2013-2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
KATA PENGATAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Landasan Hukum,
1.3.
1.4.
Sistematika Penulisan
BAB II
BAB III
GAMBARAN PELAYANAN
2.1.
2.2.
Sumber Daya
12
2.3.
Kinerja Pelayanan
12
2.4.
16
18
3.2.
32
3.3.
3.4.
3.5.
BAB IV
BAB V
45
51
59
63
4.1.
63
4.2.
65
4.3.
70
BAB VI
BAB VII
18
82
90
KAIDAH PELAKSANAAN
94
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
52
67
Tabel 4.2
73
Tabel 5.1
81
90
Tabel 4.1
Tabel 6.1
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
KATA PENGANTAR
Jakarta,
KEPALA DINAS KOPERASI, UMKM DAN PERDAGANGAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintahan,
pusat
kegiatan
perekonomian,
pusat
Untuk
menunjang
peran
strategis
tersebut,
Rencana
Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dan Perdagangan.
Dengan kondisi tersebut, maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta
mempunyai potensi yang besar, tantangan dan permasalahan yang lebih
kompleks dibandingkan daerah lain. Untuk mengembangkan potensipotensi dan menangani tantangan serta permasalahan tersebut, diperlukan
suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terpadu, dan menyeluruh
dengan memperhatikan empat pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi,
Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau
Birokrasi.
Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan kebijakan pembangunan
di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan
yang lebih dinamis, proaktif, dan berkesinambungan yaitu dengan
menerapkan pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan dan yang
berdaya saing sehingga diharapkan setiap upaya program pembangunan
harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan dan
perilaku yang mandiri.
Agar pembangunan KUMKM dan Perdagangan dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditentukandalam jangka waktu lima tahun ke
depan, diperlukan sebuh dokumen perencanaan resmi sebagai bentuk
panduan untuk mengarahkan para aparat pemerintahan di Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya untuk mengembangkan sektor KUMKM dan
Perdagangan di Provinsi DKI Jakarta.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) memuat program-program
strategis yang dibuat berdasarkan kepentingan dan kebutuhan setiap
bidang dalam Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan
Perdagangan Provinsi DKI Jakarta. Diharapkan dokumen rencana strategis
ini dapat menjadi kerangka teknis
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta,
untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan
terhadap kegiatan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan
Perdagangan di Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian pembangunan
ekonomi sektor Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan
Perdagangan di Provinsi DKI Jakarta dapat berjalan lebih sistimatis,
komprehensif dan memberikan solusi terhadap pemecahan masalah, pada
periode tahun 2013 2017.
2
2)
3)
4)
5)
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
7)
8)
9)
Perdagangan
No.500-738.A/2010,
No.
Menperindag
No.
588/MPP/Kep/12/1998
tentang
Menteri
61/MPP/Kep2/1998
Perindustrian
dan
No.
dan
Perdagangan
251/MPP/Kep/6/1999
Rl
No.
tentang
Penyelenggaraan Kemetrologian
22) Permendag Rl No. 59/M-DAG/PER/12/2010 tentang Ketentuan
Penerbitan SKA Untuk Barang Ekspor Indonesia
23) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
4
danTata
Kerja
Unit
Pengelola
Dana
Bergulir
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta, sebagai berikut :
a. Sebagai implementasi strategi dari visi dan misi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, dalam pembangunan ekonomi yang
berbasiskan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
b. Sebagai gambaran rencana kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
selaku pelaksana, pembina dan pengembangan Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan periode
2013 2017.
c. Sebagai pedoman kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta dalam
melaksanakan Program Kerja.
Perdagangan Provinsi DKI Jakarta 2013 2017 ini terdiri dari 7 (tujuh)
bagian sesuai dengan Permendagri No. 54 Tahun 2010, yaitu :
Bab I
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA
2.1
pembinaan,
perlindungan
dan
pengembangan
2.2.1 Fungsi
Pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
pertumbuhan
dan
perkoperasian,
usaha
mikro,
kecil
dan
menengah
dan
perdagangan.
penerimaan
restribusi
dibidang
Dinas
KUMKM,
dan
Perdagangan.
Penyediaan,
perawatan
penatausahaan,
prasarana
dan
pengelolaan,
sarana
kerja
pemeliharaan
Dinas
KUMKM,
dan
dan
Perdagangan.
Kepala Dinas
b.
c.
d.
e.
f.
g.
10
2)
11
2.2
Sumber Daya
Sumberdaya manusia (SDM) pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, termasuk Suku Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Kota Administrasi
dan Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Unit Pelayanan Teknis (UPT), pada
tahun 2010 berjumlah 484 pegawai. Jumlah pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta berjumlah 145
pegawai.
Potensi Pembinaan Koperasi UMKM & Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Uraian
Pegawai
Koperasi
Usaha Mikro/PKL (sensus Ekonomi 2006)
Usaha Kecil (sensus Ekonomi 2006)
Usaha Menengah (sensus Ekonomi 2006)
Sarana Perdagangan / Lokbin
Bidang Perdagangan Dalam Negeri
Bidang Perdagangan Luar Negeri
Jumlah
440
7.775
739.244
364.784
20.652
3.408
12.924
228.059
Satuan
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Unit
SIUP
SKA
Wilayah
Pegawai Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan
Pegawai Suku Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan
Pegawai UPT/Balai
Jumlah
Jumlah (Orang)
129
183
128
440
2.3
Kinerja Pelayanan
Bermacam upaya telah dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta, guna meningkatkan pembinaan dan
pelayanan kepada dunia usaha, serta kelancaran arus distribusi perdagangan
barang dan jasa. Pelayanan yang diberikan kepada dunia usaha terutama dalam
rangka meningkatkan tertib usaha, berupa pelayanan perizinan usaha koperasi
dan perdagangan dilaksanakan oleh Dinas maupun Suku Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis.
Sesuai dengan tujuan dan sasaran program maka hasil pembinaan dan
pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah dan perdagangan
dapat dikelompokan ke dalam kegiatan sebagai berikut:
12
Pemberdayaan UMKM
2.1 Usaha PKL/Usaha Mikro yang dibina
2.2 Usaha Kecil yang dibina
2.3 Usaha Menengah yang dibina
15.987
15.645
1.000.002
19.864
12.212
2.978
7.080
4.611
18.615
1.880.351
3.174.918
378.827
36.878.183
6.137.972
56.827.928
4.536
17.787
17.677
1.028.227
18.498
12.675
3.038
7.210
4.734
19.210
2.070.871
4.065.651
406.987
1.628
280
37.861.173
6.874.135
62.970.876
4.950
20.367
19.483
1.152.811
16.409
13.071
3.105
7.342
4.860
19.824
2.280.694
4.890.367
498.046
1.048
235
39.648.260
8.464.900
70.069.090
5.155
26.980
21.234
1.525.120
14.413
13.718
3.166
7.476
4.990
20.458
2.511.777
5.716.738
528.999
775
200
46.475.750
11.038.710
88.873.130
5.390
29.699
18.891
2.301.737
12.739
14.792
3.291
7.612
5.126
21.112
2.767.940
6.699.904
604.392
2012
(15)
34.987.134
5.784.981
49.987.982
4.245
2.010
310
2.230
330
2008
(11)
Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta
13
Peningkatan Permodalan
6.1 Jumlah koperasi yang mendapatkan bantuan dana bergulir
6.2 Jumlah dana bergulir yang disalurkan
6.3 Jumlah pemanfaat dana bergulir
231
3.408
13.121
175
-
20
212
3.408
12.545
190
-
20
200
3.408
12.223
20
179
3.408
11.005
20
162
3.408
9.331
210
230
250
- 139.434.000 223.693.800
57.954
89.999
20
14
Uraian
(1)
Belanja
Langsung
Belanja Tidak
Langsung
Total
(5)
137.984.286.879
(6)
(10)
105.311.096.031
(11)
2012
(9)
64.929.941.242
49.833.343.489
2011
(8)
37.734.697.001
47.683.481.486
155.144.439.520
2010
56.060.703.634
47.190.910.297
112.613.422.728
56.060.703.634
84.925.607.298
2009
(16)
2012
25,18%
(17)
Anggara
n
33,86%
(18)
Realisasi
Rata-rata Pertumbuhan
(15)
76,32%
335,62%
2011
(14)
63,71%
92,59
24,14%
2010
(13)
68,02%
93,94
80,89%
2009
57,04%
92,23%
73,76%
54,74%
79,64%
Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta
Anggaran pada Tahun ke-
(4)
101.916.304.116
53.823.536.565
2012
(3)
55.478.894.602
50.758.477.075
191.807.823.444
2011
98.278.135.079
51.164.028.446
152.674.781.191
2010
4.644.422.600
106.642.923.048
2009
102.922.557.679
15
2.4
Sarana
mempromosikan
Prasarana
dan
yang
memasarkan
dimiliki
UMKM
produknya.
dalam
Disamping
16
17
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi dan Misi RPJM DKI Jakarta 2013-2017 adalah sebagai berikut.
Visi:
Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak
dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan
pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik
Misi:
1)
Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,
2)
3)
Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau
bagi warga kota,
4)
5)
b.
c.
18
b.
c.
d.
untuk
pencapaian
Misi
Kelima
RPJMD
2013-2017
kelembagaan,
organisasi,
dan
kapasitas
aparatur
b.
c.
d.
e.
2. Meningkatnya
ketersediaan
SDM
Pemprov
yang
sesuai
dengan
b.
b.
19
b.
5. Peningkatan
pelayanan
publik,untuk
meningkatkan
penyelenggaraan
pelayanan publik yang lebih baik melalui perbaikan di segala lini. Strategi
operasionalnya dilakukan melalui:
a.
b.
c.
d.
Daerah Khusus Ibukota Jakarta maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta yang bertindak sebagai leading sector
harus mampu mengatasi semua hambatan, dan sekaligus mengakselesarasikan
semua faktor pendorong sehingga perwujudan dari Visi dan Misi akan menjelma
menjadi sebuah gambaran konkrit yang akan membawa warga DKI Jakarta
menjadi lebih sejahtera, mempunyai harkat dan lebih bermartabat tentunya.
20
Tabel 3.1..Faktor Penghambat dan Pendorong Terhadap Pencapaian Misi RPJMD 2013-2017 Dinas KUMKM dan
Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
Permasalahan
Pelayanan
Pendorong
Faktor
- Kurangnya pelaku usaha perdagangan
yang memenuhi persyaratan formal
(SIUPP, TDP, IUI) dan sebagainya,
Mereka berusaha tidak di lokasi yang
ditetukan sesuai peruntukkan.
Penghambat
Visi : Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi yang berorientasi pada pelayanan publik
No.
1.
Misi dan
Program RPJMD
2013-2017
Misi 1:
Mewujudkan
Jakarta sebagai
kota modern yang
tertata rapi serta
konsisten dengan
Rencana Tata
Ruang Wilayah
1. Peningkatan dan
pengembangan
kawasan-kawasan
strategis yang
berperan dalam
menggerakan
ekonomi kota,
termasuk
didalamnya pusat
kegiatan primer dan
sekunder serta
Kawasan TOD.
2. Penguatan
dukungan terhadap
21
keberadaan ekonomi
informal perkotaan.
22
3. Peningkatan
investasi ekonomi
kota yang
mendorong
penciptaan
lapangan kerja
dan tumbuhnya
kelembagaan
ekonomi lokal,
dicapai melalui
pengembangan
Koperasi dan UKM
.
-
23
melanda Indonesia.
Cakupan usaha UMKM masih meliputi
industri kecil yang bernuansakan content
local sehingga pemakaian teknologi yang
disyaratkan tidak menuntut perlunya
pemasangan kapasitas mesin yang terlalu
canggih.
Proses produksi UMKM yang ada saat ini
masih berpolakan menggunakan aplikasi
metodologi kerja yang simple dan sederhana
sehingga memungkinkan tercapainya
korelasi dengan tingkat edukasi yang rendah
serta ketrampilan UMKM yang terbatas.
Semakin banyaknya anggota dan pengurus
koperasi serta UMKM dari kalangan yang
berpendidikan cukup tinggi dan turut terjun di
kancah bisnis berpola UMKM sehingga
diharapkan semakin meningkatkan
kesadaran upaya peningkatan
profesionalisme SDM yang berorientasi
pengembangan jiwa kewirausahaan,
ketrampilan manajemen usaha.
Kemandirian permodalan UMKM serta
koperasi yang ada menyebabkan mereka
mempunyai falsafah kemandirian mental
yang tidak menggantungkan bantuan
permodalan dari pihak ketiga yang justru
mempunyai konsekuensi dalam beban
bunga serta cicilan yang mungkin akan
memberatkan.
Tingginya tuntutan kebutuhan ekonomi yang
ada menyebabkan UMKM dan pengurus
koperasi berupaya sedemikian rupa
sehingga mampu memotivasi mereka dalam
pemenuhan aspirasi dan kebutuhan hidup
24
25
26
2.
Misi 2:
Membangun
pemerintahan
yang bersih dan
transparan serta
berorientasi
pada pelayanan
publik
1. Penataan
kelembagaan,
organisasi, dan
kapasitas aparatur
pemerintahan
27
2. Peningkatan
ketersediaan SDM
Pemprov yang
sesuai dengan
kompetensinya
28
3. Peningkatan
partisipasi
masyarakat dan
pemerintahan yang
transparan dan
akuntabel.
4. Pengembangan
kerjasama antar
daerah dan atau
antar pemangku
kepentingan
29
(stakeholder)
30
5. Peningkatan
pelayanan publik
31
3.2.1Telaahan
Renstra
Kementerian
Perdagangan
Republik
Indonesia
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Perdagangan
RI 2010 2014 telah menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut:
Visi Kementerian Perdagangan adalah:
Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan
dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat
Yang Berkeadilan
Adapun Misi Kementerian Perdagangan adalah:
1. Meningkatkan kinerja ekspor non-migas secara berkualitas.
2. Menguatkan pasar dalam negeri.
3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan
distribusi nasional
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian
Perdagangan, maka tujuan pembangunan perdagangan periode
2010- 2014 yang ingin dicapai yaitu:
1. Peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi perdagangan
luar negeri untuk mengurangi ketergantungan pasar tujuan
ekspor
ke
negara-negara
tertentu
dan
meningkatkan
iklim
usaha
perdagangan
luar
negeri
yang
fasilitasi
promosi
dan
penciptaan
kebijakan
yang
menyebabkan
kerugian,
membahayakan
hal
tersebut
diatas,
maka
faktor-faktor
33
(1)
No
(2)
Permasalahan
Pelayanan SKPD
(4)
Penghambat
Pendorong
(5)
Faktor
Tabel 3.2.
Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Perdagangan
RI Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
1.
Perbaikan iklim usaha perdagangan dalam
negeri dengan melakukan reformasi
birokrasi dan harmonisasi kebijakan
perdagangan dalam negeri di pusat dan di
daerah.
2.
34
3.
a.
b.
c.
d.
2.
35
3.
Peningkatan pelayanan
kemetrologian
b.
36
Menengah adalah:
1. Mengimplementasikan
good
governance
(tata
kelola
Nasional melalui :
kebijakan
dan
program-program
kemampuan
Koperasi
dan
UKM
dalam
hal
tersebut
diatas,
maka
faktor-faktor
38
(3)
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat
(4)
Penghambat
(4)
Tabel 3.2.
Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
(2)
Sasaran Jangka
Menengah
Renstra K/L
(1)
1.
Peningkatan
Pemasaran Produk
Koperasi dan UKM
melalui peningkatan
kelembagaan dan
jaringan pemasaran
serta pangsa pasar
produk Koperasi dan
UKM.
1.1. Pemberdayaan Pasar Tradisional
dan UMKM
Adapun indikator yang termaktub dalam
kinerja ini adalah:
a.
b.
c.
d.
39
2.
3.
Pengembangan
Wirausaha Koperasi
dan UMKM baru melalui
a. Menumbuhkan
wirausaha baru
yang inovatif.
b. Meningkatkan
kesadaran
berwirausaha
sebagai budaya
dan
mengembangkan
kewirausahaan
dikalangan
masyarakat.
Peningkatan Daya
Saing Produk Koperasi
dan UKM melalui
peningkatkan
kemampuan Koperasi
dan UKM dalam
mengembangkan
produk-produk kreatif,
inovatif, berkualitas dan
berdaya saing.
40
4.
Peningkatkan Akses
Pembiayaan dan
Penjaminan Koperasi
dan UMKM melalui
Penyediaan skema dan
memperluas akses
pembiayaan yang
sesuai dengan
kebutuhan Koperasi
dan UMKM.
1.4. Penyediaan dana bergulir dan
kemitraan Koperasi dan UMKM
Adapun capaian indikator yang
termaktub di dalam kinerja ini adalah :
a. Jumlah koperasi yang mendapatkan
bantuan dana bergulir
b. Jumlah dana bergulir yang
disalurkan
Jumlah pemanfaatan dana bergulir
c.
41
5.
6.
a.
Pengembangkan
kebijakan dan
program-program
pemberdayaan
Koperasi dan
UMKM
berdasarkan hasil
kajian, dan
Peningkatan
Pemberdayaan
Koperasi dan UMKM
melalui:
b.
Peningkatan
kualitas
pengelolaan dan
keterampilan 5DM
Koperasi dan
UMKM.
a.
Peningkatan jumlah
Koperasi yang
sehat, kuat dan
dipercaya.
b.
Peningkatan peran
dan kontribusi
Koperasi dan
UMKM dalam
perekonomian
Nasional
1.
Pengembangan kelembagaan
koperasi dan UKM untuk
mendukung formalisasi dari ekonomi
informal
Jumlah Koperasi
Jumlah koperasi aktif
Penyerapan tenaga kerja oleh
koperasi
Permodalan koperasi
Volume usaha
SHU Koperasi
42
7.
a.
Menumbuhkan
wirausaha baru
yang inovatif.
Pengembangan
Wirausaha Koperasi
dan UMKM baru melalui
b.
Meningkatkan
kesadaran
berwirausaha
sebagai budaya
dan
mengembangkan
kewirausahaan
dikalangan
masyarakat.
b.
43
a.
b.
44
3.3
2.
3.
4.
Kawasan
strategis
kepentingan
ekonomi,
meliputi
kegiatan
45
5.
pemanfaatan
dan
pengendalian
saja
tetapi
juga
harus
46
47
untuk
1)
dan Pengembangan
Program
pengembangan
Kota
Jakarta
Selatan,
meliputi
Blok
M,
serta
kawasan
Pasar
Minggu
terpadu;
48
49
NO
1
TerkaitTugas&FungsiDinas
RencanaTataRuangWilayah
Pertumbuhan sektor informal
terkadang melebihi kapasitas
yangdisediakanataupunareal
yang disediakan selama ini
sehingga pengembangan daya
tampung harus disesuikan
dengan kebijkan instansi
lainnya.
Pelayanan
Permasalahan
c).
b).
a).
Penghambat
Faktor
Pendorong
Tabel3.3.
PermasalahanPelayananDinasKUMKM&PBerdasarkanTelaahanRencanaTataRuangWilayahbesertaFaktorPenghambatdanPendorong
d).
e).
f).
g).
Ada paradigma sektor informal sebagai penghambat a). Disetujuinya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
pembangunan, karena ketidak rapihannya dalam berjualan,
Provinsi DKI Jakarta 20112030 menjadi Perda oleh DPRD
kurang bersih dan tertib serta membuat pemandangan kota tidak
DKI Jakarta, yang akan menjadi pedoman dalam
rapihdanbersih
pemanfaatandanpengendalianpemanfaatanruangProvinsi
Keterbatasan lahan dalam pengembangan sektor informal dan
DKIJakartauntuk20tahunkedepan.
dayatampingyangtersediadiDKIJakarta,terutamadidaerah b). Komitment dari Pemerintah Kota DKI Jakarta untuk
yangstrategisdansesuaipasar
menjadikan Kota DKI menjadi kota yang nyaman, adil dan
Masih kurang baiknya koordinasi antar dinas terkait dalam
berkelanjutan bagi penduduknya, yang di implementasikan
koordinasi pengembangan lahan untuk sektor informal dan usaha
dalammisikerjanya.
kecil.
Berbagai peraturan pemerintah daerah dari tata kota hingga
perizinan yang masih kurang pro ke sektor informal dan usaha
kecil.
Lemahnya pengawasan untuk produk yang beredar di masyarakat
yangtidakramahlingkungan.
Masih terbatasnya pusat distribusi untuk bahan kebutuhan pokok
yang berorientasi pada hajat hidup banyak dan bukan profit
semata.
Masih belum adanya pengaturan dan pembatasan yang jelas,
antara pedagang tradisional dan kecil dengan waralaba besar dan
modern.
50
3.4. Identifikasi
Pelayanan
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
51
2.
Aspek Kajian
(1)
Peningkatan pelayanan
perdagangan dalam
negeri
1.1 Jumlah SIUP dan
TDI
Peningkatan pelayanan
perdagangan luar
negeri dan
peningkatan daya
saing produk ekspor.
Standar yang
Digunakan
- Adanya persepsi
kerumitan pengurusan
perijinan usaha,
- Perlu diefektifkannya
kunjungan ketempat
pelaku usaha untuk
memberikan pembinaan
bagi pelaku uaha yang
belum mempunyai ijin
untuk usaha baik itu
berupa TDI, SIUP,TDP,
IUI
- Perlu diefektifkannya
program sosialisasi
kepada pelaku usaha
agar mereka dapat
melaksanakan kegiatan
distribusi penjualan
barang dan jasa sesuai
peraturan perundangundangan yang berlaku.
Permasalahan Pelayanan
SKPD
(6)
- Kurangnya kesadaran
akan arti penting dan
fungsi aspek legal dalam
pengurusan kegiatan
usaha, yang sebenarnya
justru diharapkan dapat
membantu
pengembangan usaha.
(2)
31.644
52
3.
Pengendalian dan
pengawasan
perdagangan, serta
perlindungan
konsumen,
1.1. Jumlah pelanggaran
tertip niaga yang
ditangani
247.358
20 Kasus
- Perlu peningkatan
kualitas dan
kuantitatas SDM
yang profesional
- Keterbatsan jumlah
personil di lapangan
untuk mengawasi
kegiatan perekonomi
di Provinsi DKI
Jakarta yang sangat
luas dan dinamis.
- Adanya
komunikasi/koordinasi
yang masih belum
lancar dengan otoritas
pusat (Kemendag)
terkait dengan keluarnya
regulasi baru untuk
dapat disosialisasikan
dengan pengusaha
supaya memahami cara
import dan eksport
sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku,
- Kurangnya kesadaran
masyarakat atas hak-hak
yang dimilikinya sebagai
konsumen sesperti telah
diatur dalam UU
perlindungan Konsumen,
- Kurang optimalnya
promosi dan
pengembangan ekspor,
yaitu: bagaimana
meningkatkan nilai
produk ekspor DKI
Jakarta melalui fasilitasi
promosi terpadu antar
sektor: industri,
perdagangan dan
pariwisata
- Kurangnya sinkronisasi
kebijakan pembiayaan,
kelembagaan dan
regulasi Perdagangan
antar Lembaga terkait.
- Perlunya ditingkatkan
keterlibatan peran
masyarakat dan
komunitas profesional
dalam penyelenggaraan
Urusan Perdagangan,
misalnya melalui
lembaga Yayasalan
Lembaga Konsumen
dan sosialisasi ke media
massa baik elektronik
dan cetak.
53
4.
5.
Peningkatan pelayanan
kemetrologian
1.1 Jumlah alat ukur
yang ditera dan
ditera ulang, serta
pengujian Barang
Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT)
Pengembangan
kelembagaan Koperasi
1.1. Jumlah Koperasi
pedagang pasar,
koperasi pedagang
lokbin, dan koperasi
PKL yang berfungsi
20 Pelaku Usaha
3.331.000
3.331.000
20
1. Pemeringkatan
Koperasi,
2. Pembentukan koperasi
baru
3. Penilaian kesehatan
KSP
Keterbatasan sarana
dan prasarana
dalam rangka
peningkatan kualitas
dan kuantitas
pelayanan
kemetrologian,
1. Assestment /
Pendampingan,
2. Advokasi
Pembentukan
koperasi,
3. Fasilitasi kebijakan
Kurangnya kesadaran
pengusaha untuk berlaku
jujur dalam melaksanakan
kegiatan bisnis agar tidak
melanggar hak-hak
konsumen.
- Perlu peningkatan
kualitas dan kuantitas
SDM
- Pengembangan jaringan
kerjasama dengan
organisasi metrologi
internasional, dan
pengembangan
kemajuan teknologi alatalat ukur yang
digunakan dalam
masyarakat.
- Rendahnya kepedulian
masyarakat terhadap
pemahaman dan
permasalahan tentang
kemetrologian
1) Kurangnya kegiatan
pendampingan
administrasi koperasi
dan fasilitasi
pembentukan Badan
Hukum Koperasi
Perlunya untuk
melengkapi dan
meningkatkan sarana
dan prasarana
kemetrologian yang
ada dalam rangka
peningkatan serta
pengembangan
cakupan pelayanan
kemetrologian baik
kualitas maupun
kuantitasnya.
1) Minimnya informasi
2) Inisiatif internal
Pengurus Koperasi
3) Penghargaan
Pengusaha terhadap
Koperasi
54
6.
7612
5117 Koperasi
Peningkatan usaha
koperasi
1.1. Peningkatan jumlah
Koperasi aktif
4. Pembinaan dan
Pengembangan koperasi
sektoral
5. Audit Koperasi
6. Verifikasi Badan Hukum
Koperasi
7. Peningkatan
kelembagaan Non
Badan Hukum koperasi
8. Akurasi data dan profile
koperasi
9. Omzet Koperasi
10. Keterserapan tenaga
kerja
1. Kemampuan Pengurus
untuk kelola koperasi
2. Bintek Tingkat Dasar
dan Lanjutan bagi
Pengawas koperasi
1. Pemeringkatan
Koperasi,
2. Pembentukan koperasi
baru
3. Penilaian kesehatan
KSP
Kemitraan
4. Hubungan
Kelembagaan
5. Review indikator
pemeringkatan
koperasi
6. Penyuluhan
perkoperasian
1. Pengembangan
Profesionalisme
Manajemen
2. Anggaran teralokasi
1. Assestment /
Pendampingan
2. Advokasi
Pembentukan
koperasi
3. Fasilitasi kebijakan
1. Minimnya informasi
2. Inisiatif internal
3. Pengurus Koperasi
4. PenghargaanPengusaha
terhadap Koperasi
5. Penguatan & revitalisasi
1. Dukungan Vendor IT
untuk bimbingan purna
jual
4) Penguatan &
revitalisasi
kelembagaan koperasi
1. Kurangnya kegiatan
pendampingan
administrasi koperasi
dan fasilitasi
pembentukan Badan
Hukum Koperasi
1. Terbatasnya program
peningkatan
profesionalisme SDM
yang berorientasi
pengembangan jiwa
kewirausahaan,
ketrampilan manajemen
usaha melalui Diklat,
Bintek dan Sosialisasi
2. Terkandalanya
budget/anggaran guna
menunjang penerapan
teknologi informasi tepat
guna
2) Keterbatasan fasilitasi
pengembangan
jaringan koperasi
sehingga
terkendalanya akses
pasar dan inovasi
pengembangan
kualitas produk usaha
3) Kurangnya upaya
program penyelarasan
kemitraan dengan
pengusaha besar
55
7.
2484
200.975 m2
4. Pembinaan dan
Pengembangan koperasi
sektoral
5. Audit Koperasi
6. Verifikasi Badan Hukum
Koperasi
7. Peningkatan
kelembagaan Non
Badan Hukum koperasi
8. Akurasi data dan profile
koperasi
9. Omzet Koperasi
10.
Keterserapan
tenaga kerja
1). Peningkatankemampuan
SDM atas produk legal
internal
2). Peningkatan SDM
Badan Hukum koperasi
Kemitraan
4. Hubungan
Kelembagaan
5. Review indikator
pemeringkatan
koperasi
6. Penyuluhan
perkoperasian
kelembagaan koperasi
2. Keterbatasan fasilitasi
pengembangan jaringan
koperasi sehingga
terkendalanya akses
pasar dan inovasi
pengembangan kualitas
produk usaha,
3. Kurangnya upaya
program penyelarasan
kemitraan dengan
pengusaha besar
1). Keterbatasan
penyediaan sarana dan
prasarana dan
peningkatan kualitas
SDM pegawai Dinas
Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah
dan Perdagangan DKI
Jakarta
56
1.4. Tersedianya
peraturan untuk
menampung usaha
mikro kecil/PKL
pada lokasi
perkantoran
Pemberdayaan UMKM
1.1. Jumlah pengelola
UKM dan Koperasi
yang mengikuti
Diklat dan Bintek
204
57.948
1. Kemampuan Pengurus
untuk kelola koperasi
2. Bintek Tingkat Dasar
dan Lanjutan bagi
Pengawas koperasi
1. Pengembangan
Profesionalisme
Manajemen
2. Anggaran teralokasi
1. Dukungan Vendor IT
untuk bimbingan purna
jual
1. Terbatasnya
program
peningkatan
profesionalisme
SDM yang
berorientasi
pengembangan
jiwa
kewirausahaan,
ketrampilan
manajemen usaha
melalui Diklat,
Bintek dan
Sosialisasi
2. Terkandalanya
budget/anggaran
guna menunjang
penerapan
teknologi informasi
tepat guna
57
9
Penyediaan dana
bergulir dan kemitraan
koperasi dan UMKM
1.1. Jumlah dana
bergulir yang
disalurkan
1). Penyederhanaan
Skematisasi kredit
koperasi & UMKM
2). Penyempurnaan kredit
program Koperasi &
UMKM
58
perdagangan ekspor-impor,
Kurangnya
kemampuan
dalam
merancang
dan
untuk
berkoordinasi
dan
bersinergi
dalam
59
optimalnya
sistem
jaringan
distribusi
produk
perdagangan,
Banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para pelaku
usaha dalam distribusi penjualan barang dan jasa dan
banyaknya perusahaan yang tidak mengurus perijinan untuk
melakukan usaha.
Kurangnya pelaku usaha perdagangan yang memenuhi
persyaratan formal (SIUPP, TDI dan sebagianya),
Masih relatif tingginya pelaku perdagangan di sektor informal
yang belum terdata (Tidak memiliki SIUPP dan TDI),
Kurang
optimalnya
kebijakan
yang
dapat
mendorong
pengawasan
kualitas
komoditi
yang
60
dapat
melaksanakan
pengawasan
dan
fasilitas
yang
dapat
mendukung
proses
perlu
dibangunnya
beberapa
laboratorium
untuk
fasilitasi
pengembangan
terkendalanya
akses
jaringan
pasar
dan
koperasi
inovasi
61
B. Pemberdayaan UMKM
Kurangnya kebijakan keberpihakan kepada UMKM terhadap
aspek pasar sehingga mempengaruhi peningkatan kapasitas
produksi dan usahanya.
C. Pengembangan SDM
Terbatasnya program peningkatan profesionalisme SDM yang
berorientasi pengembangan jiwa kewirausahaan, ketrampilan
manajemen usaha melalui Diklat, Bintek dan Sosialisasi.
Terkandalanya budget/anggaran guna menunjang penerapan
teknologi informasi tepat guna.
D. Peningkatan Permodalan :
Lemahnya kebijakan yang ada terkait program sinkronisasi
pembiayaan bagi permodalan koperasi dan UMKM.
E. Fasilitasi Sarana dan Prasarana :
Lemahnya
koordinasi
dengan
instansi
terkait
sehingga
Keterbatasan
penyediaan
sarana
dan
prasarana
62
BAB IV
VISI, MISI TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1
Berdasarkan
rumusan
Visi
tersebut,
terkandung
pengertian
pelayanan
publik
pada
sektor
UMKM
mempunyai
63
meningkatkan
kemampuannya
dalam
mengembangkan
64
9. Pemberdayaan UMKM,
Dalam perkembangannya, dengan diberlakukannya Dokumen
Anggaran Satuan Kerja maka sasaran strategis yang ditetapkan
adalah sasaran strategis yang mendukung pencapaian tujuan
strategis yang dituangkan dalam Dokumen Anggaran Satuan
Kerja.Tujuan, sasaran, indikator, dan target kinerja yang ditetapkan
untuk Bidang KUMKM diuraikan berikut.
66
No
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
400
450
1000
400
350
1000
300
400
1000
31.644
2013
247.358
450
500
1100
410
450
1100
400
500
1100
31.644
247.358
500
550
1200
420
550
1200
500
600
1200
31.644
247.358
550
600
1300
430
650
1300
600
700
1300
31.644
247.358
600
650
1400
440
750
1400
700
800
1400
31.644
2017
247.358
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
1.
1. Peningkatan
pelayanan
perdagangan dalam
negeri
Peningkatan dan
pemantapan fungsi
Pusat Kegiatan
Primer dan Sekunder
2. Pengembangan Pusat
Kegiatan Primer dan
Sekunder secara
Hierarkis
3. Peningkatan
pelayanan
perdagangan luar
negeri dan
peningkatan daya
saing produk ekspor
67
2.
3.
Tersedianya ruang
untuk ekonomi informal
pada kawasan
perkantoran dan
perniagaan kota, serta
permukiman
Meningkatnya investasi
ekonomi kota yang
mendorong penciptaan
lapangan kerja dan
tumbuhnya
kelembagaan ekonomi
lokal5 %
4. Pengendalian dan
pengawasan
perdagangan, serta
perlindungan
konsumen
5. Peningkatan
pelayanan
kemetrologian
1. Penyediaan ruang bagi
sektor informal
2. Pembangunan Lokasi
Terpadu bagi
pedagang kaki lima
(PKL)
1. Pengembangan
kelembagaan Koperasi
30 kasus
5%
20
pelaku
usaha
3.331.00
0
40 kasus
5%
5%
3.331.000
20 pelaku
usaha
50 kasus
5%
5%
3.331.000
20 pelaku
usaha
70 kasus
5%
5%
5%
3.331.000
20 pelaku
usaha
80 kasus
5%
20
pelaku
usaha
3.331.00
0
5%
5%
5%
5%
5%
5%
40
40
5%
5%
40
5%
1000
5%
40
5%
1000
5%
25
5%
1000
5%
5%
1000
5%
1000
2. Jumlah Koperasi
3. Jumlah Pengelola Koperasi yang mengikuti Diklat dan
Bintek
68
2. Peningkatan usaha
koperasi
3. Pemberdayaan UMKM
4. Penyediaan dana
bergulir dan kemitraan
koperasi dan UMKM
10 %
10 %
5%
2000
5%
5%
10 %
10 %
5%
2000
5%
5%
10 %
10 %
5%
2000
5%
5%
10 %
10 %
5%
2000
5%
5%
10 %
10 %
5%
2000
5%
5%
69
lebih diorientasikan
Pengendalian
dan
pengawasan
perdagangan
serta
perlindungan konsumen
-
kelembagaan
formalisasi
ekonomi
koperasi
dan
informal,
UKM
dicapai
untuk
melalui
Sekretaris
Daerah
dan
dikoordinasikan
oleh
Asisten
71
Pada
tiap-tiap
sasaran
ditetapkan
program
yang
akan
4.3.2 Kebijakan
Kebijakan Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, dan Perdagangan dapar diuraikan lebih rinci
dalam Tabel sebagai berikut:
72
Visi:
Penanggungjawab :
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Misi 1 :
Kebijakan
Strategi
Peningkatan
pelayanan
perdagangan dalam
negeri.
Sasaran
Meningkatkan dan mengembangan kawasan-kawasan strategis sebagai penggerak ekonomi kota, utamanya kawasan
Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder, dan Kawasan TOD (Transit Oriented Development), dengan melibatkan
Masyarakat dan Dunia Usaha.
Tujuan
Peningkatan dan
pemantapan fungsi Pusat
Kegiatan Primer dan
Sekunder
73
Sasaran
Peningkatan
perdagangan luar
negeri dan
peningkatan daya
saing produk ekspor.
Strategi
Sinkronisasi kebijakan pembiayaan, kelembagaan dan regulasi
Perdagangan antar Lembaga terkait.
Kebijakan
Visi:
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Misi 1 :
Penanggungjawab:
Meningkatkan dan mengembangan kawasan-kawasan strategis sebagai penggerak ekonomi kota, utamanya kawasan
Bidang PLN, Enam (6) Sudin KUMKM dan P; Bidang
Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder, dan Kawasan TOD (Transit Oriented Development), dengan melibatkan
Wasdal, dan UPT Balai Diklat.
Masyarakat dan Dunia Usaha.
Tujuan
Peningkatan dan
pemantapan fungsi Pusat
Kegiatan Primer dan
Sekunder
74
Visi:
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Penanggungjawab :
Kebijakan
Misi 1 :
Strategi
Sasaran
Meningkatkan dan mengembangan kawasan-kawasan strategis sebagai penggerak ekonomi kota, utamanya kawasan
Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder, dan Kawasan TOD (Transit Oriented Development), dengan melibatkan
Masyarakat dan Dunia Usaha.
Tujuan
Pengendalian dan
pengawasan
perdagangan serta
perlindungan konsumen
Peningkatan dan
pemantapan fungsi Pusat
Kegiatan Primer dan
Sekunder
Sosialisasi pentingnya penggunaan SNI untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa
75
Visi:
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Penanggungjawab :
Kebijakan
Misi 1 :
Strategi
Peningkatan pelayanan
kemetrologian
Sasaran
Meningkatkan dan mengembangan kawasan-kawasan strategis sebagai penggerak ekonomi kota, utamanya kawasan
Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder, dan Kawasan TOD (Transit Oriented Development), dengan melibatkan
Masyarakat dan Dunia Usaha.
Tujuan
Peningkatan dan pemantapan
fungsi Pusat Kegiatan Primer
dan Sekunder
76
Visi:
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Strategi
Kebijakan
Penanggungjawab :
Sasaran
Misi 2 :
Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Enam Sudin KUMKM dan
P, UPT Lokbin, UPT Promosi, UPT Balai Diklat, dan UPKPP
UMKMP
Tujuan
Memperkuat dukungan terhadap keberadaan ekonomi informal perkotaan, melalui penggembangan daya saing
UMKM dan penataan Usaha Kecil-Mikro.
77
78
Visi:
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Penanggungjawab :
Kebijakan
Misi 3 :
Strategi
Mengembangkan kelembagaan koperasi dan UMKM untuk mendukung formalisasi ekonomi informal.
Pemberdayaan KUMKM
Sasaran
Tujuan
Meningkatnya investasi ekonomi
kota yang mendorong penciptaan
lapangan kerja dan tumbuhnya
kelembagaan ekonomi lokal5 %
79
80
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Visi:
Meningkatkan pelayanan publik Urusan Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri, berkualitas dan berkeadilan menuju Jakarta Baru
Misi 4 :
Penanggungjawab :
Meningkatkan investasi ekonomi kota yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhkembangnya
Bidang Koperasi, Bidang UMKM, UPT Dana Bergulir.
kelembagaan ekonomi lokal melalui pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM
Tujuan
Meningkatnya investasi ekonomi
kota yang mendorong penciptaan
lapangan kerja dan tumbuhnya
kelembagaan ekonomi lokal5 %
81
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
82
Tujuan
(1)
Menin
gkatn
ya
invest
asi
ekono
mi
kota
yang
mend
orong
penci
ptaan
lapan
gan
kerja
dan
tumbu
hnya
kelem
bagaa
n
ekono
Sasaran
(3)
Indikator
Sasaran
(2)
Peningkat
an Jumlah
Koperasi
Aktif
Peningkat
an
Volume
Usaha
Koperasi
Peningk
atan
usaha
Koperasi
Pengem
bangan
Kelemba
gaan
Koperasi
Jumlah
Koperasi
pedagang
pasar,
koperasi
pedagang
lokbin dan
Koperasi
PKL yang
berfungsi
(5)
Program
dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
2013
Tabel 5.1
2014
Lokasi
2017
UKPD
PENANG
GUNG
JAWAB
2016
2015
Rp
(Juta)
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
Renstra
Targ
et
Rp
(Juta)
Rp
(Juta)
Target
Target
Rp
(Juta)
Rp
(Juta)
Target
Target
Rp
(Juta)
(21)
Targ
et
(20)
(13)
(19)
(12)
(18)
(11)
(17)
(10)
5%
(16)
(9)
2,500
(15)
(8)
5%
(14)
(7)
2,500
(6)
5%
6,400
Kop.
2,500
2,500
5%
5%
5,117 Kop.
2,500
1
persentase
Peningkatan
Jumlah
Koperasi Aktif
3,000
3,000
5%
5%
3,000
Rp.8,
2
Trilyu
n
5%
160
kop
1,000
40
1,000
40
3,000
1,000
5%
40
3,000
1,000
5%
40
Rp. 6,6
Trilyun
750
25
persentase
Peningkatan
Volume
Usaha
Koperasi
70 Kop
1
Indikato Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Kode
(4)
Program
Peningkata
n usaha
Koperasi
Program
Pengemba
ngan
Kelembaga
an
Koperasi
Bidang
Koperasi;
6 Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
Koperasi;
6 Sudin
KUKMP
dan UPT
dabna
bergulir
Bidang
Koperasi;
6 Sudin
KUKMP
dan UPT
Lokbin9:0
0 AM
idang
wasdal
Jumlah
Koperasi
pedagang
pasar,
koperasi
pedagang
lokbin dan
Koperasi PKL
yang
berfungsi
83
mi
lokal5
%
Pember
dayaan
UMKM
Peningkat
an Jumlah
Koperasi
Baru
umlah
Pengelola
Koperasi
Yang
mengikuti
Diklat dan
Bintek
Jumlah
pengelola
UKM
yang
mengikuti
pelatihan
Diklat &
Bimtek
Jumlah
UMKM
mandiri/di
bina
Program
Pemberday
aan UMKM
Jumlah
Pengelola
Koperasi
Yang
mengikuti
Diklat dan
Bintek
persentase
Peningkatan
Jumlah
Koperasi Baru
4,582
7,612 Kop.
1000
5%
5000
3,500
1000
5%
5000
3,500
1000
5%
5000
3,500
1000
5%
5000
3,500
1000
5%
10,000
5000
3,500
1160
UKM
9.582
orang
9.515
Kop
66,142
2,000
25,000
10,000
5%
2,000
25,000
10,000
5%
2,000
25,000
10,000
5%
2,000
25,000
10,000
5%
2,000
25,000
1,060
5%
52,914
Jumlah
pengelola
UKM yang
mengikuti
pelatihan
Diklat &
Bimtek
Jumlah
UMKM
mandiri/dibina
Bidang
Koperasi;
6 Sudin
KUKMP
dan UPT
Lokbin
Bidang
Koperasi;
6 Sudin
KUKMP
dan UPT
Balai
Diklat
KUMKMP
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
UPT
Promosi,
UPT
Lokbin,
UPK
PPUMKM
P; dan
UPT Balai
Diklat
KUMKMP
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
UPT
Promosi,
UPT
Lokbin,
UPK
PPUMKM
P;
84
Terse
diany
a
ruang
untuk
ekono
mi
inform
al
pada
kawa
Penyedi
aan
Dana
Bergulir
dan
Kemitraa
n
Koperasi
dan
UMKM
Penye
diaan
ruang
bagi
sektor
inform
al
Peningkat
an Jumlah
Dana
Bergulir
yang
Disalurka
n
Peningkat
an Jumlah
Pemanfaa
t dana
bergulir
(Usaha
Mikro
Kecil/UM
K)
peningkat
an luas
ruang
untuk
pedagang
kaki lima
(m2) di
lokasi
binaan
dan lokasi
sementar
a
Program
Penyediaa
n Dana
Bergulir
dan
Kemitraan
Koperasi
dan UMKM
Program
Peningkata
n Sarana
dan
Prasarana
Koperasi
dan UMKM
persentase
peningkatan
luas ruang
untuk
pedagang
kaki lima (m2)
di lokasi
binaan dan
lokasi
sementara
persentase
Peningkatan
Jumlah
Pemanfaat
dana bergulir
(Usaha Mikro
Kecil/UMK)
persentase
Peningkatan
Jumlah Dana
Bergulir yang
Disalurkan
290 Milyar
109.911
200.975 m2
10%
10%
20%
22,300
10,000
803,900
10%
10%
20%
22,300
10,000
803,900
10%
10%
20%
22,300
10,000
803,900
10%
10%
20%
22,300
10,000
803,900
10%
10%
20%
803,900
10,000
22,300
402.00
0 m2
177.01
3
peman
faat
Rp467
,646,6
87,618
UPT
Dana
Bergulir,
Bidang
Koperasi,
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
dan UPT
Balai
Diklat
PPUMKM
P
UPT
Dana
Bergulir,
Bidang
Koperasi,
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
dan UPT
Balai
Diklat
PPUMKM
P
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
UPT
Promosi,
UPT
Lokbin,
UPK
PPUMKM
P; Bidang
Wasdal
85
san
perka
ntora
n dan
pernia
gaan
kota,
serta
perm
ukima
n
Peni
ngkat
an
dan
pema
ntapa
n
fungs
i
Pusa
t
Kegi
atan
Prim
er
dan
Seku
1. Pen
ge
mb
ang
an
Pus
at
Keg
iata
n
Pri
mer
dan
Sek
und
er
sec
ara
Hier
Pemba
nguna
n
Lokasi
Terpad
u bagi
pedag
ang
kaki
lima
(PKL)
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
Tanah
abang
yang
diterbitkan
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
segitiga
emas
setiabudi
yang
diterbitkan
Tersedian
ya
peraturan
untuk
menampu
ng
pedagang
informal
pada
lokasi
perkantor
an
Jumlah
lokasi
terpadu
Usaha
Mikro,
Kecil/PKL
Program
Peningkata
n
Pelayanan
Perdagang
an Dalam
Negeri
Tersedianya
peraturan
untuk
menampung
pedagang
informal pada
lokasi
perkantoran
1000
Jumlah lokasi
terpadu
Usaha Mikro,
Kecil/PKL
400
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
Tanah abang
yang
diterbitkan
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
segitiga emas
setiabudi yang
diterbitkan
500
150,000
400
300
1100
500
500
150,000
400
300
1200
600
500
150,000
400
300
1300
700
500
150,000
400
300
1400
800
150,000
500
6000
5
lokasi
4
Peratu
ran
3000
400
300
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
UPT
Promosi,
UPT
Lokbin,
UPK
PPUMKM
P; Bidang
WASDAL
Bidang
UMKM,; 6
Sudin
KUKMP;
UPT
Promosi,
UPT
Lokbin,
UPK
PPUMKM
P;
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
86
nder
arki
s
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
manggara
i yang
diterbitkan
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
jatinegara
yang
diterbitkan
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
bandar
kemayora
n yang
diterbitkan
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
dukuh
atas yang
diterbitkan
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
mangga
dua yang
diterbitkan
7
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
mangga dua
yang
diterbitkan
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
dukuh atas
yang
diterbitkan
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
bandar
kemayoran
yang
diterbitkan
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
jatinegara
yang
diterbitkan
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
manggarai
yang
diterbitkan
300
1000
350
400
1000
200
400
200
200
400
400
1100
450
410
1100
200
400
200
200
400
500
1200
550
420
1200
200
400
200
200
400
600
1300
650
430
1300
200
400
200
200
400
700
1400
750
440
1400
200
400
200
200
400
6000
2100
2750
6000
2500
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
87
Penin
gkata
n
pelaya
nan
perda
ganga
n
dalam
negeri
Pening
katan
pelaya
nan
perdag
angan
luar
negeri
dan
pening
katan
daya
saing
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
sentra
primer
barat
yang
diterbitkan
Jumlah
izin usaha
perdagan
gan di
kawasan
sentra
primer
timur
yang
diterbitkan
Jumlah
pelaku
usaha
yang
dilengkapi
aspek
legal
(SIUPP,
TDP)
(Persh)
Jumlah
Surat
Keteranga
n Asal
(SKA)
yang
diterbitkan
Jumlah
nilai
ekspor
produk
DKI
Jakarta
Program
Pengemba
ngan Daya
Saing
Ekspor dan
Pelayanan
Perdagang
an Luar
Negeri
1
0
Jumlah nilai
ekspor produk
DKI Jakarta
Jumlah Surat
Keterangan
Asal (SKA)
yang
diterbitkan
Jumlah pelaku
usaha yang
dilengkapi
aspek legal
(SIUPP, TDP)
(Persh)
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
sentra primer
timur yang
diterbitkan
Jumlah izin
usaha
perdagangan
di kawasan
sentra primer
barat yang
diterbitkan
30,500
247,358
$ 964 Juta
450
400
30,50
0
247,3
58
5%
300
200
2,000
2,000
6,000
500
450
30,500
247,358
5%
300
200
2,000
2,000
6,000
550
500
30,500
247,358
5%
300
200
2,000
2,000
6,000
600
550
30,500
247,358
5%
300
200
2,000
2,000
6,000
650
600
30,500
247,358
5%
300
200
2,000
2,000
6,000
$ 1,2
milyar
247,35
8
152,50
0
2500
2750
Bidang
PLN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PLN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
88
produk
ekspor
Penge
ndalian
dan
penga
wasan
perdag
angan,
serta
perlind
ungan
konsu
men
Pening
katan
pelaya
nan
kemetr
ologian
Jumlah
pelanggar
an tertib
niaga
yang
ditangani
Jumlah
pelaku
Usaha
yang
menerapk
an SNI
Jumlah
alat ukur
yang di
tera dan
ditera
ulang,
serta
pengujian
Barang
Dalam
Keadaan
Terbungk
us
(BDKT)
Jumlah
masyarak
at yang
memaha
mi
kemetrolo
gian
Program
Perlindung
an
Konsumen,
Pengendali
an dan
Pengawasa
n
Perdagang
an
Program
peningkata
n
pelayanan
kemetrologi
an
Jumlah
masyarakat
yang
memahami
kemetrologian
Jumlah alat
ukur yang di
tera dan ditera
ulang, serta
pengujian
Barang Dalam
Keadaan
Terbungkus
(BDKT)
Jumlah pelaku
Usaha yang
menerapkan
SNI
Jumlah
pelanggaran
tertib niaga
yang
ditangani
1,500
80
kasus
1,500
80
kasus
70
kasus
1,000
1,500
50
kasus
40
kasus
1,500
1,500
20 Kasus
30
kasu
s
1,000
1,000
1,000
1,000
20
pelaku
usaha
4,163,
750
20
pelaku
usaha
20
pelaku
usaha
5,000
3,331,
000
5%
10,000
5,000
3,331,0
00
5%
10,000
5,000
20
pelaku
usaha
20
pelaku
usaha
20 pelaku
usaha
20
pelak
u
usah
a
5%
3,331,0
00
3,331,0
00
5,000
10,000
10,000
5%
3,331,0
00
5,000
10,000
3,331
,000
5%
3,331,000
3,331,000
Bidang
PLN,
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
UPT
Metrologi;
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
UPT
Metrologi;
Bidang
PDN ; 6
Sudin
KUKMP;
Bidang
Wasdal
89
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KOPERASI, UMKM DAN
PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif
atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran ata utujuan yang telah
disepakati dan ditetapkan dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun setelahnya petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan
atau sasaran.
Dalam rangka mengukur kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta secara ke seluruhan dalam melaksanakan
rencana kerjas trategis, masing-masing kegiatan telah ditentukan indikato rkinerja output
maupun indicator kinerja outcome. Indikator kinerja output dan indicator kinerja outcome
beserta target pencapaianmasing-masing digabungkan dengan rencana kegiatan yang
telahdisusun, baik untuk kegiatan prioritas maupun kegiatan penunjang.
Ada Sembilan (9) indikator untuk menilai kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta, yang
disesuaikan dengan
Jumlah Koperas ipedagang pasar, koperasi pedagang lokbin dan Koperasi PKL
yang berfungsi
Luas ruang untuk pedagang kaki lima (m2) di lokasi binaan dan lokasi sementara
90
.
4. Pemberdayaan UMKM
Adapun indikator yang termaktub di dalam kinerja ini adalah :
Bertambahnya Jumlah pengelola UKM yang mengikuti pelatihan Diklat & Bimtek
Jumlah UMKM yang dibina (UMKM yang menempati Lokbin, Loksem, Lokasi
Promosi, Pemanfaat Dana Bergulir, Mengikuti Diklat
Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan segi tiga emas setiabudi yang
diterbitkan
Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan sentra primer barat yang diterbitkan
Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan sentra primer timur yang diterbitkan
Jumlah pelaku usaha yang dilengkapi aspek legal (SIUPP, TDP) (Persh)
Jumlah alat ukur yang ditera dan ditera ulang, serta pengujian Barang Dalam
Keadaan Terbungkus (BDKT)
91
NO.
(1)
7,612 Kop.
(3)
70
Kondisi Kinerja
pada awal
periode RPJMD
2012
1000
5%
(4)
25
2013
5%
5%
1000
5%
(5)
40
2014
20%
5%
5%
1000
5%
(6)
40
2015
20%
5%
5%
1000
5%
(7)
40
2016
20%
5%
5%
1000
5%
(8)
40
2017
402.000 m2
Rp.8,2 Trilyun
6,400 Kop.
5000\ orang
9.515 Kop
(9)
160 Kop
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Sasaran Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
4,582
5%
20%
MeningkatnyaJumlahKoperasi
87%
204
2,484
0
10%
5%
5%
2,000
5%
1
1100
10%
10%
5%
5%
2,000
5%
1
1200
10%
10%
5%
5%
2,000
5%
1
1300
10%
10%
5%
5%
2,000
5%
1
1400
10%
10%
5%
5%
2,000
5%
1
6000
86,931 Orang
66142
62%
3105
5
5,117 Kop.
5%
52,914
10%
1000
Jumlahizinusahaperdagangan di kawasansegitigaemassetiabudi
yang diterbitkan
300
400
400
500
500
600
600
700
700
800
2500
3000
57.954 Orang
MeningkatnyaJumlahPengelolaKoperasi Yang
mengikutiDiklatdanBintek
20%
Indikator
3
MeningkatnyaJumlahKoperasiAktif
200.975 m2
1
Meningkatnya Volume Usaha Koperasi
(2)
JumlahKoperasipedagangpasar,
koperasipedaganglokbindanKoperasi PKL yang berfungsi
2
Luasruanguntukpedagang kaki lima (m2) di
lokasibinaandanlokasisementara
1
2
3
4
1
2
3
1
92
7
8
Jumlahizinusahaperdagangan di kawasanbandarkemayoran
yang diterbitkan
450
1000
400
350
1000
500
1100
410
450
1100
550
1200
420
550
1200
600
1300
430
650
1300
650
1400
440
750
1400
2500
2750
6000
2100
2750
6000
31,644
600
31,644
247,358
$ 1,2 milysar
80 kasus
550
31,644
247,358
5%
80 kasus
20 pelakuusaha
500
31,644
247,358
5%
70 kasus
3,331,000
450
31,644
247,358
5%
50 kasus
20
pelakuusaha
3,331,000
4,163,750
400
31,644
247,358
5%
40 kasus
20
pelakuusaha
3,331,000
5%
0
31,644
247,358
5%
30 kasus
20
pelakuusaha
3,331,000
5%
247,358
$ 964 Juta
20 Kasus
20
pelakuusaha
3,331,000
5%
20 pelakuusaha
20
pelakuusaha
3,331,000
5%
10
3,331,000
5%
1
2
3,331,000
1
2
1
Jumlahmasyarakat yang memahamikemetrologian
93
BAB VII
KAIDAH PELAKSANAAN
Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 20132017 sebagaipenjabarandarivisi, misi, dan program
Gubernur yang tertuangdalam RPJMD 20132017, merupakan pedoman bagi setiap
UKPD di lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan
Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, untuk menyusun Renja (Rencana Kerja) Urusan
Koperasi dan UMKM dan Urusan Perdagangan. .
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai
berikut:
1. UKPD di lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan
Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, berkewajiban melaksanakan program-program
dalam
dengan
berkewajiban
untuk
memandu
proses
perencanaan
pembangunan,
94
7. Penjabaran lebih lanjut Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 . untuk setiap tahunnya
dilakukan melalui penyusunan Renja Dinas KUMKM dan P setiap tahun,
8. Dalam hal pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renstra Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta Tahun 20132017, dilaksananakan oleh Dinas KUMKPM dan P.
9. Apabila RPJMD Provinsi DKI Jakarta mengalami perubahan, maka Renstra Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan
Jakarta juga disesuaikan
Provinsi DKI
proses pelaksanaannya
95