Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Antara Sistem Saraf dan Endokrin

Hormon pertama yaitu pengatur kimia yang dilepaskan oleh kelenjar endokrin di
seluruh tubuh sehingga kelenjar dan sel dan jaringan di seluruh tubuh mengeluarkan hormon
pengatur kimia ini dan ketika dilepaskan mereka masuk ke cairan interstisial yang
mengelilingi sel dan dari sana mereka dibawa ke dalam aliran darah untuk masuk ke dalam
sirkulasi seluruh tubuh, sehingga sistem saraf dan endokrin bekerja sama untuk mengontrol
segala sesuatu yang dilakukan seluruh tubuh.
Jadi sistem saraf memberikan kontrol yang cepat sehingga impuls saraf dikirim dan
efeknya cepat terjadi, efek itu cepat berlalu begitu impuls itu tidak dikirim oleh saraf sistem
sehingga sistem saraf kita memiliki neuron yang membawa informasi yang berkomunikasi
dengan bagian lain dari tubuh yang menuju ke tempat yang sangat spesifik menuju ke organ
atau struktur atau otot yang sangat spesifik tergantung apa perintahnya dan kemana arahnya.
Berbeda dengan sistem endokrin yang sangat lambat karena sistem endokrin adalah sistem
hormon kita sehingga butuh waktu lama sekali ada rangsangan untuk mengeluarkan hormon.

Hormon-hormon tersebut dibawa ke aliran darah dan dikirimkan melalui aliran


darah ke sel di dalam tubuh yang dibutuhkan untuk bertindak sehingga efek dari sistem
endokrin jauh lebih lambat untuk bertindak tetapi juga berarti bahwa system endokrin jauh
lebih tahan lama. Efek dari sistem endokrin sangat penting yaitu kita memiliki kedua sistem
ini bekerja sama untuk mengontrol segala sesuatu di dalam tubuh. jadi apa pun yang perlu
terjadi segera dan tidak perlu berlangsung lama akan dikendalikan oleh sistem saraf.
Kelenjar pituitari mengeluarkan beberapa hormon yang berbeda yang menuju ke
kelenjar endokrin lain di seluruh tubuh untuk memberitahu kelenjar-kelenjar itu agar
mengeluarkan hormon mereka. Kelenjar pituitari adalah kelenjar utama seperti hipofisis yang
bertanggung jawab atas sebagian besar kelenjar system endokrin.
Kelenjar pituitari tidak bekerja sendiri. Kelenjar pituitari dikendalikan oleh
hipotalamus diensefalon di otak sehingga sistem saraf dan sistem endokrin bekerja sama
untuk mengendalikan segala sesuatu di tubuh tetapi mereka harus melakukan itu dengan cara
yang terkoordinasi. kita tidak bisa memiliki dua sistem yang mengendalikan tubuh dan tidak
berkomunikasi satu sama lain.
Kelenjar pituitari pada dasarnya mengontrol sebagian besar sistem endokrin
lainnya. hipotalamus mengontrol kelenjar pituitari dan kelenjar pituitari mengontrol banyak
sistem endokrin hipotalamus mensintesis sembilan hormon. dua dari sembilan benar-benar
dikirim ke kelenjar pituitari untuk disimpan di sana dan kemudian hipofisis mengeluarkannya
nanti sesuai kebutuhan dan kemudian kelenjar pituitari mensintesis tujuh hormon dan
akhirnya mengeluarkan sembilan karena mengeluarkan tujuh yang diproduksi di sana dan dua
yang berasal dari hipotalamus. hipotalamus mensintesis tujuh hormon yang juga
dikeluarkannya dan ketujuh hormon itu benar-benar turun untuk bekerja pada kelenjar
pituitari untuk memberi tahu kelenjar pituitari untuk mengeluarkan hormon lainnya.

Cara Kerja Hormon


Selama masa hidup kita, tubuh mengalami serangkaian proses metamorfosis yang
luar biasa. Kita tumbuh, mengalami pubertas, dan banyak dari kita yang bereproduksi. Di
balik itu semua, sistem endokrin bekerja secara konstan untuk mengatur perubahan ini.
Seiring pertumbuhan dan kematangan seksual, sistem ini mengatur segalanya mulai dari tidur
hingga irama detak jantung, mengirimkan efeknya ke setiap sel. Sistem endokrin bergantung
pada interaksi antara tiga fitur untuk melaksanakan tugasnya: kelenjar, hormon, dan triliunan
reseptor pada sel.
Pertama, ada beberapa kelenjar penghasil hormon yaitu tiga di dalam otak, dan
tujuh sisanya terdapat di seluruh tubuh. Setiap kelenjar dikelilingi oleh jejaring pembuluh
darah. Dari situlah mereka memperoleh bahan untuk memproduksi puluhan hormon. Hormon
tersebut kemudian dipompa keluar dalam jumlah kecil, biasanya melalui aliran darah. Dari
sana, setiap hormon harus menemukan sel-sel targetnya untuk menyebabkan perubahan
tertentu. Untuk menemukan targetnya, hormon dibantu oleh reseptor, yaitu protein khusus
yang berada di dalam atau di permukaan sel. Ketika ini terjadi, kombinasi reseptor dan
hormon tersebut memicu berbagai efek yang meningkatkan atau menurunkan proses spesifik
di dalam sel untuk mengubah perilaku sel.
Sistem endokrin mendorong perubahan berskala besar di seluruh tubuh. Misalnya,
tiroid dan dua hormon yang dihasilkannya, triiodotironin dan tiroksin. Hormon-hormon ini
beredar ke sebagian besar sel-sel tubuh. Di sana mereka mengatur seberapa cepat sel-sel itu
memakai energi dan seberapa cepat mereka bekerja. Hasilnya, hormon ini mengatur
semuanya, mulai dari laju pernapasan sampai detak jantung, suhu tubuh, dan pencernaan.
Hormon juga punya efek yang paling terlihat dan sering ditemui selama masa
pubertas. Pada pria, pubertas dimulai saat testis mulai menghasilkan testosteron. Hal itu
memicu perkembangan secara bertahap dari organ seksual, menumbuhkan rambut pada
wajah, dan menyebabkan suara menjadi lebih dalam dan tinggi badan bertambah.
Pada wanita, estrogen yang dihasilkan dari ovarium menandai dimulainya masa
dewasa. Estrogen membantu tubuh berkembang, membuat pinggul melebar, dan mempertebal
lapisan rahim, mempersiapkan tubuh untuk menstruasi atau kehamilan.
Kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai sistem endokrin adalah ada hormon
yang khusus untuk laki-laki dan hormon untuk wanita. Faktanya, laki-laki dan perempuan
sama-sama punya estrogen dan testosteron, hanya jumlahnya saja yang berbeda. Kedua
hormon tersebut juga memiliki peran dalam kehamilan, selain lebih dari 10 hormon lainnya,
untuk memastikan pertumbuhan janin, memungkinkan kelahiran, dan membantu sang ibu
untuk menyusui anaknya.
Periode perubahan hormon seperti itu juga berkaitan dengan suasana hati. Sebab,
hormon juga bisa memengaruhi produksi zat kimia tertentu di otak, seperti serotonin. Ketika
kadar zat kimia berubah, hal ini juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Tetapi,
bukan berarti hormon itu punya kekuatan tak terbatas terhadap kita. Hormon sering
dipandang sebagai penggerak utama dari perilaku kita, menjadikan kita tunduk kepada
efeknya, terutama selama pubertas. Tetapi, riset menunjukkan bahwa perilaku kita terbentuk
oleh sejumlah faktor pengaruh secara bersamaan, termasuk otak dan neurotransmitter,
hormon kita, dan beberapa faktor sosial.
Fungsi utama sistem endokrin adalah untuk mengatur proses tubuh kita, bukan
mengendalikan kita. Kadang penyakit, stres, dan bahkan makanan pun juga bisa mengganggu
fungsi itu, mengubah jumlah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar atau mengubah cara sel
merespons. Diabetes adalah salah satu gangguan hormon yang paling umum, yang terjadi
ketika pankreas mengeluarkan insulin terlalu sedikit, yaitu hormon yang mengatur tingkat
gula darah. Hipo- dan hipertiroidisme terjadi saat tiroid membuat hormon tiroid terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Ketika hormon tiroid terlalu sedikit, akibatnya detak jantung akan
melambat, kelelahan dan depresi, dan ketika hormon tiroid terlalu banyak, berat badan turun,
susah tidur, dan mudah marah. Tetapi seringnya, sistem endokrin berhasil mengatur tubuh
kita dalam keseimbangan. Melalui regulasi secara konstan, endokrin mendorong perubahan
yang pada akhirnya membantu kita menjadi diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai