Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PRODUK CACAT DAN USAHA UNTUK MENURUNKAN JUMLAH

PRODUK CACAT DI PT. ENRE MUDA SEJAHTERA

Ghozy Khalish
17030028
Mahasiswa Politeknik STT Bandung
Alamat..
Email:
Tanggal diterima: , direvisi: , disetujui terbit:

Abstrak
Mutu produksi merupakan salah satu parameter yang selalu menjadi perhatian utama
tak terkecuali dengan PT. Enre Muda Sejahtera. Produk-produk yang dihasilkan
khususnya pada periode September 2020 sampai dengan Januari 2021 terdiri dari
blouse, dress dan vest. Dalam upaya menjaga mutu khususnya ketiga produk tersebut
sebelum sampai ke tangan konsumen, dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh
bagian quality control. Mengingat jumlah produksi yang cukup besar, proses
pengecekan tidak terhadap 100% produk akan tetapi hanya 15% dari total produksi
untuk masing-masing produk yang diambil secara acak.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa produk vest merupakan produk yang paling
banyak secara kuantitas jumlah cacatnya dibandingkan dengan kedua produk yang
lainnya yaitu blouse dan dress. Untuk itulah pihak manajemen berinisiatif untuk
mengadakan sosialisasi kembali perihal pengenalan produk serta pengenalan jenis-
jenis cacat dan cara penanggulanganya untuk produk vest terhadap para operator jahit
secara bertahap dimana satu batch terdiri dari 5 orang operator jahit. Hasil
menunjukkan bahwa dengan sosialisasi kembali pengenalan produk khususnya untuk
pembuatan produk vest, secara kuantitas jumlah cacat produk vest menurun dari 911
pieces di bulan September 2020 menjadi 147 pieces di bulan Januari 2021. Pun
demikian dilihat dari prosentase jumlah cacat terhadap total produk yang di cek setiap
item produk mengalami penurunan dari 5.93% di bulan September 2020 menjadi 0.8%
di bulan Januari 2021.

PENDAHULUAN meski produk garment Indonesia masih


Indonesia merupakan salah satu diterima dengan baik oleh pasar
negara berkembang yang masih internasional, bukan berarti ancaman
mengandalkan industri padat karya dari para pesaing tidak perlu dihiraukan
untuk menopang perkembangan mengingat pasar yang dinamis
perekonomiannya. Salah satu industri cenderung berubah-ubah sehingga
padat karya yang saat ini masih eksis peningkatan mutu produk yang sesuai
adalah industri garment. Ditengah dengan keinginan konsumen, harga
lesunya industri tekstil Indonesia yang bersaing haruslah tetap menjadi
(benang dan kain), industri garment prioritas. Salah satu kunci dalam
masih mencatatkan nilai yang cukup peningkatan mutu produk adalah sistem
baik (badan pusat statistik). Hal ini tidak pengendalian mutu yang terus menerus
terlepas dari mutu produk garment kita dilakukan dengan melibatkan berbagai
yang masih diterima oleh pasar aspek yang berkaitan dengan output
terutama pasar internasional. Namun, mutu. Pun demikian dengan harga,
untuk mendapatkan produk dengan Pra-study telah dilakukan dengan
harga yang bersaing, pada intinya cara melakukan mini survey terhadap 20
adalah bagaimana perusahaan mampu orang operator bagian penjahitan untuk
meningkatkan effisiensi produksi yang mengukur tingkat kesulitan dari ketiga
pada akhirnya dengan effisiensi tinggi, produk yang sedang mereka kerjakan.
akan mampu menurunkan overal cost Hasilnya terlihat pada gambar 1.1
sehingga harga dapat bersaing. dibawah ini:
Mutu akhir dari sebuah produk
garment salah satunya tidak terlepas
dari pengetahuan, pemahamam dan
kemauan untuk menerapkan Standar
Operasional Prosedur yang telah
ditetapkan selain disebabkan oleh
faktor- faktor lain seperti bahan baku,
mesin dan lingkungan. Pun demikian
dengan yang dilakukan di PT. Enre
Muda Sejahtera, saat melakukan Gambar 1.1 Urutan produk dengan tingkat
Praktik Kerja Lapangan pengendalian kesulitan tinggi ke rendah
terhadap kualitas terus menerus rendah
dilakukan. DI PT. Enre Muda Sejahtera, Untuk itu manajemen mengambil
pada periode September 2020 sampai langkah-langkah diantaranya melakukan
dengan Januari 2021 saat Praktik Kerja training ulang kepada operator jahit
Lapangan ini dilakukan, hanya ada secara bertahap dengan materi
tiga jenis produk yang sedang berjalan pengenalan kembali jenis-jenis cacat
yaitu blouse, dress dan vest. Akhir-akhir dan cara penanggulangannya
ini ditemukan cacat-cacat pada tiap khususnya dalam proses pembuatan
produk dimana jumlah produk cacat vest. Untuk itu dilakukanlah analisa
terbanyak ditemukan pada produk vest. terhadap produk cacat yang berhasil di
Pemeriksaan terhadap jumlah cacat identifikasi oleh bagian quality control
tidak dilakukan secara 100% akan tetapi kemudian hasil analisa tersebut diamati
hanya 15% saja dari total tiap produk penyebab cacat tersebut baik dari sisi
yang jumlahnya cukup fluktuatif teknis maupun non teknis.
tergantung kepada order saat itu. METODE
Standar prosentase cacat yang telah Dalam upaya memecahkan masalah
ditetapkan oleh manajemen PT. seperti yang telah diuraikan, dilakukan
Mataram Tunggal Garment adalah 3% persiapan-persiapan penelitian. Adapun
dari total produk yang diperiksa. Dari secara garis besar persiapan tersebut
data diatas terlihat bahwa rata-rata meliputi persiapan alat dan bahan.
jumlah prosentase cacat untuk produk Data-data pendukung yang dibutuhkan
blouse dan dress masing masing berada untuk memecahkan masalah pada
di bawah 3% pada periode bulan penelitian ini terdiri dari data primer dan
September 2020 sampai dengan Januari data sekunder yang masing- masing
2021, sementara untuk produk vest, teknik pengumpulan data-datanya. Data
diketahui berada di level diatas 3% pada primer diambil melalui serangkaian
periode September 2020 dan Oktober pengamatan langsung pada proses dan
2020. hasil produksi di PT. Enre Muda
Sejahtera di bagian produksi tempat
dimana penulis melakukan Praktik Kerja 8. Simpan produk yang tidak lolos
Lapangan, dimana data ini diambil pada standar tersebut pada box yang lain,
periode September 2020 sampai terpisah dengan box untuk produk
dengan Januari 2021. Adapun data- yang lolos uji dan laukan pencatatan
data primer ini meliputi data jumlah
produk cacat, data jumlah opeartor jahit HASIL
di bagian produksi. Selain itu untuk Data Jumlah Operator Bagian
mendukung kesimpulan yang akan Penjahitan Di PT. Enre Muda
diambil, dilakukan juga mini survey Sejahtera
terhadap sejumlah karyawan. Data jumlah operator penjahitan periode
Untuk mendukung jawaban atas September 2020 sampai dengan
permasalahan yang diperoleh dari hasil Januari 2021, tersaji pada tabel 3.2.
pengolahan data-data primer, disertakan Jumlah operator plus dapat diartikan
juga data sekunder. Adapun teknik sebagai jumlah operator yang telah
pengumpulan data sekunder dilakukan mendapatkan training ulang pengenalan
dengan melakukan studi pustaka yang produk pembuatan produk Vest yang
relevan dengan objek penelitian. Data- diselenggarakan oleh pihak manajemen
data ini diperoleh dari perpustakaan dan sebagai upaya mengendalikan jumlah
sumber lainnya yang dipercaya secara cacat pada produk vest dimana
ilmiah. prosentase cacatnya melebihi standar
Langkah-langkah pemecahan masalah maksimal yang telah ditetapkan yaitu
yang dilakukan ini terutama berkaitan maksimal 3%. Training ulang tentang
dengan teknik pengumpulan data pengenalan produk dilaksanakan
primer. Adapun langkah-langkahnya secara bertahap yaitu 5 orang operator
adalah sebagai berikut; per batch mengingat situasi pandemi
Penentuan jumlah produk cacat COVID-19 akhir akhir ini serta untuk
1. Ambil produk yang akan di cek tetap menjaga keseimbangan produksi.
kualitasnya dari box transfer Tabel 1 Jumlah Operator Bagian
2. Letakkan produk tersebut diatas Penjahitan Beserta Jumlah Operator
meja inspeksi. Yang Telah Mendapatkan Pelatihan
3. Yakinkan bahwa pencahayaan lampu Singkat Periode September 2020 –
cukup sehingga tidak terjadi distorsi Januari 2021
saat penilaian produk. Bulan Jumlah Jumlah
4. Amati produk tersebut apakah setiap Operator Operator
Jahit Plus
bagian, baik bagian atas maupun
September – 76 -
bagian bawah sesuai dengan 20
standar. Oktober – 20 84 5
5. Jika menurut penilaian operator QC
November – 78 10
bahwa produk tersebut tidak terdapat
20
cacat, maka produk tersebut Desember - 79 15
dinayatakn lolos uji. 20
6. Simpan produk yang lolos uji Januari – 21 79 20
tersebut pada box yang lain.
7. Apabila terdapat produk yang
menurut operator QC tersebut Data Hasil Mini Survey
terdapat cacat, maka produk tersebut Mini survey dilakukan pada 20 orang
dinyatakan tidak lolos standar. operator jahit yang dipilih secara
random dengan diajukan pertanyaan Gambar 1 Grafik Jumlah Produk yang di
(terlampir). Hasil olah data jawaban periksa per produk
atas pertanyaan no 1 tersaji pada tabel Pada gambar 1 diatas terlihat bahwa
3.2 dibawah. produk yang diterima oleh PT. Enre
Tabel 2. Urutan Produk Tersulit Muda Sejahtera mengalami fluftiasi
Berdasarkan Pendapat Operator Jahit setiap bulannya, dimana pada bulan
Nama Jumlah % September, produk Vest merupakan
Produk Responden produk yang paling banyak
Blouse 3 15
dibandingkan dengan produk yang
Dress 6 30 lainnya diikuti oleh blouse dan dress.
Adapun secara prosentase, jumlah item
Vest 11 55
yang diperiksa adalah; 31,19%, 24,99%
Jumlah 20 100 dan 43,80% untuk blouse, dress dan
vest berturut-turut. Akan tetapi, pada
Jawaban atas pertanyaan ke-2 bulan Oktober, proporsi jumlah item
merupakan data pendukung dimana 11 cukup relatif sama yang berada di
responden yang memilih vest sebagai kisaran 30% dimana blouse memiliki
produk tersulit menyatakan bahwa proporsi 30,99%, dress dengan proporsi
alasannya adalah kurangnya 37.99% dan vest memiliki proporsi
pemahaman terhadap SOP pembuatan 31.00%. Pada bulan November,
produk vest dan yang alasan yang proporsi item yang dicek mengalami
kedua adalah karena penggunaan dua sedikit perubahan dimana blouse
jenis bahan baku dalam satu produk berada pada kisaran 31,02%, diikuti
yaitu polyester dan wool. oleh dress disekitaran 35,84% dan vest
Analisa Produk Yang di Cek MOM berada pada kisaran 33,12%. Pada
(Month on Month) Per Item bulan Desember, proporsi item cacat
Periode September 2020 sampai juga mengalami sedikit perubahan
dengan januari 2021, PT. Enre Muda dibandingkan dengan bulan
Sejahtera hanya menerima tiga jenis sebelumnya dengan komposisi; blouse,
order yaitu blouse, dress, dan vest. dress dan vest masing masing antara
Untuk keperluan inspeksi, PT Mataran lain; 33,12%, 35, 43% dan 32, 68%.
Tunggal Garment tidak menerapkan Terkahir, pada bulan Januari 2021,
100% inspeksi akan tetapi hanya 15% proporsi vest meningkat dibandingkan
saja yang diperiksa. dengan dress dan blouse dimana vest
25000

20000

15000

10000

5000

0
SEP OKT NOV DES JAN

BLOUSE DRESS VEST

memiliki proporsi, 35,24%, dress


sebesar 32,60% dan blouse sebesar blouse, 32,31% jenis dress dan 47.74%
32,16%. Perlu dicatat bahwa, jumlah jenis vest. Penurunan jumlah produk
item yang diperiksa hanyalah 15% dari cacat untuk kategori vest masih
total item yang diproduksi pada bulan berlanjut ke bulan November 2020
tersebut. dimana prosentasinya turun dari
Analisa Jumlah Item Cacat MOM 47,74% menjadi 40.08% diikuti oleh
(Month on Month) Per Item blouse sebesar 28.05% dan dress
Setelah dilakukan pengecekan produk sebesar 25.75%. Selanjutnya, pada
dengan item tertentu, diperoleh hasil bulan Desember 2020, trend penurunan
berupa jumlah item produk yang cacat jumlah cacat pada item vest terus
setiap item. Data jumlah tersebut berlanjut dimana pada bulan ini hanya
terangkum pada gambar grafik 2 18,73% sementara dress berkontribusi
dibawah ini; sebesar 33,90% dari keseluruhan
Gambar 3.2 Grafik Jumlah Produk produk cacat diikuti oleh produk blous
Cacat Untuk Setiap Item Tiap Bulan sebesar 47,42%. Terakhir, pada bulan
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
SEP OKT NOV DES JAN

BLOUSE DRESS VEST

Gambar 2 menggambarkan jumlah dan Januari 2021, meski secara kuantitas,


komposisi produk cacat untuk setiap jumlah cacat produk vest berkurang dari
item yaitu blouse, dress dan vest. Pada 187 ke 147 pieces, akan tetapi dilihat
bulan September 2020, terlihat secara dari komposisi pada bulan Januari
signifikan bahwa vest merupakan item 2021, berada pada kisaran 19,31%,
dengan jumlah produk cacat paling sementara dress berkontribusi sebesar
tinggi. Adapun proporsinya adalah, 41.10% dan terakhir blouse memiliki
62,65% untuk vest, 14,65% untuk dress proposi sebesar 39.52%.
dan 21,45% untuk blouse. Jika Analisa Jumlah Cacat per Item
dibandingkan dengan bulan MOM (Month on Month) Secara
sebelumnya, pada bulan Oktober 2020, Kuantitas
terlihat dengan jelas bahwa produk Bagian ini menunjukkan analisa
cacat berupa item vest mengalami kuantitas jumlah cacat yang
penurunan secara kuantitas sehingga ditemukan per item pada periode
proposi pada bulan Oktober adalah; September 2020 sampai dengan
20,04% produk cacat adalah jenis Desember 2021
320 500 1000
315
310
305
a 450

400
b 900

800 c
300 350 700
295 600
300
290
250 500
285
280 200 400

275 150 300


270 200
100
265
0 1 2 3 4 5 6 50 100

0 0
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6

Gambar 3 Grafik Jumlah Produk Cacat 2021. Berbeda halnya dengan produk
(a) Blouse, (b) Dress dan (c) vest bulan dress, pada bulan September 2020,
September 2020 – Januari 2021. merupakan periode terendah, akan tetapi
Sumbu x adalah periode bulan bulan berikutnya jumlah produk cacat
September sampai dengan Desember untuk dress meningkat, lalu dua bulan
dan sumbu Y jumlah produk cacat berturut turut November Desember
setiap item produk mengalami penurunan perlahan meski
Gambar 3 menggambarkan grafik kembali terjadi kenaikan pada bulan
perubahan jumlah cacat untuk setiap Januari 2021. Hal yang menarik terjadi
item. Terlihat bahwa jumlah produk cacat pada jumlah produk cacat untuk item
pada item blouse dan dress terjadi vest dimana terjadi penurunan yang
fluktuatif dimana untuk blouse (a), jumlah cukup signifikan dan konsisten sejak
cacat terendah terjadi pada bulan bulan September 2020 sampai dengan
Oktober 2020 sementara tertinggi terjadi Januari 2021, meski penurunan
pada bulan September 2020, meski melambat mulai periode Desember 2020
sempat mengalami penurunan pada ke Januari 2021.
bulan berikutnya dimana penurunan ini PEMBAHASAN
terjadi dengan sangat signifikan, akan Bagian ini merupakan analisa
tetapi pada bulan berikutnya jumlah prosentase cacat setiap produk (blouse,
cacat mengalami kenaikan kembali dan dress dan vest) terhadap jumlah total
tren kenaikan terus terjadi sampai bulan masing masing item. Hasilnya dapat
Desember 2020, akan tetapi terjadi dilihat pada gambar 4.1 dibawah
penurunan kembali pada bulan Januari

Gambar 4.1 Grafik Prosentase jumlah cacat (a) blouse, (b) Dress and (c), Vest
terhadap Jumlah Total produk cacat masing masing item. Sumbu X adalah
periode bulan September 2020 sampai dengan januari 2021dan sumbu Y adalah
jumlah prosentase cacat (%)
Gambar 4.1 diatas menjelaskan tentang terjadi pada prosentase jumlah cacat
seberapa besar prosentase cacat produk vest pada gambar 4.1 c, dimana
masing-masing produk terhadap jumlah kurvanya menunjukkan konsistensi dari
produk yang diperiksa untuk masing- penurunan jumlah persentase cacat
masing produk. Pada gambar 4.1 (a) dimana di bulan September 2020,
terlihat bahwa pada bulan September jumlah produk vest yang cacat
2020, blouse memiliki prosentase paling mencapai 4.2%, lalu turun ke level
besar yaitu sekitar 2.03% dibanding 4.08% dibulan Oktober 2020, dan terus
dengan bulan yang lainnya. 5 bulan menerus mengalami penurunan di 3
pengamatan terhadap prosentase cacat bulan berikutnya yang masing masing
untuk blouse menunjukkan kurva “S”, ke level 2.5%, 1.15% dan 0.8%. Hasil
dimana bentuk kurva ini mirip dengan ini linier dengan trend grafik vest jumlah
kurva yang tergambar pada gambar 3.3 cacat secara kuantitas pada periode
a. Prosentasi cacat sempat mengalami yang sama seperti diperlihatkan pada
penurunan pada bulan Oktober 2020 ke gambar 3.2
level 1.77% namun bulan berikutnya Analisa Konsistensi dan
naik kembali ke posisi 1.87% dan trend Inkonsistensi grafik
terus menunjukkan naik di bulan Dari gambar 3.3 (a – c) dan gambar 4.1
November ke level 1.98%, namun (a – c), terlihat bahwa grafik a dan b
pengamatan pada bulan ke lima pada kedua gambar diatas
menunjukkan tanda-tanda penurunan menunjukkan tendensi secara tidak
dimana prosentase cacat berada pada konsisten, dimana trend untuk
level 1.79%. Gambar 4.1 b, prosentase jumlah cacat terhadap
memperlihatkan grafik prosentase cacat jumlah jumlah total cacat pada item
dress terhadap total produk dress yang tersebut dengan pola untuk blouse; titik
diperiksa pada periode September 2020 tertinggi – turun – naik – naik – turun,
sampai dengan januari 2021. Grafik Untuk produk dress memiliki pola; titik
menunjukkan kurva “S” dengan bentuk rendah – naik – turun – turun – naik
terbalik jika dibandingkan dengan sedangkan untuk produk vest memiliki
bentuk grafik “S” pada gambar 3.3 b. pola; titik tertinggi – turun – turun –
Pada grafik ini terlihat bahwa pada turun- turun. Untuk jumlah cacat secara
bulan September 2020, jumlah kuantitas blouse memiliki pola; titik
prosentase cacat diawali pada level tertinggi – turun – naik – naik turun,
1.73% lalu meningkat pada bulan sementara untuk blouse memiliki pola;
Oktober menuju level 2.35%. Terjadi titik terendah – naik – turun – turun –
trend penurunan pada bulan November naik dan produk vest memiliki pola; titik
2020 dimana jumlah prosentase cacat tertinggi – turun – turun – turun – turun.
turun dari level 2.35% ke level 1.84% Dari pola-pola tersebut dapat diketahui
dan pada bulan Desember 2020 turun bahwa untuk produk blouse dan dress,
kembali ke level 1.46%, namun diawal kedua grafik menunjukkan pola tidak
tahun 2021, jumlah prosentase cacat konsisten sementara hanya produk vest
dress naik kembali ke level 1.84%. yang menunjukkan konsistensi
Kurva “S” ini nampak juga pada kurva penurunan dari bulan September 2020
jumlah cacat per item pada bulan sampai dengan bulan Desember 2021.
September 2020 sampai dengan Hal ini dapat dianalisa kemungkinan
Januari 2021 seperti tertera pada penyebabnya. Seperti terlihat pada
gambar 3.3 bagian b. hal yang menarik tabel 3.2 tentang jumlah tenaga kerja
periode September 2020 sampai titik jenuh sehingga kemungkinan ada
dengan Januari 2021. Dari tabel hal hal lain diluar penerapan
tersebut ada keterangan tentang jumlah pengenalan produk yang masih
operator plus yang artinya operator berpengaruh terhadap munculnya cacat
yang telah mengikuti pelathian. Adapun pada produk vest.
pada periode ini, perusahaan kembali Analisa Urutan Cacat Dan
mengadakan training singkat khusus Penanggulangan Cacat Yang
tentang penerapan SOP dan Dilakukan
pengenalan produk serta jenis-jenis Analisa urutan cacat dapat diartikan
cacat dan cara penanggulangan dalam sebagai urutan jumlah cacat dari yang
pembuatan vest. Training diberikan tertinggi ke jumlah cacat yang terendah
kepada operator secara bertahap dari produk blouse, dress dan vest.
dimana pada bulan Oktober hanya ada Pada grafik yang tertera pada gambar
5 orang operator yang telah 3.3, terlihat bahwa pada periode
menyelesaikan training, kemudian pada September, Oktober dan November,
bulan November ada tambahan 5 orang jumlah cacat tertinggi adalah pada
operator lagi sehingga jumlahnya kini produk vest, kemudian disusul oleh
mencapai 10 orang, lalu pada bulan produk dress dan terakhir pada produk
Desember bertambah menjadi 15 orang blouse. Untuk memahami penomena
dan pada bulan Januari 2021 jumlah ini, penulis melakukan mini survey
opeartor yang telah selesai mengikuti terhadap 20 orang operator jahit
training ini menjadi 20 orang. Mengingat dengan memberikan 2 pertanyaan
materi training ini hanya penjelasan dimana pertanyaan pertama diminta
tentang pengenalan produk serta jenis- untuk mengurutkan tingkat kesulitan
jenis cacat dan cara dalam pengerjaan produk blouse, dress
penanggulangannya pada pembuatan dan vest berdasarkan pengalaman
untuk vest, maka kemungkinan hal mereka, lalu pertannyaan 2 mereka
inilah yang menjadi salah penyebab diminta untuk memberikan alasan
kenapa produk blouse dan dress, singkat alasan atas jawaban pertanyaan
jumlah cacat baik secara prosentase 1. Lembar kuisioner mini survey berikut
terhadap jumlah cacat total item jawabannya terlampir
tersebut maupun jumlah cacat secara Gambar 1.1 menggambarkan bahwa
kuantitas cendering fluktuatif. Hal ini 55% operator jahit yang disurvey
berbeda dengan tren yang terjadi pada mengatakan bahwa pembuatan produk
produk vest dimana trend secara vest merupakan pengerjaan yang paling
signifikan mengalami penurunan yang sulit dibandingkan dengan kedua
konsisten, hal ini mungkin disebabkan produk lainnya, lalu hasil survey juga
oleh semakin banyaknya jumlah mengatakan bahwa 30% operator
operator yang telah mengikuti trainning menyebutkan bahwa pembuatan dress
ulang terhadap pengenalan produk merupakan produk yang paling sulit
pembuatan produk vest. Akan tetapi sementara sisanya yaitu 15% memilih
tren dari bulan Desember ke bulan pembuatan blouse merupakan produk
Januari, sloop grafik tidak menurun yang sulit dikerjakan. Atas dasar hasil
secara signifikan seperti bulan bulan survey tersebut, maka terbuktilah ada
sebelumnya, hal ini mungkin penyebab korelasi antara pemahaman operator
cacat yang dikarenakan oleh kesalahan dalam membuat sebuah produk dengan
pemahaman produk sudah mencapai jumlah cacat yang terjadi pada produk
tersebut. Hampir 55% menyatakan kesalahan operator yang tidak
bahwa produk vest merupakan produk memahami secara utuh teknik
yang tersulit maka hasil pengecekan pembuatan produk tersebut.
khususnya pada periode September 2. Untuk mengantisipasinya usaha
sampai dengan November 2020, produk yang dilakukan oleh manajemen
vest merupakan produk yang paling adalah dengan
banyak jumlah cacatnya, lalu disusul menyelenggarakan training ulang
dengan urutan kedua dimana 30% pengenalan jenis cacat dan cara
operator jahit yang di survey penanggulangannya pada
menyatakan bahwa dress merupakan operator jahit secara bertahap.
produk yang tersulit dan ini tereflesikan
pada gambar 3.2 dimana dress Melihat pengaruh yang cukup signifikan
menempati urutan ke-2 dalam jumlah terhadap turunnya jumlah cacat pada
produk yang cacat setelah vest, dan produk vest dimana hal ini disebabkan
terakhir hanya 15% operator jahit oleh pemberian training ulang terhadap
menyatakan bahwa blouse merupakan pengetahuan pembuatan produk vest,
produk yang tersulit dan ini pun sejalan disarankan kepada perusahaan untuk
dengan garfik 3.2 dimana blouse melanjutkan program training kepada
menempati urutan terakhir (terkecil) dari seluruh operator dan diperluas pada
segi jumlah produk cacat. Adapun pengetahuan produk baik untuk produk
alasan dari 55% operator Jahit ini blouse maupun dress ataupun produk-
menyebutkan bahwa vest merupakan produk lain yang merupakan produk
produk yang tersulit secara mayoritas perusahaan.
mereka menyebutkan kurang paham Karena keterbatasan akses ke
standar operasional prosedur perusahaan akibat pandemi COVID-19
pembuatan vest lalu disusul dengan akhir-akhir ini, analisa cacat yang terjadi
pernyataan bahwa vest merupakan sebagaimana terdapat pada tulisan ini
produk yang menggunakan dua jenis hanya mempertimbangkan faktor jumlah
kain. Atas dasar itulah penulis menilai tenaga kerja saja, sementara faktor-faktor
bahwa pihak manajemen sudah lain seperti bahan baku, sistem
melakukan tindakan yang tepat dengan maintenance mesin dan lain-lain belum
menyelenggarakan sosialisasi kembali dipertimbangkan sebagai faktor yang
terhadap pengenalan jenis-jenis cacat berkontribusi pada jumlah cacat.
dan cara penanggulangannya nya pada Kedepan, penulis menyarankan untuk
pembuatan produk vest dan ini terbukti mengembangkan penelitian ini hingga
dengan menurunnya jumlah cacat pada mempertimbangkan faktor lain selain
produk ini bahkan di periode Desember faktor tenaga kerja.
dan Januari 2021, angka jumlah cacat DAFTAR PUSTAKA
produk vest lebih rendah dibandingkan Aulia, Frifka (2017). Skripsi.
dengan produk blouse dan dress. Persediaan bahan Baku.
SIMPULAN DAN SARAN Bekasi: Universitas
1. Proporsi jumlah cacat mulai dari Bhayanghkara
yang terbesar sampai ke yang Assauri, Sipjan. (2016). Manajemen
terkecil berturut-turut dari bulan Oprasi Produksi. Edisi 3.
September 2020 – bulan Januari Depok: Raja Grafindo persada
2021 adalah; vest, dress dan
blouse. Hal ini disebabkan oleh
Cayman Bussines system, 2004. Handoko, T.Hani. 1999,
Failure Mode and Effect Manajemen. BPFE
Analysis Yogyakarta:Yogyakarta
Dale H. Edwards, 1982 Guide to Ishikawa, Kouru, 1989. Trknik
Quality Control, Cambridge penuntun pengendalian Mutu.
Deming, W. Edwards, 1982. Guide Penerbit PT. Mediyatama
To Quality Control. Cambridge sarana Perkasa, jakarta
Massachussetts Institut of Ike farida. 2017. Hukum Kerja
Technology Outsourcing di Indonesia.
Feigenbam, A.V (1986), Total Jakarta: Universitas Indonesia
Quality Control, Thirs Edition, Imam Soepomo.1985 Pengantar
McGrow- Hill Book Company Hukum Perburuhan,
Cliffs, New Jersey Jakarta:Djambatan
Gaspersz, Vincet, 2001. Dr: Metoda Lalu Husni. 2020, Pengantar
Analisi Untuk Peningkatan Hukum Ketenagakerjaan
Kualitas, Jakarta: Gramedia Indonesia, Edisi Revisi.Cet ke-
Pustaka Utama. 10 jakarta: rajawali Pers.
Gasperz, Vincent. 2002. Total Lalu Husni 2016, Pengantar Hukum
Quality management. Jakarta: Ketenagakerjaan Indonesia-
PT. Gramedia Pustaka Utama Ed.revisi Cet. Ke-14. Jakarta:
Gasperz, Vincet. 2011, Lean Six Rajawali Pers
Sigma For Manufacturing And Rusdiana, A (2014). Manajemen
Service Industries, Bogor: Operasi, Bandung: Pustaka
Vinchisto publication Setia

Anda mungkin juga menyukai