Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada salah satu kegiatan
inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan
Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran (LK-2).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang pada langkah 7 MK
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam.
2. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian pembelajaran yang Anda
pilih.
3. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian, kaitkan hal-hal yang
berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori
yang dipelajari saat MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
4. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1 dan 1x
untuk siklus 2.
Nama Mapel FISIKA
Menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain adalah kemampuan menyusun alat
evaluasi hasil belajar siswa yang pelaksanaannya diutamakan penilaian autentik. Alat penilaian hasil belajar dapat memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat pada saat ini, dimana penilaian hasil belajar akan lebih cepat menggunakan komputasi, otomatisasi, dan komunikasi dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Teknologi dapat mengurangi beban penilaian untuk guru dengan menangani proses penilaian.
1. Assesment of Learning
Pelaksanaan PPL dilakukan pada hari kamis 7 desember 2023 dengan menggunakan kelas XI MIPA 3. Model pembelajaran yang digunakan adalah PBL
(Problem Based Learning). Dalam kegiatan PPL ini , guru menerapkan Assesment of learning. Pada bagian akhir pembelajaran, guru melakukan penilaian
dengan memberikan tugas pada murid dengan menggunakan aplikasi quizziz sebanyak 5 nomor. Media yang guru gunakan dalam mengukur kemampuan kognitif
hasil belajar murid Post Test menggunakan QUIZIZZ.
Link Post Test Quizizz: https://quizizz.com/admin/quiz/656476d8c6ae34b8b811a613?source=quiz_share
2. Assessment for Learning
Assessment for Learning berfungsi sebagai penilaian formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penilaian assessment
for learning melibatkan murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Dalam proses penilaian ini, guru menggunakan penilaian untuk mengukur
pengetahuan murid sebelum proses pembelajaran Elastisitas benda pegas dimulai. Penilaian sebagai berikut:
Menurut Junior (2020) dalam jurnal “Penggunaan Aplikasi Quizizz Sebagai Alternatif Penilaian Formatif dalam Pengajaran dan Pembelajaran” yang ditulis oleh Siti,
teknologi boleh digunakan bukan saja dalam pengajaran dan pembelajaran tetapi juga untuk membimbing penilaian dalam proses pembelajaran.
Penilaian pengetahuan dilakukan pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi quizziz. Soal yang diberikan sebanyak 5 nomor.
a. Lembar Penilaian sikap belajar murid ( Kerjasama, Rasa Ingin Tahu, Santun, Komunikatif )
b. Lemba Penilaian keterampilan murid (unjuk kerja / kinerja)
c. Lembar Penilaian presentasi murid (paparan hasil karya)
d. Lembar Penilaian laporan proyek (poster canva)
Dalam penilaian Assesment as Learning murid dilibatkan guru untuk ikut serta mengisi lembar penilaian sikap belajar, unjuk kerja dan paparan
presentasi. Murid mengisi LIVE WORKSHEET link disediakan oleh guru. Pengisian dapat dilakukan dengan acuan apa yang dilakukan murid selama
proses belajar mengajar berlnagsung. Pengisian ini dapat dilakukan setelah selesai pembelajaran bersamaan dengan refleksi pembelajaran. Pengisian
LIIVE WORKSHEET dapat diakses oleh guru dan murid. Indikator dan rubric yang dibuat oleh guru sangat jelas untuk mengukur setiap aspek yang
diukur. Sehingga memudahkan murid dan guru untuk menilai mengisi LIVE WORKSHEET dengan rubrik yang dibuat oleh guru.
a. Penilaian sikap belajar murid
No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
3
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = selalu melakukan
3 = sering melakukan
2 = kadang kadang melakukan
1 = kurang melakukan
● Nilai akhir : jumlah skor / jumlah skor maksimal
● Predikat:
3,01 – 4,00 = sangat baik (A)
2,01 – 3,00 = baik (B)
1,01 – 2,00 = cukup (C)
< 1,00 = kurang (D)
b. Penilaian Unjuk Kerja:
Skor
No Indikator 1 2 3 4
1 Menyiapkan sumber referensi
2 Melakukan diskusi
3 Menentukan permasalahan
4 Menuliskan hasil diskusi
5 Membuat kesimpulan pemecahan masalah
Jumlah skor
Skor maksimum 20
Nilai = Jumlah skor / Skor Maksimum x 100
Kriteria Skor :
4 = selalu melakukan
3 = sering melakukan
2 = kadang kadang melakukan
1 = kurang melakukan
Kriteria Penilaian :
Interval Nilai Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat baik
82 – 90 B Baik
72 – 81 C Cukup
< 72 D Kurang
c. Penilaian Presentasi
Kriteria:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik,
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
35
II. Hasil dan Manfaat Penilaian
(Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada manfaat yang dirasakan
siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau keterampilan terhadap topik yang diajarkan?
Apakah hasil penilaian menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan
Anda dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran)
A. Hasil
PENILAIAN SIKAP
A B C D
0%
35%
65%
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Il9z8MnPKoOf0BSnh_YWSg32cFdX2RmNes1S56HOC9M/edit?usp=sharing
Berdasarkan dari diagram, bahwa di diagram warna biru Kel A terjadi progress 65 % yang dalam melakukan indikator pada penilaian sikap
ketika mengikuti kegiatan belajar menggunakan PBL. Pada kelompok B masih terjadi penilaian sikap yang masih kurang sesuai dengan
indicator sikap sebesar 35%
2. Penilaian Kinerja:
Penilaian Kinerja
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kinerja
Berdasarkan dari hasil pengolahan grafik diagram batang penilaian kinerja kelompok 1, 2 ,3 4, 5, dan 6 diperoleh penilaian kerja diatas
standard KKM yaitu 70. Kelompok 3 menempati posisi pertama dengan perolehan nilai kinerja diatas 90. Untuk kelompok 2 menempati
peringkat ke 2 dengan perolehan nilai kinerja diatas 80. Kelompok 1 menempati posisi ke 3 dengan perolehan nilai kinerja dengan 80.
Kelompok 4,5, dan 6 mendapatkan nilai konerja yang sama dengan nilai diatas 70.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan PBL dengan teknologi IT dalam materi elastisitas pembelajaran fisika efektif dapat meningkatkan
keterampilan unjuk kerja murid.
3. Penilaian Presentasi:
Penilaian Presentasi
100
95
90
85
80
75
70
Presentasi
Berdasarkan dari hasil pengolahan grafik diagram batang penilaian presentasi kelompok 1, 2 ,3 4, 5, dan 6 diperoleh nilai presentasi diatas
standard KKM yaitu 70. Kelompok 3, 5 dan 6 menempati posisi pertama dengan perolehan nilai presentasi 95. Untuk kelo mpok 2 dan
kelompok 4 menempati peringkat ke 2 dengan perolehan nilai presentasi 90. Kelompok 1 menempati posisi ke 3 dengan perolehan nilai
presentasi dengan 80.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan PBL dengan teknologi IT dalam materi elastisitas pembelajaran fisika efektif dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi, keberanian, percaya diri murid.
4. Penilaian Pengetahuan
Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata murid adalah 70,5 dikarenakan murid yang mendapat nilai diatas KKM sudah
melebihi dari 75 % yaitu 20 murid dan yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 4 murid. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 40.
Menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL). Dari
hasil analisis dapat disimpulkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan yaitu murid dapat memecahkan masalah hubungan
anatara massa dengan pertambahan panjang elastisitas suatu bahan. Dengan pelaksanaan Metode Problem Based Learning (PBL) dapat membantu
guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada murid. Dapat membantu murid untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan
masalah dan ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi,
dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.
B. Manfaat Penilaian
Berdasarkan hasil penilaian yang sudah dilakukan dalam proses pembelajaran mencangkup penilaian sikap, kinerja, presentasi, dan pengetahuan sangat
membantu guru dalam melakukan proses perbaikan dalam pembelajaran. Sehingga murid dapat meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau
keterampilan terhadap materi sistem pencernaan yang sudah dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (PBL). Secara terperinci
manfaat yang dirasakan sebagai berikut:
1. Penilaian Sikap
Dari hasil yang didapatkan, guru dapat melakukan pendalam/penguatan pada setiap murid yang masih memiliki kendala dalam kemampuan bekerja sama
dalam kelompok khususnya yang masih memiliki hasil pengamatan guru dinilai cukup (C) atau kurang (D). Murid dapat diberikan kesempatan lebih dalam
berperan di kelompok seperti menjadi ketua kelompok atau juru bicara utama.
2. Penilaian Kinerja
Hasil dari observasi kinerja setiap kelompok akan digunakan sebagai bahan acuan membentuk kelompok berikutnya pada pembelajarannya yang akan
datang. Sebagai contoh kelompok tiga yang mendapatkan kategori sangat baik berdasarkan pengamatan guru, maka anggota kelompok ini akan disebar
pada kelompok lain dan akan dijadikan sebagai ketua kelompok
3. Penilaian Presentasi
Hasil penilaian presentasi kelompok yang diperoleh guru, akan membantu dalam meningkatkan keterampilan murid dalam berkomunikasi di depan umum,
cara penyampaian yang sistematis, dan percaya diri saat melakukan paparan. Untuk kelompok yang sudah sesuai dengan yang diharapkan (memperoleh
hasil minimal baik) maka akan menjadi model kelompok yang dapat dicontoh dalam keterampilan presentasinya
4. Penilaian Pengetahuan
Hasil dari penilaian pengetahuan yang didapatkan sangat menggambarkan tingkat pemaham murid secara umum. Berdasarkan analisis hasil belajar
dapat diketahui nilai rata-rata murid adalah 70,5 dikarenakan murid yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 75 % yaitu 20
murid dan yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 4 murid. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 40. Menunjukan bahwa
hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL). Sehingga dari data
ini guru dapat lebih dalam memberikan penguatan materi yang belum dipahami murid yaitu pemahaman murid terkait dengan Elastisitas. Guru secara
khusus akan melakukan pengayaan kembali terkait pembahasan Elastisitas benda pegas beserta rangkaian pegas.
Dalam kegiatan penilaian, terdapat beberapa tantangan yang dapat dihadapi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran PBL
Model PBL yang dipilih guru memiliki kelemahan yaitu pelaksanaan proyek memerlukan waktu yang cukup lama (Rachmawati, dkk, 2021) sehingga
ada waktu dimana peserta didik tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran.
2. Penilaian yang Subjektif
Penilaian sifat-sifat elastisitas dalam tugas presentasi dapat bersifat subjektif. Tafsiran tentang sifat-sifat tersebut bisa bervariasi antara penilai, terutama
jika murid memiliki pendekatan yang berbeda dalam menganalisis sifat-sifat elastisitas.
Hal itu dapat menjadi tantangan untuk memastikan penilaian yang konsisten dan adil.
3. Waktu yang Diperlukan
Penilaian tugas presentasi membutuhkan waktu yang cukup untuk mengevaluasi setiap presentasi dengan cermat. Ini bisa menjadi tantangan jika memiliki
cukup banyak murid dalam kelas atau beberapa proyek untuk dinilai.
4. Pemahaman yang Tidak Merata
Tidak semua murid mungkin mencapai tingkat pemahaman yang sama terhadap materi. Beberapa murid mungkin memerlukan lebih banyak bantuan atau
panduan untuk menganalisis sifat-sifat fungsi komposisi dengan baik, dan ini dapat memengaruhi hasil penilaian.
5. Kendala Teknologi
Jika presentasi tugas melibatkan teknologi, seperti penggunaan perangkat lunak presentasi, maka masalah teknis atau kesalahan teknis dapat menjadi
hambatan yang mengganggu proses penilaian.
6. Kesiapan Murid
Tidak semua murid mungkin siap atau percaya diri dalam hal berbicara di depan kelas atau melakukan presentasi. Ini bisa memengaruhi kualitas presentasi
mereka dan, sebagai hasilnya, hasil penilaian kurang baik.
1. Dalam penilaian, seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti meningkatkan pemahaman mereka tentang berbagai metode penilaian,
termasuk metode yang memungkinkan pengukuran komprehensif.
2. Guru dapat bekerjasama dengan rekan guru untuk berbagi pengalaman dan ide tentang penilaian yang efektif.
3. Menerapkan penilaian formatif secara rutin dalam proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik berkelanjutan kepada murid.
4. Guru dan murid bersama-sama membuat aturan selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat meningkatkan kedisplinan murid dalam mengikuti aturan dan
juga guru perlu melakukan persiapan yang matang dan terencana dalam perencanaan pembelajaran hendaknya guru menyusun LKPD secara jelas dan terarah
sehingga pada saat peserta didik mengerjakan LKPD, peserta didik secara mandiri dapat menjawab setiap pertanyaan dengan urut dan jelas. Menurut (Bulotio, M.
J., dkk, 2020) peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dalam pemecahan masalah apabila peserta didik dapat secara mandiri mampu
menyelesaikan masalah yang diberikan.
5. Pendampingan secara khusus untuk murid yang memiliki pemahaman yang kurang guru perlu mendampingi lebih intens lagi serta pada saat pembagian kelompok
anggota kelompok dipilih secara merata dan adil. Tidak ada dalam satu kelompok berisikan anggota yang pintar semua.
6. Setiap murid memiliki kemampuan berkomunikasi yang berbeda. Memberikan waktu bagi murid yang kurang percaya diri dalam presentasi untuk membawa
catatan kecil sehingga dapat membantu murid pada saat presentasi. Juga selalu memberikan motivasi kepada murid yang kurang mampu memberikan presentasi.
B. Langkah-langkah:
1. Refleksi pembelajaran
Langkah pertama adalah melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang telah berjalan
dengan baik dan hal-hal yang perlu diperbaiki.
2. Identifikasi hambatan
Setelah melakukan refleksi, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran. Hambatan ini dapat berupa
faktor internal, seperti kurangnya pemahaman peserta didik, atau faktor eksternal, seperti keterbatasan sarana dan prasarana.
a. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menganalisis berbagai gangguan sistem ekskresi, faktor penyebab, dan solusi atau perubahan pola hidup yang mungkin diperlukan.
b. Refleksi:
Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami permasalahan yang harus ditemukan beserta solusi yang ditawarkan
c. Hambatan:
Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran kelompok
Bulotio, M. J., dkk. 2020. Pengaruh Metode Eksperimen Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL). Universitas Negeri Manado, 2 (2) :
47-50.
Lathifa, U. D., Dedi, I., & Evi, S. B. Pengaruh Media Penilaian Formatif Online Quizizz terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Periodik Unsur. Jurnal
Riset Pendidikan Kimia, 5(4), 112-200.
Siti, J. M., & Siti, M. M. (2021). Penggunaan Aplikasi Quizizz Sebagai Alternatif Penilaian Formatif dalam Pengajaran dan Pembelajaran Matematik. Jurnal Dunia
Pendidikan, 3(4), 217-227.