Anda di halaman 1dari 19

LK-1.

Format Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada salah satu kegiatan
inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan
Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran (LK-2).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang pada langkah 7 MK
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam.
2. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian pembelajaran yang Anda
pilih.
3. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian, kaitkan hal-hal yang
berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori
yang dipelajari saat MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
4. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1 dan 1x
untuk siklus 2.
Nama Mapel FISIKA

SMA AL IZHAR PONDOK LABU JAKARTA SELATAN


Tempat Pelaksanaan

KAMIS 7 DESEMBER 2023 PUKUL 07.30 -09.00


Waktu Pelaksanaan

ARJENA FAIZAL NURACHDILA


Nama Mahasiswa

FADHULIL JANNAH, S.Si, Gr,. M.Pd


Nama Guru Pamong

Dr. DASMO, M.Pd


Nama Dosen
INDICA YONA OKYRANIDA , M.Pd

I. Deskripsi Kegiatan Penilaian


(Kegiatan apakah yang Anda lakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Penilaian dapat berupa assessment for learning, assessment as learning, atau
assessment of learning)

Menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain adalah kemampuan menyusun alat
evaluasi hasil belajar siswa yang pelaksanaannya diutamakan penilaian autentik. Alat penilaian hasil belajar dapat memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat pada saat ini, dimana penilaian hasil belajar akan lebih cepat menggunakan komputasi, otomatisasi, dan komunikasi dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Teknologi dapat mengurangi beban penilaian untuk guru dengan menangani proses penilaian.

1. Assesment of Learning
Pelaksanaan PPL dilakukan pada hari kamis 7 desember 2023 dengan menggunakan kelas XI MIPA 3. Model pembelajaran yang digunakan adalah PBL
(Problem Based Learning). Dalam kegiatan PPL ini , guru menerapkan Assesment of learning. Pada bagian akhir pembelajaran, guru melakukan penilaian
dengan memberikan tugas pada murid dengan menggunakan aplikasi quizziz sebanyak 5 nomor. Media yang guru gunakan dalam mengukur kemampuan kognitif
hasil belajar murid Post Test menggunakan QUIZIZZ.
Link Post Test Quizizz: https://quizizz.com/admin/quiz/656476d8c6ae34b8b811a613?source=quiz_share
2. Assessment for Learning
Assessment for Learning berfungsi sebagai penilaian formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penilaian assessment
for learning melibatkan murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Dalam proses penilaian ini, guru menggunakan penilaian untuk mengukur
pengetahuan murid sebelum proses pembelajaran Elastisitas benda pegas dimulai. Penilaian sebagai berikut:

Menurut Junior (2020) dalam jurnal “Penggunaan Aplikasi Quizizz Sebagai Alternatif Penilaian Formatif dalam Pengajaran dan Pembelajaran” yang ditulis oleh Siti,
teknologi boleh digunakan bukan saja dalam pengajaran dan pembelajaran tetapi juga untuk membimbing penilaian dalam proses pembelajaran.

Penilaian pengetahuan dilakukan pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi quizziz. Soal yang diberikan sebanyak 5 nomor.

Link Pre Test Quizizz: https://quizizz.com/admin/quiz/65646fc6f227df9e8cfab7b0?source=quiz_share


Dalam kegiatan PPL guru juga melakukan penilaian Assessment for Learning pada aktivitas murid pada saat diskusi dan melakukan presentasi di kegiatan
Pembelajaran Based Learning. Adapun instrumennya adalah :
a. Lembar observasi aktivitas murid dalam kegiatan PBL
b. Lembar observasi motivasi murid dalam keiatan PBL
Instrumen lembar observasi aktivitas murid ini diisi berdasarkan hasil pengamatan selama proses pmebelajaran, Konten penilaianya meliputi:
a. Aktivitas murid ketika melakukan penyelidikan permasalahan
b. Aktivitas murid ketika melakukan diskusi (saling memberikan ide ide pemecahan masalah)
c. Aktivitas murid saat melakukan paparan hasil karya
d. Aktivitas murid saat bersama melakukan penarikan kesimpulan
Guru melakukan penilaian peningkatan motivasi belajar. Dampak dari penerapan model PBL dalam pembelajaran Fisika materi elastisitas membuat
murid terlibat aktif dalam pembelajaran. Kepercayaan diri murid mengalami peningkatan, hal ini terlihat ketika mereka berani tampil untuk
mengemukakan pendapat dalam diskusi, dan melakukan paparan hasil diskusi.
3. Assesment as Learning
Penilaian Assesment as Learning berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung,melibatkan murid secara aktif
dalam penilaian. Dalam kegiatan PPL ini guru melakukan penilaian assessment as learning terhadap murid. Adapun penilaian assessment as learning
yang dilakukan adalah:
a. Penilaian sikap belajar murid ( Kerjasama, Rasa Ingin Tahu, Santun, Komunikatif )
b. Penilaian keterampilan murid (unjuk kerja / kinerja)
c. Penilaian presentasi murid (paparan hasil karya)
d. Penilaian laporan proyek (poster canva)
Instrumen yang digunakan dalam penilaian Assessment as Learning adalah sebagai berikut:

a. Lembar Penilaian sikap belajar murid ( Kerjasama, Rasa Ingin Tahu, Santun, Komunikatif )
b. Lemba Penilaian keterampilan murid (unjuk kerja / kinerja)
c. Lembar Penilaian presentasi murid (paparan hasil karya)
d. Lembar Penilaian laporan proyek (poster canva)
Dalam penilaian Assesment as Learning murid dilibatkan guru untuk ikut serta mengisi lembar penilaian sikap belajar, unjuk kerja dan paparan
presentasi. Murid mengisi LIVE WORKSHEET link disediakan oleh guru. Pengisian dapat dilakukan dengan acuan apa yang dilakukan murid selama
proses belajar mengajar berlnagsung. Pengisian ini dapat dilakukan setelah selesai pembelajaran bersamaan dengan refleksi pembelajaran. Pengisian
LIIVE WORKSHEET dapat diakses oleh guru dan murid. Indikator dan rubric yang dibuat oleh guru sangat jelas untuk mengukur setiap aspek yang
diukur. Sehingga memudahkan murid dan guru untuk menilai mengisi LIVE WORKSHEET dengan rubrik yang dibuat oleh guru.
a. Penilaian sikap belajar murid

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
3
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = selalu melakukan
3 = sering melakukan
2 = kadang kadang melakukan
1 = kurang melakukan
● Nilai akhir : jumlah skor / jumlah skor maksimal
● Predikat:
3,01 – 4,00 = sangat baik (A)
2,01 – 3,00 = baik (B)
1,01 – 2,00 = cukup (C)
< 1,00 = kurang (D)
b. Penilaian Unjuk Kerja:

Skor
No Indikator 1 2 3 4
1 Menyiapkan sumber referensi
2 Melakukan diskusi
3 Menentukan permasalahan
4 Menuliskan hasil diskusi
5 Membuat kesimpulan pemecahan masalah
Jumlah skor
Skor maksimum 20
Nilai = Jumlah skor / Skor Maksimum x 100
Kriteria Skor :
4 = selalu melakukan
3 = sering melakukan
2 = kadang kadang melakukan
1 = kurang melakukan
Kriteria Penilaian :
Interval Nilai Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat baik
82 – 90 B Baik
72 – 81 C Cukup
< 72 D Kurang
c. Penilaian Presentasi

Skor dan Kriteria


No Aspek
3 2 1
1 Komunikasi Komunikasi Komunikasi Tidak ada
lancar sedang komunikasi
dan baik
2 Sistematika Penyampaian Penyampaian Penyampaian tidak
penyampaian sistematis kurang sistematis
sistematis
3 Penguasaan materi Wawasan luas Wawasan Wawasan
sedang kurang

4 Antusiasme Antusias Kurang Tidak


antusias antusias

5 Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan


baik cukup kurang
d. Penilaian Laporan Proyek

No Kategori Skor Alasan


1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana (syarat ketentuan laporan)?
2 3. Apakah terdapat uraian tentang konsep yang dikuatkan dengan visual gambar?
3 Apakah isian /konten sesuai dengan topik?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara menarik?
Jumlah

Kriteria:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik

5 = sangat baik,
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
35
II. Hasil dan Manfaat Penilaian
(Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada manfaat yang dirasakan
siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau keterampilan terhadap topik yang diajarkan?
Apakah hasil penilaian menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan
Anda dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran)

A. Hasil

1. Hasil Penilaian Sikap:

PENILAIAN SIKAP
A B C D

0%

35%

65%

Link hasil penilaian sikap:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Il9z8MnPKoOf0BSnh_YWSg32cFdX2RmNes1S56HOC9M/edit?usp=sharing
Berdasarkan dari diagram, bahwa di diagram warna biru Kel A terjadi progress 65 % yang dalam melakukan indikator pada penilaian sikap
ketika mengikuti kegiatan belajar menggunakan PBL. Pada kelompok B masih terjadi penilaian sikap yang masih kurang sesuai dengan
indicator sikap sebesar 35%
2. Penilaian Kinerja:

Penilaian Kinerja
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kinerja

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Link hasil unjuk kerja:


https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Il9z8MnPKoOf0BSnh_YWSg32cFdX2RmNes1S56HOC9M/edit?usp=sharing

Berdasarkan dari hasil pengolahan grafik diagram batang penilaian kinerja kelompok 1, 2 ,3 4, 5, dan 6 diperoleh penilaian kerja diatas
standard KKM yaitu 70. Kelompok 3 menempati posisi pertama dengan perolehan nilai kinerja diatas 90. Untuk kelompok 2 menempati
peringkat ke 2 dengan perolehan nilai kinerja diatas 80. Kelompok 1 menempati posisi ke 3 dengan perolehan nilai kinerja dengan 80.
Kelompok 4,5, dan 6 mendapatkan nilai konerja yang sama dengan nilai diatas 70.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan PBL dengan teknologi IT dalam materi elastisitas pembelajaran fisika efektif dapat meningkatkan
keterampilan unjuk kerja murid.
3. Penilaian Presentasi:

Penilaian Presentasi
100

95

90

85

80

75

70
Presentasi

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Berdasarkan dari hasil pengolahan grafik diagram batang penilaian presentasi kelompok 1, 2 ,3 4, 5, dan 6 diperoleh nilai presentasi diatas
standard KKM yaitu 70. Kelompok 3, 5 dan 6 menempati posisi pertama dengan perolehan nilai presentasi 95. Untuk kelo mpok 2 dan
kelompok 4 menempati peringkat ke 2 dengan perolehan nilai presentasi 90. Kelompok 1 menempati posisi ke 3 dengan perolehan nilai
presentasi dengan 80.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan PBL dengan teknologi IT dalam materi elastisitas pembelajaran fisika efektif dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi, keberanian, percaya diri murid.
4. Penilaian Pengetahuan
Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata murid adalah 70,5 dikarenakan murid yang mendapat nilai diatas KKM sudah
melebihi dari 75 % yaitu 20 murid dan yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 4 murid. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 40.
Menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL). Dari
hasil analisis dapat disimpulkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan yaitu murid dapat memecahkan masalah hubungan
anatara massa dengan pertambahan panjang elastisitas suatu bahan. Dengan pelaksanaan Metode Problem Based Learning (PBL) dapat membantu
guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada murid. Dapat membantu murid untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan
masalah dan ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi,
dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.

B. Manfaat Penilaian
Berdasarkan hasil penilaian yang sudah dilakukan dalam proses pembelajaran mencangkup penilaian sikap, kinerja, presentasi, dan pengetahuan sangat
membantu guru dalam melakukan proses perbaikan dalam pembelajaran. Sehingga murid dapat meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau
keterampilan terhadap materi sistem pencernaan yang sudah dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (PBL). Secara terperinci
manfaat yang dirasakan sebagai berikut:

1. Penilaian Sikap
Dari hasil yang didapatkan, guru dapat melakukan pendalam/penguatan pada setiap murid yang masih memiliki kendala dalam kemampuan bekerja sama
dalam kelompok khususnya yang masih memiliki hasil pengamatan guru dinilai cukup (C) atau kurang (D). Murid dapat diberikan kesempatan lebih dalam
berperan di kelompok seperti menjadi ketua kelompok atau juru bicara utama.

2. Penilaian Kinerja
Hasil dari observasi kinerja setiap kelompok akan digunakan sebagai bahan acuan membentuk kelompok berikutnya pada pembelajarannya yang akan
datang. Sebagai contoh kelompok tiga yang mendapatkan kategori sangat baik berdasarkan pengamatan guru, maka anggota kelompok ini akan disebar
pada kelompok lain dan akan dijadikan sebagai ketua kelompok

3. Penilaian Presentasi
Hasil penilaian presentasi kelompok yang diperoleh guru, akan membantu dalam meningkatkan keterampilan murid dalam berkomunikasi di depan umum,
cara penyampaian yang sistematis, dan percaya diri saat melakukan paparan. Untuk kelompok yang sudah sesuai dengan yang diharapkan (memperoleh
hasil minimal baik) maka akan menjadi model kelompok yang dapat dicontoh dalam keterampilan presentasinya
4. Penilaian Pengetahuan
Hasil dari penilaian pengetahuan yang didapatkan sangat menggambarkan tingkat pemaham murid secara umum. Berdasarkan analisis hasil belajar
dapat diketahui nilai rata-rata murid adalah 70,5 dikarenakan murid yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 75 % yaitu 20
murid dan yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 4 murid. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 40. Menunjukan bahwa
hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL). Sehingga dari data
ini guru dapat lebih dalam memberikan penguatan materi yang belum dipahami murid yaitu pemahaman murid terkait dengan Elastisitas. Guru secara
khusus akan melakukan pengayaan kembali terkait pembahasan Elastisitas benda pegas beserta rangkaian pegas.

5. Peningkatan Motivasi Belajar


Dalam Kegiatan Ppl yang dilakukan oleh guru, guru melakukan penilaian penigkatan motivasi belajar. Dampak dari penerapan model PBL
dalam pembelajaran Fisika materi elastisitas membuat murid terlibat aktif dalam pembelajaran. Kepercayaan diri murid mengalami peningkatan,
hal ini terlihat ketika mereka berani tampil untuk mengemukakan pendapat dalam diskusi, dan melakukan paparan hasil diskusi.
Respon murid saat pembelajaran terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi. Hal ini didasarkan pada indikator pengamatan, yaitu:
a. Murid sangat antusias mencari jawaban dan antusias pada proses pendekatan saintifik
b. Menanyakan setiap langkah kegiatan
c. Disiplin mengikuti kegiatan
d. Adanya konsentrasi dalam belajar yang konsisten
e. Adanya rasa ingin tahu yang tinggi
f. Semangat tinggi dalam belajar
g. Adanya kepercayaan diri dan berani tampil mengemukakan pendapat
h. Manfaat bagi murid sebagai bahan introspeksi diri (pembelajaran bermakna untuk murid, murid dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif dan salking tukar poikiran dalam aktivitas diskusi kelompok).
Peningkatan motivasi belajar murid yang meningkat dan dapat dibuktikan dengan hasil lembar pemnilaian motivasi pada peserta didik didapati
Skor 80,4 % (Tinggi)

III. Tantangan Kegiatan Penilaian


(Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil penilaian menggambarkan
penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan
Perangkat Pembelajaran.)

Dalam kegiatan penilaian, terdapat beberapa tantangan yang dapat dihadapi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran PBL
Model PBL yang dipilih guru memiliki kelemahan yaitu pelaksanaan proyek memerlukan waktu yang cukup lama (Rachmawati, dkk, 2021) sehingga
ada waktu dimana peserta didik tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran.
2. Penilaian yang Subjektif
Penilaian sifat-sifat elastisitas dalam tugas presentasi dapat bersifat subjektif. Tafsiran tentang sifat-sifat tersebut bisa bervariasi antara penilai, terutama
jika murid memiliki pendekatan yang berbeda dalam menganalisis sifat-sifat elastisitas.
Hal itu dapat menjadi tantangan untuk memastikan penilaian yang konsisten dan adil.
3. Waktu yang Diperlukan
Penilaian tugas presentasi membutuhkan waktu yang cukup untuk mengevaluasi setiap presentasi dengan cermat. Ini bisa menjadi tantangan jika memiliki
cukup banyak murid dalam kelas atau beberapa proyek untuk dinilai.
4. Pemahaman yang Tidak Merata
Tidak semua murid mungkin mencapai tingkat pemahaman yang sama terhadap materi. Beberapa murid mungkin memerlukan lebih banyak bantuan atau
panduan untuk menganalisis sifat-sifat fungsi komposisi dengan baik, dan ini dapat memengaruhi hasil penilaian.
5. Kendala Teknologi
Jika presentasi tugas melibatkan teknologi, seperti penggunaan perangkat lunak presentasi, maka masalah teknis atau kesalahan teknis dapat menjadi
hambatan yang mengganggu proses penilaian.
6. Kesiapan Murid
Tidak semua murid mungkin siap atau percaya diri dalam hal berbicara di depan kelas atau melakukan presentasi. Ini bisa memengaruhi kualitas presentasi
mereka dan, sebagai hasilnya, hasil penilaian kurang baik.

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kegiatan penilaian? Mengapa dan
kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dan solusi yang dilakukan guru adalah:

1. Dalam penilaian, seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti meningkatkan pemahaman mereka tentang berbagai metode penilaian,
termasuk metode yang memungkinkan pengukuran komprehensif.
2. Guru dapat bekerjasama dengan rekan guru untuk berbagi pengalaman dan ide tentang penilaian yang efektif.
3. Menerapkan penilaian formatif secara rutin dalam proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik berkelanjutan kepada murid.
4. Guru dan murid bersama-sama membuat aturan selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat meningkatkan kedisplinan murid dalam mengikuti aturan dan
juga guru perlu melakukan persiapan yang matang dan terencana dalam perencanaan pembelajaran hendaknya guru menyusun LKPD secara jelas dan terarah
sehingga pada saat peserta didik mengerjakan LKPD, peserta didik secara mandiri dapat menjawab setiap pertanyaan dengan urut dan jelas. Menurut (Bulotio, M.
J., dkk, 2020) peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dalam pemecahan masalah apabila peserta didik dapat secara mandiri mampu
menyelesaikan masalah yang diberikan.
5. Pendampingan secara khusus untuk murid yang memiliki pemahaman yang kurang guru perlu mendampingi lebih intens lagi serta pada saat pembagian kelompok
anggota kelompok dipilih secara merata dan adil. Tidak ada dalam satu kelompok berisikan anggota yang pintar semua.
6. Setiap murid memiliki kemampuan berkomunikasi yang berbeda. Memberikan waktu bagi murid yang kurang percaya diri dalam presentasi untuk membawa
catatan kecil sehingga dapat membantu murid pada saat presentasi. Juga selalu memberikan motivasi kepada murid yang kurang mampu memberikan presentasi.

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) Anda untuk menjadikan kegiatan dan hasil penilaian sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan pendekatan/metode/strategi pembelajaran berikutnya?)

Rencana tindak lanjut yang dilakukan sebagai berikut:

A. Tujuan Rencana Tindak Lanjut:


1. Mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran

B. Langkah-langkah:
1. Refleksi pembelajaran
Langkah pertama adalah melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang telah berjalan
dengan baik dan hal-hal yang perlu diperbaiki.
2. Identifikasi hambatan
Setelah melakukan refleksi, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran. Hambatan ini dapat berupa
faktor internal, seperti kurangnya pemahaman peserta didik, atau faktor eksternal, seperti keterbatasan sarana dan prasarana.

3. Menyusun rencana tindak lanjut


Berdasarkan hasil refleksi dan identifikasi hambatan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana tindak lanjut. Rencana tindak lanjut ini haruslah spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu.

Contoh rencana tindak lanjut:

a. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menganalisis berbagai gangguan sistem ekskresi, faktor penyebab, dan solusi atau perubahan pola hidup yang mungkin diperlukan.

b. Refleksi:
Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami permasalahan yang harus ditemukan beserta solusi yang ditawarkan

c. Hambatan:
Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran kelompok

d. Rencana tindak lanjut:


 Membuat tes diagnostik untuk melihat tingkat pemahaman murid
 Menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran yang lebih optimal
 Memberikan waktu yang cukup untuk latihan soal
 Melakukan pendampingan belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan berdasarkan hasil penilaian awal (tes diagnostik)
 Pelaksanaan rencana tindak lanjut
4. Langkah terakhir adalah melaksanakan rencana tindak lanjut yang telah disusun. Pelaksanaan rencana tindak lanjut ini harus dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan.
5. Evaluasi
Daftar Pustaka
Hutagalung, S. M. (2020). Penerapan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Pendidikan, 2 (2), pp. 5-10.
Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Laman Resmi Penilaian Pendidikan.
(https://www.puspendik.kemdikbud.go.id/penilaian/)
Fauhah, H. (2021). Analisis Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 4 (2), pp 10-15.
Anisah, G. (2021). Kerangka konsep assessment of learning, assessment for learning, dan assessment as learning serta penerapannya pada
pembelajaran. Al-aufa. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Keislaman, 3(2), pp 20-30.

Bulotio, M. J., dkk. 2020. Pengaruh Metode Eksperimen Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL). Universitas Negeri Manado, 2 (2) :
47-50.
Lathifa, U. D., Dedi, I., & Evi, S. B. Pengaruh Media Penilaian Formatif Online Quizizz terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Periodik Unsur. Jurnal
Riset Pendidikan Kimia, 5(4), 112-200.

Siti, J. M., & Siti, M. M. (2021). Penggunaan Aplikasi Quizizz Sebagai Alternatif Penilaian Formatif dalam Pengajaran dan Pembelajaran Matematik. Jurnal Dunia
Pendidikan, 3(4), 217-227.

Jakarta, 19 Desember 2023


Dibuat oleh Disetujui oleh

(ARJENA FAIZAL N, M.Pd) (FADHULIL JANNAH, SS.i, G.r, M.Pd)


Mahasiswa PPG Guru Pamong

Anda mungkin juga menyukai