Anda di halaman 1dari 23

Lampiran 1

PENILAIAN
1. PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
Format Penilaian Sikap :

NILAI
NO ASPEK PERILAKU YANG DINILAI
1 2 3 4

1 Disiplin

2 Jujur

3 Tanggungjawab

4 Santun

5 Responsif

Keterangan :
4= jika empat indikator terlihat
3= jika tiga indikator terlihat
2= jika dua indikator terlihat
1= jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap :

1. Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.
2. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
3. Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Mengajukan usul pemecahan masalah
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

4. Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
5. Responsif
a. Antusias dalam mengikuti pembelajaran
b. Tidak ragu berpendapat selama proses pembelajaran
Nilai akhir sikap diperoleh dari (skor yang sering muncul) dari keempat aspek diatas.

Kategori nilai sikap


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Rubrik Penilaian Sikap (Afektif)

Disiplin Jujur Tanggungjawab Santun Responsif Nilai Akhir


No Nama Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

13

14

15
2. PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN)
Aspek Penilaian :
Format Penilaian :

NILAI
No ASPEK PENGAMATAN DISKUSI
1 2 3 4
1 Kerjasama
2 Keaktifan
3 Toleransi
4 Hasil Diskusi Kelompok
Keterangan :

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:

Nilai = ∑ skor perolehan X 100

Skor Maksimal

Keterangan :

4: Sangat Sesuai / Baik Sekali


3: Sesuai / Baik
2 : Cukup
1: Kurang
Rubrik Penilaian Psikomotorik
ASPEK PENGAMATAN DISKUSI

No Nama Hasil
Kerja sama Keaktifan Toleransi Diskusi Skor Nilai Predikat
Kelompok
1

10

11

12

13

14

15
3.

PROGRAM PELAKSANAAN PERBAIKAN (REMEDIAL)

Mata Pelajaran : Humas dan Keprotokolan Semester : Gasal

Kelas : XI Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kompetensi : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tanggal : Juli 2022


keahlian

Pelaksanaan
No Kompetensi Dasar Absen Jenis Kesulitan Kegiatan Perbaikan Hasil Ingin Dicapai
Bantuan
Soal Remidial
1. Jelaskan mengenai keprotokolan di Indonesia!
2. Sebutkan tujuan pengaturan tentang keprotokolan di Indonesia!
3. Jelaskan perbedaan antara attitude to behave dengan attitude to persinify
Kunci Jawaban
1. Keprotokolan di Indonesia diatur dalam UU No 8 th 1987, “Keprotokolan adalah
serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan
mengenai tata tempat, upacara, dan tata penghormatan kepada seseorang sesuai dengan
jabatana tau kedudukannya dalam suatu negara, pemerintahan atau masyarakat
2.
- Memberikan penghormatan kepada pejabat negara, pejabat pemerintah, perwakilan
negara asing, serta tokoh tokoh tertentu, sesuai dengan kedudukan dalam suatu
negara
- Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi,
lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku
- Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa
3. Attitude to behave merupakan sikap dalam suatu keadaan atau gerakan tubuh yang
bersifat wajar
Attitude to persinify merupakan sikap batin manakala menyampaikan ungkapan,
aspirasi, diskusi dan berbicara bebas
4.
PROGRAM PELAKSANAAN PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Humas dan Keprotokolan Semester : Gasal

Kelas : XI OTKP Tahun Pelajaran : 2022/ 2023

Kompetensi.keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Tanggal : Juli 2022


Perkantoran

Kompetensi/Sub
No Absen Kegiatan Pengayaan Pelaksanaan Hasil Ingin Dicapai
Kompetensi
Soal Pengayaan
1.Bagaimana kedudukan keprotokolan dalam bidang keprotokolan?
2.Sebutkan 5 tugas-tugas protokol di Indonesia

Kunci Jawaban
1. Hak yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan penghormatan dan perlakuan
tata tempat dalam acara kenegaraan, acara resmi atau pertemuan resmi dan memperoleh
fasilitas maupun pelayanan sesuai dengan kedudukan
2. Tugas- tugas protokol di Indonesia
A. Menyusun daftar tamu dengan segala tingkatannya
B. Menyusun/ membuat undangan
C. Menyusun acara
D. Menyiapkan lokasi dan kelengkapan acara/upacara
E. Membagi tugas
3. PENILAIAN PENGETAHUAN ( KOGNITIF )
Rubrik Penalaian Pengetahuan
Soal Pilihan Ganda
Jumlah Benar x 5
= 10 x 5
= 100

Soal uraian
1. Skor maksimal = 20
2. Skor maksimal = 20
3. Skor maksimal = 20
4. Skor maksimal = 20
5. Skor maksimal = 20
100
Kriteria Skor Soal Uraian
Skor
No. Soal Indikator Skor
Maksimal
Menjelaskan pengertian public relations 10
Menjelaskan pengertian public relation
8
1 10 dengan benar, tetapi tidak lengkap
Jawaban salah 5
Tidak menjawab 0
Menyebutkan 2 fungsi humas menurut
10
Djanalis Djanaid

2 10 Menyebutkan 1 benar 8
Jawaban Salah 5
Tidak Menjawab 0
Menjelaskan teori petugas public
10
relation

3 10 Menjelaskan tidak lengkap 8


Jawaban salah 5
Tidak menjawab 0
4 10 Menjelaskan fungsi tehnician 10
communication
Menjelaskan 8
Jawaban Salah 5
Tidak Menjawab 0

Menjelaskan manfaat public relation 10


Menjawab secara sederhana 8
5 10
Jawaban Salah 5
Tidak Menjawab 0

RUMUSAN NILAI AKHIR


NA = Skor Pilihan Ganda : Skor Uraian
= 50 + 50
= 100

Hasil nilai pengetahuan sebagai berikut :


Interval Predikat
91 – 100 A
81 – 90 B
71 – 80 C
≤ 70 D
LAMPIRAN SOAL
4. PSIKOMOTORIK
LEMBAR KERJA SISWA
Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota
secara heterogen. Kelompok dibagi dengan menghitung dari 1-6 dan diulangi sampai seluruh
siswa selesai berhitung. Kemudian setiap siswa nomor urut 1 akan berkumpul dengan siswa
dengan nomer urut yang sama.

Petunjuk Pengerjaan
 Diskusikan untuk mencari contoh kegiatan keprotokolan
 Buatlah catatan ringkas mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan dan disesuaikan
dengan teori yang ada di buku pedoman LKS
 Ketik hasil pekerjaan kalian dan dikumpulkan dalam bentuk hardfile dan soft file

5. LAMPIRAN SOAL KOGNITIF (PENGETAHUAN)

Mata Pelajaran : Humas dan Keprotokolan Nama : ………………………………..


Kopetensi Dasar : Memahami Ruang Lingkup No. Absen : …………………………….
Keprotokolan
Kelas / Jurusan : XI / Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
Waktu : 20 menit
Berilah tanda (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar !
1. Tata tempat, tata upacara, tata kehormatan yang berhubungan dengan acara kenegaraan
merupakan komponen dari...
b. Kehumasan
c. Keprotokolan
d. IPRA
e. Keagendaan
f. Public Relation World Conference
2. Peraturan peraturan di istana kepala negara atau berkenaan dengan penyambutan tamu-
tamu negara merupakan pengertian keprotokolan menurut...
a. Satrio Wuryanto
b. Abdul Hamid
c. Moeliono
d. Zulkarnaen
e. UU Keprotokolan
3. Pejabat negara yang menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik di pusat
maupun di daerah disebut...
a. Pejabat negara
b. Pejabat pemerintahan
c. Pejabat publik
d. Pejabat yuridis
e. Pejabat fungsional
4. Berikut yang bukan merupakan tokoh masyarakat nasional adalah...
a. Pemuka Perwalian Umat Beragama
b. Ketum Organisasi Nasional
c. Ketum Parpol
d. Perintis Organisasi
e. Pemuka Agama
5. Seseorang yang mengemban tugas jabatan memimpin kegiatan keprotokolan atau bidang
tugasnya berkaitan dengan kegiatan keprotokolan disebut...
a. Goverment relations
b. DPRD
c. Pejabat protokol
d. DPD
e. Communiti relations
6. Keprotokolan diberikan oleh negara lain atas balas jasa yang diberikan oleh negara, yaitu
asas...
a. Kebangsaan
b. Ketertiban dan kepastian hukum
c. Keagamaan
d. Timbal balik
e. Keserasian, kesesuaian dan keselarasan
7. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Mampu menyusun acara
2. Mampu berbusana menarik
3. Membagi tugas
4. Menyusun daftar tamu dengan segala tingkatannya
5. Menyiapkan lokasi dan kelengkapan acara
Berikut yang bukan termasuk tugas – tugas protokol ditunjukkan oleh nomor...
a. 4
b. 5
c. 3
d. 1
e. 2
8. Perhatikan persyaratan berikut!
1. Memiliki wawasan yang luas
2. Disiplin
3. Intoleran
4. Berbusana modis
5. Apatis
Yang merupakan kriteria petugas protokol yang baik ditunjukkan oleh nomor ...
a. 1, 5, dan 4
b. 1 dan 3
c. 1 dan 2
d. 3, 4, dan 5
e. 2 dan 5
9. Serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau resmi, yang mengatur mengenai tata
tempat, tata upacara dan penghormatan merupakan definisi dari ...
a. Keprotokolan
b. Kegiatan
c. Kelembagaan
d. Ketentuan kegiatan
e. Diplomatik
10. Lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah,
merupakan definisi dari ...
a. Pejabat daerah
b. DPRD
c. Pejabat desa
d. Pejabat rakyat
e. Pejabat protokol

II. SOAL URAIAN


Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat !
1. Uraikan apa yang dimaksud dengan pejabat negara dalam keprotokolan !
2. Sebutkan 4 macam pendekatan kepemimpinan!
3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen approach dalam keprotokolan?
4. Sebutkan 4 macam dasar non yuridis tentang keprotokolan!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan asas kebangsaan dalam keprotokolan!

Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. B 6. D
2. C 7. E
3. B 8. C
4. E 9. A
5. C 10. B

II. Uraian
1. Pejabat negara adalah pimpinan dan anggota lembaga negara sebagaimana dimaksud
dalam UU NKRI Tahun 1945 dan pejabat negara yang secara tegas ditentukan dalam
undang undang
2. 4 macam pendekatan kepemimpinan
- The traith approach
- Behavioral approach
- The contigency approach
- Pendekatan terpadu
3. Kegiatan mengurus, memperlakukan, mengawasi dan membimbing kegiatan
keprotokolan
4. 4 macam dasar non yuridis dalam keprotokolan
- Tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan setempat
- Nilai sosial dan budaya
- Asas timbal balik
- Kaidah agama
5. Keprotokolan harus mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia yang pluralistik
(kebhinnekaan) dengan tetap menjaga prinsip NKRI
Lampiran 2
Materi Ruang Lingkup Keprotokolan
Pengertian Umum Keprotokolan
Kata protokol berasal dari bahasa Yunani, yaituprotosyang berarti pertama
dancollayang berarti melekatkan. Jadi, menurut asal katanya, protokol adalah lembaran
pertama yangmelekat pada dokumen utama. Lama kelamaan, dokumen yang berisi simpulan-
simpulan suatuperjanjian internasional juga disebut protokol.
Keprotokolan dapat dimaknai sebagai aturan baku yang menyangkut penyelenggaraan
acara-acara resmi ( pemerintah ), cara memperlakukan penjabat pemerintah dalam aktivitas
kedinasan, dan cara penyelenggaraan kegiatan oleh instansipemerintah atau masyarakat
umum. Pihak yang bertindak sebagai pengemban tugaskeprotokolan dikenal dengan istilah
protokoler.
Keprotokolan sendiri telah diatur dalam beberapaketentuan perundangan, antara lain
sebagai berikut :
a.Berdasarkan UU No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan :1.)Penjabat Negara
adalah pimpinan dan anggota lembaga negara sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945dna penjabat negara yang secara tegas
ditentukan dalam Undang-Undang.2.)Penjabat Pemerintah adlaah penjabat yang menduduki
jabatan tertentu dalampemerintahan,aik pusat maupun daerah.3.)Tamu Negara adalah
pimpinan negara asing yang berkunjung secara kenegaraan,resmi, kerja, atau pribadi ke
negara Indonesia.
b.Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan
Undang-UndangNomor 9 Tentang Keprotokolan :1.)Pasukan pengamanan Presiden
( Pasampres ) adalah pasukan yang bertugasmelaksanakan pengamatan fisik langsung jarak
dekat setiap saat kepada Presidendan Wakil Presiden, mantan Presiden dan Wakil Presiden
beserta keluarganya, sertatamu negara setingkat kepala negara/kepala pemerintahan.
Persyaratan untuk menjadi protokoler yaitu :
 Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama dalam hubungan antar
manusia.
 Bermental kuat dan kepribadian tangguh.
 Trampil dan cekatan menguasai situasi.
 Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat.
 Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul.
Tugas dan Fungsi Protokol
Protokol sebagai salah satu unsur staf, membantu pimpinan untuk mempersiapkan tugas
dan kegiatan tersebut mulai dari perencanaan kegiataan sampai dengan pelaksanaan kegiatan
sehingga dapat berjalan dengan tertib dan lancar.
Berikut ini adalah jenis acara yang harus menerapkan protokol yang menyangkut segi-
segi keupacaraan :
1. Penerimaan tamu/audiensi
2. Kunjungan tamu (dalam dan luar negeri)
3. Perjalanan ke daerah/luar negeri
4. Pengaturan rapat/sidang
5. Penyelenggaraan resepsi/jamuan kenegaraan
Penyelenggaraan upacara-upacara :
 Hari Besar Keagamaan
 Hari Besar Nasional
 Peresmian Proyek
 HUT Instansi/Organisasi
 Upacara Bendera
 Pelantikan, pengucapan sumpah dan serah terima jabatan
 Penyerahan surat-surat kepercayaan/Credentials
 Penandatanganan
 Peresmian pembukaan/penutupan seminar/lokakarya
 Penyematan Tanda kehormatan dan pemberian penghargaan
 Temu Wicara
 Pemakaman kenegaraan
 Peletakan karangan bunga
Berikut adalah asas keprotokolan.
 Asas kebangsaan yang dimana adalah sebuah keprotokolan haruslah mampu didalam
mencerminkan sebuah sifat dan juga watak yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
yang memiliki keberagaman dan juga harus tetap menjaga sebuah prinsip dari
NKRI.
 Asas ketertiban dan juga kepastian hukum yang dimana adalah keprotokolan yang
haruslah dapat menciptakan sebuah ketertiban didalam masyarakat dengan adanya
sebuah kepastian hukum.
 Asas keseimbangan, keserasian hingga keselarasan yang dimana adalah sebuah
keprotokolan haruslah mampu didalam mencerminkan sebuah keseimbangan,
keserasian, hingga keselarasan yang berada diantara kepentingan individu dan juga
massyarakat dengan berbagai macam kepentingan pada bangs dan juga negara.
 Asas timbal balik yang dimana adalah sebuah keprotkolan haruslah diberikan kepada
hal yang setimpal maupun juga balas jasa dari keprotokolan yang akan berasla dair
berbagai negara lainnya.
Selain asas-asas tersebut terdapat pula tujuan dari pengaturan keprotokoleran itu sendiri
antara lain:
1. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat
Tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam negara,
pemerintahan, dan masyarakat;
2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi, lancar,
dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional
maupun internasional; dan
3. Menciptaknn hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa
Disamping asas-asas yang mengatur keprotokolan serta tujuan adanya keprotokolan,
secara kontekstual keprotokolan negara terdiri atas kenegaraan, kebangsaan, pergaulan dan
acara. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Kenegaraan; Seperti yang tercantum dalam buku pedoman protokol Negara 2005 dari
encyclopedia britanica 18962 bahwa kenegaraan meliputi norma yang mengatur terciptanya
hubungan baik di dalam bangsa itu sendiri maupun dengan bangsa dan Negara
lain, scope dari kenegaraan ini adalah kunjungan tamu Negara, kunjungan kepala Negara RI
keluar negeri.
Kebangsaan; Pengaturan dilakukan selaras dengan kedudukannya sebagai lambang
kedaulatan meningkatkan jiwa dan semangat kebangsaan. Kebangsaan ini meliputi presean,
kunjungan pejabat RI dan tamu asing ke daerah serta penghormatan jenazah dengan
menggunakan bendera kebangsaan.
Pergaulan; seperangkat peraturan tentang perilaku dalam tata pergaulan resmi dan dalam
kegiatan resmi yang melibatkan pemerintah Negara serta wakil-wakilnya.
Acara; pengaturan kegiatan yang bersifat resmi termasuk pemberian penghormatan dan
pelayanan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya.
Kegiatan keprotokolan termasuk ke dalam kegiatan yang terrencana, terstruktur, teratur,
rapi dan terorganisir. Adapun jenis kegiatan keprotokolan terbagi menjadi dua yakni kegiatan
yang sifatnya umum atau kenegaraan dan kegiatan yang berkaitan dengan lembaga perguruan
tinggi.
Jenis kegiatan yang sifatnya umum misalnya, upacara pelantikan dan serah terima
jabatan, upacara penandatanganan naskah kerja sama, upacara sumpah pegawai, peresmian
gedung baru, seminar, simposium, diskusi dan lain sebagainya. Kegiatan seperti ini juga
berlaku di instansi-instansi dan universitas atau lembaga pendidikan. Namun secara lebih
spesifik, kegiatan yang ada di perguruan tinggi antara lain: upacara dies natalis, upacara
wisuda, upacara pengukuhan guru besar, upacara kenaikan pangkat doktor dan lain-lain.
Aktivitas keprotokolan sendiri secara lebih luas terdiri dari lima hal yakni tata ruang, tata
upacara, tata tempat, tata busana, dan tata warkat. Terhadap lima hal tersebut terdapat aturan-
aturan yang perlu diperhatikan. Untuk memasuki dunia protokoler, pemahaman dan
penerapan atas aturan-aturan tersebut sangatlah penting. Adapun penjelasan mengenai aturan-
aturan tersebut antara lain:
I. Tata Ruang,
Tata ruang adalah pengaturan ruang atau tempat yang akan dipergunakan sebagai tempat
aktivitas. Ruang harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan, tergantung dari jenis aktivitas.
a. Perangkat keras, adalah berbagai macam perlengkapan yang diperlukan
untuk maksud suatu kegiatan berupa meja, kursi/sofa, sound system/ public address, dekorasi,
permadani, bendera, taman dan lain sebagainya
b. Perangkat lunak, antara lain personil yang terlibat dalam rangka pelaksanaan suatu
kegiatan seperti, penerima tamu, pemandu acara, petugas keamanan, petugas konsumsi dan
sebagainya.
Dalam prakteknya, protokoler harus memerhatikan segala sesuatunya dengan sangat
detail, misalnya dalam tata ruang ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
1. Ruang harus sesuai dengan kebutuhan (jumlah kursi dan meja)
2. Papan nama petunjuk yang diperlukan
3. Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata ruang dan tempat
4. Tata lampu yang mencukupi kebutuhan.
II. Tata Upacara
Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus disusun
sesuai dengan jenis aktivitasnya. Untuk keperluan tersebut harus diperhatikan:
1. jenis kegiatan;
2. bahasa pengantar yang dipergunakan;
3. materi aktivitas.
Dalam tata upacara, harus lah direncanakan siapa yang akan terlibat dalam kegiatan
upacara, personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Untuk pengisi acara misalnya dalam
memberikan sambutan haruslah diperhatikan jenjang jabatan mereka yang akan memberikan
sambutan. Juga yang tak kalah penting adalah memastikan kesediaan pembicara atau pemberi
sambutan tersebut dengan menghubunginya beberapa waktu sebelum acara. Untuk
kelancaran suatu “upacara” diperlukan pula seorang “stage manajer” yang bertugas menjadi
penghubung antara pembawa acara dan pelaksana upacara.
III. Tata Tempat (Preseance)
Kata preseance berasal dari bahasa Perancis atau dalam bahasa Inggris precende yang
artinya urutan. Yang dimaksudkan di sini adalah urutan berdasarkan prioritas, atau siapa yang
lebih dulu. Secara keseluruhan, dapat diartikan preseance adalah ketentuan atau norma yang
berlaku dalam hal tata duduk para pejabat, yang biasanya didasarkan atas kedudukan
ketatanegaraan dari pejabat yang bersangkutan, kedudukan administratif/struktural dan
kedudukan sosial. Tata urutan tem’pat duduk di Indonesia diatur dengan Keputusan Presiden
nomor 265 tahun 1968.
Adapun dalam aturannya, terdapat pihak-pihak yang berhak didahulukan dalam
preseance antara lain:
1) Golongan Very Important Person (VIP), pihak yang didahulukan karena jabarannya atau
kedudukannya.
2) Golongan Very Important Citizen (VIC), pihak yang didahulukan karena derajatya,
misalnya bangsawan dan sebagainnya.
Pedoman dalam Preseance:
1. Aturan Dasar Preseance
a. Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi mempunyai urutan paling depan
atau mendahului,
b. Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar, yang paling penting
adalah mereka yang berdiri di sebelah kanan.
2. Aturan Umum Tata Tempat
a. Jika duduknya menghadap meja, yang dianggap sebagai tempat pertama adalah
yang menghadap pintu keluar sedangkan untuk yang duduk di dekat pintu dianggap
sebagai tempat paling terakhir.
b. Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi), yakni jika orang-orang
tersebut berjajar pada garis yang sama maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat
yang paling tengah adalah yang utama.
3. Aturan Tempat Duduk
Urutan tempat duduk diatur menurut aturan sebagai berikut:
a. Yang didahulukan adalah tempat duduk yang paling tinggi
b. Berikutnya diatur secara berurutan berdasarkan letak tempat sebelah yang utama,
sebelah kanan merupakan urutan nomor tiga, sebelah kiri urutan nomor tiga.
4. Aturan Urutan Memasuki Kendaraan
Selanjutnya ialah tata urutan memasuki kendaraan. Untuk undangan resmi atau
kenegaraan diperlukan perhatian dan penanganan khusus bahkan perencanaan yang sangat
matang. Tipe kenderaan juga bahkan mempengaruhi pengaturan tersebut. Untuk pengemudi
pun ia juga harus mengenal pengetahuan protokoler yang juga akan mempengaruhi
penampilannya.
Ada beberapa cara bagaimana memasuki pesawat udara, kapal laut, kenderaan mobil
atau kereta api yakni sebagai berikut:
a. Pesawat udara : Seseorang dengan urutan pertama akan masuk pesawat udara yang paling
akhir sedangkan ketika menuruni pesawat orang yang utama tersebut akan turun lebih dahulu.
b. Kapal laut: Seseorang dengan urutan utama akan naik terlebih dahulu dan akan turun lebih
dahulu pula.
c. Kendaraan mobil atau kereta: Seseorang yang paling utama baik ketika naik maupun turun
kendaraan akan mendahului yang lain. Namun demikian, apabila letak kendaraan tidak dapat
diatur sedemikian rupa oleh karena keadaan dan kondisi yang tidak memungkinkan, hal
tersebut merupakan suatu perkecualian.
d. Untuk letak kenderaan, hendaknya dihadapkan ke kiri. Hal ini berarti arah kenderaan yang
akan menuju, berada di sebelah kiri kita.
e. Seseorang yang utama duduk di tempat duduk sebelah kanan sedangkan yang berikutnya di
sebelah kiri.
f. Apabila telah sampai ke tempat tujuan dan akan turun, hendaknya kendaraan dihadapkan
ke sebelah kanan sehingga memudahkan orang utama untuk dapat turun terlebih dahulu.
g. Jika penumpang mobil tiga orang dan duduk di belakang, maka orang yang paling
terhormat duduk disebelah kanan, orang ke dua duduk paling kiri dan orang ketiga duduk di
bagian tengah.
h. Jika mobil memungkinkan untuk ditumpangi oleh lebih dari 5 atau 6 orang, karena ada
tambahan bak di tengah, maka bak yang paling tengah diduduki oleh orang yang paling
rendah kedudukannya, yang lebih tinggi menduduki di sebelah kanan kirinya.
IV. Tata Busana
Tata busana yang dimaksud disini ialah pakaian yang harus dikenakan pada suatu
aktivitas protokoler, baik oleh para pejabat undangan ataupun pelaksana kegiatan.
Tata busana harus ditentukan dan dicantumkan pada surat undangan yang dikirimkan
baik formal maupun informal.
Adapun terdapat jenis tata busana yang perlu diketahui antara lain:
1. Pakaian Sipil Lengkap (PSL)
2. Pakaian Sipil Harian (PSH)
3. Pakaian Oinas Lapangan (PDL)
4. Pakaian Dinas Harian (PDH)
5. Pakaian Dinas Upacara I, II, II, (PDU) untuk kalangan militer.
6. Pakaian Resmi Jabatan (untuk pejabat tertentu)
7. Pakaian Nasional atau pakaian resmi organisasi (Dharma Wanita, Korpri)
8. Toga (Untuk Perguruan Tinggi/lnstitut)
V. Tata Warkat
Tata Warkat merupakan pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu
kegiatan. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai dengan
jenis/keperluan kegiatan.
2. Jumlah undangan harus disesuaikan dengan kapasitas tempat, kepentingan serta
tujuan kegiatan yang ingin tercapai sendiri.
3. Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk setiap jenis kegiatan, baik
mengenai format, isi dan sebagainya.
4. Menulis nama orang yang diundang hendaknya dilakukan secara benar dan jelas baik
mengenai nama, pangkat, jabatan maupun alamatnya.
5. Dalam undangan perlu dijelaskan bahwa undangan tersebut diperuntukkan beserta
istri/suami atau tidak. Tidak dibenarkan dalam undangan resmi disebutkan undangan
berlaku untuk beberapa orang.
6. 6. Mencantumkan kode undangan pada sampul undangan untuk mempermudah
penempatan duduk.
7. Mencantumkan ketentuan mengenai pakaian yang dikenakan.
8. Menentukan batas waktu penerimaan tamu.
9. Catatan dalam undangan agar memberitahukan kehadirannya atau ketidak hadirannya
(RSVP yang merupakan singkatan: Respondez s’il vous plaiz)
10. Undangan dikirim dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu pelaksanaan
kegiatan (seminggu sebelumnya hendaknya sudah terkirim).
Selain kelima aturan tersebut terdapat hal-hal yang harus dimiliki dalam melaksanakan
kegiatan keprotokolan. Hal ini yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan dalam
melaksanakan kegiatan, antara lain:
 Tata cara; setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib dan khidmat serta setiap
perbuatan dan tindakan yang hendak dilakukan harus berdasarkan aturan dan urutan
yang telah ditentukan.
 Tata krama; yaitu etiket dalam pemberian penghormatan.
 Aplikasi aturan-aturan; yaitu penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang keprotokolan dan yang berkaitan dengan keprotokolan. Hal ini harus berlaku
selaras dengan situasi dan kondisi pada saat kegiatan

Anda mungkin juga menyukai