Latar Belakang
yaitu: limbah cair, limbah padat, limbah gas/partikel, dan limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Air limbah secara umum terdiri dari 99,9% komponen
air dan 0,1% bahan padatan. Bahan padatan itu sendiri 70% berupa bahan organik
organisme yang sudah mati sebagai sumber nutrisi mereka (Palupi, 2015).
yang berfungsi sebagai pupuk organik cair, starter dalam pembuatan kompos
organik dengan kata lain MOL akan mempercepat proses pengomposan dan
organik. MOL dapat dibuat dengan sangat sederhana yakni dapat memanfaatkan
limbah dari rumah tangga atau memanfaatkan sisa dari tanaman, buah-buahan,
kotoran hewan, nasi basi, bonggol pisang dan lain sebagainya (Arifan, dkk.,
padat (nasi basi, limbah sayur, rebung dan rumen sapi) sebagai sumber daya alam
memanfaatkan limbah padat (nasi basi, limbah sayur, rebung dan rumen sapi)
sebagai sumber daya alam yang dapat dijadikan sebagai decomposer alami dalam
pembuatan kompos.
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah adalah bahan buangan atau bahan sisa yang tidak digunakan lagi
dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri, maupun
konsumsi akan menghasilkan limbah sebagai hasil dari kegiatan kehidupan sehari-
segala kegiatannya, maka jumlah limbah yang dihasilkan juga akan mengalami
peningkatan. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah padat, limbah cair, atau
suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif karena
yang cukup besar. Sampah dan pengelolaannya kini menjadi hal yang mendesak
sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan menyebabkan hal yang
Nasi basi adalah nasi yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena
memiliki bau dan rasa yang tidak sedap, berlendir, dan ditumbuhi jamur berwarna
kuning atau orange di atasnya. Limbah berbahan dasar karbohidrat ini biasanya
hanya dibuang begitu saja ke tempat sampah atau diberikan kepada unggas
sebagai pakan. Oleh karena itu, limbah ini membutuhkan pengolahan agar lebih
Nasi basi merupakan salah satu limbah rumah tangga yang hampir setiap
hari diproduksi, nasi basi biasanya digunakan sebagai pakan ternak. Nasi basi
kandungan unsur hara N 0,7 %, P2O5 0,4%, K2O 0,25%, kadar air 62%, bahan
organik 21%, CaO 0,4% dan nisbah C/N 20-25 (Arifan dkk., 2020).
di lingkungan sekitar. Biasanya nasi basi hanya dibuang begitu saja, kalaupun ada
limbah nasi dapat diolah menjadi stater atau Mikroorganisme Lokal (MOL) dalam
hayati dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida. Larutan dibuat
sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau
buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi basi dan lain-lain (Lubis, 2020).
berfungsi sebagai perombak bahan organik dan sebagai pupuk cair melalui
lokal, antara lan urin sapi, batang pisag, daun gamal, buah-buahan, nasi basi,
sampah rumah tangga, rebung bambu, serta rumput gajah dan dapat berperan
dalam proses pengolahan limbah ternak, baik limbah padat untuk dijadikan
kompos, serta limbah cair ternak untuk dijadikan bio-urine (Budiyani dkk., 2016).
biasanya diperoleh dari air cucian beras, singkong, gandum, nasi basi. Sumber
glukosa yang berfungsi sebagai sumber energi dan mudah dimakan oleh
mikroorganisme, diantaranya dari gula pasir, molase, gula merah, air kelapa, air
Makassar.
Materi Praktikum
Hasil Ternak mengenai Pembuatan Dekomposer yaitu nasi basi, molasses, air
Diagram Alir
Mencampurkan nasi basi dengan air cucian beras dan air kelapa
memasukkan nasi basi kedalam wadah, setelah itu mencampurkan nasi basi
dengan air cucian beras dan air kelapa dengan mengaduk hingga merata,
kembali hingga merata, setelah itu menutup larutan yang telah dibuat dengan
penutup wadah yang telah diberi selang kemudian didiamkan selama 7 hari,
Warna
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
1: Coklat Muda 4: Sedikit Coklat
2: Sedikit Coklat Muda 5: Agak Coklat
3: Agak Coklat Muda 6: Coklat
Bau
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
1: Tidak Berbau Fermentasi 4: Sedikit Berbau Busuk
2: Sedikit Berbau Fermentasi 5: Berbau Busuk
3: Berbau Fermentasi 6: Sangat Berbau Busuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
warna didapatkan hasil bahwa warna sebelum penyimpanan yaitu coklat muda
dan warna setelah penyimpanan yaitu coklat. Hal ini disebabkan karena mol nasi
lebih cepat mengalami perubahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ramon dkk.,
(2019) yang menyatakan bahwa mol nasi lebih cepat mengalami perubahan warna
dikarenakan kandungan yang terdapat pada masing-masing mol berbeda dan mol
bau didapatkan hasil bahwa bau sebelum penyimpanan yaitu tidak berbau
fermentasi dan bau setelah penyimpanan yaitu berbau fermentasi, yang dimana
bau fermentasi menyerupai bau tapai. Bau yang menyerupai bau tapai
ini sesuai dengan Arifan dkk., (2020) yang menyatakan bahwa pembuatan
menyerupai aroma tapai. Bau asam yang ditimbulkan pada MOL merupakan hasil
Kesimpulan
limbah nasi basi yang dibuat menjadi dekomposer secara uji organoleptik
Saran
memahami dan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat sehingga mahasiswa
pembuatan dekomposer.
DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM I
PEMBUATAN DEKOMPOSER
OLEH:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023