Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting tercantum pada perpres 72/2021 tentang
implementasi konvergensi. Intervensi penurunan stunting membutuhkan koordinasi lintas sektor
dari tingkat nasional hingga tingkat terbawah. Intervensi Pencegahan Stunting perlu penguatan
masa sebelum lahir & transisi setelah ASI Ekslusif (< 24 bulan)
11 program intervensi spesifik sebelum dan setelah lahir untuk percepatan penurunan stunting
1. Screening Anemia
2. Konsumsi TTD pada remaja
3. Pemeriksaan Kehamilan
4. Konsumsi TTD pada Bumil
5. PMT bagi Bumil KEK
6. Tumbang Balita
7. ASI Eksklusif
8. MPASI
9. Tatalaksana balita dengan masalah gizi
10. Peningkatan Cakupan dan perluasan jenis imunisasi
11. Edukasi remaja putri,bumil dan keluarga balita
Angka stunting SSGI turun dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di 2022
B. KEGIATAN GIZI DI PUSKESMAS
1. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Penimbangan dan pengisian KMS
Mencatat dan melaporkan data
Tindak lanjut setiap kasus
Tindak lanjut berupa kebijakan dan program di t ingkat masyarakat
2. PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)
Standar Emas PMBA
IMD
ASI Eksklusif
MPASI
ASI hingga 2 tahun
3. SUPLEMENTASI GIZI
Suplementasi Kapsul Vitamin A pada Balita dan Ibu Nifas;
Pemberian Taburia pada Balita;
Suplementasi TTD pada Rematri dan Ibu Hamil (MMS)
PMT Balita, Anak Sekolah, dan Ibu Hamil.
4. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA GIZI KURANG
5. SURVEILANS GIZI dan KIA
Manfaat Surveillans Gizi : kegiatan pengamatan secara teratur dan terus menerus
terhadap status gizi masyarakat sebagai dasar untuk membuat keputusan dalam upaya
meningkatkan status gizi masyarakat
Kegiatan Surveillans Gizi (Assesment, Analysis, Action)
E-ppgbm (Perencanaan Pelaporan Program Gizi Berbasis Masyarakat)
6. PROSES ASUHAN GIZI (PAG)
Pemecahan masalah gizi, metode yang sistematis, cara berfikir kritis, pembuatan keputusan.
4 langkah PAG
Pengkajian (P)
Diagnosis Gizi (D)
Intervensi Gizi (I)
Monev (ME)
7. PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA BALITA GIZI BURUK
Penggerakan peran serta aktif masyarakat
Layanan rawat jalan balita (6-59 bulan)
Layanan rawat inap
Tata laksana kasus gizi kurang:
8. EDUKASI GIZI SEIMBANG
Tumpeng gizi seimbang divisualisasikan ke isi piringku
Pilar 1 mengonsumsi pangan beraneka ragam
Pilar 2 membiasakan perilaku hidup sehat
Pilar 3 melakukan aktifitas fisik
Pilar 4 melakukan aktifitas fisik
9. GIZI BENCANA
Intervensi Gizi pada saat bencana
Pemberian Makanan bayi dan anak (IMD, ASI Eksklusif, MPASI, melanjutkan ASI
sampai 2 tahun)
Pencegahan Dan Tata Laksana Anak Gizi Buruk
Pemberian Suplementasi Gizi
Dukungan Gizi Untuk Kelompok Rentan Lainnya (Lansia, Difabel, Kelompok
Penderita Gizi Kronik)
Manajemen
Puskesmas
P1 P2 P3
Pengawasan Penilaian
Rapat Dinas, Forum khusus:
5 tahunan Tahunan dan Kinerja
Pengarahan Lokmin
Pengendalian Puskesmas