Anda di halaman 1dari 6

MINAT IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN MOBILISASI DINI

DI BPM NY. ANIK SULISTYAWATI


(Desa Jekek Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk)
Rimurdayati1, Yulia Ayu Setyaningsih2
Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri Jawa Timur

ABSTRAK
Latar belakang : Minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal
yang timbul karena kebutuhan. Mobilisasi dini adalah kebijakan untuk selekas mungkin
membimbing ibu keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.
Namun para ibu pasca melahirkan cenderung takut untuk melakukan banyak gerakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat ibu nifas dalam melakukan
mobilisasi dini.
Subjek dan metode : Desain pada penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah
33 ibu nifas dengan menggunakan teknik total sampling dan didapatkan sampel sebesar 33
ibu nifas. Variabel yang digunakan merupakan variabel tunggal. Pengambilan data
menggunakan kuesioner, penelitian dilakukan pada 16-19 mei 2016 di BPM Ny, Anik
Sulistyawati Desa Jekek Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk.pengolahan data
menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulating kemudian dianalisa menggunakan
prosentase.
Hasil :Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 33 responden 24 responden (72,72%)
memiliki minat Tinggi, 9 responden (27,27%) memiliki minat sedang dan 0 responden
memliki minat rendah. Hampir seluruh ibu nifas dari 33 responden yang diteliti, 24
responden (72,72%) memiliki minat tinggi untuk melakukan mobilisasi dini dan 9 responden
(27,27%) memiliki minat Sedang untuk melakukan mobilisasi dini.
Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagian besar responden
memiliki minat tinggi untuk melakukan mobilisasi dini. Petugas kesehatan berperan untuk
mempertahankan minat ibu yang memiki minat tinggi dan meningkatkan minat ibu yang
memiliki minat Sedang.

Kata kunci : Minat, Ibu Nifas, Mobilisasi Dini

Korespondensi: Ds. Betet RT 002/RW 003 Kediri Jawa Timur HP: 081335723562,email: rimurdayati@gmail.com

Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol. 6, No. 1 April 2017 | 1


Rimurdayati; Minat Ibu Nifas dalam Melakukan Mobilisasi Dini di BPM Ny. Anik Sulistyowati

PENDAHULUAN keluar dari tempat tidurnya, dan


Masa nifas merupakan hal penting untuk membimbing selekas mungkin berjalan,
diperhatikan guna menurunkan angka ibu sudah diperbolehkan bangun dari
kematian ibu dan bayi di Indonesia. Masa tempat tidur dalam 24 - 48 jam post partum
nifas, masa setelah melahirkan selama 6 (Saleha, 2009 : 72)
minggu atau 40 hari menurut hitungan Namun pada kenyataannya masih
awam merupakan masa nifas. Masa ini banyak ibu yang setelah melahirkan
penting sekali untuk terus dipantau, karena enggan untuk banyak bergerak, karena
merupakan masa kritis baik ibu maupun merasa letih dan sakit setelah proses
bayinya. Di perkirakan bahwa 60% persalinan, pada dasarnya proses
kematian ibu termasuk kehamilan terjadi mobilisasi sangat dianjurkan karena
setelah persalinan dan 50% kematian masa membantu proses penyembuhan dan
nifas terjadi dalam 24 jam (Maryunani, kesehatan ibu. Mobilisasi dini ini sangat
2011 :2) berguna bagi semua sistem tubuh, terutama
Di jawa timur, capaian Angka fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi
Kematian Ibu (AKI) cenderung meningkat darah, paru - paru serta membantu
dalam 5 tahun terkhir, yaitu berkisar antara mencegah trombosis pembuluh darah
7-11 point dengan data yang bersumber tungkai dan mengubah perasaan sakit
dari Laporan Kematian Ibu (LKI). Capaian menjadi sehat.
AKI dapat digambarkan sebagai berikut Mobilisasi juga jangan dilakukan
pada tahun 2008 sebesar 83 per 100 terlalu cepat sebab bisa menyebabkan ibu
kelahiran hidup, tahun 2009 sebesar terjatuh. Khususnya jika ibu masih lemah
90,7 atau memiliki penyakit jantung. Meski
per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 begitu, mobilisasi yang terlambat
sebesar 101,4 per 100.000 kelahiran hidup, dilakukan juga sama buruknya, karena bisa
tahun 2011 sebesar 104,3 per 100.000 menyebabkan gangguan fungsi organ
kelahiran hidup, dan tahun 2012 mencapai tubuh, aliran darah tersumbat,
97,43 per 100.000 kelahiran hidup. terganggunya fungsi otot dan lain – lain
Capaian AKI Jawa Timur tahun 2012 (marmi, 2015 : 138).
keadaannya berada 5 point di bawah target Data Nasional mencatat pencapaian
MDGs tahun 2015 sebesar 102 per penyembuhan luka perineum secara cepat
100.000 kelahiran hidup (Pusat Data dan hanya mencapai 23% dari ibu nifas. Di
Informasi Kementrian Kesehatan RI : Jawa Timur pencapaian penyembuhan luka
2015) perineum secara cepat 16% (Binkesmas
Pulihnya kembali kondisi ibu seperti Dinkes Prop Jatim, 2013). Di kabupaten
sebelum hamil tidak terjadi begitu saja, Nganjuk luka perineum yang terlambat
kondisi ibu tidak akan pulih jika ibu hanya penyembuhannya sebesar 13% (Laporan
tidur terlentang dan membatasi asupan Dinkes Kab Nganjuk, 2013). Data angka
makanannya setelah proses persalinan. Hal kejadian luka perineum di wilayah kerja
ini tidak mempercepat proses pemulihan, Puskesmas Loceret sebesar 12% atau
sebaliknya malah akan menghambat proses sebanyak 38 ibu.
pemulihan, bahkan dapat menyebabkan Menurut data dari desa yang
infeksi atau komplikasi setelah bersalin dikompilasi dari UPTD Puskesmas Baron
(Rizki, 2010 : 1). pada tahun 2015, persentase persalinan
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan sudah melebihi
supaya ibu tetap dalam keadaan sehat dan target dibandingkan dengan target 90%
dapat mengalami pemulihan yang lebih yang diharapkan (Indonesia Sehat 2015),
cepat yaitu, dengan mengkonsumsi makan- yaitu sebesar 93% atau berjumlah 97 ibu
makanan dengan menu seimbang, istirahat bersalin.
cukup, perawatan pada organ perkemihan Terdapat 10 ibu nifas di BPM Ny. Anik
dan payudara, juga dapat dilakukan dengan Sulistyawati Desa Jekek Kecamatan Baron
cara “early ambulation” atau mobilisasi Kabupaten Nganjuk. Dari 10 ibu nifas 7
dini. Mobilisasi dini adalah kebijakan ibu nifas atau 70% ibu mengatakan takut
untuk selekas mungkin membimbing ibu

2 | Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol. 6, No. 1 April 2017


untuk bergerak dan setelah diperiksa tinggi Sampel yang diambil dari penelitian
Fundus Uteri (TFU) tidak sesuai dengan ini adalah semua ibu nifas di BPM Ny.
TFU seharusnya (2 hari post partum), Anik Sulistyawati Desa Jekek Kecamatan
dikarenakan ibu lelah dan takut. Dan Baron Kabupaten Nganjuk berjumlah 33
sisanya 3 ibu nifas atau 30% ibu mau responden.
melakukan mobilisasi dini dan TFU sesuai Dalam penelitian ini menggunakan
dengan TFU seharusnya (2 hari post jenis Sampling Jenuh yang termasuk dalam
partum). kategori nonprobability sampling. Cara
pengambilan sampel ini dengan
METODE mengambil semua anggota populasi
Desain penelitian yang digunakan menjadi sampel.
dalam penelitian ini yaitu desain penelitian Variabel dalam penelitian ini
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah adalah minat ibu nifas dalam melakukan
metode penelitian yang berusaha mobilisasi dini di BPM Ny. Anik
menggambarkan dan menginterpretasi Sulistyawati Desa Jekek Kecamatan Baron
objek sesuai dengan apa adanya. Populasi Kabupaten Nganjuk. Instrumen yang
dari penelitian ini adalah semua ibu nifas digunakan dalam penelitian ini adalah
di BPM Ny. Anik Sulistyawati Desa Jekek kuesioner.
Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk
berjumlah 33 responden.
HASIL
a. Minat Ibu Nifas Dalam Melakukan Berdasarkan tabel diatas
Mobilisasi Dini menunjukan 33 responden yang
diteliti, sebagian besar yaitu 24
No Kriteria Frekuensi Prosentase
respnden (72,73%) memiliki minat
(%)
1. Tinggi 24 72,73
tinggi dalam melakukan mobilisasi
2. Sedang 9 27,27 dini, sedangkan 9 responden (27,27%)
3. Rendah 0 0 memiliki minat sedang dalam
Jumlah 33 100 melakukan mobilisasi dini.

b. Indikator Minat Ibu Nifas Dalam Melakukan Mobilisasi Dini

Kriteria
No Minat Tinggi Sedang Rendah Prosenta
∑ (%) ∑ (%) ∑ (%) Total se (%)
1. Ketertarikan 24 72,73 9 27,27 0 0 33 100
2. Perhatian 18 54,54 15 45,45 0 0 33 100
3. Motivasi 9 27,27 24 72,73 0 0 33 100
4. Pengetahuan 17 51,51 16 48,48 0 0 33 100

DISKUSI
Minat Ibu Nifas Ditinjau dari Indikator kurang dari separuhnya (45,45%) yang
Perhatian dalam Melakukan Mobilisasi memiliki minat sedang dan tidak ada
Dini responden yang memiliki minat rendah.
Berdasarkan hasil dari penelitian seperti Perhatian merupakan konsentrasi atau
yang tertera pada tabel didapatkan bahwa aktivitas jiwa seseorang terhadap
perhatian ibu nifas dalam melakukan pengamatan, pengertian ataupun yang
mobilisasi dini termasuk dalam kategori lainnya dengan mengesampingkan hal lain
tinggi yaitu 18 responden atau lebih dari dari pada itu (Supriatna, 2009).
separuhnya (54,54%), 15 responden atau

10 | Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol. 6, No. 1 April 2017


Perlu untuk diketahui bahwa mobilisasi Berdasarkan hasil dari penelitian seperti
dini mempunyai banyak manfaat yaitu yang tertera pada tabel didapatkan bahwa
Membantu memperbaiki sirkulasi darah di pengetahuan ibu nifas dalam melakukan
seluruh tubuh, Meningkatkan kelancaran mobilisasi dini termasuk dalam kategori
peredaran darah sehingga mempercepat tinggi yaitu 17 responden atau lebih dari
fungsi ASI dan pengeluaran sisa separuhnya (51,51%), 16 responden atau
metabolisme, mempercepat involusi kurang dari separuhnya (48,48%) yang
uterus, tidak menyebabkan perdarahan memiliki minat sedang dan tidak ada
yang abnormal, mengeluarkan cairan responden yang memiliki minat rendah.
vagina (lochea), mempercepat Selain dari perasaan senang dan
mengembalikan tonus otot dan vena, ibu perhatian, untuk mengetahui berminat atau
merasa lebih sehat dan kuat dengan early tidaknya seseorang terhadap suatu
ambulation (Dewi dan Sunarsih, 2011 : 72- pelajaran yang didapat dilihat dari
73). Meski sudah banyak informasi tentang pengetahuan yang dimilikinya
mobilisasi dini, namun ibu-ibu nifas masih (Asbabulismu, 2009). Semakin tinggi
banyak yang merasa takut karena adanya tingkat pengetahuan seseorang, maka akan
larangan dari orang tua seperti tidak boleh semakin tinggi pula rasa ketertarikan ibu
melakukan banyak gerakan yang untuk melakukan mobilisasi dini.
justru akan merugikan kondisi Selain mengerti dan mempunyai untuk
ibu sendiri. Sehingga masih ada ibu yang melakukan mobilisasi dini, alangkah
tidak melakukan mobilisasi dini. Minat baiknya ibu nifas juga mengerti dan
Ibu Nifas Ditinjau dari Indikator memahami tentang proses yang akan
Motivasi dalam Melakukan Mobilisasi dilakukannya dan tentunya keinginan itu
Dini timbul dari diri mereka sendiri.
Berdasarkan hasil dari penelitian seperti Tingkat pengetahuan biasanya
yang tertera pada tabel didapatkan bahwa dipengaruhi oleh umur dan tingkat
motivasi ibu nifas dalam melakukan pendidikan. Berdasarkan tabel ini dari 33
mobilisasi dini dalam kategori sedang responden 28 responden atau hampir
terdapat 24 responden lebih dari separuhnya (84,84%) berumur 20-35
separuhnya (72,73%) yang memiliki minat tahun, dan menurut tabel IV.2 dari 33
sedang dan 9 responden atau kurang dari responden 20 responden atau lebih dari
separuhnya (27,27%) memiliki minat separuhnya (60,60%) berpendidikan SMA
tinggi , dan tidak ada responden yang
memiliki minat rendah. SIMPULAN
Motivasi istilah yang lebih umum yang 1. Ketertarikan ibu nifas dalam
menunjuk pada seluruh proses gerakan, melakukan mobilisasi dini adalah 24
termasuk situasi yang mendorong, responden (72,73%) memiliki
dorongan yang timbul dalam diri individu, ketertarikan tinggi.
tingkah laku yang ditimbulkannya, dan 2. Perhatian ibu nifas dalam melakukan
tujuan atau gerakan akhir dari gerakan atau mobilisasi dini adalah 18 responden
perubuatan (Sobur, 2011 :268) (54,54%) memiliki perhatian tinggi.
Sebelum ibu melakukan mobilisasi dini, 3. Motivasi ibu nifas dalam melakukan
ibu perlu mencari informasi tentang mobilisasi dini adalah 24 responden
moilisasi dini, sehingga ibu nifas mengerti (72,73%) memiliki motivasi sedang.
dan memahami juga dengan mengetahui 4. Pengetahuan ibu nifas dalam
manfaat dan kerugian bila tidak melakukan melakukan mobilisasi dini adalah 17
mobilisasi dini, dengan begitu diharapkan responden (51,51%) memiliki
ibu akan melakukan mobilisasi dini pengetahuan tinggi.
dengan maksimal.
Minat Ibu Nifas Ditinjau dari Indikator
Pengetahuan dalam Melakukan
Mobilisasi Dini

Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol. 6, No. 1 April 2017 | 11


Rimurdayati; Minat Ibu Nifas dalam Melakukan Mobilisasi Dini di BPM Ny. Anik Sulistyowati

DAFTAR PUSTAKA

Sari dan Rimandini. (2010). Asuhan Masa Nifas. Jakarta


Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu: Pustaka Rihana
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Slameto. (2009). Psikologi. Bandung : Alfabeta
Asih Yusari & Risneni. (2016). Asuhan Kebidanan
Nifas & Menyusui. Jakarta. Trans Info Media Sujiyatini, Djanah Nur & Kurniati Ana (2010). Asuhan
Ibu Nifas Askeb III. Yogyakarta : Cyrillus Publisher
Astutik. (2008). Perawatan Masa Nifas. Yoyakarta :
Mitra Cendikia Suprayanto. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Nifas. Jakarta : Andi Offset
Bobak. (2007). Perawatan Masa Nifas. Jakarta : IKAPI
Supriatna. (2007).
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Gramedia Sobur Alek, Drs. M.si, (2011). Psikologi Umum.
Bandung : Pustaka Setia
Dewi dan Sunarsih. (2009). Asuhan Pada Ibu Dalam
Masa Nifas. Jakarta : TIM Utiek. (2009). Asuhan Masa Nifas. Bandung : Rineka
Cipta
Djaali, Haji. (2013). Psikoloi Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara Vivian Nanny Lia Dewi & Tri Sunarsih. (2011). Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Eka Puspita Sari & Kurnia Dwi Rimandini. (2014).
Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Posnatal Care). JakartaWasis. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi
: Trans Info Media Perawat. Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A.A. (2008). Riset Keperawatan dan TeknikWordpress.2010.Resume minat konsep indikator
Penulisan Ilmiah. 3nd ed. Jakarta : Salemba Medika penukuran. (online). Diakses dari
:https://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resum
Hurlock, Elizabeth. (2008). Perkembangan Anak,e-minat-konsep-indikator-pengukuran/ (Diakses pada
Jakarta : Erlangga tangal 12 April 2016 jam 14.00 )

Kountur, R . (2007). Metode Penelitian: Untuk


Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : PPM.

Marmi. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas


“Puerperium Care”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Maryuni Anik. (2011). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa


Nifas (Postpartum). Jakarta : Trans Info Media

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rina Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi


Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis,
dan Instrumen Penelitian Keperawatan . Jakarta :
Salemba Medika.

Putra S.R. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan


Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : D-Medika..

Rukiyah Ai Yeyeh, Yulianti Lia & Liana Meida. (2010).


Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : Trans Info
Media

Saleha Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa


Nifas. Jakarta : Salemba Medika

12 | Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol. 6, No. 1 April 2017


Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol. 6, No. 1 April 2017 | 13

Anda mungkin juga menyukai