Anda di halaman 1dari 136

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI (P3)

IDENTIFIKASI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Perencanaan dan Pengendalian


Produksi
Kode Mata Kuliah : TIP-315
Semester : V
Jumlah sks : 2 (2-0)
Jumlah Pertemuan : 16 Kali (termasuk UTS dan UAS)
Lama Tiap Pertemuan : 100 menit
Staf Pengajar : Prof. Dr. Ir. Yuwana, M.Sc.
Ika Gusriani, S.TP., M.Si.
Koordinator Mata : Prof. Dr. Ir. Yuwana, M.Sc.
Kuliah
Nilai Akhir Kemampuan Mahasiswa

No. Sumber Nilai Nilai (N) Bobot (B) (%) Nilai Akhir
1 Tugas + Quiz N1 20 N1 x 20%
2 UTS N2 40 N2 x 40%
3 UAS N3 40 N3 x 40%
Total 100% 100

Nilai Huruf :
No. Nilai Bobot Nilai Rentang Nilai
1 A 4,00 X ≥ 85
2 A- 3,75 80 ≤ X < 85
3 B+ 3,50 75 ≤ X < 80
4 B 3,00 70 ≤ X < 75
5 B- 2,75 65 ≤ X < 70
6 C+ 2,50 60 ≤ X < 65
7 C 2,00 55 ≤ X < 60
8 D 1,00 45 ≤ X < 55
9 E 0,00 X < 45
BUKU-BUKU TENTANG PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI

Anil Kumar and N. Suresh, 2008. Production and operation management (With
skill development, caseletes and cases). New Age Int. Limited Publishers, New
Delhi, 271 pgs.

PRODUCTION PLANNING AND CONTROL


(As per New Syllabus of Leading Universities)
First Edition: December 2016
Dr. S. Ramachandran, M.E., Ph.D., Prof. R. Devaraj Professors
School of Mechanical Engineering
Sathyabama University. Chennai – 600 119
Dr. L. Rasidhar, Ph.D., M.I.E., M.I.S.T.E
Professor & Head Department of Mechanical Engineering Guntur Engineering College
Guntur, A.P.
AIR WALK PUBLICATIONS
80, Karneeshwarar Koil Street, Mylapore, Chennai – 600 004. Ph.: 2466 1909, 94440 81904
Email: aishram2000@gmail.com, airwalk800@gmail.com www.airwalkpublications.com
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI (P3)

Location of
facilities Plant layouts
Maintenance
management and material
handling

PRODUCTION &
Materials OPERATIONS Product
management MANAGEMENT design

Quality
control Production Process
and planning design
control

Konstelasi Keilmuan P3
POKOK BAHASAN
❑ PERANAN PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
❑ PRODUKSI & SISTEM PRODUKSI
❑ LAYOUT FASILITAS PRODUKSI &
PENANGANAN MATERIAL
❑ RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
1. Pendahuluan dan Arti
2. Kebutuhan Perencanaan Produksi dan Kontrol
(Production Planning & Control)
3. Tujuan PP & C
4. Fase PP & C
5. Fungsi PP & C
6. Perencanaan dan Penjadwalan Operasi Sistem
7. Perencanaan Agregat
8. Jadwal Produksi Induk
9. Perencanaan Kebutuhan Material
10. Perencanaan Kapasitas
11. Perutean (Routing)
12. Penjadwalan
13. Metodologi Penjadwalan
Peranan Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
Tujuan perusahaan : Tuntutan konsumen :
memperoleh kualitas baik, harga
murah, penyerahaan
keuntungan, tepat volume dan waktu,
keberlanjutan dan produk fleksibel dan
pengembangan usaha variatif

Perencanaan dan
Pengendalian
Produksi
Tujuan P3 : merencanakan dasar-dasar proses
produksi dan aliran bahan, sehingga
menghasilkan produk yang dibutuhkan pada
waktu yang ditetapkan dengan biaya yang
seminimum mungkin, dan mengatur serta
menganalisa pengorganisasian dan
pengkoordinasian bahan-bahan, mesin–mesin
peralatan, tenaga manusia dan tindakan-
tindakan lain yang dibutuhkan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan adanya
pengkoordinasiaan managemen dari berbagai bagian atau
antar kegiatan, sehingga dapat dicapai suatu kerjasama
yang baik antara bagian pembelian, bagian teknik
(engineering), akuntan dan bagian penjualan sebagai satu
team yang terkoordinasi untuk memproduksi dan menjual
hasil produksi dengan efektif dan efisien

P3 yang baik diharapkan dapat membantu


perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa
secara efektif dan efisien.
DEFINISI P3
P3 : proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran
material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem
produksi/operasi sehingga permintaan pasar dapat
dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan
yang tepat, dan biaya produksi yang minimum.

Dalam P3 ada 2 pekerjaan : Perencanaan Produksi


dan Pengendalian Produksi
Perencanaan produksi adalah kegiatan untuk menentukan arah
awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan di masa
mendatang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak
melakukannya, dan kapan harus melakukan.
❑ Karena perencanaan ini berkaitan dengan masa
mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar
perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan
menggunaan beberapa asumsi.

❑ Oleh karena itu perencanaan tidak akan selalu


memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan dalam
rencana tersebut, sehingga setiap perencanaan yang
dibuat harus dievaluasi secara berkala dengan jalan
melakukan pengendalian

Jadi pengendalian produksi adalah kegiatan untuk menjaga


agar supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan sehingga pencapaian
tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
PENGERTIAN PRODUKSI & SISTEM PRODUKSI
Production
Production is a process or procedure developed to transform a
set of inputs like men, materials, capital, information and energy into
a specified set of outputs like finished products and services in proper
quantity and quality.

❑ Production implies the creation of goods/services to satisfy human


needs.
❑ Production is the process of transformation of inputs
(resources), into outputs (good/services) using physical resources.
❑ According to Cart Heyle, production is the process of transforming
raw materials or purchased components/semi finished products into
finished products for sale.
✓ Production function is that part of an organization, which is
concerned with the transformation of a range of inputs into the
required outputs (products) having the requisite quality level.
✓ Production is defined as “the step-by-step conversion of one
form of material into another form through chemical or
mechanical process to create or enhance the utility of the
product to the user.”
✓ Thus production is a value addition process.
✓ At each stage of processing, there will be value addition.
✓ Edwood Buffa defines production as ‘a process by which goods
and services are created’.
PRODUCTION SYSTEM
✓ The production system of an organization is that part, which produces
products of an organization.
✓ It is that activity where by resources, flowing within a defined system,
are combined and transformed in a controlled manner to add value in
accordance with the policies communicated by management.
Added Value

TRANSFORMATION
INPUT OUTPUT
PROCESS
❖Man ❑Products
➢Product Design
❖Materials ❑Services
❖Machine ➢Process Planning
❖Information ➢Production Control
❖Capital ➢Maintenance

Continous :
•Inventory
•Quality
Environment •Cost
Feedback Information
Schematic Production System
Model of Production System
Classification of Production System

Production systems can be classified as


✓Job Shop
✓Batch
✓Mass
✓Continuous
ok

Production /
Operations Continous
Volume Production
Mass
Production
Batch
Production
Job-Shop
Production

Output / Product Variety

Classification of production systems


JOB SHOP PRODUCTION ok
✓ Job shop production are characterised by manufacturing of one or few
quantity of products designed and produced as per the specification of
customers within prefixed time and cost.
✓ The distinguishing feature of this is low volume and high variety of products.
✓ A job shop comprises of general purpose machines arranged into different
departments.
✓ Each job demands unique technological requirements, demands processing
on machines in a certain sequence.

Characteristics
The Job-shop production system is followed when there is:
✓ 1. High variety of products and low volume.
✓ 2. Use of general purpose machines and facilities.
✓ 3. Highly skilled operators who can take up each job as a challenge because
of uniqueness.
✓ 4. Large inventory of materials, tools, parts.
✓ 5. Detailed planning is essential for sequencing the requirements of each
product, capacities for each work centre and order priorities.
ok
Advantages
Following are the advantages of job shop production:
✓ 1. Because of general purpose machines and facilities, variety of
products can be produced.
✓ 2. Operators will become more skilled and competent, as each job
gives them learning opportunities.
✓ 3. Full potential of operators can be utilised.
✓ 4. Opportunity exists for creative methods and innovative ideas.

Limitations
Following are the limitations of job shop production:
1. Higher cost due to frequent set up changes.
2. Higher level of inventory at all levels and hence higher inventory cost.
3. Production planning is complicated.
4. Larger space requirements.
ok
BATCH PRODUCTION
✓ Batch production is defined by American Production and Inventory
Control Society (APICS) “as a form of manufacturing in which the job
passes through the functional departments in lots or batches and
each lot may have a different routing.”
✓ It is characterised by the manufacture of limited number of products
produced at regular intervals and stocked awaiting sales.

Characteristics
Batch production system is used under the following circumstances:
✓ 1. When there is shorter production runs.
✓ 2. When plant and machinery are flexible.
✓ 3. When plant and machinery set up is used for the production of item in
a batch and change of set up is required for processing the next batch.
✓ 4. When manufacturing lead time and cost are lower as compared to
job order production.
ok
Advantages
Following are the advantages of batch production:
✓ 1. Better utilisation of plant and machinery.
✓ 2. Promotes functional specialisation.
✓ 3. Cost per unit is lower as compared to job order production.
✓ 4. Lower investment in plant and machinery.
✓ 5. Flexibility to accommodate and process number of products.
✓ 6. Job satisfaction exists for operators.

Limitations
Following are the limitations of batch production:
✓ 1. Material handling is complex because of irregular and longer flows.
✓ 2. Production planning and control is complex.
✓ 3. Work in process inventory is higher compared to continuous
production.
✓ 4. Higher set up costs due to frequent changes in set up.
MASS PRODUCTION ok
✓ Manufacture of discrete parts or assemblies using a continuous process are called
mass production.
✓ This production system is justified by very large volume of production.
✓ The machines are arranged in a line or product layout.
✓ Product and process standardisation exists and all outputs follow the same path.

Characteristics
Mass production is used under the following circumstances:
✓ 1. Standardisation of product and process sequence.
✓ 2. Dedicated special purpose machines having higher production capacities and
output rates.
✓ 3. Large volume of products.
✓ 4. Shorter cycle time of production.
✓ 5. Lower in process inventory.
✓ 6. Perfectly balanced production lines.
✓ 7. Flow of materials, components and parts is continuous and without any back
tracking.
✓ 8. Production planning and control is easy.
✓ 9. Material handling can be completely automatic.
ok
Advantages
Following are the advantages of mass production:
✓ 1. Higher rate of production with reduced cycle time.
✓ 2. Higher capacity utilisation due to line balancing.
✓ 3. Less skilled operators are required.
✓ 4. Low process inventory.
✓ 5. Manufacturing cost per unit is low.

Limitations
Following are the limitations of mass production:
✓ 1. Breakdown of one machine will stop an entire production line.
✓ 2. Line layout needs major change with the changes in the product design.
✓ 3. High investment in production facilities.
✓ 4. The cycle time is determined by the slowest operation.
ok
CONTINUOUS PRODUCTION
✓ Production facilities are arranged as per the sequence of production
operations from the first operations to the finished product.
✓ The items are made to flow through the sequence of operations through
material handling devices such as conveyors, transfer devices, etc.

Characteristics
Continuous production is used under the following circumstances:
✓ 1. Dedicated plant and equipment with zero flexibility.
✓ 2. Material handling is fully automated.
✓ 3. Process follows a predetermined sequence of operations.
✓ 4. Component materials cannot be readily identified with final product.
✓ 5. Planning and scheduling is a routine action.
ok
Advantages
Following are the advantages of continuous production:
✓ 1. Standardisation of product and process sequence.
✓ 2. Higher rate of production with reduced cycle time.
✓ 3. Higher capacity utilisation due to line balancing.
✓ 4. Manpower is not required for material handling as it is completely
automatic.
✓ 5. Person with limited skills can be used on the production line.
✓ 6. Unit cost is lower due to high volume of production.

Limitations
Following are the limitations of continuous production:
✓ 1. Flexibility to accommodate and process number of products does not exist.
✓ 2. Very high investment for setting flow lines.
✓ 3. Product differentiation is limited.
PLANT LAYOUT
✓ Plant layout refers to the physical arrangement of production facilities.
✓ It is the configuration of departments, work centres and equipment in the
conversion process.
✓ It is a floor plan of the physical facilities, which are used in production.
✓ According to Moore “Plant layout is a plan of an optimum arrangement of
facilities including personnel, operating equipment, storage space,
material handling equipment and all other supporting services along with
the design of best structure to contain all these facilities”.
Objectives of Plant Layout
✓ The primary goal of the plant layout is to maximise the profit by
arrangement of all the plant facilities to the best advantage of total
manufacturing of the product.
✓The objectives of plant layout are:
❑ 1. Streamline the flow of materials through the plant.
❑ 2. Facilitate the manufacturing process.
❑ 3. Maintain high turnover of in-process inventory.
❑ 4. Minimise materials handling and cost.
❑ 5. Effective utilisation of men, equipment and space.
❑ 6. Make effective utilisation of cubic space.
❑ 7. Flexibility of manufacturing operations and arrangements.
❑ 8. Provide for employee convenience, safety and comfort.
❑ 9. Minimize investment in equipment.
❑ 10. Minimize overall production time.
❑ 11. Maintain flexibility of arrangement and operation.
❑ 12. Facilitate the organizational structure.
Principles of Plant Layout
❑ 1. Principle of integration: A good layout is one that integrates
men, materials, machines and supporting services and others in
order to get the optimum utilisation of resources and maximum
effectiveness.
❑ 2. Principle of minimum distance: This principle is concerned
with the minimum travel (or movement) of man and materials.
The facilities should be arranged such that, the total distance
travelled by the men and materials should be minimum and as far
as possible straight line movement should be preferred.
❑ 3. Principle of cubic space utilisation: The good layout is one
that utilise both horizontal and vertical space. It is not only
enough if only the floor space is utilised optimally but the third
dimension, i.e., the height is also to be utilised effectively.
❑ 4. Principle of flow: A good layout is one that makes the
materials to move in forward direction towards the completion
stage, i.e., there should not be any backtracking.
❑ 5. Principle of maximum flexibility: The good layout is one that
can be altered without much cost and time, i.e., future
requirements should be taken into account while designing
the present layout.
❑ 6. Principle of safety, security and satisfaction: A good layout
is one that gives due consideration to workers safety and
satisfaction and safeguards the plant and machinery against
fire, theft, etc.
❑ 7. Principle of minimum handling: A good layout is one that
reduces the material handling to the minimum.
CLASSIFICATION OF LAYOUT
Layouts can be classified into the following five
categories:
❑1. Process layout
❑2. Product layout
❑3. Combination layout
❑4. Fixed position layout
❑5. Group layout
Process Layout
✓ Process layout is recommended for batch production.
✓ All machines performing similar type of operations are grouped at
one location in the process layout e.g., all lathes, milling machines, etc.
are grouped in the shop will be clustered in like groups.
✓ Thus, in process layout the arrangement of facilities are grouped
together according to their functions.
✓ The flow paths of material through the facilities from one functional area
to another vary from product to product.
✓ Usually the paths are long and there will be possibility of backtracking.
✓ Process layout is normally used when the production volume is not
sufficient to justify a product layout.
✓ Typically, job shops employ process layouts due to the variety of
products manufactured and their low production volumes.
Process Layout
Process Layout
(functional)

Dept. A Dept. C Dept. E

Dept. B Dept. D Dept. F

Used for Intermittent processing


Job Shop or Batch
Process Layout

Milling

Assembly
Grinding
& Test

Drilling Plating
Process Layout - work travels
to dedicated process centers
Figure : Process layout

Advantages
❑ 1. In process layout machines are better utilized and fewer machines are
required.
❑ 2. Flexibility of equipment and personnel is possible in process layout.
❑ 3. Lower investment on account of comparatively less number of machines and
lower cost of general purpose machines.
❑ 4. Higher utilisation of production facilities.
❑ 5. A high degree of flexibility with regards to work distribution to machineries and
workers.
❑ 6. The diversity of tasks and variety of job makes the job challenging and
interesting.
❑ 7. Supervisors will become highly knowledgeable about the functions under their
department.
Limitations
❑ 1. Backtracking and long movements may occur in the
handling of materials thus, reducing material handling
efficiency.
❑ 2. Material handling cannot be mechanised which adds
to cost.
❑ 3. Process time is prolonged which reduce the
inventory turnover and increases the inprocess
inventory.
❑ 4. Lowered productivity due to number of set-ups.
❑ 5. Throughput (time gap between in and out in the
process) time is longer.
❑ 6. Space and capital are tied up by work-in-process.
Product Layout
✓ In this type of layout, machines and auxiliary services are
located according to the processing sequence of the product.
✓ If the volume of production of one or more products is large, the
facilities can be arranged to achieve efficient flow of materials
and lower cost per unit.
✓ Special purpose machines are used which perform the required
function quickly and reliably.
✓ The product layout is selected when the volume of production
of a product is high such that a separate production line to
manufacture it can be justified.
✓ In a strict product layout, machines are not shared by
different products.
✓ Therefore, the production volume must be sufficient to achieve
satisfactory utilisation of the equipment
Product Layout

Raw
Station Station Station Station Finished
materials 1 2 3 4 item
or customer
Material Material Material Material
and/or and/or and/or and/or
labor labor labor labor

Used for Repetitive or Continuous Processing


A U-Shaped Production Line

Advantage: more compact, increased communication


facilitating team work, minimize the material handling
Figure : Product layout

Advantages
❑ 1. The flow of product will be smooth and logical in flow lines.
❑ 2. In-process inventory is less.
❑ 3. Throughput time is less.
❑ 4. Minimum material handling cost.
❑ 5. Simplified production, planning and control systems are possible.
❑ 6. Less space is occupied by work transit and for temporary storage.
❑ 7. Reduced material handling cost due to mechanised handling systems and straight flow.
❑ 8. Perfect line balancing which eliminates bottlenecks and idle capacity.
❑ 9. Manufacturing cycle is short due to uninterrupted flow of materials.
❑ 10. Small amount of work-in-process inventory.
❑ 11. Unskilled workers can learn and manage the production.
Limitations
❑ 1. A breakdown of one machine in a product line may
cause stoppages of machines in the downstream of the
line.
❑ 2. A change in product design may require major
alterations in the layout.
❑ 3. The line output is decided by the bottleneck machine.
❑ 4. Comparatively high investment in equipments is
required.
❑ 5. Lack of flexibility. A change in product may require the
facility modification.
Combination Layout
✓ A combination of process and product layouts
combines the advantages of both types of layouts.
✓ A combination layout is possible where an item is
being made in different types and sizes.
✓ Here machinery is arranged in a process layout
but the process grouping is then arranged in a
sequence to manufacture various types and sizes
of products.
✓ It is to be noted that the sequence of operations
remains same with the variety of products and
sizes.
Figure : Combination layout for making different types and sizes of gears
Fixed Position Layout
✓ This is also called the project type of layout.
✓ In this type of layout, the material, or major components remain in a fixed
location and tools, machinery, men and other materials are brought to this
location.
✓ This type of layout is suitable when one or a few pieces of identical heavy
products are to be manufactured and when the assembly consists of large
number of heavy parts, the cost of transportation of these parts is very high.

Figure : Fixed position layout


Advantages
The major advantages of this type of layout are:
❑ 1. Helps in job enlargement and upgrades the
skills of the operators.
❑ 2. The workers identify themselves with a
product in which they take interest and pride in
doing the job.
❑ 3. Greater flexibility with this type of layout.
❑ 4. Layout capital investment is lower.
Group Layout (or Cellular Layout)
✓ There is a trend now to bring an element of flexibility into
manufacturing system as regards to variation in batch sizes and
sequence of operations.
✓ A grouping of equipment for performing a sequence of operations
on family of similar components or products has become all the
important.
✓ Group technology (GT) is the analysis and comparisons of items to
group them into families with similar characteristics.
✓ GT can be used to develop a hybrid between pure process layout and
pure flow line (product) layout.
✓ This technique is very useful for companies that produce variety of
parts in small batches to enable them to take advantage and
economics of flow line layout.
✓ The application of group technology involves two basic steps; first
step is to determine component families or groups.
✓ The second step in applying group technology is to arrange the plants
equipment used to process a particular family of components.
✓ This represents small plants within the plants.
✓ The group technology reduces production planning time for jobs.
✓ It reduces the set-up time.
✓ Thus group layout is a combination of the product layout and process
layout.
✓ It combines the advantages of both layout systems.
✓ If there are m-machines and n-components, in a group layout
(GroupTechnology Layout), the m-machines and n-components will be
divided into distinct number of machine-component cells (group) such that
all the components assigned to a cell are almost processed within that cell
itself.
✓ Here, the objective is to minimize the intercell movements.
✓ The basic aim of a group technology layout is to identify families of
components that require similar of satisfying all the requirements of the
machines are grouped into cells.
✓ Each cell is capable of satisfying all the requirements of the component family
assigned to it.
✓ The layout design process considers mostly a single objective while designing
layouts.
✓ In process layout, the objective is to minimize the total cost of materials
handling.
✓ Because of the nature of the layout, the cost of equipments will be the
minimum in this type of layout.
✓ In product layout, the cost of materials handling will be at the absolute
minimum.
✓ But the cost of equipments would not be at the minimum if the equipments
are not fully utilized.
✓ In-group technology layout, the objective is to minimize the sum of the cost of
transportation and the cost of equipments.
✓ So, this is called as multi-objective layout
Figure : Group layout or Cellular layout
SIFAT-SIFAT PERENCANAAN PRODUKSI

❑ Berjangka waktu
❑ Berjenjang
❑ Terpadu
❑ Berkelanjutan
❑ Terukur
❑ Realistis
❑ Akurat
❑ Menantang
1. Berjangka waktu
Perencanaan produksi (PP) jangka panjang (> 3 tahun)
PP ini menangani keputusan-keputusan bersifat strategis :
pengembangan produk baru, lokasi pabrik, tata letak
fasilitas dll.

Perencanaan produksi jangka menengah (perencanaan


agregrat, 1-2 tahun).
PP ini menangani keputusan- keputusan yang bersifat
taktis, misalnya perencanaan tenaga kerja.

Perencanaan produksi jangka pendek (≤ 1 tahun)


PP ini keputusan-keputusan yang bersifat teknis
operasional : membuat jadwal produksi.
2. Berjenjang
Pembuatan rencana produksi tidak bisa dilakukan hanya
sekali dan digunakan untuk selamanya.
Perencanaan produksi harus dilakukan secara bertahap dan
berjenjang.
Artinya, perencanaan produksi akan bertingkat dari perencanaan
produksi level tinggi sampai perencanaan produksi level rendah.

3. Terpadu
Perencanaan produksi melibatkan banyak faktor, seperti
bahan baku, mesin/peralatan, tenaga kerja, dan waktu, oleh karena
itu harus dilakukan secara terpadu.

4. Berkelanjutan
Perencanaan produksi disusun berdasarkan hasil evaluasi
terhadap rencana sebelumnya, oleh karena itu perencanaan produksi
haruslah merupakan kegiatan yang berkelanjutan.
5. Terukur
Untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan, maka rencana produksi
harus menetapkan ukuran sehingga mudah untk mengevaluasinya.
6. Realistik
Rencana produksi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi yang
ada di perusahaan, sehingga target yang ditetapkan realistik bisa
dipenuhi.
7. Akurat
Perencanaan produksi harus dibuat berdasarkan informasi-
informasi yang akurat tentang kondisi internal dan eksternal sehingga
angka-angka yang dimunculkan dalam target produksi dapat
dipertanggungjawabkan.
8. Menantang
Meskipun rencana produksi harus dibuat serealistis mungkin, bukan
berarti rencana produksi harus menetapkan target yang mudah dapat
dicapai.
Rencana produksi yang baik harus menetapkan target produksi yang
hanya dapat dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh.
PERAMALAN
✓ Perencanaan produksi merupakan kegiatan untuk
menentukan arah awal tindakan-tindakan yang harus dilakukan
di masa mendatang, apa yang harus dibuat, berapa banyak, dan
kapan harus dibuat.

✓ Perencanaan produksi memerlukan beberapa input, yaitu jumlah


permintaan, kapasitas mesin, jumlah tenaga kerja dan ketersediaan
bahan baku.

✓ Jumlah permintaan yang akan datang bisa diperoleh dari


penerimaan order yang masuk dan estimasi melalui proses
peramalan.

✓ Peramalan yang tepat sangat diperlukan untuk menyusun rencana


produksi yang baik.

✓ Oleh karena itu kualitas hasil peramalan akan sangat menentukan


kualitas perencanaan produksi
DEFINISI PERAMALAN
✓ Peramalan adalah proses untuk memperkirakan
berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun
jasa.

✓ Dalam kondisi pasar bebas yang kompleks dan


dinamis, peramalan permintaan sangat diperlukan
sebagai salah satu acuan dalam membuat
perencanaan produksi yang baik dan akurat.

✓ Oleh karena itu, peramalan yang akurat merupakan


Informasi yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan
perencanan produksi.
HORISON WAKTU DALAM PERAMALAN

1. Peramalan jangka panjang, umumnya > 3 tahun.


Biasanya digunakan untuk perencanaan produk dan
perencanaan sumber daya.

2. Peramalan jangka menengah, umumnya 1 – 3


tahun.
Biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas,
perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.

3. Peramalan jangka pendek, umumnya ≤ 1 tahun.


Biasa digunakan untuk mengambil keputusan dalam
hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan
berbagai keputusan jangka pendek lainnya.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAMALAN

Siklus bisnis
Siklus bisnis dengan fase-fase : inflasi, resesi, depresi dan masa
pemulihan → kondisi ekonomi → permintaan produk → penjualan
produk

Siklus hidup produk


Faktor-faktor lain :
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi permintaan :
✓ Reaksi balik dari pesaing,
✓ Perilaku konsumen yang berubah,
✓ Usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh perusahaan :
- peningkatan kualitas,
- pelayanan,
- anggaran periklanan,
- kebijaksanaan pembayaran secara kredit.
Siklus Hidup
Produk

Rencana Mutu &


Pelanggan Harga
Pesaing

Variasi
Acak
Siklus bisnis Sikap & Kepercayaan
Pelanggan

Input PERUSAHAAN output PERMINTAAN

Mutu

Iklan Kebijaksanaan
Kredit
Hasil Penjualan

Citra Desain
Pelayanan Barang dan
Pelayanan

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan


KARAKTERISTIK PERAMALAN YANG BAIK

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria penting, antara


lain akurasi, biaya dan kemudahan.

Akurasi. Akurasi suatu hasil peramalan diukur dengan mengukur


besarnya error (selisih demand aktual dengan hasil peramalan)

Biaya. Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan


adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya
periode peramalan, dan metode peramalan yang pakai.

Kemudahan. Penggunaan metode peramalan yang sederhana,


mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
BEBERAPA SIFAT HASIL PERAMALAN
Dalam peramalan, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan,
yaitu :
a) Peramalan pasti mengandung kesalahan.
b) Peramalan seharusnya memberikan informasi
tentang berapa ukuran kesalahan.
c) Peramalan jangka pendek lebih akurat
dibandingkan peramalan jangka panjang.
UKURAN PERAMALAN
Ukuran akurasi hasil peramalan merupakan ukuran kesalahan (error)
peramalan, ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan
dengan permintaan yang sebenarnya terjadi.
Ada 4 ukuran peramalan
1. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD )
MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu
tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih
kecil dibandingkan kenyataanya.

At − Ft
MAD = 
n
At = permintaan aktual pada periode – t
Ft = hasil peramalan (forecast) pada peridoe – t
n = jumlah periode peramalan yang terlibat
2. Rata-rata Kuadrat Kesalahan ( Mean Square Error = MSE)
MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan
peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah
periode peramalan
( At − Ft )2
MSE = 
n
3. Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error = MFE)
MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil
peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah
( At − Ft )
MFE = 
n
4. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute
Percentage Error = MAPE)
MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap
permintaan aktual selama perioe tertentu yang akan memberikan
informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah
 100  Ft
MAPE =   t
A −
 n  At
JENIS DAN METODE PERAMALAN

Metode Pemodelan
MODEL KUALITATIF PERAMALAN

a. Individual Opinion
Opini peramalan berasal dari pribadi (individu) : biasaya pakar (expert)
dalam bidangnya yaitu : konsultan-konsultan bersifat ilmiah dan non ilmiah,
manager pemasaran / produksi, individu yang banyak bergerak pada
masalah-masalah tersebut.
Kebaikannya: cepat
Kelemahannya : subjektif (tergantung kondisi dan situasi peramal).

b. Group Opinion
Opini peramalan diperoleh dari beberapa orang dengan mencoba merata-
ratakan hasil peramalan sehingga diperoleh pendapat/hasil peramalan yang
lebih objektif (rasional).
Kebaikannya : lebih objektif

c. Delphy Method
Peramalan dibentuk melalui beberapa tahapan untuk mencari hasil yang
lebih objektif dari kedua sistem di atas.
Metode ini menggunakan pakar (expert).
Hasil ramalan dari setiap tahapan diinformasikan kepada pakar, sehingga
keputusan hasil ramalan dapat berubah karena informasi tersebut.
Dan seterusnya, sampai diperoleh variasi hasil ramalan dari para
pakar tersebut sudah sangat kecil.
Signifikan perbedaan nilai dapat diukur dengan uji Anova atau
metode lain
Secara umum metode kwalitatif ini lebih mudah dibuat tetapi
unsur subjektivitas tinggi.
MODEL KUANTITATIF
Pada model kuantitatif lebih obyektif karena menggunakan
pendekatan matematik, numerik dan terukur.

a. Peramalan Time Series


Sangat tepat dipakai apabila permintaan pada masa
lalu cukup konsisten dalam periode waktu yang cukup
lama, sehingga diharapkan pola tersebut masih akan
tetap berlanjut.

Permintaan masa lalu mempunyai 4 pola :


Trend (T),
Siklus /Cycle (C),
Pola Musiman/Seasonal (S),
Acak/random (R).
1) TREND /KECENDERUNGAN (T).
Trend merupakan sifat dari permintaan yang cenderung naik, turun, atau konstan.
2) SIKLUS / CYCLE (C).
Permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik,
biasanya lebih dari satu tahun.
Oleh karena itu pola ini berguna untuk peramalan jangka menengah dan jangka
panjang.
3) POLA MUSIMAN/SEASON (S).
Fluktuasi permintaan suatu produk dapat naik turun disekitar garis trend dan
biasanya berulang setiap tahun.
Pola ini biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, musim libur panjang, dan hari
raya keagamaan yang akan berulang secara periodik setiap tahunnya.

4) VARIASI ACAK/RANDOM (R).


Permintaan suatu produk dapat mengikuti pola bervariasi secara acak karena
faktor-faktor adanya bencana alam, bangkrutnya perusahaan pesaing, promosi
khusus, dan kejadian-kejadian lainnya yang tidak mempunyai pola tertentu.
Random ini diperlukan dalam rangka menentukan persediaan pengaman untuk
mengantisipasi kekurangan persediaan bila terjadi lonjakan permintaan.
Pola siklis gambarnya mirip pola musiman.
hanya jangka waktu fluktuasinya lebih panjang
karena faktor pengaruhnya bukan musim.
METODE-METODE PERAMALAN TIME SERIES

a. Rata-rata Bergerak (Moving Average = MA)


Moving Average diperoleh dengan merata-rata permintaan
berdasarkan beberapa data masa lalu yang terbaru.
Tujuan Metode MA adalah untuk mengurangi atau menghilangkan
variasi acak permintaan.

At = permintaan aktual pada periode t


N = jumlah data permintaan yang dilibatkan dalam perhitungan MA

Contoh penggunaan Metode MA 3 bulanan dan 6 bulanan dalam peramalan.


Tabel 2.1.Peramalan dengan MA Tiga Bulanan dan Enam Bulanan

Pemilihan tentang berapa nilai N yang tepat adalah hal penting


dalam metode ini.
Semakin besar nilai N maka semakin halus perubahan nilai MA.
Kelemahan Metode MA :
1. Peramalan selalu berdasarkan pada N data terakhir tanpa
mempertimbangkan data-data sebelumnya.
2. Setiap data dianggap memiliki bobot yang sama.
Dapat diatasi dgn menggunakan teknik MA dengan pembobotan.
3. Diperlukan biaya besar dalam penyimpanan dan pemrosesan datanya.

b. Rata-rata Bergerak dengan Bobot (Weighted Moving


Average = WMA)

Wt = bobot permintaan aktual pada periode t


At = permintaan aktual pada periode t

Dengan batasan bahwa :


Tabel 2.2. Perbandingan Hasil Peramalan MA dengan WMA
c. Pemulusan Eksponensial Smoothing (ES)
Kelemahan Metode MA diatasi dengan teknik ES.

Penentuan besarnya nilai α harus dipertimbangkan dengan baik.


Salah satu metode yang dapat dipakai untuk menentukan nilai α
adalah :
Tabel 2.3. Hasil Peramalan dengan Teknik ES Sederhana
DESAIN PRODUK DAN JASA
Location of
facilities Plant layouts
Maintenance
management and material
handling

PRODUCTION &
Materials OPERATIONS Product
management MANAGEMENT design

Quality
control Production Process
and planning design
control

PRODUCTION PLANNING AND CONTROL


STATUS
DESAIN PRODUK DAN JASA
Tujuan Pembelajaran
 Mendefinisikan siklus hidup produk
 Menjelaskan suatu sistem pengembangan produk
 Menciptakan rumah kualitas
 Mengimplementasikan berdasarkan waktu
 Bagaimana mendefinisikan produk dan jasa
 Menjelaskan partisipasi pelanggan dalam perancangan
dan produksi jasa
 Menerapkan pohon keputusan dalam masalah-
masalah produksi
Pengembangan Produk
❖ Perencanaan Produksi dan Perencanaan Produk
❖ Penelitian dan Pengembangan Produk
❖ Proses Pengembangan Produk
❖ Kualitas dan Reliabilitas
❖ Pengembangan Produk Jasa

4
Penelitian dan Pengembangan Produk

Mencakup:
 Penciptaan produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan/keinginan konsumen
 Pengembangan produk yang sudah ada untuk
mempertinggi kualitas dan efisiensi produksi

Penelitian Produk:
Penelitian ttg produk apa dan produk yang
bagaimana yang diinginkan konsumen

Pengembangan Produk:
Penelitian thd produk yg sudah ada untuk
dikembangkan agar mempunyai nilai guna
yang lebih tinggi
5
Dasar Pelaksanaan
Penelitian dan Pengembangan Produk

1. Kebutuhan akan Standarisasi:


 Penetapan suatu produk berdasarkan
spesifikasi tertentu

2. Kebutuhan akan simplifikasi:


 Penyederhanaan proses produksi dan
spesifikasi produk

3. Kebutuhan akan Spesialisasi:


 Pengkonsentrasian usaha pada kegiatan
atau produk tertentu.

6
The Product
Development Process Competitors

Sale Research
Force Engineers
Government Idea Generation Consumer-
Regulation need Info.
Initial Screening

Economic Analysis
Initial Product Design
and Development

Prototype Testing
Final Product and
Prod. Process Design

Market Introduction
7
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
PADA SETIAP TAHAPAN PROSES
Idea Generation:
Kebutuhan konsumen, Aturan/Kebijakan Pemerintah
Perkembangan teknologi
Initial Screening:
Produk, Pasar, dan Pembiayaan
Economic Analysis:
Perkiraan Tingkat keuntungan dan RoI
Initial Product Design and Development:
Fungsi produk (karakteristik, kualitas dan reliabilitas)
Persyaratan teknis dan spesifikasi
Faktor ekonomi dalam produksi dan distribusi
Prototype Testing:
Kesesuaian dengan selera konsumen
Final Product and Production Process Design:
Penyempurnaan berdasarkan hasil prototype testing
8
Kualitas dan Reliabilitas
dalam Pengembangan Disain Produk

PRINSIP:
Kualitas yg baik dlm disain, bahan baku dan proses akan
dpt meminimalisir permasalahan dlm produksi, memper-
kecil biaya produksi dan meningkatkan produktivitas.

KUALITAS tidak sama dengan RELIABILITAS


KUALITAS : Kecocokan dengan spesifikasi
RELIABILITAS : Kemungkinan (probability) kepuasan
yang diperoleh dalam periode dan
kondisi tertentu.

Seringkali dalam disain produk terjadi trade-off antara


reliabilitas dan kualitas

9
PENGEMBANGAN PRODUK JASA
Proses pengembangan produk:
Tahapan proses sama seperti pada produk manufaktur,
dimulai dari pengembangan ide sampai kepada desain
produk dan proses produksi

Perbedaan mendasar:
Pengukuran kualitas produk
Menggunakan Computer-aided system dlm pengujian
prototype produk

Qualitas:
Sangat tergantung kpd pendidikan dan keterampilan
personnel yang menghasilkan jasa
Tidak memiliki standard yang tepat
Produk akhir tdk bisa diperiksa sebelum dipasarkan

10
1. Fase Pengenalan pasar (market introduction)
- Penjualan berada di tingkat rendah karena ide baru dikenalkan
- Pelanggan tidak mencari produk tersebut
- Pelanggan tidak mengetahui produk tersebut
- Promosi yang informatif diperlukan pada tahapan ini
- Diperlukan waktu bagi pelanggan untuk mempelajari produk
- Perusahaan mengalami kerugian selama tahap perkenalan

2. Fase Pertumbuhan pasar (market growth)


- Penjualan industri tumbuh secara pesat
- Variasi produk bertambah banyak karena pendatang baru
- Lebih banyak pelanggan membeli produk
- Memperbaharui produk untuk dapat berkompetisi dg baik
- Mencoba memperbaiki penawaran agar dapat menarik target
3. Fase Kematangan pasar (market maturity)
- Muncul ketika penjualan industri terhenti
- Kompetisi semakin meningkat
- Kompetitor menurunkan harga untuk menarik konsumen
- Perusahaan yang kurang efisian keluar dari pasar
karena tidak dapat bersaing
- Promosi yang persuasif harus dilakukan
4. Fase Penurunan penjualan (sales decline)
 Produk baru menggantikan produk lama
 Kompetisi harga produk sudah memasuki masa kritis
 Perusahaan dg merek kuat akan menghasilkan profit yang baik
 Saat produk baru melalui tahapan perkenalan, produk lama masih
bisa mempertahankan penjualan
Tahapan dalam Pengembangan Produk
Sumber : perubahan lingkungan teknologi,
Ide demografi, ekonomi, politik, dsb

Syarat pasar Pendekatan untuk pemuasan kebutuhan


Kelompok Desain Manufaktur & Rekayasa
Kelompok Pengembangan Produk

Spesifikasi fungsional Cara kerja produk

Spesifikasi produk Pembuatan produk

Review desain Pembuatan produk yg ekonomis & mutu

Uji pasar Memenuhi kebutuhan pasar ?

Pengenalan produk Distribusi ke konsumen

Berhasil ? Evaluasi
Tahapan dalam Pengembangan Produk
1. Ide : bersumber dari perubahan lingkungan teknologi,
demografi, ekonomi, politik, dsb
2. Persyaratan yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang
diperlukan untuk memuaskan konsumen
3. Spesifikasi fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut
4. Spesifikasi produk : bagaimana produk akan dibuat
5. Ulasan desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis
dan kualitas
6. Pengujian pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar
7. Pengenalan produk : produk diantar ke konsumen
8. Evaluasi : berhasil atau tidak
 (catatan : 2 s/d 8 termasuk dalam lingkup Kelompok Pengembangan Produk,
sedangkan 3 s/6 termasuk dalam lingkup Kelompok Rancangan untuk
Manufacturability dan Rekayasa Nilai)
Kompetisi Berbasis Waktu
 Siklus hidup produk makin singkat →pengembangan produk
jadi penting
 Pengembangan produk yang cepat →lebih menguntungkan
→ lebih unggul
 Keunggulan berbasis waktu (Time-based Competitiveness)

Waktu yang dibutuhkan untuk Pengembangan Produk Mobil


Produsen Mobil Rata-rata (Bulan) Target (Bulan Waktu Tercepat (Bulan)
Mazda 21 15-18 17 (Capella)
Toyota 27 18 15 (Starlet)
Mitsubishi 24 18 19 (FTO)
Nissan 30 20 Tidak ada
Honda 36 24 24 (CRV)
Chrysler 29 24 24 (Sebring)
Ford 37 24 18 (EER)
GM 46 38 24 (Yukon, Tahoe)
Pengembangan Produk
 Kelompok kerja yang sukses mempunyai :
 Dukungan dari manajemen puncak
 Kepemimpinan yang memenuhi syarat dan
berpengalaman
 Organisasi formal dari kelompok tersebut
 Program pelatihan untuk mengajarkan keahlian dan
teknik pengembangan produk
 Kelompok yang beragam dan bekerjasama
 Pengalokasian staf, pendanaan, dan bantuan penjualan
yang cukup
 Rancangan Mutu Handal menuntut bahwa suatu produk harus
didesain agar variasinya kecil dlam produksi atau dalam proses
perakitan, tidak berdampak negatif pada produk
NILAI PRODUK
 Manajer operasi harus memberi perhatian khusus pada unit
produk yang prospeknya paling baik
 Prinsip Pareto *: sumberdaya harus diinvestasikan pada sejumlah
pos penting yang sedikit
 Analisis Produk Berdasarkan Nilai : mengidentifikasi produk yang
diurut ke bawah mulai dari kontribusinya yang terbesar.
 Laporan urutan produk berdasarkan nilainya memungkinkan
manajemen mengevaluasi strategi alternatif yang mungkin
diterapkan untuk setiap produk, temasuk :
 Arus kas yang meningkat
 Peningkatan penetrasi pasar
 Penurunan biaya
 Laporan urutan produk juga memberitahu manajemen produk
mana yang tidak seharusnya dijual dan yang investasinya perlu
ditambah
*Prinsip Pareto (The Pareto principle)
❑ (juga dikenal sebagai aturan 80-20 menyatakan bahwa untuk banyak
kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari
penyebabnya.
❑ Prinsip ini diajukan oleh pemikir manajemen bisnis Joseph M. Juran,
yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia Vilfredo Pareto (15
July 1848 – 19 August 1923), yang pada 1906 mengamati bahwa 80%
dari pendapatan di Italia dimiliki oleh 20% dari jumlah populasi.
❑ Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat diterapkan untuk
hampir semua hal:
❑ 80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa.
❑ 80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan
penyebab penundaan.
❑ 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan.
❑ 20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan
perusahaan.
❑ 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.
Definisi dan Dokumentasi Produk
 Definisi barang atau jasa sesuai fungsinya (apa yang bisa dimanfaatkan
oleh konsumen)
 Produk dirancang agar fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen dapat
dicapai
 Pilihan yang dihadapi manajemen : bagaimana cara produk melakukan
fungsinya
 Spesifikasi umum barang dan jasa diperlukan untuk memastikan
produksi yang efisien
 Tataletak peralatan dan kualifikasi SDM ditentukan setelah dilakukan
pendefinisian, perancangan dan pendokumentasian barang dan jasa
 Setiap organisasi membutuhkan dokumen untuk mendefinisikan
produknya
 Komponen produk dinyatakan dengan gambar teknik (engineering
drawing) yang menampilkan dimensi, toleransi, bahan mentah dan
bentuk jadi dari suatu komponen dan kemudian dimasukkan ke dalam
struktur produk (bill-of-material)
Definisi dan Dokumentasi Produk
Membuat atau Membeli
 Keputusan untuk membuat sendiri atau membeli
komponen
 Keputusan membuat : komponen apa yang akan
diproduksi
 Keputusan membeli : komponen apa yang akan
dibeli
 Produk standar dapat dibeli dan tidak memerlukan
gambar teknik ataupun struktur produk karena
spesifikasinya dianggap cukup
Definisi dan Dokumentasi Produk
Teknologi Kelompok
 Gambar teknik yang modern mencakup aturan fasilitasi teknologi
kelompok.
 Teknologi kelompok mengharuskan suatu kelompok diidentifikasikan
lewat skema pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses
dan parameter proses tersebut
 Penerapan teknologi kelompok mengarah kepada :
 Perbaikan desain
 Penurunan jumlah bahan mentah dan pembelian
 Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi
 Perbaikan jalur proses dan penggunaan mesin
 Pengembangan sel kerja
 Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses dan waktu produksi
 Penerapan teknologi kelompok membantu seluruh organisasi karena
banyak biaya yang dapat dihemat
Definisi dan Dokumentasi Produk
CAD/CAM (Computer Aided Design/Computer Aided Manufacture)
 Desain produk diperkaya dengan penggunaan CAD yang menyatu dengan
CAM
 Manfaat CAD/CAM :
 Mutu produk : CAD memberi peluang utk menyelidiki lebih banyak alternatif,
antisipasi masalah-masalah dan bahaya
 Waktu desain yang lebih pendek : semakin singkat desain semakin murah
biaya
 Penurunan biaya produksi : penerapan yang lebih cepat atas perubahan-
perubahan desain sehingga menekan biaya
 Ketersediaan database : konsolidasi data produk berati penurunan biaya
 Kisaran baru kemampuan : CAD/CAM menghilangkan pekerjaan yang detil
sehingga desainer dapat berkonsentrasi pada aspek imajinasi dan konseptual
 Selain CAD/CAM, VR (Virtual Reality) sangat membantu dalam
mendesain dan mengembangkan produk baru
Dokumentasi Produk
 Selain produk harus diseleksi dan didesain, produk tersebut
juga harus disertai dengan dokumentasi.
 Gambar perakitan : visualisasi produk berdimensi tiga
(gambar isometrik), lokasi relatif komponen digambar
menurut keterkaitan antar komponen untuk menunjukkan
bagaimana perakitan tersebut dilakukan.
 Diagram perakitan : bentuk skematis cara merakit sebuah
produk. Komponen yang dibuat, dibeli atau dibuat dan dibeli
dapat ditunjukkan oleh suatu diagram perakitan.
 Lembar rute/lembar proses : memuat daftar operasi
(termasuk perakitan dan inspeksi) yang diperlukan untuk
memproduksi komponen dengan bahan baku yang
dispesifikasi pada BoM (Bill-of-Material).
Dokumentasi Produk
 Perintah kerja : lembar instruksi untuk membuat
sejumlah produk tertentu dengan jadual tertentu
 Pemberitahuan perubahan teknis : mengubah
beberapa aspek dari definisi atau dokumentasi
produk.
 Manajemen konfigurasi (membahas identifikasi,
pengendalian dan dokumentasi produk): sistem
yang digunakan untuk mengidentifikasi secara
akurat konfigurasi produk yang terencana dan
berubah-ubah, dan tetap bisa melakukan
pengendalian dan keabsahan dari perubahan
Desain Produk Jasa
 Bagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap
desain →desain yang menurunkan biaya dan meningkatkan mutu
produk.
 Pendekatan pertama, desain produk sedemikian rupa sehingga
penyesuaian produk dengan keinginan konsumen dapat dilakukan
belakangan.
 Pendekatan kedua, membuat modul produk agar penyesuaian
dilakukan dengan cara membolak-balik modul tersebut.
 Pendekatan ketiga, mendesain produk dengan membagi jasa
menjadi bagian-bagian kecil dan mengidentifikasikan menjadi
bagian yang bisa diotomatisasikan atau dikurangi interaksinya
dengan konsumen.
 Pendekatan keempat, memfokuskan desain pada titik-titik terkesan
(moment of truth): saat yang menunjukkan kesan mendalam yang
bisa meningkatkan atau mengurangi harapan konsumen.
Keandalan Produk
 Tingginya keandalan produk memberikan dampak
positif pada kepuasan konsumen
 Keandalan : probabilitas satu komponen (beberapa
komponen yang saling terkait) dapat berfungsi
dengan tepat dalam jangka waktu tertentu
 Meningkatkan keandalan atau menurunkan
kemungkinan kegagalan dilakukan dengan cara :
 Meningkatkan keandalan komponen
 Memberikan unsur pendukung
Keandalan Komponen
 Keandalan sistem : hasil perkalian keandalan masing-masing
komponennya.
 Keandalan dicerminkan oleh probabilitas.
 Asumsinya : keandalan suatu komponen tidak tergantung
pada keandalan komponen lainnya
 Rumusnya : Rs = R1 x R2 x R3 x ... x Rn, dimana :
 Rs = Keandalan sistem
 1, 2,3, ..,n = komponen sistem
 Contoh : Sebuah bank memproses permohonan pinjaman
melalui tiga petugas yang diatur menjadi R1 → R2 → R3
→Rs, dimana R1 = 0,90, R2=0,80 dan R3=0,99. Keandalan
proses pinjaman Rs = 0,90 x 0,80 x 0,99 = 0,713 atau 71,3%
Unsur Pendukung
 Unsur pendukung diberikan jika satu komponen gagal
berfungsi dan sistem mempunyai jalan ke komponen lain.
 Untuk meningkatkan keandalan sistem → tambahkan unsur
pendukung sehingga keandalan sistem = probabilitas
berfungsinya komponen pertama + probabilitas
berfungsinya komponen pendukung dikalikan dengan
probabilitas kebutuhan diadakannya komponen pendukung
 Contoh : keandalan suatu sistem 0,80 dan unsur pendukung
berupa komponen lain dengan keandalan 0,80 bagaimana
dengan keandalan sistem tersebut ? Rs = R1 + (R2)(1-
R2) = (0,80) + (0,80)(0,2) = 0,80 + 0,16 = 0,96
TRANSISI KE PROSES PRODUKSI
 Pada tahap ini, produk yang diinginkan konsumen
telah diseleksi, didesain dan didefinisikan.
 Produk telah berubah dari ide menjadi definisi
fungsional kemudian menjadi prototipe
 Bagaimana kelanjutan pengembangan, produksi
atau justru tidak jadi apa-apa
 Tugas manajemen modern adalah mengetahui
proses transisi ke proses produksi
Pengembangan Produk melalui
QFD
 Quality Function Deployment (QFD): proses menetapkan
permintaan pelanggan dan menterjemahkannya ke dalam
atribut yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh setiap
bagian fungsional
a. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan
b. Menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang
dijadikan sasaran
c. Ada house of quality (bagian dari proses penyebaran
fungsi kualitas yang menggunakan matrik perencanaan
untuk menghubungkan keinginan pelanggan dan
bagaimana perusahaan memenuhinya)
Langkah untuk membuat house of
quality
 Mengenali keinginan pelanggan
 Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan
keinginan pelangan
 Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana
produk akan dibuat
 Kenali hubungan dgn sejumlah perusahaan lain
 Buat tingkat kepentingan
 Evalusi produk pesaing
 Menentukan atribut teknis yang diinginkan
Manufacturability and value
engineering
Aktivitas yang membentu meningkatkan kualitas
desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan dari
produk
Keuntungan Manufacturability and value engineering
 Mengurangi kerumitan produk
 Standarisasi tambahan dari berbagai konsumen
 Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk
 Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan
pekerjaan
 Memudahkan produk untuk dirawat
 Desain yang tangguh
d. Pemulusan Eksponensial Stasioner,Trend dan Musiman
(Metode Winter)
Metode MA dan ES sederhana tepat bila datanya stasioner.
Bila data permintaan bersifat musiman dan trend, maka dapat
digunakan Metode Winter (WM).
Metode Winter didasarkan atas 3 pemulusan, yaitu
pemulusan stasioner, trend, dan musiman.
Salah satu masalah dalam penggunaan metode Winter ini
adalah penentuan nilai-nilai α, β, dan γ yang akan
meminimumkan error.

Model Winter dengan Pemulusan Trend


Model Winter dengan trend dari Bolt, dimana model ini dimulai
dengan perkiraan trend sebagai berikut
Tabel 2.3

Rumus di atas
Metode Winter dengan Pemulusuan Musiman
Proses umum dari permintaan musiman ini dapat dinyatakan dalam
persamaan matematis sebagai berikut :

μ adalah tingkat permintaan rata-rata, δt atau Dt adalah faktor musiman,


dan ε adalah distribusi permintaan normal dengan mean nol.
Faktor-faktor musiman membolehkan kita bolak-balik mengubah antara
periode penjualan dan rata-rata eksponensialnya.
Jika periode 1 dari penjualan dimulai dengan 300 unit, kita dapat
mengindeks penjualan musiman (mendiseasonal) menjadi
300/1,15 = 261 unit dan menggunakan hasil indeks tersebut untuk
memperbaharui rata-rata eksponensial.
Tentu saja rata-rata lama yang besarnya 250 unit tersebut terlalu rendah
jika penjualan aktual adalah 300 unit dan peramalan musimannya
adalah 288 unit.
Model di atas akan menjadi :

Dimana lt-m adalah indeks yang dihitung dengan m = 12 bulan


yang lalu untuk peramalan bulanan atau m = 52 minggu untuk
peramalan mingguan.
Sekali kita dapatkan rata-rata eksponensial yang baru, kita dapat
memperbaharui faktor musiman.

Model Winter menggunakan :


γ adalah konstanta pemulusan,dimana lebih disukai menetapkan γ ≤ 0.05
Sehingga, peramalan yang dibuat pada akhir periode t untuk
periode t + 1 menjadi :

lebih lanjut, model Winter yang memasukkan trend dan faktor


pemulusan trend secara lengkap adalah :
Tabel 2.5 menyatakan perhitungan peramalan untuk tahun 1995
dengan faktor musiman awal yang kita tentukan.
Bila ditentukan α = 0,1 γ = 0,05 dan FDES = 94 (merupakan rata-rata
permintaan bulanan, maka peramalan untuk bulan Januari akan menjadi :

Untuk memperbaharui rata-rata eksponensial dan indeks, dengan


menggunakan tabel 2.6 untuk permintaan, maka kita dapatkan :
Kita akan mengembangkan peramalan permintaan untuk tahun 1995 dengan
menggunakan model Winter yang lengkap, dimana α = 0,2 ; β= 0,1 ;
dan γ = 0,05.
Dalam pengembangannya, model ini secara lengkap mempunyai 4
persamaan utama yaitu
Oleh karena itu, peningkatan trend tahunan adalah 37,5.
Dalam satua kuartal, trend tersebut adalah 37,5 / 4 = 9,38
sehingga :
Dt = F0 + 9,38 ( dalam jumlah / kuartal) dan karena rata-rata
penjualan tahun 1992 berada tepat pada titik tengah tahun,
maka :
108,5 = F0 + 9,38 (2,5) (berbeda 2 kuartal di bawah
dan 2 kuartal diatas 2,5) sehingga : F0 = 85,05
Dengan menggunakan persamaan kasar tersebut, kita bisa mendapatkan
perkiraan garis trend penjualan sebagai berikut :

Sebagai contoh :
Q1 (1992) : 94,43 = 85,05 + 9,38
Q2 (1993) : 103,81 = 85,05 + 2 (9,38)
Dari perkiraan garis trend tersebut, kita dapat mengembangkan indeks
musiman awal.
Q1 (1992) : 146 / 94,43 = 1,55
Q2 (1993) : 96 / 103,81 = 0,92

Indeks-indeks tersbeut bagaimanapun akan berjumlah 4,07


padahal kita akan memperkirakan jumlahnya menjadi 4.
Untuk mengoreksinya, maka kita kalikan semua data rata-
rata tersebut dengan 4/4,07 sebagai berikut :
Kemudian data tersebut digunakan untuk meramalkan dengan
Metode Winter :
MODEL PERAMALAN KAUSAL (SEBAB AKIBAT)

Metode peramalan kausal mendasarkan pada sebab-akibat antara


permintaan yang diramalkan dengan variabel-variabel lain yang
dianggap berpengaruh.

Sebagai contoh permintaan akan baju baru mungkin berhubungan


dengan banyaknya populasi, pendapatan masyarakat, jenis kelamin,
budaya daerah, dan bulan-bulan khusus (hari raya, natal, tahun baru).

Salah satu metode kausal yang sering dipakai adalah regresi sederhana.

y = a + bx
y = perkiraan permintaan
x = variabel bebas yang mempengaruhi y
a = nilai tetap y bila bila x = 0 (merupakan perpotongan dengan sumbu y
b = derajat kemiringan persamaan garis regresi
Karena model ini menyatakan hubungan kausal antara variabel yang
mempengaruhi (x) dengan perkiraan peramalan yang dipengaruhi (y),
maka kita bisa menghitung keeretan hubungan y dengan x (r2)
dengan rumus :
CONTOH :
Data masa lalu menunjukkan penjualan rokok ARDATH (slop) terhadap
biaya promosi (dalam jutaan rupiah) selama 9 bulan terlihat pada tabel
di bawah ini. Bila digunakan metode regresi, hitunglah berapa perkiraan
penjualan bila biaya promosi = 12 juta rupiah.
JAWABAN :
Dengan menggunakan persamaan sebelumnya, maka diperoleh :
b = 164.183 dan a = 9.956,03 sehingga persamaan garis regresinya
adalah :
y = 9.956,03 + 164.183 x.
Bila x =12 juta,
maka nilai y = 9.956,03 + 164.183 (12) =
11.926,226 juta (11,9 Milyar).
Bila variabel yang mempengaruhi perkiraan permintaan adalah waktu,
maka nilai x tinggal digantikan dengan periode ke t dari perkiraan yang
ingin diramalkan.

Misalnya ada persamaan perkiraan permintaan selama 8 bulan adalah


y =5 + 3x,
Maka peramalan pada :
- Bulan ke 9 = 5 + 3 (9) = 32
- Bulan ke 10 = 5 + 3 (10) = 35 dst.
UJI VERIFIKASI
Ada satu langkah penting setelah peramalan dibuat yaitu uji verifikasi.
Uji Verifikasi adalah untuk mengetahui representatitif data dalam
peramalan.
Salah satu alat untuk uji verifikasi adalah Peta Moving Range Chart
(Peta MRC).

PETA MOVING RANGE


Peta Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai
permintaan aktual dengan nilai peramalan.
Moving range dapat didefinisikan sebagai :

Adapun rata-rata moving range didefinisikan sebagai :


Garis tengah peta Moving Range adalah pada titik nol.
Batas kontrol atas dan bawah pada peta Moving Range adalah :

Sementara itu, variabel yang akan di plot ke dalam Peta MRC adalah :

Secara kasar, jika semua titik berada di dalam batas kendali,


diasumsikan peramalan permintaan yang dihasilkan telah cukup baik.
BA = UCL = 2,66 MR = 41,23
2/3 x 2,66 MR = 27,48
1/3 x 2,66 MR = 13,74
Center Line = Q
-1/3 x 2,66 MR = -13,74
-2/3 x 2,66 MR = -27,48
BB = LCL = -2,66 MR = -41,23.
Ternyata tidak ada (dt-dt1) yang berada diluar Batas Kontrol,maka
Metode Peramalan Verified.

Anda mungkin juga menyukai