Bila kita menghadapi pasien dengan kesadaran menurun atau tidak sadar, untuk
menegakkan diagnosis penyebabnya perlu dipikirkan :
1. Bidang Neurologi
Cari stigmata penyakit hati, foetor Hepatis, oedem yang nyata, Udem, Ascites,
Spider nevi, Eritema palmaris.
b) Koma Uremik : Napas bau urin, Asidosis ( kussmaull ), pucat, kadar ureum
darah > 300 mg % atau kreatinin darah > 15 mg %, bila penyebab gagal ginjal
kronik.
c) Koma hipoglikemik : Gula darah rendah ( < 60 mg % ), keringat dingin ( tak
selalu ada ), kulit basah. Riwayat DM dan mendapat OAD / insulin jangka
panjang misalnya klorpropamid, PZI, Riwayat makan sedikit.
d) Ketoacidosis Diabetik : Gula darah meningkat di atas 300 mg % kussmaull /
Acidosis. Aceton urin / darah ( + ), dehidrasi.
e) Koma non ketotik hiperosmolar Gula darah lebih atau sama dengan 800 mg
%. Aceton ( - ) atau ( + ) lemah.
f) Intoksikasi obat terutama sedative / narkotik.
Pasang infus Dextrosa 5 % atau cairan koloid misalnya Ringer Lactat. Bila tensi
rendah dan tidak ada payah jantung ( sesak napas, Takhikardia, Ronki Basah Paru,
kenaikan tekanan vena jugularis ), boleh di berikan infus tetesan cepat misalnya
30 – 40 tetes / menit atau lebih. Bila tensi rendah, beri Oksigen 1 – 3 liter /
menit walau tidak jelas terdapat sianosis. Kepala jangan ditinggikan.
3. Pemeriksaan Jasmani
a) Gula darah :
5. Bila semua Tanda Vital baik, Gula dan ureum darah dalam batas normal, tidak ada
tanda-tanda lateralisasi, mungkin dihadapi pasien psikiatik dengan reaksi
konversi. Pada pasien ini biasanya bila kelopak mata dicoba dibuka terasa ada
tekanan dan bulu mata bergerak-gerak bila di sentuh. Ini menunjukkan bahwa
pasien berpura-pura saja tidak sadar.