Anda di halaman 1dari 8

Type the Title in File-Properties-Summary!

Judul KTI: Rekayasa Fasad pada


Bangunan Hemat Energi
Subjudul KTI: Analisis Desain Fasad Cafe Dixie Easy Dinning
Yogyakarta sebagai Bangunan Hemat Energi

Nama: Defri Relia


No Mahasiswa: 14512093
Institusi: Universitas Islam Indonesia

Abstrak
Salah satu aspek penting dalam desain arsitektur yang semakin hari semakin
dirasakan penting adalah penataan energi dalam bangunan. Krisis sumber energi tak
terbaharui mendorong arsitek untuk semakin peduli akan energi dengan cara beralih ke
sumber energi tebaharui dalam merancang bangunan yang hemat energi.
Cara yang yang paling mudah untuk membangun suatu bangunan yang hemat energi
adalah dengan merekayasa suatu fasad bangunan. Perekayasaan ini dilakukan dan
disesuaikan berdasarkan kondisi tertentu (pada site). Merekayasa fasad tentunya memerlukan
prinsip-prinsip yang benar untuk menghasilkan bangunan hemat energi. Bangunan hemat
energi mewujudkan bangunan yang ramah lingkiungan. Maka dari itu jenis bahan
bangunannya pun juga harus diperhatikan.
Berbagai macam cara yang dapat dilakukan pada penelitian ini seperti mengobeservasi
bangunan dengan turun langsung ke lapangan, mencari studi literatur melalui internet, dan
melakukan interview terhadap pihak terkait.
Dengan begitu dapat diwujudkan rekayasa fasad pada bangunan hemat energi pada Cafe
Dixie Easy Dinning.

Kata Kunci: Rekayasa, Fasad, Hemat Energi.

11

Type the Title in File-Properties-Summary!

I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab ketidaknyamanan, seperti
hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara panas tropis, agar tidak masuk ke dalam
bangunan. Udara luar yang panas dimodifikasi bangunan dengan bantuan AC menjadi udara
dingin. Dalam hal ini dibutuhkan energi listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian
juga halnya bagi penerangan malam hari atau ketika langit mendung, diperlukan energi listrik
untuk lampu penerang.
Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada penghematan
penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan buatan, maupun peralatan listrik
lain. Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang
tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik.
Misalnya dengan mengalihkan desain fasad pada bangunan untuk menghasilkan bangunan
yang hemat energi. Kebutuhan energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara
nasional bangunan dirancang dengan konsep hemat energi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana prinsip dasar bangunan hemat energi?

Bagaimana cara merancang fasad bangunan agar menghasilkan bangunan hemat


energi?

Apa saja jenis bahan yang baik untuk bangunan hemat energi?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui prinsip dasar bangunan hemat energi.

Mengetahui cara merancang fasad bangunan agar menghasilkan bangunan hemat


energi.

Mengetahui jenis bahan yang baik untuk bangunan hemat energi.

12

Type the Title in File-Properties-Summary!

1.4 Manfaat Penelitian


Dapat menambah wawasan penulis maupun pembaca tentang cara merekayasa atau
merancang fasad dengan sebaik mungkin untuk menghasilkan bangunan hemat
energi.

II Kajian Pustaka
2.1 Rekayasa Fasad
2.1.1 Pengertian Rekayasa
Rekayasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Penerapan
kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan
konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan, dan sistem yang ekonomis
dan efisien).
2.1.2 Pengertian Fasad
Definisi fasad menurut Krier (dalam Arifin 2013), Kata fasade diambil dari
kata latin facies yang merupakan sinonim kata-kata face (wajah) dan appearance
(penampilan).

Fasad adalah istilah arsitektur yang berarti tampak depan bangunan yang
umumnya menghadap ke arah jalan lingkungan. Fasad merupakan wajah yang
mencerminkan citra dan ekspresi dari seluruh bagian bangunan, bahkan bisa
menjadi jiwa bangunan. Fasade sebagai bagian terluar dari arsitektur bangunan,
tampak eksterior akan menjadi bagian terdahulu yang paling kritis serta rentan
terhadap perubahan cuaca yang ekstrem dan cepat (Wae, 2013).

2.1.3 Pengertian Rekayasa Fasad


Rekayasa fasad berarti tampak eksterior sebuah bangunan dengan menerapkan
kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaanya. Dalam hal ini menerapkan rancangan
fasad sebaik mungkin sesuai kondisi.

13

Type the Title in File-Properties-Summary!

2.2 Bangunan Hemat Energi


2.2.1 Pengertian Bangunan Hemat Energi

Desain bangunan hemat energi diartikan sebagai perancangan bangunan untuk


meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi fungsi bangunan maupun kenyamanan
atau produktivitas penghuninya (Dean, 2002).

2.2.2 Prinsip Dasar Bangunan Hemat Energi


2.2.2.1 Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin
memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2.2.2.2 Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan
harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber
energi yang ada.
2.2.2.3 Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan
dapat digunakan di masa mendatang / Penggunaan material bangunan yang
tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
2.2.2.4 Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun,
nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti
bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak
berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
2.2.2.5 Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan
memenuhi semua kebutuhannya.
2.2.2.6 Menetapkan seluruh prinsip prinsip green architecture secara keseluruhan:
Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai
kebutuhan bangunan kita.

14

Type the Title in File-Properties-Summary!

2.2.3 Jenis Bahan Bangunan yang Dapat Digunakan pada Bangunan Hemat Energi
Bangunan hemat energi mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan.
Berikut adalah jens bahan yang dapat digunakan:

2.2.3.1 Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku
utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam
mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
2.2.3.2 Kerangka bangunan utama dan atap, sekarang material kayu sudah mulai
digantikan material baja ringan. illegal logging akibat pembabatan kayu
hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai
berkurang.
2.2.3.3 Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium
sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki
keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat
pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern),
dengan desain khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat
energi, hemat biaya).
2.2.3.4 Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik.
Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur,
semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap
tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas
matahari secara signifikan.
2.2.3.5 Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah
satu bentuk inovasi desain. Dinding keramik memberikan kemudahan
dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup
dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta
menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.
2.2.3.6 Konsep ramah lingkungan juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic
tank dengan

penyaring

biologis (biological

filter

septic

tank)

berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak


mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap,

15

Type the Title in File-Properties-Summary!

dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak


rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak
membutuhkan perawatan khusus.
2.2.3.7 Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan
dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek
(korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah
perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur
sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel
surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik setiap bangunan.

III Metode Penelitian


3.1 Lokasi Penelitian
Jl. Gejayan No. 40b (Selatan Selokan Mataram) Yogyakarta.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian (jika ada)
3.3 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel
3.4 Cara Membuat dan Jumlah Benda Uji

16

Type the Title in File-Properties-Summary!

3.5 Alur Pikir Penelitian

Analisis Desain Fasad Cafe Dixie


Easy Dinning Yogyakarta sebagai
Bangunan Hemat Energi

Perumusan Masalah

Metode

Teori

- Prinsip dasar bangunan hemat


energi
- Cara merancang fasad bangunan
agar menghasilkan bangunan
hemat energi
- Jenis bahan yang baik untuk
bangunan hemat energi.

Rekayasa Fasad pada


Cafe Dixie Easy

Bangunan Hemat

Dinning

Energi

Kualitas Desain Fasad pada

Hasil Rancangan Fasad pada

Cafe Dixie Easy Dinning

Cafe Dixie Easy Dinning

sebagai Hemat Energi

sebagai Hemat Energi

Evaluasi Desain
Alternatif dan Arahan

Fasad Cafe Dixie

Desain

Easy Dinning

17

Type the Title in File-Properties-Summary!

3.6 Cara Memperoleh dan Mengolah Data

Observasi
Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke lapangan.

Studi literatur
Mencari informasi yang berkaitan dari internet.

Interview
Melakukan wawancara dengan pihak terkait.

3.7 Cara Menganalisis Data


Analisis data dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Dibedakan menjadi dua kategori yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
Analisis data kualitatif yang digunakan yaitu mengenai data hasil survey yang telah
dilakukan di site. Sedangkan data kuantitatif yang digunakan adalah prinsip bangunan
hemat energi semestinya melalui desain fasad.

Daftar Pustaka
Arifin, S. M. (2013). Karakteristik Fasad Rumah Minimalis di Surakarta, 1.
KBBI. (2016). Retrieved from http://kbbi.web.id/
Materi Arsitektur. (2015, Februari). Retrieved from Arsitektur Hemat Energi & Energi Listrik
: http://materiarsitektur.blogspot.co.id/2015/02/arsitektur-hemat-energi-energilistrik.html
Materi Arsitektur. (2015, Februari). Materi Arsitektur. Retrieved from
http://materiarsitektur.blogspot.co.id/2015/02/arsitektur-hemat-energi-energilistrik.html
Pratiwi, D. (2014, November 14). dhpratiwi08. Retrieved from
https://dhpratiwi08.wordpress.com/2014/11/14/bangunan-hemat-energi/
Wae, K. (2014, Februari 3). Pengertian Fasade Bangunan. Retrieved from
http://projectmedias.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-fasade-bangunan.html

18

Anda mungkin juga menyukai