5 Bahasa Indonesia
5 Bahasa Indonesia
JAWABAN: B
● Kata menyertai merupakan predikat (kata kerja) yang membutuhkan objek. Objek kalimat itu
adalah pelaksanaannya sehingga kata dalam harus dihilangkan. Preposisi dalam sering
membuat subjek dan objek kalimat tidak jelas.
● Kalimat (C) merupakan contoh pembetulan yang mengubah gagasan awal kalimat. Gagasan
awalnya adalah implementasi PPDB Zonasi sebagai langkah strategis.
● Kalimat ini merupakan penjelasan sehingga kata adalah harus diganti dengan kata merupakan.
JAWABAN: B
● Juli—Desember 2019 merupakan keterangan sehingga harus digunakan kata pada. Kata pada
juga tidak perlu diikuti dengan bulan, seperti pada bulan Juli (salah).
● Tanda koma tidak diperlukan.
● Terdapat kata yang rumpang, yaitu dengan.
JAWABAN: A
● Predikat berawalan meng (mengidentifikasi) tidak perlu diikuti dengan kata tentang. Contoh:
mendiskusikan A atau berdiskusi tentang A.
● Kata multidimensi harus diikuti dengan tanda koma, lalu ditambahkan kata dengan (dengan
menggunakan).
● Predikat berawalan meng (mengidentifikasi) tidak perlu diikuti dengan kata perihal.
● Kata multidimensi harus diikuti dengan tanda koma, lalu ditambahkan kata dengan (dengan
menggunakan).
● Terdapat kata yang hilang, yaitu ini (penelitian ini). Kata ini merupakan kata tunjuk agar
sebuah kalimat jelas referennya/tujuannya.
● Kesalahan penggunaan kata kedua; dua adalah bilangan, sedangkan kedua adalah tingkatan
(biasanya dalam langkah-langkah).
● Kata multidimensi tidak perlu diikuti dengan tanda koma.
● Tidak ada kata dengan.
● Pemakaian konjungsi ganda di tengah, seperti dan kemudian, dan lalu, dan lantas, dan bahkan
dibenarkan, tetapi tidak perlu didahului dengan tanda koma.
JAWABAN: B
● Kata maka tidak diperlukan karena pada awal kalimat terdapat kata hubung jika.
● Dalam penulisan sitasi, antara tanda titik dua dan nomor halaman tidak diberikan jeda jarak
atau spasi. Pembetulannya: Ghozali, 2009:71.
● Setelah kata frekuensi, harus diberikan tanda koma karena sebelum kata yaitu diberikan juga
tanda koma. Tanda koma digunakan untuk mengapit awal dan akhir keterangan.
● Terdapat kata yang rumpang. Sebelum kata berupa, harus diikuti dengan kata yang agar tidak
terjadi predikat ganda dan ambiguitas.
● Terdapat subjek ganda, yaitu individu. Salah satu harus dihilangkan agar efektif.
● Kata maka tidak diperlukan karena pada awal kalimat terdapat kata hubung ketika.
● Terdapat subjek ganda, yaitu individu. Salah satu harus dihilangkan agar efektif.
● Angka dan simbol persen tidak dipisahkan oleh spasi atau jeda jerak. 2,87%.
JAWABAN: A
● (a) gap literatur merupakan konstruksi bahasa Indonesia, sedangkan (2) literature gap
merupakan konstruksi bahasa Inggris. Jika memakai konstruksi (a), gap termasuk bahasa
Indonesia dan tidak perlu dicetak miring.
● Kata sub digabung sehingga menjadi subsektor.
● Kata masing-masing diganti menjadi tiap-tiap.
● (a) gap literatur merupakan konstruksi bahasa Indonesia, sedangkan (2) literature gap
merupakan konstruksi bahasa Inggris. Jika memakai konstruksi (a), gap termasuk bahasa
Indonesia dan tidak perlu dicetak miring.
● Kata sub digabung sehingga menjadi subsektor.
● Terdapat penggunaan kata hubung yang tidak tepat. Tujuan penelitian harus diikuti dengan
kata untuk.
● Terdapat kesalahan penggunaan kata kerja. Subjek kalimat ini jelas adalah penelitian ini. Jika
subjeknya hadir, kata kerja yang digunakan berawalan me- sehingga mengisi, bukan diisi.
● (a) gap literatur merupakan konstruksi bahasa Indonesia, sedangkan (2) literature gap
merupakan konstruksi bahasa Inggris. Jika memakai konstruksi (a), gap termasuk bahasa
Indonesia dan tidak perlu dicetak miring.
● Kata magnitude dicetak miring.
● Kata sub digabung sehingga menjadi subsektor.
● Kata masing-masing diganti menjadi tiap-tiap.
JAWABAN: A
● Kata tujuan mengimplikasikan/berarti untuk. Artinya, kata untuk tidak lagi diperlukan.
Dihapus agar efektif.