Anda di halaman 1dari 3

RESENSI NOVEL "BERTAUT"

1. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Bertaut

Pengarang : Flora Olivia Tamara

Penerbit : CHOKO PUBLISHER

Tahun Terbit : 2021

Cetakan Ke : satu, bulan April 2021

Jumlah Halaman : 372 halaman

2. IKHTISAR

Novel berjudul "Bertaut" adalah novel fiksi pertama dari serangkaian karangan fiksi, diunggah oleh Flora
yang sempat diunggah di akun twitter (@1998ur_) menjadikan studio penerbit tertarik untuk
menerbitkan buku ini. Kisah ini secara garis besar menceritakan tentang orang anak bernama Ajisung
yang sering tersenyum dan penurut pada Bundanya, ia tergolong siswa pintar disekolahnya. Juga
termasuk orang berada dan tergolong kedalam keluarga kaya raya. Tapi hidupnya ternyata tidak
semulus itu banyak hal yang terjadi antara dia dan Bundanya. Ajisung sayang sekali pada Bundanya,
Laras. Tentu nya Laras juga sayang pada Ajisung.

Tapi terlepas itu semua Laras salah dalam memberi kasih sayangnya. Ia lebih memilih menyiksa anak
laki-laki semata wayangnya. Dalam buku ini, cara mendidik Laras dengan Ajisung sangat kejam. Ia rela
memukul anaknya demi ego traumanya sendiri.
Banyak hal yang sudah di alami Bunda Laras sehingga harus memperlakukan Ajisung seperti ini, ia
seperti membedakan Ajisung dengan anak-anaknya yang lain. Ajisung sama sekali tidak marah apalagi
benci pada Bundanya, ia tahu apa yang mendasari perbuatan Bundanya adalah karena trauma. Tokoh
yang ikut andil dalam buku ini adalah Ayah Aji yaitu Theo, teman se genk nya termasuk sahabatnya
bernama Haidar, dan pacarnya Aleyya. Mereka adalah orang-orang terdekat yang selalu mendukung Aji.
Novel ini bisa dibilang adalah perjuangan seorang anak agar dicintai dan haus akan kasih sayang pada
wanita yang disebut sebagai Bunda.

3. SINOPSIS

Ini cerita tentang mereka yang kakinya masih menapak di Bumi, tentang bagaimana cara Semesta
bekerja, dan juga cara manusia harus tetap bertahan untuk hidup setiap harinya. Terkadang tumbuh
menjadi dewasa tidaklah mudah, terutama bagi pria seperti Ajisung Mahendra Bagaskara. Pria yang
sejak kecil sudah banyak mengalami hal-hal memilukan. Dipukul, dicaci, dimaki, hingga diharapkan
untuk mati oleh wanita yang teramat ia cintai di Bumi—Laras Maharani, Bundanya.

Entah bagaimana sebenarnya cara Semesta bekerja, yang hanya Ajisung ketahui adalah bagaimana
berusaha memberi yang terbaik dan jugaencinntai wanita itu sampai akhir

4. KEUNGGULAN DISERTAI BUKTI KUTIPAN

Diikhtisarkan secara singkat demikian, terdapat beberapa keistimewaan dalam buku ini, pelajaran hidup
yang memang membawa kita untuk tak tahu arah dan tak tahu jalan mana yang akan diambil. Yang
hanya bisa kita lakukan adalah diam. Diam tanpa perlu memilih, diam tanpa bisa memilih dan diam
karena itu adalah satu satunya pilihan.

"Karena...karena mau sekeras apapun Bunda memperlakukan gua, gua ini tetap lahir sebagai anak
Bunda, Dar. Mau gimana pun dia memperlakukan gua, gua tetap ada karena pilihan dia. Dan karena dia
mau......" —Ajisung halaman 139.

"Hidup ini bukan cuma tentang sedih, terluka, dan marah, Jasmin. Sakit, terluka, dan marah itu hal yang
wajar,kok. Anggap aja bonus dari bahagia yang udah kamu dapetin kemarin-kemarin. Tapi kalau hal ini
ngebuat kamu nyerah sama keadaan atau kamu malahan kabur dari kenyataan. Bukan itu poin dan
alasan kenapa kamu terlahir di Semesta ini. Kita lahir bukan untuk menjadi seorang pengecut,
Jasmin."— Ajisung halaman 354

5. KEUNGGULAN DARI SEGI ALUR

Meskipun jalan dan alur yang lumayan mudah tertebak, pemilihan kata dan bahasa cukup dipahami.
Pesan moral tentang desas-desus kehidupan terpacar dalam netra pembaca dengan sangat kuat.
Terdapat ketegangan di akhir-akhir cerita hingga plot twist yang membuat pembaca terbawa suasana
sedih dan penuh haru. Kekecewaan dan penyesalan para tokoh pada Ajisung terutama Bundanya
menjadikan kunci penyesalan yang tiada akhir. Penyesalan yang belum tentu bisa dibayar oleh waktu
sekalipun. Renungan pada masalah yang cukup rumit serta kenangan membawa pembaca untuk
membuat pengharapan agar Ajisung dapat kembali.

6. KEUNGGULAN DARI SISI BAHASA

Saya kagum dengan bahasa penulis kak Flora ini, dari bahasa sederhana sampai ke bagian cukup rumit
pun ada menemani bahasa-bahasa yang mendukung titik berat kehidupan. Selera humor yang ada pun
menjadi nilai plus agar suasana menjadi lucu sesekali. Ditemani salah satu bahasa daerah membuat
cerita semakin hidup.

7. HARAPAN PADA PENULIS

Bolehlah saya berharap pada penulis kak Flora agar menerbitkan spin off dari kisah ini agar pembaca
tahu dari sudut pandang secara mendalam dari sang Bunda Laras. Serta memberi sedikit bumbu-bumbu
moral agar pembaca dapat mengetahui kesan dari sudut pandang seorang Ibu sekalipun dirinya jahat.
Harapan lainnya adalah terus berkarya menyajikan berbagai cerita yang lebih unik lagi.

Anda mungkin juga menyukai