Anda di halaman 1dari 47

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

A. MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA


Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia,
diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui mkanan, manusia dapat
memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian,
buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi
tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4
kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat
menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula
sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh.
Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka
karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan
disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah
kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus, semangat
kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.
2. Protein
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani,
misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal
dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah,
dan kacang hijau.
Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi
structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel
yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan

fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon


dan enzim.
Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan
bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi
asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino
inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram
protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat
menyebabkan busung lapar.
3. Lemak
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak
hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak
ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya
adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E,
dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak
dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule.
4. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai
co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak.
Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah
yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam
lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut
dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan
dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan
penyakit avitaminosis.
5. Garam mineral
Garam mineral dibutruhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok.
Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh,
kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur-

sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan


tulang, dan gigi, dsb.
B. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar pencernaan
adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.
Saluran pencernaan antara lain sebagai berikut.
1. Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Gigi
terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota
gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang
tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang
berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email.
Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada
di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang
melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna untuk
memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi
geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga buahkelenjar
saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis.
Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau
amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang
dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah
menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur
dengan air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang
disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.
2. Faring dan esofagus

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk
kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian
belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada
pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis
berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak
masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esophagus;
suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot
kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang
mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut
gerakan peristaltik.
3. Lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara
mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung
mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh
kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin.
Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi
untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di
dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur
usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum),
usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding
duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan
saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang
disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam
amino. Amilase mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan
ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum.
Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.

Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini


terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan
setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat
makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan
mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah
dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut
dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh
getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.
5. Usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam
usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik
(ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang
menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang
sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri
atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dpat tercerna, misalnya
selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar
pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka
dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di
dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu
membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh
tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui
anus.
C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem
pencernaan antara lain:
1. Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah
di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
2. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya
produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
3. Tukak Lambung
Tukak lambung terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Maka secara
teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak lambung.
4. Appendiksitis
Appendiksitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan radang
selaput rongga perut.
5. Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar.
Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi
encer.
6. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di
dalam usus besar. Akibatnya, feses menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk buang air besar teratur tiap hari dan banyak makan
sayuran atau buah-buahan.

Larutan Penyangga
 Sifat Larutan Penyangga
 Komponen Larutan Penyangga
 Cara Kerja Larutan Penyangga
 Menghitung pH Larutan Penyangga
 Fungsi Larutan Penyangga

===================================================

Sifat Larutan Penyangga

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan
nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan
penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah
dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut
sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-
komponen pembentuknya.

Animasi:

[menu]

Komponen Larutan Penyangga

Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:

 Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan larutan bersifat
asam.
 Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa.

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

1. Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat
dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara
lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya
dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa
konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti
natrium, kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

2. Larutan penyangga yang bersifat basa

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat
dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu
dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan
berlebih.

Animasi:

[menu]

Cara kerja larutan penyangga

Pada bahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa larutan penyangga mengandung komponen asam
dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-.
Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.
Berikut ini cara kerja larutan penyangga:

1. Larutan penyangga asam

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

 Pada penambahan asam

Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan
bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)

 Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+
membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion
H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam
(CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH
membentuk ion CH3COO- dan air.

CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)

2. Larutan penyangga basa

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang
mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

 Pada penambahan asam

Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan.
Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-.
Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.

NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)

 Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi
ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+),
membentuk komponen basa (NH3) dan air.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

[menu]
Menghitung pH Larutan Penyangga

1. Larutan penyangga asam

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan
rumus berikut:

[H+] = Ka x a/g
atau
pH = p Ka - log a/g

dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah


a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi

2. Larutan penyangga basa

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan
rumus berikut:

[OH-] = Kb x b/g
atau
pH = p Kb - log b/g

dengan, Kb = tetapan ionisasi basa lemah


b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi

[menu]

Fungsi Larutan Penyangga

Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan,
fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep
larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama
dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa.
Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat tetes mata.

Cairan Penyangga Dalam Tubuh


Penyebab Sakit
Masalah kesehatan timbul ketika system keseimbangan tubuh (homeostatis) terganggu dan atau
menjadi rusak. Efeknya bisa sebagian atau meluas keseluruh tubuh. Penyakit yang berakibat pada
sebuah system tubuh atau bahkan seluruh tubuh disebut penyakit sistemik. Menimbulkan masalah
yang ringan seperti gatal-gatal sampai yang fatal (kematian). Klasifikasi penyakit juga ditentukan oleh
berat dan durasinya. Penyakit akut terjadi secara mendadak dan pada dasarnya berakhir dengan
cepat. Sedangkan penyakit kronis cenderung tidak terlalu berat, terjadi secara perlahan dan dalam
jangka panjang. Malfungsi organ karena maldistribusi nutrisi atau malsekresi buangan. Yang
dicetuskan diantaranya oleh : mekanis, listrik dan kimawi sebagai berikut :
1. Malnutrisi, problem imunitas & Obesitas, ketidak seimbangan sekresi hormon.
2. Infeksi virus, bakteri, amuba, jamur dan cacing, contoh : cacar, difteri, tbc, campak, polio,
septicameia, iA1/flu burung, hantaan, junin, staph A, demam lembah rift, lassa, ebola, hiv, kanker
karena virus ( Humman Papilloma Virus, ca leher rahim, hepatitis-ca hati, heliobacter Pylori – ca usus.
Jantung koroner – hlamydia pneumonia.
3. Cedera karena kecelakaan lalulintas dll, bencana alam & perang, aktifitas berulang yang tidak
ergonomis.
4. Terpapar zat racun dari lingkungan (obat, rokok, pemanis, pewarna, pengawet, perasa, dll).
5. Genetika & cacat bawaan dari lahir.
6. Stress & emosi negative (takut, marah, iri, benci, dll).
7. Degenerasi jaringan tubuh karena faktor usia & gaya hidup.
8. Kurang atau berlebih dalam aktifitas fisik maupun mental.

Penyebab kanker yang sudah diketahui diantaranya :


1. Zat kimia / karsinogen = mutagen/zat yang dapat merusak DNA. contoh : Polivinil klorida/PVC. Dari alam di tembakau
yang disebut nitrosonornikotin & hidrokarbon aromatic polisiklik.
2. Virus & bakteri (HPV dan Heliobacter Pylori salah satu penyebab sakit Maag)
3. Sinar radiasi ion, sinar-x dan ultraviolet

Pemahaman dasar mengenai bagai mana tubuh kita bekerja merupakan suatu hal yang sangat
membantu. Kita inggin memahami manfaat nutrisi dan bagaimana makanan mempengaruhi
seluruh tubuh. Penting juga mengetahui bagaimana darah membawa oksigen dan nutrisi via
jantung keseluruh tubuh. Tubuh manusia adalah multi sistem, yang terdiri dari berbagai divisi;
sebaga berikut :

Divisi penyangga, pelindung dan gerak


TULANG 206 bagian :
Fungsi umum :
1. Sebagai penyangga dan pembentuk postur tubuh.
2. Pelindung tubuh (statis dan internal).
3. Alat gerak tubuh – pasif.
4. Pabrik sel darah (haemopoiesis) & fungsi immunologi = liposit B&makrofag.
5. Deposit mineral (fosfor, kalsium-tulang menyimpan 97% kalsium ditubuh).
Fungsi khusus : rongga-rongga sinus u/ suara, email gigi, sanggurdi u/pendengaran, dll.
Masalah tulang
1. Kecelakaan : patah, retak, sendi bergeser, kelumpuhan, saraf terjepit (discus hernia).
2. Mikroba – tbc, osteomyelitus
3. Kanker & tumor, system immune
4. Malnutrisi & hormonal, genetis – asam urat, osteomalacia, osteoporosis, paget’s, rheumatoid
arthistis.
5. Ergonomis – kyposis-lordosis,
6. Degenerasi – osteoartistis,
Solusi : ergonomis, berjemur, kalsium;fosfor/fosfat,protein;vit A,C,D, olah raga, berat badan ideal.
Hormone : paratiroid, tirokalsitonin, growth hormone, tiroksin.

Sendi ,tulang rawan , tulang, ligament (pengikat sendi).

OTOT 650 bagian, umumnya melekat pada tulang :


1. alat gerak tubuh (aktif);
2. membantu sirkulasi peredaran darah di vena.
3. menghasilkan panas dalam menjaga suhu tubuh. = jenis otot
kecapaian : bila otot terus menegang, lama kelamaan akan melemah kekuatannya dan dapat
menimbulkan : a. penimbunan zat buangan asam laktat dan co2.
b. kekurangan suplay glukosa, enzim, nutrisi dan o2. Dan gangguan system pernafasan.
Fisiologi :
1. sel otot dapat dirangsang secara kimia, mekanis & elektrik.
2. 40% volume tubuh adalah otot rangka yang semuanya dapat di konteraksikan (semua jenis otot).
3. Tiap serabut otot merupakan suatu sel tunggal, multi nucleus, panjang dan silindris (dia.8-10
mikrometer).
- Sarkolema : membrane & plasma.
- Myofibril : yangterdiri dari filament myosin yang berpasanganan/bertautan dengan filament aktin
yang merupakan molekul protein polimer yang bertanggung jawab terhadap kontraksi otot; dimana
setiap kontraksi otot membutuhkan adenosine trifosfat (ATP) yang dibentuk oleh mitokondria. ADP
adenosine difosfat.
4. Pada dasarnya aliran listrik di otot rangka adalah sama dengan sitem saraf; beda kuantitatif dalam
waktu (5m/dtk) dan bersaran 90mv.
5.

PELAPIS (kuku,kulit dan rambut) :


1. pelindung eksternal;
2. membantu menjaga suhu tubuh.

Lemak tubuh
Cairan tubuh, air merupakan kumponen tunggal terbanyak dalam tubuh, darah 80%nya air, tubuh
idak mempunyai cara untuk menyimpan air dan karenanya kita secara konstan membutuhkan
penggantian air dengan cara minum. Itu sebabnya kenapa air begitu penting bagi kesehatan kita, jika
tidak dalam waktu 4 hari akan mati. Kehilangan air secara normal terjadi melalui urinasi, pernafasan
dan keringat.

Divisi kordinator dan penghubung


SISTEM SARAF : pusat pengaturan dalam mengontol seluruh system tubuh; emosi, belajar dan
mengingat. = otak, sum-sum tulang belakang.

SISTEM KELENJAR : menghasilkan hormone sebagai pengatur kimiawi di seluruh system tubuh. =
hypothalamus dan pituitary, tiroid dan paratiroid, adrenal, pancreas, lain-lain.

ORGAN PENGINDRA : pengelihatan, pembau, pendengaran, peraba, perasa dan keseimbangan tubuh

Divisi perawatan
SISTEM PEREDARAN DARAH : pengangkut dan pendistribusi nutrisi dan oksigen dan mengangkut
sampahnya dari setap sel. = jantung, pembuluh dan system. Darah : plasma (50-55%) air 90%, protein
8%, produk buangan (urea,asam urat,keratin, bilirubin, dll), nutrein, elektrolit (ion-ion sperti :
natrium, kalsium, klorida & bikabornat) , gas (o2, co2), sel darah putih/leukosit dan keeping
darah/trombosit (1-2%), sel darah merah/eritosit (45-50%). Fungsi darah sebagai transportasi :
mengangkut o2 dan nutrisi untuk dibagikan keseluruh tubuh, mengangkut co2 dan buangan
nitrogenous ke paru dan ginjal untuk di keluarkan dari tubuh. Mengangkut air, hormone dan enzim ke
sel target.
Menjaga keseimbangan asam-basa dalam darah, suhu tubuh, alat pertahanan.
SISTEM PERNAFASAN : alat suplai o2 dan buangan co2; suara dan keasaman pH darah. Paru,
diafragma. De-oksigenasi dan re-oksigenasi, disaat aktifitas/latihan jantung bekerja lebih giat untuk
memompa lebih banyak darah ke otot. Jika otot kurang menerima oksigen, dengan segera akan terasa
kelelahan dan terbentuklah produ buangaan/sampah yg dsb asam laktat.
Dua hal utama yang mempengaruhi jantung, diet dan latihan. Diet yang miskin dalam jangka panjang
dapat menyebabkan subtansi yang disebut atheroma yang terbentuk di saluran darah, arteri.
Gumpalan lemak ini menghambat arteri an menggang gu supply darah ke bagian tubuh. Jika
pembendungan terjadi di arteri koroner dapat menyrebabkan keram jantung (angina) atau bahkan
serangan jantung. Seperti halnya otot yang lainya, jantung akan merespon dan terjaga kesehatannya
dengan latihan. Denyut jantung normalnya 65-70 degup/menit. Setelah relaksasi, tidur& meditasi
normalnya akan lebih rendah sedikit. ketika seseorang yang kurang fit berolah raga sekitar 120
detak/menit. Dan seseorang yang fit berkisar 85-90 degup/menit. Padahal pada waktu yang sama
antara orang yg fit dan tidak memompakan volume darah yang sama. Kombinasi antara tekanan
darah tinggi dan miskin diet merupakan penyebab utama serangan jantung.
Didalam alveoli udara yang mengandung oksigen dapat melewati membrane tipis dari dinding alveoli
dan masuk kedalam pembuluh darah. Disinilah molekul oksigen dapat melekatkan diri pada sel darah
merah dan disebut re-oksigenasi. Dengan cara yang sama, gas buangan /co2 dari pembuluh darah
vena menyebrangi alveoli dan dikeluarkan melalui hembusan nafas. Kembang kempisnya paru sangat
dipengaruhi pergerakan otot diaphragm. Jumlah dan kualitas udara yang kita hirup dapat langsung
berhubungan dengan tingkat kesehatan anda. Seperti halnya air, jumlah dan kmurniannya
menjadikan tubuh sehat.

SISTEM PENCERNAAN : memecah makanan dan menyerapnya kedalam peredaran darah.


a. mulut, lidah, kelenjar ldah, oesophagus, lambung, usus kecil, usus besar. Hati; pancreas; empedu.
SISTEM LIMPA DAN KEKEBALAN TUBUH : saluran jaringan cairan getah bening; tempat penyaringan
cairan getah bening dan menjaganya agar terbebas dari pathogen. Limpa, kelenjar limpa, cairan
limpa.
Fungsi kelenjar limpa :
- penyaring cairan limpa
- tempat pembentukan dan menghasilkan limposit (sel darah putih) & antibody.
- Sebagai filter dan tempat eksekusi mikroba.
- membantu reabsorsi lemak
factor penentu kecepatan aliran limpa
- konteraksi otot
- gerakan bagian tubuh & pernafasan
- pulsasi arteri
- penekanan jaringan dari luar tubuh.
Fakta
- terdapat sekitar 100 kelenjar limpatis diseluruh tubuh.
- Cairan limpa mengalir dalam kapiler yang buntu diujungnya dan hanya ke satu arah yaitu kearah
kelenjar limpatis.
- Cairan limpa adalah plasma darah yang berupa cairan bening tanpa sel darah merah (hanya sel
darah putiih)
- Aliran berahir pada pembuluh balik (vena) didada.

SISTEM PERKEMIHAN : merawat agar volume dan komposisi kimia di darah. Ginjal, urether.

Divisi reproduksi
SISTEM REPRODUKSI
1. KARDIOVASCULAR
a. HIPERTENSI
Definisi : tekanan darah secara terus menerurs bergerak fariabel, beresiko stroke, gagal
jantung, gagal ginjal & jantung koroner,
Diagnosa :
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH DEWASA USIA 18 TAHUN KEATAS
KATEGORI Systolic (mmHg) Diastolic (mmHg) Resiko group A Resiko group B
Resiko group C
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal Tinggi 130-139 85-89 Modifikasi gaya hidup Modifikasi gaya hidup Modifikasi
gaya

Hidup, terapi obat

Jika memiliki masalah

Di organ jantung &

Ginjal, Diabetes.
Hipertensi

Tahap 1 140-159 90-99 Modifikasi gaya hidup Modifikasi gaya hidup Terapi obat dan

Minimal untuk12 bulan minimal 6 bulan; dengan Modifikasi gaya


hidup

Pertimbangan mengunakan

Obat sebagai terapi bagi

Yang beresiko ganda.


Tahap 2 160-179 100-109 Tahap 2 & 3 dengan resiko group A, B & C harus dengan

Tahap 3 >180 >110 Terapi obat dan Modifikasi gaya hidup


Resiko group A : tidak memiliki factor resiko, kerusakan organ target atau masalah klinis pada system
kardiovaskular
Resiko group B : memiliki paling sedikit satu factor resiko ( kecuali diabetes), tidak memiliki
kerusakan pada organ target atau masalah klinis pada system kardiovaskular.
Resiko group C : kerusakan pada organ target dan atau penyakit disistem kardiovaskular dan atau
diabetes, dengan atau tanpa factor resiko lainnya.
Joint National Committee or Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure
1997.
Penyebab Tekanan Darah Tinggi
Kombinasi Esensial Hipertensi penyebab tidak diketahui, sekitar 95%
Systolic & Masalah di organ Ginjal
diastolic Masalah di Kelenjar Adernalin
hipertensi Masalah di system Neurogenic
Masalah Hematologi
Masalah di kelenjar Paratiroid dan atau Thyroid
Penyempitan Aorta
Kehamilan
Penggunaan Obat-obatan
Systolic
hipertensi Aortic arterioscleroresis

Manajemen Terapi & Tindakan pencegahan :


Prinsip mendasar dalam terapi hipertensi adalah untuk menghindari resiko kerusakan dan
kematian akibat rusaknya system kardiovaskular. Modifikasi gaya hidup berupa : olah raga
teratur, menghindari makanan & minuman beralkohol, menurunkan kelebihan berat badan,
diet mengatur asupan sodium dan potassium, meluangkan waktu untuk relaksasi,
menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi makanan berlemak jenuh & kolesterol
tinggi, menghindari obat atau subtansi yang dapat meningkatkan tekanan darah, manajemen
stress & manajemen waktu. Terapi dengan menggunakan obat dilakukan jika cara modifikasi
gaya hidup tidak juga menurunkan tekanan darah hingga di range normal dan atau dalam
keadaan darurat medik. Pada umumnya penggunaan obat dilakukan dengan dosis serendah
mungkin untuk memperkecil efek samping & kontra indikasi.

a. OSTEOPOROSIS
Definisi : Osteoporosis merupakan penyebab utama dalam penyakit tulang dan memiliki
factor resiko besar patah tulang.
Diagnosa :
Anak-anak & Remaja (tahun) Asupan kalsium
(mg/hari)
1-3 500
4-8 800
9-18 1300
Pria & Wanita
19-50 1000
>50 1200
Wanita Hamil & Menyusui
15-18 1300
19-50 1000
Interpretasi Analisa Gas Darah
Dr. Tjandra Yoga Aditama

Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


Unit Paru RS Persahabatan, Jakarta.
PENDAHULUAN
Sudah banyak buku-buku yang membahas keseimbang-
an asam basa dan analisa gas darah ini, namun masih banyak
juga diantara kita yang masih merasa bingung. Goldberger
mengatakan, "The subject of acid-base balance is very con-
fusing because of a confusion in terminology" Di pihak
lain, kita sama menyadari bahwa pengetahuan tentang analisa
gas darah ini patut diketahui oleh para petugas kesehatan
pada umumnya. Tulisan berikut ini akan membahas beber-
apa segi praktis analisa gas darah dengan menyampaikan
beberapa dasar fisika dan faali yang mungkin dapat terjadi
di dalam tubuh.
PENILAIAN KADAR H +(pH)
Kadar H3 (pH) dalam darah dipertahankan berkisar
antara 0,000. 004 mEq/l (pH 7,4). Batas di mana manusia
dapat hidup, mungkin adalah 6,7 sampai 7,9; atau ada yang
mengatakan di atas 7,0
13
Henderson-Hesselbach
3-5
telah merumuskan faktor-faktor
yang berperan dalam
penentuan kadar ion H+
ini dalam
persamaan yang sudah sama kita kenal:
Dalam darah/cairan ekstraseluler, terdapat lebih
Dari satu macam asam-basa yang berperan dalam persamaan Hen-
derson di atas. Tetapi, satu sistem penyangga yang terpenting
adalah sistem bikarbonat-asam karbonat, karena jumlahnya
paling tinggi. Karena itu persamaan di atas dapat dinyatakan
dalam bentuk: pK adalah suatu konstante, yang bernilai 6,1.
HCO3
pada dasarnyaadalah suatuhasil komponenmetaboiik.
H2CO3
nilainya sama dengan 0,03 x P CO2
. Sementara P CO2
kita ketahui merupakan komponen respiratorik.
Dengan kata lain, persamaan Henderson itu pada dasarnya
menggambarkan bahwa
Jadi, jelaslah di sini bahwa kadar H+ (pH) pada seseoiang
ditentukan bersama-sama oleh faktor metabolik dan faktor
respiratorik. Gangguan pada salah satu faktor itu akan meng-
akibatkan perubahan pH, dan dengan sendirinya akan meng-
ganggu fungsi metabolisme secara umum.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERTAHANKAN NILAI pH
Sistem penyangga
Sistem penyangga kimia (buffer system) adalah suatu
bahan kimia yang dapat menetralkan asam atau
basa yang
dihasilkan, atau masuk ke dalam tubuh. Artinya, sistem ini
dapat mengurangi perubahan pH pada suatu larutan yang
padanya di tambahkan asam ataupun basa. Ini dapat terjadi
karena pada sistem penyangga ini terdapat unsur asam dan
unsur basa. Bila di dalam tubuh terdapat penambahan asam,
sehingga pH akan turun, asam ini akan ditangkap oleh unsur
basa dari sistem penyangga, sehingga perubahan pH akan
dapat dinetralkan. Demikian juga sebaliknya, bila di dalam
tubuh terdapat penambahan basa, di mana pH seharusnya
akan naik, basa itu akan diikat oleh unsur asam dari sistem
Cermin Dunia Kedokteran No. 43, 1987 51
penyangga sehingga kenaikan nilai pH dapat dikurangi
Tentu harus disadari, sistem penyangga ini juga punya
keterbatasan kerja. Tidak semua asam atau basa yang masuk
dapat diikatnya dengan baik. Bila penambahan asam/basa
itu cukup banyak, tentu akan terjadi juga perubahan nilai
pH. Hanya saja nilai perubahan itu dapat dikurangi.
Ada 4 sistem penyangga kimia yang penting di dalam
tubuh, yaitu:
I. Sistem bikarbonat-asam karbonat, yang merupakan sistem terbanyak dan terpenting.
II. Sistem penyangga hemoglobin.
III. Sistem penyangga fosfat.
IV. Sistem penyangga protein.
Sistem pernapasan
Melalui sistem pernafasan ini, CO2 darah dapat dikeluar- kan. Seperti telah dibahas terdahulu,
perubahan kadar CO2 akan mempengaruhi kadar H2CO3 , yang pada akhirnya akan mempengaruhi
perubahannilai pH. Pada keadaan asidosis metabolik misalnya, akan terjadi hiperventilasi pam yang
mengakibatkan pengeluaran CO2, sehingga nilai pH yang rendah dapat diperbaiki1-6
Ginjal
Di ginjal dapat terjadi sekresi dan reabsorbsi ion HCO3
Kalau kita kembali ke persamaan Henderson, jelas kerja ginjal ini akan berperan besar dalam
penentuan nilai pH. Artinya, ginjal berperan untuk mempertahankan keseimbangan komponen
metabolik, yaitu ion HCO3, agar proses metabolismedapat berjalan dengan baik
1,6
NILAI NORMAL
Di ICU RSCM dipakai nilai normal sebagai berikut:pH: 7,35 -- 7,45 P CO2 : 35 -- 45 mmHg P 02 :
85 -- 95 mmHg HCO3 21 -- 25 meq/1. B.E. (base excess) -2,5 -- + 2,5 meq/1.
St. Bic. 24 meq/1. B.B. (buffer base) 48. Sat. 02 85 -- 95%
* BB. (buffer base) adalah unsur basa yang ada di dalam sistem penyangga.
* B.E. (base excess) adalah selisih antara harga buffer base yang didapat dengan normal buffer base,
yaitu buffer base pada pH 7,4 dan P CO2 40 mm Hg.
* St Bic = standard bicarbonate adalah kadar HCO3 plasma darah yang telah diseimbangkan pada
pCO2 40 mmHg.
GANGGUAN SISTEM ASAM BASA
Ada 4 jenis gangguan utama yang selama ini telah kita kenal, yaitu asidosis metabolik, alkalosis
metabolik, asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik. Tentu saja dapat saja terjadi 1 atau 2
gangguan asam basa sekaligus pada seseorang penderita 1,2 ,6
Seperti diketahui, asidosis adalah suatu keadaan di mana kadar ion H + dalam darah lebih tinggi dari
normal (pH ren-dah), sedangkan alkalosis adalah suatu keadaan di mana kadar H+ di dalam darah lebih
rendah dari normal (pH tinggi).52 Cermin Dunia Kedokteran No. 43, 1987
Asidosis metabolik
Dapat terjadi karena:
* Penambahan asam:
1) Oksidasi lemak tak sempurna, misalnya pada asidosis diabetika atau kelaparan.
2) Oksidasi karbohidrat tak sempurna, misalnya pada asidosis laktat.
* Pengurangan bikarbonat:
1) Renal tubular acidosis.
2) Diare.
Dengan penambahan H+, sistem penyangga bikarbonat-asam karbonat akan bekerja dengan
mengeluarkan HCO3 guna mengikat penambahan H+ itu sehingga perubahan pH yang terjadi tidak
begitu besar. Karena mekanisme ini, akan ter-jadi:
1. pH
2. HCO3
3. B.E. < -- 2,5.
Alkalosis metabolik
Dapat terjadi karena:
* Pengurangan asam:
1) Muntah-muntah, HC1 lambung dikeluarkan.
2) Penggunaan antasida berlebihan.
* Penambahan basa:
1) Infus bikarbonat berlebihan.
2) Efek aldosteron/steroid.
Dengan adanya pengeluaran ion H+, sistem penyangga akan bekerja dengan mengeluarkan H+ guna
mengurangi perubahan pH. Karena mekanisme ini akan terjadi:
1. pH
2. HCO 3
3. B.E. > 2,5.
Asidosis respiratorik
Terjadi karena adanya hipoventilasi, sehingga P CO2 akan meningkat. Hal ini dapat terjadi pada:
* Kelainan paru, misalnya Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM).
* Kelainan susunan saraf pusat, misalnya depresi pernapasan.
* Kelainan dinding dada.
Karena P CO2 darah meningkat, di dalam gas darah akan ditemukan:
1. pH
2. P CO2
3. HCO3 normal.
Alkalosis respiratorik
Terjadi karena adanya hiperventilasi sehingga P CO2 darah akan turun. Hal ini dapat terjadi karena:
* Perangsangan S.S.P. : emosi, salisilat dan lain-lain.
* Stimulasi kemoreseptor perifer: hipoksemia.
* Stimulasi reseptor intratorakal: berbagai penyakit pam.
* Keadaan hipermetabolisme: sepsis, hipertiroid.
Karena P CO2 darah menurun, di dalam analisa gas darah akan ditemukan:
1. pH
2. PCO2
3. HCO3 normal.
MEKANISME KOMPENSASI
Kompensasi tubuh terhadap perubahan pH akan dilakukan melalui sistem pernapasan dan ginjal,
tergantung dari bentuk gangguan asam basa yang terjadi
Bentuk-bentuk kompensasi adalah sebagai berikut:
1) Asidosis metabolik, akan menimbulkan perangsangan untuk stimulasi pernapasan. Akibatnya P CO2
darah akan menurun, dan ini tentu berakibat kenaikan pH (lihat persamaan Henderson). Jadi,
penurunan pH pada asidosis metabolik akan dikompensasi oleh suatu reaksi alkalosis respiratorik(pH,
P CO2 ).
2) Alkalosis metabolik, akan menimbulkan depresi pernapasan sehingga P CO2 darah akan meningkat,
yang ini tentunya akan mengakibatkan penurunan pH. Jadi kenaikan pH pada alkalosis metabolik akan
dikompensasi oleh suatu reaksi asidosis respiratorik.
3) Asidosis respiratorik, akan menimbulkan peningkatan reabsorbsi HCO3 di ginjal, akibatnya kadar
HCO3--didarah akan meningkat dan pH juga akan naik. Jadi, asidosis respiratorik akan dikompensasi
oleh suatu alkalosis meta-bolik (pH , HCO3-).
4) Alkalosis respiratorik, akan menurunkan reabsorbsi HCO3--di ginjal. Akibatnya kadar HCO3--
darah akan menurun dan dengan sendirinya nilai pH akan turun pula. Artinya, alkalosis respiratorik di
tubuh akan dikompensasi oleh suatu asidosis metabolik.
Mekanisme kompensasi ini dapat terjadi secara sempurna atau hanya sebagian saja. Pada kompensasi
sempurna, nilai pH akan kembali normal. Pada suatu asidosis metabolik misalnya, di mana nilai pH
akan jatuh di bawah 7,35, akan terjadi kompensasi dengan suatu alkalosis respiratorik sehingga nilai
pH itu akan naik lagi. Kalau terjadi kompensasi sempurna, nilai pH itu akan normal kembali, misalnya
dari 7,2 menjadi 7,35. Sedangkan bila terjadi kompensasi sebagian, nilai pH itu juga akan naik, tetapi
belum mencapai normal, misalnya dari 7,2 tadi menjadi 7,30. Pada tabel di bagian akhir tulisan ini akan
disampaikan gambaran umum tentang berbagai gangguan asam basa yang dapat terjadi dan berbagai
kemungkinan kompensasi yang ada.
PENUTUP
Telah disampaikan beberapa aspek tentang penilaian analisa gas darah dalam kaitannya dengan
keseimbangan asam basa darah. Harus diingat, dalam melakukan penilaian kita tetap harus mengetahui
keadaan klinis penderita, karena pada dasarnya penilaian analisa gas darah hanya bersifat membantu
diagnosis saja. Juga harus diingat, pada seseorang dapat saja timbul beberapa jenis gangguan sekaligus,
misalnya terjadi asidosis metabolik dan asidosis respiratorik sekaligus, karena terjadinya gangguan baik
pada sistem metabolik ataupun padasistem respiratorik.
Dengan mengenal berbagai dasar fisika dan kimiawi ini, diharapkan pengertian tentang analisa gas
darah ini dapat lebih dikuasai dengan baik.
Tabel 1. Interpertasi analisa gas darah.
Jenis gangguan pHp CO2HCO3
B.E.Asidosis respiratorik tidak kompensasi
N N kompensasi sebagian
kompensasi sempurna Nt
Alkalosis respiratorik tidak kompensasi t4,NN kompensasisebagian t4,4,4,
kompensasi sempurna N4,l
Asidosis metabolik tidak kompensasi
N..lkompensasi sebagian 4,4,4,4,kompensasi sempurna N4,4,y
Alkalosis metabolfictidak kompensasi tNTt kompensasi sebagiantttt kompensasi sempuma NT??
Keterangan : t :naik
1 : turun
N : normal.
KEPUSTAKAAN
1. Goldberger E. The Principle of Acid Base Chemistry and Physiolo-gy, 5 th ed. Philadelphia: Lea and
Febirger 1977, 154164, 206210.
2. Astrup P, Anderson OS. The Acid Base Metabolism, a New Ap-
proach. Lancet 1960; 1 : 1035.
3. Beeson PB, Mc. Dermot W. Cecil Textbook of Medicine, 15 thed. Philadelphia: WB Saunders Co
1979, 1960.
4. Burton G, Gee GN. Respiratory Care. A Guide to Clinical Practice.Philadelphia: JB. Lippincot Co.
1977, 244299.
5. Comroe JH et al. The Lung. Clinical Physiology and PulmonaryFunction Test Chicago: Year Book
Medical Publication Inc. 1963,5 th ed. 144150.
6. Shapiro BA, Harrison RA. Clinical Application of Blood Gases,2nded. Chicago:Year Book Medical
Publisher Inc. 1977, 1118,103105, 133137 Cermin Dunia Kedokteran No. 43, 198753

Bila kita merasakan nyeri pada persendian, badan terasa linu biasanya masyarakat menyebutnya
rematik atau encok. Biasanya hal ini diatasi dengan membalurkan minyak angin atau balsam pada
bagian yang sakit.
Rasa nyeri pada sendi dan ngilu bisa disebabka oleh bermacam-macam hal diantaranya oleh asam urat (
Arthritis Gout atau gouty arthritis (GA)) dan Osteo Artritis ( OA ).
OA biasanya menyerang orang yang berusia 40 – 60 tahun. Pada wanita OA menyerang pada banyak
sendi sedangkan pada pria OA menyerang pada sendi paha, pergelangan tangan dan leher. Kebanyakan
OA terjadi pada wanita dibandingkan pria. Gejala OA biasanya berlangsung lama dan makin lama
makin hebat.
Ada beberapa hal yang memicu munculnya OA, antara lain :
Pernah mengalami cedera
Obesitas
Biasanya pasien OA dianjurkan untuk menggunakan tongkat untuk mengurangi tekanan pada sendi.
Bila pasien kelebihan berat badan sebaiknya dilakukan diet karena berat badan yang berlebih
menimbulkan tekanan yang berlebih juga pada sendi.
Tanda-tanda OA :
Nyeri pada sendi tertentu pada saat bergerak
Gangguan fungsi organ tertentu yang diakibatkan oleh rasa nyeri pada sendi.
Perbedaan nyeri sendi yang disebabkan oleh OA dan GA adalah
Osteo Artritis Gouty Arthritis
Usia 40 – 60 th Segala usia
Waktu nyeri Saat sendi digerakkan Ketika serangan datang
Lokasi nyeri pada Paha, pergelangan tangan, Sendi jempol, jari kaki,
umumnya leher pergelangan kaki
Rasa nyeri dan panas Lebih terasa
Cara mengatasi rasa nyeri :
Terapi
Untuk mengatasi OA perlu dilakukan terapi intensif yang dilakukan tiap hari dengan tujuan untuk
mengurangi frekuensi kambuh dan mengembalikan fungsi organ tubuh.Salah satu terapi yang biasa
dilakukan adalah mengikuti senam khusus rematik. Senam ini berorientasi pada sendi dan tulang. Tidak
terlalu banyak menggunakan tenaga, gerakan tidak terlalu cepat dan hanya 15 – 30 menit saja. Terapi
yang dilakukan memang tidak bisa mengembalikan kondisi tulang rawan tapi bertujuan agar penderita
bisa menikmati hidup dengan lebih dan menurunkan frekuensi serangan. Olah raga lain yang
disarankan adalah sepeda statis dan renang.
Obat
Obat yang biasa digunakan bagi pederita OA adalah obat antiinflamsi atau obat anti radang. Obat ini
tidak dapat menyembuhkan OA yang diderita, fungsinya hanya untuk mengurangi rasa nyeri. Obat anti
inflamasi yang digunakan ada yang steroid dan dan nonsteroid namun keduanya memiliki efek samping
bila digunakan dalam jangka waktu lama. Steroid mengakibatkan osteoporosis, menurunkan sistem
imun tubuh, hipertensi dan DM sedangkan yang non steroin dapat menimbulkan luka pada lambung
Operasi
Dalam kasus berat pasien OA haeus menjalani operasi. Hal ini dilakukanbila pasien mengalami
pembesaran sendi dan sudah kronis. Tindakan yang dilakukan saat operasi adalah memotong sendi
yang mengalami pembesaran atau menggantinya dengan metal.
OsteoArtritis
Bila kita merasakan nyeri pada persendian, badan terasa linu biasanya masyarakat menyebutnya
rematik atau encok. Biasanya hal ini diatasi dengan membalurkan minyak angin atau balsam pada
bagian yang sakit.
Rasa nyeri pada sendi dan ngilu bisa disebabka oleh bermacam-macam hal diantaranya oleh asam urat (
Arthritis Gout atau gouty arthritis (GA)) dan Osteo Artritis ( OA ).
OA biasanya menyerang orang yang berusia 40 – 60 tahun. Pada wanita OA menyerang pada banyak
sendi sedangkan pada pria OA menyerang pada sendi paha, pergelangan tangan dan leher. Kebanyakan
OA terjadi pada wanita dibandingkan pria. Gejala OA biasanya berlangsung lama dan makin lama
makin hebat.
Ada beberapa hal yang memicu munculnya OA, antara lain :
Pernah mengalami cedera
Obesitas
Biasanya pasien OA dianjurkan untuk menggunakan tongkat untuk mengurangi tekanan pada sendi.
Bila pasien kelebihan berat badan sebaiknya dilakukan diet karena berat badan yang berlebih
menimbulkan tekanan yang berlebih juga pada sendi.
Tanda-tanda OA :
Nyeri pada sendi tertentu pada saat bergerak
Gangguan fungsi organ tertentu yang diakibatkan oleh rasa nyeri pada sendi.
Perbedaan nyeri sendi yang disebabkan oleh OA dan GA adalah
Osteo Artritis Gouty Arthritis
Usia 40 – 60 th Segala usia
Waktu nyeri Saat sendi digerakkan Ketika serangan datang
Lokasi nyeri pada Paha, pergelangan tangan, Sendi jempol, jari kaki,
umumnya leher pergelangan kaki
Rasa nyeri dan panas Lebih terasa
Cara mengatasi rasa nyeri :
Terapi
Untuk mengatasi OA perlu dilakukan terapi intensif yang dilakukan tiap hari dengan tujuan untuk
mengurangi frekuensi kambuh dan mengembalikan fungsi organ tubuh.Salah satu terapi yang biasa
dilakukan adalah mengikuti senam khusus rematik. Senam ini berorientasi pada sendi dan tulang. Tidak
terlalu banyak menggunakan tenaga, gerakan tidak terlalu cepat dan hanya 15 – 30 menit saja. Terapi
yang dilakukan memang tidak bisa mengembalikan kondisi tulang rawan tapi bertujuan agar penderita
bisa menikmati hidup dengan lebih dan menurunkan frekuensi serangan. Olah raga lain yang
disarankan adalah sepeda statis dan renang.
Obat
Obat yang biasa digunakan bagi pederita OA adalah obat antiinflamsi atau obat anti radang. Obat ini
tidak dapat menyembuhkan OA yang diderita, fungsinya hanya untuk mengurangi rasa nyeri. Obat anti
inflamasi yang digunakan ada yang steroid dan dan nonsteroid namun keduanya memiliki efek samping
bila digunakan dalam jangka waktu lama. Steroid mengakibatkan osteoporosis, menurunkan sistem
imun tubuh, hipertensi dan DM sedangkan yang non steroin dapat menimbulkan luka pada lambung
Operasi
Dalam kasus berat pasien OA haeus menjalani operasi. Hal ini dilakukanbila pasien mengalami
pembesaran sendi dan sudah kronis. Tindakan yang dilakukan saat operasi adalah memotong sendi
yang mengalami pembesaran atau menggantinya dengan metal.
Posted on February 26th, 2009 by Maria
Read full article | Comments Off
Mengatasi Cedera Tulang dengan Menggunakan Pen

Salah satu pilihan untuk mengatasi patah tulang adalah menggunakan pen. Tujuan pemasangan pen
adalah untuk fiksasi agar agar posisi tulang tidak berubah setelah reposisi supaya penyembuhan tulang
bisa berjalan dengan baik.
Penggunaan pen merupakan fiksasi internal sedangkan gips merupakan fiksasi ekternal. Pemasangan
pen dilakukan lewat operasi. Pemasangan pen membuat reposisi tulang lebih baik, biasanya digunakan
untuk menyembuhkan tulang yang cedera parah seperti berkeping-keping.
Posted on February 5th, 2009 by Maria
Read full article | No Comments
Cara Mengatasi Cedera Tulang

Tulang adalah alat penyangga dan tempat menempelnya otot pada tubuh. Peranan tulang sangat vital
bagi kehidupan kita. Namun seringkali karena beberapa hal tulang mengalami cedera, mulai dari retak
hingga patah. Cedera tulang ini dapat dialami siapa saja.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memutuskan penggunaan cara bantu pemulihan :
Usia
Anak-anak lebih cepat proses penyembuhannya karena masih dalam tahap perkembangan. Semakin
bertambah usianya semakin lama waktu yang diperlukan untuk proses kesembuhan.
Posisi
Posisi tulang yang patah sangat menentukan alat bantu apa yang harus digunakan.
Ketersediaan peralatan
Tidak semua tempat memiliki peralatan yang memadai.
Ada beberapa cara untuk membantu memulihkan cedera tulang :
Gips
Pen
Plat
Ada beberapa tahapan dalam proses penyembuhan tulang yang mengalami cedera :
Setelah luka ditutup, disekitar tulang yang patah berkumpul darah dan cairan eksudat, diikuti sel radang
akut dan makrofag untuk membersihkan sisa bekas tulang patah.
Tubuh kemudian menyiapkan sistem peredaran darah baru untuk mengganti pembuluh darah yang
rusak.
Sel-sel pembentuk tulang ( osteoblas ) dan jaringan penyambung ( fibroblas ) bersiap membentuk
jaringan tulang baru. Osteoblas akan menyusun rongga-rongga yang nantinya menjadi bagian dalam
tulang dan dilalui oleh pembuluh darah. Jaringan tulang yang belum matang ini disebut callus,
terbentuk pada akhir minggu kedua.
Jaringan callus akan diendapi oleh kalsium sehingga terbentuklah tulang yang menghubungakan 2
jaringan tulang yang patah. Setelah tulang terbentuk sempurna maka callus kembali diserap oleh tubuh
dan terbentulah jaringan tulang baru.
Alat bantu digunakan untuk menghubungkan bagian tulang yang patah dengan demikian penyembuhan
dan pembentukan callus lebih cepat dan lebih stabil.
Posted on February 4th, 2009 by Maria
Read full article | No Comments
Kawasaki
Penyakit yang memiliki nama yang sama dengan produk otomotif ini disebabkan oleh virus
Penyakit kawasaki ditemukan pertama kali oleh dr. Tomisaku Kawasaki pada tahun 1967. gejala
awalnya berupa demam tinggi, mata merah, mulut dan lidah merah, bibir merah hingga pecah-pecah,
timbul bercak merah pada tangan seperti campak, terjadi pembengkakan pada tangan, kaki dan kelenjar
getah bening pada leher. Kawasaki dapat menyerang jantung dan mata. Sindroma ini disebabkan oleh
virus yang menyerang saluran pernafasan. Penularannya lewat udara.
Bila anak mengalami demam lebih dari lima hari sebaiknya segera dibawa ke dokter. Pada dasarnya,
demam pada anak menunjukkan adanya infeksi pada tubuh.
Pada penderita kawasaki, suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat celcius dan trombosit pada darah
meningkat mencapai 800 ribu, dua kali jumlah normal, per mikro liter.
Penyakit kawasaki sangat berbahaya bila menyerang pembuluh jantung karena bisa mengakibatkan
pembuluh jantung pecah. Penderita kawasaki bisa secara mendadak terkena serangan jantung.
Penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak dibawah usia lima tahun dan ber-ras Asia
Posted on January 16th, 2009 by Maria
Read full article | No Comments
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas
normal. Hal ini ditunjunjukkan oleh angka systolic ( bagian atas ) dan angka bawah ( diastolic ) pada
pemeriksaan tensi darah. Normalnya tekanan darah seseorang berada pada kisaran 120/80 mm/HG.
Pada umumnya tekanan darah akan menurun pada saat tidur dan meningkat saat beraktivitas.
Tekanan darah tinggi yang terus menerus akan menyebabkan jantung bekerja ekstra. Hal ini
mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Hipertensi adalah
penyebab umum terjadinya serangan jantung dan stroke.
Hipertensi diklasifikasikan menjadi dua :
Hipertensi primary
Yaitu hipertensi yang merupakan dampak dari gaya hidup dan faktor lingkungan. Pola makan yang
tidak terkontrol sehingga mengakibatkan obesitas dapat merupakan awal timbulnya hipertensi. Berada
dalam lingkungan yang memiliki tingkat stress tinggi dalam jangka waktu panjang juga mampu
meningkatkanh hipertensi.
Hipertensi secondary
Hipertensi yang terjadi akibat seseorang menderita penyakit lain seperti gagal jantung, gagal ginjal atau
kerusakan sistem hormon tubuh.
Menurut Jason Allaire, peneliti dan asisten psikologi di North Carolina State University, kenaikan
tekanan darah yang tidak seperti biasa membuat intelegensi seseorang menjadi turun. Jika seorang
penderita hipertensi tidak mampu mengontrol tekanan darahnya maka kemampuan berpikirnya akan
lebih cepat menurun daripada yang seharusnya.
Stress adalah penyebab naiknya tekanan darah yang mengubah kemampuan berpikir otak
Posted on December 23rd, 2008 by Maria
Read full article | No Comments
Asam Urat ( Gouty Arthritis )
Orang yang sering mengeluh karena rasa nyeri pada sendi biasanya dideteksi oleh masyarakat sebagai
gejala Osteo Arthritis ( OA ) atau asam urat ( Gouty Arthritis ). Sekalipun sama-sama menimbulkan
rasa nyeri pada persendian namun ada perbedaan antara nyeri karena OA dan nyeri karena GA.
Nyeri karena OA akan timbul bila bagian sendi digerakkan, bila tidak digerakkan rasa nyerinya akan
hilang. Sedangkan bagi penderita GA, rasa nyeri muncul ketika terjadi serangan.
Dalam keadaan normal asam urat dapat larut di dalam darah. Suatu saat bahan ini mengendap di
permukaan sendi dibawah kulit. Pengendapan ini terjadi ketika tingkat keasaman darah lebih asam (pH
rendah)
Awalnya asam urat menempel di permukaan sendi, ketika ada perubahan kadar asam urat akan terjadi
pelepasan kristal yang menuju cairan sendi. Pada cairan sendi terdapat sel darah putih yang bertugas
untuk melawan setiap sel asing yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih akan menyerang kristal
tadi dan sel radang akan melepaskan sel-sel yang menimbulkan radang sehingga timbul rasa nyeri.
Untung mengurangi rasa nyeri biasanya digunakan obat antiinflamasi atau anti radang setelah rasa
nyeri hilang baru asam uratnya ditangani. Obat anti inflamasi yang digunakan ada yang steroid dan dan
nonsteroid namun keduanya memiliki efek samping bila digunakan dalam jangka waktu lama. Steroid
mengakibatkan osteoporosis, menurunkan sistem imun tubuh, hipertensi dan DM sedangkan yang non
steroin dapat menimbulkan luka pada lambung.
Bila konsumsi obat sudah dilakukan namun tidak mampu mengurangi rasa nyeri sebaiknya pasien
segera berkonsultasi ke dokter karena ada kemungkinan terkena TBC tulang.
Posted on December 20th, 2008 by Maria
Read full article | 1 Comment
Terapi Non Obat untuk Osteoporosis
Osteoporosis bukanlah penyakit yang terjadi secara tiba-tiba tapi telah berlangsung lama namun karena
tidak menunjukkan gejala-gejala yang terlalu signifikan sehingga kita tidak menyadari bahwa tubuh
kita kekurangan kalsium yang berakibat pada osteoposoris.
Beberapa gejala osteoporosis :
Massa tulang berkurang shingga tubuh terlihat lebih kurus
Terjadi perubahan bentuk tulang
Sering merasakan nyeri dan sakit pada persendian
Nyeri punggung yang menetap
Pengobatan pada penderita osteoporosis biasanya berjalan dalam waktu cukup lama, sekitar 6 bulan.
Pengobatan dapat dilakukan dengan terapi obat dan terapi non obat.
Terapi non obat :
mengkonsumsi banyak makanan yang kaya kalsium seperti tempe, susu, keju, kerang dan sayuran
hijau.
Jalan kaki selama 6 jam seminggu dibawah sinar matahari pagi. Sinar matahari berperan dalam
merubah vitamin D yang diperlukan untuk pembentukan tulagg.
Posted on November 14th, 2008 by Maria

Read full article | No Comments

Vaksin MMR Bukan Penyebab Autisme

Vaksin untuk mencegah campak, gondong dan rubella tidak menyababkan autisme, menurut sebuah
penelitian skala besar, menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang mengaitkan imunisasi anak dengan
kelainan perkembangan anak. Hasil penelitian, yang diterbitkan dalam Archives of Disease in
Childhood, tidak menemukan bukti akan reaksi biologis aneh apapun dari imunisasi yang dapat
menunjukkan kaitan antara vaksin dan autisme. Penelitian mendukung pernyataan bahwa vaksin ini
memang aman, seorang peneliti dari Health Protection Agency, Inggris Raya. Bukti ini sekarang sangat
kuat, hingga tidak perlu lagi diadakan penelitian lanjutan mengenai hal ini.Autisme ditandai dengan
berbagai ketidakmampuan dalam interaksi sosial dan perilaku, mulai dari sindrom Aspeger yang aneh,
kelakuan berulang yang sangat meletihkan dengan ketidak mampuan berbicara. Jadi bukan disebabkan
oleh Thimerosal / bahan pengawet vaksin berbahan dasar merkuri, bernama thimerosal ini, adalah tidak
menyebabkan autisme, akan dapat meningkatkan kepercayaan masyrakat untuk tetap menjalani
imunisasi MMR.
Sumber : http://www.info-sehat.com Posted on November 11th, 2008 by Maria

Read full article | No Comments

Tulang
Tulang adalah penopang tubuh, pelindung organ yang lemah dan tempat melekatnya daging dan otot
serta berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang. Tulang dibentuk oleh
banyak zat mineral, yang terbesar adalah kalsium dan fosfat.
Selama kita hidup tulang akan terus beregenerasi dengan membuat siklus pembentukan ( osteoblas )
dan penghancuran ( osteoklas ) yang seimbang. Fase yang satu akan merangsang fase yang lain.
Sampai dengan usia 35 tahun proses pembentukan tulang baru lebih cepat sehingga membutuhkan
bayak aktivitas fisik dalam membentuk tulang, menguatkan tulang dan mempertahankan keutuhannya.
Ketika usia beranjak senja, proses penghancuran tulang berjalan lebih cepat dari proses pembentukan
sehingga kepadatan tulang berkurang dan dikenal dengan istilah osteoporosis.
Tubuh kita memerlukan kalsium untuk mencegah terjadinya kram otot, menjaga detak jantung agar
normal, memudahkan penghantaran syaraf, zat pembekuan dan proses regenerasi tulang. Bila makanan
yang kita konsumsi tidak mencukupi kebutuhan kalsium yang diperlukan maka tubuh akan melarutkan
kalsium dari tulang. Hal ini akan membuat massa tulang menjadi berkurang dan bila terjadi dalam
waktu lama akan menyebabkan osteoporosis.
Setiap hari tubuh kita memerlukan kalsium sebesar 1000 – 1500 mg. Sekalipun tubuh kita memerlukan
kalsium namun bila terlalu banyak kalsium dalam saluran urin dapat menyebabkan batu ginjal.
Selain osteoporosis ada beberapa penyakit tulang yaitu artritis rematoid, rematik, gangguan postur dan
artritis piral.
Ada beberapa hal yang bisa berdampak tidak baik bagi kepadatan tulang yaitu minum alkohol, minum
kopi, minum softdrink, jarang berolah raga, stress, meningkatnya usia, konsumsi obat-obatan tertentu
dan faktor keturunan.
Posted on November 10th, 2008 by Maria
Read full article | No Comments
Terapi Obat Osteoporosis
Tidak ada obat untuk osteoporosis, terapi obat yang dilakukan selama ini bertujuan untuk mencegah
turunnya massa tulag dan mencegah patah tulang.
Obat-obatan osteoporosis yang beredar saat ini memiliki kemampuan untuk melindungi dan
meningkatkan massa tulang, menjaga kualitas tulang sehingga dapat mengurangi resiko patah tulang.
Ada juga obat yang mampu meningkatkan ketebalan tulang atau memperlambat keropos tulang.
Ada beberapa metode pengobatan osteoporosis :
Hormon Replacement Therapy
Terapi Testosteron
Bisfosfonate
Selective Esterogen Receptor Modulators ( SERMs )
Metabolit vitamin D
Kalsitonin
Strontium renelate
Asupan kalium dan vitamin D

LUHT4449
Gizi dan Kesehatan Keluarga
Rangkuman Mata Kuliah

rmk

MODUL 1
PENGETAHUAN GIZI DAN ZAT GIZI DALAM PANGAN

Kegiatan Belajar 1
Pengertian Ilmu Gizi

1. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari


hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang
diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Dengan semakin berkembangnya penelitian gizi maka ilmu gizi memiliki


cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu:

a. gizi manusia;

b. gizi masyarakat;

c. gizi klinik;

d. teknologi pangan dan gizi;

e. gizi hewan.

3. Zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu karbohidrat,


lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

4. Zat gizi ada yang esensial dan tidak esensial.

5. Fungsi umum zat gizi di dalam tubuh adalah:

a. untuk sumber energi;

b. untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh;

c. untuk mengatur proses-proses di dalam tubuh.

Kegiatan Belajar 2
Zat Gizi Makro

1. Tiga kelompok utama karbohidrat adalah monosakarida, disakarida, dan


polisakarida. Tiga macam monosakarida yang merupakan pembentuk disakarida
adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Tiga macam disakarida adalah sukrosa,
maltosa, dan laktosa. Sedangkan polisakarida yang umum adalah pati, dekstrin,
glikogen, serta polisakarida struktural (sering disebut serat tanaman).

2. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi, bahan pembentuk berbagai


senyawa tubuh, bahan pembentuk asam amino esensial, metabolisme normal
lemak, menghemat protein, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,
mempertahankan gerak usus, meningkatkan konsumsi protein, mineral, dan
vitamin B.

3. Lipid dapat dibagi ke dalam dua kelas, yaitu (a) lipid yang terdapat dalam
pangan tubuh; (b) lipid struktural atau kompleks yang dihasilkan dalam tubuh
untuk membentuk membran, untuk mentranspor lemak atau untuk mensintesis
hormon-hormon atau katalis lipid.

4. Berdasarkan bentuknya lemak digolongkan ke dalam lemak padat (misal


mentega dan lemak hewan) dan lemak cair atau minyak (misal minyak sawit
dan minyak kelapa). Sedangkan berdasarkan penampakan, lemak digolongkan
ke dalam lemak kentara (misal mentega dan lemak pada daging sapi) dan lemak
tak kentara (misal lemak pada telur, lemak pada avokat, dan lemak susu).

5. Klasifikasi asam lemak menurut panjang rantai karbon adalah asam lemak
rantai pendek (4-6 atom karbon), asam lemak rantai sedang (8-12 atom karbon),
dan asam lemak rantai panjang (lebih dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai
panjang diklasifikasikan menurut derajat kejenuhannya, yaitu asam lemak
jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak jenuh poli.

6. Fungsi lemak dalam menu adalah sumber energi padat; menghemat protein
dan thiamin; membuat rasa kenyang lebih lama; membuat rasa makanan tambah
enak; memberikan zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan fungsi lemak
tubuh adalah sebagai simpanan lemak, sumber asam lemak esensial, precursor
dari prostaglandin, dan senyawa-senyawa tubuh lainnya.

7. Protein dibentuk dari unit-unit pembentuknya yang disebut asam amino.

8. Dua golongan asam amino adalah asam amino esensial dan asam amino
nonesensial. Asam-asam amino esensial adalah isoleusin, leusin, lysin,
methionin, fenilalanin, threonin, triptofan, valin, dan histidin.

9. Protein dapat diklasifikasikan menurut mutunya (kelengkapan asam


aminonya) ke dalam protein lengkap dan protein tidak lengkap.

10. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan,


membentuk senyawa-senyawa esensial tubuh, mengatur keseimbangan air,
mempertahankan kenetralan (asam-basa) tubuh, membentuk antibodi, dan
mentranspor zat gizi.

Kegiatan Belajar 3
Zat Gizi Mikro dan Air

1. Ada dua golongan vitamin, yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin
yang larut air adalah thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam pantothenat,
asam folat, biotin, vitamin B12, choline, inositol, dan vitamin C.

2. Kedua golongan vitamin tersebut mempunyai sifat umum sendiri-sendiri.


Fungsi umum vitamin adalah sebagai bagian dari enzim atau koenzim,
mempertahankan fungsi berbagai jaringan, membantu proses pertumbuhan dan
pembentukan sel-sel baru, serta membantu pembuatan senyawa dalam tubuh.

3. Ada beberapa senyawa yang berhubungan dengan vitamin, yaitu antivitamin,


yang kerjanya dapat merusak struktur vitamin, dan antagonis vitamin, yang
kerjanya dapat berkompetisi dengan vitamin.

4. Mineral esensial diklasifikasikan ke dalam mineral makro dan mineral mikro.


Termasuk mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, khlor,
dan magnesium. Sedangkan yang termasuk mineral mikro adalah besi, seng,
selenium, mangan, tembaga, iodium, molybdenum, cobalt, chromium, silikon,
vanadium, nikel, arsen, dan fluor.

5. Fungsi umum mineral adalah mempertahankan keseimbangan asam-basa,


sebagai katalis bagi reaksi-reaksi biologis, sebagai komponen esensial senyawa
tubuh, mempertahankan keseimbangan air tubuh, mentransmisi impuls syaraf;
mengatur kontraksi otot, serta untuk pertumbuhan jaringan tubuh.

Kegiatan Belajar 4
air dan elektrolit

1. Air merupakan komponen kimia utama dalam tubuh. Ada tiga komponen air
tubuh, yaitu air intraseluler pada membran sel, air intravaskuler, dan air
interseluler atau ekstravaskuler pada dinding kapiler. Dua komponen air yang
terakhir disebut juga cairan ekstraseluler.

2. Fungsi air bagi tubuh adalah berikut ini.

a. Pelarut zat gizi.

b. Fasilitator pertumbuhan.

c. Sebagai katalis reaksi biologis.

d. Sebagai pelumas.

e. Sebagai pengatur suhu tubuh.

f. Sebagai sumber mineral bagi tubuh.

3. Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu air yang berasal dari minuman, air yang
terdapat dalam makanan yang kita makan, serta air yang berasal dari hasil
metabolisme di dalam tubuh. Kebutuhan air tubuh berasal dari ketiga sumber air
tersebut.

4. Keseimbangan air tubuh dapat dicapai melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.

a. Mengontrol asupan cairan dengan adanya rasa haus.

b. Mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal.

5. Natrium merupakan ion positif yang dominan dalam cairan ekstraseluler.


Volume cairan ekstraseluler diatur keseimbangannya melalui mekanisme
homeostasis.

6. Fungsi natrium bagi tubuh adalah sebagai berikut.

a. Membantu mempertahankan keseimbangan air, asam dan basa dalam cairan


ekstraseluler.

b. Sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan keringat.

c. Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf.

d. Memainkan peranan khusus dalam penyerapan karbohidrat.

7. Gejala defisiensi natrium adalah kelesuan, mual, muntah, lekas marah,


pusing, kehilangan nafsu makan, penurunan pertumbuhan, kehilangan berat
badan karena kehilangan cairan tubuh, berkurangnya produksi susu pada ibu
yang menyusui, diare, kram otot. Kadar natrium dalam darah yang turun di
bawah normal disebut hiponatremia.

8. Kalium dalam makanan dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K+,
baik dalam larutan ataupun dalam bentuk garam.

9. Fungsi kalium bagi tubuh adalah sebagai berikut.

a. Merupakan bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel.

b. Dalam sel kalium membantu banyak reaksi biokimia seperti pelepasan energi
dari makanan, sintesis glikogen dan protein.

c. Mengatur tekanan osmotik dalam sel dan mengontrol distribusi air antara
cairan intraseluler dan ekstraseluler.

d. Menjaga keseimbangan asam-basa.

e. Penting dalam transmisi impuls syaraf.

f. Ikut dalam pelepasan insulin dari pankreas.


g. Bersama magnesium (Mg2+) penting dalam relaksasi otot yang merupakan
lawan dari stimulasi otot oleh Ca2+.

h. Rasio 1:1 antara Na/K dapat menjaga efek asupan natrium yang tinggi.

10. Gejala defisiensi kalium adalah pusing, muntah, diare, lemah otot, lemah
otot pernapasan, kembung, serta denyut jantung cepat dan tidak beraturan.

11. Kalium ditemukan banyak dalam makanan, terutama pada buah-buahan dan
sayuran. Kalium banyak terdapat dalam bayam, pisang, jamur, brokoli, susu,
daging, tomat, jeruk, kol, dan asparagus.

12. Ion Cl merupakan anion yang paling banyak terdapat dalam cairan
ektraseluler. Di dalam tubuh terdapat sekitar 0,15 persen ( 1,9 gram per kg berat
badan). Cairan cerebrospinal dan lambung mengandung Cl lebih banyak. Otot
dan syaraf kandungannya rendah.

13. Fungsi khlorida bagi tubuh adalah sebagai berikut.

a. Memainkan peranan penting dalam regulasi tekanan osmotik, keseimbangan


air, dan keseimbangan asam-basa.

b. Dibutuhkan untuk produksi asam HCl di lambung; asam ini penting untuk
penyerapan vitamin B12 dan Fe, untuk mengaktifkan enzim yang memecah pati
(karbohidrat), serta untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme yang masuk
lambung bersama-sama dengan makanan dan minuman.

14. Gejala defisiensi Cl adalah lesu, lemah, kehilangan nafsu makan (anoreksia),
kram otot, bernafas pelan, kejang, dan gagal tumbuh pada anak-anak.

15. Ion Cl banyak terdapat dalam garam (NaCl), substitusi garam kalium
khlorida (KCl), dan makanan yang diproses (karena penambahan garam NaCl).
Selain itu, khlorida juga terdapat dalam pangan hewani, yaitu daging, hati, telur,
makanan laut, serta dalam pangan nabati.

MODUL 2
KECUKUPAN GIZI

Kegiatan Belajar 1
Prinsip-prinsip Kecukupan Gizi

Ada pergeseran konsep standar gizi yang digunakan pada masa lalu dan masa
kini. Pada masa lalu hanya dibuat satu standar gizi, yaitu angka kecukupan gizi
yang dianjurkan (recommended dietary allowances, RDA) untuk keperluan
berbagai tujuan. Pada masa kini standar gizi dibuat tidak tunggal lagi,
tergantung tujuan penggunaannya, yaitu kebutuhan rata-rata (estimated average
requirement, EAR), asupan gizi yang cukup (Adequate Intake, AI), kecukupan
gizi (recommended dietary allowances, RDA), dan batas atas asupan (Tolerable
Upper Intake Level, UL). Untuk keperluan di Indonesia hasil Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 menetapkan tiga standar gizi, yaitu
angka kecukupan gizi (AKG), batas atas asupan (UL), dan acuan label gizi
(ALG). Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah
zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua
penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti
kehamilan dan menyusui. Konsep kecukupan energi kelompok penduduk adalah
nilai rata-rata kebutuhan, sedangkan pada kecukupan protein dan zat gizi lain
adalah nilai rata-rata kebutuhan ditambah dengan 2 kali simpangan baku(2 SD).
Kegunaan angka kecukupan gizi yang dianjurkan adalah sebagai berikut.

1. untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi, makanan
bagi penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan dari hasil survei
gizi/makanan;

2. untuk merencanakan pemberian makanan tambahan balita maupun untuk


perencanaan institusi;

3. untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional;

4. untuk patokan label gizi makanan yang dikemas apabila perbandingan dengan
angka kecukupan gizi diperlukan;

5. untuk bahan pendidikan gizi.

Di samping kegunaan kecukupan gizi tersebut yang mempunyai beberapa


keterbatasan. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut.

1. Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

2. Ukuran dan komposisi tubuh.

3. Jenis kelamin.

4. Keadaan kesehatan tubuh.

5. Keadaan fisiologis tubuh.

6. Kegiatan fisik.

7. Lingkungan.

8. Mutu makanan.

9. Gaya hidup.

Angka kecukupan gizi yang sudah ditetapkan untuk orang Indonesia meliputi
energi, protein, vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin C, tiamin,
riboflavin, niacin, piridoksin, vitamin B12, asam folat, kalsium, fosfor,
magnesium, besi, seng, iodium, mangan, selenium, dan fluor. Angka kecukupan
energi tingkat nasional yang pada taraf konsumsi 2000 kkal dan taraf persediaan
2200 kkal. Sedangkan angka kecukupan protein tingkat nasional pada taraf
konsumsi 52 gram dan taraf persediaan 57 gram. Kecukupan gizi untuk
pelabelan produk makanan yang dikemas disebut dengan acuan label gizi
(ALG). Hasil diskusi kelompok kerja II pada Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi VIII tahun 2004 menetapkan bahwa acuan label gizi (ALG) dibuat untuk
berikut ini.

1. Makanan/pangan yang dikonsumsi untuk umum.

2. Makanan untuk bayi usia 0-6 bulan.

3. Makanan untuk anak usia 7-23 bulan.

4. Makanan untuk anak usia 2-5 tahun.

5. Makanan untuk ibu hamil dan menyusui.

Kegiatan Belajar 2
Perhitungan Kecukupan Gizi

Dalam Kegiatan Belajar 2 telah dibahas cara menghitung kecukupan energi,


protein, vitamin, mineral, serta air dan elektrolit. Untuk menghitung kecukupan
energi individu dapat dilakukan dengan menghitung jumlah pengeluaran energi
total selama sehari. Pengeluaran energi total terdiri dari pengeluaran energi saat
istirahat (REE) atau basal metabolic rate (BMR). BMR merupakan jumlah
energi minimum yang dibutuhkan untuk melakukan proses-proses tubuh vital, di
mana tanpa berlangsungnya kegiatan tersebut tidak mungkin terjadi kehidupan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi BMR atau REE adalah komposisi tubuh,
keadaan tubuh, jenis kelamin, sekresi hormon, hipotiroidisme atau
hipertiroidisme, umur, suhu tubuh, suhu lingkungan, serta kehamilan. Ada 4
cara yang dapat dilakukan untuk menghitung BMR atau REE seseorang.
Semuanya mensyaratkan diketahuinya jenis kelamin, berat badan dan/atau
tinggi badan orang yang akan dihitung BMR-nya. Ada 6 cara menduga
pengeluaran energi total atau kecukupan energi individu. Semua cara
diterangkan dengan cukup jelas. Pendugaan kecukupan protein sangat
tergantung pada daya cerna protein makanan yang diasumsikan 85%, kecuali
untuk ibu hamil, ibu menyusui dan bayi daya cerna protein diasumsikan 90%.
Dijelaskan pula cara menghitung kecukupan energi dan protein suatu penduduk,
kecukupan vitamin, dan kecukupan mineral.

MODUL 3
MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK KELUARGA TANI

Kegiatan Belajar 1
Prinsip Menyusun Menu Seimbang

1. Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu fungsi biologi,
psikologi dan sosial.
2. Makanan dapat dikelompokkan menurut slogan empat sehat lima sempurna
menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah
dan susu

3. Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : keadaan


psikologi, pendidikan, pendapatan, sosial budaya dan geografi

4. dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis dan tanda


kerusakan bahan makanan serta ciri-ciri bahan makanan yang baik

5. pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan beberapa macam


makanan yang mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis maupun
jumlahnya.

6. manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan zat
gizi dapat terpenuhi; dapat memilih bahan makanan yang baik, dan sesuai
dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya; mengurangi kehilangan zat gizi
selama penyiapan makanan; serta mengurangi kebosanan akan menu makanan

7. dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikn berbagai faktor,


yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai ,
serta penyelenggaraan makanan

8. proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah menentukan


kecukupan gizi, menentukan hidangan, penentuan pemilihan bahan makanan,
serta pengolahan bahan makanan

Kegiatan Belajar 2
Penggunaan Perangkat Bantu

1. Empat macam perangkat Bantu yang digunakan dalam menyusun menu


seimbang ialah Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), Daftar Ukuran
Rumah Tangga (DURT), Daftar Bahan Makanan Penukar (DBP), dan Daftar
Kecukupan Gizi Indonesia (DKGI).

2. DKBM memuat kadar gizi dari berbagai bahan makanan yang umumnya
terdapat dan biasa digunakan di Indonesia. Daftar ini memuat energi dan 11
jenis zat gizi, yaitu protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A,
vitamin C, tiamin, dan air.

3. Penggolongan bahan makanan dalam DKBM adalah serealia, umbi dan hasil
olahnya; kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahnya; daging, dan hasil
olahnya; telur, ikan, kerang, udang dan hasil olahnya; sayuran; buah-buahan;
susu dan hasil olahnya; lemak dan minyak; serta serba-serbinya.

4. Ukuran rumah tangga (URT) adalah satuan jumlah bahan makanan yang
dinyatakan dalam ukuran atau peralatan yang biasa dipakai di rumah tangga,
seperti mangkuk, sendok, gelas, piring, potong, dan ikat, buah.
5. DURT berguna untuk menerjemahkan jumlah bahan makanan dari satuan
metrik (kg, g, dan liter) menjadi ukuran rumah tangga (sendok, piring, dan ikat)
atau sebaliknya. DURT ini ada kemungkinan berbeda antar daerah karena itu
perlu diperbaiki sesuai dengan ukuran daerah setempat.

6. Daftar bahan makanan penukar (DBP) merupakan daftar yang memuat


berbagai bahan makanan sumber gizi tertentu yang kandungannya relatif sama
pada setiap golongan bahan makanan sehingga masing-masing bahan makanan
dari golongan yang sama dapat saling dipertukarkan.

7. Penggolongan bahan makanan dalam DBP adalah bahan makanan sumber


karbohidrat; bahan makanan sumber protein hewani; susu; bahan makanan
sumber protein nabati; bahan makanan sumber vitamin dan mineral dari sayuran
bahan makanan sumber vitamin dan mineral dari buah-buahan; serta minyak,
lemak, dan sejenisnya.

8. Daftar Kecukupan Gizi Indonesia (DKGI) telah dibahas dalam Modul 2


karena itu tidak dibahas dalam modul ini.

MODUL 4
MASALAH PANGAN DAN GIZI

Kegiatan Belajar 1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

1. Ketahanan pangan menjadi prioritas dalam pembangunan nasional. Paling


tidak ada tiga alasan yang melandasi pentingnya ketahanan pangan di suatu
negara (Suryana, 2004). Pertama, akses atas pangan yang cukup dan bergizi
bagi setiap penduduk merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia.
Kedua, konsumsi pangan dan gizi yang cukup merupakan basis bagi
pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Ketiga, ketahanan pangan
merupakan basis bagi ketahanan ekonomi, bahkan bagi ketahanan nasional
suatu negara yang berdaulat.

2. Definisi ketahanan pangan (food security) yang luas digunakan di berbagai


negara adalah akses sepanjang tahun terhadap jumlah dan aneka ragam pangan
aman yang dibutuhkan oleh semua anggota rumah tangga agar mereka dapat
hidup aktif dan sehat, tanpa ada risiko kehilangan akses tersebut (FAO, 2002).
Agar definisi tersebut dapat dioperasionalkan, maka ada empat dimensi yang
harus dipertimbangkan, yaitu:

a. ketersediaan pangan (food availability);

b. akses pangan (food access);

c. utilisasi pangan (food utilization);


d. stabilitas akses (stability of access).

3. Fokus program aksi pemantapan ketahanan pangan diarahkan pada kegiatan-


kegiatan, seperti percepatan diversifikasi pangan, penanganan kerawanan
pangan, pengembangan lumbung pangan/tunda jual, peningkatan keamanan
pangan, dan peningkatan kemampuan daerah, (BBKP, 2004).

4. Manfaat sistem lumbung pangan adalah:

a. persediaan pangan yang tetap untuk konsumsi rumah tangga;

b. kecukupan pangan untuk memenuhi kebutuhan darurat yang disebabkan


cuaca buruk, penyakit, dan serangan mendadak pada pangan oleh serangga dan
rodensia;

c. cukup banyak biji untuk benih pada musim tanam berikutnya;

d. cadangan yang cukup untuk sistem perdagangan yang umum;

e. hasil pertanian dan harga pangan yang lebih mantap, sehingga pendapatan
petani tetap terjamin.

5. Menurut Menteri Negara Urusan Pangan (1993) ada empat faktor yang
menunjang tercapainya swasembada beras dan menjadi pilar-pilar untuk
mencapai swasembada pangan selain beras, yaitu:

a. adanya revolusi hijau, yaitu dengan ditemukannya padi "ajaib" PB5 dan PB8;

b. adanya revolusi teknologi ruber roll di bidang pengolahan;

c. adanya revolusi di bidang transportasi dan telekomunikasi;

d. adanya revolusi kelembagaan.

6. Lima prinsip konsep kebijakan harga beras menurut Saleh Afif dan Leon
Mears, yaitu:

a. perlu ada harga dasar yang cukup merangsang produksi;

b. perlu ada harga tertinggi yang melindungi konsumen;

c. perlu ada selisih yang memadai antara harga dasar dan harga tertinggi untuk
merangsang perdagangan oleh swasta;

d. perlu adanya relasi harga antara daerah, perlu isolasi harga terhadap pasaran
dunia dengan fluktuasi yang lebar;

e. disarankan pula adanya stok penyangga (buffer stock) yang dikuasai


pemerintah.
7. Stok pangan beras pemerintah terdiri atas:

a. Commitment Stocks;

b. Stabilization Stocks;

c. Emergency Stocks;

d. Carry over Stocks atau pipeline.

8. Buffer stock pemerintah bukan merupakan buffer stok murni karena terdiri
atas: buffer stok murni ditambah persediaan untuk distribusi tiap bulan secara
rutin. Dengan demikian, volumenya terbagi atas dua komponen, yakni volume
yang berubah-ubah dan volume tetap.

9. Dengan diadakannya pembinaan, secara normatif, Lumbung Desa diharapkan


dapat berfungsi sebagai:

a. penyimpanan pangan untuk cadangan pangan di musim paceklik;

b. pengelola dan penyalur pangan untuk menanggulangi kekurangan pangan di


desa;

c. pengelola perkreditan bagi masyarakat di desa, baik untuk pangan maupun


untuk pengadaan sarana produksi pertanian.

10. Sistem lumbung pangan yang terintegrasi harus memenuhi beberapa


persyaratan, yaitu:

a. dukungan rakyat;

b. identifikasi kebutuhan penduduk;

c. pengelolaan, cara memperoleh, dan distribusi pangan;

d. pengetahuan tentang rencana ketahanan pangan nasional;

e. pengeluaran untuk operasi.

Kegiatan Belajar 2
Masalah Pangan dan Gizi di Indonesia

1. Pengolahan pangan didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengubah bahan


pangan mentah menjadi bahan lain yang berbeda dengan bahan asalnya dalam
hal sifat fisik, kimia, maupun mutu organoleptik. Pengolahan bertujuan untuk:

a. menghindarkan kerusakan atau pembusukan yang berlebihan;

b. menghasilkan produk yang tahan lama, terutama untuk pangan yang akan
disimpan atau diangkut dalam jarak jauh;

c. menghasilkan produk yang sesuai untuk pengerjaan lebih lanjut; dan

d. menghasilkan produk yang memenuhi kualitas dan persyaratan yang diminta


pasar.

2. Pengolahan pangan diusahakan tidak merusak nilai gizi bahan yang


dikandungnya. Selama pengolahan dapat terjadi berbagai jenis kehilangan atau
susut yang dapat dikelompokkan ke dalam:

a. kehilangan yang disengaja, misalnya dalam pengolahan serealia di mana biji-


bijian digiling untuk menghilangkan lapisan bran yang tidak diingini (misalnya
penyosohan beras);

b. kehilangan yang tidak dapat dihindarkan, misalnya bagi makanan yang


dimasak, dikalengkan, diblansir, dikeringkan atau disterilisasikan;

c. kehilangan yang semestinya dapat dihindarkan, namun karena kurangnya


pengawasan terjadi kehilangan.

3. Tujuan utama pengolahan pangan yang bersifat mengawetkan adalah untuk


menghancurkan faktor-faktor perusak mutu pangan yang akan menurunkan nilai
gizinya. Faktor-faktor perusak mutu pangan yang akan menurunkan nilai
gizinya. Faktor-faktor perusak ini terutama adalah:

a. adanya aktivitas mikroorganisme, seperti bakteri, ragi, dan kapang;

b. adanya enzim;

c. kelembaban udara, sinar, dan oksigen;

d. adanya serangan oleh serangga, parasit atau tikus.

4. Pengolahan pangan tingkat rumah tangga bertujuan antara lain:

a. memudahkan bentuk pangan yang dikonsumsi serta menambah macam atau


jenis makanan;

b. menjamin keamanan pangan;

c. meningkatkan kelezatan dan daya tarik dari pangan yang dikonsumsi.

5. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengawetkan atau memperpanjang


masa simpan suatu pangan, tergantung dari jenis pangan itu sendiri. Beberapa di
antaranya, yaitu:

a. pengawetan dengan suhu tinggi;


b. pengawetan dengan suhu rendah;

c. pengeringan;

d. pengawetan dengan radiasi;

e. pengawetan dengan menggunakan bahan kimia.

6. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab


fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat
menyebabkan perubahan sifat pangan, sebagai akibat dari pemecahan bahan
yang terkandung dalam pangan tersebut. Fermentasi ditujukan untuk
memperbanyak jumlah mikroba yang diinginkan dan menggiatkan
metabolismenya di dalam makanan. Proses fermentasi ini akan meningkatkan
mutu gizi produk pangan dibandingkan dengan bahan asalnya.

MODUL 5
SISTEM LUMBUNG PANGAN DAN PENGARUH PERLAKUAN PANGAN
TERHADAP GIZI

Kegiatan Belajar 1
Sistem Lumbung Pangan

1. Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok


orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan penggunaan
(utilization) zat gizi makanan.

2. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai status gizi, yaitu cara
konsumsi makanan, antropometri, biokimia, dan klinis.

3. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh dua faktor langsung, yaitu konsumsi
makanan dan keadaan kesehatan. Faktor tidak langsung yang mempengaruhi
keadaan gizi adalah faktor pertanian, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.

4. Faktor pertanian yang mempengaruhi status gizi adalah jumlah dan mutu
lahan pertanian, cara produksi yang tersedia, tenaga kerja pertanian yang
tersedia, cara-cara budidaya pertanian, pola pertanaman, perangsang
berproduksi, dan penanganan pascapanen.

5. Faktor ekonomi yang mempengaruhi status gizi adalah pendapatan keluarga,


pengeluaran pangan dan non-pangan, serta lapangan kerja.

6. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi status gizi adalah tingkat


pendidikan, pengetahuan tentang gizi, pantangan, anjuran, takhayul, dan
larangan terhadap makanan, serta budaya makan.

7. Faktor lingkungan yang mempengaruhi status gizi terdiri dari unsur biologi,
unsur kimia, dan unsur fisik.
Kegiatan Belajar 2
Pengaruh Perlakuan Pangan Terhadap Gizi

1. Masalah gizi di masyarakat saling berhubungan di seluruh siklus hidup dan


atau antargenerasi, mulai dari dalam kandungan, bayi, anak balita, anak sekolah,
remaja, orang dewasa, dan seterusnya. Masalah gizi ini akan terus memburuk
kalau tidak ada intervensi untuk memutus siklus masalah tersebut.

2. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi situasi pangan dan gizi masyarakat.
Berbagai faktor tersebut saling terkait dan biasanya sangat kompleks. Faktor-
faktor tersebut adalah kemampuan produksi, penyediaan pangan, kelancaran
distribusi, struktur dan jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, daya beli
rumah tangga, pendidikan, pola asuh dalam keluarga, kesadaran gizi, dan
keadaan kesehatan. Faktor-faktor tersebut biasanya selalu berkembang seiring
dengan perkembangan keadaan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di
masyarakat.

3. Secara nasional ketersediaan energi dan protein selama lima tahun terakhir
sudah mencukupi meskipun masih diperlukan peningkatan produksi pangan
mengingat pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Sedangkan konsumsi
energi masih di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan, tetapi konsumsi
protein sudah mencukupi. Analisis terhadap konsumsi energi lebih lanjut
menunjukkan bahwa di semua provinsi terdapat rumah tangga yang tergolong
rawan pangan, yaitu sekitar 23 persen rumah tangga mengalami rawan pangan.

4. Pola pangan harapan (PPH) merupakan susunan berbagai bahan makanan


atau kelompok bahan makanan yang didasarkan pada sumbangan energinya,
baik secara absolut maupun relatif terhadap total energi yang mampu memenuhi
kebutuhan konsumsi pangan penduduk, baik kuantitas maupun keragamannya,
dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, dan
cita rasa. Skor mutu gizi yang dilihat dari skor pola pangan harapan (PPH)
menunjukkan kecenderungan peningkatan, yaitu dari 66,2 pada tahun 1993
menjadi 71,8 pada tahun 2002.

5. Masyarakat Indonesia di semua siklus hidup masih menghadapi masalah gizi.


Masalah gizi paling berat dihadapi oleh anak balita dan ibu hamil.

6. Secara teoritis ada berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk


menanggulangi masalah gizi. Strategi tersebut adalah:

a. peningkatan ketersediaan pangan;

b. perbaikan ekonomi;

c. perbaikan pendidikan;

d. perbaikan konsumsi pangan;


e. perbaikan keadaan kesehatan.

MODUL 6
GIZI DAN KESEJAHTERAAN

Kegiatan Belajar 1
Gizi dan Penyakit

1. Transisi demografi ditandai dengan perubahan dari masyarakat pedesaan


dengan harapan hidup yang rendah saat lahir dan keluarga dengan jumlah anak
banyak menuju ke masyarakat perkotaan dengan harapan hidup lebih tinggi dan
jumlah anak lebih sedikit. Peningkatan urbanisasi tersebut yang diikuti dengan
perubahan teknologi, termasuk teknologi pertanian, transportasi, dan informasi,
menyebabkan perubahan aktivitas fisik dari pola aktivitas aktif menjadi pola
aktivitas fisik kurang aktif (sedentary). Transisi demografi tersebut diikuti oleh
transisi gizi yang ditandai dengan perubahan pola makan, taraf aktivitas fisik,
dan komposisi tubuh. Pola makan berubah dari menu makanan kurang beragam
yang didominasi pangan pokok sedikit hewani menjadi pola makan masyarakat
barat yang tinggi hewani (kaya gula, lemak, dan sedikit serat) dan lebih sedikit
makanan pokok serta lebih banyak pangan olahan. Pola aktivitas fisik berubah
dari pola aktivitas fisik aktif menjadi kurang aktif (sedentary) akibat perubahan
struktur pekerjaan dan waktu luang untuk menonton televisi. Dengan pola
aktivitas yang semakin rendah mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk
yang mengalami kelebihan gizi, berupa overweight dan obese. Selanjutnya,
transisi gizi ini akan diikuti dengan transisi epidemiologi, yang ditandai dengan
perubahan dari defisiensi dan penyakit infeksi yang bersifat endemik (yang erat
kaitannya dengan kekurangan gizi) menuju ke arah penyakit kronis (yang erat
kaitannya dengan kelebihan gizi).

2. Pada 3 dasawarsa yang akan datang, penurunan angka kematian secara


dramatis diperkirakan akan terjadi di negara-negara berkembang, termasuk di
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh penurunan angka kesakitan akibat penyakit
infeksi dan parasit, terutama pada bayi dan anak-anak. Sebaliknya, angka
kematian akibat penyakit, seperti jantung, kanker, dan penyakit kronik lainnya
mengalami peningkatan yang relatif sedang (Jameson dan Moesley, 1990).
Keadaan yang terjadi pada negara berkembang tersebut oleh Omran disebut
transisi epidemiologi. Selama transisi epidemiologi akan terjadi 3 fase, yaitu
sebagai berikut.

a. Masa penyakit sampar dan kelaparan (fase 1).

b. Masa berkurangnya wabah penyakit (fase 2).

c. Masa penyakit degeneratif dan akibat perilaku manusia (fase 3).

Lebih lanjut, Jameson dan Moesley menyebut bahwa fase 1 dan 2 sebagai fase
pra-transisi (pre-transition), sedangkan fase 3 sebagai fase setelah transisi (post-
transition).
3. Tiga hal yang dapat ditarik dari tulisan tentang kaitan makanan dan penyakit
adalah sebagai berikut.

a. Makanan ternyata mengandung berbagai macam zat gizi, yang apabila


kekurangan salah satunya dapat menyebabkan munculnya penyakit tertentu.

b. Pada awalnya orang hanya memandang makanan dari segi kuantitatif, seperti
air jeruk untuk menyembuhkan skorbut atau kulit ari beras dapat
menyembuhkan penyakit beri-beri. Sekarang orang memandang makanan dari
segi kualitatif, seperti ternyata vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk dapat
menyembuhkan skorbut atau vitamin B1 yang terdapat dalam kulit ari beras
dapat menyembuhkan penyakit beri-beri.

c. Semakin banyak jenis makanan yang dimakan semakin kecil kemungkinan


terserang penyakit tertentu.

4. Penyakit-penyakit karena kekurangan gizi, seperti kurang energi protein


(KEP), kurang vitamin A (KVA), anemia gizi, gangguan akibat kekurangan
iodium (GAKI), menyebabkan penderita menjadi lebih rentan terhadap berbagai
penyakit infeksi, seperti diare

Anatomi manusia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Gambar gabungan anatomi lelaki dan wanita yang disediakan atas izin www.3dscience.com

Anatomi manusia atau antropotomi ialah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang mempelajari
struktur tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari di histologi dan sel di sitologi.

Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri atas organ-organ, yang terdiri atas
jaringan, yang terdiri atas sel.

Lihat sejarah anatomi untuk sejarah anatomi, termasuk anatomi manusia.


Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Sistem tubuh manusia
 2 Diagram anatomi manusia
 3 Organ dalam
 4 Anatomi otak
 5 Belajar anatomi manusia
 6 Lihat pula

 7 Pranala luar

[sunting] Sistem tubuh manusia


 Sistem kardiovaskular: memompa darah ke seluruh tubuh
 Sistem pencernaan: pemrosesan makanan yang terjadi di dalam mulut, perut, dan usus
 Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon
 Sistem kekebalan: mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan penyakit
 Sistem integumen: kulit, rambut
 Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah
 Sistem otot: menggerakkan tubuh
 Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf
 Sistem reproduksi: organ seks
 Sistem pernafasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru
 Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang
 Sistem urin: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urin

[sunting] Diagram anatomi manusia


Diagram anatomi manusia
1. Kepala
2. Wajah:Dahi, Mata, Telinga, Hidung, Mulut,
Lidah, Gigi, Rahang, Pipi, Dagu
3. Leher, Tenggorokan, Jakun
4. Bahu
5. Dada, Buah dada, Tulang rusuk
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9. Penis/Skrotum atau Klitoris/Vagina

 Kaki:

10. Paha
11. Lutut
12. Betis, tulang kering
13. Pergelangan kaki
14. Telapak kaki, Tumit, Jari kaki

 Tangan:

15. Lengan
16. Siku/sikut
17. Pergelangan tangan
18. Telapak tangan, Jari tangan (Ibu jari,
telunjuk, tengah, manis, kelingking

 Tidak bernomor: Tulang belakang,


Kulit, Rektum, Anus, Pantat

[sunting] Organ dalam

Nama-nama umum organ dalam (secara alfabetis) :

Adrenalin - Appendiks - Duodenum - Esofagus - Ginjal - Hati - Jantung - Kandung empedu -


Kandung kemih - Kulit - Kunci paha - Limpa - Mata - Otak - Ovarium - Pankreas - Paratiroid -
Paru-paru - Lambung - Pituitari - Prostat - Rahim - Thymus - Tiroid - Usus - Vena - Zakar

[sunting] Anatomi otak


Amygdala — Batang otak — Cerebellum — Korteks serebral — Hipotalamus — Sistem
limbik — medulla — otak tengah — Kelenjar pituitari — pons
Lihat juga: Otak manusia, Daftar regio dalam otak manusia

[sunting] Belajar anatomi manusia

Beberapa profesi, khususnya kedokteran dan fisioterapi, memerlukan studi anatomi manusia secara
mendalam. Buku teks biasanya membagi tubuh ke dalam kelompok regio berikut ini:

 Kepala dan Leher — termasuk segala sesuatu di atas cerukan dada


 Ekstremitas atas — termasuk tangan, lengan bawah, lengan atas, bahu, aksilla, regio pektoral
dan skapula.
 Thoraks — memuat regio dada dari cerukan dada ke diafragma thoraks.
 Abdomen — segala sesuatu dari diafragma thoraks ke pinggir panggul atau cerukan panggul.
 Bagian belakang — sekitar tulang belakang dan komponen-komponennya, cakram dan badan
intervertebral
 Pelvis dan Perineum — pelvis terdiri atas segala sesuatu dari cerukan panggul ke diafragma
panggul. Perineum ialah regio antara area genital dan anus.
 Ekstremitas bawah — biasanya segala sesuatu di bawah ligamen inguinal, termasuk paha,
persendian tulang paha, kaki, dan telapak kaki

Mulut 

Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan Kelenjar
Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin).

Lambung 

Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk
mengeluarkan sekretnya.
Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu.

Fungsi HCI Lambung :

1. Merangsang keluamya sekretin


2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu
mengeluarkan getahnya.

Setiap hari sebagai makhluk hidup kita tidak lepas dari makanan. Lalu
bagaimana makanan yang sudah kita makan tersebut ? Bagaimana
makanan tersebut berjalan dalam perut kita ? Nah, untuk lebih jelasnya
kita baca saja keseluruhan tulisan ini.

Sistem pencernaan makanan terbagi atas rongga mulut, tekak,


kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Selain itu ada
beberapa kelenjar besar yang memasukkan getahnya ke dalam usus, yaitu
hati dan kelenjar ludah perut.

Makanan yang kita makan pertama masuk ke mulut yang kemudian


menjadi halus karena telah dikunyah dengan geligi kita dengan dibantu
oleh kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat
melalui bagian bawah tekak dan kerongkongan. Kerongkongan bentuknya
seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm.
Pangkalnya adalah dileher, dibelakang tenggorok, kemudian di daerah dada
di belakang jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang
belakang dan bermuara dalam lambung. Lambung merupakan saluran
pencernaan makanan yang melebar seperti kantong, terletak di bagian atas
rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya tertutup oleh hati, usus besar dan limpa. Makanan
yang ditelan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah lambung, sehingga
makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup rapat karena tebalnya
lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka untuk melewatkan bubur makanan sedikit demi
sedikit ke dalam usus halus. Bagian pertama dari usus halus adalah usus dua belas jari, yang
melengkung seperti ladam. Panjangnya kira-kira 30 cm. Di usus
halus ini bermuara pipa-pipa penyalur dari hati dan dari kelenjar
ludah perut.

Hati adalah alat yang besar, terletak di bawah sekat rongga badan
dan mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah
kanan. Hati membuat empedu yang terkumpul dalam kantung
empedu. Empedu tersebut menjadi kental karena airnya diserap
kembali oleh dinding kandung empedu. Pada waktu tertentu,
empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa
empedu.

Kelenjar ludah perut yang dikenal dengan sebutan Pankreas adalah


sebuah alat yang panjang melintang pada dinding belakang perut dan berjalan ke kiri sampai
pada limpa. Ujungnya terletak dalam lengkung usus dua belas jari. Pipa keluarnya bermuara di
dalam usus dua belas jari bersama dengan pipa empedu (sebagian jaringan kelenjar ludah perut
yang tersebar diseluruh alat tersebut, mempunyai bentuk yang lain dan getahnya yaitu insulin
dicurahkan langsung kedalam darah, karena itu maka jaringan demikian diberi nama kelenjar
buntu. Bubur makanan yang keluar dari lambung dan masuk ke dalam usus
halus bercampur dengan empedu dan getah kelenjar ludah perut sehingga
pencernaan makanan berlangsung terus. Bubur makanan itu disiapkan untuk
diserap zat-zat makanannya oleh dinding usus. Penyerapan ini juga terjadi
pada usus halus lainnya, yang terletak berliku-liku dalam rongga perut
bagian bawah.

Seluruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnya bermuara ke


dalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian pendek usus besar yang
buntu. Disebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut
sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang dan dalam rongga perut sebelah
kiri dijumpai usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk "S". Usus ini kemudian
menjadi poros usus. Di dalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi
menjadi kental, karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar. Kemudian sisa makanan
tersebut sampai kedalam poros usus yang terletak pada dinding belakang panggul kecil. Bagian
bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang nantinya dikeluarkan.

Sistem penceraan manusia meliputi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Enam zat yang di perlukan oleh tubuh:

1. karbohidrat sebagai sumber energi

2. protein untuk pertumbuhan, memperbaiki bagian yang rusak dan sumber energi.

3. lemak berfungsi sebagai sumber energi dan sebagai pelarutvitamin A, D, E, K.

4. vitamin berfungsi mememperbaiki alat-alat kerja tubuh

5. mineral berfungsi mengatur bagian bagian tubuh supaya bekerja dengan baik

6. air berfungsi sebagai pelarut makanan dalam tubuh, kecuali vitamin A, D, E, dan K

Urutan saluran penceraan pada manusia :

mulut – faring – laring – esofagus – lambung – usus – anus

MULUT

Mulut terdiri dari GIGI, LIDAH, Kelenjar LUDAH

GIGI

berdasarkan bentuknya gigi di bedakan menjadi 3 macam:


 gigi seri : memotong makanan
 gigi taring : menyobek/mengoyak makanan

 gigi geraham : mengunyah makanan

berdasarkan jenisnya di bedakan menjadi 2 :

 gigi susu : gigi yang pertama tumbuh pada usia 6 bulan berjumlah 20 buah
 gigi tetap : gigi yang mulai tumbuh sejak usia 6 tahun berjumlah 32 buah

LIDAH

fungsi :

 sebagai indra pengecap


 mengatur letak makanan dalam rongga mulut

 membantu menelan makanan

 membantu gigi dalam menceran makanan secara mekanik

KELENJAR LUDAH

Menghasilkan air ludah. Ludah mengandung air, garam, dan enzim platin.

Enzim platin bersungisi mengubah zat tepung menjadi zat gula.

Ada 3 macam kelenjar ludah yang bermuara pada mulut :

 di bawah telinga
 di bawah tulang rahang

 di bawah lidah

KERONGKONGAN(esofagus)

makanan tidak mengalami proses penceraaan hanya terjadi garak peristaltik saja.

Gerak peristaltik gerak dinding kerongkongan pada waktu menelan makanan(gerak seperti meremas -
remas)

LAMBUNG

lambung menghasilkan enzim :

 asam klorida (HCL) : mebunuh kuman yang masuk dalam makanan.


Mengaktifkan pepsinogen dan mengasamkan makanan agar mudah di
cerna.

 Pepsinogen : bereaksi dengan klorida akan mabentuk pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi
pepeton.
 Renin : mengendapkan protein susu yang terdapat pada air susu

USUS

Usus halus

usus halus memiliki penjang sekitar 8,5 cm

usus halus dibedakan menjadi 3 bagian:

1. usus 12 jari (doudenum)

usus 12 jari : pada usus 12 jari bermuara 2 saluran:

 Saluran empedu berfungsi mengalirkan cairan empedu yang berasal dari hati berfungsi
mengemulsikan lemak.
 Saluran pankreas berfungsi mengalirkan getah pankeras dari pankreas. Getah pankreas
mengandung 3 macam enzim.

 Enzim amilase : mengubah zat tepung menjadi zat gula.

 Enzim tripsin : mengubah protein menjadi asam amino

 enzim lipase : mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliderol.

1. usus kosong (jejenum)

2. usus penyerapan (ileum)

Setelah mengalami proses di usus halus sari makanan dapat di serap (absorbsi) penyerapan
makanan terjadi di ileum.

 Sari makanan dalam bentuk gula, asam amino , garam mineral, dan vitamin diserap melalui
pembuluh kapiler pada jonjot-jonjot.
 Sari makanan berupa lemak dan gliserol diserap melalui pembuluh kil(pembuluh getah bening
pada dinding usus)

Usus Besar

pada usus besar terdapat usus buntu yang pada ujungnya terdapat umbai cacing(apendikz).

Fungsi usus besar menyerap air dan mineral yang terdapat sisa makanan.
Di dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat membusukkan sisa makanan. Pembusukan ini
berfungsi untuk membantu mempermudah pengeluaran sisa makanan.

Anda mungkin juga menyukai