Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 11

TEKNIK DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai cara yaitu umum-khusus, khusus-


umum, generalisasi, definisi, sebab-akibat, akibat-sebab, sebab-akibat 1-akibat 2, analogi,
kronologi, perbandingan, daan contoh (Keraf, 1984: 95—12) . Penjelasan dan contoh dari
masing-masing teknik pengembangan paragraf sebagai berikut.
1. Umum-Khusus
Paragraf umum-khusus dimulai dengan pikiran utama (pernyataan umum)
kemudian diikuti pikiran-pikiran penjelas (pernyataan khusus).
Contoh:
Di lapisan stratosfer, ozon sangat bermanfaat bagi bumi. Ozon diibaratkan
sebagai benteng bagi kehidupan di bumi. Penutupan ozon di lapisan stratosfer
mengakibatkan intensitas sinar ultraviolet matahari yang sampai di permukaan bumi
meningkat. Hal ini berarti mengancam kehidupan di bumi beserta ekosistemnya.
Padahal, berdasarkan penelitian dan pengamatan saat ini lapisan ozon di atas Antartika
telah berlubang. Bahkan, setiap tahun lubang itu semakin besar.

2. Khusus-Umum
Paragraf dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas (pernyataan khusus) kemudian
diikuti pikiran utama (pernyataan umum).
Contoh:
Biasanya pelajar bahasa mampu menulis setelah menguasai tiga keterampilan
yang lain. Dibandingkan tiga keterampilan bahasa yang lain, keterampilan menulis lebih
sulit dikuasai. Hal ini disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan
berbagai unsur kebahasaan seperti grafologi, struktur bahasa, penguasaan kosakata,
dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi dari karangan. Baik unsur
bahasa maupun unsur di luar bahasa harus terjalin sedemikian rupa sehingga
menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Oleh karena itu, keterampilan menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang paling sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa.

3. Generalisasi
Paragraf yang diawali dengan sejumlah fakta atau fenomena khusus yang
memiliki kemiripan menuju ke sebuah kesimpulan.
Contoh:
Tembaga jika dipanaskan akan memuai. Besi jika terkena panas juga akan
memuai. Perak jika dipanaskan pun akan memuai. Dengan demikian, logam jika
dipanaskan akan memuai.

4. Definisi
Paragraf yang memberikan batasan tentang sesuatu yang menguraikan dengan
beberapa kalimat.
Contoh:
Limbah yang dihasilkan oleh pabrik bisa dikelompokan menjadi dua yaitu limbah
organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah yang gampang busuk. Limbah
anorganik adalah limbah yang tidak mudah busuk.

5. Sebab-Akibat
Paragraf yang diawali dengan perstiwa-peristiwa yang menjadi sebab dan
diakhiri dengan peristiwa yang menjadi akibatnya.
Contoh:
Memang Indonesia memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pertanian.
Akan tetapi, untuk mengubah sumber daya potensial menjadi sumber daya nyata
memerlukan dana yang besar, teknologi yang cocok, petani yang cakap, dan kesiapan
kelembagaan. Pembukaan lahan gambut satu juta hektar di Kalimantan ternyata gagal
karena teknologi yang digunakan tidak tepat, petani tak siap apalagi soal
kelembagaannya. Hanya komoditi kelapa sawit yang diminati oleh investor, tetapi kita
belum siap mengatur masalah kelembagaannya. Hal itu tercermin dari lemahnya
pengaturan tata ruang dan dampak lingkungan, sehingga menimbulkan banjir di mana-
mana, sengketa tanah dengan penduduk setempat dan sebagainya.

6. Akibat-Sebab
Paragraf yang diawali dengan perstiwa-peristiwa yang menjadi akibat kemudian
diutarakan peristiwa-peristiwa yang menjadi penyebabnya.
Contoh:
Bonbon tidak naik kelas. Hal ini terjadi karena kesalahannya sendiri. Dia malas
belajar. Sekolah juga sering membolos. Jika ada waktu senggang, dia menggunakannya
untuk hal-hal yang tidak penting seperti bermain dan jalan-jalan.

7. Sebab-Akibat 1-Akibat 2
Paragraf yang dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan lebih dari satu
akibat. Akibat yang pertama menimbulkan akibat yang kedua.
Contoh:
Krisis minyak bumi yang disebut juga krisis energi, menambah parahnya inflasi.
Dalam waktu singkat, harga minyak naik empat kali lipat. Biaya transportasi ikut naik.
Ongkos produksi pun naik karena pabrik banyak menggunakan minyak bumi. Akibatnya,
harga barang menjadi tinggi pula.

8. Analogi
Paragraf yang menjelaskan sesuatu yang belum dikenal dengan
membandingkannya dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh:
Merawat tanaman hias sama halnya dengan merawat anak. Merawat anak
memerlukan cinta, kasih sayang, dan asupan makanan yang bergizi. Demikian pula
halnya dengan merawat tanaman hias, untuk mendapatkan tanaman yang bagus perlu
perawatan dengan cinta, kasih sayang, pupuk, dan air.

9. Kronologi
Paragraf yang disusun berdasarkan urutan waktu kejadian.
Contoh:
Dini hari Bu Ratna sudah bangun. Dia mempersiapkan dagangannya. Kemudian
ia bersiap-siap ke pasar. Sesampainya di pasar, dia langsung membuka lapak dan
menata sayuran yang dibawanya.

10. Perbandingan
Paragraf yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh:
Mangga, pepaya, pisang, durian, dan sebagainya merupakan jenis tumbuh-
tumbuhan. Sebagaimana jenis tumbuhan yang lain, tumbuh-tumbuhan tersebut sangat
memerlukan air. Begitu pula dengan sapi, kuda, anjing, kucing dan sebagainya.
Binatang-binatang tersebut dan binatang-binatang lainnya sangat membutuhkan air.

11. Contoh
Paragraf yang mengungkapkan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa
contoh-contoh.
Contoh:
Koleksi seni Museum Sonobudoyo sangat beragam dan jumlahnya mencapai
40.000 buah. Semua koleksi meliputi berbagai bidang ilmu, misalnya arkeologi,
etnografi, dan berbagai jenis koleksi lain.

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1984. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende/Flores: Nusa
Indah. Cetakan ketujuh.

Anda mungkin juga menyukai