Anda di halaman 1dari 58

HLFAA

HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

PERMOHONAN PENGUJIAN MATERIIL

PASAL 51 AYAT (2) DAN PASAL 52 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR,

BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

TERHADAP

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK

INDONESIA TAHUN 1945

DALAM PERKARA NOMOR:


104/PUU-XX/2018

OLEH:
ADRIANSYAH, S.Ip., M.Si.,

JAKARTA

2018

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Jakarta, 16 Maret 2018

Kepada Yang Terhormat:

KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI


REPUBLIK INDONESIA
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6
Jakarta Pusat 10110

Nomor : 104/PUU-XX/2018
Hal : Permohonan Pengujian Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan
Walikota Menjadi Undang-Undang

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Dr. Tasya Fajri, S.H., M.H.,


2. Dr. Andi Nuzul Capri, S.H., M.H.,
3. Dr. Fazman Ramadhan, S.H., L.LM.,
Para advokat dan konsultan hukum dari kantor hukum “Hasim Law
Firm and associatess”, memilih domisili hukum di Kompleks Metro
Tanjung Bunga No. 5 Makassar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor 1103/SK.MK.IX/2018 (Bukti P-8) bertanggal 14 Agustus
2018 bertindak secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk
dan atas nama:
I. Nama : Adriansyah, S.Ip., M.Si.,
Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 16 September 1980
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Lengkap : Jl. Mutiara Panakkukang Nomor 7
Nomor Telepon/HP :0411-39387454/ 081241747444
E-Mail : Adriansyah@gmail.com
Selanjutnya disebut sebagai..............PEMOHON I (Bukti P-9)

II. Nama : Saffarudin, S.Sos.


Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 3 Januari 1988
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Lengkap : Jalan Tamalanrea A A/7
Nomor Telepon/HP : 0411-39393446/ 081341213457
E-Mail : safarsafar@gmail.com
Selanjutnya disebut sebagai..............PEMOHON I (Bukti P-11)

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

III. PERKUMPULAN UNTUK PEMILU DAN DEMOKRASI


(PERLUDEM), yang dalam hal ini diwakili oleh Titi
Anggraeni Wulandari, S.IP., M.Si., Selaku ketua umum
(PERLUDEM), merupakan suatu Badan Hukum Privat
yang bergerak dibidang Pemilu dan Demokrasi.
Selanjutnya disebut sebagai.............................................
PEMOHON II ( Bukti P-13)

IV. Laskar Merah Putih (LMP), yang dalam hal ini diwakili
oleh Juanda B. Warouw, S.H., M.H., Selaku Ketua Umum
(LMP), Merupakan suatu Organisasi Lembaga Swadaya
Masyarakat yang bergerak dalam bidang Advokasi dan
Pendampingan, Penanganan Konflik Daerah.
Selanjutnya disebut sebagai.............................................
PEMOHON III (Bukti P-14)

IV. Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Andalas, yang dalam


hal ini diwakili oleh Arief Nuzul Marzuki S.H., L.LM.,
Selaku Ketua Umum (PUSaKO), Merupakan suatu badan
hukum privat yang bergerak dalam bidang Penelitian dan
Studi Konstitusi.
Selanjutnya disebut sebagai.............................................
PEMOHON IV(Bukti P-15)

V. Forum Kajian Hukum dan Konstitusi, yang dalam hal ini


diwakili oleh Dr. Effendi Sonaru, S.H., M.H., Selaku Ketua
Umum (FKHK), Merupakan suatu Badan Hukum Privat
yang bergerak dalam bidang Pemahaman Hukum
Masyarakat.
Selanjutnya disebut sebagai.............................................
PEMOHON V(Bukti P-16)

VI. Forum Pemerhati Penegakan Hukum dan


Pembangunan (FPPHP), yang dalam hal ini diwakili oleh
4

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Enny Farida Permadi, S.H., L.LM., Selaku Ketua Umum


(FPPHP), Merupakan suatu Organisasi Lembaga Swadaya
Masyarakat yang bergerak dalam bidang Penegakan
Hukum untuk Pembangunan.
Selanjutnya disebut
sebagai.....................................PEMOHON VI (Bukti P-17)
Selanjutnya Pemohon I, Pemohon II, Pemohon III,
Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon VI, secara bersama-
sama selanjutnya akan disebut sebagai Para Pemohon.

I. Pendahuluan

Satu substansi penting Mahkamah konstitusi Republik


Indonesia merupakan hasil perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945. sebagai lembaga negara yang
berfungsi menangani perkara tertentu dibidang ketatanegaraan,
dalam rangka menjaga konstitusi agar dilaksanakan secara
bertanggung jawab sesuai dengan kehendak rakyat dan cita-cita
demokrasi. Keberadaan mahkamah konstitusi sekaligus untuk
menjaga terselenggaranya pemerintahan negara yang stabil,
dan juga merupakan koreksi terhadap pengalaman kehidupan
ketatanegaraan di masa lalu yang menimbulkan tafsir ganda
terhadap konstitusi.

Sebagai organ konstitusi, lembaga ini didesain untuk menjadi


pengawal dan sekaligus penafsir terhadap Undang-Undang
Dasar melalui putusan-putusannya. Dalam menjalankan tugas
konstitusionalnya, Mahkamah konstitusi berupaya mewujudkan
visi kelembagaan yaitu: “tegaknya konstitusi dalam rangka
mewujudkan cinta Negara hukum dan demokrasi demi
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang bermartabat’’. Visi
tersebut menjadi pedoman bagi mahkamah konstitusi dalam
menjalankan kekuasaan kehakiman yang diembannya secara
merdeka dan bertanggung jawab sesuai amanat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Keberadaan Mahkamah Konstitusi tersebut diatur di dalam


pasal 24C ayat (1) dan ayat (2) UUD NRI 1945 Hasil
amandemen yang kemudian dipertegas kembali dalam Undang-
undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
Mulai tahun 2003 itulah Mahkamah Konstitusi telah membuka
diri untuk menerima permohonan dari masyarakat yang merasa
hak-haknya dan kewenangan konstitusionalnya dirugikan akibat
berlakunya suatu Undang-undang. Konstitusi menjadi penentu
bagaimana dan siapa saja yang melaksanakan kedaulatan
rakyat dalam penyelenggaraan Negara dengan batas sesuai
dengan wewenang yang diberikan oleh konstitusi itu sendiri,
bahkan konstitusi juga menentukan substansi yang harus
menjadi orientasi sekaligus batas penyelenggaraan Negara yaitu
ketentuan HAM dan hak konstitusional warga Negara yang
meliputi perlindungan, pemenuhan, dan pemajuan adalah
tanggung jawab Negara. Selain itu juga Mahkamah Konstitusi
juga sebagai penafsir akhir konstitusi, sejak di inkorporasi–
kannya hak-hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar
1945 bahwa fungsi pelindung konstitusi dalam arti melindungi
hak-hak asasi manusia ( fundamental rights ) juga benar
adanya.

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. menguraikan bahwa dalam


konteks ketatanegaraan, Mahkamah konstitusi dikonstruksikan
sebagai pengawal konstitusi yang berfungsi menegakkan
keadilan konstitusional ditengah kehidupan masyarakat.
Mahkamah konstitusi bertugas mendorong dan menjamin agar
konstitusi dihormati dan dilaksanakan oleh semua komponen
Negara secara konsisten dan bertanggung jawab. Ditengah
kelemahan sistem konstitusi yang ada, mahkamah konstitusi
berperan sebagai penafsir agar spirit konstitusi selalu hidup dan
mewarnai keberlangsungan bernegara dan bermasyarakat.

Tujuan Negara Indonesia ini tercantum di dalam Pembukaan


Undang-Undang Dasar Indonesia 1945 alinea keempat yang
6

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu


Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-IV


tersebut juga telah disebutkan mengenai dasar dan landasan
Negara Indonesia yakni Pancasila. Melalui Pembukaan Undang-
Undang tahun 1945 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan Negara Indonesia adalah melindungi seluruh Warga
Negara Indonesia, mengusahakan kesejahteraan bagi
masyarakat, mengutamakan pendidikan bagi generasi penerus
bangsa, serta ikut serta dalam nilai-nilai luhur yang selalu
ditanamkan tidak hanya di Indonesia melainkan juga di
beberapa negara lain yaitu mengupayakan perdamaian dunia,
dan keadilan sosial bagi seluruh warga negara.

Pijakan yuridis pada UUD NRI 1945 dalam Pasal 1 ayat (2)
dan (3) , Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar, dan Negara Indonesia adalah
Negara hukum, merupakan dasar hukum yang dijadikan patokan
warga Negara dalam memenuhi haknya. Pilihan Negara
Indonesia untuk menerapkan sistem demokrasi adalah agar
negara betul-betul murni dipimpin sesuai dengan kedaulatan
rakyat itu sendiri. Dalam Negara Indonesia, kedaulatan tertinggi
7

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

berada di tangan rakyat dan harus dilaksanakan penuh untuk


rakyat pula.

Dengan adanya kedaulatan tertinggi berada ditangan rakyat


maka negara pula harus lebih mengutamakan kepentingan
rakyat dalam hal ini mewujudkan kesejahteraan rakyat, keadilan
sosial, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
permusyawaratan/perwakilan. Roh dari sebuah negara hukum
adalah mewujudkan salus populli suprema lex, dan tujuan
Negara ini dibentuk adalah kesejahteraan negara, negara itu
adalah rakyat, rakyat itu kita semua (kalian, mereka, dan kami)

Ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun


2015 tentang Pemilihan termaktub dalam Pasal 1 ayat (1) bahwa
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan Walikota dan Wakil Wali Kota yang selanjutnya
disebut Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di
Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memilih Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota dan
Wakil Walikota secara langsung dan demokratis. Dengan
ketentuan tersebut pemilihan kepala daerah merupakan
perwujudan demokrasi bagi warga Negara Indonesia,
sebagaimana tersurat dalam UUD NRI 1945 pemilihan kepala
daerah langsung merupakan perwujudan konstitusi, seperti telah
diamanatkan Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang 1945, Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota
dan Wakil Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara
demokratis. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 32
tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan
pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Fenomena yang dapat saja terjadi dalam pilkada yaitu


hadirnya satu paslon yang mengakibatkan ditundanya
pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Hal ini tentu dinilai
bertentangan dengan UUD NRI 1945 yang menjamin secara
8

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

tegas hak untuk mendapat kepastian hukum bagi warga


negaranya. Hal ini termaktub dalam Pasal 28D ayat (1) UUD
NRI 1945. Seyogianya pemilihan secara demokratis yang
diamanatkan oleh konstitusi tidak boleh terkesan dihalang-
halangi atau bahkan dihilangkan, karena hal tersebut tidak
sejalan dengan sistem kedaulatan rakyat sebagaimana yang
dijamin dalam Pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945.

II. PERSYARATAN FORMIL PENGAJUAN

PERMOHONAN

A. Kewenangan Mahkamah Konstitusi

1. UUD NRI 1945 sebagaimana telah dilakukan beberapa


kali amandemen telah menciptakan lembaga baru dalam
sistem pemerintahan Indonesia yang berfungsi untuk
mengawal konstitusi, yaitu Mahkamah Konstitusi (untuk
selanjutnya disebut MK). Pengaturan tentang Mahkamah
Konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pasal 24C UUD
NRI 1945, diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang No.
24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi yang telah
diubah dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Tahun
2011 No. 70, Tambahan Lembaran Negara No. 5266)
(Bukti P-4).

2. Bahwa Pasal 24 ayat (2) perubahan ketiga UUD 1945


menyatakan ”Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
dibawahnya dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.

3. Bahwa dalam Pasal 7 Undang-Undang No. 12 Tahun 2011


tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
diatur bahwa secara hierarkis kedudukan UUD NRI 1945
lebih tinggi dari Undang-Undang. Oleh karena itu setiap
9

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang tidak


boleh bertentangan dengan UUD NRI 1945. Jika terdapat
ketentuan dalam undang-undang yang bertentangan
dengan UUD NRI 1945, maka ketentuan tersebut dapat
dimohonkan untuk diuji melalui mekanisme pengujian
Undang-Undang (Bukti P-5).

4. Bahwa salah satu kewenangan yang dimiliki oleh MK


adalah melakukan pengujian undang-undang terhadap
UUD 1945 sebagaimana diatur dalam Pasal 24C Ayat (1)
UUD 1945 yang menyatakan bahwa:

”Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat


pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945.”

5. Bahwa selanjutnya, ketentuan tersebut juga diatur dalam


Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No.
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran
Negara Tahun 2009 No. 157, Tambahan Lembaran
Negara No. 5076) (Bukti P-6), yang menyatakan bahwa:

“Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada


tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk:
a. menguji undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
b. memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI
1945;
c. memutus pembubaran partai politik;
d. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
umum; dan
e. kewenangan lain yang diberikan oleh undang-
undang.”
10

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

6. Bahwa dalam Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang No. 24


Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dinyatakan
bahwa:

“Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada


tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk:
a. Menguji Undang-Undang terhadap UUD NRI
1945;
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI
1945;
c. Memutus pembubaran partai politik;dan
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
umum.”

7. Bahwa Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Mahkamah


Konstitusi No. 06/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara
dalam Perkara Pengujian Undang-Undang menyatakan
bahwa:

“Permohonan pengujian Undang-Undang meliputi


pengujian formil dan/atau pengujian materiil”; pengujian
materiil adalah pengujian Undang-Undang yang
berkenaan dengan materi muatan ayat, Pasal, dan/atau
bagian Undang-Undang yang dianggap bertentangan
dengan UUD NRI 1945.”
8. Bahwa mengacu kepada ketentuan tersebut di atas, MK
berwenang untuk melakukan pengujian konstitusionalitas
suatu undang-undang terhadap UUD 1945 mencakup
pengujian proses pembentukan Undang-Undang (Uji
Formil) dan pengujian materi Undang-Undang (Uji Materiil),
yang didasarkan pada Pasal 51 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
berbunyi:

11

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

“Dalam permohonan sebagaimana dimaksud pada


ayat
(2), Pemohon wajib menguraikan dengan jelas bahwa:
a. pembentukan undang-undang tidak memenuhi
ketentuan berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan/atau;
b. materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau bagian
undang-undang dianggap bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.”

9. Bahwa Mahkamah Konstitusi dibentuk sebagai lembaga


pengawal konstitusi (the guardian of constitution). Apabila
terdapat Undang-Undang yang berisi atau terbentuk
bertentangan dengan konstitusi (inconstitutional), maka
Mahkamah Konstitusi dapat menganulirnya dengan
membatalkan keberadaan Undang-Undang tersebut
secara menyeluruh atau pun perpasalnya.

10. Bahwa sebagai pengawal konstitusi, Mahkamah Konstitusi


juga berwenang memberikan penafsiran terhadap sebuah
ketentuan pasal-pasal Undang-Undang agar
berkesesuaian dengan nilai-nilai konstitusi. Tafsir
Mahkamah Konstitusi terhadap konstitusionalitas pasal-
pasal Undang-Undang tersebut merupakan tafsir satu-
satunya (the sole interpreter of constitution) yang memiliki
kekuatan hukum. Oleh karena itu, terhadap pasal-pasal
yang memiliki makna ambigu, tidak jelas, dan/atau multi
tafsir dapat pula dimintakan penafsirannya kepada
Mahkamah Konstitusi.
11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, karena
permohonan pengujian ini merupakan permohonan
pengujian undang-undang terhadap UUD 1945 yang
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
yang ada, maka Mahkamah Konstitusi berwenang untuk

12

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

memeriksa dan mengadili permohonan pengujian materiil


undang-undang ini.

12. Bahwa oleh karena itu Pemohon memohon agar


Mahkamah Konstitusi melakukan pengujian terhadap
Pasal 37, Pasal 69, Pasal 70, Pasal 74 Undang-undang
Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang terhadap
UUD NRI 1945.

B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon

B. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON


1. Para Pemohon adalah subjek hukum yang memenuhi
persyaratan menurut Undang-Undang untuk mengajukan
permohonan perkara konstitusi kepada Mahkamah
Konstitusi (personae standi in judicio). Dimilikinya
kedudukan hukum (legal standing) merupakan syarat
yang harus dipenuhi oleh setiap pemohon untuk
mengajukan permohonan pengujian formil maupun
materiil atas undang-undang terhadap UUD NRI 1945
kepada MK sebagaimana diatur di dalam peraturan
Perundang-undangan.

2. Bahwa Legal standing adalah keadaan di mana


seseorang atau suatu pihak ditentukan memenuhi syarat
dan oleh karena itu mempunyai hak untuk mengajukan
permohonan penyelesaian perselisihan atau sengketa
atau perkara di depan Mahkamah Konstitusi. Doktrin
organization standing atau legal standing merupakan
sebuah prosedur beracara yang tidak hanya dikenal
dalam doktrin akan tetapi juga telah diatur dalam berbagai
Peraturan Perundang-undangan di Indonesia seperti
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta
13

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang


Kehutanan.

3. Bahwa pada praktik peradilan di Indonesia, legal standing


telah diterima dan diakui menjadi mekanisme dalam
upaya pencarian keadilan, yang mana dapat dibuktikan
antara lain:
a. Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 76/PUU-
XII/2014 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. terhadap UUD 1945;
b. Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 82/PUU-
XII/2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. terhadap
UUD 1945;
c. Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
32/PUU/2013 tentang Pengujian Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perusahaan
Terhadap UUD NRI 1945;
d. Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 28/PUU-
XI/2013 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012 tentang Perkoperasian Terhadap UUD
NRI 1945.; dan
e. Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
002/PUU-1/2013 tentang Pengujian Undang-Undang
Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi
Terhadap UUD NRI 1945.

4. Bahwa Perorangan Warga negara Indonesia secara


sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama badan
hukum/organisasi dapat bertindak mewakili kepentingan
publik/umum yang mana organisasi tersebut adalah

14

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

organisasi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan


dalam berbagai Peraturan Perundang-undangan maupun
yurisprudensi, yaitu:
a. berbentuk badan hukum atau yayasan;
b. dalam anggaran dasar organisasi yang
bersangkutan menyebutkan dengan tegas mengenai
tujuan didirikannya organisasi tersebut;
c. telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan
anggaran dasarnya.

5. Bahwa Pemohon I sebagai Perorangan Warga Negara


Indonesia menyatakan bahwa latar belakang pendidikan
Pemohon I adalah Strata satu (S-1) di Fakultas ilmu sosial
dan ilmu politik Universitas Hasanuddin dengan fokus
penelitian skripsi pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)
serentak pada tahun 2001,melanjutkan studi pada program
master ilmu politik fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas Hasanuddin pada tahun 2003. Pemohon sebagai
tenaga pengajar di Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas Hasanuddin, di bidang studi ilmu politik. Selain
sebagai pengajar Pemohon juga aktif dalam melaksanakan
perlindungan pelaksanaan nilai-nilai konstitusionalisme
melalui penelitian dan kerja sama dengan berbagai institusi-
institusi masyarakat dan/atau negara, juga melakukan
kampanye perlindungan nilai-nilai konstitusionalisme melalui
media massa, baik berbentuk tulisan ataupun pernyataan
(Bukti P-34). Pemohon juga melakukan berbagai
perlindungan terkait pelaksanaan sistem ketatanegaraan
yang baik bagi Indonesia dengan menyebarkan ide-ide
konstitusionalisme melalui dunia akademis berupa ceramah-
ceramah ilmiah terkait Pemohon adalah mahasiswa aktivis
yang bergerak dalam komunitas penelitian hak-hak
konstitusional warga Negara Indonesia. Pemohon II adalah
Perorangan Warga Negara Indonesia yang secara aktif
menawarkan dan memberikan jasa Konsultan Politik
15

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

kepada tim pemenangan calon kepala daerah/ calon kepala


daerah yang bertarung dalam pemilukada.

6. Bahwa dalam mencapai maksud dan tujuannya, Pemohon


III-VII telah melakukan berbagai macam
usaha/kegiatannya sebagaimana disebutkan dalam
Anggaran Dasar (Bukti P26-P30), yang kegiatannya
tersebut dilakukan secara terus menerus dan telah
menjadi pengetahuan umum (notoire feiten).

7. Bahwa Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun


2003 Tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2014 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan
kedua Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi, (selanjutnya disebut UU MK) (Bukti
P-4) menyatakan bahwa para PEMOHON adalah pihak yang
menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya
dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:
a. perorangan warga Negara Indonesia;
b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia yang
diatur dalam undang-undang;
c. badan hukum publik dan privat; atau
d. lembaga Negara
Penjelasan Pasal 51 ayat (1) UU MK, Yang dimaksud
dengan “hak konstitusional” adalah hak-hak yang
diatur dalam UUD NRI Tahun 1945.

8. Bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 51 ayat (1) UU MK,


terdapat dua syarat yang harus dipenuhi untuk menguji
apakah Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal
standing) dalam perkara pengujian Undang-Undang

16

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, yaitu:
a. Terpenuhinya kualifikasi untuk bertindak sebagai
pemohon; dan
b. Adanya hak dan/atau kewenangan konstitusional dari
pemohon yang dirugikan dengan berlakunya suatu
undang-undang.

9. Bahwa Pasal 51 ayat (2) UU MK Pemohon wajib


menguraikan dengan jelas dalam permohonannya tentang
hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)W FIR
M
10. Bahwa Pasal 51 ayat (3) Dalam permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), pemohon wajib menguraikan
dengan jelas bahwa:
a. Pembentukan undang-undang tidak memenuhi
ketentuan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; dan/atau
b. Materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau bagian
undang-undang dianggap bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

11. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mahkamah


Konstitusi Nomor 06/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara
Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang :
(1) Pengujian adalah pengujian formil dan/atau pengujian
materiil sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (3) huruf
a dan b Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang
Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua

17

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang


Mahkamah Konstitusi.

12. Bahwa karena persoalan yang menjadi objek pengujian


Pemohon merupakan persoalan warga negara, di mana
hak memilih pemimpin daerah bukan hanya menyangkut
kepentingan Pemohon semata yang notabene langsung
bersentuhan dengan persoalan tersebut, namun juga
persoalan ini merupakan persoalan universal.

13. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Peraturan Mahkamah


Konstitusi Nomor 06/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara
Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang.
(1) Hak dan/atau kewenangan konstitusional adalah hak
dan/atau kewenangan yang diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

14. Bahwa Pasal 3 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor


06/PMK/2005 (Bukti P-11) Tentang Pedoman Beracara
Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang. Pemohon dalam
pengujian undang-undang terhadap UUD NRI Tahun 1945
adalah:
a. Perorangan warga Negara Indonesia atau kelompok
orang yang mempunyai kepentingan sama;
b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diatur dalam undang-undang;
c. Badan hukum publik atau badan hukum privat; atau
d. Lembaga Negara.

15. Bahwa Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor


06/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara
Pengujian Undang-Undang Pasal 4 ayat:
(1) Permohonan pengujian undang-undang meliputi
pengujian formil dan/atau pengujian materiil.
18

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

(2) Pengujian materiil adalah pengujian undang-undang


yang berkenaan dengan materi muatan dalam ayat,
pasal, dan/atau bagian Undangundang yang dianggap
bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945.

16. Bahwa mengenai parameter kerugian konstitusional,


Mahkamah telah memberikan pengertian dan batasan
tentang kerugian konstitusional yang timbul karena
berlakunya suatu Undang-Undang harus memenuhi 5 (lima)
syarat berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi No.
006/PUUIII/2005 dan putusan-putusan Mahkamah Konstitusi
yang hadir berikutnya, yakni sebagai berikut:
a. harus ada hak dan/atau kewenangan konstitutional
Pemohon yang diberikan oleh UUD 1945;
b. hak dan/atau kewenangan konstitusional tersebut
dianggap telah dirugikan oleh berlakunya undang-undang
yang dimohonkan pengujian;
c. kerugian hak dan/atau kewenangan konstitusional
tersebut bersifat spesifik dan aktual, setidak-tidaknya
bersifat potensial yang menurut penalaran yang wajar
dapat dipastikan akan terjadi.
d. ada hubungan sebab akibat (kausal verband) antara
kerugian hak dan/atau kewenangan konstitusional
dengan undang-undang yang dimohonkan pengujian; dan
e. ada kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya
permohonan, maka kerugian hak dan/atau kewenangan
konstitusional yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi
terjadi.

17. Bahwa selain lima syarat untuk menjadi Pemohon dalam


perkara pengujian undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar, yang ditentukan di dalam Putusan
Mahkamah Konstitusi On. 006/PUU-III/2005 Perkara No.
11/PUU-V/2007, Mahkamah Konstitusi melalui Putusan
No. 27/PUU-VII/2009 dalam pengujian formil UU No. 3

19

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua UU No. 14 Tahun


1985 tentang Mahkamah Agung (halaman 59), juga
menyebutkan sejumlah persyaratan lain untuk menjadi
Pemohon, ditegaskan oleh Mahkamah Konstitusi sebagai
berikut:
“Dari praktik Mahkamah (2003-2009), perorangan
WNI, terutama pembayar pajak (tax payer; vide
Putusan Nomor 003/PUU-I/2003) berbagai asosiasi
dan NGO/LSM yang concern terhadap suatu Undang-
Undang demi kepentingan publik, badan hukum,
Pemerintah daerah, lembaga negara, dan lain-lain, oleh
Mahkamah dianggap memiliki legal standing untuk
mengajukan permohonan pengujian, baik formil
maupun materiil, Undang-Undang terhadap UUD 1945;
(Lihat juga pertimbangan kedudukan hukum
putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
43/PUU-X/2012 yang diucapkan pada kamis, 13
Desember 2012, dan Lee Bridges, dkk. dalam
Judicial Review in Perspective, 1995).
18. Bahwa Kualifikasi Pemohon l dan II adalah Warga Negara
Indonesia yang memiliki hak konstitusional yang dijamin
dalam UUD NRI Tahun 1945.

19. Bahwa Pemohon III adalah badan hukum perkumpulan


yang diberi nama Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi
(PERLUDEM). Yang pada hal ini diwakili oleh Titi Angraeni
Wulandari., S.IP.,M.SI., Selaku Ketua Umum (PERLUDEM),
Merupakan suatu Organisasi Lembaga Swadaya
Masyarakat yang bergerak dalam bidang Pemilu dan
Demokrasi.
Selanjutnya disebut
sebagai........................................PEMOHON III (Bukti P-26)

20. Bahwa Pemohon IV adalah badan hukum perkumpulan


yang diberi nama Laskar Merah Putih (LMP), yang pada hal
20

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

ini diwakili oleh Dr. Juanda B. Warouw, S.H., M.H., Selaku


Ketua Umum (LMP), Merupakan suatu Organisasi Lembaga
Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang
Advokasi, Pendampingan dan Penanganan Konflik Daerah.
Selanjutnya disebut
sebagai..................,....................PEMOHON IV (Bukti P-27)

21. Bahwa Pemohon V adalah badan hukum perkumpulan yang


diberi nama Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Makassar,
yang pada hal ini diwakili oleh Arief Nuzul Marzuki, S.H.,
L.LM., Selaku Ketus Umum (PUSaKO) Merupakan suatu
Badan Hukum Privat yang bergerak dalam bidang Penelitian
dan Studi Konstitusi.
Selanjutnya disebut
sebagai.........................................PEMOHON V (Bukti P-28)

22. Bahwa Pemohon VI adalah badan hukum perkumpulan


yang diberi nama Forum Kajian Hukum dan Konstitusi, yang
pada hal ini diwakili oleh Dr. Effendi Sonaru, S.H., M.H.,
Selaku Ketua Umum (FKHK), Merupakan suatu Badan
Hukum Privat yang bergerak dalam bidang Pemahaman
Hukum Masyarakat.
Selanjutnya disebut
sebagai........................................PEMOHON VI (Bukti P-29)

23. Bahwa Pemohon VII adalah badan hukum perkumpulan


yang diberi nama Forum Pemerhati Penegakan Hukum dan
Pembangunan (FPPHP), yang pada hal ini diwakili oleh
Enny Farida Permadi, S.H., L.LM., Selaku Ketua Umum
(FPPHP), Merupakan suatu Organisasi Lembaga Swadaya
Masyarakat yang bergerak dalam bidang Penegakan Hukum
untuk Pembangunan Daerah.
Selanjutnya disebut
sebagai.......................................PEMOHON VII (Bukti P-30)

21

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

24. Bahwa Pemohon I merupakan masyarakat Makassar yang


dibuktikan dengan foto copy Kartu Tanda
Penduduk………………………………………….(Bukti P-14)
sebagai warga Negara mendalilkan hak konstitusionalnya
telah terlanggar dengan adanya ketentuan Pasal a quo
karena menciptakan ketidakpastian hukum yang tidak adil di
daerahnya yang terdapat satu Calon saja dan akan
berdampak ditundanya pemilihan sebagaimana dijelaskan
teknis penundaannya dalam PKPU Nomor 12 Tahun 2015
(Bukti P-20).

25. Bahwa Pemohon I merupakan Warga Negara Indonesia


yang taat membayar pajak (Bukti P-15).

26. Bahwa kualifikasi Pemohon I dan Pemohon II adalah


Perorangan Warga Negara Indonesia yang menganggap
hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan
dengan berlakunya Undang-Undang atau setidak-tidaknya
mengalami kerugian potensial yang menurut penalaran yang
wajar dan dipastikan akan terjadi.

27. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II memiliki hak-hak yang


dijamin oleh konstitusi yang dalam hal ini berupa hak untuk
memilih dan dipilih secara demokratis, setiap orang berhak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di mata hukum
atas dasar hukum yang berlaku surut sebagaimana yang
dijamin dalam pasal 18 ayat (4) dan Pasal 28D ayat (1)
UUD NRI Tahun 1945, sehingga Pemohon memiliki Hak
Konstitusional yang diberikan oleh Undang-undang Dasar
1945 untuk menguji pasal 51 ayat (2) dan pasal 52 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang pemilihan
22

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Gubernur,Bupati,dan Walikota terhadap pasal 18 ayat (4)


dan Pasal 28D ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.

28. Bahwa Rumusan Pasal 18 ayat (4) dan Pasal 28D ayat (1)
UUD NRI 1945, yaitu:

No. Pasal Bunyi


a. Pasal 18 ayat (4) “Gubernur, Bupati, dan
Walikota masing-masing
sebagai kepala pemerintah
daerah provinsi, kabupaten,
dan kota dipilih secara
demokratis”.

b. Pasal 28D ayat “setiap orang berhak atas


(1) pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di mata
hukum”.

29. Bahwa Rumusan pasal 51 ayat (2) dan pasal 52 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang, yaitu:

No. Pasal Bunyi


a. Pasal 51 ayat (2) “Berdasarkan Berita Acara
Penetapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) KPU
Provinsi menetapkan paling
sedikit 2 (dua) pasangan Calon
Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur dengan keputusan
KPU Provinsi”.

b. Pasal 52 ayat (2) “Berdasarkan Berita acara


penetapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),KPU
Kabupaten/Kota menetapkan
paling sedikit 2(dua) pasangan
23

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Calon Bupati dan Calon Wakil


Bupati serta pasangan Calon
Walikota dan Calon Wakil
Walikota dengan keputusan
KPU Kabupaten/Kota”.

24. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II mempunyai hak


konstitusional yang diberikan oleh UUD NRI 1945 sebagai
berikut:
Negara Indonesia merupakan negara hukum,
mengandung konsekuensi bahwa setiap tindakan ataupun
peraturan adalah berakibat hukum yang harus
mengandung tujuan hukum dan sesuai dengan tujuan
negara welfare state. Dengan demikian setiap orang
(badan hukum) memiliki hak atas pengakuan (recognized),
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil
berdasarkan hukum serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum (equality before the law) sesuai dengan Pasal 18
ayat (4) dan Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945.

25. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II mengalami kerugian


konstitusional akibat berlakunya Pasal 51 ayat (2) dan
Pasal 52 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015
Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang pemilihan
Gubernur,Bupati,dan Walikota, dikarenakan adanya frasa
“paling sedikit 2 (dua) pasangan Calon”, yang dimana akibat
dari adanya frasa tersebut memaksa daerah pemohon yang
notabenenya hanya ada satu pasangan calon akan
ditundanya proses pemilihan kepala daerah serentak di Kota
Makassar yang selanjutnya diatur dalam PKPU Nomor 12
Tahun 2015 (Bukti P-13) dikarenakan hanya ada satu
pasangan calon wali kota saja. Tentunya dengan kejadian
tersebut setidaknya menurut penalaran yang wajar
Pemohon telah dilanggar hak konstitusionalnya untuk

24

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

memilih pemimpin atau kepala daerah secara demokratis


pada pilkada serentak sebagaimana yang telah dijamin di
dalam pasal 18 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945.

26. Bahwa hak konstitusional Pemohon telah sangat


dirugikan dengan berlakunya Undang-Undang a quo.
Kerugian hak dan/atau wewenang konstitusional
Pemohon bersifat spesifik pada hak untuk mendapat
jaminan dari Konstitusi untuk menggunakan hak pilih
secara demokratis.

27. Bahwa dengan ditundanya Pilkada pada Kota Makassar,


Pemohon I mengalami kerugian spesifik dan aktual, di
mana Pemohon dan masyarakat Kota Makassar lainnya
tidak mendapatkan kesempatan untuk memenuhi hak
konstitusional mereka, yakni hak untuk memilih kepala
daerah dan juga hak untuk dipimpin oleh kepala daerah
yang mendengar aspirasi rakyat serta dapat melanjutkan
pembangunan Kota Makassar.

28. Bahwa dengan adanya frasa “paling sedikit 2 (dua)


pasangan Calon” Pemohon harus menunggu Pilkada
Serentak selanjutnya dikarenakan hanya ada 1 (satu)
pasangan calon. Akibatnya, Pemohon maupun masyarakat
Kota Makassar lainnya harus menunggu hingga Pilkada
Serentak selanjutnya, dan selama belum dilaksanakannya
Pilkada bagi Kota Makassar maka kepemimpinan atau
jabatan walikota akan digantikan oleh seorang Pelaksana
Tugas (PLT).

29. Bahwa ketika suatu daerah dipimpin oleh seorang PLT maka
berpotensi menghambat kemajuan maupun pertumbuhan
Kota Makassar dikarenakan seorang Pelaksana Tugas
secara umum tidak berani membuat keputusan strategis dan
penting dalam pembangunan. Tentunya hal tersebut juga

25

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

akan berdampak pada perkembangan pembangunan dan


kemajuan Kota Makassar maupun daerah-daerah lainnya
yang ada di Indonesia ketika dihadapkan dengan
permasalahan yang sama. Berdasarkan hal tersebut,
sangatlah tidak sesuai dengan yang telah dijamin pada
pasal 18 ayat (4) dan pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945.

30. Bahwa dapat dipastikan secara potensial Pemohon telah


dirugikan menurut penalaran yang wajar (beyond
reasonable doubt) akan membawa dampak terhadap kota
Makassar maupun daerah lain yang mengalami kasus
yang sama yaitu calon pasangan tunggal, sebab dalam hal
ini suatu daerah dimungkinkan tidak dapat berkembang
pesat jika pemilihan kepala daerahnya ditunda sampai
batas waktu yang tidak ditentukan karena tidak ada
jaminan bahwa pilkada selanjutnya lebih dari 2 (dua)
pasangan calon, terlebih lagi jika daerah tersebut dipimpin
oleh PLT yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat
dan tidak memiliki program kerja sesuai dengan kehendak
rakyat. Ditundanya Pilkada Kota Makassar, maka akan
membuat masyarakat tidak mendapatkan kepastian waktu,
kapan mereka bisa menggunakan hak pilihnya secara
demokratis dalam pilkada dan hak untuk dipimpin oleh
pemimpin yang sesuai dengan kehendak rakyat.
Berdasarkan hal tersebut sangatlah tidak sejalan dengan
apa yang telah dijamin dalam pasal 28D ayat (1) UUD NRI
1945.

31. Bahwa berdasarkan hemat Para Pemohon, frasa “paling


sedikit 2 (dua) pasangan Calon” yang terkandung dalam
Pasal 51 ayat (2) dan Pasal 52 ayat (2) ) Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 Tentang pemilihan Gubernur,Bupati,dan Walikota
menjadi Undang-Undang tidak bertentangan dengan Pasal
26

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

28 D ayat (1) UUD NRI 1945 sepanjang dimaknai “kecuali


sampai berakhirnya rangkaian masa pendaftaran yang
ditentukan bagi pasangan calon dan KPU Provinsi atau
Kabupaten/Kota hanya menerima satu pasangan calon
maka pasangan calon tersebut ditetapkan oleh KPU Provinsi
atau KPU Kabupaten/Kota sebagai pasangan calon
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, atau Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati, atau Pasangan Calon Walikota dan
Calon Wakil Walikota”.

32. Bahwa jika hanya 1 (satu) pasangan calon seharusnya KPU


Kabupaten/Kota ditetapkan sebagai calon walikota dan
calon wakil walikota selama telah memenuhi persyaratan.
Akan tetapi KPU Kabupaten/Kota Makassar tidak
menetapkan 1 (satu) pasangan calon tersebut sebagai calon
walikota dan wakil walikota sehingga menimbulkan
pemilihan harus ditunda hingga pilkada serentak selanjutnya
yang menyebabkan Pemohon I maupun masyarakat kota
Makassar lainnya kehilangan hak nya untuk ikut serta
sebagai pemilih pada Pilkada Serentak yang sebelumnya
telah ditetapkan oleh KPU.

33. Bahwa selain hal tersebut diatas, kerugian yang


ditimbulkan mempunyai hubungan kausal (causal
verband) dengan berlakunya Pasal 51 ayat (2) dan Pasal
52 ayat (2) Undang-Undang a quo yang mengandung
ketentuan menetapkan pasangan calon paling sedikit 2
(dua) pasangan. Sehingga jika hanya ada satu pasangan
calon maka akan mengakibatkan penundaan
sebagaimana yang diatur dalam undang-undang a quo
tersebut juga sangatlah berkontradiksi dengan asas
kepastian hukum yang ditentukan dalam konstitusi.

34. Bahwa Pemohon lI mengalami kerugian konstitusional


akibat berlakunya Pasal 51 ayat (2) dan Pasal 52 ayat (2)
27

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Undang-Undang a quo, dikarenakan adanya frasa paling


sedikit 2 (dua) pasangan Calon, yang dimana akibat dari
adanya aturan tersebut menyebabkan penundaan Pilkada
serentak di Kota Makassar dikarenakan hanya ada satu
pasangan calon wali kota saja. Tentunya dengan kejadian
tersebut setidaknya Pemohon telah dilanggar hak
konstitusionalnya untuk memilih pemimpin atau kepala
daerah secara demokratis pada pilkada serentak
sebagaimana yang telah dijamin di dalam pasal 18 ayat
(4) UUD NRI Tahun 1945.

35. Bahwa Pemohon II merasa dirugikan secara spesifik dan


aktual yang mana pekerjaan Pemohon II sebagai konsultan
tim pemenangan (Bukti P-18) dalam ajang pemilukada tidak
dapat digunakan sehingga dengan berlakunya pasal
tersebut, Pemohon II kehilangan Pekerjaannya.

36. Bahwa Pemohon II mengalami kerugian yang bersifat


potensial yang menurut penalaran yang wajar dan pastikan
akan terjadi, dalam hal ini Pemohon II berpotensi akan
mengalami kehilangan pekerjaan tetap jika penundaan
pemilukada dipemilihan serentak berikutnya terjadi kesekian
kalinya karena hanya satu pasangan calon, maka Pemohon
II yang mana berprofesi sebagai konsultan tim pemenangan
bagi pasangan calon tidak dapat menggunakan profesinya
tersebut.

37. Merujuk pada pasal a quo bahwa Pemohon II merasa


dirugikan karena pada pasal a quo jelas mengatakan bahwa
KPU menetapkan paling sedikit 2 (dua) pasangan calon,
sehingga dalam hal ini jika setiap pemilihan serentak tetap
menghasilkan 1 (satu) pasangan calon saja yang mendaftar
maka pemilukada akan ditunda terus-menerus.

28

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

38. Bahwa Pemohon II berdalil bahwa dengan adanya pasal a


quo menyebabkan ketidakpastian hukum yang terjadi saat
ini di kota Makassar yang mana semestinya jika hanya satu
pasangan calon tetap melaksanakan pemilukada agar
masyarakat dapat ikut berperan dalam pesta demokrasi
dengan menggunakan hak pilihnya secara Demokratis,
tetapi jika pemilukada tidak diselenggarakan maka akan
mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi ke depannya
yaitu seperti; terdidalaminya hak pilih dan dipilih pemohon.

39. Pemohon adalah subjek hukum yang memenuhi persyaratan


menurut Undang-Undang untuk mengajukan permohonan
perkara konstitusi kepada Mahkamah Konstitusi (personae
standi in judicio). Dimilikinya kedudukan hukum (legal
standing) merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
pemohon untuk mengajukan permohonan pengujian formil
maupun materiil atas undang-undang terhadap UUD NRI
1945 kepada MK sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Perundang-undangan.

40. Bahwa doktrin organization standing atau legal standing


merupakan sebuah prosedur beracara yang tidak hanya
dikenal dalam doktrin akan tetapi juga telah diatur dalam
berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia
seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota terhadap undang-undang
dasar 1945.

41. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI, dan Pemohon VII merupakan organisasi yang non
pemerintahan, yang tumbuh dan berkembang di tengah

29

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam Pemilu dan


Pemilukada serta perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
termasuk untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.

42. Bahwa Organisasi dapat bertindak mewakili kepentingan


publik/umum adalah organisasi yang memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam berbagai Peraturan Perundang-
undangan maupun yurisprudensi yaitu:
a. Berbentuk badan hukum atau yayasan;
b. Dalam anggaran dasar organisasi yang bersangkutan
menyebutkan secara tegas mengenai tujuan
didirikannya organisasi tersebut;
c. Telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran
dasarnya.

43. Bahwa dalam mencapai maksud dan tujuan Pemohon III,


Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon
VII telah melaksanakan berbagai macam usaha/kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus adalah sebagai
berikut:
a. Berpartisipasi dalam menangani konflik daerah antara
masyarakat dan aktif dikegiatan sosial.
b. Melakukan penelitian dan studi konstitusi.
c. Secara aktif mensosialisasikan pemahaman hukum dalam
masyarakat.
d. Meningkatkan penegakan hukum untuk pembangunan
daerah

44. Bahwa dengan adanya pasangan calon tunggal khususnya


Walikota Makassar maka terjadi penundaan pemilihan
kepala daerah, sehingga para pemohon tidak mendapatkan
kepastian hukum sebagaimana yang dijamin dalam pasal
28D ayat (1) UUD NRI 1945.

30

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

45. Bahwa landasan dan kepentingan Pemohon III, Pemohon


IV, Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon VII dalam
mengajukan permohonan pengujian pasal 51 ayat (2) dan
pasal 52 ayat (2) Undang-Undang a quo ini dapat dibuktikan
secara tegas dalam tujuan pendirian Organisasi para
pemohon yang bersinggungan langsung dengan
permohonan ini. Bukti P 26-30)

46. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI, dan Pemohon VII yang merupakan badan hukum peduli
terhadap nilai-nilai Konstitusionalisme dan nilai-nilai
Demokrasi yang sejalan dengan komitmen guna
mewujudkan masyarakat yang adil,makmur, dan sejahtera
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Sehingga hak setiap warga
Negara Republik Indonesia untuk mengajukan permohonan
pengujian Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 merupakan salah satu indikator kemajuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, begitu pula jika
pengujian yang dilakukan badan hukum, demi untuk
memperbaiki negara ini dengan memberikan ruang aspirasi
sehingga mampu menjadi bangsa yang besar dan
bermartabat, serta taat terhadap hukum. Sehingga upaya
hukum baik secara sendiri-sendiri maupun secara kolektif
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya demi
tegaknya nilai-nilai konstitusi. Sebagaimana jaminan
konstitusi pada pasal 28C ayat (2) dikatakan bahwa setiap
orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya. Oleh karena itu para
pemohon mendalilkan haknya telah dijamin untuk
mengajukan permohonan pengujian tersebut di atas, oleh
karena perlindungan hak konstitusional warga negara
merupakan salah satu esensi dari demokrasi maka

31

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

penegakan nilai demokrasi sangat berpengaruh pada hak


warga negara.

47. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI, dan Pemohon VII adalah Badan Hukum Indonesia yang
memiliki hak sekaligus kewajiban untuk memastikan
penyelenggaraan negara dilakukan dengan prinsip-prinsip
Negara hukum dan Demokrasi sehingga dalam konteks
melaksanakan hak dan kewajiban tersebut para pemohon
harus senantiasa bersikap kritis terhadap penyelenggaraan
negara agar senantiasa mawas diri dan melaksanakan
tugasnya berdasarkan prinsip-prinsip Negara Hukum dan
Demokrasi.

48. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI dan Pemohon VII sebagai Badan Hukum juga
menyandang hak dan kewajiban dalam sistem Hukum,
demikian juga halnya dalam perkara permohonan pengujian
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, baik badan hukum yang
bersifat privat maupun publik mengalami kerugian
konstitusional.

49. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI, dan Pemohon VII mempunyai hak konstitusional yang
diberikan oleh undang-undang dasar 1945 sebagai berikut:
Negara Indonesia merupakan negara hukum, mengandung
konsekuensi bahwa setiap tindakan ataupun peraturan
adalah berakibat hukum yang harus mengandung tujuan
hukum dan sesuai dengan tujuan negara welfare state.
Dengan demikian setiap orang/badan hukum memiliki hak
atas pengakuan (recognized), jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil berdasarkan hukum serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum (equality before the

32

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

law) sesuai dengan Pasal 18 ayat (4) dan Pasal 28D ayat (1)
undang-undang dasar 1945 yang berbunyi:
← pasal 18 ayat (4) “Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagai
kepala pemerintah daerah dipilih secara demokratis”.
← Pasal 28D ayat (1) “Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum.”

50. Merujuk pada Pasal 51 ayat (2) dan Pasal 52 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati,dan Walikota menjadi Undang-
Undang, terkait pasal a quo Pemohon III, Pemohon IV,
Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon VII dirugikan
sebab di Kota Makassar hanya terdapat 1(satu) pasangan
calon saja dengan demikian bertentangan dengan pasal a
quo yang menyatakan KPU provinsi menetapkan paling
sedikit 2(dua) pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur dengan Keputusan KPU Provinsi.Dan KPU
Kabupaten/Kota menetapkan paling sedikit 2(dua) pasangan
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota dengan
Keputusan KPU Kabupaten/Kota.

51. Bahwa dengan berlakunya Pasal a quo secara nyata telah


melanggar hak konstitusional Pemohon III, Pemohon IV,
Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon VII karena
selama ini para Pemohon aktif dalam pemajuan
demokratisasi dan perbaikan sistem Pemilu guna
memastikan partisipasi yang seluas-luasnya bagi warga
negara dalam Pemilu. Upaya-upaya yang demikian menjadi
terancam terhambat dalam pencapaian dan
keberlanjutannya sebagai akibat keberlakuan pasal a quo.

33

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

52. Bahwa berdasarkan pasal a quo Pemohon III, Pemohon IV,


Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon VII merasa
dirugikan secara spesifik dan aktual karena di kota
Makassar terdapat 1 (satu) pasangan calon sehingga
pemilukada ditunda dalam hal ini merugikan hak
konstitusional para Pemohon karena telah mencederai
prinsip demokrasi itu sendiri, sehingga dengan berlakunya
frasa “paling sedikit 2 (dua) pasangan Calon” yang
terkandung dalam Pasal a quo wajar jikalau diklaim
bertentangan dengan UUD NRI 1945 pasal 18 ayat (4).

53. Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon VI,


dan Pemohon VII berpotensi terganggu dalam upaya untuk
membantu terwujudnya Supremasi Hukum di Indonesia
serta mewujudkan cita-cita Negara Indonesia yang termuat
dalam Pancasila dan UUD NRI 1945 berdasarkan prinsip-
prinsip demokrasi yang baik sebagaimana ditegaskan dalam
Putusan Mahkamah sebelumnya (Bukti P-12).

54. Bahwa dapat dipastikan secara potensial Pemohon III,


Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon
VII telah dirugikan menurut penalaran yang wajar (beyond
reasonable doubt) akan membawa dampak ke depannya
bagi kota Makassar maupun daerah lain yang memiliki
kasus yang sama jika pemilihan ditunda hanya karena 1
(satu) pasangan calon saja. Jika hal ini terjadi kembali pada
saat setelah dilakukan penundaan dan masih hanya ada 1
(satu) pasangan calon saja maka sama halnya aturan yang
berlaku sebagaimana yang termuat dalam pasal a quo telah
mempermainkan sistem demokrasi yang dianut di Indonesia
dan juga mencederai apa yang menjadi tujuan dari
Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon VI, dan
Pemohon VII dalam upaya menegakkan nilai-nilai Konstitusi
dan Demokrasi di Indonesia.

34

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

55. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI, dan Pemohon VII berdalil jika pemilukada ditunda
sampai pemilihan serentak berikutnya karena 1 (satu)
pasangan calon, apakah ada jaminan ke depannya bahwa
KPU dapat menetapkan pasangan calon lebih dari 1 (satu)
pasangan, jika ke depannya tetap menetapkan 1 (satu)
pasangan calon maka tentunya daerah yang hanya memiliki
1 (satu) pasangan calon dimungkinkan akan sangat
dirugikan dengan hal tersebut karena tidak adanya
kepastian hukum.

56. Bahwa Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, Pemohon


VI, dan Pemohon VII adalah Organisasi yang independen
tidak memihak terhadap calon Pilkada di Kota Makassar
sehingga pemohon tidak ada kaitannya dengan calon
dipilkada tersebut (Bukti P 26-30).

57. Dengan demikian adanya Pasal a quo secara faktual atau


setidak-tidaknya berpotensi menghambat berbagi macam
kegiatan yang dilakukan oleh Pemohon III, Pemohon IV,
Pemohon V, Pemohon VI, dan Pemohon VII sebagaimana
ditegaskan dalam AD/ART-nya untuk mendorong partisipasi
masyarakat dalam Pemilu dan Pemilukada.

58. Dengan kehadiran Pasal a quo secara langsung atau tidak


langsung, telah menghambat berbagai macam usaha-usaha
yang telah dilakukan secara terus menerus oleh para
pemohon dalam rangka menjalankan tugas dan perannya
untuk mendorong perlindungan pemajuan dan meningkatkan
penegakan hukum dan pembangunan daerah.

59. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, maka sangatlah


wajar jika diasumsikan Para Pemohon telah memenuhi
kualifikasi sebagai Pemohon, memiliki kerugian

35

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

konstitusional, adanya causal verband antara kerugian dan


berlakunya Undang-Undang yang dimohonkan pengujian
dan adanya kemungkinan dengan dikabulkannya
Permohonan Pemohon maka kerugian konstitusional yang di
dalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi, oleh karenanya
sudah sepatutnya Mahkamah menerima legal standing dari
Pemohon.

60. Bahwa karena Mahkamah berwenang memeriksa,


mengadili, dan memutus permohonan a quo, dan para
Pemohon mempunyai kedudukan hukum (legal standing)
untuk bertindak selaku pemohon dalam permohonan a quo
sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, sudi kiranya
Mahkamah mempertimbangkan lebih lanjut tentang Pokok
Permohonan.

61. Bahwa berdasarkan uraian di atas, Pemohon telah


memenuhi kualitas maupun kapasitas sebagai Pemohon
Pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar
1945 sebagaimana ditentukan dalam Pasal 51 huruf c UU
No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi jo. UU No.
8 Tahun 2011 tentang Perubahan UU No. 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi (Bukti P-4), maupun sejumlah
putusan Mahkamah yang memberikan penjelasan mengenai
syarat-syarat untuk menjadi Pemohon Pengujian Undang-
Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Jelas pula
secara keseluruhan Pemohon memiliki hak dan kepentingan
hukum mewakili kepentingan publik untuk mengajukan
permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota dan Wakil
Walikota menjadi Undang-Undang terhadap UUD NRI 1945.

III. ALASAN PERMOHONAN (posita)


36

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

A. RUANG LINGKUP NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK


DIUJI
Bahwa norma-norma yang menurut Pemohon merugikan
hak konstitusional dan berpotensi menimbulkan
ketidakadilan dan ketidakpastian hukum bagi masyarakat
pada umumnya adalah meliputi norma-norma atau pasal-
pasal dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang
(Lihat Tabel 1).

Tabel 1
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang

No. Pasal Bunyi

1. 51 Ayat (2) (2) Berdasarkan Berita Acara Penetapan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU Provinsi
menetapkan paling sedikit 2 (dua) pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur dengan keputusan
KPU Provinsi”.
2. 52 Ayat (2) (2) Berdasarkan Berita Acara Penetapan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU Provinsi
menetapkan paling sedikit 2 (dua) pasangan calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati serta pasangan calon
Walikota dan calon Wakil Walikota dengan
keputusan KPU Kabupaten/Kota

B. NORMA UUD NRI TAHUN 1945 SEBAGAI ALAT UJI


No. Pasal Bunyi

3. Pasal 18 Ayat (4) (4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing

37

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

sebagai kepala pemerintah daerah Provinsi,


Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis
(4) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum

C. ALASAN PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-


UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1
TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR
1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR,
BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

5. Bahwa sebagai Negara hukum, Indonesia meletakan


peraturan perundang-undangan sebagai perangkat hukum
yang digunakan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, dengan dibuatnya undang-
undang akan memberikan kepastian hukum kepada
masyarakat (rechmatigheid) bukan kebingungan dan
kerancuan terhadap hukum seperti yang dikatakan oleh Lon
L. Fuller seorang filsuf hukum asal Univerisitas Harvard,
Amerika Serikat, yang mengemukakan delapan penyebab
kegagalan hukum yang beberapa diantaranya : (1) adalah
tidak adanya aturan atau hukum yang menimbulkan
ketidakpastian, (2) kegagalan menciptakan hukum yang
bersifat komprehensif, (3) pembentukan aturan yang
kontradiksi satu sama lain.

6. Bahwa Pasal 51 ayat (2) dan Pasal 52 ayat (2)Undang-


Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota
38

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

a Menjadi Undang-Undang, di mana kedua pasal tersbut


menyatakan “Berdasarkan Berita Acara Penetapan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU Provinsi
menetapkan paling sedikit 2 (dua) pasangan calon Gubernur
dan Wakil Gubernur dengan keputusan KPU Provinsi” dan
“Berdasarkan Berita Acara Penetapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), KPU Provinsi menetapkan paling
sedikit 2 (dua) pasangan calon Bupati dan Calon Wakil
Bupati serta pasangan calon Walikota dan calon Wakil
Walikota dengan keputusan KPU Kabupaten/Kota, jika
melihat ketentuan dalam pasal a quo tersebut maka terlihat
jelas adanya penekanan frasa “paling sedikit 2 (dua)
pasangan calon” dalam pelaksanaan pemilihan kepala
daerah, akan tetapi jika menggunakan penafsiran sistematis
(systematic interpretation) terhadap undang-undang a quo,
tepatnya dalam ketentuan Pasal 49 Ayat (8), Pasal 49 Ayat
(9), Pasal 50 Ayat (8), Pasal 50 Ayat (9) yang pada intinya
memberikan penunndaan dalam pelaksanaan pemilihan
kepala daerah yakni 10 hari penundaan dan 3 hari
pendaftaran ulang, baik itu bagi pasangan calon Gubernur
dan calon Wakil Gubernur, pasangan calon Bupati dan calon
Wakil Bupati, maupun pasangan calon Walikota dan calon
Wakil Walikota dengan dalil hanya ada satu pasangan calon
atau calon tunggal, oleh sebab itu dengan adanya
penetapan “paling sedikit 2 (dua) pasangan calon” dalam
ketentuan pasal 51 ayat (2) dan pasal 52 ayat (2) yang akan
berakibat penundaan apabila hanya terdapat satu pasangan
calon tersebut maka telah jelas dan gamblang telah terjadi
pengingkaran terhadap kepastian hukum di mana rakyat
dibuat terombang-ambing dalam situasi yang tidak
dikehendaki, terlebih lagi jika melihat ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait sebagai akibat dari ketentuan
pasal a quo yakni Pasal 89A Ayat (3) Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 Tentang perubahan
atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun
39

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

2015 tentang pencalonan pemilihan Gubernur dan Wakil


Gubernur, Bupatu dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota (Bukti P-13), yang menyatakan“Dalam hal
sampai dengan berakhirnya pembukaan kembali masa
pendaftaran hanya terdapat 1 (satu) pasangan calon yang
mendaftar sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), KPU
Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP kabupaten kota
menetapkan keputusan penundaan seluruh tahapan dan
pemilihan diselenggarakan pada pemilihan serentak
berikutnya”, jika meninnjau ketentuan pasal 89A Ayat (3)
sebagai akibat dari ketentuan pasal a quo semakin
mempertegas untuk mempertanyakan “Bagaimana
sebenarnya efektifitas penetapan “paling sedikit 2 (dua)
pasangan calon” dalam pasal a quo ?, dikarenakan pasal
89A Ayat (3) membuat hak memilih warga negara di daerah
yang hanya memiliki satu pasangan calon akan menjadi
objek yang di deskriminatifkan, yang di mana hak politik
warga negara akan terbelenggu sehingga rakyat tidak dapat
mengeluarkan aspirasinya sampai pemilihan serentak,
terlebih lagi jika telah dilakukan penundaan hingga pemilihan
serentak berikutnya dan tetap menghasilkan satu pasangan
calon yang mendaftar, lagi-lagi haruskah suara rakyat
terisolasi akibat dari ketidakpastian.
Oleh karena itu jika melihat akibat yang ditimbulkan dari
ketentuan pasal a quo maka telah memberikan konsekuensi
ketidakpastian terhadap hak konstitusional warga negara
serta telah terjadi pengikisan terhadap hak konstitusional
setiap warga negara sebagaimana telah dijamin dalam
Pasal 28D Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan
dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum”

7. Bahwa Pemilihan kepala daerah (pilkada) merupakan


agenda demokrasi untuk memilih kepala daerah yang
40

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

diamanatkan oleh UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan pasal


18 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan
“Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai
kepala pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota
dipilih secara demokratis”, frasa “dipilih secara demokratis”
dalam pasal 18 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945 diartikan
dalam dua bentuk yakni dipilih secara langsung oleh rakyat
serta dapat juga diartikan dipilih secara tidak langsung
melalui perwakilan sepanjang prosesnya demokratis, hal
tersebut juga dikuatkan melalui putusan Mahkamah
Konstitusi No. 72-73/PUU-II/2004 (Bukti–P-12) yang
memberikan makna demokratis dalam pemilihan kepala
daerah, bahwa pemilihan kepala daerah baik secara
langsung maupun tidak langsung tetap konstitusional
asalkan tetap berpedoman pada asas langsung, umum,
bersih, jujur dan adil sebagai mana diamanatkan pasal 22E
UUD NRI Tahun 1945. Sehingga ketentuan pasal a quo
yang menetapkan “paling sedikit minimal 2 (dua) pasangan
calon” memiliki konsekuensi bahwa pasangan calon tunggal
dalam suatu daerah tidak dibenarkan bahkan hingga
diberikan sarana dan prasarana untuk meniadakannya,
padahal jika melihat kembali esensial dari demokrasi adalah
pergantian kekuasaan dengan sarana memilih pemimpin,
terlebih lagi di Indonesia telah memberikan arahan secara
tegas untuk pelaksanaan pergantian kekuasaan dalam
demokrasi yakni dapat dipilih langsung maupun secara tidak
langsung, oleh sebab itu apabila terjadi fenomena calon
tunggal maka bukanlah menjadi alasan untuk mengabaikan
proses demokrasi yang sedang berlangsung, sebab
demokrasi pada hakikatnya menjamin hak memilih dan
dipilih, bukan kuantitas pemilih dan yang dipilih.

8. Bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 terkhusus


pada pasal a quo dinilai kurang antisipatif dan solutif
mengantisipasi permasalahan yang muncul. Hal ini
41

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

dikarenakan fenomena calon tunggal justru terjadi di awal


pendaftaran bukan pada periode verifikasi data calon kepala
daerah, sebagaimana terlihat banyaknya daerah yang
hingga habis masa pendaftaran tidak memenuhi jumlah
minimal dua pasangan calon kepala daerah. Apabila
dilakukan peninjauan terhadap ketentuan pasal a quo dalam
Undang-Undang a quo, maka proses pengajuan kepala
daerah mulai dari tahapan dibukanya pendaftaran hingga
habis masa pendaftaran calon kepala daerah, hanya
berselang selama tiga hari terhitung sejak pengumuman
pendaftaran. Hal ini dipersulit dengan tidak ada mekanisme
penambahan masa pendaftaran. Solusi perpanjangan masa
pendaftaran yang dilakukan tidak menghasilkan
bertambahnya pasangan calon di daerah yang hanya
terdapat satu pasangan calon. Sedangkan aturan normative
dari Undang-Undang a quo tidak memberikan jawaban atas
permasalahan tersebut.

9. Bahwa KPU mengeluarkan Peraturan Komisi Pemilihan


Umum Nomor 12 Tahun 2015 tentang perubahan atas
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan
pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil
bupati, serta walikota dan wakil wali kota. Adapun solusi
yang diberikan sebagaimana terdapat dalam pasal 89 PKPU
Nomor 12 Tahun 2015 yaitu dengan memperpanjang masa
pendaftaran pasangan calon paling lama 3 hari dan apabila
sampai berakhirnya perpanjangan masa pendaftaran hanya
terdapat satu pasangan calon yang memenuhi persyaratan
atau terjadi pembatalan pasangan calon, maka ketentuan
pasal 89A dan pasal 91 berlaku, yaitu dilakukan penundaan
pemilihan kepala daerah. Penundaan pemilihan kepala
daerah membawa dampak negative untuk warga Negara
daerah tersebut dan untuk pasangan calonnya itu sendiri di
mana mereka tidak dapat menjalakan haknya untuk memilih
dan dipilih secara demokratis.
42

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

10. Penundaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah


dikarenakan calon tunggal merupakan kemunduran
terhadap pelaksanaan demokrasi dan pelanggaran hak
asasi manusia. Mengingat salah satu nilai demokrasi
menurut Hendry B. Mayo adalah menyelenggarakan
pergantian kepemimpinan secara teratur (orderly succession
of rulers). Penundaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah
mengganggu sistem peralihan kepemimpinan di daerah.
Dan kekosongan jabatan akan diisi oleh pelaksana tugas
dengan kewenangan terbatas. Sehingga sudah pasti terjadi
semangat pembangunan di daerah akan terhambat yang
kemudian dapat berujung pada tidak terpenuhinya hak
warga Negara dan pembangunan daerah, dan kondisi
keterlambatan pembangunan di daerah-daerah lainnya di
dalam wilayah NKRI juga berpotensi mengalami hal yang
sama.

11. Bahwa demokrasi merupakan suatu perencanaan


institusional untuk mencapai keputusan politik di mana
individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan
cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat. (Joseph A.
Schumpeter), Oleh karena itu jika ditinjau kembali, dengan
berlakunya pasal a quo secara otomatis rakyat yang berada
di daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala
daerah yang kemudian mengalami penundaan, maka
potensi terabaikannya hak suara rakyat dapat terjadi
sebagaimana suara rakyat adalah hak yang dijamin dalam
konstitusi, oleh karena itu dengan berlakunya pasal a quo
rakyat dibuat kebingungan menyalurkan aspirasinya
disebabkan ketidakpastian yang seketika dapat
melululantahkan harapan rakyat dalam memilih pemimpin
yang dicita-citakan, serta paham kedaulatan rakyat dalam
demokrasi di pertegas oleh Muh. Kusnardi dan Hermaily
Ibrahim yang menyatakan Paham kedaulatan rakyat
43

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

(democracy) rakyatlah yang dianggap sebagai pemilik dan


pemegangan kekuasaan tertinggi suatu negara. Rakyatlah
yang menentukan corak dan cara pemerintahan
diselenggarakan. Rakyatlah pula yang menentukan tujuan
yang hendak dicapai oleh negara dan pemerintahannya itu.
Sehingga jika menganalisis ketentuan pasala a quo yang
menutup atau tidak memberikan kesempatan kepada rakyat
suatu daerah untuk menetukan pemimpin didaerahnya
dengan berdalih hanya ada satu pasangan calon, baik itu
dalam lingkup Provinsi maupun Kabupaten/Kota, sehingga
setiap daerah yang melakukan PILKADA dalam rangka
memenuhi hak dalam negara demokrasi, akan tidak
menutup kemungkinan akan berpotensi mengalami kejadian
serupa serta serta ketidakpastian hukum yang disebabkan
oleh tidak dibenarkannya melakukan pemilihan terhadap
calon tunggal tidak saja akan berhenti pada satu peristiwa di
satu Kabupaten/Kota. Namun akan menjalar di hampir
seluruh Kabupaten/Kota yang ujungnya akan mendorong
instabilitas nasional. Ketidakpastian hukum dapat
menimbulkan berbagai efek negatif yang sulit untuk
diprediksi. Hukum yang bersifat pasti saja, dalam
penerapannya tidak sempurna sebagaimana diharapkan.
Apalagi hukum atau suatu hal yang sudah jelas-jelas tidak
pasti. Maka dari itu ketidakpastian ini tidak bisa dianggap
sepele karena bisa saja jika terus dibiarkan akan menjadi
sesuatu yang lebih buruk.

12. Bahwa Demokrasi menjadi bentuk atau mekanisme sistem


pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara), dimana
kedaulatan rakyat adalah suatu kedaulatan atau kekuasaan
dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
tertinggi, oleh karena itu melihat kondisi Indonesia saat ini,
potensi terkikisnya nilai-nilai demokrasi sangat rentan
apalagi jika menelaah ketentuan pasal 51 ayar (2) dan pasal
44

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

52 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang,
yang pada intinya menyatakan menetapkan paling sedikit 2
(dua) pasangan calon baik itu pemilihan gubernur, bupati
maupun walikota, yang akibatnya apabila terdapat calon
tunggal maka penundaan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang, maka jelas telah terjadi
pengingkaran terhadap negara demokrasi, sebagaimana
berdemokrasi dalam negara kesatuan republik Indonesia
telah dijamin dalam pasal 18 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945
yang menyatakan “Gubernur, Bupati, dan Walikota, masing-
masing sebagai kepala pemerintah daerah Provinsi,
Kabupaten dan Kota dipilih secara demokrasi”

13. Bahwa selain aspirasi rakyat yang menjadi korban,


penundaan pemilihan kepala daerah akibat dari adanya satu
pasangan calon juga akan berdampak pada keterlambatan
pembangunan di daerah yang tidak memiliki kepala daerah
dibanding daerah-daerah lain yang dipimpin oleh kepala
daerah yang dipilih langsung dan juga penundaan ini akan
berdampak pada model kepemimpinan suatu daerah yang di
mana daerah yang dipimpin oleh pelaksana tugas yang
ditunjuk langsung oleh Kemendagri (P-10), di mana
pelaksana tugas yang memimpin suatu daerah jika
dibandingkan dengan kepala daerah maka akan berdampak
pada sistem kewenangan, di mana kewenangan Pelaksana
Tugas sangat terbatas (P-9) yakni PLT tidak bisa mengambil
kebijakan yang bersifat substansial yang berdampak pada
anggaran, tidak bisa menetapkan keputusan yang bersifat
substansial, tidak bisa menjatuhkan hukuman disiplin, tidak
bisa memberikan penilaian kinerja terhadap pegawai dan
tidak bisa mengambil kebijakan yang mengikat lainnya,
45

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

sementara kewenangan-kewenangan tersebut sangat


berpengaruh pada pemerintahan suatu daerah, serta
perbedaan mendasar lain yang membuat pelaksana (PLT)
tidak lebih baik dibanding pejabat negara definitif yang
langsung dipilih oleh rakyat adalah pejabat daerah definitif
atau kepala daerah sudah barang tentu dikenal visi misi dan
programnya, sehingga jika PLT mengambil alih posisi dari
calon kepala daerah maka akan terjadi ketidakjelasan visi
misi pembangunan suatu daerah dan akan berakibat pada
ketidakpahaman warga Negara dalam mengkordinasikan
pembangunan suatu daerah, dan daerah-daerah lain yang
juga dipimpin oleh PLT dalam lingkup wilayah Indonesia
berpotensi mengalami ketidakjelasan dalam pembangunan
baik itu infrastruktur, ekonomi, maupun bidang kelautan
maupun daratan

14. Bahwa upaya untuk merumuskan standar-standar HAM


adalah dengan lahirnya Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (Declaration of Human Rights) (P-7) deklarasi
tersebut telah diakui sebagai standar bagi semua manusia
dan semua bangsa untuk memperjuangkan penegakan
martabat manusia. Diantara hak-hak yang termuat dalam
deklarasi tersebut adalah hak kesetaraan, bebas
diskriminasi, hidup, bebas dan kesetaraan dihadapan
hukum serta kebebasan mengeluarkan suara

15. Bahwa mengenai jaminan perlindungan dan kebebasan


mengeluarkan suara selain diatur dalam pasal 28D ayat (1)
UUD NRI Tahun 1945, telah diatur juga pada Pasal 21 ayat
(3) Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang
menentukan bahwa “Kemauan rakyat harus menjadi dasar
kekuasaan pemerintahan; kemauan ini harus dinyatakan
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang jujur dan yang
dilakukan menurut hak pilih yang bersifat umum dan
berkesamaan, serta dengan pemungutan suara yang
46

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

rahasia ataupun menurut cara-cara lain yang juga menjamin


kebebasan mengeluarkan suara”. Hal ini menegaskan
pentingnya hak pilih warga negara dalam pemilihan umum
dalam rangka menjamin hak asasi warga negara sebagai
cita-cita demokrasi. Demokrasi kontemporer adalah
demokrasi yang mampu meningkatkan partisipasi
masyarakat, sehingga akan mampu menjadi jawaban
terhadap setiap masalah-masalah bangsa. Jaminan dan
perlindungan terhadap hak dan kebebasan warga negara
merupakan pilar utama demokrasi, khususnya demokrasi
bagi bangsa Indonesia merupakan tatanan kenegaraan yang
paling sesuai dengan martabat manusia yang menghormati
dan menjamin Hak Asasi Manusia (HAM).

16. Bahwa Kesadaran akan pentingnya hak politik dalam


memilih dan dipilih dalam Hak Asasi Manusia ini juga telah
disadari para pembentuk arah kebijakan atau haluan Negara
dengan disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (P-8)
tepatnya pada pasal 43 ayat (1) yang menyatakan “Setiap
warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam
pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui
pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan”. Dengan melihat penafsiran pada
ketentuan Pasal a quo, secara tidak langsung negara telah
merampas hak-hak asasi manusia yang pada saat ini
sedang gencar-gencarnya didengungkan oleh sebagian
besar negara-negara di dunia termasuk di Indonesia berupa
hak untuk dipilih dan hak untuk memilih. Di mana hak untuk
dipilih bagi pasangan calon dilanggar karena pasangan
calon yang telah siap dan telah lolos pada masa pendaftaran
akan mengalami ketidakpastian pelaksanaan hak karena
adanya penundaan proses pemilihan kepala daerah.
Terlebih lagi hak memilih warga Negara yang berstatus
47

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

sebagai pemilih tetap dan telah memenuhi persyaratan telah


dilanggar, secara tidak langsung akan menyebabkan
konsekuensi berkurangnya keikutsertaan warga negara
dalam menentukan arah tata kelola daerahnya sendiri, yang
di mana ketidakpastian hukum akibat tidak terpenuhinya hak
konstitusional warga negara dalam memilih dan dipilih
dapat terjadi diberbagai daerah dalam wilayah Republik
Indonesia, padahal sebagaimana telah diketahui Setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum sebagaimana dijamin dalann pasal 24D
ayat (1) UUD NRI Tahun 1945

17. Bahwa dengan dikabulkannya permohonan ini maka akan


membantu penegakkan hak asasi manusia khususnya
dalam bentuk kepastian hukum konsep negara hukum
sebagaimana dijamin dalam pasal 18 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945 serta menyelamatkan hak konstitusional warga
negara dalam bentuk hak untuk memilih pemimpin di
daerahnya sebagaimana dijamin konstitusi Republik
tepatnya dalam ketentuan pasal 28D ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945

D. IMPLIKASI EMPIRIK
18. Pilkada seretak merupakan proses Pemilihan Kepala
Daerah Tingkat Provinsi yaitu pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, tingkat Kabupaten yaitu pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati dan Tingkat Kota yaitu pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota yang dilaksanakan secara bersama-sama
atau berbarengan secara serentak dipilih secara langsung
dan demokratis oleh rakyat, yaitu melaksanakan kedaulatan
rakyat. Pemerintah dengan DPR RI sudah bersepakat
bahwa jadwal pilkada serentak akan terbagi dalam tiga
gelombang yaitu tahun 2015, 2017, dan 2018 dan
seterusnya sampai dengan pilkada Serentak seluruh wilayah
48

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

pada tahun 2027. Secara umum, pilkada serentak hadir


sebagai sarana menguatkan konsolidasi demokrasi lokal di
Indonesia. Jauh dari pada itu paling tidak terdapat tiga hal
yang hendak dijawab dari hadirnya pilkada serentak;
Pertama, untuk menciptakan penyelenggaraan pemilu yang
efisien dan efektif; Kedua, untuk memperkuat derajat
keterwakilan antara masyarakat dengan kepala daerahnya;
Ketiga, menciptakan pemerintahan daerah yang efektif serta
efisien dalam rangka menegaskan sistem pemerintahan
presidensialisme.
19. Pilkada serentak ternyata tidak berjalan dengan mulus
sesuai dengan yang diharapkan dikarenakan timbulnya
beberapa persoalan, salah satunya adalah munculnya
fenomena pasangan calon tunggal di beberapa daerah
republik Indoneia (P-31). munculnya fenomena calon
tunggal di Indonesia merupakan anomali. Faktanya, calon
tunggal justru banyak muncul dengan jumlah pemilih besar
dan di daerah yang kekuatan parpolnya terdistribusi cukup
baik. Fenomena tersebut timbul akibat adanya pragmatisme
partai politik dan beratnya persyaratan pendaftaran untuk
menjadi pasangan calon pemilihan kepala daerah.

20. Apabila ditelaah lebih jauh fenomena ini membawa potensi-


potensi kerugian bagi masyarakat maupun pasangan calon
itu sendiri. Salah satunya yaitu turunnya elektabilitas
petahana serta tidak dapat maju menjadi bagian
kepemimpinan nasional dan terhadangnya kelanjutan atas
pembangunan daerah yang berhasil.

21. Kerugian bagi calon tunggal terkhusus bagi petahana yang


jelas-jelas sudah merasakan memimpin daerah tersebut
akan lebih merasakan kerugian dari dampak adanya
penundaan pemilihan kepala daerah, yang di mana
pasangan tunggal petahana yang sebelumnya telah terbukti
bisa memimpin dengan baik serta jarang diterpa isu miring
49

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

maupun kasus tidak baik, oleh karena itu akan sangat


dirugikan jika dilakukan penundaan. Pasangan petahana
tersebut tidak diberikan kesempatan untuk berkontribusi
pada daerah yang sebelumnya telah “ia” bangun. Maka
sekalipun calon tunggal petahana digadang-gadangkan tak
akan tertandingi karena telah mendapatkan popularitas
dikalangan masyarakat akan tetapi tidak dapat dipungkiri jika
pasangan petahana ini ditunda untuk dipilih maka lambat
laun akan menyebabkan kepercayaan dan keinginan warga
memilihnya untuk memimpin akan berkurang, elektabilitasi
pasangan calon petahana pasti akan menurun jika
dilakukannya penundaan yang di mana waktu penundaan
pada jadwal pemilihan seretak berikutnya yakni 2 tahun
masa penundaan yang di mana waktu tersebut bisa dipakai
untuk membangun daerah, jadi penundaan untuk memaksa
mencari kandidat untuk lawan pasangan calon tunggal
bukanlah sebuah solusi yang akan membawa perubahan
untuk membangun daerah melainkan suatu kerugian bagi
warga negara sebagai seseorang yang memiliki hak untuk
memilih, calon petahana yang memiliki hak untuk dipilih dan
daerah itu sendiri yang berhak untuk memiliki kepala daerah.

22. Penyebab fenomena pasangan tunggal tidak lepas dari


kurangnya pendidikan politik serta ketidaksiapan partai
politik saat melakukan proses kaderisasi di ajang kontestasi
pemilihan kepala daerah. Yang di mana hal tersebut
membuat partai-partai takut untuk mengusung kandidat
sebagai lawan dari calon pasangan tunggal, karena calon
pasangan tunggal tersebut dianggap “terlalu kuat” yang
pada hakikatnya hal tersebut merupakan suatu kekeliruan
dalam berdemokrasi. Padahal jika kita melakukan
peninjauan lebih dalam, bukanlah perkara sulit untuk
menemukan atau menciptakan satu saja kandidat pasangan
calon untuk melawan calon pasangan tunggal. Karena pada
hakikatnya kendali pemilihan umum secara tidak langsung
50

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

dipegang oleh partai politik. Akan tetapi yang terjadi malah


partai politik tidak berani mengusungkan kandidat alias cari
aman untuk melawan karena calon tersebut dianggap
“terlalu kuat” bahkan tidak bisa untuk ditandingi. Hal tersebut
juga akan berdampak pada calon kandidat yang akan
diusung karena menganggap hanya menghabiskan waktu
dan uang jika memaksakan untuk melawan calon pasangan
tunggal tersebut. Selain dianggap “terlalu kuat” untuk
dilawan juga ada hal mengenai mahalnya mahar dari partai
politik (P-32) agar bisa diusungkan untuk menjadi kandidat
telah santer terdengar dikalangan masyarakat, bahkan
mengenai mahar tersebut sudah dianggap biasa oleh
masyarakat.

23. Di Indonesia secara empirik telah terdapat beberapa usulan,


salah satunya adalah threshold (memperendah syarat)
pengajuan pasangan calon kepala daerah. Syarat yang
berat tersebut, antara lain, untuk jalur parpol, harus
memiliki 20 persen kursi di DPRD (P-33) harusnya bisa
turun menjadi 15 persen. Begitu juga, kata dia untuk syarat
calon perseorangan, harus mendapatkan yang semula 6
persen bahkan sampai 10 persen harusnya bias turun
kembali menjadi 3,5 persen atau setidak-tidaknya paling
tinggi sebanyak 5 persen. Tak hanya itu, kewajiban PNS,
DPR, DPD dan DPRD untuk undurkan diri seharusnya bisa
digantikan cukup dengan pengambilan cuti.

24. Bahwa sudah selayaknya pemerintah memberikan alternatif


jalan keluar terhadap carut marut permasalahan calon
tunggal terkait kepala daerah dalam suatu daerah dengan
berbagai solusi yang memang telah tersedia, beberapa jalan
keluar diantaranya yakni apabila terdapat calon tunggal
dalam suatu daerah maka pemilihan secara aklamasi pun
dapat diterapkan, mengingat esensial dari aklamasi yakni
mengakui hasil pemilihan umum atau pun pilkada tanpa
51

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

melalui proses pemungutan suara, yang jikalau ditinjau dari


aspek ke efektifkan sangat mendukung negara demokrasi
baik itu dalam memperjuangkan hak seorang pasangan
calon untuk dipilih, beban penyelenggara pemilihan baik
KPU maupun Pengawas Pemilihan terkurangi, berkurangnya
beban biaya penyelenggaraan pemilihan, seperti biaya
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara,
pembuatan surat suara, pengadaan peralatan pemungutan
dan penghitungan suara, rekapitulasi hasil penghitungan
suara, fasilitasi kampanye, dan biaya kegiatan lain pada
tahapan yang tidak dilaksanakan, berkurangnya potensi
konflik horizontal dan berkurangnya peluang vote buying.

25. Bahwa solusi yang dapat diterapkan untuk tetap


menegakkan negara demokrasi dalam permasalahan calon
tunggal yakni dengan melakukan interpretasi pada pasal a
quo, dalam hal ini frasa yang bermakna “paling sedikit 2
(dua) pasangan calon” dapat diterima dalam bentuk
pengertian pasangan calon tunggal dengan pasangan kotak
kosong yang ditampilkan pada kertas suara atau dalam
pengertian kotak kosong menjadi lawan dari pasangan calon
tunggal tersebut. Karena dengan adanya kotak kosong
akan membuat hak memilih warga Negara tetap
tersuarakan, warga Negara akan diberikan ruang partipasi
untuk menentukan pilihannya, yaitu antara pasangan calon
tunggal atau kotak kosong. Serta dengan adanya kotak
kosong tersebut secara tidak langsung akan berdampak
pada pasangan calon tunggal itu sendiri karena akan teruji
elektabilitas dan legitimasi dari pasangan calon tunggal
tersebut. Dengan seperti ini kita dapat melihat apakah
pasangan calon lebih tinggi mendapat akseptabilitas politik
warga Negara atau sebaliknya, dan juga partai politik akan
diuji apakah calon yang diusungnya sejalan dengan pilihan
publik. Sejatinya kotak kosong adalah bagian dari aspirasi
politik yang bias disalurkan saat pemungutan suara di
52

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

pemilihan kepala daerah. Kotak kosong tidak bias dimaknai


sebagai golput atau tidak menggunakan hak pilihnya. Sebab
prinsipnya adalah setiap warga Negara berhak memilih
pasangan berwujud manusia, maupun kotak kosong. Kotak
kosong juga akan memberi dampak tersendiri bagi calon
pasangan tunggal agar tetap bekerja keras dan memberikan
perlawanan serta membuktikan kalau “ia” layak untuk dipilih
oleh masyarakat. Hal ini akan menjadi hal baru dalam
proses kehidupan demokrasi di Indonesia, serta lebih baik
dibandingkan dengan menghilangkan hak memilih warga
negara dalam negara demokrasi sebab dengan tidak
terpenuhinya hak memilih warga negara dalam suatu negara
demokrasi sama halnya dengan melakukan pengkhianatan
terhadap demokrasi itu sendiri.

IV. PETITUM

Berdasarkan seluruh uraian di atas, jelas bahwa di dalam


permohonon uji materiil ini terbukti bahwa frasa dalam Undang-
Undang a quo merugikan hak konstitusional Pemohon yang
dilindungi (protected), dihormati (respected), dimajukan
(promoted), dan dijamin (guaranted) oleh UUD NRI 1945. Oleh
karena itu, diharapkan dengan dikabulkannya permohonan ini
dapat mengembalikan Hak Konstitusional Para Pemohon sesuai
dengan amanat Konstitusi.

Dengan demikian, Para Pemohon mohon kepada Majelis


Hakim Konstitusi yang mulia berkenan memberikan putusan
sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk


seluruhnya;
2. Menyatakan Pasal 51 ayat (2) undang-undang Nomor 8 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas undang-undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

53

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan


Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678)
yang berhubungan dengan pemaknaan frasa “Paling sedikit 2
(dua) pasangan calon” adalah Inkonstitusional bersyarat
(conditionally Inconstitutional) sepanjang dimaknai sebagai
berikut : “menetapkan 1 (satu) pasangan Calon Gubernur dan
Calon Wakil Gubernur dalam hal hanya terdapat 1 (satu)
pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur.”

3. Menyatakan Pasal 51 ayat (2) undang-undang Nomor 8 Tahun


2015 tentang Perubahan Atas undang-undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678)
yang berhubungan dengan pemaknaan frasa “Paling sedikit 2
(dua) pasangan calon” adalah Inkonstitusional bersyarat
(conditionally Inconstitutional) sepanjang dimaknai sebagai
berikut : “Dalam hal hanya terdapat satu pasangan calon 1
(satu) pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur,
rakyat dihadapkan dengan pilihan pasangan calon tunggal atau
kolom kosong.”

4. Menyatakan Pasal 52 ayat (2) undang-undang Nomor 8 Tahun


2015 tentang Perubahan Atas undang-undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678)
yang berhubungan dengan pemaknaan frasa “Paling sedikit 2
(dua) pasangan calon” adalah Inkonstitusional bersyarat

54

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

(conditionally Inconstitutional) sepanjang dimaknai sebagai


berikut : “menetapkan 1 (satu) pasangan Calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati serta 1 (satu) pasangan calon Walikota dan
Calon Walikota dalam hal hanya terdapat 1 (satu) pasangan
Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta 1 (satu) pasangan
calon Walikota dan Calon Walikota.”

5. Menyatakan Pasal 52 ayat (2) undang-undang Nomor 8


Tahun 2015 tentang Perubahan Atas undang-undang Nomor
1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-
undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5678) yang berhubungan dengan pemaknaan frasa
“Paling sedikit 2 (dua) pasangan calon” adalah
Inkonstitusional bersyarat (conditionally Inconstitutional)
sepanjang dimaknai sebagai berikut : “Dalam hal hanya
terdapat satu pasangan calon Bupati dan Calon Wakil Bupati
serta 1 (satu) pasangan calon Walikota dan Calon Walikota,
rakyat dihadapkan dengan pilihan pasangan calon tunggal
atau kolom kosong.”

55

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

4. Memerintahkan untuk memuat putusan ini dalam Berita


Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya;

Apabila Mahkamah berpendapat lain mohon Putusan seadil-


adilnya (ex aequo et bono).

V. PENUTUP

Demikian Permohonan Uji Materiil (Judicial Review) ini


kami sampaikan, atas perhatian dan kearifan Majelis Hakim yang
mulia kami sampaikan terima kasih.

56

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Hormat kami,
KUASA HUKUM PEMOHON

Dr. Tasya Fajri, S.H., M.H.,

Dr. Andi Nuzul Capri, S.H., M.H.,

Dr. Fazman Ramadhan, S.H., L.LM.,

57

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES
HLFAA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

58

Kompleks Metro Tanjung Bunga No. 5 Makassar


Email: nzlsidu@gmail.com
Tlp. (0411) 314616 Fax. (0411) 324192 HLFFA
HLFFA
HASIM LAW FIRM AND ASSOCIATES

Anda mungkin juga menyukai