Ghozy Khalish
17030028
Mahasiswa Politeknik STT Bandung
Alamat..
Email:
Tanggal diterima: , direvisi: , disetujui terbit:
Abstrak
Mutu produksi merupakan salah satu parameter yang selalu menjadi perhatian utama
tak terkecuali dengan PT. Enre Muda Sejahtera. Produk-produk yang dihasilkan
khususnya pada periode September 2020 sampai dengan Januari 2021 terdiri dari
blouse, dress dan vest. Dalam upaya menjaga mutu khususnya ketiga produk tersebut
sebelum sampai ke tangan konsumen, dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh
bagian quality control. Mengingat jumlah produksi yang cukup besar, proses
pengecekan tidak terhadap 100% produk akan tetapi hanya 15% dari total produksi
untuk masing-masing produk yang diambil secara acak.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa produk vest merupakan produk yang paling
banyak secara kuantitas jumlah cacatnya dibandingkan dengan kedua produk yang
lainnya yaitu blouse dan dress. Untuk itulah pihak manajemen berinisiatif untuk
mengadakan sosialisasi kembali perihal pengenalan produk serta pengenalan jenis-
jenis cacat dan cara penanggulanganya untuk produk vest terhadap para operator jahit
secara bertahap dimana satu batch terdiri dari 5 orang operator jahit. Hasil
menunjukkan bahwa dengan sosialisasi kembali pengenalan produk khususnya untuk
pembuatan produk vest, secara kuantitas jumlah cacat produk vest menurun dari 911
pieces di bulan September 2020 menjadi 147 pieces di bulan Januari 2021. Pun
demikian dilihat dari prosentase jumlah cacat terhadap total produk yang di cek setiap
item produk mengalami penurunan dari 5.93% di bulan September 2020 menjadi 0.8%
di bulan Januari 2021.
20000
15000
10000
5000
0
SEP OKT NOV DES JAN
400
b 900
800 c
300 350 700
295 600
300
290
250 500
285
280 200 400
0 0
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6
Gambar 3 Grafik Jumlah Produk Cacat 2021. Berbeda halnya dengan produk
(a) Blouse, (b) Dress dan (c) vest bulan dress, pada bulan September 2020,
September 2020 – Januari 2021. merupakan periode terendah, akan tetapi
Sumbu x adalah periode bulan bulan berikutnya jumlah produk cacat
September sampai dengan Desember untuk dress meningkat, lalu dua bulan
dan sumbu Y jumlah produk cacat berturut turut November Desember
setiap item produk mengalami penurunan perlahan meski
Gambar 3 menggambarkan grafik kembali terjadi kenaikan pada bulan
perubahan jumlah cacat untuk setiap Januari 2021. Hal yang menarik terjadi
item. Terlihat bahwa jumlah produk cacat pada jumlah produk cacat untuk item
pada item blouse dan dress terjadi vest dimana terjadi penurunan yang
fluktuatif dimana untuk blouse (a), jumlah cukup signifikan dan konsisten sejak
cacat terendah terjadi pada bulan bulan September 2020 sampai dengan
Oktober 2020 sementara tertinggi terjadi Januari 2021, meski penurunan
pada bulan September 2020, meski melambat mulai periode Desember 2020
sempat mengalami penurunan pada ke Januari 2021.
bulan berikutnya dimana penurunan ini PEMBAHASAN
terjadi dengan sangat signifikan, akan Bagian ini merupakan analisa
tetapi pada bulan berikutnya jumlah prosentase cacat setiap produk (blouse,
cacat mengalami kenaikan kembali dan dress dan vest) terhadap jumlah total
tren kenaikan terus terjadi sampai bulan masing masing item. Hasilnya dapat
Desember 2020, akan tetapi terjadi dilihat pada gambar 4.1 dibawah
penurunan kembali pada bulan Januari
Gambar 4.1 Grafik Prosentase jumlah cacat (a) blouse, (b) Dress and (c), Vest
terhadap Jumlah Total produk cacat masing masing item. Sumbu X adalah
periode bulan September 2020 sampai dengan januari 2021dan sumbu Y adalah
jumlah prosentase cacat (%)
Gambar 4.1 diatas menjelaskan tentang terjadi pada prosentase jumlah cacat
seberapa besar prosentase cacat produk vest pada gambar 4.1 c, dimana
masing-masing produk terhadap jumlah kurvanya menunjukkan konsistensi dari
produk yang diperiksa untuk masing- penurunan jumlah persentase cacat
masing produk. Pada gambar 4.1 (a) dimana di bulan September 2020,
terlihat bahwa pada bulan September jumlah produk vest yang cacat
2020, blouse memiliki prosentase paling mencapai 4.2%, lalu turun ke level
besar yaitu sekitar 2.03% dibanding 4.08% dibulan Oktober 2020, dan terus
dengan bulan yang lainnya. 5 bulan menerus mengalami penurunan di 3
pengamatan terhadap prosentase cacat bulan berikutnya yang masing masing
untuk blouse menunjukkan kurva “S”, ke level 2.5%, 1.15% dan 0.8%. Hasil
dimana bentuk kurva ini mirip dengan ini linier dengan trend grafik vest jumlah
kurva yang tergambar pada gambar 3.3 cacat secara kuantitas pada periode
a. Prosentasi cacat sempat mengalami yang sama seperti diperlihatkan pada
penurunan pada bulan Oktober 2020 ke gambar 3.2
level 1.77% namun bulan berikutnya Analisa Konsistensi dan
naik kembali ke posisi 1.87% dan trend Inkonsistensi grafik
terus menunjukkan naik di bulan Dari gambar 3.3 (a – c) dan gambar 4.1
November ke level 1.98%, namun (a – c), terlihat bahwa grafik a dan b
pengamatan pada bulan ke lima pada kedua gambar diatas
menunjukkan tanda-tanda penurunan menunjukkan tendensi secara tidak
dimana prosentase cacat berada pada konsisten, dimana trend untuk
level 1.79%. Gambar 4.1 b, prosentase jumlah cacat terhadap
memperlihatkan grafik prosentase cacat jumlah jumlah total cacat pada item
dress terhadap total produk dress yang tersebut dengan pola untuk blouse; titik
diperiksa pada periode September 2020 tertinggi – turun – naik – naik – turun,
sampai dengan januari 2021. Grafik Untuk produk dress memiliki pola; titik
menunjukkan kurva “S” dengan bentuk rendah – naik – turun – turun – naik
terbalik jika dibandingkan dengan sedangkan untuk produk vest memiliki
bentuk grafik “S” pada gambar 3.3 b. pola; titik tertinggi – turun – turun –
Pada grafik ini terlihat bahwa pada turun- turun. Untuk jumlah cacat secara
bulan September 2020, jumlah kuantitas blouse memiliki pola; titik
prosentase cacat diawali pada level tertinggi – turun – naik – naik turun,
1.73% lalu meningkat pada bulan sementara untuk blouse memiliki pola;
Oktober menuju level 2.35%. Terjadi titik terendah – naik – turun – turun –
trend penurunan pada bulan November naik dan produk vest memiliki pola; titik
2020 dimana jumlah prosentase cacat tertinggi – turun – turun – turun – turun.
turun dari level 2.35% ke level 1.84% Dari pola-pola tersebut dapat diketahui
dan pada bulan Desember 2020 turun bahwa untuk produk blouse dan dress,
kembali ke level 1.46%, namun diawal kedua grafik menunjukkan pola tidak
tahun 2021, jumlah prosentase cacat konsisten sementara hanya produk vest
dress naik kembali ke level 1.84%. yang menunjukkan konsistensi
Kurva “S” ini nampak juga pada kurva penurunan dari bulan September 2020
jumlah cacat per item pada bulan sampai dengan bulan Desember 2021.
September 2020 sampai dengan Hal ini dapat dianalisa kemungkinan
Januari 2021 seperti tertera pada penyebabnya. Seperti terlihat pada
gambar 3.3 bagian b. hal yang menarik tabel 3.2 tentang jumlah tenaga kerja
periode September 2020 sampai titik jenuh sehingga kemungkinan ada
dengan Januari 2021. Dari tabel hal hal lain diluar penerapan
tersebut ada keterangan tentang jumlah pengenalan produk yang masih
operator plus yang artinya operator berpengaruh terhadap munculnya cacat
yang telah mengikuti pelathian. Adapun pada produk vest.
pada periode ini, perusahaan kembali Analisa Urutan Cacat Dan
mengadakan training singkat khusus Penanggulangan Cacat Yang
tentang penerapan SOP dan Dilakukan
pengenalan produk serta jenis-jenis Analisa urutan cacat dapat diartikan
cacat dan cara penanggulangan dalam sebagai urutan jumlah cacat dari yang
pembuatan vest. Training diberikan tertinggi ke jumlah cacat yang terendah
kepada operator secara bertahap dari produk blouse, dress dan vest.
dimana pada bulan Oktober hanya ada Pada grafik yang tertera pada gambar
5 orang operator yang telah 3.3, terlihat bahwa pada periode
menyelesaikan training, kemudian pada September, Oktober dan November,
bulan November ada tambahan 5 orang jumlah cacat tertinggi adalah pada
operator lagi sehingga jumlahnya kini produk vest, kemudian disusul oleh
mencapai 10 orang, lalu pada bulan produk dress dan terakhir pada produk
Desember bertambah menjadi 15 orang blouse. Untuk memahami penomena
dan pada bulan Januari 2021 jumlah ini, penulis melakukan mini survey
opeartor yang telah selesai mengikuti terhadap 20 orang operator jahit
training ini menjadi 20 orang. Mengingat dengan memberikan 2 pertanyaan
materi training ini hanya penjelasan dimana pertanyaan pertama diminta
tentang pengenalan produk serta jenis- untuk mengurutkan tingkat kesulitan
jenis cacat dan cara dalam pengerjaan produk blouse, dress
penanggulangannya pada pembuatan dan vest berdasarkan pengalaman
untuk vest, maka kemungkinan hal mereka, lalu pertannyaan 2 mereka
inilah yang menjadi salah penyebab diminta untuk memberikan alasan
kenapa produk blouse dan dress, singkat alasan atas jawaban pertanyaan
jumlah cacat baik secara prosentase 1. Lembar kuisioner mini survey berikut
terhadap jumlah cacat total item jawabannya terlampir
tersebut maupun jumlah cacat secara Gambar 1.1 menggambarkan bahwa
kuantitas cendering fluktuatif. Hal ini 55% operator jahit yang disurvey
berbeda dengan tren yang terjadi pada mengatakan bahwa pembuatan produk
produk vest dimana trend secara vest merupakan pengerjaan yang paling
signifikan mengalami penurunan yang sulit dibandingkan dengan kedua
konsisten, hal ini mungkin disebabkan produk lainnya, lalu hasil survey juga
oleh semakin banyaknya jumlah mengatakan bahwa 30% operator
operator yang telah mengikuti trainning menyebutkan bahwa pembuatan dress
ulang terhadap pengenalan produk merupakan produk yang paling sulit
pembuatan produk vest. Akan tetapi sementara sisanya yaitu 15% memilih
tren dari bulan Desember ke bulan pembuatan blouse merupakan produk
Januari, sloop grafik tidak menurun yang sulit dikerjakan. Atas dasar hasil
secara signifikan seperti bulan bulan survey tersebut, maka terbuktilah ada
sebelumnya, hal ini mungkin penyebab korelasi antara pemahaman operator
cacat yang dikarenakan oleh kesalahan dalam membuat sebuah produk dengan
pemahaman produk sudah mencapai jumlah cacat yang terjadi pada produk
tersebut. Hampir 55% menyatakan kesalahan operator yang tidak
bahwa produk vest merupakan produk memahami secara utuh teknik
yang tersulit maka hasil pengecekan pembuatan produk tersebut.
khususnya pada periode September 2. Untuk mengantisipasinya usaha
sampai dengan November 2020, produk yang dilakukan oleh manajemen
vest merupakan produk yang paling adalah dengan
banyak jumlah cacatnya, lalu disusul menyelenggarakan training ulang
dengan urutan kedua dimana 30% pengenalan jenis cacat dan cara
operator jahit yang di survey penanggulangannya pada
menyatakan bahwa dress merupakan operator jahit secara bertahap.
produk yang tersulit dan ini tereflesikan
pada gambar 3.2 dimana dress Melihat pengaruh yang cukup signifikan
menempati urutan ke-2 dalam jumlah terhadap turunnya jumlah cacat pada
produk yang cacat setelah vest, dan produk vest dimana hal ini disebabkan
terakhir hanya 15% operator jahit oleh pemberian training ulang terhadap
menyatakan bahwa blouse merupakan pengetahuan pembuatan produk vest,
produk yang tersulit dan ini pun sejalan disarankan kepada perusahaan untuk
dengan garfik 3.2 dimana blouse melanjutkan program training kepada
menempati urutan terakhir (terkecil) dari seluruh operator dan diperluas pada
segi jumlah produk cacat. Adapun pengetahuan produk baik untuk produk
alasan dari 55% operator Jahit ini blouse maupun dress ataupun produk-
menyebutkan bahwa vest merupakan produk lain yang merupakan produk
produk yang tersulit secara mayoritas perusahaan.
mereka menyebutkan kurang paham Karena keterbatasan akses ke
standar operasional prosedur perusahaan akibat pandemi COVID-19
pembuatan vest lalu disusul dengan akhir-akhir ini, analisa cacat yang terjadi
pernyataan bahwa vest merupakan sebagaimana terdapat pada tulisan ini
produk yang menggunakan dua jenis hanya mempertimbangkan faktor jumlah
kain. Atas dasar itulah penulis menilai tenaga kerja saja, sementara faktor-faktor
bahwa pihak manajemen sudah lain seperti bahan baku, sistem
melakukan tindakan yang tepat dengan maintenance mesin dan lain-lain belum
menyelenggarakan sosialisasi kembali dipertimbangkan sebagai faktor yang
terhadap pengenalan jenis-jenis cacat berkontribusi pada jumlah cacat.
dan cara penanggulangannya nya pada Kedepan, penulis menyarankan untuk
pembuatan produk vest dan ini terbukti mengembangkan penelitian ini hingga
dengan menurunnya jumlah cacat pada mempertimbangkan faktor lain selain
produk ini bahkan di periode Desember faktor tenaga kerja.
dan Januari 2021, angka jumlah cacat DAFTAR PUSTAKA
produk vest lebih rendah dibandingkan Aulia, Frifka (2017). Skripsi.
dengan produk blouse dan dress. Persediaan bahan Baku.
SIMPULAN DAN SARAN Bekasi: Universitas
1. Proporsi jumlah cacat mulai dari Bhayanghkara
yang terbesar sampai ke yang Assauri, Sipjan. (2016). Manajemen
terkecil berturut-turut dari bulan Oprasi Produksi. Edisi 3.
September 2020 – bulan Januari Depok: Raja Grafindo persada
2021 adalah; vest, dress dan
blouse. Hal ini disebabkan oleh
Cayman Bussines system, 2004. Handoko, T.Hani. 1999,
Failure Mode and Effect Manajemen. BPFE
Analysis Yogyakarta:Yogyakarta
Dale H. Edwards, 1982 Guide to Ishikawa, Kouru, 1989. Trknik
Quality Control, Cambridge penuntun pengendalian Mutu.
Deming, W. Edwards, 1982. Guide Penerbit PT. Mediyatama
To Quality Control. Cambridge sarana Perkasa, jakarta
Massachussetts Institut of Ike farida. 2017. Hukum Kerja
Technology Outsourcing di Indonesia.
Feigenbam, A.V (1986), Total Jakarta: Universitas Indonesia
Quality Control, Thirs Edition, Imam Soepomo.1985 Pengantar
McGrow- Hill Book Company Hukum Perburuhan,
Cliffs, New Jersey Jakarta:Djambatan
Gaspersz, Vincet, 2001. Dr: Metoda Lalu Husni. 2020, Pengantar
Analisi Untuk Peningkatan Hukum Ketenagakerjaan
Kualitas, Jakarta: Gramedia Indonesia, Edisi Revisi.Cet ke-
Pustaka Utama. 10 jakarta: rajawali Pers.
Gasperz, Vincent. 2002. Total Lalu Husni 2016, Pengantar Hukum
Quality management. Jakarta: Ketenagakerjaan Indonesia-
PT. Gramedia Pustaka Utama Ed.revisi Cet. Ke-14. Jakarta:
Gasperz, Vincet. 2011, Lean Six Rajawali Pers
Sigma For Manufacturing And Rusdiana, A (2014). Manajemen
Service Industries, Bogor: Operasi, Bandung: Pustaka
Vinchisto publication Setia