Anda di halaman 1dari 4

Deskripsi Studi Kasus Salah satu keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis.

Keterampilan menulis dalam Bahasa Inggris masih dianggap sebagai


keterampilan yang paling sulit untuk dipelajari. Hal ini juga dialami
oleh sebagian besar peserta didik kelas X8 di SMA Negeri 17
Surabaya. Peserta didik seringkali mengalami kesulitan untuk
menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan, terutama dalam menulis
teks report. Kesulitannya bukan hanya dalam menghasilkan dan
mengorganisasikan gagasan, tetapi juga dalam menerjemahkan
gagasan tersebut ke dalam teks report sehingga dapat dipahami.
Menulis dianggap sebagai keterampilan yang kompleks karena
menulis melibatkan kosa kata, ide, dan juga tata bahasa.

Menurut (Yulianti, 2018) siswa memiliki kekurangan kosakata,


kurangnya pemahaman tentang aturan tata bahasa dan kurangnya
kepercayaan diri sebagai faktor penyebab kesulitan menulis. (Pablo
dan Lasaten, 2018) mengatakan bahwa masalah yang paling nyata
dalam menulis adalah kurangnya ide, penggunaan kata yang salah,
struktur kalimat yang buruk dan tidak adanya kata penghubung.
(Habibi et al., 2017) juga mengatakan bahwa pilihan kata, organisasi
ide atau urutan dan kesalahan tata bahasa adalah masalah yang paling
menonjol dalam pembelajaran menulis.
.

Analisis Situasi Pada saat PPL 2 mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan
praktik mengajar mandiri tanpa dampingan guru pamong. Hal ini
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan observasi
terkait kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran Bahasa Inggris.
Dari berbagai kemampuan Bahasa Inggris yang telah diajarkan di
pertemuan sebelumya mahasiwa menemukan kasus bahwa peserta
didik masih mengalami kesulitan terutama pada kemampuan
menulis.
Hal ini dapar dilihat dari hasil belajar peserta didik dalam melampaui
KKM yang telah ditentukan. Masih ada beberapa peserta diik yang
tidak menvapai target KKM terendah yang telah ditentukan. Oleh
karena itu mahasiswa berkolaborasi dengan guru pamong untuk
memcahkan masalah yang ada. Dari masalah tersebut maka dibutuhkan
treatmen-treatmen khusus untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada materi yang mengalami kesulitan.

Berdasarkan materi report text di kelas X8 ketika pembelajaran


bahasa Inggris berkaitan dengan keterampilan menulis, peserta didik
merasa bingung apa yang harus ditulis karena keterbatasan ide, kosa
kata, dan susunan kalimat yang sesuai dengan kaidah. Dari
permasalahan tersebut maka saya dan guru pamong berdiskusi untuk
memberikan treatmen yang bisa diterapkan di kelas tersebut yakni
menggunakan clustering. Teknik clustering merupakan suatu cara
memilah pemikiran-pemikiran yang saling berkaitan dengan
menuangkannya di atas kertas dengan cepat, tanpa
mempertimbangkan kebenarannya.

Dalm pelaksanannya ternyata masih terdapat kendala. Sebagian


peserta didik masih memerlukan waktu yang lama untuk
menerjemahkan kosakata dari Bahasa Indonesia ke Inggris. Oleh
karea itu penggunakaan teknik ini tidak bisa digunakan dalam waktu
yang singkat, mengingat menulis merupakan suatu keterampilan
yang memerlukan latihan berulang-ulang, sehingga keterampilan
menulis menjadi semakin baik.
Alternatif Solusi Salah satu teknik yang dapat mengasah kreatifitas dan membuat
pembelajaran menulis teks report menjadi menyenangkan adalah
Teknik clustering. Teknik clustering yang saya terapkan di kelas
adalah dengan meminta peserta didik menuangkan ide mereka di
dalam secarik keratrs tanpa ragu-ragu.

Peserta didik lebih berani untuk


Menuliskan hasil tulisannya
dalam report text. Keberanian dan
antusias siswa untuk menulis
dipengaruhi juga oleh bertambahnya
perbendaharaan kosakata Bahasa
Jerman. Siswa termotivasi untuk menulis
dalam bahasa Jerman. Teknik
Clustering menuntut siswa untuk
bekerja secara berkelompok,
sehingga setiap siswa merasa
terpacu untuk memenangkan
persaingan dengan mencari ide
sebanyak-banyaknya dan
menuliskannya keatas lembar
dengan cepat. Dengan demikian, teknik ini
menjadikan proses
pembelajaran bahasa Jerman
khususnya dalam keterampilan menulis menjadi tidak monoton
dan membosankan.
Evaluasi Hasil evaluasi penggunaan Teknik clustering sangat efektif untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik. Ditemukan bahwa nilai
rata rata peserta didik dalam tes pra-tes adalah 25% dan ini
meningkat menjadi 50% pada post-test I dan 75% pada post-test
II mengalami peningkatan pada peserta didik yang sebelumnya
tidak mencapai KKM. Delapan siswa (24%) dari total siswa yang
mengikuti pretest mendapatkan nilai 80 atau lebih. Pada post-test
pertama, 27 siswa (80%) mendapatkan nilai 80 atau lebih. Hal ini
menunjukkan peningkatan sebesar 66% secara keseluruhan.
Siswa yang lulus KKM 80 pada Post-Test kedua adalah 30 siswa
(90%).

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan Teknik clustering dapat


membantu siswa dalam belajar. Dari hasil tersebut
mengimplikasikan bahwa guru dapat menggunakan Teknik
clusering untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa.
Penggunaan Teknik clustering memudahkan siswa dalam
merangkai ide-ide yang ingin dituangkan ke dalam secarik kertas
dan juga kalimat demi kalimat. Selain itu, siswa memiliki
motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan menulis
dengan menggunakan peta pikiran digital.

Referensi
Habibi, A., Wachyunni, S., & Husni, N. (2017). Students’ Perception on Writing Problems:
A Survey at One Islamic University in Jambi. Ta’dib: Journal of Islamic Education
(Jurnal Pendidikan Islam), 22, 96-108.
Pablo, J. C. I., & Lasaten, R. C. S. (2018). Writing Difficulties and Quality of Academic
Essays of Senior High School Students. Asia Pacific Journal of Multidisciplinary
Research, 6, 46-57.
Yulianti, D. (2018). Learning Strategies Applied by the Students in Writing English Text.
Journal on English as a Foreign Language, 8, 19-38.
https://doi.org/10.23971/jefl.v8i1.583

Anda mungkin juga menyukai