Anda di halaman 1dari 12

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022

KONSUMEN

JMPPK PENGARUH KOREAN WAVE, PARASOCIAL


1 | 1 | 2022 RELATIONSHIP, DAN BRAND AMBASSADOR
TERHADAP BRAND LOYALTY SHOPEE

masyitohfn0406@gmail.com

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

peringkat pertama, namun Shopee berhasil


mengambil tempat tersebut pada kuartal
PENDAHULUAN
DITERIMA keempat
Masyitoh tahun 2019
Febriatin sebagai e-commerce
Ningsih
Masyarakat
January ‘22 bisa dengan Program mudahStudiyang
Manajemen Fakultas Ekonomi dan dan
paling banyak dikunjungi Bisnisjuga
mencari maupun bertukar informasi pada Universitas menjadi aplikasi yang paling
Brawijaya Indonesia banyak diunduh
zamanDIREVISI
sekarang ini. Hal tersebut karena pada AppStore juga PlayStore. Menurut survei
Januariinternet
hadirnya ‘22 yang mengubah sebagian yangDosen dilakukan oleh SnapCart, menjelaskan
Februari ‘22 Pembimbing:
besar Maret
kehidupan masa kini. Asosiasi bahwa Shopee
Fatchur Rohmansebagai e-commerce yang
‘22
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau mudah Fakultasuntuk
Ekonomidiingat dan paling banyak
dan Bisnis
APJIIDISETUJUI
(2019) mengadakan survei yang digunakan (Prasetyo, 2021).
Universitas Brawijaya Malang Indonesia Sejalan dengan
hasilnya adalah
Maret ‘22 terjadi peningkatan pengguna hasil survei yang dilakukan Jakpat (Jajak
internet sebanyak 8,9% menjadi 73,7% pada Pendapat) dikatakan bahwa Shopee
Abstract: This study aims to identify the effect of Korean wave, parasocial
tahun 2019. Masyarakat terbilang mudah merupakan e-commerce dengan penjualan
relationship, and brand ambassador on the loyalty of Shopee users in Malang. This
dalam mengakses internet, sehingga tidak tertinggi pada semester pertama tahun 2021
is an explanatory research, which explains the relationships between variables
heran jika penggunaan internet telah (Dianka, 2021). Hasil tersebut berdasarkan
being studied. The data of this research was harvested from online questionnaires
memasuki segala kegiatan, termasuk dalam pada pengguna Shopee yang didominasi oleh
through Google Forms, distributed to 100 Shopee users in Malang as the sample.
hal berbelanja. pengguna berusia 20-24 tahun (24%) dan
Here multiple linear regression analysis was conducted in IBM SPSS 28.0. this
E-Commerce menjadi salah satu hasil berada pada wilayah Pulau Jawa (60%)
study finds that Korean wave does not significantly influence the brand loyalty of
dari berkembangnya teknologi dan dampak (Dianka, 2021).
Shopee users in Malang city, that parasocial relationship does not significantly
dari adanya internet pada bidang ekonomi. Pencapaian tersebut sayangnya tidak
affects the brand loyalty of Shopee users in Malang city, and that brand ambassador
Perkembangan perilaku konsumen sejalan dengan jumlah pengunjung pada
positively and significantly influences the brand loyalty of Shopee users in Malang
menghasilkan e-commerce sebagai salah satu website Shopee. Berdasarkan data dari hasil
city.
bentuk upaya untuk memenuhi kebutuhan survei iPrice (2021) Shopee selalu berada
dalam kegiatan belanja karena masyarakat diperingkat puncak, sejak kuartal keempat
ingin lebih efisien dan praktis (Nasri, 2020). tahun 2019 hingga kuartal keempat tahun
Beberapa alasan masyarakat Indonesia 2020. Namun, Shopee harus turun peringkat
melakukan pembelian secara online menurut pada kuartal pertama di tahun 2021. Terdapat
survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun perubahan urutan peringkat dari Tokopedia
INDEKSASI
2020 Keywords:
adalah harga produk yang Korean
jauh lebihWave,dan Parasocial Relationship,
Shopee, Tokopedia Brand
berada padaAmbassador,
peringkat Brand
murah, dapat dilakukan Loyalty
di mana saja, lebih pertama sedangkan Shopee turun menjadi
Google Scholar
cepat dan praktis, banyak diskon dan promo, peringkat kedua. Perubahan peringkat tersebut
mudah membandingkan Abstrak:
barang,Penelitian
dan yangini bertujuan untuk bahwa
dapat diartikan mengetahui pengaruh faktor
ada beberapa Korean wave,
parasocial
terakhir karena pandemi Covid relationship, dan
(Annur, yang brand ambassador
menjadikan terhadap brand
pengguna loyalty
tidak pengguna
2020). Shopee di Malang. Jenismenggunakanpenelitian ini Shopee,
adalah penelitian
sehingga eksplanatori
terjadi yang
menjelaskan hubungan-hubungan antar variabel
Banyaknya jumlah e-commerce yang penurunan pengunjung pada situs website yang diteliti. Metode pengumpulan
ada juga memudahkan data yang dipakaidalam
konsumen dalam penelitian
Shopee. ini adalah kuesioner online melalui googleform.
Penelitian
menyaring dan membandingkan manakah ini memiliki jumlah sampel sebanyak
Perubahan 100 pengguna
peringkat Shopee
yang dialami olehdi Malang.
aplikasi yang cocok untuk digunakan. E- Shopee merupakan sebuah indikasi bahwa berganda
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
commerce dipaksa untuk dengan menggunakan
mencari cara agarsoftware
terjadiIBMpenurunan
SPSS ver 28.0. Hasil daripengguna.
loyalitas penelitian ini dapat
PENULIStetap memilih
konsumen disimpulkan bahwa Korean
menggunakan wave tidak loyalitas
Penurunan berpengaruh tersebut
signifikan terhadap
bisa brand
loyalty pengguna Shopee di Malang, parasocial
aplikasi mereka bahkan setelah adanya sebuah dimaksudkan adanya ketidakpuasan yang relationship tidak berpengaruh
KORESPONDEN
perbandingan, sehingga signifikan terhadap
berakibat padabranddirasakan
loyalty pengguna Shopeewebsite
oleh pengguna di Malang,
Shopee.dan brand
Masyitoh Febriatin e-commerce
persaingan N ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap
yang begitu tinggi. Loyalitas harus dimanfaatkan oleh perusahaan brand loyalty pengguna
Shopee di Malang.
Persaingan dapat diketahui dari peta untuk merebut segmen pasar yang ada.
Program Studi Manajemen
persaingan e-commerce di Indonesia pada Segmen pasar terbesar dari Shopee adalah
kuartal III 2021. Dua e-commerce teratas pengguna pada rentan awal dewasa usia 20-24
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yaitu Tokopedia dan Shopee diketahui tahun. Menurut Widjaja dan Ali dalam
Universitas Brawijaya
memiliki persaingan yang begitu sengit Gumelar, Almaida, dan Laksmiwati (2021)
Indonesia
karena memiliki sedikit Kata kunci:
selisih padaKorean
jumlahWave, Parasocial
disebutkan Relationship,
bahwa pada usia Brand
awalAmbassador,
dewasa Brand
pengguna. Loyalty merupakan masa dimulainya seseorang untuk
Tokopedia dan Shopee sudah bersaing menyukai seorang idola. Oleh sebab itu,
secara kuat sejak kuartal kedua tahun 2019. Shopee perlu menggunakan idola sebagai
Keduanya saling bersaing dalam merebut

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

strategi untuk menarik minat pengguna usia sehingga akan terjalin interaksi antara idola
awal dewasa. dan penggemar secara lebih intens lagi
Berdasarkan survei oleh Yoenjeong (Halimahyani, 2019).
(2021) menjelaskan bahwa Indonesia Contohnya saja saat penggemar
merupakan peringkat 1 sebagai negara yang menonton idolanya di televisi mereka akan
paling banyak cuitan mengenai K-Pop pada menunjukkan suatu reaksi seperti berteriak
tahun 2020. K-Pop menarik antusiasme ataupun ikut bernyanyi, tetapi para idola tidak
masyarakat Indonesia dengan begitu tinggi. akan mengetahui reaksi dari penggemar
Kelompok usia yang menyukai K-Pop tersebut. Para penggemar merasakan
berdasarkan survei IDN Times pada tahun hubungan satu arah dengan idola inilah yang
2019, 40,7% berada pada rentan usia 20-25 disebut dengan parasocial relationship atau
tahun, 38,1% berusia 15-20 tahun, 11,9% biasa dikenal dengan hubungan parasosial.
berusia lebih dari 25 tahun, dan yang terakhir Sanderson dalam Taruna (2020) menjelaskan
9,3% berasal dari kelompok usia 10-15 tahun bahwa parasocial relationship merupakan
(Gumelar, Almaida, & Laksmiwati, 2021). hubungan sepihak yang dirasakan audiensi
Dikarenakan segmen terbesar Shopee adalah dari karakter yang ada dalam media. Adanya
pada usia 20-24 tahun, sehingga dengan parasocial relationship membuat para
menggaet idola K-Pop sebagai brand penggemar merasakan emosi yang dirasakan
ambassador maka akan memberikan dampak oleh seorang idola, seperti saat idolanya
yang positif terhadap loyalitas merek Shopee. senang atau sedih seakan-akan mereka
K-Pop merupakan salah satu merasakan perasaan tersebut (Halimahyani,
representasi dari adanya Hallyu. Hallyu atau 2019). Grosberg dalam Halimahyani (2019)
biasa yang dikenal Korean wave meliputi menjelaskan penggemar menggunakan idola
kebudayaan tradisonal Korea yang kemudian mereka untuk mengungkapkan identitas
digabungkan dengan berbagai macam bidang, mereka, di mana pada tahap awalnya mereka
seperti pada musik ada K-Pop, di bidang hanya akan menonton idolanya melalui layar
makanan K-Food, di bidang fashion dikenal kaca atau media sosial, kemudian membeli
istilah K-Style, dan juga di bidang film atau album, membaca artikel mengenai idola
drama lebih dikenal dengan K-Movie atau K- tersebut, hingga pada tahap di mana
Drama. Korean wave menyebar setelah penggemar meniru apa yang dilakukan oleh
disiarkannya Piala Dunia tahun 2002 yang idola mereka.
diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang, Parasocial relationship berpengaruh
hal tersebut digunakan oleh stasiun televisi terhadap loyalitas penggemar, sehingga
Indonesia untuk menayangkan drama seri berdampak pula pada konsumsi produk yang
Korea Selatan atau K-Drama (Putri, Liany, diasosiasikan oleh idola mereka. Penelitian
dan Nuraeni, 2019). yang dilakukan oleh Lou dan Kim dalam
Malang merupakan salah satu contoh Mahardika dan Surya (2022) menjelaskan
kota yang telah banyak tersebar budaya bahwa remaja yang terlibat dalam hubungan
Korean wave. Hadirnya komunitas-komunitas parasosial dengan selebriti yang digemari.
dance cover K-Pop seperti HM, SBSquad, dan secara positif berhubungan dengan
Eligoz menjadi salah satu buktinya. Malang materialisme dan intensi untuk memiliki
merupakan salah satu kota di Jawa Timur produk yang diiklankan oleh selebriti tersebut.
yang menjadi kota tujuan bagi komunitas Menurut Raswen (2019) idola atau selebritas
dance cover K-Pop. Hal tersebut dikarenakan banyak digunakan perusahaan sebagai brand
banyaknya jumlah komunitas yang ada hingga ambassador dari produk mereka, karena hal
banyaknya acara ataupun lomba dengan skala itu dapat menarik minat konsumen untuk
nasional maupun internasional membeli produk yang dijual. Dengan adanya
diselenggarakan di Malang. Korean wave juru bicara atau maskot atau lebih akrab
tersebar oleh adanya sosok bintang K-Pop dengan sebutan brand ambassador,
yang digemari oleh remaja di Indonesia. Para diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pada
idola biasanya menggunakan media sosial perusahaan tersebut.
untuk berkomunikasi agar lebih dekat dengan Brand ambassador adalah seseorang
penggemar dalam jangka waktu yang lama, yang antusias berkaitan dengan perusahaan

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

ataupun merek, dan terlibat dalam suatu 3. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan
kegiatan yang memberikan arti merek bagi adanya pengaruh brand ambassador
konsumen (Ambroise, Pantin-Sohier, Valette- terhadap brand loyalty pengguna Shopee
Florence, Albert dalam Smith dkk, 2018). di Malang.
Perusahaan juga memilih seorang idola yang
memang sudah ahli dalam bidangnya (seperti KAJIAN PUSTAKA
penyanyi, chef, ataupun atlet) maupun maskot Perilaku Konsumen
atau karakter tertentu (seperti Doraemon) Perilaku konsumen merupakan studi
yang dirasa dapat menarik minat konsumen mengenai bagaimana individu, kelompok,
sebagai brand ambassador (Nasri, 2020). atau organisasi dalam memilih, menggunakan,
Korean wave merupakan budaya dan membuang jasa, ide, barang atau
populer yang paling digemari masyarakat saat pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
ini. Hadirnya idola K-Pop sebagai representasi mereka (Kotler dan Keller, 2016, p.179).
dari Korean wave dapat mempengaruhi sikap Konsumen sendiri dibagi menjadi dua jenis
maupun keputusan penggemar. Penggemar K- yaitu konsumen rasional dan konsumen
Pop dikatakan sebagai penggemar yang loyal irasional (Santoso, Munawi, dan Nevita,
dikarenakan adanya hubungan parasosial yang 2020).
terjadi antara penggemar dengan karakter 1. Konsumen Rasional
idola. Oleh karena itu, penggemar akan secara Konsumen rasional merupakan
antusias membeli atau menggunakan produk konsumen yang mendahulukan aspek
yang diiklankan oleh karakter idola. Dengan konsumen dalam hal yang umum, seperti
memilih brand ambassador dari idola K-Pop kebutuhan yang mendesak, kebutuhan sehari-
diharapkan dapat menumbuhkan loyalitas hari, serta kegunaan produk yang dibeli.
merek dengan efek parasosial yang dihasilkan. 2. Konsumen Irasional
Dengan adanya dampak dari Korean wave, Konsumen irasional adalah seorang
parasocial relationship, dan brand konsumen yang mudah dipengaruhi oleh
ambassador diharapkan dapat meningkatkan strategi marketing. Strategi marketing yang
brand loyalty dari Shopee. Didukung dengan biasa digunakan adalah dengan menggunakan
hasil penelitian Hyungjin (2013) yang brand ambassador, yang bertujuan untuk
menyatakan bahwa Korean wave berpengaruh membangun persepsi bagi para konsumen.
signifikan terhadap brand loyalty. Juga
didukung oleh hasil penelitian Nurhadi (2020) Korean Wave
menyatakan bahwa parasocial relationship Istilah budaya populer diperkenalkan
berpengaruh signifikan terhadap brand oleh Dominic Strinati pada tahun 1995 dalam
loyalty. Selain itu, juga merujuk pada bukunya yang berjudul Popular Culture:
penelitian Utaminingsih dan Sudrajat (2021) Pengantar Menuju Teori Budaya Populer
menyatakan ada pengaruh positif antara brand (Introduction to Theories of Popular Culture).
ambassador dan brand loyalty. Budaya populer adalah bentuk suatu bangsa
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti dalam mempromosikan budayanya dan
tertarik meneliti lebih lanjut dengan penelitian ditujukan untuk meraih eksistensi dari
berjudul “Pengaruh Korean Wave, Parasocial berbagai negara (Wahdani & Aufa, 2021).
Relationship, dan Brand Ambassador Namun, budaya Korea secara umum menjadi
Terhadap Brand Loyalty (Studi terhadap budaya populer yang paling digemari saat ini,
pengguna Shopee di Malang)”. hingga lahirlah istilah Korean Wave. Korean
Tujuan yang ingin dicapai dalam wave merupakan sebuah istilah yang sekarang
penelitian ini adalah: banyak digunakan yang merujuk pada
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan populernya kebudayaan dan hiburan Korea
adanya pengaruh Korean Wave terhadap diseluruh Asia bahkan penjuru dunia (Korean
brand loyalty pengguna Shopee di Malang; Cultural Center Indonesia).
2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan Menurut penelitian Lita dan Cho dalam
adanya pengaruh parasocial relationship Lestari, Sunarti, dan Bafadhal (2019) mereka
terhadap brand loyalty pengguna Shopee meneliti mengenai pengaruh dari gelombang
di Malang; budaya melalui media masa dalam hal ini

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

adalah Korean wave terhadap perilaku Durianto dkk dalam Semuel (2018)
konsumen yang berubah dan menyatakan ada menjelaskan bahwa brand loyalty dapat
beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu diukur dengan beberapa hal berikut:
pemahaman (understanding), sikap dan 1. Behavior measures
perilaku (attitude and behavior), dan persepsi 2. Measuring switch cost
(perception). 3. Measuring satisfaction
4. Measuring liking brand
Parasocial Relationship
Parasosial merupakan istilah yang Kerangka Pikir Penelitian
diperkenalkan oleh Horton dan Wohl pada Kerangka pikir penelitian adalah suatu
tahun 1956. Menurut Horton dan Howl dalam diagram yang menjelaskan secara garis besar
Mahardika dan Surya (2022) parasocial alur logika berjalannya sebuah penelitian.
relationship yaitu sebuah hubungan yang Kerangka pikir pada penelitian ini yakni
terbangun ketika individu secara berulang- sebagai berikut.
ulang memiliki dan membangun keterkaitan
emosi dan merasa berada dalam hubungan
pertemanan atau kerabat dekat dengan idola. Korean Wave
Menurut teori Stever dalam (X1)
Halimahyani (2019) terdapat tiga bentuk dari
interaksi parasosial, yaitu:
1. Task Attraction Parasocial Brand
2. Identification Attraction Relationship Loyalty
3. Romantic Attraction (X2) (Y)

Brand Ambassador
Brand merupakan tanda, nama, desain Brand
atau singkatan untuk mengidentifikasi sebuah Ambassador
produk (Raswen, 2019). Ambassador sering (X3)
diidentikkan dengan selebritas yang
berpengaruh disuatu negara atau dunia
(Raswen, 2019). Seorang selebritas diyakini GAMBAR 1. KERANGKA PIKIR
sebagai suatu faktor yang mendukung dari sisi PENELITIAN
psikologis serta bisa berpengaruh pada sikap
dan keyakinan konsumen pada produk (Kotler Pengembangan Hipotesis
dkk dalam Raswen, 2019). Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Karakteristik seorang brand sebagai berikut.
ambassador menurut Rossiter dan Percy H1:Korean wave berpengaruh signifikan
dalam Raswen (2019) yaitu: terhadap brand loyalty
1. Visibility (kepopuleran) H2:Parasocial relationship berpengaruh
2. Credibility (kredibilitas) signifikan terhadap brand loyalty
3. Attraction (daya tarik) H3:Brand ambassador berpengaruh
4. Power (kekuatan) signifikan terhadap brand loalty
Brand Loyalty
METODE
Brand loyalty merupakan sebuah
Penelitian ini merupakan penelitian
komitmen yang tinggi pada pembelian suatu
kuantitatif dengan jenis eksplanatori. Sifat
merek dengan konsisten di masa depan
dari penelitian ini adalah penelitian
(Semuel, 2018). Dengan adanya brand loyalty
pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada
akan menunjukkan bahwa konsumen memiliki
pengguna Shopee yang ada di Malang dengan
nilai positif terhadap suatu brand dan
periode penelitian dari bulan Februari hingga
cenderung memilih brand tersebut untuk
Maret. Dalam penelitian ini populasinya
dibeli secara teratur (Fullerton dalam
adalah seluruh pengguna Shopee yang ada di
Mingway, Hsiuyu, dan Chienyu, 2016).
Malang. Dikarenakan jumlah populasi tidak

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

diketahui maka digunakanlah teknik Unknown Usia


Population dari Hair. Hasil dari perhitungan
menggunakan teknik Unknown Population TABEL 2. KAREKTERISTIK
didapat minimal jumlah responden adalah 75 RESPONDEN BERDASARKAN USIA
hingga 150, sehingga diambil 100 responden
untuk penelitian ini. Sumber data yang Usia Frekuensi Presentase
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber (%)
data primer yaitu kuesioner online melalui
Google Form dengan menggunakan skala 18-19 tahun 25 25%
likert dan sumber data sekunder dari buku dan 20-21 tahun 54 54%
jurnal sebagai bahan rujukan. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 22-23 tahun 19 19%
uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi 24-25 tahun 2 2%
klasik menggunakan uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan Total 100 100%
uji linearitas. Jenis analisis penelitian ini Sumber: Data diolah peneliti, 2022
adalah analisis data kuantitatif deskriptif
dengan menggunakan analisis regresi Dari perolehan data tersebut, dapat
berganda. diketahui bahwa jumlah responden berusia
antara 20 hingga 21 tahun merupakan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terbanyak. Hal tersebut dikarenakan pengguna
Karakteristik Responden Shopee didominasi pada usia 20 hinggan 24
Jenis Kelamin tahun (Dianka, 2021).
TABEL 1. KAREKTERISTIK Pekerjaan
RESPONDEN BERDASARKAN JENIS
KELAMIN TABEL 3. KAREKTERISTIK
RESPONDEN BERDASARKAN
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase PEKERJAAN
(%)
Perempuan 92 92% Pekerjaan Frekuensi Presentase
(%)
Laki-laki 8 8%
Pelajar 3 3%
Total 100 100%
Mahasiswa 90 90%
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Swasta 5 5%
Dari perolehan data tersebut, dapat
BUMN 1 1%
diketahui bahwa jumlah responden berjenis
kelamin perempuan merupakan yang Barista 1 1%
terbanyak. Hal tersebut dikarenakan Shopee
Total 100 100%
lebih unggul dalam hal produk fashion dan
lain-lain (Zaid, 2021). Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Dari perolehan data tersebut, dapat


diketahui bahwa jumlah responden dengan
pekerjaan terbanyak adalah mahasiswa. Hal
tersebut dikarenakan usia mahasiswa sekitar
usia awal dewasa dan juga generasi Z
merupakan generasi yang telah akrab dengan
teknologi.

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

bahwa data pada penelitian ini berdistribusi


Pekerjaan normal.

TABEL 3. KAREKTERISTIK
RESPONDEN BERDASARKAN Uji Multikolieritas
PEKERJAAN Hasil dari uji multikolinieritas pada
penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh
Pekerjaan Frekuensi Presentase variabel memiliki nilai tolerance > 0,10 dan
(%) nilai VIF < 10,00. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
Pelajar 3 3% multikolinieritas pada ketiga variabel bebas
Mahasiswa 90 90% yang digunakan dalam penelitian ini.

Swasta 5 5% Uji Heteroskedastisitas


BUMN 1 1%
Hasil dari uji heteroskedastisitas pada
penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh
Barista 1 1% variabel memiliki nilai Sig > 0,05. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Total 100 100%
gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Uji Linearitas
Dari perolehan data tersebut, dapat Hasil dari uji linearitas pada penelitian
diketahui bahwa jumlah responden dengan ini menunjukkan bahwa seluruh variabel
pekerjaan terbanyak adalah mahasiswa. Hal bebas terhadap variabel terikat memiliki nilai
tersebut dikarenakan usia mahasiswa sekitar F hitung < F tabel dan memiliki nilai
usia awal dewasa dan juga generasi Z signifikan > 0,05. Oleh karena itu, dapat
merupakan generasi yang telah akrab dengan disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas
teknologi. terhadap variabel terikat yang digunakan
dalam penelitian ini berhubungan secara
Hasil Analisis Data linear.
Uji Validitas
Hasil dari uji validitas pada penelitian Uji Koefisien Determinasi
ini menunjukkan bahwa seluruh item Hasil dari uji koefisien detrminasi pada
kuesioner memiliki nilai r hitung > r tabel dan penelitian ini didapatkan nilai Adjusted R
memiliki nilai signifikan < 0,05. Oleh karena Square sebesar 0,140. Oleh karena itu, dapat
itu, dapat disimpulkan bahwa item yang disimpulkan bahwa variabel bebas pada
digunakan dalam pengukuran variabel penelitian ini memiliki pengaruh terhadap
penelitian ini adalah valid. variabel terikat sebesar 14% sementar 86%
lainnya merupakan kontribusi dari variabel
Uji Reliabilitas bebas yang lain.
Hasil dari uji reliabilitas pada penelitian
ini menunjukkan bahwa seluruh variabel yang Uji Regresi Linier Berganda
digunakan memiliki nilai Cornbach Alpha > Hasil dari uji regresi linier berganda
0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pada penelitian ini menunjukkan B constant
bahwa variabel yang digunakan dalam sebesar 15,423, Korean wave sebesar 0,072,
penelitian ini adalah reliabel. parasocial relationship sebesar 0,101, dan
brand ambassador sebesar 0,319. Oleh karena
Uji Asumsi Klasik itu, jika dimasukkan kedalam persamaan Y =
Uji Normalitas a+b1X1+b2X2+b2X2+Ɛ, maka akan didapat
Hasil dari uji normalitas pada penelitian model persamaan Y = 15,423 + 0,072X1 +
ini menunjukkan nilai Asymp sig > 0,05 yaitu 0,101X2 + 0,319X3 + Ɛ, sehingga dapat
0,200. Oleh karena itu, dapat disimpulkan disimpulkan sebagai berikut:

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

1. Brand loyalty memiliki nilai sebesar 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
15,423 apabila variabel Korean wave, brand ambassador berpengaruh secara
parasocial relationship, dan brand parsial terhadap brand loyalty.
ambassador bernilai 0.
2. Korean wave memiliki nilai positif sebesar Pengujian Hipotesis
0,072 menunjukkan bahwa semakin besar Pengaruh Korean Wave Terhadap Brand
nilai Korean wave maka konsumen akan Loyalty Pengguna Shopee di Malang
semakin loyal. Berdasarkan hasil pengujian yang
3. Parasocial relationship memiliki nilai dilakukan pada pengguna Shopee di Malang
positif sebesar 0,101 menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji t, didapat hasil
semakin besar nilai parasocial relationship variabel Korean wave terhadap brand loyalty
maka konsumen akan semakin loyal. dengan t hitung sebesar 0,663 dan signifikansi
4. Brand ambassador memiliki nilai positif sebesar 0,509, maka keputusan H1 ditolak,
sebesar 0,319 menunjukkan bahwa yang berarti hipotesis yang menyatakan
semakin besar nilai brand ambassador Korean wave berpengaruh signifikan terhadap
maka konsumen akan semakin loyal. brand loyalty ditolak. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang
Uji t Parsial dilakukan oleh Hyungjin (2013) yang
menjelaskan bahwa Korean wave yang dalam
TABEL 5. Uji t Parsial hal ini direpresentasikan oleh film Korea,
drama Korea, bintang idola Korea, dan lain
Model t Hitung t Tabel Sig sebagainya mempunyai pengaruh yang positif
terhadap loyalitas suatu merek. Begitu pula
dengan penelitian Haewon dan Joonho (2020)
Korean Wave 0,663 1,988 0,509
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
(X1)
Korean wave yang direpresentasikan oleh
Parasocial 0,969 1,988 0,335 BTS Korean dance terhadap brand loyalty.
Relationship (X2)
Pengaruh Parasocial Relationship
Brand 3,016 1,988 0,003
Terhadap Brand Loyalty Pengguna Shopee
di Malang
Ambassador (X3)
Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan pada pengguna Shopee di Malang
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
dengan menggunakan uji t, didapat hasil
variabel parasocial relationship terhadap
Berdasarkan tabel 5 didapat beberapa
brand loyalty dengan t hitung sebesar 0,969
kesimpulan, diantaranya:
dan signifikansi sebesar 0,335, maka
1. Variabel Korean wave memiliki t hitung <
keputusan H2 ditolak, yang berarti hipotesis
t tabel dengan nilai 0,663 < 1,988 serta
yang menyatakan parasocial relationship
nilai signifikansi > 005 yaitu 0,509 > 0,05,
berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty
sehingga dapat disimpulkan bahwa Korean
ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan
wave tidak berpengaruh secara parsial
dengan penelitian yang dilakukan Nurhadi
terhadap brand loyalty.
(2020) yang menjelaskan adanya hasil yang
2. Variabel Parasocial relationship memiliki
signifikan antara parasocial relationship
t hitung < t tabel yaitu sebesar 0,969 <
terhadap brand loyalty. Hasil penelitian ini
1,988 serta nilai signifikansi > 0,05 yaitu
juga tidak sejalan dengan penelitian yang
0,335 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan
dilakukan oleh Labrecque (2014) yang
bahwa parasocial relationship tidak
menyatakan terdapat sebuah kesimpulan
berpengaruh secara parsial terhadap brand
bahwa variabel parasocial relationship antara
loyalty.
merek dengan konsumen memiliki pengaruh
3. Variabel Brand ambassador memiliki t
positif terhadap brand loyalty.
hitung > t tabel yaitu sebesar 3,016 > 1,988
serta nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,003 <

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

Pengaruh Brand Ambassador Terhadap tinggi dalam mempengaruhi minat


Brand Loyalty Pengguna Shopee di Malang konsumen dalam menggunakan Shopee,
Berdasarkan hasil pengujian yang sehingga konsumen dapat tertarik untuk
dilakukan pada pengguna Shopee di Malang berbelanja menggunakan aplikasi Shopee.
dengan menggunakan uji t, didapat hasil Seperti dengan memilih brand ambassador
variabel brand ambassador terhadap brand dari kalangan ahli, sehingga konsumen
loyalty dengan t hitung sebesar 3,016 dan dapat terpengaruh dan percaya untuk
signifikansi sebesar 0,003, maka keputusan memilih Shopee sebagai aplikasi jual beli
H3 diterima, yang berarti hipotesis yang online.
menyatakan brand ambassador berpengaruh 2. Shopee diharapkan dapat menggunakan
signifikan terhadap brand loyalty diterima. strategi harga seperti memberikan promo
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian atau diskon, sehingga dapat meningkatkan
yang dilakukan oleh Utaminingsih & Sudrajat loyalitas merek Shopee. Promo atau diskon
(2021), yang menjelaskan bahwa terdapat yang diberikan oleh Shopee memang
pengaruh yang signifikan dari hadirnya sudah banyak, tetapi promo atau diskon
seorang brand ambassador terhadap brand yang diberikan oleh aplikasi sejenis yang
loyalty Shopee. Begitu juga dengan penelitian lain jauh lebih banyak. Oleh karena itu,
yang dilakukan Davinsca (2021) yang Shopee harus memperbanyak jumlah
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara diskon atau promo sehingga konsumen
brand ambassador dengan brand loyalty. tidak akan memilih aplikasi lain.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
KESIMPULAN DAN SARAN menambah variabel yang lainnya seperti
Kesimpulan purchase decision supaya hubungan antar
1. Korean wave tidak dapat mendorong variabel bisa lebih jelas.
brand loyalty pengguna Shopee di Malang. 4. Peneliti berikutnya dapat meneliti objek
Hal ini dikarenakan promosi yang lain untuk mengetahui hubungan variabel
dilakukan oleh Shopee tidak berhubungan pada objek yang berbeda.
secara langsung dengan K-Drama atau K-
Pop, kegemaran terhadap budaya Korean IMPLIKASI
wave tidak membuat pengguna Shopee Berdasarkan hasil analisis yang telah
menghubungkan segala hal dengan budaya didapatkan pada penelitian ini, maka dapat
yang mereka gemari, dan Korean wave diketahui bahwa Korean wave tidak
juga tidak berkenaan langsung dengan berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty
objek penelitian ini. pengguna Shopee di Malang. Hal itu
2. Parasocial relationship tidak dapat dikarenakan meskipun pengguna Shopee
mendorong brand loyalty pengguna menyukai budaya Korean wave, penyampaian
Shopee di Malang. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan oleh Shopee tidak
parasocial relationship merupakan salah ada hubungannya pada saat pengguna
satu bentuk emosi yang membentuk menonton K-Drama atau mendengar K-Pop,
konsumen irasional dan juga dikarenakan para pengguna Shopee juga tidak
adanya pemutusan hubungan parasosial menghubungkan segala hal dengan Korean
sehingga pengguna sulit untuk loyal. wave meskipun mereka menyukainya, dan
3. Brand ambassador dapat mendorong juga Shopee sebagai aplikasi belanja online
adanya brand loyalty pengguna Shopee di yang menjadi objek penelitian ini tidak secara
Malang. Hal ini dapat dimaknai bahwa langsung berkenaan dengan Korean wave.
Shopee telah tepat memilih brand Berdasarkan hasil analisis yang telah
ambassador yang populer dan memiliki didapatkan pada penelitian ini, maka dapat
daya tarik sehingga dapat mendorong diketahui bahwa parasocial relationship tidak
loyalitas. berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty
pengguna Shopee di Malang. Hubungan
Saran parasosial merupakan emosi yang
1. Shopee diharapkan dapat memilih brand mempengaruhi seorang individu sehingga
ambassador yang memiliki pengaruh konsumen menjadi tidak rasional.

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

Dikarenakan perilaku tidak rasional tersebut terkenal. Shopee perlu memperhatikan aspek
maka loyalitas yang diberikan pengguna kepopuleran tersebut jika ingin memilih brand
Shopee juga terpengaruh oleh peningkatan ambassador yang terbaru. Selain faktor
maupun penurunan emosi yang dirasakan oleh kepopuleran faktor yang perlu diperhatikan
pengguna. Pengguna Shopee merasakan adalah daya tarik dari figur tersebut. Dua
hubungan parasosial ketika menonton atau aspek tersebut perlu menjadi bahan
melihat ada figur yang mereka gemari sedang pertimbangan lebih untuk Shopee dalam
tampil di TV atau media sosial. Setelah figur memilih seorang brand ambassador karena
tersebut telah selesai tampil atau akan bukan hanya untuk promosi saja tetapi juga
mengakhiri penampilan maka hubungan untuk tetap menjaga citra dari Shopee.
tersebut juga akan menurun, sehingga sulit
bagi seseorang yang memiliki hubungan KETERBATASAN PENELITIAN
parasosial untuk memiliki loyalitas. Objek yang diteliti pada penelitian ini
Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil tidak berhubungan dekat dengan Korean
bahwa brand ambassador dapat mendorong wave, sehingga akan mendapat hasil yang
loyalitas merek pengguna Shopee di Malang. berbeda jika mencoba memilih objek
Berdasarkan hasil penelitian faktor yang penelitian yang lebih representatif dengan
memberikan pengaruh tinggi pada loyalitas Korean wave.
pengguna Shopee adalah pemilihan figur yang
DAFTAR PUSTAKA
Annur, C. M. (2020, November 11). Ragam Alasan Konsumen Pilih Berbelanja Online. Dipetik
November 27, 2021, dari https://databoks.katadata.co.id/:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/11/ragam-alasan-konsumen-pilh-
berbelanja-online

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2019). Laporan Survei Internet APJII. Jakarta:
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

Burhan, F. A. (2020, Agustus 04). Riset KIC-Kredivo: Rata-rata Orang RI Belanja Online 20
Kali pada 2019. Dipetik Maret 17, 2022, dari katadata.co.id:
https://katadata.co.id/agustiyanti/digital/5f297b4f7c19e/riset-kic-kredivo-rata-rata-
orang-ri-belanja-online-20-kali-pada-2019

Davinsca, N. (2021). Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Samsung Galaxy S Series


Terhadap Brand Loyalty Samsung.

Dianka, A. A. (2021, September 06). Performa E-Commerce: Shopee, Si Paling Laris Tahun
Ini. Dipetik Desember 21, 2021, dari www.trenasia.com:
https://www.trenasia.com/performa-e-commerce-shopee-si-paling-laris-tahun-ini

Gumelar, S. A., Almaida, R., & Laksmiwati, A. A. (2021). Dinamika Psikologis Fangril K-Pop.
Cognicia, Vol 9(1):17-24.

Haewon, L., & Joonho, K. (2020). Brand Loyalty and The Bangtan Sonyeondan (BTS) Korean
Dance: Global Viewers' Perceptions. Journal of Psychology in Africa, 551-558.

Halimahyani, P. (2019). Gambaran Interaksi Parasosial Pada Remaja Penggemar K-Pop.


Sarjana Psikologi Skripsi: Universitas Sumatera Utara.

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

Hyungjin, R. (2013). An Empirical Study on the Effect of Korean Wave on the Brand Loyalty
of Korean Products in Chinese Market. Journal of The Korea Society of Computer and
Information, Vol. 18, No. 5, Hal 158-165.

iPrice. (2021, Februari 9). The Map of E-commerce in Indonesia. Dipetik Maret 9, 2021, dari
iprice.co.id: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/en/

Korean Cultural Center Indonesia. (t.thn.). Gelombang Korea. Dipetik Maret 17, 2021, dari
id.korean-culture.org: http://id.korean-culture.org/id/144/korea/46

Kotler, P., & Keller, K. (2016). Marketing Management. England: Pearson.

Labrecque, L. I. (2014). Fostering Consumer-Brand Relationships in Social Media


Environments: The Role of Parasocial Relationship. Journal of Interactive Marketing,
134-148.

Lestari, H., Sunarti, & Bafadhal, A. S. (2019). Pengaruh Brand Ambassador Dan Korean Wave
Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian. Jurnal
Administrasi Bisnis, 67-78.

Mahardika, I. D., & Surya, R. C. (2022, Januari 14). Ilusi dalam Peranti: Hubungan Parasosial
dan Pengaruhnya bagi Remaja. Dipetik Juli 03, 2022, dari www.balairungpress.com:
https://www.balairungpress.com/2022/01/ilusi-dalam-peranti-hubungan-parasosial-dan-
pengaruhnya-bagi-remaja/

Mingway, L., Hsiuyu, T., & Chienyu, C. (2020). Unlocking the customer engagement-brand
loyalty relationship in tourism social media: The roles of brand attachment and
customer trust. Journal of Hospitality and Tourism Management, 184-192.

Nasri, H. (2020). Pengaruh Brand Ambassador BTS Terhadap Purchase Intention Yang
Dimediasi Oleh Brand Awareness Tokopedia di Indonesia.

Nurhadi. (2020). Pengaruh Parasocial Relationship Terhadap Brand Loyalty Penggemar Micro-
celebrity Gamer. Repository UGM.

Prasetyo, W. B. (2021, Oktober 22). beritasatu.com. Dipetik Desember 21, 2021, dari Riset:
Shopee dan Tokopedia Bersaing Kuasai Industri E-Commerce Indonesia:
https://www.beritasatu.com/digital/844059/riset-shopee-dan-tokopedia-bersaing-kuasai-
industri-ecommerce-indonesia

Putri, I., Liany, F., & Nuraeni, R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia.
ProTVF, volume 3, 68-80.

Raswen, R. N. (2019). Pengaruh Brand Ambassador Blackpink Terhadap Citra Perusahaan


Shopee Pada Mahasiswi di UIN Suska Riau. JOM FISIP Vol. 6 Edisi II.

Santoso, R., Munawi, H. A., & Nevita, A. P. (2020). Analisa Perilaku Konsumen: Strategi
Memenangkan Persaingan Bisnis Di Era Ekonomi Digital. G-Tech, Vol. 4, No. 1, Hal
286-293.

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH


JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU VOLUME 1 NO 1 TAHUN 2022
KONSUMEN

Semuel, R. (2018). Brand Experience, Brand Comitment, dan Brand Loyalty Pengguna Apple
Iphone Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 12, No 2, 69-76.

Smith, B., Kendall, M., Knighton, D., & Wright, T. (2018). Rise of the Brand Ambassador:
Social Stake, Corporate Social Responsibility and Influence among the Social Media
Influencers.

Taruna, K. (2020). Pengaruh Hubungan Parasosial, Kredibilitas Influencer, dan Kredibilitas


Merek Terhadap Purchase Intention Pada Produk Endorsement Dalam Instagram (Studi
Pada Mahasiswa/i S1 Universitas Brawijaya Malang). JIMFEB Vol 9, No 2.

Utaminingsih, S., & Sudrajat, R. H. (2021). Pengaruh Stray Kids Sebagai Brand Ambassador
Terhadap Brand Loyalty Shopee. e-Proceeding of Management, Vol. 8, No.4, Hal
4036-4043.

Wahdani, F. R., & Aufa, A. A. (2021). Concering K-POP: Pengenalan Singkat Tentang Korean
Wave (Hallyu Star). Jurnal Humaniora Vol. 5, No. 2, 51-63.

Yoenjeong, K. (2021, Februari 4). KpopTwitter achieves new record of 6,7 billion Tweets
globally in 2020. Dipetik Maret 5, 2021, dari Blog Twitter:
https://blog.twitter.com/en_us/topics/insights/2021/kpoptwitter-achieves-new-record-
of-6-billion-tweets-globally-in-2020.html

Zaid, H. (2021, April 05). Polarisasi E-Commerce Berdasarkan Gender di Indonesia. Dipetik
April 21, 2022, dari kumparan.com: https://kumparan.com/tokyorio/polarisasi-e-
commerce-berdasarkan-gender-di-indonesia-1vTwsqRjILd/4

MASYITOH FEBRIATIN NINGSIH

Anda mungkin juga menyukai