Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENYUSUNAN RANCANGAN KEPUTUSAN WALIKOTA

LANGSA TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI


PENYUSUNAN DOKUMEN PERCEPATAN PELAKSANAAN
KOTA LAYAK ANAK (KLA) TAHUN 2022
SAKDIAH, SE
PERENCANA AHLI MUDA, BAPPEDA KOTA LANGSA
AK =

A. Latar Belakang (1.A.1 : 0,10)


Kota Layak Anak (KLA) adalah Kabupaten/Kota dengan sistem
pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus
anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan dalam
kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.
Untuk mewujudkan kota layak anak di Kota Langsa diperlukan
kesamaan paradigma mengenai anak, dibutuhkan kerja sama yang baik
diantara berbagai pihak yang betul-betul mau mengedepankan kepentingan
terbaik untuk anak.
Sementara ini Kota Langsa masih terus melakukan pembenahan untuk
meningkatkan pengembangan Kota Layak Anak. Upaya mewujudkan hal itu
tidaklah mudah dan cepat dibutuhkan tahapan yang panjang, anggaran yang
tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar, begitu juga dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Faktor utama adalah komitmen semua pihak terkait yaitu pemerintah
daerah dan pemerintah desa, sehingga kebijakan dan program yang disusun
bisa terimplementasi dengan baik. Selain itu optimalisasi peran dunia usaha
dan masyarakat sangat dibutuhkan agar mampu melahirkan berbagai ide dan
menuangkan dalam bentuk ajang apresiasi anak.

B. Permasalahan (1.A.2 : 0,10)


Dalam evaluasi KLA selama 2 (dua) tahun terakhir Kota Langsa
berhasil meraih penghargaan pada kategori Pratama berturut-turut, namun itu

1
masih pada peringkat terbawah, masih ada 3 tahapan lagi yang harus dilalui
untuk bisa mencapai Kota Layak Anak yaitu Madya, Nindya dan Utama.
Maka dari itu Kota Langsa masih harus terus berupaya dan melakukan
pembenahan untuk meningkatkan pengembangan ke arah Kota Layak Anak,
untuk mewujudkan hal tersebut dipandang perlu menyusun suatu keputusan
Walikota terkait Koordinasi Penyusunan Dokumen Percepatan Pelaksanaan
Kota Layak Anak.

C. Tujuan (1.A.2 : 0,10)


Penyusunan Keputusan Walikota tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Penyusunan Dokumen Percepatan Pelaksanaan Kota Layak Anak
(KLA) Tahun 2022 bertujuan mengintegrasikan dan mensinkronisasikan
program perlindungan dan kesejahteraan anak ke dalam kebijakan
pembangunan daerah yang responsif anak.

D. Landasan Hukum (1.A.8 : 0,10)


1. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator
Kabupaten/Kota Layak Anak.
2. Qanun Kota Langsa Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perlindungan
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (Lembaran Kota Langsa Tahun
2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Kota Langsa Nomor 513).
3. Peraturan Walikota Langsa Nomor 27 Tahun 2019 tentang Kebijakan
Pengembangan Kota Layak Anak.
4. Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pengembangan Kota Layak Anak.
5. SK Gugus Tugas Kota Layak Anak No. 469/400/2020
6. SK Gugus Tugas Kota Layak Anak No. 49/400/2021 (sudah memenuhi
klaster KLA).

2
E. Penyajian Data (1.A.3 : 0,12)
Tabel : I. Susunan Tim Koordinasi Penyusunan Dokumen Percepatan
Pelaksanaan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2022.

F. Analisis Data (1.A.7 : 0,25)


Tim Koordinasi Penyusunan Dokumen Percepatan Pelaksanaan Kota
Layak Anak (KLA) Tahun 2022 ini terdiri : 1 orang penanggung jawab, 1
orang pengarah, 1 orang pembina gugus tugas, 1 orang pembina bidang
hukum, 1 orang ketua dan 15 orang anggota.
Tim Koordinasi Penyusunan Dokumen Percepatan Pelaksanaan Kota
Layak Anak mempunyai tugas :
1. Mengintegrasikan RAD KLA ke dalam RPJM dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD).
2. Mengoordinasikan Perencanaan Pengembangan KLA dengan instansi
terkait dan lintas sektor.
3. Menyusun dokumen Percepatan Pelaksanaan Kota Layak Anak.
Melaporkan hasil penyusunan Dokumen Percepatan Pelaksanaan Kota Layak
Anak kepada Walikota Langsa.

G. Kesimpulan dan Saran (1.A.7 : 0,25)


Dengan adanya Tim Koordinasi Penyusunan Dokumen Percepatan
Pelaksanaan Kota Layak Anak (KLA) ini diharapkan semua perencanaan
pengembangan KLA bisa tersusun dalam suatu bentuk dokumen yang isinya
terintegrasi dengan dokumen perencanaan daerah (RPJMD, Renstra, RKPD
dan Renja SKPD) dan semua kebijakan program dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan 24 indikator KLA semuanya tersedia
anggarannya yang tersebar di SKPD-SKPD terkait.

Anda mungkin juga menyukai