Anda di halaman 1dari 7

TEORI BILANGAN

B. Keterbagian pada Bilangan Bulat


Dalam teori bilangan disini, semesta pembicaraan adalah himpunan semua bilangan
bulat yang dinyatakan dengan huruf-huruf latin kecil seperti a, b, c, dan sebagainya.
Salah satu relasi yang menjadi topik utama dalam teori bilangan adalah relasi
keterbagian. Perhatikan bentuk-bentuk persamaan berikut :
13 = 2 × 5 + 3
7=2×5+1
18 = 3 × 5 + 3
–17 = –2 x 9 + 1, dan sebagainya.
Secara umum, jika a adalah suatu bilangan bulat dan b suatu bilangan bulat positif,
maka ada tepat satu bilangan bulat q dan r sedemikian sehingga a = qb + r, 0 ≤ r < b.
Bilangan bulat q disebut hasil bagi dan r disebut sisa pembagian.
Jika r = 0 maka dikatakan a habis dibagi oleh b dan ditulis b│a.
Dalam hal ini berlaku definisi b│a Jika dan hanya jika terdapat bilangan bulat k
sehingga b = ka
Sifat-sifat keterbagian yang lain adalah:
1. a│a ( sifat refleksif)
2. Jika a│b dan b│c maka a│c ( sifat transitif)
3. Jika a│b maka a│mb , untuk setiap bilangan bulat m.
4. Jika a│b dan a│c maka a│(b + c) , a│(b – c) atau a│bc
5. Jika a│b dan a│(b + c) maka a│c
6. Jika ab│c maka b│c dan a│c
7. a│b dan a│c maka a│(bx + cy) untuk setiap bilangan bulat x dan y.
Bukti sifat-sifat diatas adalah sebagai berikut :
Bukti sifat (1).
Jika a│a maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka.
Ambil k = 1 sehingga a = (1)a,
Jadi terbukti bahwa a│a.
Bukti sifat (2).
Jika a│b maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka.
Jika b│c maka terdapat bilangan bulat m sehingga c = mb
Sehingga c = mb = m(ka) = (mk) a .
Jadi a│c.

Teori Bilangan 1
Bukti sifat (3).
Jika a│b maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka.
Ambil m bilangan bulat maka mb =m(ka) sehingga mb = (mk)a
Karena mk juga bilangan bulat maka disimpulkan a│mb
Bukti sifat (4).
Jika a│b maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka. …………………..…… (1)
Jika a│c maka terdapat bilangan bulat m sehingga c = ma ……………………… (2)
Persamaan (1) dan (2) dijumlahkan, diperoleh : b + c = ka + ma
b + c = (k + m)a
Karena (k + m) bilangan bulat maka diperoleh a│(b + c).
Persamaan (1) dan (2) dikurang, diperoleh : b – c = ka – ma
b + c = (k – m)a
Karena (k – m) bilangan bulat maka diperoleh a│(b – c).
Persamaan (1) dan (2) dikurang, diperoleh : bc = (ka)(ma)
bc = (kma)a
Karena (kma) bilangan bulat maka diperoleh a│bc.
Bukti sifat (5).
Jika a│b maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka
Jika a│(b + c) maka terdapat bilangan bulat m sehingga b + c = ma
Sehingga ka + c = ma
c = ma – ka
c = (m – k)a
Ini berarti a│c
Bukti sifat (6).
Jika ab│c maka terdapat bilangan bulat k sehingga c = k(ab) = b(ak)
Sehingga b│c
Jika ab│c maka terdapat bilangan bulat k sehingga c = k(ab) = a(bk)
Sehingga a│c
Bukti sifat (7).
Jika a│b maka berdasarkan sifat (3) berlaku a│xb untuk x bilangan bulat …..…… (1)
Jika a│c maka berdasarkan sifat (3) berlaku a│yb untuk y bilangan bulat ……….. (2)
Berdasarkan sifat (4) berlaku a│(bx + by)

Untuk pemakaian sifat selengkapnya ikutilah contoh soal berikut ini :


01. Buktikanlah bahwa 5.276 habis dibagi 2
Jawab
5.276 = 5.270 + 6
5.276 = 10(527) + 6
Karena 2│10 maka menurut sifat (2) berakibat 2│10(527)
Karena 2│6 maka menurut sifat (4) berakibat 2│[10(527) + 6],
Artinya 2│5720

Teori Bilangan 2
02. Buktikanlah bahwa 12.324 habis dibagi 4
Jawab
12.324 = 12.300 + 24
12.324 = 100(123) + 24
Karena 4│100 maka menurut sifat (2) berakibat 4│100(123)
Karena 4│24 maka menurut sifat (4) berakibat 4│[100(123) + 24],
Artinya 4│12.324
Contoh ini menunjukkan sifat bahwa: untuk mengetahui apakah suatu bilangan habis
dibagi 4 cukup dilihat dua digit terakhirnya saja. Jika dua digit terakhirnya habis dibagi 4
maka bilangan itu habis dibagi 4.
Sedangkan untuk melihat apakah suatu bilangan habis dibagi 8 cukup dilihat tiga digit
terakhir saja. Jika tiga digit terakhirnya habis dibagi 8 maka bilangan itu habis dibagi 8

03. Buktikanlah bahwa 6.435 habis dibagi 5


Jawab
6.435 = 6.430 + 5
6.435 = 10(643) + 5
Karena 5│10 maka menurut sifat (2) berakibat 5│10(643)
Karena 5│5 maka menurut sifat (4) berakibat 5│[10(643) + 5],
Artinya 5│6.435
Contoh ini menunjukkan sifat bahwa: untuk mengetahui apakah suatu bilangan habis
dibagi 5 cukup dilihat digit terakhirnya saja. Jika digit terakhirnya angka 5 atau 0, maka
bilangan itu habis dibagi 5.

04. Buktikanlah bahwa 7.452 habis dibagi 3


Jawab
7.452 = 7.000 + 400 + 50 + 2
7.452 = 7[1000] + 4[100] + 5[10] + 2
7.452 = 7[9 + 1]3 + 4[9 + 1]2 + 5[9 + 1] + 2
7.452 = 7[93 + 3(9)2 + 3(9) +13] + 4[(9)2 + 2(9) +(1)2] + 5[9 + 1] + 2
7.452 = 7x9[92 + 3(9)) +3] + 7 + 4x9[9 + 2] + 4 + 5[9] + 5 + 2
7.452 = 7x9[81 + 3(9) + 3] + 4x9[9 + 2] + 5]9] +7 + 4 + 5 + 2
7.452 = 9[7(81) + 21(9) + 21 + 4(9) + 4(2) + 5(9)] +7 + 4 + 5 + 2
7.452 = 9[7(81) + 21(9) + 21 + 4(9) + 4(2) + 5(9)] +18
Karena 3│9 maka menurut sifat (2) berakibat :
3│9[7(81) + 21(9) + 21 + 4(9) + 4(2) + 5(9)]
Karena 3│18 maka menurut sifat (4) berakibat
3│(9[7(81) + 21(9) + 21 + 4(9) + 4(2) + 5(9)] +18),
Artinya 3│7.452
Contoh ini menunjukkan sifat bahwa untuk melihat apakah suatu bilangan habis dibagi 3
cukup dijumlahkan semua digit dari bilangan tersebut. Jika jumlah semua digitnya habis
dibagi 3 maka bilangan tersebut habis dibagi 3.

Teori Bilangan 3
Sifat ini berlaku pula untuk bilangan habis dibagi 9, dimana jika semua digit bilangan
tersebut dijumlahkan dan jumlahnya habis dibagi 9, maka bilangan itu habis dibagi 9
Sebagai contoh bilangan 58.341 habis dibagi 3 karena 5 + 8 + 3 + 4 + 1 = 21 habis
dibagi 3
05. Buktikanlah bahwa 2.478 habis dibagi 6
Jawab
Karena 2 + 4 + 7 + 8 = 21 habis dibagi 3, maka 2.478 habis dibagi 3
2.478 = 2.740 + 8
2.478 = 10(274) + 8

Karena 2│10 maka menurut sifat (2) berakibat 2│10(274)


Karena 2│8 maka menurut sifat (4) berakibat 2│[10(274) + 8],
Artinya 2│2.478
Menurut sifat (4) Karena 2│2.478 dan 3│2.478 maka (2x3)│2.478
Artinya 6 habis dibagi 2.478
Contoh ini menunjukkan sifat bahwa untuk melihat apakah suatu bilangan habis dibagi 6
cukup dijumlahkan semua digit dari bilangan tersebut dan dilihat digit terakhirnya. Jika
jumlah semua digitnya habis dibagi 3 dan digit terakhirnya bernilai genap, maka bilangan
tersebut habis dibagi 6.

06. Bilangan 6 angka a1989b habis dibagi oleh 72. Tentukanlah salah satu nilai a dan b
yang memenuhi
Jawab
72 = 8 × 9. Sehingga menurut sifat 8│a1989b dan 9│a1989b.
Karena a1989b habis dibagi 8 maka tiga digit treakhirnya, yaitu 89b habis dibagi 8
artinya 8│89b. Ini mendapatkan nilai b = 6 :
Karena a1989b habis dibagi 9 maka jumlah semua digitnya habis dibagi 3, artinya
a + 1 + 9 + 8 + 9 + b = a + 27 + 6 = a + 33 habis dibagi 3.
Ini berarti salah satu nilai a yang memenuhi adalah a = 3

Selanjutnya akan dibahas faktor persekutuan dua bilangan bulat. Jika a dan b adalah
dua bilangan bulat, maka faktor persekutuan dari a dan b adalah bilangan bulat d yang
memenuhi d│a dan d│b. Nilai terbesar dari d disebut faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari a dan b, ditulis (a, b) = d.
Contoh soal :
07. Tentukanlah faktor persekutuan terbesar dari 36 dan40
Jawab
36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 33
120 = 2 x 2 x 2 x 3 x 5 = 23 x 3 x 5
Maka (36, 120) = 22 x 3 = 12

Teori Bilangan 4
Jika a dan b dua buah bilangan bulat positif dan (a, b ) = 1 maka dikatakan a dan b
saling prima atau a relatif prima terhadap b
Cara lain dalam menentukan FPB adalah dengan teorema algoritma pembagian, yaitu
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dengan b > 0, maka ada dengan tunggal pasangan
bilangan-bilangan bulat q dan r yang memenuhi a = qb + r, dengan 0 ≤ r < b.
Selanjutnya FPB dari a dan b dapat dicari dengan mengulang-ulang algoritma
pemabagian ini.
Contoh soal
08. Tentukan faktor persekutuan terbesar dari 4840 dan 1512
Jawab :
4840 = 3 × 1512 + 304
1512 = 4 × 304 + 296
304 = 1 × 296 + 8
296 = 37 × 8 +0
Jadi (4840, 1512) = 8 2.

Terdapat beberapa teorema dalam FPB yaitu :


Teorema 1
Jika a dan b bilangan bulat dan berlaku (a, b) = d maka terdapat bilangan bulat x dan y
sehingga memenuhi ax + by = d
Bukti
Menurut sifat faktor persekutuan dua bilangan bulat, berlaku jika (a, b) = d maka d│a
dan d│b
Karena d│a maka terdapat bilangan bulat k sehingga a = kd
Karena d│b maka terdapat bilangan bulat m sehingga b = md
Sehingga ax + by = kdx + mdy = (kx + my)d
Karena (a, b) = d maka kx + my = 1. Sehingga terbukti bahwa ax + by = d

Teorema 2
Jika (a, b) = 1 dan a│bc , maka berlaku a│c
Bukti
Jika (a, b) = 1 maka menurut teorema 1 terdapat m dan n sehingga ma + nb = 1
a│bc ⇒ terdapat k sedemikian sehingga bc = ak.
Diperoleh ma + nb = 1
mac + nbc = c
mac + nak = c
a( mc + nk ) = c
Bentuk terakhir ini berarti a│c

Teori Bilangan 5
Teorema 3 (Teorema diophantine)
Persamaan linear ax + by = c mempunyai penyelesaian bilangan bulat jika dan
hanya jika (a, b)│c.
Bukti
Misalkan (a, b) = d dan d│c.
Karena d│c maka menurut teorema, terdapat bilangan bulat k sehingga c = kd.
Menurut teorema 1, Jika (a, b) = d maka d│(a, b) sehingga menurut sifat, jika d│(a, b)
maka terdapat m dan n sehingga am + bn = d
Akibatnya : am + bn = d
am.k + bn.k = dk
a(km) + b (kn) = kd
a(km) + b(kn) = c
Diperoleh x = mk dan y = nk

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh soal tentang keterbagian bilangan bulat:
09. Jika p dan q adalah bilangan prima dimana p > q, serta p + q = 2005 maka
berapakah nilai p dan q ?
Jawab
Karena 2005 bilangan ganjil maka salah satu dari p atau q harus genap sedangkan
yang lainnya ganjil.
Bilangan prima genap hanya 2 sehingga q = 2
Maka p + 2 = 2005
p = 2003
Jadi p = 2003 dan q = 2

2010 2010
10. Tentukan sisa hasil bagi jika 2 + 3 dibagi 5
Jawab
Barisan 2 n mengikuti pola 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, …
Sehingga angka terakhir dari suku sukunya akan berulang setiap 4 suku.
Maka : 2
2010
= 24  52 . 2 2 digit terakhirnya adalah 4
2010
Jadi terdapat bilangan real k sehingga 2 = 10k + 4 ………………………… (1)
n
Barisan 3 mengikuti pola 3, 9, 27, 81, 243, 729, …
Sehingga angka terakhir dari suku sukunya akan berulang setiap 4 suku.
Maka : 3
2010
= 34  52 . 32 digit terakhirnya adalah 9
2010
Jadi terdapat bilangan real p sehingga 3 = 10p + 9 ………………………… (2)
Sehingga
2010 2010
2 + 3
= (10k + 4) + (10p + 9)
= 10(k + p) + 10 + 3
= 10(k + p + 1) + 3
Karena 10(k + p + 1) + 3 habis dibagi 5 maka sisa pembagiannya adalah 3

Teori Bilangan 6
44 n
11. Tentukan batasan nilai n sehingga 44 habis dibagi 8
Jawab
44 44 44
44 = 4 .11
22 44
= (4 2 ) .11
22 44
= 16 .11
22 44
= (8 . 2) .11
22 22 44
= 8 2 .11
22 44
= 8 (2 3 ) 7 .21.11
22 44
= 8 (8) 7 .2.11
29 44
= 8 .2.11
Jadi batasan nilai n adalah n ≤ 29

12. Berapa banyakkah bilangan bulat n dimana 100  n  200 sehingga pecahan
n2  3
belum berbentuk pecahan yang paling sederhana ?
n2 1
Jawab
n2  3 n2 1 2 2
2
= 2
= 1–
n 1 n 1 2
n 1
n2  3 2
Agar pecahan belum sederhana, maka pecahan juga belum
2
n 1 2
n 1
sederhana.
Ini berarti 2 membagi n2 – 1, akibatnya n2 – 1 bernilai genap sehingga n harus
ganjil.
Dalam interval 100  n  200 terdapat 50 buah n ganjil.
n2  3
Jadi banyakkah bilangan bulat n dimana 100  n  200 sehingga pecahan
n2 1
belum berbentuk pecahan yang paling sederhana adalah 50 buah

Teori Bilangan 7

Anda mungkin juga menyukai