e-ISSN : 2656-4661
Corresponding author :
E-mail : riki.arswendi@mercubuana.ac.id
ABSTRAK
Kabupaten Lebak, provinsi Banten adalah salah satu tujuan wisata yang dikenal dengan keindahan alam dan
budayanya. Pelatihan kemampuan teknik story telling (public speaking) menyasar masyarakat pelaku industri
pariwisata dan komunitas duta wisata di kabupaten Banten menjadi salah satu kegiatan yang dianggap perlu
untuk mendukung aktivitas pemasaran pariwisata. Kemampuan public speaking memiliki relevansi dengan
proses berbagi informasi kepada audiens (calon wisataan dan wisatawan) untuk mengenal potensi wisata
Lebak. Story telling merupakan pendekatan yang strategis dalam meraih perhatian dan empati masyarakat
untuk berwisata ke Lebak. Kegiatan pengabdian masyarakat Pelatihan teknik story telling (public speaking)
menggunakan dilkakan melalui metode: pemaparan materi, tanya –jawab dan praktik. Peserta yang mengikuti
kegiatan ini sebanyak 30 orang.
ABSTRACT
Lebak Regency which is located in Banten Province is one of the tourist destinations which is famous for its
natural and cultural beauty. The story telling (public speaking) technique training targeting the tourism industry
community and the tourism ambassador community in Banten Regency is one of the activities deemed
necessary to support tourism marketing activities in Lebak Regency. Public speaking skills are related to the
process of sharing information with audiences (potential tourists and tourists) to get to know more about the
tourism potential of Lebak Regency. Storytelling is a strategic approach in attracting people's attention and
empathy for traveling to Lebak. Community service activities through storytelling technique training (public
speaking) are carried out by the following methods: presentation of material, question and answer and practice.
The number of participants in this activity was 30 people.
Public speaking atau berbicara di depan JL. RT. Hardiwinangun, No. 4, Muara Ciujung
umum merupakan bentuk komunikasi di mana Barat Rangkasbitung, Kab. Lebak, Banten.
seseorang pembicara menghadapi pendengar Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang yang terdiri
dalam jumlah yang relatif besar dengan dari 15 pemilik UMKM oleh oleh khas Lebak dan
pembicaraan yang relatif kontinyu, biasanya 10 orang duta wisata Lebak dan 5 orang staf Dinas
bertemu muka (face to face). Dalam berbicara di Pariwisata Lebak.
depan umum kadangkala kita merasakan adanya Adapun metode penyampaian materi adalah
hambatan ataupun kesulitan-kesulitan yang sebagai berikut:
biasanya disebabkan oleh demam panggung dan 1. Paparan/Ceramah. Dalam sesi ini para
kurangnya kesiapan dari seorang pembicara atau pemateri menyampaikan materi tentanng
komunikator. Sehingga, untuk mencapai efektivitas bagaimana penggunaan tekni story telling
pembicaraan di depan umum diperlukan sebagai teknik dalam public speaking
pemahaman, keterampilan dan juiga persiapan untuk menarik perhatian para calon
secara menyeluruh yang tentunya harus dipelajari pengunjung yangakan berwisata ke Lebak.
dan dialami langsung oleh orang yang hendak Penyampaian materi disampaikan oleh Dr
melakukakan. Ponco Budi dan Riki Arswendi M.Ikom
Untuk itu untuk menjadi komunikator publik selaku dosen dan praktisi Ilmu Komunikasi.
yang sukses, maka diperlukan penguasaan 2. Diskusi/Tanya Jawab. Sesi kedua ini
terhadap teknik-teknik public speaking, baik itu dari merupakan sesi yang paling menarik
pembicaraan dalam ruang lingkup yang sederhana, karena menjadi point terpenting dalam
sampai dengan pembicaraan yang melibatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
publik yang luas. Hal ini tentu saja tidak terpaku Dimana audiens memiliki kesempatan
bagi mereka yang berbicara dalam situasi formal, untuk bertanya dan berbagi cerita tenang
namun sekaligus juga dalam situasi-situasi semi pengalaman pengalaman yang selama ini
formal atau non-formal sekalipun. Kesempatan memreka alami ketika menerima
untuk berbicara di depan umum tidaklah hanya pengunjung yang berwisata ke Lebak.
terjadi pada individu-individu yang berprofesi di Pada sesi ini pula diperoleh informasi
sektor formal saja, seperti guru, dosen, juru tentang hambatan hambatan yang mereka
penerang, pembawa acara dan sebagainaya. alami.
Namun setiap individu yang berkecimpung di 3. Evaluasi, yaitu dengan menyebarkan
setiap organisasi atau lembaga pemerintahan dan kuesioner secara langusng yang diisi oleh
sosial, mempunyai peluang untuk dapat para pserta pelatihan sejumlah 30 orang.
berkomunikasi di depan publik untuk Angket tersebut berisi demografi
menyampaikan pesan-pesan sesuai dengan responden dan pertanyaan sebagai
tujuannya masing-masing. berikut:
Mereka mau tidak mau harus berhadapan a. Apakah Anda pernah mendengar
dengan publik untuk menyampaikan pesan-pesan kata public speaking sebelum
sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing mengikuti pelatihan?
di lembaga pemerintahan ataupun organisasi b. Apakah Anda tertarik untuk
kemasyarakatan tersebut namun tidak jarang mengikuti kegiatan public speaking?
ditemuai kondisi di mana proses komunikasi publik Mengapa?
yang mereka lakukan mengalami berbagai c. Apakah materi yang diberikan
hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang perlu informatif dan implementatif bagi
dijembatani dengan mengikuti pelatihan public Anda?
speaking melalui pendekatan storytelling tersebut.
Kemampuan story telling sebagai teknik HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam public speaking tidak hanya dibutuhkan oleh Demografi Peserta
individu yang bekerja di lingkungan pemerintahan. Peserta yang mengikuti pengabdian
Tetapi juga dibutuhkan oleh pelaku usah UMKM, masyarakat adalah mereka yang berasal dari
pemandu wisata, duta wisata dan lain sebagainya. pelaku usaha pariwisata dan yang terkait dengan
Kompetnesi public speaking menjadi bagian yang kegiatan pariwisata di kabupaten Lebak dengan
tak terpisahkan dari upaya untuk melakukan demografi sebagai berikut:
promosi dan persuasi produk kepada khalayak
luas. Inilah alasan mengapa kegiatan ini menjadi 1. Usia berkisar antara.
penting untuk dilakukan. a. 20 – 30 tahun 10 orang
METODE b. 30 – 40 tahun 15 orang
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada c. Di atas 40 tahun 5 orang
masyarakat dilakukan di kantor Dinas pariwisata 2. Jenis usaha/kegiatan/profesi pariwisata
Kabupaten Lebak-Banten yang beralamat di Jalan yang dimiliki:
dinilai penting untuk menunjang kegiatan produk sebagai suatu kesatuan yang bisa
mereka sehari hari. Baik sebagai pelaku usaha dijadikan sebagai “kisah” sebagai materi
UMKM, Duta wisata maupun sebagai abdi story telling cerita masyarakat setempat
negara.
2. Kegiatan pelatihan sebaiknya dilakukan lebih
spesifik. Maksudnya, kegiatan public speaking DAFTAR RUJUKAN
dengan pendekatan story telling ini sebaiknya Citrobroto, R.J. Suhartin. Prisnsip-Prinsip dan
dilakukan secara bertahap dengan audiens Teknik Berkomunikasi. Jakarta: Bharatha.
yang terbatas serta karakteristik audiens
dalam satu pelaksana pelatihan harus sama. DeVito, Joseph A. 1996. Komunikasi Antar
Misalnya. Pelatihan Public Speaking untuk Manusia. Jakarta: Professional Books.
Duta Wisata Lebak, pelatihan story telling
untuk pelaku UMKM dna pelatiban public Erwin Parengkuan /2017. Pentingnya
speaking untuk pegawai negeri di lingkungan Storytelling dalam Public Speaking. http://talk-
dinas pemerintahan di kabupaten Lebak. incorporation.com/pentingnya-story-telling-
3. Durasi kegiatan. Durasi kegiatan yang terbatas dalam-public-speaking-erwin-parengkuan.
90 menit dianggap kurnag oleh peseta,
mengingat kegiatan ini adalah pelatihan, maka Hamzah, Herdiansyah. 2010. Fungsi Aparat
sebaiknya kegiatan dilakuakn dengan durasi Pemerintah.https://gagasanhukum.wordpress.c
minimal 30 menit dengan peserta yang juga om/2010/12/20/fungsi-utama-aparat-
dibatasi. Sehingga ketika pelaksanaan pemerintah/
kegiatan, setiap peserta memiliki kesempatan
untuk maju dan praktik tentang bagaimana Lubis, Djuara P., et al. 2010. Dasar-Dasar
story telling dilakukan. Komunikasi. Bogor: Sains KPM IPB Press