DINAS KESEHATAN
UOBF PUSKESMAS SUMBERPITU
Jl. Raya Sumberpitu No. 25 Tutur Pasuruan Jawa Timur 67165
Telp. ( 0343 ) 6755023 Email : pkmsumberpitu2015@gmail.com
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Sumberpitu
Pada tanggal : 2 Januari 2023
KEPALA UOBF
PUSKESMAS SUMBERPITU,
Kepala UOBF
Puskesmas Sumberpitu
dr. KHUMAIDI
NIP. 19870317 201502 1 004
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UOBF
PUSKESMAS SUMBERPITU
c. Kewajiban dan proses monitoring pada pasien apabila ada kasus gawat
darurat atau kasus – kasus tertentu dengan menyertakan lembar
monitoring (observasi) yang terdiri dari :
1. Identitas pasien
2. Tanda-tanda vital
3. Keadaan umum
4. Tingkat kesadaran
TENTANG
PENATALAKSANAAN PERSIAPAN PASIEN/KELUARGA UNTUK
DIRUJUK
1.
Pasien yang akan di rujuk / pindah rawat inap harus dalam keadaan stabil
2.
Atas salah satu atau lebih indikasi tersebut diatas, dokter UGD yang memeriksa
mengintruksikan untuk merujuk pasien ke RS lain
3.
Dokter menulis dalam buku Rekam Medik pasien bahwa pasien
dirujuk ke RS lain
disertai dengan alasan rujukan
4.
Dokter dan atau perawat memberitahu dan menjelaskan ke RS lain beserta alas an
pasien dirujuk
5.
Dokter melakukan inform consent kepada kelurga bahwa pasien akan dirujuk.
6.
Dokter membuat surat rujukan
a.
Dalam surat rujukan pasien yang dikirimkan ke dokter tujuan rujukan, yang berisikan
antara lain: no rujukan, nama puskesmas/dokter keluarga, nama kabupaten/kota, nama
pasien yang dirujuk, status jaminan kesehatanyang dimiliki pasien baik pemerintah
maupun swasta, diagnosa, tindakan dan obat yang telah diberikan, termasuk
pemeriksaan penunjang diagnostik,kemajuan pengobatan, nama dan tandatangan
dokter/bidan yang memberikan pelayanan serta keterangan tambahan yang dianggap
perlu dan penting.
7.
Perawat melakukan tindakan medis (pemasangan infuse, pemberian injeksi dan obat-
obatan sesuai instruksi dokter)
8.
Lengkapi persiapan pasien untuk dipindahkan, bila perlu ambulance lengkap dengan
peralatan penunjang hidup dan peralatan lainnya, obat dan bahan yang diperlukan
sesuai kebutuhan kondisi dan kasus pasien
9.
Kalau memungkinkan, dokter atau perawat dapat menghubungi dokter atau perawat di
RS rujukan melalui telepon untuk penyampaian informasi dan untuk mempersiapkan
pasien
10.
Pasien gawat ( dalam keadaan stabil) harus ditemani oleh dokter dan atau perawat
yang telah menguasai dan mampu melakukan teknik-teknik life saving serta
bertanggung jawab dalam melakukan observasi dan pemantauan kegawatdaruratan
pasien sampai ke RS rujukan.
Petugas yang mengantar melakukan serah terima
pasien kepada petugas pada RS rujukan
TENTANG
PENDAMPINGAN PASIEN YANG DI RUJUK
1.
Setelah
melakukan pemeriksaan
, dokter atau perawat IGD, akan menjelaskan kepada
keluarga pasien bahwa rujukan akan menggunakan jasa ambulance Puskesmas dan
perawat sebagai pendamping.
2.
Pasien yang dirujuk didampingi oleh petugas kesehatan yang mampu mengawasi dan
antisipasi kegawatdaruratan.
Di dalam ambulan tersedia sarana prasarana
life saving
(sesuai kondisi pasien ).
Adanya komunikasi antar petugas yang ada di ambulan dengan rumah sakit perujuk.
Pengoperasian mobil ambulan sesuai aturan lalu lintas.
Perkembangan dan tindakan yang diberikan terhadap pasien di dalam ambulance
dicatat dalam catatan perkembangan pasien/surat rujukan
3.
Pasien masuk ugd pengantar /keluarga pasien mendaftar ke pendaftaran ugd
4.
Perawat igd melakukan triase memeriksa kondisi pasien, igd menerima status pasien
dari rekam medis
5.
Perawat igd melaporkan pada dokter jaga igd setelah melakukan triase
6.
Paramedic dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai SPM emergency
7.
Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasien/keluarga
(inform consent)
8.
Bila pasien menolak, pemeriksaan/tindakan (medic,penunjang,r.inap) . pasien/keluarga
menandatangani surat penolakan.
9.
Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter/paramedic berhak
melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien.
10.
Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke unit terkait dan
mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang igd,
untuk pemeriksaan rontgen, petugas igd mengantarkan pasien ke unit radiologi.
11.
Dokter jaga igd mencatat hasil pemeriksaan penunjang medic di dokumen RM
12.
Doketr jaga igd mencatat hasil pemeriksaan,diagnosis, dan terapi di lembar emergency
di dokumen RM, serta menuliskan resep, bila merupakan kasus kepolisian/criminal
dituliskan visum et repertum pada rekam medis atas permintaan penyidik kepolisian