Artikel Jurnal
Artikel Jurnal
KONSUMEN
masyitohfn0406@gmail.com
strategi untuk menarik minat pengguna usia sehingga akan terjalin interaksi antara idola
awal dewasa. dan penggemar secara lebih intens lagi
Berdasarkan survei oleh Yoenjeong (Halimahyani, 2019).
(2021) menjelaskan bahwa Indonesia Contohnya saja saat penggemar
merupakan peringkat 1 sebagai negara yang menonton idolanya di televisi mereka akan
paling banyak cuitan mengenai K-Pop pada menunjukkan suatu reaksi seperti berteriak
tahun 2020. K-Pop menarik antusiasme ataupun ikut bernyanyi, tetapi para idola tidak
masyarakat Indonesia dengan begitu tinggi. akan mengetahui reaksi dari penggemar
Kelompok usia yang menyukai K-Pop tersebut. Para penggemar merasakan
berdasarkan survei IDN Times pada tahun hubungan satu arah dengan idola inilah yang
2019, 40,7% berada pada rentan usia 20-25 disebut dengan parasocial relationship atau
tahun, 38,1% berusia 15-20 tahun, 11,9% biasa dikenal dengan hubungan parasosial.
berusia lebih dari 25 tahun, dan yang terakhir Sanderson dalam Taruna (2020) menjelaskan
9,3% berasal dari kelompok usia 10-15 tahun bahwa parasocial relationship merupakan
(Gumelar, Almaida, & Laksmiwati, 2021). hubungan sepihak yang dirasakan audiensi
Dikarenakan segmen terbesar Shopee adalah dari karakter yang ada dalam media. Adanya
pada usia 20-24 tahun, sehingga dengan parasocial relationship membuat para
menggaet idola K-Pop sebagai brand penggemar merasakan emosi yang dirasakan
ambassador maka akan memberikan dampak oleh seorang idola, seperti saat idolanya
yang positif terhadap loyalitas merek Shopee. senang atau sedih seakan-akan mereka
K-Pop merupakan salah satu merasakan perasaan tersebut (Halimahyani,
representasi dari adanya Hallyu. Hallyu atau 2019). Grosberg dalam Halimahyani (2019)
biasa yang dikenal Korean wave meliputi menjelaskan penggemar menggunakan idola
kebudayaan tradisonal Korea yang kemudian mereka untuk mengungkapkan identitas
digabungkan dengan berbagai macam bidang, mereka, di mana pada tahap awalnya mereka
seperti pada musik ada K-Pop, di bidang hanya akan menonton idolanya melalui layar
makanan K-Food, di bidang fashion dikenal kaca atau media sosial, kemudian membeli
istilah K-Style, dan juga di bidang film atau album, membaca artikel mengenai idola
drama lebih dikenal dengan K-Movie atau K- tersebut, hingga pada tahap di mana
Drama. Korean wave menyebar setelah penggemar meniru apa yang dilakukan oleh
disiarkannya Piala Dunia tahun 2002 yang idola mereka.
diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang, Parasocial relationship berpengaruh
hal tersebut digunakan oleh stasiun televisi terhadap loyalitas penggemar, sehingga
Indonesia untuk menayangkan drama seri berdampak pula pada konsumsi produk yang
Korea Selatan atau K-Drama (Putri, Liany, diasosiasikan oleh idola mereka. Penelitian
dan Nuraeni, 2019). yang dilakukan oleh Lou dan Kim dalam
Malang merupakan salah satu contoh Mahardika dan Surya (2022) menjelaskan
kota yang telah banyak tersebar budaya bahwa remaja yang terlibat dalam hubungan
Korean wave. Hadirnya komunitas-komunitas parasosial dengan selebriti yang digemari.
dance cover K-Pop seperti HM, SBSquad, dan secara positif berhubungan dengan
Eligoz menjadi salah satu buktinya. Malang materialisme dan intensi untuk memiliki
merupakan salah satu kota di Jawa Timur produk yang diiklankan oleh selebriti tersebut.
yang menjadi kota tujuan bagi komunitas Menurut Raswen (2019) idola atau selebritas
dance cover K-Pop. Hal tersebut dikarenakan banyak digunakan perusahaan sebagai brand
banyaknya jumlah komunitas yang ada hingga ambassador dari produk mereka, karena hal
banyaknya acara ataupun lomba dengan skala itu dapat menarik minat konsumen untuk
nasional maupun internasional membeli produk yang dijual. Dengan adanya
diselenggarakan di Malang. Korean wave juru bicara atau maskot atau lebih akrab
tersebar oleh adanya sosok bintang K-Pop dengan sebutan brand ambassador,
yang digemari oleh remaja di Indonesia. Para diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pada
idola biasanya menggunakan media sosial perusahaan tersebut.
untuk berkomunikasi agar lebih dekat dengan Brand ambassador adalah seseorang
penggemar dalam jangka waktu yang lama, yang antusias berkaitan dengan perusahaan
ataupun merek, dan terlibat dalam suatu 3. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan
kegiatan yang memberikan arti merek bagi adanya pengaruh brand ambassador
konsumen (Ambroise, Pantin-Sohier, Valette- terhadap brand loyalty pengguna Shopee
Florence, Albert dalam Smith dkk, 2018). di Malang.
Perusahaan juga memilih seorang idola yang
memang sudah ahli dalam bidangnya (seperti KAJIAN PUSTAKA
penyanyi, chef, ataupun atlet) maupun maskot Perilaku Konsumen
atau karakter tertentu (seperti Doraemon) Perilaku konsumen merupakan studi
yang dirasa dapat menarik minat konsumen mengenai bagaimana individu, kelompok,
sebagai brand ambassador (Nasri, 2020). atau organisasi dalam memilih, menggunakan,
Korean wave merupakan budaya dan membuang jasa, ide, barang atau
populer yang paling digemari masyarakat saat pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
ini. Hadirnya idola K-Pop sebagai representasi mereka (Kotler dan Keller, 2016, p.179).
dari Korean wave dapat mempengaruhi sikap Konsumen sendiri dibagi menjadi dua jenis
maupun keputusan penggemar. Penggemar K- yaitu konsumen rasional dan konsumen
Pop dikatakan sebagai penggemar yang loyal irasional (Santoso, Munawi, dan Nevita,
dikarenakan adanya hubungan parasosial yang 2020).
terjadi antara penggemar dengan karakter 1. Konsumen Rasional
idola. Oleh karena itu, penggemar akan secara Konsumen rasional merupakan
antusias membeli atau menggunakan produk konsumen yang mendahulukan aspek
yang diiklankan oleh karakter idola. Dengan konsumen dalam hal yang umum, seperti
memilih brand ambassador dari idola K-Pop kebutuhan yang mendesak, kebutuhan sehari-
diharapkan dapat menumbuhkan loyalitas hari, serta kegunaan produk yang dibeli.
merek dengan efek parasosial yang dihasilkan. 2. Konsumen Irasional
Dengan adanya dampak dari Korean wave, Konsumen irasional adalah seorang
parasocial relationship, dan brand konsumen yang mudah dipengaruhi oleh
ambassador diharapkan dapat meningkatkan strategi marketing. Strategi marketing yang
brand loyalty dari Shopee. Didukung dengan biasa digunakan adalah dengan menggunakan
hasil penelitian Hyungjin (2013) yang brand ambassador, yang bertujuan untuk
menyatakan bahwa Korean wave berpengaruh membangun persepsi bagi para konsumen.
signifikan terhadap brand loyalty. Juga
didukung oleh hasil penelitian Nurhadi (2020) Korean Wave
menyatakan bahwa parasocial relationship Istilah budaya populer diperkenalkan
berpengaruh signifikan terhadap brand oleh Dominic Strinati pada tahun 1995 dalam
loyalty. Selain itu, juga merujuk pada bukunya yang berjudul Popular Culture:
penelitian Utaminingsih dan Sudrajat (2021) Pengantar Menuju Teori Budaya Populer
menyatakan ada pengaruh positif antara brand (Introduction to Theories of Popular Culture).
ambassador dan brand loyalty. Budaya populer adalah bentuk suatu bangsa
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti dalam mempromosikan budayanya dan
tertarik meneliti lebih lanjut dengan penelitian ditujukan untuk meraih eksistensi dari
berjudul “Pengaruh Korean Wave, Parasocial berbagai negara (Wahdani & Aufa, 2021).
Relationship, dan Brand Ambassador Namun, budaya Korea secara umum menjadi
Terhadap Brand Loyalty (Studi terhadap budaya populer yang paling digemari saat ini,
pengguna Shopee di Malang)”. hingga lahirlah istilah Korean Wave. Korean
Tujuan yang ingin dicapai dalam wave merupakan sebuah istilah yang sekarang
penelitian ini adalah: banyak digunakan yang merujuk pada
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan populernya kebudayaan dan hiburan Korea
adanya pengaruh Korean Wave terhadap diseluruh Asia bahkan penjuru dunia (Korean
brand loyalty pengguna Shopee di Malang; Cultural Center Indonesia).
2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan Menurut penelitian Lita dan Cho dalam
adanya pengaruh parasocial relationship Lestari, Sunarti, dan Bafadhal (2019) mereka
terhadap brand loyalty pengguna Shopee meneliti mengenai pengaruh dari gelombang
di Malang; budaya melalui media masa dalam hal ini
adalah Korean wave terhadap perilaku Durianto dkk dalam Semuel (2018)
konsumen yang berubah dan menyatakan ada menjelaskan bahwa brand loyalty dapat
beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu diukur dengan beberapa hal berikut:
pemahaman (understanding), sikap dan 1. Behavior measures
perilaku (attitude and behavior), dan persepsi 2. Measuring switch cost
(perception). 3. Measuring satisfaction
4. Measuring liking brand
Parasocial Relationship
Parasosial merupakan istilah yang Kerangka Pikir Penelitian
diperkenalkan oleh Horton dan Wohl pada Kerangka pikir penelitian adalah suatu
tahun 1956. Menurut Horton dan Howl dalam diagram yang menjelaskan secara garis besar
Mahardika dan Surya (2022) parasocial alur logika berjalannya sebuah penelitian.
relationship yaitu sebuah hubungan yang Kerangka pikir pada penelitian ini yakni
terbangun ketika individu secara berulang- sebagai berikut.
ulang memiliki dan membangun keterkaitan
emosi dan merasa berada dalam hubungan
pertemanan atau kerabat dekat dengan idola. Korean Wave
Menurut teori Stever dalam (X1)
Halimahyani (2019) terdapat tiga bentuk dari
interaksi parasosial, yaitu:
1. Task Attraction Parasocial Brand
2. Identification Attraction Relationship Loyalty
3. Romantic Attraction (X2) (Y)
Brand Ambassador
Brand merupakan tanda, nama, desain Brand
atau singkatan untuk mengidentifikasi sebuah Ambassador
produk (Raswen, 2019). Ambassador sering (X3)
diidentikkan dengan selebritas yang
berpengaruh disuatu negara atau dunia
(Raswen, 2019). Seorang selebritas diyakini GAMBAR 1. KERANGKA PIKIR
sebagai suatu faktor yang mendukung dari sisi PENELITIAN
psikologis serta bisa berpengaruh pada sikap
dan keyakinan konsumen pada produk (Kotler Pengembangan Hipotesis
dkk dalam Raswen, 2019). Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Karakteristik seorang brand sebagai berikut.
ambassador menurut Rossiter dan Percy H1:Korean wave berpengaruh signifikan
dalam Raswen (2019) yaitu: terhadap brand loyalty
1. Visibility (kepopuleran) H2:Parasocial relationship berpengaruh
2. Credibility (kredibilitas) signifikan terhadap brand loyalty
3. Attraction (daya tarik) H3:Brand ambassador berpengaruh
4. Power (kekuatan) signifikan terhadap brand loalty
Brand Loyalty
METODE
Brand loyalty merupakan sebuah
Penelitian ini merupakan penelitian
komitmen yang tinggi pada pembelian suatu
kuantitatif dengan jenis eksplanatori. Sifat
merek dengan konsisten di masa depan
dari penelitian ini adalah penelitian
(Semuel, 2018). Dengan adanya brand loyalty
pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada
akan menunjukkan bahwa konsumen memiliki
pengguna Shopee yang ada di Malang dengan
nilai positif terhadap suatu brand dan
periode penelitian dari bulan Februari hingga
cenderung memilih brand tersebut untuk
Maret. Dalam penelitian ini populasinya
dibeli secara teratur (Fullerton dalam
adalah seluruh pengguna Shopee yang ada di
Mingway, Hsiuyu, dan Chienyu, 2016).
Malang. Dikarenakan jumlah populasi tidak
TABEL 3. KAREKTERISTIK
RESPONDEN BERDASARKAN Uji Multikolieritas
PEKERJAAN Hasil dari uji multikolinieritas pada
penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh
Pekerjaan Frekuensi Presentase variabel memiliki nilai tolerance > 0,10 dan
(%) nilai VIF < 10,00. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
Pelajar 3 3% multikolinieritas pada ketiga variabel bebas
Mahasiswa 90 90% yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Brand loyalty memiliki nilai sebesar 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
15,423 apabila variabel Korean wave, brand ambassador berpengaruh secara
parasocial relationship, dan brand parsial terhadap brand loyalty.
ambassador bernilai 0.
2. Korean wave memiliki nilai positif sebesar Pengujian Hipotesis
0,072 menunjukkan bahwa semakin besar Pengaruh Korean Wave Terhadap Brand
nilai Korean wave maka konsumen akan Loyalty Pengguna Shopee di Malang
semakin loyal. Berdasarkan hasil pengujian yang
3. Parasocial relationship memiliki nilai dilakukan pada pengguna Shopee di Malang
positif sebesar 0,101 menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji t, didapat hasil
semakin besar nilai parasocial relationship variabel Korean wave terhadap brand loyalty
maka konsumen akan semakin loyal. dengan t hitung sebesar 0,663 dan signifikansi
4. Brand ambassador memiliki nilai positif sebesar 0,509, maka keputusan H1 ditolak,
sebesar 0,319 menunjukkan bahwa yang berarti hipotesis yang menyatakan
semakin besar nilai brand ambassador Korean wave berpengaruh signifikan terhadap
maka konsumen akan semakin loyal. brand loyalty ditolak. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang
Uji t Parsial dilakukan oleh Hyungjin (2013) yang
menjelaskan bahwa Korean wave yang dalam
TABEL 5. Uji t Parsial hal ini direpresentasikan oleh film Korea,
drama Korea, bintang idola Korea, dan lain
Model t Hitung t Tabel Sig sebagainya mempunyai pengaruh yang positif
terhadap loyalitas suatu merek. Begitu pula
dengan penelitian Haewon dan Joonho (2020)
Korean Wave 0,663 1,988 0,509
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
(X1)
Korean wave yang direpresentasikan oleh
Parasocial 0,969 1,988 0,335 BTS Korean dance terhadap brand loyalty.
Relationship (X2)
Pengaruh Parasocial Relationship
Brand 3,016 1,988 0,003
Terhadap Brand Loyalty Pengguna Shopee
di Malang
Ambassador (X3)
Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan pada pengguna Shopee di Malang
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
dengan menggunakan uji t, didapat hasil
variabel parasocial relationship terhadap
Berdasarkan tabel 5 didapat beberapa
brand loyalty dengan t hitung sebesar 0,969
kesimpulan, diantaranya:
dan signifikansi sebesar 0,335, maka
1. Variabel Korean wave memiliki t hitung <
keputusan H2 ditolak, yang berarti hipotesis
t tabel dengan nilai 0,663 < 1,988 serta
yang menyatakan parasocial relationship
nilai signifikansi > 005 yaitu 0,509 > 0,05,
berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty
sehingga dapat disimpulkan bahwa Korean
ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan
wave tidak berpengaruh secara parsial
dengan penelitian yang dilakukan Nurhadi
terhadap brand loyalty.
(2020) yang menjelaskan adanya hasil yang
2. Variabel Parasocial relationship memiliki
signifikan antara parasocial relationship
t hitung < t tabel yaitu sebesar 0,969 <
terhadap brand loyalty. Hasil penelitian ini
1,988 serta nilai signifikansi > 0,05 yaitu
juga tidak sejalan dengan penelitian yang
0,335 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan
dilakukan oleh Labrecque (2014) yang
bahwa parasocial relationship tidak
menyatakan terdapat sebuah kesimpulan
berpengaruh secara parsial terhadap brand
bahwa variabel parasocial relationship antara
loyalty.
merek dengan konsumen memiliki pengaruh
3. Variabel Brand ambassador memiliki t
positif terhadap brand loyalty.
hitung > t tabel yaitu sebesar 3,016 > 1,988
serta nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,003 <
Dikarenakan perilaku tidak rasional tersebut terkenal. Shopee perlu memperhatikan aspek
maka loyalitas yang diberikan pengguna kepopuleran tersebut jika ingin memilih brand
Shopee juga terpengaruh oleh peningkatan ambassador yang terbaru. Selain faktor
maupun penurunan emosi yang dirasakan oleh kepopuleran faktor yang perlu diperhatikan
pengguna. Pengguna Shopee merasakan adalah daya tarik dari figur tersebut. Dua
hubungan parasosial ketika menonton atau aspek tersebut perlu menjadi bahan
melihat ada figur yang mereka gemari sedang pertimbangan lebih untuk Shopee dalam
tampil di TV atau media sosial. Setelah figur memilih seorang brand ambassador karena
tersebut telah selesai tampil atau akan bukan hanya untuk promosi saja tetapi juga
mengakhiri penampilan maka hubungan untuk tetap menjaga citra dari Shopee.
tersebut juga akan menurun, sehingga sulit
bagi seseorang yang memiliki hubungan KETERBATASAN PENELITIAN
parasosial untuk memiliki loyalitas. Objek yang diteliti pada penelitian ini
Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil tidak berhubungan dekat dengan Korean
bahwa brand ambassador dapat mendorong wave, sehingga akan mendapat hasil yang
loyalitas merek pengguna Shopee di Malang. berbeda jika mencoba memilih objek
Berdasarkan hasil penelitian faktor yang penelitian yang lebih representatif dengan
memberikan pengaruh tinggi pada loyalitas Korean wave.
pengguna Shopee adalah pemilihan figur yang
DAFTAR PUSTAKA
Annur, C. M. (2020, November 11). Ragam Alasan Konsumen Pilih Berbelanja Online. Dipetik
November 27, 2021, dari https://databoks.katadata.co.id/:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/11/ragam-alasan-konsumen-pilh-
berbelanja-online
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2019). Laporan Survei Internet APJII. Jakarta:
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Burhan, F. A. (2020, Agustus 04). Riset KIC-Kredivo: Rata-rata Orang RI Belanja Online 20
Kali pada 2019. Dipetik Maret 17, 2022, dari katadata.co.id:
https://katadata.co.id/agustiyanti/digital/5f297b4f7c19e/riset-kic-kredivo-rata-rata-
orang-ri-belanja-online-20-kali-pada-2019
Dianka, A. A. (2021, September 06). Performa E-Commerce: Shopee, Si Paling Laris Tahun
Ini. Dipetik Desember 21, 2021, dari www.trenasia.com:
https://www.trenasia.com/performa-e-commerce-shopee-si-paling-laris-tahun-ini
Gumelar, S. A., Almaida, R., & Laksmiwati, A. A. (2021). Dinamika Psikologis Fangril K-Pop.
Cognicia, Vol 9(1):17-24.
Haewon, L., & Joonho, K. (2020). Brand Loyalty and The Bangtan Sonyeondan (BTS) Korean
Dance: Global Viewers' Perceptions. Journal of Psychology in Africa, 551-558.
Hyungjin, R. (2013). An Empirical Study on the Effect of Korean Wave on the Brand Loyalty
of Korean Products in Chinese Market. Journal of The Korea Society of Computer and
Information, Vol. 18, No. 5, Hal 158-165.
iPrice. (2021, Februari 9). The Map of E-commerce in Indonesia. Dipetik Maret 9, 2021, dari
iprice.co.id: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/en/
Korean Cultural Center Indonesia. (t.thn.). Gelombang Korea. Dipetik Maret 17, 2021, dari
id.korean-culture.org: http://id.korean-culture.org/id/144/korea/46
Lestari, H., Sunarti, & Bafadhal, A. S. (2019). Pengaruh Brand Ambassador Dan Korean Wave
Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian. Jurnal
Administrasi Bisnis, 67-78.
Mahardika, I. D., & Surya, R. C. (2022, Januari 14). Ilusi dalam Peranti: Hubungan Parasosial
dan Pengaruhnya bagi Remaja. Dipetik Juli 03, 2022, dari www.balairungpress.com:
https://www.balairungpress.com/2022/01/ilusi-dalam-peranti-hubungan-parasosial-dan-
pengaruhnya-bagi-remaja/
Mingway, L., Hsiuyu, T., & Chienyu, C. (2020). Unlocking the customer engagement-brand
loyalty relationship in tourism social media: The roles of brand attachment and
customer trust. Journal of Hospitality and Tourism Management, 184-192.
Nasri, H. (2020). Pengaruh Brand Ambassador BTS Terhadap Purchase Intention Yang
Dimediasi Oleh Brand Awareness Tokopedia di Indonesia.
Nurhadi. (2020). Pengaruh Parasocial Relationship Terhadap Brand Loyalty Penggemar Micro-
celebrity Gamer. Repository UGM.
Prasetyo, W. B. (2021, Oktober 22). beritasatu.com. Dipetik Desember 21, 2021, dari Riset:
Shopee dan Tokopedia Bersaing Kuasai Industri E-Commerce Indonesia:
https://www.beritasatu.com/digital/844059/riset-shopee-dan-tokopedia-bersaing-kuasai-
industri-ecommerce-indonesia
Putri, I., Liany, F., & Nuraeni, R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia.
ProTVF, volume 3, 68-80.
Santoso, R., Munawi, H. A., & Nevita, A. P. (2020). Analisa Perilaku Konsumen: Strategi
Memenangkan Persaingan Bisnis Di Era Ekonomi Digital. G-Tech, Vol. 4, No. 1, Hal
286-293.
Semuel, R. (2018). Brand Experience, Brand Comitment, dan Brand Loyalty Pengguna Apple
Iphone Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 12, No 2, 69-76.
Smith, B., Kendall, M., Knighton, D., & Wright, T. (2018). Rise of the Brand Ambassador:
Social Stake, Corporate Social Responsibility and Influence among the Social Media
Influencers.
Utaminingsih, S., & Sudrajat, R. H. (2021). Pengaruh Stray Kids Sebagai Brand Ambassador
Terhadap Brand Loyalty Shopee. e-Proceeding of Management, Vol. 8, No.4, Hal
4036-4043.
Wahdani, F. R., & Aufa, A. A. (2021). Concering K-POP: Pengenalan Singkat Tentang Korean
Wave (Hallyu Star). Jurnal Humaniora Vol. 5, No. 2, 51-63.
Yoenjeong, K. (2021, Februari 4). KpopTwitter achieves new record of 6,7 billion Tweets
globally in 2020. Dipetik Maret 5, 2021, dari Blog Twitter:
https://blog.twitter.com/en_us/topics/insights/2021/kpoptwitter-achieves-new-record-
of-6-billion-tweets-globally-in-2020.html
Zaid, H. (2021, April 05). Polarisasi E-Commerce Berdasarkan Gender di Indonesia. Dipetik
April 21, 2022, dari kumparan.com: https://kumparan.com/tokyorio/polarisasi-e-
commerce-berdasarkan-gender-di-indonesia-1vTwsqRjILd/4