Anda di halaman 1dari 3

Materi Gizi

(Pemateri : Abidah Sayauqitullah, STr.Gz)


A. Masalah Gizi di Indonesia
1. KEKURANGAN GIZI (UNDERNUTRITIO)
 Berat Badan Kurang (underweight) (BB/U)
 Gizi Kurang/Kurus (wasting) (BB/TB)
 Pendek (Stunting) (TB/U)
 Kekurangan Zat Gizi Mikro (Micro Nutrient Deficiency)
2. GIZI LEBIH (OVERNUTRITION)
 BERAT BADAN LEBIH/GEMUK (overweight)
 Sangat Gemuk (obesitas)
 PENYAKIT KRONIK TERKAIT GIZI (NUTRITION RELATED DISEASES)
3. MASALAH GIZI GANDA (DOUBLE BURDEN OF MALNUTRITION)
Masalah langsung dan tidak langsung
Penyebab Masalah Gizi dasar :
 Kemiskinan
 Faktor sosial budaya
 Kualitas air brsih yang buruk
 Hygiene sanitasi yang tidak layak
 Gizi Ibu Hamil
 Kualitas konsumsi makanan yang tidak baik

Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting tercantum pada perpres 72/2021 tentang
implementasi konvergensi. Intervensi penurunan stunting membutuhkan koordinasi lintas sektor

dari tingkat nasional hingga tingkat terbawah. Intervensi Pencegahan Stunting perlu penguatan
masa sebelum lahir & transisi setelah ASI Ekslusif (< 24 bulan)

11 program intervensi spesifik sebelum dan setelah lahir untuk percepatan penurunan stunting

1. Screening Anemia
2. Konsumsi TTD pada remaja
3. Pemeriksaan Kehamilan
4. Konsumsi TTD pada Bumil
5. PMT bagi Bumil KEK
6. Tumbang Balita
7. ASI Eksklusif
8. MPASI
9. Tatalaksana balita dengan masalah gizi
10. Peningkatan Cakupan dan perluasan jenis imunisasi
11. Edukasi remaja putri,bumil dan keluarga balita

Angka stunting SSGI turun dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di 2022
B. KEGIATAN GIZI DI PUSKESMAS
1. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
 Penimbangan dan pengisian KMS
 Mencatat dan melaporkan data
 Tindak lanjut setiap kasus
 Tindak lanjut berupa kebijakan dan program di t ingkat masyarakat
2. PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)
Standar Emas PMBA
 IMD
 ASI Eksklusif
 MPASI
 ASI hingga 2 tahun
3. SUPLEMENTASI GIZI
 Suplementasi Kapsul Vitamin A pada Balita dan Ibu Nifas;
 Pemberian Taburia pada Balita;
 Suplementasi TTD pada Rematri dan Ibu Hamil (MMS)
 PMT Balita, Anak Sekolah, dan Ibu Hamil.
4. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA GIZI KURANG
5. SURVEILANS GIZI dan KIA
 Manfaat Surveillans Gizi : kegiatan pengamatan secara teratur dan terus menerus
terhadap status gizi masyarakat sebagai dasar untuk membuat keputusan dalam upaya
meningkatkan status gizi masyarakat
 Kegiatan Surveillans Gizi (Assesment, Analysis, Action)
 E-ppgbm (Perencanaan Pelaporan Program Gizi Berbasis Masyarakat)
6. PROSES ASUHAN GIZI (PAG)
Pemecahan masalah gizi, metode yang sistematis, cara berfikir kritis, pembuatan keputusan.
4 langkah PAG
 Pengkajian (P)
 Diagnosis Gizi (D)
 Intervensi Gizi (I)
 Monev (ME)
7. PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA BALITA GIZI BURUK
 Penggerakan peran serta aktif masyarakat
 Layanan rawat jalan balita (6-59 bulan)
 Layanan rawat inap
 Tata laksana kasus gizi kurang:
8. EDUKASI GIZI SEIMBANG
Tumpeng gizi seimbang divisualisasikan ke isi piringku
 Pilar 1 mengonsumsi pangan beraneka ragam
 Pilar 2 membiasakan perilaku hidup sehat
 Pilar 3 melakukan aktifitas fisik
 Pilar 4 melakukan aktifitas fisik

9. GIZI BENCANA
Intervensi Gizi pada saat bencana
 Pemberian Makanan bayi dan anak (IMD, ASI Eksklusif, MPASI, melanjutkan ASI
sampai 2 tahun)
 Pencegahan Dan Tata Laksana Anak Gizi Buruk
 Pemberian Suplementasi Gizi
 Dukungan Gizi Untuk Kelompok Rentan Lainnya (Lansia, Difabel, Kelompok
Penderita Gizi Kronik)

C. MANAJEMEN PROGRAM GIZI TERINTEGRASI KE DALAM MANAJEMEN


PUSKESMAS

Manajemen
Puskesmas

P1 P2 P3

Pengawasan Penilaian
Rapat Dinas, Forum khusus:
5 tahunan Tahunan dan Kinerja
Pengarahan Lokmin
Pengendalian Puskesmas

RUK RKA RPK Bulanan Tribulanan

Satu tahun Bulanan

Anda mungkin juga menyukai