Anda di halaman 1dari 3

Ide (masalah - empiris)

Dukungan, keluarga, tingkat kecemasan, pre op Katarak

Brainstorming

Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre op katarak
di RS Griya Husada Madiun?

Kajian Masalah

Pre Operatif merupakan persiapan pasien sebelum dilakukan tindakan operasi, Pada tahap ini
pasien sering mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan respon fisiologis dan psikologis
individu terhadap keadaan yang dianggap mengancam karena akan dioperasi. Rasa cemas ini
dapat menyebabkan kegagalan atau penundaan tindakan operasi. Untuk mengurangi kecemasan
tersebut maka diperlukan dukungan dari keluarga. Dukungan keluarga yang diberikan keluarga
itu sendiri yakni berupa informasi, motivasi, instrumental, dan emosional.(Edi kurniawan
hulu,Jurnal keperawatan,2016)

Tinjauan Pustaka

1. Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa menjadi keruh dan berawan. Katarak
merupakan penyebab kebutaan utama didunia yang bisa diobati. Pada umumnya katarak
berkembang perlahan dan awalnya terasa mengganggu.
2. Penatalaksanaan katarak dilakukan berdasarkan tingkat keparahan katarak dan
terganggunya kualitas hidup pasien. Saat ini tatalaksana pembedahan masih menjadi satu-
satunya tatalaksana kuratif dari katarak. Operasi katarak dari waktu ke waktu semakin
berkembang, baik dalam hal teknik operasi, bentuk dan panjang sayatan, arsitektur luka
dan jumlah jahitan. Hal ini ditujukan agar tercapainya prosedur operasi yang aman dan
juga memiliki efektifitasyang tinggi.
3. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum operasi diantaranya:
 Menjalani gaya hidup sehat
 Puasa sebelum operasi
 Pemeriksaan kesehatan sebelum operasi
 Jangan membawa atau memakai aksesoris apapun
 Bawa baju ganti yang nyaman
 Minta dukungan orang-orang terdekat
(Irene anindyaputri, Hello sehat, jun 15,2021)
4. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 50% pasien didunia mengalami
kecemasan, Dimana 5-25% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun.dan 50% mereka
yang berusia 55 tahun. Tingkat kecemasan pasien pre operatif mencapai 534 juta
jiwa.diperkirakan angka ini terus meningkat setiap tahunnya dengan indikasi tingkat
kecemasan pasien pre operatif.(WHO, 2012)
5. Kecemasan merupakan respon normal dalam menghadapi situasi sulit. Pada dasarnya
kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh rasa takut dan khawatir akan
sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi. Bahkan, rasa cemas dapat membantu jika
situasi membutuhkan respon”lawan atau lari” terjadi.Respon lawan atau lari adalah suatu
respon yang diatur oleh hormone dan menentukan apakah harus lawan atau lari dalam
situasi genting.Namun jika respon ini berlebihan dan menjadi terlampau paranoid
terhadap masalah kecil, maka akan berdampak mengalami gangguan kecemasan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan:
 Pengalaman negative yang menyebabkan stress/trauma psikolosis
 Keturunan
 Gangguan kepribadian
 Efek samping obat/ zat tertentutermasuk kafein dan narkoba
 Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid.
7. Tanda- tanda gangguan kecemasan adalah perasaan mudah marah, tersinggung, sedih,
atau khawatir, tidak dapat focus dan tenang, tangan dan kaki berkeringat dingin, jantung
berdebar-debar tanpa alasan yang jelas.
8. Dampak kecemasan pada pasien pre operasi dapat mengganggu pada jalannya operasi.
Sebagai contoh, pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan akan
berdampak pada sistem kardiovaskulernya yang akan menyebabkan tekanan darahnya
lebih tinggi sehingga operasi dapat ditunda maupun dibatalkan. pada wanita efek dari
kecemasan dapat mengganggu menstruasinya menjadi lebih banyak, dan kemungkinan
operasi ditunda hingga pasien benar-benar siap menjalani operasi.(Pritchard, 2009)
9. Penatalaksanaan kecemasan : Pengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan
gangguan kecemasan umum adalah kemungkinan pengobatan yang mengkombinasi
psikoterapi, farmakoterapi dan pendekatan suportif ( Smeltzer et al, 2010) .pendekatan
suportif dalam hal ini dukungan emosi dari keluarga dan orang terdekat akan memberi
perasaan berbagi beban. Kemampuan berbicara pada seseorang dan mengekspresikan
perasaan secara terbuka dapat membantu dalam menguasai keadaan.
10. Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb(1983) dalam zainudin (2002) yaitu
informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh
orang – orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa
kehadiran dan hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada
tingkah laku penerimanya.
11. Fungsi pokok keluarga biasanya didefinisikan sebagai hasil atau konsekuensi dari
struktur keluarga. Adapun fungsi keluarga menurut fridman (1999:24): Fungsi afektif,
fungsi sosialisasi, fungsi reproduktif, fungsi ekonomis, dan fungsi perawatan kesehatan.

Identifikasi : potensial variabel


variabel dependen : tingkat kecemasan

variabel independen: dukungan keluarga

Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre op
katarak di RS.Griya Husada Madiun.

Tujuan

1. Tujuan umum: mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pada pasien pre op Katarak di RS.Griya Husada Madiun.
2. Tujuan khusus : Mengidentifikasi dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
pada pasien pre op katarak di RS. Griya Husada Madiun.

Judul

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA


PASIEN PRE OP KATARAK DI RS.GRIYA HUSADA MADIUN.

Anda mungkin juga menyukai