Anda di halaman 1dari 3

FILOSOFI PEMEBLAJARAN PENDIDIKAN KH DEWANTARA DAN PROFIL

PELAJAR PANCASILA
Selvia Jumaroh (1520600009)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan 2023

Pembelajaran Pendidikan Menurut KH Dewantara


Merdeka Belajar Menurut KH Dewantara, mendidik dan mengajar adalah proses
memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan
baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Konsep pendidikan menurut KH Dewantara
adalah pendidikan yang holistik, dimana murid atau peserta didik dibentuk menjadi insan yang
berkembang secara utuh meliputi olah rasio, olah rasa, olah jiwa dan olah raga melalui proses
pembelajaran dan lainnya yang berpusat pada murid dan dilaksanakan dalam suasana penuh
keterbukaan, kebebasan, serta menyenangkan. Ki Hadjar Dewantara juga menjelaskan bahwa
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat dan meyakini
bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu
kunci utama untuk mencapainya.

Profil Pelajar Pancasila


Dalam membentuk karakter murid yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai pancasila
maka kita kenal sekarang dengan profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila adalah profil
lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan
menguatkan nilai-nilai luhur peserta didik dan pemangku kepentingan. Ada enam dimensi dari
profil pancasila yaitu;
1. Beriman kepada tuhan Yang Maha esa dan berakhlak mulia
Adalah pelajar Indonesia yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Tidak hanya memahami ajaran agamanya, tetapi juga menerapkan hal tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci dalam dimensi profil pelajar
Pancasila ini, yaitu:
1) Akhlak beragama
2) Akhlak pribadi
3) Akhlak kepada manusia
4) Akhlak kepada alam
5) Akhlak bernegara.
2. Bekebhinekaan global
Pelajar Indonesia adalah pelajar yang mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas,
dan identitasnya, sambil tetap berpikiran terbuka dengan budaya lain. Elemen kuncinya,
yakni:
1) Mengenal dan menghargai budaya
2) Mampu berkomunikasi secara intercultural
3) Berefleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
3. Bergotong royong
Adalah pelajar Indonesia yang mampu melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan
sukarela, agar pekerjaannya lancar, mudah, serta ringan. Adapun elemen kunci dari
dimensi profil pelajar Pancasila ini adalah kolaborasi, kepedulian, serta berbagi.
4. Mandiri
Artinya pelajar Indonesia mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kuncinya adalah sadar akan diri sendiri beserta situasi yang dihadapinya.
5. Bernalar kritis
pelajar Indonesia mampu memproses informasi secara kualitatif maupun kuantitatif, dan
membangun keterkaitan antarinformasi tersebut. Pelajar Indonesia juga diharapkan
mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi. Elemen kuncinya
ialah:
1) Mendapat dan memproses informasi serta gagasan
2) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
3) Merefleksikan pemikiran dan proses berpikir
4) Mengambil keputusan.
6. Kreatif
Adalah pelajar Indonesia yang mampu memodifikasi dan menghasilkan suatu hal
orisinal, bermakna, bermanfaat, serta berdampak. Elemen kunci dari dimensi profil
pelajar Pancasila ini ialah gagasan, karya, dan tindakan yang orisinal.

Coaching
Coaching adalah proses pembinaan dimana seseorang bertujuan untuk membantu
memberdayakan orang lain dengan memfasilitasi pembelajaran diri, pertumbuhan pribadi, dan
perbaikan kinerja. Coaching dilakukan untuk mengembangkan diri, pengetahuan, keterampilan
yang dimiliki oleh guru dan peserta didik. Apabila peserta didik menemui kendala dalam
pembelajaran, guru bisa melalukan proses coaching untuk menemukenali potensi yang dimiliki
oleh peserta didik tersebut. Tujuan coaching adalah untuk mendukung pembelajaran siswa demi
membantu mereka dalam meraih tujuan pribadi atau tujuan pembelajaran tertentu.

Restitusi
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan
mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat
(Gossen; 2004). Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari
solusi atas masalah yang ia hadapi, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang
mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen,
1996).Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan
memulihkan dirinya setelah berbuat salah.
Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain
atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai
nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Ketika murid melakukan sebuah kesalahan,sebaiknya
guru tidak langsung memberikan sanksi atau hukuman kepada murid,tapi guru menanggapinya
dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal tentang apa yang dapat
mereka lakukan,serta murid diberikan tanggung jawab yang berasal dari dorongan internal murid
untuk memperbaiki kesalahannya dan mendapatkan kembali harga dirinya.

Perdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa
memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi,
siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode
pengajaran, dan penilaian. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk
memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka dan merasa
termotivasi dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai