Anda di halaman 1dari 43

AKTIVITAS DAN LATIHAN

©2023 – BY R. NETY RUSTIKAYANTI


TUJUAN
Setelah menyelesaikan pembelajaran, mahasiswa mampu:
▪ Menjelaskan pengertian aktivitas dan Latihan
▪ Mengidentifikasi anatomi dan fisiologi muskuloskeletal
▪ Membedakan jenis aktivitas dan latihan (ambulasi, mobilisasi, dan imobilisasi)
▪ Menggambarkan faktor yang mempengaruhi aktivitas dan latihan
▪ Menggunakan skala Penilaian aktivitas dan latihan
▪ Konsep Asuhan Keperawatan pemenuhan kebutuhan aktvitas dan latihan
4 UNSUR DASAR PERGERAKAN NORMAL
▪ Body alignment (postur)
▪ Mobilitas sendi
▪ Keseimbangan
▪ Gerakan terkoordinasi
BODY ALIGNMENT (POSTUR)
▪ Memposisikan tubuh yang
meningkatkan keseimbangan dan
fungsi tubuh yang optimal
▪ Individu mempertahankan
keseimbangan selama garis gravitasi
melewati pusat gravitasi dan
penyangga dasar
MOBILITAS SENDI
▪ ROM (range of motion) ≈ kemampuan
maksimum gerakan sendi
▪ ROM bervariasi dan ditentukan oleh:
▪ Genetik
▪ Perkembangan
▪ Penyakit
▪ Aktivitas fisik
ELBOW FLEXION-EXTENSION, SUPINASI-PRONASI
FOOT DORSIFLEXION/EXTENSION
ANKLE INVERSION/EVERSION
HAND OPPOSITION ANIMATION
HUMERUS ADDUCTION-ABDUCTION
HUMERUS CIRCUMDUCTION
KESEIMBANGAN ≈ BALANCE
▪ Gerakan halus dan terarah
▪ Dihasilkan dari berfungsinya:
▪ Cerebral cortex ≈ korteks serebralis
▪ Memulai gerakan volunteer
▪ Cerebellum ≈ serebellum
▪ Mengkoordinasikan gerakan motorik
▪ Basal ganglia ≈ ganglia basalis
▪ Mempertahankan postur
GERAKAN TERKOORDINASI
▪ Mekanisme kompleks
▪ Propriosepsi
▪ Kesadaran terhadap postur, gerakan,
perubahan keseimbangan
▪ Pengetahuan tentang posisi,
berat,menahan objek yang
berhubungan dengan tubuh
LATIHAN ISOTONIC (DINAMIS)
▪ Otot memendek untuk menghasilkan
kontraksi otot dan gerakan aktif
▪ Meningkatkan tonus, massa dan
kekuatan otot
▪ Mempertahankan fleksibitas dan
sirkulasi sendi
▪ HR dan CO meningkat cepat
LATIHAN ISOMETRIC (STATIS, TETAP)
▪ Kontraksi otot tanpa gerakan sendi
(panjang otot tidak berubah)
▪ Melibatkan tekanan terhadap objek
padat
▪ HR dan CO sedikit meningkat
▪ Tidak ada peningkatan aliran darah ke
bagian tubuh lain
LATIHAN ISOKINETIC (TAHAN)
▪ Kontraksi atau ketegangan otot
terhadap tahanan
▪ Dapat terjadi pada isotonik maupun
isometrik
▪ Gerakan (isotonik) ataupun
ketegangan (isometrik) terhadap
tahanan
▪ Terjadi peningkatan tekanan dan aliran
darah menuju otot
LATIHAN AEROBIK
▪ Selama aktivitas sejumlah oksigen
yang diambil dari tubuh lebih besar
daripada yang digunakan selama
aktivitas
▪ Meningkatkan kesehatan
kardiovaskuler dan kebugaran fisik
LATIHAN ANAEROBIK
▪ Aktivitas dimana otot tidak mengambil
banyak oksigen dari aliran darah
▪ Anaerobic pathways digunakan untuk
memberikan energi tambahan dalam
waktu yang singkat
▪ Digunakan dalam pelatihan ketahanan
bagi atlit
EFEK TERHADAP SYSTEM MUSKULOSKELETAL
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Mempertahankan ukuram, ▪ Osteoporosis
bentuk, tonus, kekuatan otot ▪ Atropi
(termasuk otot jantung)
▪ Kontraktur
▪ Menutrisi sendi
▪ Kekakuan dan nyeri sendi
▪ Meningkatkan fleksibilitas,
stabilitas sendi dan ROM
▪ Mempertahankan kepadatan
dan kekuatan tulang
EFEK TERHADAP SISTEM KARDIOVASKULER
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Meningkatkan HR, kekuatan ▪ Cadangan jantung berkurang
kontraksi, and suplai darah ke ▪ Peningkatan manuver
jantung dan otot Valsalva
▪ Mediasi efek berbahaya dari ▪ Hipotensi ortostatik
stress
▪ Vasodilatasi dan stasis vena
▪ Edema tergantung
▪ Terbentuknya trombus
VENA KAKI

Inactive
Active Person
Person

Copyright 2008 by Pearson Education, Inc.


EFEK TERHADAP SYSTEM PERNAPASAN
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Meningkatkan ventilasi dan ▪ Menurunkan pergerakan
asupan oksigen → pertukaran pernapasan
gas↑ ▪ Sumbatan sekresi pernapasan
▪ Mencegah sumbatan sekresi ▪ Atelektasis
dalam bronkus dan
bronkiolus ▪ Pneumonia hipostatik
POOLING OF SECRETIONS:
IMMOBILE PERSON

Copyright 2008 by
Pearson Education, Inc.
EFEK TERHADAP SYSTEM METABOLIC/ENDOKRIN
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Meningkatkan metabolic rate ▪ Menurunkan metabolic rate
▪ Menurunkan serum ▪ Keseimbangan nitrogen
trigliserida dan kolesterol negatif
▪ Stabilisasi kadar gula darah ▪ Anorexia
dan membuat sel lebih ▪ Keseimbangan kalsium
responsif terhadap insulin negatif
EFEK TERHADAP GIT
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Meningkatkan selera makan ▪ Konstipasi
▪ Meningkatkan tonus GIT
▪ Memfasilitasi peristaltic
EFEK TERHADAP SYSTEM PERKEMIHAN
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Meningkatkan aliran darah ▪ Stasis urin
menuju ginjal →pengeluaran ▪ Batu ginjal
“sampah” tubuh lebih efektif
▪ Retensi urin
▪ Mencegah stasis urin pada
kandung kemih ▪ Infeksi urin
POOLING OF URINE

Copyright 2008 by Pearson Education, Inc.


EFEK TERHADAP SYSTEM IMUNITAS
▪ Latihan
▪ Memompa cairan lymph dari jaringan ke kapiler dan pembuluh getah bening darah
▪ Meningkatkan sirkulasi melalui kelenjar getah bening
▪ Olahraga berat dapat menurunkan fungsi imun
EFEK TERHADAP PSIKONEUROLOGIS
▪ Latihan ▪ Immobilitas
▪ Meningkatkan mood ▪ Menghambat zat peningkat
▪ Melepaskan stress dan mood
ansietas ▪ Perburukan persepsi interval
▪ Meningkatkan kualitas tidur waktu
bagi kebanyakan orang ▪ Perburukan kemampuan
problem-solving dan
decision-making
▪ Hilangnya control terhadap
penyebab ansietas
EFEK TERHADAP KOGNITIF
▪ Latihan
▪ Dampak positif terhadap proses, perencanaan, perhatian dalam decision-making dan
problem solving
▪ Menginduksi sel-sel otak untuk memperkuat dan membangun koneksi saraf

EFEK LAIN
▪ Bukti menunjukkan latihan yang tepat meningkatkan kesehatan spiritual
▪ Immobilitas menyebabkan penurunan turgor kulit dan kerusakan kulit
Reference

ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
▪ Dilakukan rutin
▪ Mencakup riwayat keperawatan
▪ Pemeriksaan fisik terhadap kesejajaran tubuh, gaya berjalan, penampilan dan
pergerakan persendian, kemampuan dan keterbatasan gerak, massa dan kekuatan
otot, toleransi aktivitas, masalah yang berkaitan dengan imobilitas, dan kesehatan
fisik
▪ Pemeriksaan dan Riwayat merupakan sumber informasi penting mengenai
disabilitas yang mempengaruhi mobilitas dan status aktivitas klien, seperti
kontraktur, edema, nyeri pada ekstremitas, atau kelelahan umum
RIWAYAT KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN FISIK
▪ Lakukan pemeriksaan fisik dengan fokus pada aktivitas dan pola Latihan
▪ Pemeriksaan meliputi penilaian body alignment, gaya berjalan, penampilan dan
pergerakan sendi, kemampuan dan keterbatasan gerak, massa dan kekuatan otot,
toleransi aktivitas, dan masalah yang berkaitan dengan imobilitas
BODY ALIGNMENT
▪ Penilaian meliputi pemeriksaan klien pada saat
klien berdiri
▪ Tujuan untuk mengidentifikasi
▪ Variasi perkembangan normal dalam postur tubuh
▪ Postur tubuh dan kebutuhan belajar dalam
menjaga postur tubuh yang baik
▪ Faktor yang berperan terhadap postur yang buruk,
seperti kelelahan, nyeri, fraktur kompresi, harga
diri rendah, kelemahan otot atau masalah motoric
lain
GAYA BERJALAN (GAIT)
▪ Karakteristik pola berjalan dikaji untuk
menentukan mobilitas dan risiko cedera
→ mengayunkan langkah dan berdiri
→perhatikan (1) posisi tumit pada satu
kaki saat memijak; (2) berat tubuh
tersebar di bagian kaki depan, tumit kaki
lain mendorong dan meninggalkan tanah.
Pada fase mengayun, kaki dari belakang
bergerak ke depan badan
APPEARANCE AND MOVEMENT OF JOINTS
▪ Adakah bengkak atau kemerahan pada sendi → cedera atau inflamasi
▪ Adakah deformitas → tulang membesar atau kontraktur, cek kesimetrisan
▪ Perkembangan otot → kesimetrian kedua sisi tubuh
▪ Adakah nyeri tekan
▪ Krepitasi → palpasi atau terdengar derakan atau sensasi memar saat sendi bergerak
▪ Peningkatan suhu sendi
▪ Palpasi sendi menggunakan punggung jari dan bandingkan dengan sisi lain
▪ Derajat Gerakan sendi
CAPABILITIES AND LIMITATIONS FOR MOVEMENT
▪ Bagaimana penyakit klien mempengaruhi kemampuan bergerak dan kontraindikasi
terhadap penggunaan tenaga, posisi dan Gerakan
▪ Halangan pergerakan → infus line atau beban berat
▪ Kewaspadaan dan kemampuan mengikuti instruksi
▪ Cek apakah ada obat yang menghambat kemampuan berjalan dengan aman → narkotik,
sedative, obat penenang, antihistamin (linglung, bingung, lemah, hipotensi)
▪ Keseimbangan dan koordinasi
▪ Adanya hipotensi ortostatis sebelum berpindah → nadi, tekanan darah, pusing, nyeri
kepala, penglihatan buman
▪ Derajat kenyamanan → nyeri menghambat gerakan
▪ Penglihatan → risiko jatuh
MUSCLE MASS AND STRENGTH
▪ Kaji kekuatan dan kemampuan bergerak
▪ Bantuan yang tepat menurunkan risiko cedera akibat ketegangan otot baik pada
pasien maupun perawat
▪ Kaji kekuatan ekstremitas atas khususnya pasien yang menggunakan alat bantu
seperti kruk atau alat bantu jalan
▪ Tentukan kekuatan dan massa otot pada ekstremitas bawah dan atas
ACTIVITY TOLERANCE
Perhatikan pasien dengan kondisi
▪ Masalah kardiovaskuler atau respirasi
▪ Mengalami imobilisasi lama
▪ Penurunan massa otot atau gangguan musculoskeletal
▪ Mengalami tidur tidak adekuat
▪ Mengalami nyeri
▪ Depresi, cemas, atau tidak memiliki motivasi
PROBLEMS RELATED TO IMMOBILITY
DIAGNOSIS
▪ Intoleransi aktfitas: insufisiensi energi fisiologis atau psikologis untuk menyelesaikan
aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan atau diinginkan
▪ Risiko intoleransi aktivitas: rentan insufisiensi energi fisiologis atau psikologis untuk
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan atau diinginkan
▪ Hambatan mobilitas fisik: keterbatasan melakukan Gerakan secara mandiri
▪ dll

Anda mungkin juga menyukai