Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 1

Tugas Akhir Program

Nama : Salwa Novita Sari


NIM : 044520095
Proram Studi : Teknologi Pangan
UPBJJ : Jakarta

Diagram Alir Penanganan Pasca Panen Selada Organik

Pengumpulan Sortasi dan


Panen Pencucian
Hasil Panen Grading

Distribusi Penyimpanan Pengemasan

1. Panen
Selada dipanen ketika sudah berusia 2 hingga 3 bulan. Panen selada dilakukan dengan
membongkar tanah dari seluruh bagian tanaman termasuk hingga akar. Proses panen
dilakukan dengan menggunakan alat yang bersih dan tajam untuk menghindari cedera
pada tanaman.

2. Pengumpulan Hasil Panen


Selada yang telah dipanen dikumpulkan pada wadah yang bersih di tempat atau ruang yang
teduh, tidak lembab serta jauh dari penyebab kontaminan atau kerusakan untuk
menghindari degradasi mutu.
3. Sortasi dan Grading
Sortasi selada dilakukan dengan memisahkan antara selada yang sehat dan selada yang
cacat. Selain itu sortasi ini dapat dilakukan bersamaan dengan grading dengan bertujuan
untuk menyeragamkan ukuran, warna, ataupun bentuk. Sortasi ini memudahkan untuk
proses pembersihan dan pencucian. Adapun grading yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Standar
Kriteria
Mutu I Mutu II
Keragaman Seragam Seragam
Kepadatan Padat Cukup Padat
Kesegaran Segar Cukup Segar
Keseragaman ukuran Seragam Seragam
Kadar kotoran maks. 0,5% 0,5%
Kerusakan maks. 5% 5%
Kriteria dan standar mutu yang tertera diatas digunakan untuk menentukan supaya produk
diterima oleh kelompok sasaran. Dalam hal ini, selada dengan standar mutu I merupakan
produk yang akan didistribusikan ke supermarket atau swalayan, sedangkan selada dengan
mutu II akan didistribusikan ke pasar.

4. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan air mengalir dengan aliran volume yang tidak terlalu kencang
supaya tidak merusak selada, kemudia selada dibersihkan perlahan dengan cara
digoyangkan atau dikipaskan hngga debu, tanah ataupun kotoran lain yang menempel
pada selada dapat hilang. Setelah dicuci, selada harus ditiriskan hingga kering untuk
menghindari pembusukan karena selada terlalu basah.

5. Pengemasan
Selada dikemas dengan menggunakan kemasan jenis plastic PET yang memiliki lubang-
lubang dengan tujuan untuk proses respirasi selada ketika penyimpanan dan
pendistribusian. Kemasa PET dipilih sebagai bahan pengemas selada karena memiliki sifat
permeabel terhadap oksigen atau udara, kedap terhadap air, kuat, tidak mudah bocor,
tahan panas, inert, non toksik, serta harga yang murah sehingga cocok sebagai pengemas
selada organik untuk meminimalisir kerusakan sehingga kualitas ettap terjaga hingga
tangan konsumen.

6. Penyimpanan
Selada yang sudah dikemas kemudian disimpan sebelum didistribusikan. Penyimpanan
dilakukan dengan teknik penyimpanan dingin yaitu pada suhu -2 hingga 10 °C.
penyimpanan dingin ini dilakukan dengan tujuan mengurangi laju respirasi selada untuk
menghambat penuaan, menghambat kehilangan air sehingga selada tidak cepat layu.
7. Distribusi
Selada didistribusikan dengan menggunakan angkutan yang dilengkapi dengan pendingin
yang sesuai dengan kondisi penyimpanan dingin yaitu suhu -2 hingga 10 °C supaya mutu
selada tetap terjaga selama perjalanan menuju tujuan lokasi distribusi. Selain itu, angkutan
harus terjamin bersih dari kotoan, hama ataupun bau supaya tidak terjadi kontaminasi
silang yang dapat menurunkan mutu selada yang didistribusi tersebut.

Gambar Selada Organik

Anda mungkin juga menyukai