DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAESAN
Jl. Raya Jember No. 43 (0332) 3525997
Email: puskesmasmaesan1@gmail.com
Kecamatan Maesan
BONDOWOSO
Kode Pos : 68262
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MAESAN
NOMOR : 065/ 039C/430.9.3.12/2023
TENTANG
RUJUKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS MAESAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Bondowoso
Pada tanggal : 04 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS MAESAN
1. Rujukan Internal
Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar
unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas
(puskesmas pembantu) ke puskesmas induk. Rujukan internal di Puskesmas
Maesan meliputi
a. Poli umum poli gigi
b. Poli umum TB paru dan HIV
c. Poli umum laboratorium
d. Poli umum UGD
e. Poli KIA PONED
f. Poli KIA laboratorium
g. Poli KIA UGD
h. Pustu puskesmas induk
i. BPM UGD
2. Rujukan eksternal
Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke
puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumahsakit umum
daerah). Rujukan internal di Puskesmas Maesan meliputi
a. puskesmas Maesan puskesmas lain
b. Puskesmas Maesan RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso
c. Puskesmas Maesan Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso
d. Puskesmas Maesan Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso
3. Rujukan emergency
Rujukan emergency adalahpelimpahan tanggung jawab atas suatu masalah
medis yang gawat dari Puskesmas ke fasilitas pelayanan kesehatan lain yang
lebih mampu dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu dengan
menstabilkan pasien terlebih dahulu.
Persiapan rujukan emergency terkait :
a. Petugas (perawat/bidan) yang mendampingi
b. Tranportasi rujukan
c. Keluarga yang mendampingi
d. Surat persetujuan rujukan
e. Form rujukan
f. Menguhubungi RS rujukan
g. Jaminan kesehatan
h. Obat-obatan, IV line, O2, lain lain
2) Prosedur Administratif:
1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis.
2) Membuat rekam medis pasien.
3) Menjelaskan/memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan
rujukan)
4) Membuat surat rujukan pasien rangkap 3, lembar pertama dikirim ke
tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua untuk
surat rujukan balik ke puskesmas, dan yang ke 3 untuk arsip pasien.
5) Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6) Menyiapkan sarana transportasi
7) Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan sarana
komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien.
8) Pengiriman dan penyerahan pasien disertai surat rujukan ke tempat
rujukan yang dituju.
2) Prosedur Administratif
Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut
di buku register pasien rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam
medis pasien yang bersangkutan dan memberi tanda tanggal / jam telah
ditindaklanjuti.
3) Prosedur Pengelolaan pasien di ambulans
Pasien yang dirujuk didampingi oleh petugas kesehatan yang mampu
mengawasi dan antisipasi kegawatdaruratan.
Di dalam ambulan tersedia sarana prasarana life saving ( sesuai
kondisi pasien ).
Adanya komunikasi antar petugas yang ada di ambulan dengan
rumah sakit perujuk.
Pengoperasian mobil ambulan sesuai aturan lalu lintas.
Perkembangan dan tindakan yang diberikan terhadap pasien di dalam
ambulance dicatat dalam catatan perkembangan pasien/surat rujukan
2) Balasan Rujukan
Informasi balasan rujukan dibuat oleh dokter yang telah merawat pasien
rujukan tulisan balasan rujukan harus jelas dan dapat dibaca oleh petugas
kesehatan di Puskesmas. Surat balasan rujukan yang dikirimkan kepada
pengirim pasien rujukan, memuat : nomor surat, tanggal, status jaminan
kesehatan yang dimiliki, tujuan rujukan penerima, nama dan identitas pasien,
hasil diagnosa setelah dirawat, kondisi pasien saat keluar dari perawatan dan
tindak lanjut yang diperlukan. (format surat balasan rujukan terlampir).
3) Rujukan Spesimen
Informasi rujukan spesimen dibuat oleh pihak pengirim dengan mengisi surat
rujukan spesimen, yang berisikan antara lain : nomor surat, tanggal, status
jaminan kesehatan yang dimiliki, tujuan rujukan penerima, jenis/bahan/asal
spesimen, nomor spesimen yang dikirim, tanggal pengambilan spesimen, jenis
pemeriksaan yang diminta, nama dan identitas pasien, serta diagnosis klinis.
(Lihat format R/2, Surat Rujukan Spesimen). Informasi balasan hasil
pemeriksaan bahan / spesimen yang dirujuk dibuat oleh pihak laboratorium
penerima dan segera disampaikan pada pihak pengirim dengan menggunakan
format yang berlaku di laboratorium yang bersangkutan.