Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PENGENALAN PROSES PENGOLAHAN AIR

GRUP A
DIMAS OKTA PRAYOGA
MUH RIZKY REIHAN
LUCAN MATTHEW OCTO HUTAGALUNG
FEBRIANSYAH

1
Kontaminan dalam air dapat berbentuk
sebagai berikut:

1.Material-material kasar tersuspensi atau


3.Material-material terlarut :
terapung
Dalam air-alkalinitas, kesadahan ,asam-asam
Dalam air-daun,cabang, ranting kayu dsb
organik
Dalam air limbah-kertas,kain,pasir dsb
Dalam air limbah-senyawa-senyawa
2.Material-material halus tersuspensi dan koloidal organic,garam organik.
Dalam air-partikel-partikel Lumpur dan lempung, 4.Gas-gas terlarut
mikroorganisme
Dalam air-Karbondioksida,hydrogen sulfide
Dalam air limbah-moleku-molekul organic
Dalam air limbah-hydrogen Sulfida
kasar,partikel-partikel tanah dan mikroorganisme.
5.Cairan-cairan tak terlarut
Misalnya lemak,pelumas dan minyak.

2
Metode-metode pengolahan
Sejauh ini terdapat tiga kelas proses pengolahan yang pokok yakni :
1. Proses pengolahan fisis yang bergantung terutama pada sifat-sifat fisis dari
impuritas air. Misalnya ukuran partikel, berat jenis, viskositas, dsb. Contohcontoh tipikal dari proses jenis
ini adalah penyaringan (screening),
pengendapan (sedimentasi), filltrasi, transfer gas.
2. Proses kimiawi yang bergantung pada sifat-sifat kimia dari impuritis atau
yang memanfaatkan sifat-sifat kimia dari reagen yang ditambahkan ke dalam
air. Contoh proses kimia adalah koagulasi, presipitasi, penukar ion.
3. Proses biologi yang memanfaatkan reaksi-reaksi biokimia untuk memisahkan
impuritis-impuritis terlarut atau kolodial biasanya zat-zat organik

3
Desain atau Rancangan Optimal

4
5
Proses pengolahan Pendahuluan
Untuk melindungi unit utama suatu instalasi pengolahan air dan membantu
operasinya supaya lebih efisien maka perlu untuk memisahkan material-material
terapung dan tersusupensi yang berukuran besar yang seringkali ditemukan dalam
air baku.
1. Screening dan Straining
Tahap pertama pengolahan pendahuluan biasnya berupa operasi screening
(saringan kisi) / Straining yang sederhana untuk memisahkan material (solid)
berukuran besar.
Dalam kasus pengolahan air bersih beberapa bentuk perintang
atau saringan kasar dengan jarak kisi kira-kira 75 mm digunakan untuk mencegah
material-material besar masuk kedalam bangunan sedap (intake).

6
2. Microstraining
Microstrainer adalah pengembangan saringan bentuk drum yang menggunakan jala
Stainless-Steel yang ditenun halus dengan ukuran lubang 20-60 micrometer untuk
memungkinkan pemisahan partikel-partikel yang relatif kecil. Microstraining
digunakan untuk memisahkan alga dan partikel-partikel lain dari air jika kualitas
lainnya sudah baik. Microstraining juga diterapkan sebagai tahap pengolahan
tersiser yang terakhir guna mendapatkan kualitas efluen air limbah yang sangat
tinggi. Oleh karena lubang jaring yang sangat kecil, pemampatan (clogging) terjadi
secara cepat karena itu drum tersebut berputar pada kecepatan peripheral sekitar
0.5 m/s dan jaring dibersihkan secara terus menerus dengan menggunakan
penyemprotan (spryer) dalam penggunaan yang normal adalah 750-
2500m3/m2/hari.

7
3. Pemisahan Pasir
Pada kebanyakan sistem pembuangan air limbah rumah tangga dan khususnya
dalam sistem tercampur pasir dengan jumlah yang cukup banyak akan terbawa
dalam aliran dan material ini jika tidak dipisahkan dapat menyebabkan kerusakan
pada peralatan-peralatan mekanis suatu instalasi pengolahan air limbah. Karena
ukuran partikel pasir relatif besar, densitasnya tinggi jika dibandingkan dengan
partikel organik dalam limbah. Pasir tersebut seringkali dipisahkan berdasarkan
prinsip perbedaan kecepatan pengendapan
4. Distribusi aliran
Dalam instalasi pengolahan air pada umumnya adalah perlu untuk membagi debit
aliran menjadi beberapa unit (satuan) yang sama atau mengalihkan kelebihan
debit dari design maksimumnya ke suatu unit tambahan lainnya lain misalnya bak
pengendapan atau penampung air hujan.

8
THANK YOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai