Anda di halaman 1dari 9

SURVEI MOBILISASI DINI PADA IBU POST PARTUM DI

RUANG FLAMBOYAN DAN SASANDO RSUD. PROF. DR.


W. Z. JOHANNES KUPANG
Marlinch M Sarcinawati, Maria Lupita N. Meo, S.Kep, Ns, M.Kep dan Yohanes Dion
S.Kep, Ns, M.Kes.

Program Studi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Kode Pos:

ABSTRAK
Mobilisasi dini merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya. Mobilisasi dini dapat di lakukan 2 jam pada post partum normal dan 6 jampada
post partum SC. Penting dilakukan mobilisasi dini karena kematian ibu terbanyak terjadi pada
masa nifas dimana penyabab utamanya adalah perdarahan pasca persalinan. Hal ini
disebabkan oleh kontraksi uterus yang kurang baik sehingga tidak dapat menutup pembuluh
darah bekas implantasi plasenta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mobilisasi dini pada ibu post
partum di ruang flamboyan dan sasando RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan survey. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 44 responden. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden terdapat 30 responden yaitu
(68,2%) ibu post partum normal dan 14 responden yaitu (31,8%) ibu post partum SC
semuanya melakukan mobilisasi dini dengan baik. Pada ibu post partum normal pada 2 jam
pertama dapat melakukan semua tahap mobilisasi dini dan pada ibu SC pada 6 jam pertama
hanya dapat melakukan sampai pada tahap nomor 7.
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar peran perawat dan bidan dalam memberikan
penyuluhan dan pendampingan harus di tingkatkan lagi.

Kata kunci : mobilisasi dini

1
ABSTRACT

Background: Early mobilization is an individual's ability to movefreely, easily and regularly


in order to meet the needs of activities to maintain her health. Early mobilization can be done
two hours on normal post partum and six hours on post partum ofsectio caesaria. It is
important to do early mobilization because most maternal deaths occur during childbirth
where the main cause is post partum hemorrhage. This is caused by poor uterine contractions
that can not cover the blood vessels of placental implantation.
Objective: The aim of this study is the description to find out the of early mobilization of
post patrum mother in flamboyan and sasando room RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
Research Design: The research desaign used was descriptive by using survey approach. The
techbique that used to take sampling was purposive sampling technique with the number of
samples of 44 respondents. The data collected was using observation sheets.
The result of this research showed that from 44 respondents there were 30 respondents
(68,2%) normal post partum mothers and 14 respondents (31,8%) post partum sectio cesaria
mothers, all of the mothers did early mobilization well. For post partum normal mother in the
two hours
first can do all stages of early mobilization and for post partum sectio cesaria mother in the
six hours first just can do until number seven stages.
From the results of this study is expected for the role of nurses and midwives in providing
of counseling and mentoring should be increased again.

Keywords: early mobilization

2
PENDAHULUAN (SDKI) tahun 2012. Menurut profil
kesehatan NTT Tahun 2014 Angka
Latar Belakang Kematian Ibu (AKI) berada pada angka
Asuhan masa nifas diperlukan 158/100.000 kelahiran hidup sedangkan
dalam periode masa nifas karena pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu
merupakan masa kritis baik ibu maupun (AKI) di NTT sebesar 178/100.000
bayi yang bila tidak ditangani segera kelahiran hidup, di Kota Kupang terdapat
dengan efektif dapat membahayakan 5 ibu yang meninggal. Berdasarkan data
kesehatan atau dapat menyebabkan awal yang diambil dari Rekam Medik
kematian bagi ibu. Mobilisasi merupakan RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang,
suatu kemampuan individu untuk pada tahun 2014 jumlah ibu yang
bergerak secara bebas, mudah dan teratur melakukan persalinan sebanyak 1012
dengan tujuan untuk memenuhi orang tidak ada yang meninggal, pada
kebutuhan aktivitas guna tahun 2015 jumlah persalinan sebanyak
mempertahankan kesehatannya. 1056 orang tidak ada ibu yang meninggal,
Kurangnya perilaku mobilisasi dini post pada tahun 2016 sebanyak 982 orang
partum dikarenakan kurangnya terdapat 1 ibu meninggal, dan data
pengetahuan pada ibu nifas baik yang diambil
disebabkan karena rendahnya tingkat 3 bulan terakhir pada tahun 2016 yaitu
pendidikan, kurangnya informasi dari (Oktober-Desember), jumlah persalinan
petugas kesehatan dan juga adanya spontan sebanyak 221 orang dan sebagian
kepercayaan yang dapat mempengaruhi besar pasien yang melakukan persalinan
pola dan sikap dalam melakukan aktifitas spontan melakukan mobilisasi dini namun
misalnya pasien setelah post SC dilarang masih ada yang tidak melakukan
bergerak karena kepercayaan kalau mobilisasi dini karena kelelahan, malas
banyak bergerak dapat mempengaruhi maupun takut.
luka operasi sehingga ibu memilih untuk Penyebab kematian ibu di Indonesia
hanya berbaring sehingga perluh meliputi penyebab obstetri langsung yaitu
dilakukan upaya mobilisasi dini. perdarahan, preeklamsi/eklamsi, infeksi,
Angka kematian ibu (AKI) sedangkan penyebab tidak langsung
merupakan salah satu indikator untuk adalah trauma obstetri. Apabila tidak
melihat derajat kesehatan perempuan. diatasi segara maka akan mengakibatkan
Salah satu target yang ditentukan dalam kematian pada ibu. Diperkirakan 50%
tujuan ke-5 pembangunan milenium yaitu kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
meningkatkan kesehatanibu dimana target pertama. Dimana penyebab utamanya
yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah perdarahan pasca persalinan (50%)
adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran sehingga perlu dilakukan suatu upaya
hidup. Diperkirakan kematian ibu mengatasi perdarahan pasca persalinan,
terbanyak terjadi setelah kehamilan dan salah satu caranya yaitu dengan mobilisasi
kematian masa nifas terjadi 24 jam dini.
pertama, dimana penyebab utamanya Keuntungan mobilisasi dini adalah
adalah perdarahan pasca persalinan. melancarkan pengeluaran lokea,
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mempercepat involusi uterus,
berada pada angka 359/100.000 kelahiran melancarkan fungsi alat gastrointestinal
hidup berdasarkan Survey Demografi dan perkemihan serta meningkatkan
Indonesia dan Kesehatan Indonesia kelancaran peradaran darah dan mencegah

3
terjadinya komplikasi nifas. Komplikasi asuhan keperawatan dan asuhan
yang dapat dicegah dengan melakukan kebidanan.
mobilisasi dini adalah infeksi nifas, sub 2. Bagi peneliti
involusi uteri dan perdarahan masa nifas. Sebagai pengalaman sebagai
Pada kenyataannya masih banyaknya ibu peneliti pemula dalam melakukan
post partum yang tidak melakukan penelitian.
mobilisasi dini karena setelah melahirkan
ibu merasa lelah, ada perasaan takut dan Kajian Pustaka
kurangnya percaya diri, maka kita sebagai Ambulasi merupakan upaya seseorang
tenaga kesehatan harus memberikan untuk melakukan latihan jalan atau berpindah
motivasi, dukungan atau juga memberikan tempat (Ambarwati, 2011). Ambulasi dini
penyuluhan tentang pentingnya (early ambulation) ialah kebijakan agar secepat
pelaksanaan mobilisasi dini kepada semua mungkin bidan membimbing ibu post partum
ibu post partum. Motivasi atau dukungan bangun dari tempat tidurnya dan membimbing
yang diberikan tenaga kesehatan dapat ibu secepat mungkin untuk berjalan (Saleha,
membangkitkan rasa percaya diri ibu 2009). Mobilitas merupakan suatu kemampuan
untuk membuat keputusan untuk individu untuk bergerak secara bebas, mudah,
melakukan mobilisasi dini. dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
Berdasarkan uraian permasalahan kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
diatas peneliti tertarik untuk melakukan kesehatannya (Hidayat, 2008). Mobilisasi dini
penelitian tentang “Survei Mobilisasi Dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada
Pada Ibu Post Partum Di Ruang fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
Flamboyan Dan Sasando RSUD Prof. Dr. mempertahankan kemandirian (Ambarwati &
W. Z. Johannes Kupang”. Sunarsih, 2011).
Rumusan Masalah Menurut Ambarwati & Sunarsih
Berdasarkan latar belakang yang (2011) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang
ditemukan penulis, maka rumusan gerak yaitu:
masalah yang diambil adalah “ Bagaimana 1) Rentang Gerak Pasif
Gambaran Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Rentang gerak pasif ini berguna nutuk
Partum Di Ruang Flamboyan Dan menjaga kelenturan otot-otot dan
Sasando RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes persendian dengan menggerakkan otot
Kupang”. Tujuan Penelitian orang lain secara pasif misalnya perawat
Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat dan menggerakkan kaki
mengetahui gambaran mobilisasi dini pasien.
pada ibu post partum di ruang Flamboyan 2) Rentang Gerak Aktif
Dan Sasando RSUD Prof. Dr. W. Z. Hal ini untuk melatih kelenturan dan
Johannes Kupang. kekuatan otot serta sendi dengan cara
Manfaat Penelitian menggunakan oto-ototnya secara aktif
1. Manfaat Teoritis misalnya berbaring pasien menggerakan
Hasil penelitian ini dapat digunakan kakinya.
untuk menambah wawasan dan ilmu 3) Rentang Gerak Fungsional
pengetahuan tentang gambaran Berguna untuk memperkuat oto-otot dan
mobilisasi dini pada ibu post partum sendi dengan melakukan aktifitas yang
dalam sistem reproduksi khususnya diperlukan seperti pergi ke kamar mandi.
pada mata kuliah keperawatan Metode Penelitian
maternitas. Desain penelitian merupakan suatu
2. Manfaat Praktis yang penting bagi peneliti karena merupakan
1. Bagi bidan dan perawat wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian
Sebagai bahan informasi mengenai atau menguji hipotesis (Hidayat, 2009).
gambaran tingkat mobilisasi dini Desain penelitian yang di gunakan
pada ibu post partum di RSUD adalah penelitian deskriptif yang bertujuan
Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang untuk mendeskripsikan (memaparkan)
sehingga dapar digunakan sebagai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada
dasar dalam mengembangkan masa kini yaitu gambaran mobilisasi dini
(Nursalam, 2011). Jenis penelitian yang di

4
gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian

5
survei yaitu suatu rancangan yang 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
digunakan untuk menyediakan Pendidikan
informasi yang berhubungan
dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
antarvariabel dalam suatu SD 5 11,4%
populasi (Nursalam, 2011). SMP 8 18,2%
Variabel adalah perilaku atau SMA 21 47,7%
karakteristik yang memberikan nilai beda D3 2 4,5%
terhadap sesuatu bisa berupa benda, manusia, S1 8 18,2%
dan lain-lain (Nursalam, 2011). Total 44 100 %
Dalam penelitian ini menggunakan
variabel tunggal yaitu mobilisasi dini pada ibu 4. Karakteristik Responden Berdasarkan
postpartum. Pekerjaan
Populasi adalah subjek (misalnya
manusia atau klien) yang memenuhi criteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2011). Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Populasi adalah keseluruhan objek peneliti PNS 7 16%
atau obyek yang diteliti (Notoadmodjo, 2010). Swasta 3 6,8%
Populasi terjangkau dalam penelitian Petani 2 4,5%
ini adalah semua ibu post partum di ruang IRT 30 68,2%
Flamboyan dan Sasando RSUD Prof. Dr. W. Mahasiswa 2 4,5%
Z.Johannes Kupang berjumlah 44 orang yang Total 44 100 %
memenuhi criteria inklusi.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan
Hasil Penelitian Jenis Persalinan
a. Data Umum
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Jenis Frekuensi Persentase (%)
Usia Frekuensi Persentase Persalinan
(%) Normal 30 68,2%
< 20 tahun 3 6,8% SC 14 31,8%
21-35 tahun 39 88,7% Total 44 100 %
< 35 tahun 2 4,5%
Total 44 100 % 6. Karakteristik Responden Berdasarkan
Frekuensi Persalinan
2. Karakteristik Responden Berdasarkan
Agama Jumlah Frekuensi Persentase (%)
Persalinan
1 23 52,3%
Agama Frekuensi Persentase 2 15 34%
(%) 3 5 11,4%
Kristen 34 77,3% 4 1 2,3%
Protestan Total 44 100 %
Kristen 6 13,6%
Katolik 7. Karakteristik Responden Berdasarkan
Islam 4 9,1% Kontraksi Uterus
Total 44 100 %
Kontraksi Frekuensi Persentase (%)
Uterus
Baik 44 100%
Tidak baik 0 0%
Total 44 100 %

6
8. Karakteristik Responden Berdasarkan TFU Pada penelitian ini sebanyak 30 responden
(38,2%) yaitu ibu dengan jenis persalinan
normal melakukan semua langkah dalam tahap
TFU Fre Pres TFU H2 Frek Perse mobilisasi dini dengan optimal sedangkan
H1 kue entas uensi ntase sebanyak 14 responden (31,8%) yaitu ibu
nsi e (%) dengan jenis persalinan Sectio Caesaria (SC)
Seting 44 100 2 Jari Di 6 14% pada saat melakukan tahapan mobilisasi dini
gi % Bawah kurang optimal karena tidak menerapkan
Pusat Pusat langkah 8 (duduk), langkah 9 (berdiri atau
3 Jari Di 38 86% turun dari tempat tidur) dan langkah 10
Bawah (berjalan) dikarenakan pada ibu post partum
Pusat Sectio Caesaria (SC) harus dilakukan
TOTA 44 100 TOTAL 100 % mobilisasi secara bertahap sebab nyeri luka
L % operasi dan ibu masih lemas akibat dari efek
anastesi sehingga memerlukan waktu untuk
b. Data Khusus dapat duduk hingga berjalan. Dari hasil
1. Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum Di penelitian ini semua ibu post partum
Ruang Famboyan Dan Sasando RSUD melakukan mobilisasi dini dengan baik karena
Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang. dari survei menunjukan peran perawat dan
bidan untuk selalu memberikan informasi
Mobilisasi Frekuensi Persentase edukatif (KIE), motivasi dan pendamping pada
dini (%) ibu post partum untuk melakukan mobilisasi
Baik 44 100% dini setelah melahirkan sudah baik.
Tidak baik 0 0% Menurut Notoadmojo (2007), bahwa umur
Total 44 100 % mempengaruhi kematangan berfikir seseorang.
Pada penelitian ini usia responden terbanyak
yaitu 21-35 tahun yaitu 39 responden dimana
Pembahasan dengan semakin bertambahnya usia ibu maka
semakin baik dalam menerima informasi dan
Berdasakan hasil penelitian mengenai melakukan mobilisasi dini. Dari hasil
mobilisasi dini pada ibu post partum di ruang penelitian usia berpengaruh terhadap
Flamboyan dan Sasando RSUD Prof. Dr. W. mobilisasi dini pada ibu post partum.
Z. Johannes Kupang, menunjukkan bahwa Menurut Notoadmojo (2007), tingkat
semua ibu post partum melakukan mobilisasi pendidikan seseorang sangat besar
dini dengan baik yaitu 44 responden (100%). berpengaruh terhadap pengetahuan dan
Menurut Manuaba (2009) kini perawatan perilaku/tindakan. Dari hasil penelitian di
puerperium lebih aktif dengan dianjurkan dapat bahwa tingkat pendidikan responden
untuk melakukan mobilisasi dini. Perawatan terbanyak yaitu SMA 21 responden (47,7%).
mobilisasi dini mempunyai keuntungan untuk Dari data di atas menunjukan rata-rata
melancarkan pengeluaran lokea, mengurangi pendidikan responden berada pada tahap
infeksi, mempercepat involusi alat kandungan, menimbah ilmu, sehingga informasi tentang
melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan mobilisasi dini yang diberikan oleh tenaga
perkemihan dan meningkatkan kelancaran kesehatan dapat di pahami dan di lakukan.
peredaran darah. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
Menurut Ambarwati & Sunarsih (2011) yang dilakukan Buhari (2015), juga
tahap melakukan mobilisasi dini yaitu mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat
menggerakan tangan, selanjutnya menggerakan pengetahuan dan pengalaman serta motivasi
jari-jari tangan, kemudian menggerakan bahu, yang ibu nifas dapatkan tentang mobilisasi dini
selanjutnya menggerakan kaki, kemudian semakin baik dan sesuai.
mengangkat tumit, dilanjutkan menggerakan Menurut Setiawati (2008) mengatakan
jari-jari kaki, kemudian memiringkan badan ke bahwa dari segi kepercayaan masyarakat
kiri dan kanan, setelah itu duduk, selanjutnya seseorang yang lebih dewasa akan lebih
berdiri atau turun dari tempat tidur dan dipercayai dari pengalaman dan kematangan
kemudian berjalan. jiwanya. Berdasarkan hasil penelitian
responden yang melahirkan lebih dari 1

7
sebanyak 21 responden (47,7%). Banyak SARAN
faktor yang mempengearuhi ibu untuk
melakukan mobiliasi dini salah satunya adalah 1. Bagi Ibu Post Partum
pengalaman persalinan yang lalu karena Pentingnya mempertahankan mobilisasi
semakin sering ibu melahirkan, maka ibu tidak dini pada ibu post partum untuk
takut lagi dan termotivasi untuk untuk mempercepat proses pemulihan ibu pasca
melakukan mobilisasi dini yaitu gerakan- persalinan.
gerakan setelah melahirkan, dan berusaha 2. Bagi Rumah Sakit
untuk berjalan kekamar mandi deangan atau a. Agar peran dan fungsi Penyuluhan
tanpa bantuan orang lain. Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
Menurut Manuaba (2009) manfaat (PKMRS) dipertahankan dalam
mobilisasi dini yaitu melancarkan pengeluaran memberikan pendidikan kesehatan yang
lokea, melancarkan peredaran darah dan berkesinambungan tentang pentingnya
mempercepat involusi uterus. Involusi uterus mobilisasi dini pada ibu post partum.
atau pengerutan uterus merupakan proses b. Bagi Tenaga Kesehatan yang bertugas di
dimana uterus kembali ke kondisi sebelum Ruang Flamboyan dan Sasando agar
hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dapat memberikan edukasi dengan cara
dimula segera setelah plasenta lahir akibat memasang gambar atau poster di dinding
kontraksi dari otot-otot polos uterus. Dari hasil ruangan agar ibu dapat dengan mudah
penelitian sebanyak 44 responden (100%) yang untuk dibaca dan mendampingi ibu
melakukan mobilisasi dini memiliki kontraksi dalam melakukan mobilisasi dini.
uterus yang baik yaitu 44 responden (100%). 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kontraksi uterus sangat berperan penting Sebagai bahan masukan atau sumber data
karena dengan kontraksi yang baik dapat penelitian selanjutnya untuk melakukan
mencegah terjadinya perdarahan setelah penelitian lebih lanjut mengenai mobilisasi
melahirkan. Saat berkontraksi maka pembuluh dini pada ibu post partum dengan
darah akan tertutup bersamaan dengan menghubungan dengan variabel lain seperti
mengecilnya uterus. usia, tingkat pendidikan, jumlah persalinan
Menurut Coad (2006) uterus cepat dan kontraksi uterus.
berinvolusi, dengan kecepatan 1 cm per hari;
dengan demikian, pada hari ke-10 uterus tidak
lagi dapat diraba diatas simpisis pubis. Proses DAFTAR PUSTAKA
mengecilnya uterus dapat di ketahui dengan Ambarwati, et all. (2011). Teori Dan Aplikasi
mengukur penurunan TFU pada ibu post KDPK Kebidanan. Yokyakarta : Nuha
partum. Hasil penelitian pada pengukuran TFU Medika
H2 terdapat 38 responden (86%) mengalami
penurunan 3 jari di bawah pusat pada ibu Ambarwati. Dkk. (2010). Asuhan Kebidanan
dengan primipara dan usia < 35 tahun Nifas. Cetakan 4. Yokyakarta : Nuha
sedangkan 6 responden (14%) mengalami Medika
penurunan 2 jari di bawah pusat pada ibu
multipara dan usia > 35 tahun karena elastisitas Buhari, Sasmita (2015). Hubungan Tingkat
otot uterus menurun. Ada kaitan antara Pengetahuan Dengan Mobilisasi Dini
mobilisasi dini dengan penurunan TFU dimana Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Likupang
ibu yang melakukan mobilisasi dini tidak ada Timur Kecamatan Likupang Timur.
yang mengalami sub involusi atau kegagalan Skripsi. http://ajournal.unsrat.ac.id.
dalam involusi uterus. Diakses tanggal 19/05/2017 jam 14.00
wita.
SIMPULAN
Mobilisasi dini pada ibu post partum di ruang Coad Jane. (2006). Anatomi Dan Fisiologi
Flamboyan dan Sasando RSUD Prof. Dr. W. Untuk Bidan. Jakarta: EGC
Z. Johannes Kupang baik.
Hidayat A. A.A. Dkk.(2004). Buku Saku
Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : EGC

8
Manuaba. Dkk. (2009). Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta :
EGC

Marimbi Hanum. (2011). Biologi Reproduksi.


Cetakan 3. Yokyakarta: Nuha Medika

Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan Pada


Masa Nifas “Peuperium Pare”.
Cetakan 3. Yokyakarta : Pustaka Pelajar

Maritalia Dewi. (2012). Asuhan Kebidanan


Nifas dan Menyusui. Ed. 1. Yogyakarta
: Pustaka Belajar

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Pendidikan


dan perilaku kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian


Ilmu Keperawatan Pendekatan
Praktis, Ed 3. Jakarta: Salemba Medika

Saleha Sitti. (2013). Asuhan Kebidanan Pada


Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset


Keperawatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu

Setiawati, S. (2008). Asuhan Keperawatan


Keluarga. Jakarta: Trans Info
Median

Sulistyawati, Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan


Kebidanan Pada Masa Nifas. Ed.1.
Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai