Kajian Metodologi Sejarah
Kajian Metodologi Sejarah
OLEH:
MUHAMMAD YUSRAN
G2G121050
3. Transformasi Struktural
Suatu studi sejarah komparatif hanya layak dilakukan dengan melakukan
studi sejarah struktural analitis. Yang hendak diperbandingkan bukan fakta
dan proses, tetapi berbagai pola, tendensi, dan struktur yang ada di dalamnya.
Perubahan sosial antara lain terwujud pada umumnya dan stratifikasi sosial
khsusunya. Hal terakhir ini terjadi karena ada diferensiasi fungsi yang lebh
terinci, suatu proses yang merupakan dampak pertumbuhan sosial-ekonomi
serta sistem produksinya.
Golongan-golongan sosial baru, antara lain elite baru, menciptakan
perubahan hubungan sosial serta struktur sosial pada umumnya. Di sini
terjadi transformasi struktural. Dalam membandingkan dua situasi historis A
dan B maka yang perlu dilacak ialah: (1) sistem produksi baru dengan
komersialisasi, komunikasi, dan modernisasi teknologi; (2) fungsi-fungsi baru
serta golongan sosial baru; (3) timbulnya elite baru; dan (4) struktur
kekuasaan baru beserta sistem baru. Struktur-struktur pada A dapat
dibandingkan dengan yang muncul pada B dan sekaligus ditunjukkan fakta-
fakta kausalnya. Baik persamaan dan perbedaannya tampak terutama fakta-
fakta historis yang unik sebagai kausalitas, konteks historinya fakta politik
yang menentukan.
Suatu perbandingan dapat dilakukan antara politik kolonial Belanda dan
inggis, yaitu di indonesia dan di india. Dalam analisisnya akan dapat
diekstrapolasikan antara lain; (1) proses modernisasi lewat edukasi; (2) sistem
sosial ekonomi, komersialistik, fiskal, dan agraris feodal; (3) struktur
organisasi aliran inovatif; (4) peranan golongan inteligensia, (5) kendala dari
struktur sosial, kasta etnisitas, dan sebagainya.
Derajat modernisasi dapat diukur kriteria, antara lain (1) menurut
mobilitas sosial; (2) integrasi horisontal dan vertikal; (3) produktivitas
sumberdaya alamiah dan sosial budaya; (4) lain (1) struktur kekuasaan
demokratis; (6) tingkat sistem teknologi; (5) kesejahteraan rakyat
.
C. Penutup
Beberapa cara berpikir dalam sejarah salah satunya berpikir secara
kausalitas. Pengetahuan tentang hubungan sebab-akibat tersebut sangat
penting dalam pembelajaran sejarah, terutama untuk menjawab pertanyaan
mengapa suatu peristiwa itu terjadi. Kausalitas ialah hubungan sebab-akibat
yang mana sebab adalah peristiwa mengapa sesuatu itu terjadi, sedangkan
akibat merupakan efek dari suatu peristiwa, dalam hal ini sebab-akibat selalu
berhubungan. Dalam ilmu-ilmu sosial kedalaman ilmu pengetahuan
ditunjukkan sejauh mana ilmuwannya dapat menggali sebab-musabab (sebab-
akibat/kausalitas) fenomena yang ditelitinya. Dalam ilmu sejarah yang
ilmuwannya tidak dapat mengamati secara langsung peristiwa yang sudah
lampau. Betapapun seringnya sejarawan mengamati, meneliti, dan
merekonstruksi fakta-fakta kiranya akan sulit untuk dapat merumuskan
sebab-sebab umum.
DAFTAR PUSTAKA