Penelitian eksperimental adalah penelitian dimana peneliti memanipulasi variabel
independen dan tertarik untuk menunjukkan sebab akibat. Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menentukan sebab akibat. Metode penelitian eksperimental memungkinkan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat karena memungkinkan kita untuk mengamtai dalam kondisi terkendali, dampaknya berubah secara sistematis satu atau lebih variabel. Khususnya dalam penelitian eksperimental, peneliti memanipulasi variabel independen secara aktif melakukan intervensi di dunia dan kemudian mengamati apa yang terjadi. Dengan demikian manipulasi intervensi yang dipelajari oleh pelaku eksperimen adalah kuncinya mendefinisikan karakteristik penelitian ekspreimental. Manipulasi aktif hanya dilakukan dalam penelitian eksperimental. Dengan demikian, penelitian eksperimental memberikan bukti terkuat dari semua metode penelitian tentang hubungan sebab akibat. Dalam penelitian sederhana, seorang peneliti akan memvariasikan secara sistematis variabel independen dan menilai pengaruhnya terhadap variabel dependen. Contoh: dalam suatu penelitian pendidikan, peneliti ingin menentukan pengaruh pendekatan pengajaran modern terhadap prestasi membaca Peneliti dapat melakukan pendekatan pengajaran modern pada suatu kelompok dan melakukan pendekatan pengajaran tradisional pada suatu kelompok yang lain. Setelah diberikan perlakuan, peneliti akan mennetukan hasilnya. Jika kelompok dengan pendekatan pengajaran modern menunjukkan hasil yang lebih besar, maka peneliti akan menyimpulkan sementara bahwa pendekatan pengajaran modern lebih baik dibanding pendekatan pengajaran tradisional. Dikenal istilah variabel asing, variabel ini merupakan variabel yang mungkin bersaing dengan variabel independen dalam menjelaskan hasilnya. Selain itu ada istilah variabel perancu, yaitu variabel asing yang tidak dikendalikan dan menjadi penyebab hasilnya rancu untuk diamati. Contoh: Seperti penelitian pendidikan di atas, peneliti tidak dapat mengetahui apakah sisa dalam pendekatan pengajaran modern berkinerja lebih baik karena pendekatan pengajarannya atau karena mereka memiliki kosakata yang lebih baik atau pembaca yang baik. Hal tersebut merupakan faktor-faktor perancu, peneliti tidak bisa menyatakan mana faktor yang terpenting. Untuk mengendalikan variabel asing seperti contoh diatas, dapat dilakukan cara: 1. Pelaku eksperimen menggunakan penugasan acak untuk membuat kelompok- kelompok serupa. 2. Pelaku eksperimen melakukan sesuatu yang berbeda dengan kelompok (variasi) 3. Jika kelompok-kelompok tersebut kemudian menjadi berbeda, maka disimpulkan bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh variabel independen. Penelitian Non Eksperimental Dalam penelitian non eksperimental tidak ada manipulasi suatu variabel independen Dalam penelitian ini juga tidak ada penugasaan acak ke dalam kelompok oleh pelaku eksperimen. Akibat dari dua kekurangan ini, bukti yang dikumpulkan untuk mendukung ubungan sebab akibat dalam penelitian non eksperimental lebih terbatas dan lebih lemah dibandingkan dengan penelitian eksperimental. Salah satu jenis penelitian non eksperimental adalah penelitian kausal-komparatif. Dalam penelitian kausal-komparatif, peneliti mempelajari hubungan satu atau lebih kategorikal variabel independen dan satu atau lebih variabel dependen kuatitatif. Dalam kasus paling mendasar, hanya terdapat satu kategorikal variabel independen dan satu variabel dependenh kuatitatif. Singkatnya, penelitian kausal-komparatif merupakan suatu bentuk penelitian non eksperimental yang variabel independen primer diminati adalah variabel kategori. Metode penelitian non eksperimental lainnya adalah penelitian korelasional Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi variabel independen. Peneliti mempelajari hubungan antara satu atau lebih variabel independen kuantitatif dan satu atau lebih variabel dependen kuantitatif. Dalam penelitian ini, variabel independen maupun dependen versifat kuantitatif. Dalam mempelajari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif, perlu pemahaman dasar tentang koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah indeks numerik yan menyediakan informasi tentang kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Lebih khusus lagi, koefisien korelasi merupakan angka yang berkisar dari -1 hingga 1, yang berarti 0 menyatakan tidak korelasi sama sekali. Jika angka lebih dari 0, maka terdapat korelasi positif. Jika angka kurang dari 0, maka terdapat korelasi negatif. Jika angka tepat 1 atau -1, maka korelasinya sempurna. Korelasi positif terjadi ketika skor pada dua variabel cenderung bergerak ke arah yang sama. Sedangkan korelasi negaif teradi ketika skor pada dua variabel cenderung bergerak ke arah berlawanan (satu variabel naik, satunya turun). Cara untuk melihat seberapa kuat korelasi adalah dengan melihat seberapa jauh angka tersebut dari 0. Semakin jauh angkanya dari 0, semakin kuat relasinya. Terdapat tiga masalah utama dalam kasus penelitian korelasional dan kausal-komparatif: 1. Tidak terjaid manipulasi variabel independen oleh peneliti 2. Sulit untuk menentukan urutan variabel mana yang muncul lebih dulu 3. Biasanya terlalu banyak variabal asing yang tidak dapat dijelaskan dan bertindak sebagai saingan atau alternatif penjelasan mengapa sesuatu terjadi. Dalam penelitian non eksperimental tidak boleh langsung mengambil kesimpulan tentang sebab akibat, peneliti hanya meneliti hubungan anatar kedua variabel, seperti menguji korelasi decara korelasional dan membandingkan dua rata-rata kelompok secara kasual komparatif.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu