Bab I Pendahuluan: Fire (Cincin Api Pasifik) (USGS-vulcan, 1997), Yang Merupakan Jalur Rangkaian
Bab I Pendahuluan: Fire (Cincin Api Pasifik) (USGS-vulcan, 1997), Yang Merupakan Jalur Rangkaian
PENDAHULUAN
1
(vulkanis) yang keluar ke permukaan bumi menimbulkan guncangan yang biasa
disebut gempa vulkanik. Maka dari itu, Indonesia banyak memiliki catatan gempa-
gempa besar yang menelan banyak korban jiwa.
Berdasarkan kondisi riil geografis Indonesia, setiap bangunan harus
direncanakan menurut persyaratan gempa dan ketentuan lainnya. Khusus untuk
jembatan, SNI 2833:2008 adalah standar yang dipakai saat ini untuk pembebanan
gempa. Namun standar ini tidak menjelaskan kriteria kinerja hingga level kinerja
yang telah dicapai oleh struktur.
Untuk menjawab kekurangan terkait level kinerja dari suatu struktur dapat
dipertimbangkan konsep perencanaan struktur berbasis kinerja (performance based
design), yang memanfaatkan analisa nonlinier berbasis komputer untuk
menganalisis perilaku inelastis struktur dari berbagai macam intensitas gempa
sehingga dapat diketahui kinerjanya sampai dengan kondisi kritis. Analisis yang
dimaksud adalah analisis statis nonlinier yang dinamakan analisis beban dorong
statis nonlinier (nonlinear static pushover analysis). Salah satu peraturan yang
membahas tentang performance based design adalah FEMA 356 yang diterbitkan
oleh FEMA (Federal Emergency Management Agency) yang merupakan instansi
yang berfungsi untuk mengkoordinasi penanganan bencana yang terjadi di Amerika
Serikat.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam analisis perilaku suatu struktur akibat
beban gempa yaitu dengan adanya interaksi tanah dan struktur (Soil-Structure
Interaction), yang pada umumnya pondasi dimodel sebagai tumpuan jepit yang
biasanya sesuai pada kasus beban gravitasi yang bersifat statis. Sedangkan, untuk
beban dinamis yang diakibatkan getaran tanah dasar seperti gempa, tentunya
hasilnya akan berbeda. Terutama respon dinamis struktur akibat jalaran getaran
tanah yang dihantarkan pondasi dimana jenis tanah yang berbeda akan memberikan
tingkat rambatan gelombang yang berbeda.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh interaksi tanah dan struktur terhadap kinerja struktur diantaranya adalah
Laintarawan (2006), yang melakukan penelitian tentang Jembatan Serangan-
Tanjung Benoa yang merupakan jembatan pelengkung beton bertulang dengan hasil
respon dinamis yang terjadi pada struktur yang menyertakan interaksi tanah dengan
2
struktur, berbeda apabila respon dinamis struktur diprediksi dengan model struktur
terjepit. Hoedajanto dan Surono (2007) melakukan studi tentang perilaku dinamik
dari struktur tower tinggi pada tanah lunak, menyimpulkan bahwa interaksi tanah
dan struktur mempengaruhi perilaku dinamis struktur atas. Widyaswari (2009)
meneliti tentang perilaku dinamis struktur Gedung C Kampus Sudirman FT Unud
dengan dan tanpa memperhitungkan interaksi tanah dengan struktur,
menyimpulkan bahwa waktu getar struktur, gaya geser dasar, dan perpindahan
struktur dengan perletakan jepit lebih pendek dibandingkan model interaksi tanah
dengan struktur.
Memahami keterangan-keterangan tersebut, Jembatan Tukad Yeh Ho yang
merupakan salah satu sarana transportasi yang dibangun di Bali, juga perlu
diketahui bagaimana perilaku dinamis strukturnya jika diperhitungkan interaksi
antara tanah dan struktur. Jembatan Tukad Yeh Ho sendiri dibangun di atas pondasi
borepile pada tanah lempung dengan kedalaman tanah keras bervariasi antara 6
sampai 9 meter. Jadi, dalam kasus ini akan dilakukan studi pemodelan dan evaluasi
struktur pier jembatan beton bertulang yaitu pier Jembatan Tukad Yeh Ho dengan
dan tanpa memperhitungkan interaksi antara tanah dan pondasinya.
3
tanah dan struktur. Parameter yang ditinjau meliputi beban gempa maksimum yang
mampu dipikul oleh struktur pier, besarnya simpangan pier jembatan, kurva
pushover, tingkat kinerja/performance level, distribusi sendi plastis (hinges) yang
ditampilkan untuk setiap langkah peningkatan beban pada analisis pushover..
4
164.00
5
164.00
10.70 9.70
16.70
27.70 27.70
Garis Muka Tanah Asli
Abt. A2 Abt. A1
Pier P1
Tukad Yeh Ho
Pier P2 Pier P2
6
1.7. Organisasi Tugas Akhir
Diskripsi masing-masing bab pada tugas akhir ini antara lain:
1. Bab I : Pendahuluan. Bab ini menjelaskan latar belakang tugas akhir ini
terkait Jembatan Tukad Yeh Ho.
2. Bab II : Tinjauan Pustaka. Bab ini menunjukkan rujukan literatur yang
terkait dengan topik tugas akhir ini diantaranya menyangkut: pushover,
performance base design, dan soil-structure interaction.
3. Bab III : Metode Analisis. Bab ini menjelaskan tentang metode analisa
yang digunakan pada tugas akhir ini yakni pushover analisis yang
mempertimbangkan pengaruh soil-structure interaction.
4. Bab IV. Hasil dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan hasil dari analisis
pushover yang telah dilakukan sesuai dengan Rumusan Masalah pada Bab
I.
5. Bab V. Petutup. Bab ini menjelaskan simpulan dari analisis yang dilakukan
beserta saran.