ABSTRAK
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu meru-
pakan satuan kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral
(BPSDM ESDM). Dengan pentingnya fungsi dari bangunan ini, maka dibutuhkan pemenuhan aspek
kenyamanan termal untuk menunjang aktifitas di dalamnya. Kajian ini bertujuan untuk memahami
bagaimana pengaruh penerapan material selubung bangunan terhadap kenyamanan termal dalam
bangunan. Kenyamanan termal dipengaruhi oleh kualitas kenyamanan termal, pemilihan jenis dan
warna material selubung bangunan serta luas material transparan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan kualitatif
yang dikuantitatifkan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan saat mendesain sebuah bangunan
kantor yang dapat menunjang kenyamanan termal di dalam bangunan.
ABSTRACT
This document provides instructions on the paper writing format to be published in Swara Patra. The
author is required to follow the instructions in this document so that the paper can be published. The au-
thor may view this document as an instruction as well as a template by replacing the text in it according
to the prepared paper. Documents are written in Indonesian using enhanced spellings.
Human Resources Development Center for Oil and Gas is one of unit Human Resources Development
Agency for Energy and Mineral Resources. With the most important function of this building, thermal
comfort is necessary for supporting an activities in it. This research purposed to know how the building
envelope material influenced thermal in buldings. Thermal comfort influenced by thermal comfort qual-
ity, kind of colour material building envelope selection, and transparant material.
email: aspita.d.fajarsari@esdm.go.id
51
Gambar 4. Selubung Bangunan Gedung PPSDM
Pengaruh Selubung Bangunan Migas Cepu Gambar 5. S
M
Gambar 1. Tinted glass
(Sumber: www.romag.co.uk)
Gambar 2. Kaca es
(Sumber:
atas, ACP juga www.archipidi.net)
berfungsi untuk memfilter radiasi
matahari yang masuk ke bangunan.
Gambar
Gambar 2.
2. Kaca es
Kaca es
(Sumber: www.archipidi.net)
(Sumber: www.archipidi.net) Gambar 3. ACP pada fasad bangunan
(Sumber: royaltouchinteriors.in)
Terdapat beberapa jenis kaca yang digunakan
dalam bangunan gedung. Jenis kaca yang diguna- Menurut lapisan catnya, ACP terdiri dari 2
kan di PPSDM Migas Cepu adalah kaca bening. (dua) jenis, yaitu :
1) Jenis Polyester (PE), yang biasa digunakan
A.2. Beton untuk interior.
Beton merupakan material yang dapat meng- 2) Jenis Poly Vinyl De Flouride (PVDF), yang
hambat perpindahan panas masuk ke dalam ban- biasa digunakan untuk eksterior.
gunan. Dalam konstruksi, beton memiliki keung- Beberapa karakterisitik ACP yang membuat
gulan yaitu dapat dicetak sesuai keinginan dan material
Gambar ini menjadiBangunan
6. Selubung pilihan diGedung
bidang konstruksi
MigasPPSDM
Zoom Jurnal Ilmiah PPSDM Mi
tahan lama. adalah Migas
: Cepu (Tampak Samping Kiri)
- Tahan panas
A.3. Aluminium Composite Panel (ACP) ACP memiliki nilai-U yang berbeda-beda ter-
Alumunium Composite Panel (ACP) adalah gantung pada jenis material, inti dan keteba-
bahan perpaduan antara plat alumunium dan lan panel. Pemasangan sistem dengan panel
bahan composite. ACP digambarkan sebagai plat sandwich meminimalkan jembatan termal
datar yang terdiri dari bahan non-alumunium melalui sambungan.
berupa bahan polyethylene yang disatukan di
antara dua lembaran alumunium. Lembaran - Isolasi akustik
ACP berupa lembaran yang kaku, kuat, tetapi ACP juga dapat berperan sebagai isolator un-
beratnya relatif ringan. Material ini juga sering tuk reduksi suara yang terletak pada kisaran 25
dikenal dengan sandwich panel (panel sandwich). dB - 30 dB tergantung jenis masterial yang digu-
Dalam pemakaiannya, ACP banyak diguna- nakan.
Migas Zoom
kan sebagai pelapis permukaan dinding Jurnal
dinding - Sifat
Ilmiah mekanis
PPSDM Migas
eksterior untuk memberi kesan artistik pada fasad a. Jarak antara penopang bisa sampai 11 m
bangunan. Bahan ini biasanya digunakan untuk (dinding), tergantung pada jenis panel yang
bangunan gedung seperti pertokoan, ruko, hotel, digunakan. Pada aplikasi normal jarak anta-
dll. Material ini sering juga dikombinasikan den- ra penopang sekitar 3 m - 5 m.
gan kaca dan bahan logam lainnya untuk kein- b. Ketebalan panel adalah 40 mm hingga lebih
dahan arsitektur. ACP juga bisa digunakan untuk dari 200 mm.
interior seperti untuk partisi, penutup kolom, c. Kepadatan panel sandwich berkisar dari 10
dan juga untuk plafon artistik. Selain kegunaan di kg/m2 hingga 35 kg/m2, tergantung pada
busa dan ketebalan logam. Hal ini berperan
dalam mempersingkat waktu yang diperlu- B. Dampak dalam Pemilihan Jenis Material
kan untuk transportasi, penanganan dan pe- Selubung Bangunan terhadap Kenyamanan
masangan panel. Termal di Dalam Bangunan
d.Semua sifat geometris dan material ini mem- B.1. Kualitas Kenyamana Termal
pengaruhi perilaku kegagalan global/lokal Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah
ACP di bawah kondisi pembebanan yang penilaian subyektif seseorang terhadap lingkun-
berbeda seperti indentasi, benturan, dan me- gannya. Oleh karena itu kenyamanan tidak dapat
lengkung. diwakili oleh suatu angka. Kita menilai kondisi
- Sifat tahan api lingkungan berdasarkan rangsangan yang mas-
a. ACP memiliki perilaku resistansi dan reaksi uk ke diri kita melalui indera kita yang oleh
terhadap api yang berbeda, tergantung pada: syaraf dibawa ke otak dan dinilai. Kekurangan
busa, ketebalan logam, lapisan, dll. Pengguna (ketidaknyamanan) di satu faktor dapat ditutupi
harus memilih antara jenis panel sandwich oleh faktor lain.
yang berbeda, sesuai kebutuhan. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan ken-
b. Penelitian oleh Association of British Insurers yamanan tertentu, misalnya:
(Asosiasi Penjamin Asuransi Inggris) dan - Ras, sebenarnya tidak ditemukan bukti bah-
Building Research Establishment (Lembaga wa ras mempengaruhi penilaian akan keny-
Penelitian Bangunan) di Inggris menyoroti amanan. Manusia mempunyai kemampuan
bahwa ACP tidak mengakibatkan keba- adaptasi terhadap iklim (aklimatisasi) dengan
karan, meskipun telah terlibat dalam penye- baik. Normalnya orang dapat menyesuaikan
baran api. Api sering kali dimulai di daerah diri dalam waktu 2 minggu.
berisiko tinggi seperti sebagai area mema- - Jenis kelamin, perempuan umumnya menyu-
sak, kemudian menyebar sebagai akibat dari kai lingkungan yang 1°C lebih hangat dari-
manajemen risiko kebakaran, pencegahan, pada laki-laki.
dan sistem pengaman api yang buruk. - Usia, orang berusia lanjut lebih suka di ling-
c. Ada bukti bahwa ketika ACP digunakan un- kungan yang lebih hangat dan tidak berangin.
tuk memadatkan bangunan, panel ini dapat Hal ini karena kemampuan metabolisme tu-
berkontribusi pada penyebaran api yang ce- buh orang berusia lanjut cenderung menu-
pat di luar gedung. run.
d.Adanya rongga antara kelongsong dan dind-
ing luar bangunan (atau sarung insulasi) juga
signifikan: api dapat menempati rongga dan
ditarik ke atas oleh konveksi yang mengaki- Georg Lippsmeier menjelaskan faktor yang
batkan kebakaran sekunder, terlepas materi mempengaruhi kenyamanan termal di suatu
apa yang digunakan untuk melapisi rongga. banguna terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal
- Impermeabilitas (kemampuan kedap air) dan internal.
Sistem perakitan ACP membantu mencipta- a) Faktor Eksternal
kan bangunan menjadi kedap udara dan ke- - Suhu Udara
dap air. Suhu udara cukup mudah diukur dengan
A.4. Genteng termometer ruangan. Memperkirakan suhu
Atap juga merupakan selubung bangunan. udara yang cukup nyaman cukup sulit karena
Salah satu komponennya adalah genteng. Banyak kemampuan adaptasi setiap orang berbeda-
jenis genteng yang dipakai saat ini tergantung beda.
dari jenis bahannya seperti tanah liat, kayu, batu, Kondisi udara ruang yang direncanakan harus
serat, aspal, plastik, asbes, dan logam tergantung sesuai dengan fungsi dan persyaratan peng-
kebutuhan dan biaya pembangunan. gunaan ruangan yang dimuat dalam standar.
Pada SNI 6390:2011 tentang Konservasi
53
Pengaruh Selubung Bangunan
Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung kelima variabel di atas, hanya sistem pengkondis-
pada bab Perhitungan Teknis dinyatakan: ian udara saja yang tidak termasuk variabel yang
1) Untuk memenuhi kenyamanan termal diabaikan.
pengguna banguan, kondisi perencanaan
gedung yang berada di wilayah rendah B.2. Pengaruh Pemilihan Jenis dan Warna Material
(atau pantai) dengan suhu udara maksi- Selubung Bangunan
mum rata-rata sekitar 340C DB dan 280C Selubung bangunan yang menggunakan
WB (atau suhu rata-rata bulanan sekitar material dengan nilai hambatan hantaran panas
280C) ditetapkan bahwa: yang cukup besar dan mempunyai kemampuan
- Ruang kerja: temperatur bola kering untuk memantulkan panas yang cukup baik akan
berkisar antara 240C hingga 270C atau sangat membantu mengurangi penggunaan alat
25,50C ± 1,50C, dengan kelembapan pendingin ruangan (AC) di siang hari. Warna
relatif 60% ± 5%. cerah seperti putih memiliki nilai serapan kalor
- Ruang transit (lobi, koridor): temperatur yang lebih sedikit yaitu berkisar antara 10% - 15%
bola kering berkisar antara 270C hingga sedangkan pada warna tua seperti hitam dapat
300C atau 28,50C ± 1,50C, dengan kelem- menyerap kalor sampai 95%.
bapan relatif 60% ± 10%.
2) Untuk wilayah tinggi atau pegunungan, B.3. Luas Material Transparan
dengan suhu udara maksimum rata-ra- Nilai ideal bukaan bangunan adalah 20% dari
ta sekitar 280C DB dan 240C WB (atau luas dinding keseluruhan. Sinar matahari dengan
suhu rata-rata bulanan sekitar 230C atau kuat penerangan mencapai 10.000 lux atau lebih
kurang). dapat menyebabkan silau, maka dari itu jendela
- Kelembapan Udara tersebut harus diberi sarana pencegah kesialauan.
Kelembapan relatif udara (RH) dapat
diukur dengan hygrometer. Alat terse- METODE PENELITIAN
but cukup mudah di dapat dan murah, Metode penelitian yang digunakan dalam
biasanya menjadi satu bagian dengan kajian ini adalah metode penelitian kualitatif,
termometer dan namanya menjadi kuantitatif, dan kualitatif yang dikuantitatif-
thermo-hygrometer. Referensi kelem- kan. Adapun pengukuran suhu dan kelemba-
bapan udara dapat menggunakan SNI pan udara dengan menggunakan alat ukur suhu
6390:2011 tentang Konservasi Energi dan kelembapan yaitu Humidity/Temperature
Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. Meter dan alat pengukur kecepatan angin yaitu
- Kecepatan Angin Anemometer. Namun karena keterbatasan alat
Lippsmeier menyatakan bahwa patokan ukur, pada kasus pengukuran indeks kesilauan
untuk mencari kecepatan angin adalah: akan diukur secara kualitatif sehingga tidak me-
• 0,25 m/s adalah nyaman, tanpa dira- munculkan angka pasti hanya berupa pendapat
sakan adanya gerakan udara. dari observer (pengamat). Proses pengukuran di-
• 0,25 - 0,5 m/s adalah nyaman, gera- lakukan dalam waktu 4 (empat) hari yaitu Senin
kan udara terasa. (28 Mei 2018), Rabu (30 Mei 2018), Kamis (31
• 1,0 - 1,5 m/s aliran udara ringan sam- Mei 2018) dan Jumat (1 Juni 2018). Dalam satu
pai tidak menyenangkan. hari dilakukan 2 sesi pengukuran yaitu sesi perta-
• Di atas 1,5 m/s tidak menyenangkan. ma pada pukul 08.00 – 09.00 WIB dan sesi kedua
b) Faktor Internal pada pukul 13.00 – 14.00 WIB. Pengukuran han-
Faktor internal dibagi menjadi 5 (lima) vari- ya dilakukan di lobi dan lorong lantai 1 bagian
abel, yaitu kondisi perancangan, penetapan sis- timur dan barat.
tem dan peralatan tata udara, sistem pengkondis-
ian sentral, tingkat pekerjaan, serta pakaian. Dari
Gambar
Gambar
Gambar 4.4.Selubung
4. Selubung
SelubungBangunan
Bangunan Gedung
Gedung
Bangunan PPSDM
PPSDM
Gedung Migas
PPSDM
Migas
CepuCepu
Migas Cepu
ss
ss
o.uk)
o.uk)
Gambar 5. Selubung
Gambar Bangunan
5. Selubung Gedung
Bangunan GedungPPSDM
PPSDMMigas
Gambar 5. Cepu (Tampak
Selubung
Migas Belakang)
BangunanBelakang)
Cepu (Tampak Gedung PPSDM
Migas Cepu (Tampak Belakang)
55
i.net)
.net)
Pengaruh Selubung Bangunan
A.1.6. Peneduh
Peranan peneduh dalam mengurangi panas
pada bangunan gedung sangat besar. Salah satu
peneduh yang mudah ditemui adalah pepoho-
nan.
Dengan adanya pepohonan ini, udara panas
yang masuk ke dalam bangunan dapat dihalau se-
hingga hawa ruangan dapat tetap sejuk. Idealnya,
perbandingan antara bangunan dan area hijau
adalah 60:40.
Namun, ini diimplementasikan karena sulit
untuk keadaan sekarang dimana lahan yang se-
makin sempit. Hal inilah yang mengakibatkan
udara panas masuk ke rongga ruangan dan udara
Gambar
Gambar10.10.
Lobi Gedung
Lobi PPSDM
Gedung PPSDMMigas
MigasCepu
Cepu
panas akan dirasakan penghuni. Gambar 10. Lobi Gedung PPSDM Migas Cepu
Di PPSDM Migas Cepu banyak terdapat area
hijau di sekitar bangunan. Ini merupakan con-
toh implementasi peneduh yang juga berfungsi
untuk mengurangi udara panas yang masuk ke
bangunan.
57
Pengaruh Selubung Bangunan
1, karena di lantai 1 terdapat 3 bukaan alami B.2. Analisis Pengaruh Pemilihan Jenis dan
Pengaruh Selubung Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal
yaitu main lobi, lorong kanan dan lorong kiri. Warna Material Selubung
(Studi Bangunan
Kasus PPSDM Migas Cepu)
Hasil analisis menunjukkan pengaruh pemil-
ihan jenis dan warna material selubung bangu-
18 nan adalah baik dalam mendukung terwujudnya
kenyamanan termal. Berikut hasil analisis yang
Lobi Utama 09.58 31,0 53,59 0,04
dilakukan:
Lorong Kanan 10.06 30,3 55,96 1,44
Lorong
TabelKiri2. 11.58
Hasil 31,7
pengukuran 48,26 0,04
Suhu Udara,
Kelembapan
Lobi Utama Udara dan
12.03 33,8 Kecepatan1,16
43,02 Angin
Lorong Kanan
Tanggal 12.05
Lokasi 32,6
Jam T43,90
(°C) 0,95
RH Vel
(Pintu Masuk) (%) (m/s)
28-May Lorong Kanan 08.36 28,3 65,60 0,55
Lobi Utama 08.39 28,5 66,63 0,00
Lorong Kiri 08.41 27,7 66,00 0,00
Ruang Humas 08.48 27,8 57,71 0,01
Lorong Kiri 13.27 31,9 53,14 0,00
Gambar 12. Halaman Depan Gedung Kantor Pengaruh
PPSDM Selubung Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal
Lobi Utama 13.30 32,0 53,15 1,58
Migas Cepu (Studi Kasus PPSDM Migas Cepu)
Lorong Kanan 13.51 29,1 60,35 0,59
Migas Cepu ditinjau dari besaran suhu yang di- 18 Lorong Kanan 08.38 27,2 67,64 0,02
hasilkan oleh penghawaan buatan sistem peng- Lobi Utama 08.44 28,2 67,90 0,00
Tanggalkondisian
LokasiudaraJam
adalahT (°C)
baik yaitu
RH berkisar
Vel pada Lorong Kiri 08.56 27,6 67,71 0,00
(Pintu Masuk) (%) (m/s)
24ºC - 27 ºC. Hal ini sesuai dengan persyaratan Lobi Utama 12.38 31,8 51,86 0,00
28-May Lorong Kanan 08.36 28,3 65,60 0,55
pada SNI.
Lorong Kanan
Pengaruh Selubung Bangunan12.46 31,9Kenyamanan
Terhadap 49,90 0,00
Termal
Lobi Utama 08.39 28,5 66,63 0,00
Lorong Kiri (Studi
12.53Kasus PPSDM
32,1 Migas
53,14 Cepu)
0,01
Lorong Kiri 08.41 27,7 66,00 0,00
Ruang Humas 08.48 27,8 57,71 0,01
1-Jun- Lorong Kiri 09.52 29,2 56,79 0,68
Lorong Kiri 13.27 31,9 53,14 0,00 18
Lobi Utama 13.30 32,0 53,15 1,58
Lobi Utama 09.58 31,0 Migas Zoom 0,04
53,59 Jurnal Ilmiah PPSDM M
Lorong Kanan 13.51 29,1 60,35 0,59
Lorong Kanan 10.06 30,3 55,96 1,44
30-May Lorong Kanan 08.21 28,2 66,25 0,00 Lorong Kiri 11.58 31,7 48,26 0,04
Lobi Utama 08.27 28,1 67,17 0,00 Lobi Utama 12.03 33,8 43,02 1,16
Lorong Kiri 08.33 26,5 71,76 1,23 Lorong Kanan 12.05 32,6 43,90 0,95
Pengaruh Pemilihan Jenis Material Selubung bangunan yaitu 20%. Hal ini tentunya membuat
Bangunan cahaya yang masuk ke dalam bangunan akan op-
Terdapat 3 (tiga) jenis material yang diguna- timal dan membatu penerangan ruang sehingga
kan sebagai penutup selubung bangunan yang di- terjadi kenyamanan visual yang baik
kaji yaitu kaca, ACP dan genteng keramik. Untuk bukaan bagian atap, terdapat 2
a) Pengaruh Pemilihan Warna Material (dua) bagian yaitu bagian tidak transparan dan
Pengaruh Selubung Bangunan
Selubung Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal transparan (skylight). Luas bukaan bagian atap ±
(Studi Kasus PPSDM Migas Cepu)
Penggunaan ACP berwarna krem dan coklat 10%. Ini memang masing belum ideal akan teta-
yang mempunyai angka serapan kalor yang ren- pi cukup membuat penerangan alami ke dalam
dah sehingga menjadikan ACP cukup baik seba- bangunan. Hal lain yang menjadi pertimbangan
18
gai material thermal mass. Secara keseluruhan karena material kaca yang digunakan adalah
pengaruh Lobi warna
Utama material
09.58 selubung
31,0 53,59bangunan
0,04 kaca bening. Jika terlalu luas bukaan bagian atap
pada kenyamanan
Lorong Kanan termal
10.06 cukup
30,3 baik, hal ini
55,96 juga
1,44 dikhawatirkan menyebabkan panas yang masuk
dibantuLorong
denganKiri sistem
11.58penghawaan
31,7 alami
48,26 0,04dan semakin banyak dan dapat membuat ketidakny-
buatan Lobi
di dalam
Utama bangunan
12.03 sehingga
33,8 43,02 membuat
1,16 amanan pengguna gedung.
suhu ruang dalam
Lorong Kanan
menjadi
12.05
nyaman.
32,6 43,90 0,95
KESIMPULAN
Tabel 3. Nilai Absortans radiasi matahari untuk cat Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal
permukaan dinding luar dan internal dihasilkan bahwa:
- Pengukuran suhu udara di ruang transit
(lobi, koridor/lorong) rata-rata berkisar
antara 26,5°C - 33,8°C. Hal ini mem-
perlihatkan bahwa suhu di lingkungan
PPSDM Migas Cepu cukup tinggi.
- Pengukuran suhu di ruang kerja dimana
dipengaruhi juga oleh penghawaan bua-
tan yaitu sistem pengkondisian udara
yang berkisar antara 24ºC - 27 ºC. Hal
ini sudah baik, sesuai dengan persyaratan
pada SNI.
- Nilai rata-rata kelembapan udara berkisar
antara 43-70%. Hasil analisis ini menun-
jukkan bahwa kelembapan udara cukup
baik untuk beraktifitas.
- Untuk kecepatan angin, ada lokasi yang
RH Vel terdapat gerakan udara. Pengaruh gera-
%) (m/s) Sumber: SNI 6389:2011 Konservasi Energi kan udara yang merupakan penghawaan
5,60 0,55 Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung alami dapat dirasakan di lantai 1, karena
6,63 0,00 di lantai 1 terdapat 3 (tiga) bukaan alami
6,00 0,00 Dari tabel 3 di atas maka penggunaan ACP yaitu lobi utama, lorong kanan dan lorong
7,71 0,01
dengan warna terang cukup baik untuk mengu- kiri.
rangi penyerapan panas.
3,14 0,00
3,15 1,58
Dari hasil analisis di atas dapat diambil kes-
B.3. Analisis Luas Material Transparan impulan sebagai berikut:
0,35 0,59
Luas bukaan jendela pada ruang kantor 1. Gedung kantor PPSDM Migas Cepu su-
PPSM Migas Cepu ini lebih dari 30% luas dinding dah baik dalam mewujudkan konsep
6,25 0,00
keseluruhan. Hal ini lebih dari nilai ideal bukaan yang diaplikasikan dengan pemilihan
7,17 0,00
1,76 1,23
7,79 0,01
9,23 0,65 59
6,08 1,50
7,64 0,02
7,90 0,00
Pengaruh Selubung Bangunan
DAFTAR PUSTAKA
Artha Prakoso, Naga, dkk. 2014. Kajian
Penerapan Material pada Selubung Bangunan
yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal
dan Visual. Jurnal Reka Karsa, Jurnal Online
Institut Teknologi Nasional No. 2, Vol. 2,
Agustus 2014. Jurusan Teknik Arsitektur
Itenas.
http://archive.epa.gov/greenbuilding/web/html/
about.html, diakses pada tanggal 27 Oktober
2015.
http://info-bedahrumah.blogspot.com/2014/03/
mengenal-jenis-jenis-kaca-dan.html diakses
tanggal 13 Desember 2018.
https://www.arsitag.com/article/mengenal-alu-
munium-composite-panel-acp diakses tang-
gal 13 Desember 2018.
https://www.homify.co.id/ideabooks/5488334/
aluminium-composite-panel-karakteris-
tik-dan-kelebihannya diakses tanggal 20
Desember 2018.
Lippsmeier, Georg; 1980; Tropenbau Building in
the Tropics; Callwey Verlag Munchen
Satwiko. Prastowo, 2008, Fisika Bangunan,
Penerbit ANDI, Yogyakarta.
SNI 6389:2011 Konservasi Energi Selubung
Bangunan pada Bangunan Gedung.
SNI 6390:2011 Konservasi Energi Sistem Tata
Udara Bangunan Gedung.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
UNEP, 2009, Building and Climate Change,
UNEP, Paris.