.618 1.000 1.000 26.288
3.932 3.728 4.701 2.069 1.860 2.618 3.015 2.870 24.794
2.882 2.655 2.710 3.979 3.755 3.696 5.104 5.331 30.112
2.882 3.728 3.668 3.979 3.755 2.618 3.015 2.870 26.516
2.882 3.728 2.710 3.979 3.755 4.920 5.104 2.870 29.948
1.888 1.881 1.820 2.069 1.860 4.920 5.104 5.331 24.873
3.932 3.728 3.668 5.094 1.000 1.000 1.000 4.019 23.441
3.932 3.728 3.668 3.014 2.661 2.618 3.998 2.870 26.490
3.932 3.728 2.710 3.014 2.661 2.618 3.998 4.019 26.681
2.882 2.655 2.710 3.014 2.661 2.618 3.015 2.870 22.426
3.932 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 4.019 30.775
2.882 2.655 3.668 3.014 3.755 2.618 3.015 4.019 25.627
3.932 3.728 2.710 3.014 3.755 2.618 3.998 2.870 26.625
2.882 2.655 1.820 2.069 2.661 1.760 2.048 1.877 17.771
2.882 2.655 3.668 3.979 2.661 2.618 3.015 2.870 24.349
2.882 1.881 2.710 3.979 3.755 3.696 3.015 4.019 25.937
2.882 2.655 2.710 3.014 2.661 3.696 3.998 2.870 24.486
2.882 2.655 2.710 3.979 3.755 2.618 3.998 2.870 25.467
2.882 3.728 2.710 3.014 2.661 2.618 3.015 2.870 23.499
1.888 1.881 1.000 2.069 1.000 1.000 2.048 2.870 13.756
1.888 2.655 1.820 1.000 1.000 1.760 2.048 1.877 14.047
2.882 1.881 2.710 3.014 1.860 2.618 2.048 2.870 19.884
1.888 1.000 1.820 1.000 1.000 1.000 2.048 1.877 11.632
2.882 1.881 2.710 2.069 1.000 1.000 2.048 1.877 15.467
1.000 1.881 1.820 3.014 1.000 1.760 2.048 2.870 15.392
2.882 1.881 2.710 2.069 2.661 1.760 2.048 1.000 17.011
1.888 1.881 1.820 3.014 2.661 2.618 3.015 1.877 18.774
2.882 1.881 2.710 2.069 1.860 1.760 3.015 1.877 18.054
2.882 1.881 1.000 2.069 1.860 1.000 2.048 2.870 15.611
2.882 1.000 1.820 2.069 1.860 1.000 3.015 1.877 15.523
2.882 1.881 2.710 3.014 1.860 1.760 3.015 2.870 19.993
1.888 1.000 1.820 2.069 1.860 2.618 2.048 1.000 14.303
2.882 1.000 1.000 2.069 1.860 1.760 2.048 2.870 15.489
2.882 1.881 1.000 2.069 1.000 1.760 1.000 1.877 13.469
3.932 2.655 2.710 3.979 2.661 3.696 3.998 4.019 27.650
2.882 2.655 3.668 3.014 3.755 3.696 3.015 4.019 26.704
2.882 3.728 3.668 3.014 3.755 2.618 3.015 4.019 26.700
3.932 2.655 2.710 3.979 2.661 3.696 3.998 2.870 26.501
153

2.882 3.728 3.668 3.014 3.755 2.618 3.015 4.019 26.700


2.882 2.655 3.668 3.014 2.661 3.696 3.015 2.870 24.461
2.882 3.728 3.668 3.014 3.755 3.696 3.015 2.870 26.628
2.882 3.728 2.710 3.014 3.755 3.696 3.015 4.019 26.819
2.882 2.655 3.668 3.014 3.755 3.696 3.015 4.019 26.704
3.932 3.728 2.710 3.979 3.755 2.618 3.015 4.019 27.756
3.932 2.655 3.668 3.014 2.661 2.618 3.998 2.870 25.417
2.882 3.728 3.668 3.014 3.755 2.618 3.015 4.019 26.700
1.888 1.881 1.820 2.069 1.860 1.760 3.998 1.877 17.153
1.888 3.728 2.710 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 22.835
2.882 3.728 3.668 3.979 3.755 3.696 3.998 4.019 29.725
1.888 3.728 1.820 2.069 3.755 4.920 5.104 4.019 27.303
3.932 3.728 2.710 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 24.879
2.882 3.728 4.701 3.014 1.860 3.696 3.015 2.870 25.766
2.882 2.655 2.710 3.014 3.755 2.618 3.998 2.870 24.502
1.888 2.655 2.710 3.014 2.661 2.618 3.015 2.870 21.431
5.003 2.655 3.668 3.014 1.860 3.696 3.015 2.870 25.782
2.882 1.881 1.000 1.000 2.661 1.760 3.998 2.870 18.053
3.932 1.881 1.000 2.069 1.860 2.618 2.048 2.870 18.279
5.003 2.655 1.820 3.979 2.661 2.618 3.015 4.019 25.771
5.003 2.655 1.820 1.000 2.661 1.760 3.015 1.877 19.791
2.882 2.655 1.820 3.014 1.860 1.000 3.998 2.870 20.099
2.882 3.728 2.710 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 23.829
3.932 3.728 4.701 3.014 1.860 3.696 3.015 2.870 26.816
3.932 2.655 2.710 3.014 3.755 2.618 3.998 2.870 25.552
1.888 2.655 2.710 3.014 2.661 2.618 3.015 2.870 21.431
5.003 3.728 2.710 3.979 2.661 3.696 5.104 4.019 30.901
3.932 3.728 2.710 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 24.879
3.932 3.728 2.710 3.979 2.661 3.696 3.015 4.019 27.740
3.932 3.728 4.701 3.979 2.661 3.696 3.015 4.019 29.731
2.882 3.728 2.710 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 23.829
3.932 3.728 4.701 3.979 3.755 3.696 5.104 4.019 32.914
3.932 3.728 3.668 3.979 2.661 3.696 3.998 5.331 30.993
2.882 5.219 3.668 3.979 2.661 3.696 3.998 4.019 30.122
1.888 3.728 2.710 3.979 2.661 2.618 3.998 2.870 24.453
2.882 3.728 1.820 2.069 3.755 4.920 5.104 4.019 28.297
5.003 3.728 2.710 2.069 3.755 2.618 2.048 4.019 25.950
2.882 3.728 4.701 3.014 1.860 3.696 3.015 2.870 25.766
2.882 2.655 2.710 3.014 3.755 2.618 3.998 2.870 24.502
3.932 2.655 2.710 3.014 2.661 2.618 3.015 2.870 23.475
3.932 3.728 3.668 3.979 2.661 2.618 3.015 2.870 26.472
3.932 2.655 2.710 3.014 3.755 2.618 3.998 2.870 25.552
2.882 2.655 2.710 3.014 2.661 2.618 3.015 2.870 22.426
2.882 2.655 3.668 3.014 3.755 3.696 3.998 4.019 27.687
154

1.000 3.728 4.701 3.979 2.661 3.696 5.104 4.019 28.888

c. Peningkatan Kualitas Produk (Y)


Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 TOTAL
5.059 4.008 3.359 4.266 3.078 4.041 3.353 3.188 3.114 3.917 37.382
5.059 3.134 5.648 4.266 5.204 4.920 4.492 5.407 4.214 5.041 47.384
3.206 5.094 5.648 3.135 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 2.872 35.817
5.059 4.008 4.439 3.135 3.078 2.109 3.353 3.188 4.214 3.917 36.500
3.206 4.008 3.359 4.266 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 2.872 33.573
2.039 3.134 4.439 4.266 2.095 4.920 6.002 5.407 5.558 1.000 38.859
3.206 4.008 3.359 3.135 3.078 3.129 4.492 3.188 4.214 3.917 35.725
3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 3.129 3.353 2.095 3.114 2.872 30.476
5.059 5.094 4.439 4.266 3.078 3.129 3.353 1.000 1.000 1.000 31.417
3.206 3.134 4.439 4.266 3.078 2.109 4.492 3.188 4.214 3.917 36.042
4.187 4.008 2.268 2.090 2.095 2.109 2.260 2.095 2.095 1.932 25.139
3.206 3.134 4.439 3.135 2.095 2.109 3.353 3.188 2.095 2.872 29.626
3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 2.872 31.569
3.206 4.008 3.359 3.135 4.076 4.920 1.000 3.188 3.114 2.872 32.879
2.039 2.210 4.439 4.266 2.095 2.109 2.260 2.095 2.095 1.932 25.539
3.206 4.008 3.359 2.090 4.076 3.129 2.260 2.095 3.114 2.872 30.210
3.206 3.134 3.359 2.090 3.078 2.109 2.260 2.095 2.095 1.932 25.360
3.206 3.134 3.359 4.266 4.076 3.129 3.353 3.188 3.114 5.041 35.865
1.000 1.000 2.268 2.090 4.076 4.041 4.492 4.296 1.000 1.000 25.263
2.039 2.210 2.268 2.090 2.095 2.109 2.260 2.095 5.558 3.917 26.641
3.206 2.210 3.359 2.090 2.095 3.129 4.492 4.296 2.095 2.872 29.844
3.206 3.134 3.359 3.135 5.204 4.920 3.353 3.188 3.114 2.872 35.486
2.039 4.008 4.439 3.135 3.078 2.109 3.353 3.188 3.114 3.917 32.380
4.187 4.008 4.439 4.266 3.078 1.000 3.353 2.095 3.114 3.917 33.456
3.206 4.008 4.439 4.266 4.076 3.129 3.353 3.188 4.214 3.917 37.794
3.206 2.210 4.439 2.090 4.076 4.041 4.492 4.296 4.214 5.041 38.104
3.206 3.134 2.268 4.266 3.078 3.129 2.260 4.296 4.214 3.917 33.767
3.206 4.008 2.268 3.135 3.078 2.109 3.353 3.188 2.095 2.872 29.312
3.206 2.210 4.439 3.135 4.076 3.129 4.492 3.188 3.114 2.872 33.860
5.059 2.210 3.359 2.090 3.078 3.129 3.353 2.095 3.114 2.872 30.359
4.187 4.008 4.439 1.000 2.095 2.109 2.260 1.000 2.095 1.932 25.125
3.206 2.210 4.439 4.266 2.095 2.109 2.260 3.188 3.114 2.872 29.759
3.206 3.134 4.439 3.135 4.076 3.129 3.353 3.188 4.214 2.872 34.745
4.187 3.134 3.359 4.266 4.076 4.041 2.260 2.095 4.214 3.917 35.549
4.187 4.008 4.439 3.135 3.078 3.129 2.260 4.296 4.214 3.917 36.663
4.187 4.008 2.268 3.135 3.078 3.129 4.492 4.296 4.214 3.917 36.723
3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 2.872 31.569
4.187 4.008 3.359 3.135 4.076 4.041 4.492 4.296 4.214 3.917 39.725
3.206 3.134 4.439 3.135 3.078 3.129 3.353 4.296 4.214 2.872 34.856
4.187 4.008 3.359 3.135 3.078 3.129 4.492 3.188 3.114 2.872 34.562
3.206 3.134 2.268 2.090 3.078 2.109 2.260 2.095 2.095 3.917 26.253
3.206 3.134 4.439 4.266 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 3.917 34.823
3.206 2.210 3.359 4.266 4.076 4.041 3.353 4.296 2.095 2.872 33.774
155

3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 4.041 4.492 3.188 3.114 2.872 33.620
3.206 3.134 3.359 4.266 4.076 3.129 4.492 3.188 2.095 2.872 33.816
3.206 4.008 3.359 3.135 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 2.872 32.442
2.039 2.210 1.000 2.090 1.000 1.000 2.260 3.188 4.214 1.932 20.933
2.039 3.134 2.268 1.000 1.000 2.109 2.260 2.095 4.214 1.000 21.119
3.206 2.210 3.359 3.135 2.095 3.129 2.260 3.188 3.114 1.932 27.628
2.039 1.000 2.268 1.000 1.000 1.000 2.260 2.095 4.214 1.932 18.807
3.206 2.210 3.359 2.090 1.000 1.000 2.260 2.095 2.095 2.872 22.188
1.000 2.210 2.268 3.135 3.078 2.109 2.260 3.188 2.095 2.872 24.215
3.206 2.210 3.359 2.090 5.204 2.109 2.260 1.000 2.095 1.000 24.535
2.039 2.210 2.268 3.135 4.076 3.129 3.353 2.095 2.095 1.932 26.331
3.206 2.210 3.359 2.090 2.095 2.109 3.353 2.095 3.114 1.932 25.564
3.206 2.210 1.000 3.135 2.095 1.000 2.260 3.188 2.095 2.872 23.061
3.206 1.000 2.268 4.266 2.095 1.000 3.353 2.095 2.095 1.932 23.309
3.206 2.210 3.359 4.266 2.095 2.109 3.353 3.188 2.095 1.000 26.881
2.039 1.000 2.268 4.266 2.095 3.129 2.260 1.000 2.095 2.872 23.023
3.206 5.094 5.648 2.090 2.095 2.109 2.260 2.095 1.000 1.932 27.530
2.039 2.210 4.439 2.090 4.076 2.109 3.353 2.095 2.095 1.932 26.438
3.206 3.134 3.359 4.266 3.078 4.041 4.492 4.296 3.114 2.872 35.859
3.206 3.134 3.359 3.135 4.076 4.041 3.353 4.296 3.114 2.872 34.587
3.206 4.008 4.439 3.135 4.076 3.129 3.353 3.188 4.214 2.872 35.619
4.187 3.134 3.359 4.266 3.078 3.129 4.492 3.188 3.114 2.872 34.819
3.206 4.008 4.439 3.135 3.078 3.129 3.353 4.296 3.114 2.872 34.630
3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 4.041 3.353 3.188 4.214 3.917 34.625
3.206 4.008 4.439 3.135 4.076 4.041 3.353 3.188 3.114 2.872 35.432
3.206 4.008 3.359 3.135 4.076 4.041 3.353 4.296 3.114 2.872 35.461
3.206 3.134 4.439 3.135 4.076 4.041 3.353 3.188 3.114 2.872 34.558
4.187 4.008 3.359 3.135 4.076 3.129 3.353 4.296 3.114 3.917 36.574
4.187 3.134 3.359 3.135 3.078 3.129 4.492 3.188 4.214 3.917 35.832
3.206 4.008 4.439 3.135 3.078 3.129 3.353 4.296 4.214 2.872 35.730
2.039 2.210 2.268 4.266 2.095 2.109 4.492 2.095 3.114 1.000 25.687
4.187 3.134 4.439 5.609 4.076 3.129 4.492 4.296 3.114 2.872 39.348
4.187 5.094 4.439 4.266 5.204 3.129 3.353 3.188 3.114 2.872 38.845
3.206 4.008 4.439 4.266 3.078 4.041 3.353 3.188 4.214 2.872 36.664
3.206 2.210 4.439 4.266 3.078 2.109 3.353 2.095 2.095 1.932 28.782
2.039 5.094 2.268 2.090 2.095 2.109 2.260 3.188 3.114 2.872 27.130
3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 2.109 2.260 3.188 4.214 2.872 30.556
3.206 4.008 4.439 3.135 2.095 2.109 3.353 2.095 2.095 1.932 28.467
5.059 4.008 3.359 2.090 2.095 2.109 2.260 1.000 1.000 1.000 23.981
5.059 5.094 3.359 3.135 3.078 3.129 1.000 3.188 4.214 3.917 35.172
3.206 3.134 2.268 2.090 3.078 3.129 4.492 2.095 2.095 1.932 27.518
4.187 5.094 4.439 5.609 4.076 4.041 4.492 2.095 2.095 1.932 38.060
2.039 2.210 3.359 4.266 4.076 3.129 4.492 4.296 4.214 1.000 33.080
5.059 2.210 2.268 3.135 3.078 3.129 3.353 2.095 3.114 2.872 30.312
2.039 4.008 3.359 3.135 2.095 2.109 2.260 3.188 3.114 1.932 27.240
4.187 2.210 2.268 2.090 2.095 4.920 2.260 3.188 4.214 2.872 30.303
4.187 2.210 3.359 4.266 4.076 3.129 2.260 2.095 2.095 1.932 29.608
4.187 2.210 2.268 4.266 2.095 2.109 2.260 3.188 3.114 3.917 29.613
156

3.206 3.134 3.359 3.135 3.078 4.920 4.492 2.095 1.000 1.932 30.351
5.059 2.210 2.268 2.090 1.000 1.000 1.000 5.407 3.114 1.932 25.079
5.059 4.008 2.268 4.266 2.095 2.109 2.260 3.188 3.114 2.872 31.239
3.206 4.008 2.268 4.266 3.078 2.109 4.492 4.296 3.114 2.872 33.709
5.059 5.094 5.648 5.609 5.204 4.920 4.492 3.188 3.114 2.872 45.201
3.206 3.134 2.268 3.135 4.076 3.129 3.353 4.296 4.214 3.917 34.727
4.187 3.134 3.359 3.135 3.078 2.109 4.492 3.188 3.114 3.917 33.714
4.187 4.008 3.359 3.135 3.078 3.129 3.353 3.188 3.114 3.917 34.468
2.039 3.134 4.439 2.090 2.095 2.109 4.492 3.188 4.214 2.872 30.672
3.206 3.134 4.439 4.266 4.076 2.109 2.260 3.188 2.095 1.932 30.705
3.206 2.210 3.359 4.266 2.095 3.129 4.492 3.188 2.095 3.917 31.955
5.059 2.210 2.268 3.135 2.095 4.041 4.492 3.188 2.095 2.872 31.454
5.059 2.210 3.359 4.266 3.078 3.129 4.492 2.095 3.114 2.872 33.673
5.059 4.008 3.359 3.135 4.076 3.129 3.353 4.296 3.114 1.932 35.461
5.059 2.210 3.359 3.135 2.095 3.129 3.353 3.188 3.114 3.917 32.558
3.206 4.008 3.359 3.135 3.078 4.041 3.353 4.296 4.214 2.872 35.563
4.187 2.210 2.268 4.266 4.076 4.041 3.353 3.188 3.114 1.932 32.634
4.187 3.134 3.359 4.266 4.076 3.129 3.353 3.188 3.114 3.917 35.722
4.187 3.134 3.359 3.135 3.078 3.129 3.353 4.296 4.214 5.041 36.926
157

Lampiran 6 Validitas

a. Proses Produksi (X1)

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 Total
X1.1 Pearson 1 .349** .406** .400** .325** .138 .264** .609**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .151 .005 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
X1.2 Pearson .349** 1 .359** .398** .206* .217* .160 .583**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .031 .023 .094 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
X1.3 Pearson .406** .359** 1 .522** .260** .225* .308** .651**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .018 .001 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
X1.4 Pearson .400** .398** .522** 1 .389** .328** .284** .718**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
X1.5 Pearson .325** .206* .260** .389** 1 .475** .187 .639**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .031 .006 .000 .000 .050 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
X1.6 Pearson .138 .217* .225* .328** .475** 1 .620** .694**
Correlation
Sig. (2-tailed) .151 .023 .018 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
X1.7 Pearson .264** .160 .308** .284** .187 .620** 1 .643**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .094 .001 .003 .050 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
158

Total Pearson .609** .583** .651** .718** .639** .694** .643** 1


Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Pemilihan Bahan Baku (X2)


Correlations
TOTAL
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 L
X2.1 Pearson 1 .375** .084 .075 .165 .139 .022 .182 .385**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .383 .436 .085 .146 .823 .057 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
X2.2 Pearson .375** 1 .493** .378** .458** .426** .251** .452** .731**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .008 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
X2.3 Pearson .084 .493** 1 .609** .404** .436** .215* .250** .678**
Correlation
Sig. (2-tailed) .383 .000 .000 .000 .000 .024 .008 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
X2.4 Pearson .075 .378** .609** 1 .382** .436** .317** .351** .683**
Correlation
Sig. (2-tailed) .436 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
X2.5 Pearson .165 .458** .404** .382** 1 .537** .386** .416** .715**
Correlation
Sig. (2-tailed) .085 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
X2.6 Pearson .139 .426** .436** .436** .537** 1 .574** .531** .778**
Correlation
Sig. (2-tailed) .146 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
X2.7 Pearson .022 .251** .215* .317** .386** .574** 1 .401** .602**
Correlation
Sig. (2-tailed) .823 .008 .024 .001 .000 .000 .000 .000
159

N 110 110 110 110 110 110 110 110 110


X2.8 Pearson .182 .452** .250** .351** .416** .531** .401** 1 .669**
Correlation
Sig. (2-tailed) .057 .000 .008 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
TOTA Pearson .385** .731** .678** .683** .715** .778** .602** .669** 1
LL Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

c. Peningkatan Kualitas Produk

Correlations
TOTA
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 L
Y.1 Pearson 1 .286** .115 .206* .130 .173 .022 .019 .013 .267** .428**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .230 .031 .177 .071 .824 .840 .889 .005 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.2 Pearson .286** 1 .409** .106 .241* .169 .005 .093 .107 .176 .503**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .000 .270 .011 .077 .955 .335 .264 .065 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.3 Pearson .115 .409** 1 .251** .342** .223* .230* .073 .054 .108 .518**
Correlation
Sig. (2-tailed) .230 .000 .008 .000 .019 .016 .448 .578 .261 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.4 Pearson .206* .106 .251** 1 .355** .274** .326** .204* .019 .168 .530**
Correlation
Sig. (2-tailed) .031 .270 .008 .000 .004 .001 .033 .847 .080 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.5 Pearson .130 .241* .342** .355** 1 .553** .287** .207* .057 .225* .639**
Correlation
Sig. (2-tailed) .177 .011 .000 .000 .000 .002 .030 .557 .018 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
160

Y.6 Pearson .173 .169 .223* .274** .553** 1 .391** .348** .187 .187 .659**
Correlation
Sig. (2-tailed) .071 .077 .019 .004 .000 .000 .000 .050 .051 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.7 Pearson .022 .005 .230* .326** .287** .391** 1 .306** .086 .100 .493**
Correlation
Sig. (2-tailed) .824 .955 .016 .001 .002 .000 .001 .370 .298 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
* * ** ** ** **
Y.8 Pearson .019 .093 .073 .204 .207 .348 .306 1 .471 .350 .562**
Correlation
Sig. (2-tailed) .840 .335 .448 .033 .030 .000 .001 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.9 Pearson .013 .107 .054 .019 .057 .187 .086 .471** 1 .455** .453**
Correlation
Sig. (2-tailed) .889 .264 .578 .847 .557 .050 .370 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
Y.10 Pearson .267** .176 .108 .168 .225* .187 .100 .350** .455** 1 .574**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .065 .261 .080 .018 .051 .298 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
TOTA Pearson .428** .503** .518** .530** .639** .659** .493** .562** .453** .574** 1
L Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 7 Reliabilitas

a. Proses Produksi (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.767 7
b. Pemilihan Bahan Baku (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.810 8
161

c. Peningkatan Kualitas Produk

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.725 10

Lampiran 8 Koefisien Korelasi

a. Koefisien Korelasi

Correlations
X2 X1 Y
X2 Pearson Correlation 1 .618** .662**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 110 110 110
X1 Pearson Correlation .618** 1 .850**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 110 110 110
Y Pearson Correlation .662** .850** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 110 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Koefisien Jalur

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
8.749 2.403 3.641 .000
.377 .085 .318 4.423 .000 .931 1.074
.564 .075 .542 7.535 .000 .931 1.074
a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1371.411 2 685.706 50.413 .000b
Residual 1455.400 107 13.602
Total 2826.811 109
a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk
b. Predictors: (Constant), Pemilihan Bahan Baku, Proses Produksi
162

c. Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .697a .485 .476 3.68807
a. Predictors: (Constant), Pemilihan Bahan Baku, Proses Produksi
b. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Produk
163

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri :

Nama : Mulia Dwi Khoirun Nissa

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 26 Agustus 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sersan sodik Gg. Pada Betah No.23 RT 002 / RW 003

No. Telp : 085860711027

E-mail : muliadwikhoirunnissa@gmail.com

Nama Orang Tua

a. Ayah : Mugiono

b. Ibu : (Almh.) Dwi Yani

Nama Saudara Kandung : Wilya Pramadhita

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN Cirateun Wetan (2006 – 2013)

2. SMP Pasundan 3 Bandung (2013 – 2016)

3. SMA Pasundan 2 Bandung (2016 – 2019)

4. Universitas Langlangbuana Bandung Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(2019 – 2023)

Anda mungkin juga menyukai