Aktivitas Belajar 2
Karakter:
Karakter:
Nilai
Nilai
Kompetensi
Kompetensi
Keterampilan
Keterampilan
Bagian 1 Pancasila — 53
Bangsa yang religius, ramah dan damai
Kita patut berbangga menjadi bangsa Indonesia. Di antara karakteristik kuat yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia adalah religiusitas, keramahan, dan mencintai perdamaian.
Di Indonesia, ada banyak agama/kepercayaan, suku, ras, dan bahasa, yang kesemua-
nya dapat hidup rukun. Kita masih memiliki sejumlah tradisi yang memberi semangat
kerukunan dan perdamaian. Di Bali, ada tradisi Ngejot, tradisi berupa pertukaran
makanan antarpemeluk agama yang berbeda. Tradisi ini dilakukan menjelang hari
raya Galungan. Pertukaran makanan ini hanyalah simbol, esensinya adalah keakraban
dan kekeluargaan sesama mereka, sekalipun berbeda agama.
Di Maluku, terdapat tradisi Pela Gandong. Pela diartikan sebagai “suatu relasi
perjanjian persaudaraan antara satu negeri dengan negeri lain yang berada di pulau
lain dan kadang menganut agama yang berbeda”. Sedangkan gandong bermakna “adik”.
Perjanjian ini diangkat dalam sumpah yang tidak boleh dilanggar. Pada saat upacara
sumpah, campuran soppi (tuak) dan darah dari tubuh masing-masing pemimpin negeri
akan diminum oleh kedua pemimpin setelah senjata dan alat-alat tajam lain di celupkan,
atau dilakukan dengan memakan sirih pinang. Hubungan Pela ini terjadi karena suatu
peristiwa yang melibatkan beberapa desa untuk saling membantu. Dalam ikatan Pela
terdapat rangkaian nilai dan aturan mengikat dalam persekutuan persaudaraan atau
kekeluargaan.
Di Papua, ada tradisi Bakar Batu. Tradisi ini dilakukan ketika terjadi konflik
antarsuku, untuk mencari solusi. Tradisi ini mengandung filosofi kesederhanaan, ucapan
syukur, dan perdamaian.
Masyarakat Dayak memiliki tradisi Bahaump. Bahaump merupakan kata lain dari
musyawarah, sebuah budaya yang dimiliki tiap suku tetapi dengan sebutan yang berbeda.
Selain itu, masyarakat Dayak juga memiliki kata yang mempersatukan setiap suku yang
ada di Kalimantan Barat, "Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata”.
Artinya dalam hidup ini kita harus bersikap adil, jujur, dan tidak diskriminatif terhadap
sesama manusia, dengan mengedepankan perbuatan-perbuatan baik seperti di surga
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Masih ada banyak tradisi lain yang menggambarkan perdamaian atau bertujuan
menyelesaikan konflik sehingga warga dapat hidup rukun. Kalian dapat menggali sejumlah
tradisi di daerah kalian yang menurut kalian dapat menjadi pemersatu antarbangsa.
Selain kekayaan tradisi tersebut, bangsa Indonesia juga bangsa yang religius, bangsa
yang memiliki spiritualitas tinggi karena keyakinan dan kepercayaannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Karena keyakinannya yang tinggi kepada Tuhan, ajaran-ajaranNya
juga dilaksanakan dengan baik. Bangsa Indonesia memandang manusia memiliki
dua dimensi: jiwa dan raga atau jasmani dan rohani. Kedua dimensi tersebut harus
seimbang. Karena itulah, bangsa Indonesia tidak pernah mendahulukan raga atau
jasmani daripada rohani atau jiwa.
Jika kita mengkaji nilai-nilai Pancasila secara mendalam, kita akan tahu bahwa nilai- nilai
yang terkandung di dalamnya akan menjadi modal penting dalam kehidupan global
ini.
Dengan nilai ketuhanan, bangsa Indonesia tidak terjebak pada ideologi materialis-
me yang menempatkan materi di atas segala-galanya. Nilai-nilai agama yang dipegang
teguh bangsa Indonesia menjadikan ia memiliki akhlak yang mulia, baik akhlak kepada
sesama, kepada alam semesta, maupun akhlak sebagai warga negara.
Dengan sila kedua, bangsa Indonesia memahami dan menghargai setiap orang,
sehingga ini menjadi modal penting untuk melawan segala bentuk yang tidak
memanusiakan manusia, seperti melakukan diskriminasi, perundungan (bullying),
streotip, dan kekerasan. Kemanusiaan yang diberi sifat “adil dan beradab” akan membawa
bangsa Indonesia untuk selalu menjunjung tinggi tradisi, dan adat istiadat yang berlaku.
Dengan sila ketiga, bangsa Indonesia memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
Sekalipun berbeda suku, etnis, bahasa, dan agama, bangsa Indonesia tetap dapat merajut
persatuan demi kemajuan negara Indonesia.
Dengan sila keempat, bangsa Indonesia selalu mendahulukan musyawarah,
sehingga segala bentuk perilaku main hakim sendiri tidak dibenarkan. Segala keputusan
menyangkut kepentingan masyarakat luas selalu dilakukan melalui jalan musyawarah.
Dengan sila kelima, bangsa Indonesia senantiasa bersikap adil, bahwa setiap
manusia memiliki hak asasi yang sama. Masyarakat mudah membantu orang lain
yang berada dalam kesusahan, kemiskinan, dan lemah.
Semua nilai-nilai Pancasila tersebut tidak hanya tertulis di buku-buku pelajaran
ataupun Undang-Undang, tetapi telah menjadi tradisi yang berurat akar dalam
masyarakat Indonesia.
Bagian 1 Pancasila — 55
Semua yang didapat di bangku sekolah adalah modal awal yang perlu dikembangkan
lebih lanjut. Jangan berpuas diri dengan capaian di sekolah. Ada banyak orang sukses
yang saat di bangku sekolah tidak termasuk orang yang mendapatkan ranking kelas.
Salah satu yang membuat mereka sukses adalah mental untuk terus belajar, selalu ingin
tahu, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Proyek Video
2. Rangkuman
a. Indonesia memiliki keragaman adat dan budaya, serta dikenal dengan bangsa yang
mencintai perdamaian.
b. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi kekuatan bagi rakyatnya untuk
menjalankan kehidupan dengan menjunjung nilai-nilai yang luhur agar tetap dapat
berkompetisi secara global.
c. Masyarakat Indonesia harus membekali diri dengan berbagai keterampilan, seperti
kolaborasi, komunikasi, literasi, dan lain sebagainya. Keterampilan ini penting
untuk menjadi bekal agar dapat meningkatkan peluang penerapan Pancasila secara
global serta berkompetisi dengan warga dunia lainnya.
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin
mengetahui lebih dalam tentang ….
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-
hari…..
8. Uji Pemahaman
c. Sebagai pelajar, apa saja yang dapat kalian lakukan untuk meningkatkan peluang
penerapan Pancasila dalam kehidupan global?
Bagian 1 Pancasila — 57
d. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam penerapan Pancasila dalam kehidupan
e.
9. Aspek Penilaian
Pada unit ini, kalian akan dinilai melalui beberapa aspek berikut: