Igra Tanjil M
Igra Tanjil M
Disusun Oleh :
Igra Tanjil Magistra ( 216223018 )
PGSD 3A
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami memanjatkan rasa puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pendidikan” baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Liberasi merupakan membebaskan manusia dari segala bentuk ketertindasan, dalam artian
kebodohan, penyakit, kelompok rentan, hingga kemiskinan.
Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga manusia
yang diberdayakan.
Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan.
Melalui teologi Al-Maun, Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai gerakan yang
sangat menekankan mengenai pentingnya amal saleh. Bahkan, Muhammadiyah juga telah
membuktikan ajaran sedikit berbicara banyak bekerja, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab
secara organisasi.
Hingga sekarang, Muhammadiyah mencoba tetap berusaha dalam menjalin komunikasi yang
baik, hingga memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat dan bagi siapa saja yang
membutuhkan. Hal inilah yang dinilai penting dalam perkembangan Muhammadiyah itu sendiri.
Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah satu bentuk
atau proses dalam penguatan kembali sistem paham dan jati diri, sesuai dengan prinsip ideal dalam
mewujudkan tercapainya kekuatan Muhammadiyah, sebagai gerakan
1
Islam, yang bisa menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
1.3 Tujuan
Tujuan umum :
Penyusunan makalah berjudul "Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial" ini menjadi salah
satu tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan, yang di sisi lain juga mampu memberikan banyak
wawasan secara lebih luas, tentang peranan Muhammadiyah.
Tujuan khusus :
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "theos" yang berarti Tuhan dan "logia" yang
berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang berdasar nalar tentang
agama, spiritualitas, dan Tuhan.
Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan
Sang Pencipta.
Teologi memampukan seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atau agama lain,
melestarikan, memperbarui, hingga menerapkan sumber dari suatu tradisi dalam situasi atau
kebutuhan yang terjadi di masa kini, atau bisa juga dijadikan sebagai alasan yang lain.
Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz 30. Surat ini
terdiri atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah).
Tafsir surat Al-Ma'un menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, vol.
15 hal. 643-658, menjelaskan jika asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan dengan kebiasaan dari
Abu Sofyan dan Abu Jahal yang kabarnya tiap minggu menyembelih seekor unta.
Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang sudah disembelih
tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak memberinya, malah anak yatim tersebut
dihardik dan diusir.
Jika seseorang membenci anak yatim, maka orang tersebut membenci keberasalan Nabi
Muhammad. Sebab, Nabi merupakan anak yatim, yang dipinggirkan oleh keluarganya, dan hidup
dengan cara menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama masa kecilnya.
Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan yang jelas
(baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya sesuatu yang diharapkan.
Sementara itu, Al-Ma'un juga bisa bermakna :
Zakat
3
Harta benda
Alat-alat rumah tangga
Air
Keperluan sehari-hari
dan lain sebagainya
Dalam makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu yang kecil dan
dibutuhkan oleh orang lain.
Orang yang di sini berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, dengan cara menganiaya
haknya dan tak memberi makan, serta memperlakukan dengan kasar. Di dalam ayat ini sangat jelas
melarang untuk membiarkan dan meninggalkan anak yatim dalam kondisi apapun dan di manapun,
termasuk juga mengabaikan anak yatim.
Orang yang tidak saling menganjurkan untuk memberi makan orang miskin
"Dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin" (Al-Ma'un ayat 3)
Jika tidak mampu memberikan bantuan secara langsung, seorang muslim masih memiliki
kewajiban untuk mendorong dan bersama-sama untuk membantu yang miskin. Tak ada alasan lagi
untuk muslim tidak ikut membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya"
(Al-Ma'un ayat 4-5)
Yang dimaksud celaka di sini adalah orang-orang yang mengerjakan sholat secara terang-
terangan, sedangkan dalam kesendirian, orang tersebut malah tidak sholat.
Orang-orang yang lalai di sini bisa ditafsirkan seseorang yang tidak menunaikan sholat di
awal waktu, melainkan malah menangguhkannya hingga batas akhir waktu, secara terus- menerus,
dan malah lama-kelamaan menjadi kebiasaan.
4
Adakalanya juga, di dalam menunaikan sholat, tak memenuhi rukun sholat dan segala
persyaratan, sesuai dengan apa yang diperintahkan. Ada juga yang mengerjakan tidak khusyuk.
Riya' merupakan melakukan suatu perbuatan yang bukan diniatkan karena Allah SWT,
melainkan agar orang lain bisa melihat dan merasa takjub dengan apa yang dilakukan oleh orang
tersebut.
Seperti yang kita ketahui, setiap manusia suka dipuji dan disanjung orang lain. Maka dari itu,
seorang muslim yang baik harus bisa menata niat, sehingga amal ibadahnya hanya ditujukan untuk
Allah SWT.
Tipe yang terakhir ini ialah orang yang enggan memberi bantuan, walaupun berupa hal-hal
kecil yang bersifat remeh.
Ayat ini berarti bagi mereka yang tidak menyembat Allah SWT dengan baik dan juga tak mau
berbuat baik dengan sesama makhluk-Nya, sehingga sangat susah untuk menolong orang lain.
Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup manusia.
Segala amal usaha Muhammadiyah digerakkan untuk tujuan tersebut.
Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya dari KH
Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu menggerakkan
dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris menggerakkan usaha-
usaha di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan kemiskinan umat Islam. Dengan
gerakan inilah, mendorong inspirasi untuk warga Muhammadiyah dalam upaya mewujudkan
kepedulian terhadap masyarakat di berbagai bidang dan berbagai macam cara.
5
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya dengan
melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang wajib menerima
zakat, terutama fakir miskin dan yatim piatu.
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum mustadh'afin (lemah
atau tidak berdaya), dhuafa, miskin, dan anak yatim, yang mengilhami Muhammadiyah untuk
mendirikan banyak lembaga, seperti :
Pendidikan
Panti asuhan
Rumah sakit
dan tempat layanan sosial yang lainnya
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi (kemerosotan tata-
nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan dosa sosial akut.
Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga menjadi
masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama juga.
Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran yang strategis, dengan
memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat.
1. Bidang Pendidikan
6
2. Bidang Kesehatan
Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin atau
golongan lain yang berhak menerima
Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit ibu dan anak
Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri
3. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan mendampingi masyarahat ke
arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan ajaran Islam dan untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha Muhammadiyah di bidang ekonomi,
meliputi :
4. Bidang Kaderisasi
7
2.4 Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah
Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam menghidupkan
kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau
perbuatan untuk menjadi vital.
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara berkesinambungan.
8
2.4.1 Macam-macam Aspek Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan upaya
revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju, dari kondisi
yang sebelumnya.
Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala bidang, dengan
penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah, dalam
menjalankan amanat Muktamar.
3.2 Saran
Dalam melakukan upaya revitalisasi, tentu tidak serta-merta jalannya lurus, melainkan banyak
rintangan dan hambatan yang harus dilalui.
Maka dari itu, semua warga, semua lini, di segala penjuru, harus saling bisa mendorong,
saling membantu satu sama lain, sehingga tercipta revitalisasi yang lebih optimal ke depannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11