Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI

PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT BUNDA ALIYAH PONDOK
BAMBU JAKARTA TIMUR

Dini Sukmalara1, Chairin Eliza2


1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam
As-syafi’iyah Jakarta, Indonesia
2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta, Indonesia
*email : dinisukmalara.fikes@uia.co.id
chairin.eliza@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas yang berkaitan dengan perasaan tidak
pasti. Ibu yang baru melahirkan kerap cemas, kecemasan ini membuat kondisi ibu tidak stabil sehingga
mempengaruhi kemauan untuk melakukan mobilisasi dini yang berguna untuk mempercepat proses
penyembuhan luka bekas operasi. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan antara tingkat
kecemasan dengan kemampuan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea. Metode penelitian
menggunakan pendekatan cross sectional. Instrument penelitian yang menggunakan kuesioner. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu post sectio caesarea yang di rawat di ruang kebidanan dan yang sedang
kontrol di ruang poli kebidanan dan jumlah sampel sebanyak 68 responden. Hasil uji univariat untuk
tingkat kecemasan terbanyak adalah kecemasan berat sebanyak 23,5%, dan untuk kemampuan mobilisasi
dini yang melaksanakan latihan dengan tepat waktu sebesar 55,9%. Uji statistik yang digunakan yaitu uji
Chi-Square dengan nilai α = 5%. Untuk aspek tingkat kecemasan dengan kemampuan mobilisasi dini
(5,109 < 9,488) hal ini berarti hipotesis nol (H0) diterima. Kesimpulan tidak terdapatnya hubungan antara
tingkat kecemasan dengan kemampuan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea. Saran diharapkan
perawat memberikan informasi penyuluhan sebelum dilakukan SC, dengan demikian diharapkan ibu tidak
mengalami kecemasan sehingga dapat melakukan mobilisasi dini secara optimal.

Kata kunci : kecemasan, mobilisasi, sectio caesarea

ABSTRACT
Introduction Anxiety is uncertain. Newly born mothers are often anxious, overcoming this makes the
mother unstable influences the willingness to carry out early mobilization that is useful for improving the
process of recovery from the scars of the operation. The purpose of this study was to find out the
relationship between the level of ability and the ability of early mobilization in post sectio caesarea
mothers. The research method uses Cross sectional. The research instrument used a questionnaire. The
population in this study were post sectio caesarean mothers who were treated in the midwifery room and
those who were in control in the midwifery poly room and the number of samples was 68 respondents. The
results of the univariate test for the most difficulty level were 23.5%, and for the early mobilization ability
that regulates questions with a time level of 55.9%. The statistical test used is the Chi-Square test with a
value of α = 5%. For aspects of the level of participation with the ability of early mobilization (5,109
<9,488) this means the null hypothesis (H0) is accepted. Conclusions have nothing to do with the level of
ability with early mobilization in post sectio caesarea mothers. Suggestions that nurses provide
information on counseling before the SC is conducted, so it is hoped that mothers are not expected to be
able to mobilize early.
Keywords: conversation, mobilization, sectio caesarea

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN… Dini Sukmalara, Chairi Eliza 563
LATAR BELAKANG membuat sayatan pada dinding depan uterus
Pelayanan kesehatan maternal dan melalui dinding depan perut. Sectio saecarea
neonatal merupakan salah satu unsur penentu juga diartikan sebagai pembedahan untuk
status kesehatan. Dengan meningkatkan melahirkan janin dengan membuka dinding
pelayanan keperawatan pada ibu post sectio perut dan dinding uterus atau insisi
saecarea, serta intervensi yang tepat sesuai transabdominal uterus (Umi Solikhah, 2011).
permasalahan yang dihadapi diharapkan Hampir 80% ibu yang baru
angka kematian ibu menurun (Siswono, melahirkan mengalami kecemasan. Ibu yang
2013). baru melahirkan kerap cemas akan keadaan
Kematian maternal pada saat ini tubuh yang tidak menarik, cemas akan
masih merupakan masalah kesehatan kurangnya produksi ASI, cemas akan
reproduksi yang sangat penting. Angka kesehatan si kecil, cemas akan kesehatan diri
kematian ibu melahirkan di Indonesia sendiri. Kecemasan-kecemasan ini membuat
termasuk tertinggi di kawasan Asia, yakni kondisi ibu tidak stabil. Aspek-aspek
307 per 100.000 kelahiran. Negara anggota psikologis yang terjadi pada ibu post sectio
Asia lainnya, Malaysia tercatat 30 per caesarea adalah takut bergerak sehingga
100.000 kelahiran dan Singapura 9 per mempengaruhi kemauan untuk melakukan
100.000 kelahiran hidup (Siswono, 2013). mobilisasi dini (Rita, 2013).
Salah satu jenis pertolongan Perawatan ibu post sectio saesarea
persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi lebih mudah dengan
adalah Sectio Caesaria (SC), dimana SC diperbolehkannya mobilisasi dini. Ibu yang
adalah pembedahan untuk melahirkan janin baru melahirkan kerap cemas, kecemasan ini
dengan membuka dinding rahim, namun pada membuat kondisi ibu tidak stabil sehingga
kenyataannya masih sering terjadi komplikasi mempengaruhi kemauan untuk melakukan
pada ibu post partum seperti; infeksi mobilisasi dini (Umi Solikhah, 2011).
puerperal, perdarahan, luka pada kandung
kencing, embolisme paru-paru, ruptur uteri METODE PENELITIAN
dan juga dapat terjadi pada bayi seperti Penelitian bersifat deskriptif
kematian perinatal (Mansjoer, et.all, 2014). kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
Dalam 30 tahun belakangan, peristiwa observasional yakni cross sectional, melihat
operasi caesar meningkat dengan hubungan variabel independen dan dependen,
pesat. Kebanyakan beralasan. Tetapi dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
beberapa juga tidak mempunyai alasan yang antara tingkat kecemasan dengan kemampuan
tepat, hanya karena pasien menginginkan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea
operasi tersebut, atau dokter menginginkan di Rumah Sakit Bunda Aliyah Pondok
cara yang mudah. Di Australia dan Inggris, Bambu, Jakarta Timur .
operasi caesar sekitar 10% sampai 15%. Di Penelitian ini dilakukan di RS Bunda
Amerika Serikat, sekitar 16% sampai Aliyah tahun 2017 tepatnya di ruang
20%. Alasan tingginya jumlah kejadian kebidanan dan poli kebidanan. Waktu
operasi caesar di Amerika Serikat adalah, penelitian ada pada tanggal 17 - 30 Juni 2017.
kebanyakan ahli kebidanan (Jones, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah
Salah satu jenis pertolongan ibu post sectio caesarea yang di rawat di
persalinan oleh tenaga kesehatan ruang kebidanan dan yang sedang kontrol di
adalah Sectio Caesaria (SC), sectio saecarea ruang poli kebidanan Rumah Sakit Bunda
merupakan cara melahirkan janin dengan Aliyah Pondok Bambu, Jakarta Timur.

564 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


Didapatkan sampel sebanyak 68 ibu post Berdasarkan tabel hasil
Sectio Caesarea. Teknik pengambilan sampel penelitian diatas dapat diketahui
pada penelitian ini adalah dengan kemampuan mobilisasi dini dari 68
menggunakan Quota Sampling. ibu post SC yang menjadi responden
pada penelitian sebagai berikut ;
HASIL PENELITIAN adapun ibu post SC yang tidak
A. Analisis Univariat melaksanakan latihan dengan tepat
1. Tingkat Kecemasan waktu sebesar 44,1% sedangkan
yang melaksanakan latihan dengan
Tabel 1 Tingkat kecemasan responden tepat waktu sebesar 55,9%.
Tingkat Kecemasan Frekuensi %
Antisipasi 12 17,6 B. Analisa Bivariat
Kecemasan Ringan 14 20,6 1. Tabulasi Silang Tingkat Kecemasan
Kecemasan Sedang 15 22,1 dengan Kemampuan Mobilisasi
Kecemasan Berat 16 23,5 Dini Pada Ibu Post SC
Panik 11 16,2
Total 68 100,0 Tabel 3 Tabulasi Silang Tingkat
Kecemasan dengan Kemampuan
Berdasarkan tabel hasil Mobilisasi Dini Pada Ibu Post SC
penelitian diatas dapat diketahui Kemampuan Mobilisasi Dini
tingkat kecemasan dari 68 ibu post SC Tingkat Tidak
Melaksanakan Total
yang menjadi responden pada Kecemasan Melaksanakan
Tepat Waktu
Tepat Waktu
penelitian sebagai berikut adapun ibu Antisipasi 3 9 12
post SC yang mempunyai tingkat 4,4% 13,2% 17,6%
kecemasan antisipasi sebesar 17,6%, Kecemasan 4 10 14
ibu post SC yang mempunyai tingkat Ringan 5,9% 14,8% 20,7%
kecemasan ringan sebesar 20,6%, ibu Kecemasan 8 7 15
post SC yang mempunyai tingkat Sedang 11,8% 10,3% 22,1%
kecemasan sedang sebanyak 22,1%, Kecemasan 9 7 16
Berat 13,2% 10,3% 23,5%
ibu post SC yang mempunyai tingkat 6 5 11
kecemasan berat sebanyak 23,5%, dan Panik
8,8% 7,3% 16,1%
ibu post SC yang mempunyai tingkat Total 30 38 68
kecemasan panik sebesar 16,2%. 44,1% 55,9% 100%

2. Kemampuan Mobilisasi Dini Pada tabel tabulasi silang


dapat diketahui bahwa kemampuan
Tabel 2 Kemampuan Mobilisasi Dini mobilisasi dini pada ibu post SC
Kemampuan Frekuensi % dilihat dari tingkat kecemasannya
Mobilisasi Dini pada 68 responden sebagai berikut;
Tidak Melaksanakan setelah dilakukan penelitian kepada
30 44,1
Tepat Waktu 12 orang ibu post SC yang tingkat
Melaksanakan Tepat kecemasannya antisipasi dinyatakan
38 55,9
Waktu
melakukan latihan mobilisasi dini
Total 68 100,0
dengan tidak tepat waktu sebesar
4,4% dan dinyatakan melakukan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN… Dini Sukmalara, Chairi Eliza 565
latihan mobilisasi dini dengan tepat Chi-Square Tests
waktu sebesar 13,2%, dari 14 orang Asymp. Sig.
ibu post SC yang tingkat Value df (2-sided)
Pearson Chi-
kecemasannya ringan dinyatakan Square
5,109(a) 4 ,276
melakukan latihan mobilisasi dini a 1 cells (10,0%) have expected count less than 5. The
dengan tidak tepat waktu sebesar minimum expected count is 4,85.
5,9% dan dinyatakan melakukan
latihan mobilisasi dini dengan tepat Berdasarkan tabel di atas
waktu sebesar 14,8%, dari 15 orang terlihat bahwa nilai chi-square (x2) =
ibu post SC yang tingkat 5,109 nilai ini lebih kecil dari x2
kecemasannya sedang dinyatakan tabel (x2 dengan α=5% dan derajat
melakukan latihan mobilisasi dini bebas =4 atau x20,05(4) = 9,488, maka
dengan tidak tepat waktu sebesar hipotesis nol diterima.
11,8% dan dinyatakan melakukan Kesimpulannya adalah, dari hasil
latihan mobilisasi dini dengan tepat penelitian terhadap 68 orang ibu post
waktu sebesar 10,3%, dari 16 orang SC menunjukkan bahwa tidak
ibu post SC yang tingkat terdapat hubungan antara tingkat
kecemasannya berat dinyatakan kecemasan dengan kemampuan
melakukan latihan mobilisasi dini mobilisasi dini pada ibu post SC.
dengan tidak tepat waktu sebesar
13,2% dan dinyatakan melakukan PEMBAHASAN
latihan mobilisasi dini dengan tepat A. Tingkat Kecemasan
waktu sebesar 10,3%, %, serta dari Berdasarkan hasil penelitian yang
11 orang ibu post SC yang tingkat telah dillakukan peneliti terlihat bahwa
kecemasannya panik dinyatakan tingkat kecemasan ibu post sectio
melakukan latihan mobilisasi dini caesarea di Rumah Sakit Bunda Aliyah
dengan tidak tepat waktu sebesar Pondok Bambu Jakarta Timur dengan
8,8% dan dinyatakan melakukan tingkat kecemasan tertinggi yaitu 55,9%
latihan mobilisasi dini dengan tepat pada 38 responden berada di tingkat
waktu sebesar 7,3%. Selanjutnya uji kecemasan berat.
Chi-Square untuk melihat adanya Berdasarkan fenomena yang
keeratan hubungan usia dengan diamati peneliti selama penelitian
kemampuan mobilisasi dini pada ibu berlangsung menunjukkan bahwa
post SC akan diuji sebagai berikut : sebagian ibu post sectio caesarea di
H0: Tidak ada hubungan tingkat Rumah Sakit Bunda Aliyah Pondok
kecemasan dengan Bambu Jakarta Timur tidak mengalami
kemampuan mobilisasi dini kecemasan hal ini dimungkinkan karena
pada ibu post SC ibu-ibu memiliki pengetahuan yang baik
H1: Ada hubungan tingkat tentang kehamilan dan persalinan.
kecemasan dengan Menurut Bobak (2013),
kemampuan mobilisasi dini pengetahuan merupakan salah satu faktor
pada ibu post SC yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
post sectio caesarea. Dari penelitian ini
juga diketahui sebanyak 14 responden
(22,1%) mengalami kecemasan ringan

566 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


dan 15 responden (17,6%) mengalami B. Kemampuan Mobilisasi Dini
kecemasan sedang. Cara mengatasi Mobilisasi post seksio caesarea
gangguan psikologis pada masa nifas ada adalah suatu pergerakan, posisi atau
2 cara yaitu: dengan cara pendekatan adanya kegiatan yang dilakukan ibu
komunikasi terapeutik dan dengan cara setelah beberapa jam dengan persalinan
peningkatan suport mental atau caesarea. Untuk mencegah komplikasi
dukungan keluarga (Zan, P, 2011). post operasi seksio caesarea ibu harus
Menurut Wis (2015), faktor-faktor yang melakukan mobilisasi sesuai dengan
mempengaruhi kecemasan ibu post sectio tahapannya. Oleh karena setelah
caesarea adalah sosial budaya, mengalami seksio caesarea, seorang ibu
pengetahuan, lingkungan, media massa, disarankan tidak malas untuk bergerak
minat dan kemauan ibu dan dukungan pasca operasi seksio sesarea, ibu harus
orang terdekat. Kecemasan merupakan mobilisasi cepat (Wirnata, 2010).
pengalaman manusia yang universal, Berdasarkan hasil penelitian
suatu respon emosional yang tidak baik diperoleh data sebanyak 38 responden
dan penuh kekhawatiran, suatu rasa yang (44,1%) melakukan latihan mobilisasi
tidak terekspresikan dan tidak terarah dini dengan tepat waktu. Hal ini
karena suatu sumber ancaman atau dimungkinkan karena responden ingin
pikiran sesuatu yang akan datang dan segera sehat dan dapat merawat bayinya,
tidak jelas dan tidak teridentifikasi sehingga mendorong ibu-ibu post sectio
(Kaplan & Sadock, 2011). Kecemasan caesarea untuk merawat dirinya sesuai
akan mengarahkan seseorang untuk dengan kemampuan.
mengambil langkah yang diperlukan Dari hasil penelitian juga
untuk mencegah ancaman atau diketahui bahwa terdapat 30 responden
meringankan akibatnya (Kaplan & (55,9%) melakukan latihan mobilisasi
Sadock, 2011). Kecemasan akan dialami dini dengan tidak tepat waktu. Menurut
oleh ibu post sectio caesarea yang secara Bobak (2013), menyatakan bahwa salah
normal akan mengalami hal atau satu faktor yang mempengaruhi
peristiwa yang akan terjadi belum kemampuan mobilisasi dini adalah
diketahui pasti dan kecemasan akan tingkat kecemasan. Hal ini menunjukkan
berkurang jika mendapat dukungan dari bahwa ibu post sectio caesarea dengan
keluarga atau orang terdekat emosional kemampuan mobilisasi dini dengan tidak
atau psikologis, dukungan informasi dan tepat waktu belum dapat melakukan
dukungan finansial. mobilisasi dini secara optimal karena
Perubahan yang mendadak dan salah satu faktor yaitu tingkat
dramatis pada status hormonal kecemasan.
menyebabkan ibu menjadi sensitif Faktor-faktor yang
terhadap faktor-faktor yang dalam mempengaruhi mobilisasi dini adalah
keadaan normal mampu diatasinya. tingkat kecemasan ibu post sectio
Disamping perubahan hormonal, caesarea, peristiwa kelahiran dapat
cadangan fisiknya sudah terkuras oleh mengganggu keamanan ibu, proses
keadaan kurang tidur, lingkungan yang psikologis persalinan ibu, pengaruh
asing bagi baginya dan kecemasannya lingkungan, ibu tertarik untuk bisa
akan bayi dan suami (Farrer, 2011). kembali memiliki bentuk tubuh seperti
sebelum hamil (Bobak, 2013).

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN… Dini Sukmalara, Chairi Eliza 567
penelitian terhadap 68 orang ibu post SC
C. Hubungan tingkat kecemasan dengan menunjukkan bahwa tidak terdapat
kemampuan mobilisasi dini pada ibu hubungan antara tingkat kecemasan
post sectio caesarea di Rumah Sakit dengan kemampuan mobilisasi dini pada
Bunda Aliyah Pondok Bambu Jakarta. ibu post sectio caesarea di Rumah Sakit
Dari hasil penelitian yang Bunda Aliyah Pondok Bambu Jakarta
dilakukan peneliti menunjukan bahwa Timur.
dari 3 responden dengan tingkat Menurut Hamilton (2011), faktor-
kecemasan antisipasi mempunyai faktor yang mempengaruhi kemampuan
kemampuan mobilisasi dini dengan tidak mobilisasi dini adalah pengetahuan ibu,
tepat waktu, 9 responden dengan tingkat minat dan kemauan ibu, tingkat
kecemasan antisipasi mempunyai kecemasan, kelelahan dan faktor
kemampuan mobilisasi dini dengan tepat psikologis.
waktu, 4 responden dengan tingkat Menurut Hammah (2013),
kecemasan ringan mempunyai umumnya para ibu post sectio caesarea
kemampuan mobilisasi dini dengan tidak takut melakukan banyak gerakan, ibu
tepat waktu, 10 responden dengan tingkat biasanya khawatir gerakan-gerakan yang
kecemasan ringan mempunyai dilakukannya akan menimbulkan dampak
kemampuan mobilisasi dini dengan tepat yang tidak diinginkan. Padahal, apabila
waktu, 8 responden dengan tingkat ibu post sectio caesarea melakukan
kecemasan sedang mempunyai mobilisasi dini akan memperlancar
kemampuan mobilisasi dini dengan tidak terjadinya proses involusi uteri
tepat waktu, 7 responden dengan tingkat (kembalinya rahim kebentuk semula).
kecemasan sedang mempunyai Penelitian lain tentang kecemasan
kemampuan mobilisasi dini dengan tepat dan ambulasi dini yang dilakukan oleh
waktu, 9 responden dengan tingkat Sulkan (2012) dengan judul “Hubungan
kecemasan berat mempunyai kecemasan pasien dengan ambulasi dini
kemampuan mobilisasi dini dengan tidak pasca bedah menggunakan anestesi
tepat waktu, 7 responden dengan tingkat umum di RSUD RAA Soewondo Pati”,
kecemasan berat mempunyai menunjukkan bahwa 58% pasien dengan
kemampuan mobilisasi dini dengan tepat tidak memiliki kecemasan memiliki
waktu, 6 responden dengan tingkat kemampuan ambulasi dini mandiri.
kecemasan panik mempunyai Sedangkan dari 42 % pasien dengan
kemampuan mobilisasi dini dengan tidak tingkat kecemasan sedang memiliki
tepat waktu, 5 responden dengan tingkat kemampuan ambulasi dini dibantu
kecemasan panik mempunyai perawat atau keluarga. Hal ini
kemampuan mobilisasi dini dengan tepat menunjukkkan bahwa ada hubungan
waktu. antara tingkat kecemasan pasien dengan
Setelah dilakukan uji statistik ambulasi dini pasca bedah menggunakan
dengan uji chi-square dengan taraf anestesi umum di RSUD RAA
signifikan (x2) = 5,109 nilai ini lebih Soewondo Pati.
kecil dari x2 tabel (x2 dengan α=5% dan Berdasarkan fenomena yang
derajat bebas =1 atau x20,05(4) = 9,488, diamati peneliti selama penelitian
maka hipotesis nol diterima. berlangsung menunjukkan bahwa tingkat
Kesimpulannya adalah, dari hasil kecemasan tidak mempengaruhi

568 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”


kemampuan mobilisasi dini pada ibu post SARAN
sectio caesarea di Rumah Sakit Bunda Disarankan hendaknya perawat
Aliyah Pondok Bambu Jakarta Timur. maupun petugas kesehatan lainnya
Para ibu post sectio caesarea menyatakan memberikan penyuluhan kesehatan kepada
bahwa mereka merasa lebih baik dan ibu pre operasi sectio caesarea agar ibu pre
lebih kuat setelah melakukan mobilisasi operasi sectio caesarea tidak mengalami
awal. Sedangkan menurut Cunningham kecemasan sehingga ibu dapat melakukan
(2013) menyatakan bahwa mobilisasi mobilisasi dini secara optimal. Setelah ibu
dini juga menurunkan banyak frekuensi dilakukan operasi sectio caesarea hendaknya
trombosis dan emboli paru pada masa perawat maupun petugas kesehatan lainnya
nifas, seorang petugas kesehatan mendampingi ibu post sectio caesarea selama
hendaknya siap membantu mencegah perawatan agar kecemasan yang dialami ibu
cedera apabila ibu pingsan. post sectio caesarea berkurang.

KESIMPULAN
1. Untuk hasil secara umum pada pernyataan DAFTAR PUSTAKA
tingkat kecemasan pada ibu post sectio
caesarea, bahwa dari 68 responden Mansjoer, A. (2011). Kapita Selekta
kecemasan tertinggi (23,5%) 16 Kedokteran. Jakarta : Fakultas
responden ibu post sectio caesarea berada Kedokteran Universitas Indonesia.
di tingkat kecemasan berat. Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur
2. Untuk hasil secara umum pada pernyataan penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
kemampuan mobilisasi dini pada ibu post Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2013). Buku
sectio caesarea, bahwa dari 68 responden ajar keperawatan maternitas. Alih
sebagian besar (55,9%) 38 responden ibu bahasa, Maria A.Wijayarini, Peter I.
post sectio caesarea melaksanakan Anugerah; editor edisi bahasa
mobilisasi dini dengan tepat waktu. Indonesia, Renata Komalasari.
3. Untuk hubungan tingkat kecemasan Jakarta: EGC.
dengan kemampuan mobilisasi dini pada Cunningham, F.Gary., Mc Donald, Paul C.,
ibu post sectio caesarea, bahwa Chi- Gant, Norman F. (2011). Obstetri
Square test (x2) = 5,109 lebih kecil dari williams. Alih bahasa, Joko Suyono,
x2 tabel (x2 dengan α = 5% dan derajat Andri Hartono; editor, Devi H.
bebas = 4 dengan x 2 0,05 (4) =9,488), maka Ronardy. (Edisi 21). Jakarta: EGC.
hipotesis nol diterima. Dengan demikian Gallagher, C.M. (2004). Pemulihan
tidak terdapat hubungan Pascaoperasi Caesar. Jakarta :
4. Antara tingkat kecemasan dengan Erlangga.
kemampuan mobilisasi dini pada ibu post Hall CS, Lindzey G. (2014). Teori-Teori
sectio caesarea, artinya tingkat kecemasan Psikodinamik Klinis. Penerbit
pada ibu post sectio caesarea tidak Kanisisus : Yogyakarta.
berpengaruh pada kemampuan mobilisasi Hamilton, Persis Mary. (2011). Dasar-dasar
dini. keperawatan maternitas. Alih
bahasa, Ni Luh Gede Yasmin Asih.
Jakarta: EGC.

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN… Dini Sukmalara, Chairi Eliza 569
Hidayat, A. (2013). Riset keperawatan dan Parker, C. (2010). Konsultasi Kebidanan.
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Jakarta: Erlangga.
Salemba Medika.
___________ (2014). Pengantar Konsep
Keperawatan Dasar. Jakarta : Pillitteri, A. (2012). Buku Saku Ibu dan Anak.
Salemba Medika. Alih bahasa, Endah Pakaryaningsih;
Indrayani. (2013). Asuhan Persalinan Bayi editor edisi bahasa Indonesia,
Baru Lahir. Jakarta: CV. Trans Info Yasmin Asih. (Edisi 2). Jakarta:
Media. EGC.
Jones. (2011). Dasar-dasar Obstetri dan Priyo, S. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta :
Ginekologi. Jakarta: Hipokrates. Rajawali Pers.
Kaplan, Harold I., et all (2011). Sinopsis Siswono. (2017). Kematian Ibu Indonesia
psikiatri ilmu pengetahuan perilaku Tertinggi di Asia. Diakses tanggal 12
psikiatri klinis . Alih bahasa Widjaja Juni 2017, dari
Kusuma editor: I Made WigunaS. http://www.suarapembaharuan.com/
Jakarta: Binarupa Aksara. Newa/2003/09/02/index.htm.
____________________ (2012). Sinopsis Solikhah, U. (2011). Asuhan Keperawatan :
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Gangguan Kehamilan Persalinan.
Psikiatri Klinis. Alih bahasa Widjaja Yogyakarta: Nuha Medika.
Kusuma editor: I Made Wiguna S. Stuart, et all (2011). Buku saku keperawatan
(Edisi 7). Jakarta: Binarupa Aksara. jiwa. Alih bahasa, Achir Yani S.
Khumaira, marsha. (2012). Ilmu kebidanan. Hamid ; editor dalam bahasa
Yogyakarta: Citra Pustaka. Indonesia, Yasmin Asih. Jakarta:
Kusumawan, E. (2017). Pentingnya EGC.
Bergerak Pasca Operasi. Diakses Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian.
tanggal 18 Juni 2017, dari Bandung: Alfabeta.
http://spesialisbedah.com/2008/11/pe Suryani, M. (2011). Buku Ajar Maternitas
ntingya-bergerak-pasca-operasi/. Asuhan Keperawatan Antenatal.
Mahmudah, Laili, et.al. (2015). Rencana Jakarta: CV. Trans Info Media.
Asuhan Keperawatan Psikiatri. Wade, T. (2012). Psikologi. Jakarta:
Jakarta: EGC. Erlangga.
Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio Wiknjosastro, H. (2012). Ilmu Bedah
Caesaria. Diakses tanggal 12 juni Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
2017, dari Pustaka.
http://wwwmidewifehomes- Zan. P. (2011). Pengantar Psikopatologi
mine.blogspot.com/2012/06/mobilis untuk Keperawatan. Jakarta:
asi-dini-pada-ibu-post-sectio.html. Kencana.
Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri : ______ (2013). Pendidikan Psikologi untuk
Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. Bidan Suatu Teori dan Terapannya.
Jakarta: EGC. Yogyakarta: Rapha Publishing.
__________ (2012). Sinopsis Obstetri.
Jakarta : EGC.
Notoatmojo, S. (2013). Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

570 JURNAL AFIAT VOL.4 NO.2 TAHUN 2018 “KESEHATAN JIWA”

Anda mungkin juga menyukai