Anda di halaman 1dari 329

Afred Suci, Ph.D.

BUKU AJAR Lucky Lhaura Van F.C., M.Kom.

RISET EKSPERIMEN ILMU BISNIS DAN MANAJEMEN

What?

Panduan Praktis Mulai Dari Perencanaan Riset Eksperimen


Hingga Penulisan Artikel Ilmiah Berkualitas Internasional
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Afred Suci, Ph.D.


Lucky Lhaura., van F.C., M. Kom.

RISET EKSPERIMEN
ILMU BISNIS DAN MANAJEMEN

Panduan Praktis Mulai Dari Perencanaan Riset


Eksperimen Hingga Penulisan Artikel Ilmiah
Berkualitas Internasional

ISBN: 978-623-88152-8-9

i
Suci & Van F.C

RISET EKSPERIMEN ILMU BISNIS DAN MANAJEMEN:


Panduan Praktis Mulai Dari Perencanaan Riset Eksperimen Hingga
Penulisan Artikel Ilmiah Berkualitas Internasional

Penulis: Afred Suci, Ph.D., dan Lucky L., van F.C., M. Kom.

Desain Sampul: A4.id – teman riset & publikasi

Editor: Afred Suci, Ph.D., & tim Akademia Formosa Indonesia

Penerbit: LPPM Unilak Press, Jl. Yos Sudarso KM. 08, Rumbai,
Telp (0761) 53353, Pekanbaru, Riau – INDONESIA
Email: lppm@unilak.ac.id
Homepage: http//www.lppm.unilak.ac.id

ISBN: 978-623-88152-8-9

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.


Dilarang memperbanyak sebagian atau
keseluruhan isi buku dalam bentuk apapun
tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.

Dicetak oleh: Writea Print


Ukuran 15,5 cm x 23 cm
Isi diluar tanggung jawab percetakan

Cetakan pertama: Maret 2022

ii
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

KATA PENGANTAR

Selama beberapa dekade terakhir, para akademisi, peneliti,


dan mahasiswa cenderung memilih metode survey dalam
melakukan penelitian bersifat kuantitatif. Pendekatan deskriptif dan
kausal (sebab akibat) mendominasi metode riset-riset kuantitatif di
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari produk skripsi, tesis, disertasi,
hingga artikel riset ilmiah, baik yang dipublikasikan maupun yang
tidak. Oleh karena masifnya metode survey ini digunakan, maka
metode penelitian yang banyak diajarkan di kampus-kampus
maupun di kegiatan-kegiatan pelatihan riset, baik yang diikuti
mahasiswa, khususnya pascasarjana, maupun para dosen, juga
berkutat di metode survey kuantitatif. Jurnal-jurnal penelitian
kuantitatif nasional, mulai dari yang tidak terakreditasi, SINTA 1-6,
hingga penerbit jurnal nasional yang berplatform internasional,
sebagian besar masih menggunakan metode survey.
Salah?
Tentu tidak. Tidak ada yang salah dari sebuah metode,
karena tujuan dilakukannya riset tidak semata-mata dilihat dari satu
pendekatan teknik riset yang kaku. Sepanjang tujuan riset dapat
dijawab dan diselesaikan, maka metode apapun yang digunakan
oleh peneliti dapat memiliki validitas luarannya tersendiri. Artinya,
bagi akademisi dan mahasiswa di bidang ilmu sosial pada umumnya
dan bisnis pada khususnya, metode riset bukan tujuan, tapi alat
untuk mencapai tujuan riset. Sehingga kurang tepat jika ada

iii
Suci & Van F.C

anggapan bahwa riset-riset mahasiswa strata satu (sarjana) ditujukan


untuk dapat melakukan riset kausal satu jalur (biasanya dengan
teknik regresi dan korelasi yang banyak menggunakan perangkat
lunak pengolah data SPSS); sedangkan pascasarjana bertujuan
menggunakan teknik regresi yang lebih maju, misalnya regresi lebih
dari satu jalur, mediasi, moderasi, dan sebagainya (yang biasanya
menggunakan perangkat lunak yang dianggap lebih advance dari
SPSS, seperti SEM-AMOS, PLS). Meskipun tidak dapat
digeneralisasi, namun faktanya pola seperti ini terjadi dan berulang
di kampus-kampus Indonesia. Tidak semestinya dibuat pola seperti
itu. Banyak riset internasional di bidang bisnis yang cukup
diselesaikan dengan metode deskriptif kuantitatif sederhana, namun
kualitasnya cenderung terlihat dari ketelitian perumusan masalah
riset, keakuratan metode, kedalaman pembahasan, dan ketepatan
implikasi teoritis dan praktis dari hasil riset tersebut. Sekali lagi,
metode riset hanya merupakan alat bantu bagi peneliti untuk
menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian.
Metode riset cenderung menjadi tren di kalangan peneliti,
dimana tren ini kemudian merambat menjadi kebiasaan yang diikuti
secara masif. Satu hal yang terpenting bagi peneliti adalah jangan
pernah menganggap sebuah metode adalah satu-satunya teknik riset
yang valid hanya karena metode itu saja yang dikuasainya. Banyak
jalan menuju Roma! Barangkali kalimat bijak ini tepat untuk
menganalogikan berbagai variasi metode penelitian yang bisa
dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian yang sama.
Buku ini juga tidak dalam posisi “merendahkan” apalagi
menyalahkan metode survey kuantitatif yang banyak dilakukan para

iv
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

peneliti di Indonesia. Penelitian eksperimen itu sendiri, sama seperti


metode lainnya, juga memiliki kelebihan dan kekurangan, yang akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya dari buku ini. Buku ini mencoba
untuk “menerobos kejenuhan” metode survey kuantitatif,
memberikan alternatif kepada para peneliti terkait metode
kuantitatif lain yang bisa dilakukan. Selain itu, jika merujuk kepada
artikel para peneliti dunia di jurnal-jurnal internasional bereputasi
keluaran dari penerbit-penerbit mayor seperti Elsevier, Emerald,
Taylor & Francis, Springer, Wiley, Routledge, Palgrave MacMillan,
dan SAGE, komposisi artikel dengan pendekatan eksperimen sudah
hampir seimbang dengan metode survey. Bahkan di beberapa edisi,
jumlah artikel eksperimen melampaui artikel-artikel dengan
penggunaan survey kuantitatif. Kondisi ini tentu berbeda dengan di
Indonesia sebagaimana yang sudah dijelaskan pada paragraf
sebelumnya.
Pengalaman penulis sendiri dalam berkorespondensi
dengan sejumlah editor dan reviewer jurnal-jurnal internasional
bereputasi di bidang ilmu bisnis juga membuktikan bahwa banyak
diantara jurnal-jurnal tersebut lebih menyukai metode kuantitatif
eksperimen daripada survey karena dianggap lebih akurat dalam
memaknai sebuah hasil riset yang “dikondisikan” dalam situasi yang
menyerupai keadaan yang sebenarnya; yang mana “pengondisian”
ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan metode survey pada
umumnya. Barangkali ini yang menjadi salah satu daya tarik
penelitian eksperimen dibandingkan survey.
Buku-buku metode penelitian pada umumnya cukup banyak
yang menyebutkan metode eksperimen sebagai salah satu variasi

v
Suci & Van F.C

teknik kuantitatif. Namun penulisannya hanya sebatas konsep dasar,


tujuan, kelebihan dan kekurangan serta jenis-jenis riset eksperimen.
Di pasar buku metode penelitian di Indonesia, masih langka sekali
buku yang memberikan panduan lengkap dan praktis melakukan
riset eksperimen karena memang metode seperti ini jarang diajarkan
di kampus-kampus, dan bahkan jarang dipraktikkan oleh akademisi
dan peneliti bermahzab kuantitatif di Indonesia. Sepanjang
pengetahuan penulis, hingga saat ditulisnya buku ini, belum tersedia
buku panduan riset eksperimen yang khusus di bidang ilmu bisnis
yang sekaligus memberikan panduan penulisan laporan dalam
bentuk artikel ilmiah riset eksperimen berstandar internasional.
Mengingat bahwa ada kecenderungan munculnya kesadaran para
akademisi dan peneliti Indonesia terhadap tren penggunaan riset
eksperimen di komunitas internasional, maka buku ini diharapkan
dapat menjadi panduan awal bagi para pemula untuk mengenal dan
mempraktikkan riset eksperimen. Kesadaran para akademisi dan
peneliti tersebut juga sangat berpotensi diikuti oleh para mahasiswa
pascasarjana, khususnya di jenjang doktoral karena dengan
menggunakan metode riset eksperimen, temuan-temuan teoritis baru
akan lebih komprehensif dengan adanya “pengondisian-
pengondisian” tertentu yang bisa dilakukan dengan pendekatan
eksperimen.
Substansi dan narasi buku ini secara khusus didesain untuk
mudah dipahami dan dipraktikkan oleh para pemula riset
eksperimen, namun tentu yang sudah cukup memahami dan
menguasai teknik survey kuantitatif. Tidak seperti buku-buku
metode penelitian lainnya, termasuk beberapa buku yang secara

vi
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

khusus membahas riset eksperimen, buku ini tidak bertujuan agar


pembaca menguasai secara luas dan mendalam seluruh teori dan
teknik riset eksperimen. Konsep-konsep tersebut hanya akan
dibahas dalam takaran untuk diketahui dan dipahami secara umum
oleh pembaca. Penekanan buku ini adalah memberikan panduan
praktis dengan penekanan pada satu atau dua teknis riset eksperimen
yang banyak dilakukan para peneliti dan penulis artikel ilmiah
internasional. Pemilihan teknis tersebut juga dengan pertimbangan
tingkat kemudahan melaksanakannya bagi para peneliti pemula
sesuai dengan sasaran pembaca buku ini. Selain untuk mengetahui
dan memahami konsep riset eksperimen, fokus utama buku ini
adalah agar pembaca mampu mengaplikasikannya, mulai dari
perencanaan riset hingga publikasinya. Inilah yang menjadi
diferensiasi buku ini dibandingkan buku sejenis lainnya.
Keunggulan lain dari buku ini tidak sekedar memberikan
petunjuk terperinci bagaimana melakukan riset eksperimen, tapi
juga bagaimana cara melaporkannya dalam bentuk artikel ilmiah
riset eksperimen berstandar internasional. Dengan demikian, selain
memberikan pengetahuan dan skill riset eksperimen, para pembaca
juga akan mengetahui anatomi artikel ilmiah berkualitas
internasional, mendalami konten yang harus ada dalam setiap
section naskah artikel mulai dari bagian Introduction, Literature
Review, Material & Method, Results, Discussions, Implications,
hingga Limitations & Further Studies. Selain itu pembaca juga akan
dibekali dengan pengetahuan tentang prosedur publikasi, mulai dari
mencari jurnal sasaran, registrasi, submission (pemasukan) naskah
ke sistem jurnal, proses revisi, menanggapi komentar reviewers,

vii
Suci & Van F.C

hingga pasca penerimaan (acceptance) dan publikasi. Dengan


demikian, buku ini menjadi yang pertama dan satu-satunya (paling
tidak hingga saat ditulisnya buku ini) yang memberikan panduan
paling komprehensif dari hulu ke hilir riset eksperimen bisnis –
mulai dari cara melakukan riset eksperimen hingga ke publikasinya.

Salam,

Penulis

viii
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

DAFTAR ISI

Halaman sampul ............................................................................... i


Halaman kolofon ............................................................................. ii
Kata pengantar .............................................................................. iii
Daftar isi ........................................................................................ ix
Daftar tabel .................................................................................... xi
Daftar gambar ............................................................................... xii

Bab 1 – Konsep dan Prinsip Dasar Penelitian Eksperimen ..... 1


A. Ilustrasi sederhana penelitian eksperimen .................... 1
B. Konsep riset eksperimen .............................................. 6
C. Kelebihan dan kelemahan riset eksperimen ................. 8
D. Karakteristik riset eksperimen .................................... 11
E. Jenis-jenis riset eksperimen ........................................ 15
F. Potensi bias dalam riset eksperimen ........................... 27

Bab 2 – Prosedur Melakukan Riset Eksperimen .................... 41


A. Identifikasi masalah riset ............................................ 42
B. Research gap dan peluang novelty ............................. 55
C. Grand theory dan penerapannya dalam membangun
kajian pustaka ............................................................. 71
D. Kerangka konseptual dan hipotesis ............................ 76
E. Pemilihan partisipan ................................................... 83
F. Persiapan lokasi, perlengkapan, dan material
eksperimen ................................................................. 86
G. Pengujian material eksperimen .................................. 91
H. Instrumen penelitian ................................................. 103
I. Validasi instrumen penelitian ................................... 106
J. Etika riset ................................................................. 112
K. Pelaksanaan eksperimen ........................................... 117
L. Pengolahan dan analisis data .................................... 117

Bab 3 – Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Riset Eksperimen ... 155


A. Menentukan target jurnal ......................................... 155
B. Anatomi artikel ilmiah riset eksperimen .................. 163
C. Pengiriman naskah artikel ke jurnal internasional
bereputasi ................................................................. 208

ix
Suci & Van F.C

D. Apa yang terjadi setelah naskah dikirim? ................. 226


E. Tips menanggapi komentar reviewer ....................... 231
F. Finalisasi naskah hingga publikasi ........................... 266

Bab 4 – Contoh Aplikasi Eksperimen Lintas Bidang Ilmu .. 269


A. Bidang Ilmu: Manajemen sumberdaya manusia dan
organisasi; administrasi publik ................................. 270
B. Bidang Ilmu: Akuntansi dan manajemen keuangan . 276
C. Bidang Ilmu: Komunikasi, politik ............................ 283
D. Bidang Ilmu: Komputer dan teknologi ..................... 287
E. Bidang Ilmu: Kesehatan dan olahraga ...................... 292
F. Bidang Ilmu: Seni, budaya, dan pariwisata .............. 298
G. Bidang Ilmu: Pendidikan .......................................... 304

DAFTAR BACAAN ................................................................. 309


SUMBER JURNAL ................................................................. 311
BIOGRAFI PENULIS ............................................................. 313

x
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ilustrasi kombinasi kelompok pesan ........................ 22


Tabel 2 Contoh tabulasi bedah artikel rujukan ..................... 49
Tabel 3 Perbedaan konsep antar jenis teori ........................... 73
Tabel 4 Contoh tabulasi bedah artikel mencari keterhubungan
persuasi orang tua dengan tipe pesan ....................... 80
Tabel 5 Contoh membangun logika hipotesis dari referensi
terdahulu .................................................................. 81
Tabel 6 Jumlah partisipan per kelompok eksperimen dan
kontrol ...................................................................... 85
Tabel 7 Contoh dataset manipulation check ......................... 96
Tabel 8 Contoh modifikasi indikator pengukuran variabel
penelitian ............................................................... 106
Tabel 9 Contoh kodifikasi instrumen penelitian ................. 108
Tabel 10 Daftar situs pencarian rekomendasi jurnal ............. 160
Tabel 11 Kerangka tulisan artikel ilmiah hasil riset eksperimen
................................................................................ 167

xi
Suci & Van F.C

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka penelitian survey sederhana ...................... 2


Gambar 2 Kerangka penelitian eksperimen sederhana ............... 4
Gambar 3 Jenis-jenis riset eksperimen ..................................... 17
Gambar 4 Perbedaan true dan quasi experiments ..................... 17
Gambar 5 Posttest only experiment .......................................... 19
Gambar 6 Pretest and posttest experiment ............................... 20
Gambar 7 Contoh model eksperimen faktorial 2 X 2 ............... 22
Gambar 8 Desain Solomon four-group design ......................... 23
Gambar 9 Prosedur riset eksperimen ........................................ 42
Gambar 10 Ilustrasi perbedaan orientasi problem solving dengan
pembelajaran (benchmarking) ................................. 43
Gambar 11 Contoh tampilan aplikasi VosViewer ....................... 56
Gambar 12 Contoh tampilan aplikasi Open Knowledge Map .... 57
Gambar 13 Proses komunikasi sederhana .................................. 64
Gambar 14 Model riset eksperimen 3 faktorial .......................... 69
Gambar 15 Model riset eksperimen 2 faktorial .......................... 70
Gambar 16 Implementasi teori pada model penelitian ............... 75
Gambar 17 Contoh material audio-visual (ibu/ayah berbicara
pesan negatif) ........................................................... 89
Gambar 18 Contoh informed consent terintegrasi dengan
kuesioner ................................................................ 114
Gambar 19 Contoh template third-party copyright permission 116
Gambar 20 Struktur IMRAD .................................................... 164
Gambar 21 Alur publikasi artikel ............................................. 226

xii
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

1
Konsep & Prinsip Dasar
Penelitian Eksperimen

Tujuan pembelajaran
Bab ini bertujuan memberikan pemahaman kepada
pembaca mengenai konsep-konsep dasar riset
eksperimen. Model pemaparan tidak diberikan
secara teoritis mendalam, namun lebih bersifat
narasi praktis dengan tujuan untuk to the point
membuka wawasan mahasiswa dan dosen yang
termasuk kategori peneliti pemula secara cepat.

A. Ilustrasi Sederhana Penelitian Eksperimen

D
alam metode survey kuantitatif kita sering menguji
pengaruh dari variabel independen (prediktor)
terhadap variabel dependen (kriterium). Kita ambil
contoh sangat sederhana adalah: pengaruh “daya tarik pesan”
terhadap “sikap ramah lingkungan” terkait sebuah promosi sedotan
ramah lingkungan.
Dalam penelitian bersifat survey kuantitatif biasanya kita
akan menjabarkan terlebih dahulu indikator dari variabel “daya tarik
pesan” dan “sikap ramah lingkungan”. Misalnya, sebuah pesan
iklan dikatakan menarik dengan mengukur: (1) ketertarikan pada

1
Suci & Van F.C

iklan; (2) keunikan pesan; (3) kekuatan informasi (diadaptasi dari


Varshney & Aulia, 2017). Sedangkan kekuatan sikap konsumen
terhadap produk yang diiklankan dapat direfleksikan melalui: (1)
menganggap penting membeli/mengonsumsi produk ramah
lingkungan; (2) menggangap sedotan ramah lingkungan baik untuk
lingkungan; (3) memiliki keperdulian terhadap kesehatan
lingkungan (diadaptasi dari Hustvedt & Dickson, 2009).

Daya Sikap
tarik ramah
pesan lingkungan

Gambar 1. Kerangka penelitian survey sederhana1

Keseluruhan indikator tersebut kemudian dihitung rata-


ratanya sehingga diperoleh nilai rata-rata masing-masing variabel.
Nilai rata-rata “daya tarik pesan” kemudian diuji pengaruhnya
terhadap “sikap ramah lingkungan” untuk mengetahui sejauhmana
aspek-aspek didalam sebuah pesan bisa menentukan positif atau
negatifnya sikap responden terkait sedotan ramah lingkungan.
Ketika misalnya nilai p-value < 0,052 maka peneliti akan
menyimpulkan bahwa “daya tarik pesan” berpengaruh signifikan
terhadap “sikap ramah lingkungan”. Kemudian peneliti biasanya

1
Model penelitian sederhana ini akan menjadi base model yang akan dikembangkan dan
divariasikan menjadi contoh kasus riset eksperimen dalam buku ini. Untuk itu kepada para
pembaca agar membaca isi buku ini secara berurutan agar dapat memahaminya secara
sistematis.
2
Parameter tingkat keyakinan 95% ini adalah yang paling umum digunakan dalam penelitian-
penelitian ilmu sosial, termasuk di riset-riset bisnis.
2
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

akan menggeneralisir bahwa iklan sedotan ramah lingkungan yang


menarik akan membentuk sikap positif konsumen terhadap produk
tersebut.
Pada intinya, penelitian survey kuantitatif berakhir ketika
proses menggeneralisir hasil temuan statistik penelitian selesai
dilakukan. Namun sejumlah pertanyaan kritis muncul terhadap hasil
generalisasi tersebut. Misalnya:
Desain pesan iklan seperti apa yang paling menarik?
Apakah konsumen memiliki selera yang sama dalam menilai
sebuah pesan iklan?
Artinya, ada kemungkinan variabel “daya tarik pesan” yang
ditanyakan kepada responden “mengabaikan” adanya perbedaan
karakteristik atau preferensi masing-masing responden dalam
menilai daya tarik sebuah pesan iklan. Misalnya dari sisi medium
iklan, mana yang lebih efektif menggunakan platform digital (e.g.,
email, sosial media, website) atau cetak (e.g., majalah, selebaran,
surat kabar), jika pemirsa sasarannya adalah generasi milenial? Bisa
juga dilihat dari sisi kesan responden terhadap isi pesan, misalnya
isi pesan bermuatan positif (manfaat yang diperoleh dari
menggunakan sedotan ramah lingkungan) dan negatif (kerugian
yang dirasakan jika tetap menggunakan sedotan plastik). Dalam hal
ini, responden sangat mungkin akan memiliki “sikap ramah
lingkungan” yang berbeda ketika dipaparkan dengan stimulus iklan
yang berbeda dalam cara penyampaiannya.
Nah, jika itu yang terjadi, maka kepada para peneliti sangat
dianjurkan untuk melakukan penelitian eksperimen, dimana variabel
prediktor “daya tarik pesan” akan “dikondisikan” sedemikian rupa

3
Suci & Van F.C

untuk menyesuaikan dengan perbedaan karakteristik atau preferensi


responden. Kita misalkan “daya tarik pesan” akan dinilai oleh
responden berdasarkan kesan yang dirasakannya dari “pesan positif”
dan “pesan negatif”. Maka cara sederhananya adalah dengan
merancang dua jenis pesan iklan berbeda yaitu satu pesan berisi
manfaat yang bisa diperoleh konsumen jika menggunakan sedotan
ramah lingkungan. Kedua, pesan yang berisi kerugian-kerugian
yang akan dialami oleh konsumen jika tetap menggunakan sedotan
plastik. Maka model penelitiannya berubah menjadi:

Daya tarik
pesan

Positif
Sikap ramah
lingkungan
Negatif

Kontrol

Gambar 2. Kerangka penelitian eksperimen sederhana

Contoh pesan positif yang akan dipaparkan kepada


responden: “Menggunakan sedotan ramah lingkungan, selain
mengurangi polusi plastik, juga mengurangi potensi bahaya
kesehatan pada makhluk hidup akibat terkontaminasi mikroplastik.”
Sedangkan contoh narasi pesan negatifnya: “Menggunakan sedotan

4
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

plastik menyebabkan pencemaran tanah dan air yang berbahaya


bagi kesehatan lingkungan dan makhluk hidup”.
Sedangkan variabel kontrol merupakan esensi dari riset
eksperimen dimana prediktor ini tidak dimanipulasi untuk kemudian
dibandingkan dengan prediktor yang dimanipulasi. Umumnya,
eksperimen dikatakan berhasil apabila hasil yang diperoleh dari
prediktor yang dimanipulasi lebih baik dari yang tidak (kontrol).
Merujuk contoh pada Gambar 2 diatas, kontrol ini dapat dilakukan
dengan cara:
1) Membuat isi pesan yang netral. Contoh: “Sedotan ramah
lingkungan mudah didapatkan dan digunakan”.
2) Tidak meminta responden membaca pesan (baik positif
maupun negatif) sebelum mengisi kuesioner.

Setelah membaca kedua tipe pesan ini, responden kemudian


memberikan tanggapannya di kuesioner untuk menilai seberapa kuat
daya tarik iklan dari kedua tipe pesan tersebut. Nilai rata-ratanya
kemudian dibandingkan untuk mengetahui jenis pesan apa yang
paling kuat daya tariknya, sebelum akhirnya diuji pengaruh
keduanya terhadap pembentukan “sikap ramah lingkungan”. Pada
proses ini akan diketahui jenis pesan apa yang lebih kuat
pengaruhnya dalam membentuk “sikap ramah lingkungan”
responden. Dengan demikian generalisasi kesimpulannya bisa lebih
mendalam karena sudah lebih mempertimbangkan aspek perbedaan
preferensi konsumen dalam menilai daya tarik sebuah pesan iklan.
Ada konsumen yang suka ditakut-takuti dengan informasi
“menyeramkan,” ada pula konsumen yang memilih untuk

5
Suci & Van F.C

disemangati dengan informasi-informasi optimis yang


menyenangkan.
Perbedaan preferensi konsumen ini pada akhirnya akan
membedakan kekuatan pembentukan sikapnya terhadap sebuah
produk yang diiklankan. Manfaat bagi perusahaan, pemasar, atau
pengiklan adalah ketepatan dalam merancang sebuah pesan
pemasaran, sehingga iklan yang dibuat memiliki potensi lebih besar
untuk disukai dan berdampak terhadap konsumen sasaran.
So, sudah mulai merasa tertarik dengan penelitian
eksperimen?

B. Konsep Riset Eksperimen


Menyintesa sejumlah definisi dari para ahli, eksperimen pada
dasarnya merupakan penelitian yang melibatkan sejumlah intervensi
dari periset yang biasanya berbentuk manipulasi pada variabel
prediktor yang kemudian diukur apakah variabel yang
dipengaruhinya terdampak atau tidak serta membandingkan
hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak dimanipulasi. Dari
pendefenisian ini maka terdapat sedikitnya 4 aspek penting dalam
sebuah penelitian eksperimen yaitu:
1) Intervensi, merupakan tindakan peneliti mengondisikan
situasi dalam penelitian. Pengondisian ini tidak saja
mencakup kepada manipulasi variabel, namun juga
sejumlah aspek yang mendukung proses manipulasi
tersebut seperti: pembuatan materi eksperimen dan
peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan.

6
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

2) Variabel prediktor yang dimanipulasi. Mengondisikan,


merubah, merekayasa sifat atau nilai variabel independen.
Tindakan ini disebut juga sebagai treatment atau
perlakuan.
3) Variabel yang dipengaruhi yaitu variabel terdampak akibat
adanya manipulasi dari variabel prediktor. Variabel yang
terdampak ini, dalam model penelitian eksperimen, dapat
berupa dependen maupun mediasi.
4) Kelompok kontrol. Merupakan unsur esensial dari sebuah
riset eksperimen karena kelompok kontrol ini akan
menentukan apakah kelompok yang di-treatment atau
dimanipulasi memiliki efektivitas lebih baik jika
dibandingkan dengan yang tidak dimanipulasi.

Dari penjabaran diatas maka jelas perbedaan riset eksperimen


dengan survey terletak pada pada:
1) Pengondisian/treatment pada variabel independen yang
tidak ditemukan pada jenis penelitian survey;
2) Pembuatan dan pengujian/pretest/manipulation check
materi treatment (berupa situasi, tulisan, gambar, atau
audiovisual) yang tidak dilakukan di jenis survey;
3) Pengelompokkan minimal dua kelompok responden
(kelompok yang mendapatkan manipulasi dan yang
tidak/kontrol). Sementara dalam penelitian survey tidak
perlu dilakukan pengelompokkan responden.

7
Suci & Van F.C

Sedangkan unsur-unsur dan prosedur dalam riset eksperimen


relatif sama dengan yang dilakukan dalam teknik survey, misalnya
perumusan masalah penelitian, kajian literatur, kerangka konseptual
dan hipotesis, prosedur sampel, skala pengukuran dan teknik analisis
data statistiknya. Oleh karena itu, buku ini tidak akan mengulang
kembali konsep-konsep yang sudah umum dilakukan para peneliti
survey tersebut. Tujuannya adalah agar buku panduan ini dapat
disusun seringkas dan sepraktis mungkin untuk digunakan sebagai
panduan/tutorial dan bukan menjadi buku referensi dengan
penjabaran teori-teori penelitian yang kompleks. Sekali lagi,
asumsinya adalah bahwa sasaran pembaca buku ini, yaitu dosen dan
mahasiswa pascasarjana, sudah memiliki pengetahuan dan
keterampilan melakukan penelitian survey, sehingga buku ini
diharapkan berfungsi sebagai tutorial keterampilan lanjutan
penelitian survey kuantitatif.

C. Kelebihan dan Kelemahan Riset Eksperimen


Tidak dapat dipungkiri, bagi kebanyakan akademisi dan
peneliti sosial, mendengar kata riset eksperimen, yang terbayang
adalah laboratorium dengan beragam botol uji dan hewan-hewan
percobaan, atau mungkin sejumlah perangkat elektronik yang
digunakan untuk merancang sesuatu. Eksperimen sering
dikonotasikan dengan bidang ilmu alam dan teknik atau eksakta.
Mispersepsi ini menyebabkan riset eksperimen di bidang ilmu-ilmu
sosial, termasuk bisnis, terkesan “dijauhi” atau mungkin “ditakuti”
oleh banyak peneliti ilmu bisnis.
Tenang!

8
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Buku ini hadir, salah satunya adalah untuk mengubah


mispersepsi di kalangan peneliti bisnis bahwa eksperimen “hanya”
merupakan pengembangan lebih jauh dari penelitian survey
kuantitatif. Jika pembaca telah familiar dengan teknik survey
kuantitatif, maka seharusnya tidak butuh lama untuk bisa menguasai
teknik riset eksperimen–paling tidak untuk level pemula seperti
yang menjadi target pembaca buku ini.
Tentu, setiap metode penelitian memiliki kekuatan dan
kelemahannya masing-masing. Dalam hal ini, penelitian eksperimen
juga sama dengan metode survey yang tidak sempurna dalam
penggunaannya. Mari kita lihat apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan riset eksperimen.
a. Kekuatan:
1) Penelitian eksperimen dilakukan dengan sejumlah
pengondisian yang menyerupai keadaan yang
sesungguhnya, sehingga temuan yang dihasilkan akan
memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi dibandingkan
metode survey;
2) Memiliki variabilitas yang lebih luas dan fleksibel karena
periset dapat mengubah dan/atau mengombinasikan subjek,
objek, material, lokasi, maupun waktu penelitian untuk
mendapatkan temuan-temuan berbeda dari berbagai
perubahan atau kombinasi tersebut;
3) Dalam eksperimen lapangan (nyata) akan memungkinkan
periset meminimalkan berbagai bias respon subjek3;

3
Berbagai jenis bias subyek/responden penelitian eksperimen akan dibahas secara khusus
pada bagian lain di buku ini.

9
Suci & Van F.C

4) Kemudahan dan biaya riset eksperimen menjadi kelebihan


lain dimana kendali berada di tangan periset;
5) Memudahkan replikasi penelitian4 dengan memvariasikan
responden, situasi, dan waktu penelitian dengan
menggunakan material yang sama yang digunakan untuk
memanipulasi variabel prediktor. Misalnya, dengan
menggunakan sebuah desain iklan tertentu, penelitian bisa
diuji cobakan pada subyek anak-anak, remaja. dewasa, dan
orang tua untuk melihat dan menguji perbedaan reaksi yang
terjadi dari berbagai kelompok usia terhadap satu material
iklan atau variabel prediktor yang sama.
b. Kelemahan:
1) Potensi munculnya perbedaan pengaruh akibat riset
eksperimen menggunakan aspek-aspek artifisial
(buatan/rekayasa) jika dibandingkan dengan kondisi nyata;
2) Umumnya riset eksperimen menggunakan kelompok-
kelompok responden dalam jumlah terbatas. Meskipun
sudah dilakukan randomisasi, namun ada potensi hasil dari
setiap kelompok sulit untuk digeneralisasi dengan kondisi
umum yang memiliki karakteristik berbeda dengan
responden didalam kelompok-kelompok tersebut;
3) Pada jenis eksperimen tertentu, seperti lab setting, biaya
riset mungkin akan lebih mahal untuk merancang dan
mengadakan material, membayar insentif untuk responden,
dan lain sebagainya;

4
Kecuali pada jenis eksperimen lapangan (field experiment) karena kondisi riil di lapangan akan
sangat sulit untuk dilakukan dengan situasi dan kondisi yang sama dengan riset sebelumnya.

10
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

4) Pada riset eksperimen yang melibatkan manusia atau hewan


membutuhkan prosedur etik yang cukup ketat;
5) Riset eksperimen efektif dilakukan untuk lingkup waktu
saat ini, namun sulit dilakukan untuk meneliti kondisi-
kondisi lampau.

D. Karakteristik Riset Eksperimen


Meskipun riset eksperimen pada dasarnya merupakan
pendalaman dari metode survey kuantitatif, namun riset eksperimen
memiliki sejumlah karakteristik khusus yang membedakannya
dengan metode survey kuantitatif. Buku ini secara singkat akan
menjelaskan karakteristik tersebut agar pembaca memiliki
pemahaman dasar tentang hal-hal khusus yang harus dimengerti dan
dilakukan ketika melakukan riset eksperimen.

1. Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana derajat kesahihan
metode dan desain yang digunakan oleh periset. Dalam riset
eksperimen dikenal dua jenis validitas, yaitu validitas internal dan
eksternal.
Validitas internal terkait dengan kesahihan hubungan sebab
akibat dari model penelitian yang dilakukan periset. Sederhananya,
seberapa kuat pengaruh yang dimunculkan oleh variabel prediktor
yang dimanipulasi terhadap variabel kriteria/yang dipengaruhi.
Semakin kuat hubungan atau pengaruhnya, maka semakin valid.
Tentu untuk membuktikannya periset harus dapat

11
Suci & Van F.C

mendemonstrasikannya melalui serangkaian pengujian statistik5.


Selain dari kesalahan metodologis dan bangunan teoritis, validitas
internal juga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti:
faktor/variabel pengganggu (nuisance) yang tidak dapat atau sulit
dikontrol, perubahan (fisik, psikis, psikologis) yang dialami oleh
subyek/partisipan, kesalahan yang diakibatkan pembedaan
pengukuran, dugaan-dugaan subyek/partisipan (subject’s guessing)
yang dapat mengganggu obyektivitas tanggapannya, keseimbangan
karakteristik dalam kelompok eksperimen (karakteristik tidak boleh
identik), dan perbedaan tingkat drop-out rate (partisipan/subyek
yang keluar) pada kelompok partisipan.
Validitas eksternal lebih merujuk kepada kemampuan
temuan/kesimpulan penelitian untuk digeneralisasi ke dunia nyata.
Maka dalam hal ini, faktor pemilihan partisipan eksperimen menjadi
sangat krusial. Periset wajib memperhatikan keterwakilan partisipan
dari populasi yang menjadi sasaran riset. Eksperimen lapangan,
dalam hal ini, memiliki validitas eksternal yang lebih kuat karena
setting lokasi yang dilakukan langsung di lapangan/kondisi nyata.
Sedangkan dalam kondisi lab setting (di lokasi khusus yang sengaja

5
Memang ini menimbulkan pertanyaan lanjutan tentang apakah seluruh hipotesis harus
terbukti/diterima? Pada kenyataannya tidak seperti itu, apalagi jika periset menggunakan
model yang kompleks dan risetnya berangkat dari sebuah fenomena yang relatif baru dengan
model hubungan yang juga sangat jarang, bahkan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Meskipun kerangka konseptual hipotesis penelitian pada umumnya dibangun dengan
landasan teoritis yang solid dan didukung dengan sejumlah temuan empiris dari riset-riset
terdahulu, potensi untuk sebagian atau seluruh hipotesis tidak dapat dibuktikan masih cukup
besar. Di kalangan periset, hasil yang sebagian besar atau bahkan seluruh hipotesis tidak
terbukti dikenal dengan istilah “negative results.” Meskipun tidak banyak, namun sejumlah
kecil penerbit jurnal internasional tetap mempersilahkan naskah artikel dengan “negative
results” untuk disubmit, sepanjang periset/penulis mampu menjelaskan argumentasi yang kuat
atas hasil negatif tersebut. Namun memang, “negative results” cukup menjadi dilema bagi
12
periset, mengingat ada asumsi dari sebagian reviewers dan editor jurnal bahwa hasil negatif
menunjukkan gagalnya model penelitian yang dibangun dan dieksekusi oleh periset. Oleh
karena itu, “negative results” merupakan temuan riset yang cukup berisiko.
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

disiapkan untuk melakukan eksperimen) membutuhkan sejumlah


kontrol yang sangat ketat, terutama terhadap faktor-faktor nuisance
dan melakukan randomisasi. Selain itu, validitas eksternal juga akan
dilihat apakah eksperimen yang dilakukan realistis untuk
dipraktikkan di lapangan. Perlu diingat bahwa eksperimen dalam
lokasi terbatas (seperti lab setting) dapat dikatakan sebagai bentuk
simulasi sebelum akhirnya direalisasikan secara nyata; maka
eksperimen harus dibuat serealistis mungkin untuk dapat
diwujudkan. Di artikel-artikel internasional, periset sering
membahas aspek kemampuan generalisasi ini dalam bentuk
keterbatasan penelitian (research limitations) pada bagian akhir
artikel. Meskipun menjadi limitasi penelitian, periset sangat
dianjurkan untuk memberikan penjelasan logis mengapa
keterbatasan ini tetap dapat digeneralisasi ke lingkup yang lebih
luas.

2. Randomisasi
Prakondisi yang sangat penting dalam proses riset eksperimen
adalah para subyek riset harus terlebih dahulu dilakukan
randomisasi. Dengan randomisasi maka ada cukup jaminan
keseimbangan komposisi dalam kelompok eksperimen dan kontrol
yang menjadi salah satu syarat validitas internal yang baik. Periset
sangat disarankan untuk mencegah terjadinya komposisi
karakteristik yang identik dalam satu kelompok sedangkan
kelompok lainnya memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda.
Contoh, manipulasi pesan positif hanya diberikan kepada kelompok
eksperimen pria, sedangkan manipulasi pesan negatif secara

13
Suci & Van F.C

eksklusif diberikan kepada kelompok partisipan wanita atau


kelompok kontrol. Jika kondisi ini terjadi, randomisasi tidak
berjalan dan akan memberikan bias gender terhadap hasil riset.

3. Kontrol
Prakondisi lainnya yang juga sangat penting adalah kelompok
kontrol. Keberadaan kelompok kontrol (yang tidak ikut
dimanipulasi) adalah untuk melihat efektivitas manipulasi pada
kelompok eksperimen. Observasi dilakukan terhadap kedua
kelompok. Ekspektasi periset adalah kelompok eksperimen
memberikan dampak yang berbeda secara signifikan dengan hasil
atau respon yang diperoleh dari kelompok kontrol. Biasanya
kelompok kontrol ini dirancang mendekati kondisi riil/lapangan.
Contoh, periset hendak mengetahui apakah kelompok eksperimen
yang melihat pesan bernada positif dan negatif akan memiliki sikap
ramah lingkungan yang lebih kuat dibandingkan kelompok yang
tidak melihat pesan apapun atau melihat pesan yang bernada netral.
Hasil positif (positive results) diperoleh jika sikap partisipan dalam
kelompok eksperimen terhadap lingkungan hidup menjadi lebih
kuat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok yang tidak
melihat pesan. Sebaliknya, hasil negatif (negative results) terjadi
ketika tidak terdapat perbedaan signifikan pada kekuatan sikap
ramah lingkungan antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Atau bahkan mungkin performa hasil dari kelompok kontrol
menjadi lebih baik dibandingkan kelompok eksperimen.

14
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

E. Jenis-Jenis Riset Eksperimen


Sejauh ini cukup banyak variasi jenis riset eksperimen yang
dapat dilakukan oleh para peneliti ilmu bisnis. Namun secara umum,
jenis-jenis tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu
between-subject design (desain riset eksperimen antar
subyek/kelompok) dan within-subject design (desain riset
eksperimen satu subyek/kelompok yang sama). Meskipun berbeda
kategori, namun dalam praktiknya dapat dilakukan secara
bersamaan atau dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Misalnya, untuk melakukan pre-test terhadap material
eksperimen bisa dilakukan dengan within-subject design, sedangkan
main research-nya menggunakan between-subject design.

1. Between-subject design (desain antar subyek)


Dapat juga disebut sebagai between-group design, yang pada
dasarnya adalah melakukan eksperimen dengan memanipulasi
variabel independen yang diujicobakan terhadap dua atau lebih
subyek/kelompok partisipan. Pada artikel-artikel internasional di
bidang ilmu bisnis, desain ini paling banyak digunakan dalam
melakukan main research. Metode ini memungkinkan periset
mengetahui dan membandingkan perbedaan reaksi dua atau lebih
kelompok responden dari satu variabel yang dimanipulasi atau
perlakukan (treatment) seperti yang sudah dijelaskan pada Gambar
2 berikut penjelasannya. Desain antar subyek ini dapat dibagi
menjadi beberapa jenis eksperimen:
a. True experiment (eksperimen murni) dan quasi experiment
(eksperimen semu)

15
Suci & Van F.C

Eksperimen murni dilakukan ketika: pertama, periset


mampu secara jelas memanipulasi satu atau lebih variabel
independen dan mengontrol seluruh variabel-variabel luar
yang berpotensi mempengaruhi jalannya eksperimen.
Kedua, ketika periset mengelompokkan partisipan/subyek
atau kelompok eksperimen dan kontrol untuk tujuan
randomisasi. Eksperimen murni ini sering dipersepsikan
lebih kuat sebab validitas internal yang lebih akurat.
Dalam hal periset tidak dapat memanipulasi variabel
independen, namun pada kenyataannya variabel tersebut
bukan merupakan variabel/faktor yang tunggal atau
merupakan kondisi bawaan yang tidak dapat dikontrol oleh
periset (seperti jender, pengalaman masa lalu partisipan,
kepribadian partisipan, dan sebagainya), sehingga
dibutuhkan perlakukan tertentu seperti pengelompokkan,
maka eksperimen ini disebut sebagai quasi experiment.
Variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol tersebut
disebut juga dengan variabel nuisance, yang berpotensi
menimbulkan kesalahan sistematik dalam menganalisis dan
menyimpulkan temuan riset.

16
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Posttest
True only
experiment Pretest-
posttest

Quasi Postest
experiment only
Between
Subject Pretest- Intac
Design Factorial postest equivalent
design design
Field
Solomon experiment
Experiment four-group
types design
Self-
selected
Time series group
design
Within
Repeated
subject
measures
design
Single
subject

Gambar 3. Jenis-jenis riset eksperimen

Daya tarik Positif


pesan Negatif

Sikap
ramah
lingkungan

Gender Pria
responden Wanita

Gambar 4. Perbedaan true dan quasi experiments

Pada Gambar 4 terlihat perbedaan antara eksperimen


murni dengan kuasi. Variabel daya tarik pesan dapat
sepenuhnya dimanipulasi dengan mendesain material
eksperimennya menjadi pesan positif dan negatif. Karena

17
Suci & Van F.C

kontrol sepenuhnya berada di tangan periset, konsep


manipulasinya bisa dikembangkan sesuai kebutuhan.
Misalnya, menambahkan pesan positif dan negatif yang
diulang-ulang dalam frekuensi tertentu, atau pesan yang
mengombinasikan positif-negatif dan negatif-positif.
Namun pada variabel jenis kelamin yang dieksperimenkan,
kondisinya sudah given atau sudah baku seperti adanya.
Gender secara umum tentu hanya ada dua pilihan: pria atau
wanita6. Periset dalam hal ini tidak bisa memanipulasinya.
Karena pada eksperimen murni periset mampu
mengendalikan variabel-variabel yang dimanipulasi, maka
jenis ini memiliki validitas internal yang lebih tinggi dari
eksperimen kuasi. Namun demikian, karena eksperimen
murni tidak dapat mengendalikan variabel nuisance,
sementara variabel-variabel tersebut diperlakukan
sebagaimana adanya pada eksperimen kuasi, maka validitas
eksternalnya lebih baik dibandingkan eksperimen murni.
Teknis pelaksanaan kedua jenis riset eksperimen ini
bisa dilakukan dengan posttest only, hanya melakukan satu
kali pengujian/pengumpulan data, dan pretest-posttest,
dengan melakukan dua kali pengujian yakni sebelum
dilakukan treatment dan sesudahnya, untuk mengetahui
perubahan hasil pasca treatment. Jika dilihat dari konsep
keduanya, maka dapat dipersepsikan bahwa pretest-posttest

6
Namun memang pada praktik riset, khususnya yang terkait dengan ilmu psikologi, gender ini
bisa dilihat dari perspektif biologis (pria vs. wanita), namun juga bisa ditinjau dari sisi psikologis
(pria, wanita, transgender, LGBT, atau biner-non biner).

18
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

akan memiliki hasil yang lebih akurat untuk melihat


efektivitas treatment yang diberikan kepada para partisipan.
Teknik ini sangat cocok untuk topik-topik riset terkait
pengetahuan, literasi, kesadaran, motivasi, atau perubahan
perilaku.

Treatment Dampak

Daya tarik Positif Sikap ramah


pesan Negatif lingkungan

Kontrol (tidak
diberi
treatment)
Gambar 5. Posttest only experiment

Pada Gambar 5 tampak bahwa reaksi partisipan/subyek


yang diukur adalah kondisi setelah menerima treatment
tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi “sikap ramah
lingkungan” partisipan sebelum dilakukan treatment.
Periset tidak mengetahui kondisi partisipan, yang sangat
mungkin berbeda-beda akibat pengaruh faktor-faktor
nuisance.
Jika periset melakukan model pada Gambar 6, maka
dapat diketahui kondisi partisipan sebelum menerima
treatment. Nah, jika kegiatan pretest dan posttest ini
dilakukan dalam waktu berdekatan, dalam situasi, kondisi,
dan lokasi yang sama, maka sangat mungkin periset
mendapatkan hasil yang lebih akurat karena faktor-faktor

19
Suci & Van F.C

nuisance bisa diasumsikan sudah “terkondisi” dalam diri


partisipan sebelum menerima treatment.

Pra-treatment Treatment Pasca-treatment

Daya Tarik
pesan

Sikap ramah Positif


Sikap ramah
lingkungan lingkungan
(sebelum (setelah
treatment) treatment)
Negatif

Kontrol (tidak
diberi treatment)

Gambar 6. Pretest-posttest experiment

Maka ketika dilakukan treatment dalam keadaan yang


relatif steril dari faktor-faktor nuisance, akurasi efektivitas
treatment dalam merubah “sikap ramah lingkungan” rata-
rata partisipan akan menjadi lebih baik. Artinya, perubahan
sikap partisipan itu dapat dikatakan relatif hanya
dipengaruhi oleh treatment berupa pemberian pesan positif
atau negatif. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari
masing-masing kelompok (penerima pesan positif, negatif,
dan kontrol) akan diketahui pesan mana yang paling besar
meningkatkan (atau menurunkan) “sikap ramah
lingkungan” partisipan sebelum dan sesudah treatment.

20
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

b. Factorial design
Manipulasi dapat dilakukan dengan kombinasi lebih
dari satu variabel independen. Hal ini terjadi karena pada
kenyataannya fenomena-fenomena di dunia
bisnis/manajemen tidak cukup jika dianalisis dengan
variabel tunggal. Proses manipulasi lebih dari satu variabel
independen ini disebut dengan desain faktorial. Adapun
pengombinasian lebih dari satu variabel independen ini
disebut juga dengan interaksi (interaction) atau interplay.
Pada Gambar 7 kita dapat melihat bahwa model riset
eksperimen yang digunakan adalah desain faktorial “daya
tarik pesan” 2 (positif vs. negatif) X 2 (media offline vs.
media online). Maknanya adalah terdapat 4 kombinasi
materi variabel yang akan diujicobakan kepada 4 kelompok
(jika menggunakan metode between-subject design)
ditambah 1 kelompok kontrol yang tidak mendapat
treatment.
- Kombinasi 1 adalah pesan bernada positif
menggunakan media offline;
- Kombinasi 2 adalah pesan bernada positif
menggunakan media online;
- Kombinasi 3 adalah pesan bernada negatif
menggunakan media offline;
- Kombinasi 4 adalah pesan bernada negatif
menggunakan media online.

21
Suci & Van F.C

2 X 2
Media offline
Daya Positif Sikap ramah
Media online
tarik lingkungan
Media offline
pesan Negatif
Media online

Kontrol

Gambar 7. Contoh model riset eksperiman faktorial 2 X 2

Jika masing-masing kelompok subyek/partisipan terdiri


dari 40 partisipan, maka tabulasinya dapat dirancang
sebagai berikut:

Tabel 1. Ilustrasi kombinasi kelompok pesan


Variabel Tipe Jenis media
Total
manipulasi Pesan Offline Online
Positif 40 40 80
Daya tarik Negatif 40 40 80
pesan Kontrol - - 40
Total partisipan 200

Sebagai alternatif proses interplay ini sebenarnya


periset tetap bisa menggunakan variabel tunggal yang
dimanipulasi, dengan catatan variabel-variabel yang bisa
mempengaruhi variabel independen digunakan sebagai
faktor kontrol. Variabel-variabel tersebut biasanya
tergolong nuisance seperti latar belakang demografi (jenis
kelamin, usia, ras/bangsa), sosio-ekonomi (jumlah
pendapatan/pengeluaran, status rumah tangga), kepribadian,
dan sebagainya. Pengujian sebagai faktor kontrol

22
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

(terkadang dapat juga digunakan sebagai pemoderasi)


variabel-variabel nuisance ini bertujuan untuk
meningkatkan akurasi dan generalisasi hasil penelitian.

c. Solomon four-group design


Tujuan dari desain ini adalah untuk mengatasi
permasalahan validitas internal yang mungkin terjadi pada
tes awal. Penempatan partisipan/subyek dalam setiap
kelompok partisipan dilakukan secara acak. Dari empat
kelompok subyek yang diacak: dua kelompok eksperimen
dan dua kelompok kontrol, satu kelompok eksperimen dan
satu kelompok kontrol masing-masing diberikan pretest.
Treatment tetap diberikan kepada keempat kelompok
subyek, untuk kemudian akan diketahui hasilnya pada
posttest.

Grup Posttest
eksperimen 1 eksperimen 1
Pretest
Grup Posttest
kontrol 1 kontrol 1
Treatment
Grup Posttest
eksperimen 2 eksperimen 2

Grup Posttest
kontrol 2 kontrol 2

Gambar 8. Desain Solomon four-group design

23
Suci & Van F.C

Meskipun dianggap lebih akurat dalam hal validitas


internal, namun oleh karena desain ini membutuhkan banyak
sampel, waktu, biaya, dan tenaga untuk memenuhi 4 kelompok
partisipan, desain ini relatif jarang dilakukan periset eksperimen
di bidang ilmu bisnis.

d. Field experiment
Desain eksperimen lapangan dilakukan pada kondisi riil,
sehingga sulit untuk dilakukan replikasi. Namun demikian,
desain seperti ini memang sangat kuat dan secara luas digunakan
pada desain eksperimen semu. Desain eksperimen lapangan
memiliki tipe intac equivalent control, dimana partisipan pada
kelompok eksperimen dan kontrol dipasangkan secara alami,
sehingga relatif lebih kuat dan mendekati kondisi riil. Sementara
tipe self-selected experimental group merekrut sukarelawan
untuk menjadi partisipan dalam kelompok eksperimen,
sedangkan non-sukarelawan digunakan kedalam kelompok
kontrol, sehingga akurasi dan kondisi riilnya sedikit lebih
rendah.

2. Within-subject design (desain dalam satu subyek)


Disebut juga dengan between-group design, dimana
manipulasi variabel independen yang diujicobakan terhadap
satu subyek/kelompok partisipan. Kelebihan desain ini adalah
lebih efisien dalam hal jumlah sampel, waktu, biaya dan tenaga
yang dibutuhkan karena hanya membutuhkan separuh jumlah
sampel dari desain between-subject. Misalnya, pada desain

24
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

between-subject/group, untuk menguji dua jenis material


eksperimen “daya tarik pesan” yang masing-masing 40 orang
maka dibutuhkan total 80 orang partisipan. Artinya 40 orang
pertama diperlihatkan pesan positif dan 40 orang kedua
diperlihatkan pesan negatif. Namun dengan desain within-
subject/group hanya butuh 40 orang untuk melihat pesan
positif dan negatif secara bergantian.
Tantangan pada desain ini adalah order effect (dampak
urutan), dimana ada bias terjadi ketika partisipan menyaksikan
stimulus pertama (misalnya pesan positif), maka hati, pikiran
dan reaksinya sudah terlebih dulu terbentuk sehingga hal
tersebut bisa mengantisipasi dampak susulan dari pesan negatif
yang diberikan belakangan. Pada sejumlah individu, menurut
Goodman & Bennet (2014), ada yang lebih bereaksi terhadap
stimulus yang diterima diawal (primacy effect), dan ada yang
dari stimulus akhir (recency effect). Perbedaan ini berpotensi
mempengaruhi hasil penilaian akhir dari partisipan. Untuk
mengatasinya perlu dilakukan counterbalancing dimana urutan
dua atau lebih stimulus diacak dan diberikan kepada partisipan
secara acak.
a. Time series experiment
Ada kalanya periset mengalami kesulitan
mendapatkan kelompok partisipan yang bervariasi untuk
melakukan randomisasi. Ini menjadi kendala bagi banyak
periset. Solusinya adalah, menggunakan hanya satu
kelompok partisipan namun dilakukan pengamatan
intensif dan berkala. Misalnya, periset hendak melihat

25
Suci & Van F.C

perubahan kecerahan kulit wajah para remaja putri


sebelum dan sesudah menggunakan produk pencerah
kulit. Observasi dan pengumpulan data dilakukan secara
periodik, misalnya perhari, minggu, bulan, hingga tahun.
Desain seperti ini disebut dengan eksperimen deret
waktu/time series experiment.
b. Repeated measures
Menggunakan satu kelompok eksperimen kemudian
diberikan lebih dari satu treatment berbeda untuk
kemudian dievaluasi hasil akhirnya. Misalnya, kepada
sekelompok remaja putri dipertunjukkan gaun malam
yang dikenakan pada sebuah manekin, kemudian dinilai
tingkat keinginannya untuk membeli gaun tersebut.
Setelah itu, para remaja putri tersebut diberikan
kesempatan untuk langsung mencoba gaun yang sama.
Setelah mencobanya, periset kemudian menilai tingkat
keinginan para remaja putri membeli gaun putih tersebut,
kemudian membandingkan besar keinginan membeli
diantara dua pendekatan yang digunakan.
c. Single-subject design
Sesuai dengan namanya, desain ini dilakukan
terhadap satu individu tunggal, dimana eksperimen
dilakukan dengan mengamati perubahan atau
perkembangan individu tersebut dalam periode
eksperimen. Desain seperti ini sangat langka ditemukan
dalam artikel-artikel di jurnal internasional, yang

26
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

menunjukkan bahwa metode ini sangat jarang dilakukan


oleh para periset di bidang ilmu bisnis.

F. Potensi Bias Dalam Riset Eksperimen


Hampir mustahil untuk mendapatkan hasil penelitian yang
memiliki akurasi sempurna. Sehingga wajar jika kemudian banyak
laporan atau artikel hasil penelitian yang secara terbuka
mengungkapkan sejumlah kelemahan yang dihadapi selama proses
riset, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisir sempurna atau
tidak dapat merepresentasikan kondisi yang sebenar-benarnya.
Banyak faktor pengganggu yang dapat terjadi dalam sebuah riset,
termasuk salah satunya adalah bias. Sederhananya, bias merupakan
penyimpangan dari kebenaran. Perbedaan antara yang diukur
dengan yang nyata terjadi. Tidak saja pada riset eksperimen, namun
bias berpotensi terjadi di semua jenis riset. Adalah tugas seorang
periset untuk meminimalisir bias-bias yang mungkin terjadi,
meskipun sulit untuk 100% sempurna menghilangkannya.
Dalam riset eksperimen, kemungkinan terjadinya bias dapat
terjadi pada diri periset sendiri, partisipan eksperimen, dan material
eksperimen yang digunakan. Berikut ini akan dijelaskan secara
ringkas potensi-potensi bias yang mungkin terjadi dalam riset
eksperimen dan bagaimana mengantisipasinya.

1. Bias Dari Sisi Periset


Jenis bias yang cukup sering terjadi dari sisi periset adalah
experimenter expectancy yang berpotensi mengancam validitas
internal riset. Bias ini terjadi ketika periset telah memiliki dan

27
Suci & Van F.C

mengomunikasikan harapan/target yang sangat kuat terhadap


hipotesis yang dibuatnya. Tidak terlalu salah sebenarnya, karena
hipotesis pada dasarnya disusun atas bangunan teoritis dan temuan-
temuan empiris yang (seharusnya) kuat, sehingga periset memiliki
keyakinan bahwa hipotesisnya akan terbukti.
Bias ini menjadi masalah ketika ekspektasi periset
mengalahkan temuan penelitian, sehingga dalam takaran tertentu
periset melakukan upaya-upaya tidak etis untuk merubah hasil
temuan risetnya agar sejalan dengan ekspektasinya. Misalnya,
dengan memanipulasi data, mengarahkan material eksperimen,
seperti merancang pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner agar
responden menjawab sesuai dengan ekspektasi periset, atau
memberikan arahan-arahan atau petunjuk-petunjuk tertentu pada
saat proses eksperimen kepada para partisipan/subyek untuk
memilih jawaban/tanggapan tertentu. Jika ini terjadi maka
kebenaran hasil riset akan menjadi bias sehingga akurasinya sangat
diragukan.
Salah satu cara meminimalisirnya adalah dengan melakukan
double-blind experiment yang merujuk kepada sebuah desain
eksperimen yang ditujukan untuk mengontrol experimenter
expectancy. Caranya adalah dengan melibatkan asisten eksperimen
yang tidak mengetahui hipotesis dan treatment yang dirancang oleh
periset. Atau dengan kata lain, pihak yang langsung berinteraksi
dengan subyek/partisipan eksperimen tidak mengetahui detail
eksperimen tersebut.
Dalam praktik riset eksperimen dan penulisan artikel hasil
riset eksperimen, sangat lumrah ketika temuan penelitian

28
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

kontradiktif dengan ekspektasi periset yang dituangkan dalam


bentuk hipotesis. Kondisi ini dinamakan negative results, dan itu
sangat umum terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan
timing pengumpulan data, model penelitian, karakteristik partisipan,
metode perancangan material eksperimen, hingga prosedur
eksperimennya sendiri. Hal utama yang harus dilakukan oleh periset
adalah menemukan argumentasi untuk menjelaskan negative results
ini. Argumentasi ini bisa berupa penjelasan dampak metodologi
yang dipilih atau bisa juga dengan menjustifikasi negative results ini
dengan hasil temuan peneliti lain yang sama dengan temuan
penelitian periset. Cara kedua ini sangat mungkin dilakukan jika
hasil-hasil temuan empiris penelitian-penelitian terdahulu juga
saling kontradiktif.
Misalnya, studi yang dilakukan a, b, dan c menemukan bahwa
“pesan negatif” lebih berpengaruh dalam membentuk “sikap ramah
lingkungan”. Biasanya dengan dasar ini, kita akan menyusun
hipotesis seperti, “Dibandingkan dengan pesan positif, pesan
bernada negatif memberikan dampak yang lebih besar dalam
membentuk sikap ramah lingkungan.” Namun ternyata temuan riset
berkata lain, bahwa justru “pesan negatif” berpengaruh lebih
signifikan terhadap penguatan “sikap ramah lingkungan.”
Pada kenyataannya, temuan empiris terkait hubungan kedua
variabel ini tidaklah absolut, karena (misalnya) studi d, e, dan f
menemukan bahwa “pesan positif” memiliki kecenderungan untuk
lebih disukai oleh partisipan ketika menilai efektivitas pesan-pesan
lingkungan hidup. Atau, (misalnya) studi g, h, dan i justru tidak
menemukan adanya perbedaan signifikan antara “pesan negatif”

29
Suci & Van F.C

dengan “pesan positif” dalam membentuk “sikap ramah


lingkungan.” Conflicting results yang periset temukan dari hasil
penelusuran literatur ini dapat menjadi justifikasi dan/atau
argumentasi untuk menjelaskan negative results pada bagian
“diskusi hasil temuan riset,” sehingga periset tidak perlu
“memaksakan kebenaran” ekspektasinya.

Tips

Jika dari hasil penelusuran literatur banyak terjadi kontradiksi kesimpulan


dan/atau tidak ditemukan adanya perbedaan dampak yang signifikan
diantara dua atau lebih variabel yang dimanipulasi terhadap variabel
kriteria, maka ini dapat menjadi “peluang” bagi periset untuk merubah
hipotesisnya agar sesuai dengan temuan hasil penelitian. Tentu
periset/penulis harus merubah substansi kerangka konseptualnya agar
relevan dengan hipotesis yang baru.

Misalnya, hipotesis awal periset adalah “pesan negatif” lebih berdampak


dibandingkan “pesan positif” terhadap pembentukan “sikap ramah
lingkungan,” namun temuan penelitian menunjukkan sebaliknya. Oleh
karena temuan-temuan empiris sebelumnya juga banyak yang
mendukung superioritas “pesan positif” atas “pesan negatif,” maka
hipotesisnya bisa diganti. Contoh narasinya:
“Studi-studi terdahulu menunjukkan superioritas teori negativitas
dimana pesan-pesan bernada negatif lebih kuat membentuk sikap
ramah lingkungan pada konsumen (tuliskan para penulis dan
tahun yang mendukung pernyataan ini). Namun demikian, studi-
studi terbaru yang menargetkan konsumen muda terdidik
menunjukkan tren dimana mereka lebih menyukai pesan-pesan
yang bernada positif, misalnya dengan menyampaikan manfaat-
manfaat menggunakan produk ramah lingkungan (tuliskan para
penulis dan tahun yang mendukung pernyataan ini) dan
mendorong generasi muda agar lebih memiliki optimisme yang
kuat untuk ikut memelihara keberlangsungan lingkungan hidup
(tuliskan para penulis dan tahun yang mendukung pernyataan ini).
Dengan temuan-temuan ini, maka studi ini menarik hipotesis,
“Sikap ramah lingkungan pada konsumen muda akan lebih kuat
dibentuk oleh pesan-pesan bernada positif dibandingkan yang
negatif.”

30
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

2. Bias Dari Sisi Partisipan/Subyek


Bias yang berasal dari partisipan/subyek riset merupakan
yang paling sering menjadi komentar para reviewer jurnal-jurnal
internasional. Bias yang terjadi pada partisipan dikhawatirkan akan
mengurangi objektivitas tanggapan mereka, sehingga bias pada
perspektif partisipan ini juga sering disebut sebagai bias subyektif.
Beberapa diantaranya adalah:

a. Social desirability bias


Bias ini terjadi ketika partisipan/responden memberikan
tanggapan/jawabannya atas dasar pertimbangan kepatutan atau
norma-norma yang berlaku umum. Bias ini sangat umum terjadi
dalam riset-riset sosial, terutama yang berbentuk evaluasi mandiri
(self-evaluation), seperti dalam bentuk kuesioner atau ketika
memberikan tanggapan wawancara. Sejumlah partisipan tidak ingin
terlihat atau terkesan “berbeda” atau “melawan” kebiasaan-
kebiasaan atau norma umum yang berlaku di masyarakat atau
komunitasnya, sehingga tanggapan yang diberikan berpotensi tidak
merepresentasikan keadaan atau persepsi diri yang sebenarnya.
Intinya, partisipan sangat mungkin ingin “terlihat baik” ketika
memberikan tanggapan.
Beberapa tindakan antisipatif yang dapat dilakukan periset
untuk meminimalisir bias ini diantaranya:
- Menerapkan anonimitas responden. Periset memberikan
jaminan kepada responden bahwa nama dan identitas
mereka akan dianonimkan dan dirahasiakan dengan tujuan

31
Suci & Van F.C

agar responden tidak merasa khawatir tanggapan mereka


akan berdampak negatif terhadap dirinya.
- Gunakan pihak ketiga yang tidak diketahui identitasnya
oleh responden (blind study) ketika melakukan wawancara
atau pengumpulan data7.
- Gunakan metode eksperimen online untuk menghilangkan
bias yang mungkin muncul akibat kehadiran periset secara
fisik diantara partisipan/subyek.
- Pemilihan kata-kata yang netral dan tidak tendensius yang
bisa memberikan “ancaman sosial” kepada responden
ketika menjawab jujur. Contoh, “Saya membeli produk
ramah lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap lingkungan.” Ketika responden menjawab
“tidak setuju” maka muncul “ancaman sosial” bahwa
dirinya bukan merupakan individu yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Sebaiknya kalimat dirancang
lebih netral seperti, “Seberapa sering anda membeli
produk ramah lingkungan?”
- Gunakan kalimat tidak langsung. Seseorang cenderung
menghindar untuk berkata jujur jika substansi
pertanyaan/pernyataan terkait langsung dengan dirinya,
apalagi jika konotasi kalimatnya cenderung negatif.
Contoh: “Seberapa sering anda sebagai konsumen muda

7
Dalam banyak kasus riset, dosen sering mempergunakan mahasiswanya atau mahasiswa
menggunakan rekan sesama mahasiswa yang dikenalnya untuk pengumpulan data atau
wawancara. Hal ini berpotensi mengurangi obyektivitas tanggapan responden karena alasan-
alasan non-teknis seperti segan, tidak enakan, memberikan jawaban yang menjadi
target/permintaan periset, takut akan risiko pengurangan nilai, dan lain sebagainya. Sangat
disarankan agar dosen lebih memilih mahasiswa yang bukan dari kelas yang diampunya, dan
mahasiswa menggunakan mahasiswa dari kelas/fakultas/kampus yang berbeda.
32
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

terdidik membeli produk yang tidak ramah lingkungan?”


Sebaiknya diganti dengan: “Seberapa sering anda melihat
konsumen muda terdidik membeli produk tidak ramah
lingkungan?”

b. History effect
Bias ini terjadi ketika responden terlebih dahulu telah
mengalami peristiwa atau pengalaman yang tidak terkait langsung
dengan treatment yang dilakukan dalam eksperimen dan berpotensi
mempengaruhi penilaian akhir pada variabel dependen/kriteria.
Kondisi “bawaan” ini sulit dideteksi oleh periset. Misalnya,
meskipun seorang partisipan memiliki kepribadian yang optimis dan
menyukai informasi-informasi yang positif, namun ketika sesaat
sebelum berpartisipasi dalam eksperimen ia mengalami kejadian
tidak menyenangkan akibat sampah plastik yang berserakan di
pantai saat berlibur, sangat mungkin persepsinya terhadap pesan
negatif dalam iklan lingkungan hidup akan semakin kuat, sementara
persepsinya pada pesan-pesan positif justru semakin lemah. Dalam
situasi seperti ini, periset dapat melakukan metode pretest-posttest
dimana prariset dilakukan untuk mengetahui kondisi riil/saat ini dari
responden, termasuk pengalaman-pengalamannya terdahulu,
sehingga ketika diberi treatment, perubahan persepsi yang
dialaminya memang merupakan dampak dari pemberian treatment
tersebut.

33
Suci & Van F.C

c. Maturation effect
Bias ini terjadi sebagai akibat kondisi biologis, psikis, dan
emosional yang dialami responden selama eksperimen. Sebagai
contoh ketika waktu eksperimen terlalu lama dan tidak menarik,
responden dapat saja merasa bosan dan lelah, sehingga dapat
menggangu kualitas tanggapannya. Maka sebagai antisipasinya,
periset disarankan untuk to the point dan mendesain material
eksperimen yang menarik untuk mempertahankan atensi para
responden.

d. Halo effect
Bias ini sangat sulit dihindari, terutama ketika obyek riset
tidak dapat didefinisikan dengan jelas, tidak mudah diobservasi, dan
jarang didiskusikan. Atau bisa juga karena subyek/partisipan telah
memiliki opini dan kesan yang sangat kuat terhadap obyek tertentu,
sehingga berpotensi untuk menggeneralisir penilaiannya terhadap
obyek tersebut. Sebagai contoh, akibat pemberitaan-pemberitaan
gencar terkait bencana lingkungan hidup, maka seseorang sangat
mungkin menggeneralisir bahwa segala hal terkait pesan lingkungan
hidup adalah buruk, sehingga ada kecenderungan pada dirinya untuk
lebih percaya terhadap “pesan negatif” daripada “pesan positif.”
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah merancang pesan
lingkungan hidup bersifat hybrid atau two-sided message dimana
“kabar baik” dan “kabar buruk” dikombinasikan dalam satu pesan.
Cara lain adalah melakukan eksperimen dengan metode within-
subject design, dimana responden yang sama akan diperlihatkan dua
pesan berbeda (positif-negatif) secara bergantian.

34
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

e. Placebo effect
Efek atau bias plasebo dapat dianalogikan dengan efek sugesti
dalam ilmu psikologi, dimana individu memiliki mekanisme sugesti
diri yang berdampak terhadap kondisi psikologisnya dalam
menerima sebuah fakta atau kondisi. Dalam penelitian eksperimen,
efek ini terjadi ketika partisipan/subyek yang tidak menerima
treatment sebagaimana kelompok eksperimen justru berperilaku
atau memberikan tanggapan seakan-akan mereka juga menerima
treatment. Untuk meminimalisirnya, periset dapat melakukan
double-blind study dimana baik periset maupun partisipan sama-
sama tidak mengetahui siapa yang mengalami plasebo dan siapa
yang mendapatkan treatment.

f. Favoritism/skepticism effect
Bias favoritisme terjadi ketika partisipan/subyek memiliki
anggapan kuat bahwa sesuatu/seseorang lebih baik dari yang lain
sehingga ia cenderung lebih menyukai sesuatu/seseorang tersebut
dibandingkan yang lain. Misalnya, sebuah produk ramah lingkungan
merek A lebih disukai karena diproduksi oleh sebuah perusahaan
yang memiliki kesan sangat kuat di benak partisipan, atau memiliki
kedekatan personal dengan partisipan, sehingga penilaiannya
berpotensi bias dan subyektif ketika harus membandingkan produk
ramah lingkungan pesaing dari perusahaan lain. Sebaliknya, efek
skeptis terjadi ketika partisipan sudah memiliki kesan yang buruk
terhadap obyek tertentu, sehingga apapun yang terkait dengan obyek
tersebut cenderung akan dinilai buruk oleh partisipan. Kedua
kondisi ini, favoritisme maupun skeptisisme terjadi karena

35
Suci & Van F.C

partisipan merasa familiar/akrab (familiarity effect/bias), baik dalam


konteks positif/favoritisme maupun negatif/skeptisme, dengan
obyek eksperimen.
Langkah antisipatif yang dapat dilakukan periset dalam kasus
seperti ini adalah dengan menyamarkan identitas atau menggunakan
identitas fiktif ketika merancang material eksperimen. Misalnya,
menggunakan merek atau nama perusahaan fiktif. Jika periset tetap
ingin menggunakan identitas asli, maka sangat disarankan untuk
melakukan pretest terhadap material eksperimen dengan cara
membandingkan tanggapan antara partisipan yang familiar dengan
yang tidak familiar dengan obyek riset eksperimen. Jika tanggapan
diantara kedua kelompok tidak berbeda signifikan, maka dapat
diasumsikan bahwa familiarity bias tidak berdampak besar pada
penilaian partisipan.

3. Bias Dari Sisi Proses dan Material Eksperimen


Bias juga sering terjadi dari sisi proses perancangan riset
eksperimen sehingga berpotensi mengurangi validitas internalnya.
Beberapa jenis bias yang mungkin terjadi diantaranya adalah:

a. Selection bias
Bias ini terjadi ketika dalam sebuah eksperimen yang melibatkan
sejumlah kelompok (eksperimen dan kontrol), namun
pengelompokkan partisipan didalam masing-masing kelompok
memiliki karakteristik yang identik sehingga target penyebaran
karakteristik berbeda diseluruh kelompok tidak terjadi. Langkah

36
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

antisipasi terhadap bias ini adalah dengan melakukan randomisasi


secara relatif merata di setiap kelompok.

b. Testing effect
Efek atau bias ini terjadi ketika dampak terhadap variabel
kriteria/dependen tidak semata-mata berasal dari treatment yang
diberikan kepada kelompok eksperimen. Faktor-faktor nuisance
yang dibawa oleh partisipan dapat mempengaruhi tanggapannya,
sehingga dikhawatirkan dampak yang terjadi tidak sepenuhnya
akibat dari treatment yang diberikan. Langkah antisipatif yang dapat
dilakukan periset jika mengalami keraguan atas permasalahan ini
adalah dengan melakukan the Solomon four-group design seperti
yang sudah dipaparkan pada bagian sebelumnya.

c. Diffusion of treatment
Ancaman bias ini terjadi ketika sejumlah partisipan/subyek di
sebuah kelompok berkomunikasi satu sama lain dengan kelompok
berbeda. Dalam proses komunikasi tersebut, sangat mungkin terjadi
partisipan saling mengetahui dan mempelajari treatment-treatment
berbeda yang diberikan oleh periset. Hal ini bisa mempengaruhi
penilaian partisipan terhadap obyek yang dieksperimenkan akibat
kemurnian treatment yang diberikan secara khusus kepada satu
kelompok terganggu oleh treatment dari kelompok berbeda. Solusi
yang dapat dilakukan adalah dengan membedakan lokasi untuk
setiap kelompok eksperimen jika dilakukan secara bersamaan.
Namun jika periset mengalami keterbatasan lokasi eksperimen,

37
Suci & Van F.C

maka kepada partisipan diperingatkan untuk tidak memberitahukan


treatment yang diterimanya kepada partisipan dari kelompok lain.

d. Numeric order bias


Ketika model pengumpulan data menggunakan pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang benar, maka ada kemungkinan terjadi
bias pada urutan nomor jawaban. Misalnya, jika pilihan jawaban
yang diberikan sebanyak 5, maka ada kecenderungan partisipan
(yang tidak mengetahui jawaban yang benar) akan memilih angka
jawaban di sekitar angka tengah. Untuk mengantisipasi pemusatan
tanggapan partisipan pada angka-angka tengah seperti ini, maka
periset perlu mengombinasikan jawaban-jawaban yang benar pada
angka-angka yang ekstrim seperti angka 1 dan 5 jika terdapat 5
pilihan jawaban.

e. Order effect
Terdapat dua tendensi yang terjadi pada partisipan ketika
mengalami order effect. Pertama, primacy effect, dimana partisipan
cenderung akan lebih terpengaruh oleh treatment yang diterima
pertama kali. Kedua, recency effect, dimana pengaruh terbesar yang
dirasakan partisipan berasal dari treatment yang terakhir kali
diterimanya. Kondisi ini sangat mungkin terjadi pada metode
within-subject design dimana satu partisipan/kelompok akan
menerima lebih dari satu treatment. Contohnya, pada sesi pertama
partisipan diperlihatkan “pesan positif” dan sesi berikutnya “pesan
negatif.” Order effect juga bisa terjadi pada partisipan di between-
subject design namun treatment yang diberikan memiliki lebih dari

38
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

satu bentuk manipulasi. Contohnya, partisipan diperlihatkan satu


video kampanye iklan lingkungan hidup yang menggunakan versi
hybrid dimana “pesan positif” dipaparkan diawal video kemudian
“pesan negatif” dipaparkan kemudian. Solusi untuk meminimalisir
bias ini adalah dengan mengacak urutan komposisi treatment.

f. Mono operational bias


Bias seperti ini biasanya terjadi ketika treatment didesain dengan
hanya menggunakan obyek tunggal. Misalnya, hanya menggunakan
satu endorser dengan satu karakterisik/identitas (pria saja, suku
tertentu saja, satu bentuk penampilan saja, dan lain sebagainya).
Tidak tertutup kemungkinan pada partisipan muncul efek
favoritisme dan/atau skeptisisme ketika hanya diperlihatkan satu
obyek tunggal. Sebagai contoh, jika partisipan terdiri dari pria dan
wanita maka dengan hanya menggunakan endorser pria untuk
mendemonstrasikan treatment, berpotensi memunculkan bias
gender dari partisipan berbeda jenis kelamin, dimana partisipan pria
bertendensi menyukai endorser, sementara karena berbeda gender
maka partisipan wanita skeptis terhadap endorser pria tersebut.
Maka solusinya adalah dengan menggunakan dua endorser untuk
merepresentasikan keseimbangan gender partisipan.
Bias ini juga dapat terjadi pada saat periset hanya menggunakan
satu variabel independen yang dimanipulasi. Misalnya hanya
memanipulasi variabel “pesan” dari sisi sifatnya saja (positif versus
negatif). Sementara dalam menilai efektivitas sebuah pesan
lingkungan hidup, sifat pesan saja tidak cukup bagi partisipan.
Sebagai contoh, partisipan juga dapat dipengaruhi oleh si pembawa

39
Suci & Van F.C

pesan: selebriti, ahli, rekan seusia, keluarga, dan kelompok referensi


lainnya. Pada penelitian berbentuk survey, bias ini bisa diantisipasi
dengan menambahkan variabel independen. Pada riset eksperimen,
bias seperti ini dapat diatasi dengan menggunakan model factorial
design seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

LATIHAN
1. Jika dibandingkan dengan teknik riset survey kuantitatif,
apa alasan peneliti melakukan riset eksperimen kuantitatif?
Elaborasikan jawaban anda.

2. Temukan 3 artikel riset eksperimen yang terbit di jurnal-


jurnal Scopus (minimal Q3):
a. Tentukan jenis eksperimen yang digunakan.
b. Apa tujuan riset dari masing-masing artikel tersebut?
c. Tuliskan variabel yang dieksperimenkan pada masing-
masing artikel tersebut.
d. Apa bias yang anda temukan dari masing-masing
artikel riset tersebut? Dan apa yang semestinya
dilakukan oleh peneliti untuk meminimalisir bias-bias
tersebut?

40
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Prosedur Melakukan Riset Eksperimen

Tujuan pembelajaran
Pada bab ini pembaca akan dipandu untuk melakukan riset
eksperimen secara prosedural dan sistematis, dimulai dari
pengidentifikasian masalah riset, perencanaan hingga
menganalisis hasil temuan riset. Dengan demikian, bab ini
akan melatih kognitif dan motorik mahasiswa dan dosen
untuk mempraktikkan riset eksperimen.

Planning, planning, dan planning!


Bahkan praktik trial and error pun membutuhkan
perencanaan. Jadi bukan sekedar coba, gagal, coba lagi! Mencoba
itu butuh perencanaan, karena tujuan percobaan itu pasti berharap
agar berhasil. Aneh jika seorang peneliti mencoba sesuatu dengan
berharap akan gagal. Pun demikian dengan riset eksperimen.
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, riset eksperimen
merupakan – jika boleh dibilang – perluasan dan pendalaman dari
metode survey kuantitatif. Jika melakukan survey saja
membutuhkan perencanaan yang matang sebelum dieksekusi, maka
riset eksperimen membutuhkan upaya ekstra. Tujuannya tentu saja
untuk efisiensi waktu, tenaga, pikiran, dan terutama biaya riset untuk
mendapatkan temuan riset yang paling efektif.

41
Suci & Van F.C

Pada bagian ini akan diuraikan sejumlah perencanaan


sistematis dalam melakukan riset eksperimen, mulai dari
mengidentifikasi masalah penelitian hingga kepada pengolahan dan
analisa data. Alur perencanaan riset eksperimen dapat digambarkan
sebagaimana berikut:

Identifikasi Grand theory dan


Research gap dan perkembangan
masalah peluang novelty penerapannya
riset dalam riset terkait

Persiapan lokasi,
Kerangka Pemilihan perlengkapan dan
konseptual dan
partisipan material
hipotesis
eksperimen

Pengujian Instrumen Validasi instrumen


material
penelitian penelitian
eksperimen

Pelaksanaan Pengolahan dan


Etika riset
eksperimen analisis data

Gambar 9. Prosedur riset eksperimen

A. Identifikasi Masalah Riset


Sebagaimana yang telah banyak didefinisikan dalam buku-
buku metode penelitian, masalah pada hakikatnya adalah
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Ketika kenyataan
berada dibawah harapan, hal tersebut sering dianggap sebagai

42
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

masalah yang membutuhkan solusi. Sedangkan jika kenyataan lebih


baik dari yang diharapkan, maka hal tersebut akan menjadi
pembelajaran. Banyak peneliti pemula, baik mahasiswa maupun
dosen sering berpikir bahwa yang layak untuk diteliti adalah obyek-
obyek yang bermasalah saja. Artinya, paradigma risetnya hanya
sebatas problem solving. Padahal, meriset obyek-obyek “sukses”
untuk menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait (misalnya
bagi kompetitor) tidak kalah menariknya.

Penjualan (dalam miliar rp) Dari contoh data penjualan


kecap yang tersedia ini, periset
8 bisa memilih merek kecap mana
yang akan dijadikan obyek riset.
7 Berdasarkan kebiasaan,
6.9
banyak periset akan memilih
6 “Kecap C” karena dianggap
“bermasalah” dalam
5
4.1 penjualannya. Betul begitu ya?
Maka biasanya, masalah risetnya
4
4.3 menjadi: “Faktor-faktor apa saja
3 yang menyebabkan rendahnya
penjualan ‘Kecap C’?”
2 2.6 Padahal ketika periset
menanyakan, “Faktor-faktor apa
1 saja yang menjadi kunci sukses
penjualan ‘Kecap D’?” temuan
0 riset akan menjadi tidak kalah
menariknya bukan?
Kecap AKecap B Kecap CKecap D

Gambar 10. Ilustrasi perbedaan orientasi problem solving dengan


pembelajaran (benchmarking)

Masalah didalam riset akan memberikan arah dan tujuan bagi


peneliti. Dari identifikasi masalah inilah kemudian dirancang
perencanaan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dari sebuah
riset. Dengan demikian, masalah riset eksperimen dapat pula

43
Suci & Van F.C

didefinisikan sebagai keingintahuan akan satu atau lebih fenomena


yang ingin ditemukan jawabannya oleh periset melalui kegiatan
eksperimen.
Pembuktian awal adanya masalah dalam riset, biasanya
diawali dengan adanya data-data yang menjadi fenomena yang
menumbuhkan rasa keingintahuan periset. Data tersebut dapat
berupa data-data sekunder yang menyediakan informasi awal bagi
periset untuk menduga adanya masalah. Namun ketika data
sekunder tidak tersedia, maka periset bisa melakukan prariset atau
survey pendahuluan untuk menemukan adanya
kesenjangan/masalah. Selain itu, periset juga bisa menduga adanya
permasalahan dari temuan-temuan riset terdahulu yang terkait
dengan topik riset yang hendak diteliti. Ketiganya dapat dilakukan
masing-masing atau dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan
periset. Buku ini tidak akan mengkaji lebih jauh konseptualisasi
masalah riset yang kompleks dan sangat teoritis karena sudah sangat
umum ditulis di buku-buku metode penelitian. Sekali lagi, buku ini
mengasumsikan bahwa pembaca sudah familiar dengan metode
survey kuantitatif, sehingga aspek-aspek umum metode penelitian
tidak akan diulang secara mendalam.
Masalah riset eksperimen dalam konteks buku ini akan
memberikan contoh pengungkapan fakta-fakta yang terjadi pada
obyek riset serta penelusuran riset-riset terdahulu untuk mencari
celah kesenjangan penelitian dan literatur – biasa disebut dengan
research gap – yang menjadi alasan periset untuk melakukan
penelitian. Research gap menjadi hambatan terbesar bagi sebagian
peneliti dan penulis pemula untuk bisa menembus jurnal-jurnal

44
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

penelitian berkualitas. Banyak penulis artikel riset terjebak dalam


narasi deskriptif ketika menguraikan hasil-hasil penelitian terdahulu
dalam bagian Introduction. Padahal, yang paling dicari oleh editor
dan reviewer jurnal-jurnal berkualitas adalah unsur kebaruan
(novelty) dari sebuah riset. Jika hanya mengulang-ngulang model
dan temuan yang sudah sering dilakukan sebelumnya oleh periset
lain, maka naskah tulisan hasil riset tersebut akan dinilai berkualitas
rendah. Jangan heran jika kemudian langsung ditolak editor pada
saat di-submit, bahkan sebelum diberikan kesempatan untuk di-
review.
Tapi memang semua tergantung dari kualitas jurnal itu
sendiri. Bahkan cukup banyak jurnal-jurnal berlabel internasional
berbayar yang sekedar “memoles” bahasa Inggris dari sebuah
naskah yang masuk tanpa me-review kualitas ilmiah tulisan secara
substansial. Pilihan ada pada periset dan penulis artikel. Jika tujuan
membaca buku ini adalah untuk meningkatkan kualitas riset dan
tulisan ilmiah, maka jurnal-jurnal seperti ini tentu bukan merupakan
pilihan yang bijak karena berisiko “membahayakan” reputasi periset
sendiri di komunitas peneliti dan akademik.
Dosen dan mahasiswa pascasarjana (khususnya di jenjang
doktoral) pasti sudah sangat memahami bahwa kebanyakan jurnal-
jurnal ilmiah internasional sangat menitikberatkan adanya implikasi
teoritis dari sebuah penelitian, baik berupa penguatan, penolakan,
perbaikan, kebaruan serta pengayaan teori dan hasil-hasil temuan
empiris sebelumnya. Bahkan di jurnal-jurnal yang scope-nya

45
Suci & Van F.C

cenderung terapan, seperti action research8, para reviewer biasanya


masih meminta adanya implikasi teoritis disamping kekuatan
implikasi praktis/manajerial dari sebuah riset. Atas pertimbangan
ini, maka identifikasi masalah riset eksperimen yang akan dijadikan
contoh dan ditutorialkan pada buku ini akan lebih mengutamakan
sumber-sumber teoritis dan hasil penelitian terdahulu sehingga akan
ditemukan research gap dan peluang novelty yang bisa diperoleh
dari melakukan riset eksperimen dimaksud.

Memilih obyek riset


Pertama-tama kita perlu menentukan obyek riset yang akan
diteliti secara spesifik. Maka sebagai langkah pertama kita tentu
harus memilih apakah kita akan meneliti sebuah obyek yang sudah
cukup banyak dikaji sebelumnya, namun akan dibedakan dalam
model penelitian (misalnya berbeda jumlah dan jenis variabel) dan
metodologinya (misalnya menggunakan responden di area geografis
atau demografis yang berbeda. Contoh, jika riset-riset sebelumnya
banyak dilakukan di negara-negara maju, maka kita memilih negara-
negara berkembang. Atau yang biasanya diteliti terhadap konsumen
umum, kita memilih segmen spesifik konsumen muda). Sebaliknya,
apakah kita akan memilih sebuah obyek lain yang belum pernah atau

8
Action research (penelitian tindakan) pada umumnya penelitian yang bersifat problem solving,
dapat dilakukan dengan metode eksperimen berupa pemberian treatment-treatment tertentu
terhadap obyek riset, dimana kegiatan observasi data dilakukan secara longitudinal (beberapa
kali dalam periode tertentu) dalam sebuah siklus yang biasanya terdiri dari: identifikasi
masalah → perancangan solusi → penerapan solusi → evaluasi hasil. Dari hasil evaluasi, jika
ditemukan ada yang belum efektif dalam mencapai tujuan riset, maka siklusnya dapat diulang
kembali, dan begitu seterusnya sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan rekomendasi.
Contoh action research yang pernah dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi oleh
penulis dapat dilihat di: “Embedding Design Thinking Paradigm in a University’s Business
Assistance to Small Business”, Systemic Practice and Action Research,
46
https://doi.org/10.1007/s11213-021-09565-w, penerbit Springer.
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

sangat jarang diuji oleh studi-studi sebelumnya. Untuk mengetahui


dan memutuskannya, maka periset perlu terlebih dahulu harus
mengetahui dan memetakan studi-studi terdahulu yang relevan
dengan gagasan riset eksperimen yang akan kita lakukan.
Untuk contoh tutorial buku ini, kita memilih opsi kedua, yaitu
memilih obyek berbeda. Sebagaimana Gambar 1 di Bab 1 buku ini,
base line model riset eksperimen yang akan menjadi contoh tutorial
kita adalah pengaruh “daya tarik pesan” terhadap “sikap ramah
lingkungan.” Berangkat dari sini, maka kita perlu menelusuri studi-
studi terdahulu. Cara paling umum adalah dengan browsing di
Google Scholar (GS)9.

➔ Ketikkan kata kunci yang ingin dicari di GS dan sesuaikan


dengan kedua variabel dasar yang hendak kita kembangkan.
Misalnya “green advertising,” dan “green message,” untuk
mewakili pencarian variabel “daya tarik pesan,” “green
attitudes,” untuk merepresentasikan pencarian variabel “sikap
ramah lingkungan,” dan “green products,” untuk memetakan
produk-produk ramah lingkungan apa saja yang pernah dan
sering diteliti oleh para peneliti global. Disarankan untuk
menyaring pencarian di GS dengan pembatasan 10 tahun

9
GS merupakan mesin pencari publikasi hasil penelitian dan buku-buku serta laporan penelitian
dalam berbagai bentuk seperti skripsi’tesis/disertasi, prosiding, jurnal, book chapter, dan lain
sebagainya. Perlu diingat bahwa karena target buku ini adalah membantu periset
mempublikasikan di jurnal-jurnal internasional berkualitas, maka sangat disarankan untuk
memilih artikel/prosiding/book chapter hanya dari jurnal-jurnal internasional terbitan publisher
ternama seperti Elsevier, Emerald, Springer, Sage, APA, Oxford, Harvard, Taylor Francis,
Wiley, Routledge, Palgrave Macmillan, dan beberapa penerbit bereputasi lainnya yang
terindex di Web of Science, Scopus, dan index berkualitas lainnya. Kecuali memang tidak
ditemukan referensi yang dibutuhkan dari jurnal-jurnal tersebut, maka sumber lainnya dapat
dipertimbangkan, seperti terbitan Inderscience, jurnal-jurnal terindeks di Sinta 1-2, Copernicus, 47
EBSCO, Proquest, DOAJ, dan lain-lain. Hindari jurnal-jurnal yang tergolong predator,
discontinued, atau jurnal-jurnal yang masuk dalam Beall’s list.
Suci & Van F.C

terakhir sebagai petunjuk riset terkait apa saja yang sudah


dilakukan selama satu dekade.

Dari daftar kata kunci dan penyaringan tahun pencarian yang


kita lakukan, terlihat bahwa dalam 10 tahun terakhir studi atau
tulisan terkait pesan dan sikap ramah lingkungan sudah
terdokumentasi/terpublikasi sebanyak 19.300 judul dengan berbagai
obyek produk ramah lingkungan di seluruh dunia.
Sangat banyak bukan?
Maka jangan lagi mereplikasi model riset yang sudah umum
tersebut!
Tujuan kita adalah memetakan produk-produk ramah
lingkungan apa saja yang sudah dan banyak diteliti sebelumnya.
Klik sejumlah judul artikel yang ditampilkan di GS untuk membaca
artikel-artikel tersebut.
Bacalah!
Bacalah!

48
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Dan bacalah artikel-artikel tersebut!


Kelemahan banyak periset pemula adalah enggan membaca
tulisan orang lain. Seringkali yang dibaca hanya, judul, abstrak, kata
kunci, dan kesimpulan. Mungkin cara ini bisa efektif jika kita sudah
sangat terbiasa dengan publikasi internasional, baik sebagai
pembaca atau penulis, yang artinya kita sudah bisa menangkap
benang merah substansi sebuah artikel dengan hanya membaca
sebagian kecil dari artikel tersebut. Sebagai periset dan penulis
pemula, sangat disarankan untuk membacanya. Cara ini sekaligus
menjadi pembelajaran bagi seorang periset pemula – jauh lebih
efektif dari sekedar membaca buku-buku metode penelitian – karena
periset pemula dapat mengetahui bagaimana orang lain melakukan
penelitiannya sehingga hasil risetnya menjadi layak diterbitkan
dalam sebuah jurnal internasional berkualitas.
Bedah secara terperinci artikel-artikel tersebut. Untuk
memudahkan periset, buatlah tabulasi hasil bedah artikel dalam
contoh format berikut:

Tabel 2. Contoh tabulasi bedah artikel rujukan


Penulis
Metodologi Kesimpulan/Pernyataan
(tahun)
A (tahun) Obyek Kendaraan Daya tarik pesan dan
listrik endorser berpengaruh
Responden Konsumen terhadap sikap ramah
umum lingkungan yang
Lokasi Uni Eropa selanjutnya memengaruhi
Jenis riset Survey tingkat keinginan untuk
Variabel Daya tarik membeli kendaraan listrik
independen pesan; peer pada konsumen di Uni
endorser Eropa.
(model iklan

49
Suci & Van F.C

Penulis
Metodologi Kesimpulan/Pernyataan
(tahun)
dari model
yang seusia
dengan
responden)
Variable Minat beli
dependen
Variabel Sikap ramah
mediasi/ lingkungan
moderasi
B & C Obyek Tumblr ▪ Pesan optimistis yang
(tahun) (termos air) diperagakan oleh model
Responden Remaja pria seusia memberikan
Lokasi Amerika dampak penguatan
Serikat yang paling positif
Jenis riset Eksperimen terhadap sikap ramah
Variabel Daya tarik lingkungan responden.
independen pesan ▪ Pengaruh interaksi daya
(pesimistis vs. tarik pesan dan peer
optimistis; endorser berpengaruh
peer endorser terhadap minat
(pria vs. konsumen remaja di AS
wanita) beralih dari membeli
Variable Minat beralih botol plastik air
dependen kemasan ke tumblr
Variabel Sikap ramah dengan dimediasi oleh
mediasi/ lingkungan sikap ramah
moderasi lingkungan.
Dst…

Ketika daftar artikel rujukan sudah terkumpul cukup banyak


(15-25 artikel), maka periset akan melihat obyek produk ramah
lingkungan apa saja yang sudah sering dikaji (kendaraan listrik,
tumblr, kantong plastik?) terkait dengan “daya tarik pesan” dan
“sikap ramah lingkungan.” Kemudian periset juga bisa mengetahui
jenis responden apa yang sering diteliti (anak, remaja, dewasa,
orang tua?) dan di area geografis mana (Asia, Eropa, Amerika? Atau

50
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

negara maju, berkembang, dunia ketiga?). Ketiga aspek berbeda


tersebut akan sangat menarik bagi editor/reviewer apabila kita
mampu menarasikannya sedemikian rupa sehingga muncul kesan
bahwa riset/tulisan kita ini berbeda dari kebanyakan studi terdahulu
yang sejenis. Dengan demikian, berdasarkan pengalaman penulis,
narasi obyek penelitian yang belum/jarang diteliti oleh periset lain,
sangat ideal jika dijadikan sebagai fenomena yang diletakkan di
paragraf awal bagian Introduction.
Contoh narasi paragraf pembuka Introduction berdasarkan
hasil bedah artikel:
“Studi-studi terdahulu terkait green
advertising/campaign/message telah cukup banyak dilakukan oleh
para peneliti di negara-negara maju, khususnya di Eropa dan
Amerika Serikat yang notabene telah cukup lama mempraktikkan
gaya hidup ramah lingkungan (e.g., A, tahun; B & C, tahun). Di
negara-negara tersebut, peran penting green advertising dalam
mengampanyekan produk-produk ramah lingkungan cukup efektif
dalam menguatkan sikap ramah lingkungan dan minat beli
konsumen terhadap produk-produk ramah lingkungan seperti
kendaraan listrik (A, tahun), tumblr (B & C, tahun), makanan
organik (D, tahun), atau produk daur ulang (E, tahun). Namun
demikian, di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, yang
gaya hidup ramah lingkungan masyarakatnya masih relatif baru,
riset terkait green advertising masih sangat jarang dilakukan,
khususnya pada produk-produk ramah lingkungan yang kerap
dikonsumsi oleh masyarakat seperti sedotan plastik.”

51
Suci & Van F.C

Kalimat terakhir pada contoh narasi diatas, menunjukkan hal-


hal berbeda dari yang selama ini sudah dilakukan para peneliti
terdahulu: (a) riset green advertising masih langka di kawasan Asia
Tenggara/negara berkembang seperti di Indonesia; (b) sedotan
plastik sebagai obyek riset ramah lingkungan masih belum/sangat
jarang diteliti. Kedua perbedaan ini menjadi pintu masuk bagi
periset/penulis artikel untuk membuka ketertarikan editor/reviewer
terhadap sesuatu yang belum/jarang diketahui oleh komunitas
akademis/peneliti/praktisi. Nantinya, temuan penelitian akan
memberikan implikasi praktis/manajerial bagi pihak-pihak terkait
tentang bagaimana merancang green advertising yang efektif
agar masyarakat mau mengurangi pemakaian sedotan plastik
dan beralih ke sedotan ramah lingkungan di negara-negara
berkembang seperti Indonesia.
Untuk membuktikan pernyataan kita tersebut, coba lakukan
kembali penelusuruan lanjutan dengan menambahkan kata kunci
yang lebih spesifik: green advertising; green message; green
attitudes; plastic straws; Indonesia.
Perhatikan hasil penelusuran tersebut. Jumlah pencarian yang
mirip dengan kata kunci menjadi “hanya” 2.700 dari sebelumnya
19.300! Lalu perhatikan jurnal-jurnal penerbitnya, dari yang
sebelumnya jurnal2 internasional bereputasi (seperti Taylor &
Francis), menjadi jurnal-jurnal/prosiding yang kualitasnya relatif
lebih rendah, bahkan muncul jurnal-jurnal terbitan nasional. Apalagi
jika kita scroll down lagi daftar artikel-artikel tersebut, sedikit sekali
yang secara spesifik menempatkan “sedotan/straws” di judul-judul
artikelnya.

52
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Apa artinya?
Artinya, target kita untuk mengeksperimenkan “daya tarik
pesan” agar dapat memperoleh “sikap ramah lingkungan” yang kuat
dari konsumen di negara-negara berkembang di kawasan Asia
Tenggara, seperti Indonesia, terhadap produk sedotan ramah
lingkungan merupakan sesuatu hal yang relatif baru dan berpotensi
untuk memberikan wawasan baru bagi komunitas akademis/peneliti
internasional dan pengayaan implikasi teoritis dan
praktis/manajerial.
Mengapa di Indonesia atau negara-negara berkembang di
Asia Tenggara?
Mengapa sedotan plastik?
Dua pertanyaan kritis tersebut menjadi kewajiban
periset/penulis untuk memberikan alasan pada paragraf selanjutnya.

53
Suci & Van F.C

Argumentasi ini tentunya harus berbasis data – bukan pandangan


dan opini subyektif periset/penulis sendiri – untuk meyakinkan
editor/reviewer bahwa pemilihan lokasi dan obyek riset ini penting
bagi para calon pembaca yang notabene berasal dari kalangan
intelektual. Upayakan sumber datanya memiliki kredibilitas yang
cukup baik, misalnya berasal dari lembaga survey/riset/konsultan
berskala internasional, atau minimal menjadi rujukan terpercaya
bagi masyarakat internasional. Contoh: Badan Pusat Statistik, data-
data statistik dari kementerian/badan pemerintah terkait, perusahaan
surveyor berskala global, dan sejenisnya.
Mohon diperhatikan!
Meskipun cakupan geografis riset kita hanya di Indonesia,
upayakan argumentasi pemilihan lokasi (Indonesia) dan obyek riset
(sedotan plastik) berpotensi menjadi masalah global. Maknanya,
jika masalah Indonesia ini tidak ditangani dan dicarikan solusinya
dengan baik, maka dampak buruknya juga bisa dirasakan
masyarakat dunia. Narasi ini sangat krusial mengingat target jurnal
sasaran hasil riset eksperimen kita memiliki scope internasional.
Mereka harus merasakan adanya “kepentingan” terhadap hasil riset
dari sebuah negara tertentu.
Contoh narasi paragraf lanjutan untuk menjustifikasi
pemilihan lokasi dan obyek riset:
“Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia
Tenggara, berpenduduk terbesar ke-4 dunia, dan anggota negara
G-20 yang sangat mempengaruhi ekonomi dunia, saat ini masih
belum memiliki peraturan yang jelas dan tegas terkait larangan
penggunaan sedotan plastik. Hasil survey global terkini

54
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan


kontribusi sampah plastik terbesar didunia (sumber?). Salah satu
sumber polusi plastik terbesar berasal dari sampah sedotan plastik
(sumber?) yang banyak dihasilkan dari pola konsumsi masyarakat
urban Indonesia. Hasil survey menunjukkan bahwa konsumen
Indonesia merupakan salah satu yang paling banyak menggunakan
sedotan plastik (sumber?). Oleh karena ukurannya yang kecil,
sampah sedotan plastik menjadi mikro plastik yang sulit terurai dan
berpotensi dikonsumsi oleh hewan-hewan laut. Pada akhirnya,
hewan-hewan laut tersebut, melalui sistem distribusi global, dapat
menyebar di seluruh dunia dan dikonsumsi oleh masyarakat
internasional. Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahannya
adalah dengan mengampanyekan pengurangan penggunaan
sedotan plastik dan beralih ke jenis-jenis sedotan yang ramah
lingkungan.”

B. Research Gap dan Peluang Novelty


Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, saat ini sudah
cukup banyak perangkat lunak dan aplikasi yang bisa membantu
periset menemukan research gap dan tren riset mutakhir dengan
cara menggali data-data tulisan terdahulu. Diantaranya ada: Open
Knowledge Maps dan VOSViewer. Kedua aplikasi ini membantu
periset untuk memetakan tulisan-tulisan periset terdahulu terkait
dengan topik yang hendak diteliti, dengan hanya mengetikkan satu-
dua kata kunci. Dari pemetaan ini periset akan mengetahui
implementasi dan pengembangan satu atau lebih variabel/objek riset
yang sudah dilakukan selama ini oleh peneliti lain.

55
Suci & Van F.C

Gambar 11. Contoh tampilan aplikasi VOSViewer (https://www.erickunto.com/2021/07/uji-coba-visualisasi-interaktif-


vosviewer-online.html)

56
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Gambar 12. Contoh tampilan aplikasi Open Knowledge Maps (https://elifesciences.org/labs/ef274c83/open-knowledge-maps-


a-visual-interface-to-the-world-s-scientific-knowledge)

57
Suci & Van F.C

Meskipun keberadaan aplikasi-aplikasi tersebut akan sangat


membantu periset mengetahui perkembangan/tren sebuah
topik/variabel tertentu, periset harus menyadari betul bahwa:
Tidak cukup sekedar mengetahui topik yang akan kita teliti
sudah diapakan saja sejauh ini oleh periset lain, hanya dengan
melihat visualisasi pemetaan yang dihasilkan oleh aplikasi-aplikasi
tersebut!
Visualisasi peta riset yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut
juga menyediakan berbagai link ke artikel-artikel terkait.
Klik, unduh, dan bacalah!
Sangat disarankan untuk membuat rangkuman bedah artikel
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Setidaknya bagi penulis, hal
tersebut selama ini sangat membantu penulis, tidak saja dalam
menemukan research gap dan potensi novelty, namun juga dalam
proses penulisan selanjutnya akan membantu dalam penulisan
literature review, conceptual framework/hypotheses development,
hingga discussion.
Apa sebenarnya research gap itu?
Research gap adalah sebuah pertanyaan atau masalah yang
belum/jarang ditemukan jawaban/solusinya oleh penelitian-
penelitian terdahulu di sebuah bidang ilmu tertentu. Pada dasarnya
menemukan research gap sebenarnya juga sebuah riset berupa
observasi literatur yang membutuhkan banyak kegiatan membaca
sumber-sumber tertulis yang sudah ada. Dengan membacanya, maka
periset akan menjadi familiar dengan sebuah obyek/topik/variabel
tertentu, sehingga pada akhirnya periset akan menyadari bahwa ada
yang kurang, belum diketahui, atau tidak sesuai, sehingga periset

58
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

memutuskan untuk meneliti kekurangan/kesenjangan/kelangkaan


tersebut dalam rangka mengisi kesenjangan dan memperkaya
literatur yang sudah dikaji sebelumnya. Akan menjadi kepuasan
tersendiri bagi periset apabila mampu menemukan sebuah
kebaruan/novelty dari hasil mengkaji kesenjangan-kesenjangan
tersebut. Kepuasan yang sama juga akan dirasakan oleh editor dan
reviewer jurnal ketika membaca sebuah naskah artikel yang masuk
ke meja redaksi atau ke sistem jurnal-jurnal berkualitas.
Research gap sedikitnya dapat dilihat dari 7 jenis gap yang
biasa dilakukan oleh para peneliti.
a. Empirical gap
Jenis kesenjangan ini terkait dengan hasil-hasil riset
terdahulu yang belum atau jarang mengkaji sebuah
topik/fenomena/variabel/objek tertentu, atau ketika hasil-
hasil penelitian sebelumnya saling bertentangan
(conflicting results) sehingga terdapat inkonsistensi hasil-
hasil penelitian. Gap ini, sejauh pengamatan penulis,
merupakan bentuk kesenjangan yang paling banyak dikaji
oleh para peneliti/penulis artikel ilmiah bidang ilmu bisnis
dan manajemen.
b. Knowledge gap
Kesenjangan ini terjadi ketika terjadi
penyimpangan/perbedaan nyata antara apa yang diketahui
dengan yang seharusnya diketahui. Definisi lainnya adalah
perbedaan akses atau ketersediaan informasi/pengetahuan
diantara dua atau lebih kelompok. Contoh: ada perbedaan
antara ekspektasi sebuah perusahaan terhadap pemahaman

59
Suci & Van F.C

kerja karyawannya, dengan realita pemahaman yang


dimiliki oleh karyawannya.
c. Evidence gap
Terjadi ketika hasil temuan penelitian sebelumnya berbeda
dengan fakta lapangan atau realita yang terjadi di
masyarakat/komunitas. Contoh: hasil riset secara umum
menunjukkan bahwa semakin besar anggaran promosi
maka semakin tinggi pula omset penjualan. Namun
ternyata dalam sebuah studi kasus, hal ini tidak terjadi di
sebuah perusahaan tertentu. Maka periset bisa melakukan
kajian spesifik untuk menguji efektivitas promosi yang
sudah dilakukan untuk menemukan adanya kekeliruan
dalam model promosi yang digunakan.
d. Theoretical gap
Kesenjangan ini dapat berupa kritik atas sebuah
implementasi teori tertentu dalam penelitian. Misalnya
teori yang dirasakan sudah usang atau tidak relevan lagi
utuk kondisi saat ini. Dapat juga disebabkan oleh karena
belum adanya teori yang terkait dengan fenomena terkini.
Contoh: teori hirearki kebutuhan dari Abraham Maslow
yang sangat populer di kalangan akademisi ilmu sosial.
Teori tersebut menyatakan bahwa kebutuhan manusia itu
mengikuti pola level kebutuhan secara berjanjang yang
dimulai dari: kebutuhan fisiologis (dasar) → rasa aman →
sosial → penghargaan → aktualisasi diri. Teori ini
kemudian dikritisi dalam berbagai bentuk riset lanjutan

60
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

yang pada intinya membantah bahwa manusia memenuhi


kebutuhannya berdasarkan pola tersebut.
e. Population gap
Kesenjangan ini berkaitan dengan adanya sebuah
kelompok populasi tertentu yang belum/jarang dijadikan
obyek riset untuk sebuah topik tertentu. Diatas kita sudah
memberikan contoh bagaimana riset-riset green
advertising yang sudah banyak dilakukan pada populasi
negara barat/maju, namun masih sangat jarang dilakukan
pada populasi di negara-negara berkembang/terbelakang.
Dapat juga dengan cara membedakan populasi
berdasarkan rentang usia. Misalnya riset-riset terdahulu
terkait konsumsi produk ramah lingkungan lebih banyak
menjadikan konsumen secara umum. Dengan kata lain
riset-riset tersebut sangat mungkin mengabaikan
perbedaan karakteristik antar kelompok usia (anak,
remaja, dewasa, orang tua). Maka periset bisa kemudian
memilih satu kelompok usia tertentu secara spesifik
dengan memberikan argumentasi yang kuat mengenai
alasan mengapa memilih kelompok populasi tersebut.
f. Application/implementation gap
Kesenjangan ini terjadi ketika terjadi perbedaan antara
tujuan dan luaran sebuah riset dengan yang
dipraktikkan/diimplementasikan secara riil. Contohnya:
ketika dari hasil riset telah dirumuskan suatu prosedur
kerja tertentu, tetapi pada kenyataannya prosedur tersebut

61
Suci & Van F.C

tidak dijalankan sesuai sistematikanya, sehingga hasilnya


berbeda dari yang diharapkan.
g. Methodological gap
Riset memiliki banyak ragam metode. Ketika riset-riset
terdahulu menggunakan satu-dua pendekatan tertentu,
maka periset lain memiliki kesempatan untuk menguji
topik atau data yang sama dengan menggunakan metode
berbeda. Contoh: jika selama ini studi terkait “pesan ramah
lingkungan” untuk produk-produk ramah lingkungan di
Indonesia dilakukan dengan metode survey, maka ketika
periset melakukannya dengan pendekatan eksperimen
yang menginteraksikan antara dua atau lebih variabel
independent (menggunakan metode faktorial), itu berarti
periset mengambil pendekatan gap metodologi.

Dengan demikian, pada contoh narasi paragraf pembuka


Introduction diatas sedikitnya telah ada dua jenis gap yang hendak
diisi oleh periset: (a) empirical gap karena kajian terhadap objek
sedotan plastik yang masih belum/jarang dilakukan diantara produk-
produk ramah lingkungan lainnya, dan; (b) population gap karena
kajian terkait selama ini lebih banyak dilakukan di negara-negara
barat/maju sedangkan di kawasan Asia yang sedang berkembang
masih belum atau jarang dilakukan.
Namun demikian, empirical gap berupa perbedaan obyek
riset (sedotan plastik) saja mungkin dirasa tidak memadai untuk
kualifikasi jurnal berkualitas. Maka dalam tutorial di buku ini kita
akan melanjutkan empirical gap berupa penggunaan variabel

62
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

independen yang diperluas. Kembali kepada contoh base model


penelitian (Gambar 1) yang akan dikembangkan dalam tutorial kita.
Model sederhana tersebut sudah sangat banyak diteliti dalam riset-
riset survey kuantitatif, dengan rata-rata kesimpulannya adalah
“semakin menarik sebuah pesan, semakin positif sikap ramah
lingkungan.” Model ini jika hanya direplikasi, tentu menjadi tidak
menarik bagi editor dan reviewer jurnal-jurnal internasional karena
sifatnya hanya mengulang temuan yang sudah diketahui secara
umum. Namun demikian base line model dan temuan riset ini dapat
dijadikan landasan berpikir awal bagi periset untuk
mengembangkannya menjadi model yang lebih kompleks dan
eksperimental.
Bagaimana seorang periset memulai penelusuran literatur
lanjutan untuk mengetahui apa saja yang pernah dilakukan studi-
studi terdahulu terkait pengayaan konsep “pesan ramah
lingkungan”?
Bagaimana cara periset menggunakan critical thinking
dalam hal ini?
Sekali lagi kuncinya adalah membaca! Tujuannya agar
mengetahui konsep ilmu apa yang menjadi pijakan dasar sebuah
variabel. Ketika berbicara tentang “pesan” maka (seharusnya) yang
pertama kali terlintas di benak dan pikiran seorang periset adalah
“komunikasi”. Jika periset sudah cukup memahami konsep dasar
“komunikasi” maka mungkin akan lebih mudah untuk melakukan
penelusuran literatur lanjutan. Tetapi jika belum, maka sangat
disarankan untuk memahami konsep-konsep dasar ilmu komunikasi
tersebut.

63
Suci & Van F.C

Secara sederhana konsep komunikasi adalah menyampaikan


pesan. Didalam prosesnya, minimal alur yang terjadi adalah:

Pengirim Medium Penerima

Pesan
Pesan
diterima
dikirim

Gambar 13. Proses komunikasi sederhana

Dari Gambar 13 tersebut maka kita bisa melihat ada 4 unsur


utama dalam komunikasi: pengirim, pesan, medium/sarana
penyampai pesan, dan penerima. Dalam konteks merancang riset
eksperimen, kita mengumpamakan unsur “penerima pesan” sebagai
responden atau partisipan penelitian yang akan menerima,
memahami, dan menginterpretasikan pesan yang dikirimkan. Ketiga
unsur lainnya berpotensi menjadi variabel independen yang
diperluas dengan cara memanipulasinya. Maka ada tiga variabel
independen yang bisa digunakan periset dalam model penelitian
eksperimennya: pengirim (atau dalam konteks iklan sering disebut
dengan “endorser” atau “spokespeople”; pesan, dan medium pesan.
Bagaimana ketiga variabel independen potensial tersebut
dapat dimanipulasi?
Sekali lagi, browsing, unduh, dan bacalah!

64
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Endorser/spokespeople. Sepanjang pengalaman penulis,


kajian-kajian terkait aspek ini diantaranya banyak dilakukan
terhadap:
- Jenis endorser/spokespeople, yang biasanya terdiri dari:
selebritas atau pesohor (artis, politisi, atlit, agamawan, dan
lain sebagainya), peers atau rekan seusia, expert atau
orang yang ahli di bidang tertentu, dan animated model
atau endorser/spokespeople yang dibuat imajinatif dengan
menggunakan teknik kartun atau animasi.
- Daya tarik (attractiveness), dimana periset akan
mengeksplorasi sejauh mana endorser/spokespeople
mampu menarik perhatian audiens, baik dari segi fisik,
perilaku, reputasi, dan lain sebagainya.
- Keterpercayaan (trustworthiness) atau kredibilitas
(credibility), dimana periset menggali kemampuan
endorser/spokespeople dalam memberikan kesan yang
dapat dipercaya oleh audiens bahwa mereka cocok untuk
dijadikan “penyampai pesan”.

Pesan. Pesan adalah apa yang ingin disampaikan kepada


audiens. Bagaimana penerima pesan akan bereaksi akan sangat
tergantung dari caranya memahami dan menerjemahkan pesan
tersebut menjadi informasi dan pengetahuan bagi dirinya. Dalam
riset-riset terkait komunikasi bisnis, pesan sering dimanipulasi
dengan berbagai pendekatan, diantaranya:
- Emosi pesan: positif (memaparkan hal-hal yang baik) atau
negatif (mengutamakan hal-hal yang buruk).

65
Suci & Van F.C

- Jenis pesan: tekstual, audio, gambar, animasi, audiovisual,


storytelling, dan sebagainya.
- Pemrosesan pesan: argumentatif atau emosional.

Medium. Banyak sarana, baik offline ataupun online, yang


bisa digunakan untuk menyampaikan pesan. Variasi medium pesan
ini juga cukup sering dimanipulasi dalam riset-riset eksperimen,
seperti printed material (brosur, majalah, buku, surat kabar, flyer),
elektronik (radio, televisi), atau digital (media sosial, internet,
blog/vlog, e-book, e-flyer). Periset dapat memilih jenis medium
yang akan dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan riset.
Sebagaimana yang sudah kita sepakati sebelumnya bahwa
tutorial dalam buku ini akan fokus pada model faktorial, dimana dua
atau lebih variabel independen akan diinteraksikan menjadi satu
variabel independen yang dimanipulasi. Pada base line model yang
kita gunakan, “pesan ramah lingkungan” adalah variabel independen
dasar yang akan dimanipulasi. Terdapat tiga variabel independen
yang dapat diambil dari proses komunikasi sederhana pada Gambar
13: endorser/spokespeople, pesan, dan medium pesan.
Langkah selanjutnya adalah menelusuri kembali literatur-
literatur yang menggunakan kata kunci ketiga variabel tersebut
sebagai prediktor atau pemberi pengaruh terhadap “sikap ramah
lingkungan”. Namun demikian, untuk mendapatkan sebuah model
riset yang layak untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal berkualitas,
penulis menyarankan untuk menambah satu variabel yang terkait
dengan perilaku, misalnya: “minat beli” terhadap produk ramah
lingkungan.

66
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Mengapa?
Sebab tujuan akhir sebuah pesan bersifat promosional adalah
menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu – atau setidaknya
berniat untuk melakukan sesuatu seperti yang
dipromosikan/dikampanyekan dalam pesan. Sementara “sikap
ramah lingkungan” belum menjadi indikasi akan melakukan
sesuatu. Sikap masih berwujud evaluasi seseorang akan sesuatu
sehingga orang tersebut memiliki keyakinan bahwa sesuatu itu baik
atau buruk, positif atau negatif, dan kuat atau lemah. Berdasarkan
pengalaman penulis, banyak reviewer menyarankan agar ujung dari
sebuah model riset adalah perilaku. Pengalaman ini tentu berbeda-
beda diantara periset/penulis. Namun demikian, didalam tutorial
buku ini, tidak ada salahnya juga kita “menyempurnakan” alur
model riset eksperimen dengan adanya variabel perilaku. Maka kata
kunci yang akan kita telusuri menjadi: green advertising; message;
endorser/spokespeople; medium type; green attitudes; purchase
intention.

67
Suci & Van F.C

Akan muncul banyak sekali tulisan-tulisan terdahulu terkait


kata kunci yang kita masukkan ke GS. Unduh artikel-artikel sesuai
dengan kebutuhan, dan bedah anatominya sebagaimana contoh pada
Tabel 2. Setelah terkumpul cukup banyak referensi, maka hasilnya
periset akan mengetahui apa saja yang sudah dilakukan periset lain
sejauh ini terkait dengan variabel-variabel yang hendak kita teliti.
Misalnya, setelah kita mempelajari literatur-literatur yang
relevan dengan rencana riset kita, diperoleh fakta-fakta empiris
berikut ini:
a. Dalam satu dekade terakhir (atau bisa diperluas mode
penyaringan tahun pencariannya menjadi lebih dari 10
tahun), endorser/spokespeople yang banyak diteliti dalam
riset-riset green advertising adalah: celebrity, peer dan
expert. Sementara yang menjadi respondennya
kebanyakan adalah konsumen umum dari berbagai
kelompok usia.
b. Jenis pesan yang biasa digunakan adalah dari tinjauan
emosi/konotasi pesan: positif atau sering juga disebut
dengan gain (mengungkapkan manfaat yang diperoleh)
dan negatif atau sering diistilahkan dengan loss
(mengungkapkan kerugian apa yang akan diperoleh).
c. Medium pesan yang banyak digunakan adalah
perbandingan antara offline dan online.
Apakah periset harus menemukan gap dari ketiga variabel
tersebut?
Tidak juga. Banyak artikel-artikel di publikasi internasional
berkualitas yang cukup memanfaatkan satu gap dari dua atau lebih

68
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

variabel independen yang difaktorialkan. Pada tutorial ini, karena


memang target pembacanya adalah peneliti eksperimen pemula,
maka kita akan menggunakan satu gap saja dari ketiga variabel
tersebut. Kita pilih yang dari variabel endorser/spokespeople. Riset-
riset sebelumnya, dari hasil penelusuran literatur terkait,
menunjukkan bahwa iklan-iklan atau kampanye-kampanye
lingkungan hidup selama ini lebih banyak menggunakan selebritas,
ahli, dan rekan seusia sebagai model iklan/kampanyenya. Para
endorser/spokespeople tersebut sering menyampaikan pesan-pesan
yang bervariasi, dari mulai yang memberikan optimisme
(positif/gain) hingga yang menakut-nakuti (negatif/loss). Pesan-
pesan tersebut sering disampaikan oleh para endorser tersebut
melalui media offline maupun online.
Satu sumber informasi yang tampaknya “diabaikan” oleh para
peneliti sebelumnya adalah sosok orang tua. Disini gap-nya! Maka
jika kita gambarkan interaksi antara ketiga variabel tersebut akan
terlihat seperti:

Endorser Message Medium


Offline
Positif
Sosok Online
ayah Offline Sikap Minat
Negatif beli eco-
Online ramah
Offline lingkungan straw
Positif
Sosok Online
ibu Offline
Negatif
Online

Kontrol

Gambar 14. Model riset eksperimen 3 faktorial

69
Suci & Van F.C

Maka dari Gambar 14 diatas kita memperoleh model riset


eksperimen 3 faktorial yaitu: 2 endorsers (ayah vs. ibu) x 2 message
types (positif vs. negatif) x 2 medium types (offline vs. online).
Interaksi diantara ketiga variabel independen tersebut akan diukur
kemampuannya mempengaruhi “sikap ramah lingkungan” dan
“minat beli eco-straw”.
Waduh! Kok rumit ya?
Bukannya buku ini untuk pemula ya?
Baik, kita sederhanakan modelnya hanya menjadi dua
faktorial☺

Endorser Message
Positif
Sikap Minat
Sosok ramah beli eco-
ayah Negatif lingkungan straw

Sosok Positif
ibu
Negatif

Kontrol

Gambar 15. Model riset eksperimen 2 faktorial

Dari Gambar 15 diatas maka kita akan menguji dan


mengetahui:
1) Pengaruh sosok ayah yang berbicara positif tentang
lingkungan hidup terhadap “sikap ramah lingkungan”
dan “minat beli eco-straw”.

70
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

2) Pengaruh sosok ayah yang berbicara negatif tentang


lingkungan hidup terhadap “sikap ramah lingkungan”
dan “minat beli eco-straw”.
3) Pengaruh sosok ibu yang berbicara positif tentang
lingkungan hidup terhadap “sikap ramah lingkungan”
dan “minat beli eco-straw”.
4) Pengaruh sosok ibu yang berbicara negatif tentang
lingkungan hidup terhadap “sikap ramah lingkungan”
dan “minat beli eco-straw”.
5) Pengaruh kelompok kontrol terhadap “sikap ramah
lingkungan” dan “minat beli eco-straw”.
6) Kelompok yang paling kuat mempengaruhi “sikap
ramah lingkungan”.
7) Kelompok yang paling kuat mempengaruhi “minat beli
eco-straw”.
8) Apakah ada perbedaan signifikan pada “sikap ramah
lingkungan” dari kelompok eksperimen dan kontrol?
9) Apakah ada perbedaan signifikan pada “minat beli eco-
straw” dari kelompok eksperimen dan kontrol?
10) Interaksi antara sosok orang tua dengan tipe pesan dalam
mempengaruhi “minat beli eco-straw” ketika dimediasi
oleh “sikap ramah lingkungan”?

C. Grand Theory dan Penerapannya Dalam Membangun


Kajian Pustaka
Bukan riset ilmiah namanya jika tanpa teori!

71
Suci & Van F.C

Teori, ringkasnya, adalah sekumpulan konsep, definisi, dan


penjelasan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu.
Pada proses selanjutnya, sekumpulan konsep tersebut dihubungkan
satu sama lain. Keterhubungan antar konsep ini yang kemudian
menjadi proposisi. Secara umum teori terdiri dari:
a. Grand theory
Pertama kali diistilahkan oleh Charles Wright Mills dalam
buku tulisannya berjudul: “The Sociological Imagination.”
Secara harfiah disebut juga dengan “teori dasar” atau
“teori utama.” Maka secara definitif, grand theory adalah
teori utama yang digunakan untuk menjelaskan sebuah
fenomena secara umum.
b. Middle theory
Menjadi teori penghubungan antara grand theory dengan
applied theory. Jika grand theory memiliki tingkat
keumuman yang sangat luas, maka middle theory
membahas aspek-aspek yang lebih spesifik sehingga lebih
praktis untuk digunakan atau diukur didalam penelitian.
c. Applied atau practice theory
Merupakan teori yang sangat terbatas cakupannya pada
aspek-aspek khusus.

Sering terjadi kekeliruan oleh periset dalam memaknai dan


mengimplementasikan teori didalam tulisan ilmiah. Misalnya,
ketika periset hendak menguji “pengaruh endorser terhadap sikap
konsumen,” penulis sering membaca banyak sekali artikel di jurnal-
jurnal ilmiah yang sekedar “habis-habisan” mendefinisikan

72
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

“endorser” dan “sikap konsumen” dalam narasi deskriptif yang


cukup panjang (dan sebenarnya sudah banyak ditulis dibuku-buku
referensi, sehingga reviewer tidak melihat ada urjensi narasi-narasi
tersebut diulang di sebuah naskah artikel) untuk kemudian
“menempelkan” hasil-hasil penelitian terdahulu yang
menghubungkan kedua konsep/variabel tersebut.

Tabel 3. Perbedaan konsep antar jenis teori


Unsur Grand theory Middle theory Applied
pembeda theory
Terbatas
Level Komprehensif, Cukup komprehensif
pada
kompleksitas/ bersifat sangat pada aspek yang
aspek
abstraksi umum. lebih spesifik.
tertentu.
Hanya
Dapat digeneralisasi berlaku
Level
Sangat umum. pada beberapa untuk
generalisasi
cakupan. cakupan
tertentu.
Konsep
Abstrak, sulit Dapat
tunggal
Konsep dioperasionalisa dikonseptualisasikan
dan nyata/
sikan. secara terbatas.
empiris.
Tujuan
Dapat dirumuskan dan
Tidak dapat
Keterujian menjadi hipotesis luarannya
diuji.
yang dapat diuji. dapat
diuji.
Hasil Dikemban
pengembangan gkan dari
Dikembangkan dari
Dasar pemikiran praktik
grand theory, praktik,
pengembangan dalam jangka dan
dan literatur.
waktu yang middle
lama. theory.

Hasil riset sangat diharapkan dapat berimplikasi pada grand


theory yang digunakan didalam penelitian. Hasil pengalaman

73
Suci & Van F.C

penulis sendiri, dan juga dari kolega-kolega dosen lain,


membuktikan bahwa naskah artikel tanpa implikasi teoritis sangat
mudah untuk di-desk rejection oleh editor jurnal-jurnal internasional
bereputasi sebelum diberi kesempatan untuk di-review. Maka ada
baiknya kita mengulas kembali sedikit konsep teori secara ringkas,
terutama apa perbedaan diantara ketiga jenis teori.
Kongkretnya bagaimana?
Bisa kasih contoh bagaimana memetakan alur implementasi
teori-teori ini?
Baik, kita contohkan dari model penelitian yang akan kita
tutorialkan (lihat kembali Gambar 15). Perlu diperhatikan bahwa
fokus utama yang menjadi gap riset yang hendak kita penuhi adalah
terkait dengan peran orang tua sebagai penyampai pesan dan jenis
pesan itu sendiri. Maka kedua variabel inilah yang seharusnya kita
telusuri grand theorynya.
Pertama, peran orang tua terhadap proses pembelajaran dan
pembentukan kognisi, emosional, dan perilaku anak, dalam teori-
teori ilmu sosial, dapat dihubungkan dengan Social Learning Theory
(Bandura, 1986). Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa
individu mempelajari segala sesuatu secara informal dari
lingkungan sosialnya, termasuk keluarga, lingkungan pertemanan,
atau tokoh-tokoh panutan (role model) lainnya seperti selebriti, ahli,
dan sebagainya. Alasan periset menggunakan sosok orang tua
didorong oleh peran utama orang tua dalam keluarga, dimana anak
hingga usia tertentu hidup bersama orang tuanya. Konsekuensinya,
orang tua sekaligus menjadi sumber belajar dan teladan atas sebuah
perilaku atau norma tertentu bagi anak-anaknya.

74
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Social learning theory Prospect


Grand theory Theory

Middle theory Parent-child Gain vs. loss framing


relationship theory theory

Parent-type interaction Hope vs. fear appeal


Applied theory persuasion in green advertising

Green
attitudes

Proposition
Green purchase
intention

Gambar 16. Implementasi teori pada model penelitian

Sedangkan pembedaan sifat pesan positif dan negatif dalam


penggunaannya di kampanye/iklan suatu fenomena yang memiliki
tingkat risiko tinggi sering dihubungkan dengan Prospect Theory
(Kahneman & Tversky, 1979). Teori ini menyatakan bahwa individu
menilai sebuah pesan berdasarkan tingkat risiko dari sebuah isu
yang disiratkan dalam pesan yang bersangkutan. Apakah pesan
tersebut menyiratkan manfaat-manfaat yang bisa diperoleh (gain
atau positif), atau sebaliknya menekankan pada konsekuensi-
konsekuensi yang tidak diinginkan jika mengabaikan pesan yang
disampaikan (loss atau negatif).

75
Suci & Van F.C

Pembelajaran sosial kemudian ditelusuri perkembangan atau


implementasinya dalam literatur-literatur terkait hubungan orang
tua-anak: seperti bagaimana orang tua menanamkan nilai-nilai,
norma-norma, dan menjadi role model perilaku anak dalam rentang
usia anak (misalnya remaja dan dewasa). Kemudian untuk teori
terapannya, dapat ditelusuri lagi perbedaan komunikasi/persuasi
antara ayah dengan ibu terhadap anak. Hal ini perlu dilakukan
karena sosok orang tua yang dimanipulasi dalam model riset kita
akan dibedakan berdasarkan gendernya.
Teori prospek kemudian ditelusuri lebih jauh
implementasinya dalam literatur-literatur terkait framing (rekayasa)
pesan gain/positif dan loss/negatif dalam iklan-iklan atau kampanye
lingkungan. Dari sana, misalnya, nanti akan diketahui bahwa pesan-
pesan promosi produk atau perilaku pro-lingkungan yang bernada
positif sering direpresentasikan dengan “hope” sementara yang
bernada negatif sering menggunakan pesan-pesan “fear”.
Jenis applied theory lain yang digunakan dalam model riset
tutorial kita adalah “green attitude” dan “green purchase intention”.
Keterhubungan antara teori-teori “parent-type persuasion”, “hope
vs. fear appeal”, “green attitude” dan “green purchase intention”
inilah yang kemudian menjadi proposisi-proposisi yang nantinya
akan dikembangkan menjadi sejumlah hipotesis penelitian.

D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis


Conceptual framework atau kerangka konseptual, dalam riset
kuantitatif, merupakan bagian penting dari sebuah riset, dimana
bagian ini merupakan pengantar menuju perumusan sejumlah

76
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

hipotesis penelitian. Kerangka konseptual adalah uraian tertulis dan


dapat disertai dengan visualisasi mengenai hubungan antar variabel
yang akan diuji. Uraian yang dimaksud ditarik dari sejumlah teori
yang sudah didiskusikan di bagian kajian pustaka (literature review)
dan didukung dengan pembuktian-pembuktian empiris dari riset-
riset terdahulu sehingga melahirkan dugaan-dugaan (hipotesis) yang
hendak diuji lebih lanjut. Visualisasi dari sebuah kerangka
konseptual dapat dilihat pada Gambar 15.
Sebuah kerangka konseptual yang baik tidak hanya
menarasikan temuan-temuan empiris tentang keterhubungan antar
variabel secara deskriptif, namun periset harus mampu berpikir
kritis dan analitis untuk melihat apa yang menjadi kekurangan dari
hasil-hasil temuan riset-riset terdahulu tersebut.
Apa yang dirasakan masih kurang?
Apakah ada temuan-temuan kontradiktif?
Apa yang dapat dilakukan oleh penelitian saat ini untuk
menyelesaikannya?
Jadi dapat dikatakan, selain gap yang sudah dikemukakan di
bagian Introduction, gap juga dikemukakan di bagian kerangka
konseptual dengan mendasarkan pada temuan-temuan terdahulu.
Penulis memiliki pengalaman langsung terkait hal ini, dimana
reviewer memberikan komentar “cukup pedas” pada bagian
kerangka konseptual di naskah penulis yang menurutnya “terlalu
deskriptif.”
Satu hal penting yang harus diperhatikan oleh periset/penulis,
ketika membangun kerangka konseptual harus memiliki korelasi
erat dengan teori-teori yang digunakan di bagian kajian pustaka.

77
Suci & Van F.C

Jangan sampai ada kesan bahwa antara teori di kajian pustaka


dengan kerangka konseptual berdiri sendiri-sendiri. Periset/penulis
harus mampu membangun logika yang kuat dan runut menguraikan
teori-teori di kajian pustaka menjadi “pengantar” dalam
menarasikan kerangka konseptual.
Namun perlu sangat diperhatikan untuk tidak mengulang-
ngulang narasi yang sama dengan kajian pustaka. Pengulangan
narasi atau dikenal dengan istilah redundancy sering menjadi objek
kritik para reviewer. Jika tidak bisa dihindari untuk mengulang,
upayakan diminimalisir atau bisa mengulang substansinya
(gagasannya) namun dengan membedakan cara menarasikannya,
misalnya dengan melakukan parafrase.
Silahkan lihat kembali Gambar 16. Model penelitian pada
Gambar 15 dibangun dengan kerangka konseptual yang
dikembangkan dari teori-teori utama social learning dan prospect
theory sebagaimana Gambar 16. Dari kedua teori utama tersebut
barulah digunakan sejumlah applied theory terkait tipe persuasi
orang tua (ayah dan ibu) dan penggunaan aspek pesan “fear” dan
“hope”. Keterhubungan antara persuasi orang tua dengan tipe pesan
ini dapat dijadikan sebagai pengantar untuk membuka kerangka
konseptual.
Mengacu kepada model riset di Gambar 15, hal pertama yang
perlu dikonseptualisasikan adalah keterhubungan antara persuasi
orang tua dan tipe pesan dengan “sikap ramah lingkungan” secara
umum. Maka yang perlu dilakukan periset adalah:

78
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

1. Mencari literatur pendukung yang menguraikan bahwa


tipe persuasi orang tua (ayah dan ibu) memiliki keterkaitan
dengan tipe pesan (positif dan negatif).
2. Mencari literatur pendukung yang bisa mengaitkan
persuasi orang tua dengan “sikap ramah lingkungan.” Bisa
ditambahkan dengan literatur pendukung yang
menghubungkan persuasi orang tua dengan minat beli
anak jika periset ingin melihat dampak daya tarik pesan
pada perilaku konsumen.
3. Mencari literatur pendukung yang bisa mengaitkan tipe
pesan dengan “sikap ramah lingkungan.” Bisa
ditambahkan dengan literatur pendukung yang
menghubungkan dampak perbedaan tipe pesan dengan
minat beli konsumen.
Kembali lakukan tabulasi bedah artikel sebagaimana contoh
pada Tabel 2, namun kali ini menggunakan kata kata-kata kunci
yang spesifik dalam pencariannya. Misalnya: parent persuasion;
father; mother; message appeal; positive; negative.

79
Suci & Van F.C

Unduh sejumlah artikel dari hasil penelusuran tersebut, dan


baca dengan seksama, lalu ringkas dalam bentuk tabulasi.

Tabel 4. Contoh tabulasi bedah artikel mencari keterhubungan


persuasi orang tua dengan tipe pesan
Penulis Contoh hasil temuan
Konsep keterhubungan
(Tahun) riset/pernyataan didalam artikel
Perbedaan sifat persuasi ? Dalam pola komunikasi keluarga,
ayah dengan ibu ayah dan ibu memiliki tipe
persuasi yang berbeda. Dan
seterusnya…
Persuasi ayah dengan ? Dalam studi-studi komunikasi
pesan positif (memberi keluarga, sosok ayah dapat
harapan/hope) dianggap menyenangkan bagi
anak-anak karena dianggap
memberikan optimisme bagi
anak-anak untuk menghadapi
masa depan. Dan seterusnya…
Persuasi ayah dengan ? Sosok ayah, dibandingkan ibu,
pesan negatif (menakut- sering dianggap menggunakan
nakuti/fear, pendekatan punitif (hukuman)
mengancam/threat). kepada anak-anak. Dan
seterusnya…
Persuasi ibu dengan ? Sosok ibu bagi anak merupakan
pesan positif (memberi figur yang lembut dan penyayang
harapan/hope) didalam keluarga. Ibu sering
memberikan semangat kepada
anak-anak dengan membangun
harapan akan masa depan anak-
anaknya. Dan seterusnya…
Persuasi ibu dengan ? Dibandingkan ayah, sosok ibu
pesan negatif (menakut- dapat mengamplifikasi rasa takut
nakuti/fear, anak akan sesuatu. Hal ini
mengancam/threat). disebabkan ibu dianggap lebih
emosional dan memiliki tingkat
kecemasan (anxiety) yang lebih
tinggi dari sosok ayah. Dan
seterusnya…

80
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Dari tabulasi di Tabel 4 tersebut pada akhirnya periset akan


mampu membangun logika bahwa baik sosok ayah maupun ibu
sama-sama dapat berbicara positif maupun negatif kepada anak-
anaknya. Logika ini diperlukan untuk menjustifikasi, bahwa kedua
tipe orang tua bisa dipasangkan dengan tipe pesan yang berbeda
yang menjadi variabel independen yang akan dimanipulasi dalam
riset eksperimen.
Langkah selanjutnya adalah membangun logika hipotesis
dengan merujuk kepada hasil-hasil temuan empiris atau kajian
teoritis yang mengaitkan keterhubungan antar variabel yang hendak
dihipotesiskan. Ilustrasinya dicontohkan pada Tabel 5 berikut:

Tabel 5. Contoh membangun logika hipotesis dari referensi


terdahulu
Rujukan yang perlu dicari Hipotesis
Hubungan sosok ayah
(H1) Sosok ayah yang menyampaikan
terhadap sikap ramah
pesan-pesan
lingkungan pada konsumen
positif/optimis/penuh harapan
muda.
mempengaruhi pembentukan
Hubungan pesan positif/hope
sikap ramah lingkungan pada
terhadap sikap ramah
anak.
lingkungan
(H2) Sosok ayah yang menyampaikan
pesan-pesan
Hubungan pesan negatif/fear negatif/mengancam/menakutkan
terhadap sikap ramah mempengaruhi pembentukan
lingkungan sikap ramah lingkungan pada
anak.

Hubungan sosok ibu (H3) Sosok ibu yang menyampaikan


terhadap sikap ramah pesan-pesan
lingkungan pada konsumen positif/optimis/penuh harapan
muda. mempengaruhi pembentukan

81
Suci & Van F.C

Rujukan yang perlu dicari Hipotesis


Hubungan pesan positif/hope sikap ramah lingkungan pada
terhadap sikap ramah anak.
lingkungan.
(H4) Sosok ibu yang menyampaikan
pesan-pesan
Hubungan pesan negatif/fear negatif/mengancam/menakutkan
terhadap sikap ramah mempengaruhi pembentukan
lingkungan. sikap ramah lingkungan pada
anak.

Pembentukan perilaku ramah (H5) Sikap ramah lingkungan pada


lingkungan pada anak lebih anak (a) dan minat membeli
dipengaruhi oleh ibu produk ramah lingkungan (b)
paling kuat dipengaruhi oleh
Pembentukan perilaku ramah
sosok ibu yang menyampaikan
lingkungan pada konsumen
pesan bernada
muda lebih dipengaruhi oleh
negatif/mengancam/menakutkan.
pesan-pesan bernada negatif.
(H6) Sikap ramah lingkungan
Hubungan sikap ramah
memengaruhi minat konsumen
lingkungan terhadap minat
muda membeli produk ramah
beli produk ramah
lingkungan.
lingkungan
Hubungan sosok orang tua
(ayah dan ibu) dengan minat
beli produk ramah
lingkungan pada anak.
Hubungan tipe pesan (positif
dan negatif) dengan minat
beli produk ramah (H7) Interaksi sosok orang tua dengan
lingkungan. tipe pesan dimediasi oleh sikap
Akan lebih baik jika tersedia ramah lingkungan berpengaruh
rujukan yang menyatakan terhadap minat konsumen muda
pengaruh interaksi orang tua membeli produk ramah
dengan tipe pesan terhadap lingkungan.
minat beli, atau perilaku
pembelian, atau preferensi,
atau pilihan produk, atau
perilaku ramah lingkungan
pada anak.

82
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

E. Pemilihan Partisipan
Partisipan, atau yang dikenal dengan istilah responden atau
sampel dalam riset-riset survey, merupakan para peserta yang akan
mengikuti atau mendapatkan treatment eksperimen yang dilakukan
periset, dan kemudian periset akan mengumpulkan tanggapan dari
para partisipan tersebut, untuk kemudian diuji pembuktian
hipotesisnya. Jenis-jenis sampel, ukuran sampel, dan metode
pengambilan sampel sudah sangat banyak ditulis di buku-buku
metode penelitian. Buku ini mengasumsikan para pembaca sudah
memahami aspek populasi dan sampel ini. Pastinya, partisipan yang
dipilih harus benar-benar merepresentasikan populasi penelitian
yang menjadi target riset eksperimen, tidak memiliki karakteristik
yang sama dalam satu kelompok, atau dengan kata lain mematuhi
prinsip randomisasi riset eksperimen.
Yang mungkin masih menjadi tanda tanya adalah, berapa
banyak partisipan yang dibutuhkan dalam satu kelompok
eksperimen?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, patut
dipertimbangkan saran dari Dean et al. (2017) dalam bukunya
“Design and Analysis of Experiments,” bahwa periset harus
menyesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki, mencakup waktu,
dana, dan tenaga yang tersedia. Tidak seperti riset survey yang
biasanya responden hanya mengisi kuesioner, partisipan dalam riset
eksperimen sering harus dipaparkan terlebih dahulu dengan material
eksperimen (treatment). Artinya, upaya yang dikeluarkan partisipan
dalam hal ini mungkin lebih besar dibandingkan responden survey.
Maka wajar jika rasanya para partisipan ini memperoleh apresiasi,

83
Suci & Van F.C

Tips:
Seringkali ketika topik riset tergolong baru/jarang dikaji sebelumnya, periset kesulitan
menemukan rujukan yang memiliki kemiripan nama variabel dan hubungan antar variabel yang
serupa. Misalnya untuk mencari rujukan: “pengaruh sosok ibu lebih kuat dibandingkan ayah dalam
membentuk sikap ramah lingkungan anak,” mungkin agak sulit menemukan yang sama persis
narasinya dengan yang kita harapkan. Untuk mengatasi ini, periset bisa mencari rujukan yang secara
substansi memiliki kemiripan makna, atau jika dikombinasikan dua atau lebih referensi akan
menghasilkan logika yang mengarah kepada maksud yang sama. Contoh:
“For a more mature age group, 16-18 year-olds, Grønhøj and Thøgersen (2012) also found
support for the parental influence conjecture in relation to sustainable household activities, such as
handling waste correctly or purchasing green products.”
Temuan riset terdahulu tersebut menyatakan bahwa pengaruh orang tua terhadap remaja
dalam hal perilaku ramah lingkungan tercermin dari aktivitas rumah tangga sehari-hari, seperti cara
penanganan sampah atau pembelian barang-barang rumah tangga ramah lingkungan yang
dilakukan orang tua dan dilihat serta diamati oleh anak-anak.
Periset hanya perlu menambahkan logika dengan mencari rujukan tambahan bahwa: Kegiatan-
kegiatan rumah tangga seperti pembelian kebutuhan sehari-hari, di banyak keluarga di Asia
(Indonesia, jika tersedia rujukannya), mayoritas dilakukan oleh ibu/istri dibandingkan ayah/suami.
Dengan demikian maka anak cenderung akan melihat contoh aktivitas ini, termasuk dalam hal
pembelian produk-produk ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah tangga, lebih sering dari
sosok ibu dibandingkan ayah.
Nah! Kombinasi dari kedua referensi tersebut cukup kuat untuk membangun logika hipotesis
bahwa sosok ibu akan lebih kuat pengaruhnya terhadap pembentukan sikap ramah lingkungan pada
anak.
Bagaimana jika sama sekali tidak ada rujukan yang bisa mendukung?
Penulis pernah mengalami hal yang sama ketika menulis salah satu artikel di jurnal internasional
bereputasi terbitan Emerald. Solusinya, penulis tidak merumuskan hipotesis untuk menguji
hubungan antar variabel tersebut, tapi menggantinya dalam bentuk pertanyaan. Bunyi kalimatnya
lebih kurang menjadi:

During the attempts to test the hypotheses, it is also interesting to explore how the package
design (RFP vs. STIC) moderates the relationship between packaging attractiveness, buying
intention, and WTP. The conceptual frameworks discussed above reflect past empirical findings on
the relationships between those variables. Yet, since package design has never been used as a
moderating variable in previous packaging studies, the following research question might offer a
novel perspective on cue utilization and food packaging design.
RQ Can package designs moderate the relationship between packaging attractiveness, buying
intention, and WTP?

Lebih lengkapnya, silahkan merujuk ke artikel penulis:


Suci, A., Maryanti, S., Hardi, H. and Sudiar, N. (2021), "Willingness to pay for traditional ready-
to-eat food packaging: examining the interplay between shape, font and slogan", Asia Pacific
Journal of Marketing and Logistics, Vol. ahead-of-print No. ahead-of-
print. https://doi.org/10.1108/APJML-04-2021-0233
Teknik ini cukup sering dilakukan periset lainnya, walaupun memang tidak semua reviewer
jurnal dapat menerima kombinasi hipotesis dengan pertanyaan penelitian. Walaupun di salah satu
artikel yang sudah diterbitkan penulis mengombinasikan hipotesis dengan pertanyaan penelitian
(dan ketika itu kedua reviewer jurnal tidak mempermasalahkannya), namun penulis juga pernah dua
kali dikomplain oleh reviewer di dua naskah artikel yang berbeda terkait kombinasi ini. Untuk kedua
naskah tersebut, penulis memilih mengalah dan merubahnya menjadi hipotesis (jika memang ada
referensi pendukung) atau membatalkan rencana pengujian terhadap keterhubungan antar
variabel yang tidak memiliki dukungan referensi tersebut.

84
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

baik finansial maupun nonfinansial atas upayanya tersebut.


Biaya lain mungkin harus disiapkan periset terkait keberadaan
partisipan di lokasi riset, misalnya sewa lokasi, perlengkapan,
peralatan, dan lain-lain.
Jadi berapa bagusnya?
Sekaran (2003) dalam bukunya menuliskan bahwa Roscoe
(1975) memberikan saran jumlah partisipan dalam setiap kelompok
eksperimen sederhana dapat dilakukan dengan jumlah sampel kecil,
berkisar 10-20 orang perkelompok eksperimen ditambah dengan
kelompok kontrol. Pendapat senada juga disampaikan Cohen et al.
(2007) dimana sedikitnya dibutuhkan 15 orang partisipan dalam
setiap kelompok eksperimen dan kontrol. Praktik yang biasa
dilakukan para peneliti eksperimen bidang ilmu bisnis dan
manajemen berkisar antara 30-40 orang partisipan per kelompok.
Khusus untuk tutorial buku ini, kita akan menggunakan 30
orang partisipan per kelompok. Dengan mengacu kepada model
penelitian di Gambar 15, maka terdapat 4 kelompok eksperimen x
30 orang = 120 orang, ditambah 1 kelompok kontrol @ 30 orang.
Sehingga total partisipan menjadi 150 orang.

Tabel 6. Jumlah partisipan per kelompok eksperimen dan kontrol


Tipe Tipe pesan (TP)
Variabel
orang tua Positif (P) Negatif Total
manipulasi
(TO) (N)
Ayah (A) AP = 30 AN = 30 60
Ibu (I) IP = 30 IN = 30 60
Daya tarik
Kontrol - - 30
pesan
(K)
Total partisipan 150

85
Suci & Van F.C

F. Persiapan Lokasi, Perlengkapan, dan Material Eksperimen


Riset eksperimen dapat dilakukan offline maupun online. Jika
dilakukan secara online, maka periset tidak perlu disibukkan dengan
persiapan lokasi dan sejumlah perlengkapan serta peralatan untuk
kebutuhan pelaksanaan pemberian treatment terhadap para
partisipan. Sedangkan jika dilakukan secara in-person/tatap muka
maka hal-hal tersebut perlu dipersiapkan secara matang oleh periset.
Lokasi yang dimaksud adalah tempat yang dibutuhkan untuk
menampung sejumlah partisipan eksperimen. Dalam konteks
eksperimen dilakukan dalam bentuk lab atau miniclass setting, maka
sebuah lokasi yang disedikan membutuhkan sejumlah peralatan dan
perlengkapan minimal seperti meja, kursi, penerangan, dan alat tulis.
Sedangkan apabila treatment dilakukan dalam bentuk audiovisual,
maka keberadaan komputer/laptop, audio, dan proyektor tentu
sangat dibutuhkan. Eksperimen dapat dilakukan dengan metode one
man one screen (satu perangkat untuk masing-masing partisipan),
atau hanya one screen for all, dimana periset akan menunjukkan
treatment audiovisual ke layar besar untuk disaksikan bersama.
Treatment juga dapat dilakukan dalam bentuk lain yang lebih
sederhana, seperti tekstual dan/atau gambar dalam bentuk
flyer/brosur, sampel produk atau kemasan. Selain itu juga dikenal
istilah hypothetical narrative simulation, yakni sebuah eksperimen
pikiran (thought experiment) dimana periset merancang sebuah
skenario cerita imajinatif tentang sebuah kasus. Misalnya dalam
kasus yang menjadi tutorial kita, periset bisa menskenariokan
sebuah situasi sebagai berikut:

86
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

“Bayangkan anda sedang bersama keluarga berkumpul di


sebuah restoran. Seorang pelayan datang menghampiri
sambil menghidangkan gelas-gelas minuman. Pelayan itu
kemudian menunjuk sebuah kotak berisi banyak sedotan
plastik dan menyampaikan bahwa anda sekeluarga bisa
mengambil sendiri sedotan plastik tersebut. Namun ibu anda
tersenyum ramah dan menolak saran tersebut. Ibu lalu
mengeluarkan beberapa sedotan terbuat dari stainless stell
dari tasnya dan membagikan kepada anda dan anggota
keluarga yang lain.” (Contoh narasi hipotetikal yang pro-
environmental).

“Bayangkan anda sedang bersama keluarga berkumpul di


sebuah restoran. Seorang pelayan datang menghampiri
sambil menghidangkan gelas-gelas minuman. Pelayan itu
kemudian menunjuk sebuah kotak berisi banyak sedotan
plastik dan menyampaikan bahwa anda sekeluarga bisa
mengambil sendiri sedotan plastik tersebut. Ibu anda
tersenyum ramah dan berdiri mengambilkan beberapa
sedotan plastik tersebut dan memasukkannya ke gelas anda
dan ke gelas anggota keluarga lainnya.” (Contoh narasi
hipotetikal yang tidak pro-environmental).

Kedua contoh narasi diatas menjadi material atau stimulus


bagi partisipan sebagai bentuk treatment riset eksperimen.
Meskipun sebagian besar narasinya sama, namun masing-masing
memiliki perbedaan spesifik yang menjadi inti dari eksperimen,

87
Suci & Van F.C

dimana periset akan mengetahui bagaimana perbedaan tanggapan


yang diberikan kelompok-kelompok eksperimen ketika membaca
masing-masing narasi tersebut.
Pada tutorial kita, bentuk material treatment yang diberikan
adalah audiovisual, dimana periset akan merancang 4 video stimulus
sebagaimana Tabel 6 diatas. Video pertama dan kedua berisi sosok
ayah berbicara pesan positif (AP) dan negatif (AN), serta video
ketiga dan keempat berisi sosok ibu berbicara pesan positif (IP) dan
negatif (IN).
Perhatikan!
Fokuskan perbedaan diantara video tersebut hanya pada
penggunaan sosok orang tua (ayah/ibu) dan tipe pesan
(positif/negatif). Sementara aspek-aspek lainnya dalam video,
seperti durasi, gestur, mimik wajah, intonasi, visualisasi latar, dan
musik (jika ada) harus sama untuk menghindari bias. Sangat
disarankan kepada periset untuk mempersiapkan storyboard
(skenario, alur cerita) agar logika cerita menjadi runut dan mudah
dipahami. Minimal script atau storyboard harus terdiri dari
fenomena yang menjadi obyek riset, potensi masalah atau konflik
yang terjadi akibat fenomena tersebut, dan solusi yang ditawarkan.
a. Sosok orang tua: seleksi sejumlah talent yang akan
memerankan sosok ayah dan ibu. Sesuaikan dengan
kebutuhan, misalnya di tutorial kita sosok orang tua yang
digambarkan adalah sosok ayah/ibu berpenampilan lokal,
beraksen daerah setempat, dan berdandan seperti orang tua
tradisional kebanyakan (dalam konteks ini adalah

88
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

berpakaian relijius; ibu berjilbab, ayah mengenakan batik


dan peci).
b. Isi pesan: dirancang sesuai tipe pesannya. Alur monolog
dapat diatur sesuai plot cerita seperti:
- Menceritakan fenomena banyaknya anak-anak muda
menggunakan sedotan plastik.
- Menceritakan bagaimana sedotan plastik bisa
membahayakan lingkungan (jika bertipe pesan negatif)
atau bagaimana lingkungan akan terjaga dengan bersih
jika tidak menggunakan sedotan plastik (jika bertipe
pesan positif).
- Ajakan untuk mulai mengurangi sedotan plastik dan
membiasakan diri dengan membawa sendiri sedotan
ramah lingkungan.

Gambar 17. Contoh material audiovisual (ibu/ayah berbicara


pesan negatif)

89
Suci & Van F.C

Intermezzo
Gambar-gambar berikut ini adalah contoh material/stimulus eksperimen berupa iklan cetak
yang mempromosikan dua jenis produk: merek lokal vs. merek asing. Keduanya
dieksperimenkan dengan dua endorser berbeda kewarganegaraan: China vs. Barat. Peneliti
bermaksud menguji efektivitas teori “incongruity (ketidaksesuaian)” ketika produk lokal
dipromosikan oleh model barat, atau sebaliknya, merek barat dipromosikan oleh model
China (lokal). Eksperimen mereka menyimpulkan bahwa untuk produk yang memiliki
identitas lokal sangat kuat akan lebih efektif jika dipromosikan oleh model lokal pula. Tulisan
lebih lengkap dapat dibaca di:

Zhou, L., Poon, P., & Wang, H. (2015). Consumers’ reactions to global versus local
advertising appeals: A test of culturally incongruent images in China. Journal of Business
Research, 68(3), 561–568. doi:10.1016/j.jbusres.2014.09.006

Catatan:
Perhatikan bahwa seluruh unsur desain, kecuali sosok endorser yang dimanipulasi, adalah
sama agar tidak terjadi bias pada partisipan. Dengan begitu, partisipan murni hanya akan
menilai komparasi sosok endorser, dan tidak terpengaruh dengan perbedaan desain iklan.

90
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

G. Pengujian Material Eksperimen


Tahapan ini merupakan pretest yang wajib dilakukan ketika
periset menggunakan treatment berupa material/stimulus. Tahapan
ini secara luas dikenal dengan istilah manipulation check yakni
menguji variabel independen yang dimanipulasi didalam material
agar sesuai dengan tujuan manipulasi. Proses ini diujikan kepada
para partisipan dengan maksud mengetahui apakah para partisipan
memiliki persepsi yang sejalan dengan variabel independen yang
dimanipulasi. Misalnya, ketika periset memanipulasi sebuah pesan
bernada “humor” maka periset dapat merancang sebuah pesan yang
disisipkan dengan cerita/narasi lucu dan kemudian menanyakan
kepada partisipan: “Silahkan berikan tanggapan anda seberapa lucu
narasi yang barusan anda baca.” Pilihan tanggapan dapat diberikan
dalam bentuk skala Likert misalnya: 5 = sangat lucu; 4 = lucu; 3 =
biasa saja; 2 = kurang lucu; 1 = tidak lucu. Dengan skala tersebut,
periset bisa menentukan cut-point (titik potong) > 3.1 sebagai batas
lucu, dan < 3.1 sebagai indikasi narasi tersebut tidak berhasil
dimanipulasi kelucuannya. Semakin mendekati nilai rata-rata 5,
semakin lucu narasi tersebut, dan itu berarti semakin berhasil
manipulasi yang dilakukan, dan sebaliknya.
Dalam konteks tutorial buku ini, ada dua dimensi variabel
independen yang hendak diuji keberhasilan manipulasinya, yaitu:
a. Apakah partisipan memiliki persepsi bahwa sosok yang
ditampilkan didalam video mirip dengan sosok orang tua
(ayah atau ibu). Sebagai contoh, kepada para partisipan
diperlihatkan gambar sosok ayah dan ibu yang akan
menjadi pembicara dalam video. Kemudian kita

91
Suci & Van F.C

mengajukan sebuah pertanyaan tunggal: “Seberapa mirip


anda melihat sosok pembicara didalam video ini sebagai
ayah (ibu)?” Lima poin skala Likert kita gunakan untuk
menguji pertanyaan tersebut: 5 = sangat mirip sosok ayah
(ibu); 4 = mirip sosok ayah (ibu); 3 = kurang mirip sosok
ayah (ibu); 2 = tidak mirip sosok ayah (ibu); 1 = sangat
tidak mirip sosok ayah (ibu). Cut-point nilai rata-rata
(mean score) 3.1 kita gunakan untuk mengindikasikan
kemiripan/ketidakmiripan sosok ayah (ibu).
b. Apakah pesan yang dimanipulasi mampu memunculkan
kesan positif (memberikan harapan/optimisme tentang
masa depan lingkungan) atau kesan negatif (memberikan
gambaran yang menakutkan/ancaman terhadap
lingkungan). Kepada partisipan diperlihatkan narasi pesan
positif (negatif) yang menjadi script dalam video.
Kembali, sebuah pertanyaan tunggal diajukan kepada
partisipan yang dipaparkan dengan pesan positif: “Pesan
memberikan gambaran manfaat-manfaat bagi lingkungan
hidup jika generasi muda meninggalkan sedotan plastik.”
Sementara untuk pesan negatif, narasinya berbunyi:
“Pesan memberikan gambaran menakutkan akan
kerusakan lingkungan hidup jika generasi muda masih
menggunakan sedotan plastik.” Lima poin skala Likert
kita gunakan untuk menguji pertanyaan mengenai pesan
positif: 5 = sangat setuju; 4 = setuju; 3 = kurang setuju; 2
= tidak setuju; 1 = sangat tidak tidak setuju. Semakin
mendekati 5, semakin positif pesan tersebut dipersepsikan

92
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

oleh partisipan. Sebaliknya untuk pertanyaan pesan


negatif, dilakukan reversed-scale atau membalikkan skala
pengukurannya menjadi: 5 = sangat tidak setuju; 4 = tidak
setuju; 3 = kurang setuju; 2 = setuju; 1 = sangat setuju.
Semakin mendekati 1, semakin negatif pesan tersebut
dipersepsikan oleh partisipan. Cut-point nilai rata-rata 3.1
kita gunakan untuk mengindikasikan kontinum positif dan
negatif; > 3.1 mengindikasikan kontinum yang cenderung
positif; < 3.1 mengindikasikan kontinum yang cenderung
negatif.

Frequently Asked Questions (FAQ) terkait manipulation check


1. Apakah Ya. Manipulation check adalah tahap wajib
partisipan yang dilakukan sebelum penelitian utama.
manipulation Bertujuan untuk menguji keselarasan persepsi
check berbeda partisipan dengan tujuan manipulasi variabel
dengan partisipan independen. Jika material dipersepsikan tidak
eksperimen sejalan dengan tujuan manipulasi, maka
utama? material tidak dapat digunakan dalam tahapan
riset eksperimen selanjutnya, dan harus
direvisi.
2. Berapa jumlah Sama saja dengan prinsip atau kebiasaan
ideal untuk dalam menentukan jumlah sampel penelitian.
partisipan di Jumlah sebanyak 30-40 partisipan
proses manipulation check cukup banyak dilakukan
manipulation periset, termasuk penulis sendiri. Namun jika
check? partisipan manipulation check adalah
kelompok yang terbatas jumlahnya, seperti

93
Suci & Van F.C

Frequently Asked Questions (FAQ) terkait manipulation check


expert dimana opininya memiliki validitas
yang sangat kuat, maka jumlahnya bisa lebih
sedikit. Penulis pernah membaca sebuah
artikel riset eksperimen yang hanya
menggunakan 5 orang ahli untuk menguji
akurasi sebuah material.
3. Apakah Bebas. Tapi dari pengalaman penulis,
manipulation sebaiknya gunakan within-subject design
check sebaiknya karena (a) jumlah pertanyaan yang diajukan
menggunakan ke partisipan tidak banyak; (b) kemudahan
within-subject bagi periset karena hanya menggunakan satu
atau between- kelompok partisipan untuk menguji dua atau
subject design? lebih manipulasi; (c) kontradiksi persepsi
dapat lebih kentara dari partisipan karena
membandingkan dua atau lebih manipulasi
yang berbeda konsep. Namun demikian,
untuk menghindari order effect, material perlu
dirandom urutannya kepada partisipan.
4. Apakah Ya. Jika riset terkait keperilakuan, disarankan
partisipan untuk mengombinasikan gender partisipan.
manipulation Hal ini perlu dilakukan mengingat banyak
check juga harus teori keperilakukan yang membuktikan
dirandomisasi? perbedaan signifikan pada pria dan wanita
dalam mempersepsikan sesuatu yang terkait
keperilakuan dan antesedennya.
5. Siapa yang Kelompok populasi yang sama
menjadi karakteristiknya dengan kelompok yang akan
partisipan dieksperimenkan dalam tahapan penelitian

94
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Frequently Asked Questions (FAQ) terkait manipulation check


manipulation utama. Bukan berarti, orangnya harus sama.
check? Hanya karakteristiknya saja. Jika penelitian
utama menggunakan populasi mahasiswa,
maka partisipan manipulation check juga
harus berasal dari kelompok mahasiswa.
6. Bagaimana Pada umumnya, laporan manipulation check
bentuk pelaporan dilakukan dengan analisis deskriptif rata-rata
hasil (mean analysis). Pendalaman analisis dapat
manipulation dilakukan dengan menggunakan analisa
check yang biasa komparatif (independent t-test jika terdiri dari
dilakukan periset dua perbandingan, atau ANOVA jika terdiri
eksperimen? lebih dari dua perbandingan). Misalnya untuk
menguji apakah sosok ayah lebih
dipersepsikan memiliki kemiripan lebih tinggi
dibandingkan sosok ibu. Perbandingan juga
bisa dilakukan antara persepsi partisipan pria
dengan wanita.

Sekarang kita simulasikan proses manipulation check yang


menjadi bahan tutorial model penelitian eksperimen kita. Sebanyak
30 orang yang berasal dari kelompok konsumen dewasa awal10 (18-
26 tahun), terdiri dari 15 pria dan 15 wanita dipilih menjadi
partisipan manipulation check. Dua gambar, terdiri dari sosok

10
Kelompok ini sering diistilahkan dengan “young adults” dalam family-studies atau “consumer-
studies.” Masing-masing kelompok memiliki karakteristik berbeda antar rentang usia, seperti
dengan “early adolescents,” “adolescents,” “late adolescents,” dan “adults.” Perbedaan
karakteristik antar rentang usia ini, dalam banyak konsep teoritis dan temuan empiris,
memberikan perbedaan signifikan terhadap tanggapan kognitif, emosional dan perilaku
konsumen. Periset disarankan untuk menaruh perhatian pada perbedaan ini karena dapat
menentukan keberhasilan pengujian model riset yang dilakukan.
95
Suci & Van F.C

(mirip) ayah dan ibu, serta dua narasi (positif dan negatif)
diperlihatkan kepada masing-masing partisipan dengan metode
within-subject design. Dari proses tersebut kita misalkan diperoleh
hasil sebagai berikut:

Tabel 7. Contoh datasheet manipulation check


No. Res JK KA KI PP PN No. Res JK KA KI PA PN
1 1 4 3 5 2 16 2 3 5 4 1
2 1 4 2 4 2 17 2 3 4 5 2
3 1 4 3 5 2 18 2 2 4 5 2
4 1 5 3 5 1 19 2 4 3 4 1
5 1 3 1 4 2 20 2 4 2 4 2
6 1 4 5 4 3 21 2 5 3 4 3
7 1 2 5 3 3 22 2 3 3 4 2
8 1 4 4 5 1 23 2 4 4 5 1
9 1 5 4 5 1 24 2 4 4 5 1
10 1 4 3 4 4 25 2 1 5 5 4
11 1 1 2 3 4 26 2 2 4 3 5
12 1 4 3 3 3 27 2 3 3 4 3
13 1 3 4 3 4 28 2 3 2 4 3
14 1 4 4 4 3 29 2 4 2 4 4
15 1 2 4 5 4 30 2 5 4 5 4

JK = Jenis kelamin (1 = pria; 2 = wanita)


KA = Kemiripan sosok ayah KI = Kemiripan sosok ibu
PP = Pesan positif PN = Pesan negatif

Masukkan dan olah datasheet tersebut ke SPSS dan lengkapi


isian di menu “variable view” dan isi dengan tanggapan partisipan
di “data view.”

96
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Setelah seluruh data terisi, langkah selanjutnya adalah


melakukan analisis rata-rata terhadap 4 variabel tersebut (KA, KI,
PP, PN). Langkah analisisnya:
1. Buka menu utama SPSS, pilih Analyze lalu Descriptive
Statistics, kemudian pilih Descriptive.
2. Pindahkan keempat variabel tersebut ke kotak Variable(s).

97
Suci & Van F.C

3. Klik Mean, Standard Deviation, Minimum, dan


Maximum lalu klik Continue dan OK.

Pada output SPSS akan ditampilkan tabel Descriptive


Statistics berikut ini:

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Kemiripan sosok
30 1.00 5.00 3.4333 1.10433
ayah
Kemiripan sosok
30 1.00 5.00 3.4000 1.03724
ibu
Pesan positif 30 3.00 5.00 4.2333 .72793
Pesan negative 30 1.00 5.00 2.5667 1.19434
Valid N
30
(listwise)

98
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Kemiripan sosok ayah (M = 3.43; SD = 1.10) dan ibu (M =


3.44; SD = 1.04) > cut-point 3.1. Dengan demikian, sosok pembicara
didalam video relatif cukup mirip dengan sosok ayah dan ibu,
meskipun dari skala 1 sampai 5, kemiripan tersebut hanya sebatas
moderat. Nilai rata-rata pesan positif (M = 4.23; SD = .73) > cut-
point 3.1. Dengan demikian, dalam skala 1 sampai 5, terdapat
persepsi yang kuat dari partisipan bahwa pesan yang ditampilkan
memang memberikan harapan/optimisme tentang pelestarian
lingkungan hidup. Sebaliknya, dengan menggunakan reversed scale
5 sampai 1, nilai rata-rata pesan negatif (M = 2.57; SD = 1.19) < cut-
point 3.1. Artinya, terdapat persepsi yang cukup kuat dari partisipan
bahwa pesan yang disampaikan memang menghadirkan kesan
menakutkan terhadap kerusakan lingkungan hidup.
Oleh karena partisipan manipulation check terdiri dari pria
dan wanita, maka kita bisa melakukan analisis lanjutan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan persepsi pada keempat variabel
tersebut berdasarkan gender partisipan.

99
Suci & Van F.C

Langkah analisisnya:
1. Buka SPSS, pilih Analyze, kemudian pilih Compare
Mean, lalu klik Independent-sample t-test.
2. Pindahkan keempat variabel (KA, KI, PP, PN) ke kotak
Test Variable(s).
3. Pindahkan JK ke Grouping Variable, kemudian klik
Define Groups.
4. Di menu Use specified values, ketikkan angka 1 pada
Group 1, dan angka 2 pada Group 2, lalu klik Continue.
5. Klik OK.

Dari proses tersebut akan dihasilkan beberapa tabel sebagai


berikut:

Group Statistics
Jenis Std. Std. Error
kelamin N Mean Deviation Mean
Kemiripan sosok Pria 15 3.5333 1.12546 .29059
ayah Wanita 15 3.3333 1.11270 .28730
Kemiripan sosok Pria 15 3.3333 1.11270 .28730
ibu Wanita 15 3.4667 .99043 .25573
Pesan positif Pria 15 4.1333 .83381 .21529
Wanita 15 4.3333 .61721 .15936
Pesan negatif Pria 15 2.6000 1.12122 .28950
Wanita 15 2.5333 1.30201 .33618

100
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Kemiripan Equal variances
.000 1.000 .489 28 .628 .20000 .40864 -.63705 1.03705
sosok ayah assumed
Equal variances
.489 27.996 .628 .20000 .40864 -.63706 1.03706
not assumed
Kemiripan Equal variances
.068 .796 -.347 28 .731 -.13333 .38463 -.92120 .65454
sosok ibu assumed
Equal variances
-.347 27.629 .731 -.13333 .38463 -.92168 .65501
not assumed
Pesan positif Equal variances
1.498 .231 -.747 28 .461 -.20000 .26785 -.74868 .34868
assumed
Equal variances
-.747 25.800 .462 -.20000 .26785 -.75079 .35079
not assumed
Pesan negatif Equal variances
.457 .504 .150 28 .882 .06667 .44365 -.84211 .97544
assumed
Equal variances
.150 27.397 .882 .06667 .44365 -.84301 .97635
not assumed

101
Suci & Van F.C

Dari tabel Group Statistics, dapat ditafsirkan sejumlah poin


sebagai berikut:
a. Partisipan pria menafsirkan kemiripan sosok ayah (M =
3.53; SD = 1.13) sedangkan partisipan wanita sebesar (M
= 3.33; SD = 1.11). Tidak ada perbedaan signifikan
diantara kedua tipe partisipan (t = .49; df = 28; p = .63).
b. Partisipan pria menafsirkan kemiripan sosok ibu (M =
3.33; SD = 1.11) sedangkan partisipan wanita sebesar (M
= 3.47; SD = .99). Tidak ada perbedaan signifikan diantara
kedua tipe partisipan (t = -.35; df = 28; p = .73).
c. Partisipan pria menafsirkan pesan positif (M = 4.13; SD =
.83) sedangkan partisipan wanita sebesar (M = 4.33; SD =
.62). Tidak ada perbedaan signifikan diantara kedua tipe
partisipan (t = -.75; df = 28; p = .46).
d. Partisipan pria menafsirkan pesan negatif (M = 2.60; SD =
1.12) sedangkan partisipan wanita sebesar (M = 2.53; SD
= 1.30). Tidak ada perbedaan signifikan diantara kedua
tipe partisipan (t = .15; df = 28; p = .88).

Oleh karena seluruh nilai p-value > .05 maka, baik partisipan
pria maupun wanita memiliki persepsi yang sama dalam menilai
kemiripan sosok ayah/ibu dan tipe pesan (positif/negatif). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manipulasi variabel independen
relatif cukup berhasil, sehingga material ini bisa dilanjutkan untuk
digunakan pada proses eksperimen utama.
Sebagai catatan, kolom Levene’s Test for Equality of
Variances di tabel Independent Sample Test, merupakan uji asumsi

102
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

homogenitas. Targetnya adalah nilai p-value yang diperoleh dari uji


ini > .05 (jika periset menetapkan tingkat keyakinan sebesar 95%),
atau artinya seluruh kelompok data memiliki varian yang homogen.
Dari tabel Independent Sample Test diatas terlihat bahwa variabel
kemiripan sosok ayah (p = 1.00 > .05), kemiripan sosok ibu (p = .80
> .05), pesan positif (p = .23 > .05), dan pesan negatif (p = .50 >
.05), sehingga keempat variabel pada tahap manipulation check ini
memiliki varian yang homogen.

H. Instrumen Penelitian
Bagi dosen dan mahasiswa penelitian, istilah instrumen
penelitian tentu sudah sangat akrab. Dalam bukunya “Metode
Penelitian Manajemen,” Profesor Sugiyono (2015) menegaskan
bahwa penelitian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran. Alat
ukur yang digunakan didalam penelitian inilah yang disebut sebagai
instrumen penelitian. Sedangkan yang diukur adalah variabel-
variabel penelitian. Pengukuran variabel penelitian diantaranya
adalah mengukur validitas dan reliabilitasnya. Variabel-variabel
tersebut terlebih dahulu didefinisikan secara operasional untuk
kemudian ditentukan indikator-indikatornya.
Buku ini tidak akan menjelaskan konsep-konsep instrumen
penelitian secara lebih jauh karena pembaca dapat menemukannya
di buku-buku metode penelitian. Sekali lagi, pembaca buku ini
diasumsikan telah terbiasa melakukan penelitian berjenis survey
yang banyak menggunakan instrumen penelitian dengan kuesioner
sebagai alat pengumpulan datanya.

103
Suci & Van F.C

Pada model penelitian yang ditutorialkan pada buku ini,


terdapat dua variabel penelitian yang perlu dirumuskan indikator
pengukurannya: “sikap ramah lingkungan” dan “minat beli eco-
straw.” Kedua variabel ini sudah cukup sering diteliti periset-periset
sebelumnya, sehingga besar kemungkinan banyak artikel green
studies yang sudah memberikan indikator-indikator (scale
measurement) untuk kedua variabel tersebut. Kita tinggal
menelusurinya, dan mengadopsi dan/atau memodifikasi skala
pengukuran variabel tersebut sesuai dengan kebutuhan penelitian
kita. Masukkan kata kunci di GS: scale measurement green
attitudes; scale measurement purchase intention; appendix.

Terdapat sekitar 58.200 tulisan yang diperoleh dari hasil


penggunaan kata kunci tersebut. Artinya, kedua variabel “green
attitude” dan “purchase intention” sudah sangat sering dikaji oleh
periset-periset terdahulu. Agar memudahkan pencarian indikator,

104
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

kata kunci “appendix” akan sangat membantu periset. Tidak semua


artikel memberikan indikator-indikator variabel penelitian secara
lengkap dan jelas. Namun, ketika di ringkasan artikel hasil
penelusuran GS mencantumkan “appendix,” besar kemungkinan
penulis artikel tersebut memberikan daftar indikator secara lengkap
di lampiran artikelnya.

Dari penelusuran GS tersebut kita menemukan salah satu


artikel tulisan Sreen et al. (2018) secara lengkap menjabarkan
indikator pengukuran variabel “green attitudes” dan “green
purchase intention” didalam “appendix” pada bagian akhir artikel.
Kita bisa mengadopsinya tanpa melakukan penyesuaian, atau bisa
melakukan sedikit modifikasi kalimat pada indikator-indikator

105
Suci & Van F.C

tersebut untuk menyesuaikan dengan obyek riset kita. Misalnya


mengganti kata “green products” dengan “eco straws” untuk
menyesuaikan dengan objek riset kita secara spesifik (contoh pada
Tabel 8). Apalagi variabel independen pesan yang dimanipulasi juga
secara spesifik membahas tentang dampak buruk sedotan plastik dan
manfaat dari sedotan ramah lingkungan.

Tabel 8. Contoh modifikasi indikator pengukuran variabel penelitian


Narasi asli indikator Contoh narasi indikator
dimodifikasi
Green Environmental protection is Environmental protection is
attitudes important to me when important to me when buying
making product purchases straws
I believe that green I believe that buying eco-straws
products help to reduce help to reduce water and land
pollution (water, air, etc.) pollution
I believe that green I believe that buying eco-straws
products help to save help to save nature and its
nature and its resources resources
Given a choice, I will prefer Given a choice, I will prefer eco-
a green product over a straws over plastic straws
conventional product
Green I intend to buy green I intend to buy reusable eco-
purchase products straws
intention I plan to purchase green I plan to purchase reusable eco-
products straws
I will purchase green I will purchase reusable eco-
products in my next straws in my next purchase
purchase

I. Validasi Instrumen Penelitian


Meskipun kita mengadopsi indikator pengukuran variabel
dari periset lain – dimana sangat mungkin mereka pun telah
melakukan pengujian validitas terhadap indikator-indikator tersebut
– namun oleh karena penelitian kita menggunakan populasi berbeda

106
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

dan kita melakukan sedikit modifikasi pada indikator-indikator


tersebut, maka instrumen penelitian yang akan kita gunakan
sebaiknya harus diuji ulang validitasnya.
Pengujian validitas instrumen penelitian (sering juga disebut
dengan pengujian kuesioner oleh para peneliti kuantitatif) perlu
dilakukan sebelum instrumen tersebut dibagikan kepada para
partisipan di tahap eksperimen utama. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa setiap indikator yang digunakan cocok untuk
mengukur variabel yang akan digunakan di penelitian. Instrumen
yang valid merupakan salah satu syarat utama untuk bisa
memperoleh hasil penelitian yang valid pula.
Instrumen diujikan kepada sejumlah partisipan dari populasi
yang sama dengan eksperimen utama. Proses ini disebut dengan
pengujian construct validity. Jumlah minimum idealnya, menurut
Profesor Sugiyono (2015), adalah 30 orang. Dalam buku-buku
metode penelitian, terdapat beberapa cara melakukan pengujian
validasi, diantaranya dengan mengukur koefisien korelasi setiap
item indikator, analisis faktor, dan mengukur Cronbach’s alpha.
Pada tutorial kita, metode yang digunakan adalah Cronbach’s alpha.
Masing-masing indikator setiap variabel penelitian terlebih
dikodifikasi untuk memudahkan input ke sistem SPSS.

107
Suci & Van F.C

Tabel 9. Contoh kodifikasi instrumen penelitian


Variabel Indikator pengukuran
Green (GA1): Environmental protection is important to me when
attitudes buying straws
(GA) (GA2): I believe that buying eco-straws help to reduce water
and land pollution
(GA3): I believe that buying eco-straws help to save nature and
its resources
(GA4): Given a choice, I will prefer eco-straws over plastic
straws
Green (PI1): I intend to buy reusable eco-straws
purchase (PI2): I plan to purchase reusable eco-straws
intention (PI3): I will purchase reusable eco-straws in my next purchase
(PI)

Perlukah memperlihatkan material atau video stimulus yang


dimanipulasi kepada para partisipan pengujian instrumen
penelitian?
Tidak perlu. Karena berbeda dengan manipulation check yang
menguji kevalidan manipulasi variabel independen, pengujian
instrumen penelitian hanya ingin mengetahui sejauh mana indikator-
indikator yang digunakan bisa menjelaskan variabel penelitian.
Langkah analisis:
1. Input data-data ke Variable View dan Data View di SPSS.

108
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

2. Klik Analyze, pilih Scale, lalu klik Reliability Analysis


3. Pindahkan GA1, GA2, GA3, dan GA4 ke kotak Items,
pilih Statistics lalu klik Scale if item deleted kemudian
Continue dan OK.

109
Suci & Van F.C

4. Pindahkan PI1, PI2, dan PI3 ke kotak Items, pilih


Statistics lalu klik Scale if item deleted kemudian
Continue dan OK.

Dari kedua proses tersebut akan diperoleh reliability results


dalam bentuk Cronbach’s alpha untuk masing-masing variabel
“GA” dan “PI”. Luaran pada masing-masing variabel terdiri dari 3
jenis tabel: Case Processing Summary, Reliability Statistics, dan
Item-Total Statistics.

Reliability N = 30 menunjukkan
jumlah responden untuk
Scale: Green attitudes pengujian validitas dan
reliabilitas sebanyak 30
Case Processing Summary orang
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

110
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Reliability Statistics Nilai Cronbach’s alpha merupakan reliabilitas


Cronbach's Alpha N of Items total yang diukur antara 0 – 1 (Hair et al.,
.809 4 2010). Semakin mendekati 1 semakin reliabel.
Periset ada yang menggunakan batas bawah
0,6 dan ada yang 0,7. Nilai Cronbach’s alpha
= 0,809 menunjukkan bahwa keempat
indikator yang digunakan reliabel untuk
menjelaskan variabel “Green Attitudes.”

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
GA1 12.1000 5.886 .616 .769
GA2 12.0667 5.237 .655 .747
GA3 11.9000 5.197 .631 .759
GA4 12.2333 5.357 .611 .769

Corrected Item-Total Correlation menunjukkan


nilai validitas butir setiap indikator. Penentuan Cronbach’s alpha if Item
validitasnya merujuk kepada perbandingan Deleted adalah nilai
dengan nilai Rtabel pada DF=N-2 dan probabilitas reliabilitas butir setiap
0,05. Sehingga dapat dihitung nilai DF: 30-2 = indikator. Batas bawah
28. Lihat pada tabel r Product Moment, maka pengukurannya sama dengan
diperoleh nilai DF = 0,374. Dengan demikian reliabilitas total. Skor
keempat indikator “GA” valid karena seluruhnya keempat indikator “GA”
> 0,6 sudah lebih dari 0,7 (reliabel).

Reliability

Scale: eco-straw purchase intention

Case Processing Summary


N % Cara penilaian yang
Cases Valid 30 100.0 sama juga berlaku
Excludeda 0 .0 untuk variabel “PI.”
Total 30 100.0 Kesimpulannya,
variabel “PI” dan tiga
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
indikator
pengukurannya valid
Reliability Statistics
dan reliabel untuk
Cronbach's Alpha N of Items digunakan.
.885 3

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
PI1 8.8333 2.557 .757 .856
PI2 8.9000 2.093 .833 .786
PI3 8.8000 2.441 .749 .861

111
Suci & Van F.C

J. Etika Riset
Mengutip Maman A. Djauhari (2021), Ketua Dewan Guru
Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2007-2008, dalam
bukunya “Teknik Memuaskan Editor & Reviewer Jurnal
Internasional Berkelas,” seorang periset professional harus merujuk
kepada Universal Ethical Code for Scientists (Kode Etik Universal
Para Ilmuwan), yang meliputi:
a. Integritas moral, dimana seorang periset harus: berbuat
atas dasar keahlian dan keperdulian serta senantiasa
memutakhirkan keahliannya; mencegah kecurangan dan
menjelaskan apabila terjadi konflik kepentingan;
menghormati dan mengakui karya ilmiah periset lain.
b. Integritas saintifik, dimana seorang periset harus:
menjamin bahwa riset yang dilakukannya memiliki
justifikasi ilmiah dan sah secara hukum; meminimalisir
dampak riset terhadap manusia, hewan, dan lingkungan.
c. Tanggung jawab sosial, dimana seorang periset harus:
mendiskusikan potensi-potensi masalah yang mungkin
timbul akibat suatu tindakan ilmiah; tidak menyesatkan
serta memberikan bukti-bukti ilmiah secara jujur.

Rumusan dari kode etik universal tersebut diwujudkan dalam


bentuk seperangkat aturan etika yang harus dipatuhi oleh para
periset/penulis, diantaranya: informed consent, third-party
copyright permission, declaration of interest, submission
declaration, authors’ contribution, changes in authorship,
originality statement, funding statement, dan acknowledgment.

112
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Khusus untuk bab ini, pembahasan hanya dilakukan pada aspek


informed consent dan third-party copyright permission karena
kedua hal ini menjadi bagian dari riset. Sementara aspek-aspek etik
lainnya akan dibahas secara khusus pada bab terkait penulisan dan
publikasi artikel.

1. Informed Consent
Aspek ini sangat krusial dalam sebuah riset eksperimen
karena dalam praktiknya melibatkan manusia sebagai partisipan
riset atau hewan sebagai sampel serta lingkungan yang mungkin
terdampak akibat kegiatan riset yang dilakukan. Dalam riset
eksperimen yang melibatkan manusia sebagai partisipan, informed
consent merupakan sebuah dokumen tertulis yang harus dibaca,
dipahami, dan disetujui oleh para partisipan yang pada hakikatnya
berisi:
- Apa saja yang akan dilakukan partisipan dalam kegiatan
eksperimen;
- Risiko dan manfaat yang diperoleh partisipan;
- Pernyataan bahwa partisipan dapat kapan saja berhenti
dari kegiatan eksperimen tanpa dikenakan penalti dalam
bentuk apapun;
- Informasi kontak yang bisa dihubungi jika partisipan ingin
bertanya atau mengajukan keluhan.
Dokumen ini harus bersifat sukarela atau tidak ada paksaan
dari pihak periset. Contoh, seorang dosen tidak bisa memaksa
mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam eksperimen, apalagi
dengan memberikan semacam ancaman seperti pengurangan atau

113
Suci & Van F.C

penundaan nilai dan sebagainya. Selain itu, para partisipan harus


terjamin pemahamannya terhadap isi dokumen. Apabila terdapat
kendala, seperti melibatkan partisipan dibawah umur yang belum
memahami substansi informed consent tersebut, maka persetujuan
harus diberikan oleh orang tua atau perwalian yang valid.

Gambar 18. Contoh informed consent terintegrasi dengan kuesioner

114
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Informed consent biasanya berupa formulir yang contoh


templatenya dapat diunduh dari banyak sumber di internet. Namun,
berdasarkan pengalaman penulis sendiri, informed consent juga bisa
dirancang sendiri, serta diberikan sebelum, bersamaan atau menjadi
bagian integral dari dokumen kuesioner (diletakkan pada bagian atas
lembar pertama kuesioner, atau bagian pertama dari kuesioner
online).

2. Third-party copyright permission


Dokumen ini wajib didapatkan oleh periset ketika dalam
pembuatan material eksperimennya menggunakan sebagian atau
keseluruhan bahan-bahan milik pihak ketiga, baik berupa
gambar/foto, grafik, tabel, audio/musik, video atau kutipan teks
secara penuh (long excerpts texts). Izin tertulis ini dibutuhkan
terutama ketika material pihak ketiga tersebut dilindungi oleh hak
cipta (copyrighted).

Tips:
Dari pengalaman penulis, jika periset kesulitan memperoleh dokumen third-party
copyright permission, ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu:
1. Mengambil material hanya dari sumber yang secara jelas mencantumkan keterangan
“free copyright” atau frasa lain yang bermakna sama. Kita hanya perlu memasukkan
kata kunci seperti: free copyright photographs di Google, maka kita akan diberikan
banyak sekali alamat situs untuk mengunduh gambar-gambar secara gratis dan bebas
izin.
2. Dalam hal periset memang harus menggunakan sebagian atau keseluruhan material
pihak ketiga yang memiliki hak cipta, maka solusi lain adalah menjadikan lampiran
material tersebut sebagai “for review only not for publication.” Dengan cara ini maka
material tersebut hanya akan dilihat dan dinilai oleh editor dan reviewer, namun tidak
menjadi bagian artikel yang dipublikasikan. Namun oleh karena sebuah artikel yang
baik harus memuat metodologi yang jelas terkait material riset eksperimen, maka
sebagai ganti tidak dipublikasikannya material tersebut, periset/penulis harus
mampu mendeskripsikannya secara jelas dibagian “Method” terkait bagaimana
material eksperimen dirancang dan dipaparkan kepada para partisipan eksperimen.
3. Membuat sendiri atau menggunakan jasa professional (desainer grafis, video maker,
animator, fotografer, dan sebagainya) untuk mendesain material eksperimen.

115
Suci & Van F.C

Berikut salah satu contoh template third-party copyright


permission:

Gambar 19. Contoh template third-party copyright permission

116
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

K. Pelaksanaan Eksperimen
Tahapan ini merupakan proses utama dari sebuah eksperimen,
dimana periset akan memaparkan seluruh material yang telah
dimanipulasi kepada para partisipan untuk kemudian
mengumpulkan seluruh tanggapan responden, baik dengan paper
and pencil questionnaires (lembaran kuesioner cetak) maupun web-
based questionnaires (kuesioner online). Periset harus memastikan
bahwa seluruh peralatan dan perlengkapan eksperimen sudah
tersedia secara cukup di lokasi penelitian (jika dilakukan dengan
tatap muka), seperti meja, kursi, alat tulis, alat peraga,
komputer/laptop, proyektor, bahan eksperimen, dan sebagainya
sesuai dengan kebutuhan riset eksperimen.
Sebelum tahapan eksperimen utama dimulai, sangat penting
bagi periset untuk terlebih dahulu menyampaikan informasi
pendahuluan kepada para partisipan yang diantaranya memuat
keterangan:
1. Pihak pelaksana eksperimen;
2. Maksud dan tujuan eksperimen, namun tidak
mengarahkan persepsi/respon/jawaban atau memberikan
indikasi harapan/target yang ingin diperoleh periset dari
jawaban para partisipan;
3. Durasi eksperimen dan pengisian kuesioner, dan;
4. Mendapatkan informed consent dari para partisipan.

L. Pengolahan dan Analisis Data


Ketika seluruh data sudah terkumpul, dimana dalam tutorial
kita akan didapatkan data dari 150 orang partisipan, maka tahap

117
Suci & Van F.C

selanjutnya adalah mengolah data tersebut untuk menguji tujuh


hipotesis yang sudah kita rumuskan sebelumnya (Tabel 5). Alat
bantu SPSS kita gunakan untuk mengolah data-data tersebut. Untuk
riset-riset eksperimen ilmu sosial, khususnya manajemen dan bisnis,
SPSS merupakan yang paling sering digunakan karena fitur
multivariate yang dimilikinya. Khusus untuk tutorial buku ini, kita
akan secara spesifik menggunakan ANOVA untuk menguji pengaruh
komparatif variabel independen yang dimanipulasi (interaksi TO x
TP) terhadap “green attitudes” dan “eco-straw purchase intention.”
Fitur tambahan SPSS berupa Hayes PROCESS juga akan digunakan
untuk menguji hipotesis mediasi (H7).
Banyak fitur-fitur SPSS yang bisa digunakan untuk jenis-jenis
eksperimen selain metode faktorial yang kita gunakan sebagai
tutorial buku ini. Sepanjang pengetahuan penulis, saat ini buku
metode penelitian eksperimen bisnis dengan menggunakan SPSS
yang paling lengkap dan berbahasa Indonesia adalah tulisan Prof.
Imam Ghozali (2016), seorang guru besar di Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang, berjudul “Desain
Penelitian Eksperimental Untuk Ilmu Akuntansi, Manajemen dan
Bisnis – Analisis Data Dengan Program IBM SPSS 23.” Buku ini
cukup direkomendasikan apabila para pembaca ingin mengetahui
lebih lanjut dan menguasai keterampilan lebih mendalam tentang
teknik pengolahan data berbagai bentuk riset eksperimen di bidang
ilmu bisnis.
Tampilan SPSS pada saat seluruh data diinput adalah sebagai
berikut:

118
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

119
Suci & Van F.C

1. Analisis demografis partisipan


Pada umumnya baik periset maupun pembaca hasil riset perlu
mengetahui latar belakang sosial-ekonomi partisipan. Untuk
informasi partisipan berupa data nominal (jenis kelamin,
pengeluaran rata-rata bulanan, dan status tempat tinggal) diolah
menggunakan fitur frequency dengan langkah berikut:
1) Pilih Analyze, klik Descriptive Statistics, lalu pilih
Frequency.
2) Pindahkan variabel “jenis kelamin,” “pengeluaran rata-
rata bulanan,” dan “status tempat tinggal” ke kotak
Variabel(s).
3) Klik Statistics, kemudian pada kotak Central Tendency
centang Mode, lalu Continue.
4) Tekan OK.
Statistics
Jenis kelamin Pengeluaran rata- Status tempat
responden rata bulanan tinggal
N Valid 150 150 150
Missing 0 0 0
Mode 2.00 1.00 1.00
Std. Deviation .47298 .61028 1.16866

Pada tabel Statistics terlihat bahwa pada variabel “jenis


kelamin responden” memiliki skor Mode 2, yang artinya partisipan
didominasi oleh wanita. Skor Mode 1 pada variabel “pengeluaran
rata-rata bulanan” mengindikasikan bahwa mayoritas partisipan
memiliki rata-rata pengeluaran bulanan sebesar kurang dari Rp 1
juta. Sedangkan variabel “status tempat tinggal” memiliki skor
Mode sebesar 1 yang mengindikasikan mayoritas partisipan masih

120
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

tinggal serumah dengan orang tua. Adapun perincian dari ketiga


nilai skor Mode tersebut dapat dilihat dari tabulasi berikut:

Jenis kelamin responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 50 33.3 33.3 33.3
Wanita 100 66.7 66.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Pengeluaran rata-rata bulanan


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang dari Rp 1
84 56.0 56.0 56.0
juta
Rp 1 juta - Rp 3
59 39.3 39.3 95.3
juta
Rp 4 juta - Rp 6
6 4.0 4.0 99.3
juta
Rp 7 juta - Rp 10
1 .7 .7 100.0
juta
Total 150 100.0 100.0

Status tempat tinggal


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid tinggal dengan orang tua 68 45.3 45.3 45.3
tinggal dengan kerabat 22 14.7 14.7 60.0
kos/asrama 41 27.3 27.3 87.3
tinggal di rumah sendiri 15 10.0 10.0 97.3
Lainnya 4 2.7 2.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Sedangkan untuk variabel “Usia responden” dilakukan mean


analysis untuk melihat usia rata-rata, terendah dan tertinggi dari
partisipan. Langkah analisisnya:
1) Buka menu Analyze, klik Descriptive Statistics, kemudian
pilih Descriptive.

121
Suci & Van F.C

2) Pindahkan variabel “usia responden” ke kotak


Variable(s).
3) Centang Mean, Std. deviation, Minimum, dan Maximum,
lalu Continue.
4) OK.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia responden 150 18.00 26.00 21.4533 2.69622
Valid N (listwise) 150

Dari hasil tersebut diketahui bahwa usia rata-rata partisipan


riset eksperimen adalah 21,45 tahun, dengan usia terendah 18 tahun
dan tertinggi 26 tahun. Ragam informasi sosio-ekonomi partisipan
ini nantinya akan berguna untuk mendukung argumentasi pada
bagian “pembahasan hasil penelitian” pada naskah artikel laporan
hasil penelitian eksperimen.

2. Analisis rata-rata
Langkah selanjutnya adalah mencari nilai rata-rata variabel
“green attitudes” dan “eco-straw purchase intention.” Pertama kali
adalah mencari nilai rata-rata total variabel, lalu kemudian lakukan
split file (pemisahan antar kelompok) sehingga dapat diketahui
berapa nilai rata-rata (tertinggi dan terendah) untuk masing-masing
kelompok. Langkah analisisnya:
1) Pilih menu Analyze, klik Descriptive Statistics, lalu pilih
Descriptive.
2) Pindahkan variabel “mean_GA” dan “mean_PI” ke kotak
Variable(s)

122
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

3) Centang Mean, Std. deviation, Minimum, dan Maximum,


lalu Continue.
4) OK.

Maka diperoleh hasil berikut:

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
mean_GA 150 1.50 5.00 4.1583 .65180
mean_PI 150 1.00 5.00 3.4489 .67884
Valid N (listwise) 150

Nilai rata-rata variabel “green attitudes’ 4,16 dari skala 1-5


dapat diartikan bahwa rata-rata partisipan yang dipaparkan dengan
material eksperimen (kelompok eksperimen) maupun yang tidak
(kelompok kontrol) memiliki sikap yang positif terhadap lingkungan
hidup. Sedangkan nilai rata-rata variabel “eco-straw purchase

123
Suci & Van F.C

intention” sebesar 3,45 dari skala 1-5 mengindikasikan minat yang


moderat/sedang kuat untuk membeli sedotan ramah lingkungan.
Oleh karena masih berupa nilai rata-rata total, periset perlu
mengetahui kelompok mana yang mampu menghasilkan nilai rata-
rata tertinggi (dan terendah) dari kedua variabel tersebut. Maka
langkah analisisnya:
1) Pilih menu Data, klik Split File.
2) Klik Compare groups, dan pindahkan variabel “Interaksi
TO x TP” ke kotak Groups Based On.
3) OK.

Dengan proses ini, hasil analisis deskriptif rata-rata


berikutnya akan mengelompokkan nilai rata-rata permasing-masing
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
1) Pilih menu Analyze, klik Descriptive Statistics, dan pilih
Descriptive
2) Pastikan variabel “mean_GA” dan “mean_PI” berada di
kotak Variable(s).
3) OK

124
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Hasilnya adalah:

Descriptive Statistics
Std.
Interaksi TO dan TP N Minimum Maximum Mean Deviation
Ayah + mean_GA 30 3.00 5.00 4.3000 .50172
Positif mean_PI 30 2.33 5.00 3.6222 .65351
(AP) Valid N
30
(listwise)
Ayah + mean_GA 30 3.00 5.00 4.4333 .46855
Negatif mean_PI 30 2.67 5.00 3.6556 .49891
(AN) Valid N
30
(listwise)
Ibu + mean_GA 30 2.75 5.00 4.1750 .72561
Positif mean_PI 30 1.33 4.00 3.3000 .73422
(IP) Valid N
30
(listwise)
Ibu + mean_GA 30 3.00 5.00 4.2750 .55844
negatif mean_PI 30 2.67 4.00 3.8000 .36724
(IN) Valid N
30
(listwise)
Kontrol mean_GA 30 1.50 5.00 3.6083 .66851
mean_PI 30 1.00 4.33 2.8667 .66436
Valid N
30
(listwise)

Dari hasil split file tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata


“green attitudes” paling positif berasal dari kelompok yang
dipaparkan dengan manipulasi sosok “ayah” berbicara pesan
“negatif” dengan nilai rata-rata sebesar 4,43. Sedangkan nilai rata-
rata “eco-straw purchase intention” tertinggi berasal dari kelompok
yang dipaparkan dengan manipulasi sosok “ibu” berbicara pesan
“negatif” dengan nilai rata-rata 3,80.
Meskipun kita mengetahui kelompok mana yang
menghasilkan nilai rata-rata tertinggi (dan terendah), namun belum
ada jaminan secara 125tatistic terkait signifikansi perbedaan nilai
rata-rata antar kelompok tersebut. Maka perlu dilakukan pengujian

125
Suci & Van F.C

lanjutan untuk membandingkan level signifikansinya. Langkah


analisisnya:
1) Kembalikan dulu ke menu Split File kemudian klik
Analyze all cases, do not create groups. Klik OK.

2) Pilih menu Analyze, klik Compare Means, pilih One-way


ANOVA.
3) Pindahkan variabel “mean_GA” dan “mean_PI” ke kotak
Dependent List.
4) Klik tombol Post Hoc, pilih Tukey, lalu Continue.
5) Pilih tombol Options, centang Descriptive dan
Homogenity of variance test.
6) Continue.
7) OK.

126
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Maka diperoleh hasil sebagai berikut:

127
Suci & Van F.C

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
mean_GA Between
12.363 4 3.091 8.797 .000
Groups
Within Groups 50.940 145 .351
Total 63.302 149
mean_PI Between
16.716 4 4.179 11.664 .000
Groups
Within Groups 51.948 145 .358
Total 68.664 149

Nilai F = 8,797 dan Sig. 0,000 menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan nilai rata-rata variabel “green attitudes” antar kelompok
eksperimen dan kontrol. Demikian pula nilai F = 11,664 dan Sig.
0,000 pada variabel “eco-straw purchase intention” menunjukkan
adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antar kelompok
eksperimen dan kontrol.
Tapi dengan kelompok mana saja terjadi perbedaan
yang signifikan?
Untuk menjawabnya, maka perlu dilakukan pengujian Post
Hoc untuk melihat pada kelompok mana saja terjadi perbedaan yang
signifikan. Hasilnya dapat dilihat dari tabel Multiple Comparisons
diatas.
Nah, jadi meskipun kelompok AN (ayah + negatif)
menghasilkan nilai rata-rata variabel “green attitudes” paling tinggi
dibandingkan dengan kelompok lainnya, namun secara statistik
nilainya tidak berbeda signifikan dengan kelompok eksperimen
lainnya. Perbedaan signifikan, bukan hanya pada kelompok AN, tapi
juga ketiga kelompok lainnya (AP, IP, dan IN), terjadi hanya dengan
kelompok kontrol (lihat pada kolom Sig., dimana nilainya < 0,05).

128
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Multiple Comparisons
Tukey HSD
95% Confidence
Mean Interval
Dependent (I) Interaksi (J) Interaksi Difference Std. Lower Upper
Variable TO dan TP TO dan TP (I-J) Error Sig. Bound Bound
mean_GA AP AN -.13333 .15304 .907 -.5561 .2894
IP .12500 .15304 .925 -.2978 .5478
IN .02500 .15304 1.000 -.3978 .4478
Kontrol .69167* .15304 .000 .2689 1.1144
AN AP .13333 .15304 .907 -.2894 .5561
IP .25833 .15304 .445 -.1644 .6811
IN .15833 .15304 .839 -.2644 .5811
Kontrol .82500* .15304 .000 .4022 1.2478
IP AP -.12500 .15304 .925 -.5478 .2978
AN -.25833 .15304 .445 -.6811 .1644
IN -.10000 .15304 .966 -.5228 .3228
Kontrol .56667* .15304 .003 .1439 .9894
IN AP -.02500 .15304 1.000 -.4478 .3978
AN -.15833 .15304 .839 -.5811 .2644
IP .10000 .15304 .966 -.3228 .5228
Kontrol .66667* .15304 .000 .2439 1.0894
Kontrol AP -.69167* .15304 .000 -1.1144 -.2689
AN -.82500* .15304 .000 -1.2478 -.4022
IP -.56667* .15304 .003 -.9894 -.1439
IN -.66667* .15304 .000 -1.0894 -.2439
mean_PI AP AN -.03333 .15455 1.000 -.4602 .3936
IP .32222 .15455 .232 -.1047 .7491
IN -.17778 .15455 .779 -.6047 .2491
Kontrol .75556* .15455 .000 .3286 1.1825
AN AP .03333 .15455 1.000 -.3936 .4602
IP .35556 .15455 .151 -.0714 .7825
IN -.14444 .15455 .883 -.5714 .2825
Kontrol .78889* .15455 .000 .3620 1.2158
IP AP -.32222 .15455 .232 -.7491 .1047
AN -.35556 .15455 .151 -.7825 .0714
IN -.50000* .15455 .013 -.9269 -.0731
Kontrol .43333* .15455 .045 .0064 .8602
IN AP .17778 .15455 .779 -.2491 .6047
AN .14444 .15455 .883 -.2825 .5714
IP .50000* .15455 .013 .0731 .9269
Kontrol .93333* .15455 .000 .5064 1.3602
Kontrol AP -.75556* .15455 .000 -1.1825 -.3286
AN -.78889* .15455 .000 -1.2158 -.3620
IP -.43333* .15455 .045 -.8602 -.0064
IN -.93333* .15455 .000 -1.3602 -.5064
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

129
Suci & Van F.C

Sementara meskipun kelompok IN (ibu + negatif)


menghasilkan nilai rata-rata variabel “eco-straw purchase intention”
paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya, namun secara
statistik nilainya hanya berbeda dengan kelompok IP (ibu + positif),
namun relatif tidak berbeda signifikan dengan kelompok AP dan
AN. Sedangkan seluruh nilai rata-rata variabel “eco-straw purchase
intention” pada kelompok eksperimen berbeda signifikan dengan
kelompok kontrol.

Tips:
Hasil pengujian ANOVA diatas ternyata tidak berhasil membuktikan H5 karena tidak ada
perbedaan signifikan antar kelompok eksperimen dalam mempengaruhi variabel “green
attitudes.” Namun demikian ada temuan menarik bahwa perbedaan signifikan terjadi
antara kelompok eksperimen (AP, AN, IP, dan IN) dengan kelompok kontrol. Disini ada
peluang bagi periset untuk merevisi hipotesis dengan menambahkan dua hipotesis yang
menyatakan bahwa sikap konsumen pada lingkungan hidup dan keinginan untuk membeli
sedotan ramah lingkungan akan menjadi lebih tinggi apabila diberikan treatment (orang tua
+ pesan) dibandingkan jika tidak diberikan treatment (tidak menggunakan orang tua +
pesan). Silahkan baca kembali tips yang penulis berikan sebelumnya terkait revisi hipotesis
pasca pengolahan data.

Boleh ya membandingkan hasil antara kelompok yang ditreatment dengan yang tidak?
Boleh, ini buktinya, tulisan dua orang professor di Taiwan di jurnal internasional yang sangat
bereputasi:

Penulis artikel tersebut menghipotesiskan bahwa menggunakan juru bicara akan lebih baik
dibandingkan dengan tidak menggunakan juru bicara dalam meningkatkan kualitas
argumen sebuah pesan.

130
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

3. Pengujian two-way ANOVA


Langkah selanjutnya merupakan pengujian utama untuk
menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Pengujian two-way ANOVA
dilakukan apabila terdapat dua variabel independen yang
diinteraksikan atau dengan kata lain dua faktorial, yaitu variabel tipe
orang tua (ayah dan ibu) dan tipe pesan (positif dan negatif).
Langkah analisisnya:
1) Buka menu Analyzed, pilih General Linear Model, lalu
klik Univariate.
2) Pindahkan variabel “mean_GA” ke kotak Dependent
Variable, dan variabel “TO” dan “TP” ke kotak Fixed
Factor(s).
3) Pada menu Model, klik Custom.
4) Pindahkan variabel “TO” dan “TP” ke kotak Model.
5) Pilih Interaction pada menu Type.
6) Blok variabel “TO” dan “TP” di kotak Factors &
Covariates, kemudian pindahkan ke kotak Model, klik
Continue.
7) Pilih Plots untuk mendapatkan grafik plot yang akan
menunjukkan pengaruh interaksi antara variabel “TO”
dan “TP” terhadap variabel “mean_GA”.
8) Pindahkan “TO” ke kotak Separate Lines, dan “TP” ke
Horizontal Axis.
9) Klik Add, lalu Continue.

131
Suci & Van F.C

10) Pilih menu Post Hoc, lalu pindahkan variabel “TO” dan
“TP” ke kotak Post Hoc Tests for.
11) Centang Tukey, dan Continue.

132
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

12) Terakhir, pilih menu Option.


13) Pada kotak Display, centang Descriptive statistics,
Estimates of effect size, dan Homogeneity tests,
kemudian Continue.
14) Pilih OK.

133
Suci & Van F.C

Dari proses tersebut akan diperoleh output berikut:

Descriptive Statistics
Dependent Variable: mean_GA
Tipe orang tua Tipe pesan Mean Std. Deviation N
Ayah Positif 4.3000 .50172 30
Negatif 4.4333 .46855 30
Total 4.3667 .48596 60
Ibu Positif 4.1750 .72561 30
Negatif 4.2750 .55844 30
Total 4.2250 .64391 60
Kontrol Kontrol 3.6083 .66851 30
Total 3.6083 .66851 30
Total Positif 4.2375 .62169 60
Negatif 4.3542 .51727 60
Kontrol 3.6083 .66851 30
Total 4.1583 .65180 150

Dari tabel Descriptive Statistics tersebut dapat ditarik


sejumlah kesimpulan berikut ini:
- Dari skala 1-5, rata-rata partisipan yang mendapatkan
treatment video “ayah” memiliki sikap yang positif
terhadap lingkungan hidup (M = 4,37), di mana sikap yang
lebih positif berasal dari partisipan yang melihat sosok
ayah berbicara pesan negatif (M = 4,43) dibandingkan
ketika ayah berbicara pesan positif (M = 4,30).
- Dari skala 1-5, rata-rata partisipan yang mendapatkan
treatment video “ibu” memiliki sikap yang positif
terhadap lingkungan hidup (M = 4,23), di mana sikap yang
lebih positif berasal dari partisipan yang melihat sosok ibu
berbicara pesan negatif (M = 4,28) dibandingkan ketika
ibu berbicara pesan positif (M = 4,18).

134
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

- Dari skala 1-5, rata-rata partisipan yang tidak


mendapatkan treatment (kelompok kontrol) memiliki
sikap yang cukup positif terhadap lingkungan hidup (M =
3,61).
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: mean_GA
Type III
Sum of Mean Partial Eta
Source Squares df Square F Sig. Squared
Corrected a
12.363 4 3.091 8.797 .000 .195
Model
Intercept 2381.803 1 2381.803 6779.825 .000 .979
TO_ .602 1 .602 1.714 .193 .012
TP .408 1 .408 1.162 .283 .008
TO_ * TP .008 1 .008 .024 .878 .000
Error 50.940 145 .351
Total 2657.063 150
Corrected
63.302 149
Total
a. R Squared = .195 (Adjusted R Squared = .173)

Tabel Test of Between-Subject Effects memberikan


gambaran mengenai pengaruh utama (main effect) kedua variabel
independen (TO dan TP) serta interaksi keduanya (TO*TP) terhadap
variabel dependen (mean_GA). Nilai F = 1,714 dan sig. 0,193 (>
0,05) mengindikasikan bahwa perbedaan tipe orang tua tidak
mempengaruhi perbedaan mean_GA secara signifikan. Perbedaan
pengaruh yang tidak signifikan juga terjadi pada perbedaan tipe
pesan terhadap variabel mean_GA (F = 1,162; sig. 0,283 > 0,05).
Artinya, baik sosok ayah atau ibu dan baik pesan positif maupun
negatif, seluruhnya memberikan dampak yang sama besar terhadap
tingginya sikap positif para partisipan terhadap lingkungan hidup.
Adapun interaksi TO*TP juga mengindikasikan tidak adanya
perbedaan signifikan terhadap variabel mean_GA (F = 0,024; sig.

135
Suci & Van F.C

0,878 > 0,05). Sementara nilai R2 adjusted sebesar 0,173


menunjukkan bahwa kedua variabel independent (TO dan TP)
beserta interaksinya (TO*TP) hanya mampu menjelaskan
variabilitas variabel mean_GA sebesar 17,3%, atau dapat ditafsirkan
sangat kecil/lemah.
Analisis lebih mendalam dapat merujuk kepada nilai Partial
Eta Squared (PES) yang dalam penulisan di artikel disimbolkan
dengan Ƞp2, yang merujuk kepada effect size atau kekuatan pengaruh
yang ditimbulkan. Pengukuran yang cukup umum digunakan dalam
menilai kekuatan pengaruh ini dapat merujuk kepada PES by Cohen
(1988): 0.02 = small effect; 0.15 = medium effect; 0.35 = large
effect. Dengan melihat nilai PES kedua variabel independen dan
interaksinya yang < 0,02 maka disimpulkan bahwa kekuatan
pengaruh variabel TO dan TP serta interaksinya terhadap perbedaan
nilai rata-rata variabel mean_GA sangat kecil.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: mean_GA
Tukey HSD
95% Confidence
Mean Interval
(I) Tipe (J) Tipe orang Difference Std. Lower Upper
orang tua tua (I-J) Error Sig. Bound Bound
Ayah Ibu .1417 .10821 .392 -.1146 .3979
Kontrol .7583* .13253 .000 .4445 1.0722
Ibu Ayah -.1417 .10821 .392 -.3979 .1146
Kontrol .6167* .13253 .000 .3028 .9305
Kontrol Ayah -.7583* .13253 .000 -1.0722 -.4445
Ibu -.6167* .13253 .000 -.9305 -.3028
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .351.
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Tabel Multiple Comparisons adalah hasil dari pengujian Post


Hoc untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok

136
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

eksperimen maupun antara kelompok eksperimen dengan kelompok


kontrol. Pengujian yang digunakan adalah Tukey HSD. Hasilnya
menunjukkan bahwa rata-rata mean_GA tidak berbeda signifikan
antar kelompok eksperimen (ayah vs. ibu) (sig. = 0,392 > 0,05).
Namun jika dibandingkan antara kelompok eksperimen dengan
kontrol, terlihat bahwa kelompok “ayah” (sig. = 0,000 < 0,05) dan
“ibu” (sig. = 0,000 < 0,05) memiliki nilai rata-rata mean_GA yang
lebih positif secara signifikan dibandingkan dengan partisipan di
kelompok kontrol.

mean_GA
Tukey HSDa,b,c
Subset
Tipe orang tua N 1 2
Kontrol 30 3.6083
Ibu 60 4.2250
Ayah 60 4.3667
Sig. 1.000 .495
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .351.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 45.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
c. Alpha = .05.

Terlihat dari tabel diatas di mana kelompok partisipan “ayah”


dan “ibu” berada dalam satu kolom Subset 2 yang sama. Artinyanya,
tidak ada perbedaan diantara kedua kelompok eksperimen dalam
kemampuannya memengaruhi variabel mean_GA. Sementara
kelompok kontrol berada sendirian dalam kolom Subset 1, yang
artinya, kedua kelompok eksperimen (ayah dan ibu) berbeda
signifikan dengan kelompok kontrol dalam kemampuan
memengaruhi variabel mean_GA.

137
Suci & Van F.C

Multiple Comparisons
Dependent Variable: mean_GA
Tukey HSD
Mean 95% Confidence Interval
(I) Tipe (J) Tipe Difference Std. Lower Upper
pesan pesan (I-J) Error Sig. Bound Bound
Positif Negatif -.1167 .10821 .529 -.3729 .1396
Kontrol .6292* .13253 .000 .3153 .9430
Negatif Positif .1167 .10821 .529 -.1396 .3729
Kontrol .7458* .13253 .000 .4320 1.0597
Kontrol Positif -.6292* .13253 .000 -.9430 -.3153
Negatif -.7458* .13253 .000 -1.0597 -.4320
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .351.
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Tabel Multiple Comparisons menunjukkan bahwa rata-rata


mean_GA tidak berbeda signifikan antar kelompok eksperimen
(pesan positif vs negatif) (sig. = 0,529 > 0,05). Namun jika
dibandingkan antara kelompok eksperimen dengan kontrol, terlihat
bahwa kelompok “pesan positif” (sig. = 0,000 < 0,05) dan “pesan
negatif” (sig. = 0,000 < 0,05) memiliki nilai rata-rata mean_GA yang
lebih positif secara signifikan dibandingkan dengan partisipan di
kelompok kontrol.

mean_GA
Tukey HSDa,b,c
Subset
Tipe pesan N 1 2
Kontrol 30 3.6083
Positif 60 4.2375
Negatif 60 4.3542
Sig. 1.000 .620
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .351.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 45.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
c. Alpha = .05.

138
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Terlihat dari tabel diatas di mana kelompok partisipan “pesan


positif” dan “pesan negatif” sama-sama berada dalam kolom Subset
2. Artinyanya, tidak ada perbedaan diantara kedua kelompok
eksperimen dalam kemampuannya memengaruhi variabel
mean_GA. Sementara kelompok kontrol berada dalam kolom Subset
1, yang artinya, kedua kelompok eksperimen (pesan positif dan
negatif) berbeda signifikan dengan kelompok kontrol dalam
kemampuan memengaruhi variabel mean_GA.
Apakah tipe orang tua dan tipe pesan saling berinteraksi
memengaruhi mean_GA?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat melihat grafik plot
yang dihasilkan dari pengujian two-way ANOVA.

139
Suci & Van F.C

Grafik plot memperlihatkan garis “ayah” dan “ibu” tidak


saling bersinggungan. Dengan demikian maka variabel TO dan TP
tidak saling berinteraksi. Manipulasi video yang memperlihatkan
sosok ayah berbicara pesan negatif (AN) adalah jenis treatment yang
paling kuat memengaruhi positif tidaknya sikap partisipan terhadap
lingkungan hidup. Namun, perbedaannya dengan sosok ayah
berbicara pesan positif (AP), ibu berbicara pesan positif (IP) dan
negatif (IN), secara statistik tidak berbeda signifikan. Perbedaan
signifikan terjadi hanya jika membandingkan antara kelompok
eksperimen (AP, AN, IP, dan IN) dengan kelompok kontrol. Sikap
positif partisipan dari kelompok kontrol terhadap lingkungan hidup
jauh lebih rendah dibandingkan dengan keempat kelompok
eksperimen.
Langkah selanjutnya adalah menguji pengaruh TO_ dan TP
beserta interaksinya terhadap variabel mean_PI. Dengan mengikuti
prosedur yang sama ketika menguji mean_GA, langkah analisisnya:
1) Buka Analyze, pilih General Linear Model, lalu klik
Univariate.
2) Pindahkan variabel mean_PI ke kotak Dependent
Variable.
3) Pindahkan variabel TO_ dan TP ke kotak Fixed
Factor(s).
4) Pilih menu Model, klik Custom.
5) Satu persatu pindahkan variabel TO_dan TP ke kotak
Model, kemudian pada menu Type, pastikan dipilih
Interaction.

140
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

6) Sorot TO_dan TP di kotak Factors & Covariates secara


bersamaan, dan pindahkan ke kotak Model.
7) Klik Continue.

8) Pilih menu Plots.


9) Pindahkan TO_ke kotak Separate Lines, dan TP ke
kotak Horizontal Lines.
10) Klik Add, lalu Continue.
11) Pilih menu Post Hoc.
12) Pindahkan TO_ dan TP ke kotak Post Hoc Tests for.
13) Centang Tukey, lalu Continue.

141
Suci & Van F.C

14) Pilih menu Option, centang Descriptive statistics,


Estimates of effect size dan Homogenity tests.
15) Continue, dan OK.

142
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Dari proses tersebut diperoleh output berikut:

Descriptive Statistics
Dependent Variable: mean_PI
Tipe orang tua Tipe pesan Mean Std. Deviation N
Ayah Positif 3.6222 .65351 30
Negatif 3.6556 .49891 30
Total 3.6389 .57667 60
Ibu Positif 3.3000 .73422 30
Negatif 3.8000 .36724 30
Total 3.5500 .62835 60
Kontrol Kontrol 2.8667 .66436 30
Total 2.8667 .66436 30
Total Positif 3.4611 .70802 60
Negatif 3.7278 .44039 60
Kontrol 2.8667 .66436 30
Total 3.4489 .67884 150

Dari tabel Descriptive Statistics tersebut dapat ditarik


sejumlah kesimpulan berikut ini:

143
Suci & Van F.C

- Dari skala 1-5, rata-rata partisipan yang mendapatkan


treatment video “ayah” memiliki minat cukup tinggi untuk
membeli sedotan ramah lingkungan (M = 3,64), di mana
minat yang lebih tinggi berasal dari partisipan yang
melihat sosok ayah berbicara pesan negatif (M = 3,66)
dibandingkan ketika ayah berbicara pesan positif (M =
3,62).
- Dari skala 1-5, rata-rata partisipan yang mendapatkan
treatment video “ibu” memiliki minat cukup tinggi untuk
membeli sedotan ramah lingkungan (M = 3,55), di mana
minat yang lebih tinggi berasal dari partisipan yang
melihat sosok ibu berbicara pesan negatif (M = 3,80)
dibandingkan ketika ibu berbicara pesan positif (M =
3,20).
- Dari skala 1-5, rata-rata partisipan yang tidak
mendapatkan treatment (kelompok kontrol) memiliki
minat cukup tinggi untuk membeli sedotan ramah
lingkungan (M = 2,87).

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: mean_PI
Type III
Sum of Mean Partial Eta
Source Squares df Square F Sig. Squared
Corrected a
16.716 4 4.179 11.664 .000 .243
Model
Intercept 1624.140 1 1624.140 4533.372 .000 .969
TO_ .237 1 .237 .662 .417 .005
TP 2.133 1 2.133 5.955 .016 .039
TO_ * TP 1.633 1 1.633 4.559 .034 .030
Error 51.948 145 .358
Total 1852.889 150
Corrected
68.664 149
Total
a. R Squared = .243 (Adjusted R Squared = .223)

144
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Tabel Test of Between-Subject Effects memberikan


gambaran mengenai pengaruh utama (main effect) kedua variabel
independen (TO_ dan TP) serta interaksi keduanya (TO_*TP)
terhadap variabel dependen (mean_PI). Nilai F = 0,662 dan sig.
0,417 (> 0,05) mengindikasikan bahwa perbedaan tipe orang tua
tidak mempengaruhi perbedaan mean_PI secara signifikan.
Sebaliknya, perbedaan signifikan terjadi pada perbedaan tipe pesan
terhadap variabel mean_PI (F = 5,955; sig. 0,016 < 0,05). Artinya,
minat partisipan membeli sedotan ramah lingkungan tidak
tergantung dari sosok ayah maupun ibu, tapi lebih diakibatkan oleh
adanya perbedaan tipe pesan. Jika dilihat dari nilai rata-rata di tabel
Descriptive statistics, pesan negatif memiliki dampak lebih besar
dibandingkan pesan positif terhadap minat beli.
Adapun interaksi TO_*TP mengindikasikan adanya
perbedaan signifikan terhadap variabel mean_PI (F = 4,559; sig.
0,034 < 0,05). Sementara nilai R2 adjusted sebesar 0,223
menunjukkan bahwa kedua variabel independent (TO_ dan TP)
beserta interaksinya (TO_*TP) mampu menjelaskan variabilitas
variabel mean_PI sebesar 22,3%, atau dapat ditafsirkan cukup
kecil/lemah, karena hanya perbedaan tipe pesan yang memberikan
dampak perbedaan signifikan terhadap minat beli sedotan ramah
lingkungan, sementara tipe orang tua tidak berdampak signifikan.
Hal ini didukung dengan nilai PES variabel TO_ yang sangat kecil
yaitu 0,005 < 0,02. Sedangkan nilai PES variabel TP = 0,039 dan
variabel interaksi TO_*TP = 0,030 berada diantara > 0,02 dan < 0,15
sehingga effect size keduanya relatif kecil.

145
Suci & Van F.C

Multiple Comparisons
Dependent Variable: mean_PI
Tukey HSD
95% Confidence
Mean Interval
(I) Tipe (J) Tipe orang Difference Std. Lower Upper
orang tua tua (I-J) Error Sig. Bound Bound
Ayah Ibu .0889 .10928 .695 -.1699 .3477
Kontrol .7722* .13384 .000 .4553 1.0892
Ibu Ayah -.0889 .10928 .695 -.3477 .1699
Kontrol .6833* .13384 .000 .3664 1.0003
Kontrol Ayah -.7722* .13384 .000 -1.0892 -.4553
Ibu -.6833* .13384 .000 -1.0003 -.3664
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .358.
*. The mean difference is significant at the .05 level.

mean_PI
Tukey HSDa,b,c
Subset
Tipe orang tua N 1 2
Kontrol 30 2.8667
Ibu 60 3.5500
Ayah 60 3.6389
Sig. 1.000 .761
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .358.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 45.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
c. Alpha = .05.

Hasil pengujian Tukey menunjukkan bahwa rata-rata


mean_PI tidak berbeda signifikan antar kelompok eksperimen (ayah
vs. ibu) (sig. = 0,695 > 0,05). Namun jika dibandingkan antara
kelompok eksperimen dengan kontrol, terlihat bahwa kelompok
“ayah” (sig. = 0,000 < 0,05) dan “ibu” (sig. = 0,000 < 0,05) memiliki
nilai rata-rata mean_PI yang lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan partisipan di kelompok kontrol.

146
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Tabel Tukey HSD memperlihatkan kelompok partisipan


“ayah” dan “ibu” sama-sama berada dalam kolom Subset 2.
Artinyanya, tidak ada perbedaan diantara kedua kelompok
eksperimen dalam kemampuannya memengaruhi variabel mean_PI.
Sementara kelompok kontrol berada dalam kolom Subset 1, yang
artinya, kedua kelompok eksperimen (ayah dan ibu) berbeda
signifikan dengan kelompok kontrol dalam kemampuan
memengaruhi variabel mean_PI.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: mean_PI
Tukey HSD
Mean 95% Confidence Interval
(I) Tipe (J) Tipe Difference Std. Lower Upper
pesan pesan (I-J) Error Sig. Bound Bound
Positif Negatif -.2667* .10928 .042 -.5254 -.0079
Kontrol .5944* .13384 .000 .2775 .9114
Negatif Positif .2667* .10928 .042 .0079 .5254
Kontrol .8611* .13384 .000 .5442 1.1780
Kontrol Positif -.5944* .13384 .000 -.9114 -.2775
Negatif -.8611* .13384 .000 -1.1780 -.5442
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .358.
*. The mean difference is significant at the .05 level.

mean_PI
Tukey HSDa,b,c
Subset
Tipe pesan N 1 2
Kontrol 30 2.8667
Positif 60 3.4611
Negatif 60 3.7278
Sig. 1.000 .091
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square (Error) = .358.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 45.000.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
c. Alpha = .05.

147
Suci & Van F.C

Hasil pengujian Tukey menunjukkan bahwa rata-rata


mean_PI berbeda signifikan antar kelompok eksperimen (pesan
positif vs. pesan negatif) (sig. = 0,042 < 0,05) dan antara kelompok
“pesan negatif” dengan kelompok kontrol (sig. = 0,000 < 0,05).
Artinya, dibandingkan dengan pesan positif dan kontrol, pesan
negatif lebih signifikan memengaruhi minat partisipan membeli
sedotan ramah lingkungan. Sementara variabel pesan negatif secara
signifikan lebih kuat memegaruhi partisipan untuk membeli sedotan
ramah lingkungan dibandingkan dengan kelompok kontrol (sig. =
0,000 < 0,05).
Tabel Tukey HSD memperlihatkan kelompok partisipan
“pesan positif” dan “pesan negatif” sama-sama berada dalam kolom
Subset 2. Memang dari hasil uji Tukey menunjukkan adanya
perbedaan signifikan diantara keduanya, namun jika melihat mean
difference (selisih nilai rata-rata) diantara keduanya hanya berkisar
0,2667. Sementara mean difference variabel “pesan positif” dan
“pesan negatif” dengan kelompok kontrol masing-masing adalah
0,5944 dan 0,8611. Maka “pesan positif” dan “pesan negatif” lebih
cenderung menjadi satu Subset dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
Apakah tipe orang tua dan tipe pesan saling berinteraksi
memengaruhi mean_PI?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat melihat grafik plot
yang dihasilkan dari pengujian two-way ANOVA.

148
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Berbeda dengan yang terjadi pada variabel mean_GA,


ternyata variabel tipe orang tua dan tipe pesan saling berinteraksi
satu sama lain dalam memengaruhi tinggi rendahnya minat
partisipan membeli sedotan ramah lingkungan. Tampak bahwa
kedua garis saling bersinggungan. Dalam hal ini, terlihat bahwa
treatment yang menunjukkan sosok ibu berbicara pesan negatif
menjadi jenis manipulasi yang paling kuat memengaruhi minat
partisipan membeli sedotan ramah lingkungan. Minat beli partisipan
dari kelompok kontrol jauh lebih rendah dibandingkan dengan
keempat kelompok eksperimen.

149
Suci & Van F.C

4. Pengujian Hayes PROCESS


Proses selanjutnya adalah menguji pengaruh langsung dan
tidak langsung variabel interaksi tipe orang tua dan tipe pesan
terhadap minat beli sedotan ramah lingkungan dengan mediasi oleh
sikap ramah lingkungan. Untuk melakukan pengujian tersebut maka
kita menggunakan Hayes PROCESS Macro for SPSS11.
1) Buka menu Analyze, pilih Regression, dan klik
PROCESSv3.3 by Andrew F. Hayes.

2) Pindahkan variabel mean_PI ke kotak Y variable.

11
Diantara pembaca mungkin ada yang belum mengetahui tentang fitur tambahan PROCESS
pada software SPSS yang dapat digunakan untuk menguji efek mediasi, moderasi, serta
kovariat hanya dengan satu klik. Fitur tambahan ini sangat membantu periset untuk menguji
berbagai model penelitian, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Untuk
mengunduh dan menginstalasi Hayes PROCESS Macro dapat dilihat dan dipelajari dari link
video berikut: https://www.youtube.com/watch?v=umVMF_4xTXc
150
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

3) Pindahkan variabel mean_GA ke kotak Mediator(s) M.


4) Pindahkan variabel TOxTP ke kotak X variable.
5) Pilih Model number 4
6) Pilih menu Options.
7) Centang Show total effect model (only model 4, 6, 8, 81,
82).
8) Centang Effect size (mediation-only models).
9) Centang Standardized coefficients (mediation-only
models).
10) Continue.
11) OK.

Hasilnya adalah (fokuskan perhatian pada bagian yang


diblok):

151
Suci & Van F.C

Run MATRIX procedure:

*************** PROCESS Procedure for SPSS Version 3.4 ***************


Written by Andrew F. Hayes, Ph.D. www.afhayes.com
Documentation available in Hayes (2018). www.guilford.com/p/hayes3
******************************************************************
Model : 4
Y : mean_PI
X : TOxTP
M : mean_GA

Sample
Size: 150

******************************************************************
OUTCOME VARIABLE:
mean_GA

Model Summary
R R-sq MSE F df1 df2 p
.336 .113 .380 18.786 1.000 148.000 .000

Model
coeff se t p LLCI ULCI
constant 4.621 .118 39.170 .000 4.388 4.854
TOxTP -.154 .036 -4.334 .000 -.224 -.084

Rata-rata “green attitudes” partisipan, sebesar 11,3% ditentukan oleh interaksi tipe orang
tua dan tipe pesan (ToxTP), di mana pengaruh tersebut memiliki slope negatif dan
signifikan (t = -4,334; p = 0,000 < 0,05).

Standardized coefficients
coeff
TOxTP -.336

******************************************************************
OUTCOME VARIABLE:
mean_PI

Model Summary
R R-sq MSE F df1 df2 p
.679 .461 .252 62.938 2.000 147.000 .000

Model
coeff se t p LLCI ULCI
constant .711 .324 2.195 .030 .071 1.351
TOxTP -.032 .031 -1.029 .305 -.092 .029
mean_GA .681 .067 10.179 .000 .549 .814

152
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Rata-rata “eco-straw purchase intention” partisipan, sebesar 46,1% ditentukan oleh


interaksi tipe orang tua dan tipe pesan (ToxTP) dan “green attitudes”. Interaksi tipe orang
tua dan tipe pesan tidak berpengaruh signifikan terhadap “eco-straw purchase intention”
(t = -1,029; p = 0,305), sementara “green attitudes” berpengaruh positif dan signifikan
terhadap “eco-straw purchase intention” (t = 10,179; p = 0,000).

Standardized coefficients
coeff
TOxTP -.066
mean_GA .654

*********************** TOTAL EFFECT MODEL ********************


OUTCOME VARIABLE:
mean_PI

Model Summary
R R-sq MSE F df1 df2 p
.286 .082 .426 13.151 1.000 148.000 .000

Model
coeff se t p LLCI ULCI
constant 3.859 .125 30.873 .000 3.612 4.106
TOxTP -.137 .038 -3.626 .000 -.211 -.062

Standardized coefficients
coeff
TOxTP -.286

******* TOTAL, DIRECT, AND INDIRECT EFFECTS OF X ON Y *********

Total effect of X on Y
Effect se t p LLCI ULCI c_ps c_cs
-.137 .038 -3.626 .000 -.211 -.062 -.201 -.286

Direct effect of X on Y
Effect se t p LLCI ULCI c'_ps c'_cs
-.032 .031 -1.029 .305 -.092 .029 -.047 -.066

Indirect effect(s) of X on Y:
Effect BootSE BootLLCI BootULCI
mean_GA -.105 .026 -.158 -.056

Pengaruh langsung interaksi tipe orang tua dan tipe pesan tidak signifikan terhadap “eco-
straw purchase intention” (t = -1,029; p = 0,305), namun ketika dimediasi oleh “green
attitudes”, pengaruhnya menjadi signifikan (Boot LLCI = -0,158; BootULCI = -0,056).
Maknanya, “green attitudes” merupakan mediator bagi pengaruh interaksi tipe orang tua
dan tipe pesan terhadap “eco-straw purchase intention”. Dengan demikian, model
interaksi tipe orang tua dan tipe pesan dimediasi oleh “green attitude” secara total
Partially
mempengaruhi standardized indirect
“eco-straw purchase effect(s)
intention” (t = -3,626;of
p =X0,000)
on Y:
Catatan:
DikatakanEffect BootSE
memiliki mediasi BootLLCI
yang signifikan jika BootLLCI BootULCI
dan BootULCI memiliki slope
yang sama (- dan – ; + dan +).

153
Suci & Van F.C

mean_GA -.155 .035 -.224 -.087

Completely standardized indirect effect(s) of X on Y:


Effect BootSE BootLLCI BootULCI
mean_GA -.220 .049 -.316 -.123

****************** ANALYSIS NOTES AND ERRORS *****************

Level of confidence for all confidence intervals in output:


95.0000

Number of bootstrap samples for percentile bootstrap confidence intervals:


5000

------ END MATRIX -----

Selesai sudah proses pengolahan data untuk model


penelitian eksperimen yang kita tutorialkan. Bagian tersulit dan
terpenting dari sebuah riset adalah bagaimana melaporkannya dalam
bentuk penulisan artikel yang layak dipublikasikan di jurnal-jurnal
internasional berkualitas. Bab selanjutnya dari buku ini akan secara
rinci memberikan tutorial penulisan artikel sesuai dengan kriteria
umum yang berlaku di jurnal-jurnal internasional bereputasi.

LATIHAN

1. Bentuk 1 tim riset beranggotakan 2-3 orang.


2. Tentukan model riset faktorial 2 X 2 terdiri dari:
a. Satu variabel independen yang dieksperimenkan.
b. Satu variabel mediasi.
c. Satu variabel dependen.
d. Kumpulkan data penelitian, minimal 20 orang
perkelompok partisipan.
e. Tema riset ilmu-ilmu sosial (diutamakan ilmu bisnis dan
manajemen)
3. Lakukan pengujian secara sistematis sesuai dengan yang
sudah dipelajari di bab ini.

154
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Penulisan Artikel Ilmiah Hasil


Riset Eksperimen

Tujuan pembelajaran
Hasil penelitian tidak akan memiliki makna apabila
hasilnya tidak dipublikasikan. Bab ini bertujuan
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
pembaca terkait penulisan artikel hasil riset eksperimen
dari awal hingga akhir.

A. Menentukan Target Jurnal


Tahapan puncak dari sebuah proses riset adalah melaporkan
hasil pelaksanaan riset yang telah dilakukan. Bentuknya bisa berupa
laporan, skripsi/tesis/disertasi, monograf, atau artikel yang
dipublikasikan di berbagai pilihan jurnal. Mempublikasikan artikel
di jurnal merupakan sebuah capaian akademik yang prestisius bagi
setiap periset. Gengsi ini sangat tergantung dari pilihan jurnal yang
menjadi target publikasi. Untuk saat ini, praktik publikasi di
Indonesia sangat mengutamakan jurnal-jurnal yang terindeks di
Scopus dan Web of Science. Selain menjadi pilihan utama bagi tim
penilai kenaikan jabatan fungsional, jurnal-jurnal yang terbit di

155
Suci & Van F.C

kedua pengindeks ini juga menjadi barometer perekaman jejak


akademik para dosen dan peneliti Indonesia di database SINTA.
Selain tentu saja gengsi akademik untuk para penulisnya sendiri,
meskipun terdapat perdebatan yang cukup sengit di antara akademisi
terkait manfaat menerbitkan artikel di jurnal-jurnal yang diindeks
kedua lembaga internasional tersebut. Apapun polemiknya, suka
atau tidak suka, yang pasti hingga saat ini, sistem publikasi di
Indonesia, dan juga di banyak negara lainnya, Scopus dan Web of
Science masih menjadi pilihan dan indikator “kehebatan” publikasi
sebuah lembaga perguruan tinggi.
Lalu bagaimana memilih jurnal yang paling tepat untuk
naskah kita?
Sebelum atau sesudah naskah ditulis?
Mayoritas pelatih/pembimbing penulisan artikel ilmiah
professional akan menyarankan sebelum naskah ditulis.
Mengapa?
Umumnya agar penulis memiliki gambaran awal dari sebuah
jurnal mengenai jenis dan cakupan topik riset apa yang diterima oleh
jurnal tertentu. Selain tema, gaya penulisan, perkiraan lama
pemrosesan naskah, frekuensi penerbitan berkala, persyaratan, dan
indeksasi, informasi yang cukup penting bagi para penulis adalah:
“berapa biaya Article Processing Charge- (APC)nya?” Meskipun
sebenarnya sangat banyak jurnal yang menerapkan sistem hybrid, di
mana selain yang open access (berbayar), penulis juga bisa memilih
yang tidak berbayar sama sekali (subscription). Dengan menentukan
jurnal sasaran sebelum memulai menulis naskah, maka memang
akan menghemat waktu dan pikiran karena penulis dapat membuat

156
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

perencanaan sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh jurnal


yang menjadi target tersebut.
Apa harus selalu begitu?
Tidak juga.
Setiap orang memiliki gaya masing-masing dalam hal ini.
Penulis sendiri misalnya, lebih suka menyelesaikan naskah terlebih
dahulu, baru mencari jurnal sasaran yang cocok untuk naskah
tersebut. Alasan utama penulis adalah karena penulis “tidak
nyaman” dengan pembatasan-pembatasan dari jurnal tertentu.
Misalnya, pembatasan jumlah kata atau halaman. Dari pengalaman
penulis, mayoritas jurnal internasional bereputasi memiliki
pembatasan jumlah halaman dari 6.000 hingga 12.000 untuk jenis
artikel penelitian (research paper atau original article), sedikit
sekali jurnal yang tidak melakukan pembatasan halaman. Penulis
sendiri memiliki kecenderungan menulis antara 10.000 hingga
12.000 kata.
Alasan kedua, bidang ilmu utama penulis adalah marketing,
di mana pilihan jurnalnya sangat banyak, mulai dari yang bertema
umum seperti bisnis, manajemen, dan pemasaran hingga ke tema-
tema spesifik terkait seperti: periklanan, perilaku konsumen, merek,
komunikasi, promosi, logistik, kemasan, dan banyak pilihan terkait
lainnya. Artinya, penulis tidak terlalu khawatir “kehabisan” jurnal
sasaran. Akan berbeda pada periset dan penulis bidang ilmu yang
sangat spesifik di mana pilihan jurnal mungkin terbatas, maka sangat
perlu untuk terlebih dahulu memilih jurnal sasaran sebelum mulai
menulis.

157
Suci & Van F.C

Memang penulis akui ada sejumlah kelemahan dengan cara


tersebut. Pertama, penulis harus melakukan penyesuaian-
penyesuaian pada gaya penulisan di naskah agar selaras dengan
kriteria jurnal sasaran. Ini memang cukup menyita waktu dan
tenaga. Namun bagi penulis pribadi, hal tersebut tidak terlalu
menjadi masalah karena penulis memiliki kebiasaan membaca ulang
naskah dua-tiga kali sebelum mengirimkannya ke jurnal. Penulis
sekaligus melakukan penyesuaian-penyesuaian tersebut sambil
melakukan koreksi-koreksi tambahan pada saat membaca ulang
naskah. Apalagi saat ini, sejumlah jurnal internasional bereputasi,
misalnya beberapa jurnal terbitan Wiley, memberlakukan kebijakan
free-format submission, di mana penulis bebas menulis dalam
format tulisan apapun selama format tersebut diimplementasikan
secara konsisten dalam naskah.
Jadi, problemnya bukan kapan harus memilih jurnal, tapi
lebih utamanya adalah bagaimana memilih jurnal yang sesuai
dengan naskah kita.
Mengapa?
Sebagus apapun kualitas naskah, jika topik (scope) jurnal
tidak sesuai dengan tema naskah, sangat besar kemungkinan naskah
tersebut akan di-reject oleh editor di hari yang sama dengan
pemasukan naskah (same-day rejection).
Alih-alih dikasih kesempatan untuk direview, naskah malah
ditolak mentah-mentah!
Percayalah, penulis sudah sangat sering mengalaminya dulu
pada saat awal-awal memberanikan diri menulis untuk jurnal-jurnal
internasional berkualitas. Contoh faktual, pada sebuah naskah

158
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

bertema “green advertising”, penulis pernah memasukkan naskah


tersebut ke sebuah jurnal “environmental education” karena penulis
berpikir tema “environment” cocok dengan topik periklanan hijau.
Oleh editor jurnal, meskipun memberikan komentar bahwa naskah
penulis termasuk “well written manuscript”, tapi oleh karena
implikasi teoritisnya dinilai tidak mendukung pengembangan teori
literasi lingkungan hidup, maka naskah tersebut harus mengalami
“same-day rejection.” Setelah beberapa kali “salah rumah” akhirnya
naskah penulis baru menemukan “jodohnya” di sebuah jurnal yang
memiliki scope “social marketing,” yang salah satu sub-temanya
adalah kajian-kajian pemasaran berorientasi pelestarian lingkungan
hidup. Baru di jurnal ini naskah penulis diberi kesempatan untuk di-
review setelah dianggap editor memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Penulis mengakui, ini termasuk salah satu kelemahan akibat tidak
memilih dan menentukan jurnal sasaran sebelum menulis –
walaupun sebenarnya tidak ada jaminan juga naskah akan diberi
kesempatan review meskipun sudah mempelajari dan menentukan
jurnal sasaran sebelum mulai menulis.
Oleh karena itu, terkadang bukan karena kualitas riset dan
tulisan kita buruk, tapi lebih karena “rumah”nya saja yang tidak
tepat. Seperti pernikahan, terkadang sebuah jurnal yang kita pilih
bukan “jodoh” yang sebenarnya. Asal sabar dan teliti mempelajari
cakupan topik dan contoh-contoh artikel yang sudah diterbitkan di
jurnal-jurnal tersebut, maka “jodoh pasti bertemu.”
Nah, saat ini cukup banyak penerbit jurnal-jurnal
internasional berkualitas yang mencoba membantu para penulis
dalam memilih dan menentukan jurnal yang sesuai dengan naskah

159
Suci & Van F.C

yang ditulis. Caranya cukup mudah, hanya dengan menuliskan


judul, kata-kata kunci, dan abstrak naskah di aplikasi pencarian yang
mereka sediakan, maka penulis akan memperoleh rekomendasi dari
aplikasi tersebut terkait sejumlah nama jurnal yang berada dalam
naungan penerbitan mereka yang mungkin cocok dengan topik
riset/naskah penulis. Di antaranya adalah:

Tabel 10. Daftar Situs Pencarian Rekomendasi Jurnal


Elsevier 
Journal https://journalfinder.elsevier.com/
Finder.
Wiley
Journal https://journalfinder.wiley.com/
Finder.
Taylor &
Francis https://authorservices.taylorandfrancis.com/publishing-
Journal your-research/choosing-a-journal/journal-suggester/
Suggester.
Springer
Journal https://journalsuggester.springer.com/
Suggester.

Mari kita praktikkan cara pencarian di salah satu aplikasi


tersebut: Elsevier  Journal Finder.
Langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Masuk ke halaman https://journalfinder.elsevier.com/
2) Ketikkan atau copy paste judul naskah di kotak Paper
title.
3) Copy paste abstrak naskah ke kotak Paper abstract

160
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

161
Suci & Van F.C

4) Ketikkan dan pilih kata-kata kunci di kotak Keywords.


5) Ketikkan dan pilih topik atau bidang ilmu naskah/riset
di kotak Fielf of research.
6) Pencarian dapat lebih dispesifikkan lagi misalnya:
hanya menampilkan jurnal-jurnal ber-impact factor,
jenis publikasi (open access atau gratis/subscription)
waktu tunggu proses review dan publikasi.
7) Klik Find journals.

162
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Hasilnya, aplikasi akan merekomendasikan 48 jurnal yang


berada di bawah naungan penerbit Elsevier yang dianggap sesuai
dengan topik naskah penulis. Sistem ini membantu penulis untuk
mengetahui daftar jurnal sasaran potensial. Jika dirasakan ada yang
sesuai, penulis tinggal masuk ke web jurnal tersebut untuk
mempelajari lebih jauh kriteria penulisan dan panduan untuk para
penulis (author guide).
Sangat membantu bukan?

B. Anatomi Artikel Ilmiah Riset Eksperimen


Berbeda dengan tulisan laporan hasil penelitian pada
skripsi/tesis/disertasi, format penulisan pada artikel ilmiah lebih
ringkas dan padat. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah
kata/halaman yang menjadi persyaratan dari sebuah jurnal. Secara
umum, struktur penulisan di jurnal ilmiah terdiri dari: judul →

163
Suci & Van F.C

identitas penulis dan afiliasi (meskipun pada saat memasukkan


naskah identitas ini ditiadakan (blind manuscript) untuk kebutuhan
peer review) → abstrak → pendahuluan → kajian 164ustaka →
kerangka konseptual dan hipotesis (terkadang bisa disatukan dengan
kajian 164ustaka) → metode → temuan → diskusi/pembahasan →
implikasi teoritis (terkadang disatukan dengan bagian pembahasan)
→ implikasi praktis/manajerial → kesimpulan (terkadang tidak
diperlukan karena bisa dinarasikan di bagian pembahasan) →
keterbatasan penelitian dan rekomendasi penelitian lanjutan →
referensi.

Gambar 20. Struktur IMRAD


(https://link.springer.com/article/10.1007/s10980-011-9674-3/figures/1)

164
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Jika keseluruhan bagian tersebut diformulasikan dalam


struktur yang lebih ringkas, maka biasanya anatomi sebuah artikel
ilmiah akan mengacu kepada: IMRAD = Introduction Method
Results and Discussion. Struktur IMRAD ini menjadi yang paling
direkomendasikan oleh American Psychological Association
(APA), di mana asosiasi ini menjadi rujukan umum bagi periset dan
penulis artikel ilmiah di bidang ilmu sosial, pendidikan, dan
keperilakuan.
Setiap bagian artikel memiliki kandungan substansi tulisan
yang saling berhubungan dan saling menunjang sebagai satu
kesatuan pemikiran. Sangat penting bagi penulis untuk menjaga
kesinambungan benang merah di antara bagian-bagian tersebut. Hal
ini perlu disampaikan karena biasanya penulis pemula kerap tergoda
memasukkan potongan-potongan narasi yang dirasakan “canggih”
dari beberapa artikel rujukan, meskipun sebenarnya potongan narasi
tersebut tidak mendukung substansi pemikiran utama di naskah
penulis sendiri. Tidak jarang, potongan-potongan narasi tersebut
justru dapat menjadi jebakan yang dipersoalkan oleh reviewer
karena tidak memiliki relevansi dengan persoalan dan pembahasan
di dalam naskah.
Struktur IMRAD mungkin bisa membantu. Namun bagi
banyak penulis pemula struktur tersebut masih cukup sulit dipahami
dan dioperasionalisasikan secara aktual dalam sebuah tulisan. Oleh
karena itu, sangat disarankan kepada para penulis pemula untuk
membuat kerangka tulisan (outline) yang lebih operatif. Kerangka
ini diperlukan untuk menjaga alur cerita di naskah agar tidak
melebar atau bahkan keluar dari jalur pemikiran utama maksud dan

165
Suci & Van F.C

tujuan penulisan. Selain itu, dengan adanya kerangka tulisan, akan


sangat membantu penulis untuk mencari dan menentukan rujukan
referensi sesuai dengan kebutuhan di setiap bagian tulisan. Proses
pencarian rujukan referensi pun menjadi sistematis sesuai dengan
tahapan penulisan.
Berikut dicontohkan bagaimana membangun kerangka
penulisan lengkap dengan elemen-elemen yang (sebaiknya)
dimasukkan didalam setiap bagian. Agar lebih memudahkan
pembaca, akan diberikan narasi tulisan dalam bahasa Indonesia yang
disesuaikan dengan pengelompokkan bagian dan subbagian artikel
(tulisan disesuaikan dengan contoh kasus yang ditutorialkan di bab
2 buku ini).

166
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Tabel 11. Kerangka tulisan artikel ilmiah hasil riset eksperimen


Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya
Abstract Tujuan penelitian 1. Ringkasan gap di Tidak seperti yang sering dilakukan pada selebritas,
literatur. ahli, dan rekan seusia, penggunaan sosok orang tua
2. Tujuan riset saat ini. sebagai agen utama pembelajaran sosial dan
keteladanan bagi konsumen muda masih jarang dikaji
dalam studi-studi komunikasi berbasis lingkungan
hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek
interaksi tipe orang tua dengan tipe pesan dalam
memengaruhi tanggapan kognitif dan emosional
konsumen muda, yang kemudian diharapkan akan
berdampak terhadap pembentukan sikap ramah
lingkungan dan minat membeli sedotan ramah
lingkungan.
Ringkasan metode 1. Sebutkan teori Menggunakan teori pembelajaran sosial dan teori
riset utama yang prospek, studi ini merancang empat tipe pesan yang
digunakan. dimanipulasi mengikuti bentuk faktorial 2 (ayah vs.
2. Tuliskan secara ibu) x 2 (pesan positif vs. negatif). Eksperimen
ringkas dilakukan di kelas yang diikuti oleh 150 orang
metodologinya. partisipan. Two-way ANOVA dan Hayes PROCESS
model 4 digunakan untuk pengujian hipotesis.

167
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Temuan riset 1. Tuliskan secara Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
ringkas temuan- perbedaan signifikan pada sikap ramah lingkungan di
temuan utama riset. seluruh kelompok partisipan. Sebaliknya, perbedaan
2. Tuliskan secara signifikan terjadi pada minat beli sedotan ramah
ringkas implikasi lingkungan, di mana kelompok partisipan yang melihat
teoritis dan praktis sosok ibu berbicara pesan negatif memiliki minat beli
(bagian ini bisa yang tertinggi dibandingkan kelompok lainnya.
ditiadakan jika Temuan penelitian memperkaya konsep green
jumlah kata di advertising dan membantu praktisi periklanan
abstrak sudah mendiversifikasi penggunaan model iklan yang
melewati batas kata berpotensi memberikan pengaruh kepada konsumen
yang ditetapkan muda yang menjadi sasaran iklan.
sebuah jurnal –
biasanya antara
100-200 kata)
Kata kunci Tuliskan 3-5 kata kunci Green advertising; message framing; green attitudes;
yang akan green purchase intention; young consumers
memudahkan
pencarian oleh
pembaca artikel.
Sebaiknya mencakup
topik utama dan
variabel penelitian.

168
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Introduction Fenomena/ fakta Narasikan fenomena Konsumen di negara-negara barat yang memiliki
umum riset-riset “green pendapatan perkapita tinggi telah cukup lama
study” yang sudah mempraktikkan “green lifestyle” (penulis dan tahun?).
sering dilakukan Contohnya, penggunaan produk plastik sekali pakai,
(misalnya dalam termasuk sedotan plastik, telah lama dilarang di
contoh kasus kita negara-negara Uni Eropa dan di banyak negara bagian
adalah fakta bahwa di Amerika Serikat. Sehingga tidak mengherankan jika
“green study” dan kampanye-kampanye pelestarian lingkungan hidup
penggunaan sedotan mengakar kuat dan dipraktikkan secara konsisten di
ramah lingkungan negara-negara tersebut (penulis dan tahun?).
sudah sangat umum Dampaknya, riset-riset yang mengkaji tanggapan para
dilakukan di negara- konsumen muda terkait “green advertising” di negara-
negara maju/barat, negara tersebut sudah cukup banyak dilakukan oleh
sehingga konsumennya para peneliti (misalnya, penulis dan tahun?Tuliskan
sudah terbiasa dengan lebih dari satu referensi sebagai contoh)
“green lifestyle”.
1. Peluang gap 1. Narasikan bahwa Kondisi berbeda terjadi di negara-negara
bagi riset kita ada peluang gap berkembang di kawasan Asia Tenggara. Isu
yang bisa diisi lingkungan dan konsumerisme berbasis lingkungan
2. Urjensi terkait populasi di hidup di kawasan ini relatif masih baru dimulai,
mengkaji objek negara-negara misalnya di Malaysia (penulis dan tahun?), Thailand
riset berkembang yang (penulis dan tahun?), Vietnam (penulis dan tahun?),
masih jarang dan Indonesia (penulis dan tahun?). Dalam konteks
diteliti. pengunaan plastik sekali pakai seperti sedotan plastik

169
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


3. Alasan memilih misalnya, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di
lokasi riset 2. Berikan Asia Tenggara dan peringkat kesepuluh di dunia
argumentasi ringkas sebagai negara dengan daya beli tertinggi (penulis dan
4. Alasan memilih mengapa memilih tahun?), Indonesia menempati peringkat kedua
subyek riset sedotan plastik sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar di
sebagai objek riset. dunia (penulis dan tahun?), dimana sebanyak 6% dari
sampah plastik tersebut berasal dari limbah sedotan
3. Berikan plastik (penulis dan tahun?).
argumentasi ringkas Hasil survey global oleh YouGov menunjukkan
mengapa memilih bahwa konsumen muda di Indonesia merupakan salah
Indonesia sebagai satu pengguna sedotan plastik terbesar di dunia
lokasi riset. (penulis dan tahun?). Oleh karena ukurannya yang
kecil, sampah sedotan plastik menjadi mikro plastik
4. Berikan yang sulit terurai dan berpotensi dikonsumsi oleh
argumentasi ringkas hewan-hewan laut. Pada akhirnya, hewan-hewan laut
mengapa memilih tersebut, melalui sistem distribusi global, dapat
konsumen muda menyebar di seluruh dunia dan dikonsumsi oleh
sebagai target masyarakat internasional. Oleh karena itu, salah satu
sasaran riset. upaya pencegahannya adalah dengan
mengampanyekan pengurangan penggunaan sedotan
plastik dan beralih ke jenis-jenis sedotan yang ramah
lingkungan.
Kelompok konsumen muda merupakan kelompok
yang rentan terhadap dampak polusi plastik

170
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


disebabkan kurangnya literasi mereka terhadap jenis-
jenis plastik dan bahayanya (penulis dan tahun?).
Kondisi tersebut didukung dengan fakta bahwa skor
literasi lingkungan para pelajar Indonesia yang
tergabung di Programme for International Student
Assessment (PISA) tahun 2015 berada di bawah rata-
rata pelajar internasional lainnya. Dengan demikian,
kampanye literasi dan ajakan untuk mengurangi
penggunaan sedotan plastik perlu digalakkan pada
kelompok muda ini.
Apa yang sudah Tuliskan secara ringkas Dalam banyak “green study”, para periset
dilakukan oleh para pemeran model iklan- sebelumnya banyak menggunakan aktor-aktor sosial
peneliti terdahulu iklan hijau yang sering untuk memerankan model kampanye hijau kepada
terkait topik riset dikaji oleh para peneliti para konsumen muda. Misalnya, selebriti digunakan
terdahulu. karena alasan popularitas dan daya tariknya (misalnya,
penulis dan tahun?Tuliskan lebih dari satu referensi
sebagai contoh); pakar digunakan karena kredibilitas
dan keahliannya misalnya, penulis dan tahun?Tuliskan
lebih dari satu referensi sebagai contoh); dan rekan
seusia karena pertimbangan kesamaan karakteristik
dengan konsumen muda misalnya, penulis dan
tahun?Tuliskan lebih dari satu referensi sebagai
contoh).

171
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Peluang gap yang 1. Dari riset-riset Namun demikian, ada satu agen sosial penting bagi
ingin kita isi sebelumnya, konsumen muda yang ternyata cukup sering diabaikan
narasikan apa yang oleh para peneliti terdahulu dalam banyak “green
dirasakan belum studies”, yaitu orang tua. Kami berpendapat bahwa di
pernah atau jarang negara-negara Asia Tenggara, penggunaan sosok
dikaji (dalam orang tua sebagai komunikator kampanye hijau bagi
contoh kasus kita, konsumen muda, relevan dengan penggunaan teori
ternyata sosok “social influence” dan “role model” dalam konteks
orang tua hampir kehidupan keluarga di Indonesia. Pengaruh sosial
tidak pernah akan menumbuhkan kepatuhan dari konsumen muda
digunakan sebagai jika sebuah pesan atau ajakan/perintah berasal dari
model kampanye pihak yang memiliki otoritas terhadap mereka (penulis
hijau untuk generasi dan tahun?). Bagi kebanyakan keluarga, maka orang
muda). tua adalah pihak pemilik otoritas tersebut. Terlebih
lagi, dibandingkan dengan keluarga-keluarga di negara
2. Tuliskan alasan barat, konsumen muda di negara-negara berkembang
teoritis (grand di Asia, termasuk di Indonesia, sering menjadikan
theory) yang akan orang tua sebagai teladan perilaku, sebagai pihak yang
kita gunakan untuk harus dihormati, diikuti dan dipandang akibat dari
menjustifikasi budaya hirearkis sosial yang tinggi dan sangat kuat
penggunaan sosok mengandung norma-norma kesopanan kehidupan
orang tua sebagai keluarga (misalnya, penulis dan tahun?Tuliskan lebih
model kampanye dari satu referensi sebagai contoh). Dengan pemikiran
hijau bagi anak seperti ini, maka kami memperkirakan bahwa sosok

172
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


muda (di contoh orang tua juga berpotensi digunakan sebagai model
kasus ini, karena kampanye hijau di Indonesia bersama dengan aktor-
kebanyak keluarga aktor sosial lainnya yang sudah sering digunakan
di Indonesia dalam banyak “green studies”.
memiliki hubungan Studi-studi terdahulu juga sudah cukup banyak
yang erat antara yang menginteraksikan antara model iklan dengan tipe
anak dengan orang pesan dalam konteks “green studies”. Secara umum
tua, maka kita temuannya cukup bervariasi. Misalnya, sosok
menggunakan teori selebritis yang berbicara pesan menakutkan mampu
pengaruh menggerakkan konsumen muda untuk memilih
sosial/keluarga dan produk-produk makanan organik (penulis dan tahun?).
role model orang Pesan negatif yang disampaikan oleh para ahli juga
tua). terbukti mampu mendorong konsumen membeli
produk-produk hemat energi (penulis dan tahun?).
3. Tuliskan secara Sebaliknya, model yang diperankan oleh rekan seusia
ringkas riset-riset berbicara hal-hal positif terkait lingkungan hidup,
terdahulu yang mampu menimbulkan sikap positif pada para
pernah mahasiswa di negara berkembang di Asia (penulis dan
menginteraksikan tahun?). Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, di
antara model iklan mana seorang artis yang mengampanyekan
dengan tipe pesan. penggunaan tas berbahan dasar limbah plastik mampu
menumbuhkan minat para pelajar untuk memisahkan
sampah plastik dan non-plastik untuk ditabung ke bank
sampah (penulis dan tahun?).

173
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Temuan-temuan yang saling bertentangan tersebut
menunjukkan bahwa efektivitas pesan positif maupun
negatif yang disampaikan oleh berbagai tipe model
iklan tidak dapat digeneralisir untuk seluruh situasi.
Hal ini menjadi alasan bagi riset ini untuk menggali
dan menguji lebih jauh pembahasan terkait interaksi
model iklan dengan tipe pesan, termasuk dengan
menggunakan sosok orang tua yang dikombinasikan
dengan tipe pesan positif dan negatif dalam
mempengaruhi “green attitudes” dan “eco-straw
purchase intention” konsumen muda di negara
berkembang di Asia, khususnya di Indonesia.
1. Tujuan riset 1. Tuliskan apa yang Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan peran
menjadi tujuan riset orang tua sebagai aktor sosial utama di keluarga yang
2. Potensi implikasi kita (atau memiliki otoritas kuat terhadap anak-anak di negara-
teoritis dan pertanyaan utama negara berkembang, maka tujuan riset ini adalah
praktis riset jika ada). merancang material kampanye hijau yang
menginteraksikan sosok orang tua dengan tipe pesan
2. Tuliskan secara serta menguji dampaknya terhadap pembentukan
ringkas, implikasi “green attitude” yang selanjutnya diharapkan mampu
teoritis dan meningkatkan minat konsumen muda menggunakan
manajerial/praktis sedotan ramah lingkungan. Temuan riset diharapkan
yang bisa diperoleh memberikan masukan baru bagi periset dan praktisi
periklanan hijau dalam mendiversifikasi penggunaan

174
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


dari temuan riset tipe model-model iklan hijau, sekaligus memberikan
kita. pedoman penggunaan tipe pesan yang paling sesuai
dengan karakteristik konsumen muda di negara
berkembang, khususnya di Indonesia.

Literature review Grand theory (1) Berikan konsep ringkas Implementasi Konsep Pembelajaran Sosial Dalam
mengenai teori utama Perancangan Iklan
(dalam tutorial ini
adalah teori “social Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa
learning/pembelajaran individu belajar berperilaku dan bertindak di
sosial” dan “role komunitas sosialnya dengan mempelajari dan meniru
model/panutan”) orang lain (penulis dan tahun?). Role model
merupakan konstruksi kognitif yang dibentuk dari
sejumlah atribut peran sosial orang/tokoh panutan lain
yang dipersepsikan mirip dengan seseorang, serta
adanya upaya-upaya dari seseorang tersebut untuk
memperkuat tingkat kemiripan dirinya dengan tokoh
panutan tersebut. Atribut-atribut ini dapat berupa
status, kompetensi, dan kekuasaan (penulis dan
tahun?). Dalam praktik pemasaran dan periklanan,
penggunaan teori pembelajaran sosial berguna untuk
menjelaskan mengapa konsumen cenderung mencari
rujukan dari para tokoh panutan, seperti selebritis,
atlet, pebisnis, rekan seusia, dan politisi yang sering

175
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


menjadi model iklan/kampanye (beberapa penulis dan
tahun?)
Middle theory (1) Berikan konsep ringkas Orang tua, sebagai agen sosial utama yang
tentang turunan dari menanamkan nilai-nilai keperilakuan pada anak
teori utama (dalam (penulis dan tahun?), belum banyak dikaji di “green
tutorial ini adalah teori- studies” terdahulu. Memang terjadi perdebatan terkait
teori terkait hubungan peran orang tua pada perkembangan kognisi, emosi,
orang tua dengan anak) dan perilaku anak. Di negara-negara maju, dimana
para remajanya otonom dan individualis, kontrol orang
tua sering dipandang sebagai kekangan, di mana
prasangka ini sering mengganggu keharmonisan
komunikasi orang tua-anak (penulis dan tahun?).
Kondisi ini menjadi salah satu alasan mengapa para
remaja lebih dipengaruhi oleh komunikasi dari rekan-
rekan seusia/sepermainannya (penulis dan tahun?). Di
negara-negara barat/maju, remaja berusia kurang dari
17 tahun sering dianggap memiliki sikap penolakan
terhadap pengawasan dan perintah orang tua (penulis
dan tahun?). Oleh karena itu, sosok orang tua jarang
digunakan sebagai model iklan/kampanye yang
menyasar para remaja tersebut (penulis dan tahun?).
Namun ketika anak beranjak ke tahap dewasa awal,
yang biasanya dimulai diatas usia 17 tahun (penulis
dan tahun?), kelompok ini mulai mendapatkan

176
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


otonomi dan kepercayaan yang lebih besar dari orang
tuanya. Pada tahap ini, nasihat-nasihat orang tua tidak
lagi dianggap sebagai bentuk kekangan, namun lebih
kepada bentuk nasihat untuk kebaikan (penulis dan
tahun?). Maka pada fase ini, sosok orang tua sangat
dimungkinkan untuk digunakan sebagai komunikator
sebuah gagasan kepada anak yang mulai beranjak
dewasa secara fisik, emosi, dan kognisinya.
Terlebih lagi, kecenderungan di keluarga Asia yang
mayoritas masih sangat menghormati struktur hirearki
kekeluargaan (penulis dan tahun?), anak usia dewasa
awal masih banyak yang tinggal dan bergantung secara
ekonomi dengan orang tuanya (penulis dan tahun?).
Artinya, orang tua masih memiliki kekuasaan untuk
“mengendalikan” perilaku anak-anak di usia dewasa
awal, seperti para mahasiswa, meskipun mereka sudah
memiliki otonomi dan kepercayaan yang lebih besar
dari orang tua (penulis dan tahun?).

Grand theory (2) 1. Berikan konsep Pembingkaian pesan (message framing) dalam
ringkas mengenai iklan
teori utama (dalam
tutorial ini adalah Pada intinya, message framing adalah memberikan
“prospect theory”) penekanan pada sejumlah aspek diantara aspek lainnya

177
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


untuk memengaruhi persepsi seseorang secara berbeda
2. Narasikan secara (penulis dan tahun?). Sejauh ini, banyak periset
singkat middle menggunakan konsep ini untuk mendesain “green
theory-nya (teori advertising” yaitu sebuah bentuk komunikasi yang
gain and loss) yang bertujuan untuk mengajak konsumen memiliki
kemudian keperdulian pada lingkungan hidup (penulis dan
dijabarkan applied tahun?).
conceptnya (hope Di antara metode yang sering digunakan untuk
dan fear) membingkai pesan, daya tarik emosional menjadi yang
paling sering digunakan. Berawal dari “prospect
theory”, dinyatakan bahwa seseorang menilai sebuah
pesan yang mengandung risiko dengan cara
menimbang aspek positif (gain) dan negatifnya (loss)
(penulis dan tahun?). Aspek positif terkait dengan
harapan akan manfaat yang bisa diperoleh, sementara
aspek negatif merujuk kepada kerugian-kerugian yang
akan didapat jika melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. Pesan-pesan positif biasanya dikaji dengan
menggunakan daya tarik harapan/hope (penulis dan
tahun?), sementara pesan-pesan negatif banyak diukur
dengan rasa takut/fear (penulis dan tahun?).
State of art dan Narasikan secara Tipe pesan apa yang lebih efektif? Jawabannya
potensi gap ringkas temuan- bervariasi dan terkadang saling bertentangan.
temuan riset terdahulu, Beberapa peneliti merekomendasikan pesan negatif

178
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


dan apa yang masih (contoh, cantumkan beberapa penulis dan tahun), dan
belum/jarang sebagian lainnya cenderung mendorong kepada
dilakukan sebelumnya. penggunaan pesan positif (contoh, cantumkan
beberapa penulis dan tahun). Kajian-kajian yang ada
saat ini juga lebih banyak menginteraksikan tipe-tipe
pesan tersebut dengan model yang berasal dari
kalangan selebritis, ahli, atau rekan seusia (contoh,
cantumkan beberapa penulis dan tahun). Namun,
bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan jika
interaksi tipe pesan dilakukan terhadap sosok orang
tua, relatif masih belum dilakukan secara empiris,
sehingga menimbulkan kekosongan literatur pada
konsep “green advertising”.
Conceptual Argumentasi Narasikan applied Dalam kajian-kajian keluarga, sosok ayah
framework/ keterhubungan theory yang misalnya, sering dipersepsikan lebih suka
hypotheses antar variabel menghubungkan tipe mengomukasikan harapan kepada anak dibandingkan
development berdasarkan temuan komunikasi orang tua sosok ibu (penulis dan tahun?). Sehingga ketika sosok
empiris dan dengan tipe pesan. ayah menyampaikan pesan-pesan positif terkait
konseptual pelestarian lingkungan, anak akan sangat berpotensi
Kaitkan temuan- untuk menyikapinya dengan antusias. Namun, pada
temuan terdahulu penelitian lain juga dinyatakan bahwa pola komunikasi
dan/atau landasan ayah cenderung punitif dibandingkan ibu (penulis dan
teoritis yang bisa tahun?). Hal ini menyebabkan sosok ayah lebih
menghubungkan antara “ditakuti” daripada ibu (penulis dan tahun?). Maka

179
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


tipe komunikasi ayah- ketika ayah menyampaikan pesan-pesan negatif terkait
ibu yang diinteraksikan kerusakan lingkungan hidup, anak berpotensi
dengan tipe pesan mengubah sikapnya untuk lebih memberi perhatian
positif-negatif dengan pada lingkungan hidup sesuai “perintah” sosok ayah
pembentukan sikap tersebut.
anak pada lingkungan Sementara itu, sosok ibu sering digambarkan
hidup. sebagai figur yang lembut dan penyayang didalam
keluarga (penulis dan tahun?). Pola komunikasinya
dipandang lebih menyenangkan dibandingkan ayah
(penulis dan tahun?). Suasana hati yang baik pada
penerima pesan lebih memudahkan penerimaan pesan
dan pembentukan sikap yang positif pada penerima
pesan. Sementara itu, penerimaan yang positif menjadi
faktor pembentukan sikap yang positif (penulis dan
tahun?). Maka ketika sosok ibu yang menyenangkan
berbicara tentang manfaat-manfaat yang baik dari
penggunaan sedotan ramah lingkungan, maka ada
kemungkinan anak akan menyikapinya secara positif.
Namun begitu, beberapa peneliti menunjukkan bahwa
pola komunikasi ibu justru lebih “menyeramkan”
dibandingkan ayah ketika menyampaikan hal-hal yang
tidak menyenangkan (penulis dan tahun?).
Demikian pula dalam hal perilaku pembelian anak.
Meskipun anak usia dewasa awal, seperti mahasiswa,

180
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


relatif memiliki otonomi yang lebih besar
dibandingkan kelompok usia dibawahnya, namun
sebagian besar dari mereka masih memiliki
ketergantungan secara ekonomi dengan orang tua.
Terlebih lagi pada budaya keluarga di Indonesia,
mayoritas anak yang belum berkeluarga masih tinggal
bersama orang tua (penulis dan tahun?). Situasi seperti
ini memungkinkan sosok orang tua masih memiliki
otoritas pada anak usia dewasa awal untuk
memberikan nasihat-nasihat bahkan perintah kepada
anak dalam kasus-kasus tertentu. Sejumlah penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa orang tua memiliki
pengaruh signifikan dalam keputusan anak membeli
produk-produk ramah lingkungan (tuliskan beberapa
penulis dan tahun). Pada saat yang sama, keinginan
konsumen muda di Indonesia untuk mengonsumsi atau
membeli produk-produk ramah lingkungan juga
dipengaruhi oleh kesan yang diterima dan
dipahaminya dari pesan-pesan yang berisi informasi
terkait lingkungan hidup (tuliskan beberapa penulis
dan tahun).
Berdasarkan konsep teoritis dan sejumlah temuan
tersebut, baik sosok ayah maupun ibu, pesan positif
maupun negatif, serta interaksi diantara variabel-

181
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


variabel tersebut berpotensi membentuk sikap positif
pada partisipan serta dapat memengaruhi mereka
untuk mempertimbangan produk-produk ramah
lingkungan dibandingkan dengan ketika para
partisipan tidak ditunjukkan pesan apapun (kontrol).
Dengan demikian maka dapat ditarik hipotesis:
H1: Konsumen muda yang dipaparkan dengan
interaksi sosok orang tua dan tipe pesan akan
memiliki sikap yang lebih positif terhadap
lingkungan hidup daripada mereka yang tidak
mendapatkan paparan pesan.

H2: Konsumen muda yang dipaparkan dengan


interaksi sosok orang tua dan tipe pesan akan
memiliki keinginan yang lebih besar untuk
membeli sedotan ramah lingkungan daripada
mereka yang tidak mendapatkan paparan
pesan.

Perilaku ramah lingkungan pada anak dipengaruhi


oleh perilaku yang ditunjukkan orang tua di rumah
(penulis dan tahun?). Artinya, orang tua menjadi role
model ramah lingkungan bagi anak (penulis dan
tahun?). Misalnya, perilaku orang tua ketika membeli

182
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


barang-barang kebutuhan rumah tangga yang ramah
maupun yang tidak ramah lingkungan. Kebijaksanaan
orang tua memilih produk-produk rumah tangga
ramah lingkungan berpengaruh terhadap perilaku
anak dalam menilai penting tidaknya untuk ikut
melestarikan lingkungan hidup (penulis dan tahun?)
dan membeli produk-produk ramah lingkungan
(penulis dan tahun?). Sementara itu, di banyak
keluarga di negara-negara berkembang di Asia,
termasuk Indonesia, peran pembelian barang
kebutuhan rumah tangga harian dilakukan oleh sosok
ibu (penulis dan tahun?). Maka dalam hal ini,
keteladanan perilaku anak di rumah akan lebih sering
dicontohkan oleh sosok ibu dibandingkan ayah. Pada
saat yang sama, pola komunikasi ibu, dibandingkan
dengan ayah, cenderung lebih emosional, terutama
ketika menyampaikan informasi-informasi negatif
(penulis dan tahun?). Hal ini terjadi akibat secara
psikologis sosok ibu cenderung memiliki tingkat
kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan ayah
(penulis dan tahun?). Dengan demikian dapat
dihipotesiskan:

183
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


H3: Sikap ramah lingkungan pada konsumen muda
paling kuat dipengaruhi oleh sosok ibu yang
menyampaikan pesan bernada negatif.

H4: Minat konsumen muda membeli sedotan


ramah lingkungan paling kuat dipengaruhi
oleh sosok ibu yang menyampaikan pesan
bernada negatif.

Riset-riset terdahulu membuktikan bahwa tinggi


rendahnya minat seseorang mengonsumsi produk-
produk ramah lingkungan tergantung dari seberapa
positif sikap mereka terhadap isu lingkungan hidup
(tuliskan beberapa penulis dan tahun). Pada saat yang
sama, sejumlah temuan empiris sebelumnya juga
memperlihatkan bahwa perilaku pembelian anak pada
produk-produk ramah lingkungan dipengaruhi oleh
orang tuanya (tuliskan beberapa penulis dan tahun)
dan juga oleh tipe-tipe pesan yang dipaparkan kepada
mereka (tuliskan beberapa penulis dan tahun).
Meskipun sejauh ini belum ditemukan literatur yang
menginteraksikan tipe komunikasi orang tua dengan
tipe pesan dalam memengaruhi perilaku pembelian
anak terhadap produk ramah lingkungan, namun

184
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


berdasarkan temuan-temuan sebelumnya yang
menyatakan adanya dampak dari interaksi model iklan
dengan tipe pesan terhadap sikap dan perilaku
pembelian ramah lingkungan (tuliskan beberapa
penulis dan tahun), maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H5: Sikap ramah lingkungan mempengaruhi minat
konsumen muda membeli sedotan ramah
lingkungan.

H6: Interaksi sosok orang tua dengan tipe pesan


dimediasi oleh sikap ramah lingkungan
berpengaruh terhadap minat konsumen muda
membeli sedotan ramah lingkungan.

Keenam hipotesis tersebut dapat digambarkan


dalam sebuah model penelitian berikut ini:

185
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya

Endorser Message

Positif
Sosok
Sikap ramah Minat beli
ayah Negatif eco-straw
lingkungan

Sosok Positif
ibu
Negatif

Kontrol

Gambar 1. Model penelitian

Method Material/ desain 1. Apa treatmentnya? Bahan eksperimen yang dilakukan terdiri dari 5
eksperimen 2. Bagaimana versi video yang dirancang khusus untuk penelitian ini,
treatment didesain masing-masing sebagai berikut: versi ayah + pesan
3. Apa potensi bias positif; ayah + pesan negatif; ibu + pesan positif; ibu +
yang mungkin pesan negatif; control (Tabel 1)
terjadi pada desain Sosok ayah dan ibu diperankan oleh mahasiswa
eksperimen, dan dari kelas drama yang diseleksi kemampuan mimik
wajah, gerak tubuh, dan aksennya. Di setiap video,

186
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


bagaimana para pemeran ini berbicara dengan bahasa Indonesia.
mengatasinya? Agar tidak terjadi bias (familiarity, skepticism,
4. Ada aturan etis yang favoritism), tidak ada merek produk atau nama
diterapkan? organisasi/perusahaan yang disampaikan didalam
video. Seluruh unsur didalam video, seperti gambar,
musik latar, dan durasi (± 4 minutes) dirancang sama,
kecuali pada sosok ayah dan ibu serta jenis pesan
(positif vs. negatif). Musik latar, potongan gambar dan
video diambil dari sumber-sumber bebas hak cipta,
untuk kemudian digabung dan diedit oleh profesional.
Seluruh video hanya diperlihatkan kepada para
partisipan didalam ruangan, dan tidak didistribusikan
atau ikut dipublikasikan.
Masing-masing video berisi empat bagian. Bagian
pertama mendeskripsikan secara ringkas fakta-fakta
konsumsi sedotan plastik di kalangan mahasiswa.
Bagian kedua menggambarkan dampak-dampak buruk
sampah plastik atau manfaat yang bisa diperoleh jika
mengurangi atau berhenti menggunakannya. Bagian
ketiga menarasikan permasalahan sulitnya mendaur
ulang sampah sedotan plastik. Bagian keempat berisi
narasi pesimis (jika pesan negatif) atau optimis (jika
pesan positif) terkait apa yang akan terjadi pada bumi
dan isinya di masa depan.

187
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya

Tabel 1. Desain eksperimen


Variabel Tipe orang tua Tipe pesan (TP)
Total
manipulasi (TO) Positif (P) Negatif (N)
Ayah (A) AP = 30 AN = 30 60
Ibu (I) IP = 30 IN = 30 60
Daya tarik pesan
Kontrol (K) - - 30
Total partisipan 150

Manipulation check 1. Bagaimana menguji Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah


kevalidan material kedua pemeran benar-benar dapat dipersepsikan
eskperimen? sebagai sosok orang tua, serta apakah pesan yang
2. Kepada siapa didesain mampu menimbulkan kesan positif vs. negatif
pengujian kepada partisipan. Sebanyak 30 orang mahasiswa (15
dilakukan? pria dan 15 wanita), dipilih secara acak untuk menjadi
3. Bagaimana metode partisipan penilai dua video yang menampilkan sosok
pengujian ayah/ibu berbicara pesan positif/negatif. Metode
dilakukan? within-subject design dipilih dengan memperlihatkan
4. Apa potensi bias kedua versi video kepada masing-masing partisipan.
pada treatment dan Untuk mencegah terjadinya order effect, urutan kedua
bagaimana video diacak ketika diperlihatkan kepada partisipan.
mengatasinya? Sebuah pertanyaan: “seberapa mirip anda melihat
5. Apa hasilnya? sosok pembicara didalam video ini sebagai ayah
(ibu)?”, diukur menggunakan 5 poin skala Likert,

188
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


mulai dari 5 = sangat mirip hingga 1 = sangat tidak
mirip. Nilai cut-point skor rata-rata digunakan sebesar
3,1 untuk mengambarkan kemiripan (> 3,1) atau
ketidakmiripan (< 3,1). Sedangkan untuk tipe pesan,
sebuah pernyataan: “Pesan memberikan gambaran
manfaat-manfaat bagi lingkungan hidup jika generasi
muda meninggalkan sedotan plastik,” diukur dengan
5-poin skala Likert, mulai dari 5 = sangat setuju hingga
1 = sangat tidak setuju. Sementara untuk pesan negatif:
“Pesan memberikan gambaran menakutkan akan
kerusakan lingkungan hidup jika generasi muda masih
menggunakan sedotan plastik,” diukur dengan skala
terbalik: 1 = sangat setuju hingga 5 = sangat tidak
setuju. Cut-point nilai rata-rata adalah 3,1.

Tabel 2. Manipulation check


Item checked M SD df t p
Sosok ayah (Total | Pria | Wanita) 3,43 | 3,53 | 3,33 1,10 | 1,13 | 1,11 28 0,49 0,63
Sosok ibu (Total | Pria | Wanita) 3,40 | 3,33 | 3,47 1,04 | 1,11 | 0,99 28 -0,35 0,73
Pesan positif (Total | Pria | Wanita) 4,23 | 4,13 | 4,33 0,73 | 0,83 | 0,62 28 -0,75 0,46
Pesan negatif (Total | Pria | Wanita) 2,57 | 2,60 | 2,53 1,19 | 1,12 | 1,30 28 0,15 0,88
* ** ***
, , mengindikasikan bahwa pengaruhnya signifikan pada masing-masing tingkat kesalahan: 10%, 5%, and 1%.

189
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Catatan:
Angka-angka didalam Tabel 2 diadopsi dari hasil pengujian material eksperimen di Bab 2.

Hasil pengujian material memperlihatkan bahwa


pemeran pria di video dipersepsikan cukup mirip
dengan sosok ayah (M = 3,43 > 3,1; SD = 1,10). Tidak
ada perbedaan signifikan (t = 0,49; p = 0,63) antara
partisipan pria (M = 3,53; SD = 1,13) dengan partisipan
wanita (M = 3,33; SD = 1,11). Demikian juga, pemeran
wanita di video dipersepsikan cukup mirip dengan
sosok ibu (M = 3,40 > 3,1; SD = 1,04). Tidak ada
perbedaan signifikan (t = -0,35; p = 0,73) antara
partisipan pria (M = 3,33; SD = 1,11) dengan partisipan
wanita (M = 3,47; SD = 0,99). Rata-rata partisipan
merasakan adanya kesan positif (M = 4,23 > 3,1; SD =
0,73) dan negatif (M = 2,57 < 3,1; SD = 1,19) pada
pesan yang ditampilkan di video. Tidak terdapat
perbedaan signifikan antara partisipan pria dengan
wanita, baik pada pesan positif (t = -0,75; p = 0,46)
maupun negatif (t = 0,15; p = 0,88). Dengan demikian
maka seluruh manipulasi pada elemen-elemen pesan
dapat digunakan sebagai materi eksperimen di tahap
selanjutnya.

190
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Partisipan 1. Siapa partisipan Sebanyak 150 orang mahasiswa dari beberapa
eksperimen? universitas di kota Pekanbaru berpartisipasi dalam
2. Dimana lokasi eksperimen. Partisipan terdiri dari pria (33,3%) dan
partisipan wanita (66,7%) berusia rata-rata 21,45 tahun.
eksperimen? Mayoritas partisipan memiliki rata-rata pengeluaran
3. Gambaran bulanan kurang dari Rp 1 juta, dan sebanyak 45,3%
demografis masih tinggal dengan orang tua.
partisipan?

Catatan:
Silahkan lihat kembali
hasil pengolahan dari di
Bab 2 pada sub
“Analisis demografis
partisipan”

Prosedur 1. Kapan eksperimen Eksperimen dilakukan di bulan Agustus 2021.


dilakukan? Partisipan ditempatkan dalam sebuah ruangan tertutup,
2. Bagaimana lengkap dengan kursi, meja, proyektor, laptop, dan
eksperimen pengeras suara. Setiap kelompok partisipan akan
dilakukan? melihat satu versi video. Seluruh proses membutuhkan
waktu total selama 20 menit: 5 menit untuk penjelasan

191
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


3. Apakah terjadi prosedur, 5 menit untuk menampilkan video, dan 10
potensi bias pada menit pengisian kuesioner.
saat pengumpulan Untuk meminimalisir potensi terjadinya social
data? Bagaimana desirability bias, para partisipan diberikan pemahaman
cara mengatasinya? bahwa identitas diri partisipan akan dijaga
4. Bagaimana kerahasiaannya. Para mahasiswa yang dipilih bukan
penerapan etika merupakan mahasiswa dari kelas atau bimbingan
riset dalam proses dosen peneliti untuk menghindari konflik kepentingan.
eksperimen dan Selanjutnya kepada para partisipan juga diberikan
pengumpulan data? kebebasan untuk melanjutkan atau mengundurkan diri
dari eksperimen tanpa perlu menyebutkan alasan, serta
tetap berhak mendapatkan insentif sebesar Rp 30.000
sebagai bentuk apresiasi atas partisipasinya.

Skala pengukuran 1. Apa saja variabel Para partisipan diminta untuk memberikan
yang digunakan? tanggapan pada setiap pernyataan menggunakan 5-
2. Berapa skor poin skala Likert, mulai dari 5 = sangat setuju hingga
validitas masing- 1 = sangat tidak setuju apabila variabel memiliki
masing variabel? tendensi positif. Sebaliknya jika pernyataan bersifat
3. Bagaimana cara negatif, digunakan skala terbalik (reversed scale)
mengukur variabel- mulai dari 1 = sangat setuju hingga 5 = sangat tidak
variabel tersebut? setuju.
Variabel independen. Terdapat dua variabel
independen, yaitu tipe orang tua dan tipe pesan.

192
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Catatan: Keduanya diinteraksikan dalam faktorial 2 (ayah vs.
Silahkan lihat kembali ibu) X 2 (pesan positif vs. pesan negatif). Pengukuran
hasil pengolahan dari di variabel bersifat kategorikal dengan kode 1 = AP; 2 =
Bab 2 pada sub AN; 3 = IP; 4 = IN; 5 = kontrol.
“Validasi instrument Variabel mediasi. Sikap ramah lingkungan (green
penelitian” attitudes) menjadi faktor pemediasi diukur dengan 4
indikator diadopsi dari (penulis & tahun) serta
memiliki validitas yang baik (α = 0,809).
Variabel dependen. Eco-straw purchase intention
digunakan sebagai variabel dependen dengan
mengadopsi 3 item pengukuran dari (penulis & tahun)
serta memiliki skor validitas yang baik (α = 0,885).

Results/ findings Apa yang 1. Narasikan secara Dari skala 1 sampai 5, rata-rata seluruh partisipan
ditemukan dari ringkas temuan- memiliki “green attitudes” yang tinggi (M = 4,16; SD
hasil analisis data? temuan dalam = 0,65). Terdapat perbedaan signifikan pada “green
bentuk tabel attitudes” diantara kelompok eksperimen dan kontrol
dan/atau gambar. (F = 8,80; Sig. = 0,00***). Namun dari hasil pengujian
2. Hanya simpulkan post-hoc menunjukkan bahwa perbedaan signifikan
penerimaan/ tidak terjadi antar kelompok eksperimen, yang
penolakan menunjukkan bahwa baik sosok ayah maupun ibu yang
hipotesis, tanpa berbicara positif maupun negatif menghasilkan “green
melakukan attitude” yang relatif sama. Sebaliknya, nilai rata-rata
penafsiran apa pun. “green attitude” pada kelompok kontrol (M = 3,61; SD

193
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


= 0,67) lebih rendah secara signifikan dibandingkan
keempat kelompok eksperimen. Maka H1 dapat
dibuktikan, sedangkan H3 ditolak.

Tabel 3. MANOVA
Source M SD df F Sig.
Green attitudes 4,16 0,65 4 8,80 0,00***
AP 4,30 0,50
AN 4,43 0,47
IP 4,18 0,73
IN 4,28 0,56
Kontrol 3,61 0,67
Eco-straw purchase intention 3,45 0,68 4 11,66 0,00***
AP 3,62 0,65
AN 3,66 0,50
IP 3,30 0,73
IN 3,80 0,37
Kontrol 2,87 0,66
* ** ***
, , mengindikasikan bahwa pengaruhnya signifikan pada masing-masing tingkat kesalahan: 10%, 5%, and 1%.

Hasil pengujian juga menunjukkan nilai rata-rata


“eco-straw purchase intention” yang cukup kuat (M =
3,45; SD = 0,68). Terdapat perbedaan signifikan pada

194
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


“eco-straw purchase intention” diantara kelompok
eksperimen dan kontrol (F = 11,66; Sig. = 0,00***).
Dari hasil pengujian post hoc, ditemukan adanya
perbedaan minat membeli sedotan ramah lingkungan
secara signifikan antara keempat kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol (M = 2,87; SD =
0,66) yang lebih rendah. Hasil ini mendukung H2.
Namun demikian diantara kelompok eksperimen,
hanya IP (M = 3,30; SD = 0,73) dan IN (M = 3,80; SD
= 0,73) yang berbeda signifikan (sig. = 0,01***).
Sedangkan AP (M = 3,62; SD = 0,65) dan AN (M =
3,66; SD = 0,50) relatif tidak berbeda signifikan
dengan IP dan IN. Dengan demikian meskipun IN
memiliki nilai rata-rata tertinggi, namun perbedaannya
hanya signifikan dengan IP. Maka H4 tidak
sepenuhnya dapat dibuktikan.

Tabel 4. Post-hoc test


AP AN IP IN Kontrol
AP (GA | PI) - 0,91 | 1,00 0,93 | 0,23 1,00 |0,78 0,00*** | 0,00***
AN (GA | PI) 0,91 | 1,00 - 0,45 | 0,15 0,84 | 0,88 0,00*** | 0,00***
IP (GA | PI) 0,93 | 0,23 0,45 | 0,15 - 0,97 | ,01*** 0,00*** | 0,00***
IN (GA | PI) 1,00 | 0,23 0,84 | 0,15 0,97 | 0,01*** - 0,00*** | 0,00***
Kontrol (GA | PI) 0,00*** | 0,00*** 0,00*** | 0,00*** 0,00*** | 0,05** 0,00*** | 0,00*** -
* ** ***
, , mengindikasikan bahwa pengaruhnya signifikan pada masing-masing tingkat kesalahan: 10%, 5%, and 1%.

195
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya

Gambar 2. Grafik two-way ANOVA

196
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Catatan:
Seluruh data diperoleh dari hasil pengolahan data pada Bab 2 subbagian “Analisis rata-rata” dan “Pengujian two-way
ANOVA”

Gambar 2 menegaskan bahwa tipe orang tua (ayah


vs. ibu) tidak berinteraksi dengan tipe pesan (positif vs.
negatif) dalam memengaruhi “green attitude,” dimana
tidak terjadi persinggungan antara garis tipe orang tua
dengan tipe pesan. Grafik tersebut memperkuat
argumentasi bahwa tidak terdapat perbedaan
signifikan pada “green attitudes” diantara keempat
kelompok eksperimen, sehingga H3 ditolak.
Sebaliknya, pada “eco-straw purchase intention”
terjadi persinggungan antar kedua garis yang
menunjukkan bahwa tipe orang tua berinteraksi
dengan tipe pesan dalam memengaruhi minat beli
sedotan ramah lingkungan. Sosok ibu yang berbicara
negatif (IN) menghasilkan “eco-straw purchase
intention” tertinggi, meskipun perbedaan signifikan
hanya terjadi pada kelompok partisipan yang
dipaparkan dengan sosok ibu yang berbicara positif,
sehingga H4 tidak sepenuhnya diterima.

197
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Tabel 5. Pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap “eco-straw purchase intention”
bCI
Model β t aSig.
LL UL
GA → PI 0,69 10,18 0,00*** 0,55 0,81
TO x TP → -0,03 -1,03 0,31 -0,09 0,03
PI - - - -0,16 -0,12
TO x TP →
GA → PI
a*, **, *** mengindikasikan bahwa pengaruhnya signifikan pada masing-masing tingkat kesalahan: 10%, 5%, and 1%.
b Dikatakan signifikan jika nilai LLCI dan ULCI berada dalam satu slope (negatif-negatif atau positif-positif)

Tabel 5 memperlihatkan bahwa pengaruh “green


attitude” signifikan terhadap “eco-straw purchase
intention” (t = 10,18; sig. = 0,00***), dan dengan
demikian mendukung H5. Meskipun pengaruh
langsung interaksi orang tua dan pesan tidak signifikan
terhadap “eco-straw purchase intention” (t = -1,03;
sig. = 0,31), namun ketika dimediasi oleh “green
attitude,” terdapat pengaruh yang signifikan (LLCI = -
0,16; ULCI = -0,12), sehingga H6 juga dapat
dibuktikan.

Discussion & 1. Apa makna dari 1. Tuliskan secara Tujuan utama riset ini adalah untuk menguji peran
Theoretical temuan riset? ringkas temuan sosok orang tua sebagai endorser yang diinteraksikan
Implications umum penelitian. dengan penggunaan tipe-tipe pesan dalam rangka

198
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


2. So what? – apa mengubah sikap dan minat konsumen muda terkait
dampaknya pada 2. Sampaikan makna produk ramah lingkungan seperti sedotan ramah
literatur yang temuan-temuan lingkungan. Pemilihan kombinasi ini didasarkan pada
sudah ada? Ada tersebut fakta-fakta empiris terdahulu dimana sosok orang tua
pengayaan, berdasarkan masih jarang digunakan sebagai endorser atau juru
dukungan, atau analisis anda. bicara dalam kampanye-kampanye lingkungan hidup
penentangan? yang menyasar konsumen usia muda dan relatif
3. Apa dampak terdidik seperti mahasiswa di negara-negara
temuan-temuan berkembang.
3. Apa argumentasi tersebut terhadap Secara umum, hasil penelitian menunjukkan
untuk pengayaan, bahwa, dibandingkan dengan kelompok partisipan
menjelaskan dukungan, atau yang tidak dipaparkan dengan iklan yang
hipotesis- tentangan pada mengombinasikan sosok orang tua dan tipe pesan
hipotesis yang literatur-literatur memiliki sikap dan minat beli yang secara signifikan
tidak terbukti? terkait lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang
sebelumnya? mendapatkan pemaparan. Berdasarkan temuan ini
maka dapat disimpulkan bahwa sosok orang tua juga
4. Narasikan dapat menjadi alternatif untuk dijadikan sebagai
argumentasi (baik endorser atau juru bicara dalam kampanye lingkungan
dengan merujuk hidup bersama-sama dengan tipe endorser lainnya
pada hasil statistik seperti selebriti, pakar, dan rekan seusia seperti yang
maupun rujukan sudah cukup sering dilakukan oleh penelitian-
konseptual) penelitian sebelumnya.
terhadap hipotesis-

199
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


hipotesis yang tidak Temuan penelitian ini berimplikasi pada
terbukti. efektivitas penggunaan teori pembelajaran sosial
dalam green advertising, dimana sosok orang tua yang
Catatan: selama ini kurang dieksplorasi oleh para peneliti dalam
▪ Jangan mengulang mendesain pesan-pesan atau kampanye yang
narasi literatur mempromosikan perilaku atau produk-produk ramah
review dan lingkungan. Penelitian ini menegaskan bahwa di
hypotheses negara-negara berkembang dimana budaya kehidupan
development keluarganya masih bersifat vertikal (penulis dan
(lakukan sintesa tahun?) – dalam arti terjadi struktur hirearki yang tegas
atau parafrase jika antara orang tua dan anak (penulis dan tahun?) –
argumentasi pada otoritas orang tua dalam konteks memberi nasihat atau
discussion dan bahkan perintah kepada anak-anak untuk berperilaku
theoretical ramah lingkungan cukup efektif digunakan dalam
implication mendesain pesan-pesan/kampanye ramah lingkungan
menggunakan yang menyasar generasi muda. Implikasi ini juga
referensi yang relevan dengan konsep yang menyatakan bahwa sosok
sama dengan orang tua masih cukup kuat dijadikan sebagai role
literatur review dan model bagi anak-anak usia dewasa awal yang masih
hypotheses bergantung secara ekonomi pada orang tua (penulis &
development. tahun?), sehingga konsep ini cukup efektif jika akan
digunakan untuk merancang kampanye lingkungan
▪ Pada bagian hidup bagi konsumen muda yang hidup di kultur
discussion sangat keluarga di negara-negara berkembang.

200
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


disarankan agar Namun begitu, pembedaan tipe orang tua (ayah
mayoritas vs. ibu) dan tipe pesan (positif vs. negatif) beserta
penjelasannya interaksi diantara keduanya kurang efektif untuk
dinarasikan menghasilkan “green attitude” dan “eco-straw
berdasarkan hasil purchase intention” yang berbeda-beda secara
analisis dan signifikan diantara kelompok eksperimen. Perbedaan
argumentatif dari signifikan hanya terjadi pada “eco-straw purchase
pemikiran anda intention” antara kelompok IN dan IP. Hasil ini
sendiri – tidak menunjukkan bahwa diantara keempat kelompok
semata-mata eksperimen, minat konsumen membeli sedotan ramah
menggunakan lingkungan paling rendah dihasilkan oleh manipulasi
referensi-referensi sosok ibu berbicara pesan positif. Sementara,
riset terdahulu. meskipun kelompok yang dipaparkan dengan
INGAT! Bagian manipulasi sosok ibu berbicara pesan negatif
diskusi dan menghasilkan minat beli yang tertinggi diantara
implikasi bukan kelompok lainnya, perbedaannya dengan kelompok
merupakan kajian AP dan AN relatif tidak berarti. Implikasinya adalah,
kepustakaan yang dalam konteks green advertising, manipulasi sosok ibu
sarat dengan berbicara negatif sama efektifnya dengan manipulasi
rujukan-rujukan sosok ayah berbicara negatif maupun positif dalam
atau kutipan- memengaruhi minat konsumen muda membeli sedotan
kutipan. ramah lingkungan. Sedangkan keempat kelompok
eksperimen relatif sama efektifnya dalam

201
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


memengaruhi pembentukan sikap positif konsumen
muda pada lingkungan hidup.
Temuan ini cukup relevan dengan konsep dan
temuan-temuan empiris sebelumnya. Dalam konteks
pola komunikasi keluarga, ayah dan ibu memiliki
peran yang cukup seimbang dalam membentuk sikap
dan perilaku anak. Misalnya, ayah dianggap memiliki
rasionalitas yang lebih baik dibandingkan ibu (penulis
& tahun), dimana sosok ayah dipandang lebih mampu
menjelaskan manfaat dan konsekuensi dari isu-isu
lingkungan hidup (penulis & tahun?). Sedangkan ibu
menjadi contoh perilaku pembelian barang-barang
kebutuhan rumah tangga bagi anak (penulis & tahun).
Sehingga kedua pola komunikasi ini dapat menjadi
sumber referensi dengan cara yang berbeda bagi anak
untuk memahami isu lingkungan hidup dan
berperilaku ramah lingkungan.
Selain itu, temuan ini juga menegaskan bahwa
tidak ada tipe pesan yang lebih baik antara positif
dengan negatif dalam mengubah sikap dan perilaku
seseorang (penulis & tahun?). Keduanya dapat
memberikan dampak yang relatif sama, sehingga
penggunaanya dalam desain green advertising dapat
digunakan secara bergantian maupun bersamaan.

202
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Adapun temuan penelitian ini yang menunjukkan
adanya pengaruh signifikan dari “green attitude”
terhadap “eco-straw purchase intention” serta
pengaruh tidak langsung dari interaksi tipe orang tua
dengan tipe pesan terhadap “eco-straw purchase
intention” setelah dimediasi oleh “green attitude”
menunjukkan dukungan yang lebih tegas terhadap
literatur-literatur terdahulu yang menunjukkan adanya
peran sikap dalam membentuk perilaku konsumen
(sebutkan beberapa penulis dan tahun?).
Implikasinya adalah bahwa penggunaan daya tarik
pesan tidak otomatis dapat mendorong konsumen
muda untuk memiliki keinginan membeli produk atau
berperilaku ramah lingkungan, jika tidak didahului
dengan mengubah sikap mereka terhadap isu-isu
lingkungan itu sendiri. Maka didalam merancang
green advertising, konten yang diharapkan tidak
sekadar berisi ajakan, namun juga harus memuat
serangkaian informasi yang bisa mengubah sikap
audiens, khususnya jika isu-isu tersebut masih relatif
baru (seperti isu dampak sedotan plastik) dan/atau
ketika audiens sasaran masih memiliki literasi yang
rendah terkait isu tersebut.

203
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


Managerial/practical Apa yang bisa Narasikan langkah- Penelitian ini menawarkan implikasi praktis bagi
implications dilakukan secara langkah yang pemasar, praktisi periklanan, maupun pengambil
aktual dari hasil operasional, nyata, dan kebijakan dalam merancang kampanye lingkungan
temuan ini? dapat dilakukan oleh hidup atau iklan-iklan produk ramah lingkungan.
sejumlah pihak Pertama, dari perspektif hilir, temuan penelitian ini
berkepentingan dari merekomendasikan penggunaan figur orang tua
temuan riset ini. sebagai alternatif juru bicara dalam kampanye
lingkungan hidup yang menyasar generasi muda.
Kekuatan referensi, otoritas, dan hubungan
kekeluargaan yang erat dan vertikal di negara-negara
berkembang di Asia menjadi argumentasi terhadap
efektivitas sosok orang tua dalam mengampanyekan
perilaku ramah lingkungan pada anak, khususnya yang
masih bergantung secara sosial dan ekonomi pada
orang tua. Desain kampanye dapat mengombinasikan
sosok orang tua dengan kedua jenis pesan, positif
maupun negatif, karena keduanya memiliki kekuatan
yang sama dalam mengubah sikap dan perilaku anak.
Kedua, dari perspektif hulu, para pengambil
kebijakan terkait, direkomendasikan untuk terlebih
dahulu menyosialisasikan berbagai paket kebijakan
lingkungan hidup kepada para orang tua, sehingga efek
kelanjutannya dapat diteruskan kepada anak-anak. Hal
ini perlu dilakukan mengingat sosok orang tua masih

204
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


cukup kuat sebagai figur keteladanan berperilaku pada
anak didalam kehidupan keluarga di negara-negara
berkembang di Asia, termasuk di Indonesia.
Disamping itu, pengambil kebijakan perlu
menciptakan ekosistem pendukung yang proaktif
seperti merancang, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, sekaligus mengawasi regulasi
dan kebijakan terkait penggunaan plastik sekali pakai,
termasuk penggunaan sedotan plastik. Selain itu,
dukungan terhadap pelaku usaha untuk memproduksi
sedotan ramah lingkungan perlu dioptimalkan,
sehingga produk ini tidak lagi dianggap sebagai
produk yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi
dalam hal keterjangkauan harga maupun
ketersediaannya di pasar.

Limitations & further 1. Apa kelemahan, Sampaikan apa yang Penelitian ini termasuk yang pertama kali
studies keterbatasan, menjadi kelemahan menggunakan figur orang tua yang diinteraksikan
kendala ketika utama dari riset anda, dengan tipe pesan dalam konteks green advertising
melakukan riset dan berikan sehingga sangat mungkin terjadi sejumlah kekurangan
ini? rekomendasi untuk pada metodologi maupun implementasi teoritisnya.
riset-riset selanjutnya Keterbatasan pertama sangat mungkin berasal dari
2. Rekomendasikan terkait dengan penggunaan sosok orang tua yang dalam penelitian ini
langkah-langkah didesain menyerupai figur orang tua tradisional

205
Suci & Van F.C

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


mitigasi atau kelemahan-kelemahan dengan aksen lokal. Maka, ada kemungkinan terjadi
upaya tersebut. mono operational bias didalamnya, mengingat para
penyempurnaan partisipan berasal dari beragam suku dan gaya hidup,
hasil riset untuk Catatan: sehingga terdapat potensi “ketidaktertarikan” dari para
penelitian Catatan kelemahan partisipan tersebut terhadap model yang digunakan.
selanjutnya. dapat diambil dari sisi Maka kepada para peneliti selanjutnya,
metodologi yang direkomendasikan untuk menvariasikan penampilan
digunakan, maupun sosok orang tua untuk mengantisipasi perbedaan
saran penggunaan penilaian dari para partisipan. Hal ini perlu dilakukan
teori/konsep/variabel mengingat bahwa penampilan menarik dari seorang
yang berbeda, model/juru bicara iklan dapat memengaruhi
terutama ketika ada penerimannya pada iklan/kampanye (penulis &
hipotesis-hipotesis tahun?).
dalam model riset anda Kedua, penggunaan tipe pesan dalam penelitian ini
yang tidak dapat dilakukan dengan konsep pesan tunggal/single appeal.
dibuktikan. Sementara dalam konteks sebuah isu baru dan
memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, seperti
lingkungan hidup, konsumen membutuhkan lebih dari
pesan tunggal (penulis & tahun?). Direkomendasikan
pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan
konsep two-sided appeals dengan mengombinasikan
dua atau lebih tipe emosi (positif dan negatif) dalam
satu pesan. Teori two-sided appeal sejauh ini cukup
efektif meningkatkan keyakinan konsumen

206
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Bagian utama naskah Subbagian naskah Substansi di paragraf Contoh penarasiannya


dibandingkan dengan penggunaan one-side appeal
(penulis dan tahun?), namun belum pernah
diinteraksikan dengan penggunaan sosok orang tua
sebagai endorser/juru bicara.
Keterbatasan ketiga adalah penggunaan lokasi
penelitian di Indonesia, sehingga kemampuan temuan
penelitian untuk digeneralisasi secara umum mungkin
menjadi perdebatan. Terlebih lagi, Indonesia sejauh ini
belum memiliki dan menerapkan regulasi pembatasan
penggunaan plastik sekali pakai, termasuk sedotan
plastik, secara menyeluruh. Ditambah lagi dengan
fakta bahwa produk-produk ramah lingkungan masih
relatif sulit untuk dijangkau. Akan sangat menarik jika
penelitian selanjutnya dapat melakukan kajian
perbandingan dengan negara-negara yang sudah
memiliki regulasi dan ekosistem pasar ramah
lingkungan yang lebih baik.

References Cantumkan seluruh referensi yang digunakan didalam naskah, dan tuliskan sesuai dengan gaya penulisan
referensi dari masing-masing jurnal.

207
Suci & Van F.C

C. Pengiriman Naskah Artikel ke Jurnal Internasional


Bereputasi
Langkah krusial selanjutnya setelah naskah telah siap
adalah mengirimkannya ke jurnal tujuan. Saat ini sudah sangat
jarang jurnal-jurnal berkualitas menggunakan metode pengiriman
via email. Mayoritas sudah menggunakan sistem yang telah
terintegrasi, mulai dari submit (pemasukan naskah ke sistem) hingga
tahap decision (keputusan editor, mulai dari penolakan, revisi,
hingga penerimaan). Berdasarkan pengalaman penulis sendiri,
sistem-sistem elektronik tersebut sangat user-friendly (mudah
digunakan) dan penulis dapat memantau sejauh mana naskah telah
diproses oleh pihak jurnal. Sistem submisi elektronik yang sering
digunakan oleh jurnal-jurnal internasional bereputasi biasanya
adalah: ScholarOne ManuscriptsTM dan Editorial ManagerTM.
Buku ini secara khusus akan mendemonstrasikan cara
pengiriman naskah artikel melalui sistem ScholarOne
ManuscriptsTM di salah satu jurnal terbitan Emerald Publishing.
Langkah pertama yang harus disiapkan adalah file naskah, minimal
terdiri dari:
1. Naskah tanpa identitas penulis (blind manuscript);
2. Daftar gambar /figure (jika jurnal mensyaratkan seluruh
gambar dibuat terpisah dari badan naskah).
3. Daftar tabel/tables (jika jurnal mensyaratkan seluruh
tabel dibuat terpisah dari badan naskah).
4. Title page, merupakan keterangan mengenai para
penulis dan afiliasinya (catatan: beberapa penulis juga
mencantumkan keterangan mengenai

208
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

“Acknowledgment” di berkas ini, berisi ucapan terima


kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penelitian dan penulisan naskah, atau kepada pihak
donatur yang telah membiayai penelitian/publikasinya).
5. Cover letter, merupakan surat pengantar naskah yang
ditujukan kepada editor jurnal (didalamnya juga berisi
narasi singkat mengenai tujuan dan temuan hasil
penelitian serta kontribusi apa yang diberikan naskah
tersebut secara teoritis dan praktis).

Setelah menetapkan jurnal sasaran, maka hal pertama yang


harus dilakukan adalah melakukan registrasi di sistem jurnal tujuan.
Sebaiknya registrasi ini dilakukan oleh corresponding author, sebab
pihak inilah nanti yang akan berkomunikasi dengan pihak editor
jurnal, termasuk pemberitahuan revisi, penolakan, dan/atau
penerimaan naskah untuk dipublikasikan, copy editing serta
perjanjian-perjanjian untuk kepentingan publikasi. Beberapa sistem
jurnal bahkan tidak memungkinkan pihak selain corresponding
author untuk melakukan submisi dan/atau resubmisi naskah. Dari
pengalaman penulis, hingga saat ini, jurnal-jurnal terbitan Emerald
masih memungkinkan selain corresponding author untuk
melakukan submisi/resubmisi naskah.
Untuk mendemonstrasikan cara submisi naskah, kita
memilih “Journal of Research in Marketing and Entrepeneruship”
dari Emerald Publishing.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Masuk ke halaman jurnal, lalu klik Submit your paper.

209
Suci & Van F.C

2) Maka anda akan diarahkan ke sistem jurnal ScholarOne


ManuscriptsTM, pilih Create an Account.

3) Isi data anda (wajib untuk yang berkode “req”. Atau bisa
langsung menghubungkan dengan ORCID Id jika anda
sudah memilikinya. Klik Next.

210
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

4) Di halaman selanjutnya akan akan diminta untuk


mencantumkan data afiliasi. Disini anda berkesempatan
untuk mencantumkan dua afiliasi. Hal ini bermanfaat
terutama untuk dosen yang sedang melanjutkan studi,
dimana ia ingin mencantumkan nama kampus tempatnya
sedang studi bersamaan dengan kampus yang menjadi home
base-nya. Setelah diisi, klik Next.

211
Suci & Van F.C

5) Di halaman berikutnya anda akan diminta mengisi


password, bidang keahlian, dan beberapa informasi lainnya.
Yang tidak bertanda “req” boleh anda abaikan. Pada bagian
“Do you wish to be invited for peer review,” jika anda
memberi tanda centang, maka artinya anda menyetujui akun
anda mendapatkan penawaran untuk melakukan review
naskah-naskah dari penulis lain di kemudian hari. Jika tidak
bersedia, hapus centangnya.
6) Pastikan bagian “Yes, I have read and now acknowledge the
linked privacy policies” tercentang. Setelah selesai, klik
Finish.

212
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

7) Anda kembali ke halaman depan. Lakukan log in jika anda


sudah siap untuk melakukan submisi naskah.
8) Pilih menu Author, dan klik tombol Begin Submission.

213
Suci & Van F.C

9) Step 1: pilih jenis naskah anda “Research paper”.

10) Ketikkan judul naskah pada kotak yang tersedia, dan pilih
kategori “research paper”.

11) Copy and paste abstrak dari file word anda ke kotak yang
tersedia di sistem.

214
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

215
Suci & Van F.C

12) Klik Save and Continue.


13) Step 2: File Upload. Pada bagian ini anda diminta untuk
meng-upload dokumen-dokumen naskah dan
pendukungnya. Pada menu File Upload klik Select File 1,
upload file title page, dan pada menu Choose File
Designation, pilih Supplementary File Not for Review,
yang artinya berkas berisi identitas penulis dan afiliasinya
hanya akan dibaca oleh editor, dan tidak dikirimkan ke para
blind reviewer untuk menjaga objektivitas para reviewer.
14) Di Select File 2, upload file naskah artikel tanpa identitas
penulis dan afiliasi, dan pada menu Choose File
Designation, pilih Anonymous Main Document.
15) Di Select File 3, upload file daftar gambar/figure, dan pada
menu Choose File Designation, pilih Figure.

216
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

16) Klik Upload Selected Files (sistem jurnal hanya dapat


mengakomodir maksimum 3 berkas sekali upload. Jika
masih ada berkas yang akan di-upload, ulangi lagi
prosesnya dan klik kembali Upload Selected Files.

17) Menu Update Order memungkinkan anda untuk


mengubah susunan berkas mana yang ingin ditampilkan
terlebih dahulu atau yang paling akhir. Anda hanya perlu
merubah nomor urutan pada menu Order dan kemudian
meng-klik Update Order untuk merubah nomor urutan
berkasnya.
18) Pilih Save & Continue untuk ke halaman Step 3.
19) Step 3: Masukkan minimal 3 dan maksimal 6 kata kunci
yang terkait dengan naskah anda.
20) Pilih Save & Continue untuk ke langkah selanjutnya.

217
Suci & Van F.C

21) Step 4 berisi daftar nama penulis berikut afiliasinya.


Karena anda merupakan pihak yang melakukan registrasi,
maka otomatis nama anda akan muncul di sistem sebagai
corresponding author. Sejauh ini di sistem Emerald
Publishing, status ini bisa dialihkan ke penulis lain (co-
authors) namun anda sebagai pemilik akun masih bisa
melakukan submisi maupun resubmisi naskah. Pada
tutorial ini, kita akan mencoba mengubah posisi
corresponding author ke penulis lain.
22) Jika ada penulis lain, maka pada menu Add Author
masukkan alamat email penulis tersebut. Klik Search. Jika
tidak ada nama penulis dalam database jurnal (No co-
author found), maka anda diminta untuk memilih
tombol create a new author.

218
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

23) Isi data-data co-author tersebut, lalu klik +Add Created


Author.
24) Pada menu Actions, kita akan mengubah status
corresponding author. Pilih Select pada penulis nomor urut
2, dan pilih Assign as Corresponding Author, klik Yes.
25) Klik Yes, all authors have been added. Lalu pilih Save &
Continue.

219
Suci & Van F.C

26) Step 5 merupakan opsi bagi penulis untuk


merekomendasikan satu atau lebih calon reviewer untuk
naskah yang di-submit. Karena pilihannya tidak diberi
tanda bintang merah (*), maka penulis diperkenankan

220
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

untuk melewati tahap ini dengan tidak merekomendasikan


nama calon reviewer. Di jurnal-jurnal terbitan Elsevier,
berdasarkan pengalaman penulis, tahapan ini harus diisi
dengan 2-3 nama calon reviewer, meskipun keputusan
untuk menggunakan daftar nama tersebut tergantung dari
keputusan editor jurnal.
27) Klik Save & Continue.
28) Step 6 berisi:
a. Anda juga diminta untuk meng-upload Cover Letter.
b. Funding: Is there funding to report for this
submission? Artinya anda ditanya apakah anda
menerima pendanaan dari pihak lain untuk proses
publikasi ini. Jika tidak, klik No.

c. Manuscript Information berisi berapa jumlah gambar,


tabel, dan kata pada naskah anda.

221
Suci & Van F.C

d. Has this manuscript been submitted previously? Jika


naskah anda benar-benar baru pertama kali di-submit
di jurnal ini, maka pilih No. Namun jika naskah ini
sudah pernah sebelumnya dikirim ke jurnal ini lalu
ditolak, kemudian anda lakukan revisi dan bermaksud
men-submit-nya kembali, maka pilih Yes dan tuliskan
nomor ID naskah yang sebelumnya tersebut.
e. Confirm the following:
- Confirm that the manuscript has been submitted
solely to this journal and is not published, in press,
or submitted elsewhere. Artinya, anda menjamin
bahwa naskah anda hanya dikirimkan ke jurnal ini
– tidak melakukan multiple submission ke jurnal-
jurnal lain. Hal ini menjadi etika bagi penulis.
Adalah pelanggaran berat yang dapat berujung
pada pem-black list-an nama anda di jurnal
tersebut jika ketahuan melakukan multiple
submission.
- Confirm that all the research meets the ethical
guidelines, including adherence to the legal
requirements of the study country. Anda diminta
memastikan bahwa riset anda sudah mematuhi
seluruh aturan etik dan hukum yang berlaku di
negara penulis. Di beberapa kampus, peneliti
diminta untuk memperoleh perizinan dari lembaga
serupa Komite Etik sebelum melakukan riset.
Dokumen informed consent juga merupakan

222
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

bagian dari peraturan etika riset apabila


eksperimen dilakukan terhadap manusia.
- Confirm that you have prepared a complete text
within the anonymous article file. Any identifying
information has been included separately in a title
page, acknowledgement or supplementary file not
for review, to allow blinded review. Anda diminta
memastikan bahwa naskah yang di-upload tidak
memuat identitas dan afiliasi didalamnya agar para
reviewer tidak mengetahui naskah siapa yang
sedang diperiksanya (blind reviewing).
f. I/we have declared any potential conflict of interest in
the research. Any support from third party has been
noted in the Acknowledgement. Anda diminta
memastikan bahwa tidak ada konflik kepentingan
dalam proses riset maupun publikasi. Misalnya, periset
melakukan bias pada hasil temuan riset untuk
menguntungkan pihak donatur riset. Klik Yes jika anda
sudah yakin tidak terjadi konflik kepentingan di riset
anda.
g. Pilihan Open Access. Anda diberi pilihan apakah ingin
artikel anda menjadi terbuka untuk dibaca secara gratis
oleh pembaca (open access) dengan konsekuensi
sejumlah uang yang harus anda bayarkan ke jurnal
dalam bentuk Article Processing Charge (APC) atau
anda memilih opsi subscribe alias gratis biaya
publikasi namun artikel anda hanya bisa dibaca oleh

223
Suci & Van F.C

mereka yang membayar atau memiliki akses dari


institusinya. Pada kesempatan kali ini, kita memilih
opsi subscribe. Klik No, I don’t want to publish
Open Access.

h. Does this paper contain a case study, or research


conducted within an identifiable organization? Jika
anda tidak secara spesifik melakukan studi kasus riset
di sebuah lembaga tertentu maka pilih No. Namun jika
iya, maka anda perlu melampirkan dokumen izin dari
lembaga tersebut yang menyatakan anda
diperbolehkan untuk mempublikasikan hasil riset anda
dengan menyebutkan nama organisasi mereka.
i. Please select the issue you are submitting to. Jika
naskah anda tidak ditujukan untuk special issue maka
pilih Regular Issue.
j. Klik Save & Continue untuk ke tahapan selanjutnya.

224
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

29) Jika semua sudah dirasakan cukup, maka anda akan


diminta untuk meninjau berkas dalam bentuk PDF di
bagian You must view the PDF proof before you can submit
sebelum anda bisa melakukan Submit. Klik tombol View
PDF Proof, tunggu hingga selesai. Baca kembali file PDF
tersebut, unduh dan simpan di folder anda. Tutup file, dan
Submit.
30) Ikhtiar anda berakhir di tahap ini, dan berdoalah semoga
naskah anda diberi kesempatan untuk di-review…☺☺☺

225
Suci & Van F.C

D. Apa yang terjadi setelah naskah dikirim?


Pada umumnya, alur proses yang terjadi di pengelola jurnal
ketika menerima sebuah naskah yang masuk ke sistem dapat
digambarkan berikut ini:

Gambar 20. Alur publikasi artikel (Tress et al., 2014)

226
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Ketika naskah sudah masuk ke sistem jurnal, maka biasanya


ada 4 jenis tanggapan yang diberikan oleh editor:
1) Desk rejection
Tanggapan ini “sangat menyakitkan” bagi para
penulis, karena naskah langsung dianggap tidak layak
untuk diteruskan ke proses review. Tidak jarang
penolakan langsung oleh editor ini terjadi di hari yang
sama pada saat di-submit atau sering disebut same-day
rejection. Alasan penolakan yang paling sering adalah
karena ketidaksesuaian substansi naskah dengan aims &
scope atau cakupan bidang kajian jurnal yang dituju.
Selain itu juga masalah gaya penulisan naskah yang
tidak sesuai dengan panduan penulisan (author guide).
Meskipun sebenarnya tugas pokok me-review substansi
naskah merupakan tugas para reviewer, namun tidak
jarang editor yang menangani naskah juga ikut
membaca dan melakukan rapid screening/peninjauan
sekilas terhadap isi naskah. Jika editor sudah merasa ada
kekurangan yang cukup fatal pada naskah, maka
biasanya naskah tersebut akan langsung ditolak, tidak
diberikan kesempatan untuk di-review lebih lanjut.
Meskipun ditolak, namun jika penulis beruntung, editor
jurnal tersebut akan memberikan sejumlah catatan
kelemahan naskah. Catatan-catatan seperti ini
bermanfaat bagi penulis untuk mengetahui titik lemah
naskah dan melakukan perbaikan agar pada saat
melakukan submisi – baik ke jurnal yang menolak

227
Suci & Van F.C

maupun ke jurnal lain – kualitas naskah akan menjadi


jauh lebih baik. Penulis sendiri cukup sering mengalami
desk rejection yang disertai catatan-catatan perbaikan.
Setelah dua atau tiga kali mengalami desk rejection dan
melakukan revisi sesuai catatan, pada akhirnya naskah-
naskah penulis berhasil diberikan kesempatan untuk di-
review di jurnal lain.
2) Accept as is
Tanggapan ini boleh dibilang dambaan setiap
penulis, meskipun sangat jarang terjadi, bahkan oleh
para penulis kaliber profesional yang menjadi
langganan jurnal-jurnal top tier sekalipun. Naskah yang
mendapatkan “accept as is” berarti naskah telah
dianggap oleh reviewer sebagai naskah yang “flawless”,
sempurna, tidak membutuhkan revisi apapun. Anda
patut berbangga jika naskah anda mendapatkan
tanggapan seperti ini dari reviewer.
3) Rejection
Tanggapan ini terjadi apabila naskah lolos
screening awal oleh editor dan dikirimkan ke proses
review, namun oleh reviewer naskah dianggap tidak
layak untuk diterima dan diterbitkan sebagai artikel di
jurnal tujuan. Meskipun ditolak, biasanya para reviewer
akan memberikan sejumlah catatan alasan penolakan.
Jangan berkecil hati. Tetap ucapkan terima kasih
kepada editor dan para reviewer atas waktu dan pikiran
yang sudah diberikan untuk mengulas naskah kita.

228
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Lakukan sejumlah perbaikan berdasarkan catatan


reviewer, dan submit kembali ke jurnal lain.
4) Revise and resubmit
Jenis tanggapan ini sangat ditunggu-tunggu oleh
para penulis karena naskah yang telah lolos screening
awal oleh editor dan diteruskan untuk di-review, dan
oleh para reviewer diberikan kesempatan untuk direvisi.
Itu artinya, naskah memiliki potensi untuk diterbitkan
karena dipandang memiliki daya tarik. Jenis revisian
dari reviewer biasanya terdiri dari minor dan major
revision. Revisi minor menunjukkan bahwa tidak
banyak kelemahan substantif dari naskah, bahkan
mungkin hanya masalah-masalah redaksional atau gaya
penulisan. Sebaliknya revisi mayor mengindikasikan
cukup banyak kelemahan/kekurangan yang dianggap
reviewer perlu dan bisa diperbaiki oleh penulis –
biasanya permasalahannya terkait aspek-aspek
substantif. Tidak jarang naskah mendapatkan 1 revisi
minor dan 1 revisi mayor. Jika ini terjadi maka bukan
tidak mungkin editor akan menunjuk 1 reviewer
tambahan untuk menjadi “penentu” tahap revisi
selanjutnya.
Apakah setelah satu-dua kali revisi naskah pasti
akan diterima?
Belum tentu!
Bahkan cukup sering terjadi naskah pada akhirnya
tetap ditolak setelah tiga-empat kali kesempatan revisi.

229
Suci & Van F.C

Jika hal ini terjadi, maka dapat dipastikan bahwa penulis


gagal merespon komentar para reviewer.
Tidak jarang pula terjadi pergantian reviewer
setelah revisi tahap pertama. Bisa karena reviewer
sebelumnya tidak bersedia lagi melanjutkan review
tahap selanjutnya atau disebabkan oleh berbagai alasan
lain. Kondisi ini sangat mungkin terjadi, karena pada
umumnya para reviewer bekerja secara sukarela. Dalam
situasi ini, biasanya editor akan mencari reviewer
pengganti – dan itu artinya naskah anda akan dibaca dari
awal kembali oleh reviewer pengganti. Beda kepala,
beda pula isinya. Sangat mungkin apa yang sudah
direvisi berdasarkan komentar reviewer sebelumnya,
tidak disepakati oleh reviewer pengganti.
Sabar…ini cobaan biasa bagi para pejuang
publikasi! Tetap lakukan revisi sesuai komentar
reviewer tersebut.
Jika revisi naskah berhasil memuaskan para
reviewer, maka peluang untuk di-accept/diterima akan
terbuka lebar. Proses selanjutnya adalah tahap copy
editing atau proof dimana anda akan diminta melakukan
pemeriksaan akhir terhadap naskah (tidak
diperkenankan lagi melakukan perubahan naskah secara
substantif pada tahap ini), sebelum naskah diproduksi
menjadi artikel. Biasanya jurnal terlebih dahulu akan
mempublikasikan artikel dalam versi online (tanpa
volume dan nomor terbitan) sebelum versi cetaknya.

230
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Proses ini selain untuk menyikapi antrian artikel yang


ada di meja redaksi jurnal, juga sangat menolong
penulis dan jurnal itu sendiri agar artikel bisa lebih cepat
dibaca dan (syukur-syukur) cepat disitasi oleh penulis
lain.
Jika artikel anda berhasil terbit di salah satu jurnal
internasional bereputasi, maka: Selamat bergabung di
komunitas peneliti kelas dunia!

E. Tips menanggapi komentar reviewer


Satu hal yang (mungkin) perlu anda lakukan sebelum
menanggapi komentar-komentar dari para reviewer:
Rayakan sedikit kemenangan kecil anda itu!
Tidak mudah lolos dari desk rejection, mengingat rasio
antara naskah yang masuk ke meja redaksi dengan yang dianggap
layak untuk diteruskan ke proses review hingga diterbitkan di jurnal-
jurnal internasional bereputasi sangat kecil. Mungkin sekitar 5%
hingga 25%. Semakin berkualitas jurnalnya – sering dikorelasikan
dengan peringkat kuartil (Q1-Q4) dan nilai dampak (impact factor)
– semakin kecil rasio penerimaannya.
So, tidak ada salahnya ketika ingin sedikit merayakannya,
karena itu berarti naskah anda, meskipun belum sempurna, namun
editor telah melihat adanya potensi dari naskah tersebut.

Mulailah dengan ucapan terima kasih


Terkadang satu atau lebih reviewer akan terkesan “galak
dan kasar” ketika mengulas naskah anda. Namun bagaimana pun

231
Suci & Van F.C

karakter reviewer, jangan lupa untuk tetap berterima kasih atas


waktu, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkannya untuk
memeriksa naskah anda. Sungguh, mengulas sebuah naskah yang
ditujukan untuk jurnal-jurnal berkualitas bukan pekerjaan yang
mudah. Seringkali reviewer harus meluangkan waktu khusus untuk
membaca naskah secara teliti, dan tidak jarang mereka juga harus
membuka-buka literatur untuk membandingkan naskah anda dengan
studi-studi terdahulu yang relevan dengan substansi naskah anda.
Ingat! Mengulas naskah artikel bagi seorang reviewer
sebagian besar merupakan pekerjaan sukarela, tanpa dibayar oleh
pihak jurnal. Walaupun memang ada sedikit jurnal –biasanya
bersifat open access – yang membayar para reviewernya. Jadi
ucapan terima kasih dari penulis ketika membuka tanggapan
terhadap komentar reviewer adalah sebuah bentuk apresiasi atas
pengorbanan para reviewer tersebut.

Beri kesan anda sangat memperhatikan komentar dan masukan


reviewer
Baca dengan teliti satu persatu isi komentar reviewer. Jika
terdapat lebih dari satu reviewer, maka kelompokkan komentar-
komentar yang terkait dengan aspek yang sama. Misalnya, dua atau
lebih reviewer memberikan pendapat dan masukan terhadap bagian
Introduction, maka masukkan dalam atu kelompok. Hal ini perlu
dilakukan, mengingat tidak jarang komentar atau masukan para
reviewer berbeda-beda – dan bisa jadi bertolak belakang – antara
satu dengan yang lain. Jika anda melakukan salah satu saran, maka
saran yang lain tidak mungkin dilakukan bersamaan. Anda, sebagai

232
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

peneliti dan penulis yang paling memahami kondisi naskah anda,


tentu harus memilih salah satu. Tapi ingat:
Jangan terkesan menyalahkan saran reviewer yang lain
ketika anda menjalankan saran dari reviewer yang satu! Meskipun
menurut anda saran tersebut tidak tepat.
Langkah terbaik yang dapat anda lakukan adalah dengan
menampung kedua saran yang saling kontradiktif tersebut,
menganalisisnya dengan menggunakan rujukan-rujukan literatur
yang dapat membenarkan kedua pendapat tersebut. Kemudian anda
berterima kasih bahwa dengan adanya kontradiksi tersebut, anda
menyadari bahwa permasalahan riset anda tidak dapat dinilai hanya
dari satu perspektif. Selanjutnya, jika tidak mungkin mengakomodir
keduanya dalam satu pembahasan yang sama, maka anda harus
memberikan argumentasi yang rasional mengapa anda hanya
memilih salah satu dari masukan tersebut, misalnya karena lebih
sesuai dengan konteks penelitian yang anda lakukan. Alternatif
solusi lain, jika masih memungkinkan, anda dapat menjadikan
masukan yang tidak dapat diterapkan di naskah anda tersebut
sebagai bagian dari rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
Ketika anda menanggapi poin-poin komentar reviewer,
pastikan anda membaca kembali bagian naskah yang dikomentari
tersebut. Ada kemungkinan sebenarnya anda sendiri sudah lupa
substansi dari bagian tersebut karena lamanya waktu tunggu dari
pemasukan naskah ke sistem jurnal hingga penerimaan komentar
dari reviewer.
Apa yang harus dikatakan jika anda menyetujui komentar
reviewer?

233
Suci & Van F.C

Akui dan pastikan anda telah memperbaikinya. Beberapa


contoh kalimat yang bisa digunakan ketika anda menyetujui
komentar reviewer adalah sebagai berikut:
a. Terima kasih atas koreksinya. Kami telah
menghilangkan…. (Thank you for your correction. We
have removed….);
b. Kami sangat berterima kasih kepada reviewer karena
telah menunjukkan kekeliruan ini. Kami telah
merevisi… (We thank you for pointing out this error. We
have revised…);
c. Kami sependapat dengan masukan reviewer bahwa
penambahan pada bagian ini akan memperbaiki alur
narasi menjadi lebih mudah dipahami. Kami telah
merubah struktur narasinya dengan menambahkan…
(We agree with the reviewer’s input. Such an addition
will create a more understandable narrative flow in this
section. Thus, we have restructured the paragraph by
adding …);
d. Kami sangat menghargai kecermatan observasi anda
terhadap poin ini. Terima kasih. Kami telah mengubah
…. (We respect your careful observation on this point.
Thank you. We have changed …).

Kalau anda tidak setuju dengan komentar reviewer?


Hati-hati dalam memilih kalimat yang akan dituliskan untuk
menunjukkan ketidaksetujuan anda. Jangan sampai terkesan anda
ingin membuka “konfrontasi” dengan reviewer. Percayalah, dalam

234
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

banyak kasus, reviewer selalu menang! Memang, jika argumentasi


“perlawanan” anda benar, akan ada kemungkinan editor akan
bertindak sebagai wasit yang akan menengahi “perdebatan”
tersebut. Dan mungkin…editor akan memihak anda. Tapi jangan
berharap pada peristiwa yang sangat jarang terjadi ini.

Lalu bagaimana memilih kalimat yang baik untuk


menyikapinya?
Baca kembali seluruh kalimat komentar dengan hati-hati.
Cari bagian-bagian komentarnya yang anda setujui. Jangan hanya
fokus pada hal-hal yang anda tidak setujui/sukai. Beri kesan positif
kepada para reviewer bahwa anda adalah pribadi yang terbuka pada
kritik dan masukan. Pada intinya:
Jangan menganggap komentar mereka adalah sebuah
kesalahan! Apalagi kebodohan!
Berikut ada beberapa contoh narasi untuk menanggapi
komentar reviewer yang tidak dapat anda sanggupi untuk dipenuhi:
a. Jika reviewer meminta tambahan data yang artinya
anda harus melakukan riset ulang/lanjutan:
“Kami setuju bahwa penambahan data yang anda
sarankan akan dapat menyempurnakan temuan
penelitian ini. Namun demikian, penambahan data
tersebut membutuhkan pengumpulan data ulang, sesuatu
yang tidak mungkin kami lakukan mengingat sejumlah
pertimbangan seperti waktu dan biaya. Untuk alasan ini,
mohon maaf, kami memutuskan untuk tidak memenuhi
saran anda. Terlebih lagi, penambahan data tersebut

235
Suci & Van F.C

hanya bersifat perluasan temuan penelitian dan bukan


untuk perbaikan kekeliruan penelitian ini. Namun
demikian, saran anda tersebut sangat berwawasan luas
dan konstruktif. Oleh karena itu, kami akan menjadikan
hal ini sebagai salah satu keterbatasan penelitian, dan
memasukkan saran anda tersebut sebagai rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya. (We undoubtfully agree
that further elaborating using more data on this point
would refine the findings of this study. However, such an
addition requires recollection of data – something that
we think, in our case, is neither feasible, given more time
and cost involved. For this reason, we genuinely
apologize; we choose not to fulfill your suggestion.
Moreover, such an addition is merely for expanding and
refining the results, not fixing this study's errors.
Nevertheless, we have to admit that your suggestion is
insightful and constructive. As such, we consider making
this point as the limitation of our study and add your
advice as to the recommendation for further studies.”)

b. Jika reviewer meminta adanya analisis lain/tambahan


yang berisiko membuat substansi naskah anda tidak
sesuai dengan tujuan awal penelitian:
“Kami menghargai saran anda yang sangat berwawasan
dan setuju bahwa analisis tersebut membantu untuk
menjelaskan fenomena yang menjadi masalah penelitian
kami. Namun, analisis yang sangat baik ini, menurut

236
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

kami, diluar cakupan penelitian kami yang bertujuan


hanya untuk menguji model yang sebagian besarnya
dapat kami buktikan di penelitian ini. Namun demikian,
kami menyadari bahwa temuan kami memiliki sejumlah
keterbatasan, dimana salah satunya dapat dimitigasi
dengan analisis yang anda sarankan. (We appreciate your
insightful input and agree that such an analysis would
help explain the phenomenon indicated in our research
problem. However, based on our consideration, this
insightful suggestion is beyond the scope of our research
problems and purposes, which aim only to test the
research model whose most of the hypotheses were
supported in our study. Nevertheless, we recognize a few
limitations from our research; one of them could be
mitigated by your recommended analysis.”)

Ada contoh bagaimana menyusun tanggapan terhadap


seluruh komentar reviewer?
Masing-masing penulis memiliki gaya tersendiri dalam
menyusun tanggapan terhadap komentar para reviewer. Pada buku
tutorial ini, penulis akan mencontohkan bagaimana gaya penulis
dalam mengelompokkan, menjawab, dan menyusun seluruh
tanggapan terhadap masing-masing poin komentar setiap reviewer.
Penulis menyukai gaya tanggapan dalam bentuk tabulasi, yang
menurut penulis, lebih mudah dikelompokkan dan ditanggapi per
poin komentarnya. Berikut ini adalah contoh tabulasi yang biasanya
penulis buat ketika menanggapi komentar para reviewer. Contoh

237
Suci & Van F.C

tabulasi tanggapan ini penulis ambil dari proses korespondensi


penulis dengan reviewer sebelum akhirnya berhasil menerbitkan
salah satu artikel hasil riset eksperimen dari tim penulis berjudul:
“Willingness to pay for traditional ready-to-eat food packaging:
Examining the interplay between shape, font, and slogan,” yang
terbit di Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, terbitan
Emerald Publishing (terindeks Scopus Q1 dan Web of Science-SSCI
tahun 2021). Agar lebih komprehensif, contoh yang diberikan akan
memuat korespondensi secara kronologis, mulai dari email dari
editor jurnal yang mengabarkan adanya kesempatan revisi tahap
pertama (first round revision) hingga email pemberitahuan
penerimaan (acceptance email).

1) Email pemberitahuan first round revision


From:
ian.phau@cbs.curtin.edu.au

To:
sri_maryanti@unilak.ac.id

CC:

Subject:
Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics - Decision on
Manuscript ID APJML-04-2021-0233

Body:

20-Jul-2021

Dear Asst. Prof. Maryanti:

Manuscript ID APJML-04-2021-0233 entitled "Willingness to


Pay for Traditional Ready-to-eat Food Packaging:
Interplaying the Shape, Font, and Slogan" which you
submitted to the Asia Pacific Journal of Marketing and
Logistics, has been reviewed. The comments of the
reviewer(s) are included at the bottom of this letter.

238
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

The reviewer(s) have suggested major revisions and a reject


to your manuscript. Therefore, I invite you to respond to the
reviewer(s)' comments and revise your manuscript.
To revise your manuscript, log into
https://mc.manuscriptcentral.com/apjml and enter your
Author Centre, where you will find your manuscript title listed
under "Manuscripts with Decisions." Under "Actions," click on
"Create a Revision." Your manuscript number has been
appended to denote a revision.

You will be unable to make your revisions on the originally


submitted version of the manuscript. Instead, revise your
manuscript using a word processing program and save it on
your computer. Please also highlight the changes to your
manuscript within the document by using the track changes
mode in MS Word or by using bold or coloured text. Once the
revised manuscript is prepared, you can upload it and submit
it through your Author Centre.

When submitting your revised manuscript, you will be able to


respond to the comments made by the reviewer(s) in the
space provided. You can use this space to document any
changes you make to the original manuscript. In order to
expedite the processing of the revised manuscript, please be
as specific as possible in your response to the reviewer(s).

IMPORTANT: Your original files are available to you when


you upload your revised manuscript. Please delete any
redundant files before completing the submission.

Because we are trying to facilitate timely publication of


manuscripts submitted to the Asia Pacific Journal of
Marketing and Logistics, your revised manuscript should be
uploaded as soon as possible. If it is not possible for you to
submit your revision in a reasonable amount of time, we may
have to consider your paper as a new submission.

Please note that Emerald requires you to clear permission to


re-use any material not created by you. If there are
permissions outstanding, please upload these when you
submit your revision. Emerald is unable to publish your paper
with permissions outstanding.

To help support you on your publishing journey we have


partnered with Editage, a leading global science
communication platform, to offer expert editorial support
including language editing and translation.

239
Suci & Van F.C

If your article has been rejected or revisions have been


requested, you may benefit from Editage’s services. For a full
list of services, visit: authorservices.emeraldpublishing.com/
Please note that there is no obligation to use Editage and
using this service does not guarantee publication.

Once again, thank you for submitting your manuscript to the


Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics and I look
forward to receiving your revision.

Yours Sincerely,

Prof. Ian Phau


Editor, Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics
ian.phau@cbs.curtin.edu.au, apjmleditor@gmail.com

Reviewer(s)' Comments to Author:

Reviewer: 1
Recommendation: Major Revision

Comments:
The article provides adequate explanations with the
associated literature to justify the contributions of the
study of interplaying the shape, font and slogan for
ready-to-eat food. It shows good empirical
contributions with the support of theoretical
background.

The paper demonstrates an adequate understanding of


the relevant literature in the field and cite an appropriate
range of literature sources. The methods that applied to
the paper have been well explained and are also
appropriate. Results and conclusions are presented
clearly and appropriately for the paper. The paper
identifies clearly the packaging implications for
practice and society. The overall quality of
communication is good.

240
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

The two concerns that I have are:


(1) how sensitive the results could it be if the cut-point
to different shape type changes, for instance, instead of
using 1-3.5, and 3.51-7, use the less than the mean-SD
and mean + SD, since the values around the mean, or
around the 3.5 might not show that much difference.
(2) The two manipulated packaging designs are actually
two special case of the different combinations of the
shape, font and slogan, to investigate these special two
cases do have significant empirical contributions. What
about the general theoretical significance?

Additional Questions:
1. Originality: Does the paper contain new and
significant information adequate to justify publication?:
The article provides adequate explanations with the
associated literature to justify the contributions of the
study of interplaying the shape, font and slogan for
ready-to-eat food. It shows good empirical
contributions with the support of theoretical
background.

2. Relationship to Literature: Does the paper


demonstrate an adequate understanding of the relevant
literature in the field and cite an appropriate range of
literature sources? Is any significant work ignored?:
The paper demonstrates an adequate understanding of
the relevant literature in the field and cite an appropriate
range of literature sources.

3. Methodology: Is the paper's argument built on an


appropriate base of theory, concepts, or other ideas?
Has the research or equivalent intellectual work on
which the paper is based been well designed? Are the
methods employed appropriate?: The methods that
applied to the paper have been well explained and are
also appropriate. The concerns that I have:
(1) how sensitive the results could it be if the cut-point
to different shape type changes, for instance, instead of
using 1-3.5, and 3.51-7, use the less than the mean-SD

241
Suci & Van F.C

and mean + SD, since the values around the mean, or


around the 3.5 might not show that much difference.
(2) The two manipulated packaging designs are actually
two special case of the different combinations of the
shape, font and slogan, to investigate these special two
cases do have significant empirical contributions. What
about the general theoretical significance?

4. Results: Are results presented clearly and analysed


appropriately? Do the conclusions adequately tie
together the other elements of the paper?: Results and
conclusions are presented clearly and appropriately for
the paper.

5. Implications for research, practice and/or society:


Does the paper identify clearly any implications for
research, practice and/or society? Does the paper bridge
the gap between theory and practice? How can the
research be used in practice (economic and commercial
impact), in teaching, to influence public policy, in
research (contributing to the body of knowledge)? What
is the impact upon society (influencing public attitudes,
affecting quality of life)? Are these implications
consistent with the findings and conclusions of the
paper?: The paper identifies clearly the packaging
implications for practice and society.

6. Quality of Communication: Does the paper clearly


express its case, measured against the technical
language of the field and the expected knowledge of the
journal's readership? Has attention been paid to the
clarity of expression and readability, such as sentence
structure, jargon use, acronyms, etc.: The overall
quality of communication is good.

Reviewer: 2
Recommendation: Reject

Comments:
Nil

242
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Additional Questions:
1. Originality: Does the paper contain new and
significant information adequate to justify publication?:
No. The paper does not add any significant contribution
to the subject undertaken.

2. Relationship to Literature: Does the paper


demonstrate an adequate understanding of the relevant
literature in the field and cite an appropriate range of
literature sources? Is any significant work ignored?:
Literature survey is quite exhaustive.

3. Methodology: Is the paper's argument built on an


appropriate base of theory, concepts, or other ideas?
Has the research or equivalent intellectual work on
which the paper is based been well designed? Are the
methods employed appropriate?: The paper lacks a
sound theoretical base. Lot of research has been
conducted on packaging of food products.

4. Results: Are results presented clearly and analysed


appropriately? Do the conclusions adequately tie
together the other elements of the paper?: No rigorous
analysis of the results.

5. Implications for research, practice and/or society:


Does the paper identify clearly any implications for
research, practice and/or society? Does the paper bridge
the gap between theory and practice? How can the
research be used in practice(economic and commercial
impact), in teaching, to influence public policy, in
research (contributing to the body of knowledge)?What
is the impact upon society (influencing public attitudes,
affecting quality of life)? Are these implications
consistent with the findings and conclusions of the
paper?: Sorry, I don't find any implication for research,
or practice, or in teaching.

6. Quality of Communication: Does the paper clearly


express its case, measured against the technical
language of the field and the expected knowledge of the

243
Suci & Van F.C

journal's readership? Has attention been paid to the


clarity of expression and readability, such as sentence
structure, jargon use, acronyms, etc.: Language used in
the paper is o.k.

2) Contoh tabulasi tanggapan untuk first round revision

Response to reviewers’ comments

Manuscript ID: APJML-04-2021-0233


Original Manuscript Title: Willingness to Pay for
Traditional Ready-to-eat Food Packaging: Interplaying
the Shape, Font, and Slogan.

Revised Manuscript Title: Willingness to Pay for


Traditional Ready-to-Eat Food Packaging: Examining
the Interplay Between Shape, Font, and Slogan.

General Statement:
We want to thank the two anonymous reviewers for their
suggestions on how to improve this manuscript. An
extensive revision has been undertaken as suggested to
strengthen the original paper by including these
comments. We have also reorganized the manuscript to
create a better flow after following the constructive
comments from reviewers. The structure and content of
this paper have been improved greatly compared to the
previous version, and we hope this revised manuscript
will now meet the standard demanded by the Asia
Pacific Journal of Marketing and Logistics.

The authors appreciate your patience and value your


professional input. Thank you very much again for the
efforts and time to arrange for this paper to be reviewed.

Yours Truly,
The Authors

244
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Reviewer 1 – Major revision


Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
The article provides adequate Thank you very much
explanations with the associated for taking the time to
literature to justify the review our paper and for
contributions of the study of your support.
interplaying the shape, font and
slogan for ready-to-eat food. It
shows good empirical
contributions with the support of
theoretical background.

The paper demonstrates an


adequate understanding of the
relevant literature in the field and
cite an appropriate range of
literature sources. The methods
that applied to the paper have been
well explained and are also
appropriate. Results and
conclusions are presented clearly
and appropriately for the paper.
The paper identifies clearly the
packaging implications for
practice and society. The overall
quality of communication is good.
Originality: Does the paper Thank you very much Please refer
contain new and significant for this positive to page 1,
information adequate to justify comment. page 3, and
publication? page 15
Please note that we have
The article provides adequate added cue utilization
explanations with the associated theory to complete the
literature to justify the existing packaging
contributions of the study of design theory in the
interplaying the shape, font and literature review. Later,
slogan for ready-to-eat food. It we added a subsection of
shows good empirical theoretical implications
contributions with the support of explaining how our
theoretical background. findings contribute to
the theory of cue
utilization and
packaging design. We
believe it can strengthen
the originality of this
study.

245
Suci & Van F.C

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
Relationship to Literature: Does We are grateful for this Please refer
the paper demonstrate an adequate comment. to page 3, 6,
understanding of the relevant and 12.
literature in the field and cite an Please note that we have
appropriate range of literature extended and improved
sources? Is any significant work the hypotheses and
ignored? research question by
adding the moderation
The paper demonstrates an effect of differed
adequate understanding of the package designs to
relevant literature in the field and strengthen the analysis.
cite an appropriate range of The empirical and
literature sources. theoretical base has been
succinctly restructured
and improved in the
literature review section,
hypotheses
development, and
discussion.
Methodology: Is the paper's a. Thank you very a. Please
argument built on an appropriate much for this refer to
base of theory, concepts, or other excellent comment. page 9
ideas? Has the research or Following your
equivalent intellectual work on suggestion, we have b. Please
which the paper is based been well changed the use of refer to
designed? Are the methods the cut-point method page 3 and
employed appropriate? into Mean SD. We page 15
used scale reversing
The methods that applied to the on the datasheet for
paper have been well explained the items of square
and are also appropriate. The tube, less formal
concerns that I have: font, and short and
a. how sensitive the results could catchy slogan.
it be if the cut-point to different
shape type changes, for b. Thank you for this
instance, instead of using 1-3.5 critical comment.
and 3.51-7, use the less than We agree that the
the mean-SD and mean + SD, findings should also
since the values around the contribute to the
mean, or around the 3.5 might relevant literature.
not show that much difference. Therefore, we have
b. The two manipulated added a brief
packaging designs are actually theoretical base of
two special case of the cue utilization
different combinations of the theory and the
shape, font and slogan, to packaging design
investigate these special two theory in the

246
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
cases do have significant literature review
empirical contributions. What section. Further, we
about the general theoretical provided an
significance? additional section of
theoretical
implication,
explaining how our
findings contribute
to the theory of cue
utilization and
packaging design.
Results: Are results presented We are glad for this
clearly and analyzed comment. We have
appropriately? Do the conclusions adjusted the results
adequately tie together the other following the
elements of the paper? hypotheses changes.

Results and conclusions are


presented clearly and
appropriately for the paper.
Implications for research, practice Thank you. We also add Please refer
and/or society: Does the paper a section of theoretical to page 15
identify clearly any implications implication explaining
for research, practice and/or our findings'
society? Does the paper bridge the contribution to cue
gap between theory and practice? utilization and
How can the research be used in packaging design
practice (economic and theories.
commercial impact), in teaching,
to influence public policy, in
research (contributing to the body
of knowledge)? What is the impact
upon society (influencing public
attitudes, affecting quality of life)?
Are these implications consistent
with the findings and conclusions
of the paper?

The paper identifies clearly the


packaging implications for
practice and society.
Quality of Communication: Does We appreciate your
the paper clearly express its case, valuable comments. We
measured against the technical have tried our best to
language of the field and the address all your
expected knowledge of the comments. Hopefully,
journal's readership? Has attention the manuscript will now

247
Suci & Van F.C

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
been paid to the clarity of meet the journal
expression and readability, such as standard of publication.
sentence structure, jargon use,
acronyms, etc.:

The overall quality of


communication is good.

Reviewer 2 - Rejected
Response to reviewer’s Changes in the
Reviewer’s comments
comments manuscript
Originality: Does the paper Thank you very much for Please refer to
contain new and significant your comment. page 1, page 3,
information adequate to and page 15
justify publication? Please note that we have
added cue utilization theory
No. The paper does not add to complete the existing
any significant contribution packaging design theory in
to the subject undertaken. the literature review. Later,
we added a subsection of
theoretical implications
explaining how our findings
contribute to the theory of
cue utilization and
packaging design. We
believe it can strengthen the
originality of this study.
Relationship to Literature: Thank you very much for Please refer to
Does the paper demonstrate pointing out this page 3, 6, and
an adequate understanding shortcoming. 12.
of the relevant literature in
the field and cite an The empirical and
appropriate range of theoretical base has been
literature sources? Is any succinctly restructured and
significant work ignored? improved in the literature
review section, hypotheses
Literature survey is quite development, and
exhaustive. discussion.
Methodology: Is the paper's Thank you very much for Please refer to
argument built on an offering us this opportunity page 1, 3, and
appropriate base of theory, to explain. 15
concepts, or other ideas? Has
the research or equivalent

248
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Response to reviewer’s Changes in the


Reviewer’s comments
comments manuscript
intellectual work on which We agree that lots of studies
the paper is based been well have been conducted on
designed? Are the methods food packaging products.
employed appropriate? Most of them have focused
on color, material, label,
The paper lacks a sound functionality, and
theoretical base. Lot of weight/size elements.
research has been conducted Meanwhile, font style and
on packaging of food shape have been somewhat
products. overlooked.

Moreover, when discussing


font and shape, past studies
have barely examined the
differential effect of
verticality vs. horizontality
of square shapes. Also, the
perspective of font
formality has never been
conducted in the context of
food packaging. It is the gap
we aim to address.

Furthermore, slogans have


been scarcely considered an
essential cue on a product
packaging, although its
existence often completes
the brand names printed on
the packaging. In our study,
the slogan is regarded as
part of the packaging
element. Also, comparing
the effectiveness of an
ethno-positioning slogan
(emphasizing the product
origin) with a short &
catchy slogan (directly
highlighting the product per
se) has never been done in
food packaging studies.

To strengthen our argument,


cue utilization and
packaging design theories
were used as the theoretical
base.

249
Suci & Van F.C

Response to reviewer’s Changes in the


Reviewer’s comments
comments manuscript
We have described all of
these novel approaches in
the introduction, literature
review, and theoretical
implication.
Results: Are results Thank you for pointing out Please refer to
presented clearly and this issue. page 6, 10, and
analyzed appropriately? Do 12
the conclusions adequately Please note that we have
tie together the other extended and improved the
elements of the paper? hypotheses and research
question by adding the
No rigorous analysis of the moderation effect of
results. differed package designs to
strengthen the analysis.

Accordingly, we have
improved the theoretical
arguments and validation
for both significant and
insignificant results in the
discussion part.

Implications for research, Thank you. Please refer to


practice and/or society: Does page 15
the paper identify clearly any To strengthen the
implications for research, implication of this study, we
practice and/or society? also add a special section of
Does the paper bridge the theoretical implication
gap between theory and explaining the contribution
practice? How can the of our findings on cue
research be used in practice utilization and packaging
(economic and commercial design theories.
impact), in teaching, to
influence public policy, in
research (contributing to the
body of knowledge)? What
is the impact upon society
(influencing public attitudes,
affecting quality of life)? Are
these implications consistent
with the findings and
conclusions of the paper?

Sorry, I don't find any


implication for research, or
practice, or in teaching.

250
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Response to reviewer’s Changes in the


Reviewer’s comments
comments manuscript
Quality of Communication: We appreciate your
Does the paper clearly valuable comments. We
express its case, measured have tried our best to
against the technical address all your comments.
language of the field and the Hopefully, the manuscript
expected knowledge of the will now meet the journal
journal's readership? Has standard of publication.
attention been paid to the
clarity of expression and
readability, such as sentence
structure, jargon use,
acronyms, etc.:

Language used in the paper


is o.k.

3) Email pemberitahuan second round revision

Decision Letter (APJML-04-2021-0233.R1)

From: ian.phau@cbs.curtin.edu.au

To: sri_maryanti@unilak.ac.id

CC:

Subject: Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics -


Decision on Manuscript ID APJML-04-2021-0233.R1

Body: 20-Sep-2021

Dear Asst. Prof. Maryanti:


Manuscript ID APJML-04-2021-0233.R1 entitled
"Willingness to Pay for Traditional Ready-to-Eat Food
Packaging: Examining the Interplay Between Shape, Font,
and Slogan" which you submitted to the Asia Pacific Journal
of Marketing and Logistics, has been reviewed. The comments
of the reviewer(s) are included at the bottom of this letter.

The reviewers are generally happy with the revision. Many


congratulations. I can conditionally accept the paper subject to
the following:

251
Suci & Van F.C

• address some of the final comments from the reviewers if


any
• have another round of proof reading as there are still the
occasional typo and grammar issues.
• include some recent citations from the APJML to show
relevance to the journal. I
• check all author affiliations to ensure they are correct. Once
the paper is officially accepted, it is very difficult to make
changes.
• include and acknowledge any grants which this paper is
affiliated to in the system as we won’t be able to change this
once accepted

We have also recently started a LinkedIn page. You are


welcome to promote your accepted paper there to help built
citations for your paper.

To revise your manuscript, log into


https://mc.manuscriptcentral.com/apjml and enter your
Author Centre, where you will find your manuscript title listed
under "Manuscripts with Decisions." Under "Actions," click
on "Create a Revision." Your manuscript number has been
appended to denote a revision. You will be unable to make
your revisions on the originally submitted version of the
manuscript. Instead, revise your manuscript using a word
processing program and save it on your computer. Please also
highlight the changes to your manuscript within the document
by using the track changes mode in MS Word or by using bold
or coloured text.

Once the revised manuscript is prepared, you can upload it and


submit it through your Author Centre.
When submitting your revised manuscript, you will be able to
respond to the comments made by the reviewer(s) in the space
provided. You can use this space to document any changes you
make to the original manuscript. In order to expedite the
processing of the revised manuscript, please be as specific as
possible in your response to the reviewer(s).

IMPORTANT: Your original files are available to you when


you upload your revised manuscript. Please delete any
redundant files before completing the submission.

252
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Because we are trying to facilitate timely publication of


manuscripts submitted to the Asia Pacific Journal of
Marketing and Logistics, your revised manuscript should be
uploaded as soon as possible. If it is not possible for you to
submit your revision in a reasonable amount of time, we may
have to consider your paper as a new submission.

Please note that Emerald requires you to clear permission to


re-use any material not created by you. If there are permissions
outstanding, please upload these when you submit your
revision. Emerald is unable to publish your paper with
permissions outstanding.

To help support you on your publishing journey we have


partnered with Editage, a leading global science
communication platform, to offer expert editorial support
including language editing and translation. If your article has
been rejected or revisions have been requested, you may
benefit from Editage’s services. For a full list of services, visit:
authorservices.emeraldpublishing.com/
Please note that there is no obligation to use Editage and using
this service does not guarantee publication.

Once again, thank you for submitting your manuscript to the


Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics and I look
forward to receiving your revision.

Yours Sincerely,

Prof. Ian Phau


Editor, Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics
ian.phau@cbs.curtin.edu.au, apjmleditor@gmail.com

Reviewer(s)' Comments to Author:

Reviewer: 1

Comments:
The article provides adequate explanations with the associated
literature to justify the contributions of the study of
interplaying the shape, font and slogan for ready-to-eat food.
It shows good empirical contributions; however, the
theoretical conceptual framework seems less solid, even not as
good as the original version of the article. Even through the

253
Suci & Van F.C

authors have added a conceptual framework as the research


model, the model really seems not good.

The paper demonstrates an adequate understanding of the


relevant literature in the field and cite an appropriate range of
literature sources. The methods that applied to the paper have
been explained alright. However, the forms of the results
presented in the table are not that formal, for instance, there
are no coefficients presented but t values and the associated p
values are both presented. Results and conclusions are
presented. The paper identifies clearly the packaging
implications for practice and society, but not theoretically
discussed well. The overall quality of communication is good.

Additional Questions:
1. Originality: Does the paper contain new and significant
information adequate to justify publication?: The article
provides adequate explanations with the associated literatures
to justify the contributions of the study of interplaying the
shape, font and slogan for ready-to-eat food. It shows only
good empirical contributions.

2. Relationship to Literature: Does the paper demonstrate an


adequate understanding of the relevant literature in the field
and cite an appropriate range of literature sources? Is any
significant work ignored?: The paper demonstrates an
adequate understanding of the relevant literature in the field
and cite an appropriate range of literature sources.

3. Methodology: Is the paper's argument built on an


appropriate base of theory, concepts, or other ideas? Has the
research or equivalent intellectual work on which the paper is
based been well designed? Are the methods employed
appropriate?: The methods that applied to the paper have been
explained alright. However, the forms of the results presented
in the tables are not that formal, for instance, there are no
coefficients presented but t values and the associated p values
are both presented.

4. Results: Are results presented clearly and analysed


appropriately? Do the conclusions adequately tie together the
other elements of the paper?: Results and conclusions are
presented clearly and appropriately for the paper.

254
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

5. Implications for research, practice and/or society: Does the


paper identify clearly any implications for research, practice
and/or society? Does the paper bridge the gap between theory
and practice? How can the research be used in practice
(economic and commercial impact), in teaching, to influence
public policy, in research (contributing to the body of
knowledge)? What is the impact upon society (influencing
public attitudes, affecting quality of life)? Are these
implications consistent with
the findings and conclusions of the paper?: The paper
identifies clearly the empirical implications for practice and
society. However, in terms of the theory, it seems less
persuasive.

6. Quality of Communication: Does the paper clearly express


its case, measured against the technical language of the field
and the expected knowledge of the journal's readership? Has
attention been paid to the clarity of expression and readability,
such as sentence structure, jargon use, acronyms, etc.: The
overall quality of communication is good.

Reviewer: 2
Recommendation: Accept

Comments:
I commend the author for addressing the comments raised by
the reviewers. The article is of acceptable quality for
publication in APJML

Additional Questions:
1. Originality: Does the paper contain new and significant
information adequate to justify publication?: The paper is OK

2. Relationship to Literature: Does the paper demonstrate an


adequate understanding of the relevant literature in the field
and cite an appropriate range of literature sources? Is any
significant work ignored?: Yes

3. Methodology: Is the paper's argument built on an


appropriate base of theory, concepts, or other ideas? Has the
research or equivalent intellectual work on which the paper is
based been well designed? Are the methods employed
appropriate?: Yes

255
Suci & Van F.C

4. Results: Are results presented clearly and analysed


appropriately? Do the conclusions adequately tie together the
other elements of the paper?: Yes

5. Implications for research, practice and/or society: Does the


paper identify clearly any implications for research, practice
and/or society? Does the paper bridge the gap between theory
and practice? How can the research be used in practice
(economic and commercial impact), in teaching, to influence
public policy, in research (contributing to the body of
knowledge)? What is the impact upon society (influencing
public attitudes, affecting quality of life)? Are these
implications consistent with
the findings and conclusions of the paper?: Yes

6. Quality of Communication: Does the paper clearly express


its case, measured against the technical language of the field
and the expected knowledge of the journal's readership? Has
attention been paid to the clarity of expression and readability,
such as sentence structure, jargon use, acronyms, etc.: Yes.

4) Contoh tabulasi tanggapan untuk second round revision

Response to reviewers’ comments

Manuscript ID: APJML-04-2021-0233


Manuscript Title: Willingness to Pay for Traditional
Ready-to-Eat Food Packaging: Examining the Interplay
Between Shape, Font, and Slogan.

General Statement:
We want to thank the two anonymous reviewers for their
suggestions on how to improve this manuscript. A minor
revision has been undertaken as suggested to strengthen
the original paper by including these comments. We
hope this revised manuscript will now meet the standard

256
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

demanded by the Asia Pacific Journal of Marketing and


Logistics.

The authors appreciate your patience and value your


professional input. Thank you very much again for the
efforts and time to arrange for this paper to be reviewed.

Yours Truly,

The Authors

Editor’s comments:
Editor’s Response to editor’s
comments comments
Manuscript ID APJML-04- We are glad the first-round revision we have
2021-0233.R1 entitled made satisfied the reviewers. We also
"Willingness to Pay for thank the editor for giving us another
Traditional Ready-to-Eat Food opportunity to improve our manuscript.
Packaging: Examining the
Interplay Between Shape, Font,
and Slogan" which you
submitted to the Asia Pacific
Journal of Marketing and
Logistics, has been reviewed.
The comments of the
reviewer(s) are included at the
bottom of this letter.

The reviewers are generally


happy with the revision. Many
congratulations. I can
conditionally accept the paper
subject to the following:
Address some of the final We have revised a few parts of the
comments from the reviewers if manuscript to address the comments from
any reviewer 1.
Have another round of proof Thank you for your suggestion. Our revised
reading as there are still the manuscript has been proofread by a credible
occasional typo and grammar proofreading service company in the US.
issues.
Include some recent citations There are three articles from APJML cited in
from the APJML to show our manuscript:
relevance to the journal. 1) Chow et al. (2015) was cited for the
need to mitigate brand familiarity bias
(p. 10).

257
Suci & Van F.C

Editor’s Response to editor’s


comments comments
2) Chow et al. (2015) was cited for the
need to mitigate brand familiarity bias
(p. 10).
3) Chow et al. (2015) was cited for the
need to mitigate brand familiarity bias
(p. 10)
Check all author affiliations to Authors and affiliations are correct.
ensure they are correct. Once the
paper is officially accepted, it is
very difficult to make changes.
Include and acknowledge any Grant information is correct.
grants which this paper is
affiliated to in the system as we
won’t be able to change this once
accepted

Reviewer 1 – Minor revision


Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
The article provides adequate Thank you very much for Please refer
explanations with the taking the time to review to page 6-9
associated literature to justify our paper and for your
the contributions of the study of support.
interplaying
the shape, font and slogan for Following your
ready-to-eat food. It shows suggestions, we have
good empirical contributions revised the three parts of
however, the theoretical the manuscript:
conceptual framework seems conceptual framework,
less solid, even not as good as table format, and
the original version of the theoretical implication.
article. Even through the Each revised part will be
authors have added a explained further.
conceptual framework as the
research model, the model Regarding the conceptual
really seems not good. framework, we have
reread and compared it
The paper demonstrates an with the last revision. We
adequate understanding of the agree that the initial
relevant literature in the field version is more robust
and cite an appropriate range of and clear in building
literature sources. The methods each hypothesis.
that applied to the paper have Therefore, we have
been explained alright. decided to follow your
However, the forms of the suggestion by returning

258
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
results presented in the table are to the initial format and
not that formal, for instance, adding more supporting
there are no coefficients literature and previous
presented but t values and the empirical findings to
associated p values are both strengthen the
presented. Results and hypotheses.
conclusions are presented. The
paper identifies clearly the
packaging implications for
practice and society, but not
theoretically discussed well.
The overall quality of
communication is good.
1. Originality: Does the paper Thank you. We are glad Please refer
contain new and significant for your positive to page 16-
information adequate to comment regarding the 17
justify publication? empirical contribution of
our findings.
The article provides adequate
explanations with the We have revised the
associated literatures to justify narrative regarding the
the contributions of the study of theoretical contribution
interplaying the shape, font and of our research findings.
slogan for ready-to-eat food. It The focus is on
shows only good empirical emphasizing and
contributions. explaining more
persuasively the
enrichment of cue
utilization theory and
packaging design theory
in terms of
verticality/horizontality
of square-box packaging,
formality fonts, and
slogans.
2. Relationship to Literature: We are grateful for this
Does the paper demonstrate comment.
an adequate understanding
of the relevant literature in
the field and cite an
appropriate range of
literature sources? Is any
significant work ignored?

The paper demonstrates an


adequate understanding of the
relevant literature in the field

259
Suci & Van F.C

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
and cite an appropriate range of
literature sources.
3. Methodology: Is the paper's Thank you for your Please refer
argument built on an suggestions. to table 2 (p.
appropriate base of theory, 11) and table
concepts, or other ideas? We agree that inserting 5 (p. 12)
Has the research or “minimum” and
equivalent intellectual work “maximum” columns in a
on which the paper is based manipulation check table
been well designed? Are the is not common. Thus, we
methods employed have omitted them from
appropriate? table 2, leaving the mean
scores and standard
The methods that applied to the deviations.
paper have been explained
alright. However, the forms of We have added
the results presented in the coefficient and standard
tables are not that formal, for error columns in table 5.
instance, there are no
coefficients presented but t
values and the associated p
values are both presented.
4. Results: Are results We are grateful for this
presented clearly and comment.
analyzed appropriately? Do
the conclusions adequately
tie together the other
elements of the paper?

Results and conclusions are


presented clearly and
appropriately for the paper.
5. Implications for research, We have revised the Please refer
practice and/or society: narrative regarding the to page 16-
Does the paper identify theoretical contribution 17
clearly any implications for of our research findings.
research, practice and/or The focus is on
society? Does the paper emphasizing and
bridge the gap between explaining more
theory and practice? How persuasively the
can the research be used in enrichment of cue
practice (economic and utilization theory and
commercial impact), in packaging design theory
teaching, to influence in terms of
public policy, in research verticality/horizontality
(contributing to the body of of square-box packaging,
knowledge)? What is the

260
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
impact upon society formality fonts, and
(influencing public slogans.
attitudes, affecting quality
of life)? Are these
implications consistent with
the findings and
conclusions of the paper?

The paper identifies clearly the


empirical implications for
practice and society. However,
in terms of the theory, it seems
less persuasive.
6. Quality of Communication: Thank you.
Does the paper clearly
express its case, measured
against the technical
language of the field and the
expected knowledge of the
journal's readership? Has
attention been paid to the
clarity of expression and
readability, such as
sentence structure, jargon
use, acronyms, etc.:

The overall quality of


communication is good.

Reviewer 2 - Accepted
Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
I commend the author for We are delighted
addressing the comments raised by because, in the end, we
the reviewers. The article is of can respond successfully
acceptable quality for publication to all your constructive
in APJML comments. Thank you
very much for your
patience and effort in
reviewing our
manuscript.
1. Originality: Does the paper Thank you
contain new and significant

261
Suci & Van F.C

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
information adequate to justify
publication?

The paper is OK
2. Relationship to Literature: Thank you
Does the paper demonstrate an
adequate understanding of the
relevant literature in the field
and cite an appropriate range
of literature sources? Is any
significant work ignored?

Yes.
3. Methodology: Is the paper's Thank you
argument built on an
appropriate base of theory,
concepts, or other ideas? Has
the research or equivalent
intellectual work on which the
paper is based been well
designed? Are the methods
employed appropriate?

Yes.
4. Results: Are results presented Thank you
clearly and analyzed
appropriately? Do the
conclusions adequately tie
together the other elements of
the paper?

Yes.
5. Implications for research, Thank you
practice and/or society: Does
the paper identify clearly any
implications for research,
practice and/or society? Does
the paper bridge the gap
between theory and practice?
How can the research be used
in practice (economic and
commercial impact), in
teaching, to influence public
policy, in research
(contributing to the body of
knowledge)? What is the
impact upon society

262
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Changes in
Response to reviewer’s
Reviewer’s comments the
comments
manuscript
(influencing public attitudes,
affecting quality of life)? Are
these implications consistent
with the findings and
conclusions of the paper?

Yes.
6. Quality of Communication: Thank you
Does the paper clearly
express its case, measured
against the technical
language of the field and the
expected knowledge of the
journal's readership? Has
attention been paid to the
clarity of expression and
readability, such as sentence
structure, jargon use,
acronyms, etc.:

Yes.

5) Email pemberitahuan penerimaan

Decision Letter (APJML-04-2021-0233.R2)

From:
ian.phau@cbs.curtin.edu.au

To:
d10708806@mail.ntust.edu.tw, sri_maryanti@unilak.ac.id,
hardi@unilak.ac.id, sudiar.nining@gmail.com

CC:

Subject:
Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics - Decision on
Manuscript ID APJML-04-2021-0233.R2

Body:
02-Oct-2021

263
Suci & Van F.C

Dear Suci, Afred; Maryanti, Sri; Hardi, Hardi; Sudiar, Nining

It is a pleasure to accept your manuscript APJML-04-2021-


0233.R2, entitled "Willingness to Pay for Traditional Ready-
to-Eat Food Packaging: Examining the Interplay Between
Shape, Font, and Slogan" in its current form for publication in
Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics. Please note,
no further changes can be made to your manuscript.

Please go to your Author Centre at


https://mc.manuscriptcentral.com/apjml (Manuscripts with
Decisions for the submitting author or Manuscripts I have co-
authored for all listed co-authors) to complete the Copyright
Transfer Agreement form (CTA). We cannot publish your
paper without this.
All authors are requested to complete the form and to input
their full contact details. If any of the contact information is
incorrect you can update it by clicking on your name at the top
right of the screen. Please note that this must be done prior to
you submitting your CTA.

If you have an ORCID please check your account details to


ensure that your ORCID is validated.

By publishing in this journal your work will benefit from


Emerald EarlyCite. As soon as your CTA is completed your
manuscript will pass to Emerald’s Content Management
department and be processed for EarlyCite publication.
EarlyCite is the author proofed, typeset version of record, fully
citable by DOI. The EarlyCite article sits outside of a journal
issue and is paginated in isolation. The EarlyCite article will
be collated into a journal issue according to the journals’
publication schedule.
FOR OPEN ACCESS AUTHORS: Please note if you have
indicated that you would like to publish your article as Open
Access via Emerald’s Gold Open Access route, you are
required to complete a Creative Commons Attribution Licence
- CCBY 4.0 (in place of the standard copyright assignment
form referenced above). You will receive a follow up email
within the next 30 days with a link to the CCBY licence and
information regarding payment of the Article Processing
Charge. If you have indicated that you might be eligible for a
prepaid APC voucher, you will also be informed at this point
if a voucher is available to you (for more information on APC

264
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

vouchers please see


http://www.emeraldpublishing.com/oapartnerships

Thank you for your contribution. On behalf of the Editors of


Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, we look
forward to your continued contributions to the Journal.

Sincerely,

Prof. Ian Phau


Editor, Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics
ian.phau@cbs.curtin.edu.au, apjmleditor@gmail.com

Sekali lagi, setiap penulis memiliki gaya tulisan masing-


masing dalam menanggapi reviewer. Jika format tabulasi kurang
menarik, berikut ini ada beberapa link yang memberikan contoh
bagaimana para penulis memberikan tanggapan terhadap komentar
reviewer:
c. https://authors.library.caltech.edu/64174/4/ncomms123
96-s2.pdf
d. https://www.bmj.com/sites/default/files/attachments/bm
j-article/pre-pub-history/Second_response_18.5.15.pdf
e. https://perso.citi.insa-
lyon.fr/rstanica/reviews/answers1.pdf
f. https://static-
content.springer.com/esm/art%3A10.1038%2Fs41467-
020-14449-
z/MediaObjects/41467_2020_14449_MOESM1_ESM.
pdf
g. https://static-
content.springer.com/esm/art%3A10.1038%2Fs41467-
020-14661-

265
Suci & Van F.C

x/MediaObjects/41467_2020_14661_MOESM2_ESM.
pdf

F. Finalisasi Naskah Hingga Publikasi


Setelah menerima pemberitahuan acceptance letter dari
editor, maka pencapaian ini layak untuk anda rayakan sebagai
“kemenangan besar”. Perjuangan panjang dan melelahkan telah
terbayar dengan kabar baik dari editor jurnal.
Naskah yang telah diterima selanjutnya akan memasuki
tahap copy editing oleh editor jurnal. Hasil editing tersebut
selanjutnya akan dikirimkan ke anda, sebagai corresponding author,
untuk dilakukan pemeriksaan final. Bacalah dengan teliti. Jangan
lewatkan detil sekecil apapun karena begitu anda memberikan
persetujuan, maka tidak ada lagi revisi lanjutan yang bisa dilakukan.
Biasanya, sebelum versi cetak diterbitkan oleh jurnal,
terlebih dahulu akan diterbitkan versi preprint atau prepress yang
ditampilkan oleh jurnal secara online di website mereka. Hal ini
menguntungkan kedua belah pihak, baik penulis maupun jurnal
karena versi online ini memungkinkan artikel lebih cepat dibaca dan
disitasi. Tidak ada perbedaan substantif antara versi online dengan
cetak. Oleh karena itu, anda, meskipun merupakan penulis artikel
tersebut, tidak serta merta bebas membagikan artikel tersebut jika
artikel anda bukan merupakan open access. Biasanya didalam
perjanjian penerbitan yang disepakati bersama, terdapat larangan
untuk mempublikasikan, baik versi online maupun cetak (setelah
diberi nomor volume dan nomor terbitan), artikel tersebut di media
lain, kecuali telah diizinkan oleh jurnal didalam perjanjian.

266
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Berdasarkan pengalaman penulis, di jurnal-jurnal terbitan


Emerald dan Elsevier, penulis hanya diperkenankan untuk
mempublikasikan artikel tersebut dalam versi accepted manuscript
(naskah yang sudah diterima, namun belum dilakukan copy editing
dan di-proof oleh penulis). Di dunia jurnal dikenal istilah “embargo
period”, yakni masa dimana penulis tidak diperkenankan
membagikan artikel secara utuh ke media apapun, kecuali
(biasanya) hanya judul, penulis & afiliasi, abstrak, dan informasi
terkait referensi. Masa embargo ini bervariasi antara 6 hingga 24
bulan, tergantung kebijakan masing-masing penerbit jurnal. Jadi
berhati-hatilah, karena penulis berpotensi melanggar perjanjian dan
hak cipta apabila melanggar kesepakatan publikasi ini.
Dalam sedikit kasus, memang dimungkinkan sebuah artikel
yang bukan open access diizinkan oleh penerbit jurnal untuk
dibagikan ke media lain. Penulis dan tim pernah mendapatkan
“berkah” ini ketika menulis artikel berjudul “Embedding design
thinking paradigm in a university’s business assistance to small
business,” yang diterbitkan oleh jurnal Systemic Practice and Action
Research, keluaran Springer (terindeks Scopus Q2 dan WoS-SSCI
pada tahun 2021). Seperti kebanyakan akademisi lainnya di dunia,
tidak lama setelah menerima file artikel versi preprint, tim penulis
membagikannya ke situs ResearchGate.net, sebuah situs jejaring
sosial untuk para peneliti dan akademisi dari seluruh dunia.
Awalnya, tim penulis hanya menyimpan file artikel preprint sebagai
private full text karena untuk menjaga etika publikasi. Namun
ternyata, pihak jurnal – yang memang rajin memantau situs-situs
jejaring sosial yang sering membagikan file-file artikel ilmiah –

267
Suci & Van F.C

justru berinisiatif meng-upload file artikel preprint secara terbuka di


akun ResearchGate penulis. Tentu ini menjadi kebahagiaan
tersendiri bagi para penulis, yang meskipun tidak membayar biaya
penerbitan (APC) yang bisa mencapai puluhan juta rupiah agar
artikel bisa di-Open Access, mendapatkan keistimewaan perlakuan
(privilege) dari penerbit jurnal sehingga artikel tersebut bisa diakses
secara gratis.

Meskipun begitu, jangan terlalu berharap rata-rata


penerbit jurnal akan selalu “sebaik” ini ya!☺

LATIHAN
Dengan tim riset yang sama dengan Bab 2:
1. Susunlah naskah artikel hasil riset eksperimen yang
diperoleh dari Latihan di Bab 2.
2. Terjemahkan dan proofread naskah tersebut ke Bahasa
Inggris.
3. Cek similarity (< 25%)
4. Submit ke jurnal internasional
5. Lampirkan bukti submit sebagai nilai tugas akhir anda.

268
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

4
Contoh Aplikasi Riset Eksperimen
Lintas Bidang Ilmu

Tujuan pembelajaran
Bab ini bertujuan membuka wawasan pembaca bahwa
metode eksperimen kuantitatif tidak sebatas dapat
dilakukan di bidang ilmu manajemen dan bisnis seperti
yang menjadi judul buku ini. Ringkasan-ringkasan artikel
yang terbit di jurnal-jurnal internasional berkualitas yang
dirangkum dalam bab ini bertujuan memberikan inspirasi
untuk melakukan riset eksperimen .multidisiplin.

Riset eksperimen tidak eksklusif dipergunakan untuk satu


bidang ilmu tertentu. Seperti yang telah disampaikan di bagian awal
buku ini, eksperimen adalah aktivitas riset yang biasa dilakukan di
bidang-bidang ilmu alam, seperti biologi, fisika, kimia, farmasi,
kedokteran, dan lain sebagainya. Di bidang ilmu-ilmu sosial,
komunikasi dan pendidikan merupakan area yang cukup banyak
menggunakan pendekatan eksperimen. Di bidang ilmu bisnis dan
manajemen sendiri, praktik eksperimen sudah diaplikasikan sejak
beberapa dekade lalu hingga saat ini. Memang, penggunaannya di
Indonesia kalah populer dibandingkan dengan metode survey yang

269
Suci & Van F.C

publikasinya mendominasi di jurnal-jurnal nasional. Sementara


untuk kualitas jurnal-jurnal internasional bereputasi, artikel yang
ditulis dari riset-riset eksperimen sudah sangat lumrah ditemukan.
Bagi pembaca yang mungkin belum familiar dengan riset
eksperimen dan bagaimana menuliskannya dalam sebuah artikel
ilmiah mungkin akan bertanya, “Selain aplikasinya di bidang ilmu
bisnis seperti yang ditutorialkan dalam buku ini, apakah teknik ini
bisa diaplikasikan di bidang ilmu lain? Ada contoh artikel yang bisa
diberikan untuk membuka wawasan terkait bagaimana teknik
eksperimen digunakan di multidisiplin ilmu?”
Tentu bisa! Dan sudah banyak contohnya.
Untuk membantu pembaca membuka wawasan serta mencari
inspirasi dan ide melakukan riset eksperimen di bidang ilmu masing-
masing, berikut ini penulis telah merangkum sejumlah artikel riset
eksperimen lintas ilmu.

A. Bidang Ilmu: Manajemen Sumberdaya Manusia dan


Organisasi; Administrasi Publik
Judul : E-leadership effectiveness in virtual teams: motivating
artikel language perspective
Penulis : Kai-Tang Fan; Yuan-Ho Chen; Ching-Wen Wang
(tahun) (2014)
Nama : Industrial Management & Data System
jurnal
Penerbit : Emerald
Abstract : Purpose – Tim virtual menjadi norma dalam
masyarakat berbasis pengetahuan saat ini dan
menawarkan berbagai manfaat organisasi. Makalah ini
bertujuan untuk menyelidiki efek dari bahasa motivasi
pemimpin (ML) dan pendekatan umpan balik pada
kinerja kreativitas anggota tim virtual.

270
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Design/methodology/approach – Desain
eksperimental 2x2 dengan pre-test dan post-test
digunakan untuk mengeksplorasi cara merangsang
kinerja kreativitas anggota tim virtual menggunakan
sistem pendukung keputusan kelompok.

Findings – Hasil penelitian menunjukkan bahwa ML


pemimpin dan pendekatan umpan balik melalui
instruksi e-mail memiliki efek interaksi yang berbeda
pada kreativitas anggota dan kinerja pembuatan ide.
Anggota tim yang menerima instruksi pemberian
arahan menghasilkan lebih banyak ide di bawah
pendekatan umpan balik yang menuntut dan anggota
tim yang menerima instruksi dengan bahasa yang lebih
empati menunjukkan kinerja kreativitas yang lebih
tinggi di bawah pendekatan umpan balik yang
mendorong.

Research limitations/implications – Kekurangan


lingkungan virtual dan kepemimpinan tetap menjadi
faktor utama yang mempengaruhi temuan tersebut.
Karena hasilnya juga dibatasi oleh fungsionalitas alat
perangkat lunak yang digunakan, alat untuk tim virtual
direkomendasikan untuk menyertakan fitur-fitur yang
dapat mendukung penggunaan bahasa motivasi
pemimpin tim yang efektif.

Social implications – Pemimpin tim virtual harus


memberikan panduan yang tepat kepada anggota
dengan menggunakan pendekatan kata-kata yang
penuh pengertian dan empati. Untuk pekerjaan yang
berorientasi pada tugas, pemimpin harus
mempertimbangkan untuk memberikan instruksi yang
lebih spesifik dan memberikan umpan balik yang
konstan untuk pekerjaan yang telah diselesaikan. Untuk
pekerjaan kreatif, pemimpin harus memberikan
dorongan positif sebagai umpan balik atau bahkan
menantang anggota tim untuk merangsang kreativitas
mereka. Selain itu, aturan fasilitasi dapat diatur terlebih
dahulu sehingga agen cerdas dapat mengirimkan
instruksi / umpan balik tindak lanjut secara tepat waktu.

Originality/value – Wawasan yang diperoleh


bermanfaat untuk membantu pengembang alat untuk
tim virtual membangun/meningkatkan alat mereka

271
Suci & Van F.C

berdasarkan kebutuhan para pemimpin tim. Makalah


ini juga menawarkan implikasi penting mengenai cara
memotivasi pemikiran kreatif anggota tim virtual.

Keywords: Creativity, e-Leadership, Virtual teams,


Feedback, Motivating language

Link : https://doi.org/10.1108/IMDS-07-2013-0294
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : The Effects of Leadership and Job Autonomy on


artikel Vitality: Survey and Experimental Evidence
Penulis : Lars Tummers; Bram Steijn; Barbara Nevicka;
(tahun) Madelon Heerema (2016)
Nama : Review of Public Personnel Administration
jurnal
Penerbit : SAGE
Abstract : Vitalitas mengacu pada pengalaman memiliki energi
yang tersedia bagi diri sendiri. Karyawan yang vital
penuh dengan energi positif ketika mereka bekerja, dan
merasa kuat secara mental dan fisik. Karyawan seperti
itu sering menunjukkan kinerja pekerjaan yang lebih
tinggi dan stres yang lebih rendah daripada rekan kerja
mereka yang kurang vital. Terlepas dari pentingnya
vitalitas, hanya sedikit studi administrasi publik yang
mempelajari vitalitas. Secara lebih umum, dengan
berfokus pada vitalitas, kami bertujuan untuk membawa
perspektif "psikologi positif" ke dalam domain
administrasi publik. Kami menganalisis apakah dua
karakteristik pekerjaan yang penting (komunikasi tugas
pemimpin dan otonomi pekerjaan) mempengaruhi
vitalitas. Kami menggunakan desain multi-metode.
Survei skala besar (N = 1.502) menunjukkan bahwa
komunikasi tugas pemimpin dan otonomi pekerjaan
berhubungan positif dengan vitalitas. Sebuah percobaan
laboratorium (N = 102) mereplikasi temuan ini,
menunjukkan hubungan sebab-akibat. Kesimpulannya,
organisasi publik berpotensi meningkatkan vitalitas
karyawan (a) dengan meningkatkan komunikasi tugas
dari para pemimpin dan (b) dengan memberikan
otonomi pekerjaan yang lebih besar kepada karyawan.

272
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Keywords: leadership, experiment, autonomy, multi-


method, vitality, psychology, positive psychology,
public management

Link : https://doi.org/10.1177%2F0734371X16671980
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : The effect of primed goals on employee performance:


artikel Implications for human resource management
Penulis : Amanda Shantz; Gary Latham (2011)
(tahun)
Nama : Human Resource Management
jurnal
Penerbit : Wiley
Abstract : Bukti yang sangat banyak dalam ilmu perilaku
menunjukkan bahwa tujuan yang ditetapkan secara
sadar dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan
demikian, para profesional SDM hanya memiliki
sedikit, jika ada, alasan untuk tertarik pada proses
bawah sadar. Namun, dalam dekade terakhir,
eksperimen laboratorium oleh para psikolog sosial telah
menunjukkan bahwa tujuan dapat diprioritaskan.
Artinya, perilaku orang dipengaruhi oleh tujuan yang
tidak mereka sadari. Karena tujuan yang disadari
menghabiskan sumber daya kognitif, temuan ini
memiliki implikasi penting bagi efisiensi karyawan di
tempat kerja. Makalah ini membahas hasil dari priming
tujuan kinerja dalam dua pengaturan organisasi.
Karyawan pusat panggilan yang diprioritaskan
menggunakan foto seorang wanita yang memenangkan
perlombaan mengumpulkan lebih banyak uang secara
signifikan dari donor daripada mereka yang secara acak
ditugaskan ke kelompok kontrol. Sebuah meta-analisis
mengungkapkan bahwa sebuah foto dapat mengawali
alam bawah sadar untuk meningkatkan kinerja
pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
motivasi bawah sadar adalah konsep yang layak
dieksplorasi baik bagi para sarjana dan praktisi sumber
daya manusia.

Keywords: prime, subconscious, goal setting, job


performance
Link : https://doi.org/10.1002/hrm.20418
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

273
Suci & Van F.C

Judul : Attractiveness of non-financial rewards for prospective


artikel knowledge workers An experimental investigation
Penulis : Anton Schlechter; Nicola Claire Thompson; Mark
(tahun) Bussin (2015)
Nama : Employee Relation
jurnal
Penerbit : Emerald
Abstract : Purpose – Tujuan dari makalah ini adalah untuk
menyelidiki apakah keberadaan imbalan non-finansial
(khususnya keseimbangan kehidupan kerja,
pembelajaran, dan kemajuan karier) dapat
memengaruhi daya tarik yang dirasakan dari tawaran
pekerjaan. Tujuan sekundernya adalah untuk
menetapkan apakah ada perbedaan demografis,
khususnya, perbedaan gender, ras, dan usia dalam cara
di mana imbalan non-finansial ini memengaruhi daya
tarik yang dirasakan dari tawaran pekerjaan.
Design/methodology/approach – Pendekatan
penelitian kuantitatif diikuti dan desain eksperimental
faktorial penuh 2 x 2 x 2 digunakan. Data dikumpulkan
dengan dua kuesioner melalui convenience (non-
probabilitas) sampling. Kuesioner daya tarik kerja
pertama menilai tingkat daya tarik yang dirasakan
terhadap salah satu dari delapan kondisi eksperimental
(rangsangan) yang ditetapkan secara acak yang
dinyatakan sebagai delapan iklan pekerjaan fiktif.
Karyawan yang menjawab berasal dari berbagai
industri (n ¼ 180). Data yang terkumpul dianalisis
dengan menggunakan statistik deskriptif dan ANOVA
faktorial penuh. Kuesioner kedua digunakan untuk
menilai daya tarik yang dirasakan dari berbagai elemen
paket imbalan total yang khas. Validitas dan reliabilitas
kuesioner kedua dinilai dengan menggunakan Analisis
Faktor Eksplorasi menggunakan metode ekstraksi
Principal Axis Factoring, menggunakan rotasi Direct
Oblimin (yaitu Oblique), dan menghitung koefisien
Cronbach α, masing-masing. Statistik deskriptif
dihitung untuk faktor komposit atau elemen
penghargaan.
Findings – Elemen-elemen imbalan non-finansial
(keseimbangan kehidupan kerja, pembelajaran, dan
kemajuan karier) ditemukan memiliki efek utama yang
signifikan secara statistik pada daya tarik yang
dirasakan karyawan terhadap penawaran pekerjaan.
Jenis kelamin juga ditemukan memiliki efek utama

274
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

yang signifikan, yang menunjukkan bahwa kehadiran


imbalan non-finansial lebih menarik dalam penawaran
pekerjaan untuk wanita daripada pria.
Research limitations/implications – Kelompok
sampel diperoleh dengan cara convenience sampling
dan mungkin tidak cukup mewakili populasi target.
Practical implications – Organisasi dapat mengambil
manfaat dari hasil ini dengan menerapkan dan/atau
menekankan imbalan non-keuangan sebagai bagian
dari paket imbalan total ketika mereka berusaha
menarik atau merekrut karyawan potensial. Organisasi
yang berusaha menarik lebih banyak karyawan
perempuan dapat memperoleh manfaat dari hasil ini
dengan memasukkan atau lebih menekankan imbalan
non-keuangan sebagai bagian dari tawaran pekerjaan
yang ditargetkan.
Originality/value – Ada banyak penelitian yang telah
mengidentifikasi elemen-elemen imbalan yang efektif
dalam strategi daya tarik, tetapi penulis tidak
mengetahui adanya literatur yang menggunakan desain
eksperimental untuk secara empiris menunjukkan
bahwa imbalan non-keuangan
mempengaruhi/mempengaruhi daya tarik pekerjaan
yang dirasakan. Studi saat ini berhasil mengidentifikasi
bahwa kehadiran imbalan non-finansial, sebagai bagian
dari iklan lowongan kerja menyebabkan tingkat daya
tarik kerja yang secara signifikan lebih tinggi pada
calon karyawan. Juga, bahwa ada perbedaan gender
dalam sejauh mana kehadiran imbalan non-finansial
mempengaruhi daya tarik yang dirasakan dari tawaran
pekerjaan.
Keywords: Recruitment, Retention, Human resource
management, Talent attraction, Non-financial rewards,
Pay policies
Link : https://doi.org/10.1108/ER-06-2014-0077
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : Monetary Incentives, Motivation, and Job Effort in the


artikel Public Sector: An Experimental Study with Italian
Government Executives
Penulis : Nicola Belle; Paola Cantrarelli (2014)
(tahun)
Nama : Review of Public Personnel Administration
jurnal

275
Suci & Van F.C

Penerbit : SAGE
Abstract : Apa efek insentif keuangan terhadap upaya yang
dilakukan oleh manajer publik? Bagaimana jenis
motivasi kerja yang berbeda (yaitu, motivasi intrinsik,
ekstrinsik, dan pelayanan publik) memoderasi efek ini?
Kami menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan
menggunakan data eksperimental dari sampel eksekutif
yang bekerja untuk pemerintah pusat Italia dan
menemukan bahwa imbalan moneter tidak memiliki efek
signifikan terhadap upaya yang diinginkan oleh peserta
penelitian. Lebih lanjut, hubungan antara insentif
keuangan dan upaya yang diinginkan, yang secara
keseluruhan tidak signifikan, dimoderasi secara negatif
oleh motivasi intrinsik peserta, dimoderasi secara positif
oleh motivasi ekstrinsik, dan tidak terpengaruh oleh
motivasi pelayanan publik..

Keywords: performance-related pay, monetary


incentives, intrinsic motivation, extrinsic motivation,
public service motivation, job effort

Link : https://doi.org/10.1177%2F0734371X13520460
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

B. Bidang Ilmu: Akuntansi & Manajemen Keuangan


Judul : Literacy experiment of Islamic financing to non-
artikel Muslim small and micro business
Penulis : Afred Suci; Hardi (2019)
(tahun)
Nama : Journal of Islamic Marketing
jurnal
Penerbit : Emerald
Abstract : Purpose – Tujuan dari makalah ini adalah untuk
menganalisis perubahan literasi pembiayaan Islam dan
menarik perbandingan antara niat pengusaha mikro dan
kecil Muslim dan non-Muslim setelah menerima
penyuluhan. Selain itu juga mengamati peran agama
dalam hubungan antara literasi dan niat untuk
menggunakan pembiayaan syariah.

Design/methodology/approach – Partisipan terdiri


dari 60 pemilik pengusaha mikro dan kecil yang terdiri
dari 30 Muslim dan 30 non-Muslim. Konseling

276
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

pembiayaan Islam dilakukan pada 30 non-Muslim, dan


data yang diperoleh berkaitan dengan literasi dan niat
setelah konseling. Data dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif, asosiatif dan uji komparatif.

Findings – Ada peningkatan yang signifikan dalam


literasi dan niat pengusaha non-Muslim setelah
menerima penyuluhan. Ditemukan juga bahwa faktor
agama tidak lagi mempengaruhi literasi dan niat
menggunakan pembiayaan syariah setelah menerima
penyuluhan.

Research limitations/implications – Penyuluhan


merupakan cara yang efektif untuk membangun literasi
non-Muslim dan mengarahkan niat mereka terhadap
penggunaan produk pembiayaan syariah.

Practical implications – Ada kebutuhan untuk


memberikan pengetahuan yang tepat tentang
pentingnya pembiayaan syariah kepada non-Muslim
dengan menekankan nilai moneter dan manfaat untuk
mendiversifikasi segmen pasar.

Social implications – Temuan ini membuktikan bahwa


Islam, dalam setiap aspek termasuk ekonomi, adalah
berkah bagi seluruh alam semesta atau seperti yang
dikatakan Muslim, 'rahmatan lil "alamin".

Originality/value – Penelitian sebelumnya tentang


pembiayaan Islam sebagian besar dilakukan dengan
menggunakan survei di antara populasi Muslim. Oleh
karena itu, penelitian ini menggabungkan survei dan
eksperimen dengan memberikan penyuluhan literasi
Islam kepada non-Muslim.

Keywords: Religion, Islamic financing, Intention,


Literacy

Link : https://doi.org/10.1108/JIMA-01-2019-0003
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

277
Suci & Van F.C

Judul : External auditor reliance on the work of the internal


artikel audit function in Jordanian listed companies
Penulis : Ashraf Al-Sukker; Donald Ross; Waleed Abdel-
(tahun) Qader; Mahmoud Al-Akra (2016)
Nama : International Journal of Auditing
jurnal
Penerbit : Wiley
Abstract : Studi ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
ketergantungan auditor eksternal (EA) pada pekerjaan
fungsi audit internal (IAF) di perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di Yordania (JLC). Studi ini
mengevaluasi pengaruh objektivitas, kompetensi, dan
kinerja auditor internal seperti yang dirasakan oleh EA
senior Yordania. Studi ini menggunakan metode
campuran yang terdiri dari eksperimen faktorial
berbasis survei selain wawancara semi-terstruktur.
Hasilnya, berdasarkan 35 eksperimen faktorial yang
disilangkan sepenuhnya dan sembilan wawancara
dengan EA senior dan manajer audit eksternal,
menunjukkan bahwa objektivitas IAF memiliki
pengaruh terbesar pada keputusan EA untuk
mengandalkan pekerjaan IAF, diikuti oleh kompetensi
IAF dan kinerja kerja IAF. Lebih lanjut, terdapat
pengaruh interaktif yang signifikan antara objektivitas
dan kompetensi, yang mengindikasikan bahwa EA
tidak mempertimbangkan pengaruh faktor individual
secara terpisah. Dalam wawancara, para EA
mengemukakan banyak alasan pentingnya ketiga
variabel independen. Hasil penelitian kami memiliki
implikasi langsung bagi organisasi serta badan
profesional dan otoritas pengatur yang ditugaskan
untuk mendorong pengembangan IAF.

KEYWORDS: audit quality, External audit, internal


audit

Link : https://doi.org/10.1111/ijau.12122
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

278
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : Integrated Reporting and Assurance of Sustainability


artikel Information: An Experimental Study on Professional
Investors’ Information Processing
Penulis : Daniel Reimsbach; Rüdiger Hahn; Anil Gürtürk (2018)
(tahun)
Nama : European Accounting Review
jurnal
Penerbit : Taylor & Francis
Abstract : Informasi non-keuangan terkait keberlanjutan semakin
dianggap relevan dengan nilai. Dengan latar belakang
ini, dua tren terbaru dalam pelaporan non-keuangan yang
sering dibahas: pelaporan terintegrasi dan jaminan
informasi keberlanjutan. Dengan menggunakan
kerangka kerja akuisisi, evaluasi, dan pembobotan
informasi yang sudah mapan, studi eksperimental ini
menyelidiki bagaimana pilihan format pelaporan
berinteraksi dengan penjaminan sukarela atas informasi
keberlanjutan. Hasil dari sampel investor profesional
menggarisbawahi peran penting jaminan dalam konteks
pengungkapan sukarela dan menggambarkan interaksi
yang relevan dengan format pelaporan. Jaminan
informasi keberlanjutan secara positif memengaruhi
evaluasi investor profesional terhadap kinerja
keberlanjutan perusahaan, menghasilkan bobot yang
lebih tinggi dari informasi ini, dan mengarah pada
penilaian terkait investasi yang lebih tinggi. Namun, efek
jaminan ini lebih lemah dalam kasus pelaporan
terintegrasi dibandingkan dengan pelaporan terpisah.
Kami mengaitkan efek ini dengan bias kognitif dalam
pengambilan keputusan ketika kinerja keuangan
terjamin dan kinerja keberlanjutan yang tidak terjamin
disajikan dalam laporan yang sama.

Link : https://doi.org/10.1080/09638180.2016.1273787
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

279
Suci & Van F.C

Judul : The influence of organizational justice on accountant


artikel whistleblowing
Penulis : Deborah L. Seifert; John T. Sweeney; Jeff Joireman;
(tahun) John M. Thornton (2010)
Nama : Accounting, Organizations, and Society
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Dalam studi penelitian ini, kami menerapkan teori
keadilan organisasi pada desain kebijakan dan prosedur
whistleblowing. Sebagai perilaku pro-sosial, kami
berpendapat bahwa whistleblowing karyawan
cenderung meningkat ketika prosedur whistleblowing
organisasi, hasil, dan pertukaran terkait dengan atasan
dianggap adil. Kami menguji hipotesis kami dengan
eksperimen yang melibatkan 447 auditor internal dan
akuntan manajemen. Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa kebijakan dan mekanisme
whistleblowing yang menggabungkan tingkat keadilan
prosedural, keadilan distributif, dan keadilan
interaksional yang lebih tinggi dianggap meningkatkan
kemungkinan akuntan organisasi akan melaporkan
kecurangan laporan keuangan secara internal.

Link : https://doi.org/10.1016/j.aos.2010.09.002
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : A Further Examination of the Impact of Corporate


artikel Social Responsibility and Governance on Investment
Decisions
Penulis : Jeffrey Cohen; Lori Holder-Webb; Samer Khalil
(tahun) (2015)
Nama : Journal of Business Ethics
jurnal
Penerbit : Springer
Abstract : Relevansi nilai dari pengungkapan kinerja tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) bagi para pelaku pasar
keuangan masih belum pasti meskipun ada kemajuan
dalam literatur dan proliferasi pengungkapan CSR
baru-baru ini di seluruh dunia. Dengan menggunakan
pendekatan eksperimental yang melibatkan mahasiswa
MBA di universitas-universitas di Amerika Serikat dan
Lebanon, kami mempelajari relevansi nilai
pengungkapan CSR dengan menguji apakah
pengungkapan CSR mempengaruhi keputusan

280
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

investasi manajemen portofolio pribadi para peserta.


Kami juga menguji apakah tingkat pengaruh
pengungkapan CSR terhadap keputusan-keputusan ini
dipengaruhi oleh kualitas tata kelola perusahaan. Untuk
menguji isu-isu ini, kami menguji pengaruh kinerja
lingkungan terhadap keputusan investasi dalam
Eksperimen 1, dan pengaruh kinerja tenaga kerja
terhadap keputusan investasi dalam Eksperimen 2.
Hasil dari kedua eksperimen menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR mempengaruhi keputusan
investasi manajemen portofolio pribadi partisipan.
Hasil dari kedua eksperimen menunjukkan bahwa
keputusan investasi dipengaruhi oleh kinerja CSR.
Analisis menunjukkan bahwa kekuatan tata kelola
memberikan efek marjinal pada keputusan investasi
hanya ketika kinerja CSR kuat. Partisipan Lebanon
tampaknya lebih sensitif terhadap kinerja yang lemah
(baik CSR maupun tata kelola) daripada partisipan AS.
Secara keseluruhan, temuan kami memperluas literatur
pengungkapan CSR dengan mendokumentasikan
relevansi nilai kinerja CSR untuk pengambilan
keputusan para pelaku pasar keuangan. Temuan-
temuan ini juga memperluas literatur tata kelola dengan
mendokumentasikan bahwa konsisten dengan teori
atribusi, efek dari kualitas tata kelola bergantung pada
informasi dan konteks keputusan, dan bahwa upaya
untuk mendekontekstualisasikan tata kelola mungkin
kontraproduktif.

Keywords: Investment judgments, Corporate social


responsibility, Environmental disclosures, Labor
practices disclosures, Corporate governance,
Attribution theory

Link : https://doi.org/10.1007/s10551-015-2933-5
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

281
Suci & Van F.C

Judul : The Effects of Negative Incidents in Sustainability


artikel Reporting on Investors’ Judgments–an Experimental
Study of Third-party Versus Self-disclosure in the
Realm of Sustainable Development
Penulis : Daniel Reimsbach; Rüdiger Hahn (2013)
(tahun)
Nama : Business Strategy and the Environment
jurnal
Penerbit : Wiley
Abstract : Studi ini meneliti bagaimana pengungkapan insiden
negatif terkait keberlanjutan mempengaruhi penilaian
terkait investasi dari para pengambil keputusan. Peserta
dalam eksperimen 2 × 2 antar-subjek yang berurutan
pertama-tama menerima informasi keuangan
perusahaan sebelum melihat informasi keberlanjutan
tambahan (oleh perusahaan dan oleh lembaga swadaya
masyarakat (LSM); dengan dan tanpa pengungkapan
negatif). Hasil menunjukkan bahwa pelaporan insiden
negatif oleh diri sendiri tidak mempengaruhi estimasi
harga saham dan keputusan investasi para pengambil
keputusan dibandingkan dengan penilaian berdasarkan
informasi keuangan saja. Namun, pengungkapan
insiden-insiden ini oleh pihak ketiga oleh LSM
memiliki pengaruh negatif terhadap penilaian terkait
investasi ini. Lebih jauh lagi, besarnya efek pelaporan
LSM tergantung pada apakah perusahaan itu sendiri
secara bersamaan melaporkan insiden-insiden ini.
Dengan demikian, mengungkapkan insiden negatif
dalam pelaporan keberlanjutan dapat menghilangkan
sebagian stigma yang tampak. Alih-alih menghindari
pelaporan negatif sama sekali, para manajer dapat
menggunakannya sebagai alat mitigasi risiko dalam
strategi pelaporan mereka. Hasil penelitian ini juga
menekankan kekuatan fungsi 'pengawas' LSM yang
sering disebut-sebut yang bertindak sebagai advokat
pemangku kepentingan.

Link : https://doi.org/10.1002/bse.1816
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

282
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

C. Bidang Ilmu: Komunikasi, Politik


Judul : Company spokesperson vs. customer testimonial:
artikel Investigating quoted spokesperson credibility and
impact in business-to-business communication
Penulis : Pauline A. Howes; Lynne M. Sallot (2013)
(tahun)
Nama : Public Relation Reviews
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Melalui kerangka kredibilitas sumber, penelitian ini
meneliti dampak dari mengutip seorang eksekutif
perusahaan dibandingkan dengan testimonial pelanggan
dalam konteks komunikasi bisnis. Eksperimen faktorial
penuh 2 (juru bicara) × 7 (saluran media) (N = 514)
menunjukkan dukungan parsial untuk peningkatan
kredibilitas informasi yang dirasakan yang disampaikan
oleh testimonial pelanggan dibandingkan dengan juru
bicara perusahaan dalam saluran media online yang
independen dan terkontrol. Ketika dievaluasi melalui
ukuran kredibilitas media, juru bicara pelanggan
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada juru bicara
perusahaan. Selain itu, suatu produk dipandang lebih
positif oleh audiens yang menerima informasi yang
mengutip juru bicara pelanggan daripada juru bicara
perusahaan. Audiens dengan keahlian bisnis yang
rendah menganggap kedua jenis juru bicara lebih dapat
dipercaya daripada audiens dengan keahlian tinggi;
namun, pelanggan dianggap lebih dapat dipercaya
daripada juru bicara perusahaan. Studi ini memberikan
wawasan kepada para profesional humas dalam
menentukan penggunaan juru bicara ketika
berkomunikasi dengan para pebisnis.

Link : https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2013.04.002
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

283
Suci & Van F.C

Judul : Organizational trust in times of COVID-19: Hospitality


artikel employees’ affective responses to managers’
communication
Penulis : Renata F. Guzzo; Xingyu Wang; Juan M. Madera;
(tahun) JeAnna Abbott (2021)
Nama : International Journal of Hospitality Management
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Selama krisis, seperti pandemi COVID-19, apa yang
dikomunikasikan manajer kepada karyawannya dapat
sangat memengaruhi sikap organisasi yang penting,
seperti kepercayaan organisasi. Namun, sangat sedikit
penelitian yang berfokus pada mekanisme yang
menjelaskan bagaimana pesan manajer selama krisis
dapat memengaruhi kepercayaan organisasi karyawan.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, penelitian saat ini
meneliti peran emosi dalam mengembangkan
kepercayaan organisasi dengan menggunakan
eksperimen faktorial 2 (mengikuti norma-norma CDC
vs. mengabaikan norma-norma CDC) oleh 2 (fokus
karyawan vs. fokus lini bawah) antar-subjek, dengan
COVID-19 sebagai konteksnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komunikasi manajer yang
mengikuti norma-norma sosial CDC membuat
karyawan merasa bersyukur, sedangkan komunikasi
yang mengabaikan norma-norma sosial CDC
meningkatkan rasa takut dan marah terhadap organisasi.
Perasaan bersyukur dan takut mempengaruhi
kepercayaan organisasi. Hasil ini memberikan implikasi
teoritis dan praktis yang penting untuk memahami
kepercayaan organisasi selama krisis.

Link : https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102778
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

284
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : The Moderating Role of Emotion: The Combinatory


artikel Effects of Positive Emotion and News Framing
Techniques on Climate Change Attitudes
Penulis : Eunjoo Jin; Lucy Atkinson (2021)
(tahun)
Nama : Journalism & Mass Communication Quarterly
jurnal
Penerbit : SAGE
Abstract : Berdasarkan teori manajemen suasana hati dan teori
perluasan-dan-pembangunan, penelitian ini menguji
apakah keadaan emosi individu mempengaruhi
kemanjuran persuasif teknik pembingkaian berita
perubahan iklim. Untuk menguji hipotesis kami, kami
melakukan eksperimen desain faktorial 2 (Pembingkaian
Pesan: tematik vs. episodik) × 2 (Emosi: positif vs.
kontrol) antara subjek. Hasil menunjukkan bahwa pesan
yang dibingkai secara episodik secara signifikan
menurunkan kepercayaan berita dan persepsi risiko bagi
orang-orang dalam keadaan emosi positif. Kepercayaan
berita dan persepsi risiko secara positif memediasi efek
emosi dan bingkai pesan pada dukungan kebijakan dan
niat perilaku.
Keywords: climate change, emotion, message frame,
news believability, risk perception, policy support, pro-
environmental behavior
Link : https://doi.org/10.1177%2F1077699020988105
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : Heuristics and political accountability in complex


artikel governance: An experimental test
Penulis : Anthony M. Bertelli; Gregg G Van Ryzin (2020)
(tahun)
Nama : Research and Politics
jurnal
Penerbit : SAGE
Abstract : Semakin banyak penelitian empiris menunjukkan bahwa
mengidentifikasi aktor yang secara formal ditugaskan
untuk mengimplementasikan kebijakan dapat
memusatkan perhatian dari politisi petahana. Kami
menguji efek pada atribusi kesalahan dan niat memilih
dari (a) identifikasi pekerja kebijakan yang bertanggung
jawab (administrator), dan (b) evaluasi pekerjaan atau
hasil kebijakan (kegagalan kebijakan), dalam konteks
program di dua lembaga federal (pinjaman oleh Small

285
Suci & Van F.C

Business Administration dan inspeksi oleh Departemen


Pertanian AS). Dengan menggunakan serangkaian
eksperimen survei online dengan 1105 orang dewasa
AS, kami menemukan bahwa evaluabilitas hasil
(negatif) umumnya mengurangi niat memilih, tetapi
bahwa identifikasi pekerja kebijakan (administrator)
cenderung mengalihkan kesalahan dari politisi petahana
dan dengan demikian meningkatkan niat memilih.
Temuan eksperimental ini setidaknya memberikan
dukungan parsial untuk ekspektasi teoretis kami.
Keywords: Accountability, public administration,
experimental methods, retrospective voting
Link : https://doi.org/10.1177%2F2053168020950080
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : Effectiveness of celebrity endorsement of a political


artikel candidate among young voters
Penulis : Nam-Hyun Um (2017)
(tahun)
Nama : Social Behavior and Personality
jurnal
Penerbit : Ingenta Connect
Abstract : Saya meneliti bagaimana sikap pemilih dapat
dipengaruhi oleh dukungan selebriti terhadap kandidat
politik. Dalam penelitian ini saya menggunakan teori
reaktansi, teori penguatan, teori identifikasi sosial, dan
model kemungkinan elaborasi untuk menyelidiki efek
pada pemilih muda yang memutuskan dan ragu-ragu
(swing) dari identifikasi partai dan identifikasi dengan
selebriti pendukung dalam kampanye politik. Saya
menggunakan desain faktorial 2 × 2 × 2 antara-subjek
untuk memeriksa faktor-faktor identifikasi partai
pemilih, identifikasi dengan celebrity endorser, dan
status niat memilih dari 256 mahasiswa universitas AS
yang terdaftar dalam kursus jurnalisme. Hasilnya
menunjukkan bahwa identifikasi partai dan identifikasi
dengan selebriti pendukung adalah prediktor efektivitas
dukungan selebriti terhadap kandidat politik. Implikasi
teoretis dan praktis dibahas.
Keywords: celebrity endorsement, political candidate,
party identification, voting intention, swing voter,
decided voter
Link : https://doi.org/10.2224/sbp.6163
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

286
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

D. Bidang Ilmu: Komputer & Teknologi


Judul : Humanizing chatbots: The effects of visual, identity and
artikel conversational cues on humanness perceptions
Penulis : Eun Go; S. Shyam Sundar (2019)
(tahun)
Nama : Computers in Human Behavior
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Chatbots menggantikan agen manusia di sejumlah
domain, mulai dari bimbingan online hingga layanan
pelanggan hingga bahkan terapi kognitif. Tetapi,
mereka sering kali seperti mesin dalam interaksinya.
Apa yang bisa kita lakukan untuk memanusiakan
chatbots? Haruskah mereka harus digerakkan oleh
operator manusia agar mereka dianggap manusia? Atau,
akankah isyarat visual antropomorfik pada antarmuka
dan / atau pertukaran pesan kontingen tingkat tinggi
memberikan sifat manusiawi pada chatbot otomatis?
Kami mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan ini
dengan eksperimen 2 (isyarat visual antropomorfik:
antropomorfisme tinggi vs. rendah) × 2 (interaktivitas
pesan: interaktivitas pesan tinggi vs. rendah) × 2 (isyarat
identitas: chat-bot vs. manusia) antara-subyek
percobaan (N = 141) di mana peserta berinteraksi
dengan agen obrolan di situs e-commerce tentang
memilih kamera digital untuk dibeli. Temuan kami
menunjukkan bahwa tingkat interaktivitas pesan yang
tinggi mengkompensasi sifat impersonal chatbot yang
rendah pada isyarat visual antropomorfik. Selain itu,
mengidentifikasi agen sebagai manusia meningkatkan
ekspektasi pengguna untuk interaktivitas. Implikasi
teoritis serta praktis dari temuan ini dibahas.

Link : https://doi.org/10.1016/j.chb.2019.01.020
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

287
Suci & Van F.C

Judul : AI-based chatbots in customer service and their effects


artikel on user compliance
Penulis : Martin Adam; Michael Wessel; Alexander Benlian
(tahun) (2020)
Nama : Electronic Markets
jurnal
Penerbit : Springer
Abstract : Berkomunikasi dengan pelanggan melalui antarmuka
obrolan langsung telah menjadi sarana yang semakin
populer untuk menyediakan layanan pelanggan waktu
nyata di banyak pengaturan e-commerce. Saat ini, agen
layanan obrolan manusia sering digantikan oleh agen
perangkat lunak percakapan atau chatbots, yang
merupakan sistem yang dirancang untuk
berkomunikasi dengan pengguna manusia melalui
bahasa alami yang sering didasarkan pada kecerdasan
buatan (AI). Meskipun peluang penghematan biaya dan
waktu memicu implementasi chatbot berbasis AI secara
luas, namun masih sering gagal memenuhi ekspektasi
pelanggan, yang berpotensi mengakibatkan pengguna
kurang cenderung untuk mematuhi permintaan yang
dibuat oleh chatbot. Dengan mengacu pada teori
respons sosial dan konsistensi komitmen, kami secara
empiris memeriksa melalui eksperimen online acak
bagaimana isyarat desain antropomorfik verbal dan
teknik foot-in-the-door memengaruhi kepatuhan
permintaan pengguna. Hasil kami menunjukkan bahwa
baik antropomorfisme maupun kebutuhan untuk tetap
konsisten secara signifikan meningkatkan
kemungkinan pengguna mematuhi permintaan chatbot
untuk umpan balik layanan. Selain itu, hasilnya
menunjukkan bahwa kehadiran sosial memediasi efek
isyarat desain antropomorfik pada kepatuhan
pengguna.

Keywords: Artificial intelligence, Chatbot,


Anthropomorphism, Social presence, Compliance,
Customer service

Link : https://doi.org/10.1007/s12525-020-00414-7
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

288
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : The effect of challenge-based gamification on learning:


artikel An experiment in the context of statistics education
Penulis : Nikoletta-Zampeta Legaki; Nannan Xi; Juho Hamari;
(tahun) Kostas Karpouzis; Vassilios Assimakopoulos (2020)
Nama : International Journal of Human-Computer Studies
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Gamifikasi semakin banyak digunakan dalam
lingkungan belajar sebagai cara untuk meningkatkan
motivasi siswa dan hasil pembelajaran. Namun,
meskipun penelitian tentang efektivitas gamifikasi
dalam konteks pendidikan telah berkembang, ada titik
buta mengenai jenis gamifikasi mana yang mungkin
cocok untuk konteks pendidikan yang berbeda. Studi ini
menyelidiki efek dari gamifikasi berbasis tantangan
pada pembelajaran di bidang pendidikan statistika.
Kami mengembangkan pendekatan gamifikasi, yang
disebut Horses for Courses, yang terdiri dari pola desain
permainan utama yang terkait dengan gamifikasi
berbasis tantangan; poin, level, tantangan, dan papan
peringkat. Setelah melakukan eksperimen 2 (baca: ya vs
tidak) x 2 (gamifikasi: ya vs tidak) antar-subjek, kami
menyajikan analisis kuantitatif kinerja 365 siswa dari
dua jurusan akademik yang berbeda: Teknik Elektro dan
Komputer (n=279), dan Administrasi Bisnis (n=86).
Hasil eksperimen kami menunjukkan bahwa gamifikasi
berbasis tantangan memiliki dampak positif pada
pembelajaran siswa dibandingkan dengan metode
pengajaran tradisional (dibandingkan dengan tanpa
perlakuan dan perlakuan yang melibatkan latihan
membaca). Efeknya lebih besar untuk perempuan atau
untuk siswa di Fakultas Teknik Elektro dan Komputer.

Link : https://doi.org/10.1016/j.ijhcs.2020.102496
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

289
Suci & Van F.C

Judul : Animations and static pictures: The influence of


artikel prompting and time of testing
Penulis : Tim Kühl; Sabrina D. Navratil; Stefan Münzer (2018)
(tahun)
Nama : Learning and Instruction
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Gambar statis memiliki kelemahan informasi untuk
proses dinamis dibandingkan dengan animasi. Diselidiki
apakah kerugian ini dapat dikompensasi dengan
mendorong peserta didik untuk memproses informasi
dinamis yang spesifik. Diasumsikan bahwa pemrosesan
ini akan mengarah pada representasi pengetahuan yang
lebih tahan lama. Sebuah desain 2 x 2 x 2 antar-subjek
dengan format visualisasi (gambar statis vs animasi),
prompt (ada vs tidak ada) dan waktu pengujian (segera
vs setelah satu minggu) digunakan (N = 263). Peserta
melakukan lebih baik pada pertanyaan tes tentang
informasi dinamis setelah belajar dengan animasi
dibandingkan dengan gambar statis. Prompting peserta
didik menyebabkan kesulitan yang dirasakan lebih
tinggi, kurang percaya diri dan kinerja yang lebih baik
dalam tes pengetahuan faktual yang membahas
informasi yang diminta. Kualitas jawaban atas petunjuk
memediasi perbedaan pengetahuan antara kondisi
visualisasi. Namun, petunjuk tidak mengimbangi
kerugian informasi dari gambar statis, terlepas dari
waktu pengujian.
Link : https://doi.org/10.1016/j.learninstruc.2018.07.006
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

290
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : Does the Great Fire Wall cause self-censorship? The


artikel effects of perceived internet regulation and the
justification of regulation
Penulis : Zhi-Jin Zhong; Tongchen Wang; Minting Huang (2017)
(tahun)
Nama : Internet Research
jurnal
Penerbit : Emerald
Abstract : Purpose - Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji
dampak sensor internet, yang diwakili oleh Tembok Api
Besar, terhadap sensor diri pengguna internet Cina.
Design/methodology/approach - Eksperimen faktorial
3×2 (n=315) dirancang. Pola penyensoran yang berbeda
(sensor lunak, sensor pembanding, dan sensor keras) dan
justifikasi regulasi internet dilibatkan dalam eksperimen
sebagai dua faktor. Variabel dependen adalah self-
censorship yang diukur melalui kesediaan untuk
berbicara tentang isu-isu sensitif dan perilaku menolak
menandatangani petisi dengan nama asli.
Findings - Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor
internet yang dirasakan secara signifikan menurunkan
kesediaan untuk berbicara tentang isu-isu sensitif dan
kemungkinan menandatangani petisi dengan nama asli.
Pembenaran sensor secara signifikan menurunkan sensor
diri pada perilaku penandatanganan petisi. Meskipun ada
pola sensor internet yang berbeda yang mungkin ditemui
oleh netizen Cina, mereka tidak berbeda satu sama lain
dalam menyebabkan tingkat sensor diri yang berbeda.
Research limitations/implications - Subjeknya adalah
mahasiswa yang lahir pada awal tahun 1990-an, dan
karakteristik generasi ini dapat memengaruhi hasil
eksperimen. Pengukuran sensor diri bisa disempurnakan.
Originality/value - Studi ini berkontribusi pada literatur
tentang regulasi internet karena mengidentifikasi
hubungan sebab akibat antara sistem sensor internet
pemerintah dan reaksi masyarakat biasa terhadap
regulasi dalam rezim otoriter. Membongkar berbagai
pola penyensoran yang berbeda dan berbagai dimensi
penyensoran mandiri menggambarkan kompleksitas
penyensoran dan penyensoran.

Link : https://doi.org/10.1016/j.learninstruc.2018.07.006
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

291
Suci & Van F.C

E. Bidang Ilmu: Kesehatan & Olahraga


Judul : Computerized neurocognitive training for improving
artikel dietary health and facilitating weight loss
Penulis : Evan M. Forman; Stephanie M. Manasse; Diane H.
(tahun) Dallal; Rebecca. J. Crochiere;
Caitlin M. Loyka; Meghan L. Butryn; Adrienne S.
Juarascio; Katrijn Houben (2019)
Nama : Journal of Behavioral Medicine
jurnal
Penerbit : Springer
Abstract : Hampir 70% orang Amerika kelebihan berat badan,
sebagian besar karena terlalu banyak mengonsumsi
makanan berkalori tinggi seperti permen. Mengurangi
makanan manis itu sulit karena dorongan kuat terhadap
hadiah membanjiri kapasitas kontrol penghambatan
(yaitu, kemampuan untuk menahan respons prepoten).
Pelatihan kontrol penghambatan terkomputerisasi
(TIK) telah menunjukkan hasil positif, tetapi dampak
pada perilaku kesehatan dunia nyata telah bervariasi,
berpotensi karena keterbatasan yang melekat pada
paradigma yang ada, misalnya, frekuensi rendah,
kenikmatan intrinsik, personalisasi, dan kemampuan
untuk beradaptasi dengan peningkatan kemampuan.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan,
akseptabilitas, dan kemanjuran TIK yang digamifikasi
dan non-gamifikasi, setiap hari, dipersonalisasi, dan
adaptif yang dirancang untuk memfasilitasi penurunan
berat badan dengan menargetkan konsumsi makanan
manis. Peserta (N = 106) diacak ke salah satu dari
empat kondisi dalam desain faktorial 2 (gamified vs
non-gamified) oleh 2 (TIK vs sham). Peserta diberi
resep diet tanpa gula tambahan dan menyelesaikan 42
pelatihan harian di rumah, diikuti oleh dua pelatihan
penguat mingguan. Hasil menunjukkan bahwa TIK
layak dan dapat diterima. Yang mengejutkan,
kepatuhan terhadap 44 pelatihan sangat baik (88,8%)
dan setara di kedua kondisi yang digamifikasi dan non-
gamifikasi. Seperti yang dihipotesiskan, dampak TIK
pada penurunan berat badan dimoderasi oleh preferensi
implisit untuk makanan manis [F(1,95) = 6.17, p = .02]
sehingga hanya mereka yang memiliki preferensi
implisit yang lebih tinggi dari rata-rata yang
diuntungkan (penurunan berat badan 8-minggu untuk
TIK adalah 3.1% vs 2.2% untuk sham). Efek yang

292
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

sedikit signifikan diamati untuk gamifikasi untuk


mengurangi dampak TIK. Implikasi temuan untuk
pengembangan TIK yang berkelanjutan untuk
mempengaruhi perilaku kesehatan dibahas.

Link : https://doi.org/10.1007/s10865-019-00024-5
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : Covid-19 Confinement and Changes of Adolescent’s


artikel Dietary Trends in Italy, Spain, Chile, Colombia and
Brazil
Penulis : María Belén Ruiz-Roso; Patricia de Carvalho Padilha;
(tahun) Diana C. Mantilla-Escalante; Natalia Ulloa; Paola
Brun; Diofanor Acevedo-Correa; Wilza Arantes
Ferreira Peres; Miquel Martorell; Mariana Tschoepke
Aires; Letícia de Oliveira Cardoso; Fernanda Carrasco-
Marín; Katherine Paternina-Sierra; Jhon E. Rodriguez-
Meza; Piedad M. Montero; Giulia Bernabè; Anthony
Pauletto; Xhoajda Taci; Francesco Visioli; Alberto
Dávalos (2020)
Nama : Nutrients
jurnal
Penerbit : MDPI
Abstract : Pengurungan akibat pandemi COVID-19 dapat
memengaruhi profil diet, terutama pada remaja, yang
sangat rentan untuk mendapatkan kebiasaan makan
yang buruk. Kebiasaan makan remaja yang buruk
meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti
obesitas, diabetes,
patologi kardiovaskular, dll. Tujuan kami adalah untuk
mempelajari modifikasi nutrisi selama masa kurungan
COVID-19 pada remaja berusia 10 hingga 19 tahun,
membandingkannya dengan pola makan dan pedoman
diet yang biasa mereka jalani, dan mengidentifikasi
variabel-variabel yang mungkin memengaruhi
perubahan. Data dikumpulkan dengan kuesioner online
anonim tentang asupan makanan di antara 820 remaja
dari Spanyol, Italia, Brasil, Kolombia, dan Chili.
Hasilnya menunjukkan bahwa pembatasan COVID-19
memang memengaruhi kebiasaan makan mereka.
Secara khusus, kami mencatat modifikasi konsumsi
makanan yang digoreng, makanan manis, kacang-
kacangan, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, jenis
kelamin, anggota keluarga di rumah, menonton TV

293
Suci & Van F.C

selama waktu makan, negara tempat tinggal, dan


pendidikan ibu berkorelasi beragam dengan kecukupan
gizi selama masa pembatasan COVID-19. Memahami
perilaku gizi remaja selama lockdown COVID-19 akan
membantu otoritas kesehatan masyarakat membentuk
kembali kebijakan di masa depan tentang rekomendasi
gizi mereka, sebagai persiapan untuk pandemi di masa
depan.

Keywords: COVID-19; adolescents; diet;


questionnaire; lifestyle; e-survey

Link : https://doi.org/10.3390/nu12061807
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : Effect of Message Approach and Image Size on


artikel Pictorial Health Warning Effectiveness on Cigarette
Pack in Indonesia: A Mixed Factorial Experiment
Penulis : Reny Yuliati; Billy Koernianti Sarwono; Abdillah
(tahun) Ahsan; I Gusti Lanang Agung Kharisma Wibhisono;
Dian Kusuma (2020)
Nama : Environmental Research and Public Health
jurnal
Penerbit : MDPI
Abstract : Latar Belakang: Konsumsi rokok masih tinggi dan terus
meningkat di Indonesia. Pemerintah menerapkan
persyaratan peringatan kesehatan bergambar pada 40%
sampul kemasan (depan dan belakang) dengan
menggunakan pesan-pesan yang menarik. Tujuan:
Penelitian kami bertujuan untuk menilai efektivitas
peringatan kesehatan bergambar rokok berdasarkan
pesan dan ukuran. Metode: Kami melakukan studi
online eksperimen faktorial campuran menggunakan
tiga pendekatan pesan (rasa takut vs rasa bersalah vs
kerugian finansial) dan dua ukuran gambar (40% vs
75%) di antara 209 partisipan perokok. Variabel
sosiodemografi termasuk jenis kelamin, pendidikan,
pendapatan, status pekerjaan, dan status perkawinan.
Analisis data menggunakan ANOVA model campuran
untuk melihat efek utama dan efek interaksi pada
variabel dependen. Untuk analisis subkelompok, kami
menggunakan uji-t dan ANOVA satu arah. Semua
analisis dilakukan dalam SPSS 22. Hasil: Kami
menemukan perbedaan yang signifikan dalam tiga jenis

294
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

pesan, di mana rasa takut dan rasa bersalah memiliki


efektivitas yang lebih tinggi daripada kerugian
finansial. Berdasarkan subkelompok, pesan rasa
bersalah lebih menarik di kalangan perokok wanita dan
perokok yang sudah menikah. Pesan kerugian finansial
efektif di kalangan perokok berpenghasilan rendah.
Kami tidak menemukan perbedaan efektivitas
peringatan kesehatan bergambar berdasarkan ukuran
gambar, yang berpotensi karena peserta dapat
memperbesar/memperkecil gambar bungkus rokok di
layar. Kesimpulan: Temuan kami mendukung jenis
pesan yang lebih beragam dalam peringatan kesehatan
bergambar di Indonesia dan negara lain.

Keywords: tobacco control; pictorial health warning;


message approach; size; Indonesia

Link : https://doi.org/10.3390/ijerph18136854
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : How Does Exercise Improve Implicit Emotion


artikel Regulation Ability: Preliminary Evidence of Mind-
Body Exercise Intervention Combined with Aerobic
Jogging and Mindfulness-Based Yoga
Penulis : Yifan Zhang; RuoFan Fu; Li Sun; YuJing Gong;
(tahun) Donghui Tang (2019)
Nama : Frontiers in Psychology
jurnal
Penerbit : Frontiers
Abstract : Purpose: Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
menguji efek dari intervensi latihan tubuh pikiran
selama 8 minggu yang menggabungkan jogging aerobik
dan yoga berbasis mindfulness pada kemampuan
regulasi emosi implisit. Tujuan sekundernya adalah
untuk mengeksplorasi jalur potensial spesifik di mana
intervensi latihan tubuh pikiran mendorong regulasi
emosi implisit. Hal ini dapat membantu kita untuk
memahami bagaimana komponen kunci dari intervensi
olahraga berkontribusi terhadap manfaat emosional..

Methods: Enam puluh peserta secara acak dialokasikan


ke salah satu dari dua kelompok paralel: (1) kelompok
intervensi (n = 29) dan (2) kelompok kontrol daftar
tunggu (n = 31). Peserta diminta untuk mengisi skala

295
Suci & Van F.C

yang mengukur kesadaran dan diinstruksikan untuk


menyelesaikan tugas regulasi emosi untuk menilai
kemampuan regulasi emosi implisit serta Tes PWC 170
untuk mengevaluasi kebugaran aerobik sebelum dan
sesudah intervensi.

Results: Hasil ANOVA dua arah yang diulang


mengungkapkan bahwa intervensi selama 8 minggu
meningkatkan regulasi emosi implisit, perhatian penuh,
dan tingkat kebugaran aerobik. Analisis jalur
menunjukkan bahwa hanya peningkatan kebugaran
aerobik yang memediasi efek intervensi pada
kemampuan regulasi emosi implisit, mengendalikan
perubahan dalam pengaruh negatif. Khususnya,
hubungan antara efek pada kemampuan regulasi emosi
implisit dan kebugaran aerobik dimoderasi oleh
peningkatan kesadaran.

Conclusion: Intervensi latihan pikiran-tubuh selama


delapan minggu meningkatkan kemampuan regulasi
emosi implisit. Kebugaran aerobik mungkin merupakan
jalur penting yang memediasi efikasi pada kemampuan
regulasi emosi implisit. Selain itu, komponen yang
berbeda, seperti kebugaran aerobik dan mindfulness,
dapat secara interaktif berkontribusi terhadap manfaat
emosional tersebut.

Keywords: mind-body exercise, aerobic jogging,


mindfulness-based yoga, implicit emotion regulation
ability, aerobic fitness, mindfulness, potential pathway

Link : https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.01888
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

296
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : Effects of team sports on anxiety, depression, perceived


artikel stress, and sleep quality in college students
Penulis : Sara Ann Johnston; Christine Roskowski; Zhonghui
(tahun) He; Lingchen Kong; Weiyun Chen (2020)
Nama : Journal of American College Health
jurnal
Penerbit : Taylor & Francis
Abstract : Objective: Penelitian ini bertujuan untuk menilai
efektivitas olahraga tim dalam mengurangi depresi,
kecemasan, stres yang dirasakan, dan kualitas tidur yang
buruk pada mahasiswa.

Participants: Sarjana (n ¼ 291) dari sebuah universitas


negeri besar di Cina.

Methods: Sebuah studi kuasi-eksperimental selama 12


minggu telah dilakukan. Siswa terdaftar dalam kelas
olahraga tim (n ¼ 138, kelompok eksperimen) dan kelas
tari aerobik (n ¼ 153, kelompok pembanding). Data
dikumpulkan melalui kuesioner pada saat pre dan post-
test.

Results: Hasil menunjukkan peningkatan yang


signifikan dalam depresi dan kualitas tidur untuk
mahasiswa dari waktu ke waktu (p < .05). Tingkat
depresi menurun secara signifikan lebih banyak untuk
kelompok olahraga tim (p < .05) dibandingkan dengan
kelompok tari aerobik. Hasil penelitian menunjukkan
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kecemasan
atau stres yang dirasakan antara kedua kelompok dari
waktu ke waktu (p > .05).

Conclusions: Olahraga tim dapat membantu


mengurangi depresi dan kualitas tidur yang buruk pada
mahasiswa. Namun, aktivitas fisik saja mungkin tidak
membantu meningkatkan kecemasan dan stres yang
dirasakan.

Link : https://doi.org/10.1080/07448481.2019.1707836
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

297
Suci & Van F.C

F. Bidang Ilmu: Seni, Budaya, Pariwisata


Judul : Emotional benefits of brief creative movement and art
artikel interventions
Penulis : Nicole Zimmermann; Heather Harden Mangelsdorf
(tahun) (2020)
Nama : The Arts in Psychotherapy
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
apakah gerakan kreatif atau seni efektif dalam
mengurangi stres di kalangan mahasiswa dan
meningkatkan suasana hati mereka. Enam puluh peserta
secara acak ditugaskan untuk intervensi gerakan (n =
30) atau seni (n = 30). Sebelum intervensi, peserta
dalam kedua kondisi menulis tentang stresor saat ini,
menilai intensitas stresor yang mereka rasakan, dan
menyelesaikan kuesioner suasana hati (Jadwal Afek
Positif dan Negatif; Watson et al., 1988). Setelah
intervensi, peserta kembali menyelesaikan kuesioner
suasana hati, menulis tentang stresor saat ini, dan
menilai intensitas stresor yang mereka rasakan.
ANOVA dua arah (kelompok x waktu) menemukan
penurunan stres yang signifikan (p < .001) dan pengaruh
negatif (p < .001), selain peningkatan pengaruh positif
(p = .007) untuk kedua kelompok dari sebelum hingga
sesudah intervensi. Hasil kami menunjukkan bahwa
mengambil bagian singkat dalam gerakan kreatif atau
seni dapat membantu mahasiswa secara psikologis
dalam jangka pendek.

Link : https://doi.org/10.1016/j.aip.2020.101686
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

298
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : The Attraction of Synchrony: A Hip-Hop Dance Study


artikel
Penulis : Colleen Tang Poy; Matthew H. Woolhouse (2020)
(tahun)
Nama : Frontiers in Psychology
jurnal
Penerbit : Frontiers
Abstract : Penelitian ini menyelidiki penjelasan evolusioner-
adaptif untuk keberadaan budaya tarian sinkron
koreografi di mana-mana: bahwa tarian ini berevolusi
untuk meningkatkan apresiasi estetika antarpribadi dan
/ atau daya tarik. Pada gilirannya, diasumsikan bahwa
hal ini mungkin telah memfasilitasi ikatan sosial dan
oleh karena itu prokreasi antara individu dalam
kelompok yang lebih besar. Dalam studi penari ganda
ini, individu melakukan koreografi hip-hop cepat atau
lambat dengan musik bertempo cepat, sedang, atau
lambat; ketika dipasangkan secara lateral, ini
memunculkan rangsangan video layar terbagi di mana
ada empat kategori dasar sinkronisasi penari dan musik:
(1) penari sinkron, musik sinkron; (2) penari sinkron,
musik asinkron; (3) penari asinkron, satu penari sinkron
dengan musik; dan (4) penari asinkron, musik asinkron.
Pelebaran pupil peserta dan apresiasi estetika tarian
direkam untuk setiap video, dengan harapan bahwa
langkah-langkah ini akan kovarian dengan tingkat
sinkronisasi. Sementara hasilnya sebagian besar
konsisten dengan hipotesis, temuan juga menunjukkan
bahwa apresiasi estetika interpersonal didorong oleh
hierarki sinkronisasi antara para penari: rangsangan di
mana hanya satu penari yang sinkron dengan musik
dinilai lebih rendah daripada rangsangan di mana penari
tidak sinkron satu sama lain dan dengan musik; yaitu,
rangsangan di mana penari tidak setara dinilai kurang
baik daripada rangsangan di mana penari setara,
meskipun tidak sinkron. Rangsangan di mana semua
elemen sinkron, penari dan musik, dinilai paling tinggi
dan, secara umum, menimbulkan pelebaran pupil yang
lebih besar.

Keywords: synchronous, asynchronous, dance, hip-


hop, pupillometry, attractiveness

Link : https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.588935
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

299
Suci & Van F.C

Judul : Music attending to linear constituent structures in tonal


artikel music
Penulis : Isabel Cecilia Martínez (2018)
(tahun)
Nama : Music and Science
jurnal
Penerbit : SAGE
Abstract : Artikel ini menyelidiki persepsi struktur linear
konstituen dari karya musik tonal, dengan menggunakan
paradigma perhatian terbagi yang dikombinasikan
dengan teknik deteksi klik. Dua eksperimen dijalankan
untuk menguji apakah batas konstituen linear muncul
sebagai titik fokus dalam persepsi struktur musik. Dalam
Eksperimen 1, musisi dan non-musisi mendengarkan
perpanjangan latar depan terbuka dalam frasa dengan
klik yang terletak di berbagai titik struktur
konstituennya. Ditemukan perbedaan signifikan dalam
waktu respons yang bergantung pada posisi klik dalam
kaitannya dengan batas; peserta lebih cepat dalam
mendeteksi klik pada batas konstituen, dan lebih lambat
untuk klik yang terletak sebelum batas, tanpa efek faktor
ritmis. Eksperimen 2 menggunakan desain
eksperimental yang sama untuk mengeksplorasi persepsi
perpanjangan latar depan linier terbuka, dengan asumsi
bahwa efek percabangan (kiri ke kanan, atau sebaliknya)
dapat mengorientasikan perhatian secara berbeda ke
wilayah batas. Hasilnya mirip dengan Eksperimen 1.
Secara keseluruhan, bukti-bukti tersebut mendukung
gagasan bahwa konstituensi linear adalah fitur signifikan
dari persepsi struktur musik tonal. Peristiwa-peristiwa
dominan menjadi titik referensi kognitif yang menjadi
fokus perhatian, dan peristiwa-peristiwa bawahan,
tergantung yang terkait dengan yang pertama,
mengarahkan ekspektasi kelanjutan dan/atau penutupan.

Keywords: Click detection, constituency, dependency,


music attending, structural linearity

Link : https://doi.org/10.1177%2F2059204318787763
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

300
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : Material Culture, Museums, and Memory: Experiments


artikel in Visitor Recall and Memory
Penulis : Rebecca Sweetman; Alison Hadfield; Akira O'Connor
(tahun) (2020)
Nama : Visitor Studies
jurnal
Penerbit : Routledge
Abstract : Pendekatan terhadap subjek ingatan sangat bervariasi,
sesuai dengan disiplin ilmu. Para museolog telah
memfokuskan diri pada peran museum sebagai bank
memori, atau meneliti ingatan tentang kunjungan
museum dalam kaitannya dengan identitas dan motivasi.
Para arkeolog telah menyelidiki penggunaan memori
untuk mengatur pengalaman masyarakat, sementara para
psikolog telah mengembangkan metode eksperimental
untuk menilai kuantitas dan kualitas informasi yang
dikodekan dan diambil. Hingga saat ini, hanya sedikit
penelitian yang mencoba untuk menarik bukti dari
seluruh bidang ini untuk memahami bagaimana berbagai
jenis pameran dan pengalaman indrawi yang berbeda
berkontribusi pada pembentukan memori individu. Oleh
karena itu, kami melakukan eksperimen terkontrol
dengan 64 orang dewasa untuk mengukur perbedaan
memori ketika materi arkeologi disajikan dalam tiga
format yang berbeda (etalase, manipulasi virtual, dan
penanganan objek). Studi ini menunjukkan pengenalan
dan ingatan yang lebih besar ketika objek ditangani,
menunjukkan bahwa pengalaman multisensorik
meningkatkan memori baik untuk artefak itu sendiri
maupun "cerita" yang terkait. Hal ini menunjukkan
bahwa informasi label deskriptif jauh lebih mencolok
daripada nama objek atau tanggal, dan bahwa artefak
yang menggambarkan makhluk hidup lebih mudah
diingat daripada objek lainnya. Perbedaan yang paling
mencolok terjadi pada tugas memori yang lebih
menantang, di mana pengkodean imersif dan keahlian
peserta bertindak secara independen untuk
meningkatkan kualitas memori.

Link : https://doi.org/10.1080/10645578.2020.1731671
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

301
Suci & Van F.C

Judul : The impact of tourism activity type on emotion and


artikel storytelling: The moderating roles of travel companion
presence and relative ability
Penulis : Lujun Su; Jin Cheng; Scott R. Swanson (2020)
(tahun)
Nama : Tourism Management
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Penelitian ini dimulai dengan membedakan bagaimana
komponen emosi yang berbeda dapat dirangsang oleh
jenis produk yang berbeda. Berdasarkan temuan awal,
sebuah model konseptual dikembangkan dan diuji yang
menyelidiki gairah emosional wisatawan sebagai
variabel mediasi antara jenis kegiatan pariwisata dan niat
bercerita berikutnya. Berdasarkan teori fasilitasi sosial
dan model perluasan diri, penelitian ini menyelidiki
lebih lanjut efek moderasi potensial dari memiliki teman
perjalanan dan kemampuan relatif teman yang terkait
dengan jenis kegiatan pariwisata pada dampak jenis
kegiatan pariwisata pada gairah emosional. Empat
eksperimen digunakan untuk menguji hubungan yang
dihipotesiskan. Temuan menunjukkan bahwa pembelian
berdasarkan pengalaman memiliki efek yang lebih besar
pada gairah emosional (bukan kesenangan) daripada
pembelian barang fisik. Aktivitas wisata yang lebih
menantang (santai) memiliki dampak positif yang lebih
kuat (lebih lemah) pada gairah emosional dan niat
bercerita wisatawan. Gairah emosional sepenuhnya
memediasi efek jenis kegiatan wisata pada niat bercerita.
Memiliki teman perjalanan, atau tidak, ditemukan
memoderasi hubungan jenis aktivitas wisata dan gairah
emosional. Aktivitas wisata yang menantang memiliki
efek positif yang lebih kuat pada gairah wisatawan
ketika bepergian dengan pendamping. Efek gairah dari
terlibat dalam aktivitas wisata yang menantang
dilemahkan saat bepergian sendirian. Selain itu,
berdasarkan efek moderasi dari memiliki pendamping,
atau tidak, kemampuan yang dirasakan dari pendamping
perjalanan mengenai jenis kegiatan yang dilakukan, juga
ditemukan untuk memoderasi hubungan antara jenis
kegiatan dan gairah emosional. Semakin besar
kemampuan relatif yang dirasakan teman seperjalanan,
semakin besar efeknya pada gairah emosional untuk
kegiatan wisata yang menantang. Efek ini dilemahkan
ketika kemampuan teman seperjalanan dianggap lebih

302
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

rendah daripada wisatawan. Makalah ini ditutup dengan


diskusi tentang kontribusi teoritis dan implikasi
manajerial yang berasal dari temuan.
Link : https://doi.org/10.1016/j.tourman.2020.104138
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : To Collaborate or Serve? Effects of Anthropomorphized


artikel Brand Roles and Implicit Theories on Consumer
Responses
Penulis : Bing Han; Liangyan Wang; Xiang (Robert) Li (2019)
(tahun)
Nama : Cornell Hospitality Quaterly
jurnal
Penerbit : SAGE
Abstract : Artikel ini memperluas literatur mengenai
antropomorfisme merek dan berkontribusi pada literatur
perhotelan dan pariwisata dengan menunjukkan bahwa
pemosisian peran merek antropomorfik yang berbeda
(mitra vs. pelayan) menarik konsumen yang beragam.
Berdasarkan hasil dari tiga eksperimen dalam berbagai
konteks, kami berteori bahwa peran merek dan teori
implisit konsumen dapat secara interaktif memengaruhi
respons konsumen. Secara khusus, konsumen yang
menganut teori entitas (vs. teori inkremental)
mengungkapkan tanggapan yang lebih menguntungkan
terhadap merek yang diantropomorfiskan sebagai
pelayan (vs. mitra) daripada sebagai mitra (vs. pelayan).
Selain itu, penelitian ini menegaskan bahwa efikasi diri
yang dirasakan konsumen memediasi efek interaksi ini.
Temuan ini memperkaya literatur perhotelan dan
pariwisata dengan memperkenalkan efek pencocokan
antara peran merek dan teori implisit dan menawarkan
implikasi mendalam bagi manajer merek perhotelan dan
pariwisata, terutama pengiklan, seputar modifikasi peran
merek berdasarkan pola pikir konsumen.
Keywords: branding; anthropomorphism;
personification; implicit theory
Link : https://doi.org/10.1177%2F1938965519874879
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

303
Suci & Van F.C

G. Bidang Ilmu: Pendidikan


Judul : Learning-related emotions in multimedia learning: An
artikel application of control-value theory
Penulis : Lisa Stark; Elisa Malkmus; Robin Stark; Roland
(tahun) Brünken; Babette Park (2018)
Nama : Learning and Instruction
jurnal
Penerbit : Elsevier
Abstract : Penelitian ini menyelidiki asumsi-asumsi Teori Nilai-
Kontrol dari Emosi Prestasi dalam pembelajaran
multimedia. Dengan menerapkan desain eksperimental
2x2-faktorial antar-subjek, faktor kontrol pembelajar
(tinggi vs rendah) dan induksi nilai (tinggi vs rendah)
divariasikan secara sistematis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kontrol pembelajar yang tinggi
menyebabkan kontrol yang dirasakan lebih tinggi dan
hasil belajar yang lebih tinggi. Tidak ada efek utama dari
induksi nilai. Efek interaksi yang signifikan
menunjukkan bahwa kelompok dengan induksi nilai
tugas positif yang tinggi dan kontrol pembelajar yang
tinggi memiliki emosi terkait pembelajaran yang paling
positif dan hasil belajar yang paling tinggi. Analisis
mediasi serial mengungkapkan bahwa efek utama dari
kontrol pelajar pada hasil belajar secara serial dimediasi
oleh kontrol yang dirasakan, emosi terkait pembelajaran,
dan penggunaan sumber daya kognitif. Efek interaksi
pada hasil belajar dimediasi secara serial oleh kontrol
dan penilaian nilai, emosi terkait pembelajaran, dan
penggunaan sumber daya kognitif juga. Secara khusus,
hasil analisis mediasi serial mendukung asumsi Teori
Nilai-Kontrol dan validitasnya dalam pengaturan
eksperimental.
Link : https://doi.org/10.1016/j.learninstruc.2018.05.003
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

304
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : Introducing Computational Thinking to Young


artikel Learners: Practicing Computational
PerspectivesThrough Embodiment in Mathematics
Education
Penulis : Woonhee Sung; Junghyun Ahn; John B. Black (2017)
(tahun)
Nama : Technology, Knowledge, and Learning
jurnal
Penerbit : Springer
Abstract : Ruang kelas yang dipengaruhi sains, teknologi, teknik,
dan matematika membutuhkan kegiatan pembelajaran
yang memberikan pengalaman langsung dengan alat
teknologi untuk mendorong keterampilan pemecahan
masalah (Brophy et al. dalam J Eng Educ 97 (3): 369-
387, 2008; Matarić et al. dalam simposium musim semi
AAAI tentang robot dan tempat robot: sumber daya
untuk pendidikan AI, hal 99-102, 2007). Penelitian ini
bertujuan untuk membawa pemikiran komputasi,
seperangkat keterampilan yang dapat diterapkan dalam
ilmu komputer, ke dalam pendidikan matematika dan
pemrograman yang ada di ruang kelas dasar.
Komponen penting dari pemikiran komputasi adalah
kemampuan untuk berpikir seperti ilmuwan komputer
ketika dihadapkan dengan masalah (Grover dan Pea
dalam Educ Res 42(1):38-43.
doi:10.3102/0013189X12463051, 2013). Perspektif
komputasi (Berland dan Wilensky dalam J Sci Educ
Technol 24(5):628-647. doi:10.1007/s10956-015-
9552-x, 2015) mengacu pada kerangka acuan yang
diadopsi oleh pemrogram atau ilmuwan komputer
ketika mendekati suatu masalah. Studi ini meneliti efek
dari mengambil perspektif komputasi melalui berbagai
tingkat kegiatan yang diwujudkan (yaitu, penuh vs
rendah) pada prestasi siswa dalam matematika dan
pemrograman. Studi ini menggunakan kondisi faktorial
2 (perwujudan penuh vs. rendah) × 2 (dengan vs. tanpa
pengambilan perspektif komputasi) untuk
mengevaluasi empat kondisi pembelajaran dari
kombinasi perwujudan dan praktik pengambilan
perspektif komputasi. Hasil dari studi eksperimental ini
(N = 66 siswa TK dan kelas satu) menunjukkan bahwa
aktivitas perwujudan penuh yang dikombinasikan
dengan praktik pengambilan perspektif komputasi
dalam memecahkan masalah matematika
meningkatkan pemahaman matematika dan

305
Suci & Van F.C

keterampilan pemrograman seperti yang ditunjukkan


dalam Scrath Jr di antara pelajar muda pemula. Selain
itu, praktik menggunakan perspektif komputasi secara
signifikan meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep pemrograman inti terlepas dari tingkat
perwujudan. Artikel ini mencakup rekomendasi untuk
bagaimana membuat proses berpikir komputasi lebih
konkret dan relevan dalam konteks kurikulum standar,
khususnya matematika.

Link : https://doi.org/10.1007/s10758-017-9328-x
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

Judul : Rethinking student participation in the college


artikel classroom: Can commitment and self-affirmation
enhance oral participation?
Penulis : Ken Sereno; Nathan Walter; John J. Brooks (2020)
(tahun)
Nama : Journal of Applied Social Psychology
jurnal
Penerbit : Wiley
Abstract : The literature suggests that in-class oral participation is
associated with various positive outcomes that directly
contribute to academic success. The goal of the current
study was to investigate the role played by
psychological barriers to oral participation, focusing on
commitment and self-affirmation as methods to bypass
barriers to participation. The results of the semester-
long experiment (N = 157) demonstrate that committed
individuals who had an opportunity to self-affirm
outperformed both committed students and affirmed
students, as well as members of the control group.
Interestingly, the interplay between self-affirmation and
commitment increased oral participation, irrespective
of whether students had high or low self-esteem and
high or low self-efficacy. The current results offer some
room for cautious optimism, as they highlight the
importance of self-affirmation and commitment as a
route to academic success.
Link : https://doi.org/10.1111/jasp.12664
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

306
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Judul : The moderating role of additional information when


artikel learning with animations compared to static pictures
Penulis : Tim Kühl; Stefan Münzer (2019)
(tahun)
Nama : Instructional Science
jurnal
Penerbit : Springer
Abstract : Dalam penelitian tentang pembelajaran dengan animasi
dibandingkan dengan gambar statis, biasanya topik
yang dipilih sangat pendek dan didefinisikan secara
sempit. Namun, dalam konteks sekolah, topik-topik
seperti itu sering diperluas dengan informasi tambahan
(yaitu, informasi yang terkait dengan topik yang
diberikan, tetapi tidak penting untuk topik ini). Dalam
studi saat ini, yang berlangsung dalam konteks sekolah,
diselidiki peran informasi tambahan apa yang akan
dimainkan ketika belajar dengan animasi dibandingkan
dengan gambar statis. Dihipotesiskan bahwa akan ada
efek menguntungkan dari animasi, bahwa informasi
tambahan akan menghambat pembelajaran topik asli
dan bahwa efek menguntungkan dari animasi
dibandingkan dengan gambar statis akan lebih terasa
ketika informasi tambahan disajikan dibandingkan
dengan ketika tidak ada informasi tambahan yang
diberikan. Desain 2×2 antara-subjek, dengan format
visualisasi (animasi vs gambar statis) dan informasi
tambahan (ada vs tidak ada) sebagai variabel
independen, digunakan (N = 199 siswa sekolah
menengah). Hasil pembelajaran dianalisis dengan
menggunakan analisis kontras fokus yang sesuai
dengan hipotesis yang dinyatakan. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa hipotesis tidak terpenuhi untuk
tugas-tugas pengetahuan faktual, tetapi untuk tugas-
tugas transfer: Informasi tambahan menghambat
pembelajaran, dan keuntungan animasi dibandingkan
gambar statis lebih jelas ketika informasi tambahan
disajikan. Namun, perlu dicatat bahwa peserta didik
yang menerima informasi tambahan berkinerja lebih
baik pada pertanyaan tentang informasi tambahan
daripada peserta didik tanpa informasi tambahan.
Implikasi dari hasil-hasil ini akan dibahas.
Keywords: Multimedia learning, Animation, Static
picture, Additional information, Coherence principle
Link : https://doi.org/10.1007/s11251-019-09498-x
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

307
Suci & Van F.C

Judul : Individual diferences in response to attributional praise


artikel in an online learning environment
Penulis : Qin Zhao; Xiaoxia Huang (2019)
(tahun)
Nama : Educational Technology Research and Development
jurnal
Penerbit : Springer
Abstract : Penelitian ini menyelidiki bagaimana gender dan
keyakinan tentang kemampuan memoderasi efek
umpan balik pujian atribusi pada motivasi tugas dan
kinerja mahasiswa di lingkungan online. Kami
melakukan percobaan faktorial 3 (jenis pujian:
kemampuan vs. usaha vs. tidak ada) × 2 (jenis kelamin:
laki-laki vs. perempuan) × 2 (keyakinan tentang
kemampuan: entitas vs. inkremental) antara subjek
eksperimen faktorial dengan 196 mahasiswa. Analisis
varians data mendeteksi interaksi yang signifikan
antara pujian dan gender pada variabel hasil utama.
Secara keseluruhan, umpan balik pujian memiliki
dampak positif yang signifikan pada kinerja tugas,
efikasi diri, dan motivasi intrinsik peserta laki-laki;
sedangkan untuk peserta perempuan, umpan balik
pujian tidak memiliki efek signifikan pada variabel-
variabel ini. Selain itu, ada kecenderungan (meskipun
tidak signifikan) interaksi antara jenis pujian dan jenis
kepercayaan pada upaya tugas, yang menunjukkan
bahwa untuk kelompok kepercayaan entitas, umpan
balik pujian kemampuan cenderung berdampak positif
pada upaya tugas sedangkan untuk kelompok
kepercayaan tambahan, umpan balik pujian upaya
cenderung berdampak positif pada upaya tugas.
Implikasi dari temuan ini untuk teori dan praktik
dibahas.

Keywords: Attributional feedback, Praise, Gender,


Beliefs about ability, Self-efficacy, Performance
Link : https://doi.org/10.1007/s11423-019-09720-0
Catatan: Teks asli telah diterjemahkan dengan software DeepL

308
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

DAFTAR BACAAN

Bandura, A. (1986). Social Foundations of Thought and Action: A


Social Cognitive Theory. Prentice Hall, NJ.
Cohen, L., Manion, L., dan Morrison, K. (2007). Research Methods
in Education. Routledge.
Cooper, Donald R., dan Schindler, Pamela S. (2011). Business
Research Methods, 12th ed. McGraw-Hill Irwin, New York,
US.
Dean, Angela, Voss, Daniel, dan Draguljić, Danel. (2017). Design
and Analysis of Experiments, 2nd ed. Springer International
Publishing, Switzerland.
Denscombe, Martyn. (2010). The Good Research Guide for Small
Scale Social Research Project, 4th ed. McGraw-Hill,
Berkshire, UK.
Djauhari, Maman A. (2020). Ukuran Sampel: Formula Generik Bagi
Praktisi Sains Sosial. ITB Press, Bandung.
Djauhari, Maman A. (2021). Teknik Memuaskan Editor & Reviewer
Jurnal Internasional Berkelas. ITB Press, Bandung.
Ghozali, Imam. (2016). Desain Penelitian Eksperimental Untuk
Ilmu Akuntansi, Manajemen dan Bisnis: Analisis Data dengan
Program IBM SPSS 23, edisi 2. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam. (2020). 25 Grand Theory: Teori Besar Ilmu
Manajemen, Akuntansi dan Bisnis. Yoga Pratama, Semarang.

309
Suci & Van F.C

Hair, Joseph, F., Celsi, M., Ortinau, D.J., dan Bush, R.P. (2010).
Essentials of Marketing Research. McGraw-Hill Irwin, NY,
US.
Härdle, Wolfgang K., dan Simar, Léopold. (2015). Applied
Multivariate Statistical Analysis, 4th ed. Springer, Berlin,
Germany.
Hayes, Andrew F. (2013). Introduction to Mediation, Moderation,
and Conditional Process Analysis: A Regression-Based
Approach. The Guilford Press, New York, US.
Jalongo, Mary R., dan Saracho, Olivia N. (2016). Writing for
Publication: Transitions and Tools That Support Scholars’
Success. Springer International Publishing, Switzerland.
Neuman, W. Lawrence. (2013). Social Research Method:
Qualitative and Quantitative Approaches, 7th ed. Pearson
Education Limited, UK.
Payadnya, I Putu A.A., dan Jayantika, I Gusti N.T. (2018). Panduan
Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik Dengan
SPSS. Penerbit Deepublish, Yogyakarta.
Pramesti, Getut, dan Wiraya, Ario. (2021). Mudah dan
Menyenangkan Mengolah Data Dengan SPSS Statistika 26.
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Santoso, Singgih. (2014). SPSS 22 From Essential to Expert Skill.
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A skill building
approach. John Wiley & Sons.

310
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Seltman, Howard J. (2018). Experimental Design and Analysis.


Diakses dari
http://www.stat.cmu.edu/_hseltman/309/Book/Book.pdf
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Suhartanto, Dwi. (2014). Metode Riset Pemasaran. Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Sujarweni, V. Wiratna, dan Utami, Lila R. (2019). The Master Book
of SPSS: Pintar Mengolah Data Statistik untuk Segala
Keperluan Secara Otodidak. Startup, Yogyakarta.

SUMBER JURNAL

Grønhøj, A., dan Thøgersen, J. (2017). Why young people do things


for environment: The role of parenting for adolescents’
motivation to engage in pro-environmental behavior. Journal of
Environmental Psychology, 54, 11-19.
Hustvedt, G., dan Dickson, M.A. (2009). Consumer likelihood of
purchasing organic cotton apparel: Influence of attitudes and
self-identity. Journal of Fashion Marketing and Management,
13(1), 49-65.
Kahneman, D., dan Tversky, A. (1979). Prospect theory: An
analysis of decision under risk. Econometrica, 47(2), 263-292.
Sreen, N., Purbey, S., dan Sadarangani, P. (2018). Impact of culture,
behavior and gender on green purchase intention. Journal of
Retailing and Consumer Service, 41, 177-189.

311
Suci & Van F.C

Suci, A., Maryanti, S., Hardi, H., dan Sudiar, N. (2021). Willingness
to pay for traditional ready-to-eat food packaging: Examining
the interplay between shape, font, and slogan. Asia Pacific
Journal of Marketing and Logistics,
https://doi.org/10.1108/APJML-04-2021-0233
Tress, G., Tress, B., dan Saunders, D. (2014). How to write a paper
for successful publication in an international peer-reviewed
journal. Pacific Conservation Biology, 20(1), 17-24.
Varshneya, G., Pandey, S.K., dan Das, G. (2017). Impact of social
influence and green consumption values on purchase intention
of organic clothing: A study on collectivist developing
economy. Global Business Review, 18(2), 1-16.
Wang, H.C., dan Doong, H.S. (2010). Argument form and
spokesperson type: The recommendation strategy of virtual
salespersons. International Journal of Information
Management, 30, 493-501.
Zhou, L., Poon, P., dan Wang, H. (2015). Consumers’ reactions to
global versus local advertising appeals: A test of culturally
incongruent images in China. Journal of Business Research,
68(3), 561–568

312
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap : Afred Suci, Ph.D.


Pekerjaan : 1. Dosen bidang ilmu bisnis di Fakultas
Ekonomi & Bisnis, Universitas Lancang
Kuning, Pekanbaru
2. Founder A4.id – Teman Riset &
Publikasi
Pendidikan terakhir : Ph.D. in Business Administration, National
Taiwan University of Science and
Technology, Taipei.
Riwayat penulisan : 1. Jakarta Dalam Pentagram, penerbit
buku Hi-Fest Publishing, Jakarta, 2007,
kategori fiksi.
2. 666 Novus Ordo Seclorum, penerbit
Hi-Fest Publishing, Jakarta, 2009,
kategori fiksi.
3. The Secret of Dajjal, penerbit Wahyu
Media, Jakarta, 2010, kategori non-
fiksi agama.
4. 151 Konspirasi Paling Gila dan
Mencengangkan, penerbit Wahyu
Media, Jakarta, 2011, kategori non-
fiksi.
5. Konspirasi, penerbit Wahyu Media,
Jakarta, 2013, kategori non-fiksi.
6. 121 Indonesia’ Scandal, penerbit
Loveable, Jakarta, 2014, kategori non-
fiksi.
7. Top Secret Konspirasi, penerbit
Phoenix, Jakarta, 2015, kategori non-
fiksi.
8. Nubuat Petaka Akhir Zaman, penerbit
Wahyu Qolbu, Jakarta, 2017, kategori
non-fiksi agama.
9. The Untold Story of Salah, penerbit
Wahyu Qolbu, Jakarta, 2018, kategori
biografi.
10. MATEL: Muslim-friendly assessment
tool for hotel (sebuah pedoman
kompromistis untuk standarisasi hotel
ramah muslim), penerbit Deepublish,
Yogyakarta, 2020, kategori buku
monograf.

313
Suci & Van F.C

Rekam jejak riset dan : 1. Halal Friendly Tourism Business


publikasi ilmiah di Process: Tourism Operators in
jurnal internasional Indonesia (2019), Geojournal of
Tourism and Geosites (Scopus Q2).

2. Literacy Experiment of Islamic


Financing to non-Muslim Small and
Micro Business (2020), Journal of
Islamic Marketing (Scopus Q2/Web of
Science – ESCI). → Riset Eksperimen

3. Muslim-friendly Assessment Tool for


Hotel: How Halal Will You Serve?
(2021), Journal of Hospitality
Marketing and Management (Scopus
Q1/Web of Science – SSCI).

4. Embedding Design Thinking Paradigm


in a University’s Business Assistance to
Small Business (2021), Systemic
Practice and Action Research (Scopus
Q2/Web of Science – SSCI). → Riset
Eksperimen

5. Willingness to Pay for Traditional


Ready-to-Eat Food Packaging:
Examining the Interplay between
Shape, Font, and Slogan (2021), Asia
Pacific Journal of Marketing and
Logistics (Scopus Q1/Web of Science
– SSCI). → Riset Eksperimen

6. Green Advertising: Examining the


Effects of Appeal Arrangement on
Young Indonesian Consumers’ Green
Attitudes and Buying Intention (2022),
Asian Journal of Communication
(Scopus Q1/Web of Science – SSCI) →
Riset Eksperimen

7. Promoting a Heritage Product to


Domestic Youth Markets: Should It Be
Localized? (2022), International
Journal of Emerging Markets (Scopus

314
Riset Eksperimen Ilmu Bisnis & Manajemen

Q2/Web of Science – SSCI) → Riset


Eksperimen

8. Parent-like Spokesperson for


Campaigning an Anti-Plastic Straw
Movement to Young Adults: Is It
Effective? (2022), Asian Journal of
Social Psychology (Scopus Q1/Web of
Science – SSCI) → Riset Eksperimen

9. Can Whimsically Cute Packaging


Overcome Young Consumer Product
Unfamiliarity? (2023), Marketing
Intelligence & Planning (Scopus
Q2/Web of Science – SCCI) → Riset
Eksperimen

Informasi, konsultasi, dan pelatihan dapat menghubungi:

Afred Suci, Ph.D.


afredsuci@unilak.ac.id
HP/WA: +62811756545

315
Buku ini memberikan panduan langkah demi langkah bagi periset eksperimen dan penulis artikel internasional
tingkat pemula, dari kalangan mahasiswa pascasarjana maupun dosen, mengenai bagaimana merencanakan,
mengeksekusi, mengolah data dengan perangkat SPSS dan Hayes PROCESS, menganalisis, hingga menuangkan
laporan riset eksperimen ke dalam bentuk artikel ilmiah berkualitas internasional.

Buku ini terdiri dari 4 bab. Bagian pertama membahas secara ringkas dan padat mengenai konsep dan prinsip-
prinsip dasar riset eksperimen. Bagian kedua memberikan panduan terperinci dalam melakukan riset
eksperimen, mulai dari perencanaan hingga pengolahan data, dengan menggunakan contoh kasus bisnis
secara riil. Bagian ketiga memberikan panduan komprehensif tentang bagaimana menuliskan hasil riset
eksperimen menjadi naskah artikel ilmiah berstandar internasional. Bagian keempat memberikan rangkuman
sejumlah contoh artikel hasil riset eksperimen yang diaplikasikan pada berbagai bidang ilmu.

Seluruh konten buku dibangun berdasarkan pengalaman penulis dan hasil diskusi dengan sejumlah peneliti
yang memiliki rekam jejak sangat baik di jurnal-jurnal internasional berkualitas. Tips, trick dan setiap teknik
yang ditutorialkan dalam buku ini merupakan hasil proses pembelajaran yang cukup panjang. Tidak saja dari
pembuktian publikasi tulisan-tulisan penulis di jurnal-jurnal internasional bereputasi, namun juga dari setiap
pembelajaran terhadap serangkaian penolakan yang penulis terima, proses-proses perbaikan dan adu gagasan
dengan para reviewer, sehingga akhirnya artikel-artikel penulis berhasil dipublikasikan.

Afred Suci, Ph.D., menyelesaikan studi doktoralnya dari Department of


Business Administration di School of Management, National Taiwan
University of Science and Technology, Taipei. Saat ini merupakan dosen dan
peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lancang Kuning. Selain itu
penulis juga merupakan founder Akademia Formosa Indonesia (A4.id), sebuah
lembaga konsultan, pelatihan, dan pendampingan riset dan publikasi ilmiah
bersama dengan sejumlah alumni program doktor dari berbagai universitas
bergengsi di Taiwan. Sejumlah hasil riset eksperimennya telah dipublikasi di
beberapa penerbit jurnal internasional ternama dunia seperti: Emerald,
Wiley, Taylor & Francis, dan Springer.

Lucky Lhaura Van F.C., M. Kom., saat ini sedang


menempuh pendidikan doktoral ilmu komputer di
Universitas UPI YPTK, Padang. Penulis merupakan dosen
dan peneliti di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lancang Kuning. Selain itu penulis juga aktif sebagai
program developer untuk berbagai instansi pemerintah
dan swasta.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada


Masyarakat (LPPM) Unilak Press
Jl. Yos Sudarso KM. 08 Rumbai – Pekanbaru,
Riau - INDONESIA
Telp. (0761) 53353; email: lppm@unilak.ac.id;
http://www.lppm.unilak.ac.id

Anda mungkin juga menyukai