Anda di halaman 1dari 4

Peran Media Sosial Dalam Mempromosikan

Pariwisata
Diana Rahmawati (227386) S-1 Pariwisata

(Purnomo, 2020) Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan


dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-
usaha yang terkait dibidang tersebut (UU No. 9 tahun 1990: 2). Pariwisata
merupakan industri yang terus berkembang didunia. Sejak lama pariwisata
dinegara maju merupakan bagian dari kebutuhan hidup.

Hidup di era globalisasi atau era modernisasi saat ini, menjadikan setiap
orang yangsiap tidak siap dan pasti akan menghadapi berbagai perubahan
teknologi. Teknologi mampumengubah segalasesuatu yang tidak dapat disentuh
menjadi sentuhan yang baru.Modernisasi mencakup banyak bidang, misalnya
dalam bidangsains danteknologi.Di zamanmodernseperti sekarang, manusia
sangat bergantungteknologi.Ini membuat teknologi menjadi kebutuhandasarbagi
semua orang. Dari orang-orang tua hingga anak kecil, para ahli untuk awam juga
menggunakan teknologi diberbagai aspek kehidupannya. Kebutuhan manusia
akan teknologi juga didukung oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi(Ode & Zaindra, 2021)

(Wardani, 2017) Promosi adalah salah satu bagian dari marketing mix
yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang secara
aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan.

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Media sosial digunakan sebagai alat
promosi karena memiliki respon secara langsung dengan penggunanya(Umami,
2015)

Jumlah pengguna media sosial di Indonesia saat ini sudah sangat


besar, hal itu tidak terlepas penetrasi internet di Indonesia yang telah
mencapai 132,7 juta dari total penduduk Indonesia tahun 2016.
Persentase penetrasi internet di Indonesia per wilayah. Fakta ini membuka
peluang besarnya peluang melakukan promosi pariwisata melalu sosial media.
(Klaten & Riyanto, n.d.)

Digital adalah sebuah metode yang kompleks dan fleksibel yang


membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini
juga selalu berhubungan dengan media karena media ini adalah sesuatu yang akan
terus berkembang dari media zaman dulu (old media) sampai sekarang media
yang menggunakan digital (modern media/new media). New media (media
baru/media online) memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi , lebih
efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru atau
ter-update informasinya.(Retnasary et al., 2019). Sosial media dapat menjadi alat
yang efektif untuk mendukung dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Dalam konteks pariwisata berkelanjutan. Sosial media dapat membantu
meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pariwisata berkelanjutan, serta
memberikan akses ke informasi yang berguna bagi wisatawan dan masyarakat
lokal. Namun, perlu diingat bahwa sosial media hanya dapat menjadi alat
pendukung, dan praktik pariwisata berkelanjutan seharusnya tetap menjadi fokus
utama dalam pengembangan pariwisata.(Dewi et al., 2023)

Pemberdayaan dapat menjadikan media sosial sebagai media promosi


produk atau jasa yang akan dipasarkan, salah satunya produk pariwisata. Sedikit
banyak, media sosial telah menggeser kecenderungan konsumsi pariwisata.
Dahulu mungkin pariwisata hanya menjadi kebutuhan “tersier”, namun sekarang
pariwisata telah sedikit bergeser untuk sebagian besar masyarakat menjadi suatu
kebutuhan sekunder bahkan beberapa kalangan sudah menjadikan sebagai
kebutuhan primer.(Trihayuningtyas et al., 2019)

Seiring berkembangnya teknologi, saat ini sektor pariwisata di berbagai


daerah sudah mulai memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk
mengoptimalkan branding destinasi wisata yang ada di wilayahnya. Branding saat
ini menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran untuk menjual produk-
produk atau jasa layanan tertentu(Aurelya et al., 2022)

(Augustinah, 2019) Peluang terhadap media sosial tidak berhenti hanya


pada usaha produk. Usaha jasa maupun pariwisata juga mulai menggunakan
media sosial sebagai salah satu sarana untuk menarik perhatian masyarakat untuk
membeli produk yang ditawarkan melalui media social.

Media sosial digunakan sebagai alat promosi karena memiliki respon


secara langsung dengan penggunanya Jumlah pengguna media sosial di
Indonesia saat ini sudah sangat besar, hal itu tidak terlepas penetrasi
internet di Indonesia yang telah mencapai 132,7 juta dari total penduduk
Indonesia tahun 2016. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena
media ini adalah sesuatu yang akan terus berkembang dari media zaman dulu (old
media) sampai sekarang media yang menggunakan digital (modern media/new
media). Pemberdayaan dapat menjadikan media sosial sebagai media promosi
produk atau jasa yang akan dipasarkan, salah satunya produk pariwisata. Seiring
berkembangnya teknologi, saat ini sektor pariwisata di berbagai daerah sudah
mulai memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk mengoptimalkan branding
destinasi wisata yang ada di wilayahnya. Usaha jasa maupun pariwisata juga
mulai menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana untuk menarik
perhatian masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan melalui media
sosial.
Augustinah, F. (2019). Produk-Produk Yang Ditawarkan. Jurnal Dialektika, 4(2),
1–20.
Aurelya, S., Hotiah, S., Aminah, S., Nofiani, D., Manajemen, J., Ekonomi, F.,
Bisnis, D., Pembangunan, U., Veteran, N. ", & Timur, J. (2022). Strategi
Promosi Menggunakan Sosial Media Untuk Mengoptimalkan Branding Desa
Wisata. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 112–117.
https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index
Dewi, K., Angligan, I. G. K. H., & Mahardika, I. M. N. O. (2023). Strategi
Meningkatkan Peran Media Sosial Dalam Membranding Destinasi Wisata
Sebagai Media Pemasaran. Waisya : Jurnal Ekonomi Hindu, 2(1), 1–11.
https://doi.org/10.53977/jw.v2i1.923
Klaten, K., & Riyanto, B. (n.d.). 51’ 46“ -7.
Ode, W., & Zaindra, R. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media
Promosi ( the Utilization of Social Media As a Promotion Media for Bahari.
2(1), 121–126.
Purnomo, A. (2020). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pariwisata Di Kabupaten Karanganyar. PENGARUH PENGGUNAAN
PASTA LABU KUNING (Cucurbita Moschata) UNTUK SUBSTITUSI
TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG ANGKAK DALAM
PEMBUATAN MIE KERING, 8, 274–282.
Retnasary, M., Setiawati, S. D., Fitriawati, D., & Anggara, R. (2019). Pengelolaan
Media Sosial Sebagai Strategi Digital Marketing Pariwisata. Jurnal Kajian
Pariwisata, 1(1), 76–83.
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/JIIP/article/view/130/85
Trihayuningtyas, E., Wulandari, W., Adriani, Y., & Sarasvati, S. (2019). Media
Sosial Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Pariwisata Bagi Generasi Z Di
Kabupaten Garut. Tourism Scientific Journal, 4(1), 1.
https://doi.org/10.32659/tsj.v4i1.46
Umami, Z. (2015). Social Strategy Pada Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Interaksi, 4(2), 195–201.
Wardani, E. A. (2017). Mengembangkan promosi pariwisata melalui media sosial
Instagram di Kota Semarang. Jurnal Bisnis Terapan, 1, 2580–4928.

Anda mungkin juga menyukai