KELAS 6
SD NEGERI SAWOJAJAR 06 KOTA MALANG
SEMESTER 1
TEMA 2
A. PPKn
3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
beserta dampaknya
4.4 menyajikan hasil telaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara beserta dampaknya
Manfaat persatuan dan kesatuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut.
Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju
Pembangunan nasional akan berjalan dengan lancar, aman, dan cepat
Kesejahteraan masyarakat akan tercapai secara adil dan seimbang
Bangsa Indonesia terhindar dari perselisihan yang berakar pada perbedaan suku, budaya, serta
agama
Persaudaraan antarwarga negara terjalin semakin erat
Beberapa contoh penerapan nilai-nilai persatuan dan kesatuan demi mencapai kesejahteraan
rakyat sebagai berikut.
Mencintai dan menggunakan produk Indonesia
Rajin belajar untuk membangun bangsa
Mempererat kerja sama
Beberapa cara untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan pada masa kemerdekaan
sebagai berikut.
Menjaga keharmonisan antarsuku bangsa dan agama
Meningkatkan semangat kekeluargaan dan gotong royong
Memperluas pergaulan dengan orang yang berlainan suku bangsa dan agama
Meningkatkan pendidikan masyarakat agar wawasan dan pengetahuan bertambah
Tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa
Meningkatkan rasa peduli sosial kepada orang-orang di sekitar
Melakukan pemerataan pembangunan hingga ke seluruh pelosok negeri
B. BAHASA INDONESIA
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan, tulis, dan visual
dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif
C. IPA
Adaptasi hewan dibagi menjadi adaptasi bentuk tubuh (morfologi), adaptasi fungsi tubuh
(fisiologi), dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi, contohnya sebagai berikut.
a. Hewan mempunyai alat tubuh yang sesuai dengan makanannya.
Hewan pemakan daging (karnivor) : memiliki gigi taring dan gigi geraham
Contoh: singa, buaya, kucing, dll
Hewan pemakan tumbuhan (herbivore) : memiliki gigi seri dan gigi atas
Contoh: sapi, kambing, kuda, dll
Hewan pemakan segala (omnivore) : memiliki gigi seri, gigi taring, gigi geraham
Contoh: kera, tikus, dll
b. Burung melakukan adaptasi dengan lingkungan pada bentuk paruh dan kaki.
Pemakan biji : paruh pendek, tebal, runcing
Contoh: burung pipit
Pemakan ikan : paruh panjang dan berkantung besar di bagian bawah
Contoh: pelikan, bangau
Pemakan serangga : paruh runcing dan panjang
Contoh: burung pelatuk
Pengisap madu : paruh kecil, runcing, panjang
Contoh: burung kolibri
Pemakan daging : paruh tajam, kuat, runcing, agak membengkok
Contoh: elang, burung hantu
Kaki petengger : jari kaki panjang dan datar
Contoh: kakaktua, nuri
Kaki pengais : memiliki tiga jari menghadap ke depan dan satu tumbuh ke
belakang
Contoh: ayam, kalkun
Kaki perenang : memiliki selaput pada kaki
Contoh: bebek, angsa
Kaki pemanjat : memiliki empat jari, dua di depan dan dua di belakang
Contoh: burung pelatuk
Kaki pencengkeram : memiliki jari kaki pendek, kuku melengkung tajam, dan cakar
kuat
Contoh: burung elang, burung hantu
c. Serangga memiliki bentuk mulut yang berbeda-beda. Bentuk mulut itu disesuaikan dengan
jenis makanannya. Bentuk mulut serangga antara lain sebagai berikut.
Mulut penjilat : mulut kupu-kupu
Mulut penggigit dan pengunyah : mulut belalang
Mulut penusuk dan penghisap : mulut nyamuk
d. Unta memiliki punuk yang berisi cadangan makanan
e. Cicak dan tokek memiliki perekat pada telapak kaki yang memudahkannya merayap di dinding
f. Bunglon memiliki lidah yang panjang untuk menangkap serangga
2. Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh. Contohnya adalah
sebagai berikut.
a. Hewan herbivor memiliki enzim selulase untuk membantunya menguraikan selulosa dalam
tubuh yang dimakan
b. Ikan yang hidup di laut menghasilkan urine yang pekat
c. Kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi untuk mendeteksi mangsa
d. Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam dan peka
e. Lumba-lumba dan paus memiliki alat pernafasan berupa paru-paru dan memiliki kemampuan
ekolokasi
3. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian tingkah laku hewan yang dapat membantu
mereka untuk melindungi diri dari musuh atau mencari mangsa. Contohnya sebagai
berikut.
a. Bunglon : mimikri (kemampuan untuk mengubah warna kulit)
b. Beruang kutub : hibernasi pada musim dingin
c. Cicak : autotomi (memutus ekor)
d. Cumi-cumi : menyemprotkan cairan hitam
e. Walang sangit : mengeluarkan bau menyengat
f. Landak : memiliki rambut duri
g. Kalajengking : memiliki sengat racun pada ekor
h. Trenggiling dan kaki seribu : kemampuan menggulung diri
Perjanjian-perjanjian
1. Perjanjian Linggarjati : perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa
Barat
(15 November 1946- 25 Maret 1947)
Hasil perundingan yaitu Belanda mengakui kedaulatan Republik
Indonesia secara de facto atas Jawa, Madura, dan Sumatra;
Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk
Republik Indonesia Serikat (RIS); serta RIS dan Belanda akan
membentuk Uni Indonesia – Belanda yang diketuai Ratu Belanda.
2. Perjanjian Renville : perjanjian antara Indonesia dan Belanda di atas kapal perang
Amerika Serikat (USS Renville)
(8 Desember 1947- 17 Januari 1948)
Pemimpin delegasi Amir Syarifuddin (Indonesia), R. Abdul Kadir
Widjojoatmodjo (Belanda)
Hasil perundingan yaitu Belanda akan tetap berdaulat hingga
terbentuknya RIS atau Republik Indonesia Serikat, RIS atau
Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan
Uni Indonesia Belanda, Belanda dapat menyerahkan kekuasaanya
ke pemerintah federal sementara, sebelum RIS terbentuk.
3. Perjanjian Roem Royen : perjanjian dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan ditandatangani
pada tanggal 7 Mei 1949 di hotel Des Indes, Jakarta
Pemimpin delegasi Mohammad Roem (Indonesia) dan Herman
van Roijen (Belanda)
Hasil perundingan yaitu penghentian tembak menembak,
pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta,
pembebasan para pemimpin Republik Indonesia yang ditahan
Belanda, dan segera diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di
Den Haag, Belanda.
Pola lantai
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari saat melakukan gerak tari. Pola lantai dapat dibentuk
secara tunggal, berpasangan, atau kelompok.