Anda di halaman 1dari 12

BAHASA INDONESIA

1. Parafagraf (ide pokok, kalimat utama, simpulan


2. Langkah-langkah Laporan

A. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan
suatu tema tertentu.

B. Unsur-Unsur Paragraf
1. Topik atau Gagasan Utama.
Topik atau gagasan utama adalah ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca
2. Kalimat Utama
- Kalimat utama adalah kalimat yang berisi gagasan utama.
- Kalimat utama biasanya diletakkan di awal atau akhir paragraf.
- Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung
lainnya.
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
- Kalimat penjelas atau kalimat pendukung adalah kalimat yang berfungsi untuk
mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama.
- Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap, seperti opini, fakta, atau data yang valid.
4. Konjungsi
- Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung.
- Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat (“dan”,
“sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain.) dan konjungsi antarkalimat (“Jadi”, “Oleh
karena itu”, “Namun”.)

C. JENIS-JENIS PARAGRAF
Jenis paragraf dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya dan berdasarkan letak kalimat
utamanya.

1. Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya

a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang berisi rangkaian kejadian dari awal hingga
akhir kejadian, berdasarkan urutan waktunya. Misal, kamu ingin menulis cerita
kesuksesan kamu mendapat beasiswa study exchange ke Inggris, paragraf akan
bercerita dari awal ketika menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk
mengikuti program study exchange, hingga bagaimana bisa mendapat study exchange
tersebut.
Contoh paragraf narasi:
Sore itu, kami menyusuri jalanan Jakarta. Bundaran di depan Hotel Indonesia terlalu
megah untuk kami yang baru pertama kali datang ke ibu kota Indonesia ini. Gedung-
gedung menjulang sangat tinggi. Pusat perbelanjaan pun menjamur dan mewah. Mobil-
mobil dari yang paling jelek hingga yang paling bagus ada di sini, yang sedari tadi
menjalar sangat panjang di jalanan, dan hanya bergerak beberapa meter lalu berhenti
lagi.

b. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisi informasi secara mendetail kepada
pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi,
menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. Misalnya, teks
langkah-langkah menjadi pengguna dari Ruangguru.

Contoh paragraf eksposisi:

Cengkeh mempunyai nama latin Sysygium aromatikum (Eugeniacarllophulinta).


Cengkeh merupakan tanaman asli di Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang
belum terbuka menjadi rempah yang penting. Jika sudah dikeringkan, kuncup cengkeh
dapat dipakai sebagai campuran tembakau. Tidak hanya itu, cengkeh juga dapat
digunakan sebagai pengharum kue, obat-obatan, dan minyak wangi.

c. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain
bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti
nyata.

Contoh paragraf argumentasi:

Sampah menjadi permasalahan terbesar Indonesia saat ini. Sampah rumah tangga,
terutama plastik, menjadi kendala yang sudah tidak terkontrol lagi. Sampah yang tidak
terkontrol bisa menimbulkan banyak bencana, salah satunya banjir. Perlu adanya
pendidikan mengenai sampah dan cara membuang sampah yang baik dan benar.
Pemerintah pun perlu memberi sanksi tegas supaya masyarakat patuh dan disiplin
dalam membuang sampah.

d. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk membujuk orang lain
melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan penulis.
.
Contoh paragraf persuasi:

Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan sebagai
pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah di
Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang
menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami
krisis. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu ditanamkan secara
kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan terjaga, kita jugalah yang akan diuntungkan.

2. Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya

a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf.

Contoh paragraf deduktif:

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Ada lebih dari 18.000 pulau
di Indonesia, yang di antaranya sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara
kepulauan dengan wilayah terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi
poros maritim dunia. Hal ini memberi keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal
perdagangan ekonomi dunia.

b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif memiliki kalimat utama yang terletak di akhir paragraf. Kalimat
penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya. Ciri lain yaitu penggunaanm
“jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, “berdasarkan uraian di
atas”, dan “dengan demikian”.

Contoh paragraf induktif:

Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 jumlah komodo sebanyak 2.430
ekor, pada 2017 sebanyak 2.884 ekor, sedangkan 2018 sebanyak 2.879 ekor.
Monitoring terus dilakukan setiap tahun. Hal ini agar populasi komodo tidak punah.
Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim dan prilaku manusia. Maka dari
itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stabil namun kita harus tetap menjaga
kelestarian alam dan habitat komodo.

c. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)


Paragraf campuran adalah perpaduan antara paragraf deduktif dan induktif. Kalimat
utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada
akhir paragraf.

LANKAH-LANGKAH MEMBUAT LAPORAN

1. Menuliskan judul teks laporan


2. Menuliskan tujuan pengamatan
3. Menuliskan hasil pengamatan sesuai data dan fakta yang diperoleh
4. Melengkapi teks laporan hasil pengamatan dengan gambar (jika diperlukan)
5. Membuat Kesimpulan hasil pengamatan
IPA
1. Perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
2. Hewan langka, tempat pelestarian dan Cara melestarikan

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN


Perkembangbiakan Tumbuhan
 dua jenis perkembangbiakan yaitu :
- generatif (perkembangbiakan secara kawin karena membutuhkan sel kelamin jantan dan
betina dalam prosesnya)
- vegetatif ( perkembangbiakan tidak kawin karena tidak membutuhkan sel kelamin dalam
perkembangbiakannya)
1. Vegetatif alami

Perkembangbiakan dengan cara vegetatif alami dapat terjadi dengan :

Tunas = misalnya pada pisang, dan bambu


a.
Tunas adventif = misalnya pada cocor bebek, pohon cemara
b.
Umbi lapis = misalnya pada bawang merah, bawang putih dan bawang bombay
c.
Umbi batang = misalnya pada kentang dan ubi jalar
d.
Umbi akar = misalnya pada wortel, lobak, dan singkong
e.
Geragih = misalnya pada rumput teki dan stroberi
f.
Akar tinggal (rizom) = misalnya pada kunyit, jahe, dan lengkuas
g.
Spora = misalnya pada lumut dan tumbuhan paku
h.
Vegetatif buatan
1.
Perkembangbiakan vegetatif buatan terjadi dengan :
Cangkok = misalnya pada pohon rambutan, mangga, dan jambu
a.
Setek batang = misalnya pada singkong dan bunga sepatu
b.
Setek daun = misalnya pada begonia dan cocor bebek
c.
Merunduk = misalnya pada bugenvil
d.
Tempel (okulasi) dan menyambung = misalnya pada jeruk, durian dan rambutan
e.
 Perkembangbiakkan hewan
a. Ovipar : bertelur
b. Vivipar : melahirkan/ beranak
c. Ovovivipar : bertelur dan beranak

Cara melestarikan hewan langkah :


1. Tidak merusak habitat hewan
2. Melarang pemburuan terhadap hewan langkah
3. Membuat hutan lindungi
4. Menjaga kelestarian hutan
5. Pembuatan cagar alam dan suaka margasatwa. Pengertian suaka margasatwa adalah suatu
kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas yang berupa keanekaragaman dan atau keunikan
dari jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya bisa dilakukan dengan pembinaan
terhadap habitatnya, contohnya:

No. Nama Hewan Nama Suaka Margasatwa


1 Gajah Way Kambas, Lampung
2 Orang Utan Tanjung Putting, Kalimantan Timur
3 Burung Jalak Bali
4 Badak Bercula Satu Ujung Kulon
5 Harimau Gunung Leuser
6 Komodo Pulau Komodo
IPS
1. ASEAN (Pendiri, Tujuan, Keadaan Sosial Budaya, Politik, Ekonomi, Peta, Bendera)

Pendiri ASEAN :
1. Adam Malik (Indonesia)
2. Narciso Ramos (Filipina)
3. Tun Abdul Razak (Malaysia)
4. Sinnathamby Rajaratman (Singapura)
5. Thanat Khoman (Thailand)

Tujuan ASEAN :
1. Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara.
2. Meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan dengan jalan
saling menghormati keadilan serta taat hukum di dalam hubungan antar negara se-Asia
Tenggara dan mematuhi prinsip-prinsip dari Piagam PBB agar tidak menimbulkan
penyalahgunaan wewenang.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara anggota dalam
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bersama, baik dalam bidang
ekonomi, ilmu pengetahuan, administrasi, sosial, budaya, dan teknik.
4. Membina dan menjalin kerja sama yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil industri,
pertanian, perluasan perdagangan dalam komoditas internasional, perbaikan sarana dan
prasarana komunikasi serta transportasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat dari masing –
masing negara anggota.
5. Melakukan peningkatan pada kualitas ilmu pengetahuan di antara anggota.
6. Saling membantu sarana pelatihan dan penelitian untuk tujuan pendidikan, administrasi,
profesional, dan teknik.
7. Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki tujuan dan visi yang
sama, serta membuka peluang untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.
SBDP
Jenis, Fungsi, Cara membuat, Bahan dan tehnik

 Patung adalah suatu karya seni rupa berbentuk tiga dimensi yang dibuat dengan menggunakan
berbagai teknik khusus seperti pahat, cetak, butsir, merakit, dan sebagainya. Patung merupakan
karya seni tiga dimensi, yaitu memiliki volume atau isi sehingga dapat dilihat dari segala arah.
Seniman yang membuat patung disebut pematung.
 Berikut ini beberapa fungsi patung, yaitu:
a. Patung Religi.
Patung religi dibuat dengan tujuan sebagai sarana beribadah dan bermakna religius bagi
sebagian umat beragama.
b. Patung Monumen.
Patung monumen dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian
yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.
c. Patung Seni.
Patung seni dibuat bertujuan sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya
dinikmati keindahan bentuknya.
d. Patung Kerajinan.
Patung kerajinan biasanya dibuat untuk dijual, patung jenis ini dibuat oleh para pengrajin.
e. Patung Arsitektur.
Patung arsitektur dibuat untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai
estetika atau keindahan.
f. Patung Dekorasi.
Patung dekorasi dibuat dengan tujuan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman,
baik taman rumah maupun taman bermain.
 Bahan untuk membuat Patung
Berikut ini bahan-bahan untuk membuat patung, yaitu:
a. Bahan Lunak.
- Bahan lunak adalah bahan untuk membuat patung yang mempunyai tekstur empuk
dan mudah dibentuk.
- Misalnya tanah liat, plastisin, dan sabun.

b. Bahan Sedang.
- Bahan sedang adalah bahan untuk membuat patung yang teksturnya tidak lunak dan
tidak keras.
- Misalnya kayu waru, kayu randu, dan kayu mahoni.

c. Bahan Keras
- Bahan keras adalah bahan untuk membuat patung yang teksturnya keras dan
tentunya sangat berat, umumnya berupa batuan, tapi ada juga dari jenis kayu
tertentu.
- Misalnya batu granit, batu andesit, batu marmer, kayu jati, dan kayu ulin.

d.Bahan Cor
- Bahan cor adalah bahan untuk membuat patung yang berupa cair dan serbuk atau
tidak padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu.
- Misalnya semen, pasir, gips, dan emas.
 Teknik Pembuatan Patung
Berikut ini beberapa teknik pembuatan patung, yaitu:

1. Teknik Butsir
- Teknik butsir merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk bahan lunak
dengan mengurangi bahan menggunakan alat butsir, dan menambahkan bahan jika
diperlukan.
- Butsir biasa digunakan untuk mengolah bahan lunak seperti gypsum, dan lilin.
2. Teknik Modeling
- Teknik modeling merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membuat model
terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
3. Teknik Merakit
- Teknik merakit merupakan teknik pembuatan patung dengan cara merakit bahan dasar
patung kemudian merangkainya.
4. Teknik Cor
- Teknik cor merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membuat cetakannya
terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dituangkan ke dalam cetakan, sehingga
menghasilkan bentuk yang diinginkan.
5. Teknik Membentuk
- Teknik membentuk merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk patung
secara bertahap sehingga menjadi patung yang diinginkan. Teknik ini menggunakan bahan
berupa tanah liat dan plastisin.
6. Teknik Pahat
- Teknik pahat merupakan teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bahan
menggunakan benturan alat pahat terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat,
palu juga diperlukan untuk membenturkan pahat pada bahan patung.
- Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar
keras seperti kayu, tulang, batu, granit, dan bahan dasar yang berstruktur keras lainnya.
 Cara membuat patung dari bubur kertas:
a. Buatlah kerangka patung dengan menggunakan kawat kasa.
b. Potong-potong kertas koran hingga menjadi serpihan-serpihan kecil
c. Rendam serpihan koran ke dalam ember yang berisikan air
d. Jika rendaman koran sudah lembek, angkat, dan tumbuklah sampai serpihannya menjadi halus.
Lalu campurkan lem sebagai perekat. Aduk terus hingga berbentuk bubur. Tempelkan bubur
koran pada kerangka yang sudah kamu buat.
e. Keringkan patung yang sudah kamu buat
f. Warnai sesuai dengan keinginanmu

Anda mungkin juga menyukai